SOSIALISASI STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI SARANA … · Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis...

41
Dinas Kesehatan Kabupaten Grobogan Pertemuan Tri Wulan I PC IAI Grobogan Tahun 2016 Purwodadi, 12 Maret 2016 SOSIALISASI STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI SARANA KESEHATAN Disampaikan dalam

Transcript of SOSIALISASI STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI SARANA … · Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis...

Page 1: SOSIALISASI STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI SARANA … · Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai perlu diperhatikan pola penyakit, pola konsumsi, budaya dan kemampuan

Dinas Kesehatan Kabupaten

Grobogan

Pertemuan Tri Wulan I PC IAI

Grobogan Tahun 2016

Purwodadi, 12 Maret 2016

SOSIALISASI STANDAR PELAYANAN

KEFARMASIAN DI SARANA

KESEHATAN

Disampaikan dalam

Page 2: SOSIALISASI STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI SARANA … · Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai perlu diperhatikan pola penyakit, pola konsumsi, budaya dan kemampuan
Page 3: SOSIALISASI STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI SARANA … · Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai perlu diperhatikan pola penyakit, pola konsumsi, budaya dan kemampuan

Pokok Bahasan

STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI APOTEK PMK NO. 35 TAHUN 2014

1.

STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI RUMAH SAKIT PMK NO. 58 TAHUN 2014

2.

3. Klasifikasi dan Perizinan RS PMK NO.56 Tahun 2014

Page 4: SOSIALISASI STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI SARANA … · Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai perlu diperhatikan pola penyakit, pola konsumsi, budaya dan kemampuan

STANDAR

PELAYANAN

KEFARMASIAN DI

APOTEK

Page 5: SOSIALISASI STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI SARANA … · Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai perlu diperhatikan pola penyakit, pola konsumsi, budaya dan kemampuan

Tujuan yanfar di apotek

meningkatkan mutu Pelayanan Kefarmasian 1.

menjamin kepastian hukum bagi tenaga kefarmasian 2.

3. melindungi pasien dan masyarakat dari penggunaan Obat yang tidak rasional dalam rangka keselamatan pasien (patient safety

Page 6: SOSIALISASI STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI SARANA … · Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai perlu diperhatikan pola penyakit, pola konsumsi, budaya dan kemampuan

Yanfar di apotek meliputi :

Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, Dan BMHP

1.

Pelayanan farmasi klinik 2.

Page 7: SOSIALISASI STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI SARANA … · Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai perlu diperhatikan pola penyakit, pola konsumsi, budaya dan kemampuan

Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat

Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai

Perencanaan

Dalam membuat perencanaan pengadaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai perlu diperhatikan pola penyakit, pola konsumsi, budaya dan kemampuan masyarakat.

Pengadaan

Untuk menjamin kualitas Pelayanan Kefarmasian maka pengadaan Sediaan Farmasi harus melalui jalur resmi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Penerimaan

Penerimaan merupakan kegiatan untuk menjamin kesesuaian jenis spesifikasi, jumlah, mutu, waktu penyerahan dan harga yang tertera dalam surat pesanan dengan kondisi fisik yang diterima.

Page 8: SOSIALISASI STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI SARANA … · Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai perlu diperhatikan pola penyakit, pola konsumsi, budaya dan kemampuan

LANJUTAN.................................

Penyimpanan Obat/bahan Obat harus disimpan dalam wadah asli

dari pabrik. Dalam hal pengecualian atau darurat dimana isi dipindahkan pada wadah lain, maka harus dicegah terjadinya kontaminasi dan harus ditulis informasi yang jelas pada wadah baru. Wadah sekurangkurangnya memuat nama Obat, nomor batch dan tanggal kadaluwarsa.

Semua Obat/bahan Obat harus disimpan pada kondisi yang sesuai sehingga terjamin keamanan dan stabilitasnya.

Sistem penyimpanan dilakukan dengan memperhatikan bentuk sediaan dan kelas terapi Obat serta disusun secara alfabetis.

Pengeluaran Obat memakai sistem FEFO (First Expire First Out) dan FIFO (First In First Out)

Page 9: SOSIALISASI STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI SARANA … · Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai perlu diperhatikan pola penyakit, pola konsumsi, budaya dan kemampuan

LANJUTAN......................

E. Pemusnahan 1. Obat kadaluwarsa atau rusak harus dimusnahkan

sesuai dengan jenis dan bentuk sediaan. Pemusnahan Obat kadaluwarsa atau rusak yang mengandung narkotika atau psikotropika dilakukan oleh Apoteker dan disaksikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota. Pemusnahan Obat selain narkotika dan psikotropika dilakukan oleh Apoteker dan disaksikan oleh tenaga kefarmasian lain yang memiliki surat izin praktik atau surat izin kerja. Pemusnahan dibuktikan dengan berita acara pemusnahan menggunakan Formulir 1 sebagaimana terlampir.

2. Resep yang telah disimpan melebihi jangka waktu 5 (lima) tahun dapat dimusnahkan. Pemusnahan Resep dilakukan oleh Apoteker disaksikan oleh sekurang-kurangnya petugas lain di Apotek dengan cara dibakar atau cara pemusnahan lain yang dibuktikan dengan Berita Acara Pemusnahan Resep menggunakan Formulir 2 sebagaimana terlampir dan selanjutnya dilaporkan kepada dinas kesehatan kabupaten/ kota.

Page 10: SOSIALISASI STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI SARANA … · Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai perlu diperhatikan pola penyakit, pola konsumsi, budaya dan kemampuan

Lanjutan.....................

Pengendalian Pengendalian dilakukan untuk mempertahankan jenis

dan jumlah persediaan sesuai kebutuhan pelayanan, melalui pengaturan sistem pesanan atau pengadaan, penyimpanan dan pengeluaran. Hal ini bertujuan untuk menghindari terjadinya kelebihan, kekurangan, kekosongan, kerusakan, kadaluwarsa, kehilangan serta pengembalian pesanan. Pengendalian persediaan dilakukan menggunakan kartu stok baik dengan cara manual atau elektronik. Kartu stok sekurangkurangnya memuat nama Obat, tanggal kadaluwarsa, jumlah pemasukan, jumlah pengeluaran dan sisa persediaan.

Pencatatan dan Pelaporan Pencatatan dilakukan pada setiap proses pengelolaan

Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai meliputi pengadaan (surat pesanan, faktur), penyimpanan (kartu stock), penyerahan (nota atau struk penjualan) dan pencatatan lainnya disesuaikan dengan kebutuhan.

Page 11: SOSIALISASI STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI SARANA … · Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai perlu diperhatikan pola penyakit, pola konsumsi, budaya dan kemampuan

Pelayanan farmasi klinik

pengkajian Resep;

dispensing;

Pelayanan Informasi Obat (PIO);

konseling;

Pelayanan Kefarmasian di rumah (home

pharmacy care);

Pemantauan Terapi Obat (PTO); dan

Monitoring Efek Samping Obat (MESO);

Page 12: SOSIALISASI STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI SARANA … · Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai perlu diperhatikan pola penyakit, pola konsumsi, budaya dan kemampuan

Pengkajian Resep Kegiatan pengkajian Resep meliputi administrasi, kesesuaian farmasetik dan pertimbangan klinis.

Kajian administratif meliputi: nama pasien, umur, jenis kelamin dan berat badan;

nama dokter, nomor Surat Izin Praktik (SIP), alamat, nomor telepon dan paraf; dan tanggal penulisan Resep.

Kajian kesesuaian farmasetik meliputi: bentuk dan kekuatan sediaan;

stabilitas; dan kompatibilitas (ketercampuran Obat).

Pertimbangan klinis meliputi: ketepatan indikasi dan dosis Obat;

aturan, cara dan lama penggunaan Obat;

duplikasi dan/ atau polifarmasi;

reaksi Obat yang tidak diinginkan (alergi, efek samping Obat, manifestasi klinis lain);

kontra indikasi; dan

interaksi.

Jika ditemukan adanya ketidaksesuaian dari hasil pengkajian maka Apoteker harus menghubungi dokter penulis Resep.

Page 13: SOSIALISASI STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI SARANA … · Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai perlu diperhatikan pola penyakit, pola konsumsi, budaya dan kemampuan

Dispensing 1. Menyiapkan Obat sesuai dengan permintaan Resep: menghitung kebutuhan jumlah Obat sesuai dengan

Resep;

mengambil Obat yang dibutuhkan pada rak penyimpanan dengan memperhatikan nama Obat, tanggal kadaluwarsa dan keadaan fisik Obat.

2. Melakukan peracikan Obat bila diperlukan 3. Memberikan etiket sekurang-kurangnya meliputi: warna putih untuk Obat dalam/oral;

warna biru untuk Obat luar dan suntik;

menempelkan label “kocok dahulu” pada sediaan bentuk suspensi atau emulsi.

4. Memasukkan Obat ke dalam wadah yang tepat dan terpisah untuk Obat yang berbeda untuk menjaga mutu Obat dan menghindari penggunaan yang salah.

Page 14: SOSIALISASI STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI SARANA … · Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai perlu diperhatikan pola penyakit, pola konsumsi, budaya dan kemampuan

Setelah penyiapan obat dilakukan hal sbb: Sebelum Obat diserahkan kepada pasien harus dilakukan

pemeriksaan kembali mengenai penulisan nama pasien pada etiket, cara penggunaan serta jenis dan jumlah Obat (kesesuaian antara penulisan etiket dengan Resep);

Memanggil nama dan nomor tunggu pasien;

Memeriksa ulang identitas dan alamat pasien;

Menyerahkan Obat yang disertai pemberian informasi Obat;

Memberikan informasi cara penggunaan Obat dan hal-hal yang terkait dengan Obat antara lain manfaat Obat, makanan dan minuman yang harus dihindari, kemungkinan efek samping, cara penyimpanan Obat dan lain-lain;

Penyerahan Obat kepada pasien hendaklah dilakukan dengan cara yang baik, mengingat pasien dalam kondisi tidak sehat mungkin emosinya tidak stabil;

Memastikan bahwa yang menerima Obat adalah pasien atau keluarganya;

Membuat salinan Resep sesuai dengan Resep asli dan diparaf oleh Apoteker (apabila diperlukan);

Menyimpan Resep pada tempatnya;

Apoteker membuat catatan pengobatan pasien

Page 15: SOSIALISASI STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI SARANA … · Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai perlu diperhatikan pola penyakit, pola konsumsi, budaya dan kemampuan

PIO

Informasi meliputi dosis, bentuk sediaan,

formulasi khusus, rute dan metoda

pemberian, farmakokinetik, farmakologi,

terapeutik dan alternatif, efikasi,

keamanan penggunaan pada ibu hamil

dan menyusui, efek samping, interaksi,

stabilitas, ketersediaan, harga, sifat fisika

atau kimia dari Obat dan lain-lain.

Page 16: SOSIALISASI STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI SARANA … · Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai perlu diperhatikan pola penyakit, pola konsumsi, budaya dan kemampuan

Lanjutan.......

Kegiatan Pelayanan Informasi Obat di Apotek

meliputi:

menjawab pertanyaan baik lisan maupun tulisan;

membuat dan menyebarkan buletin/brosur/leaflet,

pemberdayaan masyarakat (penyuluhan);

memberikan informasi dan edukasi kepada pasien;

memberikan pengetahuan dan keterampilan

kepada mahasiswa farmasi yang sedang praktik

profesi;

melakukan penelitian penggunaan Obat;

membuat atau menyampaikan makalah dalam

forum ilmiah;

melakukan program jaminan mutu.

Page 17: SOSIALISASI STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI SARANA … · Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai perlu diperhatikan pola penyakit, pola konsumsi, budaya dan kemampuan

KONSELING

Kriteria pasien/keluarga pasien yang perlu diberi konseling:

Pasien kondisi khusus (pediatri, geriatri, gangguan fungsi hati dan/atau ginjal, ibu hamil dan menyusui).

Pasien dengan terapi jangka panjang/penyakit kronis (misalnya: TB, DM, AIDS, epilepsi).

Pasien yang menggunakan Obat dengan instruksi khusus (penggunaan kortikosteroid dengan tappering down/off).

Pasien yang menggunakan Obat dengan indeks terapi sempit (digoksin, fenitoin, teofilin).

Pasien dengan polifarmasi; pasien menerima beberapa Obat untuk indikasi penyakit yang sama. Dalam kelompok ini juga termasuk pemberian lebih dari satu Obat untuk penyakit yang diketahui dapat disembuhkan dengan satu jenis Obat.

Pasien dengan tingkat kepatuhan rendah.

Page 18: SOSIALISASI STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI SARANA … · Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai perlu diperhatikan pola penyakit, pola konsumsi, budaya dan kemampuan

Jenis Pelayanan Kefarmasian di rumah yang dapat dilakukan oleh Apoteker, meliputi :

Penilaian/pencarian (assessment) masalah yang berhubungan dengan pengobatan

Identifikasi kepatuhan pasien

Pendampingan pengelolaan Obat dan/atau alat kesehatan di rumah, misalnya cara pemakaian Obat asma, penyimpanan insulin

Konsultasi masalah Obat atau kesehatan secara umum

Monitoring pelaksanaan, efektifitas dan keamanan penggunaan Obat berdasarkan catatan pengobatan pasien

Dokumentasi pelaksanaan Pelayanan Kefarmasian di rumah

Home Pharmacy Care

Page 19: SOSIALISASI STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI SARANA … · Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai perlu diperhatikan pola penyakit, pola konsumsi, budaya dan kemampuan

Merupakan proses yang memastikan bahwa

seorang pasien mendapatkan terapi Obat yang

efektif dan terjangkau dengan memaksimalkan

efikasi dan meminimalkan efek samping.

Kriteria pasien:

Anak-anak dan lanjut usia, ibu hamil dan

menyusui.

Menerima Obat lebih dari 5 (lima) jenis.

Adanya multidiagnosis.

Pasien dengan gangguan fungsi ginjal atau hati.

Menerima Obat dengan indeks terapi sempit.

Menerima Obat yang sering diketahui

menyebabkan reaksi Obat yang merugikan.

PTO

Page 20: SOSIALISASI STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI SARANA … · Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai perlu diperhatikan pola penyakit, pola konsumsi, budaya dan kemampuan

(MESO)

Merupakan kegiatan pemantauan setiap respon terhadap Obat yang merugikan atau tidak diharapkan yang terjadi pada dosis normal yang digunakan pada manusia untuk tujuan profilaksis, diagnosis dan terapi atau memo difikasi fungsi fisiologis.

Kegiatan:

Mengidentifikasi Obat dan pasien yang mempunyai resiko tinggi mengalami efek samping Obat.

Mengisi formulir Monitoring Efek Samping Obat (MESO)

Melaporkan ke Pusat Monitoring Efek Samping Obat Nasional

Page 21: SOSIALISASI STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI SARANA … · Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai perlu diperhatikan pola penyakit, pola konsumsi, budaya dan kemampuan

Sumber daya kefarmasian

sumber daya manusia;

sarana dan prasarana

Apotek harus mudah diakses oleh masyarakat.

Sarana dan prasarana Apotek dapat menjamin

mutu Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan

Bahan Medis Habis Pakai serta kelancaran praktik

Pelayanan Kefarmasian.

Page 22: SOSIALISASI STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI SARANA … · Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai perlu diperhatikan pola penyakit, pola konsumsi, budaya dan kemampuan

Sarana dan prasarana meliputi :

Ruang penerimaan Resep Ruang penerimaan Resep sekurang-kurangnya terdiri dari tempat penerimaan Resep, 1 (satu) set meja dan kursi, serta 1 (satu) set komputer. Ruang penerimaan Resep ditempatkan pada bagian paling depan dan mudah terlihat oleh pasien. Ruang pelayanan Resep dan peracikan (produksi

sediaan secara terbatas) Ruang pelayanan Resep dan peracikan atau produksi sediaan secara terbatas meliputi rak Obat sesuai kebutuhan dan meja peracikan. Di ruang peracikan sekurang-kurangnya disediakan peralatan peracikan, timbangan Obat, air minum (air mineral) untuk pengencer, sendok Obat, bahan pengemas Obat, lemari pendingin, termometer ruangan, blanko salinan Resep, etiket dan label Obat. Ruang ini diatur agar mendapatkan cahaya dan sirkulasi udara yang cukup, dapat dilengkapi dengan pendingin ruangan (air conditioner).

Page 23: SOSIALISASI STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI SARANA … · Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai perlu diperhatikan pola penyakit, pola konsumsi, budaya dan kemampuan

Lanjutan……...

Ruang penyerahan Obat Ruang penyerahan Obat berupa konter penyerahan Obat yang dapat digabungkan dengan ruang penerimaan Resep.

Ruang konseling Ruang konseling sekurang-kurangnya memiliki satu set meja dan kursi konseling, lemari buku, buku-buku referensi, leaflet, poster, alat bantu konseling, buku catatan konseling dan formulir catatan pengobatan pasien.

Ruang penyimpanan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai

Ruang penyimpanan harus memperhatikan kondisi sanitasi, temperatur, kelembaban, ventilasi, pemisahan untuk menjamin mutu produk dan keamanan petugas. Ruang penyimpanan harus dilengkapi dengan rak/lemari Obat, pallet, pendingin ruangan (AC), lemari pendingin, lemari penyimpanan khusus narkotika dan psikotropika, lemari penyimpanan Obat khusus, pengukur suhu dan kartu suhu.

Ruang arsip Ruang arsip dibutuhkan untuk menyimpan dokumen yang berkaitan dengan pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai serta Pelayanan Kefarmasian dalam jangka waktu tertentu.

Page 24: SOSIALISASI STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI SARANA … · Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai perlu diperhatikan pola penyakit, pola konsumsi, budaya dan kemampuan

LAPORAN

Apotek wajib mengirimkan laporan Pelayanan

Kefarmasian secara berjenjang kepada Dinas

Kesehatan Kabupaten/Kota, Dinas Kesehatan

Provinsi, dan Kementerian Kesehatan sesuai

ketentuan peraturan perundang-undangan.

Page 25: SOSIALISASI STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI SARANA … · Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai perlu diperhatikan pola penyakit, pola konsumsi, budaya dan kemampuan

STANDAR YANFAR DI RS (PMK

NO.58)

Sarana

Fasilitas ruang harus memadai dalam hal

kualitas dan kuantitas agar dapat

menunjang fungsi dan proses Pelayanan

Kefarmasian, menjamin lingkungan kerja

yang aman untuk petugas, dan

memudahkan sistem komunikasi Rumah

Sakit.

Page 26: SOSIALISASI STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI SARANA … · Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai perlu diperhatikan pola penyakit, pola konsumsi, budaya dan kemampuan

Fasilitas utama dalam kegiatan pelayanan di Instalasi Farmasi, terdiri

dari:

1) Ruang Kantor/Administrasi

Ruang Kantor/Administrasi terdiri dari:

ruang pimpinan

ruang staf

ruang kerja/administrasi tata usaha

ruang pertemuan

Page 27: SOSIALISASI STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI SARANA … · Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai perlu diperhatikan pola penyakit, pola konsumsi, budaya dan kemampuan

2)Ruang penyimpanan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai

a) Kondisi umum untuk ruang penyimpanan:

Obat jadi

Obat produksi

bahan baku Obat

Alat Kesehatan

b) Kondisi khusus untuk ruang penyimpanan:

Obat termolabil

bahan laboratorium dan reagensia

Sediaan Farmasi yang mudah terbakar

Obat/bahan Obat berbahaya

(narkotik/psikotropik

Page 28: SOSIALISASI STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI SARANA … · Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai perlu diperhatikan pola penyakit, pola konsumsi, budaya dan kemampuan

3) Ruang distribusi

Ruang distribusi harus cukup untuk

melayani seluruh kebutuhan Sediaan

Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan

Medis Habis Pakai Rumah Sakit. Ruang

distribusi terdiri dari:

1). Ruang distribusi untuk pelayanan

rawat jalan, di mana ada ruang

khusus/terpisah untuk penerimaan resep

dan peracikan.

2). Ruang distribusi untuk pelayanan

rawat inap, dapat secara sentralisasi

maupun desentralisasi di masingmasing

ruang rawat inap.

Page 29: SOSIALISASI STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI SARANA … · Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai perlu diperhatikan pola penyakit, pola konsumsi, budaya dan kemampuan

4) Ruang konsultasi / konseling

Obat

Ruang konsultasi/konseling Obat harus ada

sebagai sarana untuk Apoteker memberikan

konsultasi/ konseling pada pasien dalam rangka

meningkatkan pengetahuan dan kepatuhan

pasien. Ruang konsultasi/konseling harus jauh dari

hiruk pikuk kebisingan lingkungan Rumah Sakit dan

nyaman sehingga pasien maupun konselor dapat

berinteraksi dengan baik. Ruang

konsultasi/konseling dapat berada di Instalasi

Farmasi rawat jalan maupun rawat inap.

Page 30: SOSIALISASI STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI SARANA … · Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai perlu diperhatikan pola penyakit, pola konsumsi, budaya dan kemampuan

5) Ruang Pelayanan Informasi

Obat

Pelayanan Informasi Obat dilakukan di ruang

tersendiri dengan dilengkapi sumber informasi

dan teknologi komunikasi, berupa bahan

pustaka dan telepon.

Page 31: SOSIALISASI STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI SARANA … · Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai perlu diperhatikan pola penyakit, pola konsumsi, budaya dan kemampuan

6) Ruang produksi

Persyaratan bangunan untuk ruangan produksi harus memenuhi kriteria:

a) Lokasi Lokasi jauh dari pencemaran lingkungan (udara, tanah dan air tanah).

b) Konstruksi Terdapat sarana perlindungan terhadap: Cuaca Banjir Rembesan air Binatang/ serangga

c) Rancang bangun dan penataan gedung di ruang produksi harus memenuhi kriteria:

1) Disesuaikan dengan alur barang, alur kerja/proses, alur orang/pekerja.

2) Pengendalian lingkungan terhadap: a) Udara; b) Permukaan langit-langit, dinding, lantai & peralatan/sarana lain;

c) Barang masuk; d) Petugas yang di dalam. 3) Luas ruangan minimal 2 (dua) kali daerah kerja + peralatan,

dengan jarak setiap peralatan minimal 2,5 m. 4) Di luar ruang produksi ada fasilitas untuk lalu lintas petugas dan

barang.

Page 32: SOSIALISASI STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI SARANA … · Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai perlu diperhatikan pola penyakit, pola konsumsi, budaya dan kemampuan

Lanjutan.....

d) Pembagian ruangan

1. Ruang terpisah antara Obat jadi dan bahan baku;

2. Ruang terpisah untuk setiap proses produksi;

3. Ruang terpisah untuk produksi Obat luar dan Obat dalam;

4. Gudang terpisah untuk produksi antibiotik (bila ada);

5. Tersedia saringan udara, efisiensi minimal 98%;

6. Permukaan lantai, dinding, langit-langit dan pintu harus:

Kedap air

Tidak terdapat sambungan

Tidak merupakan media pertumbuhan untuk mikroba;

Mudah dibersihkan dan tahan terhadap bahan

pembersih/desinfektan

Page 33: SOSIALISASI STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI SARANA … · Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai perlu diperhatikan pola penyakit, pola konsumsi, budaya dan kemampuan

KLASIFIKASI DAN PERIZINAN RUMAH

SAKIT ( PMK NO.56 TAHUN

2014 )

Page 34: SOSIALISASI STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI SARANA … · Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai perlu diperhatikan pola penyakit, pola konsumsi, budaya dan kemampuan

Tenaga kefarmasian RS tipe A Paling sedikit terdiri dari : 1 (satu) apoteker sebagai kepala instalasi farmasi Rumah Sakit;

5 (lima) apoteker yang bertugas di rawat jalan yang dibantu oleh paling sedikit 10 (sepuluh) tenaga teknis kefarmasian;

5 (lima) apoteker di rawat inap yang dibantu oleh paling sedikit 10 (sepuluh) tenaga teknis kefarmasian;

1 (satu) apoteker di instalasi gawat darurat yang dibantu oleh minimal 2 (dua) tenaga teknis kefarmasian;

1 (satu) apoteker di ruang ICU yang dibantu oleh paling sedikit 2 (dua) tenaga teknis kefarmasian;

1 (satu) apoteker sebagai koordinator penerimaan dan distribusi yang dapat merangkap melakukan pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh tenaga teknis kefarmasian yang jumlahnya disesuaikan dengan beban kerja pelayanan kefarmasian Rumah Sakit; dan

1 (satu) apoteker sebagai koordinator produksi yang dapat merangkap melakukan pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh tenaga teknis kefarmasian yang jumlahnya disesuaikan dengan beban kerja pelayanan kefarmasian Rumah Sakit.

Page 35: SOSIALISASI STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI SARANA … · Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai perlu diperhatikan pola penyakit, pola konsumsi, budaya dan kemampuan

Tenaga kefarmasian RS tipe B Paling sedikit terdiri dari : 1 (satu) orang apoteker sebagai kepala instalasi farmasi Rumah

Sakit;

4 (empat) apoteker yang bertugas di rawat jalan yang dibantu oleh paling sedikit 8 (delapan) orang tenaga teknis kefarmasian;

4 (empat) orang apoteker di rawat inap yang dibantu oleh paling sedikit 8 (delapan) orang tenaga teknis kefarmasian;

1 (satu) orang apoteker di instalasi gawat darurat yang dibantu oleh minimal 2 (dua) orang tenaga teknis kefarmasian;

1 (satu) orang apoteker di ruang ICU yang dibantu oleh paling sedikit 2 (dua) orang tenaga teknis kefarmasian;

1 (satu) orang apoteker sebagai koordinator penerimaan dan distribusi yang dapat merangkap melakukan pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh tenaga teknis kefarmasian yang jumlahnya disesuaikan dengan beban kerja pelayanan kefarmasian Rumah Sakit; dan

1 (satu) orang apoteker sebagai koordinator produksi yang dapat merangkap melakukan pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh tenaga teknis kefarmasian yang jumlahnya disesuaikan dengan beban kerja pelayanan kefarmasian Rumah Sakit.

Page 36: SOSIALISASI STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI SARANA … · Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai perlu diperhatikan pola penyakit, pola konsumsi, budaya dan kemampuan

Tenaga kefarmasian RS tipe C Paling sedikit terdiri dari :

1 (satu) orang apoteker sebagai kepala instalasi farmasi Rumah Sakit;

2 (dua) apoteker yang bertugas di rawat jalan yang dibantu oleh paling sedikit 4 (empat) orang tenaga teknis kefarmasian;

4 (empat) orang apoteker di rawat inap yang dibantu oleh paling sedikit 8 (delapan) orang tenaga teknis kefarmasian;

1 (satu) orang apoteker sebagai koordinator penerimaan, distribusi dan produksi yang dapat merangkap melakukan pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh tenaga teknis kefarmasian yang jumlahnya disesuaikan dengan beban kerja pelayanan kefarmasian Rumah Sakit.

Page 37: SOSIALISASI STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI SARANA … · Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai perlu diperhatikan pola penyakit, pola konsumsi, budaya dan kemampuan

Tenaga kefarmasian RS tipe D Paling sedikit terdiri dari :

1 (satu) orang apoteker sebagai kepala instalasi farmasi Rumah Sakit;

1 (satu) apoteker yang bertugas di rawat inap dan rawat jalan yang dibantu oleh paling sedikit 2 (dua) orang tenaga teknis kefarmasian;

1 (satu) orang apoteker sebagai koordinator penerimaan, distribusi dan produksi yang dapat merangkap melakukan pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh tenaga teknis kefarmasian yang jumlahnya disesuaikan dengan beban kerja pelayanan kefarmasian Rumah Sakit.

Page 38: SOSIALISASI STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI SARANA … · Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai perlu diperhatikan pola penyakit, pola konsumsi, budaya dan kemampuan
Page 39: SOSIALISASI STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI SARANA … · Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai perlu diperhatikan pola penyakit, pola konsumsi, budaya dan kemampuan
Page 40: SOSIALISASI STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI SARANA … · Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai perlu diperhatikan pola penyakit, pola konsumsi, budaya dan kemampuan
Page 41: SOSIALISASI STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI SARANA … · Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai perlu diperhatikan pola penyakit, pola konsumsi, budaya dan kemampuan

Sosialisasi Selanjutnya.. Permenkes RI Nomor 3 Tahun 2015

Tentang Peredaran, Penyimpanan, Pemusnahan

dan Pelaporan Narkotika, Psikotropika dan Prekursor

Farmasi