SKRIPSI - Universitas Muhammadiyah Malangeprints.umm.ac.id/46841/1/PENDAHULUAN.pdf · B terapi yang...

24
SKRIPSI AULIA TAMARA STUDI PENGGUNAAN KOMBINASI DIGOXIN DAN FUROSEMID PADA PASIEN GAGAL JANTUNG (Penelitian Dilakukan di Ruang Rawat Inap RSUD Kabupaten Kediri) PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2018

Transcript of SKRIPSI - Universitas Muhammadiyah Malangeprints.umm.ac.id/46841/1/PENDAHULUAN.pdf · B terapi yang...

Page 1: SKRIPSI - Universitas Muhammadiyah Malangeprints.umm.ac.id/46841/1/PENDAHULUAN.pdf · B terapi yang disarankan yaitu obat-obatan ACE (Angiotensin Converting Enzyne) inhibitor, ARB

SKRIPSI

AULIA TAMARA

STUDI PENGGUNAAN KOMBINASI DIGOXIN

DAN FUROSEMID PADA PASIEN GAGAL

JANTUNG (Penelitian Dilakukan di Ruang Rawat

Inap RSUD Kabupaten Kediri)

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2018

Page 2: SKRIPSI - Universitas Muhammadiyah Malangeprints.umm.ac.id/46841/1/PENDAHULUAN.pdf · B terapi yang disarankan yaitu obat-obatan ACE (Angiotensin Converting Enzyne) inhibitor, ARB

ii

Page 3: SKRIPSI - Universitas Muhammadiyah Malangeprints.umm.ac.id/46841/1/PENDAHULUAN.pdf · B terapi yang disarankan yaitu obat-obatan ACE (Angiotensin Converting Enzyne) inhibitor, ARB

iii

Page 4: SKRIPSI - Universitas Muhammadiyah Malangeprints.umm.ac.id/46841/1/PENDAHULUAN.pdf · B terapi yang disarankan yaitu obat-obatan ACE (Angiotensin Converting Enzyne) inhibitor, ARB

iv

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrohim

Assalamu’alaikum warohmatullohi wabarakatuh

Puji syukur tercurahkan kepada Allah SWT, Tuhan semesta alam karena

berkat rahmat serta ridlo-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

”STUDI PENGGUNAAN KOMBINASI DIGOXIN DAN FUROSEMID

PADA PASIEN GAGAL JANTUNG (Penelitian dilakukan di Ruang Rawat

Inap RSUD Kabupaten Kediri”

Skripsi ini diajukan untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi

pada program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang. Dalam

penyusunan skripsi ini penulis tidak lepas dari peran penting pembimbing dan

bantuan dari seluruh pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis

ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Allah SWT, Tuhan semesta alam yanng memberikan rahmat, nikmat dan

hidayahNya kepada umatnya, Rosulullah SAW, yang sudah menuntun kita

menuju jalan yang lurus.

2. Bapak Faqih Ruhyanudin, M.Kep., Sp.Kep.KMB. selaku Dekan Fakultas

Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan

kesempatan kepada penulis belajar di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Muhammadiyah Malang.

3. Direktur RSUD Kabupaten Kediri beserta jajarannya yang telah memberikan

kesempatan pada penulis untuk melakukan penelitian di RSUD Kabupaten

Kediri.

4. Staf pegawai Rekam Medik Kesehatan RSUD Kabupaten Kediri yang telah

banyak membantu dalam proses pengambilan data skripsi.

5. Bapak Drs. Didik Hasmono, Apt., Ms. selaku dosen pembimbing I, ibu Dra.

Lilik Yusetyani, Apt., Sp.FRS. selaku dosen pembimbing yang telah memberi

pengarahan dan motivasi sampai terselesaikan skripsi ini.

6. Ibu Hidajah Rachmawati, S.Si., Apt., Sp.FRS. selaku dosen penguji I dan ibu

Dra. Uswatun Chasanah., M.Kes., Apt. selaku penguji II yang telah

memberikan banyak saran dan masukan demi kesempurnaan skripsi ini.

Page 5: SKRIPSI - Universitas Muhammadiyah Malangeprints.umm.ac.id/46841/1/PENDAHULUAN.pdf · B terapi yang disarankan yaitu obat-obatan ACE (Angiotensin Converting Enzyne) inhibitor, ARB

v

7. Kedua orangtua saya tercinta, Bapak Drs. H. Ma’ruf Ach. Tadjuddin dan Ibu

Hj. Nihayatus Sholiha yang selalu memberikan motivasi, doa, pengorbanan,

serta kerja kerasnya demi keberhasilan dan kesuksesan putrinya. Serta adik

saya M. Nashih Taufiqie.

8. Sahabat terdekat saya Muhammad Ghozali, S.Pd. dan Kholidiyah Fadlillah,

S.Psi. yang telah menjadi sahabat baik dan selalu memberikan motivasi dan

dorongan hingga skripsi ini bisa selesai.

9. Teman-teman ‘uye squad’ dan teman perjuangan skripsi anita hariati, jean

mona, fitri arinda, Dwi Esti Vania, Alfira aryanti, Devi silvidia dan qardina

annisa yang selalu memberikan semangat dalam pengerjaan skripsi ini.

10. Teman-teman farmasi 2014 “OCTOPHAR”, khususnya farmasi C

“FARMASI KECE” terima kasih atas 4 tahun yang kita lewati bersama di

dalam menuntut ilmu dalam suka dan cita.

11. Untuk semua pihak yang belum disebutkan namanya, penulis mohon maaf

dan terima kasih yang sebesar-besarnya. Semua keberhasilan dalam

penyelesaian skripsi ini tidak luput dari bantuan dan doa kalian semua.

Semoga amalan kalian mendapat imbalan Allah SWT. Penulis juga

menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis

mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kebaikan

skripsi ini, semoga hasil penulisan ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan

penelitian selanjutnya, aamiinn.

Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarakatuh

Malang, 23 Juli 2018

Penyusun

(Aulia Tamara)

Page 6: SKRIPSI - Universitas Muhammadiyah Malangeprints.umm.ac.id/46841/1/PENDAHULUAN.pdf · B terapi yang disarankan yaitu obat-obatan ACE (Angiotensin Converting Enzyne) inhibitor, ARB

vi

RINGKASAN

STUDI PENGGUNAAN KOMBINASI DIGOKSIN DAN FUROSEMID

PADA PASIEN GAGAL JANTUNG

(Penelitian dilakukan di Ruang Rawat Inap RSUD Kabupaten Kediri)

Gagal jantung (HF) adalah sindrom klinis progresif yang disebabkan oleh

ketidakmampuan jantung memompa cukup darah untuk memenuhi kebutuhan

metabolisme tubuh. HF bisa dihasilkan dari apapun gangguan yang mengurangi

pengisian ventrikel (disfungsi diastolik) dan / atau miokard kontraktilitas (disfungsi

sistolik). Manifestasi klinis dari gagal jantung yaitu dispnea, ortopneu, Dispneu

Nokturnal Paroksimalis (PND), Edema perifer. Secara Umum, New York Heart

Association (NYHA) mengklasifikasikan gagal jantung sesuai tingkat keparahan

gejala untuk membatasi aktifitas fisik (NYHA, 2016). Kemudian American Heart

Association (AHA) mengklasifikasikan sesuai kondisi untuk menyediakan

kerangka kerja yang komprehensif, untuk mengevaluasi, mencegah dan mengobati

gagal jantung. Ada beberapa macam gagal jantung yaitu Gagal jantung kiri, Gagal

jantung kanan, gagal jantung kongestif, gagal jantung curah tinggi, gagal jantung

curah rendah. Terdapat beberapa faktor risiko dari gagal jantung diantaranya

hipertensi, diabetes melitus, dislipidemia, inaktifitas fisik, obesitas, merokok

namun terdapat beberapa faktor risiko yang tidak dapat diubah yaitu usia, jenis

kelamin, riwayat keluarga. Tujuan dari pengobatan gagal jantung adalah

Meningkatkan kualitas hidup, mencegah memburuknya fungsi jantung

(mengurangi beban kerja jantung) mengurangi gejala (pengurangan overload dan

meningkatkan kontraktilitas miokard), mencegah atau meminimalkan rawat inap,

memperlambat perkembangan penyakit, dan memperpanjang kelangsungan hidup.

Sesuai dengan American Heart Association (AHA) pada kelas A terapi yang di

sarankan adalah dengan melakukan kontrol terhadap faktor resiko dari gagal

jantung, obat-obatan yang di sarankan yaitu golongan ACE (Angiotensin

Converting Enzyne) inhibitor, dan ARB (Angiotensin Reseptor Blocker). Pada kelas

B terapi yang disarankan yaitu obat-obatan ACE (Angiotensin Converting Enzyne)

inhibitor, ARB (Angiotensin Reseptor Blocker), dan β-Blocker. Kemudian pada

kelas C, terapi yang disarankan ACE (Angiotensin Converting Enzyne) inhibitor,

ARB (Angiotensin Reseptor Blocker), β-Blocker, Digoksin, Diuretik, dan ISDN.

Serta terapi pada kelas D yaitu adanya dukungan sirkulasi mekanik, IV (Intra Vena)

Inotropik Positif, dan transplantasi jantung.

Tujuan penelitian ini adalah untuk Mengetahui pola penggunaan kombinasi

Digoksin dengan Furosemid terkait jenis sediaan, dosis, bentuk sediaan, interval

pemberian, lama pemberian, frekuensi dan rute pemberian.

Metode penelitian ini adalah penelitian observasional dengan rancangan

penelitian secara deskriptif dan metode pengambilan data secara retrospektif yang

didasarkan pada rekam medik kesehatan pasien stroke iskemik yang diambil dan

diolah dari Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kediri pada

periode Januari hingga desember 2017. Diperoleh data sampel sesuai kriteria inklusi sebanyak 26 pasien.

Hasil penelitian menunjukkan pasien gagal jantung lebih banyak laki-laki

sebanyak 14 orang (54%) dibandingkan wanita sebanyak 12 orang (46%). Usia

paling banyak terjadinya gagal jantung ada pada rentang 61-70 tahun sebanyak 12

Page 7: SKRIPSI - Universitas Muhammadiyah Malangeprints.umm.ac.id/46841/1/PENDAHULUAN.pdf · B terapi yang disarankan yaitu obat-obatan ACE (Angiotensin Converting Enzyne) inhibitor, ARB

vii

orang (46%) dan usia >70 tahun sebanyak 9 orang (35%). Status penjaminan pasien

paling banyak yaitu pasien BPJS sebanyak 19 orang (81%) sedangkan pasien umum

sebanyak 5 orang (19%). Diagnosa lain pada pasien gagal jantung di RSUD

Kabupaten kediri paling banyak adalah dyspnea sebanyak 10 orang (38%). Lama

penggunaan kombinasi digoksin dan furosemid paling banyak adalah 2-3 hari

sebanyak 12 orang (46%). Lama perawatan pasien gagal jantung di RSUD

Kabupaten Kediri yang dirawat dengan waktu paling lama >9 hari ada 1 orang (4%).

Kondisi keluar rumah sakit (KRS) pada pasien gagal jantung setelah dirawat di

RSUD Kabupaten Kediri terbanyak adalah pulang dengan persetujuan dokter

dimana terjadi perbaikan pada pasien (81%).

Kesimpulan yang didapatkan yaitu, penggunaan terapi kombinasi digoxin dan

furosemid di RSUD Kabupaten kediri umumnya dikombinasikan dengan diuretik

lain yaitu Spironolakton. Pola kombinasi yang paling banyak digunakan adalah

digoxin (1x0,25mg) po + furosemid (3x20mg) iv + spironolakton (1x25mg) po

yaitu sebanyak 15 pasien (48%). Pola switching paling banyak adalah digoxin

(1x0,25mg) po + furosemid (1x20mg) iv + spironolacton (1x25mg) po → digoxin

(1x0,25mg) p0 + furosemid (1x40mg) po + spironolacton (1x25mg) po yaitu

sebanyak 3 pasien (27%).

Page 8: SKRIPSI - Universitas Muhammadiyah Malangeprints.umm.ac.id/46841/1/PENDAHULUAN.pdf · B terapi yang disarankan yaitu obat-obatan ACE (Angiotensin Converting Enzyne) inhibitor, ARB

x

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ........................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvii

DAFTAR SINGKATAN....................................................................................xviii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang .......................................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah ..................................................................................... 4

1.3. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 4

1.4. Manfaat Penelitian .................................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 6

2.1. Jantung ...................................................................................................... 6

2.2. Definisi Gagal Jantung .............................................................................. 6

2.3. Epidemiologi Gagal Jantung ..................................................................... 7

2.4. Etiologi Gagal Jantung .............................................................................. 8

2.4.1. Disfungsi sistolik ................................................................................... 9

2.4.1.1. Kardiomiopati hipertrofik ................................................................... 9

2.4.1.2. Hipertrofi Ventrikel............................................................................. 9

2.4.1.3. Kelebihan Beban Tekanan .................................................................. 9

2.4.1.4. Kelebihan Beban Volume ................................................................... 9

2.4.1.5. Penyakit Miokardium ........................................................................ 10

2.4.2. Kegagalan Diastolik ............................................................................. 10

2.4.3. Kondisi dan Penyakit lain .................................................................... 10

2.4.3.1. Aritmia .............................................................................................. 10

2.4.3.2. Penyakit Jantung Bawaan ................................................................. 11

2.5. Klasifikasi Gagal Jantung ....................................................................... 11

2.6. Macam-macam Gagal Jantung ................................................................ 12

2.6.1. Gagal Jantung Kiri .......................................................................... 12

2.6.2. Gagal Jantung Kanan ...................................................................... 12

2.6.3. Gagal Jantung Kongestif ................................................................. 13

Page 9: SKRIPSI - Universitas Muhammadiyah Malangeprints.umm.ac.id/46841/1/PENDAHULUAN.pdf · B terapi yang disarankan yaitu obat-obatan ACE (Angiotensin Converting Enzyne) inhibitor, ARB

xi

2.6.4. Gagal Jantung Curah Tinggi ........................................................... 13

2.6.5. Gagal Jantung Curah Rendah .......................................................... 13

2.7. Faktor Risiko Gagal Jantung ................................................................... 13

2.7.1. Faktor Risiko yang Dapat Dirubah ................................................. 14

2.7.1.1. Hipertensi ......................................................................................... 14

2.7.1.2. Diabetes Mellitus ............................................................................. 15

2.7.1.3. Dislipidemia ..................................................................................... 15

2.7.1.4. Inaktivitas Fisik ................................................................................ 15

2.7.1.5. Obesitas ............................................................................................ 15

2.7.1.6. Merokok ........................................................................................... 16

2.7.2. Faktor Risiko yang Tidak Dapat Dirubah ....................................... 16

2.7.2.1. Usia .................................................................................................. 16

2.7.2.2. Jenis Kelamin ................................................................................... 16

2.7.2.3. Riwayat Keluarga ............................................................................ 16

2.8. Patofisiologi gagal jantung ..................................................................... 17

2.8.1. Mekanisme Kompensasi ................................................................. 18

2.8.1.1. Aktivasi Neurohormonal .................................................................. 19

2.8.1.1.1. Sistem Saraf Adrenergik ....................................................... 19

2.8.1.1.2. Sistem Renin Angiotensin-Aldosteron.................................. 20

2.8.1.2. Remodeling Miokard ....................................................................... 20

2.8.1.3. Hipertrofi Ventrikel ......................................................................... 21

2.8.1.4. Mekanisme Frank Starling ............................................................... 22

2.9 Manifestasi Klinis Gagal Jantung ........................................................... 22

2.9.1. Dispnea ................................................................................................ 22

2.9.2. Ortopneu .............................................................................................. 22

2.9.3. Dispneu Nokturnal Paroksimalis (PND) ............................................. 22

2.9.4. Edema Perifer ...................................................................................... 23

2.10. Diagnosa dan Pemeriksaan Klinis Gagal Jantung .................................. 24

2.10.1. Elektrokardiografi ........................................................................... 24

2.10.2. Foto Toraks ..................................................................................... 25

2.10.3. Ekokardiografi................................................................................. 25

2.10.4. Magnetic Resonance Imaging (MRI) .............................................. 25

Page 10: SKRIPSI - Universitas Muhammadiyah Malangeprints.umm.ac.id/46841/1/PENDAHULUAN.pdf · B terapi yang disarankan yaitu obat-obatan ACE (Angiotensin Converting Enzyne) inhibitor, ARB

xii

2.10.5. Pemeriksaan Laboratorium ............................................................. 25

2.10.5.1. Pemeriksaan BNP (B-type Natriuretic Peptide) .............................. 26

2.10.5.2. Troponin I atau T ............................................................................. 26

2.10.5.3. CK-MB ............................................................................................ 26

2.10.5.4. Kolesterol ......................................................................................... 27

2.11. Penatalaksanaan Terapi Gagal Jantung ................................................... 27

2.11.1. Terapi Non Farmakologi ................................................................. 28

2.11.2. Terapi Farmakologi ......................................................................... 28

2.11.2.1. Diuretik ............................................................................................ 29

2.11.2.1.1. Diuretik Loop ...................................................................... 30

2.11.2.1.1.1. Furosemid ...................................................................... 31

2.11.2.1.1.2. Farmakokinetik .............................................................. 31

2.11.2.1.1.3. Farmakodinamik ............................................................ 32

2.11.2.1.1.4. Efek Samping ................................................................. 32

2.11.2.1.1.5. Interaksi ......................................................................... 33

2.11.2.1.1.6. Penggunaan furosemid pada gagal jantung ................... 34

2.11.2.1.1.7. Sediaan Furosemid di Indonesia .................................... 35

2.11.2.1.2. Diuretik Tiazid .................................................................... 39

2.11.2.1.3. Diuretik Hemat Kalium ....................................................... 40

2.11.2.2. Obat Inotropik .................................................................................. 40

2.11.2.2.1. Digoxin ................................................................................ 42

2.11.2.2.1.1. Farmakokinetik .............................................................. 42

2.11.2.2.1.2. Farmakodinamik ............................................................ 43

2.11.2.2.1.3. Efek Samping ................................................................. 44

2.11.2.2.1.4. Interaksi Digoxin ........................................................... 45

2.11.2.2.1.5. Penggunaan Digoxin pada Gagal Jantung ..................... 46

2.11.2.2.1.6. Sediaan Digoxin di Indonesia ....................................... .47

2.11.2.2.2. Inotropik Lain ...................................................................... 48

2.11.2.3. Penggunaan Kombinasi Digoxin dan Fursosemid Pada Gagal

Jantung....................................................................................................... 49

2.11.2.4. Antagonis Aldosteron ...................................................................... 49

2.11.2.5. Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor (ACEI) ......................... 50

Page 11: SKRIPSI - Universitas Muhammadiyah Malangeprints.umm.ac.id/46841/1/PENDAHULUAN.pdf · B terapi yang disarankan yaitu obat-obatan ACE (Angiotensin Converting Enzyne) inhibitor, ARB

xiii

2.11.2.6. Angiotensin Reseptor Blocker (ARB) ............................................. 51

2.11.2.7. Calsium Canal Blocker (CCB) ........................................................ 53

2.11.2.8. β-Blocker ......................................................................................... 53

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ............................................................... 55

3.1. Kerangka Konseptual .............................................................................. 55

3.2 Kerangka Operasional............................................................................56

BAB IV METODE PENELITIAN ....................................................................... 57

4.1. Rancangan Penelitian .............................................................................. 57

4.2. Populasi dan Sampel ............................................................................... 57

4.2.1. Populasi ........................................................................................... 57

4.2.2. Sampel ............................................................................................. 57

4.2.3. Kriteria Inklusi ................................................................................ 57

4.2.4. Kriteria Eksklusi.............................................................................. 57

4.3. Bahan Penelitian ..................................................................................... 57

4.4. Instrumen Penelitian ............................................................................... 58

4.5. Tempat dan Waktu Penelitiab ................................................................. 58

4.6. Metode Pengumpulan Data ..................................................................... 58

4.7. Analisa Data ............................................................................................ 58

4.8. Definisi Operasional ............................................................................... 58

BAB V HASIL PENELITIAN.............................................................................. 61

5.1 Data Demografi Pasien.................................................................................61

5.1.1 Jenis Kelamin....................................................................................61

5.1.2 Usia...................................................................................................62

5.1.3 Status Pasien.....................................................................................62

5.2 Distribusi diagnosa penyerta gagal jantung..................................................63

5.3 Manajemen terapi pasien gagal jantung.......................................................63

5.3.1 Penggunaan kombinasi digoxin dan furosemid................................63

5.3.2 Pola kombinasi digoxin dan furosemid.............................................63

5.3.3 Pergantian dosis/frekuensi/rute digoxin dan furosemid....................65

5.3.4 Lama terapi kombinasi digoxin dan furosemid................................66

5.4 Monitoring elektrolit....................................................................................66

5.5 Terapi lain yang diberikan pada pasien gagal jantung.................................67

Page 12: SKRIPSI - Universitas Muhammadiyah Malangeprints.umm.ac.id/46841/1/PENDAHULUAN.pdf · B terapi yang disarankan yaitu obat-obatan ACE (Angiotensin Converting Enzyne) inhibitor, ARB

xiv

5.6 Lama masuk rumah sakit (MRS)..................................................................68

5.7 Kondisi Keluar Rumah sakit.........................................................................68

BAB VI PEMBAHASAN......................................................................................70

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................84

7.1 Kesimpulan...................................................................................................84

7.2 Saran.............................................................................................................84

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 85

Page 13: SKRIPSI - Universitas Muhammadiyah Malangeprints.umm.ac.id/46841/1/PENDAHULUAN.pdf · B terapi yang disarankan yaitu obat-obatan ACE (Angiotensin Converting Enzyne) inhibitor, ARB

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Etiologi Gagal Jantung (Dipiro, 2015) .................................................... 8

Tabel 2.2 Klasifikasi Gagal Jantung Menurut NYHA (Ponikowsky, 2016)..........11

Tabel 2.3 Tingkatan Gagal Jantung Menurut ACC/AHA (AHA, 2013)...............12

Tabel 2.4 Faktor Risiko Gagal Jantung (Mcmurray et al., 2012) ......................... 14

Tabel 2.5 Dosis Diuretik Yang Biasa Digunakan Oleh Pasien Gagal Jantung .... 30

Tabel 2.6 Perbandingan Farmakologi Diuretik Loop (Brater, 2011) .................... 32

Tabel 2.7 Sediaan Furosemid Di Indonesia (MIMS Indonesia, 2016 Dan ISO

Indonesia, 2014) .................................................................................................... 35

Tabel 2.8 Sediaan Digoxin Di Indonesia (MIMS Indonesia, 2017 Dan ISO

Indonesia, 2014). ................................................................................................... 47

Tabel 2.9 Dosis Antagonis Aldosteron (Lidenfeld et al., 2010) ........................... 50

Tabel 2.10 Dosis ACEI Pada Gagal Jantung (Aldredge et al., 2013). .................. 51

Tabel 2.11 Dosis Angiotensin Receptor Blocker (ARB) (Mpe et al., 2013). ....... 52

Tabel 3.1 Skema Kerangka Konseptual.................................................................54

Tabel 3.2 Skema Kerangka Operasional................................................................55

Tabel V.1 Distribusi Jenis Kelamin.......................................................................61

Tabel V.2 Usia Pasien............................................................................................62

Tabel V.3 Distribusi Status Pasien Gagal Jantung.................................................62

Tabel V.4 Diagnosa Penyerta Gagal Jantung.........................................................63

Tabel V.5 Penggunaan Kombinasi Digoxin Dan Furosemid Pada Pasien Gagal

Jantung...................................................................................................................63

Tabel V.6a Kombinasi 3 Obat Dengan Furosemid Rute IV..................................64

Tabel V.6b Kombinasi 3 Obat Dengan Furosemid Rute PO.................................64

Tabel V. 7 Pola Pergantian Kombinasi Digoxin Dan Furosemid..........................65

Tabel V. 8 Lama Terapi Kombinasi Digoxin Dan Furosemid...............................66

Tabel V. 9 Monitoring Serum Kalium...................................................................67

Tabel V.10 Terapi Lain Yang Diberikan Pada Pasien Gagal Jantung...................67

Tabel V.11 Lama MRS Pasien Gagal Jantung.......................................................68

Tabel V.12 Kondisi KRS.......................................................................................68

Page 14: SKRIPSI - Universitas Muhammadiyah Malangeprints.umm.ac.id/46841/1/PENDAHULUAN.pdf · B terapi yang disarankan yaitu obat-obatan ACE (Angiotensin Converting Enzyne) inhibitor, ARB

xvi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

gambar 2.1 Struktur Jantung (NIH, 2011) .............................................................. 6

Gambar 2.2 Jantung Normal (Kiri) Dan Gagal Jantung (Kanan) (Anonim, 2014)..7

Gambar 2.3 Patofisiologi Gagal Jantung .............................................................. 18

Gambar 2.4 Mekanisme Kompensasi Gagal Jantung (G. Jackson, et al., 2000)... 18

Gambar 2.5 Fisiologis Sistem Renin Angiotensin-Aldosteron (Neal MJ, 2005) .. 20

Gambar 2.6 Ilustrasi Hipertrofi Ventrikel Kiri (Anonim, 2017) ........................... 21

Gambar 2.7 Manifestasi Klinis Gagal Jantung (Anonim, 2017). .......................... 23

Gambar 2.8 Algoritma Diagnostik Gagal Jantung (Siswanto et al., 2015)............24

Gambar 2.9 Penatalaksanaan Gagal Jantung (Yancy, et al., 2013). ..................... 27

Gambar 2.10 Skema Representasi Dari Kerja Obat Pada Gagal Jantung (Walker,

R., 2012) ................................................................................................................ 29

Gambar 2.11 Terapi Diuretik (Ter Maaten, J. M. Et al..2015) ............................. 30

Gambar 2.12 Struktur Kimia Furosemid (C12H11ClN2O5S) (Anonim, 2017) ....... 31

Gambar 2.13 Mekanisme Kerja Diuretik Tiazid (Anonim, 2017) ........................ 39

Gambar 2.14 Mekanisme Kerja Obat Inotropik Di Kardiomiosit (Francis, G. S., et

al., 2014) ............................................................................................................... 41

Gambar 2.15 Struktur Kimia Digoxin C41H64O14 (FI V, 2014). ........................... 42

Gambar 2.16 Mekanisme Kerja Digoxin (Anonim, 2017). .................................. 43

Gambar 2.17 Mekanisme Angiotensin Receptor Blocker (ARB) (Aldredge et al.,

2013). .................................................................................................................... 52

Gambar 3.18 Skema Kerangka Konseptual...........................................................55

Gambar 3.18 Skema Kerangka Operasional..........................................................56

Gambar 5.1 Skema Kriteria Inklusi Dan Eksklusi Penelitian Pada Pasien Gagal

Jantung...................................................................................................................61

Gambar 5.2 Diagram Kondisi KRS Pasien Gagal Jantung....................................69

Page 15: SKRIPSI - Universitas Muhammadiyah Malangeprints.umm.ac.id/46841/1/PENDAHULUAN.pdf · B terapi yang disarankan yaitu obat-obatan ACE (Angiotensin Converting Enzyne) inhibitor, ARB

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Daftar Riwayat Hidup ....................................................................... 92

Lampiran 2. Surat pernyataan ............................................................................... 93

Lampiran 3. Surat Keputusan Dekan .................................................................... 94

Lampiran 4. Surat ijin penelitian (Bankesbanpol) ................................................ 95

Lampiran 5. Surat ijin penelitian (RSUD Kabupaten Kediri) ............................... 96

Lampiran 6. Surat Keterangan Selesai Penelitian ................................................. 97

Lampiran 7. Kode Etik Penelitian..........................................................................99

Lampiran 8. Daftar Nilai normal..........................................................................100

Lampiran 9. Lembar Pengumpul Data.................................................................101

Lampiran 10. Tabel induk....................................................................................186

Page 16: SKRIPSI - Universitas Muhammadiyah Malangeprints.umm.ac.id/46841/1/PENDAHULUAN.pdf · B terapi yang disarankan yaitu obat-obatan ACE (Angiotensin Converting Enzyne) inhibitor, ARB

xviii

DAFTAR SINGKATAN

ACE: Angiotensin Converting Enzym

ADHERE: Acute Decompensated Heart Failure National Registry

ADHF: Acute Decompensated Heart Failure

AHA: American Heart Association

ANP: Atrial Natriuretic Peptide

ATPase: Adenosine Trifosfatase

BNP: B-type Natriuretic Peptide

CBP: Cardiopulmonary Bypass

CCB: Calsium Canal Blocker

CK MB: Creatinin Kinase M-B

CK: Creatinine Kinase

EKG: Elektrokardiogram

GFR: Glomerulus Filtration Rate

HDL: High Density Lipoprotein

HF: Heart Failure

IM: Infark Miokard

KRS: Keluar Rumah Sakit

LDL: Low Density Lipoprotein

LPD: Lembar Pengumpul Data

LVEF: Left Vantricular Ejection Fraction

LVEF: Left Vantricular Ejection Fraction

MRI: Magnetic Resonance Imaging

Page 17: SKRIPSI - Universitas Muhammadiyah Malangeprints.umm.ac.id/46841/1/PENDAHULUAN.pdf · B terapi yang disarankan yaitu obat-obatan ACE (Angiotensin Converting Enzyne) inhibitor, ARB

xix

MRS: Masuk Rumah Sakit

NSAID: Non-Steroid Anti Inflamatory Drug

NYHA: New York Heart Association

PND: Dyspneu Nokturnal Paroksimalis

RAAS: Renin Angiotensin-Aldosterone System

RALES: Randomized Aldactone Evaluation Study

RMK: Rekam Medik Kesehatan

USG: Ultrasonography

Page 18: SKRIPSI - Universitas Muhammadiyah Malangeprints.umm.ac.id/46841/1/PENDAHULUAN.pdf · B terapi yang disarankan yaitu obat-obatan ACE (Angiotensin Converting Enzyne) inhibitor, ARB

85

DAFTAR PUSTAKA

Aaronson, I. Philip., Ward, P. T. Jeremy., 2013. At a Glance Sistem

Kardiovaskular. Edisi ke-3, Jakarta: Erlangga, hal 100-103.

Abraham W.T., Kirkwood F. Adams, Gregg C. Fonarow, Maria osa Costanzo,

Robert L. Berkowitz, Thierry H. LeJemtel, Mei L. Cheng, Janet Wynne.

2005. In-hospital mortality in patients with acute decompensated heart

failure requiring intravenous vasoactive medications: an analysis from the

Acute Decompensated Heart Failure National Registry (ADHERE). J Am

Coll Cardiol No. 46 P. 57–64.

Adams KJ, Patterson JH, Gattis WA, O'Connor CM, Lee CR, Schwartz TA,

Gheorghiade M. 2005. Relationship of serum digoxin concentration to

mortality and morbidity in women in the digitalis investigation group trial:

a retrospective analysis. J Am Coll Cardiol. No. 46 P.497–504.

Adhikari, C.A., 2013. β-blocker in Heart failure with reduced ejection fraction: A

review. Nepalese Heart Journal. Ed. 10(1) P.38-45.

Alldredge, B.K., Corelli, R.L., Ernst, M.E., Guglielmo, B.J., Jacobson, P.A.,

Kradjan, W.A., Williams, B.R., 2013. Applied therapeutics: The Clinical

Use of Drug. 10th Edition. Philadelphia, PA 19103 USA: WOLTERS

KLUWER business, hal 444-446.

Allen LA, Turer AT, Dewald T, Stough WG, Cotter G, O'Connor CM. 2010.

Continuous versus bolus dosing of furosemide for patients hospitalized for

heart failure. Am J Cardiol. Vol. 105 P.1794-1797.

Anonim. 2017. Renal Urology. https://www.studyblue.com/otes/note/n/renal--

urology-pharmacology-deck/deck/16453662.

Diakes tanggal 26 januari 2017.

Anonim. 2017. World Heart Federation. https://www.world-heart-

federation.org/.

Diakses tanggal 10 desember 2017.

Anonim. What cause heart failure ?. 2015.

https://www.nhlbi.nih.gov/health/health-topics/topics/hf/causes.

Diakses tanggal 3 oktober 2017.

Anonim. What is heart failure ?. 2017.

http://www.heart.org/HEARTORG/Conditions/HeartFailure/AboutHeartFa

ilure/What-is-Heart-Failure_UCM_002044_Article.jsp#.WsLnczcuA2w

Diakses tanggal 3 April 2018

Asare K. 2009. Management of loop diuretic resistance in the intensive care unit.

Am J Health Syst Pharm. Vol. 66 P. 1635-1640.

Atherton JJ, Bauersachs J, Carerj S, Piotr Ponikowski, Adriaan A.Voors,Stefan

D.Anker, He ´ctor Bueno, John G. F. Cleland, Andrew J. S. Coats, Volkmar

Falk, Jose ´ Ramo ´nGonza ´lez-Juanatey, Veli-PekkaHarjola, Ewa A.

Jankowska, Mariell Jessup, Cecilia Linde, Petros Nihoyannopoulos, John T.

Parissis, Burkert Pieske, Jillian P. Riley, Giuseppe M. C. Rosano, Luis M.

Page 19: SKRIPSI - Universitas Muhammadiyah Malangeprints.umm.ac.id/46841/1/PENDAHULUAN.pdf · B terapi yang disarankan yaitu obat-obatan ACE (Angiotensin Converting Enzyne) inhibitor, ARB

86

Ruilope, Frank Ruschitzka, Frans H. Rutten, Peter van der Meer. 2016. ESC

guidelines for the diagnosis and treatment of acute and chronic heart failure.

Eur Heart J Vol. 18(8) P.891–975.

Bang, N. Casper., Gerdst, E., Aurigemma, P. Gerrad., Boman, Kurt., Simone de,

Giovani., Dahlof, Bjorn., Lars, K., Watchell, Kristian., Devereux, Richard.

2014. Four-Group Clasification of Left Venticular Hypertrophy based on

Ventricular Concentricity and Dilatation Identifies a Low Risk Subset of

Eccentric Hypertrophy in Hyprtensive patient. Circ Cardiovasc Imagine.

Vol. 7 P. 422-429.

Bansal, S.; Lindenfeld, J.A.; Schrier, R.W. 2009. Sodium retention in heart failure

and cirrhosis: Potential role of natriuretic doses of mineralocorticoid

antagonist?. Circ. Heart Fail., Vol. 2 P.370–376.

Bates DE, Beaumont SJ, Baylis BW. 2002. Ototoxicity induced by gentamicin and

furosemide. Ann Pharmacother. Vol. 36(3) P.446-51.

Bikdeli, B. Kelly M. Strait, Kumar Dharmarajan, Chohreh Partovian, Steven G.

Coca, Nancy Kim, Shu-Xia Li, Jeffrey M. Testani, Usman Khan, and Harlan

M. Krumholz. 2013. Dominance of furosemide for loop diuretic therapy in

heart failure: time to revisit the alternatives? J. Am. Coll. Cardiol. Vol. 61

P. 1549–1550.

Brater, D.C. 2011. Update in diuretic therapy: Clinical pharmacology. Semin.

Nephrol. Vol. 31 P.483–494.

Brunton. L. Laurance., 2011. Cabner. A. Bruce., Bjom. C. Knollman (Eds).

Goodman and Gilmans The Pharmalogical Basis of Therapeutics, Ed.

12th. New York: McGraw Hill Medical. P. 754.

Bui AL, Horwich TB, Fonarow GC. 2011. Epidemiology and risk profile of heart

failure. Nat Rev Cardiol. vol. 81 P. 30-41.

Burns E. A, Korn, J. Whyte IV. 2011. Oxford American handbook of clinical

examination and practical skills. Oxford: Oxford Universtity Press, Inc..

XXVII. P. 692.

Chaggar PS, Shaw SM, Williams SG. 2015. Is foxglove effective in heart failure?

Cardiovasc Ther. Vol. 33 P. 236-241

Chirinos JA, Castrellon A, Zambrano JP, Jimenez JJ, Jy W, Horstman LL, Willens

HJ, Castellanos A, Myerburg RJ, Ahn YS. 2005. Digoxin use is associated

with increased platelet and endothelial cell activation in patients with

nonvalvular atrial fibrillation. Heart Rhythm. Vol. 2 P. 525–529.

Cotran and Robbins. 2015. Pathologic Basis of Disease Ed 9th. Canada: Book Aid

International. Hal. 531.

Darmadi, 2013. Patofisiologi dan Tatalaksana Remodeling Kardiak. CDK-208,

Vol. 40 No.9. hal 651-654.

Davey, P., 2006. At a Glance Medicine, Jakarta : Erlangga, hal 144-145, hal 151,

hal 156, hal 157, hal 168.

Page 20: SKRIPSI - Universitas Muhammadiyah Malangeprints.umm.ac.id/46841/1/PENDAHULUAN.pdf · B terapi yang disarankan yaitu obat-obatan ACE (Angiotensin Converting Enzyne) inhibitor, ARB

87

De lucia, Claudio., Feminella, D. Grazia., Gambinno, Giuseppina., Pagano,

Gennaro., Alloca, Elena., Carlo, Rengo., Candida, Silvestri., Dario, Leosco.,

Nicolam, Ferrara., Giuseppe, Rengo. 2014. Adrenal receptor in Heart

Failure. Frontiers in Physiology Review Article.

Departemen Kesehatan. 2006. Pharmaceutical care untuk pasien penyakit

jantung koroner:fokus sindrom koroner akut, 2006, P. 45–50.

DEPKES. 2017. Lingkungan Sehat Jantung Sehat, DEPKES (Departemen

Kesehatan),

http://www.depkes.go.id/article/view/201410080002/lingkungan-sehat-

jantung-sehat.html.

Diakses tanggal 3 oktober 2017.

DiPiro, J.T. 2015. Pharmacotherapy Handbook 9th edition. United State:

McGraw-Hill Education. Hal 75-77.

Ebell MH, Flewelling D, Flynn CA. 2000. A systematic review of troponin T and I

for diagnosing acute myocardial infarction. J Fam Pract Vol. 49 P.550

Eichhorn EJ, Gheorghiade M. 2002. Digoxin. Prog Cardiovasc Dis; 44: 251-266

Elkayam U Gudaye Tasissa, Cynthia Binanay, Lynne W. Stevenson, Mihai

Gheorghiade, J. Wayne Warnica, James B. Young, Barry K. Rayburn,

Joseph G. Rogers, Teresa DeMarco, and Carl V. Leier. 2007. Use and

impact of inotropes and vasodilator therapy in hospitalized patients

with severe heart failure. Am Heart J 153:98–104.

Ellison, D.H. 2001. Diuretic therapy and resistance in congestive heart failure.

Cardiology, 96, 132–143.

Felker GMHasselblad VHernandez AFO'Connor. 2009. CM Biomarker-guided

therapy in chronic heart failure: a meta-analysis of randomized

controlled trials. Am Heart J 2009;158 (3) 422- 430.

Fisher C, Berry C, Blue L, Morton JJ, McMurray J. 2003. N-terminal pro B type

natriuretic peptide, but not the new putative cardiac hormone relaxin,

predicts prognosis in patients with chronic heart failure. Heart. Aug.

89(8):879-81.

Francis, G. S., Bartos, J. A. & Adatya, S. 2014. Inotropes. J. Am. Coll. Cardiol.

63, 2069–2078.

G. Michael Felker, MD, MHS; Christopher M. O’Connor, MD; Eugene Braunwald,

MD. 2009. Loop Diuretics in Acute Decompensated Heart Failure. Pp.

56-62.

Gheorghiade M, Adams KF Jr., Colucci WS. 2004. Digoxin in the management

of cardiovascular disorders. Circulation. 109: 2959 – 64.

Gjesdal K, Feyzi J, Olsson SB. 2008. Digitalis: a dangerous drug in atrial

fibrillation? An analysis of the SPORTIF III and V data. Heart. 94:191–

196.

Page 21: SKRIPSI - Universitas Muhammadiyah Malangeprints.umm.ac.id/46841/1/PENDAHULUAN.pdf · B terapi yang disarankan yaitu obat-obatan ACE (Angiotensin Converting Enzyne) inhibitor, ARB

88

Gunawan, S. G., 2011. Rianto, Setiabudi., Nafrialdi., Elysabeth (Eds).

Farmakologi dan terapi. Edisi ke-5, Jakarta: Departemen Farmakologi dan

Terapeutik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, hal 88, 299-388.

Guyton, A.C., and Hall, J.E. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11.

Jakarta: EGC.

Habashi JP, Judge DP, Holm TM, Cohn RD, Loeys BL, Cooper TK. 2006.

Losartan, an AT1 antagonist, prevents aortic aneurysm in a mouse

model of Marfan syndrome, and preserves muscle tissue architecture in

DMD mouse models. Science 2006;312(5770):117-21.

Hammer D. Gary and McPhee J. Stephen. 2014. Pathophysiology of Diesase 7th

edition. New York. McGraw-Hill Education. Hal 255.

Hardman, G. Joel., Limbird, E. Lee., 2014. Gilman, Goodman. Alferd (Eds).

Goodman and Gilmans Dasar Farmakologi Terapi. Edisi ke-10,

Jakarta: Buku Kedokteran EGC., hal 875.

Hudson, S.A., McAnaw, J., Reid, F., 2012. Congestive Heart Failure, in Walker,

R., and Edwards, C., Clinical Pharacy and Therapeutic, 5th Edition, United

Kingdom : Churchill Livingstone, pp. 338-339.

Hunt SA, Abraham WT, Chin MH, Feldman AM, Francis GS, Ganiats TG, Jessup

M, Konstam MA, Mancini DM, Michl K, Oates JA, Rahko PS, Silver MA,

Stevenson LW, Yancy CW. and the American College of Cardiology

Foundation; American Heart Association. 2009. 2009 Focused update

incorporated into the ACC/AHA 2005 guidelines for the diagnosis and

management of heart failure in adults: a report of the American College

of Cardiology Foundation/American Heart Association Task Force on

practice guidelines developed in collaboration with the International

Society for Heart and Lung Transplantation. J Am Coll Cardiol.

53(15):e1-e90.

Ikatan Apoteker Indonesia. 2014. ISO Indonesia. Jakarta: PT. ISFI Penerbitan.

Jackson, G, Gibbs, CR, Davies, MK, Lip, GY. 2000. ABC of heart failure.

Pathophysiology BMJ. 320:167-170.

January CT, L. Samuel Wann, Joseph S. Alpert, Hugh Calkins, Joaquin E. Cigarroa,

Joseph C. Cleveland, Jamie B. Conti, Patrick T. Ellinor, Michael D.

Ezekowitz, Michael E. Field, Katherine T. Murray, Ralph L. Sacco, William

G. Stevenson, Patrick J. Tchou, Cynthia M. Tracy, Clyde W. Yancy. 2014.

AHA/ACC/HRS Guideline for the Management of Patients with Aatrial

Fibrillation: a report of the American College of Cardiology/American

Heart Association Task Force on Practice Guidelines and the Heart

Rhythm Society. J Am Coll Cardiol. 64:e1–e76.

Jentzer, J.C. DeWald, T.A. Hernandez, A.F. 2010. Combination of loop diuretics

with thiazide-type diuretics in heart failure. J. Am. Coll. Cardiol. 56,

1527–1534.

John R. Horn, PharmD, FCCP, and Philip D. Hansten, PharmD. 2013. Diuretics,

ACEIs, ARBs, and NSAIDs: A Nephrotoxic Combination.

Page 22: SKRIPSI - Universitas Muhammadiyah Malangeprints.umm.ac.id/46841/1/PENDAHULUAN.pdf · B terapi yang disarankan yaitu obat-obatan ACE (Angiotensin Converting Enzyne) inhibitor, ARB

89

Kanji S, MacLean RD. 2012. Cardiac glycoside toxicity: more than 200 years

and counting. Crit Care Clin. 28:527–535.

Kasper, D.L., Fauci, A.S., Hauser, S.L., Longo, D.L., Jameson, J.L.J., Loscalzo, J.,

2015. Harrison’s: Principles of Internal Medicine. 19th Edition. Uniter

Stated: McGraw-Hill Education, pp.1503-1504.

Katzung, G. Bertram., Trevor, J. Anthony., 2012. Basic and Clinical

Pharmacology Ed. 12th, New York: McGraw Hill Education., pp 211.

225.

KEMENKES RI. 2014. Farmakope Indonesia. Edisi V. Jakarta: Departemen

Kesehatan RI.

Konstantinou DM, Karvounis H, Giannakoulas G. 2016. Digoxin in heart failure

with a reduced ejection fraction: a risk factor or a risk marker?

Cardiology.134(3):311–9.Stockley, I.H., Drug Interactions, University of

Nottingham Medical School, Nottingham, 1994.

Karalliedde, Clarke, Collignon and Karalliedde. 2010. Adverse Drug

Interactions. India: Macmillan Publishing Solutions.

Lindenfeld, J, Albert NM, Boehmer JP, Collins SP, Ezekowitz JA, Givertz MM,

Katz SD, Klapholz M, Moser DK, Rogers JG, Starling RC, Stevenson WG,

Tang WH, Teerlink JR, Walsh MN. 2010. HFSA 2010 Comprehensive

Heart Failure Practice Guideline. J Card Fail. 16:e1-e194.

M. Maurer, M. Bader, M. Bas, F. Bossi, M. Cicardi , M. Cugno, P. Howarth, A.

Kaplan8, G. Kojda, F. Leeb-Lundberg, J. Lo¨ tvall and M. Magerl. 2011.

New topics in bradykinin research. Allergy: Vol. 66, pp. 1406-1397.

Maury P, Rollin A, Galinier M, Juilliére Y. 2014. Role of digoxin in controlling

the ventricular rate during atrial fibrillation: a systematic review and

rethinking. Research Reports in Clinical Cardiology. 5: 93-101 [DOI:

10.2147/RRCC.S44919]

Mc Murray, John. 2016. Organic Chemistry. Furosemid and Digoxin Structure.

Boston: Cengage Learning.

McKelvie, R.S., Moe,G.W., Ezekowitz, J.A., Heckman, G.A., Costigan, J.,

Ducharme, A., Holder, E.E., Giannerti, N., Grzeslo, A., Harkness, K.,

Howlett, J.G., Kouz, S., Leblanc, K., Mann, E., Nigam, A., Moera, E.,

Radja, M., Steinhart, Brian., Swiggum, E., Le, V.V., Zieroth,S. 2013. The

2012 Canadian Cardiovascular Society Heart Failure Management

Guidelines Update: Focus on Acute and Chroncic Heart Failure. Canadian

Joirnal of Cardiology. No. 29 P. 168-181.

MIMS. 2016. http://www.mims.com/indonesia. Diakses tanggal 28 januari 2018.

Mpe, M.T., Klung, E.Q., Hitzeroth, J., Smith, D.A., 2013. Heart Failure Society

of South Africa (HeFSSA) Prespective on the European Society of

Cardiology (ESC) 2012 Chronic Heart Failure guideline. SAMJ,

Vol.103, No.9 (Suppl 2).

Nappi JM, Sieg A. 2011. Aldosterone and aldosterone receptor antagonists in

patients with chronic heart failure. Vasc Health Risk Manag 7: 353–363.

Page 23: SKRIPSI - Universitas Muhammadiyah Malangeprints.umm.ac.id/46841/1/PENDAHULUAN.pdf · B terapi yang disarankan yaitu obat-obatan ACE (Angiotensin Converting Enzyne) inhibitor, ARB

90

Neal, J. Michael., 2012. Medical Pharmacology At a Glance Ed. 7th, London:

Wiley Blackwell., pp 42.

Neal, M.J., 2006. At a Glance : Farmakologi Medis. Edisi kelima. Jakarta:

Erlangga, hal 42-43.

Price, S.A., Wilson, L.M., 2006. Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-Proses

Penyakit. Edisi ke-6, Jakarta : Penerbit buku kedokteran EGC, hal 634-636.

Prior D, Coller J. 2010. Echocardiography in heart failure - a guide for general

practice. Aust Fam Physician. 39(12):904-9.

Qavi, A.H.; Kamal, R.; Schrier, R.W. 2015. Clinical use of diuretics in heart

failure, cirrhosis, and nephrotic syndrome. Int. J. Nephrol. 975934.

Rilantono, I. Lilly., Baras, Faisal., Karo, K. Santoso., Roeniono, S. Poppy., 2001.

Buku Ajar Kardiologi. Edisi ke-1. Jakarta: Fakultas Kedokteran

Universitas Indonesia, hal 115.

Roever C, Ferrante J, Gonzalez EC, Pal N, Roetzheim RG. 2000. Comparing the

toxicity of digoxin and digitoxin in a geriatric population: should an old

drug be rediscovered?. South Med J. 93: 199-202.

Roger VL. 2013. Epidemiology of heart failure. Circ Res. 113:646–59.

S. U. Shah, Anjum, and W Littler. 2004. Use of diuretics in cardiovascular

diseases: (1) heart failure. Postgrad Med J.

Schrier, R.W. 2006. Role of diminished renal function in cardiovascular

mortality: Marker or pathogenetic factor? J. Am. Coll. Cardiol. 47, 1–8.

Schrier, R.W. 2011. Use of diuretics in heart failure and cirrhosis. Semin.

Nephrol. 31, 503–512.

Shchekochikhin, Dimitry., Ammary, F.A., Lidenfeld, JoAnn., Schrier, Robert.,

2013. Role of Diuretics and Ultrafiltration in Congestive Heart Failure.

Pharmaceuticals. 6, 851-866.

Shikiri, M., Hunt, S.A., Denault, A.Y., Haddad, F., 2010. Evidence-Based

Management Of right Heart Failure: a Systemic Review of an Empiric

Field. Rev Esp Cardiol. 63(4):451-71.

Sibernagl, Stefan., Lang. Florian., 2007. Teks dan atlas bergambar Patofisiologi.

Edisi ke-1, Jakarta: Buku Kedokteran EGC., hal 176.

Sica DA, Carter B, Cushman W, Hamm L. 2011. Thiazide and loop diuretics. J

Clin Hypertens (Greenwich).13(9):639-643.

Siswanto, B. Bambang., Hersunarti, Nani., Erinanto., Barack, Rosana., Praktikto,

S. Rarsari., Nauli, E. Siti., Lubis C. Anggia., 2015. Pedoman Tata Laksana

Gagal Jantung. Edisi ke-1, Jakarta:PERKI., hal 1-56.

Strauss MH, Hall AS. 2006. Angiotensin receptor blockers may increase the risk

of myocardial infarction: unravelling the ARB-MI paradox. Circulation

2006;114(8):838-54

Sweetman, S.C., 2009. Martindale: The Complate Drug Reference. 36th Edition.

London, UK: Pharmaceutical Press, pp. 1292-1294.

Page 24: SKRIPSI - Universitas Muhammadiyah Malangeprints.umm.ac.id/46841/1/PENDAHULUAN.pdf · B terapi yang disarankan yaitu obat-obatan ACE (Angiotensin Converting Enzyne) inhibitor, ARB

91

Syamsudin, 2011. Buku Ajar Farmakoterapi Kardiovaskular dan Renal.

Jakarta: Penerbit Selemba medika, hal 2, hal, 8-12 ,hal 54 ,hal 60.

Szema, M. A., Dang, Sophia., Li, C.Jhonatan., 2015. Emering Novel Therapies

for Heart Failure. Clinical Medicine Inshigt: Cardiology. 9 (S2).

Ter Maaten, J. M. Mattia A. E. Valente, Kevin Damman, Hans L. Hillege, Gerjan

Navis and Adriaan A. Voors. 2015. Diuretic response in acute heart

failure—pathophysiology, evaluation, and therapy. Nat. Rev. Cardiol.

advance online publication 6 January 2015; doi:10.1038/nrcardio.2014.215.

Walker, R., Whittlesea, Cate. 2012. Clinical Pharmacy and Therapeutics, 5th

Edition. Churchill Livingstone, London.

Wang MT, Chen-Yi Su, Agnes L. F. Chan, Pei-Wen Lian, Hsin-Bang Leu & Yu-

Juei Hsu. 2010. Risk of digoxin intoxication in heart failure patients

exposed to digoxin-diuretic interactions: a population-based study. Br

J Clin Pharmacol 2010;70:258-67.

WHO. 2017. Heart Failure Facsheets.

http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs317/en/.

Diakses tanggal 3 oktober 2017.

Yamamoto T, Moriwaki Y, Takahashi S, Tsutsumi Z, Hada T. 2001. Effect of

furosemide on renal excretion of oxypurinol and purine

bases, Metabolism. vol. 50.

Yancy, W. Clyde., Jessup, Marriel., Chair, Vice., Bozkurt, Biykem., 2013.

ACCF/AHA Guidelines for the management of heart failure. ACCF/AHA

Practice Guidelines, DOI: 10.1161/CIR.0b013e31829e8776

Yasin, N.M, Herlina T.W dan Endah K.D. 2005. Kajian Interaksi Obat pada

Pasien dengan Gagal Jantung Kongestif di RSUP DR.Sardjito

Yogyakarta Tahun 2005. Jurnal Farmasi Indonesia Vol.4 Hal 15 -22.

Zeng W, Liu ZH, Li ZY, Zhang M, Cheng YJ. 2016. Digoxin Use and adverse

outcomes in patients with atrial fibrillation. Medicine (Baltimore).

95(12):e2949.