Sosiologi hukum s-1

27
Dr. H.L.Sabardi, SH,MS Dr. H.L.Sabardi, SH,MS Alamat : Jln Serayu III/No.4 Alamat : Jln Serayu III/No.4 BTN Kekalik Mataram, BTN Kekalik Mataram, Hp. 0878 6585 5525 Hp. 0878 6585 5525

description

law sosiologic

Transcript of Sosiologi hukum s-1

Page 1: Sosiologi hukum s-1

Dr. H.L.Sabardi, SH,MSDr. H.L.Sabardi, SH,MS

Alamat : Jln Serayu III/No.4 Alamat : Jln Serayu III/No.4 BTN Kekalik Mataram, BTN Kekalik Mataram,

Hp. 0878 6585 5525Hp. 0878 6585 5525

Page 2: Sosiologi hukum s-1

Pendahuluan

• Sosiologi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang hidup bersama atau cara

berinteraksi dengan sesama shg tercipta hubungan timbal balik sesuai dengan fungsi

masing-masing.

Page 3: Sosiologi hukum s-1

Ruang Lingkup

• Mengkaji berbagai gejala sosial satu dengan yang lainnya sebagai dasar untuk mencari signifikasinya sehingga dampak atau pengaruh sosial dapat diketahui.

Page 4: Sosiologi hukum s-1

Ruang Lingkup

• 1. Eksistensi masyarakat sbg obyek Sosiologi

• 2. Gejala sosial dengan dinamikanya.• 3. Stratifikasi dengan kelas kelas sosialnya.• 4. Demografi dan perkembangan

masyarakat.• 5. Norma sosial yang dianut sebagai

pandangan hidup masyarakat.

Page 5: Sosiologi hukum s-1

Tujuan Mempelajari Sosiologi Hukum

• 1. Sosiologi hukum bertujuan memberikan penjelasan penjelasan praktek hukum baik oleh penegak hukum maupun masyarakat.

• 2. Memperlihatkan hukum secara impiris yaitu: hukum senantiasa menguji

keabsahan empiris dari suatu peraturan atau pernyataan hukum.

Page 6: Sosiologi hukum s-1

Karakter Sosiologi Hukum

1. Gejala sosial yang berakibat tindakan melawan hukum.2. Tindakan mentaati/ tdk mentaati hukum.3. Tindakan melakukan upaya hukum, baik di tingkat kepolisian, kejaksaan , pengadilan.4. Penafsiran masyarakat terhadap hukum

Page 7: Sosiologi hukum s-1

5. Sosiologi hukum tidak memberikan penilaian melainkan mendekati hukum dari segi obyektifitas semata dan bertujuan untuk memberikan penjelasan terhadap fenomena hukum yang nyata.6. Hukum sebagai produk penafsiran masyarakat.•Dari beberapa keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa kajian utama sosiologi hukum adalah berbagai norma dan peraturan yang terdapat dalam masyarakat yang telah disepakati sebagai hukum.

Page 8: Sosiologi hukum s-1

Hukum... ?

• Ketentuan ketentuan yang menjadi peraturan yang hidup dalam suatu masyarakat yang bersifat mengendalikan, mencegah, mengikat, memaksa, mengatur atau ketentuan ketentuan lainya yang apabila dilanggar diancam dgn sanksi.

Page 9: Sosiologi hukum s-1

Sosiologi Hukum.

• Merupakan kajian – kajian Ilmu Sosiologi terhadap hukum yang berlaku di masyarakat dan mempelajari secara analisis dan empiris terhadap perilaku serta gejala sosial yang menjadi penyebab lahirnya hukum di masyarakat.

• Mengapa timbul sosiologi Hukum... ?.

Page 10: Sosiologi hukum s-1

Fenomena Sosial

• Secara Sosiologis dapat diartikan sebagai dinamika sosial yang berkaitan dengan manusia dengan segala macam latar belakangnya, seperti dorongan kebutuhan hidup, kemanusiaan, ketidakadilan dalam hukum, ketimpangan sosial dan bahkan kepentingan politik.

Page 11: Sosiologi hukum s-1

HUKUM DAN SISTEM SOSIAL

Teori sibenertika Talcott Parson : sistem sosial merupakan suatu sinergi antara berbagai sub sistem sosial yang saling mengalami ketergantuangan dan keterkaitan.

Adanya hubungan yang saling keterkaitan, interaksi dan saling ketergantungan.

Hukum dan politik saling dominan untuk menjadi yang paling unggul/ dominan/ primer dalam konfigurasinya.

Hukum dalam kehidupan sistem sosial seharusnya hukum menjadi sus sistem yang menentukan.

Salah satu sistem yang dominan akan diikuti oleh sistem yang lainnya, demikian juga ketika terjadi supremasi hukum maka aspek-aspek lain mengikuti.

Page 12: Sosiologi hukum s-1

Hukum sebagai Mekanisme Pengintegrasi (Bredemeier)

Masukan dari fungsi Proses Pengintegrasian Bentuk Keluaran

Adaptasi (Ekonomi)

Penataan kembali prosesproduksi dalam

masyarakat

Legalisasi dan konkretisasi

tujun-tujun masyarakat

Sistem Hukum(Pengadilan)

Pengerjaan Tujuan (politik)

KeadilanMempertahankan pola (Budaya)

Page 13: Sosiologi hukum s-1

HUKUM DAN NORMA SOSIAL

• Social Control bertujuan semua orang berperilaku sesuai harapan yang menimbulkan konformitas social yaitu pola perilaku yang sesuai dengan norma sehingga tercapai tujuan diberlakukannya suatu kaidah sosial.

• Kenyataannya sering terjadi kondisi-kondisi unconformity, sehingga kontrol sosial yang dilakukan oleh masyarakat atau kekuasaan negara tidak sesuai harapan yang ada.

• Kontrol social dapat dilakukan oleh masyarakat (social control by society) maupun oleh Negara (social control by government).

• Kontrol oleh masyarakat melalui kaidah sosial non formal sementara oleh Negara dilakukan melalui kaidah social bersifat formal.

Page 14: Sosiologi hukum s-1

BIDANG KERJANYABIDANG KERJANYA KEKUATAN SOSIAL KEKUATAN SOSIAL

BIROKRASI &BIROKRASI & PENEGAK HUKUMPENEGAK HUKUM

LEMBAGA PEMBUAT PERATURAN

UM

PA

N B

ALIK

UM

PA

N B

ALIKU

MP

AN

BA

LIK

UM

PA

N B

ALI

K

NORMA

NORMANORMA

NORMA

PEMEGANG PERANAN

BIDANG BEKERJANYA

KEKUATAN SOSIAL

BIDANG BEKERJANYA

KEKUATAN SOSIAL

UMPAN BALIKUMPAN BALIK

AKTIFITAS PENERAPAN

SANKSI

TEORI BEKERJANYA HUKUM (R. Seidman : The State Law and Development, 1978 : 75)

Page 15: Sosiologi hukum s-1

BUDAYA HUKUM (LEGAL CULTURE)

• Hukum bukan sekedar alat yang dapat dimanfaatkan untuk tujuan tertentu, tetapi merupakan perangkat tradisi, obyek pertukaran nilai yang tidak netral dari pengaruh sosial dan budaya

• Hukum harus dilihat sebagai suatu sistem yang utuh.• Pengertian Sistem :

a. Berorientasi pada satu tujuanb. Lebih dari sekedar jumlah dari bagian-bagianc. Berinteraksi dengan sistem lain yang lebih besard. Bekerjanya bagian-bagian menciptakan sesuatu yang berharga.

• Secara Sosiologis : hukum sebagai sistem nilai yang merupakan sub sistem dari sistem sosial (T. Parsons)

Page 16: Sosiologi hukum s-1

Dominasi Hukum dan KulturDalam Masyarakat

Masyarakat Litigatif Masyarakat Non Litigatif

•Masy. Di Amerika Addiction to law•Masy. Di Burma•Masy. Batak (Vergouwen)

•Masy. Di Amerika Addiction to law•Masy. Di Burma•Masy. Batak (Vergouwen)

• Masy. Di Jepang (Takeyoshi Kawashima)•Masy. Di Korea (Pyong Choon Hahm)•Indonesia ?

• Masy. Di Jepang (Takeyoshi Kawashima)•Masy. Di Korea (Pyong Choon Hahm)•Indonesia ?

Page 17: Sosiologi hukum s-1

TEORI SIBERNETIK TALCOTT PARSONS• Sistem sosial terbentuk dari interrelasi dan interaksi

yng dilakukan oleh individu-individu, oleh karena itu masyarakat memiliki kebebasan-kebebasan tertentu untuk memenuhi kebututuhan-kebutuhannya.

• Kebebasan itu ditandai oleh adanya stabilitas dalam hubungan timbal balik dengan lingkungannya.

• Tindakan individu dalam masyarakat yang luas dibatasi oleh dua macam lingkungan yaitu alam fisik organik dan yang bersifat ideal disebut realitas tertinggi.

Page 18: Sosiologi hukum s-1

Realitas Tertinggi--- tingkat iformasi tinggi (kontrol)

FISIK ORGANIKYang dimaksud pengendalian secara sibernetik adalah sistem-sistem yg

memiliki informasi yg tinggi tetapi energi rendah mengatur sistem informasi lebih rendah tetapi energi lebih tinggi

Sub sistem budaya Mempertahankan pola

Sub sistem Sosial Integrasi

Sub sistem Politik Mencapai Tujuan

Sub sistem Ekonomi Adaptasi

(energi tinggi)

Page 19: Sosiologi hukum s-1

TEORI PERUBAHAN SOSIAL

• Menurut Arnold M.Rose, ada 3 teori tentang perubahan sosial yg kemudian dihubungkan dengan hukum :

1. akumulasi progresif dari penemuan dibidang teknologi dan motivasi keuntungan ekonomis (prilaku baru yg membutuhkan hukum baru, mesin,radio, TV, alat2 komunikasi)

2. kontak atau konflik antar kebudayaan (alam pikiuran menjadi lebih terbuka bukan sematap-mata karena peniruan atau paksaan, kontak kebudayaan), membutuhkan hk baru.

3. Gerakan sosial, terjadinya ketidakpuasan dibidang-bidang tertentu yg menyebabkan terjadiya ketidak tentraman, kemudian melahirkan hukum baru (HAM, GENDER,KB)

Page 20: Sosiologi hukum s-1

Proses Pelembagaan (Efektivitas Hukum)

• Ketaatan seseorang bersikap tindak atau berperilaku sesuai dengan harapan pembentuk undang-undang.

• pengaruh hukum terhadap sikap tindak atau perilaku, dapat diklasifikasikan sebagai ketaatan (compliance), ketidaktaatan atau penyimpangan (deviance) dan pengelakan (evasion).

• Efektifitas penegakan hukum dibutuhkan kekuatan fisik untuk menegakkan kaidah-kaidah hukum tersebut menjadi kenyataan berdasarkan wewenang yang sah.

• Sanksi merupakan aktualisasi dari norma hukum threats dan promises, yaitu suatu ancaman tidak akan mendapatkan legitimasi bila tidak ada faedahnya untuk dipatuhi atau ditaati. Internal values merupakan penilaian pribadi menurut hati nurani dan ada hubungan dengan yang diartikan sebagai suatu sikap tingkah laku.

Page 21: Sosiologi hukum s-1

• Friedmann: mengemukakan bahwa sebuah sistem hukum, pertama mempunyai struktur. Kedua memilikitsubstansi, meliputi aturan, norma dan perilaku nyata manusia yang berada didalam sistem itu. Termasuk pula dalam pengertian substansi ini adalah semua produk, seperti keputusan, aturan baru yang disusun dan dihasilkan oleh orang yang berada di dalam sistem itu pula. Aspek ketiga, budaya hukum meliputi kepercayaan, nilai, pemikiran serta harapannya. Struktur dapat diibaratkan sebagai mesin. Substansi adalah apa yang dihasilkan atau dikerjakan oleh mesin itu. Budaya hukum (legal culture) adalah apa saja atau siapa saja yang memutuskan untuk menghidupkan dan mematikan mesin itu, serta bagaimana mesin itu harus digunakan.

• Ancaman hukuman dalam sanksi negatif .

Page 22: Sosiologi hukum s-1

• Lawrence Friedman (2001: 11-18) selanjutnya menguraikan tentang fungsi sistem hukum yakni:

a. Fungsi kontrol (social control), yang menurut Donald Black bahwa semua hukum berfungsi sebagai kontrol social.

b. Berfungsi untuk meyelesaikan sengketa (dispute settlement) dan konflik (conflict). Penyelesaian sengketa ini biasanya untuk penyelesaian yang sifatnya berbentuk pertentangan lokal berskala kecil (mikro). Sebaliknya pertentangan-pertentangan yang bersifat makro dinamakan konflik.

c. Fungsi redistribusi atau rekayasa social (redistributive function or social engineering function). Fungsi ini mengarah pada penggunaan hukum untuk mengadakan perubahan social yang berencana yang ditentukan oleh pemerintah.

d. Fungsi pemeliharaan social (social maintenance function). Fungsi ini berguna untuk menegakkan struktur hukum agar tetap berjalan susuai dengan aturan mainnya (rule of the game).

• Berdasarkan hal tersebut di atas, bahwa fungsi penegakan hukum adalah untuk mewujudkan sikap atau tingkah laku manusia sesuai dengan bingkai (frame work) yang telah ditetapkan oleh suatu undang-undang atau hukum.

Page 23: Sosiologi hukum s-1

Kumpulan latihan soal-soal

• 1. Hukum itu sebenarnya penuh dengan ketidak teraturan, namun penolakan terhadap ketidak teraturan tersebut jarang dikumandangkan, sehingga Satjipto Raharjo mengajak untuk mempelajari hukum secara teratur. Untuk perlu diadakan upaya pendekatan sosiologi terhadap hukum dengan mengadakan kajian-kajian. Kajian-kajian apa saja yang digukanan dan jelaskan secara rinci dari masing-masing kajian tersebut.

Page 24: Sosiologi hukum s-1

• 2. Didalam ajaran sosiologi itu ada sosiologi hukum dan ada sosiologi dalam hukum, kedua-duanya saling mempengaruhi satu sama lainya, sedangkan tujuanya sedcara garis besar adalah untuk mengungkapkan fenomena-fenomena sosial yang terjadi ditengah-tengah masyarakat. Coba jelaskan perbedaan antara Sosiology of the law dan sosiologi in the law , dan apa kesimpulan anda tentang perbedaan tersebut.

Page 25: Sosiologi hukum s-1

• 4. Berbicara mengenai efektifitas hukum dalam masyarakat sama artinya kita membicarakan daya kerja hukum dalam mengatur dan atau memaksa masyarakat untuk taat kepada hukum. Dalam mengkaji hukum berarti harus mengkaji kaidah hukum. Coba jelaskan syarat-syarat berlakunya hukum sebagai kaidah agar hukum tersebut dapat bermanfaat bagi masyarakat.

Page 26: Sosiologi hukum s-1

• 3. Dalam paradigma dunia ilmu pengetahuan seperti yang telah dijelaskan oleh ’’kuhn’’ merupakan cara pandang ilmuwan terhadap apa yang sedang dipelajari. Dalam ajaran ini tujuan adalah mengembangkan sejumlah keyakinan dasar yang dipergunakan untuk mengungkapkan hakikat ilmu yang sebenarnya dan bagaimana cara untuk mendapatkanya. Salah satu yang dipergunakan oleh ” kuhn” dalam mengungkapkan ilmu adalah menggunakan paradigma positivisme . Coba jelaskan apa yang dimaksud positivisme dan apa ciri – ciri dari paradigma positivisme tersebut.

Page 27: Sosiologi hukum s-1

5. Menurut “ George Ritzer “paradigma adalah merupakan suatu gambaran fundamental tentang subject matter dalam suatu ilmu. Sedangkan ”kuhn ” mengartikan Paradigma adalah merupakan cara pandang atau kerangka berfikir yang didasarkan pada fakta atau gejala-gejala yang diinterpretasi dan dipahami. Coba jelaskan apa fungsi dari paradigma tersebut.

2929