SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN INHALASI AROMATERAPI …

80
SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN INHALASI AROMATERAPI TERHADAP KEJADIAN MUAL DAN MUNTAH PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KASSI-KASSI KECAMATAN RAPPOCINI KOTA MAKASSAR Disusun Oleh : SANTRIWATI 1701065 YASASAN PERAWAT SULAWESI SELATAN PROGRAM STUDI ILMU S1 KEPERAWATAN STIKES PANAKKUKANG MAKASSAR TAHUN 2018/2019

Transcript of SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN INHALASI AROMATERAPI …

Page 1: SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN INHALASI AROMATERAPI …

SKRIPSI

PENGARUH PEMBERIAN INHALASI AROMATERAPI

TERHADAP KEJADIAN MUAL DAN MUNTAH PADA

IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS

KASSI-KASSI KECAMATAN RAPPOCINI

KOTA MAKASSAR

Disusun Oleh :

SANTRIWATI

1701065

YASASAN PERAWAT SULAWESI SELATAN PROGRAM

STUDI ILMU S1 KEPERAWATAN STIKES

PANAKKUKANG MAKASSAR

TAHUN 2018/2019

Page 2: SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN INHALASI AROMATERAPI …

PENGARUH PEMBERIAN INHALASI AROMATERAPI

TERHADAP KEJADIAN MUAL DAN MUNTAH PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS

KASSI-KASSI KECAMATAN RAPPOCINI KOTA MAKASSAR

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep)

Program Studi S1 Keperawatan STIKES Panakkukang Makassar

Disusun Oleh :

SANTRIWATI

1701065

YASASAN PERAWAT SULAWESI SELATAN

PROGRAM STUDI ILMU S1 KEPERAWATAN

STIKES PANAKKUKANG MAKASSAR

TAHUN 2018/2019

Page 3: SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN INHALASI AROMATERAPI …
Page 4: SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN INHALASI AROMATERAPI …
Page 5: SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN INHALASI AROMATERAPI …

iv

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan dibawah ini

Nama : Santriwati

Nim :17.01.065

Program studi : S1 Keperawatan

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil penelitian saya sendiri

dan tidak terdapat karya yang pernah diajaukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan

disuatu perguruan tinggi, serta tidak terdapat karya atau pemikiran yang pernah ditulis

atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan

disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa sebagian atau

keseluruhan skripsi ini, merupakan hasil karya orang lain, maka saya bersedia

mempertanggungjawabkan sekaligus bersedia menerima sanksi berupa gelar

kesarjanaan yang telah diperoleh dapat ditinjau atau dicabut

Demikian, pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tanpa ada paksaan

sama sekali.

Makassar, 20 Februari 2019 Yang membuat pernyataan,

Santriwati

14.01.065

Page 6: SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN INHALASI AROMATERAPI …
Page 7: SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN INHALASI AROMATERAPI …
Page 8: SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN INHALASI AROMATERAPI …

ii

Page 9: SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN INHALASI AROMATERAPI …

iii

KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan

Hidayat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini yang

berjudul ”Pengaruh Pemberian Inhalasi Aromaterapi Terhadap Frekuensi Emesis

Gravidarum Pada Ibu Hamil sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh

gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep).Tak lupa pula penulis mengucapkan shalawat

kepada Nabi Muhammad Saw sebagai petunjuk jalan yang benar.

Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari dukungan dan doa dari ayahanda

Abd. Wahid dan Ibunda Hj. Hartati selalu memberikan motivasi, nasehat dan

harapan serta memfasilitasi penulis untuk menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

Terima kasih kepada seluruh anggota keluarga besar atas dukungan, pengertian dan

perhatiannya selama penulis menjalani masa pendidikan.Selain itu dalam

penyusunan skripsi ini penulis juga memperoleh dukungan dan bantuan dari

berbagai pihak yang telah mendukung dan membantu baik secara langsung maupun

tidak langsung.

Tidak lupa penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih yang setulus-

tulusnya dan sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak H. Sumardin Makka, SKM.,M.Kes selaku Ketua Yayasan Perawat

Sulawesi-Selatan yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk

mengikuti perkuliahan di Stikes Panakkukang Makassar.

Page 10: SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN INHALASI AROMATERAPI …

iv

2. Sitti Syamsiah.,S.Kp.,M.Kes selaku ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

Panakkukang yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas kepada kami

untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan program studi S1 Ilmu

Keperawatan dan selaku pembimbing I yang telah banyak memberikan

bimbingan, pengarahan, kritik, saran dan motivasi sehingga penulis dapat

menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

3. Dr. Ns. Makkasau Plasay.,S.KeP.,M.Kes.,M.EDM.,CWCCA selaku ketua

Program Studi S1 Keperawatan yang telah memberikan bimbingan dan

petunjuk selama selesainya penyusunan skripsi ini.

4. Ns. Kristamuliana.,S.Kep.,M.Kep selaku pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan, arahan, kritik, saran dan motivasi motivasi sehingga

penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

5. Mikawati, S.Kp.,M.Kep selaku penguji 1 dan Ns. Suryani.,S.Kep., M.Kep

selaku penguji II yang telah banyak memberikan dorongan, kritik dan masukan

dalam menyelesaaikan skripsi ini.

6. Para Dosen dan Staf Stikes Panakkukang yang selama ini telah berjuang tanpa

saja memberikan penulis ilmu selama kuliah di kampus tercinta ini.

7. Terimakasih juga kepada kepala staff Puskesmas Kassi-kassi Kota Makassar

telah mengizinkan melakukan Penelitian di Puskesmas Kassi-Kassi Kota

Makassar.

8. Kepada rekan-rekan Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan Angkatan 2017

“Konversi” yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang senantiasa

bersama penulis dalam memberikan motivasi dan dukungan serta selalu ada

Page 11: SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN INHALASI AROMATERAPI …

v

di saat suka maupun duka menghadapi rintangan dan tantangan dengan

kekompakan yang tetap satu.

9. Tak lupa juga buat Sahabat-sahabatku yang selalu membantu dan memberikan

motivasi kepada saya sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

Penulisan menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam

skripsi ini.Oleh Karena itu, sumbangan saran dan kritik sangat diharapkan, demi

perbaikan tulisan-tulisan selanjutnya.

Akhir kata semoga segala bantuan dan kebaikan yang telah diberikan

kepada penulis merupakan amal jariyah dihadapan Allah SWT dan semoga

proposal ini dapat bermanfaat dan dijadikan sebagai pedoman bagi rekan-rekan

perawat mencapai profesionalisme dalam meningkatkan mutu pelayanan terkhusus

bagi penulis sendiri.

Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Makassar, 20 Februari 2019

Santriwati

Page 12: SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN INHALASI AROMATERAPI …

vi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................

HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ....................................................... iv

ABSTRAK ............................................................................................................ v

ABSTRACK ......................................................................................................... v

KATA PENGANTAR.......................................................................................... vi

DAFTAR ISI ........................................................................................................ vi

DAFTAR TABEL ................................................................................................ viii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

A. Latar Belakang .................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................. 4

C. Tujuan Penelitian............................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian............................................................................. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................... 7

A. Tinjauan Pustaka Tentang Kehamilan............................................... 7

B. Tinjauan Pustaka Tentang Emesis Gravidarum ................................ 15

C. Tinjauan Pustaka Tentang Aromaterapi ............................................ 23

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS ...................................... 30

A. Kerangka Konsep ............................................................................. 30

B. Hipotesis............................................................................................ 30

Page 13: SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN INHALASI AROMATERAPI …

vii

BAB IV METODE PENELITIAN ..................................................................... 32

A. Desain Penelitian ............................................................................... 32

B. Populasi, Sampel Dan Sampling ....................................................... 33

C. Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional .................................. 35

D. Tempat Penelitian .............................................................................. 36

E. Waktu Penelitian ............................................................................... 36

F. Instrumen Penelitian .......................................................................... 36

G. Prosedur Pengambilan Data.............................................................. 37

H. Tehnik Analisa Data ......................................................................... 38

I. Etika Penelitian.................................................................................. 40

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................... 42

A. Hasil Penelitian ................................................................................. 42

B. Pembahasan....................................................................................... 50

C. Implikasi Dalam Keperawatan ......................................................... 52

D. Keterbatasan Penelitian ..................................................................... 53

BAB VI PENUTUP .............................................................................................. 54

A. Kesimpulan........................................................................................ 54

B. Saran ................................................................................................. 55

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 14: SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN INHALASI AROMATERAPI …

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Definisi operasional........................................................................................... 36

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden ................................................. 43

Tabel 5.2 Distribusi Nilai Rata-Rata Responden Yang Mengalami Mual dan

Muntah Sebelum Pemberian Aromaterapi Lemon Kelompok Intervensi

dan Kelompok Kontrol ................................................................................... 45

Tabel 5.3 Frekuensi Mual dan Muntah Sebelum di Berikan Pemberian Aromaterapi

Lemon Pada Kelompok Intervensi Sebelum dan Sesudah Pemberian

Aromaterapi Lemon ........................................................................................ 46

Tabel 5.4 Frekuensi Mual dan Muntah Setelah pada Kelompok Intervensi dan

Kelompok Kontrol .......................................................................................... 47

Tabel 5.5 Frekuensi Mual dan Muntah Sebelum dan Sesudah pada Kelompok

Kontrol ............................................................................................................ 47

Page 15: SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN INHALASI AROMATERAPI …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehamilan merupakan matarantai yang berkesinambungan yang

terdiri dari : ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan

pertumbuhan zigot, nidasi (implantasi pada uterus, pembentukan plasenta,

dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm (Sukarni 2013)

Proses kehamilan akan menimbulkan berbagai perubahan pada

seluruh sistem tubuh seperti sistem kardiovaskuler, sistem pernafasan

maupun gastrointestinal. Perubahan yang terjadi akan menunjang proses

pertumbuhan dan perkembangan janin di dalam rahim. Masa kehamilan

dapat terjadi masalah-masalah yang tidak diinginkan oleh seorang ibu.

Keluhan yang muncul meliputi mual dan muntah, hipersalivasi, pusing,

mudah lelah, dada terasa terbakar (heartburn), peningkatan frekuensi

berkemih, konstipasi dan keluhan psikologis. (Sukarni 2013)

Mual adalah perasaan yang tidak menyenangkan terkait merasa

sakit atau mendorong untuk muntah, sedangkan muntah adalah

pengeluaran isi lambung melalui mulut akibat spasme otot tidak sadar.

Mual dan muntah terjadi pada 60-80% ibu hamil pertama (primigravida)

dan 40-60% pada ibu multigravida (Solikhah, 2015). Mual dan muntah

terus menerus akan menimbulkan komplikasi pada ibu dan janinnya.

Kondisi ibu akan kekurangan nutrisi dan cairan sehingga keadaan fisik ibu

menjadi lemah dan lelah, dapat pula mengakibatkan gangguan asam basa,

pneumoni aspirasi, robekan mukosa esofagus, kerusakan hepar dan

Page 16: SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN INHALASI AROMATERAPI …

2

kerusakan ginjal. Sedangkan, kondisi janin pertumbuhan dan

perkembangan akan terhambat karena nutrisi yang tidak terpenuhi. Selain

itu mual muntah yang berkelanjutan dapat menimbulkan gangguan fungsi

alat-alat vital (ginjal dan hati) dan menimbulkan kematian.

Emesis gravidarum pada ibu hamil dapat menimbulkan berbagai

dampak jika tidak ditangani, salah satunya adalah penurunan nafsu makan

yang mengakibatkan perubahan keseimbangan elektrolit yakni kalium,

kalsium dan natrium sehingga dapat menyebakan perubahan metabolisme

tubuh. Dampak lain emesis gravidarum juga dapat menyebabkan

kehilangan berat badan karena cadangan karbohidrat, protein, dan lemak

terpakai untuk energi. Penatalaksanaan mual dan muntah pada kehamilan

tergantung pada beratnya gejala. Pengobatan dapat dilakukan dengan cara

farmakologi maupun nonfarmakologi. Terapi farmakologi dilakukan

dengan pemberian antiemetik, antihistamin, antikolinergik, dan

kortikosteroid, namun ibu hamil akan lebih baik jika mampu mengatasi

masalah mual pada awal kehamilan dengan menggunakan terapi

pelengkap nonfarmakologis. Terapi nonfarmakologis bersifat

noninstruktif, noninfasif, murah, sederhana, efektif, dan tanpa efek

samping yang merugikan. Terapi nonfarmakologi dapat dilakukan dengan

cara pengaturan diet, dukungan emosional, akupuntur, dan pemberian

aromaterapi. Aromaterapi merupakan terapi modalitas atau pengobatan

alternative dengan menggunakan sari tumbuhan aromaterapi murni berupa

bahan cairan tanaman yang mudah menguap dan senyawa aroma terapi

Page 17: SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN INHALASI AROMATERAPI …

3

lain dari tumbuhan. Aromaterapi memberikan ragam efek bagi

penghirupnya, seperti ketenangan, kesegaran, bahkan bisa membantu ibu

hamil mengatasi mual.

Menurut World Health Organization (WHO) jumlah kejadian

emesis gravidarum mencapai 12,5% dari jumlah seluruh kehamilan di

dunia. Mual dan muntah dapat mengganggu dan membuat

ketidakseimbangan cairan pada jaringan ginjal dan hati menjadi nekrosis

(WHO, 2013).

Data ASEAN menyebutkan bahwa angka kematian ibu akibat

komplikasi kehamilan dan persalinan di Singapura 14/100.000 kelahiran

hidup, di Malaysia 62/100.000 kelahiran hidup, di Thailand 110/100.000

kelahiran hidup, di Vietnam 150/100.000 kelahiran hidup, di Philipina

230/100.000 kelahiran hidup, di Myanmar 380/100.000 kelahiran hidup

dan di Indonesia mencapai 420/100.000 kelahiran hidup (ASEAN, 2013).

Berdasarkan Hasil Survei Demografi Dan Kesehatan Indonesia

(SDKI) dapat diketahui ibu hamil yang mendapatkan pelayanan kesehatan

pada tahun 2014 sebanyak 86,70 %, sedangkan pada tahun 2015 sebanyak

87,48 dan pada tahun 2016 terjadi penurunan sebanyak 85,35 dan

kemudian meningkat pada tahun 2017 sebanyak 87, 3%. (Data Kesehatan

Indonesia, 2017)

Presentase ibu hamil resiko tinggi dengan emesis gravidarum berat

yang dirujuk dan mendapatkan pelayanan kesehatan lebih lanjut sebesar

20,44%. Provinsi dengan presentase tertinggi adalah provinsi Sulawesi

Page 18: SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN INHALASI AROMATERAPI …

4

Selatan (96,53%) dan di Yogyakarta (76,60%) sedangkan yang terendah

adalah provinsi Maluku Utara (3,66%) dan Sumatera Selatan

(3,81%)(Dinkes Prov Sulsel, 2013)

Berdasarkan data dari Puskesmas Kassi-Kassi Kecamatan Rappocini

Kota Makassar di dapatkan Ibu Hamil yang berkunjung pada tahun 2018

pada bulan Desember di Kelurahan Kassi-Kassi sebanyak (37 orang)

(Puskesmas Kassi-Kassi Kecamatan Rappocini Kota Makassar)

Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian tentang Pengaruh pemberian Inhalasi aromaterapi

terfadap frekuensi emesis gravidarum pada ibu hamil di Wilayah Kerja

Puskesmas Kassi-Kassi Kecamatan Rappocini Kota Makassar.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan diatas,

maka peneliti merumuskan masalah penelitian yaitu apakah Ada Pengaruh

pemberian inhalasi aromaterapi terhadap kejadian Emesis Gravidarum di

Wilayah Kerja Puskesmas Kassi-Kassi Kecamatan Rappocini Kota

Makassar?

Page 19: SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN INHALASI AROMATERAPI …

5

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Diketahuinyai Pengaruh pemberian inhalasi aromaterapi terhadap

kejadian emesis gravidarum pada ibu hamil di Wilayah Kerja

Puskesmas Kassi-Kassi Kecamatan Rappocini Kota Makassar.

2. Tujuan Khusus

a. Diketahuinya frekuensi mual muntah sebelum di berikan inhalasi

aromaterapi pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Kassi-

Kassi Kecamatan Rappocini Kota Makassar

b. Diketahuinya frekuensi mual muntah sesudah di berikan inhalasi

aromaterapi pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Kassi-

Kassi Kecamatan Rappocini Kota Makassar.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Bagi Peneliti

1) Mengembangkan pengetahuan peneliti dalam mengaplikasikan

pengetahuan tentang metode penelitian berdasarkan fenomena

yang ada dalam masyarakat.

2) Mengetahui pengaruh pemberian inhalasi aromaterapi pada ibu

hamil.

b. Bagi Institusi

Sebagai bahan tambahan untuk pengetahuan dan informasi agar

dapat mengembangkan penelitian selanjutnya.

Page 20: SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN INHALASI AROMATERAPI …

6

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Tempat Penelitian

Dapat digunakan untuk referensi dalam meningkatkan program

pelayanan asuhan kebidanan khususnya bagi ibu hamil mual

muntah selama kehamilan.

b. Bagi Responden

Dapat meningkatkan pengetahuan pada ibu hamil khususnya

tentang pentingnya mencegah mual muntah selama kehamilan.

Page 21: SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN INHALASI AROMATERAPI …

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Kehamilan

1. Pengertian Kehamilan

Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin

intrauterin mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan

persalinan (Wahyu, 2013). Kehamilan adalah suatu proses pembuahan

dalam rangka melanjutkan keturunan yang terjadi secara alami,

menghasilkan janin yang tumbuh di dalam rahim ibu. Kehamilan adalah

suatu proses yang akan terjadi bila aspek penting terpenuhi yaitu ovum,

spermatozoa konsepsi dan nidasi.

Kehamilan merupakan transisi, yakni suatu masa anarra kehidupan

sebelum memiliki anak yang sekarang berada dalam kandungan dan

kehidupan nanti setelah anak itu lahir (Wahyu, 2013).

2. Proses Kehamilan

Proses kehamilan merupakan mata rantai berkesinambungan dan

terdiri dari ovulasi (Sukarni , 2013) :

a. Ovulasi pelepasan ovum

Ovulasi adalah proses pelepasan ovum yang dipengaruhi oleh

sistem hormonal yang kompleks.

b. Terjadi migrasi spermatozoa dan ovum

Proses pembentukan spermatozoa merupakan proses yang

kompleks pertumbuhan spermatozoa dipengaruhi mata rantai

Page 22: SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN INHALASI AROMATERAPI …

8

hormonal yang kompleks dari panca indra, hipotalamus, hipofisis

dan sel intertisial Leydig sehingga spermatogonium dapat

mengalami proses mitois.

c. Terjadi konsepsi dan pertumbuhan zigot

Pertemuan inti ovum dengan inti spermatozoa disebut

konsepsi atau fertilasi dan membentuk zigot.

d. Terjadi nidasi (implantasi pada uterus)

Setelah pertemuan kedua inti ovum dan spermatozoa

terbentuk zigot yang lain beberapa jam telah mampu membelah

dirinya menjadi dua dan seterusnya. Bersamaan dengan

pembelahan inti, hasil kosepsi terus berjalan menuju uterus. Sel

trofoblas dalam pertumbuhannya mampu mengeluarkan hormon

korionik gonadotropin yang mempertahankan korpus luteum

gravidarum.

Pembelahan berjalan terus dan di dalam morula terjadi

ruangan yang mengandung cairan disebut “blastula”.

Perkembangan dan pertumbuhan berjalan, blastula dengan vili

korealisnya yang dilapisi sel trofoblas telah siap untuk

mengadakan nidasi. Sementara itu fase sekresi endometrium telah

makin gembur dan makin banyak mengandung glikogen yang

disebut desidua. Sel trofoblas yang meliputi “primer vili korealis”

melakukan destruksi enzimatik-proteolitik, sehingga dapat

menanamkan diri didalam endometrium.

Page 23: SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN INHALASI AROMATERAPI …

9

Proses penanaman blastula disebut nidasi atau implantasi

terjadi pada hari ke 6 sampai ke 7 setelah konsepsi. Pada saat

tertanamnya blastula ke dalam endometrium, mungkin terjadi

perdarahan yang disebut tanda Hartman.

e. Pembentukan plasenta

Nidasi atau implamentasi terjadi pada bagian fundus uteri

di dinding depan atau belakang pada blastula penyebaran sel

trofoblas yang tumbuh kembang tidak rata, sehingga bagian

blastula dengan inner cell mass akan tertanam ke dalam

endometrium. Sel trofoblas mendestruksi endometrium sampai

terjadi, pembentukan plasenta yang berasal dari primer vili

korealis. Fungsi Plasenta :

1) Sebagai alat nutrisi untuk mendapatkan bahan yang diperlukan

untuk pertumbuhan dan pekembangan janin

2) Sebagai alat pembuangan sisa metabolisme

3) Sebagai alat pernapasan dimana janin mengambil O2 dan

membuang CO2

4) Menghasilkan hormon pertumbuhan dan persiapan pemberian

ASI

5) Sebagai alat penyalur antibodi ke tubuh janin.

6) Sebagai barrier atau filter (Wahyu, 2013).

Page 24: SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN INHALASI AROMATERAPI …

10

3. Tanda – tanda Kehamilan

a. Tanda dugaan hamil

1) Amenore (terlambat datang bulan)

2) Mual dan muntah

3) Ngidam

4) Sinkope atau pingsan

Terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral)

menyebabkan iskemia susunan saraf dan menimbulkan

sinkope.

5) Payudara tegang

Pengaruh esterogen – progesteron dan somatomamotropin

menimbulkan deposit lemak, air dan garam pada payudara.

6) Sering miksi

Desakan rahim kedepan menyebabkan kandung kemih cepat

terasa penuh dan sering miksi.

7) Konstipasi atau Obstipasi

Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik usus

menyebabkan kesulitan untuk buang air besar.

8) Pigmentasi kulit pada daerah pipi, dinding perut dan sekitar

payudara

9) Varices atau penampakan pembuluh darah vena (Wahyu

2013).

Page 25: SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN INHALASI AROMATERAPI …

11

b. Tanda – tanda kemungkinan hamil

1) Perut membesar

2) Uterus membesar

3) Pada pemeriksaan dalam dijumpai

a) Tanda hegar : Perlunakan isthmus

b) Tanda chadwick : Warna selaput lendir vulva dan

vagina menjadi ungu

c) Tanda piscaseck : Uterus membesar kesalah satu

jurusan hingga menonjol jelas ke jurusan pembesaran

tersebut

d) Tanda braxton hicks : Bila uterus dirangsang mudah

berkontraks

e) Teraba ballotement : Pantulan yang terjadi setelah

uterus diketuk

4) Pemeriksanaan tes biologis kehamilan positif (Manuaba, 2013)

c. Tanda pasti kehamilan (Manuaba, 2013)

Tanda pasti kehamilan dapat di tentukan dengan jalan :

a) Gerakan janin dalam rahim :

1) Terlihat / teraba gerakan janin

2) Teraba bagian – bagian janin

b) Denyut jantung janin

1) Didengar dengan stetoskop laenec, alat kardiotografi, alat

doppler.

Page 26: SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN INHALASI AROMATERAPI …

12

2) Dilihat dengan ultrasonagrafi

3) Pemeriksaan dengan alat canggih yaitu rontgen untuk

melihat kerangka janin, ultrasonografi.

4. Perubahan fisiologis pada saat kehamilan

a. Rahim atau uterus

1) Ukuran : untuk akomodasi pertumbuhan janin, rahim membesar

akibat hipertrofi dan hiperplasia otot polos rahim

2) Berat uterus naik

3) Bentuk dan konsistensi uterus meningkat

4) Vaskularisasi

Pembuluh darah balik (vena) mengembangan dan bertambah

5) Serviks uteri

Serviks bertambah vaskularisasinya dan menjadi lunak.

6) Vagina

Vagina dan vulva mengalami peningkatan pembuluh darah

karena pengaruh estrogen sehingga tampak makin merah dan

kebiru-kebiruan (tanda chadwicks)

7) Ovarium

Ovulasi terhenti dan masih terdapat korpus luteum graviditas

sampai terbentuknya uri yang mengambil alih mengeluaran

estrogen dan progesteron

Page 27: SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN INHALASI AROMATERAPI …

13

8) Payudara

Payudara menjadi lebih besar, areola payudara makin

berpigmentasi (hitam), glandula montgomery makin tampak,

puting susu makin menonjol, pengeluarkan ASI belum

berlangsung karena prolaktin belum berfungsi karena hambatan

dari PIH (prolaktin dan inhibiting hormone) untuk

mengeluarkan ASI.

b. Sikulasi darah ibu

1) Volume darah

Volume darah meningkat dimana jumlah serum darah lebih

besar dari pertumbuhan sel darah sehingga terjadi semacam

pengenceran darah (hemodilus) dan curah jantung akan

bertambah sekitar 30 %.

2) Sel darah

Sel darah merah makin meningkat jumlahnya untuk dapat

mengimbangi pertumbuhan janin dalam rahim, tetapi

pertambahan sel darah tidak seimbang dengan peningkatan

volume darah sehingga terjadi hemodilus yang disertai anemia

fisiologis.

3) Sistem respirasi

Terjadi perubahan sistem respirasi untuk dapat memenuhi

kebutuhan O2. Disamping itu terjadi desakan diafragma

karena dorongan rahim yang membesar, sebagai kompensasi

Page 28: SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN INHALASI AROMATERAPI …

14

terjadinya desakan rahim dan kebutuhan O2 yang meningkat ,

ibu hamil akan bernafas lebih dalam sekitar 20 – 25 % dari

biasanya.

4) Sistem pencernaan

Pengeluaran air liur yang berlebihan, daerah lambung terasa

panas, mual, pusing kepala terutama pagi hari (morning

sickness) muntah, obstipasi.

5) Traktus urinarius

Karena pengaruh desakan hamil muda dan turunnya kepala

bayi pada hamil tua terjadi gangguan miksi dalam bentuk

sering kencing. Desakan tersebut menyebabkan kandung

kemih cepat terasa penuh.

6) Perubahan pada kulit

Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan

hiperpigmentasi karena pengaruh melanophore stimulating

hormon lobus hipofisi anterior dan pengaruh kelenjar

suprarenalis hiperpigmentasi ini terjadi pada striae gravidarum

livide atau alba, areola mamae, papilla mamae, linea nigra dan

pipi.

7) Metabolisme

Metabolisme tubuh mengalami perubahan dimana kebutuhan

nutrisi makin tinggi untuk pertumbuhan janin dan persiapan

memberikan ASI. (Wahyu, 2013).

Page 29: SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN INHALASI AROMATERAPI …

15

B. Konsep Dasar Emesis Gravidarum

1. Pengertian Emesis Gravidarum

Emesis Gravidarum adalah keluhan umum yang di sampaikan pada

kehamilan muda. Terjadinya kehamilan menimbulkan perubahan

hormonal pada wanita karena terhadap peningkatan hormone estrogen,

progesterone, dan di keluarkannya hormone chorionic gonadothropin

plasenta. Hormone-hormone inilah yang di duga menyebabkan emesis

gravidarum (Manuaba, 2013)

Morning sickness adalah kondisi mual dan muntah yang di alami

oleh beberapa wanita hamil pada trimester awal kehamilan. Kondisi

yang biasanya ini dapat terjadi sepanjang hari, meski istilah morning

sickness itu sendiri sering disalah artikan sebagai gejala mual dan

muntah pada pagi hari saja. Walau tidak membahayakan ibu dan janin,

morning sickness dapat mempengaruhi aktivitas sehari-hari. Pada

beberapa wanita, morning sickness dapat memperburuk hingga

menyebabkan mual dan muntah yang parah (hyperemesis gravidarum)

(Prawirohardjo,2013).

Hyperemesis Gravidarum adalah kondisi morning sickness yang

ekstrem di masa kehamilan, menyebabkan mual dan muntah yang parah.

Kondisi ini menyebabkan dehidrasi, gangguan metabolisme (tingkat zat

kimia yang di sebut elektrolit dan keton yang tidak normal), dan

penurunan berat badan yang cepat (Manuaba, 2013).

Page 30: SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN INHALASI AROMATERAPI …

16

2. Penyebab Emesis Gravidarum

a. Penyebab tidak diketahui, tetapi diduga disebabkan oleh

peningkatan hormon kelamin yang diproduksi selama hamil

b. Penyebab hampir dapat dipastikan karena kepekaan terhadap

hormon kehamilan. Tetapi, akan berlebihan jika calon ibu terlalu

cemas atau mengalami tekanan emosional. Mual di pagi hari lebih

umum dari pada di saat yang lain, karena perut mengandung

kumpulan asam gastrik yang diendapkan semalaman.

c. Penyebabnya adalah perubahan hormon yang akan mengakibatkan

pengeluaran asam lambung yang berlebihan, terutama di pagi hari .

d. Perasaan mual dan muntah pada ibu hamil disebabkan karena

selama hamil muda pergerakan usus menjadi lambat, karena

pengaruh hormon hipofise.

e. Penyebab yang pasti masih belum diketahui diduga karena

pengaruh perubahan psikologis dan adanya pengaruh perubahan

hormonal selama kehamilan. (NANDA, 2015)

3. Faktor Predisposisi Emesis gravidarum

Ada beberapa faktor predisposisi terjadinya kejadian emesis

gravidarum NANDA cit. Amru sofian (2015) yaitu :

a) Sering terjadi pada primigravida, mola hidatidosa, diabetes dan

kehamilan ganda akibat peningkatan kadar HCG.

Sebagian kecil primigravida belum mampu beradaptasi

terhadap hormon estrogen dan gonadotropin korionik, sedangkan

Page 31: SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN INHALASI AROMATERAPI …

17

pada kehamilan ganda dan mola hidatidosa, jumlah hormon yang

dikeluarkan terlalu tinggi dan menyebabkan terjadi emesis

gravidarum.

Peningkatan kadar progesteron, estrogen dan human

chorionic gonadotropin (hCG) dapat menjadi faktor pencetus mual

dan muntah. Penigkatan hormon progeteron menyebabkan otot polos

pada sistem gatroinitestinal mengalami relaksasi, hal itu

menyebabkan penurunan motilitas lambung sehingga pengosongan

lambung melambat (Nengah, 2010).

b) Faktor organic, karena masuknya vili khorialis dalam sirkulasi

maternal dan perubahan metabolik.

Teori metabolik menyatakan bahwa kekurangan vitamin B6

dapat mengakibatkan mual dan muntah pada kehamilan (Nengah,

2010). Pada kehamilan diduga terjadi invasi jaringan vili korialis

yang masuk kedalam peredaran darah ibu sehingga faktor alergi

dianggap dapat menyebabkan kejadian msis gravidarum (Manuaba,

et al. 2013).

c) Faktor psikologik

Keretakan rumah tangga, kehilangan pekerjaan, rasa takut

terhadap kehamilan dan persalian, takut memikul tanggung jawab dll

menjadi faktor penyebab emesis gravidarum.

Page 32: SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN INHALASI AROMATERAPI …

18

4. Manifestasi klinik

Tidak ada batas kejelasan antara mual yang masih fisiologis

dalam kehamilan dengan emesis gravidarum, tetapi bila keadaan umum

klien terpengaruh, sebaiknya dianggap sebagai emesis gravidarum.

Menurut berat ringannya gejala, hiperemesis gravidarum dapat dibagi

kedalam tiga tingkatan (NANDA cit. Amru sofian, 2015) :

a. Tingkat 1 (ringan) : mual muntah terus-menerus, lemah, tidak mau

makan, berat badan turun dan rasa nyeri di epigrastium, nadi

100x/menit, tekanan darah turun, turgor kulit kurang, lidah kering

dan mata cekung.

b. Tingkat 2 (sedang) : mual dan muntah yang hebat menyebabkan

keadaan umum lebih parah, lemah, apatis, turgor kulit mulai jelek,

lidah kering dan kotor, nadi kecil dan cepat, suhu badan naik

(dehidrasi), ikterus ringan, berat badan turun, mata cekung, tekanan

darah turun, hemokonsentrasi, oliguria dan konstipasi dan dapat pula

terjadi nafas berbau aseton.

c. Tingkat 3 (berat) : kadaan umum jelek, kesadaran menurun dari

samnolen sampai koma, nadi kecil halus dan cepat, dehidrasi berat,

suhu badan naik, tekanan darah menurun, ikterus dan dapat berakibat

fatal yaitu nistagmus, diplopia, dan perubahan mental; keadaan ini

adalah akibat sangat kekurangan zat makanan, termasuk vitamin B

kompleks.

Page 33: SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN INHALASI AROMATERAPI …

19

5. Tanda dan Bahaya Emesis Gravidarum

Pada dasarnya keluhan atau gejala yang timbul adalah fisiologis.

Akan tetapi hal ini akan semakin menjadi parah jika tubuh tidak dapat

beradaptasi. Oleh karena itu, agar keluhan tersebut tidak berlanjut, perlu

diketahui gejala patologis yang timbul. Tanda bahaya yang perlu di

waspadai antara lain penurunan berat badan, kekurangan gizi, atau

perubahan status gizi, dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit, dan

ketosis. Selain itu mual muntah berlebihan dan terus menerus saat hamil

hingga dapat mengganggu keseimbangan gizi, cairan dan elektrolit

tubuh serta kehilangan lebih dari 5% berat badan sebelum hamil dapat di

definisikan sebagai hyperemesis gravidarum. Hal tersebut dapat

beerakibat buruk pada janin seperti abortus, partus prematurus, dan

BBLR. (Carole,2009)

6. Komplikasi

Pada wanita yang mengalami mual dan muntah merasa aktifitasnya

terganggu karena kondisi ini. Setengah dari wanita yang bekerja merasa

pekerjaanya terganggu karena kondisi ini dan 25% wanita membutuhkan

waktu untuk tidak bekerja. Satu dari dua puluh wanita mengalami

penurunan berat badan, dehidrasi, dan gangguan elektrolit. Mual muntah

yang berlebihan dapat menyebabkan dehidrasi, ketidakseimbangan

elektrolit, gangguan metabolik, dan defesiensi gizi. (Carole, 2009)

Page 34: SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN INHALASI AROMATERAPI …

20

7. Penatalakasanaan

Cara mengatasi mual muntah (Carole, 2009) pada kehamilan antara

lain yaitu :

a. Farmakologis

1) Piridoksin (Vitamin B6)

Mekanisme kerja piridoksin dalam membantu mengatasi mual

dan muntah saat hamil belum dapat di terangkan dengan jelas.

Namun piridoksin sendiri bekerja mengubah protein dari

makanan kebentuk asam amino yang di serap dan di butuhkan

oleh tubuh. Selain itu piridoksin mengatasi mual muntah jika

transit lambung memanjang ketika hamil. Kebutuhan piridoksin

pada wanita hamil meningkat menjadi 2,2 mg/ hari, dosis yang di

gunakan untuk morning sickness adalah 25 mg.

2) Antihistamin

Antihistamin khususnya doxylamine atau penggunaan

doksilamin bersamaan dengan pridoksin menjadi saran terapi

utama untuk tatalaksana emesis gravidarum pada wanita hamil.

Antihistamin yang bisa di berikan untuk wanita hamil adalah

golongan H-1 bloker seperti difenhidramin, dan loratadin.

3) Fenotiazin dan Metoklopramid

Kedua agen ini biasanya menjadi pilihan jika keluhan tidak hilang

dengan antihistamin. Metoklopramid merupakan agen prokinetik

dan antagonis dopamin, penggunaanya terkait dengan diskinesia

Page 35: SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN INHALASI AROMATERAPI …

21

(gangguan gerakan) namun kasusnya jarang. Resiko penggunaan

tergantung lama pemberian obat dan dosis kumulatif total,

penggunaan lebih dari 12 minggu tidak di sarankan dan tidak

aman untuk kehamilan.

4) Ondansentron

Penggunaan ondansentron biasanya menjadi pilihan terakhir jika

keadaan morning sickness tidak dapat di tangani dengan obat

lainnya. Penggunaan ondansentron pada subjek wanita hamil

kurang dari 3 bulan masa kehamilan (rata-rata 5-9 minggu

kehamilan) tidak terbukti menyebabkan malformasi janin.

b. Non Farmakologis

1) Makan sering dalam porsi kecil. Misalnya setiap 2 jam sekali

(bahkan malam hari)

2) Menghindari makanan berbau tajam, terlalu asin atau makanan

berbumbu.

3) Mencobah ngemil crackers setelah bangun pagi.

4) Makan makanan yang mengandung karbohidrat tinggi (madu,

pisang, kentang, nasi, sereal dan tahu)

5) Minum jus manis di pagi hari

6) Tidak merokok dan mengkomsumsi minuman beralkohol , batasi

asupan kopi selama triwulan pertama.

7) Mendapat dukungan darimpasangan dan mengurangi stres.

Page 36: SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN INHALASI AROMATERAPI …

22

c. Komplementer

1) Mencoba akupuntur untuk meringankan derita mual

2) Minum pappermint tea.

3) Jika masih mual, mencoba mengulum permen mint, spearment.

4) Aromaterapi jahe, spearment, Lavender, dan Lemon

5) Mencoba ginger tea (rebus jahe di air, saring dan campurkan

dengan madu atau dapat juga dengan menggunakan aromaterapi

jahe, lemon dan lavender).

Page 37: SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN INHALASI AROMATERAPI …

23

C. Konsep Dasar Aromaterapi

1. Pengertian Aromaterapi

Aromaterapi didefinisikan dalam dua kata yaitu aroma yang

berari wangi-wangian (fragrance) dan therapy yang berarti perlakuan

pengobatan, jadi secara ilmiah diartikan sebagai wangi-wangan yang

yang memiliki pengaruh terhadap fisiologis manusia. Buchbauer

menetapkan definisi universal untuk aromaterapi, yaitu terapi

menggunakan senyawa aromatik atau senyawa yang mudah menguap

(volatile) untuk mengobati, mengurangi atau mencegah suatu

penyakit, infeksi dan kegelisahan dengan cara menghirupnya

(Muchtaridi, 2015).

Aromaterapi ialah istilah generik bagi salah satu

jenis pengobatan alternatif yang menggunakan bahan cairan tanaman

yang mudah menguap, di kenal sebagai minyak esensial, dan

senyawa aromatik lainnya dari tumbuhan yang bertujuan untuk

memengaruhi suasana hati ataukesehatan seseorang, yang sering

digabungkan dengan praktik pengobatan alternatif dan kepercayaan

kebatinan (Muchtaridi. 2015)

Aromaterapi adalah cara penyembuhan dengan menggunakan

kosentrasi minyak atsiri atau minyak essensial yang aromatik dan

diekstraksi dari tumbuh-tumbuhan (Moelyono 2015). Minyak atsiri

yang digunakan merupakan cairan hasil sulingan dari berbagai

jenis bunga, daun, kulit batang, biji dan akar yang tidak digunakan sec

Page 38: SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN INHALASI AROMATERAPI …

24

ara langsung ke kulit tetapi harus diencerkan terlebih dahulu yang

biasanya bersifat mudah menguap saat terkena panas atau cahaya.

Dengan aromaterapi yang dapat berperan dalam

merelaksasikan pikiran dan mengurangi rasa stres, hal tersebut

tentunya berhubungan dengan keadaan emosi yang lebih teratur.

Keadaan emosi manusia diatur oleh otak di dalam sistem limbik.

Sistem limbik berbeda dengan lobus limbik.

Lobus limbik merupakan kesatuan struktur yang terdiri dari

archicortex (formasi hipokampalis dan girus dentatus), paleocortex

(korteks piriformis dari girus hipokampalis anterior), mesocortex

(girus cinguli). Sedangkan, sistem limbik gabungan lobus limbik dan

nuklei subkortikal, yaitu amigdala, nuklei septales, hipotalamus,

epitalamus, nukleus talamus, dan ganglia basalis. Dalam sistem limbik

tidak hanya mengatur tentang emosi, namun juga mengatur memori,

dan perilaku. Semuanya dapat saling berkaitan satu sama lain

(Moelyono 2015)

2. Manfaat Aromaterapi

(Menurut Muchtariadi 2015), Aromaterapi digunakan untuk

mempengaruhi emosi seseorang dan membantu meredakan gejala

penyakit. Minyak esensial yang digunakan dalam aromaterapi ini

berkhasiat untuk mengurangi stress, melancarkan sirkulasi darah,

meredakan nyeri, mengurangi bengkak, menyingkirkan zat racun dari

tubuh, mengobati infeksi virus atau bakteri, luka bakar, tekanan darah

Page 39: SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN INHALASI AROMATERAPI …

25

tinggi, gangguan pernafasan, insomnia (sukar tidur), gangguan

pencernaan, dan penyakit lainnya (Moelyono, 2015)

3. Macam-Macam Minyak Esensial Aromaterapi

Beberapa minyak sari yang umum digunakan dalam aroma

terapi karena sifatnya yang serba guna diantaranya adalah Langon

Kleri (Salvia Scarea), Eukaliptus (Eucalyptus Globulus), Geranium

(Pelargonium Graveolens), Lavendar (Lavendula Vera Officia nals),

Lemon (Citrus Limonem), Peppermint (Mentha Piperita), Petitgrain

(Daun Citus Aurantium), dan Rosmari (Rosmarimus Officinals), serta

Pohon teh (Melalueca Alternifolia) (Muchtariadi 2015).

4. Teknik- Teknik Pemberian Aromaterapi

Penyerapan minyak esensial ke dalam system sirkulasi

membutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk diserap sepenuhnya oleh

system tubuh sebelum dikeluarkan kembali melalui paru-paru, kulit

dan urine dalam waktu beberapa jam kemudian.

Berikut ini adalah beberapa teknik yang lazim digunakan

dalam aromaterapi :

a. Aromaterapi Inhalasi (menggunakan oil burner)

Penghirupan dianggap sebagai cara penyembuhan paling

langsung dan paling cepat, karena molekul- molekul minyak

esensial yang mudah menguap tersebut bertindak langsung pada

organ-organ penciuman dan langsung dipersepsikan oleh otak.

Penghirupan bisa di lakukan 2x sehari atau selama ibu mengalami

Page 40: SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN INHALASI AROMATERAPI …

26

mual dan muntah dalam 2 hari dan di hirup selama 5-10 detik.

Rasa mual pada kehamilan dapat di tanggulangi dengan

menggunakan terapi pelengkap antara lain dengan aromaterapi.

Salah satu aromaterapi yang dapat menurunkan mual muntah pada

kehamilan adalah aromaterapi lemon. Aromaterapi lemon

memberikan ragam efek bagi penghirupnya, seperti ketenangan,

kesegaran, bahkan bisa membantu ibu hamil mengatasi mual.

Ketika aromaterapi dihirup, molekul yang mudah menguap

dari minyak tersebut dibawa oleh arus udara ke “ atap “ hidung di

mana silia –silia yang lembut muncul dari sel-sel reseptor. Ketika

molekul-molekul itu menempel pada rambut-rambut tersebut, suatu

pesan elektrokimia akan ditransmisikan melalui saluran olfactory

ke dalam system limbic. Hal ini akan merangsang memori dan

respons emosional. Hipotalamus berperan sebagai relay dan

regulator, memunculkan pesan-pesan yang harus disampaikan

kebagian lain otak serta bagian badan yang lain. Pesan yang

diterima itu kemudian diubah menjadi tindakan yang berupa

pelepasan senyawa neurokimia yang menyebabkan euphoria,

relaks, dan sedative .

b. Aromaterapi Masase atau Pijat

Masase merupakan metode perawatan yang paling banyak

dikenal dalam kaitannya dengan aroma terapi. Minyak esensial

mampu menembus kulit dan terserap ke dalam tubuh, sehingga

Page 41: SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN INHALASI AROMATERAPI …

27

memberikan pengaruh penyembuhan dna menguntungkan pada

berbagai jaringan dan organ internal (Koensoemardiyah,2009).

c. Aromaterapi Mandi

Mandi yang sebagian besar orang merasakan manfaatnya

untuk relaksasi adalah mandi panas yang sebelumnya telah

ditambahkan persiapan wewangian yang memiliki kasiat tertentu.

Mandi dapat menenangkan dan melemaskan, meredakan sakit dan

nyeri dan juga dapat menimbulkan efek rangsangan,

menghilangkan keletihan dan mengembalikan tenaga.

d. Aromaterapi Kompres

Kompres efektif untuk penyembuhan berbagai macam

sakit, nyeri otot dan rematik, ruam-ruam dan sakit kepala. Untuk

nyeri akut kompres harus diulang – ulang bila telah mencapai blood

temperature, jika tidak maka kompres harus dibiarkan pada

komposisinya selama minimal dua jam dan yang lebih baik adalah

semalam.(Moelyono 2015)

5. Pengaruh Aromaterapi Inhalasi Untuk Mual Muntah

Aroma terdeteksi dimulai dari organ hidung sebagai organ

penghidu. Proses menghidu dimulai dengan proses penerimaan

molekul bau oleh olfactory epithelium yang merupakan reseptor terdiri

dari puluhan juta saraf pembau. Pada saat minyak aromaterapi

dilepaskan ke udara, minyak akan masuk melalui hidung dan akan

mencapai nostril pada dasar hidung, sebelum molekul aromaterapi

Page 42: SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN INHALASI AROMATERAPI …

28

menempel dengan silia sel olfactorius, odoran tersebut dapat larut

dalam mucus yang melapisi silia tersebut. Untuk dapat larut dalam

mucus maka minyak Aromaterapi harus bersifat hidrofilik. Struktur

dari minyak esensial ini memiliki sifat yang hidrofilik sehingga dapat

larut dalam mucus.

Di bawah mucus pada epitel olfactory, reseptor khusus yang

disebut sebagai neuron reseptor olfactory mendeteksi adanya bau.

Setiap sel olfactory hanya memiliki satu jenis reseptor bau (odorant

reseptor/ OD), dan satu reseptor hanya mampu mendeteksi jumlah

terbatas bahan-bahan bau, seperti sel-sel pembau kita sangat

terspesialisasi sejumlah kecil bau. Untuk selanjutnya molekul bau

akan berikatan dengan OD, sehingga dapat menyebabkan aktivasi dari

protein G yang kemudian mengaktivasi enzim adenilsiklase dan

mengaktifkan cAMP. Pengaktifa cAMP membuka kanal Na sehingga

terjadi influx natrium dan menyebabkan depolarisasi dari sel

olfaktorius. Depolarisasi ini kemudian menyebabkan potensial aksi

pada saraf olfaktorius dan di transmisikan ke hipotalamus

Sinyal pada sel mitral yang berada di bulbus olfaktorius

menjalar menuju traktus olfaktorius media dan area olfaktorius lateral.

Area olfaktorius lateralis membawa akson-akson ke area olfaktorius

pada korteks serebri, yang disebut sebagai area periamygdaloidea dan

area peripirformis dan area ini dikenal sebagai area olfaktorius primer

(pusat penghidu pada korteks serebri) pada lobus temporalis bagian

Page 43: SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN INHALASI AROMATERAPI …

29

inferior medialis. Aktivasi daerah ini menyebabkan adanya kesadaran

terhadap bau tertentu yang dihirup. Selain itu area olfaktorius lateralis

ini akan membawa informasi ke sistem limbik dan hipokampus.

Sedangkan area olfaktorius medial terdiri atas sekumpulan nucleus

yang terletak pada anterior dari hipotalamus. Nucleus pada area ini

merupakan nucleus septal yang kemudian berproyeksi ke hipotalamus

dan sistem limbik.

Page 44: SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN INHALASI AROMATERAPI …

30

BAB III

KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

A. Kerangka Konsep

Kerangka konsep adalah abstraksi dari suatu realitas agar dapat

dikomunikasikan dan membentuk suatu teori yang menjelaskan keterkaitan

antara varibel (baik variabel yang diteliti maupun yang tidak diteliti). Kerangka

konsep akan membentu penelitian menghubungkan hasil penemuan dengan

teori (Nursalam, 2017).

Berdasarkan landasan teori yang telah diuraikan pada tinjauan pustaka,

maka dapat dibuat dengan kerangka konsep sebagai berikut :

Variabel independen variabel Dependen

Keterangan :

: Variabel independen yang diteliti

: Variabel dependen

: Penghubung

Gambar 3.1 kerangka konsep

B. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah atau

pertanyaan peneitian. Menurut La Biondo-Wood dan Haber dalam Nursalam

(2017) hipotesis adalah suatu pertanyaan asumsi tentang hubungan antara dua

Pemberian Inhalasi

Aromatherapy Lemon Mual dan Muntah

Pada Ibu Hamil

Page 45: SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN INHALASI AROMATERAPI …

31

atau lebih variabel yang diharapkan bisa menjawab suatu pertanyaan dalam

penelitian.

Adapun hipotesis dari penelitian ini yaitu :

a. Hipotesis alternatif (Ha)

Hipotesis alternatif (Ha) adalah hipotesis penelitian. Hipotesis ini

menyatakan adanya suatu hubungan antara dua atau lebih variabel.

Ha : Ada pengaruh pemberian inhalasi aromateraphy terhadap frekuensi

emesis gravidarum ibu hamil

Page 46: SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN INHALASI AROMATERAPI …

32

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian Eksperimental adalah suatu rancangan penelitian yang di gunakan

untuk mencari hubungan sebab-akibat dengan adanya keterlibatan dalam

melakukan manipulasi variabel bebas.

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah Pre-Eksperimen

dengan menggunakan Two Group Pretest-Postest Design. Dalam desain ini

melibatkan dua kelompok subjek. Kelompok subjek di observasi sebelum di

lakukan intervensi kemudian di observasi lagi setelah di lakukan intervensi

(Nursalam, 2017).

Desain ini digunakan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai yaitu ingin

mengetahui pengaruh aromaterapi lemon terhadap frekuensi emesis pada ibu hamil

di Wilayah Kerja Puskesmas Kassi-Kassi Kecamatan Rappocini Kota Makassar.

X1 : Sebelum Pemberian Aromaterapi X1 : Setelah

Xo : Sebelum Xo : Setelah

Keterangan :

Xo : Kelompok kontrol yang tidak diberikan Health Education

X1 : Kelompok Intervensi

Page 47: SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN INHALASI AROMATERAPI …

33

B. Populasi, Sampel dan Sampling

1. Populasi

Populasi dalam penelitian adalah subjek (misalnya manusia; klien) yang

memenuhi kriteria yang telah ditetapkan (Nursalam, 2017). Populasi dalam

penelitian ini adalah semua ibu hamil yang berkunjung di Puskesmas Kassi-Kassi

Kecamatan Rappocini Kota Makassar pada bulan November 2018 sebanyak 37

orang.

2. Sampel

Sampel terdiri atas bagian populasi terjangkau yang dapat dipergunakan sebagai

subjek penelitian melalui sampling (Nursalam, 2017).

Pada penelitian ini pengambilan sampel dengan menggunakan rumus sampel

(Nursalam, 2017), yaitu :

N = N2. Z

2 (p.q)

d2

. (N-1) +Z2

(p.q)

keterangan :

n : Besar Sampel

N : Besar Populasi

Z : Standar deviasi normal di gunakan 1,96 sesuai dengan derajat

kemaknaan 95 %

p : Proporsi untuk sifat tertentu yang di perkirakan terjadi pada populasi

apabila tidak di ketahui proporsi atau sifat tertentu tersebut, maka p = 0,5

q : 1-p = 1- 0,05

Page 48: SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN INHALASI AROMATERAPI …

34

d : Tingkat kepercayaan atau ketepatan yang di inginkan (0,05)

Jadi jumlah sampel yang di ambil dalam penelitian ini adalah :

n = N. Z2

(p.q)

d2 ( N-1 ) + Z

2 (p.q)

n = 37 (1,96)2 (0,05) (0,95)

(0,05)2 (98-1) + (1,96)

2 (0,05 x 0,95)

n = 37 (3,8416) x 0,0475

(0,0025) (97)+ (3,8416) (0,0475)

n = 142,13 x 0,0475

0,242 + 0,182

n = 6,7511

0,424

n = 24

berdasarkan rumus diatas maka jumlah sampel yang akan diambil dari

populasi adalah 24 orang. Adapun kriteria sampel yang dimaksud adalah :

a. Kriteria inklusi

Pada penelitian ini kriteria inklusinya adalah sebagai berikut :

1) Semua ibu hamil trimester 1 yang mengalami emesis

gravidarum(mual muntah)

2) Semua ibu hamil yang bersedia menjadi responden

b. Kriteria eksklusi

Adapun kriteria eksklusinya sebagai berikut :

1) Ibu hamil yang mengalami komplikasi

Page 49: SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN INHALASI AROMATERAPI …

35

2) Ibu hamil yang tidak menyukai aromaterapi Lemon

3. Sampling

Tekhnik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah Sampling

Aksidental, yaitu cara pengambilan sampel dengan berdasarkan kebetulan

bertemu. Sebagai contoh dalam menentukan sampel apabila dijumpai ada, maka

sampel tersebut di ambil dan langsung dijadikan sebagaikan sampel utama.

(Hidayat,2018)

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1. Variabel penelitian

a. Variabel independen

Variabel independen adalah variabel yang memengaruhi atau nilainya

menentukan variabel lain. (Nursalam, 2017). Variabel independen dalam

penelitian ini adalah pemberian inhalasi aromaterapi .

b. Variabel dependen

Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi nilainya ditentukan

oleh variabel lain (Nursalam, 2017). Variabel dependen pada penelitian ini

adalah Ibu hamil yang mengalami Emesis Gravidarum (Mual Muntah)

2. Definisi operasional

Klasifikasi variabel dan definisi operasional dibuat dalam bentuk tabel dengan

rincian sebagai berikut :

Page 50: SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN INHALASI AROMATERAPI …

36

Tabel 4.2 Definisi Operasional dan Kriteria Objektif

No Variabel Definisi

operasional

Parameter Alat

ukur

Skala

Ukur

Skor

1. Independen

:

Pemberian

Inhalasi

Aromaterap

i

Pemberian

Inhalasi

Aromaterapi

Solusi

meredekan

Stres dan bisa

membantu

meredekan

mual muntah

ibu hamil pada

trimester 1

dengan cara

memberikan 1-2

tetes minyak

aromaterapi

lemon dituang

di dapu tangan

lalu di hirup

selama 5-10

detik dan di

lakukan dalam

2x sehari atau

selama ibu

mengalami

mual dan

muntah dalam 2

hari

Definisi

pemberian

inhalasi

aromaterapi

,Cara

Pemberian

aromaterapi

Alat ukur

yang

digunakan

adalah

SOP

- Sesuai

dengan

standar

operasional

2. Dependen :

Emesis

Gravidaru

m

Emesis

Gravidarum

adalah Mual

Muntah yang

terjadi pada ibu

hamil trimester

1

Definisi

emesis

gravidarum,

faktor yang

mempengar

uhi emesis

gravidarum

Alat ukur

yang

digunakan

adalah

kuesioner

Interval Nilai Min :

11-0 dan

nilai Mak :

22-11

dimana

semakin

tinggi total

skor maka

semakin

berat mual

muntah

yang di

Page 51: SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN INHALASI AROMATERAPI …

37

alami ibu

hamil

D. Tempat Penelitian

Tempat penelitian ini akan dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Kassi-Kassi

Kecamatan Rappocini Kota Makassar.

Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada 28 Januari 16 Februari 2019

E. Instrumen Penelitian

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1) SOP (Standard Operating Procedure) Pemberian Aromaterapi Lemon

dengan cara Meneteskan 2-3 tetes aromaterapi ke sapu tangan Kemudian

Menganjurkan pasien menghirup aromaterapi pada sapu tangan selama 5-

10 detik dan lakukan 2x sehari atau selama ibu mengalami mual dan

muntah dalam 2 hari.

2) Untuk menilai pengaruh pemberian aromaterapi terhadap frekuensi emesis

menggunakan Koesiner dengan bobot 11 pertanyaan, menggunakan skala

Guttman dengan skala ukur interval, kategori pilihan yaitu 2 = Ya, 1 =

Tidak. Dimana Nilai Min 11-0 dan nilai Mak : 22-12 dimana semakin tinggi

Page 52: SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN INHALASI AROMATERAPI …

38

total skor maka semakin berat mual muntah yang di alami oleh ibu hamil.

Yang dibuktikan dengan rumus :

Jumlah pertanyaan x skor tertinggi

Dan untuk mendapatkan nilai ordinalnya maka, hasil dibagi dengan skor

tertinggi,

= 11 x 2 = 22

= 22 = 11

2

F. Prosedur Pengumpulan Data

1. Data Primer

Mengumpulkan data primer secara formal kepada responden dengan

menggunakan kuesioner, terdiri dari beberapa pertanyaan kepada responden

untuk dijawab. Teknik pengumpulan data menggunakan koisener.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari catatan rekam medis di

Puskesmas Kassi-Kassi Kecamatan Rappocini Kota Makassar yang

berhubungan dengan keperluan penelitian.

Page 53: SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN INHALASI AROMATERAPI …

39

G. Teknik Analisa Data

1. Pengolahan Data

a. Editing

Setelah data terkumpul maka akan dilakukan editing atau penyuntingan

untuk memeriksa setiap lembar kuesioner yang telah diisi, kemudian data

dikelompokkan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.

b. Koding

Dilakukan untuk memudahkan pengolahan data yaitu dengan memberikan

kode-kode tertentu baik berupa huruf atau angka dari setiap jawaban yang

diberikan oleh responden.

c. Skoring

Pemberian nilai pada masing-masing jawaban dan pertanyaan yang

diberikan kepada responden sesuai dengan ketentuan penilaian yang telah

ditentukan.

d. Tabulasi

Mengelompokkan data kedalam suatu tabel yang memuat sifat masing-

masing variabel sesuai dengan tujuan penelitian

2. Analisa data

Setelah data diolah, kemudian di analisa dengan menggunakan bantuan

komputer dengan menggunakan program SPSS. Adapun analisa yang

digunakkan yaitu :

Page 54: SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN INHALASI AROMATERAPI …

40

a. Analisa univariat

Pada analisa ini dilakukan analisis tabel distribusi frekuensi dari tiap variabel

yang dianggap terkait dengan tujuan penelitian.

b. Analisa Bivariat

Setelah memperoleh nilai dari masing-masing tabel selanjutnya data analisa

dengan computer SPSS versi 21.0. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui

apakah ada pengaruh antara pemberian aromaterapi lemon terhadap

frekuensi emesis pada ibu hamil trimester I serta skala data yang digunakan

adalah skala interval, maka statistik yang digunakan adalah uji statistik Uji T

berpasangan (Uji Wilcoxon Signed Rank Test) untuk mengkaji keefektifan

perlakuan, di tandai dengan adanya perbedaan rata-rata sebelum dan rata-

rata sesudah di berikan perlakuan dengan tingkat signifikan p≤0,05 dan

tingkat kepercayaan 95% bila hasil perhitungan p<0,05 maka Ho ditolak.

Maka Ha di terima yang berarti ada pengaruh yang bermakna antara

pemberian inhalasi Aromaterapi terhadap frekuensi mual dan muntah pada

ibu hamil.

H. Etika Penelitian

1. Informed Consent (Lembar persetujuan menjadi responden)

Informed Consent atau kerahasiaan medis adalah pertanyaan persetujuan

(Consent) atau izin dari pasien yang diberikan dengan bebas, rasional, tanpa

paksaan, tentang tindakan medis yang akan dilakukan terhadapnya sesudah

Page 55: SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN INHALASI AROMATERAPI …

41

mendapat informasi yang cukup tentang tindakan medis yang dimaksud dalam

bentuk lisan maupun tertulis.

2. Anonymity (Tanpanama)

Anonymity adalah suatu keadaan dimana identitas seseorang disembunyikan

dari orang lain dengan alas an tertentu.

3. Confidentiality (Kerahasiaan)

Confidentiality atau kerahasiaan adalah pencegahan bagi mereka yang tidak

berkepentingan, berhubungan dengan data yang diberikan kepada pihak lain

untuk kepentingan tertentu dan hanya diperolehkan untuk kepentingan tertentu.

Page 56: SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN INHALASI AROMATERAPI …

42

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian yang berjudul Pengaruh Pemberian Inhalasi Aromaterapi Terhadap

Kejadian Mual dan Muntah Pada Ibu Hamil Trimester1 di Wilayah Puskesmas

Kassi-Kassi Kecamatan Rappocini Kota Makassar, di laksanakan pada tanggal 28

Januari 2019 sampai 13 Februari 2019 di Wilayah Puskesmas Kassi-Kassi

Kecamatan Rappocini Kota Makassar. Jenis penelitian kuantitatif menggunakan

pendekatan pra eksperimen dengan menggunakan ranc angan two-group pra test

post test design, pengambilan data sekunder di ambil dari Puskesmas Kassi-Kassi

Kecamatan Rappocini Kota Makassar jumlah responden sebanyak 24 responden

dimana 12 orang diberikan perlakuan (Kelompok Intervensi) dan 12 orang tidak

diberikan perlakuan (kelompok kontrol). Sebelum di lakukan perlakuan responden

terlebih dahulu di berikan Koesener mual dan muntah kemudian memberikan

inhalasi arometarapi selama 2 hari setelah itu mengobservasi kembali dengan

memberikan kuisener mual dan muntah untuk mengetahui pengaruh setelah di

berikan inhalasi aromaterapi terhadap kejadian mual dan muntah pada ibu

trimester 1.

Setelah data terkumpul di lakukan pemeriksaan kelengkapan data kemudian

di olah untuk mendapatkan suatu hasil penelitian pengelolaan data dengan

menggunakan program SPSS dalam bentuk analisa univariat, maka berikut ini

peneliti akan menyajikan analisa data terhadap setiap variabel dengan

Page 57: SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN INHALASI AROMATERAPI …

43

menghasilkan distribusi frekuensi presentasi.Adapun hasil pengelolaan data di

sajikan sebagai berikut :

1. Karakteristik Responden

a. Distribusi Frekuensi Responden

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan

Umur, Pendidikan dan Usia Kehamilan di Wilayah Kerja

Puskesmas Kassi-Kassi Kecamatan Rappocini Kota Makassar Karakteristik Intervensi % Kontrol %

Umur

18-22 5 20,8 1 8,3

23-28 7 29,2 11 91,7

Total 12 50,0 12 50,0

Pendidikan

SD 1 4,2

SMP 1 4,2 2 8,3

SMA 6 25,0 7 29,2

PT 4 16,7 3 12,5

Total 12 50,0 12 50,0

Usia Kandungan

4 Minggu 1 4,2

5 Minggu 5 20,8 2 8,3

6 Minggu 2 8,3 7 29,2

7 Minggu 4 16,7 3 12,5

Total 12 50,0 50,0

Sumber data primer februari 2019

Tabel 5.1 diatas, menggambarkan bahwa karakteristik responden

yang mengalami mual dan muntah pada kelompok intervensi pada

umur 23-27 sebanyak 7 responden (29,2%) dan pada umur 18-22

sebanyak 5 responden (20,8%). Sedangangkan pada kelompok

Page 58: SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN INHALASI AROMATERAPI …

44

kontrol Umur 22-27 sebanyak 11 (91,7 %) dan umur 18-22 paling

sedikit 1 (8,3%).

Nilai Rata-Rata bahwa karakteristik responden responden

berdasarkan tingkat pendidikan terbanyak pada kelompok Intervensi

yaitu responden yang dari Perguruan tinggi sebanyak 4 responden

(16,7%), SMA sebanyak 6 responden (25,0%), SMP dan SD paling

sedikit 1 responden (4,2%). Sedangkan pada kelompok kontrol

Perguruan tinggi sebanyak 3 responden (12,5 %), SMA sebanyak 7

responden (29,2 %) dan paling sedikit SMP sebanyak 2 responden

(8,3%).

Nilai rata-rata karakterstik responden berdasarkan usia kehamilan

di dapatkan responden pada kelompok intervensi dengan usia

kehamilan 7 minggu sebanyak 4 oresponden (16,7 %), usia

kandungan 6 minggu sebanyak 2 responden (8,3 %), usia kehamilan

5 minggu sebanyak 5 responden (20,8%), dan paling sedikit dengan

usia kehamilan 4 minggu 1 responden (4,2%). Sedangkan pada

kelompok kontrol usia kandungan 7 minggu sebanyak 3 responden

(12,5 5), 6 minggu sebanyak 7 responden (29,2%), dan 5 minggu

sebanyak 2 respondeb (8,3 %).

Page 59: SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN INHALASI AROMATERAPI …

45

2. Analisa Univariat

Analisa univariat di gunakan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan

karakteristik setiap variabel yang diteliti. Pada analisa univariat data

kategori dapat dijelaskan dengan angka atau nilai jumlah data presentase

setiap kelompok.

Tabel 5.2 Distribusi Nilai Rata-Rata Responden yang Mengalami

Mual dan Muntah Sebelum Pemberian Aromaterapi

Lemon Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol di

Wilayah Puskesmas Kassi-Kassi Kecamatan Rappocini

Kota Makassar.

Variabel Mean Standar Deviasi Min Mak P-Value

Kelompok Intervensi 1,83 0,389 2 10 0,165

Kelompok Kontrol 2,58 0,452 3 9

Sumber: Data Primer Februari 2019.

Tabel 5.2 menunjukkan bahwa nilai rata-rata responden pada kelompok

intervensi adalah mean 1,83 dengan standar Deviasi 0,389 di mana nilai

mual dan muntah sebelum di berikan perlakuan adalah sebanyak 10

responden dan skor nilai terendah sebanyak 2 responden. , sedangkan pada

kelompok kontrol dengan mean 2,58 dengan standar Deviasi 0,452. Di

mana nilai tertinggi responden yang mengalami mual dan mintah sebanyak

9 responden dan nilai terendah sebanyak 3 responden yang tidak

mengalami mual dan muntah. Berdasarkan uji Homogenitas yang telah di

laksanakan pada kelompok intervensi di dapatkan hasil signifikan sebesar

0,165, yanag berarti bahwa nilai tersebut lebih besar dari niali signifikan

yaitu >0,05. Maka dapat di simpulkan bahwa kedua kelompok data

intervensi dan kontrol mempunyai varian sama atau homogen. Yang

berarti tidak ada perbedaan sebelum diberikan perlakuan antara kelompok

intervensi dan kelompok kontrol.

Page 60: SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN INHALASI AROMATERAPI …

46

3. Analisis Bivariat

Analisa ini digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel

independen dengan variabel dependen. Dalam penelitian ini yang

sebagai variabel independen adalah pemeberian Inhalasi Aromaterapi

Lemon metode menggunakan Essensial Oil Aromaterapi Lemon

sedangkan variabel dependen adalah mual dan muntah pada Ibu hamil

Trimester 1. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Nonparametric Tests dengan Uji Wilcoxon Signed Tes.

Tabel 5.7 Mual Dan Muntah Sebelum Diberikan Pemberian

Aromaterapi Lemon Pada Kelompok Intervensi

Sebelum Dan Setelah Pemberian Aromaterapi Lemon

Di Wilayah Kerja Puskesmas Kassi-Kassi Kecamatan

Rappocini Kota Makassar

Variabel Mean Standar Deviasi P-Value

Kelompok Intervensi 1,83 0,389 0,025

Kelompok Intervensi 1,42 0,515

Sumber data primer, februari 2019*Uji Wilxocon

Tabel 5.6 Menunjukkan bahwa nilai rata-rata Responden pada

kelompok intervensi di dapatkan nialai muntah muntah sebelum dengan

mean 1,83 dengan standar Deviasi 0,389, Sedangkan pada kelompok

intervensi setelah di berikan perlakuan di dapatkan nilai mean 1,42

dengan standar devisi 0,515. Berdasarkan uji Wilcoxon di dapatkan

nilai p-value 0,025 yang berarti lebih kecil dari nilai signifikan yaitu

<0,05. Maka dapat di simpulkan bahwa ada pengaruh pada kelompok

intervensi sebelum dan setelah pemberian aromaterapi lemon di

Wilayah Puskesmas Kassi-Kassi Kecamatan Rappocini Kota Makassar.

Page 61: SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN INHALASI AROMATERAPI …

47

Tabel 5.8 Frekuensi Mual Dan Muntah Setelah Pada Kelompok

Intervensi Dan Kelompok Kontrol Di Wilayah Kerja

Puskesmas Kassi-Kassi Kecamatan Rappocini Kota

Makassar

Variabel Mean (SD) P-value

Kelompok Intervensi 1,42 (0,515) 0,049

Kelompok Kontrol 1,92 (0,289)

Tabel 5.8 Menunjukkan bahwa nilai rata-rata Responden pada

kelompok intervensi di dapatkan nilai mual dan muntah pada kelompok

intervensi dengan mean 1,42 dengan standar Deviasi 0,515, Sedangkan

pada kelompok kontrol di dapatkan nilai mean 1,92 dengan standar

deviasi 0,289. Berdasarkan uji Mann-whitney di dapatkan nilai p-

value 0,049 yang berarti lebih kecil dari nilai signifikan yaitu <0,05.

Maka dapat di simpulkan bahwa ada pengaruh setelah pemberian

aromaterapi lemon pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol di

Wilayah Puskesmas Kassi-Kassi Kecapmatan Rappocini Kota

Makassar.

Tabel 5.9 Frekuensi Mual Dan Muntah Setelah Pada Kelompok

Intervensi Dan Kelompok Kontrol Di Wilayah Kerja

Puskesmas Kassi-Kassi Kecamatan Rappocini Kota

Makassar

Variabel Mean (SD) p-value

Kelompok Kontrol 1,75 (0,452) 0,414

Kelompok Kontrol 1,92 (0,289)

Sumber Data Primer Februari 2019

Tabel 5.9 menunjukkan bahwa nilai rata-rata responden pada

kelompok kontrol di dapatkan nilai muntah muntah sebelum adalah mean

1,75 dengan standar deviasi 0,542. dan setelah di dapatkan nilai dengan

mean 1,92 dengan standar Deviasi 0,289, Berdasarkan uji Wilcoxon di

Page 62: SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN INHALASI AROMATERAPI …

48

dapatkan nilai p-value 0,414 yang berarti lebih besar dari nilai signifikan

yaitu >0,05. Maka dapat di simpulkan bahwa tidak ada pengaruh pada

kelompok kontrol sebelum dan setelah yang tidak diberikan peralakuan di

Wilayah Puskesmas Kassi-Kassi Kecamatan Rappocini Kota Makassar.

Berdasarkan tabel 5.10 terdapat tingkat mual dan muntah pada ibu

hamil trimester 1 pada kelompok intervensi setelah (post test ) pemberian

Aromaterapi Lemon didapatkan nilai Mean 1,42 dengsn standar Devisiasi

0,515. Dengan menggunakan uji Wilcoxon Signed Tes didapatkan nilai p

adalah sig=0,025 dengan nilai p<0,05 yang berarti lebih kecil darri nilai p,

maka ada pengaruh pemberian Inhalasi Aromaterapi Terhadap Kejadian

Mual dan Muntah pada Ibu Hamil Trimester 1 di Wilayah Kerja

Puskesmas Kassi-Kassi Kecamatan Rappocini Kota Makassar.

Terdapat perbedaan tingkat mual dan muntah ibu hamil trimester 1

pada kelompok kontrol . Dimana mual dan muntah pada responden

setelah (post test) didapatkan nilai Mean 1,92 Dengan Standar Deviasi

0,289. Dengan menggunakan uji Wilcoxon didapatkan nilai p adalah

p=0,414 yang lebih besar dari pada nilai p>0,05. yang berarti lebih besar

dari nilai p, maka tidak ada pengaruh pada kelompok kontrol di Wilayah

Kerja Puskesmas Kassi-Kassi Kecamatan Rappocini Kota Makassar.

Dari tabel 5.7 dan 5.9 diatas sangat jelas menunjukkan perbedaan

yang signifikan antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol di mana

tingkat mual dan muntah pada kelompok intervensi sebelum dan sesudah

diberikan Aromaterapi Lemon di dapatkan nilai p=0,025 yang berarti lebih

Page 63: SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN INHALASI AROMATERAPI …

49

kecil dari nilai p<0,05. Sedangkan untuk kelompok kontrol di dapatkan

nilai p=0,414 yang berarti lebih besar dari nilai p<0,05

B. Pembahasan

1. Pengaruh pemberian Inhalasi Aromaterapi Lemon terhadap kejadian mual

dan muntah pada ibu hamil trimester 1

Nilai rata-rata karakteristik responden yang mengalami mual dan

muntah pada kelompok intervensi pada umur 23-27 sebanyak 7 responden

(29,2%) dan pada umur 18-22 sebanyak 5 responden (20,8%).

Sedangangkan pada kelompok kontrol Umur 22-27 sebanyak 11 (91,7 %)

dan umur 18-22 paling sedikit 1 (8,3%).

Nilai rata-rata karakteristik responden responden berdasarkan tingkat

pendidikan terbanyak pada kelompok Intervensi yaitu responden yang

dari Perguruan tinggi sebanyak 4 responden (16,7%), SMA sebanyak 6

responden (25,0%), SMP dan SD paling sedikit 1 responden (4,2%).

Sedangkan pada kelompok kontrol Perguruan tinggi sebanyak 3 responden

(12,5 %), SMA sebanyak 7 responden (29,2 %) dan paling sedikit SMP

sebanyak 2 responden (8,3%).

Nilai rata-rata karakterstik responden berdasarkan usia kehamilan di

dapatkan responden pada kelompok intervensi dengan usia kehamilan 7

minggu sebanyak 4 oresponden (16,7 %), usia kandungan 6 minggu

sebanyak 2 responden (8,3 %), usia kehamilan 5 minggu sebanyak 5

responden (20,8%), dan paling sedikit dengan usia kehamilan 4 minggu 1

responden (4,2%). Sedangkan pada kelompok kontrol usia kandungan 7

Page 64: SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN INHALASI AROMATERAPI …

50

minggu sebanyak 3 responden (12,5 5), 6 minggu sebanyak 7 responden

(29,2%), dan 5 minggu sebanyak 2 respondeb (8,3 %).

Berdasarkan tabel 5.7 didaptkan hasil analisa menggunakan uji

Wilcoxon Signed Tes menunjukkan nilai tingkat mual dan muntah

kelompok intervensi setelah diberikan Inhalasi Aromaterapi Lemon

dengan menggunakan Essensial Oil Aromaterapi Lemon terjadi penurunan

mual muntah yang signifikan, hal ini didapatkan nilai sig 0,025 dengan

nilai p<0,05 yang berarti H0 ditolak. Hasil ini menunjukkan bahwa rata-

rata skor frekuensi mual muntah 12 responden pada kelompok intervensi

sebelum dan sesudah pemberian inhalasi aromaterapi lemon, jadi dapat

disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian inhalasi aromaterapi lemon

terhadap kejadian mual dan muntah pada ibu hamil trimester 1 di wilayah

kerja puskesmas kassi-kassi kecamatan rappocini kota makassar.

Sementara untuk mengetahui perbedaan tingkat mual dan muntah

kelompok intervensi dapat di lihat setelah di lakukan uji Wilcoxon Signed

Tes dapatkan hasil mual muntah didapatkan nilai sig 0,025 yang berarti

lebih kecil p<0,05. Sedangkan pada kelompok kontrol di dapatkan dengan

menggunakan uji Wilcoxon di dapatkan nilai sig 0,414 yang berarti nilai

lebih besar p>0,05 berarti ada perbedaan antara mual dan muntah pada

kelompok intervensi dan kelompok kontrol.

Dalam hasil tersebut pada kelompok intervensi terjadi penurunan mual

dan muntah sebelum pemberian aromaterapi dan setelah pemberian

aromaterapi.. Jadi terdapat penurunan yang signifikan karena kelompok

Page 65: SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN INHALASI AROMATERAPI …

51

intervensi telah diberikan aromaterapi lemon dimana aromaterapi lemon

dapat menurunkan mual dan muntah, karena setelah menghirup

aromaterapi lemon responden merasakan kenyamanan dan mual mutah

yang sebelumnya mereka alami sekarang berkurang.

Berdasarkan penelitian yang di lakukan (Suryati,2015) terdapat

penurunan mual dan muntah setelah diberikan intervensi inhalasi

aromaterapi lemon hal ini dapat dilihat bahwa rata-rata skor frekuensi

mual muntah sebelum pemberian inhalasi lemon adalah 24.67 kemudian

diperoleh rata-rata skor frekuensi mual muntah sesudah pemberian inhalasi

lemon adalah 17.87, dengan nilai p-value = 0.000. Nilai p-value = (0.000)

< Nilai α(0.05) yang berarti H0 ditolak, di karenakan lemon dapat

mengurangi keluhan mual dan muntah, sakit kepala dan menambah nafsu

makan, selain itu juga minyak astiri yang terdapat dalam lemon

mengeluarkan aroma yang khas sehingga respon bau/aroma yang di

hasilkan akan merangsang kerja sel neuro kimia otak dan dapat

menstabilkan sistem saraf selanjutnya menimbulkan efek tenang pada ibu

hamil trimester 1 yang mengalami mual dan muntah.

Penurunan rata-rata frekuensi mual muntah tersebut disebabkan

aromaterapi mampu menurunkan skor frekuensi mual muntah pada

kehamilan karena baunya yang segar dan membantu memperbaiki atau

menjaga kesehatan, membangkutkan semangat, gairah, menyegarkan serta

menenangkan jiwa, dan merangsang proses penyembuhan. Ketika minyak

essensial dihirup, molekul masuk ke rongga hidung dan merangsang

Page 66: SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN INHALASI AROMATERAPI …

52

sistem limbik di otak. Sistem linbik adalah daerah yang mempengaruhi

emosi dan memori serta secara langsung terkait dengan adrenal, kelenjar

hiposis, hipotalamus, bagianbagian tubuh yang mengatur denyut jantung,

tekanan darah, stress, memori, keseimbangan hormon, dan pernafasan.

Sehingga aromaterapi lemon baik untuk mengurangi mual muntah

(Moelyono,2015)

Hasil Penelitian ini mengungkapkan bahwa pemberian inhalasi

aromaterapi lemon dapat mengurangi mual dan muntah pada ibu hamil

trimester 1 di Puskesmas Kassi-Kassi Kecamatan Rappocini Kota

Makasssar.

C. Implikasi dalam Keperawatan

1. Bagi pihak puskesmas atau tempat penelitian

Hasil ini dapat dimanfaatkan pihak puskesmas untuk memberikan

penjelasan mengenai pemberian inhalasi aromaterapi lemon pada ibu

hami trimester1.

2. Bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan pendidikan keperawatan

Hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran tentang pengaruh

pemberian inhalasi aromaterapi lemon terhadap kejadian mual dan

muntah ibu hamil trimester1 dan masukan bagi perkembangan ilmu

keperawatan khususnya ilmu keperawatan dalam mempersiapkan tenaga

keperawatan yang professional dan handal dalam melaksanakan

tugasnya.

Page 67: SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN INHALASI AROMATERAPI …

53

D. Keterbatasan Peneliti

Beberapa keterbatasan yang dirasakan peneliti selama melaksanakan

penelitian adalah sebagai berikut :

1. Penelitian ini merupakan pengalaman pertama bagi peneliti sehingga

kurangnya pengalaman dan ilmu penunjang yang dimiliki oleh pebeliti

guna melaksanakan penelitian yang baik menjadi hambatan dalam

pelaksanaan penelitian.

2. Penelitian ini di lakukan di rumah responden

.

Page 68: SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN INHALASI AROMATERAPI …

54

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan Hasil Penelitian Tentang Pengaruh Pemberian Inhalasi

Aromaterapi Terhadap Kejadian Mual Dan Muntah Pada Ibu Hamil Di

Wilayah Kerja Puskesmas Kassi-Kassi Kecamatan Rappocini Kota Makassar

di mana :

1. Sebelum di berikan aromaterapi menunjukkan bahwa nilai rata-rata

Responden pada kelompok intervensi adalah mean 1,83 dengan standar

Deviasi 0,389 di mana nilai mual dan muntah sebelum di berikan

perlakuan adalah sebanyak 10 responden dan skor nilai terendah

sebanyak 2 responden.

2. Setelah di berikan peralkuan menunjukkan bahwa nilai rata-rata

Responden pada kelompok intervensi sebelum adalah mean 1,42 dengan

standar Deviasi 0,515 , di mana pada responden yang sudah tidak mual

dan muntah sebanyak 7 orang, dan yang masih mengalami mual dan

muntah sebanyak 5 orang.

Page 69: SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN INHALASI AROMATERAPI …

55

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh maka dapat diberikan

saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi Peneliti

Mengingat keterbatasan penelitian ini maka bagi peneliti selanjutnya yang

ingin mengembangkan penelitian ini dapat menggunakan teknik

probability sampling, meningkatkan besar sampel dan populasi

2. Bagi Institusi

Dapat di publikasikan secara luas kepada pihak akademis sehingga

penelitian ini dapat di jadikan sebagai sumber referensi dan dapat di

jadikan sebagai terapi komplementer.

3. Bagi tempat penelitian

Dapat di jadikan sebagai masukan bagi Puskesmas Kassi-Kassi, bahwa

aromaterapi lemon dapat dijadikan sebagai SOP dalam asuhan

keperawatan secara komperehensif untuk menurunkan mual dan muntah

pada ibu hamil trimester 1.

4. Bagi Responden

Mempertimbangkan manfaat yang diperoleh ibu hamil pada penelitian ini,

hendaknya ibu yang mengalami emesis gravidarum bisa belajar

melaksanakan pada praktisi kesehatan maupun bidan yang terlatih

sehingga ibu hamil dapat menerapkan pada saat mengalami rasa tidak

nyaman yang disebabkan oleh mual dan muntah

Page 70: SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN INHALASI AROMATERAPI …

DAFTAR PUSTAKA

Budijanto, D. Sutarjo, U. S, Kurniawan, R & Kurniasih, N dkk (2018). 2017 Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik indonesia

Budijanto, D. Sutarjo, U. S, Kurniawan, R & Kurniasih, N dkk (2018). 2016

Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik indonesia

Hastono, S. P. (2016). Analisis Data Pada Bidang Kesehatan. Jakarta : Rajawali Pers.

Hidayat, A. A. (2012). Riset Keperawatan Dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta:

Salemba Medika.

Kumalasari, I. (2015). Panduan Praktik Laboratorium dan Klinik Perawatan

Antenatal, Intranatal, Postnatal, Bayi Baru Lahir, dan Kontrasepsi. Jakarta: Salemba Medika.

Maternity, D., Ariska, P., & Sari, D. Y. (2017). Inhalasi Lemon Mengurangi Mual Muntah Pada Ibu Hamil Trimester Satu. https://e-

journal.ibi.or.id/index.php/jib/article/view/39. diakses pada 16 November 2018.

Muchtaridi, & Moelyono. (2015). Aroma Terapi ; Tinjauan Aspek Kimia Medisinal. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Nursalam. (2017). Metodoligi Penelitian Ilmu Keperawatan : Pendekatan Praktis. jakarta: salemba medika.

Prodi S1 Keperawatan STIKES PANAKKUKANG MAKASSAR (2017)

Pedoman Penyusunan Tugas Akhir (Proposal dan Skripsi) Makassar:

STIKES PANAKKUKANG MAKASSAR

Primadi, O, Sutarjo, U. S, Yudianto & Pangribowo, S dkk (2015). 2014 Profil Kesehatan Indonesi. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia

Rahmawati, T. (2012). Dasar-Dasar Kebidanan. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.

Page 71: SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN INHALASI AROMATERAPI …

S, D. A. (2018). Efektifitas Accupresure Pericardium Dan Inhalasi Aromaterapi

Lemon Terhadap Frekuensi Mual Dan Muntah Pada Ibu Hamil Dengan Hiperemesis Gravidarum Di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Pati Kab

50 Kota Tahun 2018. http://jurnal.umbs.ac.id/index.php/menarailmu/article/viewFile/864/775. diakses pada 16 November 2018.

Siswanto, Susila, & Suryanto. (2015). Metodologi Penelitian Kesehatan Dan

Kedokteran . Yogyakarta: Gava Media. Sujarweri, V. W. (2014). Metodologi Penelitian Keperawatan. yogyakarta: gava

media.

Sukarni, I., & P, W. (2013). Keperawatan Maternitas. Yogyakarta: Nuha Medika.

Syamsi, R. M., & Kapoh, R. P. (2009). Obstertri & Ginekologi: Panduan Praktik,

Ed. 2. Jakarta: Buku kedokteran EGC.

Page 72: SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN INHALASI AROMATERAPI …

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PEMBERIAN INHALASI AROMATERAPI LEMON

Pengertian Aromaterapi lemon merupakan sebuah metode

penyembuhan nyeri dengan menggunakan minyak

esensial kepada responden yang mengalami emesis

gravidarum

Tujuan Sebagai acuan untuk pemberian Aromaterapi lemon

pada responden yang mengalami mual muntah atau

emesis gravidarum

Indikasi Ibu hamil trimester 1 yang mengalami mual muntah

Persiapan Alat dan Bahan :

Tissue / Sapu tangan

Larutan Aromaterapi Lemon

Prosedur Pelaksanaan A. Tahap Pra Interaksi

1. Menyiapkan SOP yang akan di gunakan

2. Melihat data-data atau riwayat ibu hamil

trimester 1 yang mengalami mual muntah

3. Mengkaji kesiapan ibu

B. Tahap Orientasi

1. Memberikan salam dan memperkenalkan diri

2. Menanyakan Identitas pasien dan

menyampaikan kontrak waktu

3. Menjelaskan tujuan dan prosedur

4. Menanyakan Persetujuan dan kesiapan klien

C. Tahap Kerja

1. Cuci tangan.

2. Menjaga privasi pasien

3. Posisikan responden agar rileks (duduk atau

tidur).

4. Meneteskan 2-3 tetes aromaterapi ke sapu

tangan

5. Anjurkan Pasien mengirup aromaterapi pada

sapu tangan selama 5-10 detik dan lakukan 3

x sehari atau selama ibu mengalami mual dan

muntah dalam 2 hari

D. Tahap Terminasi 1. Mengevaluasi keadaan pasien

2. Menganjurkan Pasien untuk bertanya

3. Merapikan alat

4. Mencuci tangan

Page 73: SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN INHALASI AROMATERAPI …

LEMBAR KUESIONER

MUAL MUNTAH PADA IBU HAMIL TRIMESTER 1

A. Identitas Responden

Nama Responden :

Umur :

Pendidikan terakhir :

Pekerjaan :

Alamat :

Keterangan :

Beri tanda Ceklist (√)pada kolom YA apa bila dirasakan dan

Tanda ceklist (√)pada kolom Tidak apabila tidak di rasakan

Keterangan :

2 = YA

1 = Tidak

NO PERTANYAAN YA TIDAK SKOR

1 Apakah Ibu mengalami muntah terus menerus

selama 12 jam terakhir?

2 Pada 12 jam terakhir ibu muntah sebanyak 1-5

kali atau lebih ?

3 Dalam 12 jam terakhir , dari muntah-muntah

yang ibu alami, ibu merasakan tidak nyaman ?

4 Dalam 12 jam terakhir, ibu merasa ingin muntah

namun tidak mengeluarkan apapun

5 Apakah ibu merasa lemas ?

7 Apakah Ibu merasa tidak ada nafsu makan ?

Page 74: SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN INHALASI AROMATERAPI …

8

Apakah saat mual muntah ibu merasa dehidrasi

?

9 Saat ibu mencium aroma yang menyengat

seperti parfum, makanan apakah merasa mual ?

10 Apakah ibu merasakan nyeri pada epigastrium

(Ulu hati)?

11 Apakah ibu mengalami mual muntah pada saat

pagi hari ?

Page 75: SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN INHALASI AROMATERAPI …
Page 76: SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN INHALASI AROMATERAPI …
Page 77: SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN INHALASI AROMATERAPI …
Page 78: SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN INHALASI AROMATERAPI …
Page 79: SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN INHALASI AROMATERAPI …
Page 80: SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN INHALASI AROMATERAPI …

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Penulis

Nama : Santriwati

Tempat Tanggal Lahir : Maros, 12 Januari 1997

Suku Bangsa : Bugis/Indonesia

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Email : [email protected]

B. Riwayat Pendidikan

1. SDN 195 INPRES SABILA ( 2002-2008)

2. SMP NEGERI 8 MALLAWA (2008-2011)

3. SMA NEGERI 7 MALLAWA MAROS (2011-2014)

4. UPTD AKPER ANGING MAMMIRI PROVINSI SULAWESI-

SELATAN MAKASSAR (2014-2017)