Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

158
PENGARUH STRATEGI GENIUS LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SEMESTER II MTs-AZIZI MEDAN PADA MATERI POKOK BUNYI TAHUN AJARAN 2007/2008 Oleh : Ruwaidah Nasution NIM 04311402 Program Studi Pendidikan Fisika SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Transcript of Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

Page 1: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

PENGARUH STRATEGI GENIUS LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SEMESTER IIMTs-AZIZI MEDAN PADA MATERI POKOK BUNYI

TAHUN AJARAN 2007/2008

Oleh :

Ruwaidah NasutionNIM 04311402

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSIDiajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKAFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDANMEDAN

2008

Page 2: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

Judul : Pengaruh Strategi Genius Learning terhadap Hasil

Belajar Siswa MTs-Azizi Medan Kelas VIII Semester II

Pada Materi Pokok Bunyi Tahun Ajaran 2007/2008.

Nama Mahasiswa : Ruwaidah Nasution

NIM : 04311402

Program Studi : Pendidikan Fisika

Jurusan : Fisika

Menyetujui ;Dosen Pembimbing Skripsi

Drs. Makmur Sirait, M.Si NIP.131851424

Mengetahui :

FMIPA UNIMED Jurusan FisikaDekan, Ketua,

Prof. Drs. Manihar Situmorang, M.Sc, Ph.D Dr. Mara Bangun Harahap, MS NIP.131572430 NIP.131413655

Tanggal Lulus : 05 September 2008

Page 3: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

RIWAYAT HIDUP

Ruwaidah Nasution dilahirkan di Medan, pada tanggal 2 April 1986. Ibu

bernama Marwiyah Lubis dan ayah bernama M. Fauzi Nasution, merupakan anak

keenam dari sembilan bersaudara. Pada tahun 1992, penulis masuk SD Negeri

101767 Tembung dan lulus pada tahun 1998. Pada tahun 1998, penulis

melanjutkan sekolah SLTP GUPPI-SU Medan dan lulus pada tahun 2001. Pada

tahun 2001, penulis melanjutkan sekolah di Madrasah Aliyah Teladan Medan dan

lulus pada tahun 2004. Pada tahun 2004, penulis diterima di Program Studi

Fisika, Jurusan Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam, Universitas Negeri Medan dan lulus pada tanggal 5 September 2008.

Selama kuliah penulis juga aktif disalah satu organsisasi Intrakurikuler yaitu Unit

Kegiatan Mahasiswa Islam (UKMI) Ar-Rahman UNIMED.

Page 4: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

PENGARUH STRATEGI GENIUS LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SEMESTER II Mts. AZIZI

MEDAN PADA MATERI POKOK BUNYITAHUN AJARAN 2007/2008

Ruwaidah Nasution (NIM : 04311402)ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh pembelajaran dengan menggunakan Strategi Genius Learning terhadap hasil belajar siswa kelas VIII semester II MTs. Azizi Medan tahun ajaran 2007/2008.

Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII Mts. Azizi Medan. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari dua kelas yaitu kelas Eksperimen yang berjumlah 31 orang dan kelas Kontrol yang berjumlah 34 orang.

Jenis penelitian ini adalah penelitian Eksperimen, sebagai alat pengumpul data digunakan tes hasil belajar siswa pada materi pokok Bunyi dalam bentuk pilihan ganda yang terdiri dari 20 soal dengan 4 option.

Dari pengujian yang dilakukan diperoleh bahwa sampel yang berasal dari populasi yang homogen dan berdistribusi normal. Dari analisa data diperoleh nilai rata-rata pretes kelas Eksperimen sebesar 2,85 dengan nilai rata-rata postes 5,94. Sedangkan untuk kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata pretes sebesar 2,84 dengan nilai rata-rata postes 4,84. Dari uji hipotesis yang dilakukan dengan menggunakan uji satu pihak didapat bahwa ditolak dan diterima.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan Strategi Genius Learning terhadap hasil belajar siswa kelas VIII semester II MTs. Azizi Medan pada materi pokok Bunyi tahun ajaran 2007/2008.

Page 5: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan Ridho- Nya,

sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini berjudul

“ Pengaruh Strategi Genius Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa kelas VIII

Semester II MTs-Azizi Medan Pada Materi Pokok Bunyi Tahun Ajaran

2007/2008”, disusun untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan di Jurusan

Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED.

Penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada Bapak Drs. Makmur

Sirait, M. Si, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan

bimbingan dan saran kepada penulis sejak awal penulisan sampai dengan

selesainya skripsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Bapak Prof.

Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D, Ibu Dra. Derlina, M.Si, dan Bapak Drs. Nurdin Bukit,

M.Si yang telah memberikan masukan dan saran dalam penyusunan skripsi ini.

Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Nurdin Siregar,

M.Si selaku dosen pembimbing akademik, kepada Bapak kepala sekolah MTs-

Azizi Medan yang telah membantu penulis selama penelitian, dan kepada seluruh

Bapak dan Ibu dosen beserta staf jurusan Fisika FMIPA UNIMED.

Teristimewa penulis sampaikan terimakasih kepada Ayah dan Ibu

(M. Fauzi Nasution dan Marwiyah Lubis), abang (Ifa, Faisal, Baim, Nurman,

Amat), kakak (Imai, Adek, Jia, Linda), adik (Dona, Beda, Juli) dan keponakan,

yang sudah memberi motivasi dan dana kepada penulis dalam menyelesaikan

studi di UNIMED. Terkhusus penulis sampaikan ucapan terimakasih kepada

sahabat-sahabat penulis (Taliban : Tion, Widi, Fauziah, Erna, Yani, Nurul, Agus,

Wildan) semoga ukhuwah kita semakin erat, serta teman-teman fisika stambuk 04

kelas A, yang telah memberi semangat kepada penulis. Tak lupa penulis

sampaikan ucapan terimakasih kepada Mujahid/Mujahidah tangguh UNIMED

(UKMI Ar-Rahman, KAMMI, dan BTM-3), semoga tetap eksis dalam

menjalankan amanah dakwah di kampus.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi

ini, namun penulis menyadari masih banyak kekurangan pada skripsi ini. Penulis

Page 6: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi

penyempurnaan skripsi ini, mudah-mudahan skripsi ini bermanfaat.

Medan, September 2008

Penulis,

Ruwaidah Nasution

Page 7: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

DAFTAR ISI Halaman

Lembar pengesahan iRiwayat hidup iiAbstrak iiiKata pengantar ivDaftar isi viDaftar viiiDaftar tabel ixDaftar lampiran x

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 11.2. Identifikasi Masalah 31.3. Batasan Masalah 31.4. Rumusan Masalah 31.5. Tujuan Penelitian 31.6. Manfaat Penelitian 4

BAB II LANDASAN TEORITIS 2.1. Kerangka Teoritis 52.1.1. Pengertian Belajar 52.1.2. Pengertian Mengajar 52.1.3. Hasil Belajar 62.1.4. Strategi Genius Learning 72.1.5. Bunyi 192.1.5.1. Pengertian Bunyi 192.1.5.2. Cepat Rambat Bunyi 192.1.5.3. Frekuensi Bunyi 202.1.5.4. Karektristik Bunyi 212.1.5.5. Resonansi 222.1.5.6. Pemantulan Bunyi 232.2. Kerangka Konseptual 242.3. Hipotesis 25

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan waktu penelitian 263.2. Populasi dan sampel penelitian 263.2.1. Populasi 263.2.2. Sampel 263.3. Variabel penelitian 263.3.1. Variabel bebas 263.3.2. Variabel terikat 263.4. Jenis penelitian 263.5. Desain penelitian 273.6. Instrumen penelitian 27

Page 8: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

3.7. Prosedur penelitian 303.8. Teknik analisa data 323.8.1. Menghitung mean dan standar deviasi 323.8.2. Uji normalitas 323.8.3. Uji homogenitas 333.8.4. Uji hipotesis 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN4.1. Hasil Penelitian 354.1.1. Deskripsi data penelitian 354.1.1.1. Nilai pretes siswa kelas Eksperimen dan kelas Kontrol 354.1.1.2. Nilai postes siswa kelas Eksperimen dan kelas Kontrol 364.1.1.3. Uji persyaratan analisa data 374.1.1.4. Uji Hipotesis 374.2. Pembahasan 40

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan 415.2. Saran 41

DAFTAR PUSTAKA 42LAMPIRAN 44

Page 9: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1. Lingkaran sukses pembelajaran Genius Learning 12Gambar 2.2. Rentang frekuensi bunyi 20Gambar 2.3. Hukum pemantulan bunyi 23 Gambar 4.1. Diagram batang Perbandingan Nilai pretes siswa kelas 35

Eksperimen dan kelas KontrolGambar 4.2. Diagram batang Perbandingan Nilai postes siswa kelas 36

Eksperimen dan kelas Kontrol

Page 10: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1. Pemasukan informasi untuk masing- masing gaya belajar 16Tabel 2.2. The Multiple Intelegence Menu 17Tabel 3.1. Rancangan eksperimen 27Tabel 3.2. Kisi- kisi tes hasil belajar 28Tabel 4.1. Nilai pretes siswa kelas Eksperimen dan kelas Kontrol 35Tabel 4.2. Nilai postes siswa kelas Eksperimen dan kelas Kontrol 36Tabel 4.3. Hasil Uji Normalitas Data 37Tabel 4.4. Hasil Uji Homogenitas Data 37 Tabel 4.5. Hasil Uji Hipotesis 37

Page 11: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Rencana pembelajaran 1 kelas Eksperimen 44Lampiran 2. Rencana pembelajaran 2 kelas Eksperimen 49Lampiran 3. Rencana pembelajaran 3 kelas Kontrol 54Lampiran 4. Kisi- kisi tes hasil belajar 59Lampiran 5. Tes hasil belajar 68Lampiran 6. Validitas Tes hasil belajar 71Lampiran 7. Skor pretes siswa kelas Eksperimen dan kelas Kontrol 72Lampiran 8. Skor postes siswa kelas Eksperimen dan kelas Kontrol 74Lampiran 9. Perhitungan Validitas Tes Hasil Belajar Siswa 76Lampiran 10. Perhitungan ReliabilitasTes Hasil Belajar Siswa 78Lampiran 11. Perhitungan Indeks KesukaranTes Hasil Belajar Siswa 79Lampiran 12. Perhitungan Daya Beda Tes Hasil Belajar Siswa 81Lampiran 13. Data nilai pretes siswa kelas Eksperimen dan Kontrol 83Lampiran 14. Data nilai postes siswa kelas Eksperimen dan Kontrol 84Lampiran 15. Tabel Distribusi Frekuensi 85Lampiran 16. Perhitungan rata-rata, Standar deviasi, dan Varians hasil 86

belajar siswa Lampiran 17. Uji Normalitas Data 88Lampiran 18. Uji Homogenitas Data 89Lampiran 19. Uji Hipotesis 90Lampiran 20. Peta pikiran gambaran besar materi Bunyi 92Lampiran 21. Kartu Goal Setting 93Lampiran 22. Tugas aktivasi ( pertemuan pertama ) 94Lampiran 23. Tugas aktivasi ( pertemuan kedua ) 95Lampiran 24. Soal latihan untuk tahap Demonstrasi 96Lampiran 25. Sistem donat 97Lampiran 26. Angket siswa 98Lampiran 27. Data hasil observasi angket siswa 100Lampiran 28. Lembar observasi kegiatan belajar mengajar 102Lampiran 29. Lembar observasi guru 103Lampiran 30. Tabel nilai-nilai r product momen 104Lampiran 31. Tabel nilai kritis untuk uji lilliefors 105Lampiran 32. Tabel luas distribusi normal standar 106Lampiran 33. Tabel nilai krtis distribusi F 108Lampiran 34. Tabel nilai persentil untuk distribusi t 111Lampiran 35. Dokumentasi Penelitian 112

Page 12: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan proses mendidik, yaitu suatu proses dalam rangka

mempengaruhi peserta didik agar mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin

dengan lingkungannya, sehingga akan menimbulkan perubahan dalam dirinya.

Semakin banyak dan semakin tinggi pendidikan seseorang maka akan semakin

baik. Bahkan, setiap warga negara di harapkan agar terus belajar sepanjang hayat.

Dengan demikian, pendidikan merupakan faktor prioritas yang perlu dibangun

dan ditingkatkan mutunya ( Sutikno, 2006 : 3 ).

Dalam pendidikan harus ada proses pembelajaran, dimana adanya interaksi

guru dengan siswa. Proses belajar didorong oleh adanya motivasi. Motivasi

belajar merupakan kekuatan mental yang mendorong terjadinya proses belajar.

Motivasi belajar pada diri siswa dapat menjadi lemah. Lemahnya motivasi, atau

tiadanya motivasi belajar akan melemahkan kegiatan belajar, sehingga mutu hasil

belajar akan menjadi rendah. Oleh karena itu, motivasi pada diri siswa harus

diperkuat, dengan menciptakan suasana belajar yang menggembirakan ( Dimayati,

2002 : 239 ).

Pernyataaan di atas jika ditelusuri dalam pengajaran fisika, sangat

berpengaruh. Karena fisika merupakan salah satu pelajaran sains yang kurang

diminati dan membosankan. Banyak siswa yang menganggap fisika merupakan

pelajaran yang sulit yang hanya dapat dipahami oleh orang- orang jenius saja.

Belajar fisika akan lebih menyenangkan ketika dapat memahami keindahan dan

manfaatnya. Jika siswa sudah mulai tertarik, maka akan lebih mudah untuk

menguasai fisika. Maka motivasi belajar sudah tentu menjadi modal pertama

untuk menghadapi kesulitan ketika belajar fisika ( Newsroom, 2007 ).

Kebosanan dalam mempelajari fisika di kelas dan menganggap bahwa

fisika itu sulit ternyata juga dialami oleh siswa-siswi MTs- Azizi Medan.

Berdasarkan observasi yang dilakukan dengan memberikan angket kepada siswa

diperoleh dari 36 orang siswa, 24 orang siswa menganggap pelajaran fisika itu

Page 13: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

sulit dan kurang menarik, sedangkan untuk kegiatan belajar mengajar di kelas, 18

orang siswa berpendapat kegiatan belajar mengajar fisika di kelas membosankan

dan sulit dipahami. Berdasarkan hasil observasi ke kelas ketika guru mengajar dan

angket siswa diketahui bahwa kegiatan belajar mengajar di kelas selama ini

berlangsung masih menoton.

Menyikapi masalah di atas, perlu adanya upaya yang dilakukan oleh guru

untuk menggunakan strategi mengajar yang membuat siswa lebih tertarik.

Kurangnya pendekatan yang benar dan efektif dalam menjalankan proses

pembelajaran, yang hanya terpaku pada materi dan hasil pembelajaran. Selama ini

yang terjadi adalah ketika guru mengajar maka yang diasumsikan bahwa siswa

akan belajar. Padahal bukan hal itu seharusnya yang terjadi, tetapi bagaimana

strategi yang dilakukan dalam membelajarkan siswa.

Gunawan menawarkan suatu strategi dengan pendekatan praktis dalam

pembelajaran, yaitu strategi Genius Learning. Strategi ini membantu anak didik

untuk bisa mengerti kekuatan dan kelebihan mereka yang bersesuaian dengan

gaya belajar mereka masing- masing. Strategi Genius Learning menawarkan suatu

sistem yang dirancang dalam suatu jalinan yang sangat efisien yang meliputi diri

anak didik, guru, proses pembelajaran dan lingkungan pembelajaran. Anak didik

ditempatkan sebagai pusat dari proses pembelajaran, sebagai subjek pendidikan,

`1tidak seperti yang selama ini anak didik ditempatkan dalam suatu posisi yang

tidak pasti, yaitu sebagai objek pendidikan.

Dari hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Rita (2007), pada

materi pokok listrik statis di kelas IX semester I terjadi kurang efisiennya waktu

yang digunakan dalam proses pembelajaran.

Dari paparan di atas, maka penelitian ini berupaya mengefisienkan waktu

yang digunakan dalam pembelajaran Genius Learning, untuk meningkatkan hasil

belajar siswa. Untuk itu penelitian ini dirumuskan dengan judul:

“ PENGARUH STRATEGI GENIUS LEARNING TERHADAP HASIL

BELAJAR SISWA KELAS VIII SEMESTER II MTS- AZIZI MEDAN

PADA MATERI POKOK BUNYI TAHUN AJARAN 2007/2008 ”.

Page 14: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka

permasalahan yang dapat diidentifikasikan adalah sebagai berikut :

1. Kurangnya minat siswa untuk mempelajari fisika

2. Penyampaian materi pelajaran yang cenderung menoton

3. Kurangnya keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar

4. Strategi pembelajaran yang digunakan kurang menarik dan

membosankan.

1.3 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah pada penelitian ini adalah:

1. Strategi genius learning yang diterapkan di kelas eksperimen

2. Materi yang diajarkan dalam penelitian ini adalah materi pokok Bunyi

3. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII semester II MTs- Azizi

Medan tahun ajaran 2007/2008

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah :

1. Bagaimana hasil belajar siswa MTs-Azizi Medan di kelas VIII

semester II pada materi pokok Bunyi tahun ajaran 2007/2008 yang

diajar dengan menggunakan strategi Genius Learning dan yang diajar

dengan metode Konvensional.

2. Apakah ada pengaruh pembelajaran dengan menggunakan Strategi

Genius Learning terhadap hasil belajar siswa MTs-Azizi Medan di

kelas VIII semester II pada materi pokok Bunyi tahun ajaran

2007/2008.

Page 15: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

1.5 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah, maka adapun tujuan penelitian ini adalah

untuk mengetahui:

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa MTs-Azizi Medan di kelas VIII

semester II pada materi pokok Bunyi tahun ajaran 2007/2008 yang

diajar dengan menggunakan strategi Genius Learning dan yang diajar

dengan metode Konvensional.

2. Untuk mengetahui pengaruh pembelajaran dengan menggunakan

Strategi Genius Learning terhadap hasil belajar siswa MTs-Azizi Medan

di kelas VIII semester II pada materi pokok Bunyi tahun ajaran

2007/2008.

1.6 Manfaat Penelitian

1. Sebagai bahan masukan bagi guru ditempat penelitian agar dapat

memahami strategi Genius Learning dan menerapkannya dalam

pembelajaran

2. Sebagai bahan masukan bagi peneliti untuk memperluas wawasan

peneliti mengenai pembelajaran yang menyenangkan

3. Sebagai bahan masukan bagi peneliti lain apabila meneliti strategi

Genius Learning di sekolah.

Page 16: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 KERANGKA TEORITIS

2.1.1 Pengertian Belajar

Belajar meupakan proses perubahan perilaku karena pengalaman dan

latihan. Artinya, tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik yang

menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap. Bahkan meliputi segenap

aspek kepribadian ( Djamarah, 1996: 11 ), jadi hakikat belajar adalah perubahan.

Defenisi belajar banyak dikemukakan oleh para ahli psikologi pendidikan.

Mereka memberikan defenisi belajar yang berbeda – beda sesuai dengan sudut

pandang masing – masing. Skinner berpandangan bahwa belajar adalah suatu

perilaku, ketika seseorang belajar maka responnya akan menjadi lebih baik.

Sebaliknya bila seseorang tidak belajar maka responnya menurun. Sedangkan

menurut Gagne, belajar merupakan kegiatan yang kompleks. Hasil belajar yang

berupa kapabilitas setelah belajar orang memiliki keterampilan, pengetahuan,

sikap dan nilai ( Dimayati, 2002 : 9 ). Menurut Gage dan Berliner belajar adalah

“suatu proses perubahan tingkah laku yang muncul karena pengalaman”.

Sedangkan Hilgard menegaskan bahwa: belajar dapat dirumuskan sebagai

perubahan perilaku yang relatif permanen, yang terjadi karena pengalaman

( dalam Sukadinata , 2003 : 156 ). Perubahan tersebut dapat berkenaan dengan

penguasaan dan penambahan pengetahuan, kecakapan, sikap, nilai, motivasi,

kebiasaan, minat, apresiasi dan sebagainya. Demikian juga dengan pengalaman,

berkenaan dengan segala bentuk pengalaman atau hal - hal yang pernah dialami.

Pengalaman karena membaca, melihat, mendengar, merasakan, melakukan,

menghayati, membayangkan, merencanakan, menilai, mencoba, menganalisis, dan

sebagainya.

2.1.2 Pengertian Mengajar

Pada hakikatnya mengajar merupakan suatu proses, yaitu proses

mengatur, mengorgaisasi lingkungan yang ada disekitar anak didik, sehingga

Page 17: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

dapat menumbuhkan dan mendorong anak didik melakukan proses belajar.

Sehingga pada tahap berikutnya mengajar sutu proses memberikan bimbingan

atau bantuan kepada anak didik dalam melakukan proses belajar ( Djamarah,

1996: 45 ). Menurut Nasution ( dalam Syah, 2003: 182 ) “ Mengajar adalah suatu

aktivitas mengorganisasi, mengatur lingkungan sebaik- baiknya dan

menghubungkannya dengan anak didik sehingga terjadi proses belajar”. Dimana

lingkungan tidak hanya ruang kelas atau ruang belajar, tetapi juga meliputi guru,

alat peraga, perpustakaan, laboratorium, dan sebagainya yang relevan dengan

kegiatan belajar siswa.

Jadi peranan guru sebagai pembimbing bertolak dari cukup banyaknya

anak didik yang bermasalah, dalam belajar ada anak yang cepat menerima materi,

ada anak yang sedang menerima materi dan ada pula anak didik yang lambat

untuk mencerna apa yang di berikan oleh guru. Ketiga tipe anak ini menghendaki

agar guru mengatur strategi pengajarannya yang sesuai dengan gaya belajar anak

didik.

2.1.3 Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh setelah melalui kegiatan

belajar mengajar. Belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang

berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap

(Abdurrahman, 2003: 37). Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi

tindak belajar dan tindak mengajar, hasil belajar sebagai puncak proses belajar.

Hasil belajar untuk sebagian adalah berkat tindak guru, suatu pencapaian tujuan

pengajaran dan dampak pengajaran adalah hasil yang dapat diukur, seperti yang

tertuang dalam nilai raport, angka ijazah atau kemampuan setelah latihan

(Dimayati, 2002: 3).

Banyak faktor yang ada dalam diri siswa yang mempengaruhi usaha dan

hasil belajar siswa. Faktor- faktor tersebut menyangkut aspek jasmaniah maupun

rohaniah dari siswa. Hasil belajar juga sangat dipengaruhi oleh faktor- faktor luar

diri siswa, baik faktor fisik maupun sosial- psikologis yang berada pada

lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat ( Sukmadinata, 2003: 162 ).

Page 18: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

2.1.4 Strategi Genius Learning

Genius learning atau lebih tepat disebut sebagai holistik learning adalah

istilah yang digunakan untuk menjelaskan suatu rangkaian pendekatan praktis

dalam upaya meningkatkan hasil proses pembelajaran. Upaya peningkatan ini

dicapai dengan menggunakan pengetahuan yang berasal dari berbagai disiplin

ilmu seperti pengetahuan tentang cara kerja otak, cara kerja memori, neuro-

linguistik programming, motivasi, konsep diri, keperibadian, emosi, perasaan,

pikiran, metagonisi, gaya teknik mencatat, dan teknik belajar lainnya ( Gunawan,

2006: 2).

Dasar dari genius learning strategy adalah acceleretead learning atau

percepatan belajar. Pemercepatan didefenisikan sebagai memungkinkan siswa

untuk belajar dengan kecepatan yang mengesankan dengan upaya yang normal

dan dibarengi kegembiraan ( DePorter, 2005: 14 ) tujuannya sama yaitu

bagaimana membuat proses pembelajaran menjadi efisien, efektif dan

menyenangkan.

Pada Genius Learning maka kita berkeyakinan jika siswa dapat

dimotivasi dan diajar dengan cara yang benar. Dengan menghargai keunikkan

siswa maka mereka dapat mencapai suatu pembelajaran yang maksimal.

Pendekatan yang digunakan dalam Genius Learning membantu siswa untuk bisa

mengerti kekuatan dan kelemahan mereka yang sesuai dengan gaya belajar

mereka masing- masing, Siswa akan memahami proses belajar yang benar, sesuai

dengan kepribadiaan mereka masing- masing.

Asumsi dasar yang digunakan dalam mendefenisikan kecerdasan dalam

strategi Genius Learning adalah sebagai berikut:

1. Setiap orang lahir dengan kemampuan yang sama dan unik ( Madden,

2002: 11 ). Setiap orang dilahirkan dengan kombinasi kecerdasan yang

beragam, karena perbedaan dari beberapa faktor yang mendominasi dan

tingkat pengembangan kecerdasan yang dimiliki, kondisi lingkungan dan

proses pembelajaran akan menentukan seberapa cepat atau lambat proses

perkembangan kecerdasan terjadi. Faktor yang mempengaruhi

Page 19: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan ( Gunawan, 2006: 223 )

antara lain:

a. Lingkungan

Lingkungan yang kaya akan stimulus dan tantangan, dengan kadar yang

seimbang dan ditunjang dengan faktor dukungan dan pemberdayaan akan

memperkuat mental dan kecerdasan.

b. Kemauan dan Keputusan

Kedua faktor ini adalah faktor motivasi, motivasi yang positif akan

muncul sejalan dengan lingkungan yang kondusif, sebaliknya bila

lingkungannya sama sekali tidak kondusif, otak yang paling cerdas

sekalipun tidak akan dapat mengembangkan potensi intelektualnya.

c. Pengalaman Hidup

Potensi otak berkembang sejalan dengan pengalaman hidup, hal- hal kecil

yang menunjukkan kesuksesan maupun kegagalan yang dialami oleh anak.

Bila terjadi berulang– ulang akan menjadi suatu program yang

menentukan seberapa besar potensi kecerdasan yang digunakan.

d. Genetika

Pengalaman hidup mempunyai pengaruh terhadap respon kognitif,

sebaliknya gen mempunyai pengaruh pada kewaspadaan memori,

kemampuan sensori dan juga faktor kecerdasan lainnya.

e. Gaya Hidup

Gaya hidup berpenaruh terhadap level perkembangan kognitif. Termasuk

makanan, orang yang menjadi teman, jumlah jam tidur, olah raga, obat,

minuman dan sebagainya.

2. Kecerdasan menurut Gardner ( dalam Gunawan, 2005: 106 ) : Suatu

kemampuan untuk memecahkan suatu masalah kemampuan untuk

menciptakan masalah baru untuk dipecahkan dan kemampuan untuk

sesuatu untuk menawarkan suatu pelayanan yang berharga dalam suatu

kebudayaan masyarakat. Gardner mengembangkan model kecerdasan

selama lebih dari dua puluh tahun dan dikenal dengan istilah Multiple

Intelligence yang dapat dijelaskan sebagai berikut:

Page 20: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

a. Kecerdasan Linguistik

Kecerdasan Linguistik adalah kemampuan untuk menggunakan kata-

kata secara efektif, baik lisan maupun tulisan, juga kemampuan

berkomunikasi. Kecerdasan ini mencakup kemampuan untuk

menangani struktur bahasa, suara arti. Untuk mengembangakan

kecerdasan linguistik dapat dilakukandengan cara menjadi pendengar

yang efektif, dan melatih keahlian bicara.

b. Kecerdasan Logika- Matematika

Kecerdasan Logika-Matematika adalah kecerdasan yang menggunakan

analisis berurutan untuk mencapai kesimpulan tertentu ( Madden,

2002: 211 ). Dimana berturutan dari masalah, kemudian memikirkan ,

menyusun solusi dengan urutan yang logis dan mampu melakukan

proses berfikir deduktif dan induktif.

c. Kecerdasan Musik

Kecerdasan Musik adalah kemampuan untuk menikmati, mengamati,

membedakan, mengarang, membentuk dan mengekspresikan bentuk-

bentuk musik yang meliputi kepekaan terhadap ritme, melodi dari

musik yang didengar.

d. Kecerdasan Interpersonal

Kecerdasan Interpersonal adalah kemampuan untuk mengamati dan

mengerti maksud, motivasi dan perasaan orang lain. Kecerdasan

interpersonal juga melibatkan kepekaan pada ekspresi wajah, suara dan

gerakan tubuh dari orang lain dan mampu memberikan respon secara

efektif dalam berkomunikasi

e. Kecerdasan Intrapersonal

Kecerdasan Intrapersonal adalah kecerdasan yang berhubungan dengan

kesadaran dan pengetahuan tentang diri sendiri. Mengenai kesadaran

atau kondisi emosi dan mental diri sendiri, kesadaran akan tujuan,

motivasi, keinginan, proses berfikir dan kemampuan untuk melakukan

disiplin diri, mengerti diri sendiri dan harga diri.

f. Kecerdasan Kinestetik

Page 21: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

Kecerdasan Kinestetik merupakan kecerdasan yang berhubungan

dengan kemampuan dalam mengungkapkan ide atau pemikiran dan

perasaan. Kecerdasan Kinestetik juga meliputi keterampilan fisik

dalam bidang koordinasi, keseimbangan, daya tahan, kekuatan,

kelenturan dan kecepatan.

g. Kecerdasan Visual dan Spasial

Kecerdasan Visual dan Spasial adalah kemampuan untuk melihat dan

mengamati dunia visual- spasial secara akurat, kemudian bertindak dan

melibatkan kesadaran akan warna, garis, bentuk, ruang, ukuran serta

hubungan antara elemen- elemen tersebut.

h. Kecerdasan Naturalis

Kecerdasan Naturalis adalah kemampuan untuk mengamati,

memahami dan menyusun pola atau unsur yang dijumpai dilingkungan

sekitar.

3. Konsep diri seseorang berbanding lurus dengan potensi yang digali dan

dikembangkan. semakin baik konsep diri yang berhasil dibangun, semakin

baik pula untuk mampu memaksimalkan penggunaan potensi yang

dimiliki. Konsep diri terdiri dari komponen yaitu:

a. Diri Ideal

Merupakan gabungan dari semua kualitas dan ciri kepribadiaan yang

sangat dikagumi.

b. Citra Diri

Merupakan cerminan diri sendiri, dimana bagaimana cara melihat diri

sendiri dan berfikir mengenai diri saat ini.

c. Harga Diri

Merupakan kecenderungan untuk memandang diri sendiri sebagai

pribadi yang mampu dan memiliki daya upaya dalm menghadapi

tantangan- tantangan hidup.

4. IQ tinggi sangat membantu keberhasilan akademik, namun bukan satu-

satu – satunya faktor utama, atau sebaliknya.

Page 22: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

5. Guru dapat mempengaruhi dan meningkatkan kecerdasan anak didik,

dimana guru sangat berperan penting dalam upaya menghilangkan

berbagai hambatan yang menghambat perkembangan kecerdasan. Guru

melakukannya dengan menggunakan strategi dan teknik yang tepat untuk

membantu mengembangkan kecerdasan anak didik.

6. Kecerdasan berkembang dengan bertahap, dimana perkembangan ini

dikelompokkan menjadi 4 tahap yaitu:

a. Stimulasi

b. Penguatan

c. Belajar dan mengerti

d. Transfer dan pengaruh

7. Berfikir dapat diajarkan

Genius Learning yang disusun berdasarkan hasil riset mutakhir mengenai

berbagai disiplin ilmu, terutama cara kerja otak dan memori. Menekankan

sembilan prinsip utama dalam proses pembelajaran ( Gunawan, 2006: 8 ) yaitu:

1. Otak berkembang dengan maksimal dalam lingkungan yang kaya

stimulus multisensori dan tantangan berfikir . lingkungan demikian akan

menghasilkan jumlah koneksi yang lebih besar diantara sel- sel otak.

2. Besarnya pengharapan berbanding lurus dengan hasil yang di capai. Otak

selalu berusaha mencari dan menciptakan arti dari suatu pembelajaran.

Proses pembelajaran berlangsung pada level pikiran sadar dan pikiran

bawah sadar yang positif dan bersifat pribadi.

3. Lingkungan belajar adalah lingkungan yang memberikan tantangan tinggi

namun dengan tingkat ancaman yang rendah. Keadaan pikiran siswa

adalah kekuatan paling menentukan untuk menuju sukses. Jika siswa

percaya diri, termotivasi dan gembira maka siswa tersebut memiliki

potensi untuk sukses.

4.Otak sangat membutuhkan umpan balik yang bersifat segera dan

mempunyai banyak pilihan.

5. Musik membantu proses pembelajaran dengan tiga cara:

a. musik membantu untuk men-charge otak

Page 23: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

b. musik membantu merilekskan otak, sehingga otak siap untuk

belajar

c. musik dapat digunakan untuk membawa informasi yang ingin

dimasukkan ke dalam memori.

6. Dengan menggunakan strategi dan teknik khusus, maka kemampuan

mengingat dapat ditingkatkan

7. Untuk dapat mencapai hasil pembelajarn yang maksimal, maka kondisi

fisik dan emosi harus benar- benar diperhatikan. Siswa tidak tidak akan

bisa belajar bila dalam keadaan lapar, sakit ataupun mengantuk. Hasil

penelitian menunjukkan ketika seseorang berada dalam keadaan emosi

yang positif endrofin terbentuk. Selanjutnya zat ini meningkatnya aliran

neurotransmiter yang disebut asitekoli dan memungkinkan terjadinya

sambungan antar sel otak, sehingga otak dapat bekerja dan berfungsi

dengan efisien ( Rose, 2002: 50 ).

8. Kecerdasan dapat dikembangkan dengan proses pengajaran dan

pembelajaran yang sesuai dengan kondisi lingkungan.

9. Otak kiri dan otak kanan bisa berkerjasama dalam mengolah suatu

informasi

Berdasarkan sembilan prinsip kerja di atas maka pembelajaran Genius

Learning digambarkan dalam sebuah lingkaran sukses (Gunawan 2006: 11)

sebagai berikut:

1. Suasana kondusif

2. Hubungkan

8. Ulangi &jangkarkan 3. Gambaran besar

7. Demonstrasi 4.Tetapkan tujuan

6. Aktivasi 5. Pemasukan informasi

Gambar .2.1 Lingkaran sukses strategi Genius Learning

Dari gambar, maka masing- masing tahapan tersebut dijelaskan sebagai

berikut:

GENIUSLEARNIN

G

Page 24: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

1. Suasana Kondusif

Inti dari Genius Learning adalah strategi pembelajaran yang membangun

dan mengembangkan pembelajaran yang positif dan kondusif ( Gunawan, 2006:

334 ). Guru bertanggung jawab untuk menciptakan belajar yang kondusif sebagai

persiapan untuk masuk ke dalam proses pembelajaran yang sebenarnya. Maka

guru harus memanfaatkan waktu untuk membangun hubungan, di samping

menjamin para siswa memperoleh keadaan pikiran yang terbuka, bebas stres dan

cerdas ( Rose, 2002 )

Siswa harus terbebas dari rasa takut, tekanan, psikologi. Dengan

menggunakan musik dan dikombinasikan dengan brain gym untuk menciptakan

suasana awal yang kondusif, sehingga siswa dalam kondisi nyaman dan

mendukung lingkungan belajar, musik membantu pelajar bekerja lebih baik

dalam mengingat banyak hal, musik merangsang, meremajakan dan memperkuat

daya ingat dalam belajar ( DePorter, 2005 ). Sedangkan brain gym adalah

serangkaian gerakan tubuh yang sederhana dan digunakan untuk memadukan

semua bagian otak untuk meningkatkan kemampuan belajar, membangun harga

diri dan kebersamaan ( Gunawan, 2006: 270 ).

Beberapa gerakan – gerakan Brain Gym sederhana yang digunakan pada

pembelajaran ( Denninson, 2002 ) adalah:

1) Gerakan Silang

Menggerakkan tangan kanan bersamaan dengan kaki kiri dan tangan kiri

bersamaan dengan kaki kanan. Bergerak ke depan, ke samping, ke

belakang atau jalan di tempat dan sebaiknya tangan menyentuh lutut yang

berlawanan.

2) 8 Tidur

Membuat angka 8 tidur tiga kali tiap tangan, kemudian tiga kali dengan

kedua tangan.

3) Putaran Leher

Dengan menundukkan kepala ke depan dan pelan-pelan putar leher dari

satu sisi ke sisi yang lainnya, ulangi dengan bahu diturunkan.

4) Mengisi Energi

Page 25: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

Duduk di kursi dengan santai dan letakkan dahi diantara kedua tangan di

atas meja. Tarik nafas sambil menegakkan kepala, tengkuk dan punggung

bagian atas, kemudian hembuskan nafas dan kepala bersentuhan kembali

dengan meja.

Selain dengan Brain Gym dan musik guru juga perlu menunjukkan

pengharapan yang besar terhadap keberhasilan siswa, dengan memastikan bahwa

siswa tidak takut untuk membuat kesalahan. Cara yang dapat dilakukan antar lain

dengan membangkitkan kepercayaan diri sendiri pada siswa, dengan kata lain

guru harus menciptakan kondisi fisik dan psikis yang nyaman untuk mendukung

pembelajaran. Kondisi fisik juga dapat diciptakan dengan mengubah posisi duduk,

menambah hiasan dinding dan bunga di atas meja dan dapat diciptakan dengan

membangun hubungan yang positf antara guru dan siswa.

2. Hubungkan

Otak tidak hanya menerima informasi juga memprosesnya. Untuk

memproses informasi secara efektif, otak membantu melaksanakan refleksi dalam

banyak cara. Otak seperti komputer dan kita sebagai penggunanya. Otak perlu

dihubungkan dengan apa yang diajarkan apa yang telah diketahui ( Siberman,

1996: 4 ). Ketika otak menerima informasi baru maka otak memutuskan apakah

informasi itu perlu atau tidak dipelajari. Otak akan lebih mudah untuk memproses

informasi, apabila informasi tersebut ada hubungannya dengan informasi yang

telah diketahui sebelumnya. Hal ini diperlukan agar proses pemasukan informasi

menjadi efektif.

Pada proses menghubungkan cara yang paling mudah adalah dengan

mengajukan pertanyaan yang memancing siswa untuk berfikir dan

menghubungkan antar apa yang telah diketahuinya dengan apa yang akan

dipelajari.

3. Gambaran Besar

Gambaran besar materi yang akan dipelajari disampaikan terlebih dahulu

kepada siswa. Gambaran besar ini berfungsi untuk menciptakan sesuatu yang

akan diisi dengan informasi. Pada pemasukan informasi, materi pelajaran yang

disampaikan secara bertahap. Pada gambaran besar dengan memberikan

Page 26: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

ringkasan dari apa yang akan dipelajari dengan menggunakan gambaran atau

Mind mapping, flowcart atau mengajukan pertanyaan yang bersifat terbuka yang

membutuhkan jawaban yang merangsang pemikiran yang mendalam.

4. Tetapkan Tujuan

Tahap selanjutnya, guru nenyampaikan apa yang ingin dicapai pada akhir

sesi proses belajar mengajar kepada siswa. Hasil yang ingin dicapai dapat

dijelaskan langsung kepada seluruh siswa, perkelompok atau dapat juga dijelaskan

secara pribadi. Guru dapat menugaskan siswa untuk membuat kartu goal setting.

Siswa ditugaskan menulis tujuan didalam kartu masing- masing.

Pada tahap ini guru harus dapat membantu siswa untuk mencapai hasil

yang telah ditetapkan dengan bahasa siswa itu sendiri, siswa diminta untuk

membuat goal secara detail dan akan lebih baik jika goal dibuat secara tertulis.

Seperti dikatakan ( Rose, 2002 ) bahwa “ kita tidak mengenai sasaran yang tidak

terlihat, belajar bagi orang yang hendak menempuh suatu perjalanan kita perlu

mengetahui tujuan akhir dan sangat penting mengetahui cara agar sampai ke

tujuan tersebut”.

Cara melakukan goal setting ( Gunawan, 2006: 44 ):

a. Tentukan dan putuskan apa yang kita inginkan

b. Tetapkan target, kapan goal itu harus sudah tercapai

c. Buat daftar tindakan yang harus di lakukan untuk mencapai tujuan

d. Atur daftar tindakan yang akan menjadi suatu perencanaan dengan

menuliskannya diselembar kertas

e. Lakukan sesuatu yang dapat mmbuat semakin dekat dengan pencapaian

tujuan.

5. Pemasukan Informasi

Pada tahap ini, informasi yang akan diajarkan harus disampaikan dengan

melibatkan berbagai gaya belajar. Gaya belajar adalah cara yang lebih disukai

dalam melakukan kegiatan berfikir, memproses dan mengerti suatu informasi.

Semakin banyak cara yang dapat digunakan untuk menangkap informasi, semakin

kuat pula informasi tersebut dan semakin banyak data yang di serap ( Madden,

2002: 141 ). Hasil riset menunjukkan bahwa siswa yang belajar dengan

Page 27: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

menggunakan gaya belajar, maka mereka akan menggunakan gaya belajar yang

dominan.

Secara umum gaya belajar terbagi menjadi tiga macam yaitu gaya belajar

visual, gaya belajar auditorial dan gaya belajar kinestetik. Meskipun kebanyakan

orang memiliki akses ketiga modalitas visual, auditorial, dan kinestetik. Hampir

semua orang cenderung pada salah satu modalitas belajar menurut Bandler dan

Grindler ( dalam DePorter, 2004: 85 )

Cara pengajaran dalam pemasukan informasi yang mengakomodasi

masing- masing gaya belajar dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 2.1 Pemasukan informasi untuk masing- masing gaya belajar:

Gaya Belajar Gunakan

1.Visual

2. Auditori

3.Kinestetik

o Gerakan tubuh

o Buku

o Grafik, diagram

o Peta pikiran

o Poster

o OHP/ Komputer

o Flow chart

o Highligting ( memberi warna pada bagian

yang di anggap penting )

o Model/ Peralatan

o Kata- kata kunci yang di pasang di kelas

o Suara yang jelas dengan intonasi yang

terarah

o Membaca dengan keras

o Sesi tanya jawab

o Rekaman ceramah

o Belajar dengan mendengar atau

menyampaikan sesuatu

Page 28: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

o Musik

o Kerja kelompok

o Merancang dan membuat aktivitas

o Bermain peran

o Membuat peta pikiran

o Berjalan

o Menggunakan gerakan tubuh

o Brain Gym

6. Aktivasi

Proses aktivasi merupakan proses yang membawa siswa kepada suatu

tingkat pemahaman yang lebih dalam terhadap materi yang diajarkan . Dalam

mengakses berbagai kecerdasan yang ada dalam diri siswa dengan menggunakan

Multiplle Intellegence, dan mengakomodasi macam- macam kecerdasan dengan

cara yang disenangi siswa. Sebaiknya dilakukan dengan mengakses delapan

kecerdasan secara seimbang.

Aktivasi bisa dilakukan dengan menggunakan aktivitas yang dilakukan

seorang diri, secara berpasangan dan kerja kelompok.

Tabel 2.2 The Multiple Intellegence Menu.

Kecerdasan Gunakan

1. linguistik

2. Musikal

3. Visual

o Menulis Esai

o Pokok- pokok pikiran

o Kata- kata kunci

o Menulis laporan

o Menulis puisi

o Permainan kata

o Membuat irama

o Grafik

o Peta pikiran

Page 29: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

4. Logika-

Matematik

5. Interpersona

l

6. Intrapertson

al

7. Kinestetik

o Menggunakan warna

o Video

o Flow chart

o Analisis logis

o Perumusan

o Kerja kelompok

o Mengajar teman

o Memberikan dan menerima umpan

balik

o Jurnal

o Pemikiran pribadi

o Eksperimen

o Gerakan tubuh

7. Demonstrasi

Tahap ini sebenarnya sama dengan proses guru menguji siswa dengan

memberikan ujian, dimana ujian pemahaman siswa langsung dilakukan setelah

proses pembelajaran dilakukan, yang bertujuan untuk mengetahui sampai dimana

pemahaman siswa dan merupakan saat yang tepat untuk bisa memberikan umpan

balik.

Pada tahap ini jika siswa mampu melakukan demonstrasi, maka hal ini

berarti siswa menunjukkan dan membuktikan kalau mereka telah mengerti

jawabannya, mengajar, mengerti aplikasi pengetahuan dalam kehidupan sehari-

hari. Umpan balik yang diberikan bersifat segera, mendidik serta membangun dan

mendorong siswa untuk melakukan pemikiran lebih lanjut mengenai proses yang

digunakan dalam pembelajaran.

8. Tinjau Ulang dan Jangkarkan

Tinjau ulang dan jangkarkan dilakukan pada akhir sesi dan sekaligus

membuat kesimpulan dari apa yang telah dipelajari. Manfaat tinjau ulang dan

jangkarkan untuk menngkatkan daya ingat dan meningkatkan efektivitas dari

Page 30: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

proses pembelajaran. Tahap ini dilakukan dengan sendiri, berpasangan dengan

siswa lainnya. Teknik yang dapat digunakan guru dalam melakukan proses tinjau

ulang dan jangkarkan adalah:

a. Penutup sesi pembelajaran

b. Membicarakan Topik

c. “Ngobrol” Santai

d. Donat

e. Rotasi refleksi

f. Operan kertas ide

2.1.5 Bunyi

2.1.5.1 Pengertian Bunyi

Bunyi yang didengar selalu datang dari suatu sumber bunyi yang

melakukan getaran dan merambat berupa gelombang bunyi sehingga sampai ke

telinga. Gelombang bunyi merupakan gelombang longitudinal, bunyi ditimbulkan

oleh benda yang bergetar. Jadi bunyi merupakan hasil getaran. Bunyi dapat

terdengar apabila ada :

a. Sumber bunyi

b. Medium atau zat perantara

c. Alat penerima/ pendengaran

Ada beberapa sifat bunyi antara lain :

a) Bunyi merupakan hasil getaran

b) Bunyi memerlukan zat perantara untuk merambat

c) Bunyi dapat merambat dalam zat padat, zat cair, dan gas

d) Bunyi dapat di pantulkan

2.1.5.2 Cepat rambat bunyi

Cepat rambat bunyi diartikan sebagai hasil bagi antara jarak sumber bunyi

ke pendengar dengan selang waktu yang dibutuhkan bunyi untuk merambat

sampai ke pendengar. Secara matematis dapat di tulis sebagai berikut :

Page 31: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

Dengan :

V = cepat rambat bunyi ( m/s )

s = jarak sumber bunyi ke pendengar ( m )

t = selang waktu yang diperlukan bunyi untuk merambat

sampai kependengar ( s )

Cepat rambat bunyi bergantung pada suhu udara, semakin tinggi suhu

udara, semakin besar cepat rambat bunyi dan sebaliknya semakin rendah suhu

udara, semakin semakin kecil cepat rambat bunyi.

2.1.5.3 Frekuensi bunyi

Telinga manusia normal hanya mampu mendengar frekuensi bunyi

berkisar antara 20 Hz sampai 20.000 Hz. Berdasarkan frekuensinya, bunyi dapat

digolongkan atas :

a. Bunyi Infrasonik

Bunyi infrasonik adalah bunyi yang frekuensinya kurang dari 20 Hz

(kurang dari 20 getaran). Bunyi infrasonik tidak dapat didengar telinga

manusia, melainkan hanya dapat didengar beberapa jenis hewan tertentu.

b. Bunyi Ultrasonik

Bunyi ultrasonik adalah bunyi yang frekuensinya lebih besar dari 20.000

Hz. Bunyi ini tidak dapat didengarkan oleh telinga manusia. Ultrasonik

banyak dimanfaatkan manusia, antara lain untuk :

Meratakan campuran logam, pada industri logam

Memusnahkan bakteri pada makanan yang diawetkan

Meratakan campuran susu agar homogen

Alat kontrol jarak jauh pada televisi

c. Bunyi Audisonik

Bunyi audisonik adalah bunyi yang dapat didengar oleh telinga manusia,

yaitu yang frekuensinya antara 20- 20.000 Hz.

Infrasonik Audiosonik Ultrasonik

Jangkrik Manusia kelelawar

Page 32: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

20 Hz 20 KHz

Gbr. 2.2 Rentang frekuensi Bunyi

Bunyi merupakan gelombang longitudinal yang berasal getaran yamg

merambat melalui medium dari subuah sumber bunyi. Frekuensi getaran yang

dihasilkan sumber bunyi sama dengan gelombang bunyi. Oleh karena itu,

hubungan antara cepat rambat, panjang gelombang dan frekuensi bunyi adalah :

Dengan :

V = cepat rambat bunyi (m/s)

= panjang gelombang bunyi (m)

f = frekuensi bunyi (Hz)

2.1.5.4 Karakteristik bunyi

Setiap bunyi yang didengar memiliki ciri tertentu. Dengan perbedaan ciri

tersebut maka dibedakan bunyi alat- alat musik, bunyi gemuruh ombak di laut, air

terjun dan petir. Hal itu karena gelombang bunyi memiliki frekuensi dan

amplitudo yang berbeda.

a)Nada

Bunyi yang teratur memiliki frekuensi getaran tertentu. Bunyi yang

frekuensinya selalu sama dan tetap disebut nada. Sedangkan bunyi dengan

frekuensi getaran yang tidak teratur disebut desah. Tinggi rendahnya nada

dipengaruhi oleh besar kecilnya frekuensi getaran,makin tinggi frekuensi getaran

maka semakin tinggi nada yang di hasilkan, sebaliknya semakin kecil frekuensi

getaran maka semakin rendah nada yang dihasilkan .

Menurut Marsenne, faktor- faktor yang mempengaruhi frekuensi sebuah

senar, dawai, atau kawat adalah :

Panjang senar, semakin panjang senarnya maka semakin rendah

frekuensinya.

Luas penampang senar, semakin tebal senarnya semakin rendah

frekuensinya.

Tegangan senar, semakin kencang senarnya, semakin tinggi frekuensinya.

Page 33: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

Massa jenis senar, semakin kecil massa jenis senar semakin tinggi

frekuensinya.

b) Kuat nada

Senar gitar apabila dipetik dengan cara menarik senar sedikit dari

kedudukan semula, maka akan terdengar bunyi yang lemah, dan apabila ditarik

lebih jauh dari kedudukan semula maka akan terdengar lebih kuat. Perbedaan cara

penarikan senar getar menghasilkan amplitudo yang berbeda, tatapi frekuensinya

sama sehingga menghasilkan kuat bunyi yang berbeda. Hal ini menunjukkan

bahwa kuat lemahnya bunyi dipengaruhi oleh besar kecilnya amplitudo getaran,

maka semakin kuat bunyi yang dihasilkan makin besar amplitudo getaran makin

kecil amplitudo getaran, maka semakin lemah pula bunyi yang dihasilkan.

c) Warna bunyi

Pada saat dua alat musik, misalnya gitar dan piano dimainkan pada

frekuensi yang sama, maka bunyi yang dihasilkan akan berbeda. Hal ini karena

adanya nada- nada tambahan (nada- nada atas) yang menyertai nada dasarnya.

Gabungan nada bunyi antara nada dasar dan nada atas yang menyertainya disebut

warna bunyi (timbre).

2.1.5.5 Resonansi

Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda akibat

bergetarnya benda lain yang memiliki frekuensi sama. Syarat terjadinya resonansi

adalah :

- Frekuensinya sama dengan frekuensi sumber getar

- Terdiri dari selaput tipis

- Terjadi pada saat tinggi kolom , dan seterusnya yang

merupakan kelipatan ganjil dari Alat- alat yang bekerja berdasarkan

resonansi yakni: pita suara manusia, suara binatang, selaput tipis pada

telinga, kentongan, gitar atau biola.

Keuntungan dari resonansi adalah dapat memperkuat bunyi seperti yang

terjadi pada alat- alat yang bekerja berdasarkan resonansi. Selain itu terdapat

kerugian-kerugian akibat resonansi , antara lain sebagai berikut :

Page 34: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

a) Bunyi kendaraan yang lewat didepan rumah dapat menggetarkan kaca

jendela rumah. Apabila frekuensi alamiah bunyi kendaraan sama dengan

kaca jendela rumah memungkinkan kaca bergetar lebih hebat yang

akhirnya pecah.

b) Bunyi gemuruh yang di hasilkan oleh guntur beresonansi dengan kaca

jendela rumah sehingga bergetar dan dapat mengakibatkan kaca jendela

pecah.

c) Pengaruh kecepatan angin pada sebuah jembatan yang menghasilkan

resonansi, sehingga menyebabkan jembatan roboh.

2.1.5.6 Pemantulan bunyi

Salah satu sifat bunyi adalah dapat di pantulkan. Bunyi akan dipantulkan

apabila mengenai permukaan-permukaan keras.

a) hukum pemantulan bunyi

- Bunyi datang, garis normal dan bunyi pantul terletak pada satu

bidang datar.

- Sudut datang sama dengan sudut pantul

bunyi datang i r bunyi pantul

Gbr.2.3 Hukum pemantulan bunyi

b) Macam- macam bunyi pantul

Berdasarkan letak sumber bunyi dan dinding pemantulnya maka bunyi

pantul dapat berupa :

- Bunyi pantul yang memperkuat bunyi asli

bunyi pantul ini terjadi apabila jarak sumber bunyi dengan dinding

pemantulnya dekat. Contoh nya jika kita berbicara dalam satu ruang kelas, maka

bunyi atau suara yang akan dikeluarkan akan di pantulkan oleh dinding- dinding

ruangan itu, bunyi pantul ini akan memperkuat bunyi aslinya.

- Gaung atau kerdam

i

Page 35: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

Gaung atau kerdam adalah bunyi pantul yang hanya sebagian terdengar

bersama- sama dengan bunyi aslinya, sehingga bunyi asli terdengar tidak jelas.

Gaung atau kerdam dapat terjadi pada ruang yang besar, misalnya gedung

pertemuan, gedung bioskop dan lain- lain.

- Gema

Gema adalah bunyi pantul yang terdengar jelas sesudah bunyi asli. Gema

akan terjadi jika jarak antara sumber bunyi dengan dinding pemantul cukup jauh.

c) Mengukur cepat rambat bunyi di udara

Cepat rambat bunyi di udara dapat diukur dengan memanfaatkan

pemantulan bunyi. Cepat rambat bunyi adalah :

Dengan:

Cepat rambat bunyi (m/s)

Jarak (m)

Waktu (s)

c)Manfaat pemantulan bunyi

Pemantulan bunyi dapat dimanfaatkan antara lain untuk :

- Bunyi pantul yang bersamaan bunyi asli dapat memperkeras bunyi

asli

- Gema dapat di manfaatkan untuk mengukur dalamnya laut

- Menentukan cepat rambat bunyi di udara

- Melakukan survei geofisika untuk mendeteksi lapisan-lapisan batuan

yang mengandung minyak bumi

- Mendeteksi cacat dan retak pada logam

- Mengukur ketebalan plat logam

2.2 Kerangka Konseptual

Proses belajar bertambah kuat, apabila didorong oleh lingkungan siswa.

Dengan kata lain aktivitas belajar dapat meningkat apabila program pembelajaran

disusun baik. Dalam proses belajar terjadi berkat pengalaman dan latihan, serta

Page 36: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku yang menyangkut pengetahuan

dalam menggali potensi, keterampilan maupun sikap.

Hakikat belajar fisika adalah proses perubahan tingkah laku siswa dalam

memahami fisika. Siswa sering kali mengalami kesulitan, terutama dalam belajar

fisika, baik kesulitan dalam memahami konsep fisika maupun teknik penyelesaian

soal. Bagi sebahagian siswa untuk menjelaskan, berbicara, atau menjawab

pertanyaan pada pelajaran fisika, hal ini merupakan suatu resiko pribadi yang

besar dan pengalaman yang sulit.

Setiap proses belajar- mengajar selalu menghasilkan hasil belajar,

keberhasilan siswa dalam menguasai suatu materi dipengaruhi oleh banyak faktor.

Faktor yang mempengaruhi hasil belajar di antaranya adalah faktor internal dan

faktor pendekatan belajar. Faktor pendekatan belajar merupakan upaya belajar

bagi siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan untuk melakukan

kegiatan pembelajaran, agar siswa lebih mudah menguasai materi yang disajikan

guru. Pendekatan pembelajaran yang sesuai dinilai akan lebih berhasil dalam

proses pembelajaran. Dalam hal ini siswa diarahkan pada kegiatan yang lebih

menyenangkan dengan tujuan yang tepat , efektif, dan efisien.

Strategi Genius Learning merupakan salah satu pilihan yang baik jika

diterapkan dengan maksimal dalam proses pembelajaran. Hal ini di dasarkan pada

pembelajaran fisika yang sangat membutuhkan aktivitas- aktivitas yang

menyenangkan. Sehingga siswa tidak lagi menganggap fisika sebagai pelajaran

yag tidak menarik dan membosankan. Hal ini diharapkan mampu meningkatkan

hasil belajar dan minat siswa dalam pelajaran fisika.

2.3 Hipotesis

Ho :Tidak ada pengaruh yang signifikan penggunaan strategi Genius

Learning terhadap hasil belajar siswa kelas VIII semester II MTs-

Azizi Medan dalam pembelajaran getaran dan gelombang.

Ha :Ada pengaruh yang signifikan penggunaan strategi Genius

Learning terhadap hasil belajar siswa kelas VIII semester II MTs-

Azizi Medan dalam pembelajaran getaran dan gelombang.

Page 37: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di kelas VIII MTs- Azizi Jalan Kesatria

No.70 Medan. Waktu penelitian ini pada semester II Tahun ajaran 2007/2008

yang dilaksanakan pada bulan Mei.

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Populasi Penelitian ini adalah seluruh Siswa/i di kelas VIII semester II

MTs- Azizi Medan yang terdiri dari 3 kelas dengan jumlah siswa kurang lebih

sebanyak 100 orang siswa.

3.2.2 Sampel

Sampel Penelitian ini adalah kelas VIII semester II MTs- Azizi Medan,

sampel tersebut di ambil secara cluster random sampling artinya setiap kelas

memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi sampel penelitian.

3.3 Variabel Penelitian

Penelitian ini memiliki dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat.

3.3.1 Variabel bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran dengan strategi

Genius Learning.

3.3.2 Variabel Terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa pada materi

pokok Bunyi.

3.4 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian quasi eksperimen yang

bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan saling berhubungan sebab akibat

Page 38: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

dengan cara mengenakan satu atau lebih kelompok eksperimen, satu atau lebih

perlakuan dan membandingkan hasilnya dengan satu atau lebih dengan kelompok

kontrol yang tidak dikenai kondisi perlakuan.

3.5 Disain Penelitian

Penelitian ini melibatkan dua kelas yang diberi perlakuan berbeda. Untuk

mengetahui hasil belajar siswa yang di peroleh dengan penerapan dan perlakuan

tersebut maka pada siswa diberikan tes. Dengan demikian rancangan penelitian ini

adalah sebagai berikut:

tabel 3.1 Rancangan Eksperimen

Sampel Pretes Perlakuan Postes

Kelas kontrol T1 X1 T2

Kelas Eksperimen T1 X2 T2

Keterangan:

T1 = Pemberian tes awal (pretes).

T2 = Pemberian tes akhir (postes).

X1 = Perlakuan 1 yang diberikan tanpa menggunakan strategi Genius

Learning.

X2 = Perlakuan 2 yang diberikan dengan strategi Genius Learning.

3.6 Instrumen Penelitian

Adapun alat pengumpul data dalam penelitian ini adalah tes berbentuk

pilihan ganda. Soal pilihan ganda adalah soal pilihan tes yang mempunyai satu

jawaban yang benar atau paling tepat. Tes yang digunakan sebanyak 20 item

dengan 4 option ( a, b, c, d ) tes ini diberikan ketika pretes dan postes. Tes

digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum dan setelah

pembelajaran dengan strategi Genius Learning.

Page 39: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Test Hasil Belajar Fisika

Materi pokok Bunyi

No Sub Materi PokokTingkat kemampuan kognitif

C1 C2 C3 C4 Jumlah

1 Pengertian bunyi 1,2,11 3

2Cepat rambat

bunyi5 3 2

3 Frekuensi bunyi 4 6 2

4Karakteristik

bunyi15 7,8 3

5 Resonansi 10,13 9 12 4

6 Pemantulan bunyi 17 14,16,18,20 19 6

Jumlah 7 7 4 2 20

Keterangan :

C1 = Pengetahuan atau Ingatan.

C2 = Pemahaman.

C3 = Aplikasi atau Penerapan.

C4 = Analisis

Untuk memperoleh data hasil belajar yang dibutuhkan, tes yang akan

digunakan diambil dari soal-soal dari buku Fisika SMP dan soal-soal Ebtanas.

Untuk mengetahui kevalidan soal maka digunakan validitas ramalan dengan

mengujikan tes terlebih dahulu diluar sampel penelitian yang akan dilaksanakan.

a. Validitas tes

Untuk menentukan validitas tes, digunakan rumus korelasi product

Moment (Arikunto, 2003: 72) yaitu:

Keterangan :

X = Skor butir

Page 40: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

Y = Skor total Butir.

N = Jumlah Sampel.

rxy = Koefisien korelasi.

Untuk menentukan tingkat validitas tes digunakan kriteria dibawah ini :

0,80 < rxy < 1,00 Validitas sangat tinggi

0,60 < rxy < 0,80 Validitas Tnggi

0,40 < rxy < 0,60 Validitas Cukup

0,20 < rxy < 0,40 Validitas rendah

0,00 < rxy < 0,20 Validitas Sangat Rendah

b. Reliabilitas Tes

Persoalan reliabilitas tes berkisar sejauh mana suatu tes dapat

menunjukkan kestabilan skor atau kekonstanan hasil pengukuran.Untuk menguji

Reabilitas tes digunakan KR 20 (Arikunto, 2003:100)

dengan :

r = Reabilitas secara keseluruhan

n = Banyaknya item

S2 = Varians Skor total

P = Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar.

q = Proporsi subjek yang menjawab item dengan salah

Σpq = Jumlah hasil perkalian antara p dan q.

Dengan kriteria :

0,00 - 0,40 reliabilitas rendah

0,40 – 0,70 reliabilitas sedang

0,70 – 0,90 reliabilitas tinggi

0,90 – 1,00 reliabilitas sangat tinggi.

c. Taraf Kesukaran.

Taraf kesukaran tes dicari dengan persamaan (Arikunto, 2003: 208)

Page 41: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

Dengan :

P = Indeks Kesukaran tes.

B = Banyaknya Siswa yang menjawab soal Benar.

JB = Jumlah seluruh Siswa peserta tes

Klasifikasi indeks kesukaran tes adalah ;

Untuk P = 0,00 – 0,30 Soal Sukar

Untuk P = 0,30 – 0,70 Soal Sedang

Untuk P = 0,70 – 1,00 Soal Mudah

d. Daya Pembeda.

Daya pembeda tes dicari dengan rumus (Arikunto, 2003:213)

D =

Dengan :

BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar.

BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan salah.

JA = Banyaknya peserta kelompok atas.

JB = Banyaknya peserta kelompok bawah.

Klarifikasi daya pembeda :

D = 0,00 – 0,20 Soal jelek (poor)

D = 0,20 – 0,40 Soal cukup (satisfactory)

D = 0,40 – 0,70 Soal baik (good)

D = 0,70 – 1,00 Soal Sangat Baik (excellent).

3.7 Prosedur Penelitian

Penelitian dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :

1. Tahap persiapan, meliputi :

a. Menetapkan jadwal penelitian

b. Menentukan sampel penelitian

c. Mempersiapkan materi

d. Menyusun RPP

Page 42: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

e. Menyediakan perlengkapan pengajaran untuk kelas Eksperimen

seperti Mind mapping, kaset, kartu umpan balik dan lain- lain.

2. Tahap pelaksanaan meliputi:

a. Melakukan pengajaran kepada kedua kelas :

- Pada kelas eksperimen dilakukan pengajaran dengan Strategi

Genius Learning. Sebelum memulai kegiatan belajar-

mengajar di kelas suasana kelas diatur sedemikian rupa agar

lebih menarik seperti menempel poster- poster yang sudah

dibuat, meletakkan bunga di dalam kelas, memastikan kelas

dalam keadaan bersih. Strategi Genius Learning dilaksanakan

sesuai dengan tahapan- tahapannya yaitu : menciptakan

suasana kondusif, menghubungkan, memberi gambaran

besar, menetapkan tujuan, pemasukan informasi, aktivasi,

demonstrasi, serta tinjau ulang dan jangkarkan.

- Pada kelas kontrol dilakukan pengajaran tanpa menggunakan

Strategi Genius Learning.

b. Kedua kelas diberi postes untuk mengukur hasil belajar siswa.

c. Menguji Hipotesis.

d. Membuat kesimpulan.

3. Tahap Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, data dapat dikumpulkan setelah selesai tes diberikan

kepada siswa kemudian dilakukan penskoran. Langkah-langkah dalam

pengolahan data adalah:

Mentabulasikan data yang berhubungan dengan tes hasil belajar siswa dari kedua

kelompok sampel

a. Mencari nilai rata-rata dan simpangan baku.

b. Pemeriksaan uji normalitas data.

c. Pemeriksaan uji homogenitas varians.

d. Melakukan uji hipotesis dengan uji t.

Page 43: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

3.8 Teknik Analisa Data.

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji

persyaratan analisis data dalam hal ini dihitung uji normalitas dan uji homogenitas

data. Adapun langkah-langkah yang digunakan adalah sebagai berikut :

3.8.1 Menghitung mean dan Standar deviasi.

Untuk menghitung mean dan standar deviasi skor tes awal dan akhir

pembelajaran pada kedua kelompok eksperimen dan kontrol, menurut Arikunto

(2003: 266) digunakan rumus ;

Dengan :

X = Rata-rata skor

n = Jumlah Subjek

S = Standar deviasi

3.8.2 Uji Normalitas.

Uji normalitas diadakan untuk mengetahui normal tidaknya data penelitian

tiap variabel penelitian, uji yang dipakai adalah uji Liliefors. Menurut Sujana

(2002 : 466). Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut :

- Pengamatan X1, X2, . . . . . Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2, . . Zn

dengan menggunakan rumus Zi =

( X dan S masing-masing merupakam rata-rata dan simpangan baku

sampel ).

- Untuk tiap bilangan baku ini dan menggunakan daftar distribusi

normal baku, kemudian dihitung peluang F (Zi) = P ( Z≤ Zi ).

Page 44: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

- Selanjutnya dihitung proporsi Z1, Z2, . . . . . Zn yang lebih kecil atau

sama dengan Zi. Jika proporsi ini dinyatakan dengan oleh S (z i) ,

maka S (zi) =

- Hitung selisih F (zi) – S (zi) kemudian tentukan harga mutlaknya.

- Ambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih

tersebut, sebutkanlah harga terbesar ini Lo.

Untuk menerima atau menolak hipotesis di bandingkan Lo dengan nilai

kritis L yang di ambil dari daftar Lilliefors dengan taraf nyata α = 0,05

Dengan Kreteria :

Jika Lo < L tabel, maka berdistribusi normal

Jika Lo > L tabel, maka tidak berdistribusi normal.

3.8.3 Uji Homogenitas

Menurut sujana (2002:250), untuk uji homogenitas data populasi

digunakan uji kesamaan varians, dengan rumus.

F =

Uji homogenitas berfungsi untuk mengetahui apakah kedua kelompok

homogen dan dirumuskan hipotesisnya sebagai berikut :

Ho : σ12 = σ2

2 kedua populasi mempunyai varians yang sama.

Ha : σ12 ≠ σ2

2 kedua populasi mempunyai varians yang berbeda.

Kriteria Pengujian :

- Jika Fhitung ≥ F tabel, Ho ditolak

- Jika Fhitung ≤ F tabel, Ho diterima

Dimana :

F tabel = F1/2 α ( dk varian terkecil -1 dan dk varian terbesar - 1 )

Page 45: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

Taraf Signifikan (α ) = 0,10

3.8.4 Uji Hipotesis

Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa kelas eksperimen dan

kelas kontrol digunakan uji t . Rumus untuk uji t adalah (Sujana 2002: 239).

Dengan :

t = Distribusi t

X1 = Nilai rata-rata sampel eksperimen

X2 = Nilai rata-rata sampel kontrol

n1 = Ukuran sampel eksperimen

n2 = Ukuran sampel kontrol

S12 = Varians pada kelompok eksperimen

S22 = Varians pada kelompok kontrol.

S = Simpangan baku sampel.

Apabila :

t hitung > t tabel Maka hipotesis dapat diterima.

t hitung < t tabel Maka hipotesis ditolak.

Dengan :

Mencari t tabel dengan pengujian dua pihak, dimana derajat kebebasan dan taraf

signifikan masing – masing : (dk) = n1 + n2 – 2 dan (α) = 0,05

Page 46: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

diagram 4.1 perbandingan nilai pretes kelas Eksperimen dan kelas Kontrol

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

1,0 1,5 2,0 2,5 3,0 3,5 4,0 4,5nilai pretes

freku

en

si

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1. Deskripsi data penelitian

4.1.1.1.................................................................................................................Nila

i pretes siswa kelas Eksperimen dan kelas Kontrol

Dari hasil penelitian, hasil pretes siswa kelas Eksperimen dan kelas

Kontrol dalam rentang nilai 0 sampai 10 diperoleh bahwa nilai rata-rata pretes

kelas Eksperimen adalah 2,85 dengan simpangan baku 0,92 sedangkan nilai pretes

kelas Kontrol adalah 2,84 dengan simpangan baku 0,95. perbandingan nilai pretes

antar kedua kelas dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut :

Tabel 4.1. Nilai pretes kelas Eksperimen dan kelas Kontrol

No Kelas Eksperimen Kelas KontrolNilai pretes S Nilai pretes S

1.2.3.4.5.6.7.8.

1,01,52,02,53,03,54,04,5

23266741

2,85 0,92

1,01,52,02,53,03,54,04,5

24-7686-

2,84 0,95

Jumlah 31 34Keterangan : : ferekuensi, : nilai rata-rata, S: simpangan baku

Untuk lebih jelasnya perbandingan nilai pretes kelas Eksperimen dan kelas

kontrol dapat dilihat dalam diagram batang berikut :

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Page 47: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

4.1.1.2. Nilai postes siswa kelas Eksperimen dan kelas Kontrol

Setelah diterapkan Strategi Genius Learning pada kelas Eksperimen

diperoleh bahwa nilai rata-rata postes kelas Eksperimen adalah 5,94 dengan

simpangan baku 2,19. Sedangkam pada kelas Kontrol yang diterapkan

pembelajaran konvensional adalah 4,84, dengan simpangan baku 2,46.

perbandingan nilai postes antara kedua kelas dapat dilihat pada tabel 4.2. berikut :

Tabel 4.2. Nilai postes kelas Eksperimen dan kelas Kontrol

No Kelas Eksperimen Kelas KontrolNilai pretes S Nilai pretes S

1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.12.13.14.15.16.

1,52,02,53,03,54,04,55,05,56,06,57,07,58,08,59,0

-123121122152332

5,94 2,19

1,52,02,53,03,54,04,55,05,56,06,57,07,58,08,59,0

331--4624241211-

4,84 2,46

Jumlah 31 34Keterangan : : ferekuensi, : nilai rata-rata, S: simpangan baku

Untuk lebih jelasnya perbandingan nilai postes kelas Eksperimen dan

kelas kontrol dapat dilihat dalam diagram batang berikut:

diagram 4.2 perbandingan nilai postes kelas Eksperimen dan kelas Kontrol

0

1

2

3

4

5

6

7

1,5 2,0 2,5 3,0 3,5 4,0 4,5 5,0 5,5 6,0 6,5 7,0 7,5 8,0 8,5 9,0

nilai postes

freku

en

si

Kelas Kontrol

Page 48: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

Kelas Eksperimen

4.1.1.3 Uji persyaratan analisa data

Uji persyaratan analisa data meliputi uji normalitas dan uji homogenitas

data pretes dan data postes siswa kelas Eksperimen dan kelas Kontrol. Uji

normalitas menggunakan uji Lilliiefors. Hasil uji normalitas data dapat dilihat

pada tabel berikut :

Tabel 4.3. Hasil uji normalitas data

No Data Kelas Ltabel(α=0,05) Keterangan1. Pretes Eksperimen 0,1241 0,1520 Normal

Kontrol 0,1266 0,1591 Normal2. Postes Eksperimen 0,1034 0,1520 Normal

Kontrol 0,0777 0,1591 NormalPengujian homogenitas dilakukan dengan menggunakan uji F. Secara

ringkas hasil uji homogenitas data dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.4. Hasil Uji Homogenitas data

No Data Kelas Varians F hitung F tabel Keterangan1. Pretes Eksperimen 0,85 1.059 1.825

HomogenKontrol 0,90

2. Postes Eksperimen 4,80 1.260 1.825Kontrol 6,05

Tabel 4.5. Uji hipotesisNo Tes t hitung t tabel Keterangan1. Pretes 0,046 1,94

Ha diterima2. Postes 1,878 1,665

4.1.1.4. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis ditentukan dengan melihat pengaruh hasil belajar siswa

kelas eksperimen. Nilai rata–rata pretes kelas eksperimen adalah 2,85 dan kelas

kontrol adalah 2,84. Dari Hasil perhitungan diperoleh thitung = 0,46 dan ttabel untuk α

= 0,05 adalah 1,94. Karena thitung < ttabel dapat dinyatakan bahwa tidak ada

perbedaan kemampuan awal antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Nilai rata–rata postes kelas eksperimen adalah 5,94 dan kelas kontrol adalah

6,05. Dari Hasil perhitungan diperoleh thitung = 1,878 dan ttabel untuk α = 0,05 adalah

1,665. Karena berarti ada Pengaruh hasil belajar siswa

Page 49: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

menggunakan Strategi Genius Learning pada materi pokok Bunyi kelas VIII

semester II MTs-Azizi Medan ajaran 2007/ 2008.

4.2. Pembahasan

Penelitian yang dilakukan di Mts. Azizi Medan ini melibatkan dua kelas

yaitu kelas Eksperimen dan kelas Kontrol. Sebelum diberi perlakuan kedua kelas

diberi pretes, untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Berdasarkan pengujian

yang dilakukan diperoleh bahwa kedua kelas homogen dan berdistribusi normal.

Uji t yang dipakai pada data pretes kelas Eksperimen dan kelas Kontrol

yaitu uji t kesamaan dua rata-rata, yang digunakan untuk mengetahui apakah ada

kesamaan atau ada perbedaan kemampuan awal antara kelas Eksperimen dan

kelas Kontrol. Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa tidak terdapat perbedaan

yang signifikan antara nilai pretes kelas Eksperimen dan kelas Kontrol, ini berarti

bahwa kemampuan awal siswa antara kelas Eksperimen dan kelas Kontrol sama

sebelum diberi perlakuan.

Setelah melakukan pretes kemudian kedua kelas diberi perlakuan yang

berbeda. Kelas Eksperimen diberi perlakuan dengan menggunakan Strategi

Genius Learning dan kelas Kontrol diberi perlakuan dengan menggunakan

metode Konvensional. Dari penelitian yang dilakukan dengan menerapkan

Strategi Genius Learning yang terdiri dari 8 langkah, kelebihan dan kekurangan

dari strategi Genius Learning sebagai berikut:

1. Suasana Kondusif, pada tahap ini dilakukan dengan cara senam otak. Pada

tahap ini siswa mampu melakukannya dengan baik, dengan mengikuti

instruksi yang disampaikan. Pada tahap ini siswa sangat senang

melakukannya, sehingga menambah semangat dalam proses pembelajaran.

2. Hubungkan, pada tahap ini siswa juga dapat mengikuti instruksi yang

disampaikan dengan baik. Dan siswa dapat memberikan umpan balik dari

apa yang mereka lakukan.

3. Gambaran besar, pada tahap ini merupakan penyampaian materi yang

disampaikan melalui ringkasan dalam bentuk peta pikiran, dan dibuat

melalui media karton. Terlihat ringkasan materi memang menarik dari peta

Page 50: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

pikkiran yang dibuat. Tetapi karena kondisi media kurang begitu besar,

sehingga tulisan kurang terlihat jelas oleh siswa yang jaraknya jauh dari

papan tulis.

4. Tetapkan tujuan, pada tahap ini siswa mengisi kartu goal setting yang

terlebih dahulu telah dijelaskan cara mengisinya. Tahap ini dapat

dilaksanakan dengan baik oleh siswa, karena mereka mengisi kartu dengan

keinginan mereka sendiri.

5. Permasukan Informasi, pada tahap ini materi dijelaskan kembali melalui

siswa, yaitu dengan menyuruh salah seorang siswa membaca materi dengan

dramatisasi puisi, kemudian didengarkan oleh siswa yang lain. Pada tahap

ini kurang efektif, Karena siswa kurang memberi respon dan merasa aneh

dengan cara membaca seperti itu, lain dari cara yang biasanya dilakukan.

6. Aktivasi, pada tahap ini ada beberapa point yang menjadi pilihan siswa

dalam menyampaikan apa yang mereka ketahui atau apa yang mereka ingat

mengenai materi yang telah dipelajari. Banyak siswa yang hanya memilih

point yang sama, padahal yang diinginkan agar siswa dapat memilih pont

yang berbeda untuk melakukan aktivasi tersebut. Sehingga suasana kelas

lebih menyenangkan dan lebih aktif lagi.

7. Demonstrasi, tahap ini dilakukan berkelompok dengan cara memberi latihan

kepada siswa dalam mengerjakan soal dan demonstrasi. Dari penelitian yang

dilakukan tampak siswa kurang bisa melaksanakan tahap ini, karena mereka

tidak bisa bekerjasama dengan baik dengan anggota dikelompoknya masing-

masing. Hal ini dapat dilihat dari aktivitas dalam pelaksanaannya beberapa

dari masing-masing kelompok ada yang kurang mengerti apa yang akan

mereka kerjakan. Sehingga pada tahap ini banyak menghabiskan waktu.

8. Ulangi dan Jangkarkan, pada tahap terakhir ini siswa diminta membuat

kesimpulan dari apa yang telah dipelajari, dengan menggunakan sistem

donat. Siswa diberi kertas dan membuat lingkaran, serta mengisi apa yang

mereka pelajari dan apa yang mereka ketahui didalam lingkaran donat yang

mereka buat. Siswa mampu melakukannya dan dapat mengerjakannya

Page 51: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

dengan baik. Mereka lebih tertarik dan merasa bahwa dalam proses

membuat kesimpulan melalui sistem donat lebih menyenangkan.

Setelah diberi perlakuan yang berbeda pada kelas Eksperimen dan kelas

Kontrol, kemudian kedua kelas diberi postes atau tes akhir untuk mengetahui

kemampuan akhir siswa dari kelas Eksperimen dan kelas Kontrol. Dari pengujian

yang dilakukan melalui postes yang diberikan diperoleh bahwa kedua kelas

homogen dan berdistribusi normal.

Uji t yang digunakan pada postes yaitu uji t satu pihak, dimana uji satu

pihak dilakukan untuk melihat apakah ada pengaruh pembelajaran Strategi Genius

Learning yang diterapkan pada kelas Eksperimen terhadap hasil belajar siswa.

Dari pengujian yang dilakukan diperoleh bahwa nilai rata-rata postes kelas

Eksperimen lebih tinggi dari pada kelas Kontrol, dan dari analisa data yang

dilakukan bahwa dapat disimpulkan ada pengaruh Strategi Genius Learning

terhadap hasil belajar siswa kelas VIII semester II MTs-Azizi Medan pada materi

pokok Bunyi tahun ajaran 2007/2008.

Page 52: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Hasil belajar siswa menggunakan Strategi Genius Learning pada materi

pokok Bunyi kelas VIII semester II MTs-Azizi Medan Tahun Ajaran

2007/2008, diperoleh nilai rata – rata pretes 2,85 dan postes 5,94 .

2. Hasil belajar siswa yang menggunakan metode Konvnsional pada materi

pokok Bunyi kelas VIII semester II MTs-Azizi Medan Tahun Ajaran

2007/2008, diperoleh nilai rata – rata pretes 2,84 dan postes 4,84 .

3. Ada pengaruh Strategi Genius Learning terhadap hasil belajar siswa pada

materi pokok Bunyi kelas VIII semester II Mts-Azizi Medan tahun ajaran

2007/ 2008.

5.2. SARAN

1. Dalam melakukan pembelajaran Strategi Genius Learning sebaiknya dapat

lebih memperhatikan lagi media yang digunakan, agar hasil yang

diharapkan lebih baik lagi.

2. Dalam merancang kegiatan pada rencana pelaksanaan pembelajaran agar

lebih diperhatikan, agar langkah-langkah yang ada dalam Strategi Genius

Learning dapat terlaksana dengan baik dan sesuai, seperti pada tahap

pemasukan informasi yang kurang terlaksana dengan efektif.

Page 53: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M., (2003), Pendidikan bagi anak berkesulitan belajar, Rineka, Jakarta.

Arikunto, S., (2003), Dasar- dasar evaluasi pendidikan, Bumi aksara, Jakarta.

Denninson, Paul E., dan Denninson, Gail E., (2002), Brain Gym, PT. Gramedia, Jakarta.

Dimayati., dan Mudjiono., (2002), Belajar dan pembelajaran, Rineka cipta, Jakarta.

Djamarah, B., dan Aswan, Z., (1996), Strategi belajar- mengajar, Rineka cipta, Jakarta.

DePorter, B,. Reardon,. M,. dan Sarah,. S,. (2004), Quantum Teaching, Kaifa, Bandung.

DePorter, B., (2004), Quantum Learning, Kaifa, Bandung.

Gunawan, Adi W., (2006), Genius Learning Strategy, Gramedia, Jakarta.

Gunawan, Adi W., (2005), Born to be a genius, Gramedia, Jakarta.

Madden, Thomas L., (2002), Fire up your learning, Gramedia pustaka utama, Jakarta.

Manuwiyoto, W., dan Haryono., (2006), Pokok- pokok fisika SMP, Erlangga, Jakarta.

Newsroom, (2007), http://www.wahyu media.com/kabar-wahyu media/fisika-siapa-takut! Html (Senin, 6 Agustus 2007).

Prasodjo, B,. Dkk., ( 2006 ), Teori dan apikasi fisika SMP, Yudistira, Jakarta.

Purnamasari, R, (2007), Penerapan Strategi Genius Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa kelas IX SMP Negeri 2 Hamparan Perak pada matri pokok Listrik Statis Tahun Ajaran 2007/2008, UNIMED, Medan.

Rose, C., dan Malcolm, J., Nicholl., ( 2002 ), Acceleretead Learning for 21 century, Nuansa, Bandung.

Silberman, M., ( 2000 ), Active Learning, Yapenndis, Yogyakarta.

Page 54: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

Sukmadinata, Nana S., ( 2003 ), Landasan psikologis proses pendidikan, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.

Sudjana., ( 2005 ), Metoda statistika, Tarsito, Bandung.

Sutikno, S., ( 2006 ), Pendidikan sekarang dan masa depan, NTP Press, NTB.

Syah, M., ( 2003 ), Psikologi pendidikan, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.

Page 55: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

Lampiran 1

RENCANA PEMBELAJARAN I

Sekolah : MTs- Azizi Medan

Mata pelajaran : FISIKA

Kelas/ Semester : VIII/ Genap ( Eksperimen )

Tahun ajaran : 2007/ 2008

Materi pokok : Bunyi

Sub materi pokok : - Pengertian bunyi

- Cepat rambat bunyi

- Frekuensi bunyi

Alokasi waktu : 2 x 45 menit

I. Standar Kompetensi

Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang dan optika

dalam produk teknologi sehari- hari.

II. Kompetensi Dasar

Mendeskripsikan konsep bunyi dalam kehidupan sehari- hari.

III. Indikator

- Menjelaskan terjadinya bunyi

- Menjelaskan hubungan antara jarak dengan cepat rambat bunyi

- Menjelaskan frekuensi bunyi

IV. Media Pembelajaran

1. Sumber

- Buku pokok- pokok fisika SMP kelas VIII karangan

Widagdo mangun wiyoto dan Harjono tahun 2006 penerbit

Erlangga

Page 56: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

- Buku teori dan aplikasi fisika SMP kelas VIII karangan Budi

prasodjo dkk tahun 2006 penerbit Yudistira

2. Alat dan bahan

- Mind mapping

- Kartu Goal Setting

- Lembar tugas aktivasi

- Kertas kerja

- Penggaris

- Radio tape

- Kaset

V. Sistem penilaian

1. Prosedur

penilaian hasil : tes hasil akhir

2. Jenis penilaian : tulisan

3. Instrumen penelitian : terlampir

Page 57: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

VI. Kegiatan Belajar Mengajar

No

Kelas Eksperimen Waktu

Fase Kegiatan

Guru Siswa

1.

2.

3.

Suasana

kondusif

Hubungkan

Gambaran

besar

- Memberi salam

- Menciptakan suasana

awal yang kondusif

dengan membimbing

siswa melakukan

senam otak dengan di

iringi musik

- Menginstruksikan

siswa untuk

melakukan percobaan

sederhana untuk

menunjukkan bahwa

bunyi terjadi akibat

adanya getaran dengan

cara menyuruh siswa

untuk berbicara sambil

memegang

tenggorokannya

masing- masing.

- Mencatat tanggapan-

tabggapan siswa

dipapan tulis

- Memberikan

ringkasan keseluruhan

materi bunyi yang

- Menjawab salam

- Melakukan senam

otak dengan

mengikuti instruksi

guru

- Mengikuti

instruksi guru dan

memberikan

tanggapan terhadap

percobaan yang

dilakukan

- Mendengarkan dan

memperhatikan

5’

15’

10’

Page 58: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

4.

5.

6.

Tetapkan

tujuan

Pemasukan

informasi

Aktivasi

digambarkan dengan

mind mapping (lamp

5) dalam sebuah

karton dan

menjelasakan bagian

yang akan dibahas

pada pertemuan ini

- Memberikan kartu

goal setting

- Menjelaskan konsep

bunyi

- Meminta siswa

mendefenisikan

pengertian bunyi

denagn kata- kata

sendiri

- Mengarahkan siswa

untuk memberi alasan

apa yang terjadi jika

manusia

mendengarkan

frekuensi sebesar

20.000 Hz.

- Memberi lembar

aktivitas (lamp 6 )

penjelasan guru

- Mengisi kartu goal

setting

- Mendengarkan

guru dan memberi

pendapat sehingga

terjadi diskusi

- Mengambil lembar

aktivasi dan

mengerjakan tugas

sesuai dengan

pilihan masing-

5’

20’

10’

Page 59: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

7.

8.

Demonstrasi

Ulangi dan

jangkarkan

- Memberi latihan dan

membagi kertas warna

pada siswa untuk

mengerjakan tugas

secara individu dan

kelompok

- Menginstruksikan

siswa membuat

kesimpulan materi

yang di ajarkan

dengan sistem donat

masing

- Berada di

kelompok masing-

masing untuk

mengerjakan latihan

- Membuat kesimpulan dengan sistem donat

15’

10’

Page 60: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

Lampiran 2

RENCANA PEMBELAJARAN II

Sekolah : MTs- Azizi Medan

Mata pelajaran : FISIKA

Tahun ajaran : 2007/ 2008

Kelas/ Semester : VIII/ Genap ( Eksperimen )

Materi pokok : Bunyi

Sub materi pokok : - Karekterisatik bunyii

- Resonansi

- Pemantulan bunyi

Alokasi waktu : 2 x 45 menit

I. Standar Kompetensi

Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang dan optika

dalam produk teknologi sehari- hari.

II. Kompetensi Dasar

Mendeskripsikan konsep bunyi dalam kehidupan sehari- hari.

III. Indikator

- Menjelaskan karekteristik bunyi

- Menjelaskan pengertian resonansi dan aplikasinya

- Menjelaskan pemantulan bunyi

IV. Media Pembelajaran

1.Sumber

- Buku pokok- pokok fisika SMP kelas VIII karangan

Widagdo mangun wiyoto dan Harjono tahun 2006 penerbit

Erlangga

Page 61: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

- Buku teori dan aplikasi fisika SMP kelas VIII karangan Budi

prasodjo dkk tahun 2006 penerbit Yudistira

2.Alat dan bahan

- Mind mapping

- Kartu Goal Setting

- Lembar tugas aktivasi

- Stop watch

- Radio tape

- Kaset

V. Sistem penilaian

1. Prosedur

penilaian hasil : tes hasil akhir

2. Jenis penilaian : tulisan

3. Instrumen penelitian : terlampir

Page 62: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

VI. Kegiatan Belajar Mengajar

No

Kelas Eksperimen Waktu

Fase Kegiatan

Guru Siswa

1.

2.

Suasana

kondusif

Hubungkan

Gambaran

- Memberi salam

- Menciptakan suasana

awal yang kondusif

dengan membimbing

siswa melakukan

senam otak dengan di

iringi musik

-Mengingatkan siswa

mengenai pelajaran

minggu lalu

- Mengajukan

pertanyaan yang

berkaitan dengan

aplikasi bunyi

1. mengapa rumah

bergetar atau terasa

seperti terjadi gempa

apabila kereta api

sedang melaju ?

2.bunyi apa yang

enak didengar oleh

telinga manusia, bunyi

musik ataukah bunyi

kendaraan dijalan ?

- Menunjukkan

- Menjawab salam

- Melakukan senam

otak dengan

mengikuti instruksi

guru

-Memberi tanggapan

atas pertanyaan guru

-Mendengarkan dan

5’

15’

Page 63: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

3.

4.

5.

besar

Tetapkan

tujuan

Pemasukan

informasi

Aktivasi

kembali ringkasan

keseluruhan materi

bunyi yang

digambarkan dengan

mind mapping (lamp

6) dalam sebuah

karton dan

menjelasakan bagian

yang akan dibahas

pada pertemuan ini

- Memberikan kartu

goal setting

-Menjelaskan

mengenai karakteristik

bunyi

-Menginstruksikan

dua orang siswa untuk

membaca pemantulan

bunyi dengan

dramatisasi

-Memberikan contoh

soal dan

menginstruksikan satu

orang siswa untuk

mengerjakannya di

papan tulis

-Memberikan lembar

memperhatikan

penjelasan guru

- Mengisi kartu goal

setting

- Mendengarkan

penjelasan

-Dua orang siswa

membaca

pemantulan bunyi

dengan dramatisasi

dan siswa yang lain

mendengarkan

-Mengerjakan

contoh soal dan satu

orang siswa

mengerjakan soal

dipapan tulis

-Melakukan aktivasi

10’

5’

20’

10’

Page 64: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

6.

7.

8.

Demonstrasi

Ulangi dan

jangkarkan

tugas aktivasi ( lamp

7)

-Membagi siswa

dalam beberapa

kelompok setiap

kelompok terdiri dari

3 orang.

-Menginstruksikan

setiap kelompok untuk

melakukan

eksperimen, satu

orang berdiri sejauh 5

sambil bertepuk

tangan dan anggota

yang lain (pendengar)

mendengarkan bunyi

tepukan hingga

sampai ketelinga

sambil menekan stop

watch ketika bunyi

terdengar.

-Meminta siswa

menghitung cepat

rambat bunyi dari data

yang diperoleh

- Menginstruksikan

siswa untuk membuat

kesimpulan materi

dengan sistem donat

sesuai dengan soal

yang dipilih

- Berada

dikelompok masing-

masing untuk

mengerjakan

eksperimen

-Siswa melakukan

eksperimen hingga

beberapa kali dan

kemudian siswa

menghitung cepat

rambat bunyi dari

data yang diperoleh

- Membuat kesimpulan dengan sistem donat

15’

10’

Lampiran 3

Page 65: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

RENCANA PEMBELAJARAN

Sekolah : MTs- Swasta Azizi Medan

Mata pelajaran : FISIKA

Kelas/ Semester : VIII/ Genap ( Kontrol )

Tahun ajaran : 2007/ 2008

Materi pokok : Bunyi

Sub materi pokok : - Pengertian bunyi

- Cepat rambat bunyi

- Frekuensi bunyi

- Karekreistik bunyi

- Resonansi

- Pemantulan bunyi

Alokasi waktu : 4 x 45 menit

I. Standar Kompetensi

Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang dan optika

dalam produk teknologi sehari- hari.

II. Kompetensi Dasar

Mendeskripsikan konsep bunyi dalam kehidupan sehari- hari.

III. Indikator

- Menjelaskan terjadinya bunyi

- Menjelaskan hubungan antara jarak dengan cepat rambat bunyi

- Menjelaskan frekuensi bunyi

- Menjelaskan karekteristik bunyi

- Menjelaskan pengertian resonansi dan aplikasinya

- Menjelaskan pemantulan bunyi

IV. Media Pembelajaran

Page 66: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

Sumber

- Buku pokok- pokok fisika SMP kelas VIII karangan

Widagdo mangun wiyoto dan Harjono tahun 2006 penerbit

Erlangga

- Buku teori dan aplikasi fisika SMP kelas VIII karangan Budi

prasodjo dkk tahun 2006 penerbit Yudistira

V. Metode pembelajaran

- Ceramah

- Tanya jawab

VI. Sistem penilaian

1. prosedur

penilaian hasil : tes hasil akhir

2. jenis penilaian : tulisan

3. instrumen penelitian : terlampir

VI. Kegiatan Belajar Mengajar

Page 67: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

Pertemuan

Kelas Kontrol Waktu

Fase Kegiatan

Guru Siswa

I

Pembuka

Isi

- Memberi salam

- Memotivasi siswa

dengan mengajukan

pertanyaan :

1. Mengapa bunyi

bisa terjadi ?

2. apa yang kamu

ketahui tentang

bunyi ?

- Menjelaskan

tentang pengertian

bunyi, dan

bagaimana bunyi

bisa terjadi

- Menjelaskan

tentang cepat rambat

bunyi dan frekuensi

bunyi dan memberi

contoh soal

mengenai cepat

rambat bunyi dan

frekuensi

- Memberi soal

tentang cepat rambat

bunyi dan meminta

salah seorang siswa

untuk

- Menjawab salam

- Memberikan

tanggapan terhadap

pertanyaan guru

- Mendengarkan dan

memperhatikan

penjelasan guru

- Mengerjakan soal

yang diberikan guru

15’

55’

Page 68: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

Penutup

mengerjakannya

dipapan tulis

- Membahas soal

yang yang

dikerjakan siswa

- Memberikan

kesempatan siswa

untuk bertanya

- Memberikan

umpan balik

terhadap pertanyaan

siswa

- Memberikan

pertanyaan berkaitan

dengan materi yang

sudah dipelajari

20'

II

Pembuka

Isi

- Memberi salam

- Memotivasi siswa

dengan mengajukan

pertanyaan :

1. apa yang dapat

kamu cirikan dari

bunyi, setelah

mengetahui

pengertiannya ?

2. Aplikasi apa saja

yang dapat kamu

lihat pengenai bunyi

dalalam kehidupan

sehari- hari

- Menjelaskan

karakteristik bunyi,

- Menjawab salam

- Memberikan

tanggapan terhadap

pertanyaan guru

- Mendengarkan dan

memperhatikan

15’

55’

Page 69: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

Penutup

resonansi,

pemantulan bunyi

- Memberikan

contoh soal untuk

menghitung

kedalaman laut

- Memberikan soal

kepada siswa dan

menyuruh salah

seorang siswa untuk

mengerjakannya

dipapan tulis.

- Memberikan

kesempatan siswa

untuk bertanya

- Memberikan

umpan balik

terhadap pertanyaan

siswa

penjelasan guru

- Mengerjakan soal

yang diberikan guru

- Memberikan

pertanyaan berkaitan

dengan materi yang

sudah dipelajari

20’

Page 70: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

Lampiran 4

Tes hasil belajar

No Indikator Ranah

Kognitif

Soal Penyelesaian

1.

2.

Siswa mampu

menyebutkan

penyebab terjadinya

bunyi

Siswa mampu

meninjau sifat bunyi

C1

C1

C3

C3

C2

Bunyi akan terjadi atau timbul karena…

a. terjadinya pemanasan sebuah benda

b. adanya benda yang bergetar

c. bertemunya atom- atom yang ada dalam benda

tersebut

d. keseimbangan suatu benda

Yang bukan sifat bunyi adalah…

Bunyi merambat memerlukan medium

a. Bunyi merupakan gelombag longitudinal

b. Bunyi dikatakan keras jika frekuensinya tinggi

c. Cepat rambat bunyi diudara bergantung pada suhu

udara

d. Cepat rambat bunyi di udara bergantung pada

suhu udara

b. Adanya benda yang

bergetar

d. d. Bunyi di katakan

keras jika frekuensinya

tinggi

Page 71: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

3.

4.

5.

Siswa mampu

menentukan cepat

rambat bunyi

Siswa mampu

menentukan frekuensi

bunyi yang terjadi

Siswa mampu

C4

C2

C2

C3

C1

Suara tembakan terdengar 0,5 detik sesaat setelah

tembakan terhadap pendengar yang berada 75 m dari

tempat kejadian. Cepat rambat bunyi tembakan di tempat

itu adalah……..

a. 150 m/s b. 250 m/s

c. 300 m/s d. 400 m/s

Periode suatu bunyi 0,08 sekon, maka bunyi tersebut

termasuk…….

a. Audiosonik b. Infrasonik

c. Ultrasonik d. Supersonik

Cepat rambat bunyi diudara bergantung pada …

a. 150 m/s

waktu (t )= 0,5 sekon

jarak ( s )= 75 meter

maka

v = s

t

v = 75 m

0.5 s

V = 150 m/s

b. Ultrasonik

periode ( T ) = 0,08 sekon

maka :

f= 1 T = 1 0,08 = 12,5 Hz < 20 Hz

Page 72: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

6.

7.

menjelaskan faktor

yang mempengaruhi

cepat rambat

Siswa mampu

menganalisis dua buah

benda ynag memiliki

frekuensi berbeda

Siswa mampu

menjelaskan ketika

amplitudo sumber

C2

C4

C1

C2

C1

C2

a. Tekanan udara b. Amplitudo

c. Suhu udara d. Warna bunyi

Dua buah garpu tala memiliki frekuensi masing- masing

420 hz dan 530 Hz. Apabila kedua garputala tersebut

dibunyikan bersamaan, maka

a. Kecepatan bunyi garputala pertama lebih kecil

dari pada kedua

b. Kecepatan bunyi garputala lebih besar dari pada

garputala kedua

c. Kecepatan bunyi garputala pertama sama dengan

garputala kedua

d. Panjang gelombang garputala pertama lebih kecil

dari yang kedua

Semakin besar amplitudo sebuah sumber bunyi maka …

a. Tidak terdengar bunyi

b. Terdengar bunyi tetapi lemah

c. Suhu udara

a. Kecepatan bunyi

garputala pertama lebih

kecil dari pada kedua

c. Terdengar bunyi yang

semakin keras

Page 73: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

8.

9.

bunyi diperbesar

Siswa mampu

memahami

karakteristik bunyi

Siswa mampu

menentukan panjang

kolom udara ketika

terjadi resonansi

C1

C2

C3

C2

c. Terdengar bunyi yang semakin keras

d. Terdengar bunyi yang semakin lemah

Seorang pria dan wanita sedang menyanyikan lagu

dengan frekuensi yang sama, tetapi ada yang terdengar

berbeda hal ini disebabkan oleh adanya …

a. Nada- nada tambahan

b. Amplitudo yang berbeda

c. Cepat rambat bunyi yang berbeda

d. Kerdam

Pada saat terjadi resonanasi pertama panjang kolom udara

adalah 80 cm, maka saat terjadi resonansi kedua panjang

kolom udara adalah…..

a. 160 cm b. 200 cm

c. 240 cm d. 320 cm

b.Amplitudo yang

berbeda

c. 240 cm

L1 = 80 cm

L1 = ¼

80 = ¼

= 320 cm

Maka :

L2 = ¾

Page 74: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

10.

11.

Siswa mampu

mengetahui terjadinya

resonansi

Siswa mampu

memperkirakan apa

yang terjadi

Resonansi akan terjadi apabila…

a. Gelombang pantul memiliki frekuensi daur

amplitudo yang berbeda

b. Gelombang pantul dan gelombang asli memiliki

frekuensi yang sama

c. Gelombang pantul dan gelombang asli memiliki

frekuensi yang sam dan amplitudo yang berbeda

d. Ada garputala

Bunyi kereta api sudah terdengar jika telinga di dekatkan

pada rel sekalipun kereta masih jauh. Hal ini merupakan

bukti bahwa…

a. Bunyi dapat merambat melalui besi

b. Udara tidak dapat merambatkan bunyi kereta api

c. Bunyi kereta api sangat nyaring

d. Rel kareta api terbuat dari besi

L2 = ¾ x 320 cm

L2 = 240 cm

b. Gelombang pantul dan

gelombang asli memiliki

frekuensi yang sama

a. bunyi dapat merambat

melalui besi

Page 75: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

12.

13.

14.

Siswa mampu

menganalisis yang

beresonansi melalui

gambar

Siswa mampu

menyebutkan factor

resonanasi kolom

udara pada tabung

Siswa mampu

memahami

pemantulan bunyi

a. Perhatikan gambar dibawah ini

A C E

Bandul yang akan mengalami resonansi jika di ayunkan

adalah……..

a. B dan C b. C dan D

c. A dan E d. B dan E

Resonansi pada kolom udara dapat terjadi apabila pada panjang kolom udara dalam tabung sama dengan…

a.Bilangan ganjil kali setengah panjang gelombangb.Bilangan genap kali setengah panjang gelombangc. Bilangan ganjil kali satu panjang gelombangd.Bilangan genap kali seperempat panjang

gelombang

Dalam kehidupan sehari- hari, di temukan kejadian pemantulan gelombang seperti berikut ini, kecuali…..

a. Nada yang berubah pada alat musikb. Gema yang terjadi dalam gua

c. A dan E

a. bilangan ganjil kali

setengah panjang

gelombang

d. gelombang panjang

yang diterima antena

Page 76: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

15.

16.

Siswa mampu

menyebutkan faktor-

faktor yang

mempengaruhi dawai

Siswa mampu

memahami

pemantulan

gelombang

c. Gaung dalam ruang bioskopd. Gelombang panjang yang diterima antena

b. Pada sebuah dawai berlaku :(1) Nadanya tinggi bila dawai tersebut panjang(2) Bila luas penampangnya besar, nadanya rendah (3) Jika bahannya bermassa jenis besar, nadanya akan

tinggi(4) Semakin kencang ( tegang ) dawai tersebut semakin

tinggi nadanya Pernyataan diatas yang benar adalah….a. 1,2, dan 3 b. 1 dan 3c. 2 dan 4 d. 4 saja

Pernyataan yang benar mengenai hukum pemantulan bunyi adalah ……

a. Bunyi datang, garis normal, dan bunyi pantul terletak pada satu bidang, sudut datang lebih kecil dari sudut pantul

b. Bunyi datang, garis normal, dan bunyi pantul terletak pada satu garis, sudut datang sama dengan sudut pantul

c. Bunyi datang, garis datang dan bunyi pantul terletak pada satu bidang, sudut datang sama dengan sudut pantul

d. Bunyi datang, garis normal, dan bunyi pantul terletak pada satu bidang, sudut datang tidak

c. 2 dan 4

b. bunyi datang, garis

normal dan bunyi pantul

terletak pada satu garis,

sudut datang sama dengan

sudut pantul

Page 77: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

17.

18.

19.

Siswa mampu

mendefenisikan

pengertian gaung

Siswa mampu

memahami pengertian

dari gema

Siswa mampu

menentukan

kedalaman laut

sama dengan sudut pantul

Gaung atau kerdam adalah bunyi pantul yang …..a. Terdengar setelah bunyi aslib. Terdengar hampir bersamaan setelah bunyi aslinya c. Sebagian terdengar bersamaan denagn bunyi asli d. Mengikuti bunyi asli

Bila berteriak di mulut sumur yang dalam terdengar bunyi ulang dari dalam sumur, bunyi ulang tersebut dinamakan….a. Gema b. Desah c. Gaung d. Resonansi

Dari permukaan air laut, sinyal bunyi di kirim ke dasar laut. Sinyal tersebut diterima kembali setelah 12 sekon, jika cepat rambat bunyi dalam air adalah 1800 m/s, maka kedalaman laut ditempat tersebut adalah…..a. 3000 m b. 5400 mc. 8100 m d. 10800 m

b. terdengar hampir bersamaan setelah bunyi aslinya

a. Gema

d. 10.800 m waktu = 12 sekon cepat rambat bunyi (v)=1800 m/s

v = 2s t s = vt 2s = 1800. 12

Page 78: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

20. Siswa mampu

membedakan antara

gema dengan gaung

Salah satu perbedaan antara gema dan gaung adalah…a. Gaung memperjelas bunyi asli, sedangkan gema

mengaburkan bunyi asli b. Gaung mengaburkan bunyi asli, sedangkan gema

memperjelas bunyi aslic. Jarak dinding pantul yang menghasilkan gaung

lebih pendek d. Selang waktu datangnya gaung lebih cepat

2s = 10.800 mb. Gaung mengaburkan bunyi asli, sedangkan gema memperjelas bunyi asli.

Page 79: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)
Page 80: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

Lampiran 5TES HASIL BELAJAR

Bidang studi : FisikaMateri pokok : BunyiKelas/ semester : VIII/IITahun ajaran : 2007/2008Waktu : 60 menit

Petunjuk :1. Tuliskan terlebih dahulu nama, kelas pada lembar jawaban yang

telah tersedia2. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dan beri tanda X

(silang) pada salah satu jawaban yang dianggap paling benar pada lembar jawaban.

1. Bunyi akan terjadi atau timbul karena…..a. Terjadi pemanasan pada sebuah bendab. Adanya benda yang bergetarc. Bertemunya atom-atom yang ada dalam benda tersebutd. Keseimbangan suatu benda

2. Yang bukan sifat bunyi adalah….a. Bunyi merambat memerlukan bunyib. Bunyi dikatakan keras jika frekuensinya tinggic. Bunyi merupakan gelombang longitudinal d. Cepat rambat bunyi di udara bergantung pada suhu udara

3. Suara tembakan terdengar 0,5 detik sesaat setelah tembakan terhadap pendengar yang berada 75 m dari tempat kejadian. Cepat rambat bunyi tembakan di tempat itu adalah…..a. 150 m/s b. 250 m/s c. 300 m/s d. 400 m/s

4. Periode suatu bunyi 0,08 sekon, maka bunyi tersebut termasuk…..a. Audiosonik b. Infrasonik c. Ultrasonik d. Suprasonik

5. Cepat rambat bunyi di udara bergantung pada…..a. Tekanan udara b. Amplitudo c. Suhu udara d. Warna bunyi

6. Dua buah garputala meiliki frekuensi masing-masing 420 Hz dan 530 Hz. Apabila kedua garputala tersebut dibunyikan bersamaan, maka….a. Kecepatan bunyi garputala pertama lebih kecil dari pada garputalakeduab. Kecepatan bunyi garputala pertama lebih besar dari pada garputala keduac. Kecepatan bunyi garputala pertama sama dengan garputala keduad. Panjang gelombang garputala 1lebih kecil dari pada garputala 2

7. Semakin besar amplitudo sebuah sumber bunyi, maka…..a. Tidak terdengar bunyib. Terdengar bunyi tetapi lemah c. Terdengar bunyi yang semakin kerasd. Terdengar bunyi yang semakin lemah

8. Seorang pria dan wanita sedang menyanyikan lagu dengan frekuensi yang sama, tetapi ada terdengar berbeda hal ini disebabkan oleh adanya….a. Nada-nada tambahan c. Cepat rambat bunyi yang berbedab. Amplitudo yang berbeda d. Kerdam

Page 81: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

9. Pada saat terjadi resonansi pertama panjang kolom udara adalah 80 cm, maka saat terjadi resonansi kedua panjang kolom udara adalah….a. 160 cm b. 200 cm c. 240 cm d. 320 cm

10. Faktor yang tidak mempengaruhi tinggi nada suatu senar adalah…..a. Tegangan senar c. Massa jenis senar b. Kualitas senar d. Bahan senar

11. Bunyi kereta api yang sudah terdengar jika telinga didekatkan pada rel sekalipun kereta masih jauh. Hal ini merupakan bukti bahwa….a. Bunyi dapat merambat melalui besib. Bunyi kereta api sangat nyaringc. Udara tidak dapat merambatkan bunyi kereta api d. Rel kereta api terbuat dari besi

12. Perhatikan gambar di bawah ini:

B D A C E

Bandul yang akan mengalami resonansi jika diayunkan adalah….a. B dan C c. A dan Eb. C dan E d. B dan E

13. seorang anak berteriak menghadap dinding pantul, 4 detik kemudian terdengar bunyi pantulannya. Bila cepat rambat bunyi pada saat itu 340 m/s, jarak anak tersebut dengan dinding pantulnya…..a. 1.360 meter c. 344 meter b. 680 meter d. 85 meter

14. Dalam kehidupan sehari-hari ditemukan kejadian gelombang seperti berikut ini, kecuali:a. Nada yang berubah pada alat musik c. Gaung dalam ruang bioskopb. Gema yang terjadi dalam gua d. Gelombang panjang yang

diterima antena15. Pada sebuah dawai berlaku:

1) Nadanya tinggi bila dawai tersebut panjang2) Bila luas penampangnya besar, nadanya rendah3) Jika bahannya bermassa jenis besar, nadanya akan tinggi4) Semakin kencang (tegang) dawai tersebut semakin tinggi nadanya

Pernyataan di atas yang benar adalah….a. 1, 2 dan 3 c. 2 dan 4b. 1 dan 3 d. 4 saja

16. Pernyataan yang benar mengenai hukum pemantulan bunyi adalah….a. Bunyi datang, garis normal, dan bunyi pantul terletak pada satu

bidang datar, sudut datang lebih kecil dari sudut pantul b. Bunyi datang, garis normal, dan bunyi pantul terletak pada satu

bidang datar, sudut datang sama dengan sudut pantul

Page 82: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

c. Bunyi datang, garis normal, dan bunyi pantul terletak pada satu bidang datar, sudut datang lebih besar dari sudut pantul

d. Bunyi datang, garis normal, dan bunyi pantul terletak pada satu bidang datar, sudut datang tidak sama dengan sudut pantul

17. Gaung atau kerdam adalah bunyi pantul yang….a. Terdengar setelah bunyi aslib. Terdengar hampir bersamaan setelah bunyi aslic. Sebagian terdengar bersamaan dengan bunyi asli d. Mengikuti bunyi asli

18. Bunyi yang dilepaskan ke dalam laut terdengar kembali setelah sekon. Cepat

rambat bunyi dalam air 1.500 m/s. jadi, dalamnya laut itu adalah….a. 137,5 m c. 750 mb. 375 m d. 1.500 m

19. Untuk mengukur kedalaman laut, gelombang bunyi ditembakkan tegak lurus ke dalam laut. Jika pantulan bunyi gema diterima setelah 20 sekon sedang cepat rambat bunyi dalam air 1.400 m/s, maka kedalaman lautnhya adalah…..

a. 140 meter c. 1.400 meter b.700 meter d. 2.800 meter 20. Salah satu perbedaan antara gema dengan gaung adalah…..

a. Gaung memperjelas bunyi asli, sedangkan gema mengaburkan bunyi aslib. Gung mengaburkan bunyi asli, sedangkan gema memperjelas bunyi aslic. Jarak dinding pantul yang menghasilkan gaung lebih pendekd. Selang waktu datangnya gaung lebih cepat

21. Resonansi pada kolom udara dapat terjadi apabila pada panjang kolom udara dalam tabung sama dengan…..a. Bilangn ganjil kali setengah panjang gelombangb. Bilangan genap kali setengah panjang gelombangc. Bilangan ganjil kali satu panjang gelombangd. Bilangan genap lkali sepermpat panjang gelombang

22. Dari permukaan air laut, sinyal bunyio dikirim ke dasar laut. Sinyal tersebut diterima kembali setelah 12 sekon, jika cepat rambat bunyi dalam air adalah 1800 m/s, maka kedalaman laut ditempat tersebut adalah…..a. 3.000 m c. 5.400 mb. 8.100 m d. 10.800 m

23. Besarnya frekuensi sumber bunyi berpengaruh pada…..a. Frekuensinya akan lebih tinggi c. Frekuensinya akan lebih rendahb. Nadanya akan lebih rendah d. Nadanya akan lebih rendah

24. Resonansi terjadi apabila….a. Gelombang pantul memiliki frekuensi daur amplitudo berbedab. Gelombang pantul dan gelombang asli memiliki frekuensi yang samac. Gelombang pantul dan gelombang asli memilki frekuensi yang sama dan

amplitudo yang berbedad. Ada garputal

Page 83: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

Lampiran 7SKOR PRETES SISWA

A. KELAS EKSPERIMEN

No Nama Siswa Item Skor1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1. Hendra Syahputra 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 82. Iskandar 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 73. Nurliani nasution 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 74. Rafika putrid 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 85. Safrina lubis 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 86. Kumala sari 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 87. Aulia kartika 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 78. Ahmad pramono 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 69. Nurul risky 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 610. Rini Amelia 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 711. Suci ramadhani 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 512. Tesa Amanda 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 313. Taufiq arrasyid 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 514. Zainal arifin 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 515. Abdul azis 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 416. Darmendra 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 217. Afriya gumbala 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 918. Azwar Siddiq 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 719. Khairuddin 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 620. M.Fauzi koto 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 621. Mutiara ananda 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 522. Nurfenti 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 323. Putri moetya 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 324. Nurhayati 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 225. Syahrial winanda 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 526. Rio pratama 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 627. Riki hidayat 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 728. Nia diniati 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 729. Kartika harahap 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 630. M. Yasser fadli 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 431. Nur fadillah 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 5

Page 84: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

B. KELAS KONTROL

No Nama Siswa Item Skor1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1. Junita warni 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 52. Rudi irawan 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 83. Desi hariati 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 74. Fatma hayati 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 75. Syakila hsb 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 56. Cintya aulia 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 57. Hendra 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 68. Nurlaila 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 89. Siti khodijah 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 610. Isma wahyuni 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 711. Kartika sari 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 312. M. Hamid Nst 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 513. Risky susanti 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 214. Nila silvia 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 515. Abdi R 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 316. Hariyadi 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 317. Lilies ayunda 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 718. Safitri H 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 719. Merry jelita 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 820. Nadya sarah 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 821. Imran ahmadi 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 622. Amanda P 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 623. Zainuddin 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 724. Jefry maulana 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 725. Nurfika andini 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 526. Ahmad syaf’i 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 227. Mila irawati 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 528. Farah risky 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 829. Mariana 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 330. Sucipto 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 231. Sri wahyuni 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 832. Wenny widya 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 733. Sariana M 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 634. Bobby Y 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 6

Page 85: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

Lampiran 8SKOR POSTES SISWA

A. KELAS EKSPERIMEN

No Nama Siswa Item Skor1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1. Rafika putrid 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 182. Aulia kartika 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 133. Rini Amelia 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 154. Nia diniati 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 165. Khairuddin 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 116. Nurfadillah 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 117. M. Yasser 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 88. Kumala sari 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 59. Zainal arifin 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 610. M. Fauzi koto 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 611. Nurliani Nst 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1812. Taufiq arrasyid 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1613. Iskandar 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1714. Hendra syahputra 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1715. Nurhayati lubis 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 916. Afriya gumbala 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 717. Riki hidayat 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 818. Ahmad pramono 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 619. Safrina 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 520. Nurfenti 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1221. Azwar siddiq 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1222. Darmendra 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1423. Suci ramadani 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1724. Abdul azis 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1025. Putri moteya 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1426. Nurul risky 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1627. Kartika harahap 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1528. Syahrial ananda 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1429. Mutiara ananda 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1430. Tesa Amelia 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1431. Rio pratama 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4

Page 86: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

B. KELAS KONTROL

No Nama Siswa Item Skor1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1. Hariyadi 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 92. Mariana 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 33. Sariana 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 84. Syakila 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 85. Nurfika andini 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 116. Hendra 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 107. Imran ahmadi 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 118. Mila irawati 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 149. Abdi Ramadan 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 410. Sri wahyuni 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1611. Fatma hayati 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 912. Lilis ayunda 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1513. Jefri maulana 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1514. Amanda P 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 515. Sucipto 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 816. Bobby Y 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1117. Junita warni 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1118. Zainuddin 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 919. Safitri H 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1020. Nila silvia 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 321. Merry jelita 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 922. Isma wahyuni 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1223. Desi hariyati 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 324. Wenny widya 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 925. Nurlaila 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 926. Rudi irawan 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1227. Farah risky 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1328. Nadya sarah 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1329. Siti khodijah 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1730. Kartika sari 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 831. M. hamid 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1332. Rizky susanti 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 433. Cintya aulia 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 434. Ahmad Syafi’I 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 13

Page 87: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

Lampiran 9Perhitungan Validitas Tes Hasil Belajar Siswa

Untuk mengetahui validitas butir tes prestasi belajar siswa menggunakan

rumus korelasi product moment angka kasar, yaitu :

Keterangan :

= Koefisien korelasi antara ubahan X dan ubahan Y

= Jumlah skor distrubusi X

= Jumlah skor total

= Jumlah perkalian skor X dan Y

N = Jumlah siswa

= Jumlah kuadrat skor distribusi X

= Jumlah kuadrat skor total

Perhitungan Validitas untuk item nomor 1

= 22

= 593

= 10509

= 419

Sehingga r hitung adalah :

= 0,711

Secara lengkap di bawah ini disajikan hasil perhitungan validitas tes hasil

belajar siswa dapat dilihat dari tabel berikut ini:

Ringkasan Perhitungan Validitas Tes Hasil Belajar Siswa

Page 88: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

No Item (5%)

Keterangan

1 0,711 0,329 Valid 2 0,450 0,329 Valid

3 0,427 0,329 Valid 4 0,348 0,329 Valid 5 0,420 0,329 Valid 6 0,515 0,329 Valid 7 0,476 0,329 Valid 8 0,346 0,329 Valid 9 0,334 0,329 Valid 10 -0,024 0,329 Tidak Valid11 0,567 0,329 Valid 12 0,441 0,329 Valid 13 0,105 0,329 Tidak Valid14 0,411 0,329 Valid 15 0,420 0,329 Valid 16 0,468 0,329 Valid 17 0,374 0,329 Valid 18 0,108 0,329 Tidak Valid19 0,117 0,329 Tidak Valid20 0,468 0,329 Valid 21 0,401 0,329 Valid 22 0,661 0,329 Valid 23 0,115 0,329 Tidak Valid24 0,415 0,329 Valid 25 0,547 0,329 Valid

Setelah dikonsultasikan dengan pada taraf signifikansi 5% dan

N= 36, maka dari butir soal diketahui yang tidak valid sebanyak 5 butir yaitu

nomor 10,13,18,19 dan 23. sehingga 20 butir yang valid digunakan untuk

menjaring data penelitian.

Lampiran 10

Page 89: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

Perhitungan Reliabilitas Tes Prestasi Belajar Siswa

Reliabilitas tes prestasi belajar siswa dihitung dengan menggunakan rumus

kuder-Richarson (KR-20) yaitu :

Dimana : = Reliabilitas instrumen

n = Jumlah butir soal

= Varians total

= Jumlah varians setiap butir soal

Sebelu, menghitung reliabilitas tes terlebih dahulu dicari varians total dan

jumlah vasians setiap butir soal:

Sehingga dapat dihitung varians total :

=

= 20,249

Sehingga reliabilitas tes adalah:

= 0,770

Dari perhitungan diatas didapat harga indeks reliabilitas tes prestasi hasil

belajar siswa sebesar 0,770. setelah dikonsultasikaan dengan indeks korelasi maka

tes termasuk dalam katagori tinggi.

Lampiran 11

Perhitungan Indeks Kesukaran Tes Hasil Belajar Siswa

Page 90: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

Untuk mengetahui indeks kesukaran soal dihitung dengan menggunakan

rumus sebagai berikut:

Keterangan :

P = Indeks kesukaran soal

B = Banyaknya subjek yang menjawab benar

J = Jumlah subjek yang menjawab soal

Sebagai contoh, perhitungan indeks kesukaran soal nomor 1 sebagai

berikut : B = 22

JS= 36

Sehingga indeks kesukaran :

Ringkasan perhitungan indeks kesukaran butir tes hasil belajar siswa dapat

dilihat pada tabel berikut ini :

Page 91: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

NoItem B P Status

1 22 0.611 Sedang 2 24 0.667 Sedang3 25 0.694 Sedang4 25 0.694 Sedang5 26 0.722 Mudah6 24 0.667 Sedang7 24 0.667 Sedang8 24 0.667 Sedang9 25 0.694 Sedang10 8 0.222 Sukar 11 24 0.667 Sedang12 25 0.694 Sedang13 26 0.722 Mudah14 24 0.667 Sedang15 26 0.722 Mudah16 25 0.694 Sedang17 23 0.693 Sedang18 12 0.333 Sukar 19 27 0.750 Mudah20 24 0.667 Sedang21 25 0.694 Sedang22 26 0.722 Mudah23 28 0.778 Mudah24 25 0.694 Sedang25 25 0.694 Sedang

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 25 butir soal yang disediakan

terdapat 1 butir soal dalam kategori sukar, 18 butir soal dalam kategori sedang,

dan 6 butir soal dalam kategori mudah.

Lampiran 12

Page 92: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

Perhitungan Indeks Diskriminasi ( Daya Beda ) Butir Tes Hasil Belajar

Siswa

Untuk mengetahui daya beda butir tes hasil belajar dilakukan

pengelompokkan yaitu kelompok atas dan kelompok bawah :

Kelompok Atas

No Nama Siswa Skor 1. Rizky bela 232. Ratih insyiriah 233. Nurhafizah 234. Rabiatun 225. Rizky kurniawan 216. Khairatunnisa 217. M. Said 218. M. Roni 219. Sri astuti 2110. Rizky satria 20

Kelompok Sedang

11. Suci wulandari 2012. Irma ramadani 2013. Furnnisa dewi 1914. Ahmad zulkifli 1915. Rama irani 1916. Siti hajar 1817. Wahyudi 1818. Mariana 1819. Tri windasari 1620. Rizky ananda 1621. M. Ikhsan 1522. Eko hariadi 1523. Lela handayani 1524. Putri sarah 1425. Arnan ardiansyah 1426. Desi nidrayanti 14

Kelompok Bawah

27. Rahmat hidayat 1428. Fatima Nst 1329. Yuni herlina 1330. Irma silvia 1231. Siti nadra 1232. Lia aristatry 1133. Sarifah 934. Fitria sari 935. Fahmi fauzi 736. Nurhayati 7

Page 93: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

sebagai contoh perhitungan indeks diskriminasi butir soal nomor 1 sebagai

beriut :

Sehingga :

Berdasarkan perhitungan di atas indeks diskriminasi butir soal nomor 1

termasuk dalam kategori baik.

Ringkasan Perhitungan Indeks Diskriminasi Butir Tes Hasil Belajar Siswa

NoItem

Status

1. 10 4 10 0,6 Baik 2. 10 4 10 0,6 Baik3. 8 4 10 0,4 Cukup 4. 8 4 10 0,4 Cukup5. 9 5 10 0,4 Cukup6. 10 2 10 0,8 Sangat baik 7. 10 5 10 0,5 Baik8. 8 6 10 0,2 Jelek 9. 8 5 10 0,3 Cukup10. 2 2 10 0 Jelek11. 10 3 10 0,7 Baik12. 9 4 10 0,5 Baik13. 8 8 10 0 Jelek14. 7 3 10 0,4 Cukup15. 9 5 10 0,4 Cukup16. 10 4 10 0,6 Baik17. 8 4 10 0,4 Cukup18. 4 4 10 0 Jelek19. 9 7 10 0,2 Jelek20. 10 3 10 0,7 Baik21. 9 4 10 0,5 Baik22. 10 4 10 0,6 Baik23. 9 7 10 0,2 Jelek24. 10 4 10 0,6 Baik25. 10 3 10 0,7 Baik

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 25 butir soal yang

disediakan 1 butir dalam kategori sangat baik, 11 butir dalam kategori baik, 8

butir dalam kategori cukup, dan 5 butir dalam kategori jelek.

Page 94: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

Lampiran 13

Data Nilai Postes Siswa

No Nama Nilai 1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.12.13.14.15.16.17.18.19.20.21.22.23.24.25.26.27.28.29.30.31.

Rio PratamaKumala SariSafrina Zainal ArifinM. Fauzi Ahmad PramonoAfriya Gumbala M. Yasser Riki HidayatNurhayati LubisAbdul Azis KhairuddinNur FadillahNurfentiAzwar SiddiqAulia KartikaDamendra Putri MoteyaSyahriyalMutiara AnandaTesa Amanda Rini AmeliaKartini Nia DiniatiTaufiq ArrasyidNurul RizkyIskandarHendra Syahputra Suci Ramadhani Nurliani Rafika Putri

22,52,53333,5444,555,55,5666,5777777,57,58888,58,58,599

No Nama Nilai 1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.12.13.14.15.16.17.18.19.20.21.22.23.24.25.26.27.28.29.30.31.32.33.34.

MarianaNila SilviaDesi HariyatiAbdi RamadhanRizky Susanti Cintya AuliaAmanda PratiwiSariana SyakilaSuciptoKartika SariHariyadiLilis AyundaZainuddinMerry JelitaWenny WidyaNurlailaSafitri HandayaniHendra Nurfika AndiniImran AhmadiBobby YolandaJunita WarniIsma WahyuniRudiIrawan FarahRizky Nadya SarahM. HamidAhmad Syafi’iMila IrawatiFatma HayatiJefri MaulanaSri WahyuniSiti Khodijah

1,51,51,52222,544444,54,54,54,54,54,5555,55,55,55,5666,56,56,56,577,57,588,5

Page 95: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

Lampiran 14

Data Nilai Pretes Siswa

No Nama Nilai 1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.12.13.14.15.16.17.18.19.20.21.22.23.24.25.26.27.28.29.30.31.

Darmendra Nurhayati LubisTesa AmandaNurfentiPutri MoteyaAbdul Azis M. Yasser Suci Ramadhani Taufiq ArrasyidZainal ArifinMutiara AnandaSyahriyalNur FadillahAhmad PramonoNurul RizkyKhairuddin M. Fauzi Rio PratamaKartini IskandarNurliani Aulia KartikaRini AmeliaAzwar SiddiqRiki HidayatNia DiniatiHendra SyahputraRafika PutriSafrina Kumala SariAfriya Gumbala

11

1.51,51.522

2,52,52,52,52,52,5333333

3,53,53,53,53,53,53,54444

4,5

No Nama Nilai

Page 96: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

1.2.3.4.5.

Rizky Susanti Ahmad Syafi’iSucipto

111

6.7.8.9.10.11.12.13.14.15.16.17.18.19.20.21.22.23.24.25.26.27.28.29.30.31.32.33.34.

Kartika SariAbdi RamadhanHariyadiMarianaJunita WarniSyakilaCintya AuliaM. HamidNila SilviaNurfika AndiniMila IrawatiHendra Siti KhodijahImran AhmadiAmanda PratiwiSariana Bobby YolandaDesi HariyatiFatma HayatiIsma WahyuniLilies AyundaSafitri HandayaniZainuddinJefri MaulanaWenny WidyaRudi IrawanNurlailaMerry JelitaNadya SarahFarah RizkySri Wahyuni

1,51,51,51,52,52,52,52,52,52,52,5333333

3,53,53,53,53,53,53,53,5444444

Page 97: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

Lampiran 15Tabel Distribusi Frekuensi

A. Data Pretes

NilaiX

Kelas Eksperimen Kelas KontrolF X2 FX FX2 F X2 FX FX2

1,0 2 1 2 2 2 1 3 31,5 3 2,25 4,5 6,75 4 2,25 6 92,0 2 4,0 4 8 - - - -2,5 6 6,25 15 37,5 7 6,25 17,5 43,753,0 6 9,0 18 54 6 9 18 543,5 7 12,25 24,5 85,75 8 12,25 28 984,0 4 16,0 16 64 6 16 24 964,5 1 20,25 4,5 20,25 - - - -

Jumlah 31 71 88,5 278,25 34 87,775

A. Data Postes

NilaiX

Kelas Eksperimen Kelas KontrolF X2 FX FX2 F X2 FX FX2

1,5 - - - - 3 2,25 4,5 6,752,0 1 4 2 4 3 4 6 122,5 2 6,25 5 12,5 1 6,25 2,5 6,253,0 3 9 9 27 - - - -3,5 1 12,25 3,5 12,25 - - - -4,0 2 16 8 32 4 16 16 644,5 1 20,25 4,5 20,25 6 20,25 27 121,55,0 1 25 5 25 2 25 10 1255,5 2 30,25 11 60,5 4 30,25 22 1216,0 2 36 12 72 2 36 12 726,5 1 42,25 6,5 42,25 4 42,25 26 1697,0 5 49 35 245 1 49 7 497,5 2 56,25 15 112,5 2 56,25 15 112,58,0 3 64 24 192 1 64 8 648,5 3 72,25 25,5 216,75 1 72,25 8,5 72,259,0 2 81 18 162 - - - -

Jumlah 31 523,75 184 1236 34 423,75 164,5 995,75

Page 98: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

Lampiran 16

PERHITUNGAN RATA-RATA, STANDAR DEVIASI, DAN VARIANS

NILAI HASIL BELAJAR SISWA

A. Nilai Pretes

1. Kelas Eksperimen 2. Kelas Kontrol

Nilai rata-rata Nilai rata-rata

n = 31 n = 34

Σ FX = 88,5 Σ FX = 96,5

Σ FX2 = 278,5 ΣFX2=303,75

Standar deviasi Standar deviasi

S = S =

Varians Varians

S2 = 0,85 S2 = 0,90

B. Nilai Postes

A. KELAS EKSPERIMEN B. KELAS KONTROL

Nilai rata-rata Nilai rata-rata

n = 31 n = 34

Σ FX = 184 Σ FX = 164,5

Σ FX2 = 1236 ΣFX2=995,75

Page 99: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

Standar deviasi Standar deviasi

S = S =

Varians Varians

S2 = 4,80 S2 = 6,05

Page 100: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

Lampiran 17

UJI NORMALITAS DATA

A. Data Pretes

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

1,0 2 -2,01 0,0222 0,0465 0,0243 3 -1,93 0,0268 0,0880 0,06141,5 3 -1,47 0,0708 0,1271 0,0563 4 -1,41 0,0793 0,2059 0,12662,0 2 -0,93 0,1762 0,2743 0,0981 - - - - -2,5 6 -0,38 0,3520 0,4761 0,1241 7 -0,36 0,3594 0,4118 0,05243,0 6 0,16 0,5636 0,6129 0,0493 6 0,17 0,5675 0,5882 0,02073,5 7 0,7 0,7580 0,8387 0,0807 8 0,70 0,7580 0,8235 0,06554,0 4 1,24 0,8925 0,9677 0,0751 6 1,22 0,8888 1,0000 0,11124,5 1 1,78 0,9625 1,0000 0,0375 - - - - -

maka data berdistribusi normal maka data berdistribusi normal

B. Data PostesKelas Eksperimen Kelas Kontrol

1,5 - - - - - 3 -1,36 0,0869 0,0882 0,00132,0 1 -1,80 0,0359 0,0322 0,0037 3 -1,55 0,1251 0,1765 0,05142,5 2 -1,57 0,0582 0,0970 0,0388 1 -0,95 0,1711 0,2059 0,03483,0 3 -1,34 0,0901 0,1935 0,1034 - - - - -3,5 1 -1,11 0,1335 0,2258 0,0923 - - - - -4,0 2 -0,88 0,1894 0,2903 0,1009 4 -0,34 0,3669 0,3235 0,04344,5 1 -0,66 0,2548 0,3226 0,0678 6 -0,14 0,4443 0,5000 0,05575,0 1 -0,43 0,3336 0,3548 0,0212 2 0,07 0,5279 0,5588 0,03095,5 2 -0,20 0,4207 0,4194 0,0013 4 0,27 0,6064 0,6764 0,07006,0 2 -0,03 0,5120 0,4839 0,0281 2 0,47 0,6808 0,7353 0,05456,5 1 -0,26 0,6026 0,5161 0,0865 4 0,68 0,7517 0,8294 0,07777,0 5 0,49 0,6879 0,6774 0,0105 1 0,88 0,8106 0,8824 0,07187,5 2 0,71 0,7611 0,7419 0,0193 2 1,08 0,8599 0,9412 0,08138,0 3 0,94 0,8264 0,8387 0,0123 1 1,29 0,9015 0,9706 0,06918,5 3 1,17 0,8790 0,9355 0,0565 1 1,49 0,9919 1,0000 0,06819,0 2 1,40 0,9192 1,0000 0,0808 - - - - -

maka data berdistribusi normal maka data berdistribusi normal

Lampiran 18UJI HOMOGENITAS DATA

A. Uji homogenitas data pretes

Page 101: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

Varians kelas eksperimen (S12) = 0,85

Varians kelas kontrol (S22) = 0,90

F hitung =

= = 1,059

Untuk α = 0,10 dan Ftabel = F1/2α (n1 – 1, n2 – 1), dk pembilang =33 dan dk

penyebut 30 tidak ada dalam daftar distribusi F, maka untuk mencari harga Ftabel

dilakukan dengan interpolasi sebagai berikut :

Untuk dk = 30 dan α = 0,10 didapat F0,05 (30,30) = 1,84

Untuk dk = 40 dan α = 0,10 didapat F0,05 (30,40) = 1,79

Untuk dk = 30 dan α = 0,10 F0,05 (30,30) = R

R = 1,84 +

= 1,84 +

= 1,825

Dari perhitungan diperoleh Fhitung =1,059 dan Ftabel = 1,825. karena Fhitung < Ftabel

maka data petes kelas eksperimen dan kelas kontrol homogen.

B. Uji homogenitas data postes.

Varians kelas eksperimen (S12) = 4,80

Varians kelas kontrol (S22) = 6,05

F hitung =

=

= 1,260

Dari perhitungan diperoleh Fhitung =1,260 dan Ftabel =1,825. karena Fhitung < Ftabel

maka data postes kelas eksperimen dan kelas kontrol homogen.

Lampiran 19

UJI HIPOTESIS

1. Uji kesamaan dua rata-rata pretes

Page 102: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

; ;

n = 31

S12 = 0,85 S2

2 = 0,90 n = 34

Untuk ttabel pada taraf signifikan α = 0,05, dk = (n1 + n2 – 2) = 63 tidak ada

dalam daftar distribusi t, tetapi berada diantara dk = 60 dan dk =120. maka untuk

mencari harga ttabel dilakukan dengan interpolasi linier sebagai berikut :

Untuk dk = 60 dan α = 0,05 didapat t1-1/2α = t(0,975) = 2,00

Untuk dk = 120 dan α = 0,05 didapat t1-1/2α = t(0,975) = 1,98

Untuk dk = 63 dan α = 0,05 didapat t1-1/2α = t(0,975) = R

Maka R = 2,00 +

R = 2,00 + (-0,001)

R = 1,94

Jadi t(0,975,63) = 1,94

Dari perhitungan diperoleh thitung = 0,046 dan ttabel = 1,94. karena thitung < ttabel

maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan kemampuan awal yang

signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum diberikan

pembelajaran.

2. Uji Satu pihak rata-rata postes

; ;

n1 = 31

Page 103: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

S12 = 4,80 S2

2 = 6,05 n2 = 34

Syarat maka terima dan tolak jika t mempunyai harga-

harga lain. Derajat kebebasan untuk distribusi t adalah (n1 + n2 – 2) dengan

peluang . karena untuk dan (n1 + n2 – 2) = 63 berada diantara dk 60

dan 120 maka dihitung dengan interpolasi linear, yaitu:

Untuk dk= 60 didapat =167

Untuk dk= 120 didapaat = 1,66

= 1,67 + (0,05). (-0,01)

= 1,655

Karena maka ditolak dan diterima, sehingga

ada pengaruh dari pembelajaran Strategi Genius Learning.

Lampiran 26Angket Siswa

Nama : ………………………..Sekolah : ………………………..Kelas : ………………………..

Tandai jawaban yang kamu pilih untuk setiap pertanyaan. Jawaban boleh lebih dari satu.

Page 104: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

A. Minat siswa terhadap pelajaran fisika 1. Mata pelajaran yang kamu gemari:

a) Bahasa indonesia b) Fisika c) Sejarah d) Matematika e) Lain- lain (……………………………………………………………)

2. Bagaimana pendapatmu tentang mata pelajaran fisika? Tuliskan alasanmu.a) Mudah dan menyenangkanb) Sulit dan kurang menarikc) Biasa saja d) Lain- lain (……………………………………………………………)

3. Mata pelajaran yang kurang di gemari:a) Fisika b) Matematika c) Olah ragad) Bahasa inggris e) Lain- lain (……………………………………………………………)

4. Ada berapa buku panduan fisika yang kamu miliki?a) Tidak punyab) Satu bukuc) Dua bukud) Lain- lain (……………………………………………………………)

B. Kegiatan belajar mengajar fisika di sekolah 5. Bagaimana kegiatan belajar- mengajar fisika yang selama ini berlangsung

di kelas mu?a) Mencatat dan mengerjakan soal- soalb) Melakukan eksperimenc) Berdiskusi dan tanya jawabd) Lain- lain (……………………………………………………………)

6. Bagaimana cara belajar fisika di kelas yang kamu inginkan?a) Banyak praktikum dan demonstrasib) Banyak mengerjakan soalc) Belajar sambil bermaind) Lain- lain (……………………………………………………………)

7. Bagaimana pendapatmu tentang kegiatan belajar- mengajar pada mata pelajaran fisika di kelasmu? a) Menarik dan menyenangkanb) Sulit di pahami dan membosankanc) Biasa sajad) Lain- lain (……………………………………………………………)

C. Profil guru fisika8. Bagaimana pendapatmu tentang guru fisika yang mengajar di kelasmu?

Page 105: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

a) Ramah dan baik hati b) Tegas dan berwibawac) Galak dan jarang senyumd) Lain- lain (……………………………………………………………)

9. Bagaimana profil guru fisika yang kamu inginkan?a) Ramah dan bersahabat b) Tegas dan berwibawac) Pendiam dan jarang tersenyumd) Lain- lain (……………………………………………………………)

D. Nilai fisika siswa10. Bagaimana nilai fisika yang kamu peroleh selama ini?

a) Tidak memuaskan ( 0-4 )b) Memuaskan ( 8-9 )c) Cukup memuasakan ( 5-7 )d) Sangat memuaskan ( 10 )

11. Apa yang kamu harapkan dengan nilai fisika mu yang akan datang?a) Lebih baik lagib) Sudah cukup puas dengan nilai yang adac) Tidak pedulid) Lain- lain

(……………………………………………………………)

Tanjung pura, 2008 Responden

(………………………..)

Lampiran 27

DATA HASIL OBSERVASI ANGKET SISWA

Nama Sekolah : MTs- Azizi Medan Jumlah Responden : 36 orang Tanggal Pengambilan Data : 17 Maret 2008

Page 106: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

A. Minat siswa terhadap pelajaran fisika

No Pertanyaan Jawaban Jumlah Responden

1. Mata pelajaran yang digemari

a. Fisika b. Lain- lain

4 orang 32 orang

2. Mata pelajaran yang kurang digemari

a. Fisika b. Lain- lain

11 orang 15 orang

3. Pendapat tentang mata pelajaran fisika

a. Mudah dan menyenangkanb. Sulit dan kurang menarik c. Biasa saja d. Mudah- mudah rumit

2 orang 24 orang 3 orang 7 orang

4. Jumlah buku panduan pelajaran fisika yang dimiliki

a. Empat buku b. Dua buku c. Satu buku d. Tidak punya

-2 orang 31 orang 3 orang

B. Kegiatan belajar mengajar disekolah

No Pertanyaan Jawaban Jumlah Responden

5. Kegiatan belajar mengajar yang selama ini berlangsung disekolah

a. Mencatat dan mengerjakan soal

b. Melakukan eksperimenc. Berdiskusi dan tanya jawab d. Tidak berpendapate. Semua pilihan jawaban

28 orang

1 orang 3 orang 3 orang 1 orang

6. Cara belajar fisika yang diinginkan

a. Banyak praktikum dan demonstrasi

b. Banyak mengerjakan soal c. Belajar sambil bermain d. Santai tapi serius e. Praktikum, demonstrasi,

belajar sambil bermain f. Tidak berpendapat

9 orang

3 orang 15 orang 5 orang 4 orang

-

7. Pendapat tentang kegiatan belajar mengajar yang selama ini berlangsung disekolah

a. Menarik dan menyenangkan b. Sulit dipahamimembosankan c. Biasa saja d. Kadang menarik, kadang

membosankan e. Kurang suka

2 orang 18 orang

4 orang 10 orang

2 orang

Page 107: Skripsi Ruwaidah Nasution (FISIKA 2004)

C. Profil guru fisika

No Pertanyaan Jawaban JumlahResponden

8. Pendapat tentang guru fisika yang mengajar dikelas

a. Ramah dan baik hatib. Tegas dan berwibawa c. Galak dan jarang senyum d. Kurang senyum tapi ramahe. Galak, jarang tersenyum,

tegas dan berwibawa

3 orang 16 orang 5 orang 10 orang 2 orang

9. Profil guru fisika yang diinginkan

a. Ramah dan bersahabat b. Tegas dan berwibawa c. Pendiam dan jarang senyum d. Baik, ramah, murah senyum,

tegas dan berwibawa

10 orang 8 orang

-18 orang

D. Nilai fisika siswa

No Pertanyaan Jawaban JumlahResponden

10. Nilai fisika yang diperoleh

a. Tidak memuaskan ( 0-5 )b. Cukup memuaskan ( 6-7 )c. Memuaskan ( 8-9 )

4293

11. Harapan terhadap nilai fisika yang akan datang

a. Lebih baik lagib. Sudah cukup puas dengan

nilai yang ada

342