SKRIPSI - Universitas Muhammadiyah...
Transcript of SKRIPSI - Universitas Muhammadiyah...
SKRIPSI
ASTRI SETYA ARIMBI
AKTIVITAS ANTIBAKTERI KOMBINASI
FRAKSI DAUN Moringa oleifera DAN EKSTRAK
DAUN Persea americana
(Studi terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli dengan
Metode Difusi Cakram)
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2017
ii
iii
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas rahmat dan hidayah Allah SWT sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Aktivitas Antibakteri Kombinasi Fraksi
Daun Moringa oleifera dan Ekstrak Daun Persea americana (Studi terhadap
Bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli dengan Metode Difusi
Cakram) ” untuk memenuhi salah satu persyaratan akademik dalam
menyelesaikan Program Sarjana Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Malang.
Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis tidak terlepas dari berbagai
pihak yang memberikan bantuan, bimbingan, serta doa sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Untuk itu penulis menyampaikan rasa
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1) Orang tua saya, Samsu Darsono dan Asih Dwi Mulyati, nenek saya Munidjem,
serta adik saya yaitu Rani dan Bintang yang telah memberikan semangat,
dukungan, moral, dan materi secara langsung maupun tidak langsung serta doa
yang tidak henti-hentinya diberikan selama menjalani kuliah di farmasi sampai
detik ini dengan baik.
2) Ibu Siti Rofida, S.Si., M.Farm.,Apt selaku dosen pembimbing I dan Bapak
Ahmad Shobrun Jamil, S.Si., M.P, M.Kes, Apt selaku dosen pembimbing II
dan Dosen Wali Ibu Dra. Uswatun Chasanah yang dengan ikhlas meluangkan
waktu untuk membimbing penulis dengan penuh kesabaran serta tidak lupa
memberikan motivasi kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan
dengan baik, dan memberikan asuhan akademik, moral, dan nasihat selama
menjalankan studi.
3) Ibu Ika Ratna Hidayati, M.Sc., Apt dan Ibu Enggrid Juni Astuti M.Farm.,Apt
selaku tim penguji yang telah dengan baik memberikan saran, masukan, dan
kritik yang membangun terhadap skripsi yang telah dikerjakan kepada penulis.
5) Ibu Sovia Aprina Basuki, M.Si., Apt selaku Kepala Laboratorium Kimia
Terpadu yang telah memberikan izin dan kesempatan untuk melakukan
penelitian selama ini.
v
6) Seluruh Dosen dan staf Program Studi Farmasi Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Malang yang telah mendidik, mengajarkan, mendukung, serta
membantu saya selama melaksanakan studi di farmasi dengan baik.
7) Laboran Laboraturium Bahan Alam Farmasi : mbak Susi dan mbak Evi;
Laboran Laboratorium Biomedik: Pak Joko yang telah membantu saya selama
kegiatan penelitian berlangsung selama ini.
8) Sahabat-sahabat saya sedari semester 1 yakni, Nici, Dila, Vinda, Prisca, Mita,
Nikita, Hany, Arga, Tira, Iman, Ana, Vena, dan Arvia selama di farmasi yang
selalu memberi semangat dan keceriaan sampai saat ini, semoga kita sukses
menjadi apoteker bersama-sama.
9) Teman-teman seperjuangan skripsi saya yakni Kiki, Prisca, Chiko, Lilik, Najla
yang dengan sabar, semangat, dan penuh kekompakan bersama untuk
menyelesaikan penelitian ini dengan baik semoga sukses kedepannya menjadi
seorang apoteker.
10) Rossy Youngki T.P. yang sampai saat ini terus mendukung dan menemani
dalam penyelesaian skripsi.
11) Teman-teman farmasi UMM angkatan 2013 atas dukungan dan bantuan selama
ada di bangku perkuliahan.
12) Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah banyak
memberikan bantuan, dukungan, serta doa kepada saya dalam penyelesaian
skripsi ini.
Malang, 10 Juni 2017
(Astri Setya Arimbi)
vi
RINGKASAN
Menurut WHO sebanyak 25 juta kematian di seluruh dunia pada tahun
2011, sepertiganya disebabkan oleh penyakit infeksi. Staphylococcus aureus
ditemukan sebagai flora normal pada kulit, saluran pernapasan, dan saluran cerna
manusia. Bakteri ini dapat bersifat patogen pada manusia. Bahaya infeksi dapat
dicegah serta diobati dengan obat antibiotik. Namun, berbagai studi menemukan
bahwa sekitar 40%-62% antibiotik digunakan secara tidak tepat. Penggunaan yang
tidak tepat ini dapat menyebabkan resistensi. Resistensi antibiotik membuat
pengobatan modern lebih beresiko.
Meskipun saat ini sudah banyak industri farmasi yang menghasilkan
sejumlah obat antimikroba baru, resistensi terhadap obat-obat tersebut tetap saja
meningkat pesat (Bueno, 2012). Oleh sebab itu, saat ini pengembangan untuk
penemuan antibakteri dari tanaman dianggap penting dan memberikan harapan
baru untuk penelitian selanjutnya.
Pemanfaatan bahan alam sebagai obat tradisional di Indonesia akhir-akhir
ini meningkat, bahkan beberapa obat bahan alam telah diproduksi secara pabrikasi
dalam skala besar. Kandungan obat tradisional tidak hanya dari satu tanaman,
namun dari campuran beberapa tanaman. Campuran tanaman berkhasiat obat ini
biasanya kombinasi dari dua atau lebih tanaman yang memiliki khasiat yang
sama.
Penelitian tentang bahan alam sendiri sudah banyak diteliti di Indonesia.
Hal ini terkait dengan kandungan bahan aktif sebagai hasil metabolisme sekunder
pada tanaman yang dapat memberikan banyak manfaat yang salah satunya
terdapat pada tanaman Moringa oleifera yang berkhasiat sebagai anti kanker, anti
bakteri, hipotensif, penghambat aktivitas bakteri dan jamur (Anwar et al., 2007).
Pada penelitian sebelumnya diketahui konsentrasi hambat minimum ekstrak daun
M. oleifera terhadap bakteri E. coli sebesar 0,250 mg/ml dengan diameter zona
hambat 1,6 cm dan 0,125 mg/ml terhadap bakteri S. aureus dengan diameter zona
hambat sebesar 1,0 cm (Okorondu et al., 2013).
Selain tanaman Moringa oleifera, tanaman Persea americana juga
memiliki aktivitas antibakteri. Daun Persea americana memiliki senyawa
antimikroba seperti saponin, alkaloid, tanin, flavanoid, polifenol, quersetin yang
digunakan untuk menghambat pertumbuhan beberapa bakteri seperti
Staphylococcus sp, Pseudomonas sp, Proteus sp, Escherichea sp, dan Bacillus sp.
(Adi, 2008).
Mengacu pada penelitian sebelumnya maka dilakukan penelitian untuk
mengetahui efek aktivitas antibakteri kombinasi fraksi etil asetat daun Moringa
oleifera L. dan ekstrak etanol daun Persea americana dengan metode difusi
cakram, sehingga dapat diketahui daya hambat bakteri dengan mengukur diameter
zona hambatnya.
Perwarnaan Gram harus dilakukan sebelum dan sesudah pengujian aktivitas
antibakteri untuk identifikasi dan untuk memastikan tidak ada kontaminan pada
kultur bakteri yang digunakan. Object glass yang digunakan dibersihkan dengan alkohol 96%, setelah kering ditambahkan aquadest 1 tetes di atas objek kaca,
kemudian diambil biakan bakteri dengan jarum ose steril dan dioleskan merata
diatas object glass yang telah berisi aquadest, lalu dfiksasi di atas api bunsen.
Setelah kering, pertama ditetesi dengan Crystal violet kemudian diamkan selama
vii
1 menit lalu bilas dengan aquadest, keringkan dengan tisu, ditekan secara
perlahan. Kedua, ditetesi dengan Lugol kemudian diamkan selama 1 menit lalu
bilas dengan aquadest, keringkan dengan tisu, ditekan secara perlahan. Ketiga,
ditetesi dengan alkohol 96% lalu bilas dengan aquadest. Keempat, ditetesi dengan
pewarna Safranin kemudian diamkan selama 1 menit lalu bilas dengan aquadest
dan keringkan dengan tisu, ditekan secara perlahan. Setelah pewarnaan selesai,
diamati dengan menggunakan mikroskop (perbesaran 1000x). Dari hasil
pewarnaan Gram ini menunjukkan bahwa bakteri Staphylococcus aureus dan
Escherichia coli tidak terkontaminasi, karena dari bentuk dan warnanya sudah
sesuai dengan literatur. Dimana Staphylococcus aureus bebentuk bulat,
berkelompok yang tidak teratur seperti buah anggur, dan jika dilakukan
pewarnaan Gram akan berwarna ungu karena termasuk bakteri Gram positif,
sedangkan pada bakteri Escherichia coli berbentuk batang dan jika dilakukan
pewarnaan Gram akan berwarna merah karena termasuk bakteri Gram negatif.
Tahap pengujian aktivitas antibakteri dengan metode difusi cakram,
pertama-tama disiapkan larutan uji Moringa oleifera dan Persea americana
dengan konsentrasi yang telah ditentukan dan masing-masing konsentrasi di pipet
10 µl. Kemudian, cakram kosong diletakkan di atas kaca arloji yang telah berisi
kombinasi larutan uji dan direndam selama 20 menit dengan pengulangan
perendaman sebanyak 6x dan dikeringkan dengan oven selama 5 menit. Lalu
diletakkan diatas permukaan Mueller Hinton Agar (MHA). Selanjutnya diinkubasi
pada suhu 37°C selama 24 jam. Kloramfenikol 30 μg/disk digunakan sebagai
kontrol positif, sedangkan kontrol negatif menggunakan DMSO 10%. Pengujian
tersebut dilakukan replikasi sebanyak 3 kali. Pengujian aktivitas antibakteri
dilakukan melalui pengamatan dengan melihat adanya diameter zona hambat
disekitar kertas cakram. Zona hambat yang terbentuk diukur dengan jangka
sorong dalam satuan milimeter (mm).
Dari penelitian ini diketahui bahwa hasil pengujian aktivitas antibakteri
kombinasi ekstrak etanol daun Persea americana (EDPA) dan fraksi daun
Moringa oleifera (FDMO) terhadap Staphylococcus aureus menghasilkan
diameter zona hambat dengan konsentrasi 1 EDPA : FDMO (4200 μg : 1500 μg )
= 10,22 mm; konsentrasi 2 EDPA : FDMO (2100 μg : 1500 μg ) = 9,36 mm;
konsentrasi 3 EDPA : FDMO (2100 μg : 3000 μg ) = 9,49 mm. Pada Escherichia
coli dengan konsentrasi 1 EDPA : FDMO (3000 μg : 1500 μg ) = 6,47 mm;
konsentrasi 2 EDPA : FDMO (1500 μg : 1500 μg ) = 6,67 mm; konsentrasi 3
EDPA : FDMO (4200 μg : 1500 μg ) = 6,93 mm.
Aktivitas penghambatan pertumbuhan bakteri pada bakteri Staphylococcus
aureus rata-rata diameter zona hambat terbesarnya yaitu pada konsentrasi 1
sebesar 10,22 mm, pada bakteri Escherichia coli rata-rata diameter zona hambat
terbesarnya yaitu pada konsentrasi 3 sebesar 6,73 mm. Jika dibandingkan dengan
ekstrak tunggal dari masing-masing tanaman maka kombinasi ini menunjukkan
adanya peningkatan aktivitas penghambatan pertumbuhan bakteri. Peningkatan ini
dapat disebabkan adanya interaksi antar senyawa metabolit sekunder dari masing-
masing tanaman yang bekerja secara sinergis.
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN DEPAN ............................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. ii
LEMBAR PENGUJIAN ...................................................................................... iii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iv
RINGKASAN ....................................................................................................... vi
ABSTRAK .......................................................................................................... viii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... x
DAFTAR TABEL............................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xv
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvi
DAFTAR SINGKATAN ................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 4
1.3 Tujuan Penelitian................................................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian................................................................................. 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 6
2.1 Tinjauan Moringa oleifera .................................................................... 6
2.1.1 Taksonomi Moringa oleifera ....................................................... 6
2.1.2 Sinonim Moringa oleifera ........................................................... 6
2.1.3 Morfologi Moringa oleifera......................................................... 6
2.1.4 Kandungan Kimia Moringa oleifera............................................ 7
2.1.5 Manfaat Moringa oleifera ........................................................... 7
2.1.6 Aktivitas Antibakteri Moringa oleifera ...................................... 8
2.2 Tinjauan Persea americana .................................................................. 9
2.2.1 Taksonomi Persea americana ..................................................... 9
2.2.2 Sinonim Persea americana ........................................................ 10
2.2.3 Morfologi Persea americana .................................................... 10
2.2.4 Kandungan Kimia Persea americana ........................................ 10
xi
2.2.5 Manfaat Persea americana ........................................................ 11
2.2.6 Aktivitas Antibakteri Persea americana .................................. 12
2.3 Tinjauan Bakteri Staphylococcus aureus ........................................... 12
2.3.1 Klasifikasi Staphylococcus aureus ........................................... 12
2.3.2 Morfologi dan Identifikasi Staphylococcus aureus .................. 13
2.3.3 Patogenesis Staphylococcus aureus ........................................... 14
2.3.4 Epidemiologi Staphylococcus aureus ........................................ 15
2.3.5 Terapi Infeksi Staphylococcus aureus ...................................... 15
2.4 Tinjauan Bakteri Escherichia coli ....................................................... 16
2.4.1 Klasifikasi Escherichia coli ...................................................... 16
2.4.2 Morfologi dan Identifikasi Escherichia coli .............................. 16
2.4.3 Patogenesis Escherichia coli ..................................................... 17
2.4.4 Epidemiologi Escherichia coli................................................... 17
2.4.5 Terapi Infeksi Escherichia coli .................................................. 18
2.5 Tinjauan Kloramfenikol ...................................................................... 18
2.5.1 Struktur Kimia Kloramfenikol ................................................... 18
2.5.2 Mekanisme Kerja Kloramfenikol .............................................. 19
2.5.3 Farmakokinetik Kloramfenikol.................................................. 19
2.6 Aktivitas Antibakteri Metabolit Sekunder .......................................... 19
2.6.1 Flavanoid ................................................................................... 19
2.6.2 Antrakuinon ............................................................................... 21
2.6.3 Alkaloid ..................................................................................... 21
2.6.4 Polifenol ..................................................................................... 22
2.7 Tinjauan Metode Pengujian Antibakteri ............................................. 22
2.7.1 Metode Pengujian Aktivitas Antibakteri ................................... 22
2.7.2 Metode Difusi Cakram............................................................... 24
2.7.3 Peremajaan Bakteri .................................................................... 24
2.7.4 Uji Bakteri.................................................................................. 25
2.8 Tinjauan Standar Mc. Farland ............................................................. 26
2.8.1 Sekilas Tentang Standar Mc. Farland ........................................ 26
2.8.2 Kontrol Kualitas ......................................................................... 27
2.9 Kombinasi Ekstrak Tanaman .............................................................. 28
xii
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ............................................................. 29
3.1 Bagan Kerangka Konseptual ............................................................... 29
3.2 Penjelasan Kerangka Konseptual ........................................................ 30
BAB IV METODE PENELITIAN ..................................................................... 35
4.1 Desain Penelitian ................................................................................. 35
4.2 Lokasi Penelitian ................................................................................. 35
4.3 Alat Penelitian ..................................................................................... 35
4.3.1 Pengujian Difusi Cakram .......................................................... 35
4.4 Bahan Penelitian .................................................................................. 36
4.4.1 Bahan Uji ................................................................................... 36
4.4.2 Sampel Bakteri ........................................................................... 36
4.4.3 Pengujian Difusi Cakram ........................................................... 36
4.5 Sterilisasi Bahan dan Alat ................................................................... 36
4.5.1 Sterilisasi Kering........................................................................ 36
4.5.2 Sterilisasi Basah ......................................................................... 37
4.6 Metode Penelitian ................................................................................ 37
4.6.1 Rancangan Penelitian ................................................................. 37
4.6.2 Kerangka Operasional................................................................ 37
4.7 Variabel Penelitian .............................................................................. 38
4.7.1 Variabel Terikat ......................................................................... 38
4.7.2 Variabel Bebas ........................................................................... 38
4.8 Prosedur Kerja ..................................................................................... 38
4.8.1 Tahap Persiapan ......................................................................... 38
4.8.1.1 Persiapan Dosis Larutan Uji .......................................... 38
4.8.1.2 Pembuatan Larutan Uji .................................................. 38
4.8.1.3 Preparasi Media ............................................................. 40
4.8.1.4 Pembuatan Standar Mc. Farland .................................... 40
4.8.1.5 Preparasi Bakteri ............................................................ 40
4.8.1.6 Pewarnaan Bakteri Uji ................................................... 41
4.8.2 Tahap Pengujian ........................................................................ 42
4.8.2.1 Pengujian Penghambatan Pertumbuhan Bakteri dengan
Difusi Cakram ................................................................ 42
xiii
4.9 Analisis Data ....................................................................................... 44
BAB V HASIL PENELITIAN ............................................................................ 45
5.1 Hasil Pengecekan Pewarnaan Bakteri Uji ............................................ 45
5.2 Hasil Rata-rata Diameter Zona Hambat Uji Aktivitas Antibakteri
Kombinasi ........................................................................................... 45
BAB VI PEMBAHASAN ..................................................................................... 51
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 55
7.1 Kesimpulan ........................................................................................... 55
7.2 Saran ..................................................................................................... 55
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 56
LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................. 63
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
II.1 Kandungan Kimia Moringa oleifera .............................................................. 7
II.2 Kandungan Kimia Persea americana .......................................................... 10
II.3 Kandungan Kimia Persea americana .......................................................... 11
II.4 Kandungan Kimia Persea americana .......................................................... 11
II.5 Standar Mc. Farland ..................................................................................... 26
II.6 Pengenceran 0,5 Standar Mc. Farland .......................................................... 28
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Moringa oleifera L .......................................................................................... 6
2.2 Persea americana.......................................................................................... 10
2.3 Staphylococcus aureus .................................................................................. 12
2.4 Escherichia coli ............................................................................................. 16
2.5 Struktur Kimia Kloramfenikol ...................................................................... 19
3.1 Bagan Kerangka Konseptual ......................................................................... 29
4.1 Skema Kerangka Operasional ....................................................................... 37
5.1 Pewarnaan Bakteri Peremajaan Staphylococcus aureus ............................... 45
5.2 Pewarnaan Bakteri Peremajaan Escherichia coli .......................................... 45
5.3 Pewarnaan Bakteri S. aureus Setelah Pengujian Antibakteri ....................... 46
5.4 Pewarnaan Bakteri E. coli Setelah Pengujian Antibakteri ............................ 46
5.5 Hasil Uji Aktivitas Antibakteri Pada S. aureus ............................................. 47
5.6 Hasil Uji Aktivitas Antibakteri Pada E. coli ................................................. 47
5.7 Diagram Perbandingan Diameter Zona Hambat Pada Bakteri ..................... 49
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Daftar Riwayat Hidup ..................................................................................... 64
2. Surat Pernyataan.............................................................................................. 65
3. Surat Determinasi Tanaman ............................................................................ 66
4. Bagan Alir ....................................................................................................... 68
5. Penimbangan Ekstrak ...................................................................................... 72
6. Hasil Diameter Zona Hambat.......................................................................... 74
7. Perbandingan Hasil Zona Hambat .................................................................. 75
8. Alat dan Bahan ................................................................................................ 76
xvii
DAFTAR SINGKATAN
µl = mikroliter
µg = mikrogram
AIDS = Acquired Immune Deficiency Syndrome
ATP = Adenosina Trifosfat
ASI = Air Susu Ibu
BaCl2 = Barium Klorida
CFU = Coloni Forming Unit
cm = centimeter
DMSO = Dimethyl Sulfoxide
DNA = Deoxyribonucleic Acid
g = gram
H2SO4 = Asam sulfat
HDL = High Density Lipoprotein
HIV = Human Immunodeficiency Virus
KBM = Kadar Bunuh Minimal
KHM = Kadar Hambat Minimal
KLT = Kromatografi Lapis Tipis
l = liter
LAF = Laminar Air Flow
LDL = Low Density Lipoprotein
mg = miligram
ml = mililiter
mm = milimeter
MHA = Mueller Hinton Agar
xviii
MRSA = Methicillin Resistant Staphylococcus aureus
NaCl = Natrium Klorida
RNA = Ribonucleic Acid
Riskesdas = Riset Kesehatan Dasar
STEC = Shiga Toxin E. coli
UV = Ultra Violet
WHO = World Health Organization
56
DAFTAR PUSTAKA
Abdallah E. M., 2016. Antibacterial Properties of Leaf Extracts of Moringa
oleifera Lam. Growing in Sudan. Journal of Advantages in Medical and
Pharmaceutical Sciences.
Adi, L. T., 2008. Tanaman Obat dan Jus. Jakarta : PT Agromedia Pustaka.
Alessandro, Leone et al., 2015. Cultivation, Genetic, Ethnopharmacology,
Phytochemistry and Pharmacology of Moringa oleifera Leaves.
International Journal of Molecular Sciences.
Al-Ali et al., 2015. Antibacterial Activity of Four Herbal Extracts Against
Methicillin Resistant Bacteria Isolates Collected From Almadinah
Hospitals, Saudi Arabia. International Journal of Academic Scientific
Research. Volume 3, Issue 1.
An-Na Li et al., 2014. Resources and Biological Activities of Natural
Polyphenols. Nutrients. http://www.mdpi.com/journal/nutrients.
Anonim, 2009. Martindale Edisi 36: The Complete Drug Reference. London:
Pharmaceutical Press.
Anonim, 2011. AHFS: Drug Information Essentials. Maryland: American
Society of Health-System Pharmacist, Inc.
Anonim, 2011. Gunakan Antibiotik Secara Tepat untuk Mencegah
Kekebalan Kuman. http://www.depkes.go.id/article/view/1439/gunakan-
antibiotik-secara-tepat--untuk-mencegah-kekebalan-kuman.html. Diakses
8 November 2016.
Anonim, 2014. McFarland Standard For In Vitro Use Only. Dalynn Biologicals
Catalogue No. TM50-TM60.
Anonim. 2015. Antimicrobial Susceptibility Testing, EUCAST Disk Diffusion
Method. European Comittee On Antimicrobial Susceptibility Testing,
version 5.0, pp. 10.
Anonim, 2016. Antibiotic Resistance Factsheet.
http://www.who.int/mediacentre/factsheets/antibiotic-
resistance/en/index.html. Diakses 4 November 2016.
Anonim, 2016. E. coli Factsheet,
http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs125/en/. Diakses 30
Desember 2016.
57
Anorital dan Lelly A., 2011. Kajian Epidemiologi Penyakit Infeksi Saluran
Pencernaan yang Disebabkan Oleh Amuba di Indonesia. Media Litbang
Kesehatan. Volume 21 Nomor 1.
Anwar et al., 2007. Review Article Moringa oleifera: A Food Plant with
Multiple Medicinal Uses. Published online 6 November 2006 in Wiley
InterScience.
Arif et al. 2000. Kapita Selekta Kedoktern Edisi III Jilid 2. Media Aesculapiusn
Jakarta: FK UI.
Arukwe, U., B.A., Amadi, et al., 2012. Chemical Composition of Persea
Americana Leaf, Fruit, and Seed. International Journal Of Recent
Research and Applied Studies. Volume 11, Issue 2.
Ashari, S., 2006. Meningkatkan Keunggulan Bebuahan Tropis Indonesia.
Yogyakarta: Penerbit Andi.
Ayu, D. P., 2013. Aktivitas Antibakteri Kombinasi Ekstrak Etanol Daun Jambu
Monyet (Anacardium occidentale L.) dan Vankomisin Terhadap
Staphylococcus aureus dan Staphylococcus epidermidis. Surakarta:
Naskah Publikasi. Fakultas Farmasi. Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Badan POM RI, 2008. Taksonomi Koleksi Tanaman Obat Kebun Tanaman
Obat Citeureup. Jakarta Pusat: Badan POM RI.
Baljeet et al., 2015. Antimicrobial Activity of Individual and Combined Extracts
of Selected Spices Against Some Pathogenic and Food Spoilage
Microorganisms. International Food Research Journal 22(6): 2594-
2600.
Bueno, J., 2012. Antitubercular In Vitro Drug Discovery: Tools for Begin The
Search. http://www.intechopen.com. Diakses 8 November 2016.
Chart, H., 2002, In: Greenwood, David, et al (eds). Medical Microbiology: A
Guide to Microbial Infections. Edisi 16. UK: Churchill Livingstone, p
251-259.
Choma et al., 2010. Bioautography Detection in Thinlayer Chromatographic.
Journal of Chromatographic. 10. 1016(351708):1-8.
Ciesla WP, Guerrant RL., 2003. Infectious Diarrhea. In: Wilson WR, Drew WL,
Henry NK, et al editors. Current Diagnosis and Treatment in Infectious
Disease. New York: Lange Medical Books, pp. 68-225.
Clements et al., 2012. Infection strategies of enteric pathogenic Escherichia coli.
58
Cushnie T.P. Tim and Andrew J. Lamb, 2005. Antimicrobial Activity Of
Flavonoids. International Journal of Antimicrobial Agents. Issues 26.
Cushnie et al., 2014. Alkaloid an overview of antibacterial , antibiotic-enancing
and antivirulent activity. International Journal of Antimicrobial Agent.
377-386.
Daglia et al., 2011. Polyphenols as Antimicrobial Agents. Italy: Department of
Drug Sciences, University of Pavia.
Das, S., Anjeza, C. and Mandal, S. 2003. Synergistic or Additive 259
Antimicrobial Activities of Indian Spice and Herbal Extracts Against
Pathogenic, Probiotic and Food-spoiler Micro-organisms. International
Food Research Journal 19: 1185-1191.
Dima et al., 2016. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Kelor (Moringa
oleifera L.) Terhadap Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus.
Jurnal Ilmiah Farmasi Vol. 5 No. 2, Hal. 282-289.
Elfidasari et al., 2011. Perbandingan Kualitas Es di Lingkungan Universitas Al
Azhar Indonesia dengan Restoran Fast Food di Daerah Senayan dengan
Indikator Jumlah Escherichia coli Terlarut. Jurnal Al-Azhar Indonesia
Seri Sains dan Teknologi, Vol. 1, No. 1.
Endarwati, A., 2016. Aktivitas Antibakteri Fraksi Etil Asetat Daun Kelor
(Moringa oleifera L.) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dengan
Metode Bioautografi. Malang: Skripsi. Program Studi Farmasi
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
Erika, 2003. Daya Antibakteri Filtrat Daging Buah Mengkudu (Moringa citrifolia
L.) Masak dengan Perlakuan Suhu Terhadap Salmonella typhi. Skripsi.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas
Jember.
Fullerton et al., 2011. Determination of Antimicrobial Activity of Sorrel (Hibiscus
sabdariffa) on Esherichia coli O157:H7 Isolated from Food, Veterinary,
and Clinical Samples. Journal Of Medicinal Food. Mary Ann Liebert,
Inc. and Korean Society of Food Science and Nutrition.
Hafsan et al., 2015. Penuntun Praktikum Mikrobiologi. Makassar:
Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas
Islam Negeri Alaudin Makassar.
Harborne, J.B., 1987. Metode Fitokimia. Edisi II. Bandung: ITB.
Haro et al., 2011. Uji Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Avokad Terhadap
Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus, Streptococcus pyogenes,
59
Pseudomonas aeruginosa dan Escherichia coli Secara In Vitro. An
Indonesian Pharmaceutical Journal Vol. 17 Fakultas Farmasi
Universitas Sumatera Utara.
Hermawan, A., Hana, W., Wiwiek, T., 2007. PengaruhEkstrak Daun Sirih (Piper
betle L.) Terhadap Pertumbuhan Stapylococcus aureus dan Escharichia
coli dengan Metode Difusi Disk. Surabaya: Skripsi Program Sarjana
Universitas Airlangga.
Idris, A. dan Usman Abubakar, 2016. Phytochemical and Antibacterial
Investigations Of Moringa oleifera Leaf Extract On Selected Bacterial
Pathogens. Journal of Microbiology and Antimicrobials. Vol. 8(5), pp.
28-33.
Ikpefan E.O and Ayinde B.A., 2013. Comparative Growth Inhibitory Assay of the
Methanol Extract of the Leaf and Seed of Persea americana Mill
(Lauraceae). Journal of Pharmacognosy and Phytochemistry. Volume 1
Issue 6.
Jawetz E., Melnick GE., Adelberg CA., 2007. Mikrobiologi Kedokteran. Edisi
23. Selamba Medika, Surabaya.
Jawetz E., Melnick GE., Adelberg CA., 2016. Mikrobiologi Kedokteran. Edisi
27. Surabaya: Selamba Medika.
Khunaifi, Mufid, 2010. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Binahong
(Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) Terhadap Bakteri Staphylococcus
aureus dan Pseudomonas aeruginosa. Malang: Skripsi Program Sarjana
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Kota, C.S. and Paldi, S. 2013. Evaluation of antibacterial activity of Syzygium
aromaticum, Laurus nobilis and Cuminum cyminum extracts and their
combination. International Journal of Pharmaceutical Sciences and
Research 4(12): 4745-4748.
Krisnadi, A.D., 2015. Kelor Super Nutrisi. Blora : Kelorina.com.
Kumar, Shashank & Pandey A. K., 2013. Chemistry and Biological Activities of
Flavonoids: An Overview. The ScientificWorld Journal. Hindawi
Publishing Corporation.
Kusuma, et al., 2013. Pemanfaatan Biji Kakao Inferior Campuran Sebagai Sumber
Antioksidan dan Antibakteri. Berkala Ilmiah Pertanian Volume 1
Nomor 2.
Lu, et al., 2011. Antibacterial Properties of Anthraquinones Extracted From
Rhubarb Against Aeromonas hydrophila. The Japanese Society of
Fisheries Science.
60
Morales et al., 2003, Secondary Metabolits of Four Medicinal Plants From Nothern
Chiles, Antimicrobial Aktivity, And Biotoxicity Against Artemia Salina.
Journal of the Chilean Chemical Society, 48(2), 35-41.
Moyo et al., 2012. Antimicrobial activities of Moringa oleifera Lam leaf extracts.
African Journal of Biotechnology Vol. 11(11), pp. 2797-2802.
Ningsih et al., 2013. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Kental Tanaman
Pisang Kepok Kuning (Musa paradisiaca Linn.) terhadap
Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Padang: Jurnal Biologi
Universitas Andalas.
Nuriyah, N., 2013. Efek Pemberian Alpukat (Persea americana Mill.) Terhadap
Kadar Trigliserida Serum Darah Tikus Putih (Rattus norvegicus) Selama
Pemberian Diet Tinggi Lemak. Yogyakarta: Skripsi. UIN Sunan Kalijaga.
Okorondu et al., 2013. Antimicrobial activity of the leaf extracts of Moringa
oleifera and Jatropha curcas on pathogenic bacteria. Int. J. Biol. Chem.
Sci. 7(1): 195-202.
Omojate et al., 2014. Mechanisms of Antimicrobial Actions of Phytochemicals against Enteric Pathogens – A Review. Journal of Pharmaceutical,
Chemical and Biological Sciences.
Pao et al., 2001. Antimicrobial Effect of Various Combinations of Plant
Extracts. Food Microbiology. Academic Press.
Patel et al., 2014. Phytochemical Analysis and Antifungal Activity of Moringa
oleifera. International Journal of Pharmacy and Pharmaceutical
Sciences. Vol 6, Issues 5.
Pelczar et al., 1988. Dasar-dasar Mikrobiologi, Jakarta: UI Press.
Prescott, et al., 2008. Microbiology 7th Edition. USA: McGrow-Hill Book
Company.
Powel, J.E, 2006. Bacteriocin and Bacteriocin Producers Present in Kefir Grains.
Tesis. Departement of Food Science, Faculty of Agriscience.
Stelllenbosch University.
Prasetyono, D. S., 2012. A-Z Daftar Tanaman Obat Ampuh Di Sekitar Kita.
Penerbit Flashbook, Yogyakarta.
Primasari, R., 2016. Aktivitas Antibakteri Fraksi Etil Asetat Daun Kelor (Moringa
oleifera L.) Terhadap Bakteri Escherichia coli dengan Metode
Bioautografi. Malang: Skripsi. Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
61
Procop, G.W., and Cockrerill, 2003. Enteritis Caused by Escherichia coli,
Shigell & Salmonella species. New York: Lange Medical Books.
Purwoko. T. 2007. Fisiologi Mikroba. Jakarta: Bumi Aksara.
Rao, S., 2006. Gram’s Staining.
http://www.microrao.com/micronotes/pg/Gram%20strain.pdf. Diakses
tanggal 21 Mei 2017.
Rostinawati, T., 2009. Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Bunga Rosella
(Hibiscus Sabdariffa L.) Terhadap Escherichia coli, Salmonella typhi dan
Staphylococcus aureus Dengan Metode Difusi Agar. Jatinangor: Laporan
Penelitian Mandiri. Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran.
Setha, B., 2014. Antibacterial Activity Of Leaves Extracts Of Jatropha Curcas,
Linn Against Enterobacter Aerogenes. International Journal Of
Scientific & Technology Research. Volume 3 Nomer 1.
Soedarmo et al., 2008. Buku Ajar Infeksi dan Pediatri Tropis. Jakarta: Badan
Penerbit IDAI.
Stark, 2013. Staphylococcus aureus Aspect Of Phatogenesis And Molecular
Epidemiology. Swedia: Linkoping University.
Syams, U. B., 2015. Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Batang Sawo
Manila (Manilkara achras) terhadap Escherichia coli Multiresisten dan
Staphylococcus aureus Multiresisten Serta Bioautografinya. Naskah
Publikasi. Fakultas Farmasi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Tekle et al. 2015. Antioxidative and antimicrobial activities of different solvent
extracts of Moringa oleifera: anin vitro evaluation. International Journal
of Scientific and Research Publications Vol. 5.
Thakhira, A. A. A., 2016. Pengaruh Pemberian Kombinasi Ekstrak Daun Persea
americana & Annona squamosa Terhadap Kadar HDL Tikus Rattus
norvegicus. Malang: Skripsi Program Sarjana Universitas
Muhammadiyah Malang.
Todar K., 2008. Pathogenic E. coli. http://www.textbookofbacteriology.net.
Diakses 9 November 2016.
Vinha et al., 2013. Physicochemical Parameters, Phytochemical Composition and
Antioxidant Activity of the Algarvian Avocado (Persea americana Mill.).
Journal of Agricultural Science; Vol. 5, No. 12. Canadian Center of
Science and Education.
62
Volk, W.A and M.F. Wheeler. 1993. Mikrobiologi Dasar. Edisi Kelima. Jilid 1.
Jakarta: Penerbit Erlangga.
Warsa, U C .1994. Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.
Widodo, 2007. Isolaso dan Karakterisasi Senyawa Alkaloid yang Terkandung
dalam Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus). Semarang: Tugas Akhir.
Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Universitas Negeri Semarang.
Yuwono, 2010. Pandemi Resistensi Antimikroba : Belajar dari MRSA. Jurnal
Kulit dan Kelamin. 42:1 2837-2850.
Zakiyah, 2014. Aktivitas Antibakteri Kandungan Alkaloid Kuinin Kapang Endofit
Tanaman Kina (Cinchona calisaya Wedd.). Jakarta: Skripsi. Jurusan
Biologi. Fakultas Sains dan Teknologi. Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah.
Zein et al.,, 2004. Diare Akut Disebabkan Bakteri. Fakultas Kedokteran.
Universitas Sumatera Utara.