SOLUSI KENDALA TEKNIK DAN PENJARIAN PADA SONATA …digilib.isi.ac.id/4297/7/JURNAL.pdfberjudul...
Transcript of SOLUSI KENDALA TEKNIK DAN PENJARIAN PADA SONATA …digilib.isi.ac.id/4297/7/JURNAL.pdfberjudul...
SOLUSI KENDALA TEKNIK DAN PENJARIAN PADA
SONATA ROMANTIK BAGIAN IV
KARYA MANUEL MARIA PONCE
JURNAL TUGAS AKHIR RESITAL
PROGRAM STUDI PENYAJIAN MUSIK
Oleh :
Leonard Aldo Prasetyo Sembiring
NIM 14000160134
PROGRAM STUDI PENYAJIAN MUSIK
FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN
INSTITUT SENI INDONESIA
YOGYAKARTA
2019
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
1
SOLUSI KENDALA TEKNIK DAN PENJARIAN PADA
SONATA ROMANTIK BAGIAN IV
KARYA MANUEL MARIA PONCE
Leonard Aldo Prasetyo Sembiring1, Rahmat Raharj.2, 1Alumnus Prodi Penyajian Musik FSP ISI Yogyakarta
Email: aldo195019@gmail,com 2Dosen Sekrtaris Prodi Penyajian Musik FSP ISI Yogyakarta
ABSTRACT
The four-part Sonata Romatica of Manuel Ponce's work is very well known because
this work was made to observe the hundred-year death of Franz Schubert. From
there began to emerge the author's interest in raising this work as material for the
Final Recital Task. The Sonata Romantica also has complex difficulties in section
IV with the title, Allegro non troppo serioso. In this section the author found some difficulties in playing the work. The author added the recital title entitled (Solution
to Technical Constraints on the Romantic Sonata part IV). The author also gets
effective training methods. Breaking down the difficult parts and widening the pitch
of one another is one of the methods used in the hardest parts.
Keywords: Manuel Maria Ponce, Sonata Romance, and classical guitar
technique.
ABSTRAK
Sonata Romatica empat bagian dari karya Manuel Ponce ini sangat terkenal
dikarenakan karya ini dibuat untuk mempringati kematian seratus tahunnya
kematian Franz Schubert. Dari situ mulai muncul ketertarikan penulis mengangkat
karya ini sebagai bahan Tugas Akhir Resital. Sonata Romantica ini juga
mempunyain kesulitan yang kompleks pada bagian ke IV dengan judulnya yaitu
Allegro non troppo serioso. Pada bagian ini penulis menemukan beberapa kesulitan
dalam memainkan karya tersebut. Penulis menganngkat judul recital tersebut yang
berjudul (Solusi Kendala Teknik pada Sonata Romantik bagian IV). Penulis juga
mendapat metode-metode latiahan yang efektif. Mengurai dari bagian-bagian sulit
dan memperlebar jarak nada satu dengan yang lain adalah salah satu metode
latiahan yang dipakai pada bagian-bagian tersulit.
Kata kunci: Manuel Maria Ponce, Sonata Romantika, dan Teknik gitar klasik.
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
2
PENDAHULUAN
Sonata adalah istilah musik yang muncul pada abad 17 dan 18
diperuntukkan untuk karya musik instrumental. Sejak akhir abad 18, musik
sonata masih terbatas pada instrumen piano dan instrumen musik solo lainnya.
Umumnya, dalam 2 atau lebih irama terdapat nada yang kontras baik dalam
tempo maupun nada, tetapi memiliki kesatuan yang erat dalam ide musiknya.
Sebagai contoh, dalam Sonata Romantik karya Manuel Maria Ponce, bermula
dengan Allegro Moderato, yang kedua Adante Espressivo bernada pelan,
ritmik, dan lirik. Irama ke tiga Allegro Vivo ringan dan anggun, dengan bentuk
tarian. Irama terakhir keempat Allegro non troppo serioso (istilah inggrisnya
finale), nada bertempi cepat dan gemilang. Sonata biasanya digunakan untuk
musik simfoni, kuartet gesek, dan karya-karya musik berdurasi panjang untuk
instrumen solo (www.wikipedia.com, Sejarah sonata: 26 januarai 2017).
Karya yang terkenal dari Manuel Poce adalah Sonata Romantika.
Karya ini dibuat untuk penghormatan Franz Schubert. Karya tersebut terdiri
dari empat bagian. Tujuan utama Ponce membuat karya ini adalah mengenang
karya-karya yang ditulis oleh Franz Schuberth untuk menemukan karakter
yang spesifik dari Franz Schuberth (Parker S. Scinta, 2014: 24).
Ketertarikan penulis terdapat pada kendala teknik, dengan kesulitan
tersebut bisa dijadikan media latiahn untuk meningkatkan keterampilan teknik
permainan. Karya tersebut mempunyai kesulitan tehnik terutama pada bagian
ke IV Allegreto Non tropo Serioso. Banyak aspek yang dapat diteliti, baik gaya
panggung, teknik permainan, gaya musik dan lain sebagainya. Dalam hal ini,
penulis akan mengulas dari pendalaman Tehnik karya tersebut dan juga
struktur apa saja yang ada di dalamnya. Pengulasan ini juga menjadi langkah
awal penulis untuk memperkenalkan Manuel Ponce secara lebih mendalam
untuk memahami permainan gitar klasik Ponce pada karya Sonata Romantik.
Sejarah Sonata Romantic
Peringatan seratus tahun kematian Franz Schubert pada tahun 1928
membangkitkan minat Komposer lain membuat karya untuk mempringati
kematianya (Parker S. Scinta, 2014: 1). Atas permintaan Segovia, Ponce
membuat Sonata Romántica sebagai penghormatan kepada Schubert. Awal
hubungan Ponce dan Segovia dimulai dari konser ke konser. Pada saat itu
Ponce berkunjung ke kota tempat Segovia tinggal, Ponce menyempatkan diri
hadir dikonser Segovia. Dari situ Ponce mulai mencoba untuk berkolaborasi
dengan Segovia. Mereka berdualah yang meningkatkan posisi gitar sebagai
instrumen konser terkemuka pada pertengahan abad ke-20. Oleh karena itu,
kolaborasi antar ke duanya dapat membangun repertoar gitar yang lebih
menarik serta menjadi lebih signifikan. Piano yang menjadi instrumen utama
pada abad kesembilan belas pun terimbangi oleh kehadiran instrument gitar.
Sonata Romantik dari Karya Ponce menjadi salah satu kontribusi
penting karena karya yang panjang serta kompleksitasnya jarang ditemui
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
3
dalam komposisi gitar yang lainnya. Karya ini menjadi sajian pertama dari
Sonata Ponce karena meniru seorang komposer terkenal. Pengaruh sejarah
Schubert berdampak pada karya Ponce yang menjadi kebangkitan dari karya-
karyanya. Romantisme mendominasi karya ponce sebelumnya, sehingga
banyak orang memandang gaya Ponce sebagai ketinggalan zaman untuk
komposisi abad kedua puluh, sebagaimana dirujuk oleh Bossi dalam surat-
suratnya.
Struktur Bentuk Sonata Romantik Bagian ke IV
Sonata Romantik bagian IV menggunakan tempo Allegro non troppo
serioso, bias juga di artikan dalam bahasa musiknya adalah tidak terlalu cepat
namun terkesan serius. Karena karya ini untuk penghormatan 100 tahunnya
Franz Schubert, Ponce banyak mengambil idom-idiom dari kryanya Franz
Scubert. Menurut Parker S. Scinta (2014) bagian ini memiliki bentuk formal
yang sebenarnya menjadi varian sonata-rondo (ABA'B'A '' ( coda)).
Bagian terakhir pada Sonata Romantika menciptakan banyak kendala
dalam komposisi Ponce. Keterlambatan antara selesainya tiga bagian pertama
dan keempat, menunjukkan perjuangan Ponce untuk menyelesaikan bagian IV.
Mungkin kesulitan pada bagian IV ini menjelasakan mengenai bagian ke
empat yang sangat lama dalam penyelesainnya (Parker S. Scinta, 2014: 75).
Kemunculan A minor dalam bagain terakhir dari karya Ponce lebih harmonis
dari pada karya utama Schubert Sonata D.960. Sedangkan A mayor adalah
kunci utama Sonata Romatika. Ponce tetap menunjukan keasliannya untuk
model ini dengan memanfaatkan banyak dari elemen-elemen yang sama.
Notasi 1
Tema Sonata Romantika bagian IV Allegro non troppo serioso bar 1-14, Manuel maria Ponce
METODE PENYAJIAN MUSIK
Identifikasi Masalah Menurut Parker S. Scinta dalam Tesisnya
berjudul “A realization and analysis : the manifestation of Franz Schubert
within Manuel Maria Ponce's Sonata romantic (Parker S. Scinta, 2014: 77).
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
4
Parker menjelaskan tehnik-tehnik apa saja yang ada dalam Sonata Romantik.
Dalam hal ini penulis mengindentifikasi masalah tehnik dalam lagu tersebut
dan mengambil beberapa tehnik untuk pembahasan bagian ke IV. karena
dibeberapa bagian memerlukan teknik kusus. Berikut tehnik dibagi menjadi
dua kelompok untuk tangan kanan dan kiri.
1. Teknik dalam tangan kanan pada Sonata Romantik
Pada tangan kanan teknik yang dipakai adalah Arpeggio dan Gradation
Dinamic. Arpeggio pada Sonata romntik bagain ke IV menjadi teknik yang
dominan dipakai karena dihampir setiap bagian lagu bertemu teknik tersebut.
Berikutnya ada Gradation Dinamic teknik ini juga dibutuhkan pada lagu
tersebut karena dibagian tertentu adanya tanda baca dinamik. Walaupun tanda
baca dinamik adalah hal umum dipakai dalam setiap karya romntik, tetapi di
instrumet gitar klasik teknik ini menjadi sangat diperhatikan. Mengingat gitar
klasik adalah instrument yang sangat terbatas volume suaranya. Penulispun
selalu melatih tehnik ini pada etude-etude ringan atau lagu-lagu pendek.
Karena di etude-etude ringan dan lagu-lagu pendek pemain bisa leluasa
mengubah atau mengganti tanda dinamik, dengan catatan hal ini bertujuan
untuk mendapatkan volume yang maksimal. Ada juga maasalah Crossing pada
petikan jari kanan, tetapi bukan manjadi masalah serius pada karya ini.
2. Teknik dalam tangan kiri pada Sonata Romantik
Pada tangan kiri teknik yang dipakai pada karya tersebut adalah Scale tangga
nada, barre dan slur. Karya ini banyak memakai tangga nada Mayor dan Minor
dihampir setiap frase satu kalimat selalu dipakai bergantian. Maka tangga nada
menjadi bagain yang paling dominan pada bagian ke IV ini. Begitu juga
dengan Barre dan Slur disetiap bagain selalu dijumpai teknik tersebut. Karya
Sonata Romantik pada bagain akord-akord panjang menjadi sangat menarik,
karena dibagain tersebut jari kiri sangat berperan penting pada bagain melodi
untuk menjaga melodi agar tidak terputus. Pada bagain itu pula banyak kendala
Crossing Sifthing dan Strecing. Pemainpun tertantang dan mencari solusi-
solusi yang tepat.
3. Kendala Teknik Pada Karya Sonata Romantik Bagian ke IV
Sonata Romatik merupakan sebuah karya prnghoramatan untuk seratus
tahunnyua kematian Franz Schubert. Pemain membutuhkan keterampilan
teknik untuk dapat bermain dengan baik. Apabila dikaji lebih lanjut, karya ini
juga mengandung unsur pianistic. Sonata ini terdiri 4 bagian lengkap,
bagiannya persis dengan bentuk Sonata Franz Schubert.
Setelah memainkan karya Sonata Romantik, pemain menemukan
kendala-kendala yang bersifat teknik. Pemain menyadari penting bagi
sipenyaji musik untuk memetakan kendala – kendala yang terdapat pada karya
Sonata Romatik tersebut. Tujuan pemetaan kendala-kendala itu adalah agar
proses latihan lebih terfokus pada bagian-bagian yang ditemui kesulitan.
Pada proses pembacaan partitur, pemain mengumpulkan teknik-teknik
yang dipakai pada karya Sonata Romnatik khususnya bagian ke IV. Setalah itu
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
5
pemain menetukan birama yang menjadi kendala teknik untuk diangkat
menjadi bahan tulisan. Proses ini bertujuan agar pemain tidak mengulang-
ulang pada kendala yang sama. Untuk lebih jelasnya, pemain akan
menjeleskan dengan tabel di bawah ini :
Tabel.1
(Pemetan teknik pada karya Sonata Romantik Bagian ke IV)
No.
Sonata
Romantik
bagian ke IV
Birama
dengan
kendala
tehnik
Jenis kendala Teknik
1 A
1-35
-
2
B
36-83
49 Bagian ini memiliki kendala Stretching dengan
kombinasi slur (Legato). Pemain memiliki kesulitan dengan mencari cara supaya tidak terkesan terputus pada bagian melodi.
3
A'
84-110
98-99 Birama ini terdapat kendala Crossing dengan kombinasi Arpeggio dan Barre. Bagian ini Memiliki kesulitan yang kompleks, dimana stamina pemain menurun karena dibeberapa
bagian sebelumnya sudah memiliki petren tehnik yang sama.
4 B'
111-125 -
5 A''
126-141
-
6
C
142-168
145-146 Birama ini memiliki perpindahan posisi dari akord E7 ke A Mayor dengan kendala Crossing. Pemain
harus menumukan cara agar tidak terkesan putus ketika malakuka perpindahan akord
156 Bagian ini memiliki kendala Shifting dari posisi IX ke posisi VII.
163 Bagian ini memiliki kendalah teknik yang
serupa dengan birama 145-146 serta tambahan
Stretching pada bagian tersebut
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
6
Penjelasan isi tabel 3.1 :
1. Kendala pertama terdapat pada birama 49 (empat puluh sembilan) ketukan
pertama, dimana pemain harus mengubah penjarian tangan kiri untuk
menghidari melodi yang terputus. Jika dimainkan dengan posisi terbuka
akan sangat sulit untuk menghasilkan kalimat musik yang tidak terputus.
Adapun posisi tersebut adalah nada D# di senar lima fret enam
menggunakan jari satu membentuk setengah barre, nada A# di senar tiga
fret tiga menggunakan jari satu, nada C# di senar tiga fret enam
menggunakan jari empat.
Notasi 9
Kendala pertama posisi jari kiri pada birama 49
(Somata Romantica IV Allegro non tropoto – Ponce)
2. Pada birama 98-99 penulis menemukan kendala kedua, yaitu pada posisi
jari kiri membentuk bare penuh di posisi lima dan mengunakan Arpeggio
dari accord D Mayor. Pada birama 98 ketukan kedua jari empat menekan
nada C senar enam fret ke 8, Pemain menemukan Crossing dibagian
tersebut dan mencari cara bagaimana kualitas suara tetap baik. Pada birama
berikutnya di bar 99 pemain melatih perpindahan (shifting) dari bar 98 ke
99 untuk mencari cara perpindahan yang tepat dan tidak menggangu
kualitas suara.
Notasi 10
Kendala kedua posisi jari kiri pada birama 98 – 99
(Somata Romantica IV Allegro non tropoto – Ponce)
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
7
3. Kendala ketiga yang ditemukan pada lagu Sonata Romantik, yaitu pada
birama 145-146. Dengan jenis kendala Crossing & Shifting. Dimana pemain
mencari cara agar kalimat pada lagu tetap menyambung ketika melakukan
perpindahan akord.
Notasi 11
Kendala ketiga posisi jari kiri pada birama 145 – 146
(Somata Romantica IV Allegro non tropoto – Ponce)
4. Pada birama 156 pemain menemukan kendala ke keempat. Pada posisi jari
kiri pemain mengalami kedala teknik dengan jenis kendala Sihfting dan
Crossing. Dari posisi IX ke posisi VII dengan Chord yang sama yaitu A
minor pada kedua posisi tersebut.
Notasi 12
Kendala ke empat posisi jari kiri pada birama 156
(Somata Romantica IV Allegro non tropoto – Ponce)
5. Kendala terakhir pada birama 163. Pemain menemukan kendala serupa dari
birama 156. Dimana pemain menemukan beberapa kendala yaitu Stretching
Shifting dan Crossing.
Notasi 13
Kendala ke lima posisi jari kiri pada birama 163
(Somata Romantica IV Allegro non tropoto – Ponce)
Formulasi Solusi kendala teknik
Berdasarkan metode yang telah dirancangkan pada bab tiga, penerapan
metode yang direalisasikan selama proses persiapan recital menghasilkan
solusi teknik dalam memainkan repertoar tersebut. Persiapan recital ini
menerapkan proses persiapan hingga pelaksanaan recital, kususnya yang
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
8
terkait dengan efektifitas penguasaan teknik repertoar. Sonata Romantik
bagain ke IV ini juga sebagai bahan utama pelaksanaan recital dikarenakan
teknik pada bagian ke IV ini sudah mencakup kesluruh bagian sebelumnya.
Hasil dari metode tersebut memunculkan solusi kendala teknik pada bagian ke
IV yang disusun secara berturut-turut sebagai berikut:
1. Pada kendala pertama penulis mengunakan beberapa tahapan untuk mencari
solusi jari kiri yaitu: dengan memainkan nada utama tanpa menggunakan
teknik yang terdapat pada birama tersebut untuk mencari posisi jari yang
paling tepat. Tahap kedua mainkan nada utama dengan teknik yang terdapat
pada birama tersebut.
Notasi 14
Kendala pertama posisi jari kiri pada birama 49
(Somata Romantica IV Allegro non tropoto – Ponce)
Notasi 15 Tahap pertama memainkan nada utama tanpa menggunakan teknik Slur dan
Dinamik pada birama 49 (Sumber dokumen pribadi)
Notasi 16 Tahap kedua memainkan nada utama dengan menggunakan teknik Slur dan
Dinamik pada birama 49 (Sumber dokumen pribadi)
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
9
Setelah itu tahap selanjutnya mainkan dengan nada bass yang membentuk
akord. Terlihat pada not pertama birama 49 nada D# mengunakan jari manis
dan nada C# mengunakan jari kelingking serta not berikutnya jari telunjuk
pada nada A#, terlihat gerakan Stretching pada nada tersebut. Pada bagian
teknik Stretching dan Slur penulis melakukan gerakan repetitive untuk
melacarkannya.
Notasi 17
Pada bagian yang tertanda pada kotak kuning terdapat teknik Stretching dan Slur
(Somata Romantica IV Allegro non tropoto – Ponce)
2. Untuk birama 98 – 99 penulis mengunakan dua tahap untuk mencari solusi
jari kiri yaitu: tahap pertama mainkan akord pada birama tersebut tanpa
iringan Arpeggio. Pada latihan tersebut gunakan not penuh setiap
perpindahan akordnya, setelah lancar perkecil jarak ketukannya. Tujuannya
adalah agar setiap perpindahan tidak terdapat jeda yang terlalu lama. Penulis
juga menggunakan gerakan yang repetitive untuk melancarkannya. Tahap
kedua mainkan semua nada pada birama tersebut serta latihan secara
mengulang, sampai pemain merasa kesulitan pada bagian tersebut. Notasi 18
Kendala kedua posisi jari kiri pada birama 98 – 99
(Somata Romantica IV Allegro non tropoto – Ponce)
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
10
Notasi 19
Tahap pertama memainkan akord utama tanpa menggunakan teknik Arpeggio
pada birama 98 – 99 (Sumber dokumen pribadi 2018)
Notasi 20
Tahap kedua memperkecil jarak akord utama pada birama 98 – 99
(Sumber dokumen pribadi 2018)
3. Kendala yang ke-tiga terdapat pada birama 145-146 dengan jenis kendala
Crossing & Shifting. Kesulitan pemain terletak pada perpindahan akord
dari E Mayor 7 ke A mayor, E Mayor 7 berada di posisi V dan A Mayor
berada di posisi VII. Dimana penjarian ke dua akord tersebut memaksa
pemain berpindah – pindah. Penulis menyusun beberapa tahapan untuk
latiahan. langkah pertama memainkan akord E mayor 7 dengan struktur
penjarian sebagai berikut: jari 1 berada di nada E posisi V senar dau,
kemudian jari 2 di nada G# posisi VI senar empat, berikutnya jari 3 berada
di nada D posisi VII senar tiga, terakhir jari 4 berada di nada B di posisi VII
senar 1. Langkah berikutnya mainkan akord A mayor dengan detail
penjarian sebagai berikut: jari 1 berada di nada A posisi VII, kemudian jari
2 di nada E pada posisi IX, kemudain jari 3 di nada C# posisi IX, terakhir
jari 4 berada di nada A posisi X.
Gambar 6 Gambar 7
Akord dari E Mayor7 posisi V ke A Mayor posisi VII
(Sumber dokumen pribadi 2018)
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
11
Strateginya adalah pemain tidak langsung memindakan akord semua secara
bersamaan tetapi dengan dua tahapan. Pertama cari jari yang disusun secara
vertikal. Pada kasus ini jari yang disusun vertikal ada di nada E dan C# pada
akord A mayor.
Gambar 8 Jari yang disusun vertikal pada nada E dan C# pada akord A mayor.
(Sumber dokumen pribadi 2018)
Tahap kedua susun sisa jarinya, jari 1 pada nada A posisi VII senar empat
dan nada A lagi posisi X senar dua. Pemain melakukan ini secar berulang –
ulang untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
4. Kendala berikutnya ada pada birama 156 dengan jenis kendala kendala
Crossing & Shifting. Kesulitan pemain terletak pada perpindahan akord dari
A minor posisi IX ke A minor posisi VII. Adapun penjarian akord A minor
posisi IX adalah jari 1 di nada E posisi IX senar 3, jari 2 di nada C senar 4
posisi X, jari 3 di nada A posisi X senar 2, dan terakhir jari 4 di nada E posisi
XII senar 1. Penjarian akrord A minor pada posisi VII yaitu jari 1 di nada A
posisi VII senar empat, jari 2 di nada C posisi VIII senar 1, jari 3 di nada E
posisi IX senar tiga, dan jari 4 pada nada A posisi X senar dua.
Gambar 9 Gambar 10 Akord dari A minor posisi IX ke A minor posisi VII
(Sumber dokumen pribadi 2018)
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
12
Penulis menyusun beberapa tahapan untuk latiahan. Langakah pertama
mainkan A minor posisi IX dengan penjarian yang sudah tertulis dibagian
ini. Setelah itu mulai peindakan ke akord berikutnya dengan bertahap,
dimulai dari jari 1 dan 2, jari 1 pada nada A posisi VII senar empat dan jari
2 pada nada C posisi VIII senar 1.
Gambar 11 Akord dari A minor posisi IX (Sumber dokumen pribadi 2018)
Gambar 12 Jari 1 dan 2 yang disusun secara bertahap dan membentuk akord A minor posisi VII
(Sumber dokumen pribadi 2018)
lakukan perpindahan ini secara berulang – ulang (repetitive) agar lancar.
Kemudain setalah lancar perpindahannya mulai coba menambahkan jari –
jari lain pada akord yang dimaksud. Pemain melakukan ini secar berulang
– ulang untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Gambar 13
Akord dari A minor posisi IX (Sumber dokumen pribadi 2018)
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
13
5. Kendala terakhir ada pada birama 163, dibagian ini pemain memiliki
kesulitan yang kompleks dengan jenis kendala Stretching Shifting dan
Crossing. Kesulitan pemain terletak pada perpindahan akord dari A6-5 ke
G#7 berada di posisi XI dan A6-5 berada di posisi X. Dimana penjarian ke
dua akord tersebut memaksa pemain berpindah – pindah. Penulis
menyusun beberapa tahapan untuk latiahan. Langkah pertama memainkan
akord A6-5 berada di posisi X dengan struktur penjarian sebagai berikut:
jari 1 berada di nada A posisi X senar dua, kemudian jari 2 di nada F# posisi
XI senar tiga, berikutnya jari 3 berada di nada D# posisi XIII senar empat,
terakhir jari 4 berada di nada F# di posisi XIV senar 1. Langkah berikutnya
mainkan akord G#7 dengan detail penjarian sebagai berikut: jari 1 berada di
nada F# posisi IX, kemudian jari 2 di nada D# pada posisi XIII, kemudain
jari 3 di nada C posisi XIII, terakhir jari 4 berada di nada G# posisi XVI.
Gambar 14 Gambar 15 Akord dari A6-5 posisi IX ke G#7 posisi XI
(Sumber dokumen pribadi 2018)
Strateginya adalah pemain tidak langsung memindakan akord semua secara
bersamaan tetapi dengan dua tahapan. Pertama cari jari yang disusun secara
vertikal. Pada kasus ini jari yang disusun vertikal ada di nada D# dan C pada
akord A6-5. Tahap kedua susun sisa jarinya, jari 1 pada nada A posisi X
senar dua dan nada G# posisi XVI senar satu. Pemain melakukan ini secar
berulang – ulang untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Gambar 16
Jari yang disusun vertikal pada nada D# dan C pada akord A6-5
(Sumber dokumen pribadi 2018)
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
14
Gambar 17
Akord G#7 posisi XI (Sumber dokumen pribadi 2018)
Kesimpulan
Berdasarkan hasil solusi teknik permainan gitar klasik pada Sonata
Romantik karya Manuel Ponce, maka dapat disimpulkan bahwa dalam karya
ini ditemukan kendala-kendala pada setiap bagian terutama bagian IV.
Kendala yang ditemukan pada bagian IV gerakan B yaitu terdapat pada birama
49. Pada birama 49 terdapat kendala Stretching dan Slur.
Pada gerakan A' penulis menemukan kendala di birama 98 – 99
terdapat terdapat kesulitan dalam penggunaan teknik Stretching dan Slur.
Pemain menemukan solusi dengan mengurai teknik Arpeggio dan akordnya
dilatih secara terpisah. Setelah itu pemain memperlabar temponya dan ketika
semakin lancar pelan-pelan pemain memperkecil jaraknya.
Pada gerakan C terdapat kesukiatan pada birama 145-146, 156, dan
163. Pada birama 145-146 terdapat kesulitan Crossing & Shifting, pada birama
156 terdapat kesulitan yang sama pada birama sebelumnya yaitu Crossing &
Shifting, pada birama 163 terdapat kesulitan Stretching Shifting dan Crossing.
Pemain juga selalu menggunakan latihan yang repetitive untuk melancarkan
setiap bagian.
Saran
Berdasarkan penjelasan kesimpulan dari penelitian ini, maka dapat
diajukan saran-saran sebagai berikut :
1) Mengingat bahwa di dalam Sonata Romantik karya Manuel Ponce
terdapat bagian-bagian dengan menggunaka akord yang menuntut
ketepatan dalam memainkannya, latiahan shifting disarankan untuk
digunakan dalam memainkan bagian-bagian akord tersebut karena
dengan latiahn Shifting dan Crossing akan terasa lebih ringan dan
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
15
tepat yang diharapkan dapat tercapai. Maka seorang pemain gitar
klasik perlu melatih Shifting agar dapat memainkan bagian akord
tersebut dengan baik.
2) Disarankan pula untuk melatih teknik arpeggio, menggunakan
etude-etude arpeggio, karena di dalam Sonata Romantik terdapat
variasi panjang, kebanyakan dimainkan dengan teknik arpeggio
3) Dalam memainkan Sonata Romantik karya Manuel Ponce ini
sebaiknya melakukan latihan berulang pada potongan-potongan
part yang dianggap sulit dari tempo yang pelan hingga mencapai
tempo yang diinginkan. Perlu juga untuk menuliskan penjarian
pada pertitur sesuai dengan posisi yang dianggap mudah untuk
dimainkan.
DAFTAR PUSTAKA
Banoe, Pono. Kamus Musik. Yogyakarta: Kanisius, 2003.
Karl-Edmund Prier, Sj., Kamus Musik, Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi,
2009.
Kurniasari, Vivien. Analisis Teknik Permainan Biola Keroncong pada
Orkes Keroncong Flamboyant Yogyakarta. Yogyakarta:
UniversitasNegeri Yogyakarta, 2012.
Leonard, Hal, The Christopher Parkening Guitar Method Vol. 1,
Christopher Parkening, 1999.
Soeharto, M. Kamus Musik. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia,
1992.
Tennant, Scott, Pumping Nylon: The Calssical Guitarist’s Technique
Handbook, Maryland, 1995.
JURNAL
Parker S. Scinta, A realization and analysis: the manifestation of Franz
Schubert within Manuel Maria Ponce's Sonata Romantica.
(University of Louisville, 2014)
WEB
Kamus Besar Bahasa Indonesia Online. http://kbbi.web.id/.
“Sejarah Sonata” www.wikipedia.com Diunduh pada tanggal 26 Januari
2017
www.wikipedia.com “Classical guitar technique”.
www.youtube.com dengan kata kunci“ Sonata Romantic ” menunjukkan
sekitar 25,900 hasil.
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta