SNI 02-0831-1989

download SNI 02-0831-1989

of 6

Transcript of SNI 02-0831-1989

  • 8/7/2019 SNI 02-0831-1989

    1/6

    j-. .,_--,.r,iif/5Nr Standar Nasional lndonesiasNt 02 -0831 - 1989lcs

    Gara siiUniuk keria mesin perontok padi

    Dewan Standardisasi Nasional - DSN

  • 8/7/2019 SNI 02-0831-1989

    2/6

    sNI02 - 0831 1989Cara uji kerja mesin perontok padi J

    1. Ruang LingkupStandar ini meliputi definisi, cara uji, dan syarat penandaan mesin perontok padi.Standar ini bertujuan untuk menetap-kan cara uji unjuk kerja mesin p"to.rtokpadi yang meliputi kapasitas.perontokan, efisiensi perontgiiait, kualitas peron-tokan, penurunan daya tumbuh, kebutuhan tenaga spesifik dan efisiensi meka-nisme kerja mesin.

    2. Definisi2.1. Mesin perontok padi yaitu mesin yang dilengkapi seperangkat alat perontok,yang berfungsi utama untuk memisahkan gabah dari malainya dan digerakkanoleh motor penggerak atau secara manual.2.2. Butv retak adalah butir gabah yang biji di daiamnya retak 0,6 bagian, tetapitidak patah.2.3. Butir patah adalah butir gabah yang biji di dalamnya patah.3. Cara uji3.1. Peralatan

    Semua alat uji yang digunakan adalah alat yang telah dikaiibrasi ketepatannyadan terdiri dari :1) Timbangan dengan ketepatan ketelitian gg,0 %2) Tachometer dengan ketelitian 1 %.3) Alat pengukur kadar air (moisture tester) ienis non destruktip.4) Kaca pembesar5) Jaq henti dengan skala lebih kecii dari 0,2 sekon.6) Mistar pengukur (roll meter)7) Dynamometer8) kWh meter

    3.2. Kondisi Pengujian3.2.1,. Kondisi bahan baku1) Varitas padi yang digunakan harus sama2) Panjang tangkai malai yang digunakan harus sama dan diketahui panjangrata-ratanya

    - panjang tangkai malai untuk perontokan cara lepas b-10 cm.- panjang tangkai maiai untuk perontokan cara dipegang minimum 30cm.

    I dari 5

  • 8/7/2019 SNI 02-0831-1989

    3/6

    Sl'{I02 - 0831 198

    3) Kadar air padi harus seragam dan diketahui, sekitar 2L-27 Vo.4) Kadar gabah rata-rata pada padi harus diketahui.5) Kadar butir retak, butir patah dalam padi diketahui.6) Perontokan dilaksanakan tidak lebih dar12 x 24 jaln setelah padi dilpanen.3.2.2. Kondisi mesin1) Kecepatan putar mesin diatur pada kondisi optimum dan diketahui ke-cePatannYa.2) Mesin yang digunakan harus kokoh, kuat dan aman.3) Pengujian dilakukan seteiah mesin berjaian stabil.3.3, Pelaksanaan Pengujian3.3.1. Kapasitas perontokan

    Sediakan padi sesuai dengan besarnya kapasitas perkiraan alat yang akandiuji. Padi masukkan ke dalam mesin. Gabah ditampung dalam waktu 25-45 menit (tergantung kapasitas mesin yang diuji).Catat waktu perontokan dan timbang hasil perontokan. Ulangan dilakukanminimum 5 ka1i, kemudian dirata-ratakan.Perhitungan : BeK= " x60.tdimana :K = kapasitas perontokan (kg/jam)B* = berat gabah yang dihasilkan (kg)t = waktu yang dibutuhkan (menit)

    3.3 .2. Efisiensi perbntokanTimbang gabah yang terontok dan.yang tidak terontok dari hasil perontokan.Gabah terontok adalah seiuruh jumlah gabah yang terlepas dari maiai.perhitungan , u"o4n =

    -

    x700dlo' BGR = BGTRdimana :np = efisiensi perontokan (%)BCA = bobot gabah terontok (kg)BC1R = bobot gabah tak terontok (kg)3.3.3. Kualitas perontokan1) Kadar kotoran- Timbang hasil perontokan- Pisahkan gabah dari kotoran- Timbang masing-masing bagian tersebut- Perhitungan :

    2 dari 5

  • 8/7/2019 SNI 02-0831-1989

    4/6

    sNI 02 - 083 i 1989Kadar kotoran = berat kotoran (kg) x100%berat keluaran (kg)2) Kadar butir retak dan butir patah

    - Ambii contoh gab.ah hasil perontokan sebanyak 100 g butir sesuai de-ngan SNi 02 - 0831 - 1989, Petunjuk pengambilan contoh- Gabah dikupas dengan tangan, hasii kupasan diperiksa dengan kacapembesar, dengan pembesaran minimum 10 x- Pisahkan antata butir retak dan butir patah dari butir utuh.- Timbang masing-masing bagian.-L:,. - , , jumlah butlr retak x L00 ToKadar butir retak - 100

    Kadar butir patah = i"Tl4'bqtlt put"tt ' x 100 va100

    - Kenaikan kadar butir retak = kadar butir retak gabah hasil perontokankadal butir retak bahan awal.- Kenaikan kadar butir patah = kadar patah gabah hasil perontokan - ka-dar butir patah bahan awal.3.3.4. Persentase penurunan daya tumbuhAmbii contoh l-00 butir gabah yang dirontokkan dengan tangan dan semaikansetelah melampaui mara dormansi pada kertas ,"*ul atau metode lain yangsesuai, hitung jumlah butir gabah yang dapat tumbuh (eT, ).Ambil contoh 100 butir gabah yang dirontokkan dengan alat perontok. Se-

    maikan pada kertas semai dengan kondisi gabah hasil perontokan tangan.Hitung jumlah butir gabah yang dapat tumbuh (DT, ).Persentase penurunan daya tumbuh (pDT) dihitung sebagai berikut :;- Dr. I' PDT= i 1 --::-l x100%L or, -.13.3.5. Kebutuhan Lenaga spesifik

    Kebutuhan tenaga spesifik perontokan dihitung sebagai berikut :Ds =+f\

    dimana:Dg = kebutuhan tenaga spesifik perontokan (kwh/kg)K : kapasitas perontokan (kg/jqqlD = daya mesin (kW)

    3.3.6. Efisiensi mekanisme ke4a mesin- Ukur diameter roda penggerak utama (d, )- Ukur kecepatan roda penggerak utama (n, )

    3 dari -5

  • 8/7/2019 SNI 02-0831-1989

    5/6

    sNr 02 - 0831 198- Ukur diameter roda mesin perontok (d, )- Ukur kecepatan putar roda mesin perontok (n, )Efisiensi mekanisme kerja mesin :

    d2Xnzil;; x 704 %3.4. Syarat Hasil Uji3.4.1. Kenaikan kadar butir retak maksimum 8 %3.4.2. Kenaikan kadar butir patah maksimum 4 %3.5. Cara Hitung Kondisi Uji3.5.1 . Panjang maiai

    Ambil contoh sebanyak 1 kg secara acak.Ukur panjang malai dengan menggunakan aiat mistar pengukur.Ulangan dilakukan sebanyak 3 kali.5.s.2. Kadar airAmbil contoh gabah menurut SNI 19 - 0428- 98. Kadar air ditentukadengan menggunakan aiat moisture tester non destruktif.Ulangan dilakukan sebanysil 3 kaii.3.5.3. Kadar gabah

    Ambil contoh secara acak sebanyak 1 kg.Gabah dirontokkan dengan tangan dari malainya.Timbang gabah yang dirontokkan. IJiangan dilakukan sebanyak 3 x.3.5.4. Kadar butir retak dan butir patah

    AmbiI gabah dalam conoth padi sebanyak 100 butir menuruSNI 19 - 0428 - 98, Tentukan kadar butir retak dan patah dengan carsama dengan butir 3.3.2.3.5.5. Kecepatan kelilingUkur diameter roII perontok yang (dihitung dari titik pusat hingga ujunpaku perontok).Ukur kecepatan putaran roll perontok dengan tachometer.Kecepatan peripheral dihitung sebagai berikut :zi dnr7 _u-G-

    dimana:V = kecepatan keliling (m/s)d = diameter roll perontok (m)' n = kecepatan putaran roll perontok (ppm)

    3.6. Penyajian Hasil UjiPenyajian hasil uji harus meliputi :

    4 dari 5

  • 8/7/2019 SNI 02-0831-1989

    6/6

    sNI 02 - 0831 19891) Nomor pengujian2), Nama3) Tipe4) Pabrik Pembuat5) ' Nomor seri6) Tempat Pengujian?) Tanggsl peng'.rjian8) Jenis Peng$erak utama9) Jumlah perator

    10).r. Kondisi uji- Varitas padi- Panjang malai, cm- Kadar atr padi, To- Kadar gabah,To- Kadar butir retak, %- Kadar butir patah, 7o- Kecepatan putarmesin, pPm,

    11). Analisa Hasil Uji- Kapasitas perontokan, kgljam- Efisiensi perontokan, %- Kualitas perontokan(1) Kadar kotoran,To(2) Kadar butir retak, %(3) Kadar butir patah, 7o(4) Persentase penurunan daya tumbuh, % i- Kebutuhan tenaga spesifik, kWh/kg- Mekanisme kerja mesin

    4. Syarat PenandaanPada mesin perontok padi dicantumkan sekurang-kurangnya- Merk- Pabrik pembuat- Tipe- Model- Nomor seri- Kapasitas perontokan- Daya penggerak, kW- Kecepatan putar meisinperontok

    5 dari 5