SOP UMUM POLDA.pdf
-
Upload
purnomoadi -
Category
Documents
-
view
344 -
download
15
Transcript of SOP UMUM POLDA.pdf
-
8/19/2019 SOP UMUM POLDA.pdf
1/45
KATA PENGANTAR
-
8/19/2019 SOP UMUM POLDA.pdf
2/45
2
MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud:
Standar Operasional Prosedur Pengamanan ini, disusun untuk dapat dijadikan pedoman dasar
dan perlindungan hukum dalam cara bertindak personil Satuan Pengamanan (Satpam) Badan
Usaha Jasa Pengaman (BUJP) PT. PERISAI MANDIRI INDONESIA (PM INDONESIA)
dilingkungan/ tempat kerja.
Tujuan:
Standar Operasional Prosedur Pengamanan ini, disusun agar personil Satuan Pengamanan Badan
Usaha Jasa Pengamanan PT. PERISAI MANDIRI INDONESIA (PM INDONESIA) dalam
pelaksanaan tugasnya mampu mengambil tindakan dan keputusan cepat dan tepat sesuai
prosedur pengamanan yang berlaku, serta tidak ragu-ragu untuk melakukan tindakan
pengamanan sesuai tugas pokok, fungsi dan perannya sebagai pengemban fungsi Kepolisian
terbatas.
Disiapkan Oleh,
PT. PERISAI MANDIRI INDONESIA (PM INDONESIA)
-
8/19/2019 SOP UMUM POLDA.pdf
3/45
3
PRINSIP - PRINSIP PENUNTUN SATPAMST. KAPOLRI NO. POL : T/842/1988
1. KAMI ANGGOTA SATUAN PENGAMANAN MEMEGANG TEGUH
DISIPLIN, PATUH DAN TAAT PADA PIMPINAN, JUJUR DAN
BERTANGGUNG JAWAB.
2. KAMI ANGGOTA SATUAN PENGAMANAN SENANTIASA MENJAGA
KEHORMATAN DIRI DAN MENJUNJUNG TINGGI KEHORMATAN
SATUAN PENGAMANAN.
3. KAMI ANGGOTA SATUAN PENGAMANAN SENANTIASA WASPADA
MELAKSANAKAN, TUGAS SEBAGAI PENGAMANAN DAN PENERTIB
DILINGKUNGAN KERJA.
4. KAMI ANGGOTA SATUAN PENGAMANAN SENANTIASA BERSIKAP
OPEN, TIDAK MENGANGGAP REMEH SESUATU YANG TERJADI DI
LINGKUNGAN KERJA.
5. KAMI ANGGOTA SATUAN PENGAMANAN ADALAH PETUGAS YANG
TANGGUH DAN SENANTIASA BERSIKAP ETIS DALAM
MENEGAKKAN PERATURAN.
-
8/19/2019 SOP UMUM POLDA.pdf
4/45
4
JANJI SATPAM
1. SETIA DAN MENJUNJUNG TINGGI PANCASILA DAN UNDANG –
UNDANG DASAR 1945
2. MEMEGANG TEGUH DISIPLIN, PATUH DAN TAAT KEPADA
PIMPINAN, SERTA BERANI BERTANGUNG JAWAB TERHADAP
SETIAP PELAKSANAAN TUGAS.
3. MENJAGA KEHORMATAN DIRI DAN MENJUNJUNG TINGGI
KEHORMATAN SATUAN PENGAMANAN
4. MEMELIHARA KESATUAN DAN PERSATUAN SATUAN
PENGAMANAN SERTA APARAT KEAMANAN LAINYA.
5. SENANTIASA MEMELIHARA DAN MENINGKATKAN
KEWASPADAAN SERTA KEMAMPUAN TUGAS, DEMI TERCAPAINYA
KEAMANAN LINGKUNGAN
-
8/19/2019 SOP UMUM POLDA.pdf
5/45
5
D A F T A R I S I
I. KATA PENGANTAR
1. Prinsip – Prinsip Penuntun Satpam
2. Janji Satpam
II. Daftar Isi
BAB I : STANDARD OPERATIONAL PROSEDURE ( SOP ) Secara Umum
A. Tugas dan Peranan Satuan Pengamanan (Satpam)
B. Kegiatan Satuan Pengamanan (Satpam)
Pengaturan
Penjagaan
Pengawalan
Patroli
C. Strategi dan Teknis dalam Menjalankan Kegiatan Tugas Satpam
D. Hal – Hal yang Perlu Diperhatikan Waktu Pelaksanaan Tugas
E. Sosialisasi Cara Menerima Telepon
F. Cara dan Tindakan Pelaku (Tersangka) Kejahatan
G. Prosedur Pertolongan Pertama pada Korban (P3K)
H. Cara Mengatasi Kemacetan Lalu Lintas (Parkir)
I. Cara Mengatasi Orang yang Mengamuk
J. Cara Mengatasi Orang Yang Berkelahi
K. Cara Mengatasi Peristiwa Pencurian
L. Tindakan Kekerasan / Penganiayaan
M. V I P Protection
N. Pengamanan Acara
O. Acces Control
P. Pemeriksaan Barang
Q. Barang Mencurigakan
R. Pemeriksaan Kendaraan
S. Pemeriksaan Orang
-
8/19/2019 SOP UMUM POLDA.pdf
6/45
6
BAB II : TINDAKAN DAN CARA PENANGANAN PERISTIWA KHUSUS/
KEADAAN DARURAT
A. Tindakan dan Penanganan Bencana Alam
B. Tindakan dan Penanganan Ancaman BOM
C. Tindakan dan Cara Penanganan Kebakaran
D. Tindakan dan Cara Penanganan Pengunjuk Rasa
E. Tindakan dan Cara Penanganan Kerusuhan Massa
F. Subyek dan Metode Pengamanan
BAB III. : TINDAKAN DAN CARA PENANGANAN PELAKU PELANGGARAN
HUKUM
A. Penanganan TKP
B. Peristiwa Tertangkap Tangan
C. Tindakan Pertama di Tempat Kejadian Perkara ( TPTKP )
BAB IV : PEDOMAN PENGGUNAAN HT
1. Alphabetical
2. Kode Radio
III. Ketentuan – Ketentuan UMUM
1. Seragam
2. Jam Kerja / Dinas
3. Penggunaan Seragam Satpam (GAM )
4. Sikap dan Perilaku Anggota Satpam dalam Menjalankan Tugas
5. Pengetahuan dan Pengenalan Lingkungan
6. Pengamatan dan Pengetahuan Segala Sumber yang dapat menimbulkan Gangguan
Kamtibmas
7. Pasal – Pasal KUHP
IV. PROTAP
V. P E N U T U P
-
8/19/2019 SOP UMUM POLDA.pdf
7/45
7
TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN PERANAN SATPAM
BAB IStandard Operation Prosedure Security Secara Umum
A. Tugas, Fungsi dan Peranan Security (Satpam)
1. Tugas Pokok Security
Menyelenggarakan keamanan dan ketertiban di lingkungan / kawasan kerja khususnya pengamanan phisik (physical Security) dari gangguan keamanan baik yang datang dari
dalam maupun dari luar.
2. Fungsi SecuritySegala usaha dan kegiatan melindungi serta mengamankan lingkungan kerja / kawasan
kerjanya dari setiap gangguan keamanan dan ketertiban serta pelanggaran hukum(umumnya preventif).
3. Peranan Security
Dalam melaksanakan tugasnya, Security mempunyai peranan sebagai :1) Unsur pembantu pimpinan instansi / proyek / badan usaha tempat dimana Ia
bertugas di bidang keamanan dan ketertiban lingkungan / kawasan kerja.
2) Unsur pembantu Polri dalam pembinaan keamanan dan ketertiban terutama
dibidang penegakan hukum dan security mindedness dalam lingkungan / kawasankerja.
4. Job Description
a. Chief Security : Tugas dan Tanggung Jawab
Memanager operational dan sistem pengamanan agar keamanan, ketertiban dankeselamatan terwujud sesuai tugas pokok, fungsi, peranan dan mempertanggung
jawabkan kepada pihak management Gedung :
1) Membuat perencanaan operational dan sistem pengamanan gedung2) Menyusun rencana kerja tahunan, bulanan dan mingguan
3) Membuat jadwal operational keseluruh pengamanan dan penertiban gedung
4) Membuat rencana pengembangan/ modifikasi/ upgrading & penyempurnaansistem pengamanan dan penempatan anggota
5) Merencanakan SDM dalam mendukung operational keamanan dan
ketertiban lingkungan
6) Merencanakan pengelolaan dana yang diperlukan untuk mendukungtugasnya
7) Melakukan pengorganisasian operational
-
8/19/2019 SOP UMUM POLDA.pdf
8/45
8
8) Melakukan koordinasi dengan aparat setempat (Pemda, Polisi dan tokoh
masyarakat).9) Menerapkan prosedur tetap / sistem prosedur dengan efektif
10) Membuat analisa laporan kerja bulanan
11) Mengkomunikasikan kebijakan yang ditetapkan oleh management ke
internal bagian12) Mengevaluasi laporan hasil pengusutan kejadian dan interogasi sampai
penyerahan tersangka ke polisi setempat.
13) Mengendalikan operasional dan sistem pengamanan14) Mengarahkan dan mengevaluasi kegiatan operasional dan sistem
pengamanan.
15) Memastikan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan K3
16) Membaca situasi secara tepat dan cermat dan memberikan respon terhadapkemungkinan gangguan yang timbul
17) Melaksanakan kegiatan sesuai dengan jadwal operasional.
18) Melakukan pembinaan terhadap seluruh bawahannya.
19) Menjadi panutan, memotivasi bawahan serta melakukan pembinaan maupun pengembangan terhadap bawahan.
20) Bertanggung jawab terhadap keadilan dan kesesuaian anggota terhadapkontrak / plotingan yang telah ditetapkan.
21) Menegakkan disiplin kerja bawahan dengan memberikan instruksi kerja
dengan jelas.
b. Asisstent Chief : Tugas dan Tanggung jawab:Bertanggung jawab kepada Chief Security terhadap keamanan, ketertiban dan
keselamatan serta mengendalikan operasional dan sistem pengamanan:
1) Melaksanakan SOP
2) Membuat perencanaan operasional keamanan dan ketertiban3) Melakukan pengorganisasian operasional
4) Mengendalikan operasional dan sistem pengamanan5) Melakukan pembinaan terhadap anggotanya
6) Menjadi panutan, memotivasi bawahan serta melakukan pembinaan maupun
pengembangan terhadap anggot
7) Membuat catatan tentang pelanggaran anggota8) Memberikan masukan / usulan kepada Chief Security berkaitan dengan
mutasi, penambahan personil dan pengembangan pengamanan pada lokasi
yang menjadi tanggung jawabnya.9) Mengambil langkah-langkah awal dalam mengatasi masalah di lapangan yang
muncul serta melaporkan kepada chief security jika ada hal-hal yang tidakdapat di atasi secara langsung untuk mendapatkan petunjuk langkah-langkahyang harus dilakukan.
10) Mengevaluasi anggota Security yang menjadi tanggung jawabnya , baik
penampilan , seragam, kehadiran serta sikap anggota secara berkala.
11) Mengatur , membagi, mengawasi dan mengendalikan anggota dalammelaksanakan tugasnya.
12) memberikan penilaian terhadap anggota baik disiplin morall maupun kinerja
13) Bertanggung jawab terhadap kehadiran anggota
-
8/19/2019 SOP UMUM POLDA.pdf
9/45
9
14) Menjadi tauladan terhadap anggotanya.
c. Komandan Regu (Danru)
Tugas dan Tanggung jawab, Bertanggung jawab terhadap Supervisor, terhadapkeamanan , ketertiban dan keselamatan serta mengendalikan operasional dan sistem
pengamanan:
1) Menjadi panutan, memotifasi bawahan serta melakukan pembinaan maupun pengembangan terhadap anggota.
2) Mengatur pembagian tugas anggota dalam regunya dan melakukan
pengawasan serta pengendalian.
3) Memiliki komitmen yang tinggi terhadap tujuan pelaksanaan tugas yangmenjadi tanggung jawabnya
4) Memimpin apel masuk tugas maupun apel selesai tugas sesuai jadwal
pelaksanaan tugasnya
5) Memeriksa kerapihan dan kelengkapan seragam anggotanya6) Memberikan pengarahan / instruksi kepada anggotanya tentang tugas – tugas
yang harus dilaksanakan.
7) Menyusun plotingan anggota dan mengawasi pelaksanaannya8) Memberi tindakan / hukuman kepada anggota yang melanggar aturan yang
telah ditetapkan
9) Bertanggung jawab terhadap absensi anggota10) Mengecek buku mutasi anggota setiap hari dan melakukan serah terima
laporan kepada shief lain
11) Melakukan pelaporan sebelum dan setelah melaksanakan tugas
12) Mengadakan patroli keseluruh area yang merupakan tanggung jawabnya, serta
pemeriksaan mendadak untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
d. Jabatan : Anggota Security
Bertanggung jawab kepada DanRu Security terhadap keamanan, ketertiban
dan keselamatan User.
1. Mengadakan penjagaan dan Perondaan – Patroli :
a. Penjagaan
1) Mengawasi / memperhatikan orang-orang yang dicurigai dan
mencurigakan.
2) Mengawasi dan melaksanakan ketertiban, keamanan dan
peraturan perusahaan.3) Mengawasi parkir.
4) Mengawasi benda-benda yang dicurigai dan mencurigakan.
5) Mengawasi / menjaga inventaris yang menjadi tanggung
jawabnya.
b. Perondaan
-
8/19/2019 SOP UMUM POLDA.pdf
10/45
10
1) Melaksanakan pengontrolan secara periodik ke seluruh area
User Memeriksa kelengkapan alat peralatan yang ada
ditempat perondaan.
2) Mencatat adanya mutasi alat peralatan dari tempatnya
disepanjang route perondaan.
2. Mampu melaksanakan sistem dan prosedur keamanan dan keadaan
darurat.
3. Mampu melaksanakan sistem dan prosedur komunikasi Radio HT.
4. Mampu mengatasi komplin dari tenant, tamu dan karyawan secara
porposional.
5. Mampu membuat jurnal/ laporan kejadian secara kronologis.
6. Senantiasa menjaga disiplin pribadi.
7. Loyal terhadap perintah kedinasan.
8. Mempunyai kebanggaan dan semangat (jiwa Korsa) terhadap
kesatuannya.
9. Menegakkan tata tertib perusahaan agar dapat dilaksanakan oleh seluruhkaryawan User
10. Merawat, menyiapkan dan memelihara inventaris yang menjadi tanggung
jawabnya.
11. Pengontrolan terhadap pelaksanaan / kelangsungan renovasi unit lokasi /
User.
12. Melaksanakan pengawasan terhadap keluar masuk barang
13. Memberikan laporan sebelum dan sesudah melaksanakan tugas kepada
atasan
B.
Kegiatan Security (Satpam)Kegiatan Security disesuaikan dengan keadaan dan lingkungan serta kebutuhan masing –
masing instansi / proyek / badan usaha yang bersangkutan sebagai penjabaran dari fungsisatpam, maka dalam melaksanakan tugasnya, satpam melakukan kegiatan – kegiatan yang
pada pokoknya sebagai berikut :
1) Mengadakan pengaturan dengan maksud menegakkan tata tertib yang berlaku di
lingkungan kerjanya, khususnya yang menyangkut keamanan dan ketertiban atau tugas-
tugas lain yang diberikan oleh pimpinan Perusahaan seperti : Pengaturan tanda pengenal pegawai / karyawan.
Pengaturan penerimaan tamu Pengaturan parkir kendaraan.
2) Mengadakan penjagaan dengan maksud mengawasi masuk / keluarnya orang atau barang dan mengawasi keadaan – keadaan atau hal – hal yang mencurigakan di sekitar
tempat tugasnya.
3) Melakukan perondaan (Patroli) sekitar kawasan kerjanya menurut route dan waktutertentu dengan maksud mengadakan penelitian dan pemeriksaan terhadap segalasesuatu yang tidak wajar dan tidak pada tempatnya yang dapat atau diperkirakan
menimbulkan ancaman dan gangguan serta mengatur kelancaran lalu lintas di luar
komplek / sekitar lingkungan kerjanya.
-
8/19/2019 SOP UMUM POLDA.pdf
11/45
11
4) Mengadakan pengawalan uang / barang bila diperlukan dan disesuaikan dengan
kebutuhan instansi / proyek / badan usaha yang bersangkutan.5) Mengambil langkah – langkah dan tindakan sementara bila terjadi suatu tindak pidana
antara lain : Mengamankan tempat kejadian perkara (TKP)
Menangkap / memborgol pelakunya (hanya dalam hal tertangkap tangan). Menolong korban. Melaporkan / meminta bantuan Polri Dan sebagainya, selanjutnya memberikan bantuan serta menyerahkan
penyelesaiannya kepada Polri yang terdekat.
6) Memberikan tanda – tanda bahaya atau keadaan darurat, melalui alat – alat alarm dan
kode – kode / isyarat – isyarat tertentu bila terjadi kebakaran, bencana alam atau
kejadian – kejadian lain yang membahayakan jiwa, badan atau harta benda orang banyak di sekitar kewasan kerjanya serta memberikan pertolongan dan bantuan
penyelamatan.
C.
Strategi dan Teknis Dalam Menjalankan Kegiatan Satpam1. PENGATURAN
Mengadakan pengaturan dengan maksud menegakkan tata tertib yang berlaku di
lingkungan kerja, khususnya yang menyangkut keamanan dan ketertiban atau tugas –
tugas lain yang diberikan oleh pimpinan yang bersangkutan seperti :
a. Pengaturan tanda pengenal pegawai / karyawan b. Pengaturan penerimaan tamu
c. Pengaturan parkir kendaraan
2. PENJAGAAN
Satpam waib mengawasi kegiatan keluar masuknya orang, kendaraan, barang serta
lingkungan sekitar pos penjagaan dan wajib menegur apabila adapelanggaran tata tertib,antara lain :
a. Sebelum berangkat tugas jangan lupa memperhatikan sikap, tampan dan
kelengkapan tugas.
b. Setengah jam sebelum serah terima penjagaan dimulai, sudah berada di tempat jaga.c. Apabila anggota yang akan mengganti telah lengkap, jangan sekali – kali masuk
kedalam ruang jaga, agar petugas jaga yang lama dapat menyelesaikan
pekerjaannya dengan tertib.d. Serah terima tugas penjagaan dilaksanakan tepat pada waktu yang ditentukan,
sebelum serah terima tugas yang lama berkewajiban membersihkan ruangan
penjagaan.e. Yang harus diperhatikan pada saat serah terima penjagaan antara lain :
1) Apakah buku – buku/ register yang harus ada di penjagaan dalam keadaan
lengkap dan telah ditandatangani oleh petugas jaga lama.
2) Periksa barang – barang inventaris diruang penjagaan, apakah telah sesuaidengan daftar yang ada ( diserah terimakan )
3) Periksa daftar tempat – tempat dan atau bangunan – bangunan yang diberi catatan
khusus untuk diawasi dan / atau dijaga dan / atau dilakukan patroli secara beraturan.
4) Periksa alat – alat PPPK dan alat – alat pemadam kebakaran.
-
8/19/2019 SOP UMUM POLDA.pdf
12/45
12
5) Periksa apakah ada pengumuman – pengumuman dan / atau instruksi – instruksi
yang harus diperhatikan serta pesan – pesan tugas yang harus dilanjutkan.
f. Usahakan selalu kebersihan tempat penjagaan dan sekitarnya sikap dan tampan petugas agar selalu rapi dan berwibawa.
g. Harus selalu waspada terhadap segala kemungkinan yang bisa terjadi, penjagaan
tidak boleh ditinggalkan selama giliran jaga tidak boleh tidur.h. Bagi yang bersenjata, jangan meninggalkan / menaruh senjata tanpa pengawasan.
3. PATROLI
Patroli / Kontrol1) Petugas mengadakan patroli/ perondaan / pengontrolan keseluruh lokasi / area.
2) Perondaan/ pengontrolan/ patroli dengan menggunakan check list.
3) Rute patroli/ perondaan / pengontrolan bisa berubah arah dan waktu control, agar
tidak teridentifikasi oleh orang lain.4) Perondaan/ pengontrolan/ patroli di laksanakan secara bergantian pada setiap 1
(satu) jam sekali.5) Patroli dilakukan pada saat dinas siang hari dan dinas malam (piket).
a. Pengetahuan dasar yang harus dimiliki antara lain :
1. Mengetahui dan menguasai keadaan daerah / kawasan kerja berdasarkan petadan /atau data yang ada antara lain :
a. Bangunan utama / perkantoran
b. Gudangc. Mesin pembangkit listrik (Genset)
d. Instalasi listrike. Jalan, lorong, gang yang ada didalam lokasi kerja
f. Pejabat di lingkungan kantor tempat kerja serta nomor pesawat teleponyang dapat dihubungi setiap waktu.
g. Tempat alat pemadam kebakaran.
h. Lain – lain
2. Mengetahui dan berusaha untuk mengetahui sumber – sumber gangguan yangselalu menimbulkan kerawanan keadaan dan ketertiban di lingkungan kawasan
kerja:
a. Tempat bahan bakar / pom bensin dan lain – lain b. Instalasi listrik
c. Mesin pembangkit listrik seperti genset dan jenis mesin lainnya.d. Tempat parkire. Pendingin ruangan ( AC )
f. Penyimpanan bahan – bahan kimia
g. Tempat kunci ruangan kantor
Semua hal – hal diatas harus dikuasai dan harus menjadi sasaran pengamatankhusus selama dalam menjalankan tugas.
b. Bagaimana seharusnya melaksanakan tugas patroli
-
8/19/2019 SOP UMUM POLDA.pdf
13/45
13
1. Sebelumnya persiapkan perlengkapan patroli
2. Tentukan rute patroli serta hal hal yang perlu mendapatkan pengamatan khusus, pada waktu melaksanakan patroli wajib dengan sikap yang konsentrasi serta
tanggap terhadap lokasi yang dilalui. 3. Pergunakan mata, telinga dengan sebaik – baiknya dan berpatrolilah dengan
sikap dan tanggap dan kecepatan yang teratur. 4. Bila berjalan kaki perhatikan dengan teliti daerah yang rawan, misalkan kantor
yang ber AC, gudang, ruang mesin.
5. Dalam berpatroli agar tidak menggunakan rute yang tetap dan berhentilah padatempat – tempat tertentu
6. Usahakan untuk mengenal segala kebiasaan yang yang terjadi dalam
lingkungan kerja, karena dengan mengenal kebiasaan , maka akan diketahui
sasaran yang ganjil dan tidak beres. 7. Dalam melaksanakan tugas patroli dilarang keras sambil merokok. 8. Dalam hal harus mengambil tindakan perhatikan peraturan perundang –
undangan yang berlaku dan tidak bertentangan dengan kebijaksanaan pimpinan
Perusahaan Pengguna Jasa. 9. Jaga dan pelihara dengan baik alat Bantu patroli yang disediakan oleh
Perusahaan Pengguna Jasa.
4. Pengawalan (Escorting)a. Pengawalan adalah tugas mengamankan suatu obyek yang dapat berupa : orang /
barang / dokumen / uang dari suatu tempat ketempat lain. b. Pengawalan dilaksanakan minimal oleh 2 orang dengan perlengkapan yang sudah
ditentukan.
c. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengawalan :1) Mengetahui dengan baik / mengenal obyek yang akan dikawal
2) Periksa keadaan kendaraan yang akan dikawal.3) Tidak dibenarkan adanya orang lain yang tidak ada kaitannya dengan tugas.
4) Ambil route perjalanan yang berubah-rubah5) Susun route perjalanan yang akan ditempuh dan perhatikan kantor-kantor Polisi
yang dilalui dan melakukan kordinasi dengan aparat setempat.
6) Kalau ada kejadian, usahakan secara cepat menghubungi Pos Polisi terdekat
7) Selalu melakukan kontak komunikasi dengan petugas pengamanan lokasi untukmemantau setiap kurun waktu tertentu dan komunikasi makin intensif manakala
mendekati lokasi.
8) Usahakan selalu membawa peta wilayah9) Sesampainya ditempat tujuan sebaiknya ada berita acara singkat bahwa orang /
barang / dokumen / uang yang dikawal telah sampai / diterima / dengan aman.Melakukan pengawalan terhadap orang, barang, dan kendaraan yang menjadi asset perusahaan. Pengawalan disini meliputi :
D. Hal-Hal yang perlu di perhatikan pada waktu pelaksanaan tugas
1) Sikap tampan dan perilaku anggota securitya. Memelihara kebersihan badan
1) Rambut di cukur rapi
2) Kumis di cukur rapi
-
8/19/2019 SOP UMUM POLDA.pdf
14/45
14
3) Jambang dan jenggot sebaiknya di cukur habis dan bersih
4) Pakaian rapi, bersih sesuai ketentuan tentang seragam Security. b. Ulet, tabah, sabar dan percaya diri dalam menemban tugasnya
c. Mentaati peraturan – peraturan Negara dan menghormati norma – norma yang
berlaku dalam lingkungan / kawasan kerja serta masyarakat.
d. Memegang teguh rahasia yang dipercaya kepadanya.e. Bertindak tegas, jujur, berani, adil dan bijaksana.
f. Cepat tanggap (responsive) dalam memberikan perlindungan / pengamanan pada
masyarakat / lingkungan kerjanya.g. Menjunjung tinggi serta melaksanakan prinsip – prinsip penuntun Satpam dengan
penuh tanggung jawab.
2) Perlengkapan PeroranganDalam bertugas Satpam wajib membawa dan melengkapi diri dengan :
a. Kartu tanda anggota Satpam
b. Kartu tanda penduduk
c. Surat keterangan lainya (SIM, Surat Keterangan Pemegang Borgol dansebagainya).
d. Buku sakue. Pensil (ball Point)
f. Peluit (sempritan)
g. Perlengkapan lainnya sesuai dengan tugas / kepentingan
3) Cara Menerima Tamua. Berpakaian rapi sesuai ketentuan yang berlaku
b. Sapalah tamu yang datang dengan ramah dan sopan, berdiri dan salamilah tamutersebut.
c. Tamu dipersilahkan duduk dikursi / ruang tamu / tempat yang telah disediakan.d. Hindarkan sikap atau kesan bahwa petugas lebih penting dari tamu.
e. Perlakukan setiap tamu sama dan jangan membedakan tamu tetapi perhatikan usia,wanita atau anak – anak yang perlu di utamakan.
f. Berikan bantuan pengarahan dan petunjuk sesuai dengan keperluan tamu tersebut,
dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku di lingkungan kerja.
g. Selama menerima tamu, hindarkanlah kata – kata dan sikap kurang simpatik.h. Setelah selesai, salami, ucapkan terima kasih dan antarkan tamu sampai ke pintu.
E. Sosialisasi Cara Menerima Telepon
1) Cara menerima dan mengirim berita melalui telepon
a. Segera angkat begitu telepon berdering, jangan biarkan telepon berdering berulangkali.
b. Berikan salam, sebutkan nama petugas Satpam dan instansi / perusahaan.
1) Selamat pagi / siang / sore / malam
2) Security PT. PT. PERISAI MANDIRI INDONESIA (PM INDONESIA)
3) Dengan Samsul Rizal, dengan siapa saya berbicara dan sebagainya.c. Suara hendaknya jelas, berwibawa sehingga mudah di dengar hindari kata – kata
dan cara yang kurang sopan.
-
8/19/2019 SOP UMUM POLDA.pdf
15/45
15
d. Berikan jawaban yang baik dan apabila tidak menguasai materi, berikan penjelasan
yang bijaksana.e. Catat semua pembicaraan telepon dengan memuat :
1) Dari mana / siapa
2) Untuk siapa
3) Kapan diterima4) Isi berita
5) Siapa penerima
f. Pada waktu mengirim berita, setelah benar nomor / alamat yang dituju, nama daningin bicara dengan siapa.
1) Selamat pagi/ siang/ sore/ malam
2) Dengan Samsul Rizal, anggota security grand palace kemayoran dapat saya
bicara dengan …. dst. g. Tutup pembicaraan telepon dengan ucapan terima kasih dan selamat pagi/ siang /
sore/ malam dst.
2)
Cara Menerima Telepon Mengenai Ancaman BOMa. Mendengarkan si penelepon dalam pembicaraan
b. Mendengarkan suara yang berada di sekitar penelepon (suara radio, mobil, pesawat terbang, dll)
c. Adakan penyisiran ditempat yang disebutkan si penelepon dan buat berita acara
hasil penyisiran.
d. Memperpanjang pembicaraan.e. Berusaha mendapatkan informasi identitas dan lokasi penelepon.
f. Perhatikan dialek si penelepon, sesuaikan dengan dialek suku – suku yang ada di
Indonesia.g. Bila menemukan barang yang dicurigai segera amankan TKP (Tempat kejadian
perkara) dan selanjutnya tindakan penanganan BOM sesuai dengan yang telahditetapkan oleh kepolisian.
h. Analisa kebenaran informasi si penelepon.i. Membuatkan berita acara ancaman BOM yang dikeluarkan oleh POLRI.
j. Menghubungi contact person pengguna jasa.
k. Menghubungi kantor Head Office / Deputy Kapuskodal / GM Operational
l. Menghubungi aparat terkait (POLISI).m. Memberikan informasi yang dibutuhkan oleh pihak aparat untuk pengembangan
dan /atau penanganan masalah lebih lanjut
F. Cara dan Tindakan pelaku (tersangka) kejahatan
1.
Peristiwa tertangkap tangana) Yang dimaksud dengan tertangkap tangan adalah :
1) Tertangkapnya seseorang pada waktu sedang melakukan tindakan pidana, atau
2) Dengan segera sesudah beberapa saat tindak kejahatan itu dilakukan
3) Sesaat kemudian diserukan oleh khalayak ramai sebagai orang yang
melakukan atau4) Apabila sesaat kemudian adanya ditemukan benda yang diduga keras telah
dipergunakan untuk melakukan tindak pidana itu yang menunjukkan bahwa ia
adalah pelakunya atau turut melakukan tindak pidana itu.
-
8/19/2019 SOP UMUM POLDA.pdf
16/45
16
b) Tindakan yang dilakukan adalah :
1) Menangkap pelaku dan menyita barang bukti2) Orang yang dianggap perlu (saksi, korban atau mungkin pelaku – pelaku yang
belum tertangkap) untuk tidak meninggalkan TKP sebelum datangnya petugas
Polri yang berwenang menangani lebih lanjut.3) Melindungi pelaku dari amukan / pengeroyokan masa.
4) Melaporkan / menyerahkan tersangka dan barang bukti (bila ada) kepada
petugas Polri yang berwenang menangani lebih lanjut.
2. Tindakan yang harus dilakukan di TKP
a) TKP (Tempat Kejadian Perkara) adalah :1) Tempat dimana suatu tindak pidana dilakukan / terjadi atau akibat yang
ditimbulkan.2) Tempat – tempat lain yang berhubungan dengan tindakan pidana tersebut
dimana barang – barang bukti, korban atau bagian tubuh korban ditemukan.
b) Tindakan yang dilakukan adalah :
1. Pertolongan / perlindungan terhadap korban.2. Tutup dan jaga TKP dari gangguan orang – orang yang tidak berkepentingan.
3. Pertahankan keaslian TKP bila petugas Polri belum tiba serta cegah agar
berkas – berkas / barang bukti jangan sampai hilang atau rusak.
4. Sambil menutup TKP hubungi pos polisi terdekat.5. Apabila datang petugas Patroli, laporkan tentang keadaan yang ditemukan di
TKP baik korban, pelaku dan barang bukti.6. Buatkan berita acara sekaligus kronologis kejadian sampai kepada tindakan
akhir yang diambil.
G. Prosedur Pertolongan Pertama pada Korban (P3K)
1. Menghentikan pendarahan :
a. Penekanan di tempat pendarahan dan pembalutan dengan kain kassa (kain bersih) b. Penekanan di bagian yang lebih atas jika penekanan pada tempat pendarahan tidak
berhasil.
c. Pemasangan tornilet apabila ada anggota badan atas ( lengan ) atau anggota badan bawah (tungkal terputus).
d. Bawa korban ke rumah sakit.
2. Mengatasi shock :a. Baringkan penderita dengan kepala lebih rendah, miringkan kepala ke samping kiri
/ kanan.
b. Jaga agar jalan napas tetap bebas.c. Longgarkan pakaian / tali pinggang.
d. Selimuti tubuhnya.
-
8/19/2019 SOP UMUM POLDA.pdf
17/45
17
e. Hentikan pendarahan bila ada.
f. Jangan diberi minum.g. Bawa ke rumah sakit.
3. Patah tulang
a. Membidai tulang yang patah dengan tehnik yang benar b. Menjauhi segala tindakan yang dapat mengakibatkan cedera korban tambah banyak.
c. Bawa korban ke Rumah Sakit.
4. Korban shock listrika. Putuskan hubungan aliran listrik dengan tubuh korban, dengan cara mematikan
aliran listrik melalui stop kontak setempat atau sekering pusat.
b. Bawa korban ke rumah sakit.
5. Korban tenggelam
a. Usahakan membawa korban dari tempat yang dalam ke tempat yang dangkal dan
atau ke darat / tepian. b. Usahakan mengeluarkan air dari paru atau lambung korban dengan cara
membalikkan tubuh korban.c. Bila tidak bernafas, berikan pernafasan buatan.
d. Bila kesadaran dan pernafasan telah pulih jaga agar jalan nafas tetap bebas.
e. Bawa korban kerumah sakit terdekat untuk tindakan lebih lanjut.
6. Korban keracunana. Racun yang masuk dari mulut, usahakan untuk mengencerkan sekaligus
menetralisir racun dengan cara memberikan air matang, susu mentah atau tablet Norit.
b. Usahakan mengeluarkan racun dengan cara merangsang muntah melalui sentuhan jari penolong pada dinding tenggerokan atas.
c. Racun yang mengenai kulit :Lepaskan pakaian korban yang tersiram racun, bilas bagian tubuh yang terkena
racun dengan air bersih.
d. Racun yang terhirup.
Jauhkan korban dari sumber racun sebaiknya penolong mempergunakan alat pelindung pernafasan seperti masker atau tutup hidung dengan sapu tangan,
kendorkan pakaian korban yang mengganggu pernafasan.
e. Bawa korban ke Rumah Sakit terdekat untuk tindakan lebih lanjut.
7.
Korban luka bakara. Jauhkan dari sumber api b. Jangan biarkan korban berdiri atau berlari agar api yang masih melekat di badannya
tidak bertambah besar.
c. Lepaskan pakaian dan /atau benda – benda yang mengganggu gerak nafas.
d. Jangan membubuhi apa – apa luka bakar dengan mentega, tinta, pasta gigi, kopi,kecap, dan lain – lain, karena hal itu dapat mempersulit membersihkan luka
selanjutnya.
-
8/19/2019 SOP UMUM POLDA.pdf
18/45
18
e. Tutuplah luka bakar yang kena dengan kain yang bersih jangan membalut dengan
kapas atau pembalut yang dapat menyerap karena akan melekat pada luka bakar.f. Jangan berikan minum.
g. Segera bawa ke Rumah Sakit.
8.
Kejang / krama. Pindahkan penderita ke tempat yang teduh.
b. Longgarkan / lepaskan pakaian penderita.
c. Bagian otot yang kejang dipijat dengan kedua telapak tangan.d. Bila penderita masih sadar berikan air 1 sendok + garam dapur (takaran air minum
+ 1 sendok teh garam dapur )
e. Pada sengatan panas, siramkan air dingin pada tubuh penderita akan membantu
menurunkan panas tubuh penderita.f. Bila keadaan gawat / ada tanda – tanda shock, penderita segera dibawa ke Rumah
Sakit.
9.
Mengatasi orang mabuka. Terhadap orang mabuk yang mengganggu ketertiban lingkungan / kawasan
lingkungan lakukan penangkapan apabila melakukan perlawanan, gunakan tongkatyang disiapkan dengan tidak membahayakan diri orang mabuk tersebut.
b. Amankan sehingga tidak mengganggu / membahayakan atau merugikan orang lain.
c. Apabila terjadi pengrusakan – pengrusakan hingga mengakibatkan kerugian materi
kumpulkan barang bukti untuk selanjutnya diadakan perhitungan ganti rugi olehInstansi perusahaan.
d. Setelah sadar agar diberitahukan bahwa ia pada saat mabuk telah melakukan
pengrusakan – pengrusakan selanjutnya agar mengganti seluruh biaya ganti rugiatas perbuatan yang dilakukannya.
e. Bila mabuknya tidak melakukan perbuatan yang menggangu keamanan danketertiban dilingkungan kerja, misalnya bernyanyi, tidur tergeletak berikan
pertolongan dan antarkan kerumahnya.f. Serahkan kepada pihak yang berwajib bila yang bersangkutan melakukan
perlawanan dan atau tidak bersedia mempertangung jawabkan perbuatannya.
H. Cara dan Upaya Mengatasi Kemacetan Lalu Lintas dan Pengaturan1. Segera turun tangan apabila timbul kemacetan lalu lintas dalam atau sekitar
lingkungan / kawasan kerja.
2. Uraikan semua kendaraan yang macet satu persatu, agar dapat berjalan dengan tertib.3. Apabila ada kendaraan angkut yang mangkal agar secepatnya disuruh jalan dan
melarang angkut mangkal di area jalur masuk atau keluar Gedung.4. Atur / tertibkan kendaraan karyawan / tamu yang parkir di tempat parkir yang telah
ditentukan.
5. Apabila kendaraan mogok, minta bantuan karyawan untuk mendorong ketempat yang
aman agar tidak mengganggu kendaraan yang lain.
6. Lakukan kerjasama dengan petugas parkir yang bertugas di lokasi parkir.
I. Mengatasi Orang yang Mengamuk atau membuat Keributan
-
8/19/2019 SOP UMUM POLDA.pdf
19/45
19
1. Apabila menghadapi karyawan / bukan karyawan sedang mengamuk di lingkungan
kawasan karja, berikan peringatan keras dan tegas agar orang tersebut menghentikan perbuatannya dan menyerah kalau di anggap perlu (bila Ia bersenjata tajam dan
merugikan orang lain) gunakan tongkat untuk melumpuhkannya.
2. Apabila yang dihadapi orang gila yang sedang mengamuk di lingkungan / kawasan
kerja, usahakan dengan akal cerdik melumpuhkan orang gila tersebut dengan tidakmembahayakan diri sendiri dan jika yang bersangkutan
3. misalnya : ditangkap dengan menggunakan jaring dan jangan di gunakan kekerasan.
J. Mengatasi Orang Berkelahi (Perkelahian)
1. Perkelahian satu lawan satu
a. Usahakan melerai/ memisahkan para pelakunya dengan peringatan untukmengalihkan perhatian.
b. Apabila dalam perkelahian tersebut digunakan alat – alat yang berbahaya (rantai,
pentungan, senjata tajam) usahakan pemisahan dan diarahkan kepada salah satu
pihak yang menggunakan senjata.
2. Perkelahian kelompok
a. Usahakan memberi peringatan yang dapat menarik dan mengalihkan perhatian para pelaku.
b. Minta bantuan masyarakat/ petugas keamanan lainnya untuk dapat memisahkankelompok yang berkelahi agar menjadi kelompok kecil.
K. Cara Mengatasi Peristiwa Pencurian
1. Pencurian pada jam OperasionalBila dilingkungan tempat kerja di jumpai ada orang yang mencurigakan gerak –
geriknya, bahkan telah berbuat kejahatan maka yang perlu di perhatikan adalah sebagai berikut :
a. Lakukan penegoran kepada yang bersangkutan seperlunya.
b. Bila yang bersangkutan mengadakan perlawanan, segera mengambil langkah –
langkah sebagai berikut :1) Dalam menghadapi pelaku kejahatan harus selalu waspada dan jangan
melakukan tindakan yang ceroboh sehingga dapat menimbulkan kerugian diri
sendiri.2) Jika pelakunya seorang dan bisa diatasi segera lakukan penangkapan.
3) Bila pelakunya lebih dari satu orang segera hubungi Anggota Security yang
lainya dengan melalui alat komunikasi yang berlaku / ada dan bila perlu
mengadakan penangkapan terhadap pelaku tersebut.
c. Dalam waktu bersamaan Anggota Security lainya menghubungi Pos Polisi terdekatmelalui telepon atau alat komunikasi lain yang ada.
d. Setelah diadakan penangkapan segera pelakunya di amankan berikut barang buktiyang ada.
e. Jangan sekali – kali mengadakan pemukulan / menghakimi sendiri.
f. Bila memungkinkan segera di bawa ke Pos Polisi terdekat atau setidak – tidaknya
memberitahukan kepada Aparat kepolisian tersebut.g. Kemudian segera membuat laporan pada buku mutasi / jurnal penjagaan.
-
8/19/2019 SOP UMUM POLDA.pdf
20/45
20
2. Pencurian di luar Jam Operasional
Bila di lingkungan tempat kerja di jumpai ada orang yang mencurigakan gerak – geriknya, bahkan telah berbuat kejahatan maka yang perlu di perhatikan adalah sebagai
berikut :
a. Lakukan penegoran kepada yang bersangkutan seperlunya.
b. Bila yang bersangkutan mengadakan perlawanan segera mengambillangkah – langkah sebagai berikut :
1) Dalam menghadapi pelaku kejahatan harus selalu waspada dan jangan
melakukan tindakan yang ceroboh sehingga dapat menimbulkan kerugian diri
sendiri.2) Jika pelakunya seorang dan bisa diatasi segera lakukan penangkapan.
3) Bila pelakunya lebih dari satu orang segera hubungi Anggota Security yang
lainya dengan melalui alat komunikasi yang berlaku / ada dan bila perlumengadakan penangkapan terhadap pelaku tersebut.
c. Dalam waktu bersamaan Anggota Security lainya menghubungi Pos Polisi
terdekat melalui telepon dan atau alat komunikasi lainya yang ada.
d. Setelah di adakan penangkapan segera pelakunya di amankan berikut barang bukti bila ada
e. Jangan sekali – kali mengadakan pemukulan / menghakimi sendiri.
f. Bila memungkinkan segera di bawa ke Pos Polisi terdekat atau setidak – tidaknyamemberitahukan kepada Polri tersebut.
g. Kemudian segera membuat laporan pada buku mutasi / jurnal penjagaan.
L.
Tindakan Kekerasan/ Penganiayaan1. Tindak kekerasan/ penganiayaan adalah merupakan suatu tindakan yang dapat
dilakukan baik oleh sesama karyawan ataupun oleh karyawan terhadap atasan/
pimpinannya, ataupun oleh orang luar instansi/ perusahaan terhadap karyawan berupa pemukulan, demonstrasi dan sebagainya, dimana perbuatan ini dilakukan dengan
sengaja melawan hukum yang berlaku.
2. Tindakan yang dilakukan adalah :
a. Pengawasan terhadap karyawan / tamu yang keluar masuk. b. Pemeriksaan terhadap tamu/ identitasnya.
c. Mengamankan karyawan/ tamu yang sengaja melakukan keributan/ tindakan
penganiayaan.d. Menjaga/ mengawal keselamatan pimpinan.e. Melaporkan segera ke kantor polisi
f. Melakukan tindakan – tindakan sebagaimana tersebut pada point C di atas apabila
terjadi korban.
M. V I P. PROTECTION
Hal yang perlu diperhatikan dalam VIP Protection :
1. Mengetahui dengan baik / mengenal orang yang akan di proteksi
-
8/19/2019 SOP UMUM POLDA.pdf
21/45
21
2. Mengenali lokasi/ tempat-tempat yang akan dikunjungi, termasuk mengenali
ancaman – ancaman baik internal maupun ekternal.3. Melakukan sterilisasi lokasi yang akan dikunjungi, ruangan yang akan dimasuki dan
ruangan sekitarnya.
4. Melakukan pengecekan dan sterilisasi terhadap kendaraan yang akan digunakan.
5. Mengenali dengan baik siapa-siapa yang berada dekat disekitar orang yang dikawal.6. Selalu waspada terhadap lingkungan sekitar, sekurang-kurangnya radius 20 meter
7. Melakukan tes/ percobaan terhadap makanan dan minuman yang akan disuguhkan
kepada orang yang akan diproteksi.8. Menempatkan diri dari orang yang akan di kawal sejauh – jauhnya 10 m
(tergantung situasi setempat)
9. Selalu melakukan kordinasi dengan regu pengawal yang berada di luar ruangan/
gedung.10. Mengetahui dan memeriksa langsung pintu-pintu/ jalan-jalan yang dapat
dipergunakan sebagai pintu/ jalan darurat.
11. Mencari informasi lokasi Rumah Sakit / Dokter terdekat dengan tempat acara.
12. Tidak bersikap berlebihan (over acting) dalammelakukan proteksi.13. Tanggap/ peka pada setiap perubahan/ perkembangan situasi yang terjadi.
14. Cekatan/ Sigap mengambil tindakan bila perkembangan situasi membahayakan.15. Bila sedang menghadiri suatu acara, maka wajib untuk mengetahui dengan pasti:
waktu, tempat, jadwal acara, orang-orang penting (VIP) lainnya yang juga akan
hadir.
16. Selalu bersikap tenang sekalipun terjadi suatu keadaan darurat/ bahaya.17. Selalu memperhatikan kerapihan penampilan diri.
N. PENGAMANAN ACARAPengamanan acara yang dimaksud seperti : Acara konser musik, pernikahan, jumpa artis,
pertandingan olah raga, dan lain lain.Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Pengamanan Acara :
1. Mengetahui dan memahami maksud dari penyelenggara acara.2. Mengenal denga baik ketua panitia penyelenggara, dan panitia panitia yang
berhubungan denagn keamanan.
3. Mengetahui dengan pasti waktu dan tempat penyelenggara acara.
4. Mengetahui susunan acara, dan jumlah undangan.5. Mengetahui aftar orang penting (VIP) yang akan hadir.
6. Acara yang mendatangkan penonton atau penggemar, maka setiap petugas
pengamanan harus menghadap kepada penonton, pengunjung ( tidak ikut menonton )7. Mengetahui dengan baik medan dari tempat penyelenggara acara, termasuk akses
control dan pintu pintu darurat.8. Membuat sistem perparkiran yang baik, sehingga alur masuk keluar kendaraan
berjalan lancar, sehingga bila terjadi keadaan darurat, semua kendaraan dapat
dievakuasi dengan cepat.
9. Melakukan kordinasi dengan aparat setempat.
10. Mengetahui dan menjaga pusat pembangkit listrik (panel control, genset) danmengetahui tempat penyimpanan APAR maupun hydrant, nomor telephon PLN dan
unit Pemadam Kebakaran
11. Melakukan dengan seksama terhadap seluruh orang, barang dan kendaraan.
-
8/19/2019 SOP UMUM POLDA.pdf
22/45
22
12. Melakukan patroli ke seluruh penjuru tempat acara
13. Segera melakukan tindakan yang diperlukan manakala menemukan sesuatu hal yangmencurigakan.
14. Tetap bersikap tenang meskipun menghadapi situasi bahaya/ darurat sehingga tidak
menimbulkan kepanikan.
O. PEDOMAN AKSES KONTROL
Mengadakan penjagaan / pemeriksaan pada pintu-pintu akses keluar/ masuk orang, barangdan kendaraan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan jika bertugas pada akses control adalah :
1. Menjalankan tugas sebagaimana tugas jaga biasa.
2. Melakukan tugas pemeriksaan orang , barang dan kendaraan.
3. Harus mencatat dan mengetahui semua aktifitas pada dan sekitar akses control.4. Harus lebih teliti untuk melihat hal-hal yang tidak normal.
5. Setiap ada kecurigaan/ kejadian yang terjadi harus segera berkordinasi dengan
pimpinan.
P. PEMERIKSAAN BARANG
1. Pada dasarnya semua barang yang keluar-masuk harus disertai surat jalan.2. Setiap barang yang akan keluar harus diperiksa surat jalannya, jika ada yang tidak
sesuai atau kejanggalan maka barang tidak boleh keluar dan Satpam segera
menghubungi bagian terkait.
3. Bila ada pemeriksaan didapati barang yang disinyalir milik perusahaan, makaSatpam wajib menanyakan surat ijin keluar barang atau menahan barang tersebut da
mengkonfirmasikan ke bagian terkait.
Q. BARANG MENCURIGAKAN
1. Barang mencurigakan adalah : barang yang diduga barang peledak / BOM, bahankimia, barang terlarang (narkoba, Morfin, ganja, senjata api, dll)
2. Apabila ada barang-barang yang tidak dikenal/ tidak ada hubungannya dengan perusahaan ditaruh, barangtersebut jangan disentuh, diinjak atau ditendang sebelum
anda mengamati barang tersebut secara cermat/ memastikan barang apa yang anda
lihat tersebut.
3. Gunakan indra penciuman untuk memastikan apakah barang yang ditaruh tersebut berbau/ bahan kimia yang berbahaya.
4. Jika barang tersebut ternyata barang yang mencurigakan, segera berkordinasi dengan
pimpinan security.5. Buat status quo dan perketat penjagaan barang tersebut.
6. Hubungi aparat Kepolisian terdekat.
R. PEMERIKSAAN KENDARAAN
Cara Melakukan Pemeriksaan Kendaraan :
1. Pada saat kendaraan masuk, anggota security menghentikan kendaraan, setelah
berhenti untuk lebih aman di taruh cone di depan mobil.2. Petugas security melakukan penghormatan atau memberikan salam, sapa dan
senyum, sampaikan bahwa ada pemeriksaan kendaraan.
-
8/19/2019 SOP UMUM POLDA.pdf
23/45
23
3. Sampaikan kepada pengemudi agar membuka pintu dan bagasi kendaraan.
4. Setelah pintu terbuka lakukan pengecekan di dalam kendaraan dengan menggunakancara manual.
5. Jika menggunakan kaca cembung lakukan pemeriksaan dari samping kanan
kendaraan memutar kekiri sampai ketempat semula dengan seksama.
6. Cek bagian kendaraan mulai dari ruang dalam (ruang bawah tempat duduk, penebalan dash board, lantai bawah karpet, bau menyengat), ruang bagasi
(barang terkesan berat, ruang ban, penebalan bagasi), bagian bawah mobil
(rangkaian kabel baru, tanda lampu berkedip, penempelan alat perekat, dll)7. Untuk kendaraan box petugas menanyakan barang yang dibawa dan meminta supir/
kenek agar membuka bagasi bagian belakang.
8. Setelah selesai melakukan pemeriksaan, persilakan kendaraan berjalan dan ucapkan
terima kasih.
S. POLA PEMERIKSAAN
1. Diatur alur, antara orang masuk dan orang keluar dipisahkan.2. Antara pria dan wanita dipisahkan
3. Sampaikan secara sopan bahwa ada pemeriksaan standart.
CARA MELAKUKAN PEMERIKSAAN ORANG
1. Petugas memberikan salam, sapa, dan senyum terhadap orang yang masuk.2. Beritahukan bahwa akan dilakukan pemeriksaan ( body searching )
3. Petugas segera melaksanakan chek body.
4. Chek body dilakukan dari mulai atas sampai bawah.5. Apabila ditemukan nada suara berbunyi di metal detector, maka wajib dilakukan
pengecekan secara manual (dengan tangan)6. Petugas menyampaikan kepada tamu agar tas yang dibawa dibuka sendiri oleh yang
punya dan menunjukkan isinya , tidak boleh dirogoh oleh petugas, cek bagian dalamtas dengan cermat.
7. Apabila menggunakan jaket maka petugas security melakukan pengecekan secara
manual (dengan tangan)
-
8/19/2019 SOP UMUM POLDA.pdf
24/45
24
BAB II
TINDAKAN DAN PENANGANAN PERISTIWA KHUSUS / KEADAAN
DARURAT
Keadaan darurat (EMERGENCY) adalah dimana tidak memungkinkan dilaksanakannya
kegiatan rutin perusahaan / lokasi secara normal akibat perubahan situasi dan kondisi secara
mendadak yang apabila tidak ditanggulangi akan berakibat fatal seperti :1. Gempa Bumi
2. Ledakan Bom
3. Kebakaran
4. Unjuk Rasa5. Kerusuhan Massa
6. Banjir
7. dll
A. TINDAKAN DAN CARA PENANGANAN BENCANA ALAM GEMPA BUMI
1. UMUM
Suatu keadaan darurat gempa bumi adalah situasi yang terjadi mendadak dan tidakdikehendaki yang mengandung ancaman dan gangguan terhadap kehidupan, asset
perusahaan dan kegiatan operasional lingkungan, oleh karenaitu diperlukan tindakan
yang cepat dan tepat untuk mengatasinya.
2. Maksud dan Tujuan
Prosedur tetap ini dimaksudkan untuk dijadikan pedoman pelaksanaan tugas anggota peran keadaan darurat gempa bumi dengan tujuan agar diperoleh keseragamantindakan pada saat terjadi keadaan darurat.
3. Organisasi Peran Keadaan Darurat Gempa Bumi
a. Kadiv GAMemberikan perintah kepada Chief security dan para pelaksana
b. Chief Security
Memimpin para pelaksana untuk melaksanakan peran keadaan darurat gempa bumi
c. Assisten Chief, Koordinator, Danru dan Anggota Security
Melaksanakan peran serta keadaan darurat gempa bumi
4. Nomor – nomor penting yang perlu dihubungi
a. Pospol terdekat
b. Polsek terdekatc. Dinas Pemadam Kebakaran
d. Mobil Ambulance
e. Rumah Sakit
f. Badan Meteorologi & Geofisika
-
8/19/2019 SOP UMUM POLDA.pdf
25/45
25
5. Tugas dan Tanggung JawabDalam menangani adanya bencana alam,Satpam wajib melakukan tindakan :
a. Bersikap tenang, tidak panic dan tidak gugup
b. Segera menyelamatkan korban terutama manusia, karyawan dan materil asset
penting perusahaan melalui tangga darurat ( hindarkan pemakaian lift )c. Segera hubungi instansi terkait pemadam kebakaran, ambulans dll)
d. Segera memutuskan aliran listrik dari luar apabila ada dengan cara mematikan
saklar induk dan semua sekring dan membiarkan sekring pada tempatnya.e. Menempatkan dan mengamankan asset perusahaan (dokumen dan peralatan
penting) yang dapat diselamatkan dilokasi yang aman.
f. Mengamankan dan melarang orang yang tidak berkepentingan memasuki lokasi
yang terkena bencana alam.g. Setelah bencana alam terakhir dan dinyatakan aman melakukan penyisiran
seluruh lokasi untuk memeriksa korban dan asset perusahaan yang perlu
diselamatkan.
6. Proses Evakuasi
Tugas dan Tanggung Jawaba. Kadiv GA
1) Memerintahkan Chief Security untuk melakukan evakuasi sesuai tugas
masing - masing.
2) Mengawasi pelaksanaan evakuasi b. Chief Security
1) Memimpin anggota security melakukan pengamanan pada pintu masuk,
pintu keluar dan area titik kumpuk para pengungsi2) Melakukan penyisiran keseluruh ruangan gedung untuk memastikan apakah
semua penghuni sudah melakukan evakuasi atau belum3) Memastikan bahwa semua pintu ruangan sudah dalam keadaan terkunci
4) Menyiapkan peralatan kerja yang diperlukan seperti HT dan Barikade5) Membuat laporan tertulis tentang jalannya proses evakuasi kepada Kadiv
GA
6) Apabila ada penghini yang pingsan atau terluka segera minta bantuan
petugas P3Kc. Assisten Chief, Coordinator, Danru dan Anggota Security
1) Melakukan proses evakuasi sesuai tugas masing – masing
2) Memastikan bahwa semua penghuni telah dievakuasi dan telah berkumpuldi titik kumpul yang telah ditentukan
3) Memastikan bahwa semua pintu – pintu ruangan sudah dalam keadaanterkunci.
4) Dalam proses evakuasi telah membawa peralatan kerja yang dibutuhkan .
5) Melaporkan segera apabila ada penghuni yang terluka kepada pimpinan
-
8/19/2019 SOP UMUM POLDA.pdf
26/45
26
B. TINDAKAN DAN CARA PENANGANAN BOM
1. UMUM
Suatu keadaan darurat ancaman bom adalah situasi yang terjadi mendadak dan tidakdikehendaki yang mengandung ancaman dan gangguan terhadap kehidupan, asset
perusahaan dan kegiatan operasional lingkungan , oleh karena itu diperlukan tindakan
yang cepat untuk mengatasinya
2. MAKSUD DAN TUJUAN
Prosedur tetap ini dimaksudkan untuk dijadikan pedoman pelaksanaan tugas anggota
peran keadaan darurat ancaman bom dengan tujuan agar diperoleh keseragamantindakan pada saat terjadi keadaan darurat.
3. Organisasi Peran Keadaan Darurat Ancaman Bom
a. Kadiv GA, Memberikan perintah kepada Danru Security dan para pelaksana b. Danru Security Memimpin para pelaksana untuk melaksanakan peran keadaan
darurat ancaman bom
4. Nomor – nomor telepon yang perlu di hubungia. Pospol terdekat
b. Polsek terdekatc. Dinas Pemadam Kebakaran
d. Mobil Ambulance
e. Rumah sakit terdekat
5.
Tugas dan Tanggung Jawab 1. Satpam yang mengetahui, menemukan dan atau mendapat informasi adanya
ancaman Bom wajib melakukan tindakan :a. Satpam yang mengetahui, menemukan dan atau mendapat informasi
adanya ancaman Bom dilarang melakukan tindakan apapun dan segera
melapor kepada Komandan Regu.
b. Komandan Regu segera menghubungi Kapuskodal Ops untuk melakukan pendalaman informasi dan pencegahan diri.
c. Mengatur dan memeriksa arus lalu lintas keluar masuk tamu, karyawan
dan kendaraan dilingkngan perusahaan.d. Menyelamatkan dan menjauhkan karyawan dan asset penting perusahaan
dari lokasi yang berbahaya.e. Mengidentifikasi benda asing yang mencurigakan dan mengamankan
sekitar lokasi.
f. Segera menghubungi aparat terkait (Polri / Gegana)
g. Memblokade lokasi yang dianggap berbahaya dengan alat yang ada.
h. Membantu aparat mengadakan penyisiran dan melarang orang yang tidak berkepentingan memasuki lokasi lingkungan perusahaan.
2. Penanggulangan Ancaman Bom / Bahan Peledak
-
8/19/2019 SOP UMUM POLDA.pdf
27/45
27
a. Pada umumnya tindakan kejahatan dengan menggunakan bom dan bahan
peledak itu dilakukan oleh pelaku kejahatan yang dikenal sebagai teroris,anggota separatis, orang biasa yang berlatar belakang balas dendam, sakit
hati, ekonomi dll.
b. Kemungkinan besar ancaman ancaman bom dapat diterima melalui apa saja
dan dapat terjadi setiap waktu dengan beberapa pertimbangan atau alasanyang tidak jelas.
c. Sebuah ancaman bom ungkin dapat diterima melalui beberapa cara,seperti :
1. Bungkusan atau paket yang mencurgakan melalui pos.2. Melalui pesan tertulis yang disampakan melalui pos atau kurir
3. Cara yang sering digunakan yaitu melalui telepon
4. Informasi yang disampaikan secara pribadi oleh anggota masyarakat.
d. Setiap ancaman bom dan bahan peledak harus ditanggapi secara serius,tidak boleh diremehkan dan cara penanganannya harus pula didasarkan
policy dan procedure yang berlaku.
e. Cara bertindak
Pada umumnya informasi tentang adanya ancaman bom dan bahan peledak itu disampaikan secara :
1. Lisan melalui telepon atau dengan pesan orang lain.2. Tertulis dengan surat atau fax
3. Cara lain
f. Pesan melalui telepon:
1. Laporkan segera kepada pimpinan atau atasan2. Segera berkoordinasi dengan pihak teknisi dan siap bertindak
berdasarkan rincian info yang diterima.
3. Segera mengarahkan telepon operator untuk mengalihkan pembicaradi telpon itu kepada security dan mencatat hal hal penting untuk
diketahui sebagai langkah penyelidikan lebih lanjut.4. Jika ada , nyalakan mesin perekam.
5. Tetap tenang jika menerima ancaman bom, jaga agar suasana biasadan tetap tenang.
6. perpanjang pembicaraan dengan mengajak penelepon mengenai
kondisi dan lokasi peletakan bom.
7. Yang harus ditanyakan:a. Dimana bom diletakkan ?
b. Kapan diperkirakan akan meledak ?]
c. Dengan menggunakan apa bom akan diledakan ?d. Seperti apa bentuknya ?
e. Siapakah yang menelpon ?f. Dari mana anda menelpon ?g. Dimana saat ini anda berada ?
h. Kenapa bom diletakkan disini ?
i. Sebesasr apa kekuatan bom tersebut ?
j. Catat tanggal dan waktu menerima ancaman ?k. Catat ciri khas penelpon :
1) Jenis kelamin
2) Logat bicara
-
8/19/2019 SOP UMUM POLDA.pdf
28/45
28
3) Cara berbicara seperti apa.
4) Latar belakang penelpon8. Pesan melalui orang lain.
Apabila informasi ini diperoleh melalui pesan seseorang, maka orang tersebut
supaya diwawancarai lebih detail sehingga memperoleh gambaran yang lebih
kongkrit.9. Pesan melalui surat
Apabila informasi diperoleh melalui surat, perhatikan penulisan tangannya/
huruf mesin tik atau komputer yang digunakan, Demikian pula kertasnya,tanggal, stempel pos, alamat pengirim, dll yang dianggap perlu.
10. Pesan dengan cara lain
Apabila pesan diperoleh dengan cara lain, maka tetap diperlukan unsur-unsur
utama keterangan dan dapat dilakukan sesuai situasi dan kondisi pada saat itu.
6. Proses Evakuasi
Tugas dan Tanggung Jawab
a. Kadiv GA1) Memerintahkan Chief Security untuk melakukan evakuasi sesuai tugas
masing - masing.2) Mengawasi pelaksanaan evakuasi
b. Chief Security
1) Memimpin anggota security melakukan pengamanan pada pintu masuk, pintu
keluar dan area titik kumpuk para pengungsi.2) Melakukan penyisiran keseluruh ruangan gedung untuk memastikan apakah
semua penghuni sudah melakukan evakuasi atau belum
3) Memastikan bahwa semua pintu ruangan sudah dalam keadaan terkunci4) Menyiapkan peralatan kerja yang diperlukan seperti HT dan Barikade
5) Membuat laporan tertulis tentang jalannya proses evakuasi kepada Kadiv GA6) Apabila ada penghuni/pengunjung yang pingsan atau terluka segera minta
bantuan petugas P3Kd. Assisten Chief, Coordinator, Danru dan Anggota Security
1) Melakukan proses evakuasi sesuai tugas masing – masing
2) Memastikan bahwa semua penghuni/pengunjung telah dievakuasi dan telah
berkumpul di titik kumpul yang telah ditentukan3) Memastikan bahwa semua pintu – pintu ruangan sudah dalam keadaan
terkunci
4) Dalam proses evakuasi telah membawa peralatan kerja yang dibutuhkan5) Melaporkan segera apabila ada penghuni/pengunjung yang terluka kepada
Chief Security
-
8/19/2019 SOP UMUM POLDA.pdf
29/45
29
FORM PENCATATAN ANCAMAN BOM
Tetap tenang, jagalah kesopanan, dengarkan dan jangan memotong pembicaraan penelpon
Beritahu pimpinan tertinggi ketika si penelpon masih tersambung
Tanggal menerima telepon :
Jam menerima telepon :
Nama Penelepon :
IDENTITAS PENELPONo Pria
o Wanita
o Dewasa
o Anak – anak
o Umur kira – kira………………………….
KARAKTER SUARA
o Nyaring
o Dalam
o Tinggi
o Lembut
o Serak
o Ditelan
o Lain – lain ………………………………..
CARA BICARAo Cepat
o Sengau
o Jelas
o Lancar
o Lambat
o Datar
o Kacau
o Gagap
o Lain – lain ………………………………..
ASAL SAMBUNGAN TELEPON
o Local
o Interlokal
o Telepon Umum
o Intern
o Tidak Diketahui
o Lain – lain ………………………………..
LOGAT BICARAo Lokal
o Daerah
o Asing
o Lain – lain ……………………………….
TATA BAHASAo Prima
o Sedang
o Bagus
o Jelek
o Kacau
o Lain – lain ……………………………….
SOPAN SANTUN
o Marah
o Tenang
o Masuk Akal
o Emosional
o Rasional
o Mengacau
o Tertawa
o Lain – lain ……………………………….
LATAR BELAKANG SUARAo Pabrik
o Musik
o Pesawat
o Laut
o Kereta Api
o Pesta
o Kantor
o Jalan
o Lain – lain ……………………………….
-
8/19/2019 SOP UMUM POLDA.pdf
30/45
30
KATA KATA SI PENELPON
Pertahankan pembicaraan selama mungkin, Apabila memungkinkan usahakan untuk mendapatkan informasi sebagai
berikut :
1. Kapan Bom akan meledak : …………………………………………………………………… 2. Dimana Bom tersebut diledakkan : ……………………………………………………………………
3. Ciri – ciri Bom tersebut : …………………………………………………………………...
4. Dari jenis apakah Bom tersebut : ……………………………………………………………………
5. Mengapa anda memasang Bom tersebut : ……………………………………………………………………
6. Nama dan alamat si penelpon : ……………………………………………………………………
C. TINDAKAN DAN CARA PENANGANAN KEBAKARAN
1. UMUMSuatu keadaan darurat kebakaran adalah situasi yang terjadi mendadak dan tidak
dikehendaki yang mengandung ancaman dan gangguan terhadap kehidupan, asset
perusahaan dan kegiatanoperasional lingkungan, oleh karena itu diperlukan tindakanyang cepat dan tepat untuk mengatasinya.
2. MAKSUD DAN TUJUAN
Prosedur tetap ini dimaksudkan untuk dijadikan pedoman pelaksanaan tugas anggota peran keadaan darurat kebakaran dengan tujuan agar diperoleh keseragaman
tindakan pada saat terjadi keadaan darurat.
3. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
a. Satpam yang mengetahui dan atau mendapat informasi adanya kebakaran
wajib melakukan tindakan :
1. Bersikap tenang dan jangan panic2. Membunyikan alarm kebakaran dan menginformasikan adanya kebakaran
pada karyawan
3. Segera menghubungi Dinas Pemadam kebakaran, Ambulans dan Satpam
lainnya.4. Segera menyelamatkan korban terutama manusia/ karyawan dan material
asset penting perusahaan melalui tangga darurat (hindarkan pemakaian
lift)5. Berusaha memadamkan api jika masih berkobar dengan menggunakan alat
pemadam kebakaran yang ada dilingkungan perusahaan.
6. Segera memutuskan aliran listrik dari luar apabila ada dengan caramematikan saklar induk dan semua sekring dan membiarkan sekring tetap
pada tempatnya
7. Memberi tahu karyawan ruangan lain untuk bersiaga dan membantu
memadamkan api guna melokalisir/ membatasi areal kebakaran8. Mengamankan dan melarang orang yang tidak berkepentingan memasuki
areal kebakaran yang dapat merusak benda-beda yang berkaitan dengan
kebakaran atau TKP9. Membantu petugas yang berwenang / Polri dalam melakukan
pemeriksaan, pendataan dan pengumpulan barang bukti
-
8/19/2019 SOP UMUM POLDA.pdf
31/45
31
b. Penanggulangan bahaya kebakaran :1. Seluruh anggota security harus mengerti dan mengetaui serta mampu
mempergunakan peralatan pemadam kebakaran yang ada
2. Jika dalam patroli menemukan asap, atau mencium bau yang keras, petugas
patroli harus segera mencari tahu sumbernya dan kalau sudah diketahuisegera berusaha memadamkannya dengan menggunakan tabung pemadam
terdekat.
3. Apabila tidak berhasil segera laporkan kepada Danru, posko dan pihakteknisi serta pihak management.
4. Tugas – tugas security dalam menghadapi terjadinya kebakaran besar adalah
sebagai berikut :
a. Tetap memelihara tempat kebakaran ataupun sekitar nya agar tidakada yang memanfaatkan situasi untuk melakukan pencurian
b. Arahkan tamu-tamu/ karyawan agar segera turun dengan
menggunakan escalator/ tangga jalan serta melarang menggunakan lift
c. Dalam melakukan evakuasi cegah kepanikan orang- orang sertayakinkan bahwa kebakaran telah teratasi.
d. Mengatur lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan dan untukmempermudah petugas pemadam yang tiba segera bertindak.
e. Jangan sekali kali berteriak kebakaran atau api.
f. Larang orang yang tidak berkepentingan mendekati ke lokasi
kebakarang. Selain melakukan penyelamatan jiwa pengunjung / tamu, karyawan
harus juga menyelamatkan barang barang pengunjung atau tamu,
tenant, karyawan dari sasaran pencuri.h. Ikut membantu kelancaran tugas para petugas pemadam kebakaran
ataupun aparat terkait.Jangan lupa untuk mengetaui prosedur fire yang ada.
5. Apabila terjadi kebakaran dalam penyampaian beritanya selain ditujukan kepada pihak teknisi dan pimpinan perusahaan juga disampaikan kepada operator telpon.
c. Cara mengatasi Kebakaran
1. Selamatkan korban terutama manusia / karyawan, materil dan segera hubungi pemadam kebakaran, ambulance dan petugas keamanan lain.
2. Jika api masih berkobar segera memadamkan api dengan mengarahkan
pemadam kebakaran/ alat pemadam kebakaran yang ada dilingkungankawasan kerja.
3. Apabila ada aliran listrik, segera putuskan dari luar dengan mematikan saklarinduk dan semua sekering serta jangan dikutak – kutik (biarkan sekering padatempatnya/ kotak sekering) serta disegel.
4. Usahakan memberitahukan karyawan lain yang berada di ruangan lain
membantu memadamkan api guna melokalisir / membatasi daerah kebakaran.
5. Usahakan orang-orang yang tidak berkepentingan agar dilarang/ tidakmemasuki daerah kebakaran atau merusak berkas – berkas kebakaran/ barang
bukti yang ada.
-
8/19/2019 SOP UMUM POLDA.pdf
32/45
32
6. Bantu petugas yang berwenang/ Polri dalam mengumpulkan barang bukti/
saksi dalam melakukan pemeriksaan.
D. TINDAKAN DAN CARA PENANGANAN UNJUK RASA
Satpam yang mengetahui, menemukan dan atau mendapat informasi akan adanya unjuk
rasa wajib melakukan tindakan :a. Satpam yang mengetahui, menemukan dan atau mendapat informasi adanya unjuk
rasa segera melapor kepada Komandan Regu
b. Komandan Regu segera menghubungi chief security untuk melakukan pendataaninformasi dan pencegahan dini.
c. Mengatur dan memeriksa arus lalu lintas keluar masuk tamu, karyawan dan
kendaraan dilingkungan perusahaan, serta mengecek alat yang diperlukan
(Hidrant, Apar, dll)d. Siaga ditempat yang ditentukan dan silap melakukan penanggulangan
e. Menutup dan meminimalkan akses masuk lingkungan perusahaan
f. Mengarahkan dan menjauhkan peserta unjuk rasa dari lokasi penting asset
perusahaan.g. Melarang orang yang tidak berkepentingan berada dilokasi unjuk rasa.
E. TINDAKAN DAN CARA PENANGANAN KERUSUHAN MASSASatpam yang mengetahui, menemukan dan atau mendapat informasi akan adanya
kerusuhan massa wajib melakukan tindakan :
a. Tidak panic dan bersikap tenang b. Segera melapor kepada Komandan Regu
c. Komandan Regu segera menghubungi Kasie, Ops, Kabag keamanan dan atau
Puldalsis (Pusat Pengendali Situasi)d. Mengatur dan memeriksa arus lalu lintas keluar masuk tamu, karyawan dan
kendaraan dilingkungan perusahaan, serta mengecek alat yang diperlukan (Hidrant,Apar dll)
e. Siaga di tempat yang ditentukan dan siap melakukan penanggulangan.f. Melarang orang yang tidak berkepentingan masuk lingkungan perusahaan, menutup
pintu utama dan menunggu perintah atasan.
g. Menyelamatkan karyawan dan asset perusahaan (skala prioritas).
h. Segera memutuskan airan listrik dari luar apabila ada dengan cara mematikan saklarinduk dan semua sekring dan membiarkan sekring pada tempatnya.
i. Menempatkan dan mengamankan asset perusahaan (dokumen dan peralatan
penting) yang dapat diselamatkan dilokasi yan aman. j. Berusaha menghalau massa dengan baik dan sopan.
k. Mengamankan dan melarang orang yang tidak berkepentingan memasuki lokasikerusuhan massa baik saat kejadian maupun sesudahnya.
l. Setelah kerusuhan berakhir dan dinyatakan aman, melakukan penyisiran seluruh
lokasi untuk memeriksa korban dan melakukan pendataan asset perusahaan yang
masih bisa atau perlu diselamatkan.
-
8/19/2019 SOP UMUM POLDA.pdf
33/45
33
SUBYEK DAN METODE PENGAMANAN
A. CLOSE CIRCUIT TELEVISION (CCTV)
1. Close Circuit Television (CCTV) adalah merupakan suatu perangkat yang
merupakan alat pembantu untuk tugas / petugas pengamanan, dan alat ini cara bekerjanya digerakkan dengan tenaga listrik sesuai dengan namanya alat atau
perangkat ini terdiri dari atas dan pesawat televisi.
2. CCTV akan diterjemahkan dalam bahasa kita sama artinya dengan pengindraan
jarak jauh atau kamera dan pesawat televisi.3. Sedangkan penempatan kameranya diatur berdasarkan beberapa faktor antara lain :
a. Kerawanan lokasi
b. Luas lokasi
c. Kesibukan lokasid. Kepentingan lokasi itu sendiri
4. Karena alat ini harus di pantau secara terus menerus, maka dengan sendirinya harus
ada orang yang tugasnya mengamati layar televisi yang memuat hasil pemantauankamera dan petugasnya adalah operator CCTV.
5. Tugas operator CCTV
a. Mengawasi memonitor layar televisi secara terus menerus
b. Harus memusatkan perhatian dalam bertugas / konsentrasi.c. Apabila dalam layar kaca televisi terlihat hal-hal yang mencurigakan agar
segera dilaporkan pada Danru atau siapa saja yang berada di posko, laporkan
secara jelas mengenai kecurigaan tersebut serta sebutkan lokasinya.d. Kalau dianggap perlu, kecurigaan tersebut direkam.
e. Apabila melihat situasi dilantai 1,2 dan 3 ramai pengunjung supaya segera
memberitahu Danru, agar Danru yang menerima laporan tersebut akanmengambil suatu keputusan apakah pada area tersebut perlu ditambah
petugasnya atau petugas diarea tersebut perlu diingatkan agar lebih waspada
dan lebih siaga serta jeli dalam mengawasi posnya.
f. Apabila salah satu kamera mengalami gangguan supaya melaporkan haltersebut kepada pihak teknisi dan jangan lupa melaporkan kepada Danru
terlebih lagi bila gangguan tersebut setelah di cek oleh teknisi memakan waktu
cukup lama perbaikannya.g. Selain memantau layar kaca televisi, operator CCTV juga harus dapat
menghandle pelengkap lain yang berada di CCTV Room yaitu Fire Alarm dan
Security Alarm
B.
FIRE ALARMApabila Fire Alarm berbunyi, petugas CCTV harus melakukan hal hal sebagai berikut
:
1. Laporkan hal tersebut kepada Danru ataupun yang berada di posko dan mintamereka agar stand by untuk mengetahui laporan selengkapnya setelah mendapat
hasil dari print out
2. Segera melihat Switch Board fire alarm dan teks tombol silence sehingga redlamp menyala. Kemudian tekan tombol troble silence hingga bunyi buzzer hilang
-
8/19/2019 SOP UMUM POLDA.pdf
34/45
34
3. Ambil hasil printer, kalau dalam printer ada tulisan yang bunyinya fire atau
smoke segera laporkan ke Danru atau petugas posko untuk segera dilakukan pengecekan ke lokasi ( jaringan lupa menyebutkan lokasinya ).
4. Apabila Warning dari printer ada tulisan yang berbunyi Massage, Acknowledge
atau Warning segera laporkan pada pihak terkait.
C. SECURITY ALARM
1. Alat ini dipasang pada pintu ruang control teknisi dekat dengan perangkat alatCCTV
2. Apabila box security alarm berbunyi ada yang membuka salah satu emergency
yang dibuka kita tinggal mengeceknya saja ke box yang ditempatkan di tembok
sebelah kiri CCTV Board.3. Apabila security alarm berbunyi, petugas CCTV harus mengetahui lokasi sumber
alarm tersebut dan selanjutnya segera melaporkan ke Danru atau petugas di posko
untuk segera melakukan pengecekan.4. Untuk menjaga agar di CCTV room tetap waspada dan siaga maka operator
CCTV dalam menjalankan tugasnya memperhatikan hal-hal sebagai berikut:a. Melarang yang tidak berkepentingan memasuki CCTV room apabila ada yang
berkepentingan masuk harap dicatat. b. Petugas CCTV dilarang meninggalkan CCTV room tanpa ada yang
menggantikan, dilarang tidur atau melakukan hal lain yang dapat mengganggu
konsentrasi dalam menjalankan tugas sebagai operator.
BAB IIITINDAKAN DAN CARA PENANGANAN PELAKU PELANGGARAN
HUKUM
A. PENANGANAN TEMPAT KEJADIAN PERKARA ( TKP )
a. Tempat Kejadian Perkara (TKP) :1. Tempat dimana suatu tindak pidana dilakukan / terjadi atau akibat yang
ditimbulkan.
2. Tempat – tempat lain yang berhubungan dengan tindak pidana tersebut dimana barang-barang bukti, korban atau bagian tubuh korban ditemukan.
b.
Tindakan yang harus dilakukan :1) .Menerima laporan dan mendata pelapor.2) Lakukan pengecekan tempat kejadian perkara
3) Pertolongan atau perlindungan terhadap korban.
4) Tutup, amankan dan jaga TKP denganmemberikan pagar/batas (line) darigangguan orang-orang yang tidak berkepentingan.
5) Pertahankan keaslian TKP (status QUO), amati dan data keadaan TKP, cegah
agar berkas – berkas/ barang bukti jangan sampai hilang atau rusak dan letaknya
jangan sampai berubah.
-
8/19/2019 SOP UMUM POLDA.pdf
35/45
35
6) Sambil menutup TKP hbungi bagian investigasi, pmpinan atau Pos Polisi
terdekat.7) Mendokumentasikan TKP dengan kamera dan sebagainya
8) Catat keterangan saksi-saksi yang mengetahui dan jangan sampai berhubungan
satu sama lainnya.
9) Apabila datang petugas, laporkan tentang keadaan yang ditemukan di TKP baikkorban pelaku, barang bukti.
10) Buat laporan hasilpengecekan TKP.
B. PERISTIWA TERTANGKAP TANGAN
a. Tertangkap tangan : 1. Tertangkapnya seseorang pada waktu sedang melakukan tindak pidana, atau
2. Dengan segera sesudah beberapa saat tindak pidana dilakukan, atau3. Sesaat kemudian diserukan oleh khalayak ramai sebagai orang yang
melakukannya,atau
4.
Apabila sesaat kemudian adanya ditemukan benda yang diduga keras telahdipergunakan untuk melakukan tindak pidana itu yang menunjukan bahwa ia
adalah pelakukanya atau turut melakukan tindak pidana itu.
b. Tindakan Yang Harus Dilakukan1. Menangkap pelaku dan menyita barang bukti.
2. Orang yang dianggap perlu (saksi korban atau mungkin pelaku yang belum
tertangkap) untuk tidak meninggalkan TKP sebelum datangnya petugas POLRI3. Melindungi pelaku dari amukan / pengeroyokan massa
4. Melaporkan / menyerahkan tersangka dan barang bukti ( bila ada ) kepada petugas
POLRI yang berwenang menangani lebih lanjut.
D. TINDAKAN PERTAMA DI TEMPAT KEJADIAN PERKARA (TPTKP)
Berhasil tidaknya pencarian dan pengungkapan pertama terhadap pelaku kejahatan, pelanggaran, sebagian, besar tergantung dari upaya petugas yang menangani TPTKP yang
merupakan sumber dari segala keterangan yang dibutuhkan.
a. Tindakan Yang Harus Dilakukan DI TKP
TKP (Tempat Kejadian Perkara) adalah :1) Tempat dimana suatu tindak pidana dilakukan / terjadi atau akibat yang ditimbulkan
2) Tempat – tempat lain yang berhubungan dengan tindak pidana tersebut dimana
barang – barang bukti, korban atau bagian tubuh korban ditemukan.
b. Terhadap TKP, yang ditemukan petugas yang patroli / pengamanan, penjagaan, maka
harus dapat menjaga, status Quo (Keaslian TKP)c. Tindakan terhadap tempat kejadian
1) Tutup dan jaga TKP dari gangguan orang orang yang tidak berkepentingan2) Pertahankan keaslian TKP (status Quo) selama pemeriksaan terhadap TKP, bila
petugas Polri belum tiba serta cegah agar berkas berkas/ barang bukti jangan sampai
hilang atau rusak.
3) Cegah bekas / barang bukti jangan sampai hilang atau rusak4) Buat sket / gambar TKP
d. Tindakan Terhadap korban :
-
8/19/2019 SOP UMUM POLDA.pdf
36/45
36
Periksa bila masih ada tanda-tanda kehidupan pada korban dengan cara :
1) Meraba bagian badan apakah sudah dingin atau masih panas2) Meraba pergelangan tangan, apakah masih ada denyut nadi.
3) Cek apakah masih ada tanda pernafasan (dekatkan kaca didepan hidaung korban)
4) Bila masih ada tanda kehidupan beri pertolongan P3K, bila mungkin diminta
keterangannya tentang adentitas pelaku.e. Tindakan terhadap pelaku :
1) Bila pelaku masih berada di TKP lakukan penangkapan/ penggeledahan sebagaimana
mestinya.2) Catat nama, pekerjaan, umur, alamat dan konfirmasi dengan korban, adakan
pencarian singkat bila/ dimungkinkan pelaku berada di TKP
BAB IV
PEDOMAN PENGGUNAAN HT (Handy Talky)1. Sebelum menggunakan HT, terlebih dahulu periksa kemampuan batterynya
2. Cara memeriksa dengan melihat lampu signalnya jika berkedip-kedip maka itu tandanyakemampuan baterenya sudah lemah atau hampir habis dan perlu diisi kembali ( charging)
3. Untuk mengisi ulang battery, HT harus terlabih dahulu dalam keadaan “ off “.
4. Sebelum battery terisi penuh, HT jangan diambil dahulu chargernya.
5. Tanda baterynya sudah terisi penuh, lampu signal akan berwarna hijau, dan HT siapdipakai.
6. Cara memanggil dengan HT yang benar :
a. Sebutkan call-sign (nama panggilan tersebut) yang akan kita panggil/ hubungi, baru sebutkan “ Call Sign “ pemanggil. Contoh : rajawali 1, rajawali panggil, ada
muatan untuk anda, ganti ! jawab : Masuk dan bongkar muatannya rajawali ganti !
b. Setelah pembicaraan selesai, selalu dengan kata :SOLO – BANDUNG (Sampai – berikutnya)
-
8/19/2019 SOP UMUM POLDA.pdf
37/45
37
i. ALPHABETICAL
NONASIONAL INTERNATIONAL
SIGN EXTENTION SIGN EXTENTON
1 A Ambon A Alva
2 B Bandung B Bravo
3 C Cepu C Charli
4 D Demak D Delta
5 E Ende E Echo
6 F Flores F Flower
7 G Garut G Golf
8 H Halong H Hotel
9 I Irian I Indian
10 J Jepara J Juliet
11 K Kendal K Kilo
12 L Lombok L Lima
13 M Medan M Mike
14 N Namlea N November
15 O Opak O Oscar
16 P Pati P Papa
17 Q Quibek Q Quebek
18 R Rembang R Romeo
19 S Solo S Seira
20 T Timor T Tenggo
21 U Umar U Unoform
22 V Viktor V Viktor
23 W Wilis W Whiskey
24 X Xray X Xray
25 Y Yangky Y Yangky
26 Z Zaenal Z Zulu
-
8/19/2019 SOP UMUM POLDA.pdf
38/45
38
j. KODE RADIO
NO SIGN MEAN NO SIGN MEAN
1 1-3 Temui pelapor & dapatkan keterangan 24 8-1 Suara kecil / diterima lemah
2 3-3 NKecelakaan tidak ada korban dan
krusakan25 8-3 Penerimaan tidak jelas
3 3-3 L Kecelakaan ada korban hanya luka-luka 26 8-4Check audio / bagaimana
penerimaan anda
4 3-3 KKecelakaan ada korban/korban
meninggal dunia27 8-5
Berhenti memancar kecuali dalam
keadaan darurat
5 3-4 NKecelakaan hanya kerusakan pelaku
melarikan diri28 8-6 Dimengerti / jelas
6 3-4 LKecelakaan hanya luka-luka pelaku
melarikan diri29 8-7 Teruskan berita ini kepada
7 3-4 KEcelakaan korban meninggal pelaku
melarikan diri
30 8-8 Ia sedang sibuk / tidak ada ditempat
8 4-2Petugas dalam keadaan bahaya pelaku
melarikan diri31 8-9
Apakah anda dapat berhubungan
dengan
9 4-4
Ada kerusuhan diperusahaan semua alat
komunikasi segera memberikan bantuan
dan waspada
32 9-1 Tugas mengawal
10 5-2 Sedang ada perkelahian 33 9-2 Tugas mengawal tamu agung
11 5-3 Sedang ada kerusuhan 34 10-1 Selesaikan tugas secepat mungkin
12 5-4 Sedang ada demontrasi 35 10-2 Anda berada dimana/lokasi anda
13 5-5 Suara jelas sekali 36 10-4 Beritanya tidak untuk umum
14 6-1 N Kejadian perampokan di … 37 10-5 Berita disiarkan ke seluruh anggota
15 6-1 LKejadian perampokan di… korban luka-
luka38 10-8
Akan menuju sasaran ketempat yang
anda minta
16 6-1 KKejadian perampokan di… korban
lmeninggal dunia39 8-1-0 Pesawat dimatikan
17 6-2Pencurian kendaraa bermotor di…cirri-
ciri40 8-1-1 Kembali mengudara / standby
18 6-3Terjadi penganiayaan berat atau
pembunuhan41 8-1-2
Mohon diulang / penerimaan
terganggu / kurang jelas
19 6-5 Terjadi kebakaran di … 42 8-1-3 Selamat bertugas / terima kasih
20 7-1 Ambulans segera dibutuhkan 43 8-1-5 Keadaan cuaca
21 7-2 Ambulans segera dikirim 44 8-1-6 Jam berapa yang tepat
22 7-3 Ambulans segera di tambah 45 8-1-7Berita / pesan sudah dikirim
seluruhnya dengan baik
23 7-6 Pasukan pemadam segera ditambah
-
8/19/2019 SOP UMUM POLDA.pdf
39/45
39
III. KETENTUAN – KETENTUAN UMUM
a. Seragam Satpam (GAM)
Pakaian seragam Satpam disingkat Gam SATPAM adalah pakaian yang dilengkapi dengan
tanda-tanda pengenal dan atribut tertentu yang dipakai dan digunakan oleh Satpam untuk
melaksanakan tugas.1. Shift I (Pagi)
a) Pakaian Dinas Harian (PDH) b) Sepatu PDH
c) Topi pet
d) Kopel
e) Gesperf) Tali Kur + Pluit.
g) Tongkat Letter “T”
h) Borgol
2.
Shift II (Malam)a) Pakaian Dinas Lapangan (PDL)
b) Sepatu PDLc) Topi pet
d) Kopel
e) Gesperf) Tali Kur + Pluit.
g) Tongkat Letter “T”
h) Borgol
3. Pakaian seragam tersebut harus di lengkapi dengan perlengkapan Security antara
lain :a) Kartu Tanda Anggota Satpam (KTA) b) Kartu Tanda Penduduk (KTP)
c) ID Card
d) Alat Tulis
e) Buku Sakuf) Mempunyai / membawa perlengkapan lainya yang diperlukan antara lain : Alat
Komunikasi (HT), Patroli, Senter dan Jas Hujan.
b. Jam Kerja / Dinas1. Pembagian shift jaga terbagi menjadi :
a) Shift I (Pagi) : Pukul : 0800
s/d 2000
WIB b) Shift II (Malam) : Pukul : 20
00s/d 08
00WIb
2. Sebelum melaksanakan Serah Terima tugas jaga, harus mengadakan Apel selama 30
Menit sebelum melaksanakan tugas jaga.
3. Pembagian shift dapat berubah sesuai dengan tuntutan tugas situasi dan kondisi yang berlaku dilikgkungan kerja.
-
8/19/2019 SOP UMUM POLDA.pdf
40/45
40
c. Penggunaan Gam Satpam
1. Penggunaan Gam Satpam disesuaikan dengan sifat dan lingkup tugasnya serta untuk
membedakan antara SATPAM dengan petugas lainnya. 2. Penggunaan Gam SATPAM hanya dibenarkan pada saat menjalankan tugas
pengamanan dilingkungan perusahaan. 3. Penggunaan Gam SATPAM diluar lingkungan perusahaan berdasarkan penugasan
dari atasan. 4. Dalam keadaan tetentu sesuai dengan kebutuhan, penggunaan Gam SATPAM dapat
dilengkapi dengan jaket/ rompi berwarna biru tua dan penempatan atributnya
disesuaikan dengan Gam SATPAM 5. Dalam bertugas Satpam wajib memperhatikan Gam SATPAM, antara lain:
a. Topi bersih dan tidak boleh kusut.
b. Kancing-kancing baju dan celana jangan sampai ada yang lepas.
c. Tali-tali sepatu diikat rapi.d. Sepatu harus bersih dan mengkilap.
e. Menggunakan kaos kaki bersih dan rapi.
f. Tanda pengenal terpasang sesuai dengan ketentuan.
d. Sikap dan Perilaku Anggota Satpam dalam Menjalankan Tugas.
1) Memiliki sifat percaya diri, tabah, tegas, sabar, ulet dalam menjalankan tugas.
2) Memiliki rasa tanggung jawab, jujur, adil dan bijaksana.3) Memiliki daya tanggap yang cepat (responsive) dalam menghadapi peristiwa yang
terjadi.
4) Dalam bersikap, berbicara dan bertindak harus selalu sopan tanpa menghilangkansifat tegas dan wibawa.
5) Dalam aktifitas sehari – hari harus selalu memperhatikan etika, moral, etika sopan
santun, etika susila, etika agama dan etika hukum.6) Memegang teguh rahasia yang dipercayakan kepadanya.
7) Berpenampilan bersih dan rapi, baik dalam berpakaian maupun potongan rambut
dicukur pendek, kumis di rapikan dan tidak diperkenankan berjenggot / berjambang.
e. Pengetahuan dan Pengenalan Lingkungan1) Mengetahui dan mengenal dengan baik keadaan daerah / wilayah kerja.
2) Mengenal semua bangunan utama / perkantoran dan gudang yang ada.3) Mengenal semua mesin, instalasi listrik, pompa air maupun kendaraan yang
digunakan.
4) Mengenal semua lorong, gang dan batas areal dalam lingkungan / wilayah kerja.
5) Mengenal semua pimpinan / pejabat perusahaan yang bekerja di lingkungan / wilayah
kerja termasuk kendaraan, alamat da nomor teleponnya.6) Mengenal tempat / lokasi penyimpanan alat pemadam kebakaran termasuk kondisinya.
f. Pengamatan dan Pengetahuan dengan baik segala sumber yang bisa menimbulkan
terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban, antara lain :1) Lokasi penyimpanan bahan bakar dan bahan kimia
2) Lokasi penempatan mesin pabrik atau instalasi listrik3) Lokasi parkir kendaraan baik milik perusahaan / karyawan lainya.
-
8/19/2019 SOP UMUM POLDA.pdf
41/45
41
4) Lokasi penyimpanan kunci – kunci.
7) PASAL – PASAL KUHP1. Pasal 170 KUHP : Pengeroyokan dan pengrusakan
Unsur yang dipersyaratkan :
a. Bersama-sama melkukan kekerasan b. Terhadap orang atau barang
c. Dimuka umum
Ancaman hukuman :a. Menyebabkan luka maximum 7 tahun penjara
b. Menyebabkan luka berat maximum 9 tahun penjara
c. Menyebabkan mati maksimum 12 tahun penjara
2. Pasal 187 KUHP : Mendatangkan bahaya bagi keamanan umum / membakar, Peledakan.
Unsur-unsur yang dipersyaratkan :
a. Membakar, meledakkan / menjadikan letusan atau mengakibatkan kebanjiran
b. Mendatangkan bahaya umum, bahaya maut atau ada orang mati,c. Dengan sengaja
Ancaman hukuman :a. Bahaya bagi barang maximum 12 tahun penjara
b. Bahaya maut bagi orang maximum 13 tahun penjara
c. Bahaya maut dan orang mati maksimum seumur hidup atau 20 tahun penjara.
3. Pasal 209 KUHP : Menyogok / MenyuapUnsur-unsur yang dipersyaratkan :
a. Memberi hadiah atau Perjanjian
b. Seorang pegawai negeric. Untuk mengalpakan / melakukan pekerjaan yang bertentangan dengan
kewajibannya.Ancaman hukuman maksimum 2 tahun 8 bulan
4. Pasal 220 KUHP : Laporan PalsuUnsur-unsur yang dipersyaratkan :
a. Memberitahukan atau Mengadukan
b. Perbuatan yang dapat dihukum
c. Perbuatan itu sebenarnya tidak adaAncaman hukuman maksimum 1 tahun 4 bulan penjara
5. Pasal 221 KUHP : Menyembunyikan penjahat atau kejahatan
Unsur-unsur yang dipersyaratkan :a. Menyembunyikan penjahat / menghilangkan bukti atau berkas kejahatan atau
menolong agar melarikan diri. b. Menghindarkan penangkapan / pemeriksaan / penahanan / atau menghalang –
halangi / menyusahkan pemeriksaan oleh yang berwajib
c. Dengan sengaja
d. Oleh pejabat kepolisian / Kehakiman
Ancaman hukuman maksimum 9 bulan penjara6. Pasal 224 KUHP : Memalsukan mata uang
Unsur-unsur yang dipersyaratkan :
a. Meniru / memalsukan
-
8/19/2019 SOP UMUM POLDA.pdf
42/45
42
b. Uang / Uang kertas Negara / uang kertas bank
c. Mengedarkan / menyuruh mengedarkand. Seakan-akan uang asli
Ancaman hukuman maksimum 15 bulan penjara
7. Pasal 263 KUHP : Membuat surat palsu
Unsur-unsur yang dipersyaratkan :a. Menerbitkan hak, perjanjian, membebaskan hutang atau keterangan bagi suatu
perbuatan
b. Seolah-olah surat tersebut asli dan tidak dipalsukac. Mendatangkan kerugian
Ancaman hukuman maksimum 6 tahun penjara
8. Pasal 281 KUHP : Kejahatan terhadap kesopanan
Unsur-unsur yang dipersyaratkan :a. Kesopanan dan kesusilaan
b. Merusak kesopanan / kesusilaan dimuka umum
c. Dengan sengaja
Ancaman hukuman maximum 2 tahun 8 bulan penjara9. Pasal 284 KUHP : Perzinahan
Unsur-unsur yang dipersyaratkan :a. Merusak kesopanan / kesusilaan ( bersetubuh )
b. Salah satu / kedua-duanya telah beristri / bersuami
c. Salah satu berlaku pasal 27 KUH Perdata
Ancaman hukuman maximum 9 bulan penjara10. Pasal 303 KUHP : Perjudian
Unsur-unsur yang dipersyaratkan :
a. Tidak berhak, b. Sebagai mata pencaharian
c. Sengaja mengadakan atau memberikan kesempatan atau ikut campur berjudid. Main judi / berusaha main judi
Ancaman hukuman maximum 10 tahun penjara11. Pasal 310