Snake Bite 2
-
Upload
annisa-carolina -
Category
Documents
-
view
243 -
download
3
description
Transcript of Snake Bite 2
TINJAUAN PUSTAKA
SNAKE BITE
•Ular merupakan jenis hewan melata yang banyak terdapat di Indonesia. Spesies ular dapat dibedakan atas ular berbisa dan ular tidak berbisa. Ular berbisa memiliki sepasang taring pada bagian rahang atas. Pada taring tersebut terdapat saluran bisa untuk menginjeksikan bisa ke dalam tubuh mangsanya secara subkutan atau intramuskular.
•Bisa adalah suatu zat atau substansi yang berfungsi untuk melumpuhkan mangsa dan sekaligus juga berperan pada sistem pertahanan diri. Bisa tersebut merupakan ludah yang termodifikasi, yang dihasilkan oleh kelenjar khusus. Kelenjar yang mengeluarkan bisa merupakan suatu modifikasi kelenjar ludah parotid yang terletak di setiap bagian bawah sisi kepala di belakang mata. Bisa ular tidak hanya terdiri atas satu substansi tunggal, tetapi merupakan campuran kompleks, terutama protein, yang memiliki aktivitas enzimatik.
Pendahuluan
PENDAHULUAN
Efek toksik bisa ular pada saat menggigit mangsanya
tergantung pada spesies, ukuran ular, jenis kelamin, usia, dan
efisiensi mekanik gigitan (apakah hanya satu atau kedua taring
menusuk kulit), serta banyaknya serangan yang terjadi.
Membedakan ular berbisa dan tidak berbisa
Ular tidak berbisa :
• Bentuk kepala segiempat panjang•Gigi taring kecil•Bekas gigitan: luka halus berbentuk lengkungan
Ular berbisa :
• Bentuk kepala segitiga
• Dua gigi taring besar di rahang atas
• Bekas gigitan: dua luka gigitan utama akibat gigi taring
Jenis ular
Elapidae ( ular kobra, ular cabai, kraits)
-Semburan pada mata dapat menimbulkan rasa sakit , kaku pada kelopak mata, dan bengkak pada sekitar mulut
- Gambaran rasa sakit yang melepuh dan kulit yang rusak
- Setelah digigit ular : 15 menit : Muncul gejala sistemik- 10 jam :-Paralisis urat-urat wajah, lidah, bibir,susah menelan, otot
melamah, kelopak mata menurun, sakit kepala, kulit dingin, muntah, pandangan kabur, mati rasa pada sekitar mulut. Kematian dapat terjadi dalam 24 jam
Viperidae (ular tanah, ular hijau, ular bandotan )
-Gejala lokal timbul 15 menit atau setelah beberapa jam berupa bengkak di dekat gigitan yang menyebar ke seluruh anggota badan
- Gejala sistemik muncul setelah 5 menit atau beberapa jam- Keracunan berat ditandai dengan pembengkakan diatas siku dan lutut dalam waktu 2 jam atau ditandai dengan perdarahan hebat
Hydropiidae (ular laut)
-Segera timbul sakit kepala, lidah terasa tebal, berkeringat, dan muntah
- Setelah 30 menit sampai beberapa jam biasanya timbul kaku dan nyeri menyeluruh, dilatasi pupil, spasme otot rahang, paralisis otot, mioglobinuria yang ditandai dengan urin warna coklat gelap, ginjal rusak, henti jantung.
Rattlesnake ( ular tanah, ular hijau(
-Gejala lokal : Ditemukan tanda gigitan taring, pembengkakan, ekimosis, nyeri di daerah gigitan
- Anemia, hipotensi, trombositopeni
Racun Ular
Sifat Bisa Ular
Gejala Klinis
Gejala dan tanda lokal di daerah gigitan
Gejala dan tanda sistemik
Edema konjungtiva
perdarahan
Neurologis
Kerusakan otot rangka
Endokrin
Grading
GRADEFANG
MARKSNYERI EDEMA ERYTHEMA SISTEMIK
0
No
Envenomation
+ Minimal < 1 inch Dalam 12 jam NO
I
Minimal
Envenomation
+Sedang-
Berat1 – 5 inch
12 jam
setelah digigitNO
II
Moderat
Envenomation
+ Berat 6 – 12 inch12 jam
setelah digigit
Mungkin
ada
III
Severe
Envenomation
+ Berat >12 inch AdaPetekie dan
ekimosis
IV
Very severe
Envenomation+ Berat
Meluas
seluruh
tungkai atau
setengah
badan sisi
yang sama.
Ada Selalu ada
Komplikasi jangka panjang
Pada tempat gigitan, hilangnya jaringan dapat dihasilkan dari peluruhan atau debridement daerah nekrotik atau amputasi :
ulkus kronis, infeksi, osteomielitis atau arthritisdapat bertahan menyebabkan cacat fisik berat .
Penilaian Klinis dan diagnosisANAMNESIS
PEMERIKSAAN FISIK
Penatalaksanaan Keracunan akibat gigitan ular berbisa
Metode pertolongan yang dilakukan adalah
Pemberian tindakan pendukung berupa stabilisasi Pemberian suntikan antitetanus Pemberian suntikan penisilin kristal sebanyak 2 juta unit secara intramuskular Pemberian sedasi atau analgesik untuk menghilangkan rasa takut cepat mati/panik. Pemberian serum antibisa
Pemberian tindakan pendukung berupa stabilisasi Pemberian suntikan antitetanus Pemberian suntikan penisilin kristal sebanyak 2 juta unit secara intramuskular Pemberian sedasi atau analgesik untuk menghilangkan rasa takut cepat mati/panik. Pemberian serum antibisa
Cara pemberian SABU (Serum Anti Bisa Ular)
Daftar PustakaGuidelines for the Clinical Management of Snakes bites in the South-East AsiaRegion, World Health Organization, 2005.
Norris, Robert L, dkk.Bites and Stings at Sabiston textbook of Surgery. Elsivier. United State of America. 2004
Snake Venom: The Pain and Potential of Poison, The Cold Blooded News Vol. 28,Number 3, March, 2001.
Pedoman Pertolongan Keracunan untuk Puskesmas, Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, 2002.