SKRIPSI PENGARUH PEMBIAYAAN PERBANKAN SYARIAH, …
Transcript of SKRIPSI PENGARUH PEMBIAYAAN PERBANKAN SYARIAH, …
SKRIPSI
PENGARUH PEMBIAYAAN PERBANKAN SYARIAH, PRODUK
DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) DAN INDEK PEMBANGUNAN
MANUSIA (IPM) TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI DAERAH
ISTIMEWA YOGYAKARTA
Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Mencapai Gelar Sarjana
Strata Satu (S1) Program Studi Perbankan Syariah Universitas Alma Ata
Yogyakarta
HALAMAN JUDUL
Disusun oleh:
AZI NUR ARFIAN
152100044
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS ALMA ATA
YOGYAKARTA
2019
brought to you by COREView metadata, citation and similar papers at core.ac.uk
provided by Repositori Universitas Alma Ata Yogyakarta
The Influence of Sharia Banking Financing, Gross Regional
Domestic Product (GRDP) and Human Development Index (HDI)
Against Poverty in the Special Region of Yogyakarta
Azi Nur Arfian
Abstract
This study aims to analyze the effect of Islamic banking financing,
GDP and HDI on the level of poverty in DIY. This research is a
quantitative descriptive study with a type of correlation or correlational
study. The analysis was carried out using annual secondary data
published on the official website of BPS and OJK for the period 2012-
2017. The method used is panel data regression using the common effect
model (pooled least square / PLS), fixed effect model and random effect
model with the help of Eviews 9 and Microsoft Excel 2016 software.
Based on the results of testing using Eviews 9 and Microsoft
Excel 2016 software, Islamic banking financing has a positive and
significant effect on poverty levels in DIY. Meanwhile GRDP and HDI
negatively affect the level of poverty in DIY.
Keywords: Sharia Banking Financing, Gross Regional Domestic
Product (GRDP), Human Development Index (HDI) and Poverty
Level.
Pengaruh Pembiayaan Perbankan Syariah, Produk Domestik Regional
Bruto (PDRB) dan Indek Pembangunan Manusia (IPM) Terhadap
Tingkat Kemiskinan di Daerah Istimewa Yogyakarta
Azi Nur Arfian
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari pembiayaan
perbankan syariah, PDRB dan IPM terhadap tingkat kemiskinan di DIY.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif dengan jenis studi
korelasi atau korelasional. Analisis dilakukan dengan menggunakan data
sekunder Tahunan yang dipublikasikan disitus resmi BPS dan OJK periode
2012-2017. Metode yang digunakan yaitu regresi data panel menggunakan
common effect model (pooled least square/PLS), fixed effect model dan
random effect model dengan bantuan software Eviews 9 dan Microsoft Excel
2016.
Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan software Eviews 9
dan Microsoft Excel 2016 pembiayaan perbankan syariah berpengaruh positif
dan signifikan terhadap tingkat kemiskinan di DIY. Sementara itu PDRB dan
IPM berpengaruh negatif terhadap tingkat kemiskinan di DIY.
Kata kunci: Pembiayaan Perbankan Syariah, Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB), Indek Pembangunan Manusia (IPM) dan Tingkat
Kemiskinan.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu masalah utama yang dihadapi oleh hampir diseluruh
negara adalah kemiskinan, termasuk Indonesia.1 Kemiskinan yang tengah
terjadi di negara berkembang biasanya ditandai dengan adanya
pengangguran, keterbelakangan, dan pada akhirnya berubah menjadi
ketimpangan. Dalam banyak kasus kurangnya akses tenaga kerja produktif
terhadap lapangan yang tersedia menjadi awal masalah kemiskinan.2 Di
Indonesia sampai saat ini kemiskinan masih menjadi pekerjaan rumah bagi
pemerintah yang harus diberantas habis sampai tuntas.3
Berdasarkan data yang dipaparkan oleh Badan Pusat Statistik
(BPS) tahun 2018 total penduduk miskin yang ada di Indonesia dengan
jumlah 25.95 juta jiwa. Data ini dikalkulasikan dari jumlah penduduk
miskin yang berada di kota dan desa. Dari data tersebut memaparkan
bahwa total penduduk miskin di pulau Sumatera sebesar 5.979 juta jiwa,
pulau Bali dan Nusa Tenggara 2.052 juta jiwa, pulau Kalimantan 983 juta
jiwa, Sulawesi 2.064 juta jiwa, Maluku dan Papua 1.534 juta jiwa, dan
1Murti Ali Lingga, “Kemiskinan Masih Menjadi Tantangan Besar di Indonesia”. Diakses
dari https://ekonomi.kompas.com/read/2018/10/25/154008526/kemiskinan-masih-jadi-tantangan-
besar-indonesia pada tanggal 13 April 2019, 09.57 WIB. 2Mulyadi, Mohammad. "Peran Pemerintah Dalam Mengatasi Pengangguran Dan
Kemiskinan Dalam Masyarakat." Kajian 21.3 (2017), hal. 221-236. 3Bhinadi, Ardito. “Penanggulangan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat”.
Deepublish, 2017, hal. 4-10.
kemiskinan paling tinggi berada di pulau Jawa dengan jumlah 13.34 juta
jiwa.4
Pulau Jawa merupakan pulau terbesar ke-5 se Indonesia. Pulau
Jawa terdiri dari 6 provinsi antara lain DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat,
Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta dan Jawa Timur. Meskipun menempati
posisi ke-5, pusat kegiatan perekonomian di Indonesia terletak di pulau
Jawa yaitu 60% dari penduduk Indonesia.5
Tabel 1. 1 Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Menurut Provinsi
(Ribu) September 2017–Maret 20186
Provinsi
Presentase Penduduk Miskin Pulau Jawa
Perkotaan Pedesaan Total
Sep'17 Mar'18 Sep'17 Mar'18 Sep'17 Mar'18
DKI Jakarta 3,78 3,57 - - 3,78 3,57
Jawa Barat 6,76 6,47 10,77 10,25 7,83 7,45
Banten 4,69 4,38 7,81 7,33 5,59 5,24
Jawa tengah 10,55 9,73 13,92 12,99 12,23 11,32
D.I
Yogyakarta 11,00 11,03 15,86 15,12 12,36 12,13
Jawa Timur 7,13 7,06 15,58 15,30 11,20 10,98
4Berita Resmi Statistik. “Profil Kemiskinan di Indonesia Maret 2018”. Diakses dari
https://www.bps.go.id/pressrelease/2018/07/16/1483/persentase-penduduk-miskin-maret-2018-
turun-menjadi-9-82-persen. html pada tanggal 13 April 2019, 10.39 WIB. 5Noviana, Devi Nurita, dan Dwi Setia Poerwono. Analisis Tingkat Pertumbuhan Ekonomi
Dan Tingkat Ketimpangan Pendapatan Antar Kabupaten/Kota Di Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta Tahun 2003-2012. Diss. Fakultas Ekonomika dan Bisnis, 2014. 66
Berita Resmi Statistik. “Presentase Penduduk Miskin Maret 2018 Turun Menjadi 9,82
Persen”. Diakses dari https://www.bps.go.id/pressrelease/2018/07/16/1483/persentase-penduduk-
miskin-maret-2018-turun-menjadi-9-82-persen.html. pada tanggal 13 April 2019, 10.39 WIB.
Dari tabel di atas, DIY menjadi provinsi dengan jumlah penduduk
miskin tertinggi sepulau Jawa yaitu sebesar 12,13% atau 460.100 ribu
jiwa. Padahal provinsi DIY tergolong sebagai daerah yang memiliki luas
wilayah paling kecil dibanding ke-enam provinsi lainnya di pulau Jawa
yaitu 3.185,80 km² atau 0,17% dari luas Indonesia (1.860.359,67 km²).7
Kemiskinan adalah salah satu masalah yang sangat serius bagi
suatu negara dan harus dipulihkan. Untuk mengurangi jumlah kemiskinan,
Pemerintahan Jokowi menyiapkan strategi yang dibagi menjadi tiga pilar.
Menurut kepala BPS tiga pilar ini dianggap mampu menekan angka
kemiskinan di Indonesia. Adapun tiga pilar yang dimaksud dijelaskan
dalam keterangan sebagai berikut:8
Pertama yaitu membangun infrastruktur secara merata di seluruh
Indonesia, yang dimaksud infrastruktur tidak semamata hanya jalan tol
namun infrastruktur dasar pada semua sektor, seperti sekolah, sanitasi
irigasi, hingga jembatan. Pilar kedua yaitu berkaitan dengan sosial inklusi.
Di mana pemerintah memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada
masyarakat mulai dari yang miskin hingga rentan miskin untuk mengakses
pendidikan dan kesehatan seperti yang dirasakan oleh kelas menengah
maupun atas. Pilar ketiga berupa jaringan pengaman sosial berupa bantuan
sosial antara lain seperti beras sejahtera, Program Keluarga Harapan
7Pemerintah Daerah DIY diakses di https://jogjaprov.go.id/berita/detail/luas-wilayah.
pada tanggal 13 April 2019, 12.53 WIB. 8Hendra Kusuma, “BPS Ungkap Jurus Presiden Jokowi Turunkan Angka Kemiskinan”.
Diakses di https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4160310/bps-ungkap-jurus-presiden-
jokowi-turunkan-angka-kemiskinan. pada tanggal 28 April 2019, 08.30 WIB
(PKH), hingga Dana Desa.9 Dari program yang dilakukan oleh
pemerintahan Presiden Joko Widodo, kemiskinan yang ada di Indonesia
turun menjadi 9,82%.10
Sebagai salah satu negara dengan penduduk muslim terbesar di
dunia, Indonesia perlahan mulai menerapkan sistem ekonomi Islam.
Penekanan dalam sistem ekonomi Islam fokus pada aspek persaudaraan
(ukhuwah), keadilan sosio ekonomi dan kebutuhan-kebutuhan akan
spiritual manusia.11
Hadirnya perbankan syariah merupakan manifestasi
diterimanya sistem ekonomi Islam sebagai fundamental ekonomi di
Indonesia. Dilihat dari tujuan awal, institusi perbankan syariah yang
bertujuan untuk mewujudkan falah bagi kehidupan masyarakat. Perbankan
syariah merupakan yang memberi harapan untuk banyak orang dan aspek
termasuk masalah kemiskinan ini. sebagaimana visi dan karakteristik dari
perbankan syariah diharapkan mampu memberikan dampak yang baik
terutama masalah kemiskinan.12
Perbankan syariah dirujuk dari sisi eksistensi hingga saat ini
divisualkan dengan tren yang progresif.13
Saat ini perkembangan aset
perbankan syariah meningkat cukup signifikan. Berdasarkan data yang
dipublikasi oleh OJK bahwa pada Juni 2018 posisi perbankan syariah
9Ibid.hal. 19
10Ambaranie Nadia K. “Membandingkan Angka Kemiskinan Dari Era Soeharto Hingga
Jokowi”. diakses dari https://ekonomi.kompas.com/read/2018/07/31/101342926/membandingkan-
angka-kemiskinan-dari-era-soeharto-hingga-jokowi pada tanggal 14 Mei 2019, 20.27 WIB 11
M. Umer Chapra. Islam dan tantangan Ekonomi (terj) Ikhwan Abidin dari judul asli
Islam and economic challenge, (Jakarta: Gema Insani Press. 2000). Cet. Ke-1. Hlm. 7. 12
Antonio, Muhammad Syafi'I. Bank Syariah: dari teori ke praktik. Gema Insani, 2001. 13
Wardayati, Siti Maria. "Implikasi Shariah Governance Terhadap Reputasi dan
Kepercayaan Bank Syariah." Walisongo: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan 19.1 (2011): 1-24.
menunjukkan pertumbuhan yang positif dan intermediasi yang membaik
dengan aset yang meningkat, pembiayaan yang disalurkan (PYD), dan
dana pihak ketiga (DPK) yang lebih tinggi dibandingkan periode
sebelumnya aset meningkat menjadi 444,43 triliun rupiah, dana pihak
ketiga meningkat menjadi 348,38 triliun rupiah dan pembiayaan
meningkat menjadi 303,54 triliun rupiah pada juni 2018. Market share
perbankan syariah meningkat menjadi 5,70 persen dimana dari total
keseluruhan market share perbankan syariah tersebut kontribusi atau
market share dari Bank Umum Syariah (BUS) itu sebesar 66,22 persen,
Unit Usaha Syariah (UUS) sebesar 31,53 persen, dan Bank Pembiayaan
Rakyat Syariah (BPRS) sebesar 2,53 persen.14
Di samping jumlah aset yang meningkat jumlah unit institusi dan
juga unit kantor perbankan syariah juga terus meningkat. Total jumlah
bank syariah saat ini mencapai 202 unit institusi dan 2.635 kantor yang
tersebar di seluruh Indonesia. Dari 202 unit instansi dan 2635 kantor
terbagi menjadi 13 unit institusi dengan jumlah kantor sebanyak 1.827
kantor meliputi BUS, 21 unit institusi dan 349 unit kantor meliputi UUS,
dan 168 unit institusi dengan total 459 unit kantor meliputi BPRS.15
Dilihat dari perkembangan aset perbankan syariah yang
menunjukkan peningkatan yang signifikan, dapat disimpulkan bahwa
14
Sabila, Ghaida Fathihatu, dan Fajar Mujaddid. "Pengaruh pembiayaan umkm dan rasio
keuangan terhadap pertumbuhan laba bank umum syariah di indonesia." Jurnal Ekonomi Islam 9.2
(2018): 119-135. 15
Setiawan, Arief. "Analisis Perbandingan Efisiensi Bank Konvensional dan Bank
Syariah dengan Menggunakan Metode Data Envelopment Analysis (DEA)(Periode 2008-2012)."
(2013). Hal. 7
semakin besar aset yang dimiliki maka semakin besar juga pembiayaan
yang disalurkan kepada masyarakat.16
Hal ini memberikan banyak harapan
termasuk diantarannya adalah jumlah penduduk miskin dan masalah
kemiskinan itu sendiri. Perbankan syariah diharapkan mampu berperan
lebih, khususnya dalam mengentaskan kemiskinan. Karakteristik bank
syariah kepada kelompok menengah bahwa telah ditunjukkan dengan
orientasi pembiayaan terhadap Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)
yang sangat besar.17
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) juga merupakan salah
satu cara untuk mengetahui peran dan potensi ekonomi di suatu daerah
atau wilayah dalam periode tertentu. Salah satu indikator pembangunan
yang digunakan yaitu PDRB. Dengan melihat PDRB arah pertumbuhan
ekonomi bisa terlihat dari tahun ke tahun dan juga sebagai tolak ukur
sejauh mana keberhasilan pemerintah dalam mengelola sumber daya yang
ada dan dapat digunakan untuk merencanakan serta mengambil keputusan
dalam mengurangi jumlah kemiskinan18
.
Kinerja perekonomian di DIY saat ini menunjukkan gerak yang
lebih positif. Hal ini diilustrasikan dengan pertumbuhan PDRB DIY pada
Triwulan IV 2018 di angka 7,39 persen yang menjadikan pencapaian
16
Ahmad Fadlan Lubis, “Analisis pertumbuhan Total Asset Perbankan syariah di
Indonesia”, Univeristas Muhammadiyah Tapanuli Selatan, 2016, Vol, 1. 17
Ibid. Hal. 17 18
Basuki, Agus Tri, dan Utari Gayatri. "Penentu Sektor Unggulan Dalam Pembangunan
Daerah: Studi Kasus Di Kabupaten Ogan Komering Ilir." Jurnal Ekonomi & Studi
Pembangunan 10.1 (2009), hal. 34.
tertinggi sejak perubahan tahun 2010.19
Menurut Bank Indonesia
momentum pertumbuhan ekonomi DIY terus berlanjut sebagaimana
tercermin pada angka tersebut, jauh lebih tinggi dibanding pertumbuhan
triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 6,03 persen maupun periode
yang sama ditahun sebelumnya yang hanya mampu tumbuh 5,25 persen.
Selain itu, dari segi agregat kinerja perekonomian DIY juga lebih tinggi
dibanding pertumbuhan ekonomi nasional yang tumbuh sebesar 5,18
persen.20
Rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) juga menjadi
faktor penyebab kemiskinan. Kualitas SDM dilihat dari Indeks
Pembangunan Manusia (IPM). Rendahnya IPM mengakibatkan rendahnya
produktifitas kerja dari penduduk. Apabila produktifitas rendah maka akan
mengakibatkan rendahnya perolehan pendapatan. Apabila perolehan
pendapatan rendah maka akan mengakibatkan jumlah kemiskinan
meningkat.21
Salah satu faktor yang paling penting dalam membangun IPM yaitu
melalui pendidikan. Semakin baiknya kualitas pendidikan yang ada di
Indonesia, maka akan berimplikasi positif pada aspek intelektualitas di
generasi masyarakat yang akan datang sehingga dapat mempermudah
19
Berita Resmi Statistik. “Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan IV 2018”. Diakses
dari https://yogyakarta.bps.go.id/pressrelease/2019/02/06/946/pertumbuhan-ekonomi-indonesia-
triwulan-iv-2018.html pada tanggal 14 Mei 2019, 07.57 WIB 20
Bank Indonesia. “Kajian Ekonomi Regional 2018”. Diakses dari
https://www.bi.go.id/id/publikasi/kajian-ekonomi-regional/yogya/Pages/Kajian-Ekonomi-dan-
Keuangan-Regional-BI-DIY-Agustus-2018%E2%80%8B.aspx Tanggal 14 Mei 2019, 08.00 WIB 21
Saputra, Whisnu Adhi, dan Y. Bagio Mudakir. Analisis Pengaruh Jumlah Penduduk,
PDRB, IPM, Pengangguran Terhadap Tingkat Kemiskinan Di Kabupaten/Kota Jawa Tengah.
Diss. Universitas Diponegoro, 2011.
proses perencanaan pembangunan atau ketika eksekusi dapat
meningkatkan level produktifitas dan mengurangi kemiskinan.22
Meskipun kemiskinan di DIY paling tinggi se Jawa, akan tetapi
data IPM menunjukkan hal yang berbeda. Provinsi DIY semakin hari
menunjukkan kemajuan yang signifikan. Tahun 2017, IPM DIY
menempati peringkat kedua setelah DKI Jakarta yaitu 78,89. IPM DIY
juga lebih unggul dibanding IPM Indonesia yakni sebesar 70,81. IPM DIY
meningkat sebesar 0,51 poin atau naik sebesar 0,65 persen dibandingkan
IPM tahun lalu sebesar 78,38.23
Dari uraian permasalah di atas, penulis bermaksud melakukan
penelitian dengan judul "Pengaruh Pembiayaan Bank Syariah, Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB), Dan Indek Pembangunan Manusia
(IPM) terhadap Tingkat Kemiskinan Di D.I Yogyakarta”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan paparan dari latar belakang diatas, maka permasalahan yang
dirumuskan yaitu sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh pembiayaan perbankan syariah terhadap tingkat
tingkat kemiskinan di DIY ?
2. Bagaimana pengaruh PDRB terhadap tingkat kemiskinan di DIY ?
3. Bagaimana pengaruh IPM terhadap tingkat kemiskinan di DIY ?
22
Arsyad, Lincolin. "Ekonomi pembangunan." Jurnal. (2014): 7. 23
Berita Resmi Statistik. “Indek Pembangunan Manusia (IPM) Yogyakarta 2018”.
Diakses dari https://yogyakarta.bps.go.id/pressrelease/2018/05/07/887/indeks-pembangunan-
manusia--ipm--d-i--yogyakarta-tahun-2017.html pada tanggal 16 Mei 2019, 00.05 WIB.
4. Bagaimana pengaruh pembiayaan perbankan syariah, PDRB dan IPM
terhadap tingkat kemiskinan di DIY ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah, maka tujuan dari penelitian adalah
sebagai berikut:7
1. Untuk menganalisis pengaruh Pembiayaan Bank Syariah terhadap
tingkat kemiskinan di DIY.
2. Untuk menganalisis pengaruh PDRB terhadap tingkat kemiskinan di
DIY.
3. Untuk menganalisis pengaruh IPM terhadap tingkat kemiskinan di
DIY.
4. Untuk menganalisis pengaruh pembiayaan perbankan syariah, PDRB
dan IPM terhadap tingkat kemiskinan di DIY.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Bagi Akademisi
Penelitian ini mampu memberikan sumbangan pemikiran bagi ilmu
Syariah pada umumnya dan perbankan syariah pada khususnya,
serta menjadi rujukan bagi penelitian tentang pengaruh
pembiayaan perbankan syariah, PDRB, IPM, terhadap tingkat
kemiskinan di DIY.
2. Praktisi
Bagi praktisi diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi acuan
bagi perbankan syariah khususnya dalam hal pembiayaan di
Indonesia atau pihak terkait lainnya untuk membuka dan
mengelola pembiayaan syariah serta mengurangi kemiskinan di
DIY.
DAFTAR PUSTAKA
BUKU:
Danang, S. (2009). Analisis Regresi dan Uji Hipotesis. Jakarta : Buku Kita.
Dedi, R. (2011), Ekonometrika dan Analisis Runtun Waktu Terapan Dengan
Eviews. Kajian Ekonomi, Bisnis dan Keuangan, Yogyakarta : CV. Offset.
Hendrayadi dan Suryani. (2015), “Metode Riset Kuantitatif, Teori dan Aplikasi
pada Peneliian Bidang Manajemen dan Ekonomi Islam”. Jakarta:
Prenadamedia Grup.
Hessel Nogi S dan Tangkilisan. (2005), Manajemen publik. Grasindo.
Imam Ghozali. (2006),“Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”.
Semarang: Universitas Diponegoro.
Imam Ghozali, 2011. AplikasiAnalisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS
19, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Kasmir. 2002, Dasar-Dasar Perbankan, Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Mohammad, A. 2009, Pendidikan Untuk Pembangunan Nasional Menuju Bangsa
Indonesia Yang Mandiri Dan Berdaya Saing Tinggi, Grasindo.
Muhammad Syafi‟i dan Antonio. 2001, Bank Syariah dari Teori ke Praktek.
Jakarta : Gema Insani Press.
Muhammad, A. 2005, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, Yogyakarta : UPP
AMP YKPN.
Sugiyono. 2008, Metode Penelitan Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung :
Alfabeta.
Suharsimi, 2013, “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik”, Jakarta :
Rineka Cipta.
JURNAL:
Aditya Nugraha dan Nursalam. (2012). "Tipologi Kemiskinan di Kota
Makassar." Jurnal. Universitas Hasanuddin.
Affandi, dkk. (2017), "Pengaruh Anggaran Pendidikan, Tingkat Kemiskinandan
Ketimpangan Terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di
Provinsi Aceh." Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Publik Indonesia 4.2.
Ahmad Fadlan Lubis. (2016), “Analisis pertumbuhan Total Asset Perbankan
syariah di Indonesia”, Univeristas Muhammadiyah Tapanuli Selatan,
Vol, 1.
Al Anshori. A, 2017, Pengaruh Pembiayaan Bank Syariah, Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB), Inflasi, Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Terhadap Jumlah Penduduk Miskin Di Indonesia, Jakarta : UIN Syarif
Hidayatullah.
Ardito. Bhinadi. (2017), “Penanggulangan kemiskinan dan pemberdayaan
masyarakat”. Deepublish.
Arief Setiawan. 2013, Analisis Perbandingan Efisiensi Bank Konvensional dan
Bank Syariah dengan Menggunakan Metode Data Envelopment Analysis
Periode 2008-2012.
Basuki, dkk. 2009. "Penentu Sektor Unggulan Dalam Pembangunan Daerah: Studi
Kasus Di Kabupaten Ogan Komering Ilir." Jurnal Ekonomi & Studi
Pembangunan 10.1.
Dimas. I dan Prakoso. 2018, “Analisis Pengaruh Indeks Pembangunan Manusia
(IPM), Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Per Kapita, Dan
Tingkat Pengangguran Terbuka (Tpt) Terhadap Jumlah Penduduk
Miskin Di Indonesia Tahun 2011-2015”. Malang : Universitas
Muhammadiyah.
Edi Suharto. (2015), "Konsep dan Strategi Pengentasan Kemiskinan Menurut
Perspektif Pekerjaan Sosial." Online), http://www. policy. Hu.
Ernan dan Rustiadi, (2018). Perencanaan dan pengembangan wilayah. Yayasan
Pustaka Obor Indonesia.
Febriati, Ekaputri Ciptani. (2013), "Analisis Penerapan PSAK 55 Atas Cadangan
Kerugian Penurunan Nilai." Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi,
Manajemen, Bisnis dan Akuntansi 1.3.
Frisdiantara, dkk. (2016), Ekonomi Pembangunan: Sebuah Kajian Teoretis dan
Empiris. Deepublish.
Hermawan, dkk. 2018, Analisis Pengaruh Tenaga Kerja, Inflasi dan IPM terhadap
Upah Minimum Kabupaten di Karesidenan Pati Tahun 2010-2015.
Surakarta : Universitas Muhammadiyah.
Indonesia, Statistics. (2012), "Trends of the selected socio-economic indicators of
Indonesia".
Kumalasari, dkk. 2011, Analisis Pertumbuhan Ekonomi, Angka Harapan Hidup,
Angka Melek Huruf, Rata Rata lama Sekolah, Pengeluaran Perkapita dan
Jumlah Penduduk terhadap Tingkat Kemiskinan di Jawa Tengah.
Semarang : Universitas Diponegoro.
Lincolin dan Arsyad. (2014), "Ekonomi pembangunan."
Marcellina, Ayu Linda, dan Achmad Hendra Setiawan. (2012), Analisis Dampak
Kredit Mikro Terhadap Perkembangan Usaha Mikro di Kota Semarang
(Studi Kasus: Nasabah Koperasi Enkas Mulia). Diss. Fakultas
Ekonomika dan Bisnis.
Mohammad dan Mulyadi. (2017), "Peran Pemerintah Dalam Mengatasi
Pengangguran Dan Kemiskinan Dalam Masyarakat." Kajian 21.3.
Muhammad. S. W dan Suliswanto. 2010, Pengaruh Produk Domestik Bruto
(PDB) Dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Terhadap Kemiskinan
Di Indonesia. Jurnal Ekonomi Pembangunan 8.2.
Noviana, Devi Nurita, dan Dwi Setia Poerwono. (2014), Analisis Tingkat
Pertumbuhan Ekonomi Dan Tingkat Ketimpangan Pendapatan Antar
Kabupaten/Kota Di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2003-
2012. Diss. Fakultas Ekonomika dan Bisnis.
Pamungkas, Binar Dwiyanto, Kurniawansyah Kurniawansyah, dan Razi
Apriansyah Mustaram. (2018), "Analisis Pengaruh Investasi Dan Tenaga
Kerja Terhadap PDRB Kabupaten Sumbawa Tahun 2010-2016." Jurnal
Ekonomi dan Bisnis 14.3.
Restuty Anggereny dan Rumahorbo. (2014), Analisis Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Jumlah Penduduk Miskin Provinsi Sumatera Utara. Diss.
Rezzy eko. 2017, Spatial Data Panel, Ponorogo: Wade Group.
Ridwan Setiawan, 2016. “Kontribusi Pembiayaan Perbankan Syariah Terhadap
Pertumbuhan Produksi Industri Indonesia” : Jurnal Ekonomi dan Bisnis.
Sabila, dkk. 2018, Pengaruh pembiayaan umkm dan rasio keuangan terhadap
pertumbuhan laba bank umum syariah di indonesia. Jurnal Ekonomi
Islam 9.2.
Safuridar dan Maya Darmayanti, 2018. “Analisis Pengaruh Pendidikan dan PDRB
per Kapita terhadap Jumlah Penduduk Miskin di Provinsi Aceh”, Jurnal
Samudra Ekonomi Dan Bisnis, Vol. 9.
Saputra, dkk. (2011), Analisis Pengaruh Jumlah Penduduk, PDRB, IPM,
Pengangguran Terhadap Tingkat Kemiskinan Di Kabupaten/Kota Jawa
Tengah. Diss. Universitas Diponegoro.
Siti, M, Winarno. 2011, Implikasi Shariah Governance Terhadap Reputasi dan
Kepercayaan Bank Syariah. Walisongo: Jurnal Penelitian Sosial
Keagamaan 19.1.
Sukmaraga dkk. (2011), Analisis Pengaruh Indeks Pembangunan Manusia, PDRB
per kapita, dan Jumlah Pengangguran terhadap Jumlah Penduduk
Miskin di Provinsi Jawa Tengah. Diss. Universitas Diponegoro.
Sussy Susanti, 2013. “Pengaruh Produk Domestik Regional Bruto, Pengangguran
dan Indeks Pembangunan Manusia terhadap Kemiskinan di Jawa Barat
dengan Menggunakan Analisis Data Panel”, Jurnal Jurnal Matematika
Integratif.
Tutik Yuliani, 2018, “Analisis Tingkat Kemiskinan Di Kabupaten/Kota
Kalimantan Timur Tahun 2008 -2015”, Jurnal Edueco, Universitas
Balikpapan.
Umar Chapra. (2000), Islam dan tantangan Ekonomi (terjemahan) Ikhwan Abidin.
Islam And Economic Challenge, Jakarta: Gema Insani Press. .Cet. Ke-1.
Waseso Segoro dan Muhamad Akbar Pou, 2016, “Analisis Pengaruh Produk
Domestic Regional Bruto (Pdrb), Inflasi, Indeks Pembangunan Manusia
(Ipm) Dan Pengangguran Terhadap Kemiskinan Di Indonesia Tahun
2009-2012”, Jurnal Sosial, Ekonomi, dan Humaniora, Fakultas Ekonomi,
Universitas Gunadarma.
Wibisono, dkk. (2015), Analisis Pengaruh Pdrb, Pengangguran Dan Pendidikan
Terhadap Kemiskinan Di Jawa Tengah Tahun 2008–2013. Diss. Fakultas
Ekonomika dan Bisnis.
Widiastuti, dkk, 2010, Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemiskinan
Di Jawa Tengah Tahun 2004-2008. Diss. Universitas Diponegoro.
Yunie Rahayu, 2018.“Analisis Pengaruh Indeks Pembangunan Manusia, PDRB
Per Kapita, Dan Jumlah Pengangguran Terhadap Jumlah Penduduk
Miskin Di Provinsi Jambi”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis :
SUMBER LAIN:
H.R Muslim No. 2995, Kitab Al Masaqqah.
https://ekonomi.kompas.com/read/2018/07/31/101342926/membandingkan-
angka-kemiskinan-dari-era-soeharto-hingga-jokowi Tanggal 14 Mei
2019, 20.27 WIB
https://ekonomi.kompas.com/read/2018/10/25/154008526/kemiskinan-masih-jadi-
tantangan-besar-indonesia Tanggal 13 April 2019, 09.57 WIB.
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4160310/bps-ungkap-jurus-
presiden-jokowi-turunkan-angka-kemiskinan Tanggal 28 April 2019,
08.30 WIB
https://jogjaprov.go.id/berita/detail/luas-wilayah Tanggal 13 April 2019, 12.53
WIB.
https://www.bi.go.id/id/publikasi/kajian-ekonomi-regional/yogya/Pages/Kajian-
Ekonomi-dan-Keuangan-Regional-BI-DIY-Agustus-
2018%E2%80%8B.aspx Tanggal 14 Mei 2019, 08.00 WIB
https://www.bps.go.id/pressrelease/2018/07/16/1483/persentase-penduduk-
miskin-maret-2018-turun-menjadi-9-82-persen.html Tanggal 13 April
2019, 10.39 WIB.
https://www.bps.go.id/pressrelease/2018/07/16/1483/persentase-penduduk-
miskin-maret-2018-turun-menjadi-9-82-persen.html Tanggal 13 April
2019, 10.39 WIB.
https://www.bps.go.id/subject/11/produk-domestik-bruto--lapangan-usaha-.html
Tanggal 15 Mei 2019, 14.30 WIB.
https://yogyakarta.bps.go.id/pressrelease/2018/05/07/887/indeks-pembangunan-
manusia--ipm--d-i--yogyakarta-tahun-2017.html Tanggal 16 Mei 2019,
00.05 WIB.
https://yogyakarta.bps.go.id/pressrelease/2019/02/06/946/pertumbuhan-ekonomi-
indonesia-triwulan-iv-2018.html Tanggal 14 Mei 2019, 07.57 WIB
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan
Syariah.