Spo Pemberian Injeksi Intravena

4
Standar Prosedur Operasional TANGGAL TERBIT MEI 2013 DITETAPKAN OLEH, DIREKTUR Prof.Muh.Dikman Angsar,dr,SpOG(K) NIK. 139070842 PENGERTIAN Pemberian injeksi melalui intravena pada bayi, baik yang sudah terpasang jalur intravena maupun yang belum terpasang TUJUAN Pemberian terapi KEBIJAKAN 1.Undang-Undang Nomor : 36 Tahun 2009 tentang kesehatan. 2. Undang-Undang RI. Nomor : 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit. 3. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : 129 Tahun 2008 tentang standar pelayanan minimal Rumah Sakit. 4. Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor : 188/438/KPTS/013/2008 Tanggal 30 Desember 2008 Tentang Penetapan RSUD Dr. Soetomo Propinsi Jawa Timur sebagai Badan Layanan Umum Daerah; 5. Peristi (Perinatal Risiko Tinggi) PROSEDUR Perawat Dokter Rumah Sakit Universitas Airlangga Surabaya PROSEDUR PEMBERIAN INJEKSI INTRAVENA NO. DOKUMEN /UN3.24/KD/2013 NO. REVISI 00 HALAMAN 1 / 2

description

pemberian iv

Transcript of Spo Pemberian Injeksi Intravena

Rumah Sakit

Universitas Airlangga SurabayaPROSEDUR PEMBERIAN INJEKSI INTRAVENA

NO. DOKUMEN

/UN3.24/KD/2013

NO. REVISI

00

HALAMAN

1 / 2

Standar Prosedur OperasionalTANGGAL TERBIT

MEI 2013DITETAPKAN OLEH,

DIREKTUR

Prof.Muh.Dikman Angsar,dr,SpOG(K)

NIK. 139070842

PENGERTIANPemberian injeksi melalui intravena pada bayi, baik yang sudah terpasang jalur intravena maupun yang belum terpasang

TUJUANPemberian terapi

KEBIJAKAN1. Undang-Undang Nomor : 36 Tahun 2009 tentang kesehatan.

2. Undang-Undang RI. Nomor : 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.3. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : 129 Tahun 2008 tentang standar pelayanan minimal Rumah Sakit.

4. Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor : 188/438/KPTS/013/2008 Tanggal 30 Desember 2008 Tentang Penetapan RSUD Dr. Soetomo Propinsi Jawa Timur sebagai Badan Layanan Umum Daerah;5. Peristi (Perinatal Risiko Tinggi)

PROSEDURPerawat

Dokter

UNIT TERKAITI. Persiapan Alat

1. Penflon/surflow no 24, 26

2. Kapas steril/alkohol swab

3. Spuit yang berisi obat yang akan diberikan

4. Spuit 1 cc berisi PZ 0,9%

5. Bak injeksi

6. Sarung tangan steril

7. Perlak /pengalas

8. Plester

9. Gunting

10. BengkokII. Pelaksanaan

A. Sudah terpasang jalur intravena

1. Cuci tangan dan pakai sarung tangan steril

2. Hentikan tetesan infus

3. Observasi kemungkinan terjadinya pembengkaan pada area infus/IV line

4. Identifikasi pasien, jenis dan dosis obat

5. Usap area yang akan diinjeksi dengan kapas alkohol

6. Injeksikan obat dalam spuit pelan pelan dan amati area penyuntikan jika terjadi pembengkaan

7. Setelah selesai, cabut spuit dan infus diteteskan kembali

8. Observasi area injeksi

9. Bereskan alat dan cuci tangan

B. Belum terpasang jalur intravena

1. Cuci tangan

2. Tentukan area yang akan dipasang penflon atau surflow

3. Pakai sarung tangan steril

4. Usap area pemasangan dengan alkohol

5. Tusukkan penflon /surfow ke dalam vena, jika tampak darah mengalir di dalam jarum, cabut jarum perlahan dan spoel penflon menggunakan spuit berisi PZ 0,9% sambil dorong penflon perlahan

6. Jika penflon sudahmasuk pada vena, injeksikan obat secara perlahan dan amati jika terjadi pembengkaan

7. Setelah selesai, lakukan fiksasi dengan plester

8. Bersihkan alat dan cuci tangan

DOKUMEN TERKAIT