Smart Democracy & Voting

36
e-DEMOKRASI & Next Generation Voting [Memajukan Demokrasi Dengan Memanfaatkan TIK]

description

The Synergy Between Democracy & ICT

Transcript of Smart Democracy & Voting

Page 1: Smart Democracy & Voting

e-DEMOKRASI & Next Generation Voting

[Memajukan Demokrasi Dengan Memanfaatkan TIK]

Page 2: Smart Democracy & Voting

1. Pengantar : Tentang Lembaga2. Konsepsi : e-Demokrasi & Next Generation Voting

(Election Management System (e-Election), & Next Generation Voting, Counting, Tabulation Solution)

3. Demo : e-Voting (Pemilu Legislatif, Presiden, & Kepala daerah), e-Tabulasi (Pemilu 2004 Jakarta), Video e-Counting (Pilot Project KPU Jakarta Pusat, Desember 2008)

TOPIK BAHASAN

Page 3: Smart Democracy & Voting

e-Democrac

y

e-Governm

ent

e-Business

BETTERGOVERNANCE

BY SYSTEM[& ICT]

Tentang Lembaga & PILAR R&D[Research 100% Funded By ZamrudTechnology]

Advisory Boards : Ir. Indro Kussambodo, MMIr. Edy Satrya, MA, Dr. Bambang E Leksono,

Pengurus Harian [& Peneliti] : • Hemat Dwi Nuryanto [Chairman], • Dr. Agung Harsoyo [Direktur

Eksekutif], • Agung Yuwono, MT • Ir. M Zhuriansyah Rahman, • Dr. Dadang F Erawan, • Ir. Totok Siswantara, • Iwan Piliang

Page 4: Smart Democracy & Voting

VISI:Menjadi lembaga terbaik dan terdepan dalam bidang Riset, Pendidikan dan Pelayanan dibidang Teknologi untuk Demokratisasi dan Tatakelola. MISI: Melakukan Inovasi dan Riset untuk perbaikan demokrasi & Tatakelola

secara berkesinambungan. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia bidang demokratisasi

dan Tatakelola secara menyeluruh. Membangun dan menyediakan layanan bidang perbaikan demokrasi

dan Tatakelola yang dibutuhkan. Menjalin sinergi dengan lembaga lain yang mendukung perwujudan

Visi

Lembaga Pengembangan Teknologi, Demokrasi, dan Tatakelola

VISI & MISI

Page 5: Smart Democracy & Voting

Tujuan & Strategi

PARTNERSHIP

Services

Technology

GOV&BIZ

DEMOCRACY

BetterGovernance

• Transparancy & Cutting Cost Using SCM [e-Proc.]• Improve Operational Efficiency Using ERP/GRP• Improve Service/Profit Using CRM/e-GovService• & Other Management & ICT Initiatives

HighPerformace

Organization

Implement Better Governance By System[Management & Information Communication Technology]

BusinessGoal

CommunityGoal

MileniumDevelopmentGoal (MDG)

StakeholderSatisfaction

ICT Menjadi Faktor Pengali Untuk Perbaikan QCD

Blend of : IndustryBest Practices,

Lesson Learned, Advanced ICT, Management, & Regulation

Page 6: Smart Democracy & Voting

Kerangka Kerja Implementasi

Knowledge Management

e-Commerce

Business Intelligence

CRM Customer

Relationship Management

ERP Enterprise Ressources

Planning

PLM Product

Life-Cycle Management

SCM Supply

Chain Management

[e-Biz SCOPE]

Level

Time

T

BR

L

T [Transform], B [Build], R [Run], L [Leverage]Seperti Deming-Cycle : PDCA

Incremental change[continous improvement]

Implementasi e-Biz biasanya tidak sekaligus [semua e-Biz Scope] tapi dilakukan secara gradual mengikuti siklus e-Biz [e-Biz Cycle] yang setara dengan Deming Cycle dan dimulai dari area [kelompok software] yang dampaknya signifikan apabila software e-Biz tersebut diterapkan pada sebuah organisasi.

T

BR

L

T

BR

L

T

BR

L

Continous Improvement

Continous ImprovementDramatical

Improvement

Jalankan TQMBila MungkinLakukan BPR

eBizFramework

Page 7: Smart Democracy & Voting

Inovasi & Riset Teknologi Untuk Perbaikan Demokrasi [e-Democracy] dan Tatakelola di Pemerintahan [e-Government] dan di Perusahaan [e-Business]Pendidikan & Pelatihan Teknologi Untuk Perbaikan Demokrasi [e-Democracy] dan Tatakelola di Pemerintahan [e-Government] dan di Perusahaan [e-Business]Sosialisasi & Pelayanan Teknologi Untuk Perbaikan Demokrasi [e-Democracy] dan Tatakelola di Pemerintahan [e-Government] dan di Perusahaan [e-Business]

KEGIATAN UTAMALembaga Pengembangan Teknologi, Demokrasi, dan Tatakelola

Page 8: Smart Democracy & Voting

KONSEPSI :E-Demokrasi & Next Generation

Voting[e-ELection, Voting, Counting & Tabulation]

Page 9: Smart Democracy & Voting

Overview e-Election (Election Management System)

Page 10: Smart Democracy & Voting

TUJUAN MEMBANGUN E-DEMOKRASIMEMAJUKAN DEMOKRASI DENGAN MEMANFAATKAN TIK

KEMITRAAN STRATEGIS

TechnologyPartner

SoftwareResearch

Center

PEMILU

E-DEMOKRASI

Tata KelolaPEMILU

Yang Sistemik

• Meningkatkan Kualitas Demokrasi• Meningkatkan Pelayanan & Kepercayaan Publik• Meminimalkan Kecurangan & Sengketa PEMILU• Transparansi & Akuntabilitas PEMILU• Meningkatkan Partisipasi Dalam PEMILU• Menekan Biaya & Mempersingkat Proses/Tahapan Pemilu

PEMILUYang Sukses

Menerapkan Tatakelola Demokratisasi Terbaik Secara Sistemik[Kombinasi Administrasi Publik dan Teknologi Informasi & Komunikasi]

TujuanKPU

TujuanMasyarakat

Hasil PEMILU/PEMILUKADA : • Calih yg bertanggung-jawab• Janji Kampanye yang terjaga• Masyarakat yg Demokratis• DLL

Proses PEMILU/PEMILUKADA :• Efektif & Efisien• Transparan & Akuntabel• Minimum Sengketa• DLL

Best Practices,Adv. Technology,

& Regulation

IMPROVE QCD OF

DEMOCRACY

Page 11: Smart Democracy & Voting

ARSITEKTUR E-DEMOKRASI[& Next Generation Voting, Counting, & Tabulation]

SIPEMILUDPR, DPD, DPRD

SIPEMILUPresiden/Wapres

SIPEMILUKada/Wakada

TA

HA

PA

N

PEM

ILU

Pemutakhiran Wil, DP, TPS

Pemutakhiran Data Pemilih

Verifikasi Parpol

Pendataan Calon

Surat Suara

Penghitungan Suara (V-C-T)

Penetapan Terpilih

SIPENDUKUNG

E-ELECTION (Election Management System)

Sidapil-dpr

Sitakhlih-dpr

Siparpol-dpr

Silon-dpr

Sisuara-dprSitung-dpr

Sitaplih-dpr

Siwil-pres

Sitakhlih-pres

Siparpol-pres

Silon-pres

Sisuara-pres

Situng-pres

Sitaplih-pres

Tabulasi-pres

SIPEGSIKEUSIPER

& Silogdis

Siwil-kada

Sitakhlih-kada

Siparpol-kada

Silon-kada

Sisuara-kadaSitung-kada

Sitaplih-kada

Tabulasi-kada

PORTAL SIKOM SIAR

Tabulasi-dpr

Sistem : Voting, Counting, &

Tabulation DPR

Sistem : Voting, Counting, &

Tabulation Pres

Sistem : Voting, Counting, &

Tabulation Kada

Solusi 3 in 1 : Voting, Counting, & Tabulation[Next Generation Voting]

Page 12: Smart Democracy & Voting

RISET & PENGEMBANGAN e-DEMOKRASI

e-Election (Election Management System = EMS)

• Legislative• Executive• Major

CCOS : Central CountOptical Scanning

e-Election, and Next Generation Voting, Counting, & Tabulation Technology

PCOS Presinct CountOptical Scanning

DREDirect Record Evoting

Large ScaleTabulation

& Business

Intelligence

28 Portofolio Aplikasi Terpadu

Pendukung PelaksanaanTahapan Pemilu

ISU : Proses Voting, Counting, & Tabulasi Yang Meminimalkan Kecurangan (FRAUD) Pada Saat Pelaksanaan Penghitungan Suara

Remark : Hanya Dari Perubahan Desain Surat Suara Dapat Menghemat Biaya Rp 750 M

Voting (Manual) & Counting (electronic at

Counting Center)

R&D mengenai Next Generation : Voting, Counting, & Tabulation Didanai Melalui Proyek Riset Insentif Dari Kantor Menristek & DRN

3 in 1 Solution

Customizable System for Any Country

Voting (Manual) & Counting (electronic at

TPS)

Voting (eLectronic) & Counting (electronic at

TPS)

Page 13: Smart Democracy & Voting

Pencipta TambahanYang MendukungPengembangan Solusi Tambahan :Dr. Agung Harsoyo

eDemocracySolution [GENIO / SIPU - Solusi e-Democracy], mendapatkan Penghargaan APICTA-Indonesia untuk kategori Research & Development Tahun 2003 [Special Mention Award].

eDemocracySolution, mendapatkan Pendanaan dari Kantor Ristek Tahun 2009 untuk Program Insentif Penelitian Next Generation Voting (eVoting)

eDemokrasi & Next Generation Voting, mendapatkan Penghargaan INAICTA 2009 untuk kategori e-Government [Merit Award].

SERTIFIKAT HAK CIPTA & AWARDS

Page 14: Smart Democracy & Voting

Solusi Komprehensif [End-to-End] untuk Pemilu / PilkadaKarakter Modular & Integrasi Antar ModulSistem Tabulasi Paling Lengkap [7 Model]Rancangan Teruji Pada 2 x Pemilu Dalam Implementasi Skala BesarMudah Disesuaikan Dengan Kondisi dan Kasus Sistem Demokrasi Utama Di Berbagai Negara [Kustomisasi : Wilayah & Election Region, Voter, Political Party, Candidats, Paper Ballots, Tabulation, ...]

KEUNGGULAN E-ELECTION

Page 15: Smart Democracy & Voting

BERBAGAI JENIS TABULASI

1. Tabulasi Daerah Pemilihan, berfungsi untuk menampilkan data hasil penghitungan surat suara dari suatu Daerah Pemilihan.

2. Tabulasi Wilayah, berfungsi untuk menampilkan data hasil penghitungan surat suara dari suatu Wilayah.

3. Tabulasi Status, berfungsi untuk menampilkan status data hasil penghitungan surat suara dari suatu TPS apakah sudah masuk atau belum.

4. Tabulasi Progress, berfungsi untuk menampilkan data progress hasil penghitungan surat suara dari suatu TPS.

5. Tabulasi Resume Surat Suara, berfungsi untuk menampilkan data resume surat suara hasil penghitungan dari suatu TPS ataupun wilayah.

6. Tabulasi Resume Pemilih, berfungsi untuk menampilkan data resume pemilih dari suatu Kecamatan.

7. Tabulasi Peringkat, berfungsi untuk menampilkan data peringkat caleg dari suatu Daerah Pemilihan.

Page 16: Smart Democracy & Voting

BERBAGAI JENIS TABULASITabulasi Daerah Pemilihan Tabulasi Wilayah

Tabulasi Status TPS Tabulasi Progress TPS

Page 17: Smart Democracy & Voting

BERBAGAI JENIS TABULASITabulasi Resume Surat Suara Tabulasi Resume Pemilih

Tabulasi Peringkat

Page 18: Smart Democracy & Voting

18 April 2004Catatan media

Perhitungan Suara

Laporan :TAUFIK RACHMAN Sekali-sekali, klik website Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta, dan perhatikan laporan hasil perhitungan suara Pemilihan Umum Legislatif 2004 di DKI Jakarta. Kita akan menemukan hasil perhitungan berdasarkan daerah pemilihan, dengan berbagai kategori. Misalnya daerah pemilihan untuk DPR RI, pada website tersebut, kita akan menemukan dua kategori. Untuk daerah pemilihan DPRD DKI Jakarta, karena Jakarta dibagi menjadi enam daerah pemilihan, ditampilkan hasil perhitungan di masing-masing daerah pemilihan.

Sebagai pelengkap informasi, KPU DKI Jakarta menampilkan hasil sementara perolehan suara masing-masing partai politik berdasarkan wilayah administrasi pemerintahan, misalnya hasil sementara perolehan suara untuk provinsi, kabupaten atau kota. KPU DKI Jakarta, rupanya menyadari betul bahwa sistem pemilihan umum telah berubah. Daerah pemilihan yang sebelumnya terikat dengan wilayah administrasi pemerintahan, kini lebih mengacu pada perimbangan jumlah penduduk. Dari laporan itu, kita akan mengetahui secara rinci perolehan suara masing-masing partai politik di masing-masing daerah pemilihan.

Dengan mengetahui hasil perolehan suara di masing-masing daerah pemilihan, bisa diprediksikan berapa perolehan kursi masing-masing partai politik, serta siapa calon yang akan duduk di lembaga perwakilan. Tak banyak website resmi yang melaporkan perkembangan hasil perhitungan suara seperti yang dilakukan KPUD DKI Jakarta. Ada kecenderungan website resmi hanya mengumumkan perolehan suara berdasarkan wilayah administrasi pemerintahan, yakni nasional, provinsi, kabupaten dan kota, hingga kecamatan. Pola yang sama--menampilkan perhitungan sementara berdasarkan wilayah administrasi pemerintahan, ternyata juga dilakukan website.

Boleh jadi, karena KPU menampilkan hasil perhitungan suara berdasarkan wilayah administratif, hal serupa dilakukan website lain. Termasuk media massa. Memang, data perolehan suara yang dilaporkan KPU lengkap, meliputi data seluruh provinsi, kabupaten/kota, hingga kecamatan. Namun jangan berharap anda akan mendapatkan data untuk masing-masing daerah pemilihan. Misalnya daerah pemilihan Jakarta I atau daerah pemilihan Jawa Barat I. Search engine KPU tak bisa memenuhi permintaan anda. Jika anda mau, klik dulu menu mengenai daerah pemilihan yang anda inginkan.

PENILAIAN KINERJA TEKNOLOGI TABULASI

Page 19: Smart Democracy & Voting

Boleh jadi, karena KPU menampilkan hasil perhitungan suara berdasarkan wilayah administratif, hal serupa dilakukan website lain. Termasuk media massa. Memang, data perolehan suara yang dilaporkan KPU lengkap, meliputi data seluruh provinsi, kabupaten/kota, hingga kecamatan. Namun jangan berharap anda akan mendapatkan data untuk masing-masing daerah pemilihan. Misalnya daerah pemilihan Jakarta I atau daerah pemilihan Jawa Barat I. Search engine KPU tak bisa memenuhi permintaan anda. Jika anda mau, klik dulu menu mengenai daerah pemilihan yang anda inginkan.

Perhatikan betul wilayah yang masuk dalam daerah pemilihan bersangkutan, lalu berpindah ke perhitungan suara. Kumpulkan satu persatu wilayah yang masuk daerah pemilihan, lantas bikin tabulasi sendiri. Mengapa website KPU masih mengumumkan hasil perolehan suara 'model lama'? Bukankah sistem pemilu telah berubah saat ini. Inilah yang menjadi pertanyaan kita semua. Mengapa institusi sebesar KPU sampai lalai atau tidak memperhatikan format penyampaian informasi kepada publik melalui website resmi. Terlalu gegabah jika kita menyatakan KPU sengaja melakukan itu. Karena sebagai penyelenggara, KPU--termasuk personil yang ada di lembaga ini--, pemahaman mengenai sistem pemilu beserta penerapannya akan lebih baik ketimbang masyarakat umum.

Karena memiliki pemahaman yang lebih baik, dengan sendirinya KPU seharusnya bisa mengkomunikasikan kepada masyarakat lebih baik dan taat pada ketentuan perundangan. Dalam konteks penyampaian informasi mengenai hasil perhitungan suara apalagi laporan itu menjadi rujukan resmi, format penyampaiannya mengikuti sistem atau mekanisme yang diterapkan dalam pemilu. Karena daerah pemilu sekarang tidak lagi terikat dengan wilayah administrasi pemerintahan, KPU tentu saja konsisten dengan aturan main ini. Dengan demikian, laporan perhitungan sementara perolehan suara masing-masing partai politik, harus berorientasi pada daerah pemilihan. Laporan seperti ini amat dibutuhkan calon anggota legislatif, pengurus partai politik, pendukung partai politik dan masyarakat luas. Rupanya, KPU menganggap remeh soal laporan perkembangan perhitungan suara.

Buktinya, pada website resmi KPU, format perhitungan suara masih mengacu pada wilayah administrasi pemerintahan, dari tingkat nasional hingga tingkat kecamatan. Tak jelas, mengapa model perhitungan kuno seperti ini masih nongol di website KPU. Ada unsur kesengajaan, atau semata-mata karena kelalaian? Kasus ini, boleh jadi, menjadi semacam 'ikon' betapa semrawutnya KPU menyiapkan Pemilu kali ini. Bagaimana tidak. Pada satu sisi gencar disosialisasikan sistem pemilu baru dan daerah pemilihan tidak lagi terikat dengan wilayah administratif. Pada sisi lain, KPU mengumumkan hasil perolehan suara berdasarkan wilayah administratif. Mengapa bisa terjadi hal seperti ini? Hanya KPU yang bisa menjawabnya.

LANJUTAN : PENILAIAN KINERJA ..............

Page 20: Smart Democracy & Voting

KOMPLEKSITAS SISTEM COUNTING

DP 2

Remark : • Diselenggarakan di 33 Provinsi, 471 Kab/Kota, 6.576 Kecamatan, 77.159 Kelurahan/Desa, dan 512.188

TPS• Dengan Pemilih Lebih Dari 171 Juta dan Peserta Pemilu : 38 Partai Nasional dan 6 Partai Lokal [Di Aceh] • Yang Akan Memilih Lebih Dari 20 Ribu Anggota Legislatif dari Sekitar 1,4 Juta Calon Legislatif

TPS 2

TPS 3

General Election Information System with Large Scale Tabulation Technology

300-500 Pemilih/TPS

PEMILU DPR, DPD, DPRD

Calon 1....Calon 400

Calon 1....Calon 400

Calon 1....Calon 400

Calon 1............Calon 1500

Calon 1............Calon 1500

Calon 1........Calon 1200

Calon 1............Calon 1500

Calon 1............Calon 1500

Calon 1........Calon 1200

Calon 1............Calon 1500

Calon 1............Calon 1500

Calon 1........Calon 1200

120 Lembar C1 -IT/TPS

Proven Optical Mark Recognition TechnologyReliable & Robust Scanner Technology

DPR (77 DP), DPD (33 DP), DPRD Prov (486 DP), DPRD Kab/Kota (1581 DP)

DP 2.177DP 1

Calon 1............Calon 1500

Calon 1............Calon 1500

Calon 1........Calon 1200

TPS 1

TPS 512.376

Page 21: Smart Democracy & Voting

Overview e-Counting

Page 22: Smart Democracy & Voting

Digital Form[i.e. Excel]

Aplikasi Input Data[System Entry Manual]

Optical Scan[Marking Technology]

CORE ELECTION SOFTWARE[> 28 Aplikasi Utama] [Hybrid Architecture : Centralized & Decentralized]

Portal[Publik & Pusat

Tabulasi]Aplikasi View Data View Data Berbasis

BI & Digital Dashboard

Centralized Approach

Distributed Approach

Centralized Approach

Distributed Approach

Best

Practices

Test

ed &

Prov

en

PLAN A

PLAN B

PLAN C

Distributed : Jika Jaringan Tidak Bagus

MULTIPEL SISTEM INPUT & TABULASI

Page 23: Smart Democracy & Voting

MODEL SISTEM E-COUNTING[Counting Proces Dilakukan di Counting Center VS di TPS]

Central Count (CCOS)[LondonElect – Europe]

Presinct Count (PCOS) [Philipina & US]

Proses Counting Di Pusatkan Di Counting Center. Scanning Pada Level Paper Ballot

Proses Counting Dilakukan Di TPS. Scanning Pada Level Paper Ballot

VERSI INDONESIA :• Model London Elect Dengan Scanning Pada Level C1/Rekap TPS atau Modifikasi CCOS [not Best Practices]• Model London Elect (CCOS) Dengan Scanning Pada Level Paper Ballot [Surat Suara]• Model Philipina (PCOS - Smartmatic) & US (PCOS - Accuvote OS)

Both Used OMR

Technology

Page 24: Smart Democracy & Voting

RANCANGAN LARGE SCALE E-COUNTING SYSTEM[Model London Elect + Tabulasi + Integrasi Sistem]

Suara dihitung di

TPS

Form IT - Sertifikat Hasil Penghitungan Suara dariTPS diterima KPUD

KAB/KOTA

Penyimpanan Data/Image using e-Filling, Convert to database, Send to Data Center & Monitoring data entry

Pemilih mencoblosCaleg / Capres

FORMS SCANNING & ENCRYPTION, e-

FILLING, COVERTING, SEND

TO IDCValidasiDokume

n

Entri Data [Scan]

“MANUAL VOTING” di TPS & Perhitung Elektronik Dimulai

Dari Sertifikat HPS TPS

OMR

Anggota KPU

Kab/Kota

Verifikasi / Analisis data status scanning (Stop Light Chart)

471 KPU Kab/Kota

471 KPU Kab/Kota

VERIFICATION &ADJUDICATION

Kasubbag Data

Hasil Scan Sertifikat HasilPenghitunganSuara TPS [C1]

=?

GreenYellow/

RedAuto

approvalBack up data

Update & Approval

Staf

MONITORING / REPORTING

KPU

AnggotaKPU

IDC & DRC KPU

SERVER FARM

IntranetKPU

TPS

Operator

PPS (Kelurahan)

ValidasiDokume

n

SalinForm Manual

dalam Form IT

Sertifikat Hasil Penghitungan Suara

dariTPS diterimadi Kelurahan

FORMSCONVERT

Pusat Tabulasi Kab/Kota

Pusat TabulasiNasional

Hasil Tabulasi Nasional

Pemilu 2009

InternetPublik

Masyarakat

AnggotaKPU Prov

Pusat TabulasiProvinsi

Hasil Tabulasi Prov.Pemilu 2009

33 KPU Prov.

Convert to database (QA), & Monitoring Status data entry

3

FORM PROCESSING

& DATA WAREHOUSE

471 KPU Kab/Kota

Hasil Tabulasi Kab/Kota

Pemilu 2009

2

4

5

77

7

8

6

1

Page 25: Smart Democracy & Voting

MODEL SURAT SUARA[Pemilu Legislatif]

SAVE RP

750 MILY

AR

DifableFriendly

Page 26: Smart Democracy & Voting

• Terdapat Kegagalan Teknologi ICR (Handwriting Recognition) Yang Tidak Tepat, Tidak Sesuai Rekomendasi Tim Ahli, dan Tidak Sesuai Best Practices [di : EU, US, dan Berbagai Negara Memakai Marking Technology (OMR)] Untuk Entry Data Sehingga Hasil Tidak Akurat, Banyak Kesalahan, dan Perlu Verifikasi Yang Melelahkan.

• NAMUN

• Tim Integrasi Sistem [Kami] Dalam Waktu Kurang Dari 10 Hari [27 Maret S/d 4 April 2009] Berhasil Menyiapkan Semuanya Aplikasi [Untuk 471 Counting Center s/d DRC] Yang Dibutuhkan [Selain ICR dan Server Yang Bukan Merupakan Tanggung Jawab Kami] Dan Hampir Semuanya Berjalan Dengan Baik [Except Statics View]

Lihat Dokumentasi Kronologis Dialektika OMR VS ICR di : http://hdn.zamrudtechnology.com/2009/04/30/dokumentasi-

kronologis-icr-pemilu-2009-dan-it-kpu/

DUMB

EXPERIENCECATATAN PADA E-COUNTING PEMILU 2009

HARDEXPERIENCE

Page 27: Smart Democracy & Voting

OPTIMIZED DEPLOYMENT ARCHITECTURE[Rancangan Pemilu 2009 Dari Tim Ahli]

INTERNET PUBLIK

>= 100 Mbps

64 - 256 kbps[IP VPN]

Server Aplikasi/Konsolidasi [5 unit]& Storage Server

Server OMR [QA] Processing [10 unit]

• 471 Kab/Kota

• 33 Provinsi

Dengan Efisiensi 0,6 Kapasitas Konversi OMR Per Server adalah 1,3 Juta Lembar/Hari

1 Gbps

INTRANET

Backbone intranet menerima beban 2,2 TB [70 juta lembar] selama 5,4 hari (130 jam)

Server DRC [2 unit] & Storage Server

DRC

Setiap Kab/Kota memproses dan mengalirkan data via jaringan komunikasi sebesar 4,6 GB data [150 ribu lembar] dalam waktu 5,4 hari (130 jam)

• Asumsi View ~ 1MB per hari (1 hari = 20 jam) per pengguna internet Indonesia.

• 1 juta per jam orang masing-masing akan melakukan search and view 1MB data.

• Jadi beban server publik untuk melakukan search dan query database adalah 1TB per jam setara dg 278 MB per detik pemrosesan

Server TNP &Aplikasi LN [3 unit]

25 juta pemakai internet Indonesia

Server Publik & Mail Server [5 unit]

>=100 Mbps

IIX Port& Load balancer

Back-up Server [lupgrade lama]& Storage Server

TNP Provinsi, Kab /Kota, danPPLN[504 + 117] lokasi akses

Page 28: Smart Democracy & Voting

ISU KEAMANAN SISTEM

1. Hasil Scan Secara Otomatis [oleh program e-CountingLocal] diberi Watermark & Dilakukan Enkripsi Di KPUD Kab/Kota

2. Data Dikirim/Push [Diambil/Pull] ke [oleh] Pusat Data memakai fasilitas pengiriman yang aman yaitu SCP [Secure Copy] via Jaringan Intranet berbasis VPN-IP yang disediakan dan diamankan oleh penyedia jaringan [Telkom, Indosat, ... atau lainnya] disamping itu jaringan intranet tersebut juga diamankan oleh Tenaga Ahli Keamanan Jaringan Sipemilu berbasis Perangkat Keamanan Jaringan Terpadu [Routers].

3. Setelah proses konversi [image ke database] oleh 10 processing & e-counting server, data yang berupa angka yang sensitif terhadap perubahan disimpan kedalam database melalui Enkripsi. Verifikasi dan Validasi Hasil Perhitungan Suara di KPUD dilakukan dengan akses via https

4. Data luaran dari 10 processing & e-counting server dikonsolidasikan kedalam sebuah Database Perhitungan Suara & Sipemilu.

5. Dibuatkan mirror terhadap database tersebut yaitu : DRC mirror yang lokasinya dirahasiakan dan kedua adalah mirror untuk server publik yang menampilkan hasil perhitungan suara secara transparan dan dalam tenggang waktu yang hampir real-time.

6. Meningkatkan Awareness Hacker Terkait Untung/Rugi Serta Konsekuensi Pelanggaran UU ITE [Termasuk Konsekuensi Hacking Atas Data Milik Masyarakat & Negara]

Page 29: Smart Democracy & Voting

Overview e-Voting

Page 30: Smart Democracy & Voting

MODEL PERALATAN E-VOTING[Model INDIA VS US]

EVM[INDIA]

Accuvote TSX[US]

Election Dengan Jumlah Partai & Calon Tidak Terlalu Banyak

Election Dengan Jumlah Partai & Calon Banyak Dan Bervariasi

Page 31: Smart Democracy & Voting

MODEL PERALATAN E-VOTING[Model Accuvote TSX (US) + VVPB (Voter Veriable Paper Ballot)]

3 in 1S o l u s i

Terintegrasi Dengan

Modul-ModulE-Election

Page 32: Smart Democracy & Voting

MODEL SURAT SUARA UNTUK AUDIT MANUAL & ELEKTRONIK

[Pemilu Legislatif]

Page 33: Smart Democracy & Voting

SOLUSI TERBAIK : HYBRID DEPLOYMENT ARCHITECTURE[For Pemilu 2014 & Pilkada : Kombinasi e-Counting & e-Voting]

INTERNET PUBLIK

>= 100 Mbps

64 - 256 kbps[IP VPN]

Server Aplikasi/Konsolidasi [5 unit]& Storage Server

Server OMR [QA] Processing [10 unit]

• 471 Kab/Kota

• 33 Provinsi

Dengan Efisiensi 0,6 Kapasitas Konversi OMR Per Server adalah 1,3 Juta Lembar/Hari

1 Gbps

INTRANET

Backbone intranet menerima beban 2,2 TB [70 juta lembar] selama 5,4 hari (130 jam)

Server DRC [2 unit] & Storage Server

DRC

• Asumsi View ~ 1MB per hari (1 hari = 20 jam) per pengguna internet Indonesia.

• 1 juta per jam orang masing-masing akan melakukan search and view 1MB data.

• Jadi beban server publik untuk melakukan search dan query database adalah 1TB per jam setara dg 278 MB per detik pemrosesan

Server TNP &Aplikasi LN [3 unit]

25 juta pemakai internet Indonesia

Server Publik & Mail Server [5 unit]

>=100 Mbps

IIX Port& Load balancer

Back-up Server [lupgrade lama]& Storage Server

TNP Provinsi, Kab /Kota, danPPLN[504 + 117] lokasi akses

e-Counting Model CCOS (LondonElect) [98%]e-Counting Model PCOS (Accuvote OS) [<2%]e-Voting Model DRE+VVPB [<2%]

Setiap Kab/Kota memproses dan mengalirkan data via jaringan komunikasi sebesar 4,6 GB data [150 ribu lembar] dalam waktu 5,4 hari (130 jam)

Page 34: Smart Democracy & Voting

ANALISIS QCD BERBAGAI SOLUSI

MANUAL

E-Election + E-Counting

[CCOS]

E-Election + E-Voting

[PCOS]

E-Election + E-Voting

[DRE+VVPB]

Quality Cost Delivery• Rawan Kecurangan

Rekapitulasi Manual (Belanja Suara)

• Sangat Melelahkan• Rawan Kesalahan & Sulit

Koreksi

Berbiaya Besar Seperti Saat Ini

Penghitungan Suara Lama (1 Bulan)

• Lebih Sulit Belanja Suara• Usaha Lebih Ringan• Mengurangi Kesalahan

Manual & Mudah Koreksi

Berbiaya Jauh Lebih Hemat s/d Rp 9 Trilyun (dg Modif Surat Suara & Pengurangan Jml TPS)

Penghitungan Suara Lebih Cepat & Akurat (2 s/d 3 Hari)

• Sulit Belanja Suara Namun Lebih Rawan Kecurangan Elektronik

• Lebih Ringan• Mengurangi Kesalahan

Manual & Mudah Koreksi

Berbiaya Lebih Besar Dari Manual (s/d Rp 5 Trilyun Tambahan) & Perlu SDM IT Sangat banyak

Penghitungan Suara Lebih Cepat & Akurat (1 Hari)

• Sulit Belanja Suara Namun Lebih Rawan Kecurangan Elektronik

• Lebih Ringan• Mengurangi Kesalahan

Manual & Mudah Koreksi

Penghitungan Suara Lebih Cepat & Akurat (1 Hari)

Berbiaya Lebih Besar Dari Manual (s/d Rp 15 Trilyun Tambahan) & Perlu SDM IT Sangat banyak

London Elect

Smartmatic - Philipina

Accuvote TSX - US

Page 35: Smart Democracy & Voting

Integrated Hardware, Software, and Services Solutions Support the Entire Election Process dari ES&S :

Solusi Milik Kompetitor

Page 36: Smart Democracy & Voting

Mesin eVoting Dari ES&S Solusi Milik Kompetitor