SOAL 1
-
Upload
elfira-dyah -
Category
Documents
-
view
479 -
download
46
Transcript of SOAL 1
SOAL I
EVAPOTRANSPIRASI POTENSIAL
1. EVAPORASI , TRANSPIRASI, DAN EVAPOTRANSPIRASI
Penguapan adalah proses berubahnya bentuk zat cair (air) menjadi gas (uap
air) dan masuk ke atmosfer.
A. Evaporasi
Evaporasi (E0) adalah penguapan yang terjadi dari permukaan air (seperti laut,
danau, dan sungai), permukaan tanah (genangan air di atas tanah dan penguapan
dari permukaan air tanah yang dekat dengan permukaan tanah), dan permukaan
tanaman (intersepsi). Evaporasi sangat mempengaruhi debit sungai besarnya
kapasitas waduk (volume tampungan waduk), besarnya kapasitas pompa untuk
irigasi, penggunaan konsumtif (comsumptivee) untuk tanaman dan lain-lain.
B. Transpirasi
Transpirasi (Et) adalah penguapan melalui tanaman, air tanah diserap oleh akar
tanaman yang kemudian dialirkan melalui batang, sampai ke permukaan daun
(stomata) dan menguap menuju atmosfer. Besar kecilnya laju transpirasi secara
tidak langsung ditentukan oleh radiasi matahari melalui membuka dan
menutupnya pori-pori tersebut (Asdak, 1995). Secara umum sama dengan
evaporasi faktor-faktor yang mengendalikan besar kecilnya transpirasi suatu
vegetasi adalah radiasi panas matahari, suhu, kecepatan angin, dan kelembapan
relatif.
Gambar.1 Evaporasi, transpirasi dan evapotranspirasi
C. Evapotranspirasi
Evapotranspirasi adalah gabungan evaporasi dan transpirasi tumbuhan yang
hidup di permukaan bumi. Evapotranspirasi bisa terjadi pada tumbuhan air, sawah
dan lain lain. Salah satu penerapan penting konsep evapotranspirasi adalah untuk
perhitungan kebutuhan air irigasi di lahan. Dengan adanya evapotraspirasi, kita
dapat mengetahui kebutuhan air tanaman dan curah hujan pada suatu daerah
tertentu.
Apabila ketersediaan air (lengas tanah) tak terbatas maka evapotranspirasi
yang terjadi disebut evapotranspirasi potensial (ETP).
D. Faktor yang mempengaruhi evaporasi/transpirasi :
o Radiasi Matahari
Perubahan dari keadaan cair menjadi gas ini memerlukan
input energi yang berupa panas latent atau evaporasi. Radiasi
matahari merupakan sumber utama panas dan mempengaruhi
jumlah evaporasi di atas permukaan bumi, yang tergantung letak
pada garis lintang dan musim.
o Kecepatan Angin (u)
Jika air menguap ke atmosfir maka lapisan batas antara
permukaan tanah dan udara menjadi jenuh oleh uap air sehingga
proses penguapan berhenti. Agar proses tersebut dapat berjalan
terus, lapisan jenuh harus diganti dengan udara kering. Angin yang
akan menggeser komponen uap air sehingga terganti oleh udara
kering. Jadi kecepatan angin memegang peranan penting dalam
proses evaporasi.
o Kelembaban Relatif (Relative Humiditas/ RH)
Pada saat terjadi penguapan, tekanan udara pada lapisan
udara tepat di atas permukaan air lebih rendah di banding tekanan
pada permukaan air. Perbedaan tekanan tersebut menyebabkan
terjadinya penguapan. Pada waktu penguapan terjadi, uap air
bergabung dengan udara di atas permukaan air, sehingga udara
mengandung uap air.
Udara lembab merupakan campuran dari udara kering dan
uap air. Apabila jumlah uap air yang masuk ke udara semakin
banyak, tekanan uapnya juga semakin tinggi. Akibatnya perbedaan
tekanan uap semakin kecil, yang menyebabkan berkurangnya laju
penguapan. Apabila udara di atas permukaan air sudah jenuh uap
air tekanan udara telah mencapai tekanan uap jenuh, di mana pada
saat itu penguapan terhenti. Kelembaban udara dinyatakan dengan
kelembaban relatif
o Suhu (Temperature/t)
Energi sangat dibutuhkan agar evaporasi berjalan terus. Jika
suhu udara dan tanah cukup tinggi, proses evaporasi berjalan lebih
cepat. Oleh karena itu di daerah beriklim tropis jumlah evaorasi
lebih tinggi, di banding dengan daerah di kutub (daerah beriklim
dingin).
E. Perhitungan Evaporasi Potensial
Metode yang dapat dipakai dalam penghitungan besarnya evaporasi
potensial adalah sebagai berikut :
1. Metode Blaney-Criddle
o Data terukur yang diperlukan :
1. Letak Lintang
2. Suhu Udra
3. Angka koreksi (c)
ET0 = c .ETo*
ET0* = P . (0,46t + 8,13)
o Langkah-langkah perhitungan:
1. Cari Letak Lintang Daerah yang ditinjau dan Cari nilai P
2. Cari data suhu bulanan (t)
3. Hitung Eto*
4. Sesuai dengan bulan cari angka koreksi (c)
5. Hitung Eto
o Rumus Metode Blaney-Criddle:
Keterangan:
ET0 = Evaporasi Potensial (mm/hari)
c = Angka koreksi (berdasarkan keadaan iklim)
ET0* = Evaporasi Potensial sebelum dikoreksi (mm/hari)
P = Prosentase rata-rata jam siang malam, yang besarnya
bergantung pada letak lintang (LL)
t = Suhu udara (Co)
2. Radiasi
o Data terukur yang diperlukan :
1. Letak lintang (LL)
2. Suhu Udara (t)
3. Kecerahan matahari (n/N)
o Langkah-langkah Perhitungan
1. Cari suhu rata-rata bulanan dan nilai w
2. Cari letak lintang dan nilai Rγ
3. Cari nilai kecerahan matahari (nN
)
ET0 = c . ET0*
ET0* = w . Rs
4. Hitung Rs dengan rumus;
Rs = (0,25 + 0,54 . nN
) Rγ
5. Cari angka koreksi (C)
6. Hitung ETo dengan rumus;
ETo = C . w . Rs
o Rumus Metode Radiasi:
Keterangan:
ET0 = Evaporasi Potensial (mm/hari)
c = Angka koreksi (berdasarkan keadaan iklim)
ET0* = Evaporasi Potensial sebelum dikoreksi (mm/hari)
w = Faktor pengaruh suhu dan elevasi ketinggian daerah
Rs = Radiasi gelombang pendek yang diterima bumi
(mm/hari)
= (0.25 + 0.54 (n/N)) Rγ
Rγ = Radiasi gelombang pendek yang memenuhi batas luar
atmosfer (Bergntung pada LL)
n/N = Kecerahan matahari (%)
3. Penman
Hasil perhitungan dengan rumus ini lebih dapat dipercaya
dibandingkan dengan dua buah rumus di atas dimana tidak memasukkan
faktor-faktor energi.
ET0 = c . ET0*
ET0* = w . (0.75 Rs – Rn1) + (1 – w) f(u) (εg – εd)
o Prosedur perhitungan :
1. Cari data suhu rerata bulanan dan nilai εγ, w, f(t) dari tabel
2. Cari data RH
3. Hitung εd
4. Hitung nilai f(εd) dengan rumus
5. Berdasarkan letak lintang cari nilai Rγ
6. Cari data kecerahan matahari (nN
)
7. Cari nilai Rs
8. Cari nilai f(nN
)
9. Cari data kecepatan angin (U)
10. Cari f(U)
11. Cari Rn.I dengan rumus;
12. Cari nilai angka koreksi C
13. Cari ETo*
14. Cari ETo
o Rumus Metode Penman:
Keterangan:
ET0 = Evaporasi Potensial (mm/hari)
c = Angka koreksi (berdasarkan keadaan iklim)
ET0* = Evaporasi Potensial sebelum dikoreksi (mm/hari)
w = Faktor pengaruh suhu dan elevasi ketinggian daerah
Rs = Radiasi gelombang pendek yang diterima bumi
(mm/hari)
Rs = (0.25 + 0.54 (n/N)) Rγ
Rγ = Radiasi gelombang pendek yang memenuhi batas luar
atmosfer
n/N = Kecerahan matahari (%)
Rn = Radiasi bersih gelombang panjang (mm/hari)
Rn1= f(t) . f(εd) . f(n/N)
f(t) = Fungsi suhu
f(εd) = Fungsi tekanan uap
f(εd) = 0.34 – 0.44 . ((εd)0.5)
εd = Tekanan uap sebenarnya (mbar)
εd = εd* . RH
f(n/N) = Fungsi kecerahan matahari
f(n/N) = 0.1 + 0.9 . (n/N)
f(u) = Fungsi kecepatan angin pada ketinggian 2.00 m
f(u) = 0.27 . ( 1 + 0.864 u )
RH = Kelembaban relatif (%)
2. Analisa Evaporasi Potensial
Adapun metode yang dipergunakan dalam perhitungan evaporasi potensial
ini adalah:
1. Metode Blaney-Criddle
2. Metode Radiasi
3. Metode Penman
Tabel 1.1 Data Perhitungan Evaporasi
Letak Lintan
g
Suhu Rata-rata Bulanan
Jan FebMar Apr
May Jun Jul
Aug Sep Oct
Nov Dec
2˚ LS26,7
27,3
25,3
29,8
26,8
27,8
28,8
29,3
28,2
30,8
30,2
27,8
METODE BLANEY – CRIDDLE
Tabel 1.2 Hubungan P dan Letak Lintang (LL) Tabel BC. 1
(Indonesia : 50 s/d 100 LS)
Lintang Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des
5,0 Utara 0.27 0.27 0.27 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.27 0.27 0.27
2,5 Utara 0.27 0.27 0.27 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.27 0.27 0.27
0 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27
RH min n u
%jam/hari
m/dt
0,85 11,8 7,0
2,5 Selatan 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28
5 Selatan 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28
Lajutan Tabel 1.2 Hubungan P dan Letak Lintang (LL) Tabel BC. 1
Lintang Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des
7,5 Selatan 0.29 0.28 0.28 0.28 0.27 0.27 0.27 0.27 0.28 0.28 0.28 0.29
10 Selatan 0.29 0.28 0.28 0.27 0.26 0.26 0.26 0.27 0.27 0.28 0.28 0.29
Sumber : Lily Montarcih L, 2009
Tabel 1.3 Angka Koreksi ( c ) Menurut Blaney Criddle Tabel BC.2
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des
( c ) 0.80 0.80 0.75 0.70 0.70 0.70 0.70 0.75 0.800.80 0.80 0.80
Sumber : Lily Montarcih L, 2009
Tabel 1.4 Perhitungan Metode Blaney-Criddle
No.
Bulan
Letak Lintan
gP
t ET0*(mm/hari)
cET0
(mm/hari)(˚C)
1 Jan 2˚ LS0,28
0 26,7 5,69 0,800 4,55
2 Feb 2˚ LS0,28
0 27,3 5,77 0,800 4,62
3 Mar 2˚ LS0,28
0 25,3 5,51 0,750 4,14
4 Apr 2˚ LS0,28
0 29,8 6,09 0,700 4,26
5 May 2˚ LS0,28
0 26,8 5,71 0,700 3,99
6 Jun 2˚ LS0,28
0 27,8 5,83 0,700 4,08
7 Jul 2˚ LS0,28
0 28,8 5,96 0,700 4,17
8 Aug 2˚ LS0,28
0 29,3 6,03 0,750 4,52
9 Sep 2˚ LS0,28
0 28,2 5,88 0,800 4,71
10 Oct 2˚ LS0,28
0 30,8 6,22 0,800 4,97
11 Nov 2˚ LS0,28
0 30,2 6,14 0,800 4,91
12 Des 2˚ LS0,28
0 27,8 5,83 0,800 4,67
Contoh Perhitungan Metode Blaney - Criddle :
1. Bulan Januari
LL = 20 LS (dari Tabel BC.1) : P = 0.280
t = 26,7 0 C
ET0* = P . (0.457 t + 8.13)
= 0.280 . (0.457 . 26,7+ 8.13)
= 5.69 mm/hari
c = 0.80 ( untuk Januari dari Tabel BC.2)
ET0 = 0.80 .5.69
= 4.55 mm/hari
2. METODE RADIASI
Tabel 1.5 Hubungan t dan w (Tabel R.1)
(Untuk Indonesia, EL. 0-500 m)
t (0C)
wt
(0C)W
24.0 0.735 27.20.76
7
24.2 0.737 27.40.76
9
24.4 0.739 27.60.77
1
24.6 0.741 27.80.77
3
24.8 0.743 28.0 0.775
25.0 0.745 28.20.77
7
25.2 0.747 28.40.77
9
25.4 0.749 28.60.78
1
25.6 0.751 28.80.78
3
25.8 0.753 29.00.78
5
26.0 0.755 29.20.78
7
26.2 0.757 29.40.78
9
26.4 0.759 29.60.79
1
26.6 0.761 29.80.79
3
26.8 0.763 30.00.79
5
27.0 0.765 30.20.79
7
Sumber : Lily Montarcih L, 2009
Tabel 1.6 Harga Rγ untuk Indonesia (Tabel R.2)
Bulan
LU0
LS
5 4 2 2 4 6 8 10
Jan 13.0 14.314.7 15.0
15.3 15.5
15.8 16.1 16.1
Feb 14.0 15.015.3 15.5
15.7 15.8
16.0 16.1 16.0
Mar 15.0 15.515.6 15.7
15.7 15.6
15.6 15.1 15.3
Apr 15.1 15.515.3 15.3
15.1 14.9
14.7 14.1 14.0
Mei 15.3 14.914.6 14.4
14.1 13.8
13.4 13.1 12.6
Jun 15.0 14.414.2 13.9
13.9 13.2
12.8 12.4 12.6
Jul 15.1 14.614.3 14.1
14.1 13.4
13.1 12.7 11.8
Ags 15.3 15.114.9 14.8
14.8 14.3
14.0 13.7 12.2
Sep 15.1 15.315.3 15.3
15.3 15.1
15.0 14.9 13.1
Okt 15.7 15.115.3 15.4
15.4 15.6
15.7 15.8 14.6
Nov 14.8 14.514.8 15.1
15.1 15.5
15.8 16.0 15.6
Des 14.6 14.114.4 14.8
14.8 15.4
15.7 16.0 16.0
Sumber : Lily Montarcih L, 2009
Tabel 1.7 Angka Koreksi ( c ) Menurut Rumus Radiasi (Tabel R.3)
Bulan Jan FebMar
Apr
Mei Jun JulAgu
Sep OktNov
Des
c0.80 0.80 0.75
0.75 0.75
0.75
0.75
0.75
0.80
0.80
0.80
0.80
Sumber : Lily Montarcih L, 2009
Tabel 1.8 Metode Radiasi
No.
Bulan
Letak Lintan
g
tn/N w
RγRs
ET0*(mm/hr)
cET0
(mm/hr)(˚C) mm/Hr
1 Jan 2˚ LS 26,7 0,983 0,762 15,3 11,949 9,105 0,80 7,282 Feb 2˚ LS 27,3 0,983 0,768 15,7 12,262 9,417 0,80 7,533 Mar 2˚ LS 25,3 0,983 0,748 15,7 12,262 9,172 0,75 6,884 Apr 2˚ LS 29,8 0,983 0,793 15,1 11,793 9,352 0,75 7,015 May 2˚ LS 26,8 0,983 0,763 14,1 11,012 8,402 0,75 6,306 Jun 2˚ LS 27,8 0,983 0,773 13,9 10,856 8,392 0,75 6,297 Jul 2˚ LS 28,8 0,983 0,783 14,1 11,012 8,622 0,75 6,478 Aug 2˚ LS 29,3 0,983 0,788 14,8 11,559 9,108 0,80 7,299 Sep 2˚ LS 28,2 0,983 0,777 15,3 11,949 9,285 0,80 7,4310 Oct 2˚ LS 30,8 0,983 0,803 15,4 12,027 9,658 0,80 7,7311 Nov 2˚ LS 30,2 0,983 0,797 15,1 11,793 9,399 0,80 7,5212 Des 2˚ LS 27,8 0,983 0,773 14,8 11,559 8,935 0,80 7,15
Contoh Perhitungan Metode Radiasi :
1. Bulan Januari
t = 26,7. 0 C (dari Tabel R.1) : w = 0.762
LL = 20 LS (dari Tabel R.2) : Rγ = 15,3
(n/N) = 0.8250
Rs = (0.25+ 0.54 (n/N)) Rγ
= (0.25 + 0.54 .0,9833) 15,3
= 11,949mm/hari
Januari (dari Tabel R.3) : c = 0.80
ET0* = w . Rs
= 0.762. 11,949
= 9,105mm/hari
ET0 = c . ET0*
= 0.80 . 9.105 = 7.28mm/hari
Keterangan :
w = faktor pengaruh suhu dan elevasi ketinggian daerah
Rs = radiasi gelombang pendek yang diterima bumi (mm/hr)
Rs = (0,25+0,54
nN ) Rγ
nN = kecerahan matahari
Rγ = radiasi gelombang pendek yang memenuhi batas luar atmosfer
(bergantung pada letak lintang daerah )
1. METODE PENMAN
Tabel 1.9 Hubungan t Dengan εγ, w, f (t) (Tabel PN.1)
t
(˚C)
Εγ
(mbar)
W f (t)t
(˚C)
εγ
(mbar)W f (t)
t
(˚C)
εγ
(mbar)w f (t)
24 29.85 0.735 15.4 26.3 34.22 0.758 15.960 28.6 39.14 0.781 16.42
24.1 30.03 0.73615.42
5 26.4 34.42 0.759 15.98 28.7 39.38 0.782 16.440
24.2 30.21 0.737 15.45 26.5 34.63 0.76 16.000 28.8 39.61 0.783 16.46
24.3 30.39 0.73815.47
5 26.6 34.83 0.761 16.02 28.9 39.84 0.784 16.480
24.4 30.57 0.739 15.5 26.7 35.04 0.762 16.040 29 40.06 0.785 16.5
24.5 30.76 0.74 15.52 26.8 35.25 0.763 16.06 29.1 40.29 0.786 16.520
5
24.6 30.94 0.741 15.55 26.9 35.46 0.764 16.080 29.2 40.51 0.787 16.54
24.7 31.13 0.74215.57
5 27 35.66 0.765 16.1 29.3 40.74 0.788 16.560
24.8 31.31 0.743 15.6 27.1 35.88 0.766 16.120 29.4 40.96 0.789 16.58
24.9 31.50 0.74415.62
5 27.2 36.09 0.767 16.14 29.5 41.19 0.79 16.600
Lanjutan Tabel 1.9 Hubungan t Dengan εγ, w, f (t) (Tabel PN.1)
t
(˚C)
Εγ
(mbar)
w f (t)t
(˚C)
εγ
(mbar)W f (t)
t
(˚C)
εγ
(mbar)w f (t)
25.1 31.88 0.74615.67
5 27.4 36.50 0.769 16.18 29.7 41.64 0.792 16.640
25.2 32.06 0.747 15.7 27.5 36.72 0.77 16.200 29.8 41.86 0.793 16.66
25.3 32.26 0.74815.72
5 27.6 36.94 0.771 16.22 29.9 42.09 0.794 16.680
25.4 32.45 0.749 15.75 27.7 37.16 0.772 16.240 30 42.31 0.795 16.7
25.5 32.64 0.7515.77
5 27.8 37.37 0.773 16.26 30.1 42.54 0.796 16.720
25.6 32.83 0.751 15.8 27.9 37.59 0.774 16.280 30.2 42.76 0.797 16.74
25.7 33.03 0.75215.82
5 28 37.81 0.775 16.3 30.3 42.99 0.798 16.760
25.8 33.22 0.753 15.85 28.1 38.03 0.776 16.320 30.4 43.21 0.799 16.78
25.9 33.42 0.75415.87
5 28.2 38.25 0.777 16.34 30.5 43.44 0.8 16.800
26 33.62 0.755 15.9 28.3 38.48 0.778 16.360 30.6 43.66 0.801 16.82
26.1 33.82 0.75615.92
0 28.4 38.70 0.779 16.38 30.7 43.89 0.802 16.840
26.2 34.02 0.757 15.94 28.5 38.92 0.78 16.400 30.8 44.11 0.803 16.86
Tabel 1.10 Harga Rγ untuk Indonesia (Tabel PN.2)
(UntukIndonesia : 50 s/d 100 LS)
Bulan
LU0
LS
5 4 2 2 4 6 8 10
Jan 13.0 14.314.7 15.0 15.3 15.5 15.8 16.1 16.1
Feb 14.0 15.015.3 15.5 15.7 15.8 16.0 16.1 16.0
Mar 15.0 15.515.6 15.7 15.7 15.6 15.6 15.1 15.3
Apr 15.1 15.515.3 15.3 15.1 14.9 14.7 14.1 14.0
Mei 15.3 14.914.6 14.4 14.1 13.8 13.4 13.1 12.6
Jun 15.0 14.414.2 13.9 13.9 13.2 12.8 12.4 12.6
Ags 15.3 15.1 14. 14.8 14.8 14.3 14.0 13.7 12.2
9
Sep 15.1 15.315.3 15.3 15.3 15.1 15.0 14.9 13.1
Okt 15.7 15.115.3 15.4 15.4 15.6 15.7 15.8 14.6
Nov 14.8 14.514.8 15.1 15.1 15.5 15.8 16.0 15.6
Des 14.6 14.114.4 14.8 14.8 15.4 15.7 16.0 16.0
Sumber : Lily Montarcih L, 2009
Tabel 1.11 Angka Koreksi ( c ) Menurut Rumus Penman (Tabel PN.3)
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des
( c )1.10 1.10 1.10
0.90 0.90 0.90
0.90 1.10
1.10 1.10
1.10 1.10
Sumber : Lily Montarcih L, 2009
Tabel 1.12 Metode Penman
No.
Bulan
Letak Lintan
g
tΕγ w f(t)
RHεd f(εd)
(˚C) (%)1 Jan 2˚ LS 26,7 35,04 0,762 16,04 0,98 34,164 0,082
2 Feb 2˚ LS 27,3 36,30 0,768 16,16 0,9835,392
5 0,0783 Mar 2˚ LS 25,3 32,26 0,748 15,73 0,98 31,454 0,0934 Apr 2˚ LS 29,8 41,86 0,78 16,66 0,98 40,814 0,0585 May 2˚ LS 26,8 35,25 0,763 16,06 0,98 34,369 0,0826 Jun 2˚ LS 27,8 37,37 0,773 16,26 0,98 36,436 0,0747 Jul 2˚ LS 28,8 39,61 0,783 16,46 0,98 38,620 0,0668 Aug 2˚ LS 29,3 40,74 0,788 16,56 0,98 39,722 0,062
09 Sep 2˚ LS 28,2 38,25 0,777 16,34 0,98 37,294 0,07110 Oct 2˚ LS 30,8 44,11 0,803 16,86 0,98 43,007 0,05111 Nov 2˚ LS 30,2 42,76 0,797 16,74 0,98 41,691 0,05512 Des 2˚ LS 27,8 37,37 0,773 16,26 0,98 36,436 0,074
Rγn/N Rs
f(n/N)
u f(u) Rn1ET0*(mm/hr)
CET0
(mm/hr)mm/Hr
15,30 0,983 11,949 0,985 7,00,39 1,31 5,91
1,10 6,50
15,70 0,983 12,261 0,985 7,00,39 1,25 6,19
1,10 6,81
15,70 0,983 12,261 0,985 7,00,39 1,44 5,88
1,00 5,88
15,10 0,983 11,793 0,985 7,00,39 0,97 6,24
0,90 5,61
14,10 0,983 11,012 0,985 7,00,39 1,30 5,39
0,90 4,85
13,90 0,983 10,855 0,985 7,00,39 1,19 5,46
0,90 4,91
14,10 0,983 11,012 0,985 7,00,39 1,08 5,71
0,90 5,14
14,80 0,983 11,558 0,985 7,00,39 1,02 6,11
1,00 6,11
15,30 0,983 11,949 0,985 7,00,39 1,15 6,16
1,10 6,77
15,40 0,983 12,027 0,985 7,00,39 0,85 6,64
1,10 7,31
15,10 0,983 11,793 0,985 7,00,39 0,92 6,40
1,10 7,04
14,80 0,983 11,558 0,985 7,00,39 1,19 5,86
1,10 6,45
Contoh Perhitungan Metode Penman :
Bulan Januari
Tabel PN. 1 :
t = 26,70C εγ = 35.04mbar
w = 0.762
f (t) = 16.04
RH = 0,98
εd = εγ . RH
= 35.04. 0.98
= 34.164mbar
f(εd) = 0.082
Tabel PN.2 :
LL = 20 LS Rγ = 15.30
n/N = 0.983300
Rs= (0.25 + 0.54 (n/N)) Rγ
= (0.25 + 0.54 .0.983) 15.30
= 11.949 mm/hari
f(n/N) = 0.1 + 0.9 (n/N)
= 0.1 + 0.9 . 0.983
= 0.985
u = 7.0 m/dt
f(u) = 0.29 . (1 + 0.864 u)
= 0.29 . (1 + 0.864 . 7.0)
= 0.39
Rn1 = f(t) . f(εd) . f(n/N)
= 16.04 .0.082 .0.985
= 1.31mm/hari
Januari (dari Tabel PN.3) : c = 1.10
ET0* = w (0.75 Rs – Rn1) + (1 – w) f(u) (εγ – εd)
= 0.762 (0.75 . 11.9493 – 1.31) + (1-0.762) 0.39 (35.04 –
34.164)
= 5.91 mm/hari
ET0 = c . ET0*
= 1.10 . 5.91 = 6.50 mm/hari
Tabel 1.13 Perbandingan Metode Blaney – Criddle, Radiasi, Dan Penman
No.
Bulan
ET0 (mm/hr) c ET0* (mm/hr)BC R P BC R P BC R P
1 Jan 4,557,28
6,50
0,80
0,80
1,10
5,69
9,11
5,91
2 Feb 4,627,53
6,81
0,80
0,80
1,10
5,77
9,42
6,19
3 Mar 4,146,88
5,88
0,75
0,75
1,00
5,51
9,17
5,88
4 Apr 4,267,01
5,61
0,70
0,75
0,90
6,09
9,35
6,24
5 May 3,996,30
4,85
0,70
0,75
0,90
5,71
8,40
5,39
6 Jun 4,086,29
4,91
0,70
0,75
0,90
5,83
8,39
5,46
7 Jul 4,176,47
5,14
0,70
0,75
0,90
5,96
8,62
5,71
8 Aug 4,527,29
6,11
0,75
0,80
1,00
6,03
9,11
6,11
9 Sep 4,717,43
6,77
0,80
0,80
1,10
5,88
9,28
6,16
10 Oct 4,977,73
7,31
0,80
0,80
1,10
6,22
9,66
6,64
11 Nov 4,917,52
7,04
0,80
0,80
1,10
6,14
9,40
6,40
12 Des 4,677,15
6,45
0,80
0,80
1,10
5,83
8,93
5,86
Keterangan :
BC = Blaney– Criddle
R = Radiasi
P = Penman
Komentar :
Dari tabel komparasi antara hasil dari perhitungan menggunakan tiga metode
tersebut didapatkan hasi evaporasi potensial yang berbeda-beda.
Hasil dari perhitungan dengan metode Penman secara umum lebih besar
daripada metode Blaney – Criddle dan Radiasi. Hal ini disebabkan karena faktor
iklim yang diperhitungan dalam metode Penman lebih banyak dari pada metode
ETo = Evaporasi potensial
ETo* = Evaporasi potensial sebelum di koreksi
c = Angkak koreksi
lainnya yaitu; faktor kecerahan matahari (n/N), radiasi gelombang pendek yang
diterima bumi (Rs) dan faktor radiasi gelombang pendek yang memenuhi batas
luar atmosfer (Rγ). faktor radiasi bersih gelombang panjang (Rn), fungsi suhu
(f(t)), fungsi tekanan uap (f(εd)), kelembaban relatif serta faktor kecepatan angin
bulanan rerata (u).
Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil dari perhitungan yang paling
mendekati akurat adalah dengan menggunakan metode penman karena semakin
banyak faktor iklim yang diperhitungkan, akan semakin akurat data yang akan
diperoleh.
Sumber Referensi :
Asdak, Chay. 1995. Hidrologi dan Pengelolaan DAS. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Montarcih, Lily. 2010. Hidrologi Teknik Dasar. Citra; Malang.
Harisuseno, Donny. 2014. Kuliah Hidrologi Teknik Dasar
SOAL 1