SPO Pemberian Hight Alert 2015 -

3
RSUD CIAWI KABUPATEN BOGOR JL.Raya Puncak No. 479 Telp. (0251)8240797-736 Fax. (0251)8242937 Ciawi- Bogor PROSEDUR PEMBERIAN OBAT HIGT ALERT No.Dokumen : /RS/I/2015 No.Revisi : 1 Halaman : 1/2 SPO PEMBERIAN OBAT HIGT ALERT Tanggal terbit : 6 Januari 2015 Ditetapkan/ Disahkan oleh : DIREKTUR RSUD CIAWI KABUPATEN BOGOR Drg.Hesti Iswandari, M.Kes NIP. 19630408 199212 2001 1. PENGERTIAN Adalah proses sejak obat diterima dari gudang farmasi sampai disimpan ditempat pelayanan farmasi. Dan Menyimpan obat-obat yang memiliki resiko lebih tinggi dapat menimbulkan adanya komplikasi / membahayakan pasien secara tepat. 2. TUJUAN Agar obat dapat tersimpan secara aman, stabil, dan terjamin kualitasnya dan Mengurangi kemungkinan kesalahan dalam pemberian obat high alert 3. KEBIJAKAN 4. PROSEDUR 4.1. Pemberian Obat High Alert harus disertai dengan lembar khusus High Alert, obta dicatat dikartu stok obat dan “billing system” 4.1.1. Pencatatan lembar khusus meliputi : 4.1.1.1. Nama Obat 4.1.1.2. Tanggal Permintaan 4.1.1.3. Tanggal Pemberian 4.1.1.4. Jenis Sediaan 4.1.1.5. Jumlah yang diterima 4.1.1.6. Tanggal Kadaluarsa 4.1.1.7. Dosis Obat 4.1.1.8. Nama Jelas dan Tanda Tangan Petugas Pencatat 4.2 Pemberian high alert harus melakukan pengecekan ganda Pengecekan pertama oleh petugas yg berwenang untuk menginstruksikan seperti perawat, farmasis dan dokter. Pengecekan kedua oleh petugas yg berwenang, teknisi atau perawat lainnya.

description

asdas

Transcript of SPO Pemberian Hight Alert 2015 -

RSUD CIAWI

KABUPATEN BOGORJL.Raya Puncak No. 479

Telp. (0251)8240797-736Fax. (0251)8242937Ciawi- BogorPROSEDUR PEMBERIAN OBAT HIGT ALERT

No.Dokumen :/RS/I/2015No.Revisi :1Halaman :1/2

SPOPEMBERIAN

OBAT HIGT ALERTTanggal terbit :6 Januari 2015Ditetapkan/ Disahkan oleh :DIREKTUR RSUD CIAWIKABUPATEN BOGORDrg.Hesti Iswandari, M.KesNIP. 19630408 199212 2001

1. PENGERTIANAdalah proses sejak obat diterima dari gudang farmasi sampai disimpan ditempat pelayanan farmasi. Dan Menyimpan obat-obat yang memiliki resiko lebih tinggi dapat menimbulkan adanya komplikasi / membahayakan pasien secara tepat.

2. TUJUANAgar obat dapat tersimpan secara aman, stabil, dan terjamin kualitasnya dan Mengurangi kemungkinan kesalahan dalam pemberian obat high alert

3. KEBIJAKAN

4. PROSEDUR4.1. Pemberian Obat High Alert harus disertai dengan lembar khusus High Alert, obta dicatat dikartu stok obat dan billing system4.1.1. Pencatatan lembar khusus meliputi :4.1.1.1. Nama Obat4.1.1.2. Tanggal Permintaan 4.1.1.3. Tanggal Pemberian

4.1.1.4. Jenis Sediaan

4.1.1.5. Jumlah yang diterima

4.1.1.6. Tanggal Kadaluarsa

4.1.1.7. Dosis Obat4.1.1.8. Nama Jelas dan Tanda Tangan Petugas Pencatat4.2 Pemberian high alert harus melakukan pengecekan ganda Pengecekan pertama oleh petugas yg berwenang untuk menginstruksikan seperti perawat, farmasis dan dokter. Pengecekan kedua oleh petugas yg berwenang, teknisi atau perawat lainnya.

( Petugas tidak boleh sama antara pengecekan pertama dgn kedua )

Pengecekan saat penggantian jaga perawat / transfer pasien

Petugas ke dua hrs memastikan hal-hal berikut :

Obat yg di berikan harus memenuhi persyaratan :

1. Obat tepat

2. Dosis atau kecepatannya tepat , termasuk pengecekan ganda mengenai penghitungan dan verifikasi pompa infus

3. Rute pemberian tepat

4. Frekwensi / interval tepat

5. Diberikan pada pasien yg tepat.

RSUD CIAWI

KABUPATEN BOGORJL.Raya Puncak No. 479

Telp. (0251)8240797-736Fax. (0251)8242937Ciawi- Bogor

PROSEDUR PEMBERIAN

OBAT HIGT ALERT

No.Dokumen :/RS/I/2015No.Revisi :1Halaman :2/2

5. UNIT TERKAIT4.3 Sesaat sebelum pemberian obat, perawat mengecek nama pasien, memberitahukan kepada pasien mengenai nama obat yg di berikan, dosis dan tujuannya.4.4 Semua pemberian High alert medications intra vena dan bersifat kontinu harus di berikan melalui pompa infus IV. Kecuali pada pasien di NICU atau pasien resiko tinggi mengalami kelebihan cairan. Selang infus harus di beri label dengan nama obat yg di berikan di ujung distal selang dan pada pintu masuk pompa4.5 Pada situasi Emergensi, dimana pemberian tanda dan prosedur pengecekan ganda dapat menghambat / menunda penata laksanaannya dan berdampak negatif terhadap pasien, perawat atau dokter harus menentukan dan memastikan kondisi klinis pasien benar-benar bersifat emergensi dan perlu di tatalaksana segera sedemikian rupa sehingga pengecekan ganda dapat di tunda.5.1. Petugas Instalasi Farmasi

5.2. Perawat 5.3 Tim Formularium

5.4 Komite Medik