Slide Terapi Permainan

download Slide Terapi Permainan

of 21

description

slide terapi permainan

Transcript of Slide Terapi Permainan

  • Terapi Bermain(Play Therapy)Sebagai Bagian dari Psikoterapi

  • Welcoming QuestionCeritakan masalah yang Anda rasakan paling mengganggu hidup Anda ketika masih anak-anak!

  • Definisi BermainTertawa adalah tanda dari kegiatan bermain dan tertawa ada di dalam aktivitas sosial yang dilakukan bersama dengan sekelompok teman (Milar, 1972)Yang penting dan perlu ada di dalam kegiatan bermain adalah rasa senang dan yang ditandai dengan tertawa (James Sully)Ahli mengatakan: bermain bukan semata-mata demi kesenangan, ada sasaran: prestasi Jadi bermain? Tidak ada jawaban yang deskriptif. Berbagai pendapat di atas dapat dilihat seperti suatu benang yang saling terkait

  • Ciri Kegiatan Bermain (Rubin et. al, 1999)Dilakukan berdasarkan motivasi intrinsik muncul dari keinginan pribadi,untuk kepentingan sendiriPerasaan dari orang-orang yang terlibat dalam kegiatan bermain diwarnai oleh emosi-emosi positif/ punya nilai bagi anakFleksibel mudah beralih dari satu aktivitas ke aktivitas lainLebih menekankan pada proses yang berlangsung dibandingkan hasil akhirBebas memilih penting untuk anak kecilMempunyai kualitas pura-pura terpisah dari kehidupan nyataAda aturan main untuk anak di atas 7 tahunMelamun mulai terjadi pada remaja cikal bakal ind. dewasa dengan ide-ide

  • Tahapan Bermain(Rubin et. al, 1983)Bermain fungsionil (Functional Play): 1-2 th, gerakan sederhana dan berulang-ulang. Cth: mendorong dan menarik mobil-mobilanBangun Membangun (Constructive Play):3-6 th, anak membentuk/ menciptakan bangunan tertentu dengan alat permainan yang ada. Cth: membuat rumah dengan balok kayu/ potongan legoBermain pura-pura (Make-believe play): 3-7 th, anak menirukan kegiatan orang yang dijumpai dalam hidup sehari-hari; melakukan peran imajinatif. Cth: main polisi-penjahat, jadi supermanPermainan dengan peraturan (Games with rules): 6-11 th, anak sudah paham dan bersedia mematuhi aturan permainan. Cth: main kartu, monopoli

  • Mengapa bermain dapat digunakan sebagai media terapi?Bermain memungkinkan anak untuk mengkomunikasikan perasaannya secara efektif, dan secara alami bermain sudah terberi pada anakDengan bermain, orang dewasa dapat masuk ke dunia anak dan anak merasa lebih diterima dan dipedulikanMengobservasi anak pada saat bermain membantu orang tua untuk memahami anak lebih baikBermain menyenangkan untuk anak, sehingga memungkinkan untuk rileks dan mengurangi kecemasan, serta pertahanan diri anak

  • Lanjutan 6. Bermain memberikan kesempatan pada anak untuk melepaskan perasaannya, melampiaskan perasaan frustrasi pada alat permainan, tanpa merasa takut pada orang dewasa7. Bermain memberi anak kesempatan untuk mengembangkan keterampilan sosial yang dapat digunakan dalam situasi lain8. Bermain memberi anak tantangan untuk mencoba peran baru, dan anak dapat bereksperimen dengan situasi yang aman dengan berbagai cara pemecahan masalah

  • Berbagai Pendekatan dalam Terapi Bermain

  • Pendekatan Psikoanalisa (Psychoanalitic Approach)3 hal penting agar terapi sukses:Klien harus datang ke terapi dengan kesadaran bahwa ia memiliki masalah, dan yakin terapis dapat menolong merekaKlien harus dapat mencapai transference dengan terapis terapis dilihat sebagai pengganti ayah, ibu, dllKlien harus dapat melakukan asosiasi bebas butuh kemampuan verbal untuk menyatakan perasaan dan pemikiran yang terdalam, dan dapat bicara terbuka Ketiga hal tersebut sulit untuk dilakukan oleh anak-anak. Cara atasi? Dengan bermain

  • Lanjutan Pendekatan Psikoanalisa Analisis Bermain Melanie Klein Salah satu pelopor terapi bermainMulai gunakan terapi bermain secara mendalam dan meluas pada tahun 1919 untuk menyelami alam ketidaksadaran anakBermain = asosiasi bebas anak bisa ungkapkan rahasia mengenai perasaannya: ketakutannya, kesenangannyaAsumsi terapi bermain Klein: sebagian besar aktivitas bermain pada anak-anak merupakan ekspresi konflik seksual atau agresi terkait dengan hub. anak-ortuPerasaan anak kepada orangtua kontradiktif: senang kesal, tergantung frustrasi karena tergantung mudah diungkapkan dengan bermain

  • Lanjutan Analisis Bermain Melanie Klein Proses TerapiDi dalam ruangan terapi diletakkan berbagai macam alat permainan yang memungkinkan anak mengemukakan anak perasaannya, misal: mobil-mobilan, boneka manusia, boneka tangan,binatang, meja dan kursi mainan, pensil, dough, dllAnak dibebaskan bermain sesuka hatinyaTerapis mengobservasi perbuatan, dan ekspresi wajah, dan perkataan anak, kemudian menterjemahkan arti dibalik aktivitas simbolik tersebut. Misal: anak mengubur boneka laki-laki di pasir anak marah terhadap ayahTerapis mengkonfirmasikan arti dari terjemahan tersebut dapat membuat anak merasa tidak nyaman

  • Pendekatan Hubungan(Relationship Approach)Terinspirasi oleh Carl Rogers (Client-centered therapy) penekanan pada kualitas interaksi anak-terapisTerapis ciptakan suasana penerimaan yang total terapis tidak kritik anak, tetapi lakukan komunikasi secara terbuka, hangat, penuh penghargaan anak sendiri akan menemukan jalan keluar dari permasalahan, bukan terapisTujuan utama terapi: pencapaian kewaspadaan diri dan mengetahui apa yang harus dilakukanFungsi terapis: pemberi unconditional positive regard sering tidak diperoleh anak dari orang tua karena orang tua sangkal perasaan anak saat dewasa, ind.tidak kenal perasaannya Contoh?

  • Lanjutan Pendekatan HubunganTerapi Non-Direktif Virginia AxlineContoh kasus Axline: anak laki-laki 7 tahun akan dioperasi perasaan takut ditransformasikan ke perasaan marah pada staf rumah sakit orang tua malu dan katakan pada anak: mereka malu dengan t.l. anak dan minta anak untuk bersikap seperti laki-laki & anak dijanjikan anak mendapat sepeda apabila tidak lagi ber.t.l. demikian anak menurut anak menderita asma karena perasaan takut dan kesedihan yang tidak dapat diekspresikan Roger: Perasaan anak sering ditolak oleh orang tua melalui kritik, hukuman, dan interpretasi ulang yang tidak tepat. Contoh?

  • Lanjutan Terapi Non-Direktif Virginia Axline8 prinsip dasar terapi hubungan:

    Terapis harus menciptakan hubungan yang hangat dan bersahabat dengan anak, ruangan terapi juga harus dirasakan anak sebagai ruangan yang aman dan nyamanTerapis harus menerima anak apa adanya tanpa pujian dan kritikTerapis harus menciptakan iklim yang permisif terkait dengan penggunaan permainan dan waktu bermain untuk setiap alat, jangan memaksa anak untuk menjawab pertanyaanTerapis mengenali perasaan anak dan berusaha untuk merefleksikan kembali kepada anak bantu anak untuk peroleh insight

  • Lanjutan 8 prinsip dasar terapi hubungan5. Terapis harus menghargai anak dan memandang bahwa anak dapat menyelesaikan masalahnya sendiri kesuksesan terapi ada di tangan anak6. Anak memimpin terapi, terapis mengikuti: tidak ada pertanyaan, kritik, arahan, saran, penguatan, persetujuan mengenai perilaku anak7. Terapi tidak boleh dilakukan dengan terburu-buru8. Ada batasan yang perlu ditentukan sejak awal batasan mengarahkan anak pada kenyataan, membantu anak untuk memenuhi tanggung jawabnya, dan membuat anak merasa aman.

  • Lanjutan 8 prinsip dasar terapi hubungan3 batasan pada terapi non-direktif:Anak tidak boleh menyakiti diri dan terapisAnak tidak boleh merusak mainan dalam ruang terapiAnak bebas menggunakan terapis selama sesi terapi, dan anak harus meninggalkan ruangan pada saat sesi terapi berakhir

  • Pendekatan Terstruktur(Structured Approach)Karakteristik Pendekatan terstruktur:Penekanan pada treatment yang lebih singkat, dengan tujuan yang spesifik dan strategi yang jelas pada awal terapiTerfokus pada kenyataan saat ini daripada masa lalu yang tidak disadariBerusaha menghindari penggunaan interpretasi simbolikPenekanan pada pentingnya hubungan anak-terapisMenggunakan seni untuk mengekspresikan diri: musik, literatur, drama, boneka tangan, dan bermain bebas

  • Lanjutan Pendekatan TerstrukturPermainan untuk anak yang lebih kecil: boneka tangan, mainan miniatur, alat keterampilan, bak pasirPermainan untuk anak yang lebih tua: Permainan dengan papan, permainan konstruktif, permainan dengan kertas dan pensil, permainan komputerAda sejumlah struktur yang ditetapkan: batasan, mainan tertentu yang disediakan, aktivitas bermain yang disarankan batasan, mainan tertentu yang disediakan, aktivitas bermain yang disarankan tergantung tahap perkembangan dan kepribadian anak, serta tujuan spesifik dari terapiAnak bebas mengungkapkan perasaannya bisa dari balik layar (panggung boneka)

  • Metode-Metode Pendekatan TerstrukturTerapi bermain dengan kostum: tujuan terapi anak dapat bebas mengekspresikan diri dengan mencari tokoh imajiner yang sesuai dengan konflik yang dialamiPembacaan cerita: anak dibacakan cerita yang mirip dengan permasalahan yang dialami kemudian anak diminta untuk membantu tokoh dalam cerita menyelesaikan masalahnya. Terapi seni: anak diberikan berbagai macam perlengkapan seni (dough, krayon, kertas, cat air, dll) untuk digunakan seperti yang diinginkan. Anak bebas mengekspresikan diri. Hasil seni dianalisa terapis

  • SekianTerima kasih atas perhatian dan partisipasi Anda