SperIlla Mistis Sej Nairem -...

2
U1Sihun Jabar SperIlla Mistis Sej arah . N airem podium ASEP SALAHUDIN Esaish'alumnu$ $:;1 unpad W "Bandung NAMAKU Nairem adalah novel keempat Tandi Skober (terblt tahun 2012) setelah novel Politik dan Pelacur (2009), Seribu Sujud Seribu Masjid (2010) dan Matahari Retak di Atas Cimanuk (2010). Tandi adalah di samping noveIis juga eerpenis (kumpulan eerpennya yang terakhir terbit tahun 2012 dengan judul Sperma Airmata), dan esais yang tulisan- nya bertebaran di berbagai media baik lokal ataupun nasional. Di ' usia senjanya yang semakin " produktif mengingatkan saya kepada Y.B.Mangunwijaya yang novel-novelnya dilahirkan justru .setelah umurnya melewati lima puluh tahun semisal Ikan-Ikan Hiu, ldo, Homa, Roro Mendut, Durga/ Umayi, dan Burung-Burung Manyar. Nairem adalah sebuah novel yang mentautkan antara tendensi historis, pragmen boeoran otobiografis dan fantasi metafisis dalam napas interaksi simbolik pergumulan antara tenda nasionalisme dengan trauma "fundamentalisme kanan." Salah satu tokohnya kebetulan nama- nya mirip dengan yang ada dalam novelnya: Tan(a)di. Tandi melalui Namaku Nairem ini, tidak hanya mengangkat tokoh lokal yangterlupakan arus besar sejarahnasional dari latar budaya religi pesisir Cirebon, namun juga menghubungkannya dengan tokoh-tokoh lainnya yang kebetulan berjuang mengisi kebangsaan dengan eara mengin- jeksikan kesadaran keagamaan namun tidak sehaluan dengan ideologi resrni negara, dan akhirnya harus menjadi tumbal kekuasaan tiranik Orde Baru. Yang terakhir itu dapat bernama kasus Darul Islam, Tanjung Priok, Lampung, Kaeapiring, Haur Koneng dan lain sebagainya. Tandi, dengan bahasa anak muda meneeritakan masa silam dengan konteks dinarnika hari ini lewat bahasa y~g ringan dan eenderung ngepop namun tidak kehilangan ------------ruh "jihadnya". Bahkan di sana sini dergan jelas se;jngk!li mengutip ayat Alquran secara harfiah dan atau meng-copy paste senarai artikelnya yang dimuat di berbagai media untuk memperkuat (melemah- kan?) alur eerita yang dibangunnya. Seperti disampaikan kepada saya bahwa Nairem adalah sebuah nama yang tidak dicatat sejarah, tapi selalu membuat sejarah. Nama itu di era 1803-1818 bertalian dengan getar-getar suluk megatruh Cerbon Pegot ketika Santri Nairem dan Ki Bagus Serit wafat dieksekusi di depan Residen Servatius pad a 18 November 1818. Tahun 1809 merupakan awal haneurnya kesultanan Cirebon. Kesultanan menjadi sub ordinasi pemerintahan Belanda. Para Sultan berposisi tak lebih sebagai pegawai negara yang mendapatkan gaji rutin Belanda. Di sisi lain kekosongan ruang kritis ini diisi elite lokal keaga- maan yang tinggal di pedalaman (para kiai dan ajengan). Diam-diam seeara signifikan . terjadi pergeseran peranan kepemimpinan dari sultan, sultan ke tangan para kiai yang tinggal bersama penduduk priburni di perdesaan. Kehidup- an kiai di perdesaan tidak terlepas ikatannya dengan pesantren. Pesantren sebagai benteng moral sekaligus "keraton politik santri" yang tidak pemah bisa ditundukkan oleh kepentingan kolonial. Kiai di samping sebagai pendidik kegamaan juga memerankan diri sebagai tokoh sosial, politik, dan ekonorni masyarakat perdesaan. Dengan semakin merosotnya kepernimpinan para Sultan Cirebon, kemudian.i.. tampillah figur kiai yang mempunyai pengaruh jaW3 melampaui perbatasan desa, tempat pesantren itu berada (Arnidjajadkk, 1985). Kondisi itulah yang mernieu perlawanan kaum santri Cirebon terhadap Pemerintah Hindia Belanda (1818). Perlawanan ini merupakan kelanjutan dari gerakan perlawanan Bagus Rangin (1802-1812). Orangtua Bagus Rangin adalah seorang kiai saleh dengan anak banyak dan jaringan santri yang meluas. Pasea Bagus Rangin yang dapat dikalahkan Belanda, santri-santri

Transcript of SperIlla Mistis Sej Nairem -...

Page 1: SperIlla Mistis Sej Nairem - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2012/10/tribunjabar... · novel-novelnya dilahirkan justru.setelahumurnya melewatilima puluh

U1Sihun Jabar

SperIlla MistisSejarah .Nairem

podiumASEP SALAHUDIN

Esaish'alumnu$ $:;1 unpadW "Bandung

NAMAKU Nairem adalah novelkeempat Tandi Skober (terblttahun 2012) setelah novel Politikdan Pelacur (2009), Seribu SujudSeribu Masjid (2010) dan MatahariRetak di Atas Cimanuk (2010).Tandi adalah di samping noveIisjuga eerpenis (kumpulaneerpennya yang terakhir terbittahun 2012 dengan judul SpermaAirmata), dan esais yang tulisan-nya bertebaran di berbagai mediabaik lokal ataupun nasional. Di 'usia senjanya yang semakin "produktif mengingatkan sayakepada Y.B.Mangunwijaya yangnovel-novelnya dilahirkan justru.setelah umurnya melewati limapuluh tahun semisal Ikan-Ikan Hiu,ldo, Homa, Roro Mendut, Durga/Umayi, dan Burung-BurungManyar.Nairem adalah sebuah novel

yang mentautkan antara tendensihistoris, pragmen boeoranotobiografis dan fantasi metafisisdalam napas interaksi simbolikpergumulan antara tendanasionalisme dengan trauma"fundamentalisme kanan." Salahsatu tokohnya kebetulan nama-nya mirip dengan yang adadalam novelnya: Tan(a)di.Tandi melalui Namaku Nairem

ini, tidak hanya mengangkattokoh lokal yangterlupakan arusbesar sejarahnasional dari latarbudaya religi pesisir Cirebon,namun juga menghubungkannyadengan tokoh-tokoh lainnyayang kebetulan berjuang mengisikebangsaan dengan eara mengin-jeksikan kesadaran keagamaannamun tidak sehaluan denganideologi resrni negara, danakhirnya harus menjadi tumbalkekuasaan tiranik Orde Baru.Yang terakhir itu dapat

bernama kasus Darul Islam,Tanjung Priok, Lampung,Kaeapiring, Haur Koneng danlain sebagainya. Tandi, denganbahasa anak muda meneeritakanmasa silam dengan konteksdinarnika hari ini lewat bahasay~g ringan dan eenderungngepop namun tidak kehilangan

------------ruh "jihadnya". Bahkan di sanasini dergan jelas se;jngk!li

mengutip ayat Alquransecara harfiah dan ataumeng-copy paste senaraiartikelnya yang dimuatdi berbagai media untukmemperkuat (melemah-kan?) alur eerita yangdibangunnya.

Seperti disampaikan kepadasaya bahwa Nairem adalahsebuah nama yang tidak dicatatsejarah, tapi selalu membuatsejarah. Nama itu di era 1803-1818bertalian dengan getar-getarsuluk megatruh Cerbon Pegotketika Santri Nairem dan KiBagus Serit wafat dieksekusi didepan Residen Servatius pad a 18November 1818.Tahun 1809 merupakan awal

haneurnya kesultanan Cirebon.Kesultanan menjadi sub ordinasipemerintahan Belanda. ParaSultan berposisi tak lebihsebagai pegawai negara yangmendapatkan gaji rutin Belanda.Di sisi lain kekosongan ruangkritis ini diisi elite lokal keaga-maan yang tinggal di pedalaman(para kiai dan ajengan).Diam-diam seeara signifikan

. terjadi pergeseran peranankepemimpinan dari sultan,sultan ke tangan para kiai yangtinggal bersama pendudukpriburni di perdesaan. Kehidup-an kiai di perdesaan tidakterlepas ikatannya denganpesantren. Pesantren sebagaibenteng moral sekaligus"keraton politik santri" yangtidak pemah bisa ditundukkanoleh kepentingan kolonial. Kiaidi samping sebagai pendidikkegamaan juga memerankandiri sebagai tokoh sosial, politik,dan ekonorni masyarakatperdesaan. Dengan semakinmerosotnya kepernimpinan paraSultan Cirebon, kemudian.i..tampillah figur kiai yangmempunyai pengaruh jaW3melampaui perbatasan desa,tempat pesantren itu berada(Arnidjaja dkk, 1985).Kondisi itulah yang mernieu

perlawanan kaum santri Cirebonterhadap Pemerintah HindiaBelanda (1818). Perlawanan inimerupakan kelanjutan darigerakan perlawanan BagusRangin (1802-1812). OrangtuaBagus Rangin adalah seorang kiaisaleh dengan anak banyak danjaringan santri yang meluas.Pasea Bagus Rangin yang dapatdikalahkan Belanda, santri-santri

Page 2: SperIlla Mistis Sej Nairem - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2012/10/tribunjabar... · novel-novelnya dilahirkan justru.setelahumurnya melewatilima puluh

dan sarat emosi jihad fi sabilillah.Sosok Marina

Dalam pusaran bergolak ini sayamenangkap sosok Marina yangterus mencari kebenaran, dantidak pernah mengenal batas'dalam novel Tandi. Kebenarantidak dicarinyamelaluimetode tapilewat dialektika.Tidak ditempat-kan dalam teks tapi dalam kontekspengembaraan iman yang rusuh.Sehinggabaginya menjadi tidakpenting siapa yang manggung,entah Kartosuwiryo, Soekamo,atau tambatan hatinya yang

dianggap "sesuatu"sekalipun, tapijustru panggungitu: panggungkematian bahkan!Sikaphidup Marinamengingatkan sayapada Gadamer,"Subjek permainanyang sebenamyabukanlah parapemainnya,melainkanpermainan itusendiri",DanMarina

dengan indah te1ah"mengada" dalampermainan itu,menyatu bersamacahayaserupa yangdialamiNairem.Menjadientitasdalam kodratnyayang terusmenga-lir,dalamkesadaran. dan kebebasan,dalam pengalamanutuh yang selalumenghargaimasalaludan menam-pilkan nexus hikayat

maan dan menjadi gerakan masa depan bahkan sampaipolitik, Sentimen keagamaan menembus cahaya sorgawi.memiliki pengaruh yang dahsyat Walaupun ragaMarina sudahdalam membangkitkan perla- tiada,namun sukmanya akan teruswanan terhadap kolonial. mengawal Tandi,bersamaSebut saja rnisalnya peran peninggalan berharga leluhumya

santri yang berada di garis depan lukisanMujahidNairem. "Narnadalam Perang Padri di Sumatra sayaMarina. Sayaketurunan ke-6Barat (1807-1832). Hal yang sama mujahid Nairem." Takjelas,apakahjuga terjadi di tanah [awa. Para memang iamemilikipertaliankiai dan para santri berada di darah dengan Nairem.Yangpasti,belakang Perang [awa (1825- di lehernya ada tanda kalung1830). Konflik yang semula mujahid sama persis dengan garispersoalan internal keraton samar di leher lukisanNairem saat(Kerajaan Mataram) pada dieksekusipada 1818.akhirnya dengan kepiawaian Di titik ini menjadi mafhumPangeran Diponegoro "diubah" Kang Tandi historis terus menulismenjadi konflik teologis yang esai dan cerpennya ternyataberdimensi agama sehingga sebagai "mahar" perkawinannyapeperangan itu me;.:.n:t:ja;;.;d;;i~m~as~s~if:....=..-:d:;.e;;.;n;;Jg2.:an=.:M:;.:::a:.:;rm:::.·::::a~IIU='s~h~'s.:..'*_*_*__

setianya sernisal Bagus Serit danNairem terus melanjutkan apiperjuangannya (Ekadjati, 1968).[elas, santri.semisal Nairem dan

kawan-kawan adalah entitasyang diakui atau tidak memilikiandil besar dalam sejarah .pergerakan bangsa. Perjuangankemerdekaan dalam kutubtertentu pemantiknya adalahkelompok santri baik yangberaliran rnistis, fundamentalisataupun abu-abu. Gerakan protessosial pada saat itu seringkalidiperkuat oleh perasaan keaga-