SKRIPSI - digilibadmin.unismuh.ac.id · Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila...
Transcript of SKRIPSI - digilibadmin.unismuh.ac.id · Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila...
SKRIPSI
INOVASI PELAYANAN PEMBUATAN AKTA KELAHIRAN DAN AKTA
KEMATIAN DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL
KOTA MAKASSAR
Oleh:
MUSABRY
Nomor Induk Mahasiswa : 105610543015
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTASILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2020
i
SKRIPSI
INOVASI PELAYANAN PEMBUATAN AKTA KELAHIRAN DAN AKTA
KEMATIAN DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL
KOTA MAKASSAR
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Studi dan Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Administrasi Negara (S.Sos)
Disusun dan Diajukan Oleh:
MUSABRY
Nomor Stambuk: 1056 10543 015
Kepada
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2020
ii
HALAMAN PERSETUJUAN UJIAN AKHIR
Judul Skripsi : Inovasi Pelayanan Pembuatan Akta Kelahiran dan
Akta Kematian di Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil Kota Makassar
Nama Mahasiswa : Musabry
Nomor Induk Mahasiwa : 105610 5430 15
Program Studi : Ilmu Administrasi Negara
Menyetujui:
Pembimbing I
Dr. Burhanuddin, S.Sos.,M.Si
Pembimbing II
Haerana, S.Sos., M.Pd
Mengetahui:
Dekan
Dr. Hj. Ihyani Malik, S.Sos.,M.Si
NBM:730727
Ketua Program Studi
Nasrul Haq, S.Sos, MPA
NBM: 1067463
iii
HALAMAN PENERIMAAN TIM
Telah diterima oleh Tim Penguji Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Makassar berdasarkan Surat Keputusan Dekan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar
Nomor: 080/FSP/A.4-II/II/41/2020 sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan
studi dan memperoleh gelar sarjana dalam Program Studi Ilmu Administrasi
Negara yang dilaksanakan di Makassar pada hari sabtu tanggal 08 bulan Februari
tahun 2020
TIM PENILAI
Ketua
Dr. Hj. Ihyani Malik, S.Sos.,M.Si
NBM: 730727
Sekretaris
Dr. Burhanuddin, S.Sos.,M.Si
NBM: 1084366
PENGUJI:
1. Dr. H. Muhlis Madani, M.Si ( )
2. Drs. H. Ansyari Mone, M.Pd ( )
3. Adnan Ma’ruf, S.Sos.,M.Si ( )
4. Haerana, S.Sos., M.Pd ( )
iv
HALAMAN PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama Mahasiswa : Musabry
Nomor Induk Mahasiswa : 105610 5430 15
Program Studi : Ilmu Administrasi Negara
Menyatakan bahwa benar skripsi ini adalah karya saya sendiri dan bukan hasil
plagiat dari sumber lain. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila
dikemudian hari ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik
berupa pencabutan gelar akademik dan pemberian sanksi lainnya sesuai dengan
aturan yang berlaku di Universitas Muhammadiyah Makassar.
Makassar, 15 Februari 2020
Yang Menyatakan,
Musabry
v
ABSTRAK
Musabry, Burhanuddin dan Haerana. Inovasi Pelayanan Pembuatan Akta
Kelahiran dan Akta Kematian Di Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil
Kota Makassar.
Penelitian ini bertujuan memberikan gambaran serta penjelasan tentang
Inovasi pelayanan public dalam proses pelayanan pembuatan akte kelahiran dan
akte kematian di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar. Hasil
penelitian ini nantinya di harapkan menjadi masukan bagi pemerintah Kota
Makassar, khususnya Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar
dalam rangka menciptakan inovasi pelayanan yang bereorentasi pada peningkatan
pelayanan yang berkualitas dan mewujudkan pelayanan yang prima. Dari segi
akademik, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perkembangan
ilmu administrasi.
Penelitian ini dimaksudkan Untuk menganalisis inovasi pelayanan
KUCATAKI dalam pembuatan akte kelahiran dan akte kematian di Dinas
Kependudukandan PencatatanSipil Kota Makassar. Jenis penelitian ini
menggunakan tipe penelitian deskriptif kualitatif. Instrument pengumpulan data
adalah wawancara terhadap informan atau narasumber baik secara lisan maupun
wawancara terstruktur, seperti observasi pada lokasi penelitian dan juga
berdasarkan dokumen berupa literatur,dokumen,table maupun karyatulis ilmiah
yang tersedia pada lembaga yang terkait dengan penelitian. Tekhnik analisis data
dalam penelitian ini dilakukan secara kualitatif
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Inovasi Pelayanan Kumpulan
Catatan Akta Kelahiran dan Akta Kematian (KUCATAKI) dalam pembuatan akta
kelahiran dan akta kematian di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota
Makassar sudah cukup bagus dan bereorentasi pada target sasaran terkhusus ibu
hamil yang ingin mengurus langsung akta kelahiran anaknya di RSIA/Puskesmas
tempat mereka melahirkan dan juga masyarakat/warga yang ingin membuat akta
kematian langsung di kelurahan tempat mereka tinggal. Hal ini di lihat dari aspek
(1) Keuntungan relative, (2) Kesesuaian, (3) Kerumitan, (4) Kemungkinan dicoba,
(5) Kemudahan diamati. Sehingga adanya inovasi ini masyarakat tidak capek-
capek lagi datang kecapil mengurus sana-sini dalam hal pengurusan akta, Namun
disisi lain DISDUKCAPIL kiranya harus menambah perangkat computer dan
pegawai server agar rentang waktu penyelesaian akta lebih cepat dari 3 hari, dan
inovasi ini harus disosialisasikan keberbagai media secara keseluruhan dan
berkesinambungan agar keseluruhan masyarakat baik itu di pulau-pulau dan di
desa menjadi tahu tentang inovasi tersebut beserta keunggulannya sehingga
inovasi ini hadir serta inovasi ini harus diperuntukkan juga untuk masyarakat yang
selama ini belum mempunyai akta.
Kata Kunci :Inovasi, pelayanan, Akta kelahiran dan Akta kematian
vi
KATA PENGANTAR
Penulis panjatkan rasa syukur yang tidak terhingga kehadirat Allah SWT,
yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Inovasi Pelayanan Pembuatan Akta
Kelahiran dan Akta Kematian di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota
Makassar”.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud
tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada
kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang
terhormat:
1. Bapak Burhanuddin, S.Sos., M.Si selaku Pembimbing I dan Ibu Haerana,
S.Sos., M.Pd selaku Pembimbing II yang senantiasa meluangkan waktunya
membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga skripsi ini dapat di
selesaikan.
2. Ibu Dr. Hj. Ihyani Malik, S.Sos., M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar
3. Bapak Nasrul Haq, S.Sos., MPA selaku Ketua Prodi Ilmu Administrasi Negara
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar
4. Kedua orang tua saya dan segenap keluarga yang senantiasa memberikan
semangat dan bantuan, baik moril maupun materil.
5. Teman-teman seperjuangan saya yang selalu menyemangati saya dalam
berusaha sebaik mungkin untuk menyelesaikan skripsi ini.
Demi kesempurnaan skripsi ini, saran dan kritik yang sifatnya membangun
sangat penulis harapkan. Semoga karya skripsi ini bermanfaat dan dapat
memberikan sumbangan yang berarti bagi pihak yang membutuhkan.
Makassar, 15 Februari 2020
Musabry
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGAJUAN SKRIPSI ............................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ ii
HALAMAN PENERIMAAN TIM ................................................................ iii
HALAMAN PERNYATAAN ......................................................................... iv
ABSTRAK ......................................................................................................... v
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi
DAFTAR ISI ................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... ix
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang ............................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 9
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 10
D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 11
A. Pengertian, Konsep dan Teori ..................................................................... 11
1. Teori New Publik Service ................................................................... 11
2. Konsep Inovasi .................................................................................... 12
3. Jenis-Jenis Inovasi Dalam Sektor Publik ............................................ 12
4. Strategi Inovasi Dalam Sektor Publik ................................................. 13
5. Dimensi Inovasi di Sektor Publik ....................................................... 15
6. Indikator Inovasi ................................................................................. 16
7. Pelayanan Administrasi Kependudukan, Pembuatan Akte Kelahiran dan
Akte Kematian .................................................................................... 17
8. Peneliti Terdahulu ............................................................................... 19
9. Kerangka Pikir .................................................................................... 22
10. Fokus Penelitian ................................................................................ 23
11. Deskripsi Fokus Penelitian ................................................................ 23
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 25
A. Waktu dan Lokasi Penelitian ...................................................................... 25
B. Jenis dan Tipe Penelitian ............................................................................ 25
C. Sumber Data ............................................................................................... 25
D. Informan Penelitian .................................................................................... 26
E. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 26
viii
F. Teknik Analisis Data .................................................................................. 27
G. Pengabsahan Data ....................................................................................... 28
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 29
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ............................................................. 29
1.Kondisi Geografis Kota Makassar ....................................................... 29
2. Profil Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar ........... 30
3. Jenis pelayanan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil kota
Makassar ............................................................................................. 31
4. Tugas dan Fungsi serta Susunan Organisasi Dinas Kependudukan
dan Catatan Sipil Kota Makassar ........................................................ 33
5. Struktur Organisasi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota
Makassar ............................................................................................. 39
6. Prosedur dan Mekanisme Layanan Inovasi KUCATAKI .................. 40
7. Laporan Pelayanan Inovasi KUCATAKI ........................................... 43
B. Hasil Penelitian .......................................................................................... 46
C. Pembahasan Hasil Penelitian ..................................................................... 53
1. Relative Advantages (keuntungan relatif) ........................................... 54
2. Compatibility (kesesuaian) .................................................................. 62
3. Complexity (kerumitan) ..................................................................... 70
4. Triability (kemungkinan di coba) ........................................................ 74
5. Observability (kemudahan di amati) .................................................. 79
BAB V PENUTUP .......................................................................................... 85
A. Kesimpulan ................................................................................................ 85
B. Saran ........................................................................................................... 88
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 90
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Pelayanan Akta .................................................................................. 2
Tabel 4.1. Jenis Pelayanan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kota Makassar ................................................................................. 32
Tabel 4.2. dan 4.3. Prosedur dan Mekanisme Layanan Inovasi
KUCATAKI .................................................................................... 40
Tabel 4.4. dan 4.5. Laporan Pelayanan Akte Kelahiran Inovasi
KUCATAKI .................................................................................... 43
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Bagan Kerangka Pikir ................................................................. 22
Gambar 4.1. Struktur Organisasi ...................................................................... 39
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada era sekarang ini penyelenggaraan pelayanan publik merupakan
proses yang sangat strategis karena didalamnya berlangsung interaksi yang cukup
intensif antara warga negara dengan pemerintah. Kualitas produk dan proses
penyelenggaraan pelayanan publik dapat diamati, dirasakan, dan dinilai secara
langsung olehmasyarakat. Karena pelayanan publik merupakan tanggung jawab
pemerintah maka kualitas pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah
ini menjadi salah satu indikator dari kualitas pemerintahan karena Aparatur sipil
Negara merupakan komponen penggerak administrasi negara yang bersentuhan
dengan penerima layanan public sehari-hari dan merekalah pihak yang seharusnya
memiliki kompetensi melalui Pendidikan dan pengalaman (Defny Holidin, Dkk
2017:15).
Pelayanan publik merupakan segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan
oleh penyelenggara pelayanan sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima
pelayanan. Pemerintah mendefenisikan pelayanan umum sebagai segala bentuk
kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah di tingkat pusat,
daerah dan termasuk badan-badan usaha milik negara lainnya yang menyediakan
barang atau jasa, baik dalam rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun
dalam rangka pelaksanaan ketentuan perundang-undangan.
Pemerintah dalam rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun
dalam rangka pelaksanaan ketentuan perundang-undangan maka dituntut untuk
melakukan inovasi dalam rangka memenuhi tuntutan peningkatan kualitas
3
pelayanan kepada masyarakat, salah satunya kebijakan yang mendukung
peningkatan kualitas pelayanan publik adalah dengan adanya inovasi dalam
pelayanan yang berkaitan dengan pelayanan kependudukan, pernyataan tersebut di
perkuat oleh (Dwiyanto, 2010:20). Bahwa pelayanan akta kelahiran dan akta
kematian merupakan sangat vital dalam kehidupan warga karena keduanya
menjamin keberadaan, identitas warga dan hak-hak sipil lainnya. Pelayanan
seperti itu tentu sangat penting dan menjadi bagian dari pelayanan publik yang
harus diselenggarakan oleh negara karena sampai saat ini masih banyak penduduk
yang mengabaikan atau kurang paham akan pentingnya Akta Kelahiran dan Akta
Kematian. Akta Kelahiran dan Akta Kematian wajib dimiliki bagi penduduk yang
mengalami peristiwa kelahiran dan kematian, disamping itu Akta Kelahiran
sangat penting untuk menentukan status hukum seseorang.
Berikut laporan data pelayanan Akte yang di terbitkan selama Tahun 2015
hingga Tahun 2017. Data tersebut bersumber dari data Sistem Informasi
Administrasi Kependudukan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota
Makassar, adapun data sebagai berikut :
Tabel 1.1 Pelayanan Akta
Tgl/bln/thn Jumlah akta
Kelahiran/kematian
09 Maret – 01 Oktober 2015 4.313
17 Maret – 04 Desember 2016 1.882
18 Februari – 03 Agustus 2017 1.363
JUMLAH 7.558
Sumber : DISDUKCAPIL Kota Makassar 2019
3
Berdasarkan data yang disajikan dalam bentuk tabel diatas menunjukkan
bahwa kegiatan pelayanan pencatatan sipil yang dilaksanakan mulai tahun 2015
hingga tahun 2017, belum efektif dalam penerapannya karena masih banyaknya
masyarakat yang belum mengurus akte kelahiran yang dimana dari data tersebut
bersumber dari Data Kependudukan Bersih (DKB) sistem informasi administrasi
kependudukan Dinas kependudukan Dan Catatan Sipil (DISDUKCAPIL) Kota
makassar tahun 2017 jumlah penduduk perempuan dan laki-laki di kota makassar
sebanyak 1.663.479, sedangkan persentase jauh dari harapan yaitu sebesar
1.655.921 jiwa masyarakat yang belum mengurus mengenai kependudukan
khususnya akte kelahiran dan akte kematian. Tentu hal ini membuat tanya besar
bagi publik sebenarnya apa yang salah dalam proses inovasi pelayanan akta
kelahiran, sehingga begitu besar jumlah persentase anak yang belum memiliki
akta kelahiran khusunya di kota Makassar.
Berdasarkan hal tersebut jika ditelusuri lebih lanjut setidaknya empat hal
yang menjadi hambatan masyarakat dalam melakukan pengurusan akta kelahiran
di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil kota Makassar yaitu kesadaran
masyarakat akan pentingnya kepemilikan akte kelahiran atau faktor sosialisasi
dari dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, faktor kerumitan prosedur atau
berbelit-belit, faktor keterbatasan akses ke kantor Disdukcapil, dan faktor biaya
yang menjadi penghambat semua ini.Sebagaimana yang dilangsir dalam Fajar
Online (17 Desember 2018), bahwa masyarakat masih banyak mengeluhkan
mengenai pelayanan dokumen kependudukan seperti kartu tanda penduduk,
kartukeluarga,
11
akta kelahiran serta kematian, karena kurangnya informasi serta prosedur yang
rumit, dan juga sering ditemukan pungutan liar atau percaloan.
Dalam rangka mewujudkan kualitas pelayanan yang baik kepada
masyarakat harus sinergi dengan adanya inovasi maka pemerintah mengeluarkan
keputusan PP Nomor 38 Tahun 2017 dalam Pasal 4 huruf B menjelaskan bahwa
Inovasi dalam penyediaan pelayanan kepada masyarakat yang meliputi proses
pemberian pelayanan barang/jasa publik dan inovasi jenis dan bentuk barang/jasa
publik. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi
Kependudukan. Perda Kota Makassar No 9 Tahun 2009 Tentang Penyelenggaraan
Administrasi Kependudukan Dan Catatan Sipil di Kota Makassar. Peraturan
Walikota Makassar No 94 Tahun 2016 Tentang Inovasi Pelayanan dan
pemanfaatan data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar.
Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat adalah tujuan utama
yang tidak mungkin dapat dihindari karena sudah merupakan kewajiban
menyelenggarakan pelayanan dengan menciptakan pelayanan yang terbaik kepada
masyarakat. Oleh sebab itu sektor publik harus melakukan reformasi melalui
kebijakan inovasi yang dimana akan membawa masyarakat pada harapan yang
diinginkan agar memiliki daya Tarik serta dapat mengantisipasi perubahan
lingkungan yang begitu cepat. Seperti yang dikemukakan oleh Samodra Wibawa
(2009: 39) Dalam pemberian pelayanan publik bagi masyarakat, adalah hal
penting, karena telah menjadi sebuah kewajiban maka sepatutnya pemerintah
mencari solusi terbaik terhadap masalah-masalah yang sering dihadapi, termasuk
kendala intern yaitu kendala yang bersumber dari dalam instansi maupun kendala
13
yang bersumber dari ekstern atau luar instansi yakni masyarakat sebagai pengguna
jasa dalam kaitannya dengan pelayanan umum yang ditanganinya. Sebab itu
dengan sentuhan-sentuhan inovasi di sektor publik akan memaksimalkan
kinerjanya sehingga akan kembali menemukan kepercayaan dari masyarakat dan
memperbaiki citra positifnya di masyarakat. Inilah hal penting mendasar yang
menjadi landasan pemikiran bahwa pentingnya inovasi dalam rangka
meningkatkan kinerja sektor publik.
Terkait pelayanan kependudukan dan pencatatan sipil khususnya di kota
makassar masih banyak masyarakat sebagai penggguna dari pelayanan publik
yang mengeluhkan terhadap pelayanan yang telah diberikan oleh instansi
pemerintahan, seperti dalam pelayanan pencatatan sipil khususnya pembuatan
akta kelahiran dan pengurusan surat kematian dimana pelayanannya masih rumit
dan tidak sederhana, kurang adanya kepastian kepada masyarakat tentang
persyaratan administratif, keterbukaan terkait prosedur dalam memperoleh
pelayanan, juga keadilan dalam pemberian pelayanan, serta kurangnya kesadaran
dan akses pengurusan data kependudukan yang begitu jauh. Seperti pendapat yang
diperkuat dalam jurnal penelitian Asep (2017:9) yang mengatakan bahwa
kesadaran masyarakat akan pentingnya kepemilikan akta kelahiran masih rendah,
terlebih lagi masyarakat merasa sulit untuk melakukan pengurusan akta kelahiran,
baik karena faktor ketidaktahuan prosedur pembuatan maupun faktor kesadaran
itu sendiri (kemauan untuk melakukan pengurusan), hal ini secara langsung terkait
dengan aspek prosedur dan biaya pelayanan, juga faktor kerumitan prosedur
pembuatan akta kelahiran
14
Masalah tersebut tentu akan berdampak pada ketidakpuasan masyarakat yang
berakibat masyarakat malas untuk berkunjung ke DISDUKCAPIL untuk
pengurusan yang mengenai kependudukan, namun disisi lain masyarakat kalangan
atas akan sangat mudah menemukan solusinya, hanya dengan membayar orang
atau pihak rumah sakit untuk diuruskan, tapi sangat berbeda dengan masyarakat
miskin, faktor kerumitan prosedur sudah barang tentu menjadi momok bagi
mereka karena akan memakan waktu yang lama dalam pengurusan, walaupun
mereka menyadari akan pentingnya kepemilikan akta kelahiran bagi anak mereka,
tapi disisi lain mereka harus bekerja untuk mencari nafkah bagi keluarga sehingga
terjadilah penunda-nundan hingga akhirnya sama sekali tidak melakukan
pengurusan akta kelahiran bagi anak mereka.
Akumulasi dari semua ini akan menyebabkan biaya yang mahal yang
harus ditanggung oleh masyarakat, yang sudah tentu membuat mereka berpikir
dua kali untuk mengurus akta kelahiran bagi anak mereka.
Fakta lain yang ditemukan dilapangan bahwa Inovasi yang digagas oleh
DISDUKCAPIL kota makassar yang disebut Kumpulan Catatan Akte Kelahiran
Dan Akte Kematian (KUCATAKI) ini belum bisa secara maksimal
menghilangkan permasalahan dan persepsi masyarakat karena dalam proses
inovasi tersebut dianggap belum efektif dalam penerapannya.
Inovasi Kucataki yang di gagas DISDUKCAPIL masih terdapat masalah
atau kekurang dalam hal sosialisasi yang berkelanjutan baik itu melalui sosial
media dan terjun langsung kemasyarakat, rentang waktu penyelesaian akte masih
terbilang cukup lama, dan aplikasi (KUCATAKI) ini hanya di peruntukkan untuk
15
pengurusan akta yang baru namun bukan pengurusan akta yang lama seperti
masayarakat yang masih belum mempunyai akta baik itu akta kematian maupun
akta kelahiran tidak dapat menggunakan aplikasi Kucataki ini. Adapaun fakta
yang relevan menurut Fahrizal Syam (2018:7) dalam penelitiannya mengatakan
bahwa Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Kota Makassar kembali
mengalami kesemrawutan dalam hal penerapan inovasi terkhusus pengurusan
kependudukan pembuatan akte kelahiran dan kematian, masyarakat banyak yang
tidak mau mengantri karena mereka tidak tahu mengenai adanya inovasi
KUCATAKI, terlebih lagi layanan administrasi tentang kependudukan disatukan
ditempat yang sama hal ini membuat masyarakat menjadi bingung, serta rentang
penyelesaian akte yang terbilang masih cukup lama. Hal ini menjadikan inovasi
tersebut belum efektif dalam penerapannya.
Seharusnya inovasi tersebut hadir dengan memudahkan masyarakat dalam
pengurusan yang terkait dengan pencatatan sipil dengan mensosialisassikan
inovasi tersebut secara berkesinambungan keberbagai media dan terjun langsung
kemasyarakat dan rentang penyelesaian akte harusnya singkat dengan hanya
sehari saja sehingga mendukung dengan keunggulan-keunggulan hadirnya inovasi
tersebut, serta seharusnya di peruntukan pula untuk seluruh masyarakat baik itu
pengurusan akta yang baru maupun pengurusan akta yang lama sehingga
masyarakat tidak capek-capek lagi datang langsung kekantor capil sehingga
antrian dapat di minamilisir karena ruang tempat yang tidak representatif dan
meminimalisir percaloan dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, serta
rentang waktu penyelesaian akte lebih cepat dari sebelumnya, mengingat banyak
16
juga warga yang tinggal dipulau sementara kantor Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil berada di Kota, tentunya butuh biaya tambahan, seharusnya
pemerintah lebih gencar mensosialisasikan atau menginformasikan secara terpadu
dan berkesinambungan keberbagai media maupun turun langsung kemasyarakat
sehingga masyarakat menjadi tahu dengan adanya inovasi tersebut, dan
bekerjasama dengan pihak-pihak terkait secara berkesinambungan dalam
menerapkan inovasi tersebut. Laporan tribunnews,com (13juni2018)
melaluihttps://makassar. tribunnews .com/inovasi-disdukcapil-kota-makassar.
Akumulasi dari semua permasalahan diatas tentu akan berdampak pada
tingkat kepuasan masyarakat dan persepsi masyarakat bahwa pelayanan yang
diberikan oleh DISDUKCAPIL kurang memuaskan, harusnya pelayanan yang
diberikan berkualitas, yang dimana sosialisasi yang konsisten secara terpadu dan
berkesinambungan, dan rentang penyelesaian akte yang tidak terlalu lama agar
berhasil dalam upaya penerapan inovasi tersebut. Seperti yang dikemukakan
dalam jurnal penelitian (Sry Muliati2015:3), Sharusnya untuk mendapatkan
kepuasan masyarakat maka pelayanan yang diberikan harusnya berkualitas
sehingga dalam penerapan inovasi terkait pelayanan tersebut akan berhasil dan
masyarakat tidak akan lagi capek-capek datang dan mengantri di Disdukcapil
yang memakan waktu dan biaya begitu besar.
Mengingat bahwa layanan akta kelahiran dan akte kematian merupakan
layanan yang sangat penting bagi masyarakat dan perlu disadari bahwa layanan
jenis ini tidak akan berkurang intensitas atau jumlah pelanggannya karena setiap
hari, setiap bulan , bahkan setiap tahun akan ada saja warga yang lahir dan
17
meninggal, maka tanggung jawab Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil kota
makassar untuk dapat memberikan layanan yang berkualitas dan memadai serta
gencar melakukan sosialisasi atau menginformasikan terkait keunggulan-
keunggulan inovasi kucataki dan pentingnya akta kelahiran dan akta kematian
bagi masyarakat kota makassar, karena itu sangat penting dan menunjang
perlindungan hukum dan menunjang mendapatkan layanan publik lainnya.
Berangkat dari uraian permasalahan yang dijelaskan sebelumnya diatas
yang menunjukkan belum efektifnya inovasi Kumpulan Catatan Akte Kelahiran
dan Akte Kematian (KUCATAKI) yang digagas oleh Disdukcapil Kota Makassar
terkait pelayanan adminstrasi kependudukan dalam pembuatan akta kelahiran dan
pembuatan akte kematian, maka penulis tertarik untuk mengkaji dan mengangkat
judul penelitian : Inovasi Pelayanan Pada Pembuatan Akte Kelahiran dan
Akte Kematian di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah :
Bagaimana Inovasi pelayanan Kumpulan Catatan Akte Kelahiran dan Akte
Kematian (KUCATAKI) dalam pembuatan akte kelahiran dan akte kematian di
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota makassar.
18
C. Tujuan Penelitian
Adapun Tujuan dari penelitian ini adalah:
Untuk menganalisisInovasi pelayanan Kumpulan Catatan Akte Kelahiran
dan Akte Kematian (KUCATAKI) dalam pembuatan akte kelahiran dan akte
kematian di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota makassar.
D. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Akademis
Manfaat dari segi akademis adalah untuk meningkatkan dan
memperkaya khasanah keilmuwan dalam bidang disiplin ilmu administrasi
negara, juga dapat dijadikan bahan untuk penelitian selanjutnya yang
berhubungan dengan masalah Inovasi pelayanan publik yaitu terkait
pelayanan administrasi kependudukan di Dinas Kependudukan Catatan
Sipil Kota Makassar.
b. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan
pengetahuan dan referensi bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan
penelitian dalam bidang Inovasi pelayanan publik. Dan dapat pula menjadi
bahan masukan bagi berbagai pihak khususnya pelaksana pelayanan
kependudukan dalam pola penyelenggaraan agar dapat meningkatkan
kualitas pelayanannya lebih baik lagi dengan mengagas inovasi-inovasi
yang lebih mutakhir serta memperhatikan pentingnya sosialisasi secara
berkesinambungan dan target sasaran yang terarah dan mengantisipasi
hambatan dari inovasi yang digagas.
19
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian, Konsep, Dan Teori
1. Teori New Public Service
Dalam perspektif teoritik telah terjadi pergeseran paradigma pelayanan
publik. Denhard & Denhard mengungkapkan bahwa terdapat tiga perspektif
dalam administrasi publik. Perspektif tersebut adalah “old public administration,
new public management, dan new public service”. Pada old public administration,
perspektif ini menaruh perhatian pada fokus pemerintah terhadap penyedia
layanan secara langsung kepada masyarakat melalui badan badan publik.
Sejak pemerintah meluncurkan Grand design reformasi birokrasi nasional
melalui Perpres No. 81 Tahun 2010 agar upaya reformasi birokrasi dapat lebih
terarah dan berkesinambungan.
Grand Design Reformasi Birokrasi Nasional Tahun 2010-2025 dan
Roadmap Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Diartikulasi juga secara progmatik
melalui Sembilan program percepatan reformasi birokrasi, yakni penataan struktur
birokrasi, penataan jumlah dan distribusi PNS, system seleksi dan promosi
aparatur secara terbuka, profesionalisasi aparatur, peningkatan kesejahteraan
aparatur, efisiensi penggunaan sarana-prasarana, peningkatan transparansi dan
akuntabilitas aparatur, penyederhanaan perizinan usaha dan lain-lain. Defniy
Holidin. Desy Hariyati. Eka Sri Sunarti, (2017: 14).
12
2. Konsep Inovasi
Inovasi adalah penciptaan sesuatu produk atau proses baru melalui
pengembangan pengetahuan baru atau kombinasi baru dari pengetahuan yang
telah ada. Selanjutnya inovasi merupakan komersialisasi awal penemuan dengan
menghasilkan dan menjual suatu produk atau jasa atau proses baru. John A.
Pearce II, Richard B. Robinson, Jr. (2013: 417)
Jadi kesimpulan yang membuat mengapa inovasi sangat diperlukan karena
cepatnya perubahan lingkungan yang begitupesat yaitu semakin dinamik dan
hostile, sehingga sebuah organisasi harus bisa mengelola inovasi sebagai penentu
keberhasilan organisasi untuk menjadi competitive.
3. Jenis-Jenis Inovasi Dalam Sektor Publik
Inovasi yang di kemukakanmenurutSamodraWibawa. (2009: 42)dalam
governance maupun administrasi public merupakan suatu jawaban kreatif, efektif
dan unik untuk menyelesaikan persoalan-persoalan baru atau sebagai jawaban
baru atasmasalah-masalah lama. Kemudian membagi jenis inovasi kepada
beberapa jenis antara lain:
1. Inovasi institusional, dimana focus pada pembaharuan institusi yang
sudah ada dan/atau pembentukan institusi baru. Pembaharuan lembaga
ini membutuhkan analisis dan kajian yang mendalam tentang keberadaan
satu lembaga disektor publik. Lembaga yang dirasa tidak cukup efektif
dan tidak memberikan konstribusi riil dalam penyelenggaraan public
perlu dilakukan perombakan atau dihilangkan agar tidak membebani
anggaran publik.
13
13
2. Inovasi organisasional, termasuk pengenalan cara kerja baru, prosedur
atau teknik manajemen baru didalam administrasi publik. Upaya
menemukan metode dan mekanisme dalam penyelenggaraan public
sangat diperlukan, terutama metode-metode baru dalam aspek
pengembangan kompetensi individu dan penerapan teknologi baru.
3. Inovasi proses, dimana focus pada perbaikan kualitas cara pemberian
layanan publik. Proses pemberian layanan membutuhkan sentuhan-
sentuhan inovasi terutama dalam hal service delivery, efiseinsi layanan
dan kemudahan akses layanan.
4. Inovasi konseptual, dimana focus pada pengenalan bentuk pemerintahan
baru (mis. Pembuatankebijakan interaktif,keterlibatan dalam
kepemerintahan, reformasi anggaran public, jaringan horizontal).
Dalam kaitannya dengan manajemen sector public, inovasi berarti
penggunaan metode dan strategi desain kebijakan baru serta standard operating
system yang baru bagi sector public untuk menyelesaikan persoalan public.
4. Strategi Inovasi Dalam SektorPublik
Ada beberapa faktor kritis yang dibutuhkan agar inovasi di sector public
bias berjalan dengan baik dan berkelanjutan menurut Samodra Wibawa. (2009:44)
yaitu:
a. Kepemimpinan yang efektif, yang mendukung proses inovasi merupakan
syarat utama bagi terjadinya inovasi pemerintahan. Tanpa kepemimpinan
14
b. yang efektif maka sulit sekali mengarahkan program pemerintahan yang
mendukung proses inovasi. Proses inovasi membutuhkan pemimpin yang
mampu melakukan perubahan, mampu menyadarkan banyak pihak akan
arti penting inovasi, dan mampu menggerakkan serta memberi teladan
yang mendukung proses inovasi.
c. Pengembangan sumberdaya manusia, kemampuan berinovasi pegawai
akan berkelanjutan jika disediakan akses terhadap teknologi dan
pengetahuan mutakhir. Penyedia akses yang memadai bagi pegawai
adalah sama pentingnya dengan melakukan pengembangan pegawai itu
sendiri. Tanpa akses yang memadai maka pengetahuan dan keahlian
pegawai akan cepat using karena tertinggal.
d. Budaya organisasi, kepemimpinan organisasi yang berhasi dapat menjadi
stimulan utama bagi keberhasilan yang membangun system inovasi
namun tetap tak mampu menjamin keberlangsungannya, karena budaya
dapat memiliki pengaruh yang bermakna pada sikap dan perilaku
pegawai, terutama karena budaya melakukan sejumlah fungsi dalam
suatu organisasi.
e. Team work, pada dasarnya team berbeda dengan sekedar kelompok
biasa. Jikalau kelompok mencerminkan kumpulan dari beberapa orang
maka tim memiliki makna yang lebih dalam yakni kumpulan orang atau
kelompok yang memiliki tujuan dan kommitmen bersama.
f. Networking dan partnership, penyerapan pengetahuan yang berasal dari
eksternal organisasi tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan
15
16
berbagai metode mulai dari yang termudah sampai yang tersulit seperti
riset dan pengembangan, lisensi penggunaan layanan, kerjasama operasi,
konsultasi pengembangan, dan pengamatan.
5. Dimensi Inovasi Disektor Publik
Dimensi inovasi yang dikembangkan dalam sektor pelayanan publik
menurut Suwarno, (2008:44) yaitu :
1. Inovasi Produk/Layanan, yaitu perubahan bentuk dan desain produk atau
layananInovasi yang melibatkan perubahan karakteristik dan rancangan
(desain)produk-produk jasa dan proses-proses produksi termasuk
pembangunan, penggunaan dan adaptasi teknologi yang relevan.
2. Inovasi Proses, merupakan inovasi yang berasal dari gerakan pembaruan
kualitas yang berkelanjutan dan mengacu pada kombinasi perubahan
organisasi,prosedur dan kebijakan yang dibutuhkan untuk berinovasi.
3. Inovasi Dalam Metode Pelayanan, adalah perubahan baru dalam hal
berinteraksi dengan pelanggan atau cara baru dalam memberikan
pelayanan administrasi dan organisasional.
4. Inovasi Strategi, merupakan suatu inovasi yang mengacu pada visi,misi
tujuan dan strategi baru beserta alasannya yang berangkat dari realitas
yang ada.
5. Inovasi Sistem, Yaitu inovasi yang mencakup cara baru atau yang
diperbaharui dalam berinteraksi dengan aktor-aktor lain atau dengan kata
lain adanya perubahan dalam tata kelola pemerintah.
16
6. Indikator Inovasi
Berdasarkan atribut inovasi atau variabel inovasi menurut Roggers dalam
Suwarno (2008:17) yaitu meliputi
1. Relative advantages, atau keuntungan relatif, terkait kesederhanaan
prosedur, efisiensi waktu pelayanan, dan kelengkapan sarana dan
prasarana.
2. Compatibility atau kesesuaian, terkait keputusan kantor bersama
lembaga-lembaga yang terkait dalam membentuk inovasi layanan,
dengan menyesuaikan nilai-nilai di masyarakat, pengalaman-pengalaman
inovasi sebelumnya, dan kondisi serta kebutuhan wajib pentingnya
sesuatu itu.
3. Complexity, atau kerumitan terkait berbagai hal yang mungkin berbeda,
selain itu juga menjelaskan proses adaptasi suatu produk terkait
kerumitan tersebut.
4. Triability, atau kemungkinan dicoba atau sosialisasi yang dilakukan oleh
pihak kantor atau lembaga bersama lembaga-lembaga terkait yang
mendukung serta merespon inovasi pelayanan yang digagas.
5. Observability, atau kemudahan diamati, terkait kemudahan orang lain
untuk mengamati produk inovasi yang digagas serta proses pelayanan
inovasi layanan, serta kesesuaian antara pengamatan dengan prosedur
yang ditetapkan dan dapat memberikan pelayanan prima kepada suatu
lembaga.
17
7. Pelayanan Aadministrasi Kependudukan, pembuatan akte kelahiran dan
akte kematian
Pelayanan administrasi kependudukan merupakan bagian dari urusan
wajib Pemerintah Daerah yang dilaksanakan oleh Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil mempunyai tugas dalam
memberikan pelayanan tentang kependudukan terutama pengurusan Akta
Kelahiran dan Akta Kematian yang yang diatur sesuai dengan Undang-Undang
No. 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan. Makassar merupakan
ibukota provinsi Sulawesi selatan dengan jumlah penduduk yang cukup besar
sehingga memiliki berbagai macam masalah kependudukan.Akte kelahiran
menurut Komisi Perlindungan Anak Indonesia adalah bentuk identitas setiap anak
yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari hak sipil dan politik warga
negara (www.kpai.go.id).
Dalam UU RI tentang administrasi kependudukan No. 23 tahun 2006
pasal27 ayat 1 menuliskan setiap kelahiran wajib dilaporkan oleh penduduk
kepada instansi pelaksana di tempat terjadinya peristiwa kelahiran paling lambat
60 harisejak kelahiran. Hak atas akta kelahiran dijamin dalam UU 39 Tahun 1999
tentang HAM, UU No.23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, UU No. 12
Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan dan UU No. 23 Tahun 2006 tentang
Administrasi Kependudukan.
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi
Kependudukan telah perbaharui ke dalam UU No. 24 Tahun 2013 tentang
Administarasi Kependudukan. Perubahan peraturan akta kelahiran dalam UU ini
18
19
adalah Semula penerbitan akta kelahiran memerlukan penetapan Pengadilan
Negeri dan telah diubah cukup dengan Keputusan Kepala Dinas Kependudukan
dan Pencatatan Sipil Kabupaten/Kota. Hal ini sesuai dengan Putusan Mahkamah
Konstitusi tanggal 30 April 2013. Jenis-jenis Aktekelahiran ada3:
1. Akte kelahiran umum, yaitu akte kelahiran yang dibuat berdasarkan
laporankelahiran yang disampaikan dalam batas waktu selambat-
lambatnya 60hari kerja bagi warga negara Indonesia(WNI) dan 10 hari
kerja bagi warga negara asing (WNA) sejak tanggal kelahiran.
2. Akta kelahiran istimewa, yaitu akte kelahiran yang dibuat berdasarkan
laporan kelahiran yang telah melampaui batas waktu 60 hari kerja bagi
WNI dan 10 hari kerja bagi WNA sejak tanggal kelahiran
3. Akte kelahiran dispensasi, yaitu akte kelahiran yang dibuat berdasarkan
program pemerintah untuk memberikan kemudahan bagi mereka yang
lahir sampai dengan tanggal 31 Desember 1985 dan terlambat
pendaftaran/pencatatan kelahirannya.
Manfaat akte kelahiran ialah:
1. Identitas anak
2. Administrasi kependudukan
3. Untuk keperluan sekolah
4. Untuk pendaftaran pernikahan
5. Mendaftar pekerjaan
6. Persyaratan pembuatan paspor
7. Untuk mengurus hak ahli waris
19
8. Mengurus asuransi
9. Mengurus hak dana pensiun
10. Mengurus tunjangan keluarga
11. Untuk melaksanakan ibadah haji
8. Peneliti Terdahulu
Adapun penelitian-penelitian terdahulu yang relevan dalam mendukung
penelitian ini, di antaranya:
1. Trend penelitian Erin Rahmawati (2017) dengan judul : Inovasi
Pelayanan Akta Kelahiran oleh Dinas Kependuudkan dan Pencatatan
Sipil (DISPENDUKCAPIL) Kota Surakarta. Tujuan penenelitian ini
untuk menganalisis bentuk inovasi akta kelahiran menggunakan teori
Tipologi Inovasi dari Muluk, serta Level dan Kategori inovasi dari
Mulgan dan Albury (dalam Muluk: 2008). Dan untuk menganalisis faktor
yang mempengaruhi inovasi sektor publik menggunakan teori Suwarno
(2008) yaitu faktor internal dan faktor eksternal.Penelitian ini
menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik
pengumpulan data adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Wawancara dilakukan kepada Kepala Bidang PIAK Dispendukcapil Kota
Surakarta, Kasie Inovasi Pelayanan dan Kasie Kelahiran. Teknik
pengambilan sample menggunakan purposive sampling dan snowball
sampling. Validitas data menggunakan triangulasi sumber dan teknik
analisis data yang digunakan adalah analisis model interaktif.Hasil
penelitian menunjukkan bahwa : 1.Berdasarkan pelaksanaan tiap inovasi
20
21
pelayanan akta kelahiran maka tipologi inovasi yang dilakukan yaitu
inovasi metode layanan yang terdapat pada Relasi Pencatatan Kelahiran,
Mobil Keliling, Pelayanan Online, dan Inovasi akte kelahiran untuk anak
terlantar dan HIV. inovasi produk layanan terdapat pada Kartu Insentif
Anak (KIA), inovasi proses terdapat pada pelayanan integrasi 3in1 dan
inovasi kebijakan terdapat pada Kartu Insentif Anak (KIA). Level inovasi
pada semua inovasi pelayanan akte kelahiran adalah inovasi inkremental,
sedangkan kategori inovasi adalah inovasi sustaining. 2.Faktor-faktor
yang mempengaruhi inovasi pelayanan akta kelahiran Disendukcapil
Kota Surakarta yaitu visi misi, sarana prasarana, Sumber Daya Manusia,
keuangan, demografi, teknologi, politik dan kesadaran masyarakat.
Hal yang membedakan antara penelitian ini dengan penelitian yang
dilakukan oleh saya terletak pada perbedaan objek lokasi yang diteliti dan juga
terletak dari fokus penelitian, dimana Erin Rahmawati (2017) memfokuskan
penelitian pada dimensi menganalisis bentuk inovasi akta kelahiran dan faktor
yang mempengaruhi inovasi kebijakan publik, sedangkan penulis memfokuskan
pada inovasipelayanan administrasi terbaru dalam hal ini inovasi dari segi proses
pelayanan administrasi kependudukan.
2. Penelitian oleh Larasati Lallo (2015) dengan judul : Pelayanan Prima
dalam Pembuatan Akte Kelahiran di Dinas Kependudukan dan Catatan
Sipil Kabupaten Toraja Utara. Tujuan penelitian ini Untuk menganalisis
penerapan pelayanan prima dalam pembuatan Akte Kelahiran di Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Toraja Utara, dan Faktor-
21
3. faktor yang mempengaruhi penerapan pelayanan prima dalam pembuatan
Akte Kelahiran di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab. Toraja
Utara.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan
kualitatif dalam penelitian dengan tujuan untuk mengetahui kualitas
pelayanan yang diberikan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
dalam pembuatan akte kelahiran dalam rangka pencapaian pelayanan
prima.
Hal yang membedakan antara penelitian ini dengan penelitian yang
dilakukan oleh saya terletak pada perbedaan objek lokasi yang diteliti dan juga
terletak dari fokus penelitian, dimana Larasati Lallo (2015) memfokuskan
penelitian pada dimensi menganalisis bentuk pelayanan prima akta kelahiran dan
faktor-faktor yang mempengaruhi pelayanan prima, sedangkan penulis
memfokuskan pada proses penerapan pelayanan administrasi terbaru dalam hal ini
inovasi dari segi proses pelayanan administrasi kependudukan pembuatan akte
kelahiran dan akte kematian.
3. Penelitian oleh Sri Muliati(2015), dengan judul Kualitas Pelayanan Akte
Kelahiran Di dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Kab.Pangkep,
tujuan penelitian ini untuk menganalisis kualitas pelayanan akte
kelahiran di kantor dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Kab.Pangkep,
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif.
Hal yang membedakan antara penelitian ini dengan penelitian yang
dilakukan oleh saya terletak pada perbedaan objek lokasi yang diteliti dan juga
terletak dari fokus penelitian, dimana Sri Muliati (2015) memfokuskan penelitian
22
23
pada kualitas pelayanan akta kelahiran sedangkan penulis memfokuskan pada
proses penerapan inovasi pelayanan administrasi terbaru khususnya pada
pembuatan akte kelahiran dan akte kematian.
9. Kerangka Pikir
Penelitian ini berjudul “Inovasi Pelayanan Pada Pembuatan Akte
Kelahiran dan Akte Kematian di Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Kota
Makassar”. Penelitian ini akan dianalisis melalui model inovasi pelayanan publik
yang dikemukakan oleh Menurut Rogers dalam Suwarno (2008:17)yaitu: Relative
advantages, Compatibility, Complexity, Triability, Observability. Adapun gambar
sebagai berikut :
aman & Berry (dalam Hardiansyah 2011:46) untuk mengetahui kuKali
23
10. Fokus Penelitian
Penelitian yang akan dilakukan difokuskan pada bagaimana proses inovasi
Pelayanan Kumpulan Catatan Akte Kelahiran dan Akte Kematian (KUCATAKI),
dalam Pembuatan Akte kelahiran dan Akte Kematiandi Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil Kota Makassar.
Fokus penelitian ditempatkan pada Dinas Kependudukan Dan Catatan
Sipil Kota Makassar dalam Pelayanan Administrasi Kependudukankhususnya
dalam Pembuatan Akte Kelahiran dan Akte Kematian, dimana dinas ini banyak
bersentuhan dengan masyarakat, terutama masyarakat yang bermaksud mengurus
tentang kependudukan khususnya pembuatan Akte kelahiran dan akte kematian.
11. Deskripsi Fokus Penelitian
Untuk melihat Tipe inovasi digunakan 5 spectrum/atribut inovasi menurut
Rogers dalam Suwarno, 2008:17
1. Relative advantages (keuntungan relatif), Inovasi yang menjelaskan hal-
hal baru dan keunggulan terkait layanan, pelayanan yang dapat dilihat
dari durasi pelayanan yang terbilang cepat dan sederhana yaitu kurang
dari 5 menitserta kelengkapan sarana dan prasarana penunjang dari
inovasi.
2. Compatibility (kesesuaian), Inovasi dengan keinginan atau yang
dibutuhkan masyarakat dalam hal pelayanan yang cepat,mudah dan tidak
berbelit-belit, serta prosedur yang mudah.
3. Complexity (kerumitan), Inovasi terkait dengan mekanisme, tata cara
atau prosedur pelayanan yang mungkin dalam pelaksanaannya terdapat
25
perbedaan dengan layanan sebelumnya, yang dimana mekanisme, tata
cara atau prosedur yang ada dibuat sesederhana mungkin guna
memudahkan masyarakat dalam pengurusan yang terkait dengan
kependudukan.
4. Triability (kemungkinan dicoba), Inovasi yang berkenaan dengan uji
coba atau sosialisasi/penginformasian yang berkelanjutan melalui media
elektronik,majalah dan lain sebagainya yang dilakukan oleh organisasi
atau lembaga terkait, agar merespon masyarakat bahwa pentingnya hal
tersebut sehingga inovasi hadir.
5. Observability (kemudahan diamati), Inovasi yang berkenaan dalam
proses pelayanannya dapat dengan mudah diamati dan di diakses oleh
orang lain atau masyarakat sehingga mampu menghasilkan pelayanan
yang lebih baik dan sesuai dengan harapan.
25
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Lokasi Penelitian
Waktu Penelitian ini akan dilaksanakan kurang lebih 2 bulan setelah ujian
proposal. Objek penelitian dilaksanakan dikota Makassar .
B. Jenis Dan Tipe Penelitian
Dalam pendekatan ini menggunakan jenis penelitian Kualitatif. Dikatakan
kualitatif karena mengkaji permasalahan yang dibuat peneliti sebelum penelitian
dan mengolah data serta menganalisis suatu masalah secara non numeric. Dalam
penelitian kualitatif manusia merupakan instrument penelitian dan hasil
penulisannya berupa kata-kata atau pernyataan yang sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya.
C. Sumber Data
1. Data primer
Data ini diperoleh secara langsung dari informan melalui wawancara
secara mendalam dan hasil observasi terhadap pelayanan di Dinas
Kependudukan Dan Catatan Sipil Kota Makassar.
2. Data Sekunder
Data ini diperoleh melalui beberapa majalah ilmiah, sumber arsip
dokumen pribadi, data online, dokumen resmi buku dan jurnal yang
berkaitan dengan Inovasi Pelayanan pada Pembuatan Akte Kelahiran dan
Akte Kematian di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar.
29
D. Informan Penelitian
Dalam penelitian ini memerlukan informan yang mempunyai pengetahuan
tentang masalah penelitian yang akan diteliti guna memperoleh data dan informasi
yang akurat. Oleh sebab itu, informan yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Kepala seksi kelahiran
2. Staff seksi pemanfaatan data
3. Staff seksi perubahan status anak pewarganegaraan dan kematian
3. Masyarakat sebagai pengguna layanan
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
1. Wawancara
Peneliti melakukan wawancara langsung yaitu percakapan dengan
maksud tertentu, yang dilakukan oleh dua pihak yaitu peneliti yang
mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai yang memberikan
jawaban atas pertanyaan yang telah diberikan. wawancara dilakukan
untuk memperoleh data tentang Inovasi Pada Pembuatan Akte Kelahiran
dan Akte Kematian di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota
Makassar.
3.Observasi
Observasi yaitu peneliti melakukan pengamatan langsung terhadap
berbagai aktivitas PNS yang ada di kantor DISDUKCAPIL Kota
Makassar untuk mengetahui dan menganalisis serta mencatat secara
30
sistematis, proses penerapan inovasi pelayanan di kantor DISDUKCAPIL
Kota Makassar.
4.Dokumentasi
Dokumentasi yaitu peneliti mengumpulkan segala macam gambar
atau hasil pemotretan dokumentasi peristiwa yang sudah berlalu, dan
sebagai pelengkap dari penggunaan metode wawancara dan observasi.
F. Teknik Analisis Data
1.Reduksi Data
Data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara dan
dokumentasi merupakan data mentah dari lapangan. Untuk itu perlu
dilakukan pemilihan data yang relevan untuk disajikan dan dapat
menjawab pertanyaan.
2. Penyajian Data
Data yang telah disusun dari hasil reduksi data kemudian disajikan
dalam bentuk narasi deskripsi, data yang disajikan merupakan data yang
dapat digunakan untuk menjawab permasalahan yang diteliti. Setelah
data disajikan secara rinci langka selanjutnya adalah membahas data
yang telah disajikan tersebut.
3. Penarikan Kesimpulan
Setelah data tersebut dibahas maka, selanjutnya data tersebut
diambil kesimpulannya. Kesimpulan digunakan sebagai jawaban dari
permasalahan yang diteliti.
31
G. Pengabsahan Data
Untuk memperoleh data yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah
perlu dilakukan pemeriksaaan keabsahan data. untuk menganalisis dan memeriksa
keabsahan data, teknik yang digunakan adalah teknik:
1.Perpanjangan pengamatan
Peneliti kembali ke lapangan, melakukan pengamatan,
mewawancara kembali sumber data, baik yang pernah ditemui maupun
yang baru. Hal ini dilakukan guna menguatkan hubungan peneliti dengan
narasumber agar terbangun kondisi yang akrab, terbuka, dan saling
memercayai, sehingga dapat menggali dan mendapatkan informasi yang
tepat.
2.Peningkatan ketekunan peneliti
Melakukan pengamatan secara lebih cermat dan
berkesinambungan, sehingga kepastian data dan urutan peristiwa akan
dapat direkam secara pasti dan sistematis.
3.Trianggulasi data
Dengan cara membandingkan dan memeriksa derajat kepercayaan
informan terhadap proses Inovasi Pelayanan Pada Pembuatan Akte
Kelahiran dan Akte Kematian KUCATAKI di Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kota Makassar.
32
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Kondisi Geografis Kota Makassar
Kota Makassar merupakan kota yang secara administratif sebagai ibu kota
provinsi Sulawesi Selatan, berada pada bagian barat pulau Sulawesi dengan
ketinggian, 0-25m dari permukaan laut. Kota Makassar secara geografis terletak:
508, 6, 19 " Lintang Selatan (LS) 1190 24' 17' 38" Bujur Timur (BT) Batas
administrasi wilayah Kota Makassar berbatasan dengan:
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Pangkajene Kepulauan
b. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Maros
c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Gowa
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Makassar.
Secara administratif luas wilayah kota Makassar tercatat 175,77 km2 yang
meliputi 14 kecamatan dan terbagi dalam 143 kelurahan, 971 RW dan 4.789 RT
dimana Kecamatan Biringkanaya mempunyai luas wilayah yang sangat
besar48,22 km atau luas kecamatan tersebut merupakan 27,43 persen dari seluruh
luas Kota Makassar dan yang paling kecil adalah Kecamatan Mariso 1,82 km atau
1,04 persen dari luas wilayah Kota Makassar. Diantara kecamatan tersebut, ada
tujuh kecamatan yang berbatasan dengan pantai yaitu kecamatan Tamalate,
Mariso, Wajo, Ujung Tanah, Tallo, Tamalanrea dan Biringkanaya. Kecamatan di
kota Makassar telah dikembangkan berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 3 tahun
2015 tentang pembentukan Kecamatan Kepulauan Sangkarrang dalam wilayah
85
Kota Makassar. Kecamatan tersebut terdiri dari tiga kelurahan berasal daerah
kepulauan, yakni pulau Barrang Lompo, pulau Barrang Caddi, dan pulau
Kodingareng.
Dari gambaran sepintas mengenai lokasi dan kondisi geografis Makassar,
memberi penjelasan bahwa secara geografis, kota Makassar memang sangat
strategis dilihat dari sisi kepentingan ekonomi maupun politik. Dari sisi ekonomi,
Makassar menjadi simpul jasa distribusi yang tentunya akan lebih efisien
dibandingkan daerah lain.
2. Profil Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Makassar
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) untuk wilayah
Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Disdukcapil Makassar merupakan instansi
pemerintah yang bertugas dalam pembantuan di bidang administrasi
kependudukan dan pencatatan sipil dan tugas lainnya yang diberikan sesuai
dengan lingkup tugas dan fungsinya di wilayah makassar. Yang beralamat lokasi:
Jalan Sultan Alauddin No.295, Banta-Bantaeng, Rappocini, Gunung Sari, Kota
Makassar, Sulawesi Selatan 9022, Indonesia.
Dengan jumlah pegawai sebanyak 140 orang, Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil kota Makassar terus berusaha meningkatkan kualitas layanannya
kepada masyarakat. Hal ini tentu saja semata-mata hanya untuk mewujudkan
kepuasan masyarakat dalam pengurusan dokumen kependudukan dan pencatatan
sipil. Hal ini tergambar dalam motto Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil,
yaitu “Kepuasan Masyarakat Adalah Kebanggaan Kami”
86
Sebagai Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Makassar yang
menaungi Kecamatan dan Kelurahan se-Kota Makassar tentunya mempunyai visi
dan misi dalam pelayanan publik untuk masyarakat, adapun visi dan misi sebagai
berikut :
Visi :
“Makassar menuju tertib kepemilikan dokumen kependudukan dan
pencatatan sipil Tahun 2019.”
Misi :
a. menyelenggarakan administrasi pendaftaran penduduk dan pencatatan
sipil secara terintegrasi melalui SIAK
b. meningkatkan pengelolaan database kependudukan secara berkelanjutan
c. meningkatkan sumber daya yang profesional secara berkelanjutan
d. menambah dan mengembangkan sarana dan prasarana SIAK secara
berkelanjutan
e. meningkatkan insentitas kajian kebijakan dan pengendalian
administrasikependudukan dan pencatatan sipil.
f. serta meningkatkan insentitas koordinasi dan sinkronisasi dengan
instansiterkait dalam pelaksanaan tugas.
3. Jenis pelayanan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil kota Makassar
Berdasarkan sistem informasi administrasi bagian umum dan kepegawaian
Dinas Kependudukan dan Pencatatan SipilKota Makassar tahun 2018 bahwa ada
beberapa jenis pelayanan yang ada di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kota Makassar, dapat dilihat pada tabelberikut :
87
Tabel 4.1.
Jenis Pelayanan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kota Makassar
No. PELAYANAN URAIAN
1. Pelayanan Kependudukan 1. Pendaftaran Kependudukan (pencatatan
biodata penduduk dan pemberian Nomer
Induk Kependudukan)
2. Kartu Keluarga (KK), terdiri dari Kartu
Keluarga bagi WNI (Warga Negara
Indonesia) dan WNA (Warga Negara
Asing.
3. Kartu Tanda Penduduk (KTP), terdiri
dari Kartu Tanda Penduduk bagi WNI
(Warga Negara Indonesia) dan WNA
(Warga Negara Asing).
4. Surat Keterangan Tempat Tinggal
(SKTT)
5. Pelayanan Kartu Identitas Penduduk
Musiman (KIPEM)
6. Pendaftaran pindah datang penduduk
Warga Negara Indonesia (WNI)
7. Pendaftaran pindah datang penduduk
Warga Negara Asing (WNA)
8. Pendaftaran pindah datang antar negara
2. Pelayanan Pencatatan
Sipil
1. Akta kelahiran.
2. Akta perkawinan
3. Akta perceraian
4. Akta Kematian
5. Akta Pengangkatan anak
6. Akta pengakuan anak
7. Akta pengesahan anak
8. Akta perubahan nama
9. Pelayanan perubahan status
88
kewarganegaraan
10. Pelayanan pelaporan akta kutipan II
Sumber : Bag. Umum dan Kepegawaian DISDUKCAPIL Kota Makassar, di olah
04 Desember 2019
Sesuai dengan tabel diatas, dapat diketahui bahwa ada beberapa jenis
pelayanan yang ada di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Makassar,
dengan indikator pelayanan terbagi 2 bagian yaitu Pelayanan Kependudukan dan
Pelayanan Pencatatan Sipil. Untuk Pelayanan mengenai Kependudukan sendiri itu
terbagi 8 Uraian dan untuk Pelayanan Pencatatan Sipil terbagi 10 Uraian.
4. Tugas dan Fungsi serta Susunan Organisasi Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kota Makassar
Sesuai dengan Perwali no 94 tahun 2018tentang tugas dan fungsi Dinas
kependudukan dan pencatatan sipil, yaitu mempunyai tugas membantu walikota
melaksanakan urusan pemerintahan bidang administrasi kependudukan dan
pencatatan sipil yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang
ditugaskan kepada daerah dengan menyelenggarakan fungsi Perumusan kebijakan
penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang administrasi kependudukan dan
pencatatan sipil, Pelaksanaan kebijakan urusan pemerintahan bidang administrasi
kependudukan dan pencatatan sipil, Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan urusan
bidang pemerintahan bidang administrasi kependudukan dan pencatatan sipil,
Pelaksanaan administrasi dinas urusan bidang pemerintahan bidang administrasi
kependudukan dan pencatatan sipil, Pembinaan, pengkoordinasian, pengelolaan,
89
pengendalian dan pengawasan program dan kegiatan bidang administrasi
kependudukandan pencatatan sipil, Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh
walikota terkait tugas dan fungsinya.
1. Kepala Dinas (DISDUKCAPIL) Kota Makassar :
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil mempunyai tugas
membantuwalikota melaksanakan Urusan Pemerintahan bidang
administrasikependudukan dan pencatatan sipil yang menjadi
kewenangan Daerah danTugas Pembantuan yang ditugaskan kepada
Daerah.
2. Sekretariat (DISDUKCAPIL) Kota Makassar :
Mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas,
pembinaan dan pelayanan administrasi kepada semua unit organisasi
dilingkungan dinas.
3. Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan :
Subbagian Perencanaan dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana program kerja,
monitoring dan evaluasi serta pelaporan pelaksanaan program dan
kegiatan dinas.
4. Sub Bagian Keuangan :
Subbagian Keuangan mempunyai tugas melakukan administrasi dan
akuntansikeuangan.
90
5. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian :
Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melakukan
urusanumum, penatausahaan surat menyurat, urusan rumah tangga,
kehumasan,dokumentasi dan inventarisasi barang serta administrasi
kepegawaian.
6. Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk :
Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk mempunyai tugas menyusun
bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pelayanan
pendaftaran penduduk.
7. Seksi Identitas Penduduk :
Seksi Identitas Penduduk mempunyai tugas menyiapkan bahan
perencanaan, perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan koordinasi
serta pelayanan dan penerbitan dokumen pendaftaran penduduk.
8. Seksi Pindah Datang penduduk :
Seksi Pindah Datang Penduduk mempunyai tugas melakukan
perencanaan, pelaksanaan, pembinaan dan koordinasi pelayanan pindah
datang penduduk.
9. Seksi Pendataan Penduduk :
Seksi Pendataan Penduduk mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan perencanaan, perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
koordinasi serta pelaksanaaan pendataan penduduk.
10. Bidang Pelayanan Pencatatan Sipil :
91
Bidang Pelayanan Pencatatan Sipil mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan pelayanan
pencatatan sipil.
11. Seksi Kelahiran :
Seksi Kelahiran mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
perencanaan, perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan koordinasi
serta pelaksanaan pelayanan pencatatan kelahiran.
12. Seksi Perkawinan dan Perceraian :
Seksi Perkawinan dan Perceraian mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perencanaan, perumusan kebijakan teknis,
pembinaan dan koordinasi serta pelaksanaaan pelayanan pencatatan
perkawinan dan perceraian.
13. Seksi Perubahan Status Anak Pewarganegaraan dan Kematian :
Seksi Perubahan Status Anak, Pewarganegaraan dan Kematian
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perencanaan,
perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan koordinasi serta
pelaksanaan pelayanan pencatatan pengangkatan anak, pengakuan
anak, pengesahaan anak, perubahan status kewarganegaraan dan
pencatatan kematian.
14. Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan :
92
Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan yang
mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan
teknis dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengelolan informasi
administrasi kependudukan.
15. Seksi Sistem Informasi Administrasi Kependudukan :
Seksi Sistem Informasi Administrasi Kependudukan mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan perencanaan, perumusan kebijakan
teknis, pembinaan dan koordinasi serta pelaksanaan sistem informasi
administrasi kependudukan.
16. Seksi Pengolahan Data Penyajian Data Kependudukan :
Seksi Pengolahan dan Penyajian Data Kependudukan mempunyai
tugas melakukan penyiapan bahan perencanaan, perumusan kebijakan
teknis, pembinaan dan koordinasi serta pelaksanaaan pengolahan dan
penyajian data kependudukan.
17. Seksi Tata Kelola dan Sumberdaya Manusia Teknologi Informasi dan
Komunikasi :
Seksi Tata Kelola dan Sumber Daya Manusia Teknologi Informasi
dan Komunikasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
perencanaan, perumusan kebijakan teknis, pembinaan, koordinasi dan
pelaksanaaan tata kelola teknologi informasi dan komunikasi serta
sumber daya manusia teknologi informasi dan komunikasi.
93
18. Bidang Pemanfaatan Data dan Inovasi Pelayanan :
Bidang Pemanfaatan Data dan Inovasi Pelayanan mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis dan pelaksanaan
kebijakan di bidang Pemanfaatan data dan dokumen Kependudukan,
kerjasa sama administrasi kependudukan dan inovasi pelayanan
administrasi kependudukan.
19. Seksi Kerjasama :
Seksi Kerjasama mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
perencanaan, perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan koordinasi
serta pelaksanaan kerja sama administrasi kependudukan.
20. Seksi Pemanfaatan Data dan Dokumen Kependudukan :
Seksi Pemanfaatan Data dan Dokumen Kependudukan mempunyai
tugas melakukan penyiapan bahan perencanaan, perumusan kebijakan
teknis, pembinaan dan koordinasi serta pelaksanaaan pemanfaatan
data dan dokumen kependudukan.
21. Seksi Inovasi Pelayanan :
Seksi Inovasi Pelayanan mempunyai tugas melakukan melakukan
penyiapan bahan perencanaan, perumusan kebijakan teknis,
pembinaan dan koordinasi serta pelaksanaaan inovasi pelayanan
administrasi kependudukan.
94
5. Struktur Organisasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota
Makassar
Gambar 4.1. Struktur Organisasi
95
6. Prosedur dan Mekanisme Layanan Inovasi KUCATAKI
Berdasarkan Permendagri Nomor 9 tahun 2016 dan perpres 96 tahun 2018
tentang percepatan peningkatan cakupan kepemilikan akta kelahiran maka Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar telah mengeluarkan trobosan
baru yang dianggap mempu menyelesaikan dan menjangkau cakupan akte
kelahiran yang efektif dan efisien, yaitu berbasis Aplikasi. Trobosan oleh Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar ini mampu juga menyelaraskan
percepatan era tekhnologi sekarang ini, Adapun inovasi tersebut mempunyai
mekanisme, prosedur dan persyaratan layanan seperti tabel berikut :
Tabel 4.2.
Prosedur dan Mekanisme Layanan Inovasi KUCATAKI
No. KOMPONEN URAIAN
1. Produk Akte kelahiran WNI/WNA
2. Persyaratan 1. Surat Keterangan Lahir
2. Foto copy surat nikah/Akte perkawinan
3. Foto copy kartu tanda penduduk
4. Foto copy kartu keluarga
5. SPTJM (Surat Pernyataan Tannggung
Jawab Mutlak) Kebenaran data kelahiran,
jika dibutuhkan
6. Foto copy ijazah, apabila dibutuhkan
3. System,mekanisme dan 1. Petugas server DUKCAPIL menerima dan
memverifikasi formulir dan kelengkapan
96
Prosedur berkas pemohon
2. Setelah lulus verifikasi, selanjutnya berkas
akan di proses hingga ke tahap percetakan
Akte.
3. Jika penerbitan Akte telah selesai, petugas
DUKCAPIL akan memberikan informasi
kembali melalui Aplikasi
4. Akte Kelahiran yang telah selesai dapat
diambil di kantor DUKCAPIL dengan
menukarkan fisik berkas persyaratan
4. Jangka waktu
pelaksanaan/penyelesaian 3 Hari kerja
5. Biaya Gratis, berdasarkan Peraturan Walikota
Makassar nomor 14 tahun 2018 tentang
retribusi pelayanan administrasi
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota
Makassar
6. Penanganan pengaduan,
saran dan masukan
1. Ruang pengaduan
2. Kotak saran
3. Website : dukcapil-makassar.com
4. Facebook : Dukcapil Makassar
5. E-mail : [email protected]
Sumber : Bag. Umum dan kepegawaian DISDUKCAPIL Kota Makassar, di olah
04 Desember 2019
Tabel 4.3.
Prosedur dan Mekanisme Layanan Inovasi KUCATAKI
No. KOMPONEN URAIAN
1. Produk Akte Kematian
2. Persyaratan 1. Surat Keterangan Kematian dari Lurah
2. Surat Izin Penguburan
3. Surat Nikah Bagi Yang Sudah Nikah
4. Surat Kewarganegaraan
5. Surat Ganti Nama
6. STMD dan SSKK dari Imigrasi Bagi
WNA
7. Surat Kubur dari Yayasan Bagi WNI
Keturunan
97
3. sistem,mekanisme dan
Prosedur
1. Petugas server DUKCAPIL menerima
dan memverifikasi formulir dan
kelengkapan berkas pemohon
2. Setelah lulus verifikasi, selanjutnya
berkas akan di proses hingga ke tahap
percetakan blangko Akte kematian.
3. Jika penerbitan Akte telah selesai,
petugas DUKCAPIL akan memberikan
informasi kembali melalui Aplikasi
4. Blangko Akte Kematian yang telah
selesai dapat diambil di kantor
DUKCAPIL dengan menukarkan fisik
berkas persyaratan
4. Jangka waktu
pelaksanaan/penyelesaian 3 Hari kerja
5. Biaya Gratis, berdasarkan Peraturan Walikota
Makassar nomor 14 tahun 2018 tentang retribusi
pelayanan administrasi Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kota Makassar
6. Penanganan
pengaduan, saran dan
masukan
1. Ruang pengaduan
2. Kotak saran
3. Website : dukcapil-makassar.com
4. Facebook : Dukcapil Makassar
5. E-mail : [email protected]
Sumber : Bag. Umum dan kepegawaian DISDUKCAPIL Kota Makassar, di olah
04 Desember 2019
Sesuai dengan tabel di atas menunjukkan bahwa ada beberapa Prosedur
dan Mekanisme Layanan Pembuatan Akte Kelahiran dan Akte Kematian melalui
Inovasi Aplikasi KUCATAKI, adapun data disajikan di atas berdasarkan data
tahun 2018 yaitu dengan indikator komponen ada 6 yaitu Produk, Persyaratan,
Sistem mekanisme dan Prosedur, Jangka waktu pelaksanaan/penyelesaian, Biaya,
dan Penanganan pengaduan saran dan masukan. Untuk Indikato Komponen
Produk sendiri terdapat uraian Akte baik itu Akte kematian maupun Akte
Kelahiran, untuk indicator Komponen Persyaratan AKte Kelahiran terdapat 7
Uraian yaitu Surat keterangan Kelahiran, Foto copy surat nikah/akte perkawinan,
98
Foto copy kartu tanda penduduk, Foto copy KK, Surat SPTJM kebenaran data
kelahiran. Untuk Indikator komponen Persyaratan Akte Kematian yaitu Terdapat
7 Uraian, yaitu Surat Keterangan kematian dari lurah, Surat izin Penguburan,
Surat nikah bagi yang sudah nikah, Surat kewarganegaraan, Surat ganti nama,
STMD dan SSKK dari imigrasi bagi WNA, Surat kubur dari yayasan bagi WNI
keturunan. Untuk Indikato Komponen Sistem mekanisme dan Prosedur terdapat 4
Uraian yaitu apabila pemohon sudah melakukan pelaporan melalui Aplikasi
KUCATAKI maka Petugas server DUKCAPIL akan menerima dan
memverifikasi formulir dan kelengkapan berkas pemohon, Setelah lulus
verifikasi, selanjutnya berkas akan di proses hingga ke tahap percetakan Akte,
Jika penerbitan Akte telah selesai maka Petugas server DUKCAPIL akan
menginformasikan kembali melalui aplikasi tersebut, lalu kemudian pemohon
dapat mengambil Aktenya di DISDUKCAPIL Kota Makassar dengan
menukarkan bentuk fisik berkas persyaratan sebagai bukti. Adapun Indikator
Komponen Jangka waktu pelaksanaan/penyelesaian akte yaitu dengan jangka
waktu 3 hari dari sejak pemohon melakukan pelaporan data. Mengenai Indikator
Komponen Biaya yang dibebankan kepada pemohon itu gratis dengan merujuk
padaPeraturan Walikota Makassar nomor 14 tahun 2018 tentang retribusi
pelayanan administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Makassar.
7. Laporan Pelayanan Inovasi KUCATAKI
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil kota Makassar dalam penerapan
inovasi KUCATAKI telah berdampak baik, terlihat banyaknya akte yang terbit
99
sejak diterapkannya inovasi berbasis aplikasi ini. Adapun rincian dapat dilihat
pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.4.
Laporan Pelayanan Akte Kelahiran Inovasi KUCATAKI
Tahun 2018
No. URAIAN JUMLAH TEMPAT MELAHIRKAN
RSIA/PKM
1. TERBIT AKTE 1409 1. RSIA Ananda
2. RSIA Paramount
3. RSIA Bhayangkara
4. RSIA Khadijah 1&3
5. RSIA Sayang Bunda
6. RSIA Bahagia
7. RSIA Budi Mulia
8. RSIA Elim
9. RSIA Catherina Booth
10. RSIA Masyita
11. RSIA Fatimah
12. RSIA Sentosa
13. RSIA UIT
2. BERKAS DI
TOLAK
710 14. PKM Pattingalloang
15. PKM Antang Perumnas
16. PKM Kassi-kassi
17. PKM Ujung pandang Baru
18. PKM Minasaupa
19. PKM Barabarayya
20. PKM Jongaya
21. PKM Mamajang
22. PKM Tandaren Jaya
23. PKM Pulau Barrang Lompo
Sumber : Bag. KASI Kelahiran DISDUKCAPIL Kota Makassar, di olah 05
Desember 2019
Sesuai dengan tabel di atas menunjjukan bahwa ada beberapa laporan hasil
dari penerapan Aplikasi KUCATAKI yaitu terlihat dengan banyaknya akte
kelahiran yang terbit yaitu sebanyak 1409 Akte, meskipun ada juga berkas yang di
100
tolak yaitu sebanyak 710 berkas pemohon, karena tidak memenuhi persyaratan
berkas yang sesuai dengan standar persyaratan berkas yang di tetapkan oleh
DISDUKCAPIL Kota Makassar. Adapun Tabel di atas menunjukkan data bahwa
ada beberapa RSIA dan PUSKESMAS tempat melahirkan si Pemohon, yaitu
sebanyak 13 RSIA dan 10 PUSKESMAS.
Tabel 4.5.
Laporan Pelayanan Akte Kematian Inovasi KUCATAKI
101
Sumber : Bag. Kasi Perubahan Status Anak, Pewarganegaraan dan Kematian
DISDUKCAPIL Kota Makassar, di olah 06 Desember 2019
Sesuai dengan tabel di atas menunjukkan bahwa dari hasil laporan
pelayanan akte kematian yang terekap di atas, yaitu dengan jumlah 15 kecamatan
dan 140 kelurahan yang sudah melaporkan kematian warganya melalui aplikasi
KUCATAKI, yang terbagi di setiap kecamatan, sehingga jumlah keseluruhan LK
NO. LK PR JML
1. 50 31 81
2. 21 17 38
3. 57 47 104
4. 50 36 86
5. 46 51 97
6. 33 41 74
7. 44 45 89
8. 18 13 31
9. 88 44 132
10. 94 67 161
11. 81 53 134
12. 61 36 97
13. 111 65 176
14. 40 23 63
15. 4 1 5
798 578 1376
MAMAJANG
MAKASSAR
UJUNG PANDANG
WAJO
BONTOALA
TALLO
UJUNG TANAH
PANAKUKANG
AKTA KEMATIAN TAHUN 2018
TAMALATE
BIRINGKANAYA
MANGGALA
RAPPOCINI
TAMALANREA
KEPULAUAN SANGKARRANG
KOTA MAKASSAR
KEC
MARISO
102
dan PR sebanyak atau sejumlah 1376. Jiwa yang sudah terbit aktenya melalui
inovasi yang di gagas Dinas Kependudukan dan Catatan SIpil Kota Makassar.
B. Hasil Penelitian
Setelah ditemukan beberapa data berupa data primer dan sekunder
kemudian peneliti mendeskripsikan baik dari hasil penelitian, observasi,
wawancara maupun dokumentasi, dengan menganalisa temuan yang ada dan
memodifikasi teori yang ada kemudian membangun teori baru serta menjelaskan
tentang implikasi-implikasi dari hasil penelitian tentang Inovasi Pelayanan
Pembuatan Akte Kelahiran dan Akte Kematian di Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kota Makassar.
Sebagaimana di jelaskan dalam teknik analisis data dalam penelitian,
peneliti menggunakan analisa kualitatif deskriptif (pemaparan) dan data yang
diperoleh peneliti baik melalui observasi, wawancara dan dokumentasi dari pihak-
pihak yang mengetahui tentang data-data yang di butuhkan oleh peneliti. Adapun
data-datanya sebagai berikut :
1. Relatife advantages (Keuntungan relatif)
Saat peneliti melakukan observasi dilapangan, peneliti menemukan
upaya yang dilakukan oleh petugas server atau pegawai petugas layanan
khusus inovasi kucataki yang ada di Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil Kota Makassar yang melakukan verifikasi berkas sudah cukup baik.
Hal ini terlihat adanya keseriusan atau usaha yang dilakukan oleh pegawai
server khusus inovasi kucataki dalam memverivikasi berkas secepat
mungkin agar semua berkas pemohon yang masuk melalui aplikasi kucataki
103
dapat di verifikasi secepat mungkin dan tidak ada yang tertinggal, lalu
kemudian di teruskan ketahap pencetakan akte, dan di teruskan kepada
pencatatan di buku register, kemudian di teruskan lagi ketahap verifikasi
berkas oleh Kepala seksi Akta kelahiran untuk pembuatan akta kelahiran
dan Kepala seksi akta kematian untuk pembuatan akta kematian, lalu
kemudian di teruskan kepada penandatanganan oleh kepala dinas, dan pada
tahap terakhir penyerahan akta kepada pemohon. Ini bisa dilihat
bahwasanya pegawai yang mengurus khusus akta kelahiran dan akta
kematian sudah bekerja semaksimal mungkin agar mendukung dan
menyukseskan inovasi kucataki yang mempunyai durasi pelayanan yang
lebih cepat dari sebelumnya. Hal ini sudah mendukung dengan teori relatif
advantages atau kaunggulan relatif yaitu berkaitan dengan durasi pelayanan
yang terbilang singkat dari sebelumnya sehingga hal tersebut membuat
pemohon menjadi puas dengan adanya inovasi kucataki karena mereka
hanya tinggal datang untuk mengambil akta dan mengantri untuk
pengambilan akta kelahiran yang hanya berdurasai singkat yaitu dengan
hanya 5 menit. Hal tersebut didukung pula dengan adanya sarana prasarana
seperti komputer khusus aplikasi kucataki dalam mencover pelaporan data
kelahiran dan data kematian sipemohon dan sebagai penunjang utama dalam
mendukung dan menyukseskan inovasi kucataki.
2. Compatibility (kesesuaian)
Agar tujuan dari kesesuaian atau keinginan yang dibutuhkan oleh target
sasaran tercapai serta tingginya animo masyarakat yang ingin pelayanan
104
akta kelahiran langsung di tempat sang ibu melahirkan dan pelayanan
langsung akta kematian di kelurahan tempat mereka tinggal tanpa capek-
capek datang beberapa kali ke Capil, karena akses capil yang bgitu jauh dan
ruang tunggu capil yang tidak representatif, serta kurangnya kejelasan
persayaratan dan mekanisme pelayanan yang berbelit-belit, maka Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Makassar mengeluarkan Inovasi
Kucataki dengan tujuan memudahkan masyarakat dalam hal pelayanan
pembuatan akta kelahiran dan akta kematian, yang sudah di sinergikan di
setiap RSIA/Puskesmas dan Kelurahan.
Pada saat peneliti melakukan observasi dan wawancara mengenai
proses pelayanan mulai dari pegawai petugas server yang memverifikasi
berkas data pelaporan pemohon sampai kepada penyerahan hasil Akte
kepada pemohon, peneliti mendapati adanya pemohon atau pengunjung
yang ingin mengambil hasil akta kelahiran anaknya merasa puas dan
menyatakan/berpendapat bahwa inovasi pelayanan kucataki sudah bagus
karena pengunjung atau pemohon hanya tinggal datang ke kantor capil
ketika ingin mengambil hasil akta yang sudah jadi dengan hanya
menukarkan bentuk fisik formulir persyaratan dari pusat layanan
RSIA/Puskesmas, Adapun prosedur dan mekanisme layanan sudah
sederhana dengan hanya melengkapi berkas yang ada dan kemudian di
berikan kepada petugas layanan di RSIA kemudian mengapload berkas
tersebut dan di teruskan ke server DUKCAPIL. Pemohon berpendapat
hanya menunggu tidak terlalu lama untuk mengambil Akte yang sudah jadi.
105
Namun saat peneliti observasi dan wawancara di lapangan terdapat saran
dari pemohon atau pengunjung yang meyatakan bahwa seharusnya dalam
jangka penyelesaian akte di pres lagi waktunya yaitu dengan sehari saja akte
sudah jadi, dan pemohon merasa bingung ketika masuk ke kantor capil,
yaitu loket-loket yang ada di kantor Capil sangat membingungkan karena
tidak diberi tanda di setiap loket-loket tersebut untuk pengurusan yang di
butuhkan masyarakat, namun loket-loket tersebut hanya berisikan huruf
abjad saja dan juga.
3. Complexity (Kerumitan)
Pada dasarnya indikator Complexity (kerumitan) merupakan tingkat
atau derajat kesukaran untuk memahami dan menggunakan inovasi bagi
penerima atau pengguna dan target sasaran dari inovasi. Semakin mudah
inovasi itu dipahami dan di mengerti oleh pengguna dan pengadopsi, maka
semakin cepat inovasi itu dapat di adopsi. Teteapi apabila suatu inovasi sulit
untuk di pahami dan sulit untuk di mengerti oleh pengguna dan pengadopsi,
maka semakin sulit pula suatu inovasi dapat di adopsi.
Memilih inovasi dengan tingkat kerumitan yang tidak terlalu sulit untuk
di mengerti dan di pahami oleh pengguna dan pengadopsi, maka pemilihan
inovasi yang akan di terapkan harus di kaji dengan memilih inovasi yang
dalam pelaksanaannya terdapat perbedaan dengan layanan sebelumnya,
yaitu dengan mekanisme, tata cara atau prosedur yang di buat sesederhana
mungkin guna memudahkan masyarakat dalam mengetahui dan
menggunakan inovasi tersebut.
106
Saat peneliti melakukan observasi dan wawancara di lapangan terkait
proses pelayanan inovasi kucataki peneliti melihat pegawai petugas server
DUKCAPIL yang khusus memverifikasi berkas lewat aplikasi kucataki
sangat lincah dan cepat/mahir menggunakan aplikasi tersebut karena
menurut wawancara dengan kasi akta kelahiran bahwa petugas yang khusus
menagani aplikasi tersebut sudah dilatih oleh pihak rekanan ke tiga yang
membuat aplikasi tersebut, begitupun petugas-petugas server yang ada di
pusat layanan RSIA/Puskesmas dan kelurahan semuanya sudah di latih.
Selain pegawai petugas server khusus aplikasi kucataki yang sudah
dilatih, prosedur dan mekanisme layanan inovasi kucataki juga sudah sangat
mudah, pemohon hanya melengkapi berkas dari pusat layanan
RSIA/Puskesmas dan Kelurahan yang berisikan surat keterangan kematian
dari lurah/surat keterangan lahir, forocopy surat nikah/surat izin
penguburan, fotocopy ktp/surat nikah bagi yang sudah nikah, dan fotocopy
KK. Setelah itu petugas server pusat layanan RSIA/Puskesmas dan
kelurahan mengapload berkas tersebut dan kemudian pegawai petugas
server DUKCAPIL menerima dan memverifikasi formulir dan kelengkapan
berkas pemohon dan setelah lulus verifikasi selanjutnya akan di proses ke
tahap percetakan akta, jika sudah selesai petugas server dukcail akan
memberikan informasi kembali melalui aplikasi tersebut dan diberitahukan
kepada si pemohon untuk datang ke capil mengambil aktanya dengan
menukarkan bentuk fisik berkas persyaratan. Adapun waktu penyelesaian
107
akta yang di tetapkan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota
Makassar yaitu 3 hari kerja/penyelesaian.
4. Triability (Kemungkinan di coba)
Pada dasarnya suatu inovasi yang dapat di uji cobakan sesungguhnya
umumnya akan lebih cepat di adopsi, jad agar dapat dengan cepat di adopsi
maka suatu inovasi sebaiknya harus mampu menunjukkan
(mendemonstrasikan) keunggulannya dengan uji coba atau sosialisasi,
penginformasian yang berkelanjutan melalui meda elektronik, majalah dan
lain sebagainya yang di lakukan oleh suatu instansi atau organisasi agar
merespon masyarakat bahwa pentingnya hal tersebut sehingga inovasi hadir.
Saat peneliti melakukan observasi dan wawancara dilapangan mengenai
kemungkinan di coba seperti mendemonstrasikan atau sosialisasi
keunggulan dari inovasi, peneliti melihat dengan terdapatnya sosialisasi itu
di sosial media atau internet dengan keunggulan-keunggulan yang menarik
dalam merespon masayarakat untuk peningkatan cakupan kepemilikan akta
kelahiran dan akta kematian karena hal tersebut sangat penting dan harus
dimiliki setiap orang warganegara. Dan bertujuan untuk penentuan status
hukum seseorang dan mendapatkan pelayanan publik lainnya. Hal ini juga
telihat dari hasil wawancara dengan beberapa informan pemohon yang
datang ke capil dengan tujuan mengambil hasil aktenya, yang meyatakan
bahwa pemohon sudah mengetahui adanya inovasi kucataki mengenai
pengurusan akta kelahiran dan akta kematian dari internet dan artikel dan
berita-berita di google beserta keungguan-keunggulannya yaitu
108
memudahkan masayrakat agar tidak capek-capek lagi datang beberapa kali
ke kantor capil untuk mengurus akta kelahiran dan akta kematian. Namun
ada beberapa informan yang mengaku belum melihat sama sekali inovasi
kucataki di internet maupun sosial media namun hanya melihat secara
langsung bukti fisik berupa banner yang ada disalah satu RSIA saat
menemani keluarganya.
Upaya yang dilakukan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota
Makassar ini dalam tujuan untuk meningkatkan cakupan kepemilikan akta
kelahiran dan hal penting dalam penentuan status seseorang dan penting
untuk mendapatkan pelayanan publik lainnya.
5. Observability (Kemudahan di amati)
Pada dasarnya inovasi yang berkaitan dengan kemudahan di amati
adalah derajat dimana suatu hasil dari inovasi dapat terlihat oleh orang lain
dan dalam proses pelayanannya yang dapat dengan mudah di amati dan di
akses oleh orang lain atau target sasaran. Semakin mudah seseorang atau
target sasaran melihat hasil dari suatu inovasi, maka semakin besar
kemungkinan orang atau target sasaran atau sekelompok orang untuk
mengadopsinya.
Saat peneliti melakukan observasi dan wawancara di lapangan yang
berkitan dengan kemudahan untuk di amati seperti keterbukaan dalam
proses pelayanan dan kemudahan untuk di akses dan di ikuti
perkembangannya, peneliti mendapati adanya pemohon yang mengamati
proses pembuatan akte dan ada juga yang tidak di kantor dinas
109
kependudukan dan pencatatan sipil kota makassar. Hal ini menandakan
adanya pemberian ruang bagi pemohon atau masyarakat untuk mengamati
proses pelayanan sampe kepada hasil atau proses percetakan akte. Hal lain
terdapat pula pernyataan dari informan pegawai selaku seksi pemanfaatan
data yang mengatakan bahwa masyarakat bisa mengamati secara langsung
pelaporan data kelahirannya maupun kematiannya kepada petugas dari
aplikasi kucataki di setiap RSIA/Puskesmas dan kelurahan juga di kantor
capil ini, jadi mereka bisa bisa melihat dari proses pelayanan pelaporan data
sampai kepada penerbitan hasil akta, agar terciptanya transparansi dalam
pelayanan publik atau keterbukaan terhadap publik.
C. Pembahasan Hasil penelitian
Berdasarkan beberapa teori bahwa inovasi yaitu suatu perubahan atau
trobosan baru yang terencana dengan memperkenalkan teknologi jenis barang atau
produk dalam sebuah organisasi, namun pemaknaan inovasi tidak hanya sebagai
suatu trobosan produk atau sesuatu hal baru saja namun inovasi juga merupakan
suatu perubahan kearah pembaharuan atau proses mengadopsi sesuatu yang lama
namun dengan tidak melupakan atau membuang jenis,produk yang lama. Di sisi
lain juga Inovasi merupakan penggunaan peralatan baru atau inovasi dalam
bentuk proses gerakan pembaharuan kualitas yang berkelanjutan dengan
pengkombinasian proses inovasi yang membawa perubahan baru namun dengan
tetap mendasarkan diri pada kondisi pelayanan dan sistem yang sedang berjalan
atau produk yang sudah ada. Seperti dalam hasil penelitian ini peneliti
menggunakan teori menurut Evert M. Rogers dalam Suwarno (2008:17) dengan 5
110
komponen atribut atau variable dalam mengukur inovas inovasi, seperti berikut:
Relative Advantages, Compatibility, Complexity, Triability, Observability. Seperti
berikut :
1. Relative Advantages (keuntungan relatif)
Adalah Inovasi yang menjelaskan hal-hal baru dan keunggulan terkait
layanan, seperti erat kaitannya dengan pelayanan yang dapat dilihat dari durasi
pelayanan yang terbilang cepat dan sederhana serta kelengkapan sarana dan
prasarana penunjang dari inovasi. Mengapa keunggulan layanan sangat erat
kaitannya dengan pelayanan yang dapat dilihat dari durasi pelayanannya dan
juga kelengkapan sarana dan prasarana penunjang inovasi, karena hal tersebut
merupakan indikator utama yang akan di nilai dan mudah untuk di ketahui oleh
masyarakat itu sendiri sebagai pengguna dari inovasi layanan itu sendiri. Untuk
lebih jelasnya peneliti akan menguraikan beberapa fokus yang terkait dengan
relative advantages seperti dibawah ini :
a. Durasi Pelayanan
Dalam durasi pelayanan inovasi KUCATAKI Disdukcapil Kota
Makassar,dalam hal pelaporan data Kelahiran dan data Kematian sudah
berdurasi singkat yaitu dengan pelayanan hanya 5 menit berkas sudah dapat
diproses karena hanya melalui aplikasi dalam mengapload berkas si pemohon
lalu kemudian diteruskan ke server DUKCAPIL, begitu juga pada saat
pengambilan akte di kantor Disdukcapil Kota Makassar, pemohon hanya
mengantri 5 menit setelah menyetorkan bukti fisik persyaratan yang diterima
pada saat penyetoran berkas di awal. Hal ini menunjukkan bahwa durasi
111
pelayanan pelaporan data kelahiran dan data kematian melalui aplikasi
KUCATAKI telah berdurasi sangat singkat sehingga dalam hal ini sudah sinergi
inovasi KUCATAKI dengan keunggulan yang harus dimiliki dalam suatu
inovasi. Untuk lebih jelasnya peneliti akan menguraikan hasil wawancara
dengan salah satu staff Seksi Perubahan Status Anak, Pewarganegaraan dan
Kematian, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar yang
bernama ibu ( BJ ), mengatakan bahwa :
“Durasi pelayanan dari inovasi KUCATAKI sudah sudah sangat singkat
yaitu hanya 5 menit dibandingkan pelayanan sebelum adanya inovasi ini,
karena mereka tidak capek-capek lagi datang ke kantor capil dan bolak-
balik kesana kemari untuk kelengkapan berkas apabila ada berkas yang di
butuhkan namun mereka tidak membawanya, belum lagi mereka harus
antri dengan jumlah pengunjung yang tiap harinya bisa dibilang
banyaklah, dengan inovasi ini mereka sudah tahu apa-apa yang menjadi
persyaratan dan ada petugas layanan pihak rumah sakit yang sinergi
dengan kita, serta petugas pihak kelurahan dalam mengapload berkas serta
melaporkan datanya kepada kami. Jadi mereka hanya datang ke capil
nantinya untuk mengambil Akte kelahrian ataupun kematian si pemohon.
Jadi itu semua adalah ke unggulan terkait inovasi kucataki. (wawancara
dengan BJ tanggal 20 November 2019).
Menurut hasil wawancara di atas bahwa terkait keunggulan dalam hal ini
durasi pelayanan dari inovasi KUCATAKI sudah terbilang singkat, hanya 5
menit, sehingga dalam hal ini memudahkan masyarakat agar tidak terlalu lama
menunggu atau mengantri serta agar tidak berdatangan lagi ke kantor capil
bolak-balik sana sini hanya mengurus satu berkas apabila ada berkas yang
dibutuhkan, jadi dengan aplikasi KUCATAKI ini hadir untuk menjawab keluh
kesah masyarakat dan memberikan citra yang baik terkait pelayanan public
kepada masyarakat. Adapun pendapat yang sama dari hasil wawancara dengan
112
Kepala Seksi Kelahiran, ( IS ) di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
Kota Makassar, mengatakan bahwa :
“Inovasi KUCATAKI ini mempunyai durasi waktu pelayanannya lebih
cepat, dengan hanya menggunakan Aplikasi dalam melaporkan data
riwayat kelahiran maupun kematian, jika selama ini warga datang 2 kali
atau bahkan lebih dari dua kali untuk mengurus dan kemudian mengantri
sampai mereka mengambil hasil/aktenya, namun dengan adanya inovasi
ini warga sisa sekali saja datang untuk mengambil hasil/akte mereka
inginkan dengan menukarkan bentuk fisik persyaratan, dan itupun sekitar
5 menitlah mereka duduk mengantri untuk mengambil aktenya. Aplikasi
kucataki ini jugadisinergikan dengan pusat layanan kesehatan yaitu PKM
& RSIA untuk pelaporan kelahiran, juga disinergikan dengan pusat
layanan yang ada di KELURAHAN untuk pelaporan kematian warganya,
kalau sudah dilaporkan, maka nanti itu akan di tinjau melalui server kami
bagian aplikasi KUCATAKI dan kemudian akan di buatkan Akte.
(Wawancara dengan IS tanggal 14 November 2019).
Dari hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa inovasi kucataki sudah
mempunyai keunggulan dalam hal durasi pelayanan yang sudah sangat singkat
dan cepat, karena menggunakan aplikasi yang sudah di sinergikan dengan
RSIA/PKM dan kelurahan dalam pelaporan data riwayat kelahiran dan
kematian.
Wawancara di atas sejalan dengan pendapat ( SD )umur 28 tahun, selaku
pengunjung/pemohonyang bertujuan untuk mengambil Akte kelahiran anaknya,
di DISDUKCAPIL Kota Makassar, mengatakan bahwa :
“Durasi pelayanan Akte kelahiran yang saya urus ini sudah bagus sekitaran
5 menit saya mengantri tadi untuk mengambil Akte kelahiran anak saya,
jadi pihak rumah sakit menyuruh saya untuk mengisi dan mengadakan
berkas saya sesuai yang ada di formulir, sesudah itu saya disuruh oleh
pihak rumah sakit untuk datang ke CAPIL untuk mengambil Akte
kelahiran anak saya karena katanya sudah selesai Akte kelahirannya.
Namun sayamasih bingung awalnya biasanya kan hanya surat
rekomendasi/surat pengantar riwayat kelahiran yang di kasih oleh rumah
sakit kemudian kita yang urus sendiri Akte kelahiran itu di kantor Dinas
Kpendudukan dan Catatan Sipil, tapi ini ternyata saya baru tahu bahwa
adanya inovasi kucataki, dan pihak rumah sakit sayang bunda ini bekerja
113
sama dengan dukcapil dalam pelaporan data kelahiran anak. Jadi saya
datang kesini hanya tinggal mengambil Akte yang sudah jadi. (Wawancara
dengan SD tanggal 20 Desember 2019).
Berdasarkan wawancara di atas di jelaskan bahwa salah satu pengunjung
yang sudah merasakan keunggulan dari inovasi KUCATAKI yaitu berkaitan
dengan durasi pelayanan, berpendapat bahwa durasi dalam pelayanan dukcapil
sangat memuaskan dan sudah sangat sing. DISDUKCAPIL juga sudah bekerja
sama pihak rumah sakit dalam penerapan inovasinya, dari hasil wawancara juga
di atas memberikan anggapan bahwa dengan adanya inovasi ini sangat
memudahkan baginya untuk mendapatkan Akte kelahiran anaknya dan tidak
capek-capek lagi datang ke capil dalam hal pengurusan Akte kelahiran, namun
hanya pengambilan Aktenya saja mereka di suruh untuk datang kecapil dengan
antrean hanya berdurasi 5 menit mereka sudah membawa pulang Akte kelahiran
anaknya. Namun adapun sosialisasi terkait inovasi ini masih kurang, ditandai
dengan pernyataan informan yang awalnya belum mengetahui bahwa sudah
adanya inovasi KUCATAKI yang telah di sinergikan dengan pusat layanan
RSIA/PKM dan Kelurahan.
Argument tersebut di atas juga sejalan dengan pendapat informan yang
bernama ( IM ) umur 45 tahun, selaku pengunjung/pemohon yang datang
dengan tujuan untuk mengambil Akte kematian, di DISDUKCAPIL Kota
Makassar, mengatakan bahwa:
“ durasi pelayanan akte kematian yang saya urus disini sudah bagus dan
singkat, saya hanya mengantri sekitar 5 menit untuk pengambilan akte
kematian kakak saya. Mengenai pelaporan data riwayat kematian itu
melalui kelurahan masing-masing dan pelayanannya juga disana sangat
singkat dan cepat. ( wawancara dengan IM, tgl 24desember 2019).
114
Hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa durasi pelayanan dalam
proses pelaporan data riwayat kematian sipemohon sampai kepada pengambilan
Akte sudah sangat singkat dan cepat dengan berdurasi hanya 5 menit.
Sedangkan menurut hasil wawancara dengan bapak ( AW ), umur 55
tahun, selaku pengunjung/pemohon yang datang ke capil bertujuan untuk
mengambil Akte Kematian, mengatakan bahwa :
” Durasi pelayanan di sini sangat singkat karena saya mengantri untuk
pengambilan akte kematian istri saya hanya 5 menit, namun yang saya
sarankan di sini loket-loketnya juga harus di permudah biar orang tahu
loket yang mana mereka harus datangi, seperti loket pengambilan akte
yang mudah untuk masyarakat lihat dan masyarakat datangi. (wawancara
dengan AW, 24 desember 2019).
Hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa dalam durasi pelayanan
dengan menggunakan aplikasi kucataki sudah sangat singkat dan cepat, hal ini
ditandai oleh pernyataan informan diatas yang merasa puas dengan pelayanan
terkait pengambilan akte hanya berdurasi 5 menit. Namun keluh kesah dari
informan di atas yaitu terkait loket-loketnya yang harus dipermudah agar
masyarakat tahudan tidak mencari-cari lagi loket yang sesuai dengan apa yang
mereka inginurus.
Hal di atas juga sejalan dengan hasil wawancara yang sama dengan Ibu (
AAM ), selaku Seksi bagian Pemanfaatan Data, di Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil Kota Makassar, sebagai berikut:
“melalui aplikasi kucataki ini, masyarakathanya mengantri dalam waktu
yang cukup singkat dengan durasi hanya 5 menit akte mereka sudah bisa
di bawah pulang,sehingga harapan kami menjadikan pelayanan di kantor
capil ini menjadi lebih bagus dan sesuai dengan standart pelayanan public
yaitu dengan pelayanan yang baik,cepat dan tidak berbelit-belit.
(Wawancara dengan AAM, tanggal 14 Novenber 2019).
115
Berdasarkan hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa durasi
pelayanan inovasi KUCATAKI sudah sangat singkat dan jauh berbeda dengan
pelayanan pembuatan akte kelahiran dan kematian sebelumnya, Jadi dengan
adanya inovasi ini masyarakat/ warga akan merasa termudahkan.
b. Sarana dan Prasarana Penunjang Inovasi
Sarana dan prasarana penunjang inovasi pada inovasi KUCATAKI yang di
gagas oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar sudah cukup
memadai dengan terdapatnya 2 perangkat computer khusus inovasi kucataki dan
2 petugas server yang menangani pelaporan data kelahiran dan data kematian
yang masuk melalui aplikasi. Sehingga akan memudahkan masyarakat
khususnya ibu hamil yang ingin mengurus langsung akte kelahiran anaknya
tanpa menunda-nunda lagi pengurusan akte kelahiran anaknya dan juga
memudahkan masyarakat dalam hal pelaporan kematian.Agar lebih jelasnya
peneliti akan menguraikan hasil wawancara dengan salah satuKepala Seksi
Kelahiran, ( IS ) di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota
Makassar, mengatakan bahwa :
“Terkhusus Inovasi KUCATAKI di sini sudah memiliki sarana prasarana
seperti perangkat computer yaitu sebanyak 2 buah dan petugas servernya
juga ada 2, dan Aplikasi kucataki ini juga disinergikan dengan pusat
layanan kesehatan yaitu PKM & RSIA untuk pelaporan kelahiran jadi di
sana juga di fasilitasi perangkat computer yang sudah terhubung dengan
server Dukcapil, juga disinergikan dengan pusat layanan yang ada di
KELURAHAN untuk pelaporan kematian warganya di sana juga sudah
ada perangkat computer dalam menunjang inovasi Kucataki ini.
(Wawancara dengan IS tanggal 14 November 2019).
Menurut hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa sarana prasarana
penunjang inovasi KUCATAKI sudah ada yaitu perangkat computer sebanyak 2
116
buah dengan 2 petugas server yang menangani laporan yang masuk melalui
akplikasi Kucataki, begitupun dengan perangkat computer yang ada di
RSIA/PKM dan Kelurahan sudah di fasilitasi computer dalam menunjang
keberhasilan inovasi Kuacataki, namun perangkat tersebut masih terbatas atau
kurang memadai mengingat banyaknya jumlah masyarakat di kota makassar dan
tingginya angka kelahiran juga angka kematian.Terdapat pula pendapat yang
sama dari selaku Seksi bagian Pemanfaatan Data, di Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil Kota Makassar yang bernama ( AAM ), mengatakan bahwa:
“Inovasi berbasis aplikasi Kucataki ini kami mempunyai computer sebagai
perangkat sarana prasarana penunjang dari inovasi kucataki agar
masyarakat tidak lagi datang ke capil mengurus secara langsung akte
kelahiran dan pengurusan akte kematian, jadi hanya saat pengambilan
aktenya saja masyarakat atau si pemohon datang ke capil. Tetapi dengan
perangkat computer yang sudah ada ini masih kurang dan akan ditambah
nantinya agar pelayanan terkait kucataki ini lebih cepat dan berkualitas
(Wawancara dengan AAM, tanggal 14 Novenber 2019).
Hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa sarana prasarana penunjang
inovasi KUCATAKI sudah ada yaitu perangkat computer sebanyak 2 buah
dengan 2 petugas server yang menangani juga ada dua untuk sementara
ini,namun untuk kedepannya menurut pendapat wawancara di atas kedepannya
akan di tambah sehingga pelayanan kucataki tersebut lebih cepat dan
berkualitas.
Hal di atas sejalan dengan hasil wawancara dengan salah satu pengunjung
yang bernama ( SD ), umur 28 tahun, mengatakan bahwa:
“ mengenai sarana prasarana yang ada di DUKCAPIL ini sudah memadai
mulai dari tempat duduk yang disediakan untuk pengunjung dan computer
yang lumayan banyak dan tersedianya loket pengambilan Akte. Jadi saya
rasa sudah bagus dan bisa memuaskan masyarakat dalam pelayanan
namun untuk lebih cepatnya agar akte terbit hanya sehari jadi computer
117
dan pegawai bagian yang menangani Akte harus di tambah apalagi inovasi
ini bagus jadi kedepannya harus terus di kembangkan. (Wawancara
dengan SD tanggal 20 Desember 2019).
Hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa sarana prasarana penunjang
inovasi KUCATAKI sudah memadai dengan tersedianya tempat duduk bagi
pengunjung yang akan mengantri nantinya ketika mengambil akte, dan
computer yang tersedia serta loket pengambilan akte yang memudahkan
masyarakat untuk mengetahui ketika mereka masuk kecapil, jadi dengan adanya
loket pengambilan yang tertera memudahkan masyarakat untuk melihat dan
tidak mencari-cari lagi loket di mana mereka akan mengambil
aktenya.Sedangkan menurut hasil wawancara dengan bapak ( AW ), umur 55
tahun, selaku pengunjung/pemohon yang datang ke capil bertujuan untuk
mengambil Akte Kematian, mengatakan bahwa :
“ Sarana prasarana di sini sudah bagus dengan adanya computer, tempat
duduk dan loket-loket, namun computer khsusu pelayanan akte kelahiran
dan akte kematian harus ditambah agar lebih cepat lagi dalam penerbitan
aktenya. (wawancara dengan AW, 24 desember 2019).
Hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa sarana prasarana yang ada di
disdukcapil kota makassar sudah memadai dengan adanya computer yang
mendukung daripada inovasi kucataki, namun perangkat computer tersebut
harus di tambah agar kedepannya pelayanan terbitnya akte kelahiran dan akte
kematian hanya sampai sehari saja.
Berdasarkan hasil dari beberapa wawancara di atas kemudian peneliti
menyimpulkan secara keseluruhan bahwa dalam Keunggulan relative/relatife
advantages, terkait inovasi Kucataki sudah cukup baik, yaitu Durasi Pelayanan
yang sudah sangat singkat di bandingkan dengan pelayanan akte sebelum
118
adanya inovasi ini, serta sarana prasarana penunjang pokok dari inovasi yang
sudah cukup baik pengadaannya dalam menunjang keberhasilan inovasi yaitu
dengan terdapatnya perangkat computer dan tempat duduk. Meskipun sarana
prasarana seperti computer masih kurang namun kedepannya harusnya di
tambah agar rentang penyelesaian akta lebih cepat dengan hanya sehari saja dan
mengingat angka kelahiran tiap hari dan tiap tahunnya bertambah begitupun
dengan angka kematian.
2.Compatibility (kesesuaian)
Kesesuaian (compatibility), merupakan tingkat kesesuaian dengan nilai
(values), pengalaman lalu, dan kebutuhan dari penerima atau apa yang di
butuhkan oleh sasaran dari inovasi itu sendiri. Compatibility atau kesesuaian,
yaitu berkaitan dengan keinginan atau yang dibutuhkan masyarakat atau target
sasaran dari inovasi itu sendiri seperti dalam hal pelayanan yang cepat,mudah
dan tidak berbelit-belit dan prosedur yang mudah. Untuk lebih jelasnya peneliti
akan menguraikan beberapa indicator yang berkaitan dengan Compatibility atau
Kesesuaian seperti dibawah ini :
a. Keinginan/yang di butuhkan oleh sasaran dari inovasi)
Keinginan yang di butuhkan oleh masyarakat terkait pelayanan yang cepat
dan mudah serta tidak berbelit-belit pada DISDUKCAPIL Kota Makassar sudah
diterapkan dalam inovasi KUCATAKI yang telah menjawab semua kebutuhan
masyarakat dalam hal pelayanan AKte kelahiran dan Akte kematian, hal ini
bermanfaat bagi masyarakat yang bosan atau menunda-nunda untuk mengurus
akte kelahiran dan kematian karena akses capil yang begitu jauh dan antrian
119
yang begitu mendesak serta meminimalisir percaloan. Jadi dengan adanya
inovasi KUCATAKI pelayanan pengurusan mengenai akte kelahiran dan akte
kematian akan menjadi cepat dan hemat biaya serta hemat tenaga karena inovasi
kucataki adalah aplikasi yang telah di sinergikan dengan pusat layanan
RSIA/PKM dan juga pusat layanan yang ada di kelurahan dalam melaporkan
data riwayat kelahiran seorang anak dan kematian seorang warganya yang
tersambung langsung dengan server DUKCAPIL. Agar lebih jelas peneliti
menguraikan beberapa hasil wawancara dengan ibu ( AAM ), selaku Seksi
bagian Pemanfaatan Data, Dinas Kependudukan dan Catatan SIpil Kota
Makassar, mengatakan bahwa :
“ Kesesuaiannya sudah pasti, dan masyarakat ingin pelayanan yang cepat,
mudah dan tidak berbelit-belit, dan dengan tingginya animo masyarakat
untuk mengurus akta kelahiran langsung melalui RS tempat mereka
melahirkan, terutama dari lokasi domisili yg jauh dari kantor dinas. Jadi
dengan adanya inovasi ini warga tidak perlu datang lagi mengantri di
dukcapil untuk mengurus, cukup dengan menyetor data & berkas kepada
petugas yayasan kesehatan Kemudian sisa menunggu info kapan datang
mengambil dokumen hasil (akta kelahiran).(wawancara dengan AAM
tanggal 14 November 2019).
Hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa dalam inovasi KUCATAKI
ini sudah mempunyai kesesuaian dengan apa yang di inginkan masyarakat yaitu
pelayanan yang cepat mudah dan tidak berbelit-belitdan dengan banyaknya
masyarakat yang menginginkan pelayanan langsung di rumah sakit tempat
kelahiran anaknya untuk di buatkan langsung akte kelahirannya. Dengan
hadirnya inovasi KUCATAKI ini masyarakat utamanya ibu hamil dan warga di
setiap kelurahan yang sibuk dan tidak mau capek-capek datang ke capil, tidak
120
ada lagi alasan untuk mereka menunda-nunda untuk membuatkan anaknya akte
kelahiran serta akte kematian bagi warga yang sudah meninggal.
Argumentasi ini juga diperkuat dengan hasil wawancara bersama ibu (BJ),
selaku staff Seksi Perubahan Status Anak, Pewarganegaraan dan Kematian,
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar, mengatakan bahwa :
“Inovasi KUCATAKI ini sudah sesuai dengan keinginan masyarakat
karena masyarakat menginginkan pelayanan yang cepat sederhana dan
tidak berbelit-belit. Dan selama ini kebanyakan masayarakat masih belum
mengurus akte kelahiran anaknya,juga akte kematian warga di setiap
kelurahan dan kecamatan, karena factor prosedur yang rumit,pelayanan
yang lama sehingga bagi mereka berfikir dua kali untuk datang. Oleh
karena itu hadirlah inovasi KUCATAKI ini dengan menjawab semua
keluh kesah masyarakat. (wawancara dengan BJ tanggal 20 November
2019).
Hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa dalam inovasi KUCATAKI
ini mempunyai kesesuaian dengan keinginkan masyarakat yaitu pelayanan yang
cepat mudah dan tidak berbelit-belitjadi dengan inovasi kucataki ini dibuat
sesederhana mungkin agar menjadikan merekauntuk tidak lagi ada alasan
menunda-nunda mengurus akte kelahiran anaknya yang menjadi hal penting
untuk mendapatkan status hukum dan pelayanan public lainnya, serta akte
kematian warganya di kelurahan. Adapun pendapat yang sama dengan informan
yang bernama ( IM ), umur 45 tahun, selaku pengunjung/pemohon yang datang
dengan tujuan untuk mengambil Akte kematian, di DISDUKCAPIL Kota
Makassar, mengatakan bahwa:
“Dengan adanya inovasi kucataki ini sangat memudahkan bagi kita dan
semua masyarakat yang ingin mengurus akte, baik itu akte kematian
ataupun akte kelahiran, karena kita tidak perlu lagi datang kecapil
mengurus sana sini untuk mendapatkan satu berkas, belum lagi terbitnya
akte yang harus kita tunggu beberapa hari.( wawancara dengan IM, tgl 24
desember 2019).
121
Hal di atas sejalan dengan pendapat dari hasil wawancara dengan ( SD )
umur 28 tahun, selaku pengunjung/pemohon yang datang dengan tujuan untuk
mengambil Akte kelahiran anaknya, di DISDUKCAPIL Kota Makassar,
mengatakan bahwa :
“Pelayanan melalui inovasi kucataki sangat mudah dan singkat, baik itu
mulai dari penyetoran berkas sampai kepada pengambilan akte kelahiran
anak saya ini, namun rentang waktu penyelesaian aktenya yang masih
lama yaitu 3 hari. (Wawancara dengan SD tanggal 20 Desember 2019).
Berdasarkan hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa pelayanan
melalui inovasi kucataki yang ada di setiap pusat layanan RSIA/PKM sudah
memuaskan dan sangat sederhana dan singkat, namun dari hasil pernyataan
informan di atas memberikan saran mengenai waktu penyelesaian aktenya yang
masih terbilang lama karena akte terbit/selesai di cetak dalam waktu 3 hari.
Adapun hasil wawancara dengan Ibu ( IS ), S.IP., M.AP. selaku Kepala
Seksi Kelahiran, Dinas Kependudukan dan Catatan SIpil Kota Makassar,
mengatakan bahwa :
“Dalam inovasi kucataki sudah sesuai dengan apa yang masyarakat
butuhkanyaitu dengan pelayanan yang mudah dan sederhana serta tidak
berbelit-belit. Hal itu kami tahu karena adanya penanganan pengaduan,
saran dan masukan yang kami adakan melalui Kotak saran, Website
dukcapil, Facebook dan E-mail dan ini sudah berlangsung lama . Jadi itu
semua adalah tempat pengaduan mereka dengan apa yang menjadi
keinginan masyarakat banyak, dengan mereka menyampaikan
argumennya, keluh kesahnya dll, melalui pengaduan,saran dan masukan
bagi masyarakat sehingga inovasi kucataki ini hadir. (wawancara dengan
IS, tanggal 14 November 2019).
Berdasarkan hasil wawancara di atas di jelaskan bahwa dengan
mengetahui apa yang di inginkan masyarakat banyak atau kesesuaian inovasi
dengan yang di inginkan oleh pengguna layanan adalah dengan melihat
122
banyaknya pengaduan atau saran masyarakat melalui website resmi dukcapil,
lalu kemudian lahirlah inovasi KUCATAKI ini dalam menjawab keluh kesah
masyarakat dengan menginginkan pengurusan yang mudah dan sederhana serta
Akte kelahiran langsung di RS/Puskesmas tempat mereka melahirkan, dan juga
masyarakat yang menginginkan pengurusan akte kematian yang mudah tanpa
datang mengantri dua kali di dukcapil kota makassar. Hal tersebut sejalan
dengan wawancara beersama bapak ( AW ), umur 55 tahun, selaku
pengunjung/pemohon yang datang ke capil bertujuan untuk mengambil Akte
Kematian, mengatakan bahwa :
“ tentu pelayanan yang mudah dan tidak ingin antri terlalu lama yang
masyarakat inginkan seperti saya sendiri yang tentu menginginkan
pelayanan yang mudah dan tidak ingin mengantri terlalu lama, tapi dengan
adanya inovasi capil ini sangat memudahkan masyarakat dan terutama
saya pribadi (wawancara dengan AW, 24 desember 2019).
Berdasarkan wawancara diatas menunjukkan bahwa sudah barang tentu
pelayanan yang mudah dan tidak berbelit-belit yang di inginkan masyarakat, dan
inovasi tersebut hadir dalam menjawab semua keluh kesah masyarakat.
b. Prosedur yang mudah
Dalam Inovasi KUCATAKI sudah terdapat prosedur yang mudah yang
sesederhana mungkin yang berbeda dengan prosedur sebelumnya, agar
masyarakat atau pengguna layanan dari inovasi kucataki menjadi puas dan
kemudian akan memberikan citra yang baik bagi DISDUKCAPIL Kota
Makassar. Maksud dan tujuan menerapkan prosedur yang mudah agar
masyarakat tidak lagi capek-capek datang ke capil dan beralasan serta menunda-
123
nunda membuat akte kelahiran dan akte kematian karena akte merupakan hal
penting dalam penentuan status hukum seseorang.
Menurut hasil wawancara dengan ( AAM ) selaku Seksi bagian
Pemanfaatan Data, Dinas Kependudukan dan Catatan SIpil Kota Makassar,
mengatakan bahwa :
“ Inovasi kucataki ini sudah sangat mudah dalam prosedur/mekanismenya,
sangat memudahkan bagi masyarakat yang ingin mengurus aktenya baik
itu akte kelahiran maupun akte kematian, karena mereka tidak perlu lagi
capek-capek kecapil mengurus pembuatan akte, mereka hanya melalui
aplikasi dalam melaporkan data riwayat kelahiran anaknya tempat dimana
mereka melahirkan, ataupun data riwayat kematian warganya disetiap
kelurahan. Jadi mereka tinggal menunngu saja aktenya jadi lalu kemudian
di informasikan kembali melalui aplikasi untuk datang mengambil aktenya
dengan menukarkan bentuk fisik formulir persyaratan. (wawancara dengan
AAM tanggal 15 November 2019).
Hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa prosedur atau mekanisme
dalam inovasi KUCATAKI sudah sangat mudah dan memudahkan bagi
masyarakat dengan masyarakat tidak perlu lagi datang beberapa kali ke capil
dalam mengurus Akte namun hanya sekali saja mereka datang untuk mengambil
Akte anaknya begitupun dengan akte warga yang sudah meninggal.
Hal ini juga diperkuat dengan apa yang disampaikan oleh ibu ( IS ), selaku
kepala seksi kelahiran Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar,
mengatakan bahwa :
“aplikasi KUCATAKI ini mempunyai prosedur atau mekanisme yang
sudah sangat memudahkan bagi masyarakat, karena yang pertama aplikasi
ini sudah di sinergikan dengan RSIA/PKM dan Kelurahan yang ada di
Kota Makassar, yang kedua mereka hanya membawa berkas yang di suruh
oleh petugas pusat layanan yang berada di setiap RSIA/PKM dan
Kelurahan yang sudah kami ajak kerjasama untuk di apload melalui
aplikasi yang sudah tersambung langsung dengan server DUKCAPIL
kemudain selanjutnya kami memverivikasi terlebih dahulu dengan kami
tolak apa bila ada berkas yang belum memenuhi syarat, atau kami acc kan
124
apabila sudah memenuhi syarat. Sampai saat ini kami sudah melihat
dampak positif itu dengan berkurangnya pengurusan secara langsung Akte
kelahiran dan kematian di kantor dukcapil ini. (wawancara dengan IS
tanggal 14 November 2019).
Berdasarkan pernyataan informan di atas menunjukkan bahwa dalam
inovasi KUCATAKI ini sudah mempunyai prosedur yang sangat mudah yang
berbeda dengan sebelumnya, dalam memudahkan masyarakat untuk pengurusan
akte kelahiran dan akte kematian bagi warga yang sudah meninggal. Aplikasi
kucataki ini juga sudah di sinergikan di setiap RSIA/PKM yang di ajak kerja
sama dan di setiap Kelurahan.
Sedangkan hasil wawancara dengan salah satu pengunjung di Dinas
Kependudukan dan Catatan SIpil Kota Makassar, yang bernama ( IM ), umur 45
tahun mengatakan bahwa :
“ prosedur dalam pembuatan akte sudah bagus dan mudah dan juga sarana
antrian seperti tempat duduk yang di sediakan ketika datang mengambil
akte, jadi saya rasa sudah memadai dan bagus namun loket-loketnya yang
saya masih kurang bingung di sini. Tujuan saya kesini untuk mengambil
Akte kematian kakak saya, atas arahan dari bapak lurah saya di jalan Nuri
lama karena saya bertempat tinggal di sana. Saya sudah mengetahui bahwa
adanya inovasi capil ini berbasis aplikasi/online karena dari bapak lurah
sendiri yang sudah sosialisasi di tempat tinggal saya jadi saya sudah tahu
dan katanya juga aplikasi itu di peruntukkan untuk ibu hamil yang ingin
segera membuatkan akte kelahiran anaknya, saya rasa sudah bagus dan
harus memang begini inovasi karena jaman sekarang kan sudah era digital
jadi semua harus mengikut dengan inovasi-inovasi yang seperti ini. Jadi
kita tidak perlu lagi capek-capek mengurus sana sini untuk mendapatkan
akte kematian seperti saya ini, dengan melalui internet atau aplikasi itu
saja kita bisa melaporkan langsung data kematian yang di minta oleh capil,
setelah itu saya datang kesini hanya untuk mengambil akte kematian yang
sudah jadi dan ini saya lagi tunggu nama saya di panggil. (wawancara
dengan IM, tanggal 24 desember 2019).
Hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa prosedur dalam inovasi
kucataki sudah sangat mudah, hal ini di tandai dengan pernyataan informan di
125
atas bahwa dengan adanya inovasi KUCATAKI ini membuatnya merasa senang
dan termudahkan dengan tidak capek-capek lagi datang ke capil mengurus sana
sini untuk mendapatkan akte kematian kakaknya, namun dengan hanya melalui
internet atau aplikasi mereka melaporkan data riwayat kematian, setelah itu
ketika akte sudah terbit barulah masyarakat datang ke capil untuk mengambil
akte yang sudah jadi tersebut.
Hal ini sejalan dengan apa yang disampaikan olehsalah satu pengunjung
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar, yang bernama ( AW ),
umur 55 tahun mengatakan bahwa :
“Tujuan saya kesini untuk mengambil Akte Kematian istri saya. Mengenai
inovasi dari dukcapil ini memang bagus saya lihat karena berbasis aplikasi
jadi bisa kita tinggal melaporkan data kematian melalalui aplikasi itu dan
tinggal tunggu pemeberitahuan selanjutnya melalui aplikasi itu untuk kita
datang ke dukcapil mengambil akte kematian yang kita sudah urus, jadi
menurut saya lebih mudah yang ini dibandingkan sebelumnya. Saya
pribadi sudah puas dan saya rasa sudah sesuai dengan keinginan saya
untuk pelayanan yang mudah dan prosedur yang mudah, dengan hanya
melaporkan data riwayat kematian melalui internet di kantor kelurahan
tempat saya tinggal. Jadi untuk mengurangi volume melunjaknya
pengunjung memang harus inovasi seperti ini yang di hadirkan agar
masyarakat menjadi puas dengan pelayanan dukcapil. (wawancara dengan
AW, tanggal 24 desember 2019).
Berdasarkan hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa prosedur dalam
menggunakan aplikasi kucataki sudah sangat mudah yang di buktikan dengan
pernyataan informan pengunjung di atas yang merasa sudah puas dengan adanya
inovasi KUCATAKI ini karena memudahkan dalam pengurusan Akte
keamatian, dengan hanya melaporkan data riwayat kematian melalui aplikasi di
setiap kelurahan yang sudah bekerjasama dengan DISDUKCAPIL.
126
Kemudian dari hasil beberapa wawancara diatas maka peneliti
menyimpulkan secara keseluruhan terkait inovasi kucataki dalam hal
pelayanannya yaitu Compatibility (kesesuaiaan), Yaitu Keinginan yang di
butuhkan masyarakat (pelayanan cepat, mudah dan tidak berbelit-belit), dan
prosedur yang mudah. Bahwa tingkat kesesuaian inovasi dengan apa yang di
inginkan masyarakat yaitu dengan pelayanan yang cepat, mudah dan tidak
berbelit-belit juga tingginya animo masyarakat yang ingin mengurus langsung
akte kelahiran di tempat sang ibu melahirkan dan pengurusan akta kematian di
kelurahan tempat mereka tinggal, serta prosedur yang mudah sudah sejalan
dengan hadirnya inovasi KUCATAKI Karena kesesuaian adalah derajat dimana
suatu inovasi dianggap lebih baikjika suatu inovasi atau ide baru tertentu sesuai
dengan nilai dan norma yang berlaku, maka inovasi itu dapat diadopsi dengan
mudah. Maka yang paling utama adalah kesesuaianyang menjadi keinginan
masyarakat harus lebih besar dan betul-betul nyata dirasakan dengan apa yang di
inginkan masyarakat.
3. Complexity (kerumitan)
Kompleksitas (complexity), yaitu tingkat kesukaran untuk memahami dan
manggunakan inovasi bagi penerima atau pengguna dan target sasaran dari
inovasi itu. Kompleksitas adalah derajat dimana inovasi dianggap sebagai suatu
yang sulit untuk dipahami dan digunakan. Beberapa inovasi tertentu ada yang
dengan mudah dapat dimengerti dan digunakan oleh pengadopsi dan ada pula
yang sebaliknya atau sulit dimengerti dan digunakan oleh pengadopsi. Semakin
mudah dipahami dan dimengerti oleh pengadopsi, maka semakin cepat suatu
127
inovasi dapat diadopsi. Tetapi apabila suatu inovasi sulit untuk dipahami dan sulit
dimengerti oleh pengadopsi, maka semakin sulit pula suatu inovasi dapat
diadopsi. Inovasi terkait dengan mekanisme, tata cara atau prosedur pelayanan
yang mungkin dalam pelaksanaannya terdapat perbedaan dengan layanan
sebelumnya, yang dimana mekanisme, tata cara atau prosedur yang ada dibuat
sesederhana mungkin guna memudahkan masyarakat dalam mengetahui dan
menggunakan inovasi tersebut. Untuk lebih jelasnya peneliti akan menguraikan
indicator dari Compelexityseperti di bawah ini:
a. Kemudahan terkait Mekanisme, Tata cara atau Prosedur layanan
Dalam penggunaan aplikasi KUCATAKI tidak ada kerumitan baik itu
terkait mekanisme,cara ataupun prosedurnya, sebab ada pelatihan sebelum di
terapkannya aplikasi KUCATAKI ini, dan yang melatih itu adalah pihak ke 3
rekanan yang membuat aplikasi tersebut. Tujuan daripada kemudahan
mekanisme ,cara dan prosedur layanan agar masyarakat dan para petugas
layanan senang dan mengetahui cara dan mekansime serta prosedur dari aplikasi
KUCATAKI serta dalam persyaratan berkas masyarakat mengetahui secara
langsung berkas-berkas apa saja yang di butuhkan tanpa datang capek-capek
kecapil mengurus berkas sana-sini. Adapun dari hasil wawancara dengan ibu
(BJ), selaku staff Seksi Perubahan Status Anak, Pewarganegaraan dan
Kematian, di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar,
mengatakan bahwa :
“Tidak ada kerumitan soal mekanisme dan tata cara atau prosedur
pemakaian aplikasi KUCATAKI ini sebab pihak petugas dari rumah sakit
ibu dan anak atau puskesmas dan kelurahan yang memakai aplikasi ini
sudah di latih semuasecara khusus oleh pihak ketiga/rekanan yang
128
membuat aplikasi ini. Adapaun sejak dilaporkan datanya baik itu kelahiran
oleh petugas yang ada, maka diberikan waktu 3 hari untuk penerbitan akta
kelahiran, begitu juga dengan pelaporan data kematiankepada petugas di
kelurahan-kelurahan agar melaporkan peristiwa kematian dari warganya.
Untuk kemudian dihapus datanya dalam database dukcapil lalu kemudian
di buatkan Blangko Akte kematiannya. (Wawancara dengan BJ, tanggal
20 November 2019).
Hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa aplikasi kucataki sudah
sangat mudah dalam mekanisme, tata cara dan prosedur dalam penggunaannya
karena para petugas yang menangani aplikasi tersebut sudah dilatih sebelumnya,
dan bagi pemohon yang sudah dilaporkan datanya melalui aplikasi kucataki,
kemudian di berikan jangka waktu 3 hari untuk penerbitan Aktenya, baik itu
Akte kelahiran maupun akte kematian. Sedangkan hasil wawancara yang sama
dengan Kepala Seksi Kelahiran, (IS) di Dinas Kependudukan dan Catatan SIpil
Kota Makassar, mengatakan bahwa :
“ Terkait prosedur, mekanisme atau pemakaian aplikasi KUCATAKI ini
sangat mudah dan sederhana, apalagi semua masyarakat atau petugas yang
melaporkan data, saya rasa rata-rata pandai semua mengoperasikan yang
namanya computer apa lagi di era sekarang ini eranya tekhnologi, jadi
tidak mungkin lagi ada yang tidak tahu mengoperasikan computer dan
aplikasi KUCATAKI, apalagi aplikasi ini sangat mudah untuk di akses
dan digunakan serta dari awal juga ada pelatihan terkait penggunaan
aplikasi ini, jadi saya rasa semuanya sudah tahu prosedur, mekanisme dari
penggunaan aplikasi ini. (wawancara dengan IS, tanggal 27 November
2019).
Hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa dalam inovasi KUCATAKI
yang di gagas oleh DISDUKCAPIL Kota Makassar sama sekali tidak ada
kerumitan dalam hal mekanisme, prosedur dan penggunaannya. Berdasarkan
pernyataan dari informan di atas bahwa petugas pelaporan data kelahiran dan
kematian semuanya sudah di latih oleh rekanan pihak ketiga sejak awal
peluncuran atau penerapan Inovasi KUCATAKI tersebut. Serta rentang waktu
129
penyelesaian akte terbilang cukup memuaskan dengan jangka waktu hanya 3
hari, itupun mereka tinggal menunggu kabar saja untuk datang ke capil
mengambil Aktenya.
Menurut hasil wawancara dengan (AAM) selaku Seksi bagian
Pemanfaatan Data, Dinas Kependudukan dan Catatan SIpil Kota Makassar,
mengatakan bahwa :
“ Inovasi KUCATAKI ini merupakan aplikasi pelaporan data kelahiran
dan pelaporan data kematian, jadi aplikasi ini telah di sinergikan oleh
beberapa yayasan kesehatan dan kelurahan-kelurahan dan semua petugas
yang menggunakan aplikasi ini sudah dilatih semua, jadi memang sudah
ada pelatihan terlebih dahulu, jadi tidak ada kerumitan dalam penggunaan
aplikasi ini, terkait rentang waktu penyelesaian akte itu terbilang cukup
singkat hanya dengan 3 hari saja, karena di sini kami banyak yang kami
layani dan bukan hanya akte kematian dan kelahiran saja yang kami layani
namun masih banyak pelayanan yang lain yang harus juga kami layani,
adapun petugas atau pegawai di sini juga masih kurang saya rasa dengan
volume kerja yang tidak sebanding. (wawancara dengan AAM, tanggal 27
November 2019).
Hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa dalam inovasi KUCATAKI
semua petugas yang melaporkan data kelahiran dan data kematian itu semuanya
sudah dilatih melalui pelatihan yang di adakan oleh pihak ketiga dari rekanan
pembuat aplikasi KUCATAKI tersebut. Jadi kesimpulannya bahwa tidak adanya
kerumitan dalam hal penggunaan aplikasi KUCATAKI yang di gagas oleh
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar.Hal ini sejalan dengan
apa yang di sampaikan oleh pengunjung/pemohon yang bernama (WD), umur
21 tahun, yang datang dengan tujuan mengambil akte kelahiran di
DISDUKCAPIL Kota Makassar, mengatakan bahwa :
“Tidak ada kerumitan terkait prosedur dan mekanisme dari inovasi
kucataki, bahkan sangat mudah dan tidak berbelit-belit dalam
persyaratannya, (wawancara dengan WD, tanggal 5 Desember 2019).
130
Hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa tidak adanya kerumitan
terkait prosedur dan mekanisme dari inovasi kucataki, bahkan sangat mudah
karena tinggal melalui aplikasi dalam melaporkan data riwayat kelahiran dan
kematian.
Berdasarkan hasil dari wawancara di atas kemudian peneliti
menyimpulkan secara keseluruhan bahwa Complexity,(kerumitan), yaitu terkait
kemudahan mekanisme, tata cara dan prosedur layanan dalam mengukur sejauh
mana inovasi dianggap menguntungkan dan memberikan kemudahan bagi
penerimanya. Semakin mudah inovasi itu di gunakan atau di operasikan maka
semakin unggul dan banyak pengguna dari inovasi itu akan tertarik dan
mengadopsinya.
Dengan menetapkan secara garis besar bahwa dalam inovasi pelayanan
KUCATAKI sudah terdapat kemudahan dalam mengoperasikannya karena para
petugas server baik itu di kantor capil maupun di pusat layanan
RSIA/Puskesmas dan kelurahan itu sudah di latih semua oleh pihak rekanan ke
3 yang membuat aplikasi KUCATAKI, serta terdapatnya prosedur layanan yang
mudah dalam memudahkan masyarakat atau pemohon dalam mendapatkan
layanan dan rentang waktu penyelesaian akte yang sudah terbilang singkat
dengan waktu hanya3 hari kerja.
131
4.Triability (kemungkinan di coba)
Trialabilitas (trialability), yaitu dapat dicoba atau tidaknya suatu inovasi
oleh penerima. Kemampuan untuk diuji cobakan atau trialabilitas adalah derajat
dimana suatu inovasi dapat diuji coba dalam batas tertentu. Suatu inovasi yang
dapat diuji cobakan dalam pengaturan (setting) sesungguhnya umumnya akan
lebih cepat diadopsi. Jadi, agar dapat dengan cepat diadopsi, suatu inovasi
sebaiknya harus mampu menunjukkan (mendemostrasikan) keunggulannya
dengan uji coba atau sosialisasi,penginformasian atau pendemonstrasian yang
berkelanjutan melalui media elektronik, majalah dan lain sebagainya yang
dilakukan oleh suatu intansi atau organisasi, agar merespon masyarakat bahwa
pentingnya hal tersebut sehingga inovasi hadir. Untuk lebih jelasnya peneliti akan
menguraikan indicator yang berkaitan dengan Triability/kemungkinan di coba,
seperti dibawah ini :
a. Mendemonstrasikan/sosialisasi terkait keunggulan layanan dalam merespon
masyarakat sehingga pentingnya inovasi ini hadir.
Dalam inovasi KUCATAKI, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota
Makassar telah mendemonstrasikan atau mensosialisasikan keunggulan dari
inovasi kucataki dan hal itu dilakukan secara terus menerus atau berkelanjutan,
tujuannya agar merespon masyarakat bahwa pentingnya inovasi ini hadir dalam
memudahkan masyarakat yang terkait dengan pelayanan pembuatan Akte
Kelahiran dan Akte Kematian yang berbasis aplikasi. Adapun hasil wawancara
yang di lakukan oleh peneliti dengan ibu ( IS ), selaku Kepala Seksi Kelahiran,
di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar, mengatakan bahwa :
132
“ uji coba sosialisasi/penginformasian dan pendemonstrasian
kemasyarakat dan media elektronik dari inovasi KUCATAKI ini sudah
kami lakukan dan itu banyak yang merespon dengan di tandai banyaknya
pihak rumah sakit ibu dan anak serta puskesmas yang ingin bekerja sama
dengan kami pada saat pertama launchingnya aplikasi ini di salah satu
hotel yang ada di makassar. Menurut mereka inovasi ini bagus karena
apabila inovasi ini di sinergikan di setiap RSIA dan Puskesmas maka
mereka akan senang dengan bertambahnya pula keunggulan terkait
pelayanan di rumah sakit atau puskesmas mereka, jadi itulah banyak yang
merespon dan mendukung serta memberikan masukan positif terhadap
inovasi ini. (wawancara dengan IS, tanggal 27 November 2019).
Hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa uji coba dalam hal ini
mendemonstrasikan/sosialisasi penginformasian kepada masyarakat dan pihak-
pihak seperti RSIA/Puskesmas dan Kelurahan, sudah di lakukan dan hal ini
akan terus berlangsung secara berkesinambungan, dan DISDUKCAPIL telah
bekerjasama dengan RSIA/PKM dan Kelurahan dalam menyukseskan Inovasi
tersebut. Hal ini sejalan dengan apa yang di sampaikan oleh (AAM) selaku
Seksi bagian Pemanfaatan Data, di Dinas Kependudukan dan Catatan SIpil Kota
Makassar, mengatakan bahwa :
“ inovasi Kucataki ini tentunya sudah di uji cobakan, dan masyarakat serta
pihak-pihak yang bekerja sama dengan kami sudah merasakan hasilnya
atau dampak dari inovasi ini. Mengenai sosialisasi yang berkelanjutan itu
selalu kami lakukan baik itu sosialisasi secara langsung kemasyarakat
maupun sosialisasi yang di lakukan pihak RSIA,Puskesmas dan Kelurahan
yang bekerja sama dengan kami juga sudah melakukan sosialisasi, baik itu
sosialisasi kewarganya kalau pengurusan kematian, dan sosialisasi ke
lingkup internal RSIA dan Puskesmas mengenai kelahiran. Semua itu
tentu kami jaga agar semua lapisan masyarakat menjadi tahu dan mau
berpartisipasi dalam menyukseskan inovasi ini, agar kedepannya tidak ada
lagi keluarga yang tidak sama sekali atau menunda-nuda mengurus surat
akte kelahiran dan akte kematiannya karena akte tersebut merupakan hal
penting sebagai penunjang utama untuk mendapatkan status hukum
seseorang dan untuk mendapatkan pelayanan public lainnya. (wawancara
dengan AAM, tanggal 27 November 2019)
133
Hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa Inovasi KUCATAKI sudah
melalui tahapan uji coba terkait dengan mendemonstrasikan/sosialisasi kepada
masyarakat dan instansi-instansi yang ingin di ajak kerja sama, dan dari hasil uji
coba itu banyaknya pihak yang merespon serta banyaknya masyarakat yang ikut
berpartisipasi dan tertarik dalam menyukseskan Inovasi tersebut. Mengenai
sosialisasi, pihak capil bersama RSIA,Puskesmas dan seluruh kelurahan telah
bekerja sama dan mensosialisasikan secara berkesinambungan atau secara terus
menerus dalam rangka menyukseskan inovasi KUCATAKI tersebut, agar
kiranya semua warga dan keluarga mempunyai akte baik itu akte kelahiran
maupun akte kematian apabila ada warganya yang meninggal.
Argument tersebut diperkuat pula olehpendapat dari salah satu pengunjung
di Dinas Kependudukan dan Catatan SIpil Kota Makassar, yang bernama (WD)
umur 21 tahun mengatakan bahwa :
“ saya sudah mengetahui adanya inovasi capil ini mengenai pengurusan
akte kelahiran dan akte kematian, pertama kali saya mengetahuinya
dengan membaca artikel atau berita-berita di google dan saya melihat
bahwa ada inovasi baru dari capil yang namanya kucataki, dan saya rasa
bagus karena memudahkan masyarakat agar tidak lagi capek-capek datang
ke CAPIL mengurus sana sini apabila ingin mengurus Akte Kelahiran
anaknya, tinggal melalui pihak rumah sakit tempat ibu melahirkan dalam
melaporkan data riwayat kelahiran anaknya, lalu kemudian kita tinggal
datang kecapil untuk mengambil akte yang sudah jadi.(wawancara dengan
WD, tanggal 5 Desember 2019).
Hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa sosialisasi atau
pendemonstrasian mengenai Inovasi Kucataki sudah di lakukan, hal ini di tandai
dengan pernyataan informan di atas yang telah mengetahui bahwa adanya
inovasi KUCATAKI dan menurutnya inovasi kucataki ini sudah bagus karena
memudahkan baginya dalam mengurus Akte kelahiran ponakannya. Hal ini
134
sejalan dengan apa yang di sampaikan oleh pengunjung yang bernama (IM)
umur 45 tahun mengatakan bahwa :
“ Sosialisasi mengenai inovasinya capil ini sudah sering saya lihat, yang
pertama itu saya mengetahui dari bapak lurah saya di jalan nuri lama yang
mensosialisasikan inovasi ini kewarganya dan pernah juga saya melihat
spanduk/banner Aplikasi kucataki di RSIA Fatimah saat menemani
keluarga saya yang melahirkan di sana namun saya belum menemui atau
melihat inovasi ini di social media atau internet, mungkin saya juga kurang
mengikuti perkembangan dari inovasi ini sehingga saya tidak pernah
mencari-cari di berita atau social media dan internet. (wawancara dengan
IM, tanggal 24 desember 2019).
Hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa Inovasi KUCATAKI yang
di gagas oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar telah
mensosialisasikan ke berbagai media dan terjun langsung kemasyarakat bersama
pihak-pihak yang telah bekerjasama dengan capil, hal tersebut di tandai dengan
pernyataan dari informan di atas bahwa mereka telah mengetahui bahwa adanya
Inovasi kucataki ini, serta inovasi tersebut telah melalui tahapan ujicoba.
Berdasarkan hasil dari wawancara di atas kemudian peneliti
menyimpulkan secara keseluruhan bahwa Triability,kemungkinan di
coba,yangterkait mendemonstrasikan/sosialisasi dalam keunggulan layanan
dalam merespon masyarakat sehingga pentingnya inovasi ini hadir.
Karenaderajat dimana suatu inovasi dapat diuji coba dalam batas tertentu yang
dengan memungkinkan untuk di uji cobakan ke public. Jadi agar dapat dengan
cepat diadopsi, suatu inovasi sebaiknya harus mampu menunjukkan
(mendemostrasikan dan mensosialisasikan) keunggulannya.Kemampuan untuk
dapat diuji bertujuan untuk mengurangi ketidakpastian. Mempunyai
135
kemungkinan untuk diuji coba terlebih dahulu oleh para adopter untuk
mengurangi ketidakpastian mereka terhadap inovasi itu.
Dengan menetapkan secara garis besar bahwa dalam inovasi pelayanan
KUCATAKI sudah menerapkan dan melalui tahapan uji coba dengan target
sasaran yang akan di tuju serta telah mensosialisaskan atau menginformasikan
ke berbagai media agar merespon masyarakat bahwa pentingnya hal tersebut
sehingga inovasi hadir. Meskipun ada juga dari pernyataan salah satu informan
di atas menyatakan bahwa informan tersebut belum mendapatkan atau melihat
inovasi kucataki di social media maupun berita yang ada di internet, namun
hanya melihat secara langsung bukti fisik dari sosialisasi inovasi kucataki.
5.Observability (kemudahan di amati)
Dapat diamati (observability), yaitu inovasi yang berkaitan dengan mudah
diamati atau tidaknya suatu hasil inovasi oleh penerima. Kemampuan untuk
diamati adalah derajat dimana hasil suatu inovasi dapat terlihat oleh orang lain,
seperti dalam proses pelayanannya yang dapat dengan mudah diamati dan di
diakses oleh orang lain atau masyarakat sehingga mampu menghasilkan
pelayanan yang lebih baik dan sesuai dengan harapan. Semakin mudah seseorang
melihat hasil dari suatu inovasi, semakin besar kemungkinan orang atau
sekelompok orang tersebut mengadopsi. Untuk lebih jelasnya peneliti akan
menguraikan indicator yang berkaitan dengan observability/kemudahan diamati,
seperti dibawah ini :
a. Keterbukaan dalam proses pelayanan.
136
Inovasi KUCATAKI, dalam proses pelayanannya sudah sangat terbuka
ditandai dengan petugas layanan di setiap RSIA/PKM yang telah di ajak
kerjasama itu membantu si pemohon dalam memberikan formulir persyaratan
berkas yang di inginkan, dan sampai pada proses mengapload berkas serta pada
informasi berkas di terima atau di tolak. Seperti wawancara dengan informan
salah satu pengunjung di Dinas Kependudukan dan Catatan SIpil Kota
Makassar, yang bernama (WD) umur 21 tahun mengatakan bahwa :
“ pelayanan mengenai inovasi kucataki ini sangat terbuka dengan
menginformasikan langsung kepada kami di RSIA tempat melahirkan
ponakan saya untuk pengurusan akte kelahiran langsung ketika si bayi
lahir dan mereka juga memberikan berkas formulir kepada kami.
(wawancara dengan WD, tanggal 5 Desember 2019).
Berdasarkan hal diatas menunjukkan bahwa pelayanan terkait inovasi
kucataki sudah sangat terbuka dan bahkan memberitahukan langsung kepada
setiap ibu hamil yang ada di RSIA yang sudah di ajak kerjasama dan
memberikan formulir kelengkapan berkas yang harus di lampirkan untuk
kemudian akan di apload melalui aplikasi yang sudah tersambung langsung ke
server dukcapil. Hal ini sejalan dengan apa yang di sampaikan oleh pengunjung
yang bernama (IM), umur 45 tahun mengatakan bahwa :
“ keterbukaan terkait pelayanan sudah bagus karena saya lihat sendiri
proses pelaporan dan pengapload data yang saya lampirkan pada saat itu di
kantor kelurahan dengan kemudian mereka menjelasskan keunggulan-
keunggulannya inovasi tersebut. (wawancara dengan IM, tanggal 24
desember 2019).
Hal di atas menunjukkan bahwa dalam proses pelayanan terkait inovasi
kucataki sudah sangat terbuka dengan membiarkan masyarakat mengetahui
proses pelaporan data dan keunggulan-keunggulannya.
137
b.Kemudahan untuk di akses dan di ikuti perkembangannya oleh masyarakat.
Inovasi KUCATAKI sudah dapat di akses karena berbasis aplikasi dan
sudah ada di playstor juga dan di ikuti perkembangannya melalui media
internet, social media dan surat kabar serta berita fajar.com, tujuannya agar
masyarakat menjadi tahu hadirnya inovasi ini dengan keunggulan-keunggulan
yang sangat menarik dan akan memudahkan masyarakat.
Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu (BJ), selaku staff Seksi
Perubahan Status Anak, Pewarganegaraan dan Kematian, di Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar, mengatakan bahwa :
“ mengenai kemudahan di amati tentu sudah pasti dengan adanya hasil
yang terlihat dari beberapa kali terbitnya akte dengan menggunakan
aplikasi ini yang telah kita publikasikan melalui media dan internet, jadi
sangat mudah untuk masyarakat mengamati baik itu prosesnya sampe
kepada terbitnya akte melalui aplikasi kucataki ini. (wawancara dengan
BJ, tanggal 20 November 2019).
Hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa sudah ada hasil yang terlihat
dari penerapan inovasi KUCATAKI yaitu dengan banyaaknya akte kelahiran
dan kematian yang sudah terbit, inovasi ini prosesnya mudah untuk di amati dan
masyarakat bisa mengamati langsung prosesnya. Hal ini sejalan dengan apa
yang di sampaikan oleh ibu (AAM) selaku Seksi bagian Pemanfaatan Data, di
Dinas Kependudukan dan Catatan SIpil Kota Makassar, mengatakan bahwa :
“ untuk mengamati hasil dari inovasi kucataki ini si pemohon dapat
mengamati secara langsung pelaporan data kelahirannya maupun
kematiannya kepada petugas dari aplikasi kucataki di setiap
RSIA,puskesmas dan kelurahan-kelurahan, bahkan dari hasil atau
terbitnya akte bisa secara langsung masyarakat mengamati agar
terciptanya transparansi dalam pelayanan public atau keterbukaan public.
(wawancara dengan AAM, tanggal 28 November 2019).
138
Berdasarkan hasil wawancara di atas menjelaskan bahwa Inovasi kucataki
sudah memenuhi syarat yaitu kemudahan di amati baik itu dari proses pelaporan
sampai kepada hasil penerbitan akte atau hasil daripada inovasi kucataki, hal itu
dapat di buktikan dengan mengunjungi media-media elektronik beserta berita-
berita harian fajar.co.id. agar masyarakat menjadi tahu dan terciptanya juga
pelayanan public yang transparan.
Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu (IS), selaku Kepala Seksi
Kelahiran, di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar, mengatakan
bahwa :
“ dalam kemudahan untuk di amati saya rasa itu sudah pasti mudah untuk
di amati karena kami juga sudah sosialisasi keberbagai media dan internet
juga turun langsung kemasyarakat, jadi siapapun yang ingin memakai atau
bekerja sama menyukseskan inovasi ini silahkan saja di amati inovasi ini
karena sangat mudah untuk di amati oleh masyarakat. (wawancara dengan
IS, tanggal 27 November 2019).
Berdasarkan hasil wawancara di jelaskan bahwa bagi siapapuin yang ingin
menyukseskan dan ikut berpartisipasi dalam inovasi kucataki boleh saja karena
aplikasi ini terbuka dan mudah di amati oleh masyarakat.
Menurut hasil wawancara dengan salah satu pengunjung/pemohon yang
ingin mengambil akte kematian, di Dinas Kependudukan dan Catatan SIpil Kota
Makassar, yang bernama (IM), umur 45 tahun mengatakan bahwa :
“ mengenai kemudahan di amati saya rasa mudah untuk di amati, seperti
saya sendiri sudah mengamati dan beberapa kali mendapati sosialisasi
inovasi kucataki dan mengamati secara langsung saat itu di kantor
kelurahan tempat tinggal saya karena saat itu saya ingin mengurus akte
kematian kakak saya,jadi saya termasuk orang yang sudah memakai
inovasi itu, dan mungkin sudah banyak juga warga-warga yang lain yang
sudah menggunakan inovasi itu. (wawancara dengan IM, tanggal 24
desember 2019).
139
Hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa inovasi kucataki sudah sangat
mudah dalam proses dan perkembangannya baik itu sosialisasi nya ke berbagai
media dan bekerja sama dengan pihak Kelurahan dan RSIA/PKM. Hal ini sejalan
dengan apa yang di sampaikan oleh pengunjung yang bernama (WD), umur 21
tahun mengatakan bahwa :
“ inovasi kucataki ini sangat mudah di amati dan di akses menurut saya
baik itu social media dan internet, apalagi sudah ada juga di plastore jadi
bisa di download dan bagus juga, karena memudahkan bagi kita dalam
mengurus akte kelahiran ataupun akte kematian. (wawancara dengan WD,
tanggal 5 Desember 2019).
Hasil wawancara di atas dijelaskan bahwa Inovasi kucataki sangat mudah di
amati dan di ikuti perkembangannya baik itu melalui media dan internet, serta
mengamati langsung dengan mendatangi RSIA,Puskesmas dan kelurahan-
kelurahan yang telah di ajak kerjasama dalam menerapkan dan menyukseskan
inovasi tersebut. Karena inovasi ini dapat di amati Dari proses pelaporan sampai
kepada hasil penerbitan akte atau hasil daripada inovasi kucataki.
Berdasarkan hasil dari wawancara di atas kemudian peneliti
menyimpulkan secara keseluruhan bahwa Observability, (kemudahan di amati)
atasu Keterlihatan merupakan tingkat di mana sebuah inovasi itu kelihatan bagi
orang lain. Semakin mudah bagi individu untuk melihat hasil sebuah inovasi,
maka semakin besar kemungkinan mereka untuk mengadopsinya atau menerima
sepenuhnya inovasi sebagai pilihan yang terbaik dari berbagai pilihan yang
tersedia.
Dengan menetapkan secara garis besar bahwa dalam inovasi pelayanan
KUCATAKI sudah sangat mudah untuk di amati atau memiliki ketermudahan
140
untuk di amati oleh seluruh lapisan masyarakat serta dengan mudah diakses oleh
orang lain atau masyarakat sehingga akan menghasilkan pelayanan yang lebih
baik, transparan, atau keterbukaan terkait proses sampai kepada hasil dari inovasi
serta sesuai dengan harapan.
141
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Inovasi KUCATAKI pelayanan akta kelahiran dan akta kematian di Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Makassar sudah cukup baik dan sejalan
serta sesuai dengan operasional teori yang peneliti pakai di kerangka pikir yaitu
adanya keuntungan relative, Kesesuaian, Kerumitan atau kemudahan dalam
pengoperasiannya, Kemungkinan Dicoba, dan Kemudahan Diamati. Namun
masih ada beberapa yang yang menjadi masalah atau penghambat,seperti berikut :
1. Dalam inovasi KUCATAKI sudah terdapat Relative advantages
(keuntungan relative), seperti durasi pelayanan yang sudah sangat singkat
yaitu dalam proses pelayanan pelaporan data riwayat kelahiran dan
kematian hanya berdurasi 5 menit, begitupun pada saat pemohon datang
kekantor disdukcapil Kota Makassar saat mengambil akta yang sudah jadi,
dan sarana prasarana penunjang dari inovasi yang sudah memadai dengan
terdapatnya 2 buah perangkat computer terkhusus inovasi kucataki dengan
jumlah pegawai server juga ada 2, namun perangkat computer tersebut
harus di tambah beserta pegawai servernya agar rentang waktu
penyelesaian akte lebih cepat dari 3 hari, serta mengingat tiap hari tiap
bulan bahkan tiap tahunnya angka kelahiran naik, begitupun dengan angka
kematian yang tiap hari, tiap bulan dan bahkan tiap tahunnya juga
meningkat.
90
2. Dalam inovasi KUCATAKI sudah terdapat Compatibility (kesesuaian),
seperti keinginan yang di butuhkan dari target sasaran dari inovasi yaitu
pelayanan yang cepat dan mudah serta tidak berbelit-belit, serta tingginya
animo masyarakat yang ingin mengurus langsung akta kelahiran di tempat
sang ibu melahirkan dan juga pengurusan akte kematian oleh masyarakat
yang ada di kelurahan tempat mereka tinggal. Dalam pelayanan terkait
inovasi kucataki sudah sangat cepat dan mudah karena pemohon atau
masyarakat hanya melaporkan data riwayat kelahiran maupun kematian
melalui sebuah aplikasi yang sudah di sinergikan di setiap
RSIA/Puskesmas dan Kelurahan yang sudah di ajak kerjasama oleh
DISDUKCAPIL Kota Makassar. Adapun prosedur yang mudah yang
terdapat dalam inovasi kucataki yaitu dengan masyarakat atau pemohon
hanya tinggal melengkapi berkas yang ada dan kemudian di apload oleh
petugas yang ada di RSIA/Puskesmas dan Kelurahan kemudian petugas
server DISDUKCAPIL akan memferivikasi berkas tersebut dan kemudian
akan di buatkan akta baik itu pengurusan akta kelahiran ataupun akta
kematian namun aplikasi kucataki tersebut hanya bisa di gunakan untuk
pusat layanan RSIA/Puskesmas dan Kelurahan, serta seharusnya dalam
jangka penyelesaian akte di pres lagi waktunya yaitu dengan sehari saja
akte sudah jadi.
3. Dalam inovasi KUCATAKI sudah terdapat Complexity (kerumitan), atau
tidak adanya kerumitan namun adanya ketermudahan yaitu terkait
mekanisme, tata cara atau prosedur layanan, bahwa dalam inovasi kucataki
91
mempunyai prosedur layanan yang sangat singkat dan mudah serta rentang
waktu penyelesaian akte cuman 3 hari saja sejak dari dilaporkannya data
riwayat pemohon, adapun petugas server yang ada di kantor Capil dan
petugas khusus yang ada di pusat layanan kesehatan dan kelurahan itu
sudah dilatih semuanya dalam menggunakan aplikasi tersebut oleh pihak
rekanan ke 3 yang membuat aplikasi tersebut.
4. Dalam inovasi KUCATAKI sudah melalui tahapan Triability
(kemungkinan dicoba), seperti mendemonstrasikan/sosialisasi terkait
keunggulan layanan dalam merespon masyarakat sehingga pentingnya
inovasi ini hadir, bahwa disdukcapil Kota Makassar sudah
mensosialisasikan atau menginformasikan keberbagai media dan terjun
langsung kemasyarakat. Meskipun ada salah satu informan
pengunjung/pemohon yang belum melihat sama sekali inovasi kucataki di
social media, namun hanya melihat secara langsung dengan bukti fisik
berupa banner yang ada di salah satu RSIA/PKM dan kelurahan yang
diajak kerjasama oleh DISDUKCAPIL Kota Makassar.
5. Dalam inovasi KUCATAKI sudah terdapat Observability (kemudahan
diamati) seperti keterbukaan dalam proses pelayanan dan kemudahan
untuk di akses dan di ikuti perkembangannya oleh masyarakat. Dengan
menetapkan garis besar bahwa inovasi kucataki sudah dikategorikan
sangat mudah untuk di amati atau memiliki ketermudahan untuk di amati
oleh seluruh lapisan masyarakat dan juga mudah untuk di akses dan di
ikuti perkembangannya oleh masyarakat, dengan tujuan menciptakan
92
pelayanan yang lebih baik,transparan/keterbukaan terkait informasi
mengenai proses pelayanan dari inovasi kucataki sampai kepada hasil dari
inovasi kucataki.
Dari kesimpulan di atas terlihat bahwa sudah sejalan teori dengan inovasi
kucataki yang di gagas oleh DISDUKCAPIL Kota Makassar namun adajuga
beberapa informan yang masih belum mengetahui bahwa adanya inovasi tersebut
dan rentang waktu penyelesaian akta juga masih terbilang cukup lama dengan
jangka waktu 3 hari, harusnya penyelesaian akta dengan keunggulan inovasi
KUCATAKI harusnya sejalan dengan hanya rentang waktu penyelesaian
harusnya hanya sehari saja. Namun hal itu dikarenankan pegawai atau petugas
server dan perangkat computer yang masih kurang memadai atau masih minim
dan tidak seimbang dengan volume pemohon yang ingin dilayani yang harusnya
ditambah dalam mempercepat lagi proses pelayanan sampai kepada hasil dari
inovasi KUCATAKI.
B. Saran
Sesuai dengan kesimpulan diatas maka kemudian peneliti dapat
memberikan saran kepada pihak pemerintah dalam hal ini Dinas Kependudukan
dan Pencatatan Sipil Kota Makassar sebagai pencetus dari Inovasi Kucataki,
sebagai berikut :
1. Pemerintah harus memberikan sosialisasi dan penyuluhan mengenai
kejelasan keunggulan daripada inovasi KUCATAKI serta prosedurnya
secara menyeluruh keberbagai media dan social media dan internet serta
berita dan terjun langsung kemasyarakat terutama bagi masyarakat
93
dipedesaan dan pulau yang sangat minim dalam memperoleh informasi
secara kontinyu atau berkelanjutan, tujuannya agar seluruh masyarakat
menjadi tahu dan dapat ikut berpartisipasi dalam menyukseskan inovasi
KUCATAKI tersebut dan juga agar masyarakat dapat dengan mudah
mengamati perkembangan dari inovasi tersebut, serta aplkasi tersebut
seharusnya diperuntukkan pula oleh masyarakat yang selama ini belum
mempunyai akta sehingga mereka juga merasakan dampak dari inovasi
tersebut.
2. Pemerintah harus menambah pegawai server/pegawai petugas layanan
yang khusus memferivikasi laporan berkas yang masuk melalui aplikasi
KUCATAKI dan perangkat computer yang menjadi penunjang dari
inovasi tersebut, serta menambah fasilitas ruang tunggu seperti tempat
duduk, sehingga dapat menampung pelanggan/pengguna layanan secara
layak dengan ketersediaan kursi bagi pelanggan. Dengan demikian
kenyamanan dalam pelayanan akta kelahiran dapat diwujudkan dan
dicapai, sehingga terwujud pelayanan yang berkualitas dan mewujudkan
pelayanan prima.
3. Rentang waktu penyelesaian akta harusnya hanya 1 hari saja, sehingga
sejalan dengan keunggulan-keunggulan yang ada dalam inovasi
KUCATAKI.
94
DAFTAR PUSTAKA
Asep, 2017. Kualitas Pelayanan Pembuatan AkteKelahiran di Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar. Skripsi
Batinggi, A & Badu Ahmad.2013. Manajemen Pelayanan Publik. Yogyakarta:
CV. Andi Offset.
DefnyHolodin, dkk. (2017). Reformasi Birokrasidalam Transisi. Jakarta:
Kencana.
Dwiyanto, A. (2006). Reformasi birokrasi Publik di Indonesia,bersama agus
dwiyanto, Yogyakarta: Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan,
Universitas gajah Mada.
Erwan Agus Purwanto, Ph.D, Dyah Ratih Sulistyastuti, M.Si. (2015).
Implementasi Kebijakan Publik Konsep dan Aplikasinya di Indonesia.
Yogyakarta: GAVA MEDIA.
Hartley, J. (2006). Innovation in Governance and Public service: Research
Evidence and Some Question. Power Point on The Innovation Forum
Warwick Bussiness school Desember 2006. UK.
John A. Pearce II, Richard B. Robinson, Jr. (2013). Manajemen Strategis:
Formulasi, Implementasi, dan Pengendalian. Jakarta : Salemba Empat.
Larasati Lallo, 2015. Pelayanan Prima Dalam Pembuatan Akta Kelahiran di Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Toraja Utara. Skripsi
Mirnasari, R.M. (2013). Inovasi Pelayanan Publik UPTD Terminal Purabaya.
Napitupulu, Paimin. 2007. Pelayanan Publik dan customer Satisfaction. Bandung:
P.T ALUMNI.
Pasolong, Harbani, 2011. Teori Administrasi Publik. Bandung: Alfabeta cv.
Poltak Sinambella, Litjan dkk. 2006. Reformasi Pelayanan Publik: Teori,
Kebijakan, dan Implimentasi. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Rogers dalam Suwarno (2008). Inovasi di Sektor Publik. Jakarta: STIA-LAN
Press
Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung:
Alfabeta.
i
Sry Muliati, 2015. Kualitas Pelayanan Akte Kelahiran di Dinas Kependudukan
dan Catatan Sipil Kabupaten Pangkep. Skripsi
Samodra Wibawa. (2009). Administrasi Negara Isu-isu Kontemporer. Yogyakarta
: Graha Ilmu.
Sumarwati. (2013). Menulis Karya Ilmiah dalam Bahasa Indonesia. Surakarta:
UNS Press.
Sujardi, 2009. Pengembangan Pelayanan Publik. Bandung: PT. Refika Aditama.
Sumarto, Hetifah Sj. (2009). Inovasi, Partisipasi, dan Good Governance. Jakarta:
Yayasan Obor Indonesia.
Dokumen :
Keputusan PP Nomor 38 Tahun 2017 dalam Pasal 4 huruf B Tentang Inovasi
dalam penyediaan pelayanan kepada masyarakat yang meliputi proses
pemberian pelayanan barang/jasa publik dan inovasi jenis dan bentuk
barang/jasa publik.
Kepmempan Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003 Tentang Pedoman Umum
Penyelenggaraan Pelayanan Publik.
Permendagri Nomor 9 tahun 2016 dan perpres 96 tahun 2018 Tentang Percepatan
Peningkatan Cakupan Kepemilikan Akta Kelahiran.
Perda Kota Makassar No 9 Tahun 2009 Tentang Penyelenggaraan Administrasi
Kependudukan Dan Catatan Sipil di Kota Makassar.
Peraturan Walikota Makassar No 94 Tahun 2016 Tentang Inovasi Pelayanan dan
pemanfaatan data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota
Makassar.
Perpres No. 81 Tahun 2010 Grand Design Reformasi Birokrasi Nasional
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan
Publik.
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan.
Ummuchairi.2012. Kualitas Pelayanan Akta Kelahiran Di Dinas Kependudukan
Dan Catatan Sipil Kota Makassar. Skripsi.
ii
L
A
M
P
I
R
A
N
iii
Lampiran1. Foto-fotoPenelitian
Wawancara dengan IS, Selaku kepala seksi kelahiran, di Dinas Kependudukan
dan Catatan Sipil Kota Makassar (Tanggal 14 dan 27 November 2019)
iv
Wawancara dengan AAM, selaku seksi bagian pemanfaatan data, di Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar. (Tanggal 14, 15, 27, 28
November 2019)
Pegawai Server/Pegawai petugas layanan khusus inovasi KUCATAKI yang akan
memferivikasi berkas pemohon, Tanggal (28 November 2019)
v
Wawancara dengan IM, Selaku pengunjung/pemohon yang ingin mengambil akte
kematian. Tanggal (24 desember 2019)
Wawancara dengan WD, Selaku pengunjung/pemohon yang ingin mengambil
akte kelahiran. Tanggal (5 Desember 2019.)
vi
Wawancara dengan AW, Selaku pengunjung/pemohon yang ingin mengambil
akte kematian. (Tanggal 24 desember 2019)
Wawancara dengan SD, selaku pengunjung/pemohon yang ingin mengambil akte
kelahiran. (Tanggal 20 desember 2019)
vii
Tampak ruang tuggu Capil. Tanggal 28 November 2019
viii
RIWAYAT HIDUP
MUSABRY, Lahir pada tanggal 7 Januari 1995
dilingkungan Kelurahan Bungoro Kabupaten Pangkep.
Anak Pertama dari pasangan Suami Istri H. Mujahidin
dan Hj. Hariani.
Penulis menempuh pendidikan dasar di SD Negeri
Impres Perumnas Antang Blok 1, Kota Makassar dan
tamat pada tahun 2007. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan di
SMP Negeri 19 Kota Makassar, dan tamat pada tahun 2010. Kemudian
melanjutkan pendidikan tingkat sekolah menengah atas di SMA Negeri 13 Kota
Makassar, dan tamat pada tahun 2013. Berkat usaha dan kerja keras yang disertai
doa pada tahun 2015 penulis berhasil lulus di jurusan Ilmu Administrasi Negara
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar
Program Strata Satu (S1). Penulis sangat bersyukur diberi kesempatan oleh Allah
SWT bisa menimbah ilmu yang merupakan bekal dimasa depan. Saat ini penulis
berharap dapat mengamalkan ilmu yang telah diperoleh dengan baik dan
membahagiakan orang tua serta berusaha menjadi manusia yang berguna bagi
Agama, Keluarga, Masyarakat, Bangsa dan Negara.