Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007
Transcript of Skripsi Rischa Mahmudhi Haris 07670007
iv
PENGEMBANGAN MEDIA BELAJAR MANDIRI BUKU CATATAN
BERBASIS KIMIA UNTUK SISWA SMA/MA KELAS X SEMESTER
GASAL PADA MATERI PERKEMBANGAN TEORI ATOM DAN
STRUKTUR ATOM
Skripsi
untuk memenuhi sebagian persyaratan
mencapai derajat Sarjana S-1
Program Studi Pendidikan Kimia
Diajukan oleh:
Rischa Mahmudhi Haris
07670007
Kepada:
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2011
v
vi
Endaruji Setiadi, S.Si.
NOTA DINAS KONSULTAN
Hal. : Skripsi Rischa Mahmudhi Haris
Kepada Yth. Dekan Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Yogyakarta
Assalamu’alaikum wr wb.
Setelah membaca, meneliti, dan menyarankan perbaikan seperlunya, kami
selaku pembimbing menyatakan bahwa skripsi saudara:
Nama : Rischa Mahmudhi Haris
NIM : 07670007
Prodi : Pendidikan Kimia
Judul : Pengembangan Media Belajar Mandiri Buku Catatan Berbasis
Kimia untuk Siswa SMA/MA Kelas X Semester Gasal pada Materi
Perkembangan Teori Atom dan Struktur Atom
Sudah memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Sains pada program studi pendidikan kimia.
Demikian yang dapat kami sampaikan. Atas perhatiannya kami ucapkan
terima kasih.
Wassalamu’alaikum wr wb.
Yogyakarta, 21 November 2011
Konsultan,
Endaruji Setiadi, S.Si.
NIP. --
iv
vii
Shidiq Premono, S.Pd.I.
NOTA DINAS KONSULTAN
Hal. : Skripsi Rischa Mahmudhi Haris
Kepada Yth. Dekan Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Yogyakarta
Assalamu’alaikum wr wb.
Setelah membaca, meneliti, dan menyarankan perbaikan seperlunya, kami
selaku pembimbing menyatakan bahwa skripsi saudara:
Nama : Rischa Mahmudhi Haris
NIM : 07670007
Prodi : Pendidikan Kimia
Judul : Pengembangan Media Belajar Mandiri Buku Catatan Berbasis
Kimia untuk Siswa SMA/MA Kelas X Semester Gasal pada Materi
Perkembangan Teori Atom dan Struktur Atom
Sudah memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Sains pada program studi pendidikan kimia.
Demikian yang dapat kami sampaikan. Atas perhatiannya kami ucapkan
terima kasih.
Wassalamu’alaikum wr wb.
Yogyakarta, 21 November 2011
Konsultan,
Shidiq Premono, S.Pd.I
NIP. --
v
viii
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertandatangan di bawah ini:
Nama : Rischa Mahmudhi Haris
NIM : 07670007
Prodi : Pendidikan Kimia
Fakultas : Sains dan Teknologi
Menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “Pengembangan Media Belajar
Mandiri Buku Catatan Berbasis Kimia untuk Siswa SMA/MA Kelas X Semester
Gasal pada Materi Perkembangan Teori Atom dan Struktur Atom” merupakan
hasil penelitian saya sendiri, tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk
memperoleh gelar kesarjanaan di perguruan tinggi, dan sepanjang sepengetahuan
saya, tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang
lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam
daftar pustaka.
Yogyakarta, 25 November 2011
Penulis,
Rischa Mahmudhi Haris
NIM. 07670007
vi
ix
MOTTO
Waktu paling sia-sia adalah waktu untuk tidak memulai
(Dawson Trotman – aktifis Amerika)
“ngerti margo dilakoni”
Sesuatu yang tidak tahu apabila dilakukan akan tahu
(Rischa Mahmudhi Haris)
Sesuatu tidak dapat menjadi apa yang ingin dicapai, kalau tetap apa adanya
(Max Depree – usahawan AS)
vii
x
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan kepada almamaterku
Program Studi Pendidikan Kimia
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Yogyakarta
viii
xi
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT yang telah melimpahkan segala nikmat serta rahmat-Nya, sehingga Skripsi
dengan judul “Pengembangan Media Belajar Buku Catatan Berbasis Kimia untuk
Siswa SMA/MA Kelas X Semester Gasal pada Materi Perkembangan Teori Atom
dan Struktur Atom” dapat terselesaikan. Shalawat dan salam senantiasa tercurah
kepada Rasulullah Muhammad SAW yang telah membebaskan kita dari zaman
kegelapan.
Terselesainya penulisan skripsi ini tentunya tidak terlepas dari bantuan dan
dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, diucapkan terima kasih kepada :
1. Prof. Drs. H. Akh. Minhaji, M.A,Ph.D. selaku Dekan Fakultas Sains dan
Teknologi Univesitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.
2. Esti Wahyu Widowati, M.Biotech., selaku ketua Program Studi Pendidikan
Kimia.
3. Jamil Suprihatiningrum, M.Pd.Si., selaku Dosen Pembimbing, yang dengan
sabar membimbing dan mengarahkan dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
4. Liana Aisyah, S.Si,M.A., selaku Dosen Penasehat Akademik yang telah
memberikan motivasi dan arahan dalam menyelesaikan pendidikan di
Universitas.
5. Ayah dan Ibu, yang telah menjadi sponsor utama dalam kehidupan ini, baik
moral maupun material.
ix
xii
6. Shidiq Premono, S.Pd.I., selaku ahli media, yang telah membantu
memfasilitasi dan memberikan masukan yang konstruktif.
7. Indah Mustika Sari, Rahmawati, Sri Nugraha Saptariawati, Dewi Perwita
Sari, dan Prasetyaning Siwi Ratna Dewati, selaku peer reviewer, yang
kooperatif.
8. Nur Lailatul Badriyah, S.Pd., Ika Ari Yulianti, M.Sc., Andung Dwi Latifah,
S.Pd., Muhayin, S.Pd. dan Endah Retnaningsih, S.Pd, selaku reviewer, yang
telah membantu dalam proses penelitian.
9. Keluarga besar, yang selalu mendukung tanpa mengenal lelah.
10. Yusuf Masyikuri, S.H., yang selalu memotivasi untuk terus maju.
11. Sari Anggraeni Sholihah, yang memberikan semangat untuk selalu
berkembang dalam meraih prestasi.
12. Sahabat-sahabatku Hada Ahkamajaya, Ahmad Rifa’I, Alfan Bahtiar, Alfan
Hidayat, Muhammad Fatoni, Mega Lia Lusfita Dewi, Nurdiyansah Dwi
Sasongko, Wida Nurul Azizah, dan penghuni kontrakan Jomblangan.
13. Teman-teman MAN Pacitan, Pendidikan Kimia, kampus, dan UKM
Olahraga, we are inseparable.
14. Guru-guru dan dosen-dosenku, terima kasih atas bimbingan dan
dukungannya.
15. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini yang tidak
dapat disebutkan satu per satu.
x
xiii
Demikian ucapan kata pengantar yang dapat disampaikan, tentunya skripsi
ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat
diharapkan, dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Yogyakarta, 25 November 2011
Penulis,
Rischa Mahmudhi Haris
NIM. 07670007
xi
xiv
DAFTAR ISI
halaman
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
PENGESAHAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR ..................................................... ii
SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR ...................................... iii
NOTA DINAS KONSULTAN .......................................................................... iv
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ............................................. vi
HALAMAN MOTTO ........................................................................................ vii
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ viii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ix
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xv
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvii
ABSTRAK ......................................................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah......................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................... 8
C. Batasan Masalah .................................................................................... 8
D. Rumusan Masalah .................................................................................. 9
E. Tujuan Penelitian ................................................................................... 9
F. Manfaat Penelitian ................................................................................. 9
G. Spesifikasi Produk Yang Diharapkan .................................................... 10
H. Asumsi dan Keterbatasan ....................................................................... 11
BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................................. 12
A. Deskripsi Teori dan Penelitian Yang Relevan ....................................... 12
1. Deskripsi Teori ................................................................................. 12
a. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ...................................... 12
b. Ilmu Kimia Tentang Perkembangan Teori Atom Dan Struktur
Atom .......................................................................................... 15
c. Pembelajaran .............................................................................. 22
xii
xv
d. Pembelajaran Aktif .................................................................... 25
e. Media Pembelajaran ................................................................... 27
f. Media Alternatif Dalam Pembelajaran Kimia ........................... 39
2. Penelitian Yang Relevan .................................................................. 42
B. Kerangka Berpikir .................................................................................. 45
C. Pertanyaan Penelitian ............................................................................. 48
BAB III METODE PENGEMBANGAN .......................................................... 49
A. Model Pengembangan ............................................................................ 49
B. Prosedur Pengembangan ........................................................................ 49
C. Penilaian Produk .................................................................................... 51
1. Desain Penilaian Produk .................................................................. 51
a. Subjek Penilai ............................................................................ 53
b. Jenis Data ................................................................................... 53
c. Instrument Pengumpulan Data ................................................... 53
d. Teknik Analisis Data .................................................................. 54
1. Data Proses Pengembangan Produk ..................................... 54
2. Data Kualitas Produk Yang Dihasilkan ............................... 56
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 59
A. Hasil Penelitian Pengembangan ............................................................. 59
B. Pembahasan ............................................................................................ 60
1. Tahap Perencanaan .......................................................................... 60
2. Tahap Pengorgaisasian ..................................................................... 61
3. Tahap Pelaksanaan ........................................................................... 61
4. Tahap Penilaian ................................................................................ 62
5. Kualitas Buku Catatan Berbasis Kimia ............................................ 68
a. Penilaian Buku Catatan Berbasis Kimia .................................... 70
b. Kualitas Buku Catatan Berbasis Kimia Tiap Aspek .................. 74
1. Aspek Penulisan dan Organisasi Buku Catatan ................... 74
2. Aspek Isi .............................................................................. 75
3. Aspek Keterlaksanaan .......................................................... 76
4. Aspek Kebahasaan ............................................................... 76
xiii
xvi
5. Aspek Mutu Gambar ............................................................ 77
6. Aspek Tampilan Menyeluruh............................................... 77
c. Kajian Produk Akhir .................................................................. 78
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 81
A. Kesimpulan ............................................................................................ 81
B. Saran Pemanfaatan, Diseminasi, dan Pengembangan Produk Lebih
Lanjut ..................................................................................................... 81
1. Saran Pemanfaatan ........................................................................... 82
2. Diseminasi ........................................................................................ 82
3. Pengembangan Produk Lebih Lanjut ............................................... 82
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 83
xiv
xvii
DAFTAR TABEL
halaman
Tabel 1. Atribut Media dan Jenis Media ............................................................ 39
Tabel 2. Kisi-kisi Angket Penilaian Buku Catatan Berbasis Kimia ................. 54
Tabel 3. Kriteria Kategori Penilaian Ideal ......................................................... 57
Tabel 4. Hasil Penilaian Kualitas Buku Catatan Berbasis Kimia menurut Ahli
Kimia (reviewer) ................................................................................. 60
Tabel 5. Hasil Respon Peserta Didik tentang Kualitas Buku Catatan Berbasis
Kimia Untuk SMA/MA ...................................................................... 60
Tabel 6. Tinjauan dan Masukan oleh Peer Reviewer......................................... 62
Tabel 7. Tinjauan dan Masukan oleh Ahli Media .............................................. 65
Tabel 8. Penilaian dan Masukan oleh Reviewer ................................................ 66
Tabel 9. Kualitas Buku Catatan Berbasis Kimia................................................ 69
Tabel 10. Persentase Keidealan Tiap Aspek Penilaian Buku Catatan Berbasis
Kimia ................................................................................................... 72
Tabel 11. Persentase Kriteria Kategori Penilaian Ideal ..................................... 73
xv
xviii
DAFTAR GAMBAR
halaman
Gambar 1. Kerucut Pengalaman Edgar Dale ..................................................... 27
Gambar 2. Prosedur Penelitian Pengembangan Buku Catatan .......................... 52
Gambar 3. Grafik Skor Rata-rata Tiap Aspek Penilaian .................................... 73
Gambar 4. Grafik Persentase Keidealan Tiap Aspek Penilaian ......................... 74
xvi
xix
DAFTAR LAMPIRAN
halaman
Lampiran 1. Hasil Penilaian Kualitas Buku Catatan Berbasis Kimia menurut
Ahli Kimia (Reviewer) .................................................................. 85
Lampiran 2. Hasil Respon Peserta Didik Terhadap Kualitas Buku Catatan
Berbasis Kimia .............................................................................. 86
Lampiran 3. Hasil Perhitungan .......................................................................... 87
Lampiran 4. Surat Keterangan Validasi Instrument Penelitian.......................... 92
Lampiran 5. Surat Pernyataan Ahli Media......................................................... 98
Lampiran 6. Surat Pernyataan Peer Reviewer ................................................... 104
Lampiran 7. Surat Pernyataan Ahli Kimia (Reviewer) ...................................... 110
Lampiran 8. Angket Hasil Respon Peserta Didik .............................................. 138
xvii
xx
ABSTRAK
Pengembangan Media Belajar Mandiri Buku Catatan Berbasis Kimia Untuk
Siswa SMA/MA Kelas X Semester Gasal Pada Materi Perkembangan Teori
Atom Dan Struktur Atom
Oleh:
Rischa Mahmudhi Haris
07670007
Dosen Pembimbing:
Jamil Suprihatiningrum, M.Pd.Si.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan media belajar mandiri
di bidang pendidikan kimia. Tujuan penelitian ini adalah: (1) mengembangkan
buku catatan berbasis kimia dalam SMA/MA Kelas X Semester Gasal pada
Materi Perkembangan Teori Atom dan Struktur Atom yang memiliki karakteristik
tertentu berdasarkan penilaian ahli media, peer reviewer, pendidik, dan peserta
didik, (2) mengetahui kelayakan buku catatan berbasis kimia yang telah
dikembangkan berdasarkan penilaian guru kimia dan respon siswa SMA/MA.
Pengembangan buku catatan berbasis kimia ini dibimbing oleh dosen
pembimbing dan mendapat masukan dari peer reviewer dan ahli media dengan
model prosedural. Instrumen penilaian buku catatan berbasis kimia berupa angket
yang berisi aspek dan kriteria tertentu. Penilaian dilakukan oleh guru kimia
SMA/MA di Pacitan. Penelitian yang dilakukan meliputi 6 aspek penilaian
dengan 21 indikator penilaian serta respon dari peserta didik yang meliputi 4
aspek penilaian dan 18 indikator penilaian. Hasil penelitian berupa data kualitatif
kemudian ditabulasikan dan dianalisis dengan pedoman kriteria kategori penilaian
ideal untuk menentukan kelayakan buku catatan berbasis kimia.
Produk penelitian ini berupa buku catatan berbasis kimia dalam
pembelajaran materi perkembangan teori atom dan struktur atom untuk siswa
SMA/MA. Buku catatan berbasis kimia yang telah dikembangkan mempunyai
kualitas Baik (B) menurut penilaian 5 guru kimia SMA/MA dengan persentase
keidealan 84,38% serta respon dari 12 peserta didik dengan persentase 96,30%
menyatakan baik dan 3,7% menyatakan tidak baik, sehingga layak digunakan
sebagai media belajar mandiri.
Kata kunci: Pengembangan Media Belajar Mandiri, Buku Catatan Berbasis
Kimia, Perkembangan Teori Atom dan Struktur Atom
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan tidak terlepas dari suatu proses belajar. Belajar merupakan
proses kegiatan sepanjang hayat yang tidak akan pernah berhenti selama
manusia masih hidup yang juga dapat dilakukan setiap saat dan di mana saja
manusia berada. Belajar juga merupakan kebutuhan yang wajib dipenuhi oleh
manusia. Belajar dapat dilakukan dengan suatu proses pembelajaran. Proses
pembelajaran tidak harus dilakukan di sekolah, tetapi dapat dilakukan di
mana saja manusia berada dan kapanpun manusia ingin belajar. Jadi,
seharusnya pembelajaran tidak dibatasi oleh ruang dan waktu.
Saat ini banyak permasalahan yang timbul dalam dunia pendidikan,
khususnya terkait dengan hasil belajar peserta didik yang menurun. Hal ini
perlu dicari solusi yang tepat agar proses pembelajaran yang berlangsung di
kelas dapat membantu peserta didik dalam meningkatkan hasil belajar
mereka. Permasalahan tersebut menuntut pendidik agar mengembangkan
kreativitas dalam memilih metode dan media pembelajaran yang diharapkan
dapat mewujudkan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan.
Pendidikan merupakan salah satu usaha manusia untuk
mengembangkan potensi dirinya melalui suatu proses pembelajaran. Tujuan
langsung pendidikan adalah perubahan kualitas hasil belajar peserta didik
baik ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar peserta didik
1
2
dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal di
antaranya minat dan kemauan seorang peserta didik dalam mengelola materi
yang diterima. Faktor eksternal di antaranya tersedianya media dan kehadiran
seorang pendidik dalam proses pembelajaran sangatlah penting. Adapun
pembelajaran merupakan suatu proses interaksi yang dilakukan oleh peserta
didik dengan pendidik, baik di dalam kelas maupun di luar kelas dengan
menggunakan berbagai sumber belajar dan media belajar.
Sumber belajar dapat diperoleh dari pendidik, buku-buku, atau media
cetak maupun media audio lain yang diharapkan dapat memperoleh
pengetahuan yang lebih luas. Kemajuan dalam pendidikan tidak akan terjadi
tanpa membenahi proses pembelajaran yang digunakan. Dengan kata lain,
kualitas pendidikan sangat dipengaruhi oleh kualitas pembelajaran. Oleh
karena itu, pembelajaran yang akan dilaksanakan harus disesuaikan dengan
amanat Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan tentang salah satu standar yang harus dikembangkan
adalah standar proses.
Dalam proses pendidikan di sekolah, pendidik mempunyai tugas utama
yaitu sebagai pendidik yang harus membina dan mengajarkan hal-hal yang
baik kepada peserta didik. Selain itu, pendidik menyampaikan materi
pelajaran kepada peserta didik melalui interaksi komunikasi dalam proses
pembelajaran yang dilakukannya. Pendidik merupakan komponen
pembelajaran yang memegang peranan penting dan utama, karena
keberhasilan proses pembelajaran sangat ditentukan oleh faktor pendidik.
3
Keberhasilan pendidik dalam menyampaikan materi sangat tergantung
pada kelancaran interaksi antara pendidik dan peserta didiknya. Sedangkan
peserta didik mempunyai tugas utama adalah untuk belajar dari apa yang
didengar, dilihat, dan dilakukan oleh peserta didik maupun pendidik.
Keterkaitan antara belajar dan mengajar itulah yang disebut pembelajaran.
Untuk memperoleh proses pembelajaran yang menarik, seorang guru harus
mempunyai metode, model, dan pendekatan yang sesuai dengan kondisi
peserta didik yang akan belajar. Hal ini diharapkan tujuan pembelajaran
tercapai. Tujuan pembelajaran dapat tercapai dipengaruhi oleh salah satu
komponen pembelajaran yaitu media pembelajaran. Media tersebut dapat
berupa buku, ringkasan materi, hand out, modul, dan lain-lain.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kimia di MA Negeri Pacitan
dalam lingkungan pendidikan bahwa belum ada solusi yang tepat untuk
menumbuhkan minat dan hasil belajar kimia yang sesuai dengan situasi dan
kondisi sekolah tersebut. Tingginya kesulitan belajar peserta didik menjadi
salah satu penyebab permasalahan dalam pembelajaran. Hal ini dikarenakan
lemahnya peserta didik untuk mencatat atau memahami catatan dari informasi
yang didapat. Berdasarkan hal tersebut di atas diadakannya terobosan baru
melalui media belajar mandiri menggunakan buku catatan berbasis kimia
yang nantinya akan dikembangkan oleh peserta didik dengan tata bahasa
sendiri dan diharapkan materi yang disampaikan dapat dipahami dengan
mudah.
4
Materi mata pelajaran kimia yang bersifat abstrak sering menjadi
kendala bagi peserta didik dalam memahaminya. Dengan adanya media
belajar buku catatan berbasis kimia diharapkan dapat membantu peserta didik
dalam memahami materi tersebut dengan belajar mandiri.
Kimia bukan hanya mata pelajaran hafalan, namun perlu adanya
pemahaman yang mendalam tentang konsep kimia. Peserta didik diharapkan
mampu menerima dan menyimpan materi pelajaran yang telah disampaikan
dari sumber belajar dengan adanya media belajar. Menanggapi hal tersebut,
tentu harus ada cara bagaimana agar pelajaran yang disampaikan dapat
menarik dan dapat memotivasi mereka.
Menurut hasil wawancara dengan guru dan beberapa peserta didik di
MA Negeri Pacitan, bahwa buku teks pelajaran yang mempunyai tulisan
kurang dapat dipahami dan membingungkan oleh peserta didik merupakan
salah satu alasan mereka untuk tidak membaca buku, khususnya buku teks
kimia. Hal lain yang dapat mempengaruhi kurangnya minat untuk membaca
buku teks pelajaran adalah bentuk buku yang sudah tebal dan dilihat dari
covernya sudah kurang menarik.
Berdasarkan hal tersebut, perlu adanya media alternatif yang dapat
menumbuhkan minat mereka untuk membaca dan mempelajari buku kimia.
Salah satu media alternatif yang dapat dikembangkan adalah buku catatan
berbasis kimia. Buku catatan bukanlah sesuatu yang asing dalam proses
belajar terutama bagi peserta didik yang suka menuangkan buah pikiran ke
dalam sebuah tulisan. Hal ini diasumsikan dapat membantu peserta didik
5
untuk memahami materi yang telah dipelajari atau yang telah diajarkan oleh
pendidik yang kemudian dituangkan dalam sebuah tulisan dengan tata bahasa
sendiri.
Berdasarkan hal tersebut diasumsikan peserta didik dapat mempunyai
minat untuk mengulang kembali materi yang telah diberikan oleh pendidik
dengan membaca kembali apa yang ditulis dalam buku catatannya. Buku
catatan pun akan menjadi dekat dengan kehidupan mereka karena sesuatu
yang didengar, dilihat, maupun dilakukan dapat dituangkan dalam sebuah
tulisan yang tidak asing bagi kehidupan mereka dan identik dengan suatu
yang menyenangkan dan menghibur.
Proses pembelajaran saat ini sangatlah beragam yang disesuaikan
dengan kondisi dan situasi sekolah tersebut. Akan tetapi berdasarkan hasil
survei dan wawancara di sekolah yaitu MAN Pacitan dan SMA
Muhammadiyah 5 Yogyakarta masih banyak sekolah-sekolah yang masih
menggunakan model pembelajaran ceramah dengan cara komunikasi satu
arah. Pendidik lebih aktif menyampaikan materi sedangkan peserta didik
tidak begitu memperhatikan materi yang telah disampaikan pendidik. Hal
tersebut dikarenakan tidak adanya timbal balik antara pendidik dengan
peserta didik, sehingga pendidik tidak bisa mengetahui sejauhmana peserta
didik dapat menyerap materi yang telah disampaikan. Model pembelajaran
tersebut kurang dapat membuat peserta didik lebih bersemangat untuk belajar.
Kesan monoton dalam penyampaian materi pelajaran akan menimbulkan
6
kejenuhan peserta didik, sehingga hasilnya adalah pembelajaran yang
dilakukan kurang maksimal.
Adanya perbedaan dalam proses pembelajaran di sekolah yang satu
dengan sekolah yang lain, tidak terlepas dari bagaimana kondisi sekolah
tersebut. Sekolah yang kurang memiliki fasilitas yang memadai dapat
menjadi kendala tersendiri bagi seorang pendidik untuk mengembangkan
kemampuan peserta didik dan mengoptimalkan materi pelajaran. Pendidik
memerlukan sesuatu untuk mendukung dan membantunya dalam proses
pembelajaran, khususnya dalam pemahaman materi pelajaran. Melihat
kondisi yang demikian, pemilihan media belajar sangat menentukan dalam
mencapai keberhasilan dari hasil proses pembelajaran, apalagi jika sekolah
yang bersangkutan tidak memiliki fasilitas yang memadai untuk membantu
penyelenggaraan proses pembelajaran.
Menurut hasil wawancara dengan beberapa peserta didik di MAN
Pacitan pada tanggal 8 Juni 2011, penggunaan media buku sebenarnya sudah
sering digunakan dan dilakukan, tetapi penggunaan media buku catatan
berbasis kimia belum banyak diterapkan atau digunakan. Khususnya buku
catatan yang ditulis sendiri oleh peserta didik mengikuti alur materi yang
telah tersusun dalam buku tersebut. Peserta didik diharapkan dapat
mengembangkan pola pikirnya untuk mengingat dan memahami tentang
materi yang telah disampaikan. Hal ini dikarenakan masih rendahnya minat
dan hasil belajar mata pelajaran kimia, sedangkan hasil belajar diharapkan
dapat mencapai di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
7
Media buku catatan berbasis kimia yang dikembangkan merupakan
sarana untuk memberikan kesan tersendiri kepada peserta didik tentang
materi yang telah disampaikan. Selain itu, buku catatan tersebut diharapkan
memberikan kemudahan bagi peserta didik dalam mengingat dan memahami
materi yang disampaikan. Buku catatan berbasis kimia ini termasuk media
sederhana yang diasumsikan dapat diterapkan di sekolah. Konsep buku
catatan berbasis kimia adalah menuangkan hasil pemikiran peserta didik
dalam bentuk tulisan dengan tata bahasa sendiri. Hal tersebut dikarenakan
dengan menulis dapat melukiskan lambang-lambang yang menggambarkan
suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang dan diharapkan orang lain juga
dapat memahaminya.
Berdasarkan hal tersebut di atas dalam mengetahui kelayakan
penggunaan buku catatan berbasis kimia, diasumsikan dapat menjadi inovasi
dalam proses pembelajaran di sekolah, maka penelitian ini penting dilakukan.
Buku catatan berbasis kimia diasumsikan dapat membantu peserta didik
untuk lebih memahami dan memberikan motivasi belajar agar prestasi belajar
peserta didik dapat meningkat. Oleh karena itu, skripsi ini diberi judul:
“Pengembangan Media Belajar Mandiri Buku Catatan Berbasis Kimia untuk
Siswa SMA/MA Kelas X Semester Gasal pada Materi Perkembangan Teori
Atom dan Struktur Atom”.
8
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka dapat
diidentifikasi permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini, yaitu:
1. Materi yang bersifat abstrak dapat lebih mudah dipahami oleh peserta
didik dengan menggunakan media belajar.
2. Terdapat berbagai media pembelajaran yang digunakan untuk belajar
mandiri (seperti : bahan ajar, hand out, buku mandiri terprogram, buku
elektronik, dan lain-lain), tetapi masih banyak peserta didik yang belum
dapat menggunakan media tersebut untuk belajar mandiri.
3. Masih rendahnya minat dan hasil belajar mata pelajaran kimia,
sedangkan hasil belajar diharapkan dapat mencapai di atas Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM).
C. Batasan Masalah
Untuk memperjelas permasalahan dalam penelitian ini dan karena
terbatasnya waktu, maka diadakan batasan pada masalah sebagai berikut:
1. Pengembangan media belajar ini berupa buku catatan berbasis kimia
yang memiliki karakteristik tertentu berdasarkan penilaian ahli media,
peer reviewer, pendidik, dan peserta didik.
2. Kelayakan Buku Catatan Berbasis Kimia untuk siswa SMA/MA Kelas X
Semester Gasal pada Materi Perkembangan Teori Atom dan Struktur
Atom.
9
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, masalah yang akan diteliti
pada penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana mengembangkan buku catatan berbasis kimia untuk
SMA/MA kelas X Semester Gasal pada Materi Perkembangan Teori
Atom dan Struktur Atom berdasarkan karakteristik tertentu?
2. Apakah buku catatan berbasis kimia yang telah dikembangkan
berdasarkan layak digunakan sebagai media belajar mandiri?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini antara lain:
1. Mengembangkan buku catatan berbasis kimia dalam SMA/MA Kelas X
Semester Gasal pada Materi Perkembangan Teori Atom dan Struktur
Atom yang memiliki karakteristik tertentu.
2. Mengetahui kelayakan buku catatan berbasis kimia yang telah
dikembangkan untuk digunaka sebagai media belajar mandiri.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat antara lain:
1. Bagi Peneliti
Penelitian ini berguna untuk menambah pengetahuan mengenai
bagaimana menggunakan media belajar mandiri yang tepat dan dapat
10
digunakan dalam proses pembelajaran. Menjadikan kimia sebagai mata
pelajaran yang menarik untuk dipelajari oleh semua peserta didik.
2. Bagi Pendidik
Menambah wawasan pendidik dalam peningkatan media belajar dan juga
dapat dijadikan salah satu media belajar alternatif yang melibatkan
peserta didik dalam peningkatan motivasi dan hasil belajar peserta didik.
3. Bagi Peserta Didik
Memberikan pengalaman baru tentang cara belajar kimia dan dapat
digunakan untuk melatih diri agar lebih aktif dalam kegiatan
pembelajaran.
4. Bagi Institusi Pendidikan
Penelitian ini berguna untuk menambahkan inovasi bagi peningkatan dan
perbaikan kualitas pendidikan yang dilaksanakan.
G. Spesifikasi Produk yang diharapkan
Spesifikasi produk yang diharapkan dalam penelitian ini antara lain:
1. Buku catatan berbasis kimia untuk SMA/MA Kelas X Semester Gasal
pada Materi Perkembangan Teori Atom dan Struktur Atom.
2. Buku catatan berbasis kimia disajikan dalam bentuk buku dan memuat
berbagai gambar yang menarik.
3. Buku catatan berbasis kimia memuat alur materi yang mudah dipahami
dan dikembangkan oleh peserta didik.
11
4. Buku catatan berbasis kimia mempunyai daya tarik pembaca untuk lebih
berimajinasi.
H. Asumsi dan Keterbatasan
Penelitian pengembangan buku catatan berbasis kimia ini diasumsikan
dapat:
1. Menjadi media belajar mandiri bagi peserta didik SMA/MA Kelas X
Semester Gasal pada Materi Perkembangan Teori Atom dan Struktur
Atom.
2. Menjadi sumber belajar alternatif bagi peserta didik dalam pembelajaran
kimia SMA/MA Kelas X Semester Gasal pada Materi Perkembangan
Teori Atom dan Struktur Atom.
3. Meningkatkan minat dan motivasi peserta didik untuk belajar kimia.
4. Adanya buku catatan berbasis kimia dapat memudahkan peserta didik
untuk memahami materi kimia yang abstrak dan sulit untuk dipahami.
5. Memberikan inovasi pengembangan dalam penelitian pendidikan.
Adapun keterbatasan buku catatan berbasis kimia antara lain:
1. Terbatas pada materi perkembangan teori atom dan struktur atom
2. Terbatas pada metode belajar visual
3. Memerlukan waktu di luar proses pembelajaran
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori Dan Penelitian Yang Relevan
1. Deskripsi Teori
a. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Implementasi Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional dijabarkan ke dalam sejumlah peraturan
antara lain Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan. Peraturan Pemerintah ini memberikan
arahan tentang perlunya disusun dan dilaksanakan delapan standar
nasional pendidikan, yaitu: standar isi, standar proses, standar
kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan,
standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar
pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.1
Dalam dokumen ini dibahas standar isi sebagaimana dimaksud
oleh Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, yang secara
keseluruhan mencakup:2
1. kerangka dasar dan struktur kurikulum yang merupakan pedoman
dalam penyusunan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan,
2. beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan dasar dan
menengah,
1 Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tanggal 12 Mei 2006
tentang Standar Isi. Alamat website. Hlm 1 2 ibid Hlm 1
12
13
3. kurikulum tingkat satuan pendidikan yang akan dikembangkan
oleh satuan pendidikan berdasarkan panduan penyusunan
kurikulum sebagai bagian tidak terpisahkan dari standar isi, dan
4. kalender pendidikan untuk penyelenggaraan pendidikan pada
satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Standar Isi dikembangkan oleh Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP) yang dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005. Kurikulum merupakan pedoman lembaga
pendidikan dalam melaksanakan proses-proses pembelajaran untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Kurikulum tingkat satuan pendidikan
(KTSP) merupakan penyempurnaan dari Kurikulum 2004 (KBK)
adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh
masing-masing satuan pendidikan/sekolah. Terkait dengan
penyusunan KTSP ini, BSNP telah membuat Panduan Penyusunan
KTSP. Panduan ini diharapkan menjadi acuan bagi satuan pendidikan
SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB, dan
SMK/MAK dalam penyusunan dan pengembangan kurikulum yang
akan dilaksanakan pada tingkat satuan pendidikan yang
bersangkutan.3
Menyadari bahwa pengembangan kurikulum merupakan proses
yang dinamis, maka penyusunan dan pelaksnaan KTSP didasarkan
pada prinsip pembelajaran. Prinsip-prinsip tersebut dikembangkan dan
3 Masnur Muslich, KTSP Pembelajaran berbasis kompetensi dan konstektual, Jakarta: Bumi
Aksara, 2008. Hlm 17
14
diterapkan dalam rangka melayani dan membantu peserta didik
mengembangkan dirinya secara optimal, baik dalam kaitannya dengan
tuntutan studi lanjut, memasuki dunia kerja, maupun belajar sepanjang
hayat secara mandiri dalam masyarakat. KTSP dikembangkan
berdasarkan prinsip-prinsip berikut:4
1. berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan
kepentingan peserta didik dan lingkungannya;
2. beragam dan terpadu;
3. tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, da
seni;
4. relevan dengan kebutuhan kehidupan;
5. menyeluruh dan berkesinambungan;
6. belajar sepanjang hayat;
7. seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
KTSP dikembangkan berdasarkan beberapa karakteristik atau
ciri utama (@MA-TEC, 2001), yaitu (1) berpusat pada peserta didik
(focus on learners), (2) memberikan mata pelajaran dan pengalaman
belajar yang relevan dan konstektual (provide relevant and
contextualzed subject matter), dan (3) mengembangkan mental yang
kaya dan kuat pada siswa (develop rich and robust mental models).5
Dengan demikian, KTSP memiliki karateristik sebagai berikut:6
4 ibid Hlm 18
5 ibid Hlm 20
6 ibid Hlm 20-21
15
1. berbasis kompetensi dasar (curriculum based competencies),
bukan materi pelajaran;
2. bertumpu pada pembentukan kemampuan yang dibutuhkan oleh
peserta didik (developmentally-appropriate), bukan penerusan
materi pelajaran;
3. berpendekatan atau berpusat pembelajaran (learner centered
curriculum), bukan pengajaran;
4. berpendekatan terpadu atau integratif (integrative curriculum atau
learning across curriculum), bukan diskrit;
5. bersifat diversifikatif, pluralistis, dan multikultural;
6. bermuatan empat pilar pendidikan kesejagatan, yaitu belajar
memahami (learning to know), belajar berkarya (learning to do),
belajar menjadi diri sendiri (learning to be oneself), dan belajar
hidup bersama (learning to live together);
7. berwawasan dan bermuatan manajemen berbasis sekolah.
b. Ilmu Kimia tentang Perkembangan Teori Atom dan Struktur
Atom.
Ilmu kimia adalah ilmu pengetahuan alam yang mempelajari
tentang materi yang meliputi struktur, susunan, sifat, dan perubahan
materi serta energi yang menyertainya.7 Ilmu kimia sangat erat
kaitannya dengan kehidupan manusia di dunia, karena manusia dan
alam semesta dimana mereka tinggal tersusun oleh materi.
7 J.M.C. Johari, dan M. Rachmawati, Kimia SMA dan MA untuk Kelas X, Jakarta: Erlangga, PT
Gelora Aksara Pratama, 2006. Hlm 4
16
Materi adalah segala sesuatu yang mempunyai massa dan volum
(menempati ruang).8 Materi merupakan bagian dari kehidupan
manusia yang digunakan untuk memenuhi kebutuhannya.
Semua materi pada dasarnya tersusun dari berbagai partikel
dasar yang sama, yakni atom. Teori atom pertama diajukan oleh John
Dalton. Salah satu isi teorinya adalah materi tersusun dari partikel-
partikel terkecil yang tidak dapat dibagi lagi, yakni atom. Akan tetapi,
penemuan partikel-partikel subatomik (elektron, proton, dan neutron)
yang diikuti dengan penemuan keradioaktifan menyebabkan
timbulnya teori/model atom baru, yang dikemukakan oleh J.J.
Thomson yang diikuti oleh Ernest Rhuterford. Akan tetapi,
kelemahan model atom Rhuterford mendorong Niels Bohr untuk
menggabungkan model atom Rhuterford dengan teori kuantum
Planck dalam ilmu fisika, dan merumuskan model atom Bohr.
Selanjutnya model atom Bohr diganti dengan teori atom mekanika
kuantum.9
1. Teori Atom Dalton
Jhon Dalton berpendapat bahwa konsep atom Democritus
benar karena tidak bertentangan dengan hukum kekekalan massa
dan hukum perbandingan tetap. Berdasarkan pemikiran tersebut,
di tahun 1803 merumuskan teori atomnya sebagai berikut:10
8 ibid Hlm 16
9 ibid Hlm 43
10 Brady, James E, Kimia Universitas Asas dan Struktur, Jakarta: Binarupa Aksara, 1999. Hlm 50
17
a) Zat terdiri dari partikel-pertikel kecil yang tidak kelihatan yang
disebut atom.
b) Semua atom dari suatu elemen adalah sama, tetapi berbeda
dari atom elemen lainnya.
c) Senyawa kimia dibentuk oleh atom-atom elemennya dalam
suatu perbandingan yang tetap.
d) Suatu reaksi kimia hanyalah berupa penggeseran atom dari
suatu senyawa ke yang lain, sedangkan atom masing-masing
masih tetap berfungsi dan tidak berubah.
Dalam perkembangannya, tidak semua isi teori atom Dalton
adalah benar. Perkembangan teori atom menyebutkan bahwa atom
ternyata masih dapat dibagi lagi menjadi partikel-partikel yang
lebih kecil lagi yang disebut partikel-partikel subatomik. Hal ini
berkat penemuan metode elektrolisis yang dapat mengurai
senyawa stabil menjadi atom-atom bermuatan dengan bantuan
arus listrik. Fakta bahwa atom dapat mengandung muatan listrik
mendorong ilmuwan memikirkan kembali tentang gambaran
struktur atom, yakni keberadaan partikel subatomik dalam atom.11
2. Model Atom Thomson
J.J. Thomson dalam pembuatan suatu model atom berasumsi
bahwa massa elektron lebih kecil dari massa atom dan merupakan
penyusun atom. Hal ini didasarkan nilai e/m sinar katode ~1.800
11
ibid Hlm 51
18
nilai e/m ion dari atom terkecil yakni hidrogen. Oleh karena atom
bermuatan netral, maka elektron-elektron yang bermuatan negatif
harus dinetralkan oleh suatu muatan positif dalam atom. Secara
umum model atom Thomson dapat dinyatakan “atom berbentuk
bulat dimana muatan listrik positif yang tersebar merata dalam
atom dinetralkan oleh elektron-elektron yang bermuatan negatif
yang berada diantara muatan positif. Elektron-elektron dalam
atom diumpamakan seperti butiran kismis dalam roti.12
Penemuan keradioaktifan yang diawali Henry Becquerel
pada tahun 1896 menguatkan keyakinan bahwa atom bukanlah
partikel terkecil dari materi. Atom dari unsur-unsur tertentu
memancarkan sinar radioaktif. Apabila sinar merupakan kumpulan
partikel-partikel, berarti atom bukanlah partikel terkecil penyusun
materi.13
3. Model Atom Rhuterford
Dalam percobaan pada tahun 1903 Philipp Lenard (1862-
1947) yang memperlajari pengaruh fotolistrik yaitu dengan
memodifikasi tabung sinar katode dengan menempatkan suatu
jendela dari lempeng aluminium (Al) yang sangat tipis. Dengan
mengamati elektron yang menembus lempeng tersebut, jika model
atom Thomson benar, maka berkas elektron yang menembus
12
J.M.C. Johari, dan M. Rachmawati, Kimia SMA dan MA untuk Kelas X, Jakarta: Erlangga, PT
Gelora Aksara Pratama, 2006. Hlm 47 13
ibid Hlm 48
19
lempeng akan kehilangan banyak energi sehingga berkas elektron
akan dibelokkan. Akan tetapi, dalam pembuktiannya sebagian
berkas elektron tidak dibelokkan sehingga eletron tersebar merata
dalam muatan positif atom. Dengan pernyataan bukti tersebut
menyataka bahwa model atom Thomson adalah tidak benar.14
Pada tahun 1911, Ernest Rutherford melanjutkan eksperimen
Lenard dengan partikel α sebagai pengganti elektron. Dalam
pelaksanaannya dibantu oleh 2 orang asistennya yaitu Hans
Geiger dan Ernst Marsden yang menyimpulkan bahwa:15
a) Sebagian besar ruang dalam atom adalah ruang hampa. Hal ini
dikarenakan sebagian partikel α diteruskan, atau tidak
mengalami pembelokan.
b) Terdapat suatu bagian yang sangat kecil tetapi sangat padat
dalam atom yang disebut inti atom. Hal ini ditunjukkan oleh
adanya partikel α yang dapat dipantulkan kembali oleh inti
atom dengan fraksi yang sangat kecil.
c) Muatan inti atom sejenis dengan muatan partikel α, yaitu
bermuatan positif. Hal ini dikarenakan adanya sebagian kecil
partikel α yang dibelokkan. Pembelokan ini terjadi akibat gaya
tolak-menolak antara muatan listrik sejenis.
Dengan pernyataan yang diungkapkan di atas, Rutherford
mengajukan model atom yaitu “atom tersusun dari inti yang
14
ibid Hlm 51 15
ibid Hlm 52
20
bernuatan positif dikelilingi oleh elektron-elektron yang
bermuatan negatif, seperti halnya planet-planet yang mengelilingi
matahari. Massa atom terpusat pada inti dan sebagian besar
volume atom merupakan ruang hampa karena atom bersifat netral,
maka jumlah muatan positif dalam inti (jumlah proton) harus sama
dengan jumlah muatan elektron.16
4. Model Atom Bohr
Para ilmuwan menyadari bahwa model atom Rutherford
bersifat tidak stabil karena bertentangan dengan hukum fisika
klasik dari Maxwell, sehingga pada tahun 1913, seorang ilmuwan
berhasil memperbaiki kelemahan model atom Rutherford tersebut
dengan menerapkan Teori Kuantum dari Planck.17
Seorang fisikawan Denmark, Niels Bohr (1885-1962)
melakukan percobaan dengan mengamati spektrum atom
menggunakan unsur hidrogen. Hasil pengamatan menunjukkan
bahwa spektrum hidrogen merupakan garis-garis yang terpisah
menurut aturan tertentu. Garis-garis terpisah itu merupakan
lintasan elektron dengan tingkat energi tertentu.18
Berdasarkan hasil pengamatannya, Bohr menyusun teori
atom sebagai berikut:19
16
ibid Hlm 52 17
Sugiyarto, K H, Kimia Anorganik I Dasar-dasar Kimia Anorganik Nonlogam, Yogyakarta:
UNY 2000. Hlm 1.6 18
ibid Hlm 1.6 19
ibid Hlm 1.10
21
a) Atom terdiri atas inti atom bermuatan positif dan elektron
bermuatan negatif yang bergerak mengelilingi inti atom.
b) Elektron bergerak mengelilingi inti atom pada jarak tertentu
yang disebut lintasan elektron.
c) Selama bergerak mengelilingi inti atom, elektron tidak
memancarkan maupun menyerap energi.
d) Elektron dapat berpindah ke lintasan yang lebih tinggi dengan
menyerap energi dan dapat pula berpindah ke lintasan yang
lebih rendah dengan memancarkan energi.
5. Teori Atom Mekanika Kuantum (teori atom modern)
Teori mekanika gelombang merupakan dasar teori atom
modern, tokohnya yaitu Louis de Broglie, Erwin Schrodinger, dan
Werner Heisenberg. Menurut teori atom modern, atom terdiri atas
inti yang terdiri dari dua jenis nukleon (proton dan neutron) dan
elektron yang berada di sekeliling inti atom. Massa proton sama
dengan massa neutron, proton bermuatan positif dan neutron tidak
bermuatan (netral). Elektron mempunyai sifat dualistik, yaitu
dapat bersifat sebagai partikel dan gelombang, sehingga
kedudukan elektron dalam atom tidak dapat ditentukan secara
pasti, yang dapat dikatakan adalah kebolehjadian menemukan
elektron pada jarak tertentu dari inti. Oleh karena itu,
kebolehjadian menemukan elektron digambarkan berupa awan,
22
tebal tipisnya awan menyatakan besar kecilnya kebolehjadian
menemukan elektron di daerah itu, yang disebut dengan orbital.20
Atom memiliki banyak orbital, tiap orbital maksimum
ditempati 2 elektron. Orbital menggambarkan tingkat energi
tertentu sebuah elektron. Hal ini karena elektron dalam orbital
memiliki energi tertentu yang khas bagi orbital tersebut. Elektron
dengan energi terendah menempati orbital yang paling dekat
dengan inti, sedangkan yang energinya lebih besar dapat
menempati orbital yang jauh dari inti. Orbital yang mempunyai
tingkat energi sama atau hampir sama dapat membentuk kulit
atom, jadi kulit atom adalah kumpulan dari orbital-orbital.21
c. Pembelajaran
Pembelajaran merupakan terjemahan dari kata “instruction”
yang dalam bahasa Yunani disebut “instructus” atau “intruere” yang
berarti menyampaikan pikiran, dengan demikian arti instruksional
adalah menyampaikan pikiran atau ide yang telah diolah secara
bermakna melalui pembelajaran. Pengertian ini lebih mengarah
kepada guru sebagai pelaku perubahan.22
Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan
pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui
interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan,
20
ibid Hlm 1.24 21
ibid Hlm 1.24 22
Drs. Bambang Warsita,M.Pd., Teknologi Pembelajaran Landasan dan Aplikasinya, Jakarta: PT
Rineka Cipta, 2008. Hlm 265
23
dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi
dasar (BSNP, 2006: 16). Pengalaman belajar yang dimaksud dapat
terwujud melalui penggunaan strategi pembelajaran yang bervariasi
dan berpusat pada peserta didik (student centered). Pengalaman
belajar memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik.23
Ada lima prinsip yang menjadi landasan pengertian pembelajaran
yaitu:24
1. Pembelajaran sebagai usaha untuk memperoleh perubahan
perilaku, prinsip ini mengandung makna bahwa ciri utama proses
pembelajaran itu adalah adanya perubahan perilaku dalam diri
peserta didik (walaupun tidak perubahan perilaku peserta didik
merupakan hasil pembelajaran).
2. Hasil pembelajaran ditandai dengan perubahan perilaku secara
keseluruhan. Prinsip ini mengandung makna bahwa perubahan
perilaku sebagai hasil pembelajaran meliputi semua aspek perilaku
dan bukan hanya satu atau dua aspek saja. Perubahan-perubahan
itu meliputi aspek kognitif, afektif, dan motorik.
3. Pembelajaran merupakan suatu proses. Prinsip ketiga ini
mengandung makna bahwa pembelajaran itu merupakan suatu
aktifitas yang berkesinambungan, di dalam aktifitas itu terjadi
adanya tahapan-tahapan aktivitas yang sistematis dan terarah. Jadi,
pembelajaran bukan sebagai suatu benda atau keadaan statis,
23
ibid Hlm 266 24
ibid Hlm 266-267
24
melainkan merupakan suatu rangkaian aktivitas-aktivitas yang
dinamis dan saling berkaitan.
4. Proses pembelajaran terjadi karena adanya sesuatu yang
mendorong dan adanya suatu tujuan yang akan dicapai. Prinsip ini
mengandung makna bahwa aktivitas pembelajaran itu terjadi
karena adanya kebutuhan yang harus dipuaskan dan adanya tujuan
yang ingin dicapai. Atas dasar prinsip itulah pembelajaran akan
terjadi. Belajar tidak akan efektif tanpa adanya dorongan atau
motivasi dan tujuan.
5. Pembelajaran merupakan bentuk pengalaman. Pengalaman pada
dasarnya adalah kehidupan melalui situasi yan nyata dengan
tujuan tetentu, pembelajaran merupakan bentuk interaksi individu
dengan lingkungannya sehingga banyak memberikan pengalaman
dari situasi nyata.
Berdasarkan berbagai uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
dalam kegiatan pembelajaran perlu dipilih strategi yang tepat agar
tujuan dapat dicapai. Strategi pembelajaran adalah suatu cara atau
metode yang dilakukan oleh pendidik (guru) terhadap peserta didik
(siswa) yang lain dalam upaya terjadinya perubahan pada aspek
kognitif, afektif, dan motorik secara berkesinambungan.25
25
ibid Hlm 267
25
d. Pembelajaran Aktif
Pembelajaran aktif adalah segala bentuk pembelajaran yang
memungkinkan peserta didik berperan secara aktif dalam proses
pembelajaran itu sendiri baik dalam bentuk interaksi antar peserta
didik maupun peserta didik dengan pendidik dalam proses
pembelajaran tersebut.26
Menurut Bonwell (1995), pembelajaran aktif memiliki karakteristik-
karakteristik sebagai berikut:27
1. Penekanan proses pembelajaran bukan pada penyampaian
informasi oleh pengajar melainkan pada pengembangan
ketrampilan pemikiran analitis dan kritis terhadap topik atau
permasalahan yang dibahas,
2. Peserta didik tidak hanya mendengarkan pelajaran secara pasif
tetapi mengerjakan sesuatu yang berkaitan dengan materi
pembelajaran,
3. Penekanan pada eksplorasi nilai-nilai dan sikap-sikap berkenaan
dengan materi pelajaran,
4. Peserta didik lebih banyak dituntut untuk berpikir kritis,
menganalisa dan melakukan evaluasi,
5. Umpan-balik yang lebih cepat akan terjadi pada proses
pembelajaran.
26
T.M.A Ari Samadhi, Pembelajaran Aktif (Active Learning), Teaching Improvement Workshop,
Engineering Education Development Project, alamat website. Hlm 47 27
ibid hlm 47
26
Di samping karakteristik tersebut di atas, secara umum suatu
proses pembelajaran aktif memungkinkan diperolehnya beberapa hal.
Pertama, interaksi yang timbul selama proses pembelajaran akan
menimbulkan positive interdependence dimana konsolidasi
pengetahuan yang dipelajari hanya dapat diperoleh secara bersama-
sama melalui eksplorasi aktif dalam belajar. Kedua, setiap individu
harus terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan pendidik harus
dapat mendapatkan penilaian untuk setiap peserta didik, sehingga
terdapat individual accountability. Ketiga, proses pembelajaran aktif
ini agar dapat berjalan dengan efektif diperlukan tingkat kerjasama
yang tinggi, sehingga akan memupuk social skills.28
Dengan demikian kualitas pembelajaran diharapkan dapat
ditingkatkan, sehingga penguasaan materi juga meningkat. Suatu studi
yang dilakukan Thomas (1972) menunjukkan bahwa setelah 10 menit
pembelajaran, peserta didik cenderung akan kehilangan
konsentrasinya untuk mendengar pelajaran yang diberikan oleh
pendidik secara pasif. Hal ini tentu saja akan makin membuat
pembelajaran tidak efektif jika pembelajaran terus dilanjutkan tanpa
upaya-upaya untuk memperbaikinya. Dengan menggunakan cara-cara
pembelajaran aktif hal tersebut dapat diharapkan dapat dihindari.
Pemindahan peran pada peserta didik untuk aktif belajar diharapkan
dapat mengurangi kebosanan, bahkan bisa menimbulkan minat belajar
28
ibid Hlm 47
27
yang besar pada peserta didik. Pada akhirnya hal ini akan membuat
proses pembelajaran mencapai learning outcomes yang diinginkan.29
Banyak cara, metode atau teknik yang dapat dipergunakan
dalam teknik pembelajaran. Secara garis besar dapat dilihat dalam
bentuk lain dalam piramida belajar.30
Gambar 1.
Kerucut Pengalaman Edgar Dale
e. Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk
jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau
pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim
ke penerima pesan. Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan
29
ibid Hlm 47 30
ibid Hlm 46
28
(Association of Education and Communication Technology/AECT) di
Amerika misalnya, membatasi media sebagai segala bentuk dan
saluran yang digunakan untuk menyalurkan pesan/informasi. Gagne
(1970) menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen
dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar.
Sementara itu Briggs (1970) berpendapat bahwa media adalah segala
alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk
belajar.31
Berbeda dengan pendapat di atas, batasan yang diberikan oleh
Asosiasi Pendidikan Nasional (National Education Association/NEA).
Dikatakan bahwa media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik
tercetak maupun audiovisual serta peralatannya. Media hendaknya
dapat dimanipulasi, dapat dilihat, didengar, dan dibaca.32
Berbagai pendapat tentang pengertian media, maka secara
umum bahwa media adalah sumber belajar, maka secara luas media
dapat diartikan dengan manusia, benda, ataupun peristiwa yang
memungkinkan peserta didik memperoleh pengetahuan dan
keterampilan.33
Dalam proses pembelajaran kehadiran media mempunyai arti
yang cukup penting, karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan
bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media
31 Arief S. Sadiman, dkk, Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatanya,
Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1993 Hlm: 6 32
ibid Hlm 6 33
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Rineka Cipta,
1997. Hlm 136
29
sebagai perantara. Kerumitan bahan yang akan disampaikan kepada
peserta didik dapat disederhanakan dengan bantuan media. Media
dapat mewakili apa yang kurang mampu pendidik ucapkan melalui
kata-kata atau kalimat tertentu. Bahkan keabstrakkan bahan dapat
dikonkretkan dengan kehadiran media. Dengan demikian, peserta
didik lebih mudah mencerna bahan daripada tanpa bantuan media.34
Namun perlu diingat, bahwa peranan media tidak akan terlihat
apabila penggunaannya tidak sejalan dengan isi dari tujuan
pembelajaran yang telah dirumuskan. Oleh karena itu, pembelajaran
harus dijadikan sebagai pangkal acuan untuk menggunakan media.
Apabila hal tersebut diabaikan, media tersebut bukan lagi sebagai alat
bantu pembelajaran, tetapi sebagai penghambat dalam pencapaian
tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.35
Apapun batasan yang diberikan, ada persamaan-persamaan
diantaranya yaitu bahwa media adalah sesuatu yang dapat digunakan
untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian
siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.36
Akhirnya,
dapat dipahami bahwa media adalah alat bantu apa saja yang dapat
34
ibid Hlm 136-137 35
ibid Hlm 137 36
Arief S. Sadiman, dkk, Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatanya,
Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1993 Hlm: 7
30
dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan
pembelajaran.37
1. Media Sebagai Alat Bantu
Media sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran adalah
suatu kenyataan yang tidak dapat dipungkiri karena pendidik
menghendaki untuk membantu tugas seorang pendidik
menyampaikan pesan-pesan dari bahan pelajaran yang diberikan
kepada peserta didiknya. Seorang pendidik sangat menyadari
bahwa tanpa bantuan media yang digunakan, maka materi
pelajaran yang abstrak dan kompleks/rumit sangat sulit untuk
dipahami dan dicerna oleh peserta didik.38
Setiap materi pelajaran yang disampaikan oleh pendidik tentu
memiliki tingkat kesukaran yang berbeda-beda. Pada satu sisi ada
materi pelajaran yang dianggap mudah dipahami dan dicerna
tanpa menggunakan bantuan media. Sisi lain ada materi pelajaran
yang sangat sulit untuk dipahami dan sangat memerlukan alat
bantu berupa media belajar. Media belajar tersebut untuk
membantu dalam memahami materi tersebut seperti globe,
gambar, grafik, video, dan sebagainya. Materi pelajaran yang
mempunyai tingkat pemahaman atau kesukaran yang tinggi,
sangat sulit untuk dipahami oleh peserta didik, apalagi dengan
37
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Rineka Cipta,
1997. Hlm 137 38
ibid Hlm 137
31
peserta didik yang kurang menyukai materi pelajaran yang
disampaikan.
Seorang peserta didik yang cepat merasa bosan dan kelelahan
tidak dapat dihindari. Hal ini banyak disebabkan penjelasan
seorang guru yang terlalu panjang dan rumit sehingga peserta
didik kesulitan untuk memahami dan mencerna materi yang telah
disampaikan. Hal ini akan berakibat terhadap penjelasan yang
diberikan oleh guru akan menjadi simpang siur, tidak ada fokus
terhadap materi. Salah satu cara untuk dijadikan solusi adalah
dengan menggunakan alat bantu pembelajaran yang berupa media
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah direncanakan. Hal
lain juga memberikan inovasi terhadap suasana kelas yang kurang
efektif dan kondusif sehingga rasa bosan dan kelelahan yang
peserta didik rasakan akan hilang dengan sejenak dan kembali
dapat fokus terhadap materi yang telah disampaikan.
Sebagai alat bantu, media mempunyai fungsi melicinkan
jalan menuju tercapainya tujuan pembelajaran. Hal ini dilandasi
dengan keyakinan bahwa proses pembelajaran dengan bantuan
media mempertinggi kegiatan belajar peserta didik dalam
tenggang waktu yang cukup lama. Kegiatan pembelajaran peserta
didik dengan bantuan media akan menghasilkan proses dan hasil
belajar yang lebih baik daripada tanpa bantuan media. Akhirnya
dapat dipahami bahwa media adalah alat bantu dalam proses
32
pembelajaran dan pendidik yang mempergunakannya untuk
membelajarkan peserta didik untuk mencapai tujuan
pembelajaran.39
2. Media Sebagai Sumber Belajar
Pembelajaran adalah suatu proses yang mengolah sejumlah
nilai untuk dikonsumsi oleh setiap peserta didik. Nilai-nilai itu
tidak datang dengan sendirinya, tetapi terambil dari berbagai
sumber. Sumber belajar yang sesungguhnya banyak sekali
terdapat dimana-mana; di sekolah, di halaman, di pusat kota, di
pedesaan, dan sebagainya. Udin Saripuddin dan Winataputra
mengelompokkan sumber-sumber belajar manjadi lima kategori,
yaitu manusia, buku/perpustakaan, media massa, alam lingkungan,
dan media pendidikan. Oleh karena itu, sumber belajar adalah
segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat dimana
materi pelajaran terdapat atau asal untuk belajar seseorang.40
Media pendidikan sebagai salah satu sumber belajar ikut
membantu guru memperkaya wawasan peserta didik. Aneka
macam bentuk dan jenis media pendidikan yang digunakan oleh
guru menjadi sumber ilmu pengetahuan bagi peserta didik. Dalam
menerangkan suatu benda, guru dapat membawa bendanya secara
langsung ke hadapan peserta didik di kelas. Dengan menghadirkan
39
ibid Hlm 138 40
ibid Hlm 139
33
bendanya seiring dengan penjelasan mengenai benda itu, maka
benda itu dijadikan sebagai sumber belajar.41
Konsep belajar adalah mengingat, belajar adalah memahami,
belajar adalah menerapkan (melakukan, keterampilan, praktik),
dan belajar adalah pengembangan diri. Aspek yang perlu
dikembangkan dalam belajar adalah semua aspek yang ada pada
manusia. Sedangkan menurut Howard Gardner manusia
mempunyai delapan kemampuan jamak (8 ways of knowing
multiple intelligencis), yaitu: 1) verbal/linguistic; 2)
logical/mathematical; 3) visual/spatial; 4) intrapersonal; 5)
interpersonal; 6) musical/rhythmic; 7) bodily/kinesthetic; dan 8)
naturalist. Selain itu juga ada kecerdasan spiritual dan aksential.
Oleh karena itu, sumber belajar adalah semua komponen
sistem instruktional baik yang secara khusus dirancang maupun
yang menurut sifatnya dapat dipakai atau dimanfaatkan dalam
kegiatan pembelajaran. Adapun sumber itu meliputi sebagai
berikut:42
a) Pesan adalah informasi pembelajaran yang akan disampaikan
yang dapat berupa ide, fakta, ajaran, nilai, dan data.
b) Orang adalah manusia yang berperan sebagai pencari,
penyimpan, pengolah, dan penyaji pesan.
41
ibid Hlm 139 42
Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran Landasan dan Aplikasinya, Jakarta: PT Rineka
Cipta, 2008. Hlm 209
34
c) Bahan adalah merupakan perangkat lunak (software) yang
mengandung pesan-pesan pembelajaran yang biasanya
disajikan melalui peralatan tertentu ataupun oleh dirinya
sendiri.
d) Alat adalah perangkat keras (hardware) yang digunakan untuk
menyajikan pesan yang tersimpan dalam bahan.
e) Teknik adalah prosedur atau langkah-langkah tertentu yang
disiapkan dalam menggunakan, bahan, alat, lingkungan, dan
orang untuk menyampaikan pesan.
f) Latar/lingkungan adalah situasi di sekitar terjadinya proses
pembelajaran tempat peserta didik menerima pesan
pembelajaran. Lingkungan dibedakan menjdai dua macam,
yaitu lingkungan fisik dan lingkungan nonfisik.
3. Hakekat Menulis
Nurgiyantoro mengemukakan bahwa kegiatan menulis
merupakan kegiatan menghasilkan bahasa dan mengorganisasikan
pikiran secara tertulis. Selanjutnya, dilakukan bahwa kegiatan
menulis ini menghendaki orang untuk menguasai lambang-
lambang atau simbol-simbol visual dan aturan tata tulis khususnya
yang menyangkut masalah ejaan. Maksudnya agar penulis mampu
35
menuangkan gagasan ke dalam bahasa yang tepat, teratur dan
lengkap.43
Menurut Tarigan, menulis adalah menurunkan atau
melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu
bahasa yang dipahami oelh seseorang, sehingga orang lain dapat
membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka
memahami bahasa dan gambaran grafik itu.44
Sementara itu, Erne
mengemukakan keterampilan menulis adalah keterampilan
mengorganisasikan pikiran, ide, dan pengalaman dengan
mempergunakan bahasa tulis yang baik dan benar.45
Menurut Suniamiharjo, menulis adalah kegiatan melahirkan
pikiran dan perasaan dengan tulisan. Selain itu, menulis juga dapat
diartikan berkomunikasi mengungkapkan pikiran, perasaan, dan
kehendak kepada orang lain secara tertulis. Menulis menurut
Marwoto dimaksudkan sebagai keterampilan seseorang untuk
mngungkapkan ide, pikiran, ilmu pengetahuan, dan pengalaman-
pengalaman hidup di dalam bahasa tulis yang runtut, jelas,
ekspresif, enak dibaca, dan dapat dipahami oleh orang lain.
Selanjutnya menurut Widyatama, menulis adalah keseluruhan
rangkaian kegiatan seseorang mengungkapkan gagasan dan
43
Burhan Nurgiyantoro, Penilaian Dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra, Yogyakarta: BPFE,
1995 Hlm 153 44 Henry Guntur Tarigan, Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, Bandung: Angkasa,
1986. Hlm. 98 45
Fachrudin Ambo Enre, Dasar-dasar Keterampilan Menulis, Jakarta: Depdikbud, 1988. Hlm 78
36
menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk
bisa dipahami tepat seperti yang dimaksudkan oleh pengarang.46
Dari berbagai pengertian tentang menulis di atas, dapat
disimpulkan bahwa menulis merupakan suatu kegiatan produktif
menuangkan ide atau gagasan dalam bentuk tulisan secara baik
dan tepat untuk disampaikan kepada pembaca.47
4. Fungsi Menulis
Menurut Darwadi, ada tujuh fungsi kegiatan menulis yaitu:48
1. Sarana untuk menemukan sesuatu
2. Memunculkan ide baru
3. Melatih mengorganisasikan dan menjernihkan berbagai
konsep atau ide yang dimiliki
4. Melatih sikap objektif yang ada pada diri seseorang
5. Membantu diri untuk menyerap dan memproses informasi
6. Melatih untuk memecahkan beberapa masalah sekaligus
7. Kegiatan menulis dalam sebuah bidang ilmu atau
memungkinkan untuk menjadi aktif dan tidak hanya menjadi
penerima informasi.
Menurut Marwoto, menyatakan bahwa fungsi menulis yaitu:
1. Memperdalam pemahaman suatu ilmu
46
ibid Hlm 85 47
ibid Hlm 104 48
ibid Hlm 148
37
2. Membuktikan dan sekaligus menyadari ilmu pengetahuan,
ide dan pengalaman hidup
3. Dapat mengembangkan pengalaman, pengetahuan, dan ide-
ide yang berguna bagi masyarakat secara lebih luas
4. Meningkatkan prestasi kerja serta mengembangkan profesi
5. Memperlancar pengembangan ilmu, teknologi, dan seni.
Adapun fungsi menulis menurut Erne adalah sebagai berikut:
1. Dapat memotong kembali apa yang pernah diketahui
2. Dapat menghasilkan ide-ide baru
3. Membantu mengorganisasikan pikiran dan menempatkan
dalam suatu bentuk yang berdiri sendiri.
Berbagai macam fungsi berdasarkan beberapa pemikiran di atas,
dapat diperoleh garis besar tentang fungsi menulis adalah:
1. Menghasilkan ide-ide yang baru
2. Melatih mengorganisasikan dan menjernihkan berbagai
konsep atau ide yang dimiliki
3. Membantu untuk aktif menyerap dan memproses informasi
4. Melatih memecahkan beberapa masalah sekaligus
5. Membantu mengorganisasikan pikiran sehingga lebih
tersistem dan tersusun secara rapi.
5. Pembuatan Ringkasan secara Kooperatif (Cooperatif Script)
Menurut Agus Suprijono pembuatan ringkasan secara
kooperati merupakan metode belajar dimana peserta didik
38
bekerja secara berpasangan dan bergantian secara lisan
mengikhtisarkan bagian-bagian dari materi yang dipelajari.49
Menurut Martinis pembuatan ringkasan mempunyai
beberapa manfaat bagi peserta didik, diantaranya membantu daya
ingat peserta didik terhadap materi yang telah dipelajarai.
Pembuatan ringkasan dapat membantu peserta didik untuk
mengingat/mempelajari kembali hal-hal yang telah dibaca.
Seorang peserta didik dapat saja membaca dengan cepat dan
lancar. Akan tetapi, apabila diminta untuk mengulangi kembali
isinya, sejumlah gagasan atau ide pokok akan terlupakan.50
Pembuatan ringkasan menurut Zuehdi, membaca
mendorong pembaca untuk membaca secara selektif dan penuh
pemikiran. Untuk membuat ringkasan yang bagus, pembaca
harus memilih hal-hal penting, menentukan hal-hal yang satu
dengan yang lainnya, dan menyatakan kembali gagasan
pengarang ke dalam pernyataan yang padat dan akurat dengan
kata-kata sendiri.51
Dalam suatu bacaan, terdapat beberapa gagasan dan kata
kunci yang harus diingat. Martinis menyatakan bahwa
pembuatan ringkasan akan membantu peserta didik memahami
dan mengingat poin-poin penting dalam suatu bacaan.
49
Agus Supriyono, Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM, Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2009. Hlm 64 50
Martinis Yamin, Kiat Membelajarkan Siswa, Jakarta: Gaung Persada Press, 2007. Hlm 112 51
Darmiyati Zuehdi, Strategi Meningkatkan Kemampuan Membaca: Peningkatan Komprehensif,
Yogyakarta: UNY Press, 2007. Hlm 52
39
Sudarmanto menyatakan bahwa manfaat pembuatan ringkasan
adalah sebagai berikut:52
a) Membantu mengingat ide atau fakta
b) Membedakan ide atau gagasan yang berlawanan
c) Memperbanyak ketepatan antar hubungan pernyataan
d) Menaruh perhatian pada bagian yang memiliki bobot dan
makna penting.
f. Media Alternatif dalam Pembelajaran Kimia
Media apapun yang akan dipilih dan walaupun telah
memperhatikan karakteristiknya, maka keoptimalan media itu masih
bergantung pada atribut berikut.
Tabel 1.
Atribut Media dan Jenis Media53
ATRIBUT MEDIA
Cetak Model Obyek Gambar
Grafis
Audio Video
Warna Ya Ya Ya Ya - Ya
3-dimensi - Ya Ya - - -
Gerak - Ya Ya - - Ya
Kontrol Siswa Siswa Siswa Dosen Siswa Siswa
Pilihan
bebas
Tinggi - - Sedang Sedang Rendah
Sensoris Visual Visual Visual Visual Audio Audio
visual
Simbol Ikonik
digital
Ikonik Ikonik Ikonik
digital
Digital Ikonik
digital
52
ibid Hlm 65 53
Mulyati Arifin dkk, Strategi Belajar Mengajar Kimia, Bandung: Universitas Pendidikan
Indonesia, 2000. Hlm 166
40
Pada tabel di atas, “media cetak” merupakan media yang paling
umum dapat diterapkan. Kelemahannya yang tidak dapat dihindari dari
jenis media ini adalah faktor dimensi dan gerak, dan hanya mengandalkan
indera pandang saja. “Media model” mengandung atribut yang lebih
lengkap; media ini sangat membantu di dalam mengkonkritkan suatu
objek yang abstrak atau berada di luar jangkauan, namun penggunaannya
sangat terbatas pada tujuan/isi dari pembelajaran.54
Dalam penyusunan skripsi ini menggunakan media belajar dalam
bentuk buku. Akan tetapi buku yang digunakan merupakan buku catatan
materi pelajaran yang akan diisi oleh peserta didik sendiri dengan
pemahaman yang telah diterima. Selain itu, buku ini diharapkan dapat
membantu peserta didik untuk mengulangi materi yang telah diterima di
sekolah dengan mengembangkan sendiri materi pelajaran tersebut. Oleh
karena itu, buku ini diharapkan dapat dijadikan media alternatif
khususnya dalam pelajaran kimia yang dapat menumbuhkan minat dan
meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam proses pembelajaran.
Adapun kelebihan dan keterbatasan media cetak adalah sebagai berikut:55
1. Kelebihan Media Cetak
a) Peserta didik dapat berhenti sewaktu-waktu untuk melihat
sumber lain, misalnya: kamus, buku acuan, menggunakan
kalkulator, dan lain-lain.
54
ibid Hlm 166 55
Anderson, Ronald H., Pemilihan dan Pengembangan Media Untuk Pembelajaran (Selecting and
Developing), terjemah Yusufhadi Miorso, Jakarta: Grafika Offset, 1987. Hlm 170-172
41
b) Peserta didik dapat belajar sesuai dengan kecepatan masing-
masing. Materi pelajaran dapat dirancang dengan berbagai
cara sehingga memberi kesempatan kepada siswa untuk
berjalan sesuai dengan kemampuan masing-masing.
c) Media ini biasanya mudah dibawa. Peserta didik dapat
mempelajari dimanapun dan kapanpun sesukanya.
d) Instruktur dan peserta didik dapat dengan mudah mengulangi
materi pelajaran. Bahan itu juga dapat disimpan sebagai
referensi kelak jika peserta didik sudah bekerja.
e) Gambar atau foto hitam putih mungkin mudah diadaptasikan
ke halaman cetak. Apabila masalah komunikasi memang dapat
diselesaikan dengan satu atau dua gambar berwarna, maka
biaya untuk itu perlu dipertimbangkan.
f) Isi pesan media cetak memang sudah “baku” tetap, tetapi
suksesnya dapat dengan mudah dirangkai kembali, baik oleh
siswa maupun oleh instruktur, atau dengan jalan
memperbaikinya.
g) Materi pelajaran dapat diproduksi dengan ekonomis, dapat
didistribusikan dengan mudah, mudah diperbaiki, juga dapat
digunakan untuk menyajikan gambar diam, baik hitam putih
ataupun berwarna, dapat digunakan sebagai alat bantu
instruktusional, atau media untuk mengajar, dan dapat dengan
mudah dipindah-pindahkan dari satu tempat ke tempat lainnya.
42
2. Keterbatasan Media Cetak
a) Mencetak medianya biasanya dapat memerlukan waktu
beberapa hari samapi berbulan-bulan, tergantung kepada
kompleksnya pesan yang dicetak dan keadaan alat percetakan
setempat.
b) Mencetak gambar atau foto berwarna biasanya memerlukan
biaya yang mahal.
c) Sukar menampilkan gerak di halaman media cetak.
d) Pelajaran yang terlalu banyak disajikan, dengan media cetak
cenderung untuk mematikan minat dan menyebabkan
kebosanan. Demikian juga halnya dengan unit pembelajaran
terprogram yang terlalu panjang. Rentang waktu belajar dan
desain pelajarannya harus benar-benar dipikirkan masak-
masak.
e) Tanpa perawatan yang baik, media cetak akan cepat rusak,
hilang atau musnah.
2. Penelitian Yang Relevan
a. Penelitian yang dilakukan oleh Melyza Arantika pada tahun 2010
yang berjudul Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Kimia
Berbahasa Inggris untuk Rintisan Sekolah Menengah Atas Bertaraf
Internasional (RSMA BI) Kelas XI Semester 1 berdasarkan Standar
Isi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penggunaan Lembar Kerja
Siswa (LKS) digunakan untuk mendukung hasil belajar siswa yang
43
menitikberatkan pada mekanisme keterampilan mengerjakan soal
dalam Lembar Kerja Siswa (LKS) yang menggunakan bahasa inggris.
Keterkaitan dengan penelitian ini adalah keterampilan mengerjakan
soal-soal yang ada dalam buku catatan kimia. Peserta didik menulis
informasi yang diperoleh dari proses pembelajaran baik di sekolah
maupun di luar sekolah. Oleh karena itu, peserta didik diharapkan
dapat mengerjakan soal-soal latihan yang berada dalam buku catatan
kimia secara sistematis menurut prosedur pengerjaan soal latihan.
b. Penelitian yang dilakukan oleh Udin Priyono pada tahun 2011 dengan
judul Pengembangan Majalah Kimia sebagai Alternatif Sumber
Belajar Mandiri pada Mata Pelajaran Kimia untuk Peserta Didik
SMA/MA Kelas XI. Penelitian ini menyimpulkan bahwa untuk
mendapatkan ilmu pengetahuan khususnya kimia tidak harus
bersumber pada buku teks pelajaran yang terkesan abstrak. Oleh
karena itu, majalah kimia dibuat untuk digunakan sebagai alternatif
sumber belajar mandiri bagi peserta didik dan memperoleh informasi
tentang kimia yang tidak terdapat dalam buku teks pelajaran.
Keterkaitan dengan penelitian ini adalah dalam mencari informasi
tentang materi kimia tidak harus terpancang dengan buku teks
pelajaran. Informasi-informasi tentang kimia yang terbaru tidak
melalui buku teks pelajaran, tetapi melalui media internet dan buku-
buku (majalah) yang selalu terbit setiap jadwal terbitnya.
44
c. Penelitian yang dilakukan oleh Eko Marwati Rahayuningsih pada
tahun 2008 yang berjudul Pengembangan Buku Petunjuk Praktikum
IPA Kimia untuk SMP/MTs Kelas VII. Penelitian ini menyimpulkan
bahwa pembuatan buku petunjuk praktikum menitikberatkan pada
sistematika atau langkah-langkah dalam melaksanakan praktikum
sesuai prosedur yang direncanakan. Keterkaitan dengan penelitian ini
adalah dalam penyusunan atau penggunaan buku catatan berbasis
kimia mengikuti alur materi yang telah disampaikan. Oleh karena itu,
materi yang diterima oleh peserta didik diharapkan dapat dikontrol
oleh pendidik.
d. Penelitian yang dilakukan oleh Eka Irawan Sugiyarto pada tahun 2008
yang berjudul Keefektifan Strategi Analisis Fitur Semantik (Semantic
Feature Analysis) dalam Keterampilan Menulis Deskripsi Faktual
Siswa Kelas X SMA Negeri 5 Yogyakarta. Penelitian ini
menyimpulkan bahwa penggunaan strategi analisis fitur semantik
untuk meningkatkan keterampilan menulis peserta didik yang
menguatkan pada penguasaan kosakata yang mendasar untuk
memahami konsep yang penting dalam sebuah teks. Keterkaitan
dengan penelitian ini adalah dalam menulis mempunyai teknik
tertentu agar apa yang dituliskan dapat dipahami oleh pembaca. Oleh
karena itu, strategi analisis fitur semantic dapat membantu peserta
didik untuk menulis ke dalam sebuah ringkasan materi. Analisis fitur
semantik merupakan teknik menulis yang membantu menguatkan
45
penguasaan kosakata yang mendasar untuk memahami konsep yang
penting di dalam teks.
Keempat penelitian tersebut relevan dengan penelitian
pengembangan ini. Buku catatan berbasis kimia merupakan media belajar
yang dapat digunakan untuk membantu tercapainya tujuan pembelajaran.
Buku catatan berbasis kimia sendiri terdiri dari berbagai informasi kimia,
latihan soal-soal, langkah-langkah konsep materi yang akan dipelajari,
dan memberikan motivasi untuk menulis dan memahami suatu konsep
materi khususnya kimia. Oleh karena itu, buku catatan berbasis kimia
diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi peserta didik dan pendidik
untuk melaksanakan proses pembalajaran.
B. Kerangka Berpikir
Pembelajaran merupakan suatu proses peserta didik untuk memperoleh
ilmu pengetahuan dan pengalaman belajar. Suatu proses pembelajaran yang
ada di sekolah tidak lepas kaitannya dengan kurikulum yang akan digunakan.
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan bahwa pembelajaran yang
digunakan di sekolah cenderung berpusat pada pendidik (teacher centered)
dan penyampaiaan materinya satu arah, sehingga dengan metode seperti ini
cenderung mononton, membosankan, dan kurang meningkatkan kemampuan
peserta didik untuk mengembangkan hasil pemikirannya khususnya pada
materi kimia yang bersifat abstrak. Paradigma ini seharusnya segera diganti
dengan paradigma baru yang pembelajarannya berpusat pada peserta didik
(student centered), sehingga pembelajaran yang dilakukan menjadi lebih
46
bermakna dan peserta didik mampu mengembangkan hasil pemikirannya dan
tidak bergantung pada hafalan materi semata.
Dalam pembelajaran yang dilaksanakan pendidik hanya sebagai
fasilitator dan motivator kepada peserta didik, sehingga pendidik bukan hanya
satu-satunya sumber belajar yang harus selalu dipahami. Dalam pembelajaran
pendidik mengajak peserta didik untuk ikut berpartisipasi dalam proses
belajar dan juga peserta didik terlibat langsung dalam pemahaman materi
yang akan dipalajari. Oleh karena itu diharapkan dapat membawakan kesan
yang menyenangkan dan akan disimpan di dalam memori peserta didik dalam
jangka waktu yang lama. Peserta didik mampu mencari ilmu pengetahuan
dengan cara sendiri dan dengan pemahaman materi sendiri.
Keberadaan buku bagi peserta didik sangatlah penting untuk
membantu dalam pemahaman materi pelajaran khususnya kimia. Buku
merupakan salah satu sumber belajar yang sering digunakan oleh peserta
didik untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Buku teks yang sering digunakan
oleh peserta didik belum mampu untuk memberikan pemahaman yang lebih
berarti bagi peserta didik, yaitu buku yang menarik dan dapat meningkatkan
motivasi belajar khususnya pelajaran kimia yang bersifat abstrak.
Buku catatan berbasis kimia yang disusun ini diharapkan dapat
membantu dan mengatasi kesulitan pemahaman materi pelajaran kimia. Hal
ini merupakan salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut
khususnya bagi peserta didik dalam pemahaman materi dengan tipe
pembelajaran visual. Buku ini diharapkan dapat lebih dekat dalam kehidupan
47
sehari-hari peserta didik, sehingga akan memberikan dampak yang positif
untuk menghilangkan pembelajaran yang sudah terkesan rumit khususnya
pelajaran kimia yang bersifat abstrak.
Buku catatan berbasis kimia yang disusun akan melalui empat tahapan.
Tahap yang pertama adalah perencanaan, yaitu analisis kurikulum dan
pemilihan topik materi yang akan dimuat dalam buku catatan kimia. Tahap
yang kedua adalah pengorganisasian yaitu pengumpulan referensi dan
membuat rancangan yang sesuai indikator. Tahap yang ketiga adalah
pelaksanaan yaitu pembuatan buku catatan kimia dan dikonsultasikan ke
dosen pembimbing dan peer reviewer. Setelah mendapatkan masukan, hasil
pembuatan dikonsultasikan dengan ahli media. Dengan berbagai masukan
yang diperoleh, maka buku catatan kimia akan dikonsultasikan ke dosen
pembimbing dan direvisi kembali. Setelah selesai direvisi, tahap yang
terakhir adalah penilaian yaitu akan dinilai oleh lima orang guru kimia
SMA/MA dan respon dari sepuluh orang peserta didik SMA/MA. Penilaian
yang akan digunakan adalah instrumen penilaian yang diambil dari
penjabaran kriteria buku catatan kimia yang akan dijadikan indikator
penilaian. Setelah melalui tahap penilaian, maka diharapkan buku catatan
berbasis kimia yang dihasilkan dapat membantu dan memberikan motivasi
belajar peserta didik dalam memahami materi kimia, sehingga dapat
meningkatkan prestasi hasil belajar yang dilaksanakan.
48
C. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan kerangka berpikir di atas, maka timbul pertanyaan
penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana pengembangan buku catatan berbasis kimia tingkat SMA/MA
Kelas X Semester gasal yang memenuhi kriteria kualitas baik atau sangat
baik?
2. Bagaimana kelayakan buku catatan berbasis kimia tingkat SMA/MA
Kelas X Semester gasal berdasarkan penilaian pendidik SMA/MA?
3. Bagaimana kelayakan buku catatan berbasis kimia tingkat SMA/MA
Kelas X Semester gasal berdasarkan penilaian peserta didik SMA/MA?
49
BAB III
METODE PENGEMBANGAN
A. Model Pengembangan
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan media belajar
dengan menggunakan model prosedural. Model prosedural bersifat deskriptif
dengan menggariskan langkah-langkah yang diikuti untuk menghasilkan
suatu produk. Tujuan produk yang dihasilkan untuk mengembangkan media
pembelajaran yang berupa buku catatan atau buku agenda berbasis kimia
serta untuk mengetahui kualitas buku catatan yang telah disusun.
B. Prosedur Pengembangan
Prosedur dalam penelitian pengembangan ini melalui beberapa tahap, sebagai
berikut:
1. Tahap Perencanaan
a. Analisis Kurikulum
Analisis kurikulum bertujuan untuk mengkaji materi kimia
SMA/MA yang sesuai untuk disampaikan melalui pengembangan
media belajar buku catatan berbasis kimia. Proses ini meliputi kajian
materi kimia yang sesuai dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan
(KTSP).
b. Pemilihan Topik yang akan digunakan
Materi kimia yang akan diterapkan adalah materi pokok struktur
atom. Standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam materi ini
49
50
dapat dikaji lebih dalam lagi untuk menentukan indikator pencapaian
hasil belajar yang disesuaikan dengan KTSP.
2. Tahap Pengorganisasian
Materi kimia yang telah dipilih kemudian diorganisasikan untuk
ditata sedemikian rupa yang disesuaikan dengan prosedur pembuatan
buku catatan berbasis kimia. Tahap pengorganisasian buku catatan
berbasis kimia adalah sebagai berikut:
a. Mengumpulkan materi kimia kelas X SMA/MA dari berbagai
referensi tentang materi perkembangan teori atom dan struktur atom.
Sumber materi yang dapat dijadikan referensi adalah buku-buku kimia
dan situs-situs internet, baik situs kimia maupun non-kimia.
b. Membuat rancangan buku catatan berbasis kimia SMA/MA kelas X
materi perkembangan teori atom dan struktur atom yang sesuai
dengan indikator. Rancangan ini meliputi deskripsi prosedur
pembuatan buku catatan berbasis kimia dan analogi yang akan
digunakan dalam pembuatan buku catatan berbasis kimia.
3. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan dalam penelitian ini meliputi:
a. Membuat buku catatan berbasis kimia SMA/MA kelas X pada materi
perkembangan teori atom dan struktur atom. Gambar-gambar inovasi
dan penempatan penjelasan gambar dibuat dengan menggunakan
software corel draw X4.
51
b. Mengkonsultasikan buku catatan berbasis kimia yang dihasilkan
kepada dosen pembimbing dan peer reviewer untuk memberikan
revisi dan masukan.
c. Mengkonsultasikan kembali buku catatan berbasis kimia yang telah
direvisi kepada dua orang ahli media untuk mendapatkan revisi dan
masukan.
d. Buku catatan atau buku agenda berbasis kimia yang dihasilkan siap
dinilaikan kepada reviewer.
4. Tahap Penilaian
Produk buku catatan berbasis kimia yang telah dikembangkan
kemudian dinilai oleh lima orang guru kimia SMA/MA dan sepuluh orang
peserta didik SMA/MA dengan menggunakan instrumen penilaian
kualitas buku catatan berbasis kimia. Data yang diperoleh kemudian
ditabulasi dan dianalisis dengan kategori penilaian ideal. Buku catatan
berbasis kimia yang dihasilkan dinyatakan layak digunakan sebagai media
belajar yang baik apabila kualitas sangat baik. Jika tidak memenuhi, maka
diadakan revisi hingga memperoleh nilai sangat baik.
C. Penilaian Produk
1. Desain Penilaian Produk
Desain penilaian produk buku catatan berbasis kimia dalam
penelitian pengembangan ini menggunakan desain penilaian deskriptif
yang tahap-tahapannya dapat dilihat pada Gambar 2.
52
tidak
ya
Gambar 2.
Prosedur Penelitian Pengembangan Buku Catatan Kimia
Kajian Kurikulum
Pengumpulan Referensi Materi
Rancangan Buku Catatan Kimia
Pembuatan Buku Catatan Kimia Dosen
Pembimbing Peer Reviewer
Revisi I Buku Catatan Kimia
Ahli Media
Revisi II
Penilaian Guru Kimia SMA/MA
Dan siswa SMA/MA Revisi III
Revisi IV
Produk Akhir Buku Catatan Kimia
Kualitas Baik/Sangat Baik
Analisis Data
53
a. Subjek Penilai
Subjek penilai kualitas produk buku catatan berbasis kimia dalam
penelitian pengembangan ini adalah reviewer, yaitu: lima orang pendidik
kimia SMA/MA. Subjek penilai dalam penelitian pengembangan ini
mewakili pendidik dan peserta didik SMA Negeri, SMA Swasta, MA
Negeri, atau MA Swasta.
b. Jenis Data
Data yang digunakan dalam penelitian pengambangan ini adalah:
1. Data Kualitatif
Data kualitatif berupa nilai kategori, yaitu: SB (sangat baik), B (baik),
C (cukup), K (kurang), dan SK (sangat kurang).
2. Data Kuantitatif
Data kuantitatif berupa nilai penskoran, yaitu: SB=5, B=4, C=3, K=2,
dan SK=1.
c. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen dalam penelitian ini berupa angket tentang kualitas buku
catatan berbasis kimia yang disusun dengan mengadaptasi dari angket
penilaian oleh Muhammad Zamhari dengan pengembangan lebih lanjut
oleh penulis. Kualitas buku catatan kimia ini ditinjau dari beberapa aspek,
yaitu: aspek penulisan dan organisasi buku catatan, aspek isi, aspek
keterlaksanaan, aspek kebahasaan, aspek mutu gambar, dan aspek
tampilan menyeluruh.
54
Aspek penelitian divalidasi secara logis dan teoritik, yaitu dengan
mengkonsultasikan kepada dosen pembimbing. Hasil validasi tersebut
adalah berupa instrumen yang siap digunakan untuk mengumpulkan data
penelitian. Kisi-kisi instrumen penelitian buku catatan berbasis kimia
yang berisi materi perkembangan teori atom dan struktur atom sebagai
media belajar mandiri peserta didik SMA/MA semester gasal sebagai
berikut:
Tabel 2.
Kisi-kisi Angket Penilaian Buku Catatan Berbasis Kimia
No. Aspek Kriteria Jumlah
1. Penulisan dan Organisasi
Buku catatan
1, 2, 2
2. Isi 3, 4, 5, 6, 4
3. Keterlaksanaan 7, 8, 2
4. Kebahasaan 9, 10, 11, 12, 13, 14, 6
5. Mutu Gambar 15, 16, 2
6. Tampilan Menyeluruh 17, 18, 19, 20, 21. 5
Jumlah 21
d. Teknik Analisis Data
a. Data Proses Pengembangan Produk
Penelitian ini menggunakan analisis data deskriptif dengan
menggunakan dua variabel, yaitu: variabel penyusunan buku catatan
berbasis kimia dan variabel kualitas buku catatan berbasis kimia. Data
yang diperoleh, dikumpulkan kemudian dianalisis.
Proses pengembangan produk yang dilakukan meliputi:
55
1. Analisis kurikulum 2006 dan materi mata pelajaran kimia
SMA/MA kelas X semester gasal yaitu tentang perkembangan
teori atom dan struktur atom.
2. Pengumpulan referensi mengenai materi pelajaran kimia
SMA/MA kelas X semester gasal. Sumber materi yang digunakan
adalah buku-buku kimia dan situs-situs internet, baik situs kimia
maupun situs nonkimia. Sumber materi yang digunakan sebagai
referensi antara lain:
a. Hermawan, Aktif Belajar Kimia: untuk SMA/MA Kelas X,
Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional,
2009.
b. Khamidinal dkk, Kimia : SMA/MA Kelas X, Jakarta: Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009.
c. J.M.C. Johari, M.Sc. dan Ir. M. Rachmawati, M.Phill, Kimia
SMA dan MA untuk Kelas X, Jakarta: Erlangga, PT Gelora
Aksara Pratama, 2006.
d. Situs-situs kimia, seperti:
1. http://www.chem-is-try.org
2. http://www.belajarkimia.com
3. http://www.kitchenchemistry.com
3. Tahap selanjutnya yaitu tahap pembuatan buku catatan berbasis
kimia. Buku catatan berbasis kimia ini dikoreksi oleh dosen
pembimbing dan peer reviewer untuk mendapatkan revisi. Hasil
56
revisi I kemudian dikoreksi oleh ahli media untuk mendapatkan
revisi II. Hasil revisi II buku catatan berbasis kimia kemudian
dinilai kualitasnya oleh reviewer, yaitu 5 guru kimia dan 10
peserta didik SMA/MA dan didapatkan data kualitas buku catatan
berbasis kimia yang akan dianalisis. Setelah tahap-tahap tersebut
selesai diperoleh produk akhir berupa buku catatan berbasis kimia
sebagai media belajar kimia untuk SMA/MA kelas X semester
gasal.
b. Data Kualitas Produk yang Dihasilkan
Kualitas produk buku catatan berbasis kimia ditentukan melalui
analisis terhadap angket penilaian kualitas buku catatan berbasis kimia
yang akan direvisi oleh reviewers. Reviewers dalam penelitian ini
adalah 5 orang pendidik bidang kimia dan 10 peserta didik SMA/MA.
Langkah-langkah analisis data kualitas buku catatan berbasis kimia
yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:
Mengubah penilaian huruf menjadi skor dengan menggunakan
skala Likert, dengan ketentuan:
SB (sangat baik) = 5
B (baik) = 4
C (cukup) = 3
K (kurang) = 2
SK (sangat kurang) = 1
57
Setelah data terkumpul, kemudian menghitung skor rata-rata dengan
rumus:56
𝑋 = x
N
𝑋 = skor rata-rata
𝑥 = jumlah skor
N = jumlah penilai
Mengubah skor rata-rata buku catatan berbasis kimia menjadi
nilai kuantitatif dengan menggunakan kriteria penilaian ideal sebagai
berikut:
Tabel 3.
Kriteria Kategori Penilaian Ideal
No. Rentang Skor (i) Kuantitatif Kategori Kualitatif
1. 𝑋 > (Mi + 1,8 SBi) Sangat Baik
2. (Mi + 0,6 SBi) < 𝑋 ≤ (Mi + 1,8 SBi) Baik
3. (Mi − 0,6 SBi) < 𝑋 ≤ (Mi + 0,6 SBi) Cukup
4. (Mi − 1,8 SBi) < 𝑋 ≤ (Mi – 0,6 SBi) Kurang
5. 𝑋 ≤ (Mi − 1,8 SBi) Sangat Kurang
Keterangan:
Mi : rata-rata ideal yang dapat dicari dengan menggunakan rumus
Mi = 1 2 x (skor maksimal ideal + skor minimal ideal)
SBi : simpangan baku ideal yang dapat dicari dengan menggunakan
rumus
56 Sukardjo dan Lis Permana Sari, Metodologi Penelitian Pendidikan Kimia, Yogyakarta: UNY,
2009. Hal 72
58
SBi = (1 2 x 1 3 ) x (skor maksimal ideal – skor minimal
ideal)
Skor maksimal ideal = ∑ butir kriteria x skor tertinggi
Skor minimal ideal = ∑ butir kriteria x skor terendah
Menghitung nilai keseluruhan buku catatan berbasis kimia
dengan menghitung skor rata-rata seluruh kriteria penilaian, kemudian
diubah menjadi nilai kualitatif sesuai dengan kriteria kategori
penilaian ideal dalam Tabel 3 di atas.
59
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian Pengembangan
Penelitian ini telah berhasil mengembangkan dan menyusun Buku
Catatan Berbasis Kimia pada Materi Perkembangan Teori Atom dan Struktur
Atom untuk Siswa SMA/MA Kelas X Semester Gasal dengan mengacu pada
kualitas buku catatan berbasis kimia yang baik. Selain sub materi pokok di
atas, terdapat latihan soal dan teka-teki kimia yang juga didukung dengan
adanya puisi kimia dan motivasi belajar. Pengembangan buku catatan
berbasis kimia ini melalui beberapa tahap peninjauan, yaitu oleh satu orang
ahli media dan lima orang peer reviewer.
Setelah direvisi berdasarkan masukan ahli media dan peer reviewer,
maka selanjutnya Buku Catatan Berbasis Kimia dinilai oleh 5 orang guru
kimia SMA/MA di Pacitan. Hasil penilaian ke-5 orang reviewer tentang
Buku Catatan Berbasis Kimia pada Materi Perkembangan Teori Atom dan
Struktur Atom untuk Siswa SMA/MA Kelas X Semester Gasal disajikan
pada Tabel 4.
59
60
Tabel 4: Hasil Penilaian Kualitas Buku Catatan Berbasis Kimia Menurut
Ahli Kimia (reviewer)
Terlampir
Hasil respon dari 12 orang peserta didik tentang Buku Catatan Berbasis
Kimia disajikan pada Tabel 5.
Tabel 5: Hasil Respon Peserta Didik tentang Kualitas Buku Catatan
Berbasis Kimia untuk SMA/MA
Terlampir
B. Pembahasan
Proses pengembangan Buku Catatan Berbasis Kimia yang dilakukan melalui
beberapa tahap prosedur pengembangan meliputi:
1. Tahap Perencanaan
Proses pengembangan Buku Catatan Berbasis Kimia yang dilakukan
meliputi:
a. Analisis Kurikulum
Kurikulum yang digunakan adalah Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan untuk SMA/MA.
b. Pemilihan topik yang akan digunakan
Perkembangan Teori Atom dan Struktur Atom dipilih sebagai topik
yang akan dikembangkan karena materi tersebut memerlukan daya
menghafal yang tinggi.
61
2. Tahap Pengorganisasian
Materi yang dipilih kemudian diorganisasikan untuk ditata sedemikian
rupa yang disesuaikan dengan prosedur pembuatan Buku Catatan
Berbasis Kimia. Tahap pengorganisasian Buku Catatan Berbasis Kimia
adalah sebagai berikut:
a. Pengumpulan sumber materi sebagai referensi dalam penyusunan
Buku Catatan Berbasis Kimia.
b. Membuat rancangan Buku Catatan Berbasis Kimia pada Materi
Perkembangan Teori Atom dan Struktur Atom untuk Peserta Didik
SMA/MA Kelas X Semester Gasal yang sesuai dengan indikator.
3. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan dalam penelitian ini meliputi:
a. Membuat Buku Catatan Berbasis Kimia untuk SMA/MA Kelas X
pada Materi Perkembangan Teori Atom dan Struktur Atom. Gambar-
gambar inovasi dan penempatan penjelasan gambar dibuat dengan
menggunakan software corel draw X4.
b. Mengkonsultasikan Buku Catatan Berbasis Kimia yang dihasilkan
kepada dosen pembimbing dan peer reviewer untuk memberikan
revisi dan masukan.
c. Mengkonsultasikan kembali Buku Catatan Berbasis Kimia yang telah
direvisi kepada satu orang ahli media untuk mendapatkan revisi dan
masukan.
62
d. Buku Catatan Berbasis Kimia yang dihasilkan siap dinilaikan kepada
reviewer.
4. Tahap Penilaian
Produk Buku Catatan Berbasis Kimia mengalami 3 kali revisi
sebelum dinilaikan kepada reviewer, dengan mendapatkan tinjauan dan
masukan sebagai berikut:
1) Tinjauan dan masukan oleh peer reviewer
Tinjauan dan masukan oleh peer reviewer dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6: Tinjauan dan Masukan oleh Peer Reviewer
No. Hal Tinjauan dan Masukan
1. 2 Font disamakan agar lebih rapi
2. 3 dan 4 Tabel periodik unsur lebih diperbesar agar dapat dibaca,
kalau perlu dijadikan satu halaman A4 penuh untuk satu
tabel periodik unsure
3. 6 Keterangan pada gambar menggunakan bahasa Indonesia
agar lebih mudah dipahami
4. 7 dan 8 Konfigurasi elektron dari semua unsur tidak perlu
dijabarkan semua karena hanya akan membuat peserta
didik kurang berlatih untuk membuat konfigurasi elektron
5. 11,12,13 Tulisan lebih dirapikan agar menjadi mudah dibaca dan
lebih menarik
6. --- Lebih baik setelah ada gambar diberi keterangan untuk
memudahkan peserta didik dalam mengembangkan buah
pikiran
7. --- Diberikan satu ruang atau halaman untuk peserta didik
menuliskan apa yang peserta didik tanyakan/yang tidak
dipahami (curhatan)
63
8. --- Dibagian awal buku seharusnya diberikan penjelasan
bagian cara pengisian buku, siapa yang dapat mengisi
buku, dan bagaimana cara menilaikan hasil penulisannya
9. --- Diberikan pertanyaan yang lebih terstruktur untuk
membimbing peserta didik dalam mengembangkan buah
pikirannya dalam bentuk tulisan
10. --- Agar lebih mudah dipahami dan digunakan oleh peserta
didik, diberikan halaman untuk membantu dalam
penggunaannya
11. 48 Puisi kimia sebaiknya ditempatkan dihalaman belakang
12. 49, 50 Soal-soal latihan lebih diperbanyak
Buku Catatan Berbasis Kimia yang telah mendapatkan tinjauan dan
masukan dari peer reviewer direvisi menurut masukan. Akan tetapi tidak
semua masukan dijadikan revisi produk, karena maksud dan tujuan
masukan yang diberikan belum sesuai dengan tujuan dari tampilan yang
sudah ada didalam Buku Catatan Berbasis Kimia, kemudian
diorganisasikan dalam bentuk buku. Selain ditinjau oleh peer reviewer,
produk Buku Catatan Berbasis Kimia juga ditinjau dan diberi masukan
oleh satu orang ahli media.
Tinjauan dan masukan oleh peer reviewer terhadap buku catatan
berbasis kimia yang ditindaklanjutin antara lain:
a) Pada saran nomor 1, 3, 5, 6, 7, dan 10 diganti dengan sesuai yang
disarankan.
b) Tabel periodik unsur pada saran nomor 2 tidak diperbesar karena akan
mengurangi tampilan dari buku tersebut. Oleh karena itu, untuk
64
mengatasi hal tersebut diberikan alamat website tabel periodik agar
peserta didik lebih mudah mencari dan memahami tabel tersebut.
c) Pada saran nomor 4 konfigurasi elektron dari semua unsur tetap
ditampilkan karena untuk memberikan informasi tentang bagaimana
konfigurasi elektron yang benar.
d) Pada saran nomor 8 dan 9 tidak ditindaklanjuti karena di semua
halaman buku catatan sudah terisi dengan berbagai gambar dan
tulisan. Oleh karena itu, solusi yang dilakukan adalah penjelasan
penggunaan buku catatan berbasis kimia disampaikan secara lisan
sebelum buku tersebut digunakan.
e) Pada saran nomor 11 tidak ditindaklanjuti karena puisi kimia tersebut
berguna untuk memberikan jeda berpikir peserta didik sebelum
mengerjakan soal selanjutnya.
f) Pada saran nomor 12 tidak ditindaklanjuti karena materi yang
ditampilkan dalam buku catatan tersebut hanya lingkup sub materi
perkembangan teori atom dan struktur atom.
2) Tinjauan dan masukan oleh ahli media
Tinjauan dan masukan oleh ahli media dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7: Tinjauan dan Masukan oleh Ahli Media
No. Hal Tinjauan dan Masukan
1. cover Halaman cover disesuaikan dengan judul buku yang dibuat
2. 1 Redaksi kata pengantar diperbaiki
3. 2 Kata “personal identity” diganti menggunakan bahasa
Indonesia dan menggunakan font yang sama dengan yang
65
lain
4. 3, 4 Tulisan dan gambar tabel periodik unsur lebih diperbesar
atau ditampilkan halaman websitenya agar dapat dicari oleh
peserta didik
5. 5 Gambar tabel jari-jari atom lebih diperjelas dan diberi kata
pengantar untuk mengtahui fungsi dari tabel tersebut dan
diberikan sumber informasi yang ditampilkan
6. 6 Gambar yang ditampilkan menggunakan bahasa Indonesia
agar lebih mudah digunakan oleh peserta didik
7. 7, 8 Diberikan kata pengantar untuk peserta didik dalam tabel
konfigurasi unsur agar peserta didik lebih memahami fungsi
gambar tesebut
8. 9, 10 Dalam aturan konfigurasi elektron masing-masing diberikan
contoh dan tabel periode dan golongan diberikan kalimat
pengantar
9. 11, 12,
13
Dalam penulisan etimologi unsur harap dirapikan agar lebih
menarik dan mudah dibaca
10. 14 Penulisannya menggunakan bahasa yang baku
11. 15 Kalender belajar diberikan penjelasan dalam
penggunaannya
12. 16 Arah panah peta konsep diberikan penjelasan agar alurnya
tidak salah (miskonsepsi)
13. --- Setiap gambar diberikan kalimat pengantar agar peserta
didik dapat mengetahui fungsi dan tujuan gambar tersebut
14. --- Fitur setiap bab dibuat sama
15. 47 Format pertanyaan teka-teki silang dibuat sama
16. --- Diberikan halaman daftar pustaka
Buku Catatan Berbasis Kimia kemudian direvisi berdasarkan
masukan dari ahli media dengan dikonsultasikan kepada Dosen
66
Pembimbing sehingga mendapatkan prosuk revisi II. Produk yang
dihasilkan kemudian dinilai kualitasnya oleh 5 orang guru kimia
(reviewer) SMA/MA di Pacitan.
Tinjauan dan masukan oleh ahli media terhadap buku catatan
berbasis kimia yang ditindaklanjuti antara lain:
a) Pada saran nomor 1 sampai 15 diganti sesuai yang disarankan.
b) Pada saran nomor 16 tidak ditindaklanjuti karena disetiap
gambar dan tulisan materi sudah ada sumber materi yang
ditampilkan sehingga untuk daftar pustaka tidak ditampilkan.
3) Penilaian dan masukan oleh reviewer
Buku Catatan Berbasis Kimia mendapatkan masukan-masukan dari
reviewer yang digunakan sebagai acuan revisi tahap penilaian. Masukna
tersebut dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8: Penilaian dan Masukan oleh Reviewer
No. Hal Tinjauan dan Masukan
1. --- Jabaran materi kimia dalam peta konsep, selain disesuaikan
dengan ilmu pengetahuan, teknlogi, dan kehidupan juga
ditambahkan refleksi yang mengacu kepada Pencipta-Nya.
(integrasi)
2. --- Dalam pemahaman materi yang menggunakan analogi untuk
pemahaman materi dipilihkan analogi yang mudah dipahami dan
dimengerti oleh peserta didik
3. --- Untuk penempatan sub bab nomor atom dan nomor massa
dipindah dan diletakkan sebelum sub bab konfigurasi elektron
67
4. --- Dalam penggunaan kata maupun penyusunan kalimat
menggunakan bahasa yang baku dan mudah dimengerti oleh
peserta didik
Buku Catatan Berbasis Kimia yang telah diberi masukan oleh reviewer
direvisi akhir sehingga didapatkan produk Buku Catatan Berbasis Kimia.
Penilaian dan masukan oleh reviewer terhadap buku catatan
berbasis kimia yang ditindaklanjuti antara lain:
a. Pada saran nomor 1 tidak ditindaklanjuti karena materi yang
digunakan sulit untuk diintegrasikan sehingga jabaran materi kimia
tetap ditampilkan sesuai peta konsep yang ada.
b. Pada saran nomor 2, 3, dan 4 ditindaklanjuti sesuai dengan yang
disarankan.
Kendala-kendala dalam penelitian pengembangan ini adalah:
a. Kendala biaya
Proses percetakan Buku Catatan Berbasis Kimia memerlukan biaya
yang besar sehingga dalam pembuatannya menggunakan print/cetak
sendiri.
b. Peneliti
Terbatasnya kemampuan peneliti dalam bidang seni, khususnya
penggunaan animasi gambar dan penempatannya masih belum bisa
menghasilkan buah pikiran yang dikembangkan oleh pembaca
sehingga belum dapat menghasilkan produk yang sempurna.
68
c. Ahli media
Terbatasnya dosen yang memiliki kompetensi dalam menguasai
media pembelajaran seperti Buku Catatan Berbasis Kimia yang
dikembangkan ini.
d. Ahli kimia
Terbatasnya ahli kimia (guru kimia SMA/MA) yang memiliki
kompetensi dalam menilai suatu media pembelajaran seperti Buku
Catatan Berbasis Kimia yang dikembangkan ini.
5. Kualitas Buku Catatan Berbasis Kimia
Berdasarkan teknik analisis data yang digunakan, maka data yang
diperoleh dari penilaian reviewer berupa data kualitatif diubah ke dalam
bentuk kuantitatif. Data kuantitatif tersebut ditabulasi dan dianalisis tiap
aspek penilaian. Skor terakhir yang diperoleh, dikonversi menjadi tingkat
kelayakan produk secara kualitatif dengan pedoman menurut kriteria
kategori penilaian ideal (tabel 3). Berdasarkan pedoman tersebut dapat
diperoleh kualitas Buku Catatan Berbasis Kimia pada Materi
Perkembangan Teori Atom dan Struktur Atom untuk SMA/MA Kelas X
Semester Gasal untuk setiap aspek penilaian dilihat pada Tabel 9.
69
Tabel 9: Kualitas Buku Catatan Berbasis Kimia
No. Aspek Kriteria Skor rata-rata
1. Penulisan dan Organisasi
Buku catatan
1, 2, 8,2
2. Isi 3, 4, 5, 6, 17
3. Keterlaksanaan 7, 8, 8,6
4. Kebahasaan 9, 10, 11, 12, 13, 14, 24,8
5. Mutu Gambar 15, 16, 8,8
6. Tampilan Menyeluruh 17, 18, 19, 20, 21. 21,2
Jumlah 88,6
Produk akhir penelitian pengembangan ini adalah tersusunnya
Buku Catatan Berbasis Kimia untuk SMA/MA Kelas X Semester Gasal
yang telah mengalami beberapa revisi. Sebelum Buku Catatan Berbasis
Kimia diuji kualitasnya oleh guru kimia (reviewer), buku catatan berbasis
kimia ini telah melewati beberapa tahapan revisi melalui masukan dari
Dosen Pembimbing, peer reviewer, dan juga ahli media.
Penentuan kualitas Buku Catatan Berbasis Kimia yang telah
disusun, didasarkan pada penilaian 5 orang guru kimia (reviewer)
SMA/MA di Pacitan. Penilaian dilakukan dengan cara mengisi lembar
penilaian (angket) Buku Catatan Berbasis Kimia berbentuk check list
yang telah disediakan berdasarkan “Kriteria Penilaian Kualitas Buku
Catatan Berbasis Kimia”. Data yang diperoleh dianalisis untuk
menentukan kualitas Buku Catatan Berbasis Kimia.
70
a. Penilaian Buku Catatan Berbasis Kimia Materi Perkembangan
Teori Atom dan Struktur Atom untuk Siswa SMA/MA menurut
Guru Bidang Studi Kimia
Penilaian Buku Catatan Berbasis Kimia dilakukan oleh 5 orang
guru kimia SMA/MA dengan cara mengisi lembar check list (angket)
penilaian Buku Catatan Berbasis Kimia yang telah disediakan.
Lembar penilaian tersebut terdiri dari 21 kriteria penilaian beserta
penjabarannya. Hasil penilaian berupa data kualitatif kemudian
ditabulasi dan dianalisi menjadi data kuantitatif untuk menentukan
kualitas Buku Catatan Berbasis Kimia yang dihasilkan. Hasil
perhitungan skor menurut kriteria kategori penilaian ideal tersebut
dapat dilihat pada tabel 4. Skor akhir yang diperoleh untuk Buku
Catatan Berbasis Kimia yang telah dikembangkan adalah 88,6 dari
skor maksimal 105 dengan persentase keidealan 84,38% dan
mempunyai kualitas Baik (B). Data skor rata-rata penilaian kualitas
Buku Catatan Berbasis Kimia Materi Pokok Perkembangan Teori
Atom dan Struktur Atom dapat dilihat pada tabel 4.
Seperti dapat dilihat pada tabel 4, persentase keidealan tertinggi
pada aspek mutu gambar (E), yaitu 88% dan persentase keidealan
terendah pada aspek penulisan dan organisasi buku catatan (A), yaitu
82%. Pada aspek mutu gambar, gambar yang berkaitan dengan materi
yang disajikan bagi peserta didik sangat mudah dipahami dan mudah
dikembangkan sehingga dapat membantu peserta didik untuk
71
mengembangkan pemikiran terhadap materi yang dituangkan dalam
bentuk tulisan. Sedangkan pada aspek penulisan dan organisasi buku
catatan, persentase keidealannya terendah dikarenakan dalam
penyusunan konsep dan sub konsep belum berurutan sesuai silabi
sehingga peserta didik yang mengembangkan dan menggunakan buku
catatan tersebut belum bisa maksimal. Hal ini dapat diatasi dengan
penyampaian guru kimia dalam proses pembelajaran dapat
disesuaikan dengan peta konsep yang sudah disajikan dalam Buku
Catatan Berbasis Kimia sehingga peserta didik dapat mengembangkan
hasil pemikirannya dan dapat dituangkan dalam bentuk tulisan.
Selain penilaian oleh guru kimia, Buku Catatan Berbasis Kimia
ini juga dinilai oleh 12 peserta didik dengan cara mengisi lembar
check list (angket) respon peserta didik terhadap Buku Catatan
Berbasis Kimia yang telah disediakan. Lembar respon tersebut terdiri
dari 18 kriteria respon peserta didik. Hasil respon berupa data
kualitatif yang kemudian diubah ke dalam bentuk persentase. Hasil
persentase respon peserta didik terhadap Buku Catatan Berbasis
Kimia dapat dilihat pada tabel 5. Berdasarkan tabel 5 tentang respon
peserta didik terhadap Buku Catatan tersebut sangat mendukung dan
membantu peserta didik dalam memahami materi kimia khususnya
pada materi Perkembangan Teori Atom dan Struktur Atom. Secara
garis besar Buku Catatan Berbasis Kimia yang telah dikembangkan
72
dapat membantu peserta didik dalam memahami materi kimia,
sehingga buku catatan tersebut mempunyai kualitas Baik.
Secara umum, penampilan fisik Buku Catatan Berbasis Kimia
dapat mendorong minat membaca dan menulis peserta didik karena
buku yang dikembangkan tersebut menuntun peserta didik untuk
membaca dan menulis. Peserta didik dapat menuangkan pemikirannya
yang diperoleh dari proses pembelajaran, membaca, browsing internet
atau mendapatkan informasi dari sumber lain. Selain itu, dalam
penulisan buku tersebut menggunakan bahasa sendiri yang lebih
mudah dipahami dan sederhana.
Tabel 10. Persentase Keidealan Tiap Aspek Penilaian Buku
Catatan Berbasis Kimia
No. Aspek Skor
rata-rata
Skor rata-
rata Ideal
Persentase
keidealan (%)
1. Penulisan dan Organisasi
Buku catatan
8,2 10 82 (C)
2. Isi 17 20 85 (B)
3. Keterlaksanaan 8,6 10 86 (B)
4. Kebahasaan 24,8 30 82,67 (C)
5. Mutu Gambar 8,8 10 88 (B)
6. Tampilan Menyeluruh 21,2 25 84.8 (B)
Jumlah 88,6 105 84,38 (B)
73
Tabel 11: Persentase Kriteria Kategori Penilaian Ideal
No. Rentang Skor (i) Kuantitatif Kategori Kualitatif
1. 𝑋 > 92% Sangat Baik
2. 84% < 𝑋 ≤ 92% Baik
3. 76% < 𝑋 ≤ 84% Cukup
4. 68% < 𝑋 ≤ 76% Kurang
5. 𝑋 ≤ 68% Sangat Kurang
Grafik Skor Rata-rata Tiap Aspek Penilaian Buku Catatan
Berbasis Kimia dengan Skor idealnya
Gambar 3: Grafik Skor Rata-rata Tiap Aspek Penilaian Buku Catatan
Berbasis Kimia dengan Skor Ideal Materi Pokok Perkembangan Teori
Atom dan Struktur Atom Menurut Penilaian Guru Kimia SMA/MA
8.2
17
8.6
24.8
8.8
21.2
10
20
10
30
10
25
0
5
10
15
20
25
30
35
A B C D E F
Sko
r
Aspek
Skor Rata-rata
Skor Rata-rata Ideal
74
Grafik Persentase Keidealan Tiap Aspek Penilaian Buku Catatan
Berbasis Kimia
Gambar 4: Grafik Persentase Keidealan Tiap Aspek Penilaian Buku
Catatan Berbasis Kimia Materi Pokok Perkembangan Teori Atom dan
Struktur Atom Menurut Penilaian Guru Kimia SMA/MA
Keterangan :
A : Aspek Penulisan dan Organisasi Buku Catatan
B : Aspek Isi
C : Aspek Keterlaksanaan
D : Aspek Kebahasaan
E : Aspek Mutu Gambar
F : Aspek Tampilan Menyeluruh
b. Kualitas Buku Catatan Berbasis Kimia Tiap Aspek Penilaian
1. Aspek Penulisan dan Organisasi Buku Catatan
Aspek penulisan dan organisasi buku catatan (aspek A)
memperoleh skor rata-rata 8,2 dengan kualitas Cukup (C) dengan
82
8586
82.67
88
84.8
7980818283848586878889
A B C D E F
Per
sen
tase
Aspek
Persentase Keidealan
Persentase Keidealan
75
persentase keidealan sebesar 82%. Aspek penulisan dan organisasi
buku catatan ini meliputi kriteria nomor 1 dan 2, yaitu: (1)
Organisasi konsep dan subkonsep berurutan sesuai silabi
kurikulum 2006, (2) Kesesuaian konsep dengan materi pokok
kimia dalam kurikulum 2006. Berdasarkan penilaian para
reviewer, Buku Catatan Berbasis Kimia sudah mencakup kedua
kriteria di atas. Organisasi konsep dan subkonsep dinilai sudah
berurutan sesuai silabi kurikulum 2006, tetapi masih ada beberapa
reviewer yang memberikan penilaian masih kurang sesuai dengan
silabi kurikulum 2006. Kesesuaian konsep dengan materi pokok
kimia dalam kurikulum 2006 sudah memenuhi kriteria.
2. Aspek Isi
Aspek isi (Aspek B) meliputi 4 kriteria , yaitu: (1) Jabaran
materi kimia dalam peta konsep sesuai dengan ilmu pengetahuan,
teknologi dan kehidupan, (2) Alur materi kimia jelas dan mudah
dikembangkan, (3) Penggunaan informasi baru tentang kimia
yang berkaitan dengan materi kimia, (4) Terdapat pertanyaan atau
kegiatan yang mengarahkan pada pemahaman materi kimia. Skor
rata-rata yang diperoleh untuk aspek isi sebesar 17 dengan
kategori Baik (B) dengan persentase 85%. Jabaran materi Buku
Catatan yang disusun dalam peta konsep sudah sesuai dengan
ilmu pengetahuan, teknologi dan kehidupan serta alur materinya
mudah dikembangkan oleh peserta didik. Selain itu, penggunaan
76
informasi baru kimia berkaitan dengan materi kimia dan juga
terdapat pertanyaan yang mengarahkan pada pemahaman materi
kimia.
3. Aspek Keterlaksanaan
Aspek keterlaksanaan (Aspek C) meliputi 2 kriteria, yaitu:
(1) Kemudahan penulisan allure materi kimia yang disajikan bagi
peserta didik, (2) penggunaanya fleksibel bagi peserta didik. Skor
rata-rata yang diperoleh untuk aspek keterlaksanaan sebesar 8,6
dengan kategori Baik (B) dengan persentase 86%. Peserta didik
mudah mengembangkan materi yang disajikan dengan mengikuti
alur penulisan buku catatan berbasis kimia. Selain itu, peserta
didik juga dapat menggunakan buku catatan tersebut di manapun,
kapanpun berada. Peserta didik dapat menggunakannya setelah
proses pembelajaran atau setelah membaca buku panduan kimia.
4. Aspek Kebahasaan
Skor rata-rata yang diperoleh aspek kebahasaan (Aspek D)
sebesar 24,8 dengan kategori Cukup (C) dengan persentase
82,67%. Aspek ini terdiri dari 6 kriteria yaitu: (1) Pemilihan kata
dalam penajabaran materi kimia menarik dan sesuai EYD, (2)
Penggunaan bahasa yang komunikatif dan benar, (3) Kebenaran
dan ketepatan penggunaan istilah kimia yang digunakan, (4)
Kalimat tidak menimbulkan makna ganda dan penggunaan kiasan,
(5) Teks mengarah pada pemahaman konsep materi kimia, (6)
77
Tema gambar sesuai dengan taraf berpikir peserta didik. Buku
Catatan Berbasis Kimia yang disusun sudah memenuhi kriteria
aspek kebahasaan tentang pemilihan kata dan penggunaan EYD,
penggunaan bahasa yang komunikatif, kebenaran penggunaan
istilah kimia, dan penggunaan kalimat yang tidak menimbulkan
makna ganda. Penggunaan teks dalam buku catatan tersebut
belum sepenuhnya mengarah pada pemahaman konsep materi
kimia. Selain itu, tema gambar yang dipilih masih kurang sesuai
dengan taraf berpikir peserta didik karena pemilihan analogi
kalimat masih belum sesuai sehingga menimbulkan kurang
pahamnya peserta didik terhadap materi kimia.
5. Aspek Mutu Gambar
Aspek mutu gambar (Aspek E) yang mencakup 2 kriteria
penilaian memperoleh skor rata-rata 8,8 dengan kualitas Baik (B)
dan persentase keidealan sebesar 88%. Kedua kriteria dalam aspek
ini adalah (1) Kesesuaian gambar dengan konsep materi kimia
yang dijelaskan, (2) Gambar menarik dan berkarakter. Aspek ini
mempunyai persentase keidealan tertinggi karena gambar yang
ditampilkan sesuai konsep materi kimia dan menarik bagi peserta
didik sehingga mudah untuk mengembangkan materi kimia.
6. Aspek Tampilan Menyeluruh
Aspek tampilan menyeluruh (Aspek F) memperoleh skor
rata-rata sebesar 21,2 dengan kualitas penilaian Baik (B) dan
78
persentase keidealan sebesar 84,8%. Aspek tampilan menyeluruh
ini meliputi 5 kriteria penilaian yaitu: (1) Cover buku menarik, (2)
Desain halaman buku teratur, (3) Cetakan gambar mudah
dipahami, (4) Cetakan huruf mudah dibaca, dan (5) Kejelasan
kalimat yang menyertai suatu gambar/ilustrasi dan kesesuaiannya
dengan gambar yang dijelaskan. Secara keseluruhan, tampilan
fisik Buku Catatan Berbasis Kimia ini dapat menarik minat siswa
untuk belajar kimia, khususnya materi Perkembangan Teori Atom
dan Struktur Atom.
Secara keseluruhan, Buku Catatan Berbasis Kimia
berkualitas baik dan sudah dapat dijadikan sebagai media belajar
mandiri untuk belajar kimia pada materi Perkembangan Teori
Atom dan Struktur Atom. Hal ini tentu tidak lepas dari masukan
dan saran yang diberikan oleh Dosen Pembimbing, Peer
Reviewer, Ahli Media, dan Reviewer.
c. Kajian Produk Akhir
Buku catatan berbasis kimia merupakan media belajar mandiri
yang diperuntukan bagi peserta didik. Dalam buku catatan berbasis
kimia terdapat berbagai materi dan informasi tentang kimia
khususnya pada materi perkembangan teori atom dan struktur atom.
Selain materi tersebut juga terdapat tabel konfigurasi elektron setiap
unsur dan soal-soal latihan untuk mendukung tercapainya tujuan
pembelajaran. Buku catatan berbasis kimia menggunakan peta konsep
79
yang berguna untuk membantu peserta didik untuk mengembangkan
buah pikirannya tentang materi kimia sehingga pemikiran peserta
didik diasumsikan tidak meluas dari peta konsep.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, buku catatan
berbasis kimia mempunyai kualitas baik. Buku catatan tersebut
mempunyai daya tarik yang tinggi terhadap minat belajar peserta
didik karena mempunyai cover yang menarik dan di dalam buku
catatan berbasis kimia banyak inovasi tentang cara mempelajari kimia
serta mempunyai warna yang menarik.
Buku catatan berbasis kimia mempunyai berbagai kelebihan
antara lain: mempunyai warna yang menarik bagi peserta didik,
mempunyai peta konsep yang memudahkan peserta didik untuk
mengembangkan pemikiran tentang materi kimia, terdapat kalimat
motivasi untuk membangkitkan minat belajar peserta didik, terdapat
berbagai latihan soal, dan terdapat puisi tentang kimia. Buku tersebut
juga mempunyai kelemahan, antara lain: dalam penggunaannya
memerlukan waktu yang lama, hanya dapat mengembangkan
keterampilan membaca, menulis, dan mendengarkan suatu materi, dan
terbatas pada aspek visual.
Hasil penelitian yang dihasilkan dari skripsi ini, media buku
catatan berbasis kimia mempunyai kualitas baik. Harapan peneliti,
buku catatan berbasis kimia ini dapat digunakan di lembaga
pendidikan untuk membantu peserta didik dalam memahami materi
80
pelajaran kimia. Selain itu, dapat dijadikan media belajar mandiri dan
media belajar pendamping untuk meningkatkan hasil belajar peserta
didik. Selain harapan di atas, buku catatan berbasis kimia ini lebih
disempurnakan agar penggunaannya lebih mempunyai kualitas yang
tinggi, serta digunakan untuk pendamping media yang lain.
Kombinasi antar media pembelajaran dapat lebih meningkatkan
kualitas dari media tersebut sehingga tujuan dari pembelajaran dapat
tercapai.
81
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil pada penelitian pengembangan ini adalah:
1. Telah dikembangkan Buku Catatan Berbasis Kimia Materi Perkembangan
Teori Atom dan Struktur Atom untuk Siswa SMA/MA Kelas X Semester
Gasal menggunakan model pengembangan prosedural yang direvisi
berdasarkan masukan dari Dosen Pembimbing, Peer Reviewer, Ahli
Media, dan dinilai kualitasnya oleh Reviewer (5 orang Guru Kimia
SMA/MA di Pacitan).
2. Kualitas Buku Catatan Berbasis Kimia Materi Perkembangan Teori Atom
dan Struktur Atom untuk Siswa SMA/MA Kelas X Semester Gasal yang
telah dikembangkan berdasarkan penilaian reviewer (5 orang guru kimia
SMA/MA) adalah baik dengan skor 88,6 dari skor maksimal 105 dan
persentase keidealan sebesar 84,38%. Berdasarkan penilaian tersebut,
maka Buku Catatan Berbasis Kimia layak digunakan peserta didik sebagai
media belajar penunjang.
B. Saran Pemanfaatan, Diseminasi, dan Pengembangan Produk Lebih
Lanjut
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan media belajar kimia.
Adapun saran pemanfaatan, diseminasi, dan pengembangan produk lebih
lanjut adalah:
81
82
1. Saran Pemanfaatan
Penulis menyarankan agar Buku Catatan Berbasis Kimia Materi
Perkembangan Teori Atom dan Struktur Atom yang telah dikembangkan
ini perlu diujicobakan dalam kegiatan pembelajaran kimia bagi peserta
didik SMA/MA untuk mengetahui sejauhmana kekurangan dan kelebihan
Buku Catatan Berbasis Kimia tersebut. Pada proses pembelajaran kimia,
Buku Catatan Berbasis Kimia dapat digunakan sebagai salah satu media
belajar yang dapat digunakan di sekolah maupun di rumah.
2. Diseminasi
Buku Catatan Berbasis Kimia Materi Perkembangan Teori Atom
dan Struktur Atom yang dikembangkan ini dapat lebih layak digunakan
sebagai penunjang media belajar apabila telah dibuktikan secara
eksperimen kepada peserta didik dalam proses pembelajaran, sehingga
diperoleha data berupa nilai kemampuan peserta didik baik dalam proses
maupun hasil pembelajaran.
3. Pengembangan Produk Lebih Lanjut
Buku Catatan Berbasis Kimia Materi Perkembangan Teori Atom
dan Struktur Atom ini dapat digunakan dan dikembangkan lebih lanjut
dalam proses pembelajaran yang melibatkan peserta didik dan pendidik.
Pendidik diharapkan lebih kreatif dalam mengajar, sedangkan peserta
didik lebih aktif dalam belajar untuk memperoleh pengalaman belajar.
83
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, Ronald H, 1987, Pemilihan dan Pengembangan Media Untuk
Pembelajaran (Selecting and Developing), terjemah Yusufhadi Miorso,
Jakarta: Grafika Offset.
Arifin, Mulyatin dkk, 2000, Strategi Belajar Mengajar Kimia, Bandung:
Universitas Pendidikan Indonesia.
Brady, James E, 1999, Kimia Universitas Asas dan Struktur, Jakarta: Binarupa
Aksara.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain, 1997, Strategi Belajar Mengajar,
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Enre, Fachrudin Ambo, 1988, Dasar-dasar Keterampilan Menulis, Jakarta:
Depdikbud.
Hermawan, 2009, Aktif Belajar Kimia: untuk SMA/MA Kelas X, Jakarta: Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Johari, J.M.C. dan M. Rachmawati, 2006, Kimia SMA dan MA untuk Kelas X,
Jakarta: Erlangga, PT Gelora Aksara Pratama.
Khamidinal dkk, 2004, Kimia : SMA/MA Kelas X, Jakarta: Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional.
Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tanggal
12 Mei 2006 tentang Standar Isi. Alamat website:
http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&cd=1&ved=0CBQQFjAA&
url=http%3A%2F%2Fakhmadsudrajat.files.wordpress.com%2F2009%2F04
%2Fpermendiknas-no-22-tahun-
2006.pdf&ei=kkGsTdb1HYPKrAfxpqWoCA&usg=AFQjCNFdmim4ncWn
_UYC8f8VvaUjTltTDA di download tanggal 18 April 2011 pukul 21.00
WIB.
Muslich, Masnur, 2008, KTSP Pembelajaran berbasis kompetensi dan
konstektual, Jakarta: Bumi Aksara.
Nurgiyantoro, Burhan, 1995, Penilaian Dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra,
Yogyakarta: BPFE.
84
Sadiman, Arief S. dkk, 1993, Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatanya, Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sugiyarto, K H, 2000, Kimia Anorganik I, Dasar-dasar Reaksi Anorganik
Nonlogam, Yogyakarta: FMIPA, UNY.
Sukardjo dan Lis Permana Sari, Metodologi Penelitian Pendidikan Kimia,
Yogyakarta: UNY, 2009.
Supriyono, Agus, 2009, Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM,
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Tarigan, Henry Guntur, 1986, Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa,
Bandung: Angkasa.
T.M.A Ari Samadhi, Pembelajaran Aktif (Active Learning), Teaching
Improvement Workshop, Engineering Education Development Project,
alamat website:
http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&cd=2&ved=0CBwQFjAB&
url=http%3A%2F%2Fizaskia.files.wordpress.com%2F2010%2F03%2Fmak
alah-active-
learning.doc&ei=fKSvTY7CL4T5rQehxfyHCQ&usg=AFQjCNG6Js6VWq
KSS0GF47qfaRJGobEv1g di download tanggal 21 April 2011 pukul 10.51
WIB.
Warsita, Bambang, 2008, Teknologi Pembelajaran Landasan dan Aplikasinya,
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Yamin, Martinis, 2007, Kiat Membelajarkan Siswa, Jakarta: Gaung Persada Press.
Zuehdi, Darmiyati, 2007, Strategi Meningkatkan Kemampuan Membaca:
Peningkatan Komprehensif, Yogyakarta: UNY Press.
85
Lampiran I
Tabel 4: Hasil Penilaian Kualitas Buku Catatan Berbasis Kimia Menurut
Ahli Kimia (reviewer)
Aspek
penilaian
Kriteria Penilai ∑
skor
∑ per
aspek
Rata-
rata I II III IV V
A 1 4 3 4 4 4 19 41 8,2
2 5 5 4 4 4 22
B 3 4 4 5 4 4 21 85 17
4 4 4 4 4 4 20
5 4 4 5 5 5 23
6 4 4 5 4 4 21
C 7 4 3 4 4 5 20 43 8,6
8 4 4 5 5 5 23
D 9 4 4 4 4 4 20 124 24,8
10 4 4 5 4 4 21
11 4 4 4 5 4 21
12 5 4 5 5 4 23
13 4 3 4 4 4 19
14 4 4 3 4 5 20
E 15 4 4 4 5 5 22 44 8,8
16 4 3 5 5 5 22
F 17 5 4 5 5 4 23 106 21,2
18 4 4 5 5 4 22
19 4 4 4 4 4 20
20 4 4 5 5 4 22
21 4 4 3 4 4 19
Jumlah Skor 87 81 92 93 90 443 443 88,6
86
Lampiran II
Tabel 5: Hasil Respon Peserta Didik tentang Kualitas Buku Catatan
Berbasis Kimia untuk SMA/MA
Aspek Kriteria Respon
Ya (%) Tidak (%)
A 1 100 --
2 83,33 16,67
3 100 --
B 4 100 --
5 100 --
C 6 91,67 8,33
7 91,67 8,33
8 100 --
9 100 --
10 100 --
11 83,33 16,67
12 100 --
13 91,67 8,33
14 100 --
15 100 --
F 16 91,67 8,33
17 100 --
18 100 --
Jumlah rata-rata 96,30% 3,7%
87
Lampiran III
PERHITUNGAN
N = 5
A. Aspek Penulisan dan Organisasi Buku Catatan
𝑋 = x
N =
41
5 = 8,2
B. Aspek Isi
𝑋 = x
N =
85
5 = 17
C. Aspek Keterlaksanaan
𝑋 = x
N =
43
5 = 8,6
D. Aspek Kebahasaan
𝑋 = x
N =
124
5 = 24,8
E. Aspek Mutu Gambar
𝑋 = x
N =
44
5 = 8,8
F. Aspek Tampilan Menyeluruh
𝑋 = x
N =
106
5 = 21,2
88
Hasil Penilaian Kualitas Buku Catatan Berbasis Kimia Menurut Ahli Kimia
(reviewer)
Aspek
penilaian
Kriteria Penilai ∑
skor
∑ per
aspek
Rata-
rata I II III IV V
A 1 4 3 4 4 4 19 41 8,2
2 5 5 4 4 4 22
B 3 4 4 5 4 4 21 85 17
4 4 4 4 4 4 20
5 4 4 5 5 5 23
6 4 4 5 4 4 21
C 7 4 3 4 4 5 20 43 8,6
8 4 4 5 5 5 23
D 9 4 4 4 4 4 20 124 24,8
10 4 4 5 4 4 21
11 4 4 4 5 4 21
12 5 4 5 5 4 23
13 4 3 4 4 4 19
14 4 4 3 4 5 20
E 15 4 4 4 5 5 22 44 8,8
16 4 3 5 5 5 22
F 17 5 4 5 5 4 23 106 21,2
18 4 4 5 5 4 22
19 4 4 4 4 4 20
20 4 4 5 5 4 22
21 4 4 3 4 4 19
Jumlah Skor 87 81 92 93 90 443 443 88,6
89
Kualitas Buku Catatan Berbasis Kimia
No. Aspek Kriteria Skor rata-rata
1. Penulisan dan Organisasi
Buku catatan
1, 2, 8,2
2. Isi 3, 4, 5, 6, 17
3. Keterlaksanaan 7, 8, 8,6
4. Kebahasaan 9, 10, 11, 12, 13, 14, 24,8
5. Mutu Gambar 15, 16, 8,8
6. Tampilan Menyeluruh 17, 18, 19, 20, 21. 21,2
Jumlah 88,6
Persentase Keidealan Tiap Aspek Penilaian Buku Catatan
Berbasis Kimia
No. Aspek Skor
rata-rata
Skor rata-
rata Ideal
Persentase
keidealan (%)
1. Penulisan dan Organisasi
Buku catatan
8,2 10 8,2
10 x 100%
= 82 (C)
2. Isi 17 20 17
20 x 100%
= 85 (B)
3. Keterlaksanaan 8,6 10 8,6
10 x 100%
= 86 (B)
4. Kebahasaan 24,8 30 24,8
30 x 100%
= 82,67 (C)
5. Mutu Gambar 8,8 10 8,8
10 x 100%
90
= 88 (B)
6. Tampilan Menyeluruh 21,2 25 21,2
25 x 100%
= 84.8 (B)
Jumlah 88,6 105 84,38 (B)
Jumlah rata-rata skor = 8,2 + 17 + 8,6 + 24,8 + 8,8 + 21,2 = 88,6
Skor maksimal ideal = ∑ butir kriteria x skor tertinggi
21 x 5 = 105
Skor minimal ideal = ∑ butir kriteria x skor terendah
21 x 3 = 63
Mi = ½ x (skor maksimal ideal + skor minimal ideal)
= ½ x (105 + 63)
= ½ x 168 = 84
SBi = (1/2 x 1/3) x (skor maksimal ideal – skor minimal ideal)
= (1/2 x 1/3) x (105 – 63)
= 1/6 x 42 = 7
Kriteria Kategori Penilaian Ideal
No. Rentang Skor (i) Kuantitatif Kategori Kualitatif
1. 𝑋 > (Mi + 1,8 SBi) Sangat Baik
2. (Mi + 0,6 SBi) < 𝑋 ≤ (Mi + 1,8 SBi) Baik
3. (Mi − 0,6 SBi) < 𝑋 ≤ (Mi + 0,6 SBi) Cukup
4. (Mi − 1,8 SBi) < 𝑋 ≤ (Mi – 0,6 SBi) Kurang
5. 𝑋 ≤ (Mi − 1,8 SBi) Sangat Kurang
91
Hasil yang diperoleh adalah
Persentase Kriteria Kategori Penilaian Ideal
No. Rentang Skor (i) Kuantitatif Kategori Kualitatif
1. 84,38% > (84 + 1,8 x 7)/105 x 100%
= 92%
Sangat Baik
2. (84 + 0,6 x 7)/105 x 100% = 84%
< 84,38% ≤
(84 + 1,8 x 7)/105 x 100% = 92%
Baik
3. (84 − 0,6 x 7)/105 x 100% = 76%
< 84,38% ≤
(84 + 0,6 x 7)/105 x 100% = 84%
Cukup
4. (84 − 1,8 x 7)/105 x 100% = 68%
< 84,38% ≤
(84 – 0,6 x 7)/105 x 100% = 76%
Kurang
5. 84,38% ≤ (84 − 1,8 x 7)/105 x 100%
= 68%
Sangat Kurang