SLIDE GIMUL.pptx

22
Penyakit Periodontal pada Diabetes Mellitus DEPARTEMEN PENYAKIT GIGI DAN MULUT FAKULTAS KEDOKTERAN RSUP H. ADAM MALIK PEMBIMBING: Drg. H. Asmulian D. Djaya Hrp, C. Ort 1

Transcript of SLIDE GIMUL.pptx

Slide 1

Penyakit Periodontal pada Diabetes MellitusDEPARTEMEN PENYAKIT GIGI DAN MULUTFAKULTAS KEDOKTERANRSUP H. ADAM MALIKPEMBIMBING:Drg. H. Asmulian D. Djaya Hrp, C. Ort1GRUP 1 Qarina Hasyala Putri (080100367) Dian Primadia Putri (100100013) Aulia Suci Maurinda(100100034) Romulus P Sianipar(100100180) Achmad Rifqy R(100100225)2PENDAHULUANDiabetes mellitus secara klinis dan genetikmerupakan kumpulan kelainan heterogen yangmempengaruhi metabolisme karbohidrat, lemak,dan protein.Karakteristik yang ditonjolkan dari diabetes ialah peningkatan kadar gula darah yang abnormal. Hiperglikemia dikarenakan oleh defisiensi sekresi insulin yang disebabkan oleh disfungsi sel beta pankreas dan/atau resistensi insulin pada hati dan otot.3PENDAHULUANDiabetes menjangkit 21 juta penduduk AStermasukLebih dari 9% dari populasi dewasa. Peningkatan pada prevalensi dan insidensidiabetes iniberhubungan langsung denganpeningkatan angka obesitas pada pendudukAmerika. Sekitar 85-90% dari kasusdiabetes adalah diabetes tipe 2, sedangkandiabetes tipe 1 sebanyak 5-10%.

4PENDAHULUAN Diabetes tipe 1 merupakan hasil dari destruksi sel beta pankreas akibat dari proses Cell-mediated auto immune, biasanya menyebabkan hilang total pada sekresi insulin. Penanda destruksi autoimun telah diidentifikasi dan dapat digunakan untuk diagnosis atau penilaian risiko. Diabetes tipe 1 biasanya muncul pada masa anak-anak dan remaja, meskipun beberapa studi menunjukkan 15-30% dari semua kasus didiagnosis pada usia lebih dari 30 tahun.Diabetes tipe 2, selanjutnya disebut non-insulin-dependent diabetes, muncul sebagai akibat dariresistensi insulin, dimana mengubah penggunaan insulin endogen yang telah diproduksi pada sel target. Pasien tipe 2 dapat tidak terdiagnosis dalam bertahun-tahun karena hiperglikemia muncul bertahap dan seringnya tanpa menunjukkan gejala55PENDAHULUAN DIAGNOSTIK DIABETES (WHO) :Gejala-gejala diabetes disertai konsentrasi glukosa plasma sewaktu 200mg/dl (11,1 mmol/l). Sewaktu didefinisikan sebagai setiap waktu dalam sehari tanpa mempedulikan waktu makan terakhir. Gejala klasik dari diabetes meliputi poliuri, polidipsi, kehilangan berat badan yang tidak dapat dijelaskan. Kadar glukosa plasma puasa 126 mg/dl (7,0 mmol/l). Puasa didefinisikan sebagai tidak ada pemasukan kalori paling tidak dalam waktu 8 jam. Kadar glukosa plasma 2-jam setelah masukan glukosa 200mg/dl (11,1 mmol/l) pada tes toleransi glukosa oral. Tes akan dilakukan dengan menggunakan zat mengandung glukosa yang setara dengan 75 gr glukosa yang dilarutkan dalam air.66PEMBAHASAN EFEK DIABETES PADA PERIODONTIUMPemeriksaan pada data yang tersedia menyatakan bukti yang kuat bahwa diabetes adalah faktor risiko untuk gingivitis dan periodontitis, dan kadar kontrol glikemik muncul sebagai faktor yang penting pada hubungan tersebut.prevalensi dan keparahan dari gingivitis telah ditunjukkan tinggi pada individu dengan diabetes. Pada anak-anak dengan diabetes tipe 1, prevalensi gingivitis lebih besar daripada anak-anak tanpa diabetes, dengan level plak yang sama.77PEMBAHASAN EFEK DIABETES PADA PERIODONTIUMpada dewasa dengan diabetes tipe 1, derajat secara keseluruhan pada inflamasi ginggival adalah sama antara subjek diabetes utuh dan subjek kontrol non diabetik dengan akumulasi plak yang sama.Inflamasi gingival yang luas juga terlihat pada dewasa dengan diabetes tipe 2 daripada kontrol non diabetes, dengan level inflamasi yang paling tinggi pada subjek dengan kontrol glikemik yang buruk.88PEMBAHASAN EFEK DIABETES PADA PERIODONTIUMPada analisis risiko multivariat, subjek diabetes mempunyai peningkatan 2,8-3,4 kali lipat risiko mempunyai periodontitis dibandingkan pada subjek non diabetes.bukti menunjukkan bahwa pada beberapa pasien diabetes dengan kontrol glikemik yang buruk dapat terbentuk destruksi periodontal yang ekstensif, sedangkan yang lain tidak. Pada sisi lain, banyak pasien diabetes yang terkontrol mempunyai kesehatan periodontal yang baik, tetapi yang lainnya mendapatkan periodontitis. Dengan demikian, kontrol metabolik pada diabetes dapat menjadi variabel yang penting pada onset dan kemajuan dari penyakit periodontal.

99PEMBAHASAN MEKANISME YANG MENYEBABKAN DIABETES DAPAT MEMPENGARUHI PERIODONTIUM

penelitian kultur menunjukkan bahwa mikroflora bakterial pada tempat penyakit periodontal pada subjek diabetik sama dengan mikroflora pada tempat penyakit yang sama pada subjek non-diabetik.Fungsi dari sel-sel imun, termasuk neutrofil, monosit, dan makrofag diubah pada diabetes. Ikatan, kemotaksis, dan fagositosis dari neutrofil sering dirusak, yang mungkin menginhibisi pembunuhan bakteri pada kantung periodontal dan peningkatan kerusakan periodontal yang signifikan.1010PEMBAHASAN MEKANISME YANG MENYEBABKAN DIABETES DAPAT MEMPENGARUHI PERIODONTIUM

Monosit darah tepi dari penderita diabetes memproduksi peningkatan dari tumor necrosis factor- (TNF-) sebagai respon antigen dari Porphyromonas gingivalis dibandingkan dengan monosit pada penderita non-diabetik.Pada individu dengan hiperglikemia yang terus menerus, protein menjadi terglikasi secara ireversibel untuk membentuk advanced glycation end products (AGEs).Protein yang mengandung karbohidrat stabil ini mempunyai efek multipel pada interaksi sel-ke-sel dan sel-ke-matriks dan secara umum diperkirakan menjadi hubungan besar antara komplikasi diabetik yang bervariasi.1111PEMBAHASAN MEKANISME YANG MENYEBABKAN DIABETES DAPAT MEMPENGARUHI PERIODONTIUM

12

12PEMBAHASAN EFEK DARI PENYAKIT PERIODONTAL PADA STATUS DIABETIKUM

Adanya periodontitis meningkatkan risiko dari memburuknya kontrol glikemik dari waktu ke waktu. subjek-subjek diabetik dengan periodontitis yang parah pada awalnya memiliki enam kali lipat peningkatan risiko memburuknya kontrol glikemik dari waktu ke waktu dibandingkan dengan subjek diabetik tanpa periodontitis.82% pasien diabetes dengan periodontitis yang parah mengalami satu atau lebih serangan kardiovaskular, serebrovaskular, atau vaskular perifer dibandingkan dengan hanya 21% subjek diabetik tanpa periodontitis.1313PEMBAHASAN EFEK DARI PENYAKIT PERIODONTAL PADA STATUS DIABETIKUM

Pada subjek dengan periodontitis yang parah, ratio kematian dari penyakit jantung iskemik 2,3 kali lebih tinggi daripada subjek tanpa periodontitis atau periodontitis ringan, dan ratio mortalitas dari nefropati diabetikum 8,5 kali lebih tinggi pada kelompok periodontitis yang parah setelah perhitungan kepada faktor risiko lain yang diketahui.Ratio mortalitas secara menyeluruh dari penyakit cardio-renal 3,5 kali lebih tinggi pada subjek dengan periodontitis yang parah. 1414PEMBAHASAN EFEK DARI PENYAKIT PERIODONTAL PADA STATUS DIABETIKUM

Beberapa penelitian dari subjek diabetes tipe 1 dan tipe 2 dengan periodontitis yang parah telah menunjukkan peningkatan kontrol glikemik diikuti scaling dan root planing dikombinasikan dengan terapi doksisiklin sistemikPenelitian yang lebih lanjut diharapkan menentukan apakah terapi periodontal menyediakan keuntungan yang signifikan pada kontrol glikemik.

1515PEMBAHASAN EFEK DARI PENYAKIT PERIODONTAL PADA STATUS DIABETIKUM

Beberapa penelitian dari subjek diabetes tipe 1 dan tipe 2 dengan periodontitis yang parah telah menunjukkan peningkatan kontrol glikemik diikuti scaling dan root planing dikombinasikan dengan terapi doksisiklin sistemikPenelitian yang lebih lanjut diharapkan menentukan apakah terapi periodontal menyediakan keuntungan yang signifikan pada kontrol glikemik.

1616PEMBAHASAN MEKANISME PENYAKIT PERIODONTAL DAPAT MEMPENGARUHI DIABETES

Penyakit periodontal dapat menyebabkan atau melangsungkan terjadinya tahap elevasi sistem inflamasi kronik. Infeksi akut bakteri dan virus diketahui dapat menyebabkan resisten insulin pada orang tanpa diabetes.Infeksi penyakit periodontal gram-negatif kronik juga menghasilkan terjadinya peningkatan resisten insulin dan kurangnya control glikemik.1717PEMBAHASAN MEKANISME PENYAKIT PERIODONTAL DAPAT MEMPENGARUHI DIABETES

Penelitian menyarankan bahwa pasien periodontitis, beberapa koloni disebabkan oleh organisme gram-negatif seperti P. gingivalis, Tannerella forsythensis, dan Prevotella intermedia, mempunyai serum marker yang lebih tinggi secara signifikan yang ditandai oleh inflamasi yaitu c-reactive protein (CRP), IL-6, dan fibrinogen daripada subjek tanpa periodontitis.Mekanisme multiple yang terkait pada regulasi sensitivitas dan resistensi insulin, termasuk adipokinesis, faktor genetik, pengaruh lingkungan dan mediator inflamasi. Sehubungan dengan kondisi inflamasi,penyakit periodontal mungkin dipengaruhi oleh proses ini.1818PEMBAHASAN PENGARUH DIABETES PADA RESPON TERAPI PERIODONTAL

Hanya sedikit bukti yang tersedia untuk mengavulasi perbandingan respon pada terapi periodontal pada pasien diabetes dan non-diabetes dengan periodontitis.Pada pasien diabetes yang terkontrol , klinis dan respon mikrobiologis sama pada individu non-diabetes.1919

20 KESIMPULAN1.Penyakit periodontal dan diabetes mellitus sangat berhubungan dekat dan merupakan penyakit kronik dengan prevalensi yang tinggi dengan banyak kesamaaan pada patobiologi.2. Diabetes dengan jelas meningkatkan risiko dari penyakit periodontal.3. Belum terlalu jelas dampak dari penyakit periodonta pada kontrol glukosa pada pasien diabetes dan melalui mekanisme apa ini terjadi. Mungkin penyakit periodontal berperan sebagai inisiator atau propagator dari resistensi insulin dengan cara yang sama pada obesitas, sehingga dapat memperburuk kontrol glukosa.2121

22