soal pengantar-pendidikan

17
Soal dan Jawaban Pengantar Pendidikan 1. Pendidikan merupakan proses pemberdayaan dan pembudayaan manusia. a. Bagaimana pendapat anda, berikan alasan secara teori maupun praktis. b. Apakah landasan hukumnya, kemukakan c. Apa hubungannya landasan Filosofis dengan menentukan arah pendidikan ke depan atau tujuan pendidikan Jawab : a. Pendidikan sebagai proses pemberdayaan Pendidikan sebagai proses pemberdayaan maksudnya ialah manusia pada dasarnya lemah sehingga harus diberdayakan atau diberi kemampuan, proses pendidikan haruslah diarahkan sehingga potensi yang ada pada anak manusia dapat dikembangkan seoptimal mungkin sesuai dengan fitrahnya, dia dapat menyumbangkan kemampuannya untuk pengembangan dirinya, masyarakatnya, negaranya, dan kehidupan manusia pada umumnya. Di dalam proses pemberdayaan, lingkungan kehidupan anak harus bisa memeberikan kesempatan untuk pengembangan potensi anak tersebut. Karena kita tahu bahwa pendidikan merupakan interaksi antara manusia dengan lingkungan, dan dalam interaksi tersebut manusia tidak hanya merupakan hasil interaksi tetapi juga sebagai pelaku aktif dalam interaksi tersebut. Pendidikan sebagai proses pembudayaan

description

gggggg

Transcript of soal pengantar-pendidikan

Page 1: soal pengantar-pendidikan

Soal dan Jawaban Pengantar Pendidikan

1. Pendidikan merupakan proses pemberdayaan dan pembudayaan manusia.

a. Bagaimana pendapat anda, berikan alasan secara teori maupun praktis.

b. Apakah landasan hukumnya, kemukakan

c. Apa hubungannya landasan Filosofis dengan menentukan arah pendidikan

ke depan atau tujuan pendidikan

Jawab :

a. Pendidikan sebagai proses pemberdayaan

Pendidikan sebagai proses pemberdayaan maksudnya ialah manusia

pada dasarnya lemah sehingga harus diberdayakan atau diberi kemampuan,

proses pendidikan haruslah diarahkan sehingga potensi yang ada pada anak

manusia dapat dikembangkan seoptimal mungkin sesuai dengan fitrahnya, dia

dapat menyumbangkan kemampuannya untuk pengembangan dirinya,

masyarakatnya, negaranya, dan kehidupan manusia pada umumnya. Di dalam

proses pemberdayaan, lingkungan kehidupan anak harus bisa memeberikan

kesempatan untuk pengembangan potensi anak tersebut. Karena kita tahu

bahwa pendidikan merupakan interaksi antara manusia dengan lingkungan, dan

dalam interaksi tersebut manusia tidak hanya merupakan hasil interaksi tetapi

juga sebagai pelaku aktif dalam interaksi tersebut.

Pendidikan sebagai proses pembudayaan

Maksudnya proses pembelajaran manusia dipengaruhi oleh lingkungan,

kultur, dan budaya sekitar, pendidikan merupakan salah satu bentuk pelestarian

budaya, sehingga apabila pendidikan itu dilepaskan dari kebudayaan maka

tujuan pendidikan dapat dimanipulasi ke arah yang kurang jelas atau bahkan ke

arah yang salah dan dapat direkayasa oleh kekuatan politik penguasa. Kita

harus ingat bahwa kebudayaan bukan hanya membentuk pribadi seseorang

tetapi juga dikembangkan oleh manusia itu sendiri. Tanpa pendidikan yang

kreatif dan inovatif maka kebudayaan itu akan hilang.

Page 2: soal pengantar-pendidikan

b. Pembudayaan mengandung asfek afektif.

1) Manusia beriman, isi pendidikan itu adalah pelajaran agama

2) Tenaga pendidik / pendidik

Orang yang dapat disebut sebagai pendidik antara lain guru dan dosen. Hal

ini sesuai dalam UU Sisdiknas No. 5 dan 6,

“Tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri

dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan”.

“Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru,

dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator,

dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi

dalam menyelenggarakan pendidikan”.

Berkualifikasi artinya kekhususan yang diarahkan dalam pendidikan yang

memang dia punya hak atas pendidikan itu yang diarahkan dalam

profesionalisme (kompeten dalam bidang tersebut).

Pasal 39 dalam UU Sisdknas tentang tenaga kependidikan

a) Tenaga kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan,

pengembangan, pengawasan. Dan pelayanan teknis untuk menunjang

proses pendidikan pada satuan pendidikan.

b) Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merncanakan dan

melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,

melakukan pembimbingan dan pelatihan,serta melakukan penilitian dan

pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan

tinggi.

3) Adanya peserta didik (siswa/murid)

a. Dalam UU Sisdiknas pasal 1 No. 4

“Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha

mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia

pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu”.

Jalur yang dimaksud yaitu jalur pendidikan formal, non-formal, dan informal.

b. Dalam UU Sisdiknas pasal 12 bab V dijelaskan tentang hak dan

kewajiban setiap peserta didik.

Page 3: soal pengantar-pendidikan

4) Isi pendidikan

Dijelaskan dalam UU Sisdiknas pasal 1 No. 19

“ Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,

isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman

penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan

tertentu”.

Pasal 36 menjelaskan tentang pengembangan kurikulum berdasarkan

standar pendidikan nasional. Kurikulum disusun berdasarka jenjang

pendidikan.

Pasal 37 menjelaskan tentang ketentuan mata pelajaran yang wajib

dimuat pada tiap jenjang pendidikan.

5) Alat / media / strategi dan metode

Alat dan media maksudnya adalah fasilitas yang menyangkut sarana dan

prasarana. Contoh : gedung, kursi, meja, dan lain-lain (yang berbentuk fisik).

Alatnya berupa LCD, OHP, VCD, dan lain-lain.

Pasal 45 berkaitan dengan strategi dan metode (cara) untuk mrndukung

tercapainya guru dan siswa dalam pembelajaran yang didukung dengan

strategi dan cara pembelajaran. Srategi ini berangkat dari teori-teori

pembelajaran. Contoh : Teori Behavioristik (Perubahan tingkah laku,

pendekatan informasi), teori kognitif (menekankan pada hasil belajar pada

pendekatan intelektual).

6) Lingkungan

Berkaitan dengsan lingkungan dalam kelas, keluar kelas, lingkungan

masyarakat (kota, pinggiran kota, dan pelosok), berkaitan dengan letak

sekolah dan keadaan geografis.

UU Sisdiknas bab III pasal 4 tentang prinsip penyelenggaraan pendidikan,

“Pendidikan diselenggarakan dengan memberdayakan semua komponen

masyarakat melalui peran sarta dalam penyelenggaran dan pengendalian

mutu leyanan pendidikan”.

Page 4: soal pengantar-pendidikan

c. Dalam pasal 3 bab II UU Sisdiknas menjeleskan bahwa tujuan pendidikan yaitu

untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman

dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta

bertanggung jawab. Terdapat kaitan yang erat antara pendidikan dan filsafat

karena filsafat mencoba merumuskan citra tentang manusia dan masyarakat,

sedangkan pendidikan berusaha mewujudkan citra itu. Rumusan tentang harkat

dan martabat manusia beserta masyarakatnya ikut menentukan.

2. Pendidikan dalam era reformasi membangun masyarakat madani.

a. Apa maksudnya masyarakat madani.

b. Sebutkan ciri-ciri masyarakat madani

Jawab :

a. Masyarakat madani adalah bentuk yang ideal dari suatau masyarakat

demokratis. Masyarakat yang dimaksud adalah masyarakat yang adil dan

makmur dengan supremasi huku.Terbentuknya masyarakat madani tidak

terlepas dari kehidupan masyarakat dan budaya dari suatu bangsa.Oleh sebab

itu, masyarakat madani Indonesia haruslah bertitik tolak dari pandangan kita

mengenai masyarakat dan kebudayaan Indonesia.

b. Ciri-ciri masyarakat madani

1) Kesukarelaan

Tanggung jawab pribadi menjadi sangat penting sebagai pengikat keinginan

untuk mewujudkan cita-cita bersama

2) Keswasembadaan

Artinya masyarakat madani tidak bergantung kepada Negara, juga tidak

bergantung pada lembaga-lembaga atau organisasi lain. Keanggotaan

masyarakat madani adalah keanggotaan yang penuhpercaya diri dan

bertanggung jawab terhadap dirinya dan masyarakatnya.

3) Kemandirian tinggi terhadap Negara

Masyarakat madani adalah manusia-manusia yang percaya diri sehingga

tidak bergantung kepada perintah orang lain termasuk negara. Negara

Page 5: soal pengantar-pendidikan

adalah kesepakatan bersama sehingga tanggung jawab yanglahir dari

kesepakatan tersebut adalah juga tuntutan dan tanggung jawab dari masing-

masing anggota. Inilah negara yang berkedaulatan rakyat.

4) Kepatuhan terhadap nilai-nilai hukum yang dipatuhi bersama

Masyarakat madani adalah masyarakat yang mengakui supremasi hokum.

Masyarakat madani di Indonesia mempunyai ciri-ciri antara lain adanya

keberagaman budaya Indonesia yang merupakan dasar pengembangan

identitas bangsa Indonesia dan kebudayaan nasional. Yang penting di dalam

masyarakat ayng bhineka adalah adanya saling pengertian. Perbedaan

bukan merupakan kelemahan tetapi justru merupakan dinamikavdarisuatu

kehidupan bersama di dalammasyarakat madani.konflik-konflik nilai tidak

selalu disintegrasi. Justru di dalam masyarakat demokratis, terjadinya

benturan-benturan nilai akan memperkaya horizon dalam kehidupan

bermasyarakat.

3. Berikut ini merupakan tantangan internal pendidikan di Indonesia (1) masalah

kesatuan bangsa, (2) demokratisasi, (3) desentralisasi pendidikan, (4)

peningkatan kualitas (mutu) pendidikan. Jelaskan secara rinci satu persatu

tantangan tersebut, bagaimana solusinya.

Jawab :

(1) Masalah Kesatuan Bangsa

Rasa kesatuan bangsa melalui pendidikan tampaknya gagal.

Tidak mungkin peserta didik dituntut melaksanakan nilai-nilai moral

sementara dia melihat dengan mata kasat penyelewengan-

penyelewengan moral tanpa ditindak yang dilakukan oleh

pemerintah dan para penegak hukum baik di lingkungan

masyarakat, bangsa, dan negara. Pemerintah dan pemimpin yang

korup tentunya tidak dapat mengharapkan para peserta didik

melaksanakan nilai-nilai yang baik. Apalagi ditambah dengan tidak

Page 6: soal pengantar-pendidikan

adanya supremasi hukum sehingga para peserta didik tidak dapat

melihat dimana sebenarnya adanhya kepastian hukum.

Nilai-nilai kesatuan bangsa hanya dapat ditanamkan dan

berbuah di dalam proses pendidikan apabila peserta didik

menghayati kesatuan antara apa yang diajarkan dan apa yang

diperbuat oleh para orang tua dan para pemimpin. Solusi terbaik

untuk mengatasi masalah kesatuan bangsa adalah dengan

menanamkan dan memiliki rasa bangga menjadi orang Indonesia.

Rasa bangga menjadi orang Indonesia berarti bangga dengan

kebudayaan Indonesia.

(2) Demokratisasi

Kehidupan demokrasi adalah kehidupan yang menghargai

akan potensi individu yaitu individu yang berbeda dan individu yang

mau hidup bersama.Dengan demikian segala jenis homogenisasi

masyarakat yaitu menyamaratakan anggota masyarakat adalah

bertentangan denga prinsip-prinsip hidup demokrasi.Termasuk di

dalamnya pengakuan terhadap hak asasi manusia.Dalam bidang

pendidikan semua warga Negara mempunyai hak yang sama untuk

memperoleh pendidikan yang baik, juga mempunyai kewajiban yang

sama untuk membangun pendidikan nasional yang berkualitas.

Demokrasi bukan hanya masalah prosedur atau susunan

pemerintahan, tetapi demokrasi adalah terutama merupakan nilai-

nilai.Nilai-nilai tersebut tidak lain ialah nilai-nilai yang mengakui akan

kehormatan atau martabat manusia (human dignity).Oleh sebab itu

pula proses pendidikan nasional dapat dirumuskan sebagai proses

hominisasi dan proses humanisasi.Pendidikan bukan hanya sekedar

menghidupi peserta didik tetapi juga mengembangkannya sebagai

manusia (human being).Pendidikan nasional bukanlah bertujuan

untuk melahirkan robot-robot yang hanya menerima petunjuk dan

Page 7: soal pengantar-pendidikan

restu dari atas, tetapi pendidikan yang mengembangkan pribadi-

pribadi yang kreatif, kritis, dan produktif

(3) Desentralisasi

Konsep dari desentralisasi ialah segala bentuk kehidupan di

masyarakat ditentukan oleh penguasa sehingga mengakibatkan

kehidupan demokrasi tidak berkembang. Konsekuensi dari

kehidupan demokrasi ialah partisipasi dari rakyat. Desentralisasi

kekuasaan yang menitikberatkan kepada partisipasi rakyat banyak

memerlukan persiapan-persiapan yang matang antara lain

tersedianyatenaga-tenaga terampil dalam jumlah dan kualitas yang

tinggi, pemberdayaan lembaga-lembaga sosial (social institution) di

daerah sebagai tempat partisipasi nyata dari rakyat di dalam

mengatur kehidupannya termasuk penyelenggaraan pendidikan dan

kebudayaan miliknya. Desentralisasi penyelenggaraan pendidikan

dan kebudayaan di daerah akan memberikan implikasi langsung di

dalam penyusunan dan penentuan kurikulum yang dewasa ini

sangat sentralis dan sangat memberatkan peserta didik. Itulah

beberapa kesulitan desentralisasi.

Oleh sebab itu kunci pokok di dalam pelaksanaan

desentralisasi ialah partisipasi penuh anggota masyarakat (grass

root). Hanya dengan demikian dapat dikembangkan anggota

masyarakat yang mandiri, yang dapat berprestasi bagi kemajuan

masyarakatnya yang lebih luas tingkat provinsi dan antar provinsi

atau masyarakat nasional.Hal ini secara teknis di bidang pendidikan

dapat diatur melalui penyusunan kurikulum nasional yang berisi

petunjuk-petunjuk dasar saja, kemudian diberikan isi yang nyata di

dalam kurikulum yang dilaksanakan di masing-masing daerah

otonom.

Page 8: soal pengantar-pendidikan

(4) Peningkatan Kualitas (mutu) Pendidikan

Dari berbagai unsur penyelenggaraan pendidikan dapat

diketahui betapa sulitnya peningkatan kualitas pendidikan dengan

sarana yuang terbatas, dana pendidikan yang minim, penghargaan

kepada profesi guru yang sangat rendah, dan terbatasnya berbagai

sarana penunjang pendidikan lainnya. Kunci utama di dalam

peningkatan kualitas pendidikan ialah mutu para gurunya. Sehingga

bukan hanya diperlukan suatu reformasi mendasar dari pendidikan

guru tetapi sejalan dengan penghargaan yang wajar terhadap

profesi guru sebagaimana di negara-negara industri maju lainnya.

Hanya dengan peningkatan mutu serta penghargaan yang layak

terhadap profesi guru dapat dibangun suatu sistem pendidikan yang

menunjang lahirnya masyarakat demokrasi, masyarakat yang

berdisiplin, masyarakat yang bersatu penuh toleransi dan penuh

pengertian, serta yang dapat bekerjasama.

4. Pendidikan sebagai suatu sistem dituntut pengelolaan (manajemen) yang baik

melalui peningkatan manajemen mutu.

a. Berikan penjelasan mengapa pendidikan dikatakan sebagai suatu sistem

b. Dari “proses” ada banyak faktor yang perlu diketahui (difahami) oleh

pengelola pendidikan dalam upaya manajemen mutu. Kemukakan faktor-

faktor tersebut.

Jawab :

a. Pendidikan merupakan suatu pemberdayaan dan pembudayaan

manusia. Hal ini sudah dijelaskan pada soal nomor 1. Lingkungan

dengan budaya yang saling terkait tidak bisa dipisahkan dengan

Page 9: soal pengantar-pendidikan

pendidikan. Kedua hal tersebut salah satu faktor yang sangat

mempengaruhi proses pendidikan. Jika kedua hal tersebut diabaikan

maka arah pendidikan tidak akan terorganisir dengan jelas sehingga

output yang dihasilkan tidak akan sesuai dengan tujuan pendidikan.

Untuk itu perlu adanya kerjasama antara komponen-komponen yang

saling berkaitan untuk menjalankan pendidikan tersebut. Dengan

adanya kerjasama antara komponen-komponen tersebut maka

proses pendidikan akan berjalan dengan baik dan tujuan pendidikan

akan terarah sesuai dengan tujuan pendidikan. Kumpulan dari

beberapa komponen-komponen yang bekerja sama untuk

melaksanakan suatu proses pendidikan inilah sehingga pendidikan

dikatakan sebagai suatu sistem.

b. Beberapa faktor dalam proses upaya manajemen mutu untuk

mencapai mutu pendidikan prima, yang termasuk dalam strategi

Total Quality Education (TQE) antara lain sebagai berikut:

1. Merancang secara terus menerus berbagai tujuan

pengembangan siswa, pegawai, dan layanan pendidikan.

2. Mengadopsi filosofi baru, yang mengedepankan kualitas

pembelajaran dan kualitas sekolah. Manajemen pendidikan harus

mengambil prakarsa dalam gerakan peningkatan mutu ini.

3. Guru harus menyediakan pengalaman pembelajaran yang

menghasilkan kualitas kerja. Peserta didik harus berusaha

mengajar kualitas, dan menyadari jika tidak menghasilkan output

yang baik, customers mereka (guru, orang tua, lapangan kerja)

tidak akan menyukainya.

4. Menjalin kerja sama yang baik dengan pihak-pihak yang

berkepentingan (stake holders) untuk menjamin bahwa input yang

diterima berkualitas.

Page 10: soal pengantar-pendidikan

5. Melakukan evaluasi secara kontinu dan mencari terobosan-

terobosan pengembangan sistem dan proses untuk meningkatkan

mutu dan produktivitas.

6. Para guru, staff lain dan murid harus dilatih dan dilatih kembali

dalam pengembangan mutu. Guru harus melatih siswa agar

menjadi warga dan pekerja masa depan dengan mengembangkan

kemampuan pengendalian diri, pengambilan keputusan dan

pemecahan masalah.

7. Kepemimpinan lembaga, yang mengarahkan guru, staff dan

siswa mengerjakan tugas pekerjaannya dengan lebih baik. Di

dalam mengelola kelas, guru hendaknya menerapkan visi

kepemimpinan pada kepengawasan.

8. Mengembangkan ketakutan, yakni semua staff harus merasa

mereka dapat menemukan masalah dan cara pemecahannya, guru

mengembangkan kerja sama dengan siswa untuk meningkatkan

mutu.

9. Menghilangkan penghalang kerja sama diantara staff, guru dan

murid atau antarketiganya.

10. Hapus slogan, desakan atau target yang bernuansa pemaksaan

dari luar.

11. Kurangi angka-angka kuota, ganti dengan penerapan

kepemimpinan, karena penetapan kuota justru akan mengurangi

produktivitas dan kualitas.

12. Hilangkan perintang-perintang yang dapat menghilangkan

kebanggaan para guru atau siswa terhadap kecakapan kerjanya.

13. Sejalan dengan kebutuhan penguasaan materi baru, metode-

metode atau teknik-teknik baru, maka harus disediakan program

pendidikan atau pengembangan diri bagi setiap orang dalam

lembaga sekolah tersebut.

Page 11: soal pengantar-pendidikan

14. Pengelola harus memberikan kesempatan kepada semua pihak

untuk mengambil bagian atau peranan dalam pencapaian

kualitas.

5. Guru dituntut profesional dalam jabatan/tugasnya. Anda kemukakan ciri atau

persyaratan guru yang dikatakan profesional (boleh dari pendapat para ahli,

dari hasil penelitian Diknas, dari NEA (Nation Education Assosiation) atau dari

buku-buku lain).

Jawab :

Ciri-Ciri Guru Professional:

a) Memilki kemempuan intelektual yang diperoleh melalui pendidikan. Pendidikan

yang dimaksud adalah jenjang pendidikan tinggi

b) Memiliki pengetahuan spesialisasi,yakni sebuah kekhususan penguasaan bidang

keilmuan tertentu.

c) Memilki pengetahuan praktis yang dapat digunakan langsung oleh orang lain

atau klien. Pengetahuan khusus itu bersifat aplikatif yaitu didasari kerangka toeri

yang jelas dan teruji.

d) Memiliki teknik kerja yang dapat dikomunikasikan atau communicable. Seorang

guru harus mampu berkomunikasi sebagai guru, dalam makna apa yang

disampaikanya dapat dipahami oleh peserta didik.

e) Memiliki kapasitas mengorganisasikan kerja secara mandiri atau self

organization. Istilah mandiri di sini berarti pekerjaan yang dia lakukan dapat

dikelola tanpa bantuan orang lain , meskipun tidak berarti menafikan bantuan

atau mereduksi semangat kolegialitas.

f) Mementingkan kepentingan atau altruism. Seorang guru harus siap memberikan

layanan kepada anak didiknya saat diperluikan baik di kelas, lingkungan sekolah,

maupun diluar sekolah.

g) Memiliki kode etik. Kode etik ini merupakan norma-norma yang mengikat guru

dalam bekerja, misalnya kode eik PGRI.

h) Memiliki sanksi dan tanggung jawab komunita. Manakalan terjadi malpraktik

seorang guru harus siap menerima sanksi pidana, sanksi dari masyarakat, atau

Page 12: soal pengantar-pendidikan

sanksi dari atasannya. Ketika bekerja, guru harus memilki tanggung jawab

terhadap komunita, terutama anak didiknya.

i) Mempunyai sistem upah. Sistem upah yang dimaksud di sini adalah standar gaji.

j) Budaya professional. Budaya profsi, bias berupa penggunaan symbol-simbol

yang berbeda dengan symbol untuk profesi lain