Slide Proposal2
description
Transcript of Slide Proposal2
PROPOSAL SKRIPSIOLEH :
RAHMADILA PUTRI MUSANTRI11310298
JURUSAN KEDOKTERAN UMUMFAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MALAHAYATIMEI 2015
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB STRES PADA MAHSISWA KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI BANDAR
LAMPUNG
BAB 1
LATAR BELAKANGDari beberapa penelitian
yang pernah dilakukan, ditemukan bahwa tingkat stres pada mahasiswa cukup tinggi penyebabnya antara lain adalah masalah akademik, yang berkaitan dengan kegagalan mahasiswa dalam menyelesaikan tuntutan akademiknya, prestasi akademik yg rendah dan masalah tugas perkuliahan.
Tuntutan internal maupun eksternal dari kehidupan akakdemik dapat memberikan tekanan yang melampaui batas kemampuan mahasiswa, sehingga mengakibatkan terjadinya stres. Stres yang berkepanjangan dapat mengakibatkan penurunan kemampuan beradaptasi dengan lingkungannya.
PENELITIAN TERKAIT
Penelitian yang dilakukan di Indonesia oleh Irfan Soleh
pada mahasiswa Universitas malahayati 2014
dari 213 responden sebanyak 108 responden (50,7%)
mengalami stres.
Di Amerika Utara penelitian yang dilakukan terhadap 100
mahasiswa menunjukkan bahwa prevalensi stres pada
mahasiswa adalah 38%.
Shannone, R., Bradley, C.N., & Teresa, M.H. Sources of Stress among College Student 1999.
College Student Journal,
Penelitian yang dilakukan di Asia menunjukkan hasil sebagai berikut (Sreeramareddy. 2007) Di Pakistan, dengan 161 partisipan, prevalensi
stres mahasiswa fakultas kedokteran adalah 30,84%. (Saipanish, R., 2003) di Thailand, dengan 686 partisipan, prevalensi stres mahasiswa
fakultas kedokteran adalah 61,4%. (Sherina M. et al) Di Malaysia, dengan 396 partisipan, prevalensi stres mahasiswa fakultas kedokteran
adalah 41,9%.
APA SAJAKAH FAKTOR YANG MENYEBABKAN TERJADINYA STRES PADA MAHASISWA
KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI BANDAR LAMPUNG ?
TUJUAN PENELITIAN
RUMUSAN MASALAH
PENELITIAN INI BERTUJUAN UNTUK MENGETAHUI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB STRES PADA MAHASISWA KEDOKTERAN UNIVERSITAS
MALAHAYATI BANDAR LAMPUNG
TUJUAN UMUM
TUJUAN KHUSUS
1. MENGETAHUI APAKAH SELF DIRECTED LEARNING MEMPENGARUHI TINGKAT STRES PADA MAHASISWA KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
2. MENGETAHUI APAKAH LINGKUNGAN AKADEMIK MEMPENGARUHI TINGKAT STRES PADA MAHASISWA KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
MANFAAT PENELITIAN
BAGI INSTITUSI PENDIDIKAN
BAGI MAHASISWA
BAGI PENELITI
DIHARAPKAN DAPAT MEMBERIKAN INFORMASI DAN MASUKAN BAGI
INSTITUSI PENDIDIKAN KHUSUSNYA DI FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MALAHAYATI BANDAR LAMPUNG
DIHARAPKAN DAPAT MEMBERIKAN INFORMASI PADA MAHASISWA MENGENAI FAKTOR PENYEBAB
TERJADINYA STRES PADA MAHASISWA KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MALAHAYATI BANDAR LAMPUNG
MENDAPATKAN PENGETAHUAN DAN WAWASAN SECARA LANGSUNG
DALAM MELAKSANAKAN PENELITIAN DAN PENYUSUNAN
LAPORAN HASIL PENELITIAN, SERTA MENINGKATKAN KETERAMPILAN
PENELITI UNTUK MENYAJIKAN FAKTA SECARA JELAS DAN SISTEMATIS
BAB 2TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 DEFINISI STRES
Stres adalah kondisi yang disebabkan oleh interaksi individu dengan lingkungannya,
menimbulkan persepsi jarak antara tuntutan – tuntutan yang berasal dari situasi yang
bersumber pada sistem biologis, psikologis dan sosial seseorang.
2.1.2 JENIS-JENIS STRES
Hans Selye membagi stres menjadi dua :
1. Distress ( Stres Negatif)Stres yang bersifat tidak menyenangkan. Individu akan mengalami rasa cemas, ketakutan, kekhawatiran, ataupun gelisah
2. Eustress ( Stres Positif)Stres yang bersifat menyenangkan. Eustress dapat meningkatkan kewaspadaan, kognisi, konsentrasi dan performansi individu.
2.1.3 PATOFISIOLOGI STRES
1. Local Adaption Syndrome (LAS)Merupakan respon jaringan, organ atau bagian tubuh tertentu terhadap stres karena trauma, penyakit atau perubahan fisiologis lainnya. Seperti respon nyeri dan respon inflamasi
2. General Adaption Syndrome (GAS)Merupakan respon fisiologis dari seluruh tubuh terhadap stres. Respon yang terlibat adalah sistem saraf otonom dan endokrin.
2.1.4 RESPON STRES
1. Fisiologis : Tekanan darah meningkat, keletihan, gangguan lambung, sakit kepala, dll
2. Emosional dan perilaku stres : ansietas, depresi, penurunan minat dan motifasi, dll
3. Perilaku : Konstruktif dan Dekstruktif
2.1.5 INDIKATOR STRES
Stres dibagi menjadi enam tingkatan.
Stres tahap 1 Stres tahap 2 Stres tahap 3 Stres tahap 4 Stres tahap 5 Stres tahap 6
2.1.6 TINGKATAN STRES
Dampak Positif Meningkatkan kemampuan belajar dan berfikir
Dampak Negatif ditandai dengan empat gejala: Fisiologis, psikologis, kognitif, interpersonal
2.1.7 DAMPAK STRES
DASS (DEPRESSION ANXIETY STRESS SCALE)
KESSLER PSYCHOLOGICAL DISTRESS SCALE
2.1.8 CARA PENGUKURAN STRES
FAKTOR-FAKTOR PSIKOLOGIS UNTUK MENGURANGI STRES:
HARAPAN AKAN SELF-EFFICACY KETAHANAN PSIKOLOGIS OPTIMISME DUKUNGAN SOSIAL
2.1.9 PENATALAKSANAAN STRES
Mahasiswa merupakan usia remaja akhir yang cendrung mulai membuat penilaian tersendiri dalam menghadapi masalah yang berkenanaan dengan lingkungan mereka. Remaja mulai mempertimbangkan keabsahan pemikiran yang ada dan mempertimbangkan lebih banyak alternatifnya. Kondisi ini yang juga dapat memicu terjadinya stres, terutama pada mahasiswa yang lebih sering terpapar masalah tersebut
2.10 STRES MAHASISWA
Kemampuan untuk mengatur diri dalam belajar secara dewasa untuk peningkatan pengetahuan, keahlian, prestasi, dan pengembangkan diri individu yang diawali dengan inisiatif sendiri dengan belajar perencanaan belajar sendiri dan dilakukan sendiri, menyadari kebutuhan belajar, tujuan belajar, membuat strategi belajar, menilai hasil belajar, serta memiliki tanggung jawab sendiri menjadi agen perubahan dalam belajar.
2.2 SELF DIRECTED LEARNING
2.2.1 ASPEK-ASPEK SDL
A. SISWA MENGONTROL BANYAKNYA PENGALAMAN BELAJAR YANG TERJADI
B. PERKEMBANGAN KEAHLIANC. MENGUBAH DIRI PADA PERFORMANSI YANG LEBIH BAIKD. MANAJEMEN DIRI E. MOTIVASI DAN PENILAIAN DIRI
2.3 LINGKUNGAN AKADEMIK
lingkungan akademik adalah semua yang tampak disekeliling siswa dan adanya faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan dan tingkah lakunya dalam menjalankan aktifitas pendidikan mereka. Dalam hal ini lingkungan belajar yang baik diharapkan untuk menggugah emosi siswa agar termotivasi dalam belajar.
Sekolah merupakan lembaga pendidikan, dimana sekolah turut mempengaruhi tingkat keberhasilan belajar siswanya. Kualitas pengajar, metode pengajaran, keadaan fasilitas/perlengkapan di sekolah, keadaan ruangan, jumlah siswa per kelas, kesesuaian materi belajar dengan kemampuan siswa, pelaksanaan tata tertib, dan sebagainya, semua ini turut mempengaruhi keberhasilan belajar
2.3.1 LINGKUNGAN SEKOLAH/KAMPUS
KERANGKA TEORI
Faktor Internal
Faktor Eksternal
Perkembangan & Pertumbuhan
FisikKondisi
Kesehatan
Manajemen Diri
Motivasi
Self directed learning
Lingkungan Akademik
Lingkungan Sosial
Masalah Keuangan
Stres Mahasis
wa
KERANGKA KONSEP
Variabel Bebas Variabel Terikat
Faktor Penyebab
StresStres Mahasiswa
Self Directed Learning
Lingkungan Akademik
HIPOTESA
Hipotesis dalam penelitian ini adalah :
1. Ha. Self-directed Learning mempengaruhi stres pada mahasiswa
Ho. Self-directed Learning tidak mempengaruhi stres pada mahasiswa
2. Ha. Lingkungan Akademik mempengaruhi stres pada mahasiswa
Ho. Lingkungan Akademik tidak mempengaruhi stres pada mahasiswa
BAB 3METODELOGI PENELITIAN
Jenis dan rancangan penelitian
Jenis analitik dengan menggunakan metode cross sectional.
Waktu Dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Universitas Malahayati Bandar Lampung pada bulan Juni 2015
SUBJEK PENELITIAN
Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Kedokteran Universitas Malahayati angkatan 2014 sebanyak 240 mahasiswa
KRITERIA INKLUSI
•Mahasiswa Fakultas Kedokteran Angkatan 2014•Responden berada dikampus Universitas Malahayati saat pengumpulan data.
KRITERIA EKSKLUSI
•Mahasiswa pindahan•Tidak bersedia menjadi responden•Sedang cuti kuliah•Sakit dan berhalangan hadir
CARA PENGAMBILAN SAMPEL
Teknik pengambilan sampel Random Sampling yang di hitung menggunakan rumus slovin sehingga diperoleh sampel sebanyak 150 responden. Ditambahkan 10 persen dari seluruh populasi sehingga
jumlah sample yang digunakan sebanyak 174 responden
VARIABEL PENELITIAN
Variabel Bebas : Penyebab Stres (Self Directed Learning dan Lingkungan Akademik)
Variabel Terikat : Stres Mahasiswa
DEFINISI OPERASIONALVariabel penelitian
Definisi Operasional
Cara Ukur
Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur
Tingkat Stres
Tingkat stres yang dialami oleh mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati yang diukur dengan Kessler Psychological Distress Scale
Angket Kessler Psychological Distress Scale
1. Stres jika memperoleh nilai ≥25
2. Tidak stres jika memperoleh nilai <25
Ordinal
Kesiapan Belajar Mandiri
Tingkat Kesiapan Belajar Mandiri yang diukur dengan menggunakan SDLR
Angket Self Directed Learning Rate Scale
1. Kesiapan Belajar Mandiri baik jika memperoleh nilai ≥mean
2. Kesiapan Belajar Mandiri tidak baik jika memperoleh nilai < mean
Ordinal
Lingkungan Akademik
Lingkungan Akademik di ukur dengan menggunakan DREEM
Angket Dundee Ready Education Environment Measure
0. Lingkungan Akademik baik jika memperoleh nilai ≥ mean
1. Lingkungan Akademik tidak baik jika memperoleh nilai <mean
Ordinal
PENGOLAHAN DATA
Editing Koding Processing Cleaning
ANALISIS DATA
Univariat
Bivariat
Uji masing-masing variabel bebasnya
Uji variabel bebas dg variabel terikat Chi-square
ALUR PENELITIAN
Subyek Penelitian
Kriteria Inklusi & Eklusi
Sampel Terpilih
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
Analisis Data
Kesimpulan
BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian dilakukan di lingkungan kampus Universitas Malahayati Bandar Lampung. Data diambil dari mahasiswa kedokteran angkatan 2014 dengan memperhatikan kriteria inklusi dan eksklusi. Didapatkan sampel sebanyak 174 responden. Dilakukan uji analisa univariat dan bivariat kepada sampel menggunakan kuesioner stres, kuisioner kesiapan belajar mandiri dan kuesioner lingkungan akademik
HASIL PENELITIANKarateristik responden Jenis kelamin
NO JENIS KELAMIN JUMLAH PRESENTASE1 LAKI-LAKI 59 33.92 PEREMPUAN 115 66.1JUMLAH 174 100
ANALISA UNIVARIAT
Distribusi tingkat stres mahasiswa
Distribusi kesipan belajar mandiri
No Stres Jumlah %1 Stres 88 50.62 Tidak Stres 86 49.4Jumlah 174 100.0
No Kesiapan belajar mandiri
Jumlah %
1 Kesiapan belajar mandiri tidak baik
78 44.8
2 Kesiapan belajar mandiri baik
96 55.2
Jumlah 174 100.0
No Kesiapan belajar mandiri
Jumlah %
1 Kesiapan belajar mandiri tidak baik
78 44.8
2 Kesiapan belajar mandiri baik
96 55.2
Jumlah 174 100.0
TABEL DISTRIBUSI INDIKATOR STRES PADA MAHASISWA KEDOKTERAN ANGKATAN 2014NO Pernyataan Mean Kategori
1 Seberapa sering anda merasa semua adalah upaya
3.08 Stres
2 Seberapa sering anda merasa gugup
2.85 Stres
3 Seberapa sering anda merasa resah dan gelisah
2.64 Stres
4 Seberapa sering anda merasa tidak berharga
2.05 Tidak Stres
5 Seberapa sering anda merasa begitu gugup dan tidak ada yang bisa menenangkan
2.17 Tidak Stres
6 Seberapa sering anda merasa putus asa
2.17 Tidak Stres
TABEL DISTRIBUSI INDIKATOR KESIAPAN BELAJAR MANDIRI MAHASISWA KEDOKTERAN ANGKATAN 2014No
Pernyataan Mean Kategori
1 Saya percaya pendidikan adalah hal yang penting bagi tiap orang
4.65 Baik
2 Saya ingin terus belajar seumur hidup
4.43 Baik
3 Saya sendiri yang bertanggung jawab atas keberhasilan saya, bukan orang lain
4.35 Baik
4 Saya merasa puas bila saya telah menyelesaikan masa tugas belajar saya
1.75 Tidak baik
5 Dalam belajar saya senang bila dapat ikut memutuskan apa dan bagaimana cara belajar dan mempelajari
2.05 Tidak baik
6 Saya membutuhkan waktu beberapa saat untuk memulai dengan rencana baru
2.12 Tidak baik
TABEL DISTRIBUSI INDIKATOR LINGKUNGAN AKADEMIK MAHASISWA KEDOKTERANG ANGKATAN 2014No Pernyataan Mean kategori1 Saya yakin bahwa saya
dapat melewati tahun akademik ini
3.52 Baik
2 Kegiatan belajar mengajar membantu saya mengembangkan kompetensi saya
3.20 Baik
3 Staf pengajar bersikap sabar terhadap murid
3.08 Baik
4 Saya merasa bahwa saya dipersiapkan dengan baik
0.90 Tidak baik
5 Perilaku mencontek merupakan masalah di fakultas ini
1.12 Tidak baik
6 Kegiatan belajar mengajar terlalu menekankan pada pembelajaran informasi faktual
1.30 Tidak baik
Distribusi Lingkungan akademik
No Lingkungan akademik
Jumlah %
1 Lingkungan akademik tidak baik
83 47.7
2 Lingkungan akademik baik
91 52.3
Jumlah 174 100.0
ANALISIS BIVARIAT
Hubungan Kesiapan belajar mandiri terhadap stres mahasiswa
Kesiapan
Belajar mandiri
Tingkat Stres N % P-value OR(CI 95%)
Stres Tidak Stres
N % N %
Baik 41 (42.7%)
55 (57.3%)
96 100 2.3 (1.10-3.73)
Tidak baik
47 (60.3%)
31 (39.7%)
78 100 0.032
N 88 (50.6%)
86 (49.4%)
174 100
Hubungan lingkungan akademik terhadap stres pada mahasiswa
Lingkungan
Akademik
Tingkat Stres N % P-value OR(CI 95%)
Stres Tidak Stres
N % N %
Baik 36 (39.6%)
55 (60.4%)
91 100 2.56 (1.90-4.7)
Tidak baik
52 (62.7%)
31 (37.3%)
83 100 0.004
N 88 (50.6%)
86 (49.4%)
174 100
1. Hubungan Kesiapan Belajar Madiri dengan Stres mahasiswa
Berdasarkan hasil penelitian di dapatkan 78 responden yang memiliki kesiapan belajar mandiri tidak baik, ada sebanyak 47 responden (60.3%) yang mengalami stres. Sedangkan dari 96 responden yang memiliki kesiapan belajar mandiri baik, ada sebanyak 55 responden (57.3%) yang tidak stres. Hasil uji statistik chi square didapat nilai p value < dari ά (0,032 < 0,05).
PEMBAHASAN
Artinya Ho dapat ditolak dan disimpulkan ada hubungan kesiapan belajar mandiri dengan stres pada mahasiswa kedokteran angkatan 2014 Universitas Malahayati Bandar Lampung tahun 2015. OR didapat 2,03 yang berarti respoden yang memiliki kesiapan belajar mandiri tidak baik berisiko 2,03 kali lebih besar untuk mengalami stres dibandingkan responden yang memiliki kesiapan belajar mandiri yang baik.
2. Hubungan Kesiapan Belajar Madiri dengan Stres mahasiswa
Berdasarkan hasil penelitian di dapatkan 83 responden yang menyatakan lingkungan akademik tidak baik, ada sebanyak 52 orang (62.7%) yang mengalami stres. Sedangkan dari 91 responden yang menyatakan lingkungan akademik baik, ada sebanyak 55 responden (57.3%) yang tidak stres. Hasil uji statistik chi square didapat nilai p value < dari ά (0,004 < 0,05).
Artinya Ho dapat ditolak dan disimpulkan ada hubungan lingkungan akademik dengan stres pada mahasiswa kedokteran angkatan 2014 Universitas Malahayati Bandar Lampung tahun 2015. OR didapat 2.56 yang berarti respoden yang menyatakan lingkungan akademik tidak baik berisiko 2,56 kali lebih besar untuk mengalami stres dibandingkan responden yang menyatakan lingkungan akademik baik.
Kesimpulan Distribusi frekuensi stres pada mahasiswa dari
seluruh responden terdapat sebanyak 88 responden (50.6%) mengalami stres, dan sebanyak 86 reponden (49.4%) tidak mengalami stres.
Hasil hubungan kesiapan belajar mandiri dengan stres pada mahasiswa fakultas kedokteran angkatan 2014 yang dianalisis menggunakan chi square diperoleh (p-value = 0,032<0,05)..
Hasil hubungan lingkungan akademik dengan stres pada mahasiswa fakultas kedokteran angkatan 2014 yang dianalisis menggunakan chi square diperoleh (p-value = 0,004<0,05).
BAB V
SARAN1. Bagi tempat penelitian Institusi pendidikan diharapkan dapat memberikan
pembinaan untuk mencegah dan mengatasi gejala stres kepada mahasiswa seperti memberikan kegiatan kerohanian bagi mahasiswa di kampus, serta menyediakan layanan konseling bagi mahasiswa.
Diharapkan institusi pendidikan memberikan persiapan yang matang bagi mahasiswa baru agar dapat beradaptasi dengan baik dalam belajar di lingkungan akademiknya
Para pengajar diharapkan dalam kegiatan belajar mengajar tidak hanya menekankan pada pembelajaran mengenai informasi faktual saja tp bisa dengan memberikan pembelajaran eksplorasi.
Diharapkan institusi pendidikan dan pengajar dapat memberikan pengawasan yang ketat bagi mahasiswa yang mencontek, sehingga kegiatan menyontek tidak membudaya bagi mahasiswa.
2. Bagi Mahasiswa
Hendaknya dapat mengenali ciri-ciri stress dengan melihat indikator stres dengan skor tiga tertinggi yakni sering merasa yang dilakukan merupakan upaya, sering merasa tidak berharga, sering merasa resah dan gelisah, seehingga dapat melakukan deteksi dini gejala stres dan melakukan pencegahan atau penanggulangan sedini mungkin.
Mahasiswa diharapkan untuk dapat menyelesaikan tugas belajarnya dengan baik, salah satunya dengan melakukan manajemen waktu belajar.
Dalam belajar mahasiswa diharapkan dapat berperan aktif dalam memutuskan apa dan bagaimana cara belajar dan mempelajari sesuatu, sehingga mahasiswa dapat belajar secara efektif dan efisien sesuai dengan cara dan gaya belajar masing-masing.
Diharapkan mahasiswa untuk memiliki rencana atau program yang baik dalam mempersiapkan sesuatu khususnya dalam bidang akademiknya.
Mahasiswa diharapkan untuk lebih merasa percaya diri dalam belajar serta menanamkan nilai integritas dan keteladanan dalam diri untuk menghindari perilaku menyontek.
3. Bagi Peneliti selanjutnya
Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi referensi bagi peneliti selanjutnya dan sebagai bahan acuan pada Fakultas Kedokteran Khususnya mengenai faktor-faktor yang dapat menyebabkan stres dengan menambah variabel lain seperti motivasi belajar, kondisi kesehatan dan manajemen waktu belajar.
TERIMA KASIH