Sni 1741 2008 cara uji ketahanan api komponen struktur bangunan
SOSIALISASI SNI MainanAnak: Persya · PDF file6/2/2014 5 1 Ruang lingkup SNI ISO 8124 bagian...
Transcript of SOSIALISASI SNI MainanAnak: Persya · PDF file6/2/2014 5 1 Ruang lingkup SNI ISO 8124 bagian...
6/2/2014
1
SOSIALISASI
SNI Mainan Anak:
Persyaratan dan Penerapan
Pusat Pendidikan dan Pemasyarakatan Standardisasi –
Badan Standardisasi Nasional
Jakarta, 21 Mei 2014
Mainan (toy)
adalah
segala produk atau material yang dirancang
atau secara jelas dimaksudkan untuk
digunakan bermain oleh anak-anak berusia di
bawah 14 tahun.
(SNI ISO 8124-1:2010, butir 3.64)
6/2/2014
2
• 1.1 Daftar SNI Mainan.
• 1.2 Daftar Regulasi Mainan.
• 1.3 Isi SNI yang diwajibkan.
1. Mengenal
SNI Mainandan
Regulasinya
• 2.1 Alasan Wajib.
• 2.2 Potensi Bahaya & Hubungannya dengan SNI
• 2.3 Contoh SNI mengantisipasi potensi bahaya tersedak.
• 2.4 Contoh SNI mengantisipasi potensi bahaya terbakar.
2. Keamanan:
Alasandiwajibkan
• 3.1 Jenis Mainan dan SNI wajib. berdasarkan regulasi.
• 3.2 Contoh Boneka dan SNI wajibnya.
• 3.3 Contoh Stuffed toys dan SNI wajibnya.
3.
JenisMainan &
SNI wajibnya
Isi Presentasi
• 4.1 Contoh Spesifikasi Puzzle kayu
• 4.2 Contoh Prosedur Proses Produksi Puzzle Kayu
• 4.3 Contoh Syarat Mutu dan Uji Puzzle Kayu
• 4.4 Contoh Rencana mutu produksi Puzzle Kayu.
• 4.5 Contoh Prosedur Pengendalian Proses dan ProdukMainan Puzzle Kayu.
4.Contoh
Penerapan SNI
wajib pada
Puzzle Kayu
• SPPT-SNI mengikuti Regulasi
• Daftar LSPro dan Lab. Uji
5.
SPPT-SNI
Lanjutan Isi Presentasi
6/2/2014
3
1. Mengenal SNI Mainan danRegulasinya
No. No. SNIJudul SNI
SNI WAJIB
1 SNI ISO 8124-1:2010 Keamanan mainan - Bagian 1: Aspek keamanan yang berhubungan
dengan sifat fisis dan mekanis.
2 SNI ISO 8124-2:2010 Keamanan mainan - Bagian 2: Sifat mudah terbakar.
3 SNI ISO 8124-3:2010 Keamanan mainan – Bagian 3: Migrasi unsur tertentu.
4 SNI ISO 8124-4:2010 Keamanan mainan - Bagian 4: Ayunan, seluncuran dan mainan aktivitas
sejenis untuk pemakaian di dalam dan di luar lingkungan tempat
tinggal.
5 SNI IEC 62115:2011 Mainan elektrik – Keamanan.
6 SNI 7617:2010 Tekstil - Persyaratan zat warna azo dan kadar
formaldehida pada kain untuk pakaian bayi dan anak.
7 EN 71-5 Safety of toys – Part 5: Chemicals toys (sets) other than experimentals
sets.
SNI MAINAN LAINNYA
8 SNI 6527.4:2012 Keamanan mainan - Bagian 4: Perangkat percobaan kimia dan kegiatan
yang terkait
9 SNI 6527.5:2012 Keamanan mainan – Bagian 5: Seperangkat mainan kimia selain dari
perangkat percobaan
10 SNI 6527.6:2012 Keamanan mainan - Bagian 6: Simbol grafis untuk label pengingat usia
11 SNI 6527.7:2012 Keamanan mainan - Bagian 7: Cat jari - Persyaratan dan metode uji.
12 SNI 04-6280.2.7-2001 Keselamatan transformator tenaga, unit suplai daya dan sejenisnya -
Bagian 2.7: Persyaratan khusus untuk transformers mainan.
I.1
6/2/2014
4
No No. Permenperind Tentang Berlaku
mulai
124/M-
IND/PER/4/2013Pemberlakuan SNI Mainan secara wajib. 02/10/2013.
252/M-
IND/PER/4/2013
Lembaga Penilaian Kesesuaian (LPK) untuk
Pembelakuan SNI Mainan secara wajib01/10/2013
355/M-
IND/PER/11/2013
Perubahan Permenperind No. 24/M-
IND/PER/4/2013 tentang Pemberlakuan SNI
Mainan secara wajib.
30/04/
2014
4
02/BIM/PER/1/2014
Dirjen Industri
Manufaktur.
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pemberlakuan
dan Pengawasan Penerapan SNI secara
Wajib.
17 /01/
2014
Daftar Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperind)
untuk mainan anak
I.2
Keamanan mainan - Bagian 1: Aspek keamanan yang berhubungan
dengan sifat fisis dan mekanis
1 Ruang lingkup
Persyaratan SNI ISO 8124 bagian ini berlaku untuk semua mainan, misalnya produk atau material yang dirancang atau secara jelas dimaksudkan untuk permainan anak-anak usia 14 tahun kebawah. Standar ini berlaku untuk mainan pada saat awal diterima konsumen, dan sebagai tambahan, setelah mainan digunakan pada kondisi normal serta perlakuan kasar kecuali ada keterangan khusus.
Persyaratan SNI ISO 8124 ini menerangkan kriteria yang dapat diterima untuk karakteristik struktur mainan, seperti bentuk, ukuran, kontur, pengaturan jarak (misalnya kerincingan, bagian-bagian kecil, ujung dan tepi tajam, dan celah garis engsel) sebagaimana kriteria yang dapat diterima untuk sifat tertentu dari beberapa kategori mainan (seperti nilai energi kinetik maksimum untuk proyektil yang ujungnya tidak memantul (non-resilient tipped projectile) dan sudut ujung minimum (minimum tip angles) untuk mainan yang dinaiki (ride-on toys).
I.3.1SNI ISO 8124-1:2010
6/2/2014
5
1 Ruang lingkup
SNI ISO 8124 bagian ini menentukan persyaratan dan metode uji untuk mainan yang dimaksudkan untuk digunakan anak-anak dalam kelompok usia yang bervariasi dari lahir sampai usia 14 tahun. Persyaratan ini berbeda-beda menurut kelompok umur dimana secara khusus mainan tersebut dimaksudkan atau ditujukan. Persyaratan untuk kelompok umur tertentu mencerminkan resiko bahaya dan perkiraan kemampuan fisik dan/atau mental anak yang diharapkan dalam menghadapi mampu mengatasi bahaya tersebut.
SNI ISO 8124 ini juga mempersyaratkan adanya peringatan yang sesuai dan/atau instruksi penggunaan yang diberikan pada mainan tertentu atau kemasannya. Karena kendala bahasa yang mungkin terjadi di beberapa negara yang berbeda, susunan kata peringatan dan instruksi tidak ditentukan tetapi dicantumkan sebagai informasi umum seperti pada Lampiran B. Harus dicatat bahwa perbedaan ketentuan hukum mengenai penandaan sudah ada di beberapa negara.
SNI ISO 8124 bagian ini tidak dimaksudkan untuk mencakup atau meliputi setiap bahaya potensi yang dapat diperkirakan dari mainan tertentu atau kategori mainan. Kecuali untuk persyaratan penandaan yang menunjukkan bahaya fungsional dan rentang usia dimana mainan dimaksudkan, SNI ISO 8124 bagian ini tidak mempersyaratkan untuk karakteristik mainan yang merupakan suatu yang melekat dan bahaya yang dikenali secara integral pada fungsi mainan.
SNI ISO 8124-1:2010
4 Persyaratan
Terdapat 29 persyaratan:
4.1 Penggunaan wajar/normal
4.2 Penyalahgunaan yang dapat diduga sebelumnya
4.3 Material
4.4 Bagian kecil
4.5 Bentuk, ukuran dan kekuatan mainan-mainan tertentu
4.6 Tepi
4.7 Ujung
.....s/d.....
4.23 Mainan yang mengandung sumber panas
4.24 Mainan berisi cairan
4.25 Mainan yang digerakkan dengan mulut
4.26 Mainan sepatu roda, mainan inline skate dan mainan papan luncur
4.27 Dublis
4.28 Persyaratan akustik
4.29 Mainan skuter
SNI ISO 8124-1:2010
6/2/2014
6
5 Metode pengujian
Terdapat 29 pengujian:
5.2 Pengujian komponen kecil
5.3 Pengujian bentuk dan ukuran mainan tertentu
5.4 Pengujian bola kecil
5.5 Uji pompom
5.6 Uji tokoh bermain pra-sekolah
5.7 Aksesibilitas dari bagian atau komponen
.....s/d.....
5.25 Penentuan tingkat tekanan suara
5.26 Statis kekuatan untuk skuter mainan
5.27 Dinamis kekuatan untuk skuter mainan
5.28 Brake kinerja untuk skuter mainan
5.30 Resistensi terhadap pemisahan stang
SNI ISO 8124-1:2010
Lampiran A (informatif) Pedoman pengelompokan usia
A.1 Umum
A.2 Kriteria untuk menetapkan pengelompokan usia
A.3 Sumber Untuk pengelompokan Usia
A.4 Pertimbangan keamanan pengelompokan usia
A.5 Deskripsi pelabelan usia
Lampiran B (informatif) Pedoman label keselamatan dan tanda-tanda pabrik
B.1 Umum
B.2 Pedoman label keselamatan
B.3 Bacaan instruksional
B.4 Tanda-tanda Produsen
Lampiran C (informatif) Desain pedoman untuk mainan yang melekat pada tempat tidur bayi atau playpens
C.1 Umum
C.2 Pedoman
SNI ISO 8124-1:2010
6/2/2014
7
Lampiran D (informatif) Menandai senapan mainan
D.1 Tujuan
D.2 Umum
D.3 Penandaan
Lampiran E (informatif) Alasan utama
E. 1 Umum
E.2 Persyaratan Umum
E.3 Penyalahgunaan yang dapat diduga sebelumnya
E.4 Kualitas material
.....s/d.....
E.41 Persyaratan untuk alat akustik
E.42 Istilah pengelompokan usia
E.43 Mainan skuter
Bibliografi
SNI ISO 8124-1:2010
Keamanan mainan - Bagian 2: Sifat mudah terbakar
1 Ruang lingkup
SNI ISO 8124-2 menentukan kategori bahan mudah terbakar yang dilarang digunakan pada semua mainan, dan persyaratan mudah terbakar pada mainan tertentu ketika terkena sumber api yang kecil.
Metoda pengujian yang dijelaskan dalam pasal 5 bertujuan untuk menentukan mainan yang mudah terbakar pada kondisi tertentu. Hasil uji yang diperoleh tidak dapat dianggap sebagai potensi bahaya kebakaran dari mainan atau bahan mainan ketika mengalami kebakaran dari sumber lain.
SNI ISO 8124 ini termasuk bagian dari persyaratan umum yang berkaitan dengan semua mainan dan persyaratan khusus dan metoda uji yang berkaitan dengan mainan, yang menyajikan sebagai bahaya terbesar: Mainan yang dikenakan dikepala : jenggot, kumis, rambut palsu dan lain-lain, yang terbuat
dari rambut, bulu atau bahan yang cirinya serupa: topeng dan masker kain, kerudung, kain penutup kepala dan lain-lain; bagian yang menggantung longgar pada mainan untuk dikenakan dikepala, tetapi tidak termasuk kertas topi yang biasanya disertakan pada pesta
Kostum mainan samaran dan dimaksudkan untuk dipakai oleh seorang anak Mainan yang dimaksudkan untuk dimasuki oleh anak Mainan berisi bahan yang lembut ( boneka dan hewan, dll) dengan permukaan berbulu atau
dari tekstil
SNI ISO 8124-2:2010 I.3.2
6/2/2014
8
4 Persyaratan
4.1 Umum
4.2 Mainan yang dikenakan dikepala
4.3 Kostum penyamaran dan mainan dimaksudkan untuk dipakai anak dalambermain
4.4 Mainan dimaksudkan untuk dimasuki oleh anak
4.5 Mainan diisi bahan lembut (binatang, boneka dan lain-lain) dengan permukaan berbulu atau tekstil
5 Metoda uji
5.1 Umum
5.2 Uji jenggot, kumis, rambut palsu dan lain-lain yang terbuat dari rambut, bulu atau bahan dengan karakteristik serupa, yang menonjol/menjulur lebih dari atau sama dengan 50 mm dari permukaan mainan
5.3 Uji Jenggot, kumis, rambut palsu dan lain-lain yang terbuat dari rambut, bulu atau bahan dengan karakteristik serupa, yang menonjol/menjulur kurang dari 50 mm dari permukaan mainan.
5.4 Uji terhadap Mainan berunsur menjuntai yang dikenakan di kepala
5.5 Mainan diisi bahan lembut dengan ukuran maksimum 520 mm
SNI ISO 8124-2:2010
6 Pelaporan
Laporan hasil uji harus lengkap dan berisi informasi berikut ini :
a) Deskripsi dan identifikasi dari produk.
b) Referensi dari bagian standar SNI ISO 8124 contohnya SNI ISO 8124-
2:2010
c) Pasal yang dianggap perlu.
d) Hasil pengujian dan kesimpulan hasil pengujian.
e) Tipe gas (butan/propan) yang digunakan
f) Setiap perjanjian atau sebaliknya dari prosedur uji yang ditentukan
terutama berkaitan dengan pencucian contoh
g) Rincian dari instruksi pencucian yang disertakan pada kostum samaran
dan mainan dimaksudkan untuk dapat dimasuki oleh anak
SNI ISO 8124-2:2010
6/2/2014
9
Lampiran A (informatif) Latar belakangA.1 Umum
A.2 Ruang lingkup
A.3 Persyaratan umum
A.4 Mainan yang dikenakan dikepala
A.5 Kostum samaran dan mainan dimaksudkan untuk dipakai anak dalam
bermain
A.6 Mainan yang dimaksudkan untuk dimasuki anak
A.7 Uji yang berkaitan dengan kostum samaran dan mainan dimaksudkan
untuk dipakai oleh anak
Bibliografi
SNI ISO 8124-2:2010
Keamanan mainan - Bagian 3: Migrasi unsur tertentu
Persyaratan bagian SNI ISO 8124 ini berdasarkan keberadaan hayati unsur –
unsur tertentu yang dihasilkan dari penggunaan mainan dan tidak
diperbolehkan melebihi dari tingkat/level perhari sebagai berikut :
0.2 µg untuk antimoni (Sb)
0.1 µg untuk arsen (As)
25.0 µg untuk barium (Ba)
0.6 µg untuk cadmium (Cd)
0.3 µg untuk kromium (Cr)
0.7 µg untuk timah (Pb)
0.5 µg untuk merkuri (Hg)
5.0 µg untuk selenium (Se)
SNI ISO 8124-3:2010 I.3.3
6/2/2014
10
Keamanan mainan - Bagian 3: Migrasi unsur tertentu
1 Ruang lingkup
1.1 Bagian SNI ISO 8124 ini menentukan persyaratan maksimum danmetoda sampling dan ekstraksi sebelum uji untuk migrasi dari unsur antimoni,
arsen, barium, kadmium, kromium, timbal, merkuri dan selenium dari bahan
mainan dan bagian mainan kecuali bahan yang tidak dapat diakses.
1.2 Persyaratan maksimum yang dapat diterima ditetapkan untuk migrasi
unsur-unsur tertentu pada 1.1 dari bahan mainan
1.3 Persyaratan bagian 3 SNI ISO 8124 berlaku untuk mainan, bagianmainan dan bahan mainan
1.4 Bahan kemasan tidak disertakan kecuali dimaksudkan untuk disimpan,
contohnya kotak, wadah, atau kecuali merupakan bagian dari mainan atau
dimaksudkan memiliki nilai untuk bermain
SNI ISO 8124-3:2010
4 Nilai maksimum yang dapat diterima
SNI ISO 8124-3:2010
6/2/2014
11
6 Pereaksi dan peralatan6.1 PereaksiSelama melakukan uji, hanya menggunakan pereaksi yang dikenal kelas
analisis
6.1.1 Larutan larutan asam klorida, konsentrasi [HCl] = (0.07 ± 0.005) mol/L
6.1.2 Larutan larutan asam klorida, konsentrasi [HCl] = (0.14 ± 0.010) mol/L
6.1.3 Larutan larutan asam klorida, konsentrasi [HCl] = ± 1 mol/L
6.1.4 Larutan larutan asam klorida, konsentrasi [HCl] = ± 2 mol/L
6.1.5 Larutan larutan asam klorida, konsentrasi [HCl] = ± 6 mol/L
6.1.6 Bahan pereaksi umum n-heptan ( C7H16 ) 99 %
6.1.7 Air, kemurniannya minimal kelas 3
6.2 Peralatan6.2.1 Ayakan logam baja tahan karat ukuran 0.5 mm dan toleransi
6.2.2 PH meter dengan akurasi ± 0.2 pH unit. Harus dicegah dari kontaminasi
6.2.3 Membran filter dengan ukuran pori-pori 0.45 µm
6.2.4 Pemusing/centrifuge, dengan kecepatan pusingan (5 000 ± 500) g
6.2.5 Mesin pengocok yang disetel pada suhu (37 ± 2) °C
6.2.6 Sejumlah wadah, dengan volume antara 1,6 kali dan 5 kali dari volume
ekstrak larutan asam klorida
SNI ISO 8124-3:2010
7 Seleksi bagian uji
Contoh uji untuk pengujian di laboratorium terdiri dari mainan dalam bentuk seperti yang sudah dipasarkan atau akan dipasarkan. Bagian yang diuji diambil dari bagian yang mudah diakses (SNI ISO 8124-1:2010) untuk satu mainan.
Bahan yang identik pada mainan dapat dikombinasikan dan diperlakukan
sebagai satu uji tetapi untuk contoh tambahan tidak dapat digunakan. Bagian
diuji dapat dikomposit lebih dari satu bahan atau warna, jika pemisahannya
secara fisik tidak dapat dilakukan untuk mendapatkan satu bagian contoh
terpisah seperti gambar titik, pola tekstil atau karena berat minimal, atau
karena keterbatasan contoh.
SNI ISO 8124-3:2010
6/2/2014
12
10 PelaporanLaporan pengujian harus mengandung setidaknya informasi berikut:
a) Tipe dan identifikasi produk dan/atau bahan yang diuji
b) Bagian standar yang digunakan SNI ISO 8124-3;2010
c) Teknik yang digunakan untuk menentukan banyaknya tiap-tiap unsur dan
batas deteksi jika berbeda dari persyaratan pada pasal 9
d) Penyesuaian hasil analisa kuantitatif dinyatakan dalam mg/kg bahan
mainan, bahwa hasil tersebut berhubungan dengan unsur dalam larutan
e) Rincian prosedur yang digunakan ( dari pasal 8 ) disiapkan untuk uji
(termasuk, untuk contohnya, jika bahan dasar digabungkan, jika disentrifuse
untuk dipisahkan padatan dari larutan analisa sebelumnya, jika penambahan
asam untuk pH rendah, jika perbandingan padatan dan ekstrak asam
melebihi 1:50 dan pelarut yang digunakan untuk membuang lemak, oli, lilin
atau bahan serupa pada bahan mainan) dan jika larutan disesuaikan dengan
1 mol/l untuk disimpan selama satu malam
f) Setiap melakukan pengujian menggunakan metoda yang disetujui, dari
persiapan dan prosedur ekstraksi yang ditetapkan
g) Tanggal pengujian.
SNI ISO 8124-3:2010
Lampiran A (informatif) Spesifikasi ayakan
Lampiran B (informatif) Prosedur seleksi
Lampiran C (informatif) Dasar dan alasanC.1 Prakata
C.2 Ruang Lingkup
C.3 Persyaratan khusus
.....s/d.....
D.9 Tekstil alami, buatan atau sintetik - Persiapan contoh
C.10 Kaca/keramik/logam - Persiapan contoh
C.11 Bahan lainnya yang berwarna atau tidak
Bibliografi
SNI ISO 8124-3:2010
6/2/2014
13
Keamanan mainan - Bagian 4: Ayunan, seluncuran dan mainan
aktivitas sejenis untuk pemakaian di dalam dan di luar lingkungan
tempat tinggal
1 Ruang lingkup
Bagian dari ISO 8124 ini menetapkan persyaratan dan cara uji mainan aktivitas untuk penggunaan keluarga yang ditujukan bagi anak-anak di bawah 14 tahun untuk bermain di dalamnya.
Produk yang tercakup di bagian ISO 8124 ini termasuk ayunan, seluncuran, jungkat-jungkit, korsel/komedi putar ( komidi putar ), tunggangan bergerak, papan panjatan, ayunan bayi, dan produk lainnya yang ditujukan
untuk menahan beban satu atau lebih anak.
SNI ISO 8124-4:2010 I.3.4
4 Persyaratan
4.1 Umum
4.2 Penghalang
4.3 Pijakan tangga, anak tangga dan tangga
4.4 Terjerat
4.5 Stabilitas mainan aktivitas selain dari mainan seluncuran, ayunan dan
balok lintang
4.6 Seluncuran
4.7 Ayunan
4.8 Jungkat-jungkit
4.9 Korsel/komedi putar dan tunggangan bergerak
5 Peringatan dan pemberian label
5.1 Label
5.2 Pemasangan dan petunjuk instalasi
5.3 Instruksi pemeliharaan
SNI ISO 8124-4:2010
6/2/2014
14
6 Metode uji
6.1 Stabilitas
6.2 Kekuatan statis
6.3 Kekuatan dinamis dari penghalang dan pegangan
6.4 Penentuan tumbukan dari elemen ayunan
6.5 Uji untuk penjeratan kepala dan leher
6.6 Uji Toggle/togel/pelat
6.7 Uji untuk tonjolan
6.8 Uji ketahanan bagi titik penghubung gantungan dan alat penggantung
Lampiran A (Informatif) Dasar pemikiran
Lampiran B (Informatif) Lembar informasi konsumen tentang bahan permukaan taman bermain
Bibliografi
SNI ISO 8124-4:2010
Mainan elektrik - Keamanan
1 ScopeThis National Standard deals with the safety of toys that have at least one function dependent on electricity.
NOTE 1 Examples of toys also within the scope of this standard are constructional sets; experimental sets; functional toys (models that have a function similar to an appliance or installation used by
adults); video toys (toys consisting of a screen and activating means, such as a joystick or keyboard.
Separate screens having a rated voltage exceeding 24 V are not considered to be a part of the toy).
Additional requirements for experimental sets are given in Annex A.Toys using electricity for secondary functions are within the scope of this standard.
NOTE 2 A doll's house having an interior lamp is an example of such a toy.Additional requirements for toys incorporating lasers and light-emitting diodes are given in Annex E.In order to comply with this standard, electric toys also have to comply with SNI ISO 8124-1:2010, since it covers hazards other than those arising by the use of electricity.
NOTE 3 Transformers for toys and battery chargers are not considered to be a toy, even if supplied with it.
SNI IEC 62115:2011 I.3.5
6/2/2014
15
1 Scope NOTE 4 If it is intended that a child also plays with the packaging, the latter is considered to be part of the toy.
NOTE 5 This standard does not apply to toy steam engines; scale models for adult collectors; folk dolls and decorative dolls and other similar articles for adult collectors; sports equipment; aquatic equipment intended to be used in deep water; equipment intended to be used collectively in playgrounds; amusement machines (IEC 60335-2-82); professional toys installed in public places (shopping centres, stations, etc.); products containing heating elements intended for use under the supervision of an adult in a
teaching context; portable child-appealing luminaires (IEC 60598-2-10); Christmas decorations.
SNI IEC 62115:2011
4 General requirement
Toys shall be constructed so that the risks to persons or surroundings are reduced as far as possible when the toy is used as intended or in a foreseeable way.
In general, this principle is achieved by fulfilling the relevant requirements specified in this standard and compliance is checked by carrying out all the relevant tests.
6 Criteria for reduced testing6.1 Toys that comply with the tests of Clause 9 with the insulation between parts of different polarity short-circuited are considered to comply with Clauses 10 to 12, 15 and 18. The short circuit is applied at all places in turn where the insulation is liable to breakdown and can be carried out using a flexible wire.
6.2 Battery toys are considered to comply with Clauses 10, 11 (except 11.1), 12, 15 and 17 to 19 if: the accessible insulation between parts of different polarity cannot be bridged by a
straight steel pin having a diameter of 0,5 mm and any suitable length over 25 mm, and
the total battery voltage does not exceed 2,5 V, measured 1 s after a 1 Ω resistor has been connected between the supply terminals of the toy, with any current limiting device short-circuited and without the toy being operated.
SNI IEC 62115:2011
6/2/2014
16
8 Power inputThe power input of transformer toys shall not exceed the rated power input by more than 20 %.
9 Heating and abnormal operation9.1 Toys shall not attain excessive temperatures in use.
9.2 Toys are placed in the most unfavourable position that can occur during
play.
9.3 Toys are operated under normal operation and the temperature rises of
the various parts are determined.
9.4 The test of 9.3 is repeated, the insulation between parts of different
polarity being shortcircuited
9.5 The test of 9.3 is repeated, any control that limits the temperature during
the tests of 9.3 and 9.4 being short-circuited
9.6 The test of 9.3 is repeated with accessible moving parts locked
9.7 Transformer toys and toys with battery boxes are connected to a power
supply
9.8 Compliance for electronic circuits is checked by evaluation of the fault
conditions
9.9 During the tests, the temperature rises of accessible parts are monitored
continuously.
SNI IEC 62115:2011
10 Electric strength at operating temperature
11 Moisture resistance
12 Electric strength at room temperature
13 Mechanical strength
14 Construction
15 Protection of cords and wires
16 Components
17 Screws and connections
18 Clearances and creepage distances
19 Resistance to heat and fire
20 Radiation, toxicity and similar hazards
SNI IEC 62115:2011
6/2/2014
17
Annex A (normative) Experimental sets
Annex B (normative) Needle-flame test
Annex C (normative) Automatic controls and switches
Annex D (informative) Sequence of the tests of Clause 19
Annex E (normative) Toys incorporating lasers and light-emitting diodes
Bibliography
SNI IEC 62115:2011
SNI 7617:2010 I.3.6
Tekstil - Persyaratan zat warna azo dan kadar
formaldehida pada kain untuk pakaian bayi dan anak.
Ruang lingkup
Standar ini menetapkan persyaratan zat warna azo dan kadar
formaldehida pada kain untuk pakaian bayi dan anak.
Standar ini berlaku pada kain untuk pakaian bayi dan anak sampai usia
36 bulan dan pada kain untuk pakaian anak diatas usia 36 bulan yang
langsung bersentuhan dengan kulit, baik yang terbuat dari kain tenun dan
kain rajut dari berbagai jenis serat dan campuran serat.
Standar ini berlaku untuk persyaratan yang berhubungan dengan
keselamatan dan kesehatan.
6/2/2014
18
SNI 7617:2010
Syarat mutu:
Tabel - Persyaratan zat warna azo* dan kandungan formaldehida pada kain untuk pakaian bayi dan anak.
Keterangan: JUKNIS 02/BIM/PER/1/2014 Dirjen Industri Manufaktur:
EN 71-5:1993
Syarat mutu
I.3.7
Keterangan: JUKNIS 02/BIM/PER/1/2014 Dirjen Industri Manufaktur:
6/2/2014
19
2. Keamanan: Alasan diwajibkan
Mainan ber SNI aman karena mensyaratkan bahan, komponen maupun produk jadinya wajib memenuhi syarat mutu dan uji .
Mainan ber SNI aman karena mensyaratkan informasi(label/kemasan) penggunaan mainan harus sesuai dengan usia anak.
Mainan ber SNI aman karena mensyaratkan meminimalkan potensi bahaya akibat bermain saat digunakan normal atau diperlakukan kasar.
Alasan mainan anakwajib ber SNI
2.1
6/2/2014
20
Apa Saja Potensi Bahaya Mainan Anak?
Minimal ada 10 bahaya yang dapat
ditimbulkan mainan pada penggunaan
normal dan kasar.
! Bahaya tersedak
! Bahaya pendengaran
! Bahaya penglihatan
! Bahaya terjerat
! Bahaya tergores
! Bahaya terjatuh
! Bahaya terjepit
! Bahaya terbakar
! Bahaya zat kimia
! Bahaya tersetrum
Anak belummampu
mengenalibahaya………
2.2.1
! Bahaya tersedak
! Bahaya pendengaran
! Bahaya penglihatan
! Bahaya terjerat
! Bahaya tergores
! Bahaya terjatuh
! Bahaya terjepit
! Bahaya terbakar
! Bahaya zat kimia
! Bahaya tersetrum
Bagaimana SNI meminimalkan potensi bahaya akibat bermain saat
digunakan normal atau diperlakukan kasar?
SNI ISO 8124-1:2010
(keamanan sifat fisis & mekanis)
SNI ISO 8124-2:2010
(keamanan dari sifat mudah terbakar
SNI ISO 8124-3:2010
(keamanan dari migrasi logam berat)
SNI 7617:2010
(keamanan dari zat Azo dan Formaldehida)
EN 71-5
(keamanan dari zat Ftalat)
SNI IEC 62115:2011
(keamanan elektrik)
SNI ISO 8124-4:2010
(keamanan ayunan, dll aktivitas )
2.2.1
6/2/2014
21
Bagaimana mainan ber SNI amanbagi anak dari potensi bahaya tersedak?.....
2.3
1. BAHAYA TERSEDAK
Penyebab:
Komponen kecil*
terlepas ketika
ditarik, dimasukkan
ke mulut, tertelan,
tersangkut di
kerongkongan dan
menyebabkan
tersedak. Fatal
berisiko kematian.
*Contoh: (mata,
kancing, asesoris
boneka) dari plastik,
karet, magnet, dll
dijahit/ di lem pada
boneka.
Syarat mutu SNI ISO 8124-1:2010 Keamanan
mainan - Bagian 1: Aspek keamanan yang
berhubungan dengan sifat fisis dan mekanis
4.4 Bagian kecil:
4.4.1 Usia s.d 3 tahun:
● Tidak berpotensi tertelan/tersedak/terhirup/sulit
bernafas.
● Ukuran diameter bagian kecil harus lebih besar
dari 31,7 mm kedalaman 57,1 mm sesuai simulasi
mulut anak.
● Wajib disertai peringatan usia anak (B.2.3) pada
label/kemasan.
4.4.2 Usia diatas 3 s.d 6 tahun:
● S.d.a. Tetapi dibolehkan ada komponen kecil .
● Wajib disertai peringatan usia anak (B.2.3) pada
label/kemasan.
Penyebab di ANTISIPASI dg syarat mutu bagian/komponen mainan dan mainan
6/2/2014
22
Lanjutan BAHAYA TERSEDAK
Pengujian SNI ISO 8124-1:2010.
5.2 Pengujian komponen kecil
Dilakukan dengan silinder berukuran
panjang 2,25 inci (57,10 mm) dengan
lebar diameter 1,25 inci (31,70 mm).
Ukuran silinder ini disimulasikan
mendekati lebar maksimal rentang
tenggorokan anak usia di bawah 3
tahun saat melakukan tindakan
menelan.
5.24.2 Uji jatuh (Drop tes).
Mainan yang dijatuhkan apabila
pecah/rusak tidak menghasilkan
komponen kecil yang diameter kurang
dari 31,7 mm .
Lanjutan
Syarat mutu SNI ISO 8124-1:2010.
B.2 Pedoman label keselamatan
B.2.3 Label untuk mainan yang kecil
atau mengandung komponen kecil,
sesuai dengan usia anak. Contoh:
1. Dengan Tulisan:
"Peringatan! Tidak cocok untuk anak di
bawah 3 tahun. Berisi benda
berukuran kecil. "
2. Dengan Simbol grafis untuk
peringatan umur:
DIBUKTIKAN DENGANSyarat mutu DIBUKTIKAN dg uji
Alat uji komponen kecil
6/2/2014
23
Bagaimana mainan ber SNI aman
bagi anak dari potensi bahaya terbakar?.....
2.4
2. BAHAYA TERBAKAR
Penyebab:
Bahan mainan
mudah terbakar
bila terpecik api*
Beresiko anak ikut
terbakar, luka
bakar permanen,
dan trauma.
*Contoh: tekstil,
benang, bahan
lembut dan isi
(dacron), kostum ,
topi, kerudung,
rambut boneka/
stuffed toys,
plastik, dll.
Syarat mutu SNI ISO 8124-2:2010, Keamananmainan-Bagian 2: Sifat mudah terbakar.
4.1: Persyaratan umum● Bahan-bahan dengan permukaan berbulu yang
menimbulkan suatu permukaan terbakar ketika
tersentuh api.
● Padatan-padatan yang sangat mudah terbakar.
● Mainan berisi cairan sangat mudah terbakar.
4.2.2 Jenggot, kumis, rambut palsu dll yang terbuat dari rambut, bulu atau bahan dengan karakteristik serupa (contoh pita yang bebas menggantung, kertas atau tali dari tekstil), yang menonjol/ menjulur lebih dari atau sama dengan 50 mm dari permukaan mainan:● Saat diuji sesuai dengan 5.2, waktu menyala
(durasi) harus tidak lebih dari 2 detik setelah alat
uji dipindahkan.
Penyebab di ANTISIPASI dg syarat mutu bagian/komponen mainan dan mainan
6/2/2014
24
Lanjutan BAHAYA TERBAKAR
Pengujian SNI ISO 8124-2:2010.
5.2 Uji untuk syarat mutu 4.2.2:Tinggi lidah api pembakar ( 20 ± 2 ) mm, posisi alat uji bakar vertikal. Posisimainan vertikal diatas lidah api . Bakarselama (2 ± 0,5) detik dari bagian tepi bawah mainan atau ujung dari bahan sampai lidah api menyentuh pada posisi ±10 mm. Jika terbakar, ukur waktu (durasi) pembakaran dan ukur panjang maksimum dari rambut/bulu/bahan yang terbakar.
5.3 Uji untuk syarat mutu 4.2.3:Tinggi lidah api pembakar ( 20 ± 2 ) mm, posisi pembakar membentuk sudut 45°. Posisi mainan vertikal diatas lidah api . Bakar selama (5 ± 0,5) detik, sehingga lidah api alat uji menyentuh sedikitnya 20 mm di atas tepi bawah dari mainan.Jika terbakar ukur waktu (durasi) pembakaran dan ukur panjang maksimum tepi daerah yang terbakar dan titik api saat uji.
LanjutanSyarat mutu SNI ISO 8124-2:2010.
● Jika pembakaran terjadi maka
Panjang nyala maksimum dari rambut, bulu, atau bahan yang cirinya sama harus tidak lebih dari:50% dari panjang awal yang terbesar, ketika panjang awalnya adalah 150 mm atau lebih. AtauTidak lebih dari 75 % dari panjang awal yang terbesar, ketika panjang awal kurang dari 150 mm.
4.2.3 Untuk yang menonjol/ menjulur kurang dari 50 mm dari permukaan mainan: ● Ketika diuji sesuai dengan 5.3, waktu
menyala (durasi) harus tidak lebih dari 2 detik setelah alat uji dipindahkan. Dan jarak maksimum antara tepi bagian atas dari area yang terbakar dan titik awal pembakaran tidak lebih dari 70 mm.
Syarat mutu DIBUKTIKAN dg uji
Lanjutan BAHAYA TERBAKAR
Pengujian SNI ISO 8124-2:2010.
5.5 Uji untuk syarat mutu 4.5.2
Tinggi pembakaran pada (20 ± 2) mm, gerakan burner pembakar pada sudut45°. Bakar selama (3 ± 0,5) detik, jarakantara bagian tepi tabung burner danmainan adalah rata-rata 5 mm dan alatuji menyentuh antara 20 mm dan 50 mm di atas tepi bagian bawah darimainan. Pindahkan burner, ukur waktupenyebaran pembakaran padapermukaan mainan sampai bagianpaling atas yang tercapai oleh api.
5.6 Uji untuk syarat mutu 4.5.3Cara uji sama dengan 5.5, tetapidibantu penyangga 2 batang logamvertikal dan penanda benang.
Lanjutan
Syarat mutu SNI ISO 8124-2:2010.
4.5 Mainan diisi bahan lembut (binatang,
boneka dll) dg permukaan berbulu/ tekstil.
4.5.1 Umum
Sebuah mainan akan diuji sesuai dengan
kondisi apa adanya termasuk pakaian yang
ada pada mainan, jika dianggap lebih berat,
pakaiannya dibuang jika dibuang tanpa
merusak mainan atau pakaiannya.
4.5.2 Mainan diisi bahan lembut dengan
ukuran maksimum 520 mm atau kurang.
Bila diuji sesuai dengan 5.5, tingkat rata-
rata penyebaran pembakaran tidak lebih
besar dari 30 mm/detik.
4.5.3 Mainan diisi bahan lembut dengan
ukuran lebih dari 520 mm.
Bila diuji sesuai dengan 5.6, tingkat rata-
rata penyebaran pembakaran tidak lebih
besar dari 30 mm/detik.
Syarat mutu DIBUKTIKAN dg uji
6/2/2014
25
Keterangan gambar:h tinggi penanda benang diatas mejaa tinggi contoh diatas meja saat diuji nA batang logam vertikalB penanda benangC daerah pembakaranD meja uji
Satuan dalam milimeter.
Gambar peralatan uji bakar untuk Mainan diisi bahan lembut dengan ukuran lebih dari 520 mm.
Bagaimana SNI dapat mengantisipasi
8 bahaya lainnya?.
Dengan cara yang sama seperti contoh slide
2.3 dan 2.4, dapat dipelajari dari klausul
syarat mutu dan uji dalam SNI.
6/2/2014
26
3. Jenis Mainan & SNI wajibnya
Jenis Mainan berdasarkan (BAB II) Juknis Permenperind
02/BIM/PER/1/2014
1. Baby walker.2. Sepeda roda tiga, skuter, mobil berpedal dan mainan beroda semacam
itu, dan kereta boneka.3. Boneka, bagian dan aksesorisnya.4. Kereta listrik, termasuk rel, tanda dan aksesoris lainnya.5. Perabot rakitan model yang diperkecil (”skala”) dan model rekreasi
semacam itu, dapat digerakkan atau tidak.6. Perangkat konstruksi dan Mainan konstruksional lainnya, dari bahan
selain plastik.7. Stuffed toys menyerupai binatang atau selain manusia.8. Puzzle dari segala jenis.9. Blok atau potongan angka, huruf atau binatang ; perangkat penyusun
kata; perangkat penyusun dan pengucap kata; toy printing set; counting frame Mainan (abaci); mesin jahit Mainan; mesin tik Mainan.
10.Tali lompat.11. Kelereng.12. Mainan lainnya selain yang disebut pada angka 2 s.d 11 terbuat dari
semua jenis material baik dioperasikan secara elektrik maupun tidak:1. Balon, pelampung renang untuk anak atau Mainan lainnya yang
ditiup/dipompa, yang terbuat dari karet dan/atau plastik.2. Senapan/Pistol Mainan.3. Mainan lainnya
6/2/2014
27
Boneka(doll)
55/M-IND/PER/11/2013
EN 71-5 (Ftalat) Bila dari plastik
Bila dari
kain
SNI IEC 62115:2011 Bila elektrik
3.2
Stuffed
toyStuffed toys:mainan, berpakaian atau tidak
berpakaian, dengan
permukaan tubuh yang lembut
dan diisi dengan material yang
lembut, yang memungkinkan
diberikan tekanan pada
bahagian utama badan mainan
dengan tangan.
HS:9503.00.60.00
Wajib:SNI ISO 8124-1:2010
SNI ISO 8124-2:2010
SNI ISO 8124-3:2010
SNI 7617:2010 (Non Azo)
SNI 7617:2010 (Formaldehida)
EN 71-5 (Ftalat).
55/M-
IND/PER/11/2013
SNI IEC 62115:2011 Bila elektrik
3.3
6/2/2014
28
4. Contoh Penerapan SNI wajibpada Puzzle Kayu
Bagaimana menerapkan SNI sebagai Jaminan Mutu dalam Proses Produksi, dan
Produk mainan, Mulai dari bahan baku, proses produksi, hingga ke pelanggan?.
4.1 Menetapkan
spesifikasi produk.
4.2 Membuat Prosedur
Proses Produksi.
4.3 Menetapkan
Syarat Mutu dan
Ujinya.
4.4 Membuat Rencana
Mutu Proses Produksi
dan Produk mainan.
4.5 Membuat
Prosedur
Pengendalian Proses
dan Produk Mainan
Apakah
produk
sesuai
SNI?
Penerapan
Syarat Mutu Proses
dan Produk Mainan
Tidak
Pengajuan
SPPT-SNI
6/2/2014
29
Nama
mainan
Blok Puzzle Konstruksi
Lingkaran susunBlok Puzzle Bentuk Blok Puzzle Transport
Model
mainan
Merek Kreatif Jaya Kreatif Jaya Kreatif Jaya
HS Code 9503.00.70.00 9503.00.70.00 9503.00.70.00
SNI wajib
SNI ISO 8124-1:2010.
SNI ISO 8124-2:2010
SNI ISO 8124-3:2010
SNI ISO 8124-1:2010.
SNI ISO 8124-2:2010
SNI ISO 8124-3:2010
SNI ISO 8124-1:2010.
SNI ISO 8124-2:2010
SNI ISO 8124-3:2010
Kategori
usia1 – 3 tahun. 1 - 2 tahun. 18 – 36 bulan
Contoh Spesifikasi Puzzle kayu
4.1
Bahan
Kayu pinus.
Cat non toksik, pelapiscat, pernis, pelitur, serbukglazur, polimer, pelapisserupa dan bahan-bahanserupa dalam bentukpadatan atau cairan.
Triplek tebal 99 mm.
Biji dari MDF tebal 12 mm.
Cat non toksik, pelapis cat, pernis, pelitur, serbukglazur, polimer, pelapisserupa dan bahan-bahanserupa dalam bentukpadatan atau cairan
Kayu beech kubik
Cat non toksik, pelapiscat, pernis, pelitur, serbuk glazur, polimer, pelapis serupa danbahan-bahan serupadalam bentuk padatanatau cairan.
Fungsi mainan
Mengenalkan warna, dan melatih kemampuan klasifikasi dengan meletakkan lingkaran dari mulai yang paling besar sampai yang paling kecil.
Mengenalkan warna dan mengenalkan bentuk-bentuk.
Mengembangkanketerampilan motorikhalus dan pemikiranlogis.
Ukuran (12 x 12) cm (20 x 20 x 0,90) cm (16 x 11 x 6) cm
Keterangan:- Dapat digunakan kayu pinus, kayu karet, kayu sungai, kayu medium. - Density Fiberboard (MDF = serbuk kayu yg dipadatkan).
Lanjutan Contoh Spesifikasi Puzzle kayu
6/2/2014
30
KREATIF JAYA
Prosedur proses produksi mainan
puzzle kayu
No. Dokumen: Pr-Prod-1
Tanggal terbit: 1 Maret 2014
1. Tujuan:
Prosedur proses produksi bertujuan memastikan semua proses produksi di UMKM Kreatif Jaya
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku baik tahapan proses maupun rencana mutu
proses produksi.
2. Ruang lingkup:
Prosedur ini berlaku untuk seluruh karyawan UMKM Kreatif Jaya yang terkait dengan proses
produksi.
3. Definisi:
Pemasok adalah pihak yang menyediakan kebutuhan bahan baku.
4. Tanggungjawab:
Pemilik bertanggungjawab untuk melakukan pemantauan dan pengambil keputusan terkait
pemilihan pemasok dan bahan baku, serta produk akhir.
Kabag produksi bertanggungjawab untuk melaporkan hasil seluruh proses produksi mainan ke
pemilik, dan memantau pekerjaan petugas produksi.
Petugas produksi bertanggungjawab untuk melaksanakan pekerjaan terkait produksi yang
ditugaskan Kabag produksi.
Contoh Prosedur Proses Produksi Mainan Puzzle Kayu 4.2
5. Prosedur:
5.1 Prosedur proses pemilihan bahan baku.
5.1.1 Evaluasi dan pemilihan pemasok.
a). Kepala bagian produksi melakukan evaluasi terhadap calon
pemasok berdasarkan kriteria pemasok dan memilih pemasok.
b). Pemilik menerima laporan dari Ka.bag. produksi, dan memutuskan
persetujuan terhadap pemasok terpilih.
5.1.2 Evaluasi dan pemilihan bahan baku.
a). Kepala bagian produksi melakukan evaluasi terhadap bahan baku
yang dikirim pemasok dan menentukan pilihan keberterimaannya.
Berdasarkan SOP evaluasi dan pemilihan bahan baku, serta kriteria
mutu bahan baku (kayu, cat, dll) dan plastik kemasan.
b). Pemilik menerima laporan dari Ka.bag. produksi tentang bahan
baku yang terpilih, dan memutuskan persetujuan terhadap pemilihan
bahan baku .
Lanjutan Prosedur Proses Produksi Mainan Puzzle Kayu
6/2/2014
31
5.2 Prosedur proses pembuatan mainan.
5.2.1 Pemotongan kayu.
a). Petugas produksi melakukan pemotongan kayu sesuai dengan SOP pemotongan kayu untuk komponen blok puzzle kayu.
Hasil pemotongan harus memenuhi kriteria mutu ukuran, khususnya untuk ukuran bagian /komponen kecil.
b). Kabag produksi melakukan monitor terhadap hasil pemotongan dengan cara sampling per batch pemotongan.
CATATAN:
Tahap pertama ini sangat kritis karena menentukan presisi produk yang dihasilkan, menggunakan mesin-mesin agak besar
seperti Circular saw, Table saw. Kayu pinus dipotong menjadi bagian yang lebih kecil lagi sesuai dengan pola.
5.2.2 Penghalusan permukaan, ujung dan tepi bagian/komponen.
a). Petugas produksi melakukan penghalusan permukaan, ujung dan tepi bagian/komponen hasil pemotongan. Penghalusan
mengikuti SOP penghalusan permukaan kayu, dan SOP penghalusan ujung dan tepi kayu. Hasil penghalusan harus memenuhi
kriteria mutu permukaan, tepi dan ujung komponen.
b). Kabag produksi melakukan monitor terhadap hasil penghalusan dengan cara sampling per batch penghalusan dari satu
batch pemotongan yang sama.
CATATAN:
Tahap penghalusan meliputi:
- Tahap pengamplasan pertama :
Setelah menjadi kayu bagian-bagian yang lebih kecil maka dimulai dengan tahapan pengamplasan pertama dengan amplas
kasar, menggunakan alat Sander, dan Circular sander. Tahap ini penting untuk mendapat hasil dasar yang baik.
- Tahap penutupan pori-pori dan pengamplasan akhir:
Setelah dilakukan pengamplasan maka dilakukan pentutupan pori pori. Jika hasil kayu ingin natural maka dilakukan penutupan
dengan sanding natural, jika ingin dilakukan solid colour maka sanding dilakukan dengan menggunakan warna primer putih.
Lalu setelah kering, media kayu diamplas kembali dengan amplas halus. Setelah di amplas maka masuk ke tahap pengecatan.
Lanjutan Prosedur Proses Produksi Mainan Puzzle Kayu
Lanjutan Prosedur Proses Produksi Mainan Puzzle Kayu
5.2.3 Pemberian warna cat.a). Petugas produksi melakukan pemberian warna cat. Pewarnaan kayu mengikuti SOP pemberian pelapis dan cat. Hasil
pengecatan harus memenuhi kriteria mutu cat, pelapis cat, pernis, pelitur. (Secara visual tidak mudah mengelupas).
b). Kabag produksi melakukan monitor secara visual terhadap hasil pengecatan dengan cara sampling per batch.
CATATAN:
Tahap pengecatan ini sangat penting karena media yang di cat itu harus bersih dan bebas debu. Jika kotor maka hasilnya
tidak akan baik. Setelah cat kering maka bisa dilakukan tahap top coat yaitu proses pernish, ada macam-macam jenis
finishing yaitu Glossy, Semi Gloss atau doft.
5.2.4 Penyusunan (konstruksi) bagian/komponen dan produk akhir.a). Petugas produksi melakukan penyusunan (konstruksi) bagian/komponen dan produk akhir mengikuti SOP penyusunan
bagian/komponen mainan. Hasilnya harus memenuhi kriteria mutu kekuatan dan konstruksi bagian/komponen dan produk
akhir mainan.
b). Kabag produksi melakukan monitor secara visual terhadap hasil penyusunan bagian/komponen dan produk akhir dengan
cara sampling per batch.
CATATAN:
Setelah bagian bagian yang diberi cat mengering maka dilakukan pemasangan sehingga tersusun berbagai bentuk model
puzzle.
5.2.5 Quality Control (QC) produk akhir.a). Kabag. Produksi melakukan tugas sebagai QC produk akhir mengikuti SOP pemeriksaan (QC) produk akhir. Hasilnya
harus memenuhi kriteria mutu produk akhir mainan.
b). Pemilik melakukan monitor secara visual terhadap produk akhir dengan cara sampling per batch.
5.3 Prosedur proses pengemasan produk akhir.
a). Petugas produksi melakukan pengemasan produk akhir mainan sesuai dengan SOP pengemasan. Pengemasan harus
memenuhi kriteria kemasan baik bahan maupun informasi pada kemasan.
b). Kabag produksi melakukan monitor secara visual terhadap produk akhir dengan cara sampling per batch.
CATATAN:
Tahap packing menggunakan plastik shrink, dipotong lalu dipanaskan dengan heat gun.
6/2/2014
32
Contoh Syarat Mutu dan Uji Puzzle Merek “Kreatif Jaya”
A Sesuai SNI ISO 8124-1:2010
No. Mainan, bagian mainan dan
bahan mainan
Persyaratan Mutu Klausul
persyaratan mutu
Klausul Pengujian
1 Mainan Tidak memiliki potensi bahaya pada
penggunaan wajar
4.1. 5.2, 5.3, 5.9.
2 Mainan Tidak mengalami kerusakan struktural
setelah penggunaan tak wajar (dijatuhkan
minimal 4 kali tidak rusak).
4.2. 5.24.2
3 Kayu pinus Secara visual/mata telanjang tanpa kaca
pembesar harus bersih dan bebas dari
segala kotoran.
4.3.1 dan E.4. Visual (mata) tanpa
kaca pembesar
4 Ukuran bagian /komponen
kecil
Tidak kurang dari ukuran mulut anak usia
1 s.d 3 tahun, sehingga tidak berpotensi
tertelan/tersedak/terhirup/sulit bernafas
4.4.2 5.2
5 Bentuk, ukuran dan kekuatan
mainan/komponennya
-Konstruksi tidak memungkinkan masuk
kemulut balita dan menyangkut
kerongkongan.
-Tidak ada bagian mainan yang menonjol.
4.5.1 5.3
6 Tepi mainan/komponen. Tidak terdapat permukaan kasar pada
suatu tepi.
4.6 Sentuhan (jari)
7 Ujung mainan/komponennya. -Tidak terdapat ujung tajam yang
menyebabkan kulit tertusuk.
-Permukaan dan tepi kayu yang
digunakan dalam mainan yang dapat
diakses harus bebas dari serat tajam
(splinters).
4.7.3 SNI ISO 8124-
1:2010, 5.9
4.3
8 Kemasan Terdapat informasi penggunaan peringatan untuk usia anak. 4.4.2 B.23
(visual)
Bahan yang aman.
(Bila kemasannya plastik, maka harus mempunyai ketebalan rata-rata W
0.038 mm dan ketebalan individu W 0.032 mm saat diuji sesuai 5.10.).
4.10; dan E 15; E16. 5.10
9 Peringatan
dan/atau
instruksi
pengguna
an mainan
Label berisi Peringatan bagi pengguna akan adanya potensi masalah
keamanan
A.5. Visual
Label berisi batasan untuk usia anak secara jelas 5.1 dan B.2.2. Visual
Label bentuknya jelas dan menarik perhatian 5.1 Visual
Label keselamatan: bentuk yang mudah dibaca dan terlihat jelas, dimengerti dan tidak mudah dihapus.
1.format yang menarik perhatian konsumen,
2.ditempatkan pada kemasan atau produk,
3.mudah dapat melihatnya.
B.2.1 Visual
Label keselamatan dan tanda-tanda perusahaan harus dalam bahasa
negara di mana mainan akan didistribusikan.
B.2.1 Visual
Informasi dan petunjuk: Informasi dan instruksi yang disediakan untuk
penggunaan atau perakitan yang aman, atau keduanya, dari mainan,
pada kemasan atau dalam bentuk leaflet, harus mudah dibaca.
B.3.1 Visual
Dalam bahasa Indonesia Permendag No: 22/M-
DAG/PER/5/2010.
Visual
10 Tanda-
tanda
Produsen.
Komponen utama dari mainan, kemasan, label atau brosur yang
menyertai mainan harus ditandai dengan nama dan alamat produsen
atau distributor, atau dengan merek dagang dan/atau tanda yang jelas
mengidentifikasi produsen / distributor. Semua tanda ini mudah terlihat
dan mudah dibaca oleh konsumen dan harus memenuhi penggunaan
normal.
B.4 Visual
Lanjutan Syarat Mutu dan Uji Puzzle Merek “Kreatif Jaya”
6/2/2014
33
B Sesuai SNI ISO 8124-2:2010
No. Mainan, bagian
mainan dan bahan
mainan
Persyaratan Mutu Klausul
persyaratan
mutu
Klausul
Pengujian
11 Mainan Tidak mudah terbakar 4.1. dan A.3 5.1.
C Sesuai SNI ISO 8124-3:2010
No. Mainan, bagian
mainan dan bahan
mainan
Persyaratan Mutu Klausul
persyaratan
mutu
Klausul
Pengujian
12 Cat, pelapis cat, pernis,
pelitur, serbuk glazur,
polimer, pelapis serupa
dan bahan-bahan
serupa dalam bentuk
padatan atau cairan.
Non toksik, dg COA dari supplier
atau sertifikat uji kandungan
logam berat aman bagi anak.
4.1. Tabel 1. 8.1.
Lanjutan Syarat Mutu dan Uji Puzzle Merek “Kreatif Jaya”
4.4Rencana Mutu Proses Produksi dan Produk mainan Puzzle
1 Proses pemilihan bahan baku.
No Proses Langkah Kriteria mutu
Metode
pengukuran
(pengujian)
Frekuensi
pelaksanaan
pengukuran
PICMonitori
ng
1.1 Evaluasi dan
pemilihan
pemasok.
Mengikuti SOP
evaluasi dan
pemilihan
pemasok.
Kriteria pemasok terpilih.
- Menyediakan bahan baku bersertifikat (COA) dengan
mutu sesuai SNI dan/atau Kriteria bahan baku terpilih.
- Delivery tepat waktu.
Kesesuaian
terhadap:
a). SOP evaluasi
dan pemilihan
pemasok.
b). Kriteria
pemasok terpilih
Setiap kali akan
dilakukan
pembelian
Kabag
produksi
Pemilik
1.2 Evaluasi dan
pemilihan
bahan baku
Mengikuti SOP
evaluasi dan
pemilihan bahan
baku.
Kriteria bahan baku terpilih.
a). Kayu pinus Bersih dan bebas dari segala
kotoran. SNI ISO 8124-1:2010,
4.3.1
Visual (mata)
tanpa kaca
pembesar
Setiap kali
bahan baku
diterima dari
pemasok.
Kabag
produksi
Pemilik
b). Cat, pelapis cat,
pernis, pelitur,
serbuk glazur,
polimer, pelapis
serupa dan bahan-
bahan serupa dalam
bentuk padatan atau
cairan.
Non toksik, dg COA dari supplier
atau sertifikat uji kandungan logam
berat , memenuhi batas ambang
aman (SNI ISO 8124-3:2010, 4.1
Tabel 1).
SNI ISO 8124-
3:2010, 8.1.
Setiap kali
bahan baku
diterima dari
pemasok.
Kabag
produksi
Pemilik
c). Plastik pengemas Plastik mempunyai ketebalan
rata-rata W 0.038 mm dan
ketebalan individu W 0.032 mm
saat diuji sesuai 5.10.
(penentuan ketebalan plastic film
atau lembaran plastik). (SNI ISO
8124-1:2010, 4.10; dan E 15;
E16.).
SNI ISO 8124-
1:2010, 5.10
Setiap kali
bahan baku
diterima dari
pemasok.
Kabag
produksi
Pemilik
6/2/2014
34
2 Proses pembuatan mainan
No Proses Langkah Kriteria mutu Metode
pengukuran/pen
gujian
Frekuensi
pelaksanaan
pengukuran
PIC Monito
ring
2.1 Pemotongan
kayu.
Mengikuti
SOP
pemotongan
kayu untuk
komponen
blok puzzle
kayu.
Ukuran
bagian
/komponen
kecil
Tidak kurang dari ukuran mulut
anak usia 1 s.d 3 tahun, sehingga
tidak berpotensi
tertelan/tersedak/terhirup/sulit
bernafas. (SNI ISO 8124-1:2010,
4.4.2).
Catatan: Disimulasikan sesuai
ukuran mulut anak ≤ usia 36 bulan
lihat klausul 4.4, 5.2, Gambar 15
dalam SNI ISO 8124-1:2010.
Ukuran disebut kecil bila kira-kira
diameter dibawah 31,7 millimeter
dan besar bila di atas 31,7
millimeter.
SNI ISO 8124-
1:2010, 5.2
Sampling
setiap batch
dilakukan
pengamatan
visual.
Petugas
produksi
Kabag.
Produk
si.
2.2 Penghalusan
permukaan,
ujung dan
tepi
bagian/komp
onen.
Mengikuti
SOP
penghalusa
n
permukaan
kayu.
Permukaan
dan tepi
komponen .
Tidak terdapat permukaan kasar
pada. (SNI ISO 8124-1:2010, 4.6).
SNI ISO 8124-
1:2010, 5.3
Sampling
setiap batch
dilakukan
pengamatan
visual.
Petugas
produksi
Kabag.
Produk
si.
Mengikuti
SOP
penghalusa
n ujung dan
tepi kayu.
Ujung
komponen .
-Tidak terdapat ujung tajam yang
menyebabkan kulit tertusuk.
-Permukaan dan tepi kayu yang
digunakan dalam mainan yang
dapat diakses harus bebas dari
serat tajam (splinters).
(SNI ISO 8124-1:2010, 4.7.3).
Sentuhan (jari) Sampling
setiap batch
dilakukan
pengamatan
visual.
Petugas
produksi
Kabag.
Produk
si.
Lanjutan Rencana Mutu Proses Produksi dan Produk mainan Puzzle
2.3 Pemberian
warna cat.
Mengikuti SOP
pemberian
pelapis dan cat.
Cat, pelapis cat,
pernis, pelitur.
Non toksik. Memenuhi
batas ambang aman
(SNI ISO 8124-3:2010,
4.1 Tabel 1).
SNI ISO 8124-
3:2010, 8.1.
(Secara visual cat
tidak mudah
mengelupas)
Sampling
setiap batch
dilakukan
pengamatan
visual.
Petugas
produksi
Kabag.
Produksi.
2.4 Penyusunan
(konstruksi)
bagian/komp
onen dan
produk akhir
Mengikuti SOP
penyusunan
bagian/kompon
en mainan
Bentuk, ukuran
dan kekuatan
komponen atau
mainan
-Konstruksi tidak
memungkinkan masuk
kemulut balita dan
menyangkut
kerongkongan.
-Tidak ada bagian
mainan yang
menonjol.
(SNI ISO 8124-1:2010,
4.5.1)
SNI ISO 8124-
1:2010, 5.9
Sampling
setiap batch
dilakukan
pengamatan
visual.
Petugas
produksi
Kabag.
Produksi.
2.5 Quality
Control (QC)
produk akhir.
Mengikuti SOP
QC produk
akhir.
Mainan Tidak memiliki potensi
bahaya pada
penggunaan wajar
(SNI ISO 8124-1:2010,
4.1)
SNI ISO 8124-
1:2010, klausul:
5.2, 5.3, 5.9.
Sampling
setiap batch.
Dilakukan
pengamatan
visual.
Kabag.
Produksi.
Pemilik.
Tidak mengalami
kerusakan struktural
setelah penggunaan
tak wajar (dijatuhkan
minimal 4 kali tidak
rusak). (SNI ISO 8124-
1:2010, 4.2).
SNI ISO 8124-
1:2010, 5.24.2
Tidak mudah terbakar
(SNI ISO 8124-2:2010,
4.1. dan A.3.).
SNI ISO 8124-
2:2010, 5.1.
Lanjutan Rencana Mutu Proses Produksi dan Produk mainan Puzzle
6/2/2014
35
3 Proses pengemasan
No Proses Langkah Kriteria mutu Metode
pengukuran/peng
ujian
Frekuensi
pelaksanaan
pengukuran
PIC Monitoring
3.1 Pengemas
an produk
akhir.
Mengikuti
SOP
pengemasan.
Kemasan Terdapat informasi
penggunaan
peringatan untuk usia
anak. (SNI ISO 8124-
1:2010, 4.4.2).
SNI ISO 8124-
1:2010, B.23
Sampling
setiap batch
dilakukan
pengamatan
visual.
Petug
as
produ
ksi
Kabag.
Produksi.
Peringatan dan/atau
instruksi penggunaan
mainan.
SNI ISO 8124-
1:2010 klausul A.5.;
5.1 dan B.2.2.; 5.1;
B.2.1; B.3.1;
Permendag No:
22/M-
DAG/PER/5/2010.
Tanda-tanda
Produsen.
SNI ISO 8124-
1:2010, B.4.
3.2 Penyimpan
an, dan
distribusi
produk
Disimpan dan
diangkut
ditempat yang
bersih tidak
berdebu.
CATATAN: Persyaratan mutu dan pengujian sesuai SNI ISO 8124 yang membutuhkan uji laboratorium, dilakukan pada waktu
pengajuan SPPT SNI ke LSPro, dan pada waktu pemeliharaan SPPT SNI. Sedangkan untuk pemantauan proses produksi
harian dilakukan pengamatan secara visual.
Lanjutan Rencana Mutu Proses Produksi dan Produk mainan Puzzle
4.5Contoh Prosedur Pengendalian Proses dan Produk Mainan Puzzle Kayu
KREATIF JAYA
Prosedur Pengendalian Proses dan Produk
Mainan Puzzle Kayu
No. Dokumen: Pr-Prod-9
Tanggal terbit: 1 Maret 2014
1. Tujuan:
Prosedur Pengendalian Proses dan Produk bertujuan memastikan bahwa:
a)Semua proses produksi yang tidak memenuhi persyaratan mutu, ditangani dan ditindak lanjuti, dan
b)Produk mainan yang tidak sesuai (tidak memenuhi persyaratan mutu), ditangani dan ditindak lanjuti dan dijamin tidak akan
sampai kepada pelanggan.
2. Ruang lingkup:
Prosedur ini berlaku untuk seluruh karyawan UMKM Kreatif Jaya yang terkait dengan semua proses produksi sebagaimana
yang terdapat dalam “Rencana Mutu Proses Produksi Mainan Puzzle Kayu UMKM Kreatif Jaya”, yaitu karyawan pada proses
pemilihan bahan baku, proses pembuatan mainan, dan proses pengemasan.
3. Definisi:
Pengendalian adalah suatu tindakan penanganan agar pelaksanaan proses atau produk sesuai syarat mutu, dan
pelaksanaan tindaklanjut apabila ditemukan ketidaksesuaian dengan syarat mutu.
4. Tanggungjawab:
a). Pemilik bertanggungjawab untuk melakukan pemantauan dan pengambil keputusan tindaklanjut apabila ditemukan
ketidaksesuaian dengan syarat mutu.
b). Kabag produksi bertanggungjawab untuk melaporkan hasil seluruh proses produksi dan produk mainan ke Pemilik, dan
memantau pekerjaan petugas produksi.
c). Petugas produksi bertanggungjawab melaksanakan pekerjaan terkait proses produksi yang ditugaskan Kabag produksi.
6/2/2014
36
Lanjutan Prosedur Pengendalian Proses dan Produk Mainan Puzzle Kayu
5. Prosedur:
a). Ketidaksesuaian proses dan produk dilaporkan dan ditulis oleh karyawan yang menemukannya
dalam Form ”Laporan Proses dan Produk Tidak Sesuai”, selanjutnya disampaikan kepada Kabag
produksi untuk mendapatkan penyelesaian masalahnya. Apabila Kabag produksi tidak dapat
menyelesaikan masalahnya maka disampaikan kepada Pemilik untuk pengambil keputusan
tindaklanjut.
b). Kabag produksi harus menganalisis proses dan produk tidak sesuai dan memonitor tindakan
perbaikannya.
c). Penanganan produk yang tidak sesuai diklasifikasikan sebagai berikut:
1). Dikemas ulang dengan mengganti kemasan yang rusak.
2). Diproses ulang dengan melakukan recycle ke proses sebelumnya.
3). Dibongkar dan disusun ulang bila terjadi penyimpangan pemasangan/konstruksi mainan.
4). Tidak digunakan samasekali apabila tindakan 1), 2), 3) tidak dapat dilakukan.
d). UMKM menjamin produk mainan yang sampai kepada Pelanggan/Distributor telah memenuhi
persyartan mutu yang telah ditetapkan dengan cara:
1). Melakukan pengendalian produk dan pengawasan pada proses produksi, pengemasan, pemuatan
dan penyimpanan produk di gudang, serta pengangkutan/distribusi produk.
2). Melakukan pengendalian produk setelah keluar dari UMKM dengan cara melakukan
evaluasi/pengecekan produk dipelanggan secara sampling/acak.
e). Semua rekaman yang terkait dengan proses dan produk tidak sesuai disimpan oleh Kabag produksi.
5. SPPT-SNI
6/2/2014
37
Proses sertifikasi sesuai Juknis 02/BIM/PER/1/2014
Regulasi dapat diunduh di
http://regulasi.kemenperin.go.id/site/cari_peraturan
Sertifikat Produk Penggunaan Tanda SNI (SPPT-SNI) Mainan adalah Sertifikat Produk Penggunaan Tanda SNI yang dikeluarkan oleh Lembaga Sertifikasi Produk kepada produsen yang mampu menghasilkan Mainan sesuai SNI.
Alur Proses Sertifikasi dan Tatacaranya (Terdapat pada Lampiran I Juknis di atas).
Fungsi LSPro dan Lab. Uji Mainan
Lembaga Sertifikasi Produk (LSPro) adalah lembaga
• yang melakukan sertifikasi produk berdasarkan SNI,
• menerbitkan SPPT SNI,
• pengawasan berkala SPPT SNI, dan
• pencabutan SPPT SNI Mainan.
Laboratorium Penguji adalah laboratorium
� yang melakukan pengujian terhadap contoh barang sesuai
spesifikasi/metode uji,
� Ditunjuk/mendapat tugas dari LSPro untuk menguji sampel produk
mainan pemohon SPPT SNI.
6/2/2014
38
Permenprind No.52-2013
1. LSPro Chempack – Kementerian Perindustrian
2. LSPro Sucofindo ICS – PT Sucofindo
3. LSPro PPMB – Kementerian Perdagangan
4. LSPro Pustan (Balai Sertifikasi Industri – BSI) – Kementerian
Perindustrian
5. LSPro TEXPA – Kementerian Perindustrian
6. LSPro TUV Nord Indonesia – PT TUV Nord Indonesia
7. LSPro Baristand Industri Medan – Kementerian Perindustrian
8. LSPro TOEGOE – Kementerian Perindustrian
Permenprind No.52-2013
1. Laboratorium Penguji PT Sucofindo – Laboratorium Cibitung
2. Laboratorium Penguji Balai Pengujian Mutu Barang (BPMB) –
Kementerian Perdagangan
3. Laboratorium Penguji PT SGS Indonesia
4. Laboratorium Penguji PT Intertek Utama Services
5. Laboratorium Penguji Balai Besar Tekstil – Kementerian
Perindustrian
6. Laboratorium Penguji Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T) –
Kementerian Perindustrian
7. Laboratorium Penguji Balai Riset dan Standardisasi Industri
Surabaya – Kementerian Perindustrian
6/2/2014
39
Pusat Pendidikan dan Pemasyarakatan
Standardisasi – Badan Standardisasi Nasional.
Gedung Manggala Wanabakti. Blok 4. Lt.3.
Telp: 021-5747043/44 ext 130.
Jl. Gatot Subroto, Senayan, Jakarta 10270.