SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4591/1/SKRIPSI RENTO NINGR… · iii peningkatkan...
Transcript of SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4591/1/SKRIPSI RENTO NINGR… · iii peningkatkan...
i
PENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS
MATERI SEJARAH UANG DENGAN METODE NUMBERED
HEAD TOGETHER (NHT) DAN MEDIA AUDIO VISUAL
KELAS III SEMESTER 02 MI MIFTAHUL HUDA LOPAIT
KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Oleh:
RETNO NINGRUM
115-14-124
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH
IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2018
ii
iii
PENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS
MATERI SEJARAH UANG DENGAN METODE NUMBERED
HEAD TOGETHER (NHT) DAN MEDIA AUDIO VISUAL
KELAS III SEMESTER 02 MI MIFTAHUL HUDA LOPAIT
KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Oleh:
RETNO NINGRUM
115-14-124
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH
IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2018
iv
v
vi
vii
MOTTO
اِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
"Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan (Al-insyirah:06)
viii
PERSEMBAHAN
Karya tulis ini penulis persembahkan untuk:
1. Ibunda (Ma‟rifah) dan ayah (Is Ramlan Thohir) tercinta yang telah
membesarkan, mendidik, membimbing dengan penuh cinta dan kasih
sayang, serta memberikan semangat dan do‟a yang tiada henti..
2. Kakakku tersayang Ahmad syukron, Sari Marzuqoh, Tri Utami terima
kasih atas motivasi pada penulis.
3. Keponakan-keponakan tante tercinta Nayla Karunia dan Abrisam Mauza
Putra Ahmad.
4. Dosen pembimbing skripsi, Drs. Abdul Syukur, M.Si yang telah bersedia
untuk waktunya untuk membimbing saya sampai skripsi saya selesai.
5. Ahmad Khoirul Umam yang telah meluangkan waktu untuk membantu
saya dalam segala hal.
6. Sahabat shabat ku tercinta Febry, Risma, Azizah, Luluk, Ulinnuha
terimakasih atas motivasi dan semangatnya.
7. Teman-teman PPL MI Ma‟arif NU Global Blotongan (Gilang, Rhiki, Bara,
Neneng, Halim, Dyah, Aliyah, Dian, Isna, dan Rima) yang berjuang untuk
lulus bersama.
8. Teman-teman pejuang pembimbing Skripsi (Astri, Rhiki, Aziz, Gilang,
Rica, lia, Mita, dan Zulfa) yang selalu memberi support dan ilmunya.
9. Teman-teman seperjuangan PGMI, yang selalu kompak
ix
KATA PENGANTAR
الرحيم الرحمن الله بسم
Segala puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,
yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Sejarah
Uang Melalui Metode Numbered Head Together (NHT) dan Media Audio Visual
Kelas III MI Miftahul Huda Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang
Tahun 2017/2018 ini sebagai tugas dan syarat yang wajib dipenuhi guna
memperoleh gelar kesarjanaan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
IAIN Salatiga.
Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan
kita, Nabi akhir zaman yakni Nabi Muhammad SAW yang telah membawa risalah
Islam yang penuh dengan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu-ilmu keislaman
sehingga dapat menjadi bekal hidup kita di dunia dan akhirat kelak. Suatu
kebanggaan tersendiri skripsi ini dapat terselesaikan dengan cukup baik. Bagi
penulis, penyusunan skripsi ini merupakan tugas yang tidak ringan. Penulis
menyadari banyak hambatan yang menghadang dalam proses penyusunan skripsi
ini, dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis sendiri. Kalaupun akhirnya
skripsi ini dapat terselesaikan, tentunya karena beberapa pihak yang membantu
penulis dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu penulis menyampaikan
ucapan terima kasih setulusnya kepada semua pihak yang telah memberikan
bantuannya, khususnya kepada:
x
1. Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga.
3. Ibu Peni Susapti, M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah (PGMI) yang telah memberikan saran yang membangun kepada
penulis.
4. Bapak Drs. Sumarno Widjadipa. selaku dosen pembimbing akademik yang
senantiasa memberi semangat dan bimbingannya pada penulis.
5. Bapak Drs. Abdul Syukur, M.Pd selaku dosen pembimbing yang telah
memotivasi, memberikan arahan, bimbingan serta keikhlasan untuk membantu
sehingga peneliti mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
6. Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu, bagian
akademik, staf perpustakaan maupun keluarga besar civitas akademik IAIN
Salatiga yang telah memberikan layanan serta bantuan kepada penulis.
7. Bapak Misbahkhul Munir, S.Pd.I selaku Kepala MI Mftahul Huda yang telah
memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian di madrasah yang
beliau pimpin.
8. Bapak Muazin, S.Pd. I selaku wali kelas III MI Miftahul Huda yang berkenan
menjadi kolaborator penelitian, serta seluruh siswa yang telah berkenan untuk
menjadi subjek penelitian.
9. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini,
baik secara langsung maupun tidak langsung.
xi
xii
ABSTRAK
Ningrum, Retno. 2018. Peningkatkan Hasil Belajar IPS Materi Sejarah Uang
Dengan Numbered Head Together (NHT) dan Media Audio Visual Kelas
III Semester 02 MI Miftaahul Huda Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan
Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut
Agama Islam Negeri Salatiga. Dosen Pembimbing Drs. Abdul Syukur,
M.Si.
Kata Kunci: Hasil Belajar, Metode Numbered Head Together (NHT), Media
Audio Visual
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan Metode
Numbered Head Together (NHT) dan Media Audio Visual dapat meningkatkan
hasil belajar IPS materi sejarah uang pada siswa kelas III MI Miftahul Huda
Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Subyek dalam penelitian ini
adalah guru mata pelajaran IPS dan siswa kelas III MI Miftahul Huda yang terdiri
dari 18 siswa yaitu 10 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan. Penelitian ini
merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari 2 siklus yang setiap
siklusnya merupakan rangkaian kegiatan yang masing-masing terdiri dari 4
tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan/observasi dan refleksi.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini menggunakan metode pengumpulan data
yaitu tes tertulis, lembar observasi dan dokumentasi. Analisis data yang dilakukan
dengan cara membandingkan pencapaian nilai hasil belajar tiap siklus dengan
ditandai peningkatan Kriteria Ketuntasan Klasikal.
Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan metode
Numbered Head Together (NHT) dan media Audio Visual dapat meningkatkan
hasi belajar siswa. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil pra siklus sebelum
menerapkan metode Numbered Head Together (NHT) dan media Audio Visual
hanya 33% yang memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Pada siklus I
meningkat menjadi 61% dan meningkat lagi pada siklus II menjadi 94% siswa
tuntas. Berdasarkan hasil belajar tersebut dapat disimpulkan bahwa melalui
Numbered Head Together (NHT) dan media Audio Visual dapat meningkatkan
hasil belajar IPS materi sejarah uang pada siswa kelas III MI Miftahul Huda
Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018.
xiii
DAFTAR ISI
SAMPUL ............................................................................................................... i i
LEMBAR BERLOGO ......................................................................................... ii
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ iii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN ...................................................... v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ....................................... vi
HALAMAN MOTTO ........................................................................................... vii
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... viii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix
ABSTRAK .................................................................................................... ........ xii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xv
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xvii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xviii
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 8
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 8
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan .......................................... 8
E. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 8
F. Metode Penelitian ........................................................................................ 10
G. Rancangan Penelitian ................................................................................... 10
xiv
H. Lokasi, Waktu dan Subyek Penelitian................................................................ 11
1. Lokasi Penelitian .......................................................................................... 11
2. Waktu Penelitian........................................................................................... 11
3. Subyek Penelitian ......................................................................................... 11
I. Langkah-langkah Penelitian .............................................................................. 11
1. Perencanaan .................................................................................................. 13
2. Pelaksanaan ................................................................................................... 14
3. Observasi dan Pengamatan ........................................................................... 14
4. Refleksi ......................................................................................................... 15
J. Metode Pengumpulan Data ................................................................................ 15
1. Tes Tertulis ................................................................................................... 15
2. Observasi ....................................................................................................... 16
3. Dokumentasi ................................................................................................. 16
K. Instrument Penelitian ....................................................................................... 16
L. Analisis Data .................................................................................................... 17
M. Sistematika Penulisan ...................................................................................... 18
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori ..................................................................................................... 19
1. Hasil belajar .............................................................................................. 19
a. Belajar ................................................................................................ 19
b. Hasil Belajar ....................................................................................... 22
2. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).................................................................. 23
a. Pengertian IPS .................................................................................... 23
xv
b. Karakteristik IPS ................................................................................ 25
c. Tujuan Pembelajaran IPS ................................................................... 26
d. Ruang Lingkup Pembelajaran IPS ..................................................... 26
3. Metode Numbered Head Together (NHT) ............................................... 27
a. Pengertian Metode Numbered Head Together (NHT) ....................... 27
b. Tahap-tahap Pelaksanaan Metode Numbered Head Together (NHT) 28
c. Kelebihan dan kelemahan Metode Numbered Head Together (NHT) 28
4. Media Audio Visual ................................................................................. 29
a. Pengertian Media ................................................................................ 29
b. Prinsip-prinsip Penggunaan Media Pembelajaran .............................. 30
c. Tujuan Media Pembelajaran ............................................................... 31
d. Media pembelajaran Audio Visual ..................................................... 32
5. Materi Sejarah Uang ................................................................................. 33
B. Kajian Pustaka ................................................................................................. 36
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ........................................................................ 39
1. Perencanaan Tindakan .............................................................................. 39
2. Pelaksanaan Tindakan .............................................................................. 40
3. Pengamatan/Observasi ............................................................................. 46
4. Refleksi ..................................................................................................... 50
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ....................................................................... 52
1. Perencanaan Tindakan .............................................................................. 52
2. Pelaksanaan Tindakan .............................................................................. 53
xvi
3. Pengamatan/Observasi ............................................................................ 55
4. Refleksi ................................................................................................... 59
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian ............................................................................. 60
1. Deskripsi Pra Siklus ............................................................................... 60
2. Deskripsi Data Siklus I........................................................................... 62
3. Deskripsi Data Siklus II ........................................................................ 63
B. Pembahasan ................................................................................................. 65
1. Siklus I ................................................................................................... 67
2. Siklus II .................................................................................................. 72
3. Rekapitulasi Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II ...................................... 76
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................. 78
B. Saran ...................................................................................................... 78
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 81
LAMPIRAN ........................................................................................................... 83
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Daftar Jumlah Siswa MI Ma‟arif Miftahul Huda................................... 41
Tabel 3.2 Daftar Jumlah Guru dan Karyawan MI Ma‟arif Miftahul Huda............ 41
Tabel 3.3 Daftar Siswa Kelas III A Miftahul Huda Tahun 2017/2018................... 42
Tabel 3.4 Jadwal Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas...................................... 43
Tabel 3.5 Format Lembar Observasi terhadap Guru siklus 1................................. 46
Tabel 3.6 Format Lember Observasi Terhadap Siswa Siklus I.............................. 49
Tabel 3.7 Nilai Evaluasi Siklus I............................................................................ 50
Tabel 3.8 Lembar Observasi terhadap Guru Siklus II............................................ 55
Tabel 3.9 Lembar observasi terhadap Siswa Siklus II........................................... 58
Tabel 3.10 Nilai Evaluasi Siklus II........................................................................ 58
Tabel 4.1 Nilai Pra Siklus....................................................................................... 61
Tabel 4.2 Perolehan Nilai Evaluasi Siklus I.......................................................... 62
Tabel 4.3 Perolehan Nilai Evaluasi Siklus II......................................................... 64
Tabel 4.4 Rekapitulasi Nilai Siswa Per Siklus....................................................... 66
Tabel 4.5 Lembar Observasi terhadap Siswa Siklus I........................................... 68
Tabel 4.6 Lembar Observasi terhadap Guru Siklus I............................................. 69
Tabel 4.7 Lembar Observasi Terhadap Siswa Siklus II......................................... 73
Tabel 4.8 Lembar Observasi terhadap Guru Siklus II............................................. 74
Tabel 4.9 Rekapitulasi Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus I........................................ 76
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Skema Penelitian................................................................................ 12
Gambar 4.1 Persentase Nilai Tes Evaluasi Siklus I............................................... 68
Gambar 4.2 Persentase Nilai Evaluasi Siklus II.................................................... 73
Gambar 4.3 Ketuntasan Hasil Belajar.................................................................... 77
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
Lampiran 3 Soal Evaluasi Siklus I
Lampiran 4 Soal Evaluasi Siklus II
Lampiran 5 Jawaban Soal Evaluasi Siklus I
Lampiran 6 Jawaban Soal Evaluasi Siklus II
Lampiran 7 Nilai Pra Siklus
Lampiran 8 Nilai Evaluasi Siklus I
Lampiran 9 Nilai Evaluasi Siklus II
Lampiran 10 Lembar Observasi Guru Siklus I
Lampiran 11 Lembar Observasi Guru Siklus II
Lampiran 12 Lembar Observasi Siswa Siklus I
Lampiran 13 Lembar Observasi Siswa Siklus II
Lampiran 14 Dokumentasi Penelitian
Lampiran 15 Profil Sekolah
Lampiran 16 Lembar Konsultasi
Lampiran 17 Surat Keterangan Pembimbing Skripsi
Lampiran 18 Surat Pengantar Lembaga
Lampiran 19 Surat Keterangan Penelitian
Lampiran 20 Nilai Skk Mahasiswa
Lampiran 21 Daftar Riwayat Hidup
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Proses pembelajaran suatu mata pelajaran akan efektif bagi siswa
jika guru memiliki pengetahuan tentang objek yang akan diajarkan supaya
dalam menyampaikan materi tersebut tersampaikan dengan maksimal.
Seperti bunyi surah Thoha ayat 114
بِّ زِدْنِ ي عِلْمًاوَقلُ رَّ
Artinya: “Dan katakanlah (olehmu muhammad),”ya tuhanku, tambahkan
kepadaku ilmu pengetahuan”.
Ilmu pengetahuan sosial (IPS) merupakan pengalaman hidup
manusia yang dialaminya sejak lahir. Hubungan manusia sejak lahir yang
merupakan hubungan sosial itu telah terjadi sejak dalam keluarga, walaupun
hubungan tersebeut terjadi secara sepihak. Tanpa adanya hubungan sosial
seorang bayi sulit mengalami perkembangan menjadi manusia dewasa yang
sempurna. (Rasimin, 2012 : 35).
Pembelajaran Ilmu Pen getahuan Sosial atau Social Studies, menurut
Wahidmurni (2017:15) merupakan suatu mata pelajaran yang bersumber
dari ilmu-ilmu sosial (social science) terpilih dan dipadukan untuk
kepentingan pendidikan dan pembelajaran di sekolah /madrasah.
Ilmu pengetahuan sosial, yang sering disingkat dengan IPS, adalah
ilmu pegetahuan yang mengkaji berbaagai disiplin ilmu sosial dan
2
humaniora serta kegiatan dasar manusia yang dikemas secara ilmiah dalam
rangka memberi wawasan dan pemahaman yang mendalam kepada peserta
didik, khususnya di tingkat dasar dan menengah (Susanto 2013:137).
IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang berperan penting di
pendidikan dasar. Pelajaran IPS juga membahas hubungan antara manusia
dengan lingkungannya. Lingkungan masyarakat dimana anak didik tumbuh
dan berkembang sebagai bagian dari masyarakat dan dihadapkan dengan
berbagai permasalahan dilingkungan sekitarnya. Adanya pelajaran IPS di
Sekolah Dasar para siswa diharapkan dapat memiliki pengetahuan dan
wawasan tentang konsep-konsep dasar ilmu sosial dan humaniora, memiliki
kepekaan dan kesadaran terhadap masalah sosial di lingkungannya, serta
memiliki keterampilan mengkaji dan memecahkan masalah-masalah sosial
tersebut.
IPS sebagai program pendidikan tidak hanya menyajikan
pengetahuan sosial semata, melainkan juga harus diarahkan membina siswa
menjadi warga masyarakat dan warga negara yang memiliki tanggung jawab
atas kesejahteraan bersama. Oleh karena itu, siswa dibina tidak cukup
berpengetahuan dan beremampuan berpkir tinggi semata, melainkan harus
memiliki kesadaran dan tanggung jawab tinggi terhadap kesejahteraan
masyarakat, bangsa dan negara (Rasimin, 2012:38).
Selama ini pembelajaran IPS di MI Miftahul Huda yang
dilaksanakan cenderung ke arah pembahasan teori berdasarkan materi yang
ada di dalam buku (text book oriented) sehingga terkesan bahwa bidang ini
3
terdiri dari materi hafalan saja. Guru masih memberi materi tanpa adanya
variasi dalam menyampaikan materi pada siswa. Siswa MI Miftahul Huda
mengalami kesulitan untuk mencerna dan tidak dapat mengembangkan
interaksi dengan sesamanya sebagai latihan hidup di masyarakat. Di sekolah
siswa hanya memperoleh hafalan dengan tingkat pemahaman yang rendah.
Siswa hanya tahu bahwa tugasnya adalah mengenal fakta, sementara
pemahaman dan mengembangkan interaksi belum dapat mereka kuasai.
Pembelajaran yang dilakukan guru di dalam kelas kurang kreatif
dan selalu monoton. Hal ini yang sering menyebabkan siswa merasa bosan
saat pembelajaran dan pada akhirnya siswa tidak memperhatikan penjelasan
guru. Menggunakan metode ceramah ini kurang menarik bagi anak usia
sekolah dasar yang pada akhirnya mengakibatkan siswa cenderung kurang
tertarik, dan bahkan kurang termotivasi dalam mengikuti pembelajaran.
Agar pembelajaran IPS tercapai sesuai dengan tujuan yang diharapkan, guru
perlu memahami dan menguasai keterampilan yang dapat mendukung
kegiatan belajar mengajar. Selain itu guru juga dituntut memiliki berbagai
kompetensi yang dibutuhkan oleh siswa, antara lain menguasai materi yang
diajarkan, mampu memilih metode yang tepat, serta menggunakan media
atau alat peraga yang menarik untuk mendukung berlangsungnya
pembelajaran.
Sebagai seorang pendidik tentunya selalu berusaha dan berharap
agar peserta didiknya selalu mengikuti pembelajaran dengan baik, sehingga
kompetensi yang diharapkan dapat tercapai. Keadaan tersebut dapat juga
4
dikatakan bahwa seorang pendidik berusaha dan mengharapkan minat
belajar peserta didik dapat meningkat. Kenyatannya masih cukup jauh dari
apa yang diharapkan, minat belajar siswa masih cukup rendah pada saat
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) berlangsung.
Ditemukan beberapa masalah dalam pembelajaran IPS pada siswa
kelas III MI Miftahul Huda Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten
Semarang, diantaranya kurangnya pemahaman siswa tentang mata pelajaran
IPS materi sejarah uang yang diajarkan oleh guru. Hal ini dibuktikan dengan
hasil nilai ulangan IPS siswa kelas III yang diperoleh dari guru
menunjukkan masih banyaknya siswa yang mendapatkan nilai dibawah
KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang telah ditetapkan yaitu 70. Secara
klasikal nilai ulangan siswa belum memenuhi KKM, dari 18 siswa hanya 6
siswa yang dapat memenuhi KKM atau sebesar 33,3% sedangkan sisanya
masih berada dibawah KKM.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti mencari solusi mengenai metode
yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut, sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Permasalahan tersebut membuat peneliti
tertarik untuk mengadakan penelitian dengan menggunakan metode
Numbered Head Together (NHT) dan media pembelajaran Audio Visual
sebagai solusi tindakan untuk mengatasi permasalahan pembelajaran IPS
yang ada di MI Miftahul Hudha Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang
tahun pelajaran 2017/2018.
5
Metode number head together (NHT) merupakan salah satu tipe
pembelajaran kooperatif yang menekankan pada struktur-struktur khusus
dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan memiliki tujuan
untuk meningkatkan penguasaan tingkat akademik (Jumanta Hamdayama,
2016:106)
Merode Numbered Head Together (NHT) atau penomoran berpikir
bersama adalah merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang
mempengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai alternatif terhadap sumber
struktur kelas tradisonal. Pembelajaran ini pertama kali diperkenalkan oleh
Sprnser Kagen (1993) untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah
materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecak pemahaman
mereka terhadap isi pembelajran (Jumanta Hamdayama, 2014: 175).
Langkah-langkah dakam melaksanakan metode Numbered Head
Together yaitu siswa dibagi kedalam kelompok-kelompok terlebih dahulu,
Masing-masing siswa dalam kelompok di beri nomor. Kemudian guru
memberi tugas/pertanyaan pada masing-masing kelompok untuk
mengerjakannya. Setiap kelompok mulai berdiskusi untuk menemukan
jawaban yang dianggap paling tepat dan memastikan semua anggota
kelompok mengetahui jawaban tersebut. Setelah diskusi selesai guru
memanggil salah satu nomor secara acak. Dan langkah terakhir yaitu siswa
dengan nomor yang dipanggil mempreentasikan jawaban dari hasil diskusi
kelompok mereka (Miftahul Huda 2016:203-204).
6
Secara harfiah media memiliki arti „perantara” atau pengantar.
Media mrupakkan sesuat, yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat
merssngsang pikiran, perasaan, dan kemauan audien (siswa) sehingga dapat
mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya (Asnawir dan basyiruddin
Umar, 2002: 11).
Media mempunyai kegunaan antara lain adalah memperjelas pesan
agar tidak terlalu verbalitis, mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan
daya indera, menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung, antara
murid dengan sumber belajar, memungkinkan anak belajar mandiri sesuai
dengan bakat dan kemampuan visual, auditori dan kinestetiknya. Oleh
karena itu, proses komunikasi dan berlangsung dalam suatu sistem, maka
media pembelajaran menempati posisi paling cukup penting sebagai salah
satu komponen sistem pembelajaran. Tenpa media, komunikasi juga tidak
akan bisa berlangsung secara optimal. Media pembelajaran adalah
komponen sebagai integral dari sistem pembelajaran.
Media audio visual adalah seperangkat alat yang dapat
memproyeksikan gambar bergerak dan bersuara. Paduan antara gambar dan
suaranmembentuk karakter sama dengan objek aslinya. Alat-alat yang
termasuk dalam kategori media audio visual adalah: televisi, video VCD,
sound slide, dan film (Hujair 2013:119)
Penerapan model Numbered Head Together dan media pembelajaran
Audio Visual diharapkan siswa mampu mengikuti proses pembelajaran
dengan antusias sehingga dapat meningkatkan rasa ingin tahu dan sifat kritis
7
siswa. Materi yang diajarkan mudah diterima sehingga meningkatkan hasil
belajar siswa.
Untuk menjawab problematika di atas penulis mengangkat judul
“PENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MATERI SEJARAH UANG
MELALUI METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DAN
MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS III SEMESTER 2 MI
MIFTAHUL HUDA LOPAIT KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN
SEMARANG TAHUN 2017/2018”.
B. Rumusan Masalah
Dalam penelitian rumusan masalah yang akan dibahas adalah:
Apakah penerapan metode Numbered Head Together dan media
pembelajaran Audio Visual dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi
sejarah uang pada siswa kelas III semester 2 MI Miftahul Hudha Kecamatan
Tuntang Kabuparten Semarang tahun pelajaran 2017/2018?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah:
Untuk mengetahui penerapan metode Numbered Head Together dan media
pembelajaran Audio visual dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi
sejarah uang pada siswa kelas III semester 2 MI Miftahul Huda Kecamatan
Tuntang Kabupaten Semarang tahun 2017/2018.
8
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah “hasil pembelajaran
siswa pada pembelajaran IPS akan meningkat setelah menggunakan metode
Numbered Head Together (NHT) dan Media Pembelajaran Audio Visual.
Penerapan metode Numbered Head Together dan media
pembelajaran Audio Visual ini dikatakan efektif apabila indikator yang
diharapkan tercapai. Adapun indikator yang dapat dirumuskan penulis
sebagai berikut:
a. Ada peningkatan hasil belajar secara berkelanjutan dari siklus pertama
dan kedua manakala sudah mencapai ketuntasan klasikal 85%.
b. Nilai siswa kelas III memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
sebesar ≥ 70 serta tercapainya ketuntasan klasikal ≥ 85% dalam
pembelajaran IPS.
E. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian diatas dapat memberikan manfaat bagi
berbagai pihak diantaranya:
1 Manfaat Teoritis
Hasil dari penelitian diharapkan dapat memberikan informasi
dalam dunia pendidikan berupa gambaran mengenai sebuah teori yang
menyatakan bahwa peningkatan hasil belajar IPS pada sejarah uang
dengan menggunakan metode Numbered Head Together dan media
pembelajaran Audio visual terhadap siswa sekolah dasar sangat
bermanfaat bagi siswa.
9
2 Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
1) Meningkatkan minat dan pemahaman siswa terhadap mata
pelajaran IPS.
2) Meningkatkan keaktifan siswa dalam menerapkan metode
Numbered Head Together dan media pembelajaran Audio
Visual pada proses pembelajaran.
3) Ketercapaian nilai maksimal siswa.
b. Bagi Guru
1) Guru dapat menganalisa terjadinya permasalahan-
permasalahan pembelajaran dan mampu mengatasinya.
2) Diperoleh metode Numbered Head Together dan media
pembelajaran Audio Visual yang sesuai dengan materi
pembelajaran.
c. Bagi Lembaga
1) Dapat meningkatkan mutu pendidikan sekolah dengan
penerapan metode Numbered Head Together (NHT) dan
Media Pembelajaran Audio Visual dalam proses pembelajaran.
2) Menciptakan kondisi dan suasana pembelajaran yang efektif
dan menyenangkan dengan penerapan metode Numbered Head
Together (NHT) dan Media Pembelajaran Audio Visual dalam
proses pembelajaran.
10
d. Bagi Peneliti
Dapat memberikan pengalaman kepada peneliti untuk terjun
kebidang pendidikan.
F. Metode Penelitian
Metode penelitian menjelaskan tentang: rancangan penelitian,
subyek penelitian, langkah-langkah penelitian, instrumen penelitian, teknik
pengumpulan data, pengumpulan data, dan analisis data.
G. Rancangan Penelitian
Penelitian ini meggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di
kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki
kinerjanya sehingga hasil belajar siswa meningkat (Zainal Aqib, dkk,
2014:3).
Prosedur dan langkah-langkah penelitian mengikuti prinsip-prinsip
dasar yang berlaku dalam penelitian tindakan. Kemmis (1983) menyatakan
bahwa penelitian tindakan kelas merupakan upaya menguji cobakan ide-ide
ke dalam praktik untuk memperbaiki atau mengubah sesuatu agar
memperoleh dampak nyata dari situasi. Penelitian tindakan adalah suatu
bentuk penelitian reflektif diri yang secara kolektif dilakukan peneliti dalam
situasi sosial untuk meningkatkan penalaraan dan keadilan praktik
pendidikan dan sosial mereka, serta pemahaman mereka mengenai praktik
ini dan terhadap siswa tempat dilakukan praktik-praktik ini (Kemmis &
Taggart, 1998:5-6). Penelitian ini rencananya akan dilakukan dalam 2
11
siklus. Dari masing-masing siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan, dan refleksi.
H. Lokasi, Waktu dan Subyek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di MI Miftahul Huda Lopait Kecamatan
Tuntang Kabupaten Semarang Tahun 2017. Madrasah ini dipilih
menjadi tempat penelitian karena memerlukan pngembangan strategi
pembelajaran yang akan meningkatkan hasil kinerja guru dan siswa.
Dengan demikian tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan optimal.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester 2 pada tanggal 23
April – selesai tahun pelajaran 2017/2018.
3. Subyek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa MI Miftahul Huda
Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang berjumlah 18
siswa dan guru yang mengampu mata pelajaran IPS kelas III. Peneliti
menggunakan pola kolaboratif yaitu peneliti sebagai pengamat dan guru
yang melaksanakannya.
I. Langkah-langkah Penelitian
(Zainal 2014:8) mengemukakan langkah-langkah dalam PTK
merupakan satu daur atau satu siklus yang terdiri dari:
1. Merencanakan perbaikan
2. Melaksanakan tindakan
12
3. Mengamati
4. Melakukan refleksi
Penelitian pada materi sejarah uang melalui metode Numbered Head
Together (NHT) dan media Audio Visual akan dilalui dalam siklus-siklus,
setiap siklus memuat empat tahap, yaitu: perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan dan refleksi. Berikut adalah gambaran langkah-langkah yang
dilakukan dalam penelitian materri sejarah uang:
Gambar 1.1
Skema Penelitian
13
Penelitian pada materi sejarah uang melalui metode number head
together (NHT) dan media audio visual akan dilalui dalam 2 siklus, setiap
siklus memuat empat tahap, yaitu: perencananan, pelaksanaan tindakan,
pengamatan, refleksi.
1. Perencanaan
a. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode
numbered head together (NHT) dan media pembelajaran audio
visual.
b. Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan
saat proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan
metode numbered head together (NHT) dan media pembelajaran
audio visual.
c. Mempersiapkan lembar observasi guru untuk mengetahui
keterampilan guru dalam proses pembelajaran dengan
menggunakan metode numbered head together (NHT) dan media
pembelajaran audio visual.
d. Perencanaan tindakan pembelajaran menggunakan metode
numbered head together (NHT) dan media audio visual.
e. Menyiapkan instrument untuk menggali data hasil belajar siswa
berupa lembar tes.
f. Melakukan evaluasi terhadap pembelajaran menggunakan metode
numbered head together (NHT) dan media pembelajaran audio
visual.
14
2. Pelaksanaan
Guru mengadakan proses pembelajaran menggunakan metode
numbered head together (NHT) dan media audio visual. Adapun
langkah-langkah yang dilakukan guru untuk menjalankan metode
numbered head together (NHT) menurut (Miftahul Huda 2016:203-
204). sebagai berikut:
a. Siswa dibagi kedalam kelompok-kelompok.
b. Masing-masing siswa dalam kelompok di beri nomor.
c. Guru memberi tugas/pertanyaan pada masing-masing kelompok
untuk mengerjakannya.
d. Setiap kelompok mulai berdiskusi untuk menemukan jawaban yang
dianggap paling tepat dan memastikan semua anggota kelompok
mengetahui jawaban tersebut.
e. Guru memanggil salah satu nomor secara acak.
f. Siswa dengan nomor yang dipanggil mempresentasikan jawaban
dari hasil diskusi kelompok mereka.
3. Observasi dan Pengamatan
Pengamatan dalam penelitian tindakan kelas merupakan
pengamatan yang dilakukan oleh peneliti. Pengamatan ini dilakukan
dengan cara mengamati guru pada proses pembelajaran dengan
menggunakan lembar observasi serta tes evaluasi untuk menggali data
hasil belajar siswa setelah dilakukan proses pembelajaran menggunakan
metode numbered head together (NHT) dan media audio visual.
15
4. Refleksi
Tahap refleksi melibatkan kegiatan: menganalisis, mensintesis,
memaknai, dan menyimpulkan. Kegiatan refleksi dapat dipandang
sebagai upaya untuk memahami dan memaknai proses dan hasil yang
dicapai sebagai akibat dari tindakan yang disertai dengan kegiatan
pengamatan mengahsilkan tentang cerita apa yang terjadi.
J. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data diperoleh dari hasil tes yang telah dilakukan
setelah diadakannya pembelajaran IPS dengan menggunakan metode
Numbered Head Together (NHT) dan media pembelajaran Audio Visual di
kelas III dengan
1. Tes tertulis
Teknik ini digunakan peneliti untuk mengukur ketuntasan dan
peningkatan hasil belajar siswa terhadap materi sejarah uang yang
diajarkan guru. Siswa dikatakan telan mencapai tingkat penguasaan
materi apabila telah mencapai nilai minimal 70. Tes ini dilakukan
setelah proses pembelajaran menggunakan metode Numbered Head
Together dan media Audio Visual.
2. Observasi
Observasi merupakan tindakan atau satu peoses pengambilan
informasi, atau data melalui media pengamatan. Observasi ini
dilakukan terhadap peserta didik dan guru selama pembelajaran
berlangsung untuk mengetahui tingkat kelebihan dan kekurangandalam
16
pembelajaran IPS dengan menggunakan metode Numbered Head
Together dan media Audio Visual.
3. Dokumentasi
Peneliti menggunakan dokumentasi sebagai salah satu teknik
memperoleh data yang berupa foto. Dokumentasi ini dilakukan pada
saat proses pembelajaran berlangsung sehingga aktivitas siswa dan guru
selama pembelajaran IPS dengan metode Numbered Head Together dan
media Audio Visual akan terekam dalam foto.dokumentasi foto
dilakukan sebagai bukti visual kegiatan pembelajaran selama penelitian
berlangsung.foto tersebut merupakan sumber data yang dapat
memperjelas data lainnya.
K. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan dalam penelitian.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang menggunakan metode
Numbered Head Together dan media Audio Visual.
2. Lembar tes mata pelajaran IPS materi sejarah uang yang
menggunakan metode Numbered Head Together dan media Audio
Visual.
3. Lembar observasi untuk mengamati guru terhadap penerapan metode
Numbered Head Together dan media Audio Visual.
4. Lembar observasi untuk mengamati siswa terhadap penerapan metode
Numbered Head Together dan media Audio Visual
17
5. Lembar dokumentasi proses pembelajaran.
L. Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan membandingkan antara skor nilai
tiap siklus dengan KKM yang telah ditentukan yaitu 70 (sesuai KKM yang
berlaku di MI Miftahul Huda Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten
Semarang). Oleh karena itu, siswa dikatakan tuntas belajarnya atau
mencapai KKM jika nilai perolehan siswa > 70. Sebaliknya siswa dikatakan
belum tuntas belajarnya atau belum mencapai KKM jika nilai perolehan
siswa < 70. Selanjutnya untuk menentukan akhir perbaikan melalui siklus-
siklus digunakan tolak ukur Kriteria Ketuntasan Klasikal. Suatu kelas
dikatakan tuntas belajarnya jika dalam kelas tersebut > 85% siswa telah
tuntas belajarnya (Trianto, 2013:241).
Presentase ketuntasan klasikal dapat dihitung menggunakan rumus
(Daryanto, 2011:192):
P = ∑
∑ X 100%
M. Sistematika Penulisan
Sitematika penelitian tindakan kelas yang akan penulis ajukan
meliputi beberapa bab seperti tertera dibawah ini:
Bab I, merupakan bab pendahuluan yang terdiri atas latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan dan
indikator keberhasilan, manfaat penelitian, definisi operasional, metode
penelitian, dan sistematika penulisan. Metode penelitian mencakup
18
rancangan penelitian, lokasi, waktu dan subyek penelitian, langkah-langkah
penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan analisis data.
Bab II, menguraikan tentang kajian teori tentang definisi hasil
belajar, Ilmu pengetahuan sosial, metode Numbered Head Together (NHT)
dan media audio visual, dan kajian pustaka
Bab III, merupakan laporan pelaksanaan penelitian yang
mendeskripsikan pelaksanaan penelitian pada siklus I, dan siklus II.
Bab IV, meliputi hasil penelitian dan pembahasan dari siklus I, dan
siklus II.
Bab V, merupakan penutup yang terdiri dari atas kesimpulan dan
saran.
Sedangkan pada bagian akhir pada skripsi ini terdiri dari daftar
pustaka dan lampiran.
19
BAB 11
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
Untuk memudahkan dan memperjelas pemahaman serta
menghindari kekeliruan terhadap maksud yang terdapat pada judul di atas,
maka perlu dijelaskan mengenai pembahasan masalah dan arti kata dalam
rangkaian judul di atas.
1. Hasil Belajar
a. Belajar
1) Pengertian Belajar
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, secara
etimologis belajar memiliki arti “berusaha memperoleh
kepandaian atau ilmu”. Definisi ini memiliki pengertian
bahwa belajar adalah sebuah kegiatan untuk mencapai
kepandaian atau ilmu. (Bahrudin, 2008 : 13).
Menurut Hilgard dan bower (Fudyartanto,2002)
belajar memiliki pengertian memperoleh pengetahuan atau
menguasai pengetahuan melalui pengalaman, mengingat,
menguasai, pengalaman, dan mendapatkan atau menemukan
informasi.
Adapun Menurut Morgan dan kawan-kawan (1986)
belajar adalah perubahan tingkah laku dan relatif tetap dan
20
terjadi sebagai hasil latihan atau pengalaman. Pernyataan
Morgan dan kawan-kawan ini senada dengan apa yang
dikemukakan para ahli yang menyatakan bahwa belajar
merupakan proses yang dapat menyebabkan perubahan
tingkah laku disebabkan adanya reaksi terhadap suatu situasi
tertentu atau adanya proses internal yang terjadi dalam diri
seseotang.
Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat
pengalaman dan latihan. Artinya, tujuan kegiatan adalah
perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan,
keterampilan maupun sikap, bahkan meliputisegenap aspek
organisme atau pribadi (Djamarah, 2006:10-11)
Menurut Burton dalam Usman dan Setiawati (1993:4)
dalam buku Ahmad Susanto (2013: 3) belajar dapat diartikan
sebagai perubahan tingkah laku pada individu berkat adanya
interaksi antara individu dengan individu lain dan individu
dengan lingkungannya sehingga mereka lebih mampu
berinteraksi dengan lingkungannya.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan
bahwa belajar adalah suatu proses perubahan perilaku akibat
adanya interaksi individu dengan lingkungannya.
21
2) Ciri-ciri Belajar
Dari beberapa definisi belajar di atas, dapat
disimpulkan adanya beberapa ciri belajar (Baharuddin, 2008:
15) yaitu:
a) Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku.
b) Perubahan tingkah laku relatif permanen.
c) Perubahan tingkah laku merupakan hasil dari latihan dan
pengalaman.
d) Pengalaman atau latihan itu dapat memberi penguatan.
Sesuatu yang memperkuat itu akan memberikan
semangat atau dorongan
e) Pengalaman atau latihan itu dapat memberi penguatan.
3) Prinsip-prinsip Belajar
Menurut Soekamto dan Winataputra (1997) dalam
buku Baharuddin dan Wahyuni (2008: 16) di dalam tugas
melaksanakan proses belajar mengajar, seorang guru perlu
memperhatikan beberapa prinsip belajar berikut:
a) Apapun yang dipelajari siswa, dialah yang harus belajar,
bukan orang lain. Untuk itu, siswalah yang harus
bertindak aktif.
b) Setiap siswa belajar sesuai dengan tingkat
kemampuannya.
22
c) Siswa akan dapat belajar dengan baik bila mendapat
penguatan langsung pada setiap langkah yang dilakukan
selama proses belajar.
d) Penguasaan yang sempurna dari setiap langkah yang
dilakukan siswa akan membuat proses belajar lebih
berarti.
e) Motivasi belajar siswa akan lebih meningkat apabila ia
diberi tanggung jawab dan kepercayaan penuh atas
belajarnya.
4) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar
Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi
belajar dibedakan atas 2 katagori yaitu:
a) Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari
dalam individu dan dapat mempengaruhi hasil belajar
individu.
b) Faktor eksternal yang mempengaruhi belajar dapat
digolongkan menjadi 2 golongan yaitu lingkungan sosial
dan lingkungan nonsosial.
b. Hasil Belajar
1) Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar yaitu perubahan-perubahan yang terjadi
pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif
23
dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar (Susanto,
2013:5).
Menurut Nawawi dalam K.Brahim (2007) yang
menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai
tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi
pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang
diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran
tertentu (Susanto, 2013:5).
Menurut Dimyati dan Mudjiono (2013:3) “hasil
belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar
dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri
dengan proses evaluasi dan hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil
belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses
belajar.
Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan
bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang
dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya baik
kemampuan secara kognitif, afektif, maupun psikomotorik.
2. IPS
a. Pengertian IPS
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial atau Social
Studies, menurut Wahidmurni (2017:15) merupakan suatu mata
pelajaran yang bersumber dari ilmu-ilmu sosial (social science)
24
terpilih dan dipadukan untuk kepentingan pendidikan dan
pembelajaran di sekolah /madrasah.
Ilmu pengetahuan sosial, yang sering disingkat dengan
IPS, adalah ilmu pegetahuan yang mengkaji berbaagai disiplin
ilmu sosial dan humaniora serta kegiatan dasar manusia yang
dikemas secara ilmiah dalam rangka memberi wawasan dan
pemahaman yang mendalam kepada peserta didik, khususnya di
tingkat dasar dan menengah (Susanto 2013:137).
Buchari Alma (2003:148) mengemukakan pengertian IPS
sebagai suatu program pendidikan yang merupakan suatu
keseluruhan pada pokoknya mempersoalkan manusia dengan
lingkungan alam fisik, maupun dalam lingkungan sosialnya dan
yang bahannya diambil dari berbagai ilmu sosial.
Ilmu pengetahuan sosial (IPS) merupakan pengalaman
hidup manusia yang dialaminya sejak lahir. Hubungan manusia
sejak lahir yang merupakan hubungan sosial itu telah terjadi sejak
dalam keluarga, walaupun hubungan tersebeut terjadi secara
sepihak. Tanpa adanya hubungan sosial seorang bayi sulit
mengalami perkembangan menjadi manusia dewasa yang
sempurna. (Rasimin, 2012 : 35).
25
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan integrasi dari
berbaagai cabang ilmu-ilmu sosial seperti: sosiologi, sejarah,
geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya (Trianto
2007:124).
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
IPS merupakan materi perpaduan beberapa disiplin ilmu yang
mempelajari hubungan atau interaksi antar manusia sejak dia lahir
disuatu lingkungan tertentu maupun dalam lingkungan sosialnya
b. Karakteristik IPS
Karakteristik IPS (pedoman guru mata pelajaran
pendidikan IPS di Madrasah Ibtidaiyah: 17-18) sebagai berikut:
1) Kerangka kerja IPS lebih menekankan pada bidang praktis
tentang peristiwa, gejala dan masalah sosial daripada bidang
teoritis keilmuan.
2) Dalam menelaah obyek studinya, IPS menekankan pada
ketrpaduan aspek-aspek yang terpisah satu sama lain.
3) Kerangka kerja IPS berlandaskan ilmu-ilmu sosial sebagai
induknya, dan menjadikan ilmu-ilmu sosial tersebut sebagai
sumber materinya.
4) Pada pengajaran IPS, masyarakat menjadi sumber materi,
objek studi, laboratorium, dan sekaligus juga menjadi ruang
lingkup penelaahnya.
26
5) Dalam melaksanakan kerjanya, IPS menerapkan pendekatan
Interdisipliner.
6) Pengajaran IPS dilaksanakan mulai dari tingkat sekolah
dasar,
sekolah sampai perguruan tinggi.
c. Tujuan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Tujuan pembelajaran IPS (Rasimin, 2012 : 34) yaitu:
1) Mengenal konsep yang berkaitan dengan kehidupan
masyarakat dan lingkungan sekitarnya.
2) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis, kritis, rasa
ingin tahu, inquiry, memecahkan masalah, dan ketrampilan
dalam kehidupan sosial.
3) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial
dan kemanusiaan.
4) Memiliki kemampuan berkomunikasi, kerjasama, dan
berkompetisi. dalam masyarakat yang majemuk, baik di
tingkat lokal, nasional, maupun ditingkat global.
d. Ruang Lingkup pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Ruang lingkup IPS untuk SD/MI (Rasimin, 2012 : 34) sebagai
berikut :
1) Manusia, tempat dan lingkungan
2) Waktu , keberlanjutan, dan perubahan
3) Sistem sosial dan budaya
27
4) Perilaku ekonomi dan kesejahraan
3. Metode Numbered Head Together (NHT)
a. Pengertian Metode Numbered Head Together (NHT)
Metode number head together (NHT) merupakan salah
satu tipe pembelajaran kooperatif yang menekankan pada
struktur-struktur khusus dirancang untuk mempengaruhi pola
interaksi siswa dan memiliki tujuan untuk meningkatkan
penguasaan tingkat akademik (Jumanta Hamdayama, 2016:106)
Numbered Head Together (NHT) atau penomoran berpikir
bersama adalah merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang
dirancang mempengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai
alternatif terhadap sumber struktur kelas tradisonal. Pembelajaran
ini pertama kali diperkenalkan oleh Sprnser Kagen (1993) untuk
melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang
tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecak pemahaman
mereka terhadap isi pembelajran (Jumanta Hamdayama, 2014:
175).
Pada dasarnya Numbered Head Together (NHT)
merupakan varian dari diskusi kelompok. Menurut Slavin (1995),
metode yang dikembangkan oleh Russ Frank ini cocok untuk
memastikan akuntabilitas individu dalam diskusi kelompok
(Miftahul Huda 2016:203).
28
b. Tahap-tahap Pelaksanaan Metode Numbered Head Together
(NHT)
g. Siswa dibagi kedalam kelompok-kelompok.
h. Masing-masing siswa dalam kelompok di beri nomor.
i. Guru memberi tugas/pertanyaan pada masing-masing
kelompok untuk mengerjakannya.
j. Setiap kelompok mulai berdiskusi untuk menemukan
jawaban yang dianggap paling tepat dan memastikan semua
anggota kelompok mengetahui jawaban tersebut.
k. Guru memanggil salah satu nomor secara acak.
l. Siswa dengan nomor yang dipanggil mempreentasikan
jawaban dari hasil diskusi kelompok mereka.
(Miftahul Huda 2016:203-204).
c. Kelebihan dan Kelemahan Metode Numbered Head Together
(NHT)
Menggunakan metode number head together (NHT)
memiliki beberapa kelebihan antara lain sebagai berikut (Jumanta
Hamdayama, 2014: 177-178):
1) Melatih siswa untuk dapat bekerja sama.
2) Menghargai pendapat porang lain.
3) Melatih siswa untuk bisa menjadi tutor sebaya.
4) Memupuk rasa kebersamaan .
5) Membuat siswa menjadi terbiasa dengan perbedaan.
29
Dalam menggunakan number head together (NHT) juga
terdapat beberapa kelemahan antara lain sebagai berikut :
1) Siswa yang sudah terbiasa dengan cara konvensional akan
sedikit kewalahan.
2) Guru harus bisa menfasilitasi siswa.
3) Tidak semua mendapat giliran.
4. Media Audio Fisual
a. Pengertian Media
Secara harfiah media memiliki arti „perantara” atau
pengantar. Media mrupakkan sesuat, yang bersifat menyalurkan
pesan dan dapat merssngsang pikiran, perasaan, dan kemauan
audien (siswa) sehingga dapat mendorong terjadinya proses
belajar pada dirinya (Asnawir dan basyiruddin Umar, 2002: 11).
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara
harfiah berarti tengah, perantara, atau pengantar. Dalam dunia
pendidikan media telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan
untuk memudahkan Media adalah sebuah alat yang mempunyai
fungsi menyampaikan pesan (Bovee,1997). Media pembelajaran
adalah sebuah alat yang berfungsi dan dapat digunakan
menyampikan pesan pembelajaran. Pembelajaran adalah proses
komunikasi antara pembelajar, pengajar, dan bahan ajar.
Secara harfiah kata media memiliki arti “perantara” atau
“pengantar”. Association for education and Communication
30
Technology (AECT) mendefinisikan media yaitu segala bentuk
yang dipergunakan untuk suatu proses penyaluran informasi.
Sedangkan Education Association (NEA) mendefinisikan sebagai
benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca, atau
dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan dengan baik
dalam kegiatan belajar mengajar, dapat mempengaruhi efektifitas
program instruktional (Hujair AH Sanaky, 2013:3-4).
serta mewujudkan tercapainya pemahaman materi kepada
siswa sehingga seorang guru diharapkan mampu menggunakan
media untuk menciptakan susasana pembelajaran efektif, kreatif,
dan menyenangkan. (Rasimin, 2012 : 135)
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahawa
media adalah suatu alat atau perantara yang dapat mempermudah
peserta didik dalam mencapai tingkat keberhasilan dalam suatu
pelajaran.
b. Prinsip-prinsip Penggunaan Media Pembelajaran
Prinsip-prinsip penggunaann media antara lain (Usman dan
Asnawir, 2002: 19):
1) Penggunaan media pengajaran hendaknya dipandang sebagai
bagian yang integral dari suatu sistem pengajaran dan bukan
hanya sebagai alat bantu yang berfungsi sebagai tambahan
yang digunakan bila dianggap perlu dan hanya dimanfaatkan
sewaktu waktu dibutuhkan.
31
2) Media pengajaran hendaknya dipandang sebagai sumber
belajar yang digunakan dalam usaha memecahkan masalah
yang dihadapi dalam proses belajar mengajar.
3) Guru hendaknya benar-benar menguasai teknik-teknik dari
suatu media pengajaran yang digunakan.
4) Guru seharusnya memperhitungkan untung ruginya
pemanfaatan suatu media pengajaran.
5) Penggunaan media pengajaran harus diorganisir secara
sistematis, bukan sembarang menggunakannya.
6) Jika sekiranya suatu pokok bahasan memerlukan lebih dari
macam media, maka guru dapat memanfaatkan multy media
yang menguntungkan dan memperlancar proses belajar
mengajar dan juga dapat merangsang siswa dalam belajar.
c. Tujuan Media Pembelajaran
Menurut Syuwardi, dkk (2017:31) mengatakan bahwa
siswa SD pada usia anak-anak lebih mudah memahami melalui
media.
Adapun beberapa tujuan media pembelajaran antara lain:
1) Mempermudah proses pembelajaran di kelas,
2) Meningkatkan efisiensi proses pembelajaran,
3) Menjaga relevansi antara materi dan tujuan pembelajran,
4) Membantu konsentrasi pembelajar dalam proses
pembelajaran. (Hujair AH Sanaky, 203 : 5)
32
d. Media Pembelajaran Audio Visual
1) Pengertian media audio visual
Media audio visual adalah seperangkat alat yang
dapat memproyeksikan gambar bergerak dan bersuara.
Paduan antara gambar dan suaranmembentuk karakter sama
dengan objek aslinya. Alat-alat yang termasuk dalam kategori
media audio visual adalah: televisi, video VCD, sound slide,
dan film (Hujair 2013:119)
2) Karakteristik media audio visual
Audio visual sebagai media pembelajaran memiliki
karakteristik sebagai berikut:
(a) Gambar bergerak, yang disertai dengan unsur suara,
(b) Dapat digunakan untuk sekolah jarak jauh,
(c) Memiliki perangkat slow motion untuk memperlambat
proses atau peristiwa yang berlangsung.
3) Kelebihan dan kekurangan media audio visual
Kelebihan:
(a) Menyajikan objek belajar secara kongret atau pessan
pembelajaran secara realistik, sehingga sangat baik untuk
menambah pengalaman belajar.
(b) Sifatnya yang audio visual, sehingga memiliki daya tarik
tersendiri dan dapat menjadi pemicu atau menjadi
motivasi pembelajar untuk belajar.
33
(c) Sangat baik untuk pencapaian tujuan belajar
psikomotorik.
(d) Dapat mengurangi kejenuhan belajar.
(e) Menambah daya tahan ingatan.
(f) Portable dan mudah didistribusikan.
4) Kekurangan media audio visual
(a) Pengadaannya memerlukan biaya mahal.
(b) Terganung pada energi listrik, sehingga tidak dapat
dihidupkan disegala tempat.
(c) Sifat komunikasi searah, sehingga tidak dapat memberi
peluang untuk terjadinya umpan balik.
(d) Mudah tergoda untuk menayangkan video yang bersifat
hiburan.
5. Materi Sejarah Uang
a. Sejarah Uang
Pada zaman dahulu, untuk memperoleh barang-barang
kebutuhan, masyarakat melakukan kegiatan tukar-menukar
barang atau barter. Hingga kini kegiatan barter masih
berlakudalam kehidupan suku-suku di pedalaman, khususnya di
daerah yang terpencil. Misalnya, garam dan tembakau ditukar
dengan damar atau hasil hutan yang lain. Tempat dan hari
penukaran barang sudah ditentukan.
34
Cara itu dianggap merepotkan dan terasa sulit dilakukan.
Cara tersebut memang kurang praktis. Seseorang yang
memerlukan suatu barang harus membawa barang miliknya ke
suatu tempat untuk ditukar dengan barang yang diinginkannya.
Zaman pun makin lama makin maju. Pemikiran orang
makin berkembang. Orang mencari cara yang dianggap mudah
untuk mendapatkan barang. Akhirnya, ditemukan alat atau barang
tertentu sebagai alat tukar. Alat atau barang tersebut telah
disepakati bersama. Alat tukar yang dipakai pada saat itu adalah
emas, perak, tembaga, besi, mutiara, dan lain-lain. Alat tukar
seperti itu disebut uang-barang. Maksud uang-barang adalah
barang barang berharga yang dapat berfungsi sebagai alat tukar.
Sama halnya dengan uang yang berfungsi sebagai alat tukar.
b. Jenis-jenis Uang
Pada saat ini, uang adalah alat tukar atau alat pembayaran
yang sah. Penukaran barang dengan uang disebut jual beli. Orang
yang memiliki barang untuk ditukarkan dengan uang disebut
penjual. Orang yang memiliki uang untuk ditukarkan
denganbarang disebut pembeli.
1) Uang Kartal atau uang nyata
Uang kartal adalah uang berupa kertas dan logam
yang digunakan sebagai alat pembayaran. Uang kartal dapat
digunakan langsung untuk berbelanja. Uang yang ada di
35
Indonesia dicetak oleh perusahaan Umum Percetakan Uang
Republik Indonesia (perum peruri), lembaga yang behak
mengedarkan uang adalah Bank Indonesia.
Macam-macam uang kertas yaitu:
a) Uang Kertas
Didalam uang kertas yang asli terdapat nomor
seri, benang pengaman, dan gambar pahlawan yang
trransparan. Nomor seri menunjukkan urutan momor
pengeluaran uang tersebut. Untuk mengetahui keaslian
uang dengan cara diterawang, diraba, dan dilihat. Uang
kertas berbentuk persegi panjang.
b) Uang logam
Uang logam adalah uang yang berupa uang
kepingan logam yang memiliki sisi yang berbeda.
Uang logam memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
(1) Berbentuk lingkaran/bundar.
(2) Bertuliskan besarnya nilai uang.
(3) Tercantum tulisan Bank Indonesia.
(4) Terdapat tahun dikeluarkannya.
2) Uang Giral atau Uang Tidak Nyata
Uang giral adalah uang yang dikeluarkan oleh bank
umum berupa surat-surat berharga, contoh: wesel, polis, cek,
giro, atau kartu kredit.
36
Di Negara kita tidak semua tempat menerima
pembayaran dengan uang giral, tetapi harus ditukar terlebih
dahulu denngan uang kartal di bank yang mengeluarkan uang
tersebut.
Nama mata Uang disetiai negara berbeda-beda. Mata
uang Negara Indonesia adalah Rupiah. Berikut ini nama mata
uang di beberapa negara:
1. Mata uang Amerika: Dollar Amerika Serikat..
2. Mata uang India: Rupee.
3. Mata uang Arab Saudi: Real.
4. Mata uang Belanda: Gulden.
5. Mata uang Jepang: Yen.
Masing-masing uang memiliki nialai tukar yang
berbeda terhadap Rupiah. Perbedaan nilai tukar antara mata
uang yang satu dengan yang lain disebut kur (Badra:60).
B. Kajian Pustaka
1. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Khadzik Misja
dengan judul “ Peningkatan Minat Belajar IPS Materi Kerajaan Islam
Melalui Metode Number Head Together ( NHT ) dengan Media Visual
pada siswa kelas V SDN Duren Kecamatan Tengaran Kabupaten
Semarang Tahun Ajaran 2015/2016”.Dari hasil penelitian yang
dilakukan terhadap siswa kelas V SDN Duren Kecamatan Tengaran
Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2015/2016, diperoleh bahwa
37
penggunaan Metode Number Head Together ( NHT ) dengan Media
Visual dapat meningkatkan minat belajar belajar IPS materi Sejarah
Kerajaan Islam. Hal ini dibuktikan dengan presentase peningkatan
pada prasiklus sebanyak 5 siswa atau sebesar 25%, siklus I sebanyak
10 siswa atau 50%, siklus II sebanyak 15 siswa atau sebesar 75% dan
siklus III sebanyak 18 siswa atau sebesar 90%.
2. Wiji Astutik yang berjudul “Penerapan Model Kooperatif tipe
Numbered Heads Together (NHT) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Sains Pada Peserta Didik Kelas IV MI Sugihan Kampak Trenggalek”.
Jenis penelitian yang digunakan yakni PTK. Dalam PTK tahap
penilitian terdiri dari empat tahap yaitu, perencanaan,pelaksanaan
tindakan, observasi, dan refleksi. Dalam penelitian ini menggunakan
dua siklus PTK. Subyek pengumpulan data pada penelitian ini adalah
siswa kelas IV MI Sugihan Kampak Trenggalek pada semester genap
Tahun Ajaran 2011-2012. Prestasi belajar siswa dengan penerapan
model pembelajaran kooperatif NHT menunjukkan adanya
peningkatan. Hal ini ditunjukkan dengan rata-rata prestasi belajar
siswa pada siklus I adalah 72,08 meningkat menjadi 82,78 pada siklus
II.
3. Ani Murdyanigsih yang berjudul”Penerapan Metode Numbered Heads
Together (NHT) Sebagai Upaya Menigkatkan Pemahaman
Matematika Siswa Kelas IX SMP Islam Gandusari Trenggalek Tahun
Ajaran 2007/2008”. Penelitian ini dilaksanakan dua siklus yang terdiri
38
dari empat tahapan yaitu, perencanaan, tindakan, observasi, dan
refleksi. Data penelitian ini diperoleh dari hasil observasi aktivitas
siswa dan guru, serta tes formatif. Dengan diterapkannya metode NHT
dapat disimpulkan bahwa pemahaman belajar siswa materi persamaan
kuadrat yakni sangat baik. Hal ini ditunjukkan dengan hasil yang
dapat dicapai siswa terhadap pembelajaran persamaan kuadrat dengan
metode NHT juga menigkatkan dari siklus I 70% menjadi 80% dari
siklus II.
Adapun persamaan penelitian yang dilakukan dengan penelitian
terdahulu terletak pada metode yang digunakan, namun perbedaanya
ditunjukkan dengan subyek yang diteliti beberapa peneliti ada yang
mengambil siswa tingkat SMP ada juga yang mengambil tingkat MI.
Selain itu, peneliti ada yang mengkaji hasil belajar dan pemahaman.
Materi yang digunakan pun juga berbeda diantara mata pelajaran IPA,
Matematika, dan IPS serta tahun ajaranya.
39
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di MI Miftahul Huda Lopait Kecamatan
Tuntang Kabupaten Semarang. Peneliti ingin memaparkan lokasi
dilaksanakannya penelitian karena dipandang perlu untuk menghindari
persepsi yang salah mengenai lokasi penelitian.
Paparan lokasi penelitian secara garis besar sebagai berikut:
1. Identitas Madrasah
Nama Madrasah : MI MIFTAHUL HUDA LOPAIT
Alamat Sekolah : Ds. Lopait
Kecamatan : Tuntang
Kabupaten : Semarang
Nama dan Alamat Yayasan : Lembaga Pendidikan Ma‟arif NU
NSS / NSM : 111233220073
Jenjang Akreditasi : Terakreditasi A
Tahun Didirikan : 1 Maret 1960
Tahun Beroperasi : 1968
Nama Kepala Madrasah : Misbakhul Munir, S.Pd.I
40
2. Visi dan Misi Madrasah
a. Visi Madrasah
Menjadi Madrasah kebanggaan umat, melahirkan generasi
Islami yang unggul dalam berbudi pekerti, dan mampu bersaing dalam
prestasi.
b. Misi Madrasah
1) Mengantarkan peserta didik menjadi insan kamil yang mantap
akidahnya, tekun beribadah, berakhlak karimah, berilmu
pengetahuan.
2) Menanamkan dasar-dasar syariat Islam yang kuat pada diri
peserta didik.
3) Mewujudkan pembelajaran dan pembiasaan dalam mempelajari
al Qur‟an dan menjalankan ajaran agama Islam.
4) Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas dalam
pencapaian prestasi akademik dan non akademik.
5) Meningkatkan pengetahuan dan profesionalisme tenaga
kependidikan sesuai dengan perkembangan dunia pendidikan.
6) Menyelenggarakan tata kelola Madrasah yang efektif, efisien,
transparan dan akuntabel.
3. Keadaan Siswa
Jumlah siswa di MI Miftahul Huda Lopait pada tahun ajaran 2017/2018
adalah sebagai berikut:
41
Tabel 3.1
Daftar Jumlah Siswa MI Ma’arif Miftahul Huda, Kecamatan
Tuntang, Kabupaten Semarang
No. Kelas Siswa
1 I 32
2 II 22
3 III A 18
4 III B 19
5 IV 23
6 V 23
7 VI 20
Jumlah Siswa 157
4. Keadaan Guru
Jumlah Guru dan Karyawan di MI Miftahul Huda Lopait pada tahun
ajaran 2017/2018 adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2
Daftar Jumlah Guru dan Karyawan MI Ma’arif Miftahul Huda,
Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang
No. Jabatan Jumlah
1 Guru Tetap Yayasan 6
2 Guru Tidak Tetap 1
3 Guru PNS diperbantukan 2
4 Petugas kebersihan 1
Jumlah 10
5. Subjek penelitian
Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IIIA MI Miftahul
Huda yang berjumlah 18 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 8 siswa
perempuan. Adapun nama-nama siswa atau subjek penelitian adalah
sebagai berikut.
42
Tabel 3.3
Daftar Nama Siswa Kelas III A MI Miftahul Huda Tahun 2017/2018
No Nama Siswa Jenis kelamin L/P
1 Altaf Aditya Rafa L
2 Ayu Awalya Ramadhani P
3 Brika Dwi Ananta L
4 Gevan L
5 Ica Nadia Marisa P
6 Ikhsan Nur Ramadan L
7 Inna Fadzilatul Ilma P
8 Maulana Iskhaq L
9 Muhammad Abdur Rozaq L
10 Nafisah Pramita Mukti P
11 Nevalda Rizky Widianti P
12 Putri Handayani P
13 Refan Andre Kusuma L
14 Reyfangga Robyansah L
15 Reyvano Yulian Muqiit L
16 Zhahira Syahwa Hafidza P
17 Zidane Mohammad Praditya L
18 Ziva Putri Solekhah P
6. Kolaborator Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini menggunakan jenis penelitian
kolaboratif. Guru kelas yang melakukan kegiatan proses pembelajaran
dan peneliti sebagai pengamat. Peneliti membantu guru dalam
menyiapkan rencana pembelajaran dan media pembelajaran dan
melakukan pengamatan terhadap kegiatan yang dilakukan guru dan siswa
selama proses pembelajaran di dalam kelas dengan metode number head
together (NHT) dan media audio visual.
43
7. Waktiu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan 2 kali pertemuan (2 siklus) di MI
Midtahul Huda. Waktu pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
Tabel 3.4.
Jadwal Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
No Siklus Pelaksanaan Penelitian
1 Siklus I Senin, 23 April 2018
2 Siklus II Jumat, 27 April 2018
B. Deskripsi Pelaksanaan siklus I
1. Perencanaan Tindakan
Dalam tahap perencanaan tindakan kegiatan yang dilakukan oleh
peneliti yaitu sebagai berikut:
a. Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) materi
sejarah uang melalui metode numbered head together (NHT) dan
media audio visual.
b. Mempersiapkan fasilitas, sarana yang diperlukan saat proses
pembelajaran. Penelitian ini menggunakan media audio visual yang
berisi video mengenai sejarah uang. Alat yang dibutuhkan yaitu
laptop, spiker dan LCD.
c. Mempersiapkan materi pembelajaran yaitu materi sejarah uang.
44
d. Mempersiapkan lembar observasi guru dan lembar observasi siswa
untuk mengamati selama proses pembelajaran berlangsung melalui
metode numbered head together (NHT) dan media audio visual.
e. Menyiapkan instrumen penilaian berupa soal evaluasi untuk
menggali data hasil belajar siswa selama proses pembelajaran
berlangsung melalui metode numbered head together (NHT) dan
media audio visual.
2. Pelaksanaan Tindakan
Dalam tahap pelaksanaan tindakan ini, hal-hal yang dilakukan
guru saat proses pembelajaran dengan menggunakan metode numbered
head together (NHT) dan media audio visual adalah sebagai berikut:.
1) Kegiatan pendahuluan
Apersepsi
a) Guru mengucapkan salam kepada seluruh peserta didik.
b) Guru mengajak semua peserta didik memulai kegiatan dengan
berdoa.
c) Guru memeriksa kehadiran peserta didik.
d) Guru mengecek kesiapan peserta didik.
e) Guru memberi motivasi kepada peserta didik.
f) Guru menanyakan kembali pelajaran yang telah dipelajari.
g) Guru menginformasikan tema yang akan dipelajari.
45
2) Kegiatan inti
a) Eksplorasi
(1) Guru menyampaikan materi sejarah uang
(2) Guru menjelaskan mengenai jenis-jenis uang.
(3) Guru menjelaskan bagaimana cara belajar dengan
menggunakan metode numbered head together.
b) Elaborasi
(1) Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok
dengan menggunakan model number head together.
(2) Peserta didik bekerjasama untuk membahas topik yang
diberikan oleh guru.
(3) Setelah kerja sama kelompok, guru memberikan soal
individu untuk dikerjakan.
c) Konfirmasi
(1) Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
bertanya mengenai hal-hal yang mereka belum pahami.
(2) Guru menjawab pertanyaan yang diajukan oleh peserta
didik.
(3) Salah satu perwakilan dari masing-masing kelompok
menyampaikan hasil yang sudah didiskusikan.
(4) Soal yang sudah dikerjakan dikumpulkan ke depan meja
guru.
46
3) Penutup
(1) Guru dan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah
dilakukan.
(2) Guru menyampaikan pembelajaran yang selanjutnya.
(3) Guru mengajak berdo‟a bersama-sama.
(4) Guru mengucapkan salam.
3. Observasi/pengamatan
Tahap ini dilakukan untuk memperoleh data-data yang dilakukan
dengan mengamati kinerja guru ketika proses pembelajaran, selain itu
untuk mengamati aktivitas belajar siswa mata pelajaran IPS materi
sejarah uang melalui metode numbered head together (NHT) dan media
audio visual. Selanjutnya, dilakukan tes evalusi untuk mengetahui
pemahamn siswa terhadap materi sejarah uang.
a. Lembar Observasi Guru
Lembar observasi terhadap guru merupakan alat yang
digunakan peneliti untuk mengamati kinerja guru selama proses
pembelajaran dengan menggunakan metode numbered head together
(NHT) dan media audio visual.
Tabel 3.5
Format Lembar Observasi terhadap Guru siklus 1
No. Rencna Pelaksanaan
Pembaelajaran (RPP)
Skor
1 2 3
1 Kemampuan Membuka Pelajaran
a. Menarik perhatian siswa
b. Memberikan motivasi awal
47
c. Memberikan apresepsi (kaitan
materi yang sebelumnya dengan
materi yang akan disampaikan)
d. Menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan diberikan
e. Memberikan acuan bahan belajar
yang akan diberikan
2 Sikap Guru dalam Proses
Pembelajaran
a. Kejelasan artikulasi suara
b. Mobilitas posisi mengajar
3 Penguasaan Bahan Belajar (Materi
Pelajaran) a. Bahan belajar disajikan sesuai
dengan langkah-langkah yang
direncanakan dalam RPP
b. Kejelasan dalam menjelaskan
bahan belajar (materi)
c. Kejelasan dalam memberikan
contoh
d. Memiliki wawasan yang luas
dalam menyampaikan bahan
belajar
4 Kegiatan belajar Mengajar (Proses
Pembelajaran)
a. Kesesuaian metode dengan bahan
belajar yang disampaikan
b. Penyajian bahan belajar sesuai
dengan tujuan/indikator yang telah
ditetapkan
c. Memiliki keterampilan dalam
menanggapi dan merespon
pertanyaan siswa
d. Ketepatan dalam penggunaan
alokasi waktu yang disediakan
5 Kemampuan Menggunakan Media
Pembelajaran
a. Ketepatan/kesesuaian penggunaan
media dengan materi yang
disampaikan
b. Memiliki keterampilan dalam
penggunaan media pembelajaran
c. Membantu meningkatkan
perhatian siswa dalam kegiatan
pembelajaran
√
√
√
6 Evaluasi Pembelajaran
48
a. Penilaian relevan dengan tujuan
yang telah ditetapkan
b. Penilaian yang diberikan sesuai
dengan RPP
7 Kemampuan Menutup Kegiatan
pembelajaran
a. Meninjau kembali materi yang
telah diberikan
b. Memberi kesempatan untuk
bertanya dan menjawab
pertanyaan.
c. Memberikan kesimpulan kegiatan
pembelajaran
8 Tindak Lanjut/Follow up
a. Memberikan tugas kepada siswa
baik secara individu maupun
kelompok
b. Menginformasikan materi untuk
pertemuan selanjutnya
c. Memberikan motivasi kepada
siswa untuk selalu belajar untuk
terus belajar
Jumlah 5 28 21
Total 54
Kategori Cukup
Keterangan:
Kriteria Penilaian: Kategori penilaian:
1 (Cukup) Kurang : 0 – 49
2 (Baik) Cukup : 50 - 69
3 (Sangat baik) Baik : 70 - 84
Sangat Baik : 85 - 100
b. Lembar Observasi Siswa
Lembar observasi terhadap siswa merupakan alat yang
digunakan untuk mengamati siswa selama proses pembelajaran
49
dengan menggunakan metode numbered head together (NHT) dan
media audio visual. Berikut lembar observasi terhadap siswa:
Table 3.6
Format Lember Observasi Terhadap Siswa Siklus I
No
.
Nama Siswa
Aspek yang Dinilai
Keaktifan Konsentrasi
k C B K C B
1 Altaf Aditya Rafa
2 Ayu Awalya Ramadhani
3 Brika Dwi Ananta
4 Gevan
5 Ica Nadia Marisa
6 Ikhsan Nur Ramadan
7 Inna Fadzilatul Ilma
8 Maulana Iskhaq
9 Muhammad Abdur R
10 Nafisah Pramita Mukti
11 Nevalda Rizky Widianti
12 Putri Handayani
13 Refan Andre Kusuma
14 Reyfangga Robyansah
15 Reyvano Yulian Muqiit
16 Zhahira Syahwa Hafidza
17 Zidane Mohammad P
18 Ziva Putri Solekhah
c. Nilai Evaluasi Siklus I
Dari tes evaluasi diperoleh data siswa berupa nilai evaluasi
siklus I. Adapun rincian nilai evaluasi siklus I adalah sebagai berikut:
50
Tabel 3.7
Nilai Evaluasi Siklus I
No. Nama Siswa Nilai
1 Altaf Aditya Rafa 70
2 Ayu Awalya Ramadhani 70
3 Brika Dwi Ananta 40
4 Gevan 50
5 Ica Nadia Marisa 40
6 Ikhsan Nur Ramadan 80
7 Inna Fadzilatul Ilma 70
8 Maulana Iskhaq 70
9 Muhammad Abdur Rozaq 70
10 Nafisah Pramita Mukti 90
11 Nevalda Rizky Widianti 80
12 Putri Handayani 40
13 Refan Andre Kusuma 80
14 Reyfangga Robyansah 70
15 Reyvano Yulian Muqiit 60
16 Zhahira Syahwa Hafidza 50
17 Zidane Mohammad Praditya 70
18 Ziva Putri Solekhah 50
Rata-rata 63,8
4. Refleksi
Pada tahap refleksi dapat diketahui tingkat keberhasilan maupun
tingkat kelemahan dari kegiatan pembelajaran IPS materi sejarah uang
dengan menggunakan metode numbered head together (NHT) dan media
audio visual yang dilakukan oleh guru pada siklus I. Sehingga dapat
digunakan untuk melakukan perbaikan pada siklus berikutnya. Beberapa
kendala yang terjadi pada siklus 1 yaitu:
a. Guru dan siswa masih beradaptasi dengan metode dan media
pembelajaran yang baru sehingga masih bingung dalam
pelaksanaannya.
51
b. Masih banyak siswa yang ramai sendiri, kurangnya perhatian siswa
ketika guru melakukan apersepsi.
c. Pada langkah metode numbered head together (NHT) dan
penggunaan media audio visual yakni penentuan pertanyaan
mendasar, masih banyak siswa yang bersikap pasif ketika tanya
jawab dengan guru.
d. Pembelajaran belum bisa mengoptimalkan waktu karena banyak
kelompok yang belum terbiasa melakukan sebuah diskusi sehingga
tidak selesai sesuai dengan waktu yang ditentukan.
e. Pada tahap evaluasi pengalaman atau pada saat mempresentasikan
hasil proyeknya di depan kelas, siswa malah saling tunjuk siapa yang
akan mempresentasikannya.
f. Pada saat kegiatan monitoring, banyak siswa yang tidak mau
memperhatikan ketika perwakilan dari kelompok lain
mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya.
Untuk mengatasi kendala-kendala yang terjadi pada siklus I
tersebut peneliti ingin melakukan perbaikan supaya jumlah siswa yang
mecapai KKM lebih banyak daripada siswa yang belum mencapai KKM,
Karena pada siklus 1 ini hanya 61% siswa yang bisa mencapai KKM.
Adapun rencana perbaikan tersebut adalah masih tetap menggunakan
model numbered head together (NHT) dan penggunaan media audio
visual, hanya saja pada siklus II guru benar-benar harus melakukan
pendampingan penuh selama proses pembelajaran berlangsung, dan
52
memaksimalkan penggunaan media pembelajaran untuk membantu
menyampaikan pembelajaran. Memberikan motivasi dan memberikan
nasehat kepada siswa untuk saling bekerjasama, meminta siswa untuk
tidak takut menanyakan hal-hal yang belum jelas, serta meminta siswa
untuk tidak malu-malu dan tidak saling tunjuk ketika akan
mempresentasikan hasil diskusi.
siklus I ini menunjukkan hasil yang belum memuaskan, maka
penulis berharap adanya peningkatan pada siklus II sehingga
menunjukkan hasilnya lebih memuaskan.
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
Siklus II dilaksanakan karena hasil dari siklus I belum mencapai
indikator keberhasilan yang ditentukan oleh peneliti, serta berdasarkan
evaluasi dari siklus I yang harus direfleksikan pada siklus berikutnya
1. Perencanaan Tindakan
Dalam tahap perencanaan tindakan kegiatan yang dilakukan oleh
peneliti yaitu sebagai berikut:
a. Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) materi
sejarah uang melalui metode numbered head together (NHT) dan
media audio visual.
b. Mempersiapkan fasilitas, sarana yang diperlukan saat proses
pembelajaran. Penelitian ini menggunakan media audio visual yang
berisi video mengenai sejarah uang. Alat yang dibutuhkan yaitu
laptop, spiker dan LCD.
53
c. Mempersiapkan materi pembelajaran yaitu materi sejarah uang.
d. Mempersiapkan lembar observasi guru dan lembar observasi siswa
untuk mengamati selama proses pembelajaran berlangsung melalui
metode numbered head together ( NHT) dan media audio visual.
e. Menyiapkan instrumen penilaian berupa soal evaluasi untuk
menggali data hasil belajar siswa selama proses pembelajaran
berlangsung melalui metode numbered head together (NHT) dan
media audio visual.
2. Pelaksanaan Tindakan
Dalam tahap pelaksanaan tindakan ini, hal-hal yang dilakukan
guru saat proses pembelajaran dengan menggunakan metode numbered
head together (NHT) dan media audio visual adalah sebagai berikut:
a. Kegiatan pendahuluan
Apersepsi
1) Guru mengucapkan salam kepada seluruh peserta didik.
2) Guru mengajak semua peserta didik memulai kegiatan dengan
berdoa.
3) Guru memeriksa kehadiran peserta didik.
4) Guru mengecek kesiapan peserta didik.
5) Guru memberi motivasi kepada peserta didik.
6) Guru menanyakan kembali pelajaran yang telah dipelajari.
7) Guru menginformasikan tema yang akan dipelajari.
54
b. Kegiatan inti
1) Eksplorasi
a) Guru menyampaikan materi sejarah uang
b) Guru menjelaskan mengenai jenis-jenis uang.
2) Elaborasi
a) Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok
dengan menggunakan model number head together.
b) Peserta didik bekerjasama untuk membahas topik yang
diberikan oleh guru.
c) Setelah kerja sama kelompok, guru memberikan soal
individu untuk dikerjakan.
3) Konfirmasi
a) Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
bertanya mengenai hal-hal yang mereka belum pahami.
b) Guru menjawab pertanyaan yang diajukan oleh peserta
didik.
c) Salah satu perwakilan dari masing-masing kelompok
menyampaikan hasil yang sudah didiskusikan.
d) Soal yang sudah dikerjakan dikumpulkan ke depan meja
guru.
c. Penutup
1) Guru dan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah
dilakukan.
55
2) Guru menyampaikan pembelajaran yang selanjutnya.
3) Guru mengajak berdo‟a bersama-sama.
4) Guru mengucapkan salam.
3. Pengamatan/Observasi
Selama proses pembelajaran, peneliti secara langsung melakukan
pengamatan kinerja guru, selain itu untuk mengamati aktivitas belajar
siswa mata pelajaran IPS materi sejarah uang melalui metode numbered
head together (NHT) dan media audio visual. Selanjutnya, dilakukan tes
evalusi untuk mengetahui pemahamn siswa terhadap materi sejarah uang.
Peneliti melakukan pengamatan tindakan siklus II untuk mengetahui
apakah ada perubahan tingkah laku dan hasil belajar siswa dari siklus
sebelumnya (siklus I).
a. Lembar Observasi Guru
Lembar observasi terhadap guru merupakan alat yang
digunakan peneliti untuk mengamati kinerja guru selama proses
pembelajaran dengan menggunakan metode numbered head together
(NHT) dan media audio visual.
Tabel 3.8 Lembar Observasi terhadap Guru Siklus II
No. Rencna Pelaksanaan
Pembaelajaran (RPP)
Skor
1 2 3
1 Kemampuan Membuka Pelajaran
a. Menarik perhatian siswa
b. Memberikan motivasi awal
c. Memberikan apresepsi (kaitan
materi yang sebelumnya dengan
materi yang akan disampaikan)
d. Menyampaikan tujuan
56
pembelajaran yang akan
diberikan
e. Memberikan acuan bahan belajar
yang akan diberikan
2 Sikap Guru dalam Proses
Pembelajaran
a. Kejelasan artikulasi suara
b. Mobilitas posisi mengajar
3 Penguasaan Bahan Belajar (Materi
Pelajaran)
a. Bahan belajar disajikan sesuai
dengan langkah-langkah yang
direncanakan dalam RPP
b. Kejelasan dalam menjelaskan
bahan belajar (materi)
c. Kejelasan dalam memberikan
contoh
d. Memiliki wawasan yang luas
dalam menyampaikan bahan
belajar
4 Kegiatan belajar Mengajar (Proses
Pembelajaran)
a. Kesesuaian metode dengan bahan
belajar yang disampaikan
b. Penyajian bahan belajar sesuai
dengan tujuan/indikator yang telah
ditetapkan
c. Memiliki keterampilan dalam
menanggapi dan merespon
pertanyaan siswa
d. Ketepatan dalam penggunaan
alokasi waktu yang disediakan
5 Kemampuan Menggunakan Media
Pembelajaran
a. Ketepatan/kesesuaian penggunaan
media dengan materi yang
disampaikan
b. Memiliki keterampilan dalam
penggunaan media pembelajaran
c. Membantu meningkatkan
perhatian siswa dalam kegiatan
pembelajaran
6 Evaluasi Pembelajaran
a. Penilaian relevan dengan tujuan
yang telah ditetapkan
57
b. Penilaian yang diberikan sesuai
dengan RPP
7 Kemampuan Menutup Kegiatan
pembelajaran
a. Meninjau kembali materi yang
telah diberikan
b. Memberi kesempatan untuk
bertanya dan menjawab
pertanyaan.
c. Memberikan kesimpulan kegiatan
pembelajaran
8 Tindak Lanjut/Follow up
a. Memberikan tugas kepada siswa
baik secara individu maupun
kelompok
b. Menginformasikan materi untuk
pertemuan selanjutnya
c. Memberikan motivasi kepada
siswa untuk selalu belajar untuk
terus belajar
Jumlah 1 18 51
Total 70
Kategori Baik
Keterangan:
Kriteria Penilaian: Kategori penilaian:
1 (Cukup) Kurang : 0 – 49
2 (Baik) Cukup : 50 - 69
3 (Sangat baik) Baik : 70 - 84
Sangat Baik : 85 - 100
b. Lembar Observasi Siswa
Lembar observasi siswa untuk mengamati aktivitas siswa
pada saat proses pembelajaran dengan menggunakan metode
numbered head together (NHT) dan media audio visual.
58
Tabel 3.9 Lembar observasi terhadap Siswa Siklus II
No
.
Nama Siswa
Aspek yang Dinilai
Keaktifan Konsentrasi
K C B K C B
1 Altaf Aditya Rafa
2 Ayu Awalya R
3 Brika Dwi Ananta
4 Gevan
5 Ica Nadia Marisa
6 Ikhsan Nur Ramadan 7 Inna Fadzilatul Ilma
8 Maulana Iskhaq
9 Muhammad Abdur R
10 Nafisah Pramita
11 Nevalda Rizky W
12 Putri Handayani
13 Refan Andre Kusuma
14 Reyfangga Robyansah
15 Reyvano Yulian M
16 Zhahira Syahwa H
17 Zidane Mohammad P
18 Ziva Putri Solekhah
c. Nilai Evaluasi Siklus II
Untuk menggali data siswa dilakukan tes evaluasi. Dari tes
evaluasi diperoleh data siswa berupa nilai evaluasi siklus II. Adapun
rincian nilai evaluasi siklus II adalah sebagai berikut:
Tabel 3.10
Nilai Evaluasi Siklus II
No. Nama Siswa Nilai
1 Altaf Aditya Rafa 93
2 Ayu Awalya Ramadhani 86
3 Brika Dwi Ananta 100
4 Gevan 86
5 Ica Nadia Marisa 93
59
6 Ikhsan Nur Ramadan 86
7 Inna Fadzilatul Ilma 80
8 Maulana Iskhaq 73
9 Muhammad Abdur Rozaq 100
10 Nafisah Pramita Mukti 93
11 Nevalda Rizky Widianti 80
12 Putri Handayani 80
13 Refan Andre Kusuma 86
14 Reyfangga Robyansah 100
15 Reyvano Yulian Muqiit 60
16 Zhahira Syahwa Hafidza 86
17 Zidane Mohammad Praditya 86
18 Ziva Putri Solekhah 73
Rata-rata 85,61
4. Refleksi
Pelaksanaan siklus II ini guru dapat mengatasi kelemahan-
kelemahan pada proses pembelajaran. Guru melaksanakan proses
pembelajaran sesuai dengan yang di rencanakan siswa mengikuti
pembelajaran dengan baik, bahkan antusias siswa pada siklus II ini
langsung menunjukkan bahwa mereka ingin mendapatkan hasil belajar
yang bagus sehingga siswa benar-benar memperhatikan. Maka jika
dilihat dari evaluasi yang telah dikerjakan, hanya ada satu anak yang
tidak tuntas. Karena siklus II sudah menunjukkan ketuntasan, maka
siklus ini berhenti sampai siklus II.
.
60
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian
1. Deskripsi Data Pra Siklus
Pada penelitian tindakan kelas ini, peneliti melaksanakan
penelitian dengan menerapkan metode numbered head together (NHT)
dan media audio visual untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas
III MI Miftahul Huda Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten
Semarang. Acuan penelitian tindakan kelas ini, peneliti menggunakan
acuan ketuntasan individual yaitu ≥ 70 serta Kriteria Ketuntasan
Klasikal yaitu 85% dari jumlah seluruh siswa dengan ketetapan pada
nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan oleh
MI Miftahul Huda Lopait yaitu 70.
Berdasarkan data yang didapat dari nilai ulangan harian mata
pelajaran IPS yang diperoleh siswa kelas III MI Miftahul Huda Lopait
menunjukkan bahawa Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk
mata pelajaran IPS adalah 70. Peneliti menggunakan evaluasi formatif
dalam penelitian tindakan kelas ini yaitu tes subjektif. Di bawah ini
adalah data hasil ulangan harian mata pelajaran IPS sebelum
menerapkan metode numbered head together (NHT) dan , nilai tes
evaluasi siklus I dan II.
61
Tabel 4.1
Nilai Pra Siklus
No. Nama Siswa KKM Nilai Keterangan
1 Altaf Aditya Rafa 70 50 Tidak Tuntas
2 Ayu Awalya R 70 70 Tuntas
3 Brika Dwi Ananta 70 45 Tidak Tuntas
4 Gevan 70 20 Tidak Tuntas
5 Ica Nadia Marisa 70 55 Tidak Tuntas
6 Ikhsan Nur Ramadan 70 40 Tidak Tuntas
7 Inna Fadzilatul Ilma 70 80 Tuntas
8 Maulana Iskhaq 70 55 Tidak Tuntas
9 Muhammad Abdur R 70 55 Tidak Tuntas
10 Nafisah Pramita Mukti 70 70 Tuntas
11 Nevalda Rizky Widianti 70 60 Tidak Tuntas
12 Putri Handayani 70 70 Tuntas
13 Refan Andre Kusuma 70 40 Tidak Tuntas
14 Reyfangga Robyansah 70 50 Tidak Tuntas
15 Reyvano Yulian Muqiit 70 70 Tuntas
16 Zhahira Syahwa H 70 40 Tidak Tuntas
17 Zidane Mohammad P 70 80 Tuntas
18 Ziva Putri Solekhah 70 65 Tidak Tuntas
Ketuntasan Klasikal 33,3%
Keterangan :
Siswa yang tuntas = 6 siswa
Siswa yang belum tuntas = 12 siswa
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa siswa MI Miftahul Huda
Lopait yang tuntas dengan nilai di atas KKM berjumlah 6 siswa
dengan persentase 33,3 % dan siswa yang mendapatkan nilai di bawah
KKM berjumlah 12 siswa dengan persentase 66,7%. Hal ini
menunjukkan bahwa pembelajaran IPS materi sejarah uang di MI
Miftahul Huda Lopait memerlukan perbaikan pembelajaran melalui
metode numbered head together (NHT) dan media audio visual
sehingga hasil yang diperoleh siswa dapat memuaskan.
62
2. Deskripsi Data Siklus I
Penelitian siklus I dilaksanakan pada hari Senin, 23 April
2018. Pembelajaran berlangsung selama 70 menit (2 x 35 menit).
Materi pokok yang diajarkan pada siklus I adalah sejarah uang. Hasil
pengamatan pada siklus I, peneliti mendapat gambaran bahwa
aktivitas siswa pada siklus I dari kegiatan awal sampai kegiatan akhir
sudah cukup baik, namun siswa terlihat kebingungan karena masih
beradaptasi dengan model pembelajaran baru. Pada siklus ini masih
banyak siswa yang bersifat pasif dan tidak paham dengan pembagian
tugas. Pada saat kerja secara kelompok cenderung dibuat oleh siswa
yang pandai saja, anggota kelompok yang tidak mendapat tugas malah
ramai sendiri. Belum ada kerjasama yang baik antar anggota
kelompok sehingga masih belum sesuai dengan langkah-langkah dan
tidak selesai sesuai dengan waktu yang ditentukan oleh guru. Selain
itu, masih banyak siswa yang belum berani mengeluarkan
pendapatnya dan masih malu untuk bertanya baik itu kepada guru
maupun kepada temannya. Nilai hasil belajar siswa pada siklus I
Tabel 4.2 Perolehan Nilai Evaluasi Siklus I
No
.
Nama Siswa KKM Nilai Keterangan
1 Altaf Aditya Rafa 70 70 Tuntas
2 Ayu Awalya R 70 70 Tuntas
3 Brika Dwi Ananta 70 40 Tidak Tuntas
4 Gevan 70 50 Tidak Tuntas
5 Ica Nadia Marisa 70 40 Tidak Tuntas
6 Ikhsan Nur Ramadan 70 80 Tuntas
7 Inna Fadzilatul Ilma 70 70 Tuntas
8 Maulana Iskhaq 70 70 Tuntas
63
9 Muhammad Abdur R 70 70 Tuntas
10 Nafisah Pramita Mukti 70 90 Tuntas
11 Nevalda Rizky Widianti 70 80 Tuntas
12 Putri Handayani 70 40 Tidak Tuntas
13 Refan Andre Kusuma 70 80 Tuntas
14 Reyfangga Robyansah 70 70 Tuntas
15 Reyvano Yulian M 70 60 Tidak Tuntas
16 Zhahira Syahwa H 70 50 Tidak Tuntas
17 Zidane Mohammad P 70 70 Tuntas
18 Ziva Putri Solekhah 70 50 Tidak Tuntas
Ketuntasan Klasikal 61%
Keterangan :
Tuntas = 11 siswa
Belum Tuntas = 7 siswa
Hasil tes evaluasi pada siklus I yang telah dilakukan pada
siswa kelas III MI Miftahul Huda Lopait telah mengalami peningkatan
apabila dibandingkan dengan perolehan ulangan harian sebelum
menerapkan metode numbered head together (NHT) dan media audio
visual Pada siklus I dari 18 siswa terdapat 11 siswa yang sudah tuntas
dan ada 7 siswa yang belum tuntas, dengan demikian baru 61,1% dari
jumlah seluruh siswa yang mencapai KKM yang telah ditetapkan. Hal
ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada siklus I belum
memenuhi target penelitian menggunakan ketuntasan klasikan yang
ditetapkan yaitu 85% dari jumlah seluruh siswa yang mencapai nilai
KKM.
3. Deskripsi Data Siklus II
Penelitian siklus II dilaksanakan pada hari Jumat, 27 April
2018. Pembelajaran berlangsung selama 70 menit (2 x 35 menit).
Kelemahan-kelemahan yang terjadi pada siklus I diperbaiki pada
64
siklus II. Hasil pengamatan pada siklus II, peneliti mendapat
gambaran bahwa guru mampu mengatasi kelemahan dan mampu
menguasai skelas.sehingga siswa lebi antusias saat mengikuti
pembelajaran siklus II. Nilai hasil belajar siswa pada siklus II
Tabel 4.3
Perolehan Nilai Evaluasi Siklus II
No. Nama Siswa KKM Nilai Keterangan
1 Altaf Aditya Rafa 70 93 Tuntas
2 Ayu Awalya R 70 86 Tuntas
3 Brika Dwi Ananta 70 100 Tuntas
4 Gevan 70 86 Tuntas
5 Ica Nadia Marisa 70 93 Tuntas
6 Ikhsan Nur Ramadan 70 86 Tuntas
7 Inna Fadzilatul Ilma 70 80 Tuntas
8 Maulana Iskhaq 70 73 Tuntas
9 Muhammad Abdur R 70 100 Tuntas
10 Nafisah Pramita Mukti 70 93 Tuntas
11 Nevalda Rizky W 70 80 Tuntas
12 Putri Handayani 70 80 Tuntas
13 Refan Andre Kusuma 70 86 Tuntas
14 Reyfangga Robyansah 70 100 Tuntas
15 Reyvano Yulian Muqiit 70 60 Tidak Tuntas
16 Zhahira Syahwa H 70 86 Tuntas
17 Zidane Mohammad P 70 86 Tuntas
18 Ziva Putri Solekhah 70 73 Tuntas
Ketuntasan Klasikal 94,4%
Keterangan :
Tuntas = 17 siswa
Belum Tuntas = 1 siswa
Hasil tes evaluasi pada siklus II yang telah dilakukan mengalami
peningkatan dibandingkan dengan hasil siklus I. Pada siklus II dari 18
siswa terdapat siswa yang sudah tuntas dan ada siswa yang belum
tuntas, dengan demikian 94,4% dari jumlah seluruh siswa yang
65
mencapai KKM yang telah ditetapkan. Hal ini menunjukkan bahwa
hasil belajar siswa pada siklus II sudah memenuhi target penelitian
menggunakan ketuntasan klasikan yang ditetapkan yaitu 85% dari
jumlah seluruh siswa yang mencapai nilai KKM. Berdasarkan hasil
belajar siswa tersebut maka penerapan metode numbered head
together (NHT) dan media audio visual dapat meningkatkan hasil
belajar pada siswa kelas III MI Miftahul Huda mata pelajaran IPS
materi sejarah uang.
B. Pembahasan
Penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus ini
menunjukkan adanya peningkatan nilai yang cukup baik. Selain itu
antusias siswa dalam mengikuti proses pembelajaran juga cukup tinggi.
Sifat kerjasama, memupuk jiwa percaya diri dan berani mengungkapan
pendapat juga terlihat pada siswa selama proses pembelajaran. Sehingga
dengan diterapkannya metode numbered head together (NHT) dan media
audio visual dalam pembelajaran IPS dapat meningkatkan hasil belajar
siswa kelas III MI Miftahul Huda Kecamatan Tuntang Kabupaten
Semarang Tahun ajaran 2017/2018. Hal ini dapat dilihat dari hasil ulangan
harian IPS melalui penerapan metode numbered head together (NHT) dan
media audio visual.
66
Tabel 4.4
Rekapitulasi Nilai Siswa Per Siklus
No. Nama Siswa Pra
Siklus
Siklus I Siklus II
1 Altaf Aditya Rafa 50 70 93
2 Ayu Awalya R 70 70 86
3 Brika Dwi Ananta 45 40 100
4 Gevan 20 50 86
5 Ica Nadia Marisa 55 40 93
6 Ikhsan Nur Ramadan 40 80 86
7 Inna Fadzilatul Ilma 80 70 80
8 Maulana Iskhaq 55 70 73
9 Muhammad Abdur R 55 70 100
10 Nafisah Pramita M 70 90 93
11 Nevalda Rizky W 60 80 80
12 Putri Handayani 70 40 80
13 Refan Andre Kusuma 40 80 86
14 Reyfangga R 50 70 100
15 Reyvano Yulian M 70 60 60
16 Zhahira Syahwa H 40 50 86
17 Zidane Mohammad P 80 70 86
18 Ziva Putri Solekhah 65 50 73
Jumlah 815 1150 1541
Rata-rata 45,27 63,8 85,61
Presentasi
ketuntasan siswa di
atas KKM
33%
61,1%
94,4%
Berdasarkan tabel yang telah dipaparkan di atas diketahui bahwa
perolehan rata-rata nilai pada pra siklus adalah 45,27, siklus I menjadi
63,8. Pada siklus II menjadi 85,61. Berdasarkan data tersebut maka dapat
diketahui bahwa Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan
menerapkan metode numbered head together (NHT) dan media audio
visual dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas III MI Miftahul Huda
Lopait
67
Hasil dari penelitian tindakan kelas ini memperoleh hasil seperti
penjabaran yang sudah disampaikan. Berikut ini akan dijabarkan hasil
penelitian dari siklus ke siklus:.
1. Suklus I
Pada siklus I pengumpulan data hasil belajar siswa
menggunakan pre test dan lembar observasi. Dari instrumen tersebut
diperoleh data tentang nilai hasil belajar siswa dalam pembelajaran.
a. Data Hasil Pengamatan
1) Nilai Hasil Belajar Siswa
Proses pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus I,
peneliti menerapkan metode numbered head together (NHT)
dan media audio visual. Adapun dalam penelitian ini
mencakup empat tahapan yaitu tahap perencanaan, tahap
pelaksanaan, tahap observasi atau pengamatan serta tahap
refleksi. Sebelum dilakukan penelitian, peneliti melakukan
observasi ataupun pengamatan ke di MI Miftahul Huda
Lopait Kecamatan Tuntang Kabuaten Semarang.
Pada tahap ini diperoleh data hasil tes evaluasi mata
pelajaran IPS pada siswa kelas III tahun pelajaran 2017/2018
adalah 61,1% siswa yang tuntas (11 siswa) dan yang belum
tuntas adalah sebesar 38,8% (7 siswa). Perolehan hasil tes
evaluasi siklus I dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
68
Gambar 4.1
Persentase Nilai Tes Evaluasi Siklus I
2) Data Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa
Berikut ini adalah lembar observasi yang peneliti
gunakan untuk mengamati aktivitas belajar siswa pada saat
proses pembelajaran dengan menggunakan metode numbered
head together (NHT) dan media audio visual pada siklus I:
Tabel 4.5
Lembar Observasi terhadap Siswa Siklus I
No
.
Nama Siswa
Aspek yang Dinilai
Keaktifan Konsentrasi
k C B K C B
1 Altaf Aditya Rafa
2 Ayu Awalya R
3 Brika Dwi Ananta
4 Gevan
5 Ica Nadia Marisa
6 Ikhsan Nur Ramadan
7 Inna Fadzilatul Ilma
8 Maulana Iskhaq
61.10%
38.80%
nilai evaluasi siklus I
tuntas
tidak tuntas
69
9 Muhammad Abdur R
10 Nafisah Pramita M
11 Nevalda Rizky W
12 Putri Handayani
13 Refan Andre Kusuma
14 Reyfangga Robyansah
15 Reyvano Yulian
Muqiit
16 Zhahira Syahwa
Hafidza
17 Zidane Mohammad P
18 Ziva Putri Solekhah
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa ranah
perhatian (afektif) dan keaktifan (psikomotorik) siswa dalam
pembelajaran siklus I masih tergolong dalam kategori cukup.
3) Hasil Pengamatan Kinerja Guru
Berikut ini adalah lembar observasi yang peneliti
gunakan untuk mengamati kinerja guru pada saat proses
pembelajaran dengan menggunakan metode numbered head
together (NHT) dan media audio visual yang berlangsung
pada siklus I.
Tabel 4.6 Lembar Observasi terhadap Guru Siklus I
No. Rencna Pelaksanaan
Pembaelajaran (RPP)
Skor
1 2 3
1 Kemampuan Membuka Pelajaran
f. Menarik perhatian siswa
g. Memberikan motivasi awal
h. Memberikan apresepsi (kaitan
materi yang sebelumnya dengan
materi yang akan disampaikan)
i. Menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan diberikan
j. Memberikan acuan bahan belajar
yang akan diberikan
70
2 Sikap Guru dalam Proses
Pembelajaran
c. Kejelasan artikulasi suara
d. Mobilitas posisi mengajar
3 Penguasaan Bahan Belajar (Materi
Pelajaran)
e. Bahan belajar disajikan sesuai
dengan langkah-langkah yang
direncanakan dalam RPP
f. Kejelasan dalam menjelaskan
bahan belajar (materi)
g. Kejelasan dalam memberikan
contoh
h. Memiliki wawasan yang luas
dalam menyampaikan bahan
belajar
4 Kegiatan belajar Mengajar (Proses
Pembelajaran)
e. Kesesuaian metode dengan bahan
belajar yang disampaikan
f. Penyajian bahan belajar sesuai
dengan tujuan/indikator yang telah
ditetapkan
g. Memiliki keterampilan dalam
menanggapi dan merespon
pertanyaan siswa
h. Ketepatan dalam penggunaan
alokasi waktu yang disediakan
5 Kemampuan Menggunakan Media
Pembelajaran
d. Ketepatan/kesesuaian penggunaan
media dengan materi yang
disampaikan
e. Memiliki keterampilan dalam
penggunaan media pembelajaran
f. Membantu meningkatkan
perhatian siswa dalam kegiatan
pembelajaran
√
√
√
6 Evaluasi Pembelajaran
c. Penilaian relevan dengan tujuan
yang telah ditetapkan
d. Penilaian yang diberikan sesuai
dengan RPP
7 Kemampuan Menutup Kegiatan
71
pembelajaran
d. Meninjau kembali materi yang
telah diberikan
e. Memberi kesempatan untuk
bertanya dan menjawab
pertanyaan.
f. Memberikan kesimpulan kegiatan
pembelajaran
8 Tindak Lanjut/Follow up
d. Memberikan tugas kepada siswa
baik secara individu maupun
kelompok
e. Menginformasikan materi untuk
pertemuan selanjutnya
f. Memberikan motivasi kepada
siswa untuk selalu belajar untuk
terus belajar
Jumlah 5 28 21
Total 54
Kategori Cukup
Keterangan:
Kriteria Penilaian: Kategori penilaian:
1 (Cukup) Kurang : 0 – 49
2 (Baik) Cukup : 50 - 69
3 (Sangat baik) Baik : 70 - 84
Sangat Baik : 85 – 100
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa
kinerja guru dalam proses pembelajaran pada siklus I berada
dalam kategori cukup.
72
2. Siklus II
Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II peneliti
mempertimbangkan beberapakekurangan maupun kendala yang
muncul selama proses pembelajaran pada siklus I. Proses
pembelajaran yang dilakukan masih sama dengan siklus I yaitu
dengan menggunakan metode numbered head together dan media
audio visual.
a. Data Hasil Pengamatan
1) Nilai Hasil Belajar Siswa
Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II peneliti
mempertimbangkan beberapa kekurangan maupun kendala
yang terjadi selama proses pembelajaran siklus I. Hasil tes
evaluasi yang diperoleh siswa pada siklus II yaitu 94,4% (17
siswa) tuntas, sedangkan 5,5%(1 siswa) belum tuntas.
Dengan hasil presentase nilai yang diperoleh siswa pada
siklus II sudah memenuhi indikator keberhasilan yaitu 85%.
Berikut adalah hasil presentase pada siklus II.
73
Gambar 4.2
Nilai Evaluasi Siklus II
2) Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar siswa
Berikut ini adalah lembar observasi yang peneliti
gunakan untuk mengamati aktivitas belajar siswa pada saat
proses pembelajaran dengan menggunakan metode numbered
head together dan media audio visual pada siklus II:
Tabel 4.7
Lembar Observasi Terhadap Siswa Siklus II
No
.
Nama Siswa
Aspek yang Dinilai
Keaktifan Konsentrasi
K C B K C B
1 Altaf Aditya Rafa
2 Ayu Awalya R
3 Brika Dwi Ananta
4 Gevan
5 Ica Nadia Marisa
6 Ikhsan Nur Ramadan 7 Inna Fadzilatul Ilma
94.40%
5.50%
Nilai Evaluasi Siklus II
tuntas
tidak Tuntas
74
8 Maulana Iskhaq
9 Muhammad Abdur R
10 Nafisah Pramita
11 Nevalda Rizky W
12 Putri Handayani
13 Refan Andre Kusuma
14 Reyfangga Robyansah
15 Reyvano Yulian M
16 Zhahira Syahwa H
17 Zidane Mohammad P
18 Ziva Putri Solekhah
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa ranah
perhatian (afektif) dan keaktifan (psikomotorik) siswa dalam
pembelajaran siklus II tergolong dalam kategori baik.
3) Hasil Pengamatan Kinerja Guru
Berikut ini adalah lembar observasi yang peneliti
gunakan untuk mengamati kinerja guru pada saat proses
pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi dan
media miniatur yang berlangsung pada II :
Tabel 4.8
Lembar Observasi terhadap Guru Siklus II
No. Rencna Pelaksanaan
Pembaelajaran (RPP)
Skor
1 2 3
1 Kemampuan Membuka Pelajaran
f. Menarik perhatian siswa
g. Memberikan motivasi awal
h. Memberikan apresepsi (kaitan
materi yang sebelumnya dengan
materi yang akan disampaikan)
i. Menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan
diberikan
j. Memberikan acuan bahan belajar
75
yang akan diberikan
2 Sikap Guru dalam Proses
Pembelajaran
c. Kejelasan artikulasi suara
d. Mobilitas posisi mengajar
3 Penguasaan Bahan Belajar (Materi
Pelajaran)
e. Bahan belajar disajikan sesuai
dengan langkah-langkah yang
direncanakan dalam RPP
f. Kejelasan dalam menjelaskan
bahan belajar (materi)
g. Kejelasan dalam memberikan
contoh
h. Memiliki wawasan yang luas
dalam menyampaikan bahan
belajar
4 Kegiatan belajar Mengajar (Proses
Pembelajaran)
e. Kesesuaian metode dengan bahan
belajar yang disampaikan
f. Penyajian bahan belajar sesuai
dengan tujuan/indikator yang telah
ditetapkan
g. Memiliki keterampilan dalam
menanggapi dan merespon
pertanyaan siswa
h. Ketepatan dalam penggunaan
alokasi waktu yang disediakan
5 Kemampuan Menggunakan Media
Pembelajaran
d. Ketepatan/kesesuaian penggunaan
media dengan materi yang
disampaikan
e. Memiliki keterampilan dalam
penggunaan media pembelajaran
f. Membantu meningkatkan
perhatian siswa dalam kegiatan
pembelajaran
6 Evaluasi Pembelajaran c. Penilaian relevan dengan tujuan
yang telah ditetapkan
d. Penilaian yang diberikan sesuai
dengan RPP
7 Kemampuan Menutup Kegiatan
76
pembelajaran
d. Meninjau kembali materi yang
telah diberikan
e. Memberi kesempatan untuk
bertanya dan menjawab
pertanyaan.
f. Memberikan kesimpulan kegiatan
pembelajaran
8 Tindak Lanjut/Follow up
d. Memberikan tugas kepada siswa
baik secara individu maupun
kelompok
e. Menginformasikan materi untuk
pertemuan selanjutnya
f. Memberikan motivasi kepada
siswa untuk selalu belajar untuk
terus belajar
Jumlah 1 18 51
Total 70
Kategori Baik
Keterangan:
Kriteria Penilaian: Kategori penilaian:
1 (Cukup) Kurang : 0 – 49
2 (Baik) Cukup : 50 - 69
3 (Sangat baik) Baik : 70 - 84
Sangat Baik : 85 – 100
3. Rekapitulasi Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II
Tabel 4.9
Rekapitulasi Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus I
Siklus Kategori Jumlah Persentase
Pra Siklus Tuntas 6 33%
Titak Tuntas 12 67%
Siklus I Tuntas 11 61%
tidak Tuntas 7 39%
77
Siklus II Tuntas 17 94%
Tidak Tuntas 1 6%
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa hasil belajar
siswa kelas III MI Miftahul Huda Lopait mengalami peningkatan pada
setiap siklusnya.Pada siklus I hasil belajar mengalami peningkatan
dari 6 (33%) siswa yang tuntas menjadi 11 (61%) siswa yang tuntas.
Dan pada siklus II hasil belajar meningkat dari 11 (61%) siswa yang
tuntas menjadi 17 (94%) siswa yang tuntas.
Apabila digambarkan menggunakan grafik sebagai berikut:
Gambar 4.3
Ketuntasan Hasil Belajar
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
pra siklus siklus I siklus II
diagram ketuntasan hasil belajar
diagram ketuntasanhasil belajar
78
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian tindakan kelas yang dilakukan di MI
Miftahul Huda Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang dapat
disimpulkan bahwa penggunaan metode numbered head together (NHT)
dan media audio visual dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi
sejarah uang. Peningkatan hasil belajar ditandai dengan nilai siswa yang
mencapai KKM sebesar 70, yakni pada pra siklus nilai dari 18 siswa
diketahui hanya 6 (33%) siswa yang tuntas. Kemudian pada siklus I
meningkat menjadi 11 (61%) siswa yang tuntas. Pada siklus II mengalami
peningkatan yaitu sebanyak 17 (94%) siswa tuntas serta adanya
peningkatan Kriteria Ketuntasan Klasikal pada siklus I sebesar 61% dan
siklus II sebesar 94%.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, hal-hal yang perlu diperhatikan
sebagai berikut:
1. Kepala Sekolah
a. Kepala sekolah hendaknya selalu memotivasi dan memfasilitasi
guru untuk meningkatkan keterampilan mengajarnya dengan
mengikuti seminar-seminar dan pelatihan tentang model
pembelajaran dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa.
79
b. Kepala sekolah sebaiknya membimbing para guru untuk
memperbaiki dan mengembangkan lagi proses belajar mengajar
seperti pemberian motivasi terhadap guru untuk melakukan
penelitian tindakan kelas yaitu penggunaan strategi pembelajaran
yang lebih inovatif serta melakukan evaluasi untuk perbaikan
proses belajar mengajar selanjutnya.
2. Guru
a. Hendaknya guru lebih kreatif dalam mengemas pembelajaran
agar siswa tidak mudah bosan serta minat belajar siswa lebih
tinggi di dalam kelas. Guru jangan hanya menggunakan metode
ceramah dalam pembelajaran tetapi diusahakan siswa ikut serta
dalam proses pembelajaran.
b. Sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran hendaknya guru
melakukan persiapan yang matang dengan telebih dahulu
memahami langkah-langkah yang akan diterapkan dalam proses
pembelajaran yang berpedoman pada RPP yang telah disusun
sebelumnya.
c. Hendaknya guru sering melakukan pembelajaran berkelompok
salah satunya seperti metode Numbered Head Together (NHT)
agar pembelajaran siswa di kelas lebih aktif.
80
3. Siswa.
Siswa diharapkan untuk lebih aktif dalam diskusi kelompok,
jangan malu untuk bertanya tentang materi yang belum jelas kepada
guru sehingga hasil belajarny dapat meningkat dan mencaapai KKM.
81
DAFTAR PUSTAKA
Rasimin. 2012. Pembelajaran IPS. Salatiga : STAIN Salatiga Press.
Hamdayama, Jumanta.2016. Metodelogi Pengajaran. Jakarta : Bumi Aksara
Daryanto. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Gava Media.
Trianto.2009. Mendesain Model Pembelajran Inovatif-Progresif. Jakarta:
Kencana
Huda, Miftahul. 2014. Model-Model Pengajaran Dan Pembelajaran. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar
Rasimin. 2012. Pendidikan ilmu pengetahuan sosial. Yogyakarta : Trustmedia
Publishing.
Sanaky, Hujair AH. 2013. Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif. Yogyakarta:
Kaukaba Dipantara.
Hamdayama, Jumanta. 2014. Model Dan Metode Pembelajaran Kreatif Dan
Berkarakter. Bogor: Ghalia Indonesia.
Usman, M. Basyiruddin & Asnawir. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat
Pers.
Saepudi, Edi dan Rusbandi, adi. 2002. Pedoman guru mata pelajaran Pendidikan
IPS di Madrasah ibtidaiyah. Jakarta : Ciputat Pers.
Wahyuni, Esa Nur & Baharuddin. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran.
Yogyakarta: Ar-ruzz Media.
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Wahidmurni. 2017. Metodologi Pembelajaran IPS. Yogyakarta: Ar-ruzz Media.
Aqib, Zainal dkk. 2014. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru, SD, SLB, TK.
Bandung: CV. Yrama Widya.
Zain, Aswan dan Djamarah, Syaiful Bahri. 2006. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta:P T Rineka Cipta.
Hamdayama, Jumanta. 2014. Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan
Berkarakter. Bogor: Ghalia Indonesia.
82
Trianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu Dalam Teori dan Praktek. Jakarta:
Prestasi Pustaka.
Suwardi, Anitah W.S., Akhyar M., Asrowi, (2017). The Relevance Of Pictures As
Media In Thematic Learning Book With Pluralism Values In Indonesia.
International Journal of Low, Goverment and Communicatian (IJLGC).
2.(6): 31.
Tim Surya Badra. 2017. LKS Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas III Semestar Genap.
Bandung:CV Surya Badra.
83
L
A
M
P
I
R
A
N
84
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS I
Nama Sekolah : MI Miftahul Huda
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas / Semester : III / Genap
Alokasi Waktu : 2 JPL x 35Menit
A. Standar Kompetensi
2. Memahami Jenis pekerjaan dan penggunaan uang
B. Kompetensi Dasar
2.4. Mengenal sejarah uang dan berbagai jenis uang
C. Indikator
1. Menceritakan kembali sejarah uang
2. Menyebutkan berbagai jenis uang
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu menceritakan kembali sejarah uang dengan benar.
2. Siswa mampumenyebutkan berbagai jenis uang dengan benar.
E. Materi Pembelajaran
a) Sejarah Uang
Pada zaman dahulu, untuk memperoleh barang-barang kebutuhan,
masyarakat melakukan kegiatan tukar-menukar barang atau barter.
Hingga kini kegiatan barter masih berlaku dalam kehidupan suku-suku
85
di pedalaman, khususnya di daerah yang terpencil. Misalnya, garam dan
tembakau ditukar dengan damar atau hasil hutan yang lain. Tempat dan
hari penukaran barang sudah ditentukan.
Cara itu dianggap merepotkan dan terasa sulit dilakukan. Cara
tersebut memang kurang praktis. Seseorang yang memerlukan suatu
barang harus membawa barang miliknya ke suatu tempat untuk ditukar
dengan barang yang diinginkannya.
Zaman pun makin lama makin maju. Pemikiran orang makin
berkembang. Orang mencari cara yang dianggap mudah untuk
mendapatkan barang. Akhirnya, ditemukan alat atau barang tertentu
sebagai alat tukar. Alat atau barang tersebut telah disepakati bersama.
Alat tukar yang dipakai pada saat itu adalah emas, perak, tembaga, besi,
mutiara, dan lain-lain. Alat tukar seperti itu disebut uang-barang.
Maksud uang-barang adalah barang-barang berharga yang dapat
berfungsi sebagai alat tukar. Samahalnya dengan uang yang berfungsi
sebagai alat tukar.
b) Jenis-jenis Uang
Pada saat ini, uang adalah alat tukar atau alat pembayaran yang
sah. Penukaran barang dengan uang disebut jual beli. Orang yang
memiliki barang untuk ditukarkan dengan uang disebut penjual. Orang
yang memiliki uang untuk ditukarkan denganbarang disebut pembeli.
86
1) Uang Kartal atau uang nyata
Uang kartal adalah uang berupa kertas dan logam yang
digunakan sebagai alat pembayaran. Uang kartal dapat digunakan
langsung untuk berbelanja. Uang yang ada di Indonesia dicetak
oleh perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia
(perum peruri), lembaga yang berhak mengedarkan uang adalah
Bank Indonesia.
Macam-macam uang kertas yaitu:
a) Uang Kertas
Didalam uang kertas yang asli terdapat nomor seri, benang
pengaman, dan gambar pahlawan yang trransparan. Nomor
seri menunjukkan urutan momor pengeluaran uang tersebut.
Untuk mengetahui keaslian uang dengan cara diterawang,
diraba, dan dilihat. Uang kertas berbentuk persegi panjang.
b) Uang logam
Uang logam adalah uang yang berupa uang kepingan logam
yang memiliki sisi yang berbeda.
Uang logam memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
(1) Berbentuk lingkaran/bundar.
(2) Bertuliskan besarnya nilai uang.
(3) Tercantum tulisan Bank Indonesia.
(4) Terdapat tahun dikeluarkannya.
87
2) Uang Giral atau Uang Tidak Nyata
Uang giral adalah uang yang dikeluarkan oleh bank umum
berupa surat-surat berharga, contoh: wesel, polis, cek, giro, atau
kartu kredit.
Di Negara kita tidak semua tempat menerima pembayaran
dengan uang giral, tetapi harus ditukar terlebih dahulu dengan uang
kartal di bank yang mengeluarkan uang tersebut.
Nama mata Uang disetiap negara berbeda-beda. Mata uang
Negara Indonesia adalah Rupiah. Berikut ini nama mata uang di
beberapa negara:
1. Mata uang Amerika: Dollar Amerika Serikat..
2. Mata uang India: Rupee.
3. Mata uang Arab Saudi: Real.
4. Mata uang Belanda: Gulden.
5. Mata uang Jepang: Yen.
Masing-masing uang memiliki nilai tukar yang berbeda terhadap
Rupiah. Perbedaan nilai tukar antara mata uang yang satu dengan yang
lain disebut kurs.
F. Metode Pembelajaran
Number Head Together ( NHT)
G. Media Pembelajaran
Audio visual
H. Langkah-langkah Pembelajaran
88
a. Kegiatan pendahuluan (10 menit)
Apersepsi
1) Guru mengucapkan salam kepada seluruh peserta didik.
2) Guru mengajak semua peserta didik memulai kegiatan dengan
berdoa.
3) Guru memeriksa kehadiran peserta didik.
4) Guru mengecek kesiapan peserta didik.
5) Guru memberi motivasi kepada peserta didik.
6) Guru menanyakan kembali pelajaran yang telah dipelajari.
7) Guru menginformasikan tema yang akan dipelajari.
b. Kegiatan inti (50 menit)
1) Eksplorasi
a) Guru menyampaikan materi sejarah uang
b) Guru menjelaskan mengenai jenis-jenis uang.
c) Guru menjelaskan bagaimana cara belajar dengan
menggunakan metode numbered head together.
2) Elaborasi
a) Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok
dengan menggunakan model number head together.
b) Peserta didik bekerjasama untuk membahas topik yang
diberikan oleh guru.
c) Setelah kerja sama kelompok, guru memberikan soal individu
untuk dikerjakan.
89
3) Konfirmasi
a) Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
bertanya mengenai hal-hal yang mereka belum pahami.
b) Guru menjawab pertanyaan yang diajukan oleh peserta didik.
c) Salah satu perwakilan dari masing-masing kelompok
menyampaikan hasil yang sudah didiskusikan.
d) Soal yang sudah dikerjakan dikumpulkan ke depan meja guru.
c. Penutup (10 menit)
1) Guru dan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah
dilakukan.
2) Guru menyampaikan pembelajaran yang selanjutnya.
3) Guru mengajak berdo‟a bersama-sama.
4) Guru mengucapkan salam.
I. Sumber
LKS kelas 3
90
J. Penilaian
1. Penilaian pengetahuan
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Teknik
Penilaian
Bentuk
Instrumen Instrumen/ Soal
mengetahui sejarah uang
dan
menyebutka
n berbagai
jenis uang
Tes
Essay 1. Tukar menukar barang
dengan barang disebut....
2. Bangsa yang pertama
kali menciptakan uang
koin ....
3. Uang barang pertama
kali muncul pada
abad ke....
4. Menurut bahannya uang
terbagi dua yaitu ....dan
...
5. Nilai yang tertera pada
uang disebut ....
6. Surat berharga yang
dapat di-uangkan di
Bank adalah ....
7. Uang kartal ada dua jenis
yaitu ....dan....
8. Wesel pos, cek dan giro
termasuk uang ....
9. Mata uang negara
Indonesia....
10. Alat pembayaran yang
syah yang biasa kita
gunakan sehari-hari....
91
92
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)
SIKLUS II
Nama Sekolah : MI Miftahul Huda
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas / Semester : III / Genap
Alokasi Waktu : 2x35Menit (1 kali pertemuan)
A. Standar Kompetensi
2. Memahami Jenis pekerjaan dan penggunaan uang
B. Kompetensi Dasar
2.4. Mengenal sejarah uang dan berbagai jenis uang
C. Indikator
1. Menceritakan kembali sejarah uang
2. Menyebutkan berbagai jenis uang
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu menceritakan kembali sejarah uang dengan benar.
2. Siswa mampumenyebutkan berbagai jenis uang dengan benar.
E. Materi Pembelajaran
F. Materi Pembelajaran
a) Sejarah Uang
Pada zaman dahulu, untuk memperoleh barang-barang kebutuhan,
masyarakat melakukan kegiatan tukar-menukar barang atau barter.
93
Hingga kini kegiatan barter masih berlaku dalam kehidupan suku-suku
di pedalaman, khususnya di daerah yang terpencil. Misalnya, garam dan
tembakau ditukar dengan damar atau hasil hutan yang lain. Tempat dan
hari penukaran barang sudah ditentukan.
Cara itu dianggap merepotkan dan terasa sulit dilakukan. Cara
tersebut memang kurang praktis. Seseorang yang memerlukan suatu
barang harus membawa barang miliknya ke suatu tempat untuk ditukar
dengan barang yang diinginkannya.
Zaman pun makin lama makin maju. Pemikiran orang makin
berkembang. Orang mencari cara yang dianggap mudah untuk
mendapatkan barang. Akhirnya, ditemukan alat atau barang tertentu
sebagai alat tukar. Alat atau barang tersebut telah disepakati bersama.
Alat tukar yang dipakai pada saat itu adalah emas, perak, tembaga, besi,
mutiara, dan lain-lain. Alat tukar seperti itu disebut uang-barang.
Maksud uang-barang adalah barang-barang berharga yang dapat
berfungsi sebagai alat tukar. Samahalnya dengan uang yang berfungsi
sebagai alat tukar.
b) Jenis-jenis Uang
Pada saat ini, uang adalah alat tukar atau alat pembayaran yang
sah. Penukaran barang dengan uang disebut jual beli. Orang yang
memiliki barang untuk ditukarkan dengan uang disebut penjual. Orang
yang memiliki uang untuk ditukarkan denganbarang disebut pembeli.
94
1) Uang Kartal atau uang nyata
Uang kartal adalah uang berupa kertas dan logam yang
digunakan sebagai alat pembayaran. Uang kartal dapat digunakan
langsung untuk berbelanja. Uang yang ada di Indonesia dicetak
oleh perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia
(perum peruri), lembaga yang berhak mengedarkan uang adalah
Bank Indonesia.
Macam-macam uang kertas yaitu:
a) Uang Kertas
Didalam uang kertas yang asli terdapat nomor seri, benang
pengaman, dan gambar pahlawan yang trransparan. Nomor
seri menunjukkan urutan momor pengeluaran uang tersebut.
Untuk mengetahui keaslian uang dengan cara diterawang,
diraba, dan dilihat. Uang kertas berbentuk persegi panjang.
b) Uang logam
Uang logam adalah uang yang berupa uang kepingan logam
yang memiliki sisi yang berbeda.
Uang logam memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
(1) Berbentuk lingkaran/bundar.
(2) Bertuliskan besarnya nilai uang.
(3) Tercantum tulisan Bank Indonesia.
(4) Terdapat tahun dikeluarkannya.
95
2) Uang Giral atau Uang Tidak Nyata
Uang giral adalah uang yang dikeluarkan oleh bank umum
berupa surat-surat berharga, contoh: wesel, polis, cek, giro, atau
kartu kredit.
Di Negara kita tidak semua tempat menerima pembayaran
dengan uang giral, tetapi harus ditukar terlebih dahulu dengan uang
kartal di bank yang mengeluarkan uang tersebut.
Nama mata Uang disetiap negara berbeda-beda. Mata uang
Negara Indonesia adalah Rupiah. Berikut ini nama mata uang di
beberapa negara:
1. Mata uang Amerika: Dollar Amerika Serikat..
2. Mata uang India: Rupee.
3. Mata uang Arab Saudi: Real.
4. Mata uang Belanda: Gulden.
5. Mata uang Jepang: Yen.
Masing-masing uang memiliki nilai tukar yang berbeda terhadap
Rupiah. Perbedaan nilai tukar antara mata uang yang satu dengan yang
lain disebut kurs.
G. Metode Pembelajaran
Number Head Together ( NHT)
H. Media Pembelajaran
Audio visual
96
I. Langkah-langkah Pembelajaran
a. Kegiatan pendahuluan (10 menit)
Apersepsi
1) Guru mengucapkan salam kepada seluruh peserta didik.
2) Guru mengajak semua peserta didik memulai kegiatan dengan
berdoa.
3) Guru memeriksa kehadiran peserta didik.
4) Guru mengecek kesiapan peserta didik.
5) Guru memberi motivasi kepada peserta didik.
6) Guru menanyakan kembali pelajaran yang telah dipelajari.
7) Guru menginformasikan tema yang akan dipelajari.
b. Kegiatan inti (50 menit)
1) Eksplorasi
a) Guru menyampaikan materi sejarah uang
b) Guru menjelaskan mengenai jenis-jenis uang.
c) Guru menjelaskan bagaimana cara belajar dengan
menggunakan metode numbered head together.
2) Elaborasi
a) Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok
dengan menggunakan model number head together.
b) Peserta didik bekerjasama untuk membahas topik yang
diberikan oleh guru.
97
c) Setelah kerja sama kelompok, guru memberikan soal
individu untuk dikerjakan.
3) Konfirmasi
a) Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
bertanya mengenai hal-hal yang mereka belum pahami.
b) Guru menjawab pertanyaan yang diajukan oleh peserta
didik.
c) Salah satu perwakilan dari masing-masing kelompok
menyampaikan hasil yang sudah didiskusikan.
d) Soal yang sudah dikerjakan dikumpulkan ke depan meja
guru.
c. Penutup (10 menit)
1) Guru dan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah
dilakukan.
2) Guru menyampaikan pembelajaran yang selanjutnya.
3) Guru mengajak berdo‟a bersama-sama.
4) Guru mengucapkan salam
J. Sumber
LKS kelas 3
98
F. Penilaian
I. Pilihlah salah satu jawaban yang benar!
1. Barter adalah cara
penukaran
a. Barang dengan uang
b. Barang dengan barang
c. Barang dengan tenaga
2. Sebelum ada uang untuk
memperoleh barang
melakukan
a. Pencurian
b. Pembelian
c. Barter
3. Nilai yang tertera pada uang
disebut sebagai
a. Nilai uang
b. Nilai nominal
c. Mata uang
4. Mata uang negara Republik
Indonesia adalah
a. Rupe
b. Ringgit
c. Rupiah
5. Uang rupiah dikluarkan oleh
a. Bank BCA
b. Bank Indonesia
c. Bank Rakyat Indonesia
6. Uang kartal yang beredar di
masyarakat terdiri atas
a. Kartal dan giral
b. Kertas dan giral
c. Logam dan kertas
7. Berikut adalah uang logam
yang beredar di Indonesia
kecuali
a. Rp. 50.000
b. Rp. 100
c. Rp. 500
99
8. Berikut ini adlah nilai
nominal dari uang kertas
yang beredar di Indonesia,
kecuali
a. Rp. 25.000
b. Rp. 50.000
c. Rp. 100.000
9. Uang rupiah merupakan alat
pembayaran yang sah
karena
a. Dijamin oleh negara
b. Gambarnya bagus
c. Terbuat dari logam
10. Cara memeriksa uang palsu
adalah
a. Pengecekan 3A
b. Pengecekan 3D
c. Pengecekan 3Z
II. Isilah titik-titik berikut ini
1. Cek dan giri termasuk uang....
2. Mata uang malaysia adalah....
3. Uang kartal ada dua jenis yaitu....dan....
4. Mata uang negara Indonesia....
5. Alat pembayaran yang sah yang biasa kita gunakan sehari-hari....
Kunci jawaban =
Pilihan ganda
1. B
2. C
3. B
4. C
5. B
6. C
7. A
8. A
9. A
10. B
100
101
Soal Siklus I
1. Tukar menukar barang dengan barang disebut....
2. Bangsa yang pertama kali menciptakan uang koin ....
3. Uang barang pertama kali muncul pada abad ke....
4. Menurut bahannya uang terbagi dua yaitu ....dan ...
5. Nilai yang tertera pada uang disebut ....
6. Surat berharga yang dapat di-uangkan di Bank adalah ....
7. Uang kartal ada dua jenis yaitu ....dan....
8. Wesel pos, cek dan giro termasuk uang ....
9. Mata uang negara Indonesia....
10. Alat pembayaran yang syah yang biasa kita gunakan sehari-hari....
102
Soal Siklus II
I. Pilihlah salah satu jawaban
yang benar!
1. Barter adalah cara
penukaran
a. Barang dengan uang
b. Barang dengan barang
c. Barang dengan tenaga
2. Sebelum ada uang untuk
memperoleh barang
melakukan
a. Pencurian
b. Pembelian
c. Barter
3. Nilai yang tertera pada uang
disebut sebagai
a. Nilai uang
b. Nilai nominal
c. Mata uang
4. Mata uang negara Republik
Indonesia adalah
a. Rupe
b. Ringgit
c. Rupiah
5. Uang rupiah dikluarkan oleh
a. Bank BCA
b. Bank Indonesia
c. Bank Rakyat Indonesia
6. Uang kartal yang beredar di
masyarakat terdiri atas
a. Kartal dan giral
b. Kertas dan giral
c. Logam dan kertas
7. Berikut adalah uang logam
yang beredar di Indonesia
kecuali
a. Rp. 50.000
b. Rp. 100
c. Rp. 500
103
8. Berikut ini adalah nilai
nominal dari uang kertas
yang beredar di Indonesia,
kecuali
a. Rp. 25.000
b. Rp. 50.000
c. Rp.100.000
9. Uang rupiah merupakan alat
pembayaran yang sah
karena
a. Dijamin oleh negara
b. Gambarnya bagus
c. Terbuat dari logam
10. Cara memeriksa uang palsu
adalah
a. Pengecekan 3A
b. Pengecekan 3D
c. Pengecekan 3Z
II. Isilah titik-titik berikut ini
6. Cek dan giri termasuk uang....
7. Mata uang malaysia adalah....
8. Uang kartal ada dua jenis yaitu....dan....
9. Mata uang negara Indonesia....
10. Alat pembayaran yang sah yang biasa kita gunakan sehari-hari....
104
Jawaban Soal Evaluasi siklus I
1. Barter
2. Lydia
3. 6
4. Kartal dan giral
5. Nilai uang
6. Kertas dan logam
7. Cek/giro
8. Giral
9. Rupiah
10. Uang
105
Jawaban Soal Evaluasi siklus II
Pilihan ganda
1. B
2. C
3. B
4. C
5. B
6. C
7. A
8. A
9. A
10. B
Essay
1. Giral
2. Ringgit
3. Kertas dan logam
4. Rupiah
5. Uang
106
Nilai Pra Siklus
No. Nama Siswa KKM Nilai Keterangan
1 Altaf Aditya Rafa 70 50 Tidak Tuntas
2 Ayu Awalya R 70 70 Tuntas
3 Brika Dwi Ananta 70 45 Tidak Tuntas
4 Gevan 70 20 Tidak Tuntas
5 Ica Nadia Marisa 70 55 Tidak Tuntas
6 Ikhsan Nur Ramadan 70 40 Tidak Tuntas
7 Inna Fadzilatul Ilma 70 80 Tuntas
8 Maulana Iskhaq 70 55 Tidak Tuntas
9 Muhammad Abdur R 70 55 Tidak Tuntas
10 Nafisah Pramita Mukti 70 70 Tuntas
11 Nevalda Rizky Widianti 70 60 Tidak Tuntas
12 Putri Handayani 70 70 Tuntas
13 Refan Andre Kusuma 70 40 Tidak Tuntas
14 Reyfangga Robyansah 70 50 Tidak Tuntas
15 Reyvano Yulian Muqiit 70 70 Tuntas
16 Zhahira Syahwa H 70 40 Tidak Tuntas
17 Zidane Mohammad P 70 80 Tuntas
18 Ziva Putri Solekhah 70 65 Tidak Tuntas
Ketuntasan Klasikal 33,3%
107
Nilai Evaluasi Siklus I
No. Nama Siswa Nilai
1 Altaf Aditya Rafa 70
2 Ayu Awalya Ramadhani 70
3 Brika Dwi Ananta 40
4 Gevan 50
5 Ica Nadia Marisa 40
6 Ikhsan Nur Ramadan 80
7 Inna Fadzilatul Ilma 70
8 Maulana Iskhaq 70
9 Muhammad Abdur Rozaq 70
10 Nafisah Pramita Mukti 90
11 Nevalda Rizky Widianti 80
12 Putri Handayani 40
13 Refan Andre Kusuma 80
14 Reyfangga Robyansah 70
15 Reyvano Yulian Muqiit 60
16 Zhahira Syahwa Hafidza 50
17 Zidane Mohammad Praditya 70
18 Ziva Putri Solekhah 50
Rata-rata 63,8
108
Nilai Evaluasi Siklus II
No. Nama Siswa Nilai
1 Altaf Aditya Rafa 93
2 Ayu Awalya Ramadhani 86
3 Brika Dwi Ananta 100
4 Gevan 86
5 Ica Nadia Marisa 93
6 Ikhsan Nur Ramadan 86
7 Inna Fadzilatul Ilma 80
8 Maulana Iskhaq 73
9 Muhammad Abdur Rozaq 100
10 Nafisah Pramita Mukti 93
11 Nevalda Rizky Widianti 80
12 Putri Handayani 80
13 Refan Andre Kusuma 86
14 Reyfangga Robyansah 100
15 Reyvano Yulian Muqiit 60
16 Zhahira Syahwa Hafidza 86
17 Zidane Mohammad Praditya 86
18 Ziva Putri Solekhah 73
Rata-rata 85,61
109
Format Lembar Observasi terhadap Guru siklus 1
No. Rencna Pelaksanaan
Pembaelajaran (RPP)
Skor
1 2 3
1 Kemampuan Membuka Pelajaran
k. Menarik perhatian siswa
l. Memberikan motivasi awal
m. Memberikan apresepsi (kaitan
materi yang sebelumnya dengan
materi yang akan disampaikan)
n. Menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan diberikan
o. Memberikan acuan bahan belajar
yang akan diberikan
√
√
√
√
√
2 Sikap Guru dalam Proses
Pembelajaran
e. Kejelasan artikulasi suara
f. Mobilitas posisi mengajar
√
√
3 Penguasaan Bahan Belajar (Materi
Pelajaran)
i. Bahan belajar disajikan sesuai
dengan langkah-langkah yang
direncanakan dalam RPP
j. Kejelasan dalam menjelaskan
bahan belajar (materi)
k. Kejelasan dalam memberikan
contoh
l. Memiliki wawasan yang luas
dalam menyampaikan bahan
belajar
√
√
√
√
4 Kegiatan belajar Mengajar (Proses
Pembelajaran)
i. Kesesuaian metode dengan bahan
belajar yang disampaikan
j. Penyajian bahan belajar sesuai
dengan tujuan/indikator yang telah
ditetapkan
k. Memiliki keterampilan dalam
menanggapi dan merespon
pertanyaan siswa
l. Ketepatan dalam penggunaan
alokasi waktu yang disediakan
√
√
√
√
5 Kemampuan Menggunakan Media
Pembelajaran
g. Ketepatan/kesesuaian penggunaan
√
110
media dengan materi yang
disampaikan
h. Memiliki keterampilan dalam
penggunaan media pembelajaran
i. Membantu meningkatkan
perhatian siswa dalam kegiatan
pembelajaran
√
√
6 Evaluasi Pembelajaran
e. Penilaian relevan dengan tujuan
yang telah ditetapkan
f. Penilaian yang diberikan sesuai
dengan RPP
√
√
7 Kemampuan Menutup Kegiatan
pembelajaran g. Meninjau kembali materi yang
telah diberikan
h. Memberi kesempatan untuk
bertanya dan menjawab
pertanyaan.
i. Memberikan kesimpulan kegiatan
pembelajaran
√
√
√
8 Tindak Lanjut/Follow up
g. Memberikan tugas kepada siswa
baik secara individu maupun
kelompok
h. Menginformasikan materi untuk
pertemuan selanjutnya
i. Memberikan motivasi kepada
siswa untuk selalu belajar untuk
terus belajar
√
√
√
Jumlah 5 28 21
Total 54
Kategori Cukup
Keterangan:
Kriteria Penilaian: Kategori penilaian:
1 (Cukup) Kurang : 0 – 49
2 (Baik) Cukup : 50 - 69
3 (Sangat baik) Baik : 70 - 84
Sangat Baik : 85 - 100
111
Lembar Observasi terhadap Guru Siklus II
No. Rencna Pelaksanaan Pembaelajaran
(RPP)
Skor
1 2 3
1 Kemampuan Membuka Pelajaran
k. Menarik perhatian siswa
l. Memberikan motivasi awal
m. Memberikan apresepsi (kaitan
materi yang sebelumnya dengan
materi yang akan disampaikan)
n. Menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan diberikan
o. Memberikan acuan bahan belajar
yang akan diberikan
√
√
√
√
√
2 Sikap Guru dalam Proses
Pembelajaran
e. Kejelasan artikulasi suara
f. Mobilitas posisi mengajar
√
√
3 Penguasaan Bahan Belajar (Materi
Pelajaran)
i. Bahan belajar disajikan sesuai
dengan langkah-langkah yang
direncanakan dalam RPP
j. Kejelasan dalam menjelaskan bahan
belajar (materi)
k. Kejelasan dalam memberikan
contoh
l. Memiliki wawasan yang luas dalam
menyampaikan bahan belajar
√
√
√
√
4 Kegiatan belajar Mengajar (Proses
Pembelajaran)
i. Kesesuaian metode dengan bahan
belajar yang disampaikan
j. Penyajian bahan belajar sesuai
dengan tujuan/indikator yang telah
ditetapkan
k. Memiliki keterampilan dalam
menanggapi dan merespon
pertanyaan siswa
l. Ketepatan dalam penggunaan
alokasi waktu yang disediakan
√
√
√
√
5 Kemampuan Menggunakan Media
Pembelajaran
g. Ketepatan/kesesuaian penggunaan
√
112
media dengan materi yang
disampaikan
h. Memiliki keterampilan dalam
penggunaan media pembelajaran
i. Membantu meningkatkan perhatian
siswa dalam kegiatan pembelajaran
√
√
6 Evaluasi Pembelajaran
e. Penilaian relevan dengan tujuan
yang telah ditetapkan
f. Penilaian yang diberikan sesuai
dengan RPP
√
√
7 Kemampuan Menutup Kegiatan
pembelajaran g. Meninjau kembali materi yang telah
diberikan
h. Memberi kesempatan untuk
bertanya dan menjawab pertanyaan.
i. Memberikan kesimpulan kegiatan
pembelajaran
√
√
√
8 Tindak Lanjut/Follow up
g. Memberikan tugas kepada siswa
baik secara individu maupun
kelompok
h. Menginformasikan materi untuk
pertemuan selanjutnya
i. Memberikan motivasi kepada siswa
untuk selalu belajar untuk terus
belajar
√
√
√
Jumlah 1 18 51
Total 70
Kategori Baik
Keterangan:
Kriteria Penilaian: Kategori penilaian:
1 (Cukup) Kurang : 0 – 49
2 (Baik) Cukup : 50 - 69
3 (Sangat baik) Baik : 70 - 84
Sangat Baik : 85–100
113
Format Lember Observasi Terhadap Siswa Siklus I
No
.
Nama Siswa
Aspek yang Dinilai
Keaktifan Konsentrasi
k C B K C B
1 Altaf Aditya Rafa
2 Ayu Awalya R
3 Brika Dwi Ananta
4 Gevan
5 Ica Nadia Marisa
6 Ikhsan Nur Ramadan
7 Inna Fadzilatul Ilma
8 Maulana Iskhaq
9 Muhammad Abdur R
10 Nafisah Pramita M
11 Nevalda Rizky W
12 Putri Handayani
13 Refan Andre Kusuma
14 Reyfangga Robyansah
15 Reyvano Yulian M
16 Zhahira Syahwa H
17 Zidane Mohammad P
18 Ziva Putri Solekhah
114
Lembar observasi terhadap Siswa Siklus II
No
.
Nama Siswa
Aspek yang Dinilai
Keaktifan Konsentrasi
K C B K C B
1 Altaf Aditya Rafa
2 Ayu Awalya R
3 Brika Dwi Ananta
4 Gevan
5 Ica Nadia Marisa
6 Ikhsan Nur Ramadan 7 Inna Fadzilatul Ilma
8 Maulana Iskhaq
9 Muhammad Abdur R
10 Nafisah Pramita
11 Nevalda Rizky W
12 Putri Handayani
13 Refan Andre Kusuma
14 Reyfangga Robyansah
15 Reyvano Yulian M
16 Zhahira Syahwa H
17 Zidane Mohammad P
18 Ziva Putri Solekhah
115
DOKUMENTASI PENELITIAN MI MIFTAHUL HUDA
Gambar 1. Guru membuka pelajaran siklus I
116
Siswa mendengarkan penjelasan guru
117
Siswa mengerjakan tugas secara berkelompok
118
Pembelajaran Menggunakan Media Audio Visual
119
Siwa Berkumpul Dengan Kelompok Masing-masing
120
Perwakilan Kelompok Mempresentasikan Hasil Diskusi
Siswa Mengerjakan Soal Evaluasi
121
Profil Sekolah
A. Identitas Madrasah
Nama Madrasah : MI MIFTAHUL HUDA LOPAIT
Alamat Sekolah : Ds. Lopait
Kecamatan : Tuntang
Kabupaten : Semarang
Nama dan Alamat Yayasan : Lembaga Pendidikan Ma‟arif NU
NSS / NSM : 111233220073
Jenjang Akreditasi : Terakreditasi A
Tahun Didirikan : 1 Maret 1960
Tahun Beroperasi : 1968
Nama Kepala Madrasah : Misbakhul Munir, S.Pd.I
B. Visi dan Misi Sekolah
c. Visi Madrasah
Menjadi Madrasah kebanggaan umat, melahirkan generasi
Islami yang unggul dalam berbudi pekerti, dan mampu bersaing dalam
prestasi.
d. Misi Madrasah
7) Mengantarkan peserta didik menjadi insan kamil yang mantap
akidahnya, tekun beribadah, berakhlak karimah, berilmu
pengetahuan.
8) Menanamkan dasar-dasar syariat Islam yang kuat pada diri
peserta didik.
122
9) Mewujudkan pembelajaran dan pembiasaan dalam mempelajari
al Qur‟an dan menjalankan ajaran agama Islam.
10) Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas dalam
pencapaian prestasi akademik dan non akademik.
11) Meningkatkan pengetahuan dan profesionalisme tenaga
kependidikan sesuai dengan perkembangan dunia pendidikan.
12) Menyelenggarakan tata kelola Madrasah yang efektif, efisien,
transparan dan akuntabel.
123
124
125
126
127
SATUAN KREDIT KEGIATAN (SKK)
Nama : Retno Ningrum
NIM : 11514124
Prodi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Dosen PA : Drs. Abdul Syukur, M. Pd.
No Nama Kegiatan Pelaksanaan Status Nilai
1
Orientasi Pengenalan
Akademik (OPAK)
STAIN Salatiga tahun
2014
18-19 Agustus
2014 Peserta 3
2 OPAK Jurusan Tarbiyah
tahun 2014
20-21 Agustus
2014 Peserta 3
3 Orientasi Dasar
Keislamaan (ODK) 21 Agustus 2014 Peserta 2
4
Achievement Motavation
Training (AMT),
“Semangat Menyongsong
Prestasi”
23 Agustus 2014 Peserta 2
5 Pengakraban Mahasiswa
Baru PGMI 27 Agustus 2014 Peserta 2
6 Library User Education
(Pendidikan Pemustakan) 28 Agustus 2014 Peserta 2
7 Pendakian Massal dan
Aksi Pungut Sampah
11-12 Oktober
2014 Peserta 2
8
Piagam Penghargaan
“Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, dan
DPRD Tahun 2014 dan
14 Oktober 2014 Anggota 8
128
Pemilihan Umum
Presiden dan Wakil
Presiden Tahun 2014”
9
Seminar Nasional Oleh
Univercity of Life “Cegah
Kanker Serviks Sebagai
Pembunuh NO. 1 Wanita
Indonesia”
15 November 2014 Peserta 8
10 Seminar Nasional
Entrepreneurship 16 November 2014 Peserta 8
11
Pelatihan Menulis
Makalah Bagi Mahasiswa
Bidikmisi olh Unit
Pelayanan
Kemahasiswaan (UPK)
27 Noveber 2014 Peserta 2
12
One Seoul, One Fight,
One Goal Membentuk
Mahasiswa PGMI yang
Unggul an Berkarakter
5 September 2015 Peserta 4
13
Racana Sebagai
GardaTerdepan Pelaku
Perubahan
27 September 2015 Peserta 2
14 IAIN Bersholawat dan
Orasi Kebangsaan 6 November 2015 Peserta 2
15
Seminar Nasional
Pendidikan Karakter
Untuk Melahirkan
Pemimpin Masa Depan
17 November 2014 Peserta 8
16 Peran UU Sisdiknas dan
Permendikbud Dalam 2 Mei 2016 Peserta 2
129
Penerapan Kurikulum
2013
17
Seminar Nasional
Indonesia Budayaku
Indonesia Warisanku
(Salatiga Kota Pusaka)
2 Juni 2016 Peserta 8
18
Seminar Nasional Budaya
Sebagai Atitude
Pendidikan
31 Mei 2016 Peserta 8
19
Pengajian Akbar
Menyiapkan Diri Menjadi
Generasi Khairul Ummah
14 Juni 2017 Peserta 2
20 “Online Talk FLAC
Regional Bengkulu” 19 Agustus 2017 Peserta 2
21
Sharing Online Via
Whatsapp Kupas Tuntas
Kuliah S1 di Luar Negeri
3 Oktober 2017 Peserta 2
22 Jalan Santai Dies Natalis
IAIN Salatiga ke 3 28 Oktiber 2017 Peserta 2
23
Seminar Nasional Strategi
Pemberdayaan
Masyarakat Menuju Desa
Wisata
17 November 2017 Peserta 2
24 Pelatihan Kepenulisan
Online For Best
20-23 November
2017 Peserta 2
25
Dialog Penguatan
Pendidikan Karakter
Melalui Media Inspiratif
(Pendekar Inspiratif)
Tahun 2018
21 April 2018 Peserta 2
130
131
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Retno Ningrum
Jenis kelamin : Perempuan
Tempat, tgl lahir : Salatiga, 10 November 1996
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Nama ayah : Is Ramlan Thohir
Nama ibu : Ma‟rifah
Alamat : Banjaran Kesongo Rt.06 Rw.08 Kec.Tuntang
Kab.Semarang
No.HP : 085727517222
Email : [email protected]
Pendidikan
1. SD N 04 Kesongo, Tahun 2002-2008
2. SMP N 2 Tuntang, Tahun 2008-2011
3. SMA Muhammadiyah (Plus) Salatiga, Tahun 2011-2014
4. Mahasiswa PGMI IAIN Salatiga Tahun 2014-Sekarang