Slide Kemiskinan di Perkotaan

13
Kemiskinan di Perkotaan Anggota Kelompok: 1.Cinthya Tamara Paramitha 2.Dea Listikasari 3.Rivanggi Evan Elfian Siregar 4.Rizki Ilman

description

 

Transcript of Slide Kemiskinan di Perkotaan

Page 1: Slide Kemiskinan di Perkotaan

Kemiskinan di Perkotaan

Anggota Kelompok:1. Cinthya Tamara Paramitha2. Dea Listikasari3. Rivanggi Evan Elfian Siregar4. Rizki Ilman

Page 2: Slide Kemiskinan di Perkotaan

Definisi Kemiskinan1. Menurut Bappenas ( 2002 ), kemiskinan adalah suatu

situasi dan kondisi yang dialami seseorang atau sekelompok orang yang tidak mampu menyelenggarakan hidupnya sampai suatu taraf yang dianggap manusiawi.

2. Suparlan ( 1993 ), kemiskinan didefinisikan sebagai suatu standar tingkat hidup yang rendah, yaitu adanya suatu tingkat kekurangan materi pada sejumlah atau segolongan orang dibandingkan dengan standar kehidupan yang umum berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan.

• Jadi, kemiskinan di perkotaan adalah suatu kondisi di suatu perkotaan, dimana seseorang atau sekelompok orang mengalami keadaan standar hidup lebih rendah daripada masyarakat diperkotaan yang seharusnya.

Page 3: Slide Kemiskinan di Perkotaan

Pengelompokkan Kemiskinan

1. Kemiskinan Absolut. Seseorang dikategorikan termasuk ke dalam golongan miskin absolut apabila hasil pendapatannya berada di bawah garis kemiskinan, tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup minimum, yaitu: pangan, sandang, kesehatan, papan, dan pendidikan.

2. Kemiskinan Relatif. Seseorang yang tergolong miskin relatif sebenarnya telah hidup di atas garis kemiskinan tetapi masih berada di bawah kemampuan masyarakat sekitarnya.

3. Kemiskinan Kultural. Kemiskinan ini berkaitan erat dengan sikap seseorang atau sekelompok masyarakat yang tidak mau berusaha memperbaiki tingkat kehidupannya sekalipun ada usaha dari pihak lain yang membantunya.

Page 4: Slide Kemiskinan di Perkotaan

Indikator KemiskinanMenurut BPS

• Tidak miskin, mereka yang pengeluaran per orang per bulan lebih dari Rp 350.610.

• Hampir Tidak Miskin, pengeluaran per bulan per orang antara Rp 280.488 -Rp 350.610 atau antara Rp 9.350 -Rp11.687 per hari. Jumlahnya mencapai 27,12 juta jiwa.

•  Hampir Miskin, pengeluaran per bulan per orang antara Rp 233.740 - Rp 280.488 atau antara Rp 7.780 - Rp 9.350 per hari. Jumlah nyamencapai 30,02 juta jiwa.

• Miskin, pengeluaran perbulan per orang antara Rp 233.740 - kebawah atau sekitar Rp 7.780 - kebawah per hari. Jumlahnya mencapai 31 juta jiwa.

 • Sangat Miskin (kronis),

tidak ada kriteria berapa pengeluaran per orang per hari. Diperkirakan jumlahnya mencapai sekitar 15 juta jiwa

Page 5: Slide Kemiskinan di Perkotaan

Menurut Bappenas

• Terbatasnya kecukupan dan mutu pangan

• Terbatasnya akses dan rendahnya mutu layanan kesehatan

• Terbatasnya akses dan rendahnya mutu layanan pendidikan

• Terbatasnya kesempatan kerja dan berusaha

• Lemahnya perlindungan terhadap aset usaha dan perbedaan upah

• Terbatasnya akses layanan perumahan dan sanitasi

• Terbatasnya akses terhadap air bersih

• Lemahnya kepastian kepemilikan dan penguasaan tanah

• Memburuknya kondisi lingkungan hidup dan sumberdaya alam, serta terbatasnya akses masyarakat terhadap sumber daya alam

• Lemahnya jaminan rasa aman

• Lemahnya partisipasi• Besarnya beban

kependudukan yang disebabkan oleh besarnya tanggungan keluarga;

• Tata kelola pemerintahan yang buruk yang menyebabkan inefisiensi dan inefektivitas dalam pelayanan publik, meluasnya korupsi, dan rendahnya jaminan sosial terhadap masyarakat.

Page 6: Slide Kemiskinan di Perkotaan

Faktor-Faktor Penyebab Kemiskinan di Perkotaan

1. Ramainya masyarakat desa yang pindah ke kota (Urbanisasi)

2. Hidup di kota dengan kurangnya keterampilan dan keahlian

3. Tingkat pendidikan yang rendah4. PHK dan Pengangguran5. Kurang etos kerja dari diri sendiri

Page 7: Slide Kemiskinan di Perkotaan

7 Provinsi dengan Angka Kemiskinan Tertinggi di Indonesia

No Provinsi Angka Kemiskinan

1 Papua Barat 36,80 %

2 Papua 34,88 %

3 Maluku 27,74 %

4 Sulawesi Barat 23,19 %

5 Nusa Tenggara Timur 23,03 %

6 Nusa Tenggara Barat 21,55 %

7 Aceh 20,98 %

Page 8: Slide Kemiskinan di Perkotaan

Data Kemiskinan di RiauTahun Jumlah Persentase

Maret 2008 566.700 jiwa 10,63%

Maret 2009 527.490 jiwa 9,48 %

Maret 2010 500.260 jiwa 8,65 %

Maret 2011 482.050 jiwa 8,47 %

September 2011 472.450 jiwa 8,17%

Maret 2012 483.070 jiwa 8,22%

September 2012 481.310 jiwa 8,05%

Maret 2013 469.280 jiwa 7,72%

Page 9: Slide Kemiskinan di Perkotaan

Data Kemiskinan di Kota Pekanbaru

Tahun Jumlah Persentase

Maret 2008 245.098 43,25 %

Maret 2009 225.608 42,77 %

Maret 2010 208.909 41,76 %

Maret 2011 141.915 29,44 %

September 2011 136.113 28,81 %

Maret 2012 148.158 30,67 %

September 2012 156.426 32,50 %

Maret 2013 146.323 31,18 %

Page 10: Slide Kemiskinan di Perkotaan

Wajah Kemiskinan di Perkotaan

Page 11: Slide Kemiskinan di Perkotaan

Dampak Kemiskinan di Perkotaan

1. Kejahatan di perkotaan menjadi meningkat

2. Kota menjadi kotor, karena banyaknya pemukiman kumuh di kota.

3. Banyaknya masyarakat miskin di perkotaan yang putus sekolah

4. Kesehatan masyarakat miskin di kota tidak terpenuhi

Page 12: Slide Kemiskinan di Perkotaan

Solusi Kemiskinan di Perkotaan

1. Pemberian pelatihan keterampilan dan keahlian

2. Pemberian modal usaha3. Peningkatan pendidikan masyarakat4. Membuka lebih banyak lagi

lapangan kerja di desa dan di kota5. Pemberantasan korupsi

Page 13: Slide Kemiskinan di Perkotaan