SKRIPSI PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP TINGKAT ...
Transcript of SKRIPSI PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP TINGKAT ...
SKRIPSI
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP TINGKAT
KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN
TOYOTA KALLA CAB.ALAUDDIN
MAKASSAR
M U S T A I N A
10572 03313 11
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2017
i
SKRIPSI
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP TINGKAT
KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN
TOYOTA KALLA CAB. ALAUDDIN
MAKASSAR
M U S T A I N A
10572 03313 11
Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Ekonomi Pada Jurusan Manajemen
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2016
xi
ABSTRAK
M U S T A I N A, Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Tingkat Kepuasan Kerja
Pada Karyawan PT. Hadji Kalla Makassar (dibimbing oleh Bapak Moh Aris Pasigai dan
Bapak Muhiddin Daweng). Dengan adanya perusahaan bermunculan di Indonesia baik
perusahaan besar maupun perusahaan kecil maka perusahaan akan semakin
membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas untuk mencapai tujuan perusahaan.
Untuk itu pihak perusahaan perlu memberikan perhatian khusus terhadap aspek sumber
daya manusia tersebut. Maka dibutuhkan kejelian pihak perusahaan. Untuk selalu
mengembangkan dan member inovasi baru dalam pengembangan sumber daya manusia.
Penelitian ini bertujuan (1) untuk mengetahui, adanya pengaruh gaya
kepemimpinan demokratik, paternalistic, kharismatik, laissez faire, dan otokratik
terhadap tingkat kepuasan kerja karyawan pada PT. Toyota Kalla Makassar (2) untuk
mengetahui variable-variabel mana saja yang dominan berpengaruh terhadap gaya
kepemimpinan yang dipakai pada PT. Toyota Kalla Makassar. Model penelitian ini
menggunakan data yang diperoleh dari PT. Toyota Kalla Cabang Alauddin Makassar.
Penelitian ini menggunakan metode penarikan sampel, yang digunakan adalah
Sample Random Sampling, data dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan
Analisis Regresi Berganda, R-Square, Uji F, dan Uji T.
Berdasarkan hasil regresi berganda dari table di atas menunjukkan F hitung
sebesar 48.657 , sedangkan hasil Ttabel pada table distribusi pada tingkat kesalahan 5%
adalah sebesar 2,30. Hal ini berarti Fhitung > Ftabel (48,657 > 2,30). Perhitungan tersebut
menunjukkan bahwa Gaya Kepemimpinan yang terdiri dari demokratik, paternalistic,
kharismatik, laissez faire, otokratik secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang
positif dan signifikan terhadap variable kepuasan kerja. Maka penulis menyimpulkan
hipotesis penelitian ini yang menyatakan gaya kepemimpinan mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap kepuasan kerja pada PT. Toyota Kalla Makassar dapat diterima.
Kata kunci : Gaya Kepemimpinan
iv
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirahim….
Assalamu alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillah…..Alhamdulillah….Alhamdulillah
Puji dan syukur penulis haturkan keHaribaan Allah SWT seru sekalian alam Sang
Pencipta alam semesta, bumi beserta isinya. Tak lupa pula salam dan shalawat penulis
panjatkan kepada kekasih Allah SWT, Nabi besar baginda Rasulullah Muhammad SAW.
Perjuangan keras mematahkan mitos dan persepsi telah penulis arungi dengan
pedoman alam bawah sadar, segala daya upaya penulis telah lakukan dengan kekuatan
cinta dan kasih sayang.
Diatas kertas putih ini, penulis dengan ketulusan mentari dan kerendahan
rembulan ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sejujurnya kepada :
1. Allah SWT, ampuni hamba-MU ini yang terlalu sering melupakan-MU, begitu
banyak hal yang Engkau curahkan tapi hamba-MU ini terkadang silap akan hal
itu, maafkanku…….yaaaa Allah.
2. Rasulullah Muhammad SAW, sang inspirator, motivator, dan panutan tiada
banding.
3. Kedua Orang tua penulis, Ayahanda tercinta KISMAN dan Ibunda tercinta
NURAENI, penulis bangga dan beruntung menjadi anak kalian………..aku cinta
kalian sampai kapanpun.
4. Saudara(i) yang tercinta dan tersayang Nurhilalia, Wahyudin, Ihwandi,
Wahdania, Amoi dan Atul.
5. Kepada Kakek/Nenek, Om/ Tante, Sepupu, Ponakan dan semua keluarga penulis,
hidup itu indah meski tak selalu hitam dan putih.
6. Dr. H. Abd. Rahman Rahim, SE.,MM, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah
Makassar.
v
7. Bapak Moh.Aris Pasigai, SE.,MM., selaku pembimbing pertama dan Bapak Drs.
H. Muhiddin Daweng, selaku pembimbing kedua, entah apa yang pantas penulis
balaskan…terimah kasih tak terhingga.
8. Bapak Ismail Rasulong,SE,MM selaku Dekan Fak Ekonomi, Bapak Moh.Aris
Pasigai, SE.,MM.,selaku Ketua Jurusan Manajemen serta seluruh dosen dan staff
Fakultas ekonomi (Bu Edha dan Bu Lia) .
9. Segenap Pimpinan dan karyawan di PT. Toyota Kalla Cabang Alauddin
Makassar atas bantuannya selama ini.
10. Teman, Senior (Angktn ‘09,’010) , Sahabat, Saudara penulis entah apa yang bisa
penulis balaskan…tengyuu 4 everything….dan adeq-adeq angktn 2012, 2013,
dan 2014 (Manajemen dan Akuntansi)….makasih brother and sista.
11. Sahabat-sahabat seperjuangan dan sepenanggungan di HMJ Manajemen Periode
2010-2011 (sudah banyak peristiwa yang kita lalui bersama).
12. Sahabat-sahabat Manajemen 7 ’011 sekaligus keluarga keduaku yaitu teman
seperjuanganku dalam menimbah ilmu di daerah rantau.
13. Dan seluruh sahabat-sahabat yang tak sempat tertulis namanya diatas kertas
ini….(terima kasih atas doanya).
Penulis sadar bahwa karya ini masih jauh dari kesempurnaan, segala masukan
berupa saran dan kritik sangat penulis hargai, semoga Allah SWT senantiasa memberikan
kemudahan Amin ya Rabb.
Wallahul Muafieq Ila Aqwamit Tarieq….
Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh…..
Makassar, 26 Desember 2016
Penulis
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iv
DAFTAR ISI .................................................................................................. vii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... x
ABSTRAK ...................................................................................................... xi
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ..................................... 4
D. Sistematika Penulisan .................................................................... 5
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Manajemen dan MSDM ................................................ 7
B. Pengertian Kepemimpinan .............................................................. 8
C. Tipologi Penelitian .......................................................................... 11
D. Kepuasan Kerja ............................................................................... 14
E. Aspek-Aspek Kepuasan Kerja ......................................................... 14
F. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja ..................... 15
G. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja ............ 17
viii
H. Model Penelitian ............................................................................. 18
I. Kerangka Pikir .................................................................................. 19
J. Hipotesis ........................................................................................... 20
BAB III METODE PENELITIAN
A. Daerah dan Waktu Penelitian .......................................................... 21
B. Metode Pengumpulan Data ............................................................. 21
C. Populasi dan Sampel ....................................................................... 22
D. Jenis dan Sumber Data .................................................................... 22
E. Metode Penarikan Sampel ............................................................... 23
F. Metode Analisis ............................................................................... 24
G. Pengujian Hipotesis ......................................................................... 25
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Gambaran Umum Perusahaan ........................................................ 31
B. Visi dan Misi Perusahaan ............................................................... 33
C. Struktur Organisasi......................................................................... 34
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Hasil ................................................................................. 41
B. Hasil Uji Validitas dan Realibilitas ................................................ 43
C. Deskripsi Variabel Gaya Kepemimpinan....................................... 45
D. Deskripsi Variabel Kepuasan Kerja ............................................... 57
E. Model Persamaan Regresi .............................................................. 60
ix
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .................................................................................... 67
B. Saran ............................................................................................... 67
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 69
LAMPIRAN .................................................................................................... 70
x
DAFTAR TABEL
Tabel 5.1. Karakterisitik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 41
Tabel 5.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia 42
Tabel 5.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Posisi/Jabatan 43
Tabel 5.4. Rangkuman Hasil uji Validitas Pada seluruh Item Pertanyaan 44
Tabel 5.5. Tanggapan Responden Terhadap Variabel Demokratik 45
Tabel 5.6. Tanggapan Responden Terhadap Variabel Paternalistik 49
Tabel 5.7. Tanggapan Responden Terhadap Variabel Kharismatik 50
Tabel 5.8. Tanggapan Responden Terhadap Variabel Laissez Faire 54
Tabel 5.9. Tanggapan Responden Terhadap Variabel Otokratik 55
Tabel 5.10. Tanggapan Responden Terhadap Variabel Kepuasan Kerja 57
Tabel 5.11. Hasil Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan
Kerja Pada PT. Toyota Kalla. 60
Tabel 5.12. Koefisien Determinasi 62
Tabel 5.13. Tabel Anova 63
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Secara umum pengoperasian setiap perusahaan dilandasi oleh tujuan
menjamin kelangsungan melalui pertumbuhan dan profitabilitas, sehingga dengan
tujuan tersebut dituntut kemampuan seorang pemimpin dalam menjaga kestabilan
kinerja karyawannya agar tercipta suasana kondusif antara bawahan dan
pemimpinnya. Merupakan suatu kenyataan kehidupan organisasional bahwa
pemimpin memainkan peranan yang sangat penting, bahkan dapat dikatakan amat
menentukan, dalam usaha pencapaian tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Fungsi kepemimpinan itu sendiri sesungguhnya merupakan salah satu diantara
peranan manajer dalam rangka untuk mengajak atau menghimbau semua bawahan
atau pengikut, agar dengan penuh kemauan memberikan pengabdian dalam
mencapai tujuan organisasi, sesuai dengan kemampuan para bawahan itu secara
maksimal.
Memang benar bahwa pemimpin, baik secara individual maupun secara
kelompok, tidak mungkin dapat bekerja secara sendirian. Pemimpin
membutuhkan sekelompok orang lain yang dengan istilah populer dikenal sebagai
bawahan, yang digerakkan sedemikian rupa sehingga para bawahan itu
memberikan pengabdian dan sumbangsihnya kepada organisasi, terutama dalam
cara bekerja yang efisien, efektif, ekonomis dan produktif. Para pemimpin itu juga
memerlukan sarana dan prasarana lainnya. Jadi jelaslah bahwa kepemimpinan
2
yang efektif adalah kepemimpinan yang mampu menumbuhkan, memelihara dan
mengembangkan usaha dan iklim yang kooperatif dalam kehidupan
organisasional.
Kepemimpinan merupakan kekuatan utama dibalik suskesnya organisasi,
dan bahwa untuk menciptakan organisasi yang langgeng diperlukan
kepemimpinan untuk menolong organisasi. Mereka yang menjadi pemimpin
tersebut adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan dan kecakapan untuk
mempengaruhi dan mengajak, mengumpulkan dan menggerakkan orang lain
untuk melaksanakan kegiatan yang ada dalam organisasi. Dan orang yang dapat
melakukan semua hal tersebut hanyalah seorang pemimpin yang efektif.
Kepemimpinan efektif tidak hanya dijelaskan oleh jumlah kekuasaan yang
dimiliki dan bagaimana menggunakannya, tetapi juga ditunjukkan oleh perhatian
pemimpin terhadap kesejahteraan bawahan, membuat bawahan dapat dengan
mudah menafsirkan dan menjalankan tugas dan semua kebijakan-kebijakan
perusahaan secara baik.
Kepemimpinan memiliki peranan memberikan atau menyajikan berbagai
pengertian mengenai hal-hal yang berkaitan dengan masalah-masalah
kepemimpinan, memberikan berbagai macam penafsiran serta pendekatan
terhadap permasalahan yang berkaitan dengan kepemimpinan, memberikan
pengaruhnya dalam menggunakan berbagai cara dan pendekatan dalam usaha ikut
serta menyelesaikan atau memecahkan berbagai persoalan yang timbul dan
berkaitan dengan ruang lingkup kepemimpinan.
3
Suatu hal yang tidak mungkin, apabila membicarakan kepemimpinan tanpa
menyinggung uraian tentang kewibawaan pemimpin. Seorang pemimpin akan
kehilangan fungsinya, apabila tidak didukung dengan kewibawaan. Bahkan
bebagai kegagalan kepemimpinan dalam menggerakkan, dan mengarahkan
bawahan antara lain disebabkan karena kurang atau tidak adanya faktor
kewibawaan. Tidak kalah pentingnya faktor pentingnya faktor penentu
keberhasilan seorang pemimpin yang lain, ialah gaya kepemimpinan. Maksudnya
bagaimana cara seorang pemimpin menciptakan interaksi kerja sama kelompok
dalam mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan, mendorong timbulnya
kesadaran dan tanggung jawab kelompok dalam pelaksanaan tugas.
Setiap karyawan tentunya memiliki standar kepuasan yang berbeda satu sama
lain, hal ini disebabkan terdapatnya perbedaan keinginan dan kebutuhan dari
setiap manusia. Perasaan puas ini mengalami pergerakan dari satu titik ke titik
kepuasan lainnya. Hal itu dapat menjadikan manusia untuk terus meningkatkan
kreatifitas dan kemampuannya untuk mencapai kesempurnaan dalam
mengaktualisasikan keinginannya. Seorang karyawan yang cepat merasa puas atau
hasil yang dicapainya akan berakibat pada mundurnya tingkat kreatifitas
karyawan tersebut. Sedangkan karyawan yang tidak cepat merasa puas akan hasil
yang dicapainya akan terus berusaha memperbaiki diri.
Secara teoritis, gaya kepemimpinan merupakan suatu hal yang sangat penting
dalam meningkatkan kepuasan kerja karyawan. Namun secara empiris dan factual
belum tentu hal ini berlaku di semua organisasi perusahaan. Fenomena yang
terjadi diperusahaan PT. Hadji Kalla menunjukkan karyawan sangat disiplin
4
terhadap aturan yang berlaku. Dimana Blau (dalam panggabean 2004 : 129)
mengemukakan bahwa kepuasan kerja adalah kepuasan setiap perlakuan yang
mereka terima ditempat kerja, termasuk kepuasan terhadap evaluasi pekerjaan,
seleksi, pemberian fasilitas dan tunjangan (benefits), insentif atau pemberhentian.
Namun berbicara lingkungan perusahaan, perasaan-perasaan positif antara
karyawan, dan antara karyawan dengan pemimpinnya. Dengan adanya fenomena
tersebut maka penulis tertarik untuk meneliti pengaruh gaya kepemimpinan
dengan tingkat kepuasan kerja karyawan pada PT. Toyota Kalla Makassar.
Apakah gaya kepemimpinan yang dipakai oleh pemimpin PT. Toyota Kalla
Makassar mampu untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawannya.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah dipaparkan, maka penulis membuat sebuah
rumusan masalah yaitu apakah gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap tingkat
kepuasan kerja karyawan pada PT. Toyota Kalla Makassar?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui pengaruh gaya
kepemimpinan terdiri dari tipe Demokratik, tipe paternalistic, tipe
kharismatik, tipe laisses faire, dan tipe otokratik terhadap tingkat
kepuasan karyaawan pada PT. Toyota Kalla Makassar.
b. Untuk menganalisis gaya kepemimpinan yang dominan berpengaruh
terhadap tingkat kepuasan karyawan pada PT. Toyota Kalla Makassar.
5
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penulisan ini adalah:
a. Dapat memberikan informasi yang berguna bagi institusi yang
bersangkutan, tentang pengaruh gaya kepemimpinan terhadap
peningkatan kepuasan kerja di lingkup SDM.
b. Sebagai wahana perbandingan teori yang diperoleh selama ini dengan
kegiatan yang sebenarnya, khususnya pada PT. Toyota Kalla
Makassar.
c. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar
bagi pihak yang ingin mengkaji permasalahan serupa.
D. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan dalam memahami isi penulisan ini, maka pembahasan
akan diuraikan dalam beberapa bab, dengan sistematika sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN, yang berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan
dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS, yang
memuat teori-teori yang menjadi landasan dalam menganalisis masalah yang telah
dikemukakan, kerangka pikir dan hipotesis.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN, yang mencakup tentang daerah
penelitian, metode pengumpulan data, jenis dan sumber data, populasi dan
sampel, serta metode analisis.
6
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN, menguraikan sejarah singkat
perusahaan, atau gambaran umum perusahaan, visi dan misi perusahaan, struktur
organisasi, serta uraian tugas.
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN, memuat mengenai
pembahasan dari masalah-masalah pokok yang telah diajukan sebagai dasar bagi
pembuktian hipotesis yang dikemukakan.
BAB VI PENUTUP, berisi kesimpulan dan saran-saran.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Manajemen Dan Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen menurut James A.f stoner (1994:7) Manajemen adalah proses
merencanakan mengorganisasikan, memimpin dan mengendalikan pekerjaan anggota
organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai sasaran
organisasi yang sudah ditetapkan.
Menurut Hasibuan (2006:1) mengemukakan bahwa: Manajemen adalah ilmu
dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumjer
lainnya secara efektif dan efesien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Proses perencanaan, pengorganisasian, pemimpin dan pengendalian upaya
anggota organisasi dan proses penggunaan semua lain-lain sumber daya organisasi
untuk tercapainya tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Manajemen SDM dapat
diartikan sebagai suatu kegiatan merencanakan, mengarahkan, dan
mengkoordinasikan semua pekerjaan yang menyangkut pegawai, mencari pegawai,
melatih atau mengorganisasi dan melayani mereka. Tujuan manajemen SDM ini ialah
untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien dan memungkinkan pegawai
menggunakan segala kemampuannya, minatnya, dan kesempatan untuk bekerja
sebaik mungkin. Hal ini menjadi tanggung jawab dari para atasan dari berbagai
lapangan operasi bisnis.
8
Manajemen SDM sering juga disebut dengan manajemen personalia yaitu
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan kegiatan-kegiatan,
pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan
dan pelepasan sumber daya manusia agar tercapai tujuan organisasi dan masyarakat.
B. Pengertian Kepemimpinan
Koonntz, O’Doonell, dan Weihrich (1993:147) menyatakan, Kepemimpinan
sebagai pengaruh, seni, atau proses mempengaruhi orang-orang sehingga mereka
akan berusaha mencapai tujuan keiompok dengan kemauan dan antusias. Konsep ini
dapat dimekarkan sehingga tidak hanya kemauan untuk bekerja tetapi juga kemauan
bekerja dengan semangat dan keyakinan.
Atas dasar defenisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa seseorang pemimpin
adalah seorang yang mampu mempengaruhi dan menggerakkan orang lain untuk
mencapai suatu tujuan tertentu. kepemimpinan manajerial dapat didefinisikan sebagi
suatu proses pengarahan dan pemberian pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari
kelompok anggota yang saling berhubungan tugasnya. Sedangkan kepemimpinan
adalah suatu proses yang mengarahkan dan mempengaruhi serta melibatkan orang
lain atau suatu kelompok orang untuk mencapai tujuan seseorang ataupun suatu
tujuan kelompok dalam suatu situasi tertentu. Kepemimpinan akan terjadi jika
didalamnya terdapat dua unsur yaitu pihak yang menggerakkan atau pemimpin dan
pihak yang digerakkan atau bawahan
9
1. Kepemimpinan Berdasarkan Teori Sifat
Teori ini menekankan pada kepercayaan bahwa para pemimpin memiliki
ciri- ciri atau sifat-sifat tertentu yang menyebabkan mereka dapat memimpin para
pengikutnya. Berbagai studi perbandingan sifat — sifat pemimpin dan bukan
pemimpin sering menemukan bahwa pemimpin cenderung lebih tinggi,
mempunyai tingkat kecerdasan lebih tinggi, lebih ramah, dan lebih percaya diri
dari pada yang lain dan mempunyai kebutuhan akan kekuasaan lebih besar.
Sehingga timbul anggapan para peneliti sifat-sifat kepemimpinan bahwa
pemimpinan dilahirkan, bukan dibuat, atau seseorang itu dilahirkan membawa atau
tidak membawa sifat-sifat yang diperlukan seorang pemimpin.
2. Kepemimpinan Berdasarkan Teori Perilaku
Pendekatan dengan teori perilaku didasarkan pada pemikiran bahwa
terjadinya keberhasilan atau suatu kegagalan pemimpin ditentukan oleh gaya
bersikap dan bertindak pemimpin yang bersangkutan. Jika pendekatan perilaku
berhasil mengidentifikasi perilaku-perilaku tertentu yang diperagakan oleh
seseorang pemimpin berarti dapat melatih seorang menjadi pemimpin.
3. Kepemimpinan Berdasarkan Teori Situasional
Pendekatan teori situasional ini menyatakan bahwa efektifnya suatu
kepemimpinan itu sangat dipengaruhi oleh situasi organisasi. Studi ini sangat
menekankan pada pentingnya seorang pemimpin untuk mengetahui kondisi atau
10
situasi organisasi yang sedang dihadapinya. Seberapa cepat seorang pemimpin
untuk mampu mengenal dan memahami situasi yang sedang dihadapinya serta
seberapa tanggap dia dalam menentukan model kepemimpinan yang akan
dipakainya untuk situasi tertentu tersebut.
Evans dalam Stoner (1994:174) mengatakan bahwa yang paling penting
adalah kemampuan manajer untuk memberikan imbalan dan menjelaskan apa
yang harus dilakukan oleh bawahan untuk memperolehnya. Dengan demikian,
manajer menentukan ketersediaan sasaran (imbalan) dan jalur untuk
mendapatkannya. Menurutnya, gaya kepemimpinan manajer mempengaruhi
imbalan yang tersedia bagi karyawan, juga persepsi karyawan mengenai jalur
untuk memperolehnya.
Teori ini menekankan bahwa seorang pemimpin yang efektif adalah
pemimpin yang mampu menunjukkan jalan yang dapat ditempuh oleh para
bawahannya sehingga gerak maju menunjukkan jalan yang dapat ditempuh oleh
para bawahannya sehingga gerak maju dan posisi sekarang ke posisi yang
diinginkan di masa yang akan datang dapat berlangsung dengan mulus. Mulus
dalam arti bahwa para bawahan tersebut tidak menghadapi terlalu banyak
rintangan dan hambatan. Kalaupun timbul rintangan dan hambatan, mereka telah
dilengkapi dengan kemampuan untuk meniadakan atau menyingkirkan dan selalu
meminta bantuan atasannya apabila kemampuan yang dimilikinya dirasakan
tidak memadai.
11
Gibson (1999:33) mengatakan karya awal jalur sasaran mengarah pada
pengembangan suatu teori yang rumit, yang melibatkan empat perilaku
pemimpin yang spesifik dan tiga sifat bawahan:
Empat perilaku pemimpin yang dimaksud, adalah:
a. Direktif (cenderung membiarkan bawahan mengetahui apa yang diharapkan
dari mereka);
b. Suportif (memperlakukan bawahan dengan derajat yang sama);
c. Partisipatif (meminta pendapat bawahan dan mempertimbangkan saran dan
ide mereka sebelum mencapai suatu keputusan);
d. Pencapaian Prestasi (menetapkan tujuan-tujuan yang menantang,
mengharapkan bawahan untuk memberikan prestasinya pada tingkat paling
tinggi, dan secara terus menerus melakukan perbaikan prestasi).
Dan tiga sikap bawahan yaitu:
a. Kepuasan kerja
b. Penerimaan terhadap pemimpin
c. Pengharapan mengenai hubungan usaha - prestasi - penghargaan.
C. Tipologi Kepemimpinan
Penilaian tentang tepat tidaknya suatu gaya kepemimpinan yang diterapkan
pemimpin dalam proses mempengaruhi dan menggerakkan bawahan, pada hakikatnya
tidak dapat dinilai oleh dirinya sendiri sebagai pemimpin, melainkan hanya dapat
12
dinilai oleh karyawan yang menjadi bawahannya. Sebab bawahanlah yang secara
langsung melihat dan merasakan perilaku atau gaya kepemimpinan.
Siagian (2004:27) membedakan tipologi kepemimpinan kedalam lima macam,
yaitu:
1. Tipe Yang Demokratik
Pemimpin yang demokratik biasanya memandang peranannya selaku
koordinator dan integrator dari berbagai unsur dan komponen organisasi sehingga
bergerak sebagai sesuatu totalitas. Karena itu pendekatannya dalam menjalankan
fungsi-fungsi kepemimpinannya adalah pendekatan yang holistic dan integralistik.
Seorang pemimpin yang demokratik biasanya menyadari bahwa mau tidak mau
organisasi harus disusun sedemikian rupa sehingga menggambarkan secara jelas
aneka ragam tugas dan kegiatan yang tidak bisa tidak harus dilaksanakan demi
tercapainya tujuan dan berbagai sasaran organisasi.
2. Tipe Paternalistic
Tipe pemimpin paternalistic banyak terdapat dilingkungan masyarakat yang
bersifat tradisional, umumnya di masyarakat yang agraris. Salah satu ciri
masyarakat tradisional demikian ialah rasa hormat yang tinggi yang ditujukan oleh
para anggota masyarakat kepada orang tua atau yang dituakan. Orang tua atau
orang yang dituakan tersebut dihormati terutama karena orang-orang demikian
biasanya memproyeksikan sifat-sifat dan gaya hidup yang pantas dijadikan teladan
atau panutan oleh para anggota masyarkat lainnya.
13
3. Tipe yang Kharismatik
Tidak banyak hal yang dapat disimak dan literature yang ada tentang
kepemimpinan yang kharismatik. Karakteristiknya yang khas yaitu daya tariknya
yang sangat memikat sehingga mampu memperoleh yang jumlahnya kadang-
kadang sangat besar, seorang pemimpin yang kharismatik adalah seorang yang
dikagumi oleh banyak pengikut meskipun para pengikut tersebut tidak selalu dapat
menjelaskan secara konkrit mengapa orang tertentu itu dikagumi.
4. Tipe yang laissez faire
Persepsi seseorang pemimpin yang laissez faire tentang peranan sebagai
seorang pemimpin berkisar pada perdagangan bahwa pada umumnya organisasi
akan berjalan lancar dengan sendirinya karena para anggota organisasi terdiri dan
orang-orang yang sudah dewasa yang mengetahui apa yang menjadi tujuan
organisasi, sasaran-sasaran apa yang dicapai, tugas apa yang harus ditunaikan oleh
masing-masing anggota dan seorang pemimpin tidak perlu terlalu sering intervensi
dalam kehidupan organisasional.
5. Tipe yang Otokratik
Seorang pemimpin yang otokratik adalah seseorang yang sangat egois.
Egoismenya yang sangat besar akan mendorongnya memutarbalikkan kenyataan
yang sebenarnya sehingga sesuai dengan apa yang secara subyekif
diinterprestasikan sebagai kenyataan. Egonya yang sangat besar menumbuhkan
dan mengambangkan persepsinya bahwa tujuan organisasi identik dengan tujuan
14
pribadinya dan oleh karenanya organisasi diperlakukannya sebagai alat untuk
mencapai tujuan pribadi tersebut.
D. Kepuasan Kerja
Handoko (2000:193) menggambarkan kepuasan kerja atau job satisfaction
sebagai:
Suatu keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan
dengan mana para karyawan memandang pekerjaan mereka. Kepuasan kerja
mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaan mereka.
Departemen personalia atau manajemen SDM harus senantiasa memonitor
kepuasan kerja, karena hal itu mempengaruhi tingkat absensi, perputaran tenaga
kerja, semangat kerja, keluhan-keluhan, dan masalah-masalah personalia vital
lainnya.
E. Aspek-aspek Kepuasan Kerja
Berkaitan dengan aspek-aspek kepuasan kerja yang relevan, secara khusus,
Kreitner dan Kinicki (dalam pangabean 2004:129) mengemukakan Bahwa aspek-
aspek kepuasan kerja yang relevan terdiri atas kepuasan terhadap pekerjaan, gaji,
promosi, rekan kerja dan penyelia. Sementara itu, Blau (dalam pangabean 2004:129)
mengemukakan bahwa selain hal-hal tersebut diatas, kepuasan kerja juga relevan
terhadap penilaian presatasi. Ini berarti bahwa:
15
1. Kepuasan kerja adalah kepuasan terhadap setiap perlakuan yang mereka
terima ditempat kerja, termasuk kepuasan terhadap evaluasi pekerjaan,
seleksi, pemberian fasilitas dan tunjangan (benefits), insentif, atau
pemberhentian.
2. Kepuasan kerja bukan merupakan konsep yang berdimensi tunggal, melainkan
berdimensi jamak. Seseorang bisa saja merasa puas dengan dimensi yang satu,
namun tidak puas dengan dimensinya yang lain.
F. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan kerja
Dalam kaitannya dengan faktor-faktor penentu kepuasan kerja, beberapa
peneliti. Menurut Glison dan Durick ( dalam Pangabean 2004:129) mengemukakan
bahwa variabel-variabel tersebut dapat dikelompokkan ke dalam tiga kelompok, yaitu
karakteristik pekerjaan, karakteristik organisasi, dan karakteristik individu.
1. Karakteristik pekerjaan terdiri atas keanekaragaman keterampilan, identitas
tugas, keberartian tugas otonomi, dan umpan balik pekerjaan. Menurut
Hackman dan Oldham (dalam Pangabean 2004: 131) karakteristik pekerjaan
mempengaruhi tingkat motivasi , kinerja karyawan, kepuasan kerja, tingkat
absensi, dan tingkat perputaran kerja.
2. Karakteristik organisasi mencakup skala usaha, kompleksitas, formalisasi,
sentralisasi, jumlah anggota kelompok, anggaran anggota kelompok, lamanya
beroperasi, usia kelompok kerja, dan kepemimpinan.
16
3. Karakteristik individu terdiri atas jenis kelamin, tingkat pendidikan, usia, masa
kerja, status perkawinan, dan jumlah tanggungan.
Panggabean (2004:132) mengemukakan beberapa alat ukur yang dapat digunakan
untuk menilai tingkat kepuasan kerja, yaitu:
1. Job Descriptive Index, dikembangkan oleh Smith, Kendall, dan Hulin. Menilai
kepuasan kerja terhadap gaji, pekerjaan, promosi, supervisor, dan rekan
sekerja.
2. The Brayfield-Rothe Index, oleh Brayfield dan Rothe mengemukakan bahwa
usaha yang sistematis untuk mengembangkan indeks kepuasan kerja telah
dilakukan oleh Hoppock pada permulaan tahun 1930. Indeks itu terdiri dan
empat pertanyaan di mana masing-masing diminta untuk memilih 7 jawaban
dengan menggunakan skala interval dan yang paling sangat setuju (7) ke
jawaban yang paling sangat tidak setuju (1). Kemudian pertanyaan-pertanyaan
ini dikembangkan menjadi 18 pertanyaan.
3. The Minnesota Satisfaction Questionnaire, digunakan oleh Weiss, merupakan
skala rating untuk menilai kepuasan kerja dimana orang - orang menunjukkan
sejauh mana mereka puas terhadap beberapa aspek pekerjaan mereka.
4. Pay Satisfaction Questionnaire, oleh Heneman dan Schwab, merupakan
sebuah daftar pertanyaan yang ditujukan untuk menilai kepuasan kerja
terhadap beberapa aspek pembayaran.
5. Job Diagnostic Survey, dikembangkan oleh Hackman dan Oldman,
mengemukakan bahwa kepuasan kerja berkaitan dengan lima dimensi inti dan
17
karakteristik pekerjaan yaitu; keanekaragaaman keterampilan, identitas tugas,
keberartian tugas, otonomi, dan umpan balik.
Tingginya tingkat kepuasan kerja karyawan, pada kenyataannya tidaklah
berbanding lurus dengan meningkatnya produktivitas kerja. Demikian pula
sebaliknya, karyawan-karyawan yang mampu mengoptimalkan kemampuannya
dalam bekerja tidaklah berarti karyawan tersebut termasuk orang-orang yang puas
terhadap pekerjaannya. Banyak para manajer yang menginginkan para karyawannya
dapat merasakan kepuasan kerja, agar ada perasaan saling membutuhkan antara
organisasi dengan orang-orang yang berkecimpung di dalamnya serta akan
menimbulkan sense of belonging karyawan terhadap organisasi tempat mereka
bekerja.
G. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dengan Tingkat Kepuasan Kerja
Karyawan
Pada dasarya kepuasan kerja pada karyawan akan terjadi apabila terdapat
kesesuaian antara apa yang diinginkan karyawan dengan apa yang diperolehnya dan
perusahaan atau organisasi. Pemimpin adalah salah satu faktor yang memegang
peranan penting dalam hubungannya terhadap tingkat kepuasan kerja karyawan.
Pemimpin merupakan salah satu hal yang sering digunakan dalam mengukur
tingkat kepuasan kerja. Seperti dalam Job Descriptive Index, dikembangkan oleh
Smith, Kendall, dan Hulin yang dikutip Panggabean (2004:132) menilai tingkat
18
kepuasan kerja karyawan terhadap gaji, pekerjaan, promosi, supervisor, dan rekan
sekerja.
Pemimpin yang kurang memperhatikan para bawahannya akan menyebabkan
ketidakpuasan pekerjaan pada diri karyawan. Perasaan tertekan, kurang mandiri, dan
sikap acuh terhadap pekerjaan akan timbul, dan kemungkinan terburuk yang mungkin
terjadi adalah mobilisasi (tingkat keluar masuk, perpindahan, pengundurun diri, dan
pensiun dini) karyawan akan tinggi.
Hal yang sebaliknya terjadi pada pemimpin yang memberikan banyak
perhatian, dukungan, peranan yang lebih besar terhadap karyawan. Pemimpin seperti
ini akan memberikan rasa kepuasan tersendiri bagi bawahan, juga akan membuat
bawahan merasakan suatu kebebasan untuk mengeluarkan kreatifitas dan
kemampuannya sendiri dalam menyelesaikan pekerjaan.
H. Model Penelitian
Model dalam penelitian ini adalah
Gambar 2.5.
Model Penelitian
Sumber: Sugiyono (2005:8)
X1
X2
X3
X4
X5
Y
19
X merupakan variabel independen (bebas) yaitu gaya kepemimpinan meliputi Tipe
Yang Demokratik (Xl), Tipe yang Paternalistic (X2), Tipe yang Kharismatik (X3),
Tipe yang laissez faire (X4), Tipe yang Otokratik (X5), yang mempengaruhi variabel
Y yang merupakan variabel dependen (terikat) yaitu kepuasan kerja.
I. Kerangka Pikir
Tipe
Demokratik
(X1)
Tipe
Paternalistic
(X2)
Tipe
Kharismatik
(X3)
Tipe
Lissez
Faire (X4)
Tipe
Otokratik
(X5)
PT. Toyota Kalla Makassar
Gaya Kepemimpinan
Kepuasan Kerja
l. Karakteristik pekerjaan
2. Karakteristik organisasi
3. Karakteristik individu
20
J. Hipotesis
Berdasarkan dengan masalah pokok yang telah diuraikan beserta landasan teori,
maka hipotesis yang dikemukakan yaitu: “Bahwa terdapat pengaruh gaya
Kepemimpinan terhadap tingkat kepuasan kerja karyawan pada PT. Toyota kalla
Makassar.
21
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada PT. Toyata Kalla berlokasi di Jalan Sultan
Alauddin Makassar. Adapun target penelitian kurang lebih 1 bulan yaitu bulan
September 2016
B. Metode Pengumpulan Data
Metode Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah:
1. Penelitian Lapangan (Field Reserch) yaitu penelitian yang bertujuan untuk
memperoleh data yang berhubungan dengan penulisan ini. Untuk penelitian
lapangan ini penulis mengadakan:
a. Observasi
Observasi yaitu suatu cara memperoleh data dengan cara mengadakan
pengamatan langsung pada obyek yang bersangkutan.
b. Wawancara
Teknik wawancara yaitu suatu cara memperoleh data yang diperlukan
dengan menanyakan langsung, Kepala Bagian, dan sejumlah karyawan
yang berhubungan dengan penulisan ini.
22
2. Penelitian Pustaka (Library Research) yaitu penelitian yang dilakukan dengan
cara membaca buku-buku literatur, sebagai landasan teori yang ada kaitannya
dengan tujuan penelitian.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah sebahagian karyawan PT. Toyota Kalla
Makassar adalah sebesar 780.
2. Sampel
Dalam penelitian ini, pengambilan sampel yang dilakukan adalah
menggunakan metode Rumus Slovin yaitu :
D. Jenis dan Sumber Data
Jenis dan sumber data yang digunakan berdasarkan latar belakang dan batasan
masalah pada judul penulisan ini adalah:
1. Jenis Data
a. Data Kuantitatif, yaitu data yang diperoleh dan institusi yang berupa
angka-angka yang berhubungan dengan penulisan ini.
b. Data Kualitatif yaitu data yang tidak dapat dihitung atau berbentuk
informasi baik lisan maupun tulisan dan berupa angka-angka dan institusi
yang berperan sebagai pendukung data.
23
2. Sumber Data
a. Data Primer, yaitu data yang diperoleh dari institusi melalui wawancara
dan observasi langsung.
b. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh berupa informasi tertulis serta
dokumen-dokumen laporan dan catatan lain tentang institusi tersebut yang
erat hubungannya dengan masalah yang dibahas dalam penulisan ini.
E. Metode penarikan sampel
Sampel adalah bagian dari populasi. Pada umumnya kita tidak bisa
mengadakan penelitian kepada seluruh anggota dari suatu populasi karena terlalu
banyak. Apa yang kita bisa lakukan adalah mengambil beberapa representatif dan
suatu populasi kemudian diteliti. Representatif dari populasi inilah yang disebut
dengan sampel.
Dalam penelitian ini, pengambilan sampel yang dilakukan adalah
menggunakan metode rumus Slovin kepada karyawan yang PT. Toyota Kalla Cab.
Alauddin Makassar.
Dalam metode ini pengambilan sampel dilakukan secara random artinya,
semua populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel
yang selanjutnya dijadikan sebagai responden.
Untuk menentukan ukuran sampel maka digunakan rumus Slovin dalam
Husein Umar (2005:108) sebagai berikut:
24
n = N
1 + Ne2
Ket : n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
e = nilai kritis
Dalam penelitian ini jumlah populasi karyawan PT. Hadji Kalla dengan batas
kesalahan yang diinginkan adalah 10%, diketahui N = 780, dengan mengikuti
perhitungan di atas maka hasilnya adalah:
n = N
1 + Ne2
n = 780
1+780 (10%)2
n = 780
7.81
n = 99.8 (dibulatkan menjadi 100)
Berdasarkan perhitungan di atas dengan jumlah populasi sebesar 780
karyawan PT. Toyota Kalla, maka ukuran sampel yang diperoleh akan menjadi 100
orang responden.
F. Metode Analisis
Metode analisis yang digunakan dalam penulisan ini adalah regresi linear
berganda. Setelah data terkumpul kemudian ditabulasikan dalam tabel sesuai dengan
variabel yang hendak diukur. Setelah proses tabulasi, untuk mengetahui adanya
25
pengaruh antar variabel independen terhadap pengaruh dependen dilakukan uji
regresi berganda dengan menggunakan program SPSS 17.
Adapun metode analisis dengan regresi linier berganda yang dirumuskan
sebagai berikut:
Y = a + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5 + e
Keterangan:
Y = kepuasan kerja (variabel dependen)
a = Konstanta intersepsi
β = Koefisien regresi
X1 = Tipe Yang Demokratik
X2 = Tipe yang Paternalistic
X3 = Tipe yang Kharismatik
X4 = Tipe yang laissez faire
X5 = Tipe yang Otokratik
E = kesalahan observasi
G. Pengujian Hipotesis
a. Analisis Koefisien Determinasi (R2)
Berdasarkan hasil regresi berganda, maka selanjutnya dapat dianalisis
koefisien determinasinya (R2) yaitu koefisien determinasi parsial untuk mengukur
secara terpisah dampak variabel independen (X1, X2, X3, X4 ,dan X5) terhadap
26
variabel dependent (Y). Jika (R2) yang diperoleh mendekati 1 (satu) maka dapat
dikatakan semakin kuat model tersebut menerangkan variasi variabel bebas terhadap
variabel terikat. Sebaliknya, jika (R2) makin mendekati 0 (nol) maka semakin lemah
variasi variabel bebas terhadap variabel terikat.
b. Uji F (Uji Serempak)
Uji ini digunakan untuk mengetahui pengaruh secara bersama- sama variabel
bebas secara signifikan terhadap variabel terikat. Di mana F hitung > F tabel, maka H1
diterima atau ada pengaruh secara bersama-sama variabel bebas yang dapat
menerangkan variabel terikatnya secara serentak. Sebaliknya apabila F hitung < F Tabel,
maka Ho diterima akan tetapi secara bersama-sama variabel bebas tidak memiliki
pengaruh terhadap variabel terikat.
c. Uji T (Uji Parsial)
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel bebasnya
secara sendiri-sendiri berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikatnya.
Dengan ketentuan : Jika t hitung > t tabel maka dapat dikatakan signifikan yaitu terdapat
pengaruh antara variabel bebas yang diteliti dengan variabel terikatnya.
Sebaliknyajika t hitung <t tabel maka dapat dikatakan tidak signifikan.
27
b. Definisi Operasional
Untuk memudahkan pembahasan dalam penelitian ini, maka penulis
memberikan batasan definisi operasional dan beberapa variabel dalam penelitian
ini,yaitu:
1. Variabel terikat (dependent) dalam penelitian ini adalah tingkat kepuasan kerja
karyawan pada PT. Toyota Kalla (Y) adalah perasaan emosional yang
menyenangkan atau tidak menyenangkan bagaimana para karyawan memandang
pekerjaan mereka. Adapun variabel kepuasan kerja yaitu:
1) Karakteristik pekerjaan yaitu berkaitan dengan cara bagaimana karyawan
menilai tugas-tugas yang ada dalam pekerjaannya.
2) Karakteristik organisasi yaitu besar kecilnya organisasi mempengaruhi
kepuasan keija karyawan. semakin besar organisasi, kepuasan kerja karyawan
semakin menurun karena peranan semakin kecil dalam mewujudkan tujuan.
Pada organisasi yang kecil kepuasan kerja karyawan akan semakin besar
karena peranan mereka semakin besar dalam mewujudkan tujuan.
3) Karakteristik individu yaitu faktor-faktor yang diduga dapat membantu atau
menghalangi karyawan dalam pelaksanaan tugas-tugasnya.
2. Variabel bebas (independen) dalam penelitian ini adalah gaya kepemimpinan (X)
yaitu perilaku ataupun cara-cara yang digunakan oleh pemimpin pada perusahaan
PT. Toyota Kalla. Adapun variabel dan gaya kepemimpinan yaitu:
28
1. Tipe Yang Demokratik
Pemimpin yang demokratik biasanya memandang peranannya selaku
koordinator dan integrator dan berbagai unsur dan komponen organisasi sehingga
bergerak sebagai sesuatu totalitas. Karena itu pendekatannya dalam menjalankan
fungsi-fungsi kepemimpinannya adalah pendekatan yang holistic dan integralistik.
Seorang pemimpin yang demokratik biasanya menyadari bahwa mau tidak mau
organisasi harus disusun sedemikian rupa sehingga menggambarkan secara jelas
aneka ragam tugas dan kegiatan yang tidak bisa tidak harus dilaksanakan demi
tercapainya tujuan dan berbagai sasaran organisasi.
2. Tipe Paternalistic
Tipe pemimpin paternalistic banyak terdapat dilingkungan masyarakat yang
bersifat tradisional, umumnya di masyarakat yang agraris. Salah satu ciri masyarakat
tradisional demikian ialah rasa hormat yang tinggi yang ditujukan oleh para anggota
masyarakat kepada orang tua atau yang dituakan. Orang tua atau orang yang dituakan
tersebut dihormati terutama karena orang-orang demikian biasanya memproyeksikan
sifat-sifat dan gaya hidup yang pantas dijadikan teladan atau panutan oleh para
anggota masyarkat lainnya.
3. Tipe yang Kharismatik
Tidak banyak hal yang dapat disimak dan literature yang ada tentang
kepemimpinan yang kharismatik. Karakteristinya yang khas yaitu daya tariknya yang
sangat memikat sehingga mampu memperoleh yang jumlahnya kadang-kadang sangat
besar, seorang pemimpin yang kharismatik adalah seorang yang dikagurni oleh
29
banyak pengikut meskipun para pengikut tersebut tidak selalu dapat menjelaskan
secara konkret mengapa orang tertentu itu dikagumi.
4. Tipe yang laissez faire
Persepsi seseorang pemimpin yang laissez faire tentang peranan sebagai
seorang pemimpin berkisar pada perdagangan bahwa pada umunmya organisasi akan
berjalan lancar dengan sendirinya karena para anggota organisasi terdiri dan orang-
orang yang sudah dewasa yang mengetahui apa yang menjadi tujuan organisasi,
sasaran-sasaran apa yang dicapai, tugas apa yang harus ditunaikan oleh masing-
masing anggota dan seorang pemimpin tidak perlu terlalu sering intervensi dalam
kehidupan organisasional.
5. Tipe yang Otokratik
Seorang pemimpin yang otokratik adalah seseorang yang sangat egois.
Egoismenya yang sangat besar akan mendorongnya memutarbalikkan kenyataan yang
sebenamya sehingga sesuai dengan apa yang secara subyekif diinterprestasikan
sebagai kenyataan. Egonya yang sangat besar menumbuhkan dan mengambangkan
persepsinya bahwa tujuan organisasi identik dengan tujuan pribadinya dan oleh
karenanya organisasi diperlakukannya sebagai alat untuk mencapai tujuan pribadi
tersebut.
31
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
PT. Hadji Kalla didirikan oleh Hadji Kalla dan istri, Hj. Athirah Kalla,, pada
tanggal 18 oktober 1952. Memulai usahanya pada bidang perdagangan tekstil dikota
Watampone (Bone) dan Makassar. Berkat keuletan dan kerja keras beliau, perusahaan
ini telah memiliki beberapa anak perusahaan yang tergabung dalam satu wadah yaitu
Hadji Kalla Group
Tujuan dan kegiatan perusahaan sebagai berikut:
1. Perdagangan hasil bumi dan hutan serta perdagangan umum lainnya, baik itu
perhitungan sendiri maupun perhitungan orang lain secara agen atau komisi,
teruratam perdagangan ekspor dan impor dan segala macam barang yang
dapat dilakukan.
2. Melakukan usaha industri
3. Melakukan usaha pengangkutan.
Untuk mengantisipasi perkembangan perusahaan yang semakin pesat, maka
pada tanggal 18 desember 1975, dilakukan perusahaan perihal tujuan perusahaan
(pasal 2) dan susunan pemegang saham (pasal 20) dalam anggaran dasar
perusahaan sehingga memungkinkan kegiatan-kegiatan perusahaan menjadi luas
yakni:
32
1. Melakukan usaha perdagangan umum, terutama perdagangan hasil bumi, hasil
hutan, hasil laut dan hasil industry secara local, interinsuler (antar pulau),
ekspor dan impor.
2. Melakukan usaha-usaha leveransir umum, grosir, dealer, distributor,
komosioner, dan agen-agen.
3. Melakukan usaha-usaha pengangkutan darat ( transportasi ) dan usaha
perbengkelan ( service station)
4. Melakukan usaha industry, percetakan dan penjilidan
5. Melakukan usaha pertambangan
6. Melakukan usaha travel, biro, perhotelan, pariwisata, dan menjadi agen
perwakilan dari perusahaan penerbangan dalam negeri.
7. Melakukan usaha-usaha pertanian, perkebunan, perikanan darat, dan laut
eksploitasi hutan dan pengolahan kayu.
8. Melakukan usaha biro kontraktor dan pelaksanaan proyek-proyek pemerintah
maupun swasta dan melakukan usaha-usaha pemborongan pembangunan,
jalanan, jembatan, irigasi, bendungan, saluran air, pekerjaan teknik dan
elektro.
9. Dan lain-lain usaha yang tidak dilarang dan dapat menguntungkan perseroan
satu dan lain dalam pengertian yang seluas-luasnya.
Dengan laju perkembangan yang pesat, maka pada tahun 1973 PT. Hadji
Kalla membuka kantor utama yang terletak di JL. Hos Cokrominoto No 27 Makassar.
Produk utama yang diperdagangkan oleh PT. Hadji Kalla saat ini adalah mobil merek
33
Toyota yang merupakan penyalur tunggal untuk daerah pemasaran Sulawesi yang
merupakan salah satu dealer dari PT. Toyota Astra Motor yang berkedudukan di
Jakarta.
Selain pendirian perusahaan, PT. Hadji Kalla Group juga peduli pada
pendidikan dan kesejahtraan umat islam pada khususnya dan bangsa Indonesia pada
umumnya. Untuk itu PT. Hadji Kalla mendirikan Yayasan pendidikan dan
kesejahtaraan Islam Hadji Kalla. Yayasan ini didirikan pada tanggal 27 April 1984
dan membina sekolah mulai dari tingkat Taman kanak-kanak (TK), sekolah Dasar
(SD), sekolah lanjutan Tingkat pertama (SLTP), dan sekolah Lanjutan Tingkat Atas
(SLTA). Yayasan ini dikenal oleh masyarakat dengan nama perguruan Islam Athirah.
B. Visi dan Misi Perusahaan
Adapun visi dan misi PT. Hadji Kalla sebagai berikut:
a. Visi : Memuaskan kebutuhan transportasi untuk kualitas hidup yang
lebih baik
Menjadi perusahaan yang memiliki tanggung jawab sosial dan
ramah lingkungan.
b. Misi: Menjadi dealer utama TOYOTA terbaik di Indonesia.
Untuk merealisasikan visi dan misi tersebut, PT.Hadji Kalla melakukan
planning process secara bertahap di tingkat perusahaan sampai ke unit-unit
operasional yang berfungsi sebagai pedoman bagi manajemen dalam menjalankan
kegiatan usahanya.
34
C. Struktur Organisasi Perusahaan dan pembagian tugas
Untuk memperlancar kegiatan perusahaan dalam proses pencapaian tujuan
yang telah ditetapkan, maka perlu adanya pembagian tugas yang jelas. Hal ini
dilakukan untuk menghindari terjadinya saling tumpah tindih. Pekerjaan dan
wewenang masing-masing karyawan oleh karena itu perlu diciptakan suatu team
kerja yang kompak, saling membantu dan saling menunjang satu dengan lainnya.
PT. Hadji Kalla dalam hal ini menggunakan struktur organisasi yang
berbentuk lini dan staf. Pimpinan dalam menjalankan perusahaan dibantu oleh pejabat
lini dan staf. Pejabat lini terdiri dan : Manajer Divisi Toyota, Manajer Devisi
Keuangan, Manajer Devisi perdagangan umum, dan Manajer Devisi Administrasi
Personalia. Pejabat staf terdiri dan : perencanaan perusahaan dan pengawasan interSn
(Corporate Planning and internal Audit) serta sekertaris perusahaan.,
Adapun divisi-divisi ini membawahi beberapa departemen masing-masing.
Yaitu:
1. Divisi Administrasi
a. Departemen Personalia / PSDM, terdiri dari:
1) Hubungan individu / personal
2) Kompensasi
3) PSDM
b. Departemen Administrasi Umum/Humas, terdiri dari :
1) Pengadaan
2) Komunikasi
35
3) Pemeliharaan kantor
4) Hubungan masyarakat
5) Inventaris umum
2. Divisi keuangan membawahi 3 departemen, yaitu:
a. Departemen Keuangan, terdiri dari:
1) Kas dan bank
2) Verivikasi
3) Anggaran
4) EDP/ piutang
b. Departemen Accounting, terdiri dari:
1) R / K A perusahaan
2) Kantor pusat
3) Cabang / perwakilan
4) Unit usaha
c. Departemen kredit, terdiri dari:
1) Penegihan / penyitaan
2) Admin istrasi Kredit
3. Divisi Toyota Sales membawahi 3 departemen. Yaitu:
a. Departemen Toyota Sales, terdiri dari:
1) Administrasi penjualan
2) Pengarsipan surat
3) Gudang I Stock
36
4) Perkembangan dan promosi
b. Departemen Toyota Parts, terdiri dari:
1) Penjualan
2) Administrasi dan kas
3) Gudang / stok
c. Departemen Toyota service, terdiri dan:
1) BPP Makassar
2) PSDM
3) Kordinator BPP cabang / perwakilan
4. Divisi perdagangan umum membawahi 2 departemen, yakni:
a. Departemen Ekspor dan Impor, terdiri dari:
1) Kordinator T. Tebu
2) Distribusi pabrik Gula
b. Departernen administrasi, terdiri dari:
1) Car rental
2) Pelumas
3) Administrasi keuangan
5. Divisi perdagangan Umum clan aspal membawahi 2 departemen, yaitu:
a. Departemen Coordinator terdiri dari:
1. Pemasaran
2. Stock inventory
37
b. Departemen Administrasi / Piutang, terdiri dari:
1. Administrasi penjualan dan
2. piutang
D. Pembagian Tugas, Wewenang tan Tanggung Jawab
Adapun kewajiban, wewenang tugas dan tanggung jawab dani masing-masing
divisi tersebut, adalah:
1. Direktur Utama /Direktur:
a. Memimpin dan menentukan kebijaksanaan tata tertib perusahaan
b. Mengurus dan menjaga perusahaan, menetapkan tata tertib perusahaan
c. Mengusahakan hubungan baik antara perusahaan dengan pemerintah serta
masyarakat setempat
d. Mengesahkan rencana anggaran pendapatan dan belanja tahunan perusahaan
e. Membuat kebijaksanaan perusahaan mengenai pemasaran mobil yang akan
dipasarkan.
2. Business Development dan Badan Internal Audit
a. Membantu manajemen dan divisi lain dalam perencanaan keuangan
b. Membantu manajemen dalam memilih dan mencari pasar baru
c. Membantu manajemen dalam memilih dan mencari standar keinginan untuk
mengukur ketepatan dan rencana kegiatan
d. Membantu manajemen untuk memperluasa pasar
e. Membantu manajemen dalarn menyusun ramalan penjualan
38
f. Memilih dan meninjau system internal control dan melindungi harta milik
perusahaan
g Meninjau dan mengadakan pemeriksaan (audit) secara sistematik, melaporkan
kesimpulan dan merekomendasikan kepada manajemen
3. Perencanaan perusahaan dan pengawasan intern
a. Membantu manajemen dalam menentukan standard dan keinginan untuk
mengukur ketepatan dan rencanan kegiatan
b. Membantu manajemen dan divisi lain dalam perencanaan keuangan
c. Membantu manajemen dalam memperluas pasar
d. Menilai dan meninjau system internal control dan melindungi harta milik
perusahaan
e. Memimpin dan mengadakan pemeriksaan (audit) secara sistematis dan
melaporkan hasil dan rekomendaso kepada manajemen (direksi)
4. Sekretaris Perusahaan
a. Bertanggung jawab atas segala izin yang menyangkut perusahaan
b. Mengambil alih semua pekerjaan yang tidak dikerjakan oleh divisi lain
c. Mengatur jadwal direksi, termasuk tamu-tamu dan karyawan yang harus
diterima oleh direksi
d. Menginformasikan kepada direksi mengenai undangan yang masuk seperti
seminar, diskusi dan lain-lain baik intern maupun ekstern.
39
5. Manajer devisi Toyota
a. Bertanggung jawab kepada direksi dalam tugas perencanaan, pemasaran,
penyediaan dan menjalankan misi penjualan secara umum.
b. Berupaya menyukseskan dan memberikan laba yang maksimum dan mencari
pembeli / keagenan sebanyak-banyaknya
c . Memelihara hubungan dengan para pelanggan
d. Membantu direksi dalam menetapkan harga jual
e. Mengatur semua kegiatan yang mengarah pada kualitas dan kuantitas penjualan
baik suku cadang maupun kendaraan termasuk upaya peningkatan servis atau
layanan purna jual
f. Mengadakan hubungan kerja sama dengan semua dealer khusunya PT.Toyota
Astra Motor
6. Manajer Divisi keuangan / Accounting
a. Membuat laporan keuangan yang tepat pada waktunya sesuai dengan
permintaan direksi
b. Membantu direksi dalam menentukan kebijaksanaan keuangan dan administrasi
termasuk menyiapkan rencana anggaran denda
c. Mengolah keuangan dan menjaga tingkat likuiditas perusahaan
7. Manajer divisi perdagangan Umum / Alperkost
a. Meningkatkan penjualan dan mencari pasar baru
b. Mengatur dan menyiapkan rencana promosi
40
c. Memperbaiki dan meningkatkan hubungan kerjasama dengan
instansi pemerintah, swasta, dan perorangan / individu
d. Mengadakan penelitian dan pencatatan mengenai perkembangan perekonomian.
8. Manajer administrasi umum dan personalia
a. Bertanggung jawab penuh terhadap tugas dan tanggung jawab divisi
b. Mengkoordinasikan, mengawasi, memimpin, dan bertanggung jawab atas
kelancaran pekerjaan bagian-bagian dibawah devisinya
c. Bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaan administrasi
d. Mengusahakan kesejahtraan karyawan
e. Menyiapkan segala kebutuhan rumah tangga perusahaan pada saat dibutuhkan
f. Menjaga dan memelihara seluruh inventari perusahaan
9. Divisi perdagangan Aspal
a. Menjual aspal drum untuk kebutuhan Sulawesi selatan dan Sulawesi tenggara
b. Mengorder pesanan aspal ke sulsel dan sultra
c. Menangani dan menandatangani kontrak penjualan aspal
41
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Hasil
a. Pengambilan Sampel
Dari data yang diperoleh pada PT. Toyota Kalla. diketahui pegawai/karyawan
PT. Hadji Kalla sebesar 780 orang sehingga dengan batas kesalahan yang diinginkan
adalah 10%, maka melalui perhitungan menurut rumus Slovin, ukuran sampel yang
diperoleh akan menjadi 100 orang.
b. Karateristik Responden
Responden dalam penelitian ini adalah pegawai/karyawan pada PT. Toyota
Kalla. sebanyak 100 orang pegawai/karyawan terpilih dari jumlah populasi. Terdapat
3 karateristik responden yang dimasukkan dalam penelitian, yaitu berdasarkan jenis
kelamin, usia, posisi / jabatan. Untuk memperjelas karateristik responden yang
dimaksud, maka disajikan tabel mengenai jumlah responden seperti dijelaskan berikut
ini:
1. Jenis kelamin Responden
Tabel 5.1.
Karateristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis kelamin Frekuensi (orang) Persentase (%)
Laki-laki 63 63
Perempuan 37 37
Jumlah 100 100
Sumber :Data diolah,2012
42
Pada tabel 5.1, menunjukkan bahwa dari seluruh responden yangberjumlah
100 orang, sebagian besar berjenis kelamin laki-laki yakni sebanyak 63 orang atau
63% dan sisanya adalah responden perempuan sebanyak 37 orang atau 37%
2. Usia responden
Tabel 5.2.
Karateristik Responden berdasarkan Usia
Usia Frekuensi (orang) Persentase(%)
20-30 tahun 33 36
31-40 tahun 48 48
Diatas 40 tahun 19 19
Jumlah 100 100
Sumber : Data diolah, 2012
Pada tabel 5.2. Nampak bahwa dari 100 orang responden yang ada, pegawai
/karyawan yang berusia 31-40 tahun menempati posisi pertama dengan jumlah 48
orang atau 48%, yang kedua adalah pegawai/karyawan yang berusia 20-30 dengan
jumlah 33 orang atau 33%. Kemudian jumlah responden terbanyak ketiga adalah
yang berusia di atas diatas 40 tahun dengan jumlah 19 orang atau 19%.
3. Posisi / jabatan
Tabel 5.3.
Karateristik Responden berdasarkan posisi/jabatan
Posisi atau jabatan Frekuensi (orang) Persentase(%)
Direktur 2 2
Kepala cabang 20 20
Staf 78 78
Jumlah 100 100
Sumber: Data diolah, 2012
43
Pada tabel 5.3 nampak bahwa dari total jumlah responden sebanyak 100 orang,
posisi Direktur 2 orang dengan persentase 2%, posisi Kepala Cabang 20 orang
dengan persentase 20%, dan posisi Staf 78 orang dengan persentase 78%.
1. Penentuan Range
Survey ini menggunakan skala likert dengan skor tertinggi di tiap pertanyaan
adalah 5 dan skor terendah adalah 1. Dengan jumlah responden sebanyak 100 orang
maka:
Skor tertinggi : 100 x 5 = 500
Skor terendah : 100 x 1 = 100
Sehingga range untuk hasil survey = 500 -100 = 80
5
Range skor:
100 - 180 = Sangat rendah 341-420 = Tinggi
181 - 260 = Rendah 421-500 = Sangat tingi
261- 340 =Cukup
B. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Pada uji validitas dan reliabilitas kuesioner yang diberikan kepada para
responden, dapat dilihat bahwa pertanyaan-pertanyaan yang menjadi parameter gaya
Kepemimpinan demokratik (Xl), paternalistik (X2), kharismatik (X3), Laizzes Faire
(X4) dan otokratik (X5) dan kepuasan kerja (Y) pada PT. Toyota Kalla Makassar
44
dapatdikatakan valid untuk dijadikan kuesioner karena pada uji validitas semua item
pertanyaan, nilai r hitung> r tabel. Keputusannya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5.4
Rangkuman Hasil Uji Validitas pada Seluruh Item Pertanyaan
ITEM R Hitung r Tabel Keptusan
1 0,303 0.195 Valid
2 0,313 0.195 Valid
3 0,545 0.195 Valid
4 0,486 0.195 Valid
5 0,538 0.195 Valid
6 0,567 0.195 Valid
7 0,559 0.195 Valid
8 0,499 0.195 Valid
9 0,668 0.195 Valid
10 0,705 0.195 Valid
11 0,591 0.195 Valid
12 0,560 0.195 Valid
13 0,495 0.195 Valid
14 0,564 0.195 Valid
15 0,477 0.195 Valid
16 0,419 0.195 Valid
17 0,460 0.195 Valid
18 0,605 0.195 Valid
19 0,536 0.195 Valid
20 0,500 0.195 Valid
21 0,533 0.195 Valid
22 0,633 0.195 Valid
23 0,560 0.195 Valid
24 0,443 0.195 Valid
Pengujian reliabilitas, kita lihat dari nilai korelasi Gutman Split-Half
Coefficient= 0,872. Korelasi berada pada kategori kuat. Bila dibandingkan dengan r
tabel (0,195) maka r hitung lebih besar dan r tabel. Dengan demikian bisa disimpulkan
bahwa angka tersebut reliabel.
45
C. Deskripsi Variabel Gaya Kepemimpinan dan Penghitungan Skor
Untuk melihat tanggapan responden terhadap indikator — indikator dan juga
penghitungan skor bagi variabel Gaya kepemimpinan yang terbagi atas lima yakni
Tipe yang Demokratik (Xl), tipe yang paternalistic (X2), Tipe yang kharismatik (X3),
Tipe yang laissez faire (X4), Tipe yang Otokratik (X5) dapat dilihat sebagai berikut
ini.
a. Variabel Tipe yang demokratik (Xl)
Indikator-indikator dan variabel ini terbagi atas empat indikator, dimana
hasilnya dapat kita lihat sebagai berikut:
Tabel 5.5. Tanggapan Responden Terhadap Variabel Tipe yang Demokratik
(X1)
Pertanyaan
(X1)
Tingkat jawaban Responden Skor
SS S R TS STS
F % F % F % F % F %
1.Pimpinan
selalu
memberikan
informasi
yang jelas
sesuai dengan
tugas
bawahannya.
6 6 28 28 35 35 27 27 4 4 305
2.Pimpinan
bersikap
sangat
terbuka dalam
kegiatan
organisasi
untuk
mencapai
tujuan
2 2 49 49 30 30 18 18 1 1 333
3.pimpinan 9 9 50 50 29 29 10 10 2 2 354
46
selalu
memotivasi
untuk
meningkatkan
gairah kerja
dan membina
tingkath laku
saya yang
produktif
untuk
mencapai
target kinerja
4.pimpinan
selalu
memperhatik
an fasilitas
atau tempat
yang layak
untuk
konsentrasi
pekerja
19 19 53 53 22 22 4 4 2 2 383
Rata-Rata 343,75
Sumber : Data Primer diolah, 2012
ket :
SS= Sangat setuju TS = Tidak Setuju
S = Setuju STS = Sangat Tidak Setuju
R = Ragu-ragu
Berdasarkan tabel di atas maka dapat dijelaskan beberapa tanggapan responden
terhadap variabel Tipe yang Demokratik (X1).
1. Pada pertanyaan pertama yaitu: Pimipnan selalu memberikan informasi
yang jelas sesuai dengan tugas bawahannya. Sebanyak 6 orang (6%)
menjawab sangat setuju, 28 orang (28%) menjawab setuju, 35 orang (3 5%)
47
menjawab netral / raguragu, 27 orang (27%) menjawab tidak setuju, 4 orang
(4%) menjawab sangat tidak setuju.
2. Pada pertanyaan kedua yaitu: Pimpinan bersikap sangat terbuka dalam
kegiatan organisasi untuk mencapai tujuan. Sebanyak 2 orang (2%)
menjawab sangat setuju, 49 orang (49%) menjawab setuju, 30 orang (30%)
menjawab netral / raguragu, 18 orang (18%) menjawab tidak setuju, 1
orang (1%) menj awab sangat tidak setuju.
3. Pada pertanyaan ketiga yaitu: pimpinan selalu memotivasi untuk
meningkatkan gairah kerja dan membina tingkah laku saya yang produktif
untuk mencapai target kinerja. Sebanyak 9 orang (9%) menjawab sangat
setuju, 50 orang (50%) menjawab setuju, 29 orang (29%) menjawab netral /
ragu-ragu, 10 orang (10%) menjawab tidak setuju, 2 orang (2%) menjawab
sangat tidak setuju.
4. Pada pertanyaan ke empat yaitu: Pimpinan selalu memperhatikan fasilitas atau
tempat yang layak untuk konsentrasi pekerjaan. Sebanyak 19 orang (19%)
menjawab sangat setuju, 53 orang (53%) menjawab setuju, 22 orang (22%)
menjawab netral / ragu-ragu, 4 orang (4%) menjawab tidak setuju, 2 orang (2%)
menjawab sangat tidak setuju.
Pertanyaan
(X2)
Tingkat Jawaban Responden Skor
SS S R TS STS
F % F % F % F % F %
1. pimpinan
selalu
8
8
49
49
29
29
12
12
2
2
349
48
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tanggapan terhadap gaya
kepemimpinan Tipe yang Demokratik yang dimiliki PT.Toyota Kalla, sebesar
343,75 berada pada range tinggi.
b. Variabel Tipe yang Paternalistic (X2)
memberikan
pemahaman
yang matang
terhadap
perilaku sosial
dan adat istiadat
setempat untuk
menjalankan
tugas di
lapangan.
2. pimpinan
memahami
konflik yang
terjadidan
menyamakan
persepsi untuk
menjalankan visi
dan misi
organisasi.
8
8
50
50
31
31
10
10
1
1
354
3.Pimpinan
memahami
keadaan
bawahan dan
mendalami
kebutuhan yang
akan dilakukan.
7
7
53
53
31
31
8
8
1
1
357
4.Pimpinan
selalu memberi
dukungan untuk
mencapai tujuan
organisasi
10
10
56
56
26
26
7
7
1
1
367
Rata-Rata 356,75
49
Indikator-indikator dan vaniabel ini terbagi atas empat indikator, dimana
hasilnya dapat kita lihat sebagai berikut:
Tabel 5.6 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Tipe yang Paternalistic
(X2)
Sumber: Data Primer diolah, 2012
Ket:
SS= Sangat Setuju TS = Tidak Setuju
S = Setuju STS= Sangat Tidak Setuju
R = Ragu-ragu
Berdasarkan tabel di atas maka dapat dijelaskan beberapa tanggapan
responden terhadap variabel Tipe yang Paternalistic (X2)
1. Pada pertanyaan pertama yaitu: pimpinan selalu memberikan pemahaman
yang matang terhadap perilaku sosial dan adat istiadat. Sebanyak 8 orang
(8%) menjawab sangat setuju, 49 orang (49%) menjawab setuju, 29 orang
(29%) menjawab netral/ ragu-ragu, 12 orang (12%) menjawab tidak setuju, 2
orang (2%) menjawab sangat tidak setuju.
2. Pada pertanyaan kedua yaitu: pimpinan memahami konflik yang terjadi dan
menyamakan persepsi untuk menjalankan visi dan misi organisasi. Sebanyak
8 orang (8%) menjawab sangat setuju, 50 orang (50%) menjawab setuju, 31
orang (31%) menjawab netral/ ragu-ragu, 10 orang menjawab tidak setuju, 1
orang (1%) menjawab sangat tidak setuju.
50
3. Pada pertanyaan ketiga yaitu: pimpinan memahami keadaan bawahan dan
mendalami kebutuhan yang akan dilakukan. Sebanyak 7 orang (7%)
menjawab sangat setuju, 53 orang (53%) menjawab setuju, 31 orang (31%)
menjawab netral/ ragu-ragu, 8 orang (8%) menjawab tidak setuju, 1 orang
(1%) menjawab sangat tidak setuju.
4. Pada pertanyaan ke empat yaitu: Pimpinan selalu memberi dukungan untuk
mencapai tujuan organisasi. sebanyak 10 orang (10%) menjawab sangat
setuju, 56 orang (56%) menjawab setuju, 26 orang (26%) menjawab netral/
ragu-ragu, 7 orang (7%) menjawab tidak setuju, 1 orang (1%) menjawab
sangat tidak setuju.
Dari hasil tersebt dapat disimpulkan bahwa tanggapan terhadap gaya
kepemimpinan Tipe Paternalistic yang dimiliki PT. Toyota Kalla sebesar 356,75
berada pada range tinggi.
c. Variabel Tipe yang Kharismatik (X3)
Indikator-indikator dari variabel ini terbagi atas empat indikator, dimana
hasilnya dapat kita lihat sebagai berikut:
Tabel 5.7 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Tipe yang Kharismatik
(X3)
Pertanyaan (X3) Tingkat Jawaban Responden Skor
SS S R TS STS
F % F % F % F % F %
1. Pimpinan saya
sangat berwibawa
sehingga
13 13 64 64 17 17 4 4 2 2 382
51
memberikan
pengaruh kepada
bawahannya
2. Pimpinan sangat
simpatik terhadap
saya dan
memberikan
nasehat apabila
terjadi kesalahan.
13 13 60 60 18 18 8 8 1 1 376
3. Pimpinan selalu
menganjurkan
perbuatan yang
menjadi tugas dan
tanggung jawab.
10 10 46 46 32 32 10 10 2 2 352
4. Pimpman selalu
memberikan
contoh teladan
yang baik kepada
bawahannya.
12 12 39 39 42 42 6 6 1 1 355
Rata-rata 366,25
Sumber: Data Primer diolah, 2012
Ket:
SS = Sangat Setuju TS = Tidak Setuju
S = Setuju STS = Sangat Tidak Setuju
R = Ragu-ragu
Berdasarkan tabel di atas maka dapat dijelaskan beberapa tanggapan
responden terhadap variabel Tipe yang Kharismatik (X3)
1. Pada pertanyaan pertama yaitu: Pimpinan saya sangat berwibawa sehingga
memberikan pengaruh kepada bawahannya. Sebanyak 13 orang (13%) menjawab
sangat setuju, 64 orang (64%) menjawab setuju, 17 orang (17%) menjawab netral/
ragu-ragu, 4 orang (4%) menjawab tidak setuju, 2 orang (2%) menjawab sangat
tidak setuju.
52
2. Pada pertanyaan kedua yaitu: Pimpinan sangat simpatik terhadap saya dan
memberikan nasehat apabila terjadi kesalahan. Sebanyak 13 orang (13%)
menjawab sangat setuju, 60 orang (60%) menjawab setuju, 18 orang (18%)
menjawab netral/ ragu-ragu, 8 orang (8%) menjawab tidak setuju, 1 orang (1%)
menjawab sangat tidak setuju.
3. Pada pertanyaan ketiga yaitu: pimpinan selalu menganjurkan perbuatan yang
mejadi tugas dan tanggung jawab. Sebanyak 10 orang ( 10%) menjawab sangat
setuju, 46 orang (46%) menjawab setuju, 32 orang (32%) menjwab netral / ragu-
ragu, 10 orang (10%) menjawab tidak setuju, 2 orang (2%) menjawab sangat
tidak setuju.
4. Pada pertanyaan ke empat yaitu: Pimpinan selalu memberikan contoh teladan
yang baik kepada bawahannya. Sebanyak 12 orang (12%) menjawab sangat
setuju, 39 orang (39%) menjawab setuju, 42 orang (42%) menjawab netral/ ragu-
ragu, 6 orang (6%) menjawab tidak setuju, 1 orang (1%) menjawab sangat tidak
setuju.
Dan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tanggapan terhadap gaya
kepemimpinan Tipe yang Khanismatik yang dimiliki PT, Hadji Kalla sebesar
366,25 berada pada range tinggi.
d. Variabel Tipe yang Laissez faire (X4)
Indikator-indikator dan variabel ini terbagi atas empat indikator, dimana hasilnya
dapat kita lihat sebagai berikut:
53
Tabel 5.8. Tanggapan Responden Terhadap Variabel Tipe yang Laissez
faire(X4)
Pertanyaan(X4)
Tingkat Jawaban Responden Skor
SS S R TS STS
F % F % F % F % F %
1. Pimpinan
selalu
memberikan
kesempatan
kepada pegawai
untuk
mengerjakan
tugas sesuai
kemampuan
tanpa paksaan
asalkan sesuai
dengan
peraturan.
8 8 64 64 22 22 4 4 2 2 372
2. Pimpinan
memberikan
kepercayaan
penuh kepada
saya dalam
melakukan tugas
dan tanggung
jawab saya.
8 8 64 64 20 20 7 7 1 1 371
4. Pimpinan
memberikan
kepercayaan
penuh kepada
saya dalam
melaktukan
tugas dan
tanggung jawab
6 6 46 46 40 40 8 8 - - 350
Rata-Rata 360,25
Sutnber: Data Primer diolah, 2012
Ket:
SS = Sangat Setuju TS = Tidak Setuju
54
S = Setuju STS = Sangat Tidak Setuju
R = Ragu-ragu
Berdasarkan tabel di atas maka dapat dijelaskan beberapa tanggapan
responden terhadap variabel tipe yang laissez faire (X4)
1. Pada pertanyaan pertama yaitu: Pimpinan selalu memberikan kesempatan
kepada pegawai untuk mengerjakan tugas sesuai kemampuan tanpa paksaan
asalkan sesuai dengan peraturan. sebanyak 8 orang (8%) menjawab sangat
setuju, 22 orang (22%) menjawab netral / ragu-ragu, 4 (4%) menjawab tidak
setuju, 2 orang (2%) menjawab sangat tidak setuju.
2. Pada pertanyaan kedua yaitu: Pimpinan memberikan kepercayaan kepada saya
dalam melakukan tugas dan tanggung jawab saya. Sebanyak 8 orang (8%)
menjawab sangat setuju, 64 orang (64%) menjawab setuju, 20 orang (20%)
menjawab netral / ragu-ragu, 7 orang (7%) menjawab tidak setuju, 1 orang(1%)
menjawab sangat tidak setuju.
3. Pada pertanyaan ketiga yaitu: kegiatan organisasi dilakukan sesuai dengan
jadwal yang direncanakan. Sebanyak 3 orang (3%) menjawab sangat setuju, 50
orang (50%) menjawab setuju, 40 orang (40%) menjawab netral /ragu-ragu, 6
orang (6%) menjawab tidak setuju, 1 orang (1%) menjawab sangat tidak setuju.
4. Pada pertanyaan ke empat yaitu:pimpinan memberikan kepercayaan penuh
kepada saya dalam melakukan tugas dan tanggung jawab. Sebanyak 6 orang
55
(6%) menjawab sangat setuju, 46 orang (46%) menjawab setuju, 40 orang
(40%) menjawab netral / ragu-ragu, 8 orang (8%) menjawab tidak setuju.
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan hahwa tanggapan terhadap gaya
kepemimpinan Tipe yang laissez faire yang dimiliki PT. Toyota Kalla sebesar
360.25 berada pada range tinggi.
e. Variabel Tipe yang Otokratik (X5)
Indikator-indikator dan variabel ini terbagi atas empat indikator. dimana
hasilnya dapat kita lihat sebagai berikut:
Tabel 5.9. Tanggapan Responden Terhadap Variabel Tipe yang Otokratik
(X5)
Pertanyaan(X1)
Tingkat Jawaban Responen Skor
SS S R TS STS
F % F % F % F % F %
1.pimpinan
selalu memberikan
instruksi dan
keterangan kepada
saya apa yang harus
saya kerjakan
10 10 59 59 23 23 7 7 1 1 370
2. pimpinan selalu
memberikan
breafing atau
arahan yang jelas
sebelum dan
sesudah
melaksanakan tugas
11 11 63 63 16 16 9 9 1 1 374
3. pimpinan selalu
memberikan
instruksi dan
keterangan yang
faktual
8 8 63 63 21 21 8 8 - - 371
56
4. pimpinan
Selalu berbuat
sesuai dengan
keinginannya
13 13 52 52 24 24 9 9 2 2 365
Rata-rata 370
Sumber: Data Primer diolah, 2012
Ket: SS = Sangat Setuju TS = Tidak setuju
S = Setuju STS = Sangat Tidak Setuju
R = Ragu-ragu
Berdasarkan tabel di atas maka dapat dijelaskan beberapa tanggapan responden
terhadap variabel Tipe yang Otokratik (X5)
1. Pada pertanyaan pertama yaitu: pimpinan selalu memberikan instruksi dan
keterangan kepada saya apa yang harus saya kerjakan Sebanyak 10 orang (10%)
menjawab sangat setuju, 59 orang (59%) menjawab setuju, 23 orang (23%)
menjawab netral / ragu-ragu, 7 orang (7%) menjawab tidak setuju, 1 orang (1%)
menjawab sangat tidak setuju.
2. Pada pertanyaan kedua yaitu: pimpinan selalu memberikan breafing atau arahan
yang jelas sebelum dan sesudah melaksanakan tugas. Sebanyak 11 orang (11%)
menjawab sangat setuju, 63 orang (63%) menjawab setuju, 16 orang (16%)
menjawab netral / ragu-ragu, 9 orang (9%) menjawab tidak setuju, 1 orang (1%)
menjawab sangat tidak setuju.
3. Pada pertanyaan ketiga yaitu: pimpinan selalu memberikan instruksi dan
keterangan yang faktual. Sebanyak 8 orang (8%) menjawab sangat setuju, 63
57
orang (63%) menjawab setuju, 21 orang (2 1%) menjawab netral / ragu-ragu, 8
orang (8%) menjawab tidak setuju.
4. Pada pertanyaan ke empat yaitu: pimpinan selalu berbuat sesuai dengan
keinginannya. Sebanyak 13 orang (13%) menjawab sangat setuju, 52 orang (52%)
menjawab setuju, 24 orang (24%) menjawab netral / ragu-ragu, 9 orang (9%)
menjawab tidak setuju, 2 orang (2%) menjawab sangat tidak setuju.
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tanggapan gaya kepemimpinan Tipe
yang Otokratik yang dimiliki PT. Toyota Kalla sebesar 370 berada pada range
tinggi.
D. Deskripsi Variabel Kepuasan Kerja dan Perhitungan Skor
Indikator-indikator dan variabel ini terbagi atas tiga variabel dimana hasilnya
dapat kita lihat sebagai berikut:
a. Karakteristik pekerjaan
Indikator-indikator dan variabel ini terbagi atas satu indikator, dimana basilnya
dapat kita lihat sebagai berikut:
Tabel 5.10. Tanggapan Responden Terhadap Variabel Kepuasan Kerja (Y)
Pertanyaan (Y)
Karakteristik
pekeijaan
Tingkat Jawaban Responden Sko
r
SP P CP TP STP
F % F % F % F % F %
1.Kenaikan
pangkat
sesuai dengan
prestasi kerja
saya.
19 19 75 75 3 3 3 3 - -
410
58
b. Karakteristik Organisasi
Pertanyaan (Y)
Karakteristik
Organisasi
Tingkat Jawaban Responden
Skor SP P CP TP STP
F % F % F % F % F %
2.Pemberian gaji
selarnarni sesuai
dengan
apa yang saya
harapkan.
8 8 67 67 11 11 14 14 - - 369
c. Karakteristik Individu
Pertanyaan (Y)
Karakteristik
Inclividu
Tingkat Jawaban Responden
Skor
SP P CP TP STP
F % F % F % F % F %
3 .Saya dihargai
sebagai manusia
untuk
menjalankan
syariat agama
sesuai dengan
keyakinan saya
10 10 54 54 25 25 11 11 - - 363
4.Saya dapat
mengerti dan
menguasai
dengan cepat
semua
pekerjaan yang
dibebankan
kepada saya
8 8 36 36 32 32 17 17 7 7 321
59
Ket:
SP = Sangat Puas TP = Tidak Puas
P = Puas STP = Sangat Tidak Puas
CP = Cukup Puas
Pada tabel tersebut nampak bahwa terdapat 4 indikator yang digunakan untuk
mengetahui pengambilan kepuasan kerja karyawan PT. Toyota Kalla.
1. Pada pertanyaan pertama yaitu: Sebagai seorang pegawai sudah sepantasnya saya
mendapat penghargaan terhadap hasil kerja saya. Sebanyak 19 orang (9%)
menjawab sangat puas, 75 orang (75%) menjawab puas, 3 orang (3%) menjawab
cukup puas, 3 orang (3%) menjawab tidak puas.
2. Pada pertanyaan kedua yaitu: Saya dihargai sebagai manusia untuk menjalankan
syariat agama sesuai dengan keyakinan saya. Sebanyak 8 orang (8%) menjawab
sangat puas, 67 orang (67%) menjawab puas, 11 orang (11%) cukup puas, 14
orang (14%) menjawab tidak puas.
3. Pada pertanyaan ketiga yaitu: Pemberian gaji selama mi sesuai dangan apa yang
saya harapkan Sebanyak 10 orang (10%) menjawab sangat puas, 54 orang (54%)
menjawab puas, 25 Orang (25%) menjawab cukup puas, 11 orang
(11%)menjawab tidak puas.
4. Pada pertanyaan ke empat yaitu: Kesejahtraan pegawai sangat diperhatikan oleh
pihak perusahaan. Sebanyak 8 orang (8%) menjawab sangat puas, 36 orang (36%)
menjawab puas, 32 orang (32%) menjawab cukup puas, 17 orang (17%)
menjawab tidak puas, 7 orang (7%) menjawab sangat tidak puas.
60
E. Model Persamaan Regresi
1. Hasil Analisis Regresi Berganda
Berdasarkan hasil dan analisis regresi berganda (dapat dilihat pada lampiran)
dengan menggunakan program SPSS 17 maka diperoleh hasil analisis regresi
berganda sebagai berikut:
Tabel 5.11. Hasil Analisis Pengaruh gaya kepemimpinan Terhadap Kepuasan
kerja pada PT. Toyota Kalla.
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficents
Standardize
d
Coefficients t Sig
B Std.
Error
Beta
1(Constant)
Demokratik
Paternalistic
Kharismatik
Laissez faire
Otokratik
3.07E-
16
.238
.203
.218
.214
.175
.054
.073
.086
.102
.077
.071
.238
.203
.218
.214
.175
.000
3.237
2.364
2.131
2.768
2.475
1.000
.002
.020
.036
.007
.015
a. Dependent Variabel: gaya kepemimpinan
Dari nilai-nilai koefisien diatas, dapat disusun persamaan regresi berganda sebagai
berikut:
Y = 3,07.10-16
+ 0,238 Xl + 0,203 X2 + 0,218 X3 + 0,214 X4 + 0,175 X5 + e
Dimana:
a = 3,07.10-16
yang berarti angka tersebut menunjukan kepuasan kerja karyawan
PT. Hadji Kalla Makassar, bila faktor gaya kepemimpinan yang terdiri tipe
61
yang demokratik, paternalistic, kharismatik, laissez faire, dan tipe yang
Otokratik, diabaikan ( Xl, X2, X3, X4, X5 = 0).
b1 = 0, 238 yang berarti bila nilai tipe yang demokratik ditambahkan 1 satuan, maka
kepuasan kerja karyawan PT. Toyota Kalla Makassar akan bertambah sebesar
0,238.
b2 = 0, 203 yang berarti bila nilai tipe yang paternalistic ditambahkan 1 satuan, maka
kepuasan kerja karyawan PT. Toyota Kalla Makassar akan bertambah sebesar
0,203.
b3 = 0, 218 yang berarti bila nilai tipe yang kharismatik, ditambabkan 1 satuan maka
kepuasan kerja karyawan PT. Toyota Kalla Makassar akan bertambah sebesar
0,218.
b4 = 0, 214 yang berarti bila nilai tipe yang laissez faire ditambahkan 1 satuan, maka
kepuasan kerja karyawan PT. Toyota Kalla Makassar akan bertambah sebesar
0,214.
b5 = 0, 175 yang berarti bila nilai tipe yang otokratik ditambahkan 1 satuan, maka
kepuasan kerja karyawan PT. Toyota Kalla Makassar akan bertambah sebesar
0,175.
Hasil regresi berganda di atas menunjukan bahwa faktor Xl, X2, X3, X4, X5
berpengaruh positif terhadap Y. Dimana setiap kenaikan yang terjadi pada variabel X
akan di ikuti pula oleh kenaikan Y. Selain itu dan hasil tersebut juga dapat dilihat
bahwa variabel X yang paling dominan adalah demokratik sebesar 0,238 diikuti
62
dengan paternalistic sebesar 0,203, kharismatik sebesar 0,218 , laissez faire sebesar
0,214 , dan otokratik sebesar 0,175.
Analisis Pengaruh gaya kepemimpinan Terhadap Kepuasan kerja pada PT.
Toyota Kalla Makassar.
Tabel 5.12. Koefisien Determinasi
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 ,849(a) ,721 ,706 ,54177
Sumber : Olahan Data Primer, 2012
Hasil dari analisis pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kepuasan kerja pada
PT. Toyota Kalla seperti pada tabel diatas, menunjukkan nilai R = 0,849 artinya
hubungan positif dan kuat antara demokratik, paternalistik, kharismatik, laissez faire,
otokratik terhadap kepuasan kerja pada PT. Toyota Kalla. Dan hasil tersebut nilai
koefisien determinasi ganda (R2) sebesar 0,721 ini berarti seluruh variabel X yakni
demokratik, paternalistic, khanismatik, laissez faire, otokratik mempunyai kontribusi
sebesar 72,1 % terhadap kepuasan kerja. Sisanya sebesar 27,9 % dipengaruhi oleh
faktor-faktor lain yang tidak masuk dalam penelitian.
2. Uji F
Uji simultan atau uji F merupakan uji secara bersama-sama untuk menguji
signifikansi pengaruh variabel gaya kepemimpinan yang terdiri atas demokratik,
paternalistic, khanisrnatik, laissez faire, otokratik secara bersama-sama terhadap
variabel kepuasan kerja. Uji F dilakukan dengan membandingkan Fhitung dengan Ftabel.
63
Tabel 5.13. Tabel Anova
Model
Sum of
Squares
df
Mean
Square
F Sig.
1 Regression
Residual
Total
71,409
27,591
99,000
5
94
99
14,282
,294
48,657
,000(a)
a Predictors: (Constant), VAR00005, VAR0000I, VAR00004, VAR00002,
VAR00003
b Dependent Variable: VAR00006
Sumber: Olahan Data Primer, 2012
Berdasarkan hasil regresi berganda dan tabel di atas menunjukkan F hitung
sebesar 48.657, sedangkan hasil Ttabel pada tabel distribusi pada tingkat kesalahan 5%
adalah sebesar 2.30. Hal ini berarti Fhitung > Ftabel (48,657 > 2,30 ). Perhitungan
tersebut menunjukan bahwa kepuasan yang terdiri atas demokratik, paternalistic,
kharismatik, laissez faire, dan otokratik secara bersama-sama mempunyai pengaruh
yang positif dan signifikan terhadap variabel kepuasan kerja. Maka penulis
menyimpulkan hipotesis penelitian ini yang menyatakan gaya kepemimpinan
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja pada PT. Toyota Kalla
Makassar dapat diterima.
3. Uji t
Pengujian ini untuk melihat sejauh mana pengaruh secara sendiri-sendiri,
variabel X terhadap variabel Y berdasarkan hasil regresi yang ada pada tabel 5.9. Uji
t dilakukan dengan membandingkan nilai thitung dengan nilai ttabe1 dengan tingkat
kesalahan sebesar 5 % yakni 1,658. Apabila thitung> ttabel maka dapat disimpulkan
bahwa variabel tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan.
64
1. Variabel Demokratik,
Nilai thitung untuk variabel ini sebesar 3,237. Sementara itu nilai pada tabel
distribusi 5% sebesar 1,658. Maka thitung (3,237) > ttabel (1,658). Hal ini berarti
demokratik, (Xl) mempunyai pengaruh yang positif. Hal ini juga diperkuat dengan
nilai signifikansi (pada tabel 5.9) 0.002 < 0.05 artinya variabel demokratik, (Xl)
berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja pada PT. Toyota Kalla Makassar.
2. Variabel Paternalistic
Nilai thitung untuk variabel ini sebesar 2,364. Sementara itu nilai pada tabel
distribusi 5% sebesar 1,658. Maka thitung (2,364) > ttabel (1,658). Hal ini berarti
paternalistic (X2) mempunyai pengaruh yang positif. Hal ini juga diperkuat
dengan nilai signifikansi (pada tabel 5.9) 0.020 < 0.05 artinya variabel
paternalistic (X2) berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja pada PT.
Toyota Kalla Makassar.
3. Variabel Kharismatik
Nilai thitung untuk variabel ini sebesar 2,131. Sementara itu nilai pada tabel
distribusi 5% sebesar 1,658. Maka thitung (2,131)> ttabel (1,658). Hal ini berarti
kharismatik (X3) mempunyai pengaruh yang positif. Hal ini juga diperkuat dengan
nilai signifikansi (pada tabel 5.9) 0.036 < 0.05 artinya variabel kharismatik (X3)
berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja pada PT. Toyota Kalla makassar.
4. Variabel Laissez faire
Nilai thitung untuk variabel ini sebesar 2,768. Sementara itu nilai pada tabel
distribusi 5% sebesar 1,658. Maka thitung (2,768) > t (1,658). Hal ini berarti laissez
65
faire (X4) mempunyai pengaruh yang positif. Hal ini juga diperkuat dengan nilai
signifikansi (pada tabel 5.9) 0.007 <0.05 artinya variabel laissez faire (X4)
berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja pada PT. Toyota Kalla Makassar.
5. Variabel Otokratik
Nilai thitung untuk variabel ini sebesar 2,475. Sementara itu nilai pada tabel
distribusi 5% sebesar 1,658. Maka thitung (2,475)> ttabe1 (1,658). Hal ini berarti
otokratik (X5) mernpunyai pengaruh yang positif. Hal ini juga diperkuat dengan
nilai signifikansi (pada tabel 5.9) 0.015 < 0.05 artinya variabel otokratik (X5)
berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja pada PT. Toyota Kalla Makassar.
Berdasarkan hasil dan uji-t di atas maka dapat disimpulkan bahwa variabel
demokratik, paternalistic, kharismatik, laissez faire, otokratik memiliki pengaruh
yang positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja pada PT. Toyota Kalla
Makassar. Variabel yang paling dominan mempengaruhi kepuasan kerja tersebut
adalah demokratik dengan nilai thitung yang paling besar (3,237), dengan
signifikansi sebesar 0,002.
67
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisa pada bab sebelumnya, mengenai
pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kepuasan kerja karyawan di PT. Toyota Kalla
Makassar. Maka ditarik kesimpulan bahwa: Terdapat pengaruh gaya kepemimpinan
terhadap tingkat kepuasan kerja karyawan pada PT. Toyota Kalla Makassar, hal ini
ditunjukkan oleh Fhitung lebih besar daripada Ftabel (48,657 > 2,30).
B. Saran-saran
Berdasarkan hasil penelitian ini maka penulis mengajukan saran-saran
sebagai berikut:
1. Kepada pimpinan perusahaan agar senantiasa menjaga dan mempertahankan gaya
kepemimpinan yang diterapkan karena gaya kepemimpin yang selama ini
diterapkan telah terbukti mampu membuat kepuasan kerja karyawan dalam grade
sangat tinggi untuk variabel gaya kepemimpinan.
2. Kepada pihak pimpinan perusahaan PT.Toyota Kalla Makassar diharapkan lebih
mengenali dan mencermati faktor-faktor yang dapat meningkatkan kepuasan kerja
karyawan.
68
3. Kepada segenap karyawan PT. Toyota Kalla Makassar agar bekerja dengan baik
dan menjalin komunikasi yang baik antara karyawan dan pimpinannya, dan antara
sesama karyawan.
69
DAFTAR PUSTAKA
Gibson,dkk. Organisasi Dan Manajemen, Perilaku, Struktur, Proses.
Erlangga: Jakarta
Husain, Umar. 2005. Metodologi Penelitian Bisnis: Jakarta
Hasibuan. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara: Jakarta
Kenneth, N., Wexley., dan Yuki, G.A. 2013. Perilaku Organisasi dan Psikologi
Personalia. PT Rineka Citra. Jakarta.
Koontz, Harold,dkk. 1993. Manajemen. Erlangga:Jakarta
Mangkunegara, Anwar Prabu. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia
Perusahaan. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung.
Panggabean, S. Mutiara. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Ghailia
Indonesia: Ciawi Bogor Selatan.
Riduwan dan Sunarto. 2007. Statistika Untuk Penelitian Pendidikan, Sosial,
Ekonomi, Komunikasi dan Bisnis. Alfabeta: Bandung
Siagian, Sondang P. 2004. Teori dan Praktek Kepemimpinan. PT. Asdi
Mahasanja: Jakarta
Sibarani, Mutiara. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Ghalia Indonesia.
Bogor
Stoner, James. 1994. Manajemen Jilid 1. PT. Prehalindo: Jakarta
Sugiyono. 2005. Statistika Untuk Penelitian. Alfabeta: Bandung
T. Hani, Handoko. 2000. Manajemen, Edisi Kedua, Cetakan Keempat Betas.
Penerbit BPFE Yogyakarta: Yogyakarta
70
LAMPIRAN
QUESSIONER PENELITIAN
Data Responden : (Tidak Wajib diisi)
Umur :
Jenis Kelamin :
Jabatan :
Pangkat / Golongan :
Pendidikan Terakhir :
1. Petunjuk Pengisian :
a. Dimohon kepada Bapak/Ibu Kiranya menjawab seluruh pertanyaan yang ada
dengan jujur dan sebenarnya. Sebelumnya disampaikan terima kasih atas
kesediaan Bapak / Ibu untuk mengisinya.
b. Mohon berikan tanda check ( √ ) pada kolom yang tersedia dan di pilih sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya.
c. Ada lima alternative jawaban yaitu :
1 : Sangat Tidak Setuju
2 : Tidak Setuju
3 : Ragu-ragu
4 : Setuju
5 : Sangat Setuju
a. Gaya Kepemimpinan
No Pertanyaan
Gaya Kepemimpinan
Alternatif Jawaban
5 4 3 2 1
1 Pimpinan memberikan kepercayaan penuh kepada
saya dalam melakukan tugas dan tanggung jawab.
2 Pimpinan bersikap sangat terbuka dalam kegiatan
organisasi untuk mencapai tujuan.
3 Pimpinan selalu memotivasi untuk meningkatkan
gairah kerja dan membina tingkah laku saya yang
produktif untuk mencapai targer kinerja.
4 Pimpinan selalu memperhatikan fasilitas atau
tempat yang layak untuk konsentrasi pekerjaan.
5 Pimpinan selalu memberikan pemahaman yang
matang terhadap perilaku social dan adat istiadat.
6 Pimpinan memahami konflik yang terjadi dan
menyamakan presepsi untuk menjalankan visi dan
misi organisasi.
7 Pimpinan memahami keadaan bawahan dan
mendalami kebutuhan yang akan di lakukan.
8 Pimpinan selalu memberi dukungan untuk
mencapai tujuan organisasi.
9 Pimpinan saya sangat berwibawa sehingga
memberikan pengaruh kepada bawahannya.
10 Pimpinan sangat simpatik terhadap saya dan
memberikan nasehat apabila terjadi kesalahan.
11 Pimpinan selalu menganjurkan perbuatan yang
menjadi tugas dan tanggung jawab.
12 Pimpinan selalu memberikan teladan yang baik
kepada bawahannya.
13 Pimpinan selalu memberikan kesempatan kepada
pegawai untuk mengerjakan tugas sesuai
kemampuan tanpa pakssan asalkan sesuai peraturan
14 Pimpinan memberikan kepercayaan penuh kepada
saya dalam melakukan tugas dan tanggung jawab
saya.
15 Kegiatan perusahaan dilakukan sesuai dengan jadwal
yang direncanakan.
16 Pimpinan memberi
17 Pimpinan selalu memberikan kepada insruksi dan
keterangan kepada saya tentang apa yang harus
saya kerjakan.
18 Pimpinan selalu memberikan breafing atau arahan
yang jelas sebelum dan sesudah melaksanakan
tugas.
19 Pimpinan selalu memberikan instruksi dan
keterangan yang factual.
20 Pimpinan selalu berbuat sesuai dengan
keinginannya.
b. Variabel Kepuasan Kepuasan Kerja
No Pertanyaan
Gaya Kepemimpinan
Alternatif Jawaban
5 4 3 2 1
1 Kenaikan pangkat diberikan kepada saya sesuai
dengan prsetasi kerja saya.
2 Pemberian gaji selama ini sesuai dengan apa yang
saya harapkan.
3 Saya dihargai sebagai manusia untuk menjalankan
syariat agama sesuai dengan keyakinan saya.
4 Saya dapat mengerti dan menguasai dengan cepat
semua pekerjaan yang dibebankan kepada saya.
Reliability
Scale : ALL VARIABLES Case Processing Summary
N %
Cases Valid Exluded( a) Total
100
0
100
100,0
,0
100,0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach’s part 1 value N of items Part 2 value N of items Total N of items Correlation Between Forms Spearman-Brown Equal Length Coeficient Unequal Length Guttman Split-Half Coeficient
,845 12(a) ,839
12(b) 24
,776
,874 ,874 ,872
a The items are : No.1, No.2, No.3, No.4, No.5, No.6, No.7, No.8, No.9,
No.10, No.11, No.12,
B The items are : No.13, No. 14, No.15, No.16, No.17, No.18, No.19,
No.20, No.21, No.22, No.23, No.24,
Item-total Statistics
Scale Mean if item Deleted
Scale
Variance if item Deleted
Corected Item-Total Correlation
Cronbach’s Alpha if item
Deleted
No. 1
No.2
No.3
No.4
No.5
No.6
No.7
No.8
No.9
No.10
No.11
No.12
No.13
No.14
No.15
No.16
No.17
No.18
No.19
No.20
No.21
No.22
No.23
No.24
83,46
83,18
82,97
82,68
83,02
82,97
82,94
82,84
82,69
82,75
82,99
82,96
82,79
82,80
83,03
83,01
82,81
82,77
82,80
82,86
82,41
82,82
82,88
83,30
117,766
118,816
114,272
115,513
114,242
114,514
115,168
116,015
113,407
112,270
113,283
114,645
116,651
115,434
117,403
117,970
116,741
114,017
116,202
114,808
118,143
113,543
114,753
114,152
,303
,313
,543
,486
,538
,567
,559
,449
,668
,705
,591
,560
,495
,564
,477
,419
,460
,605
,536
,500
,533
,633
,560
,443
,911
,910
,905
,907
,905
,905
,905
,906
,903
,902
,904
,905
,906
,905
,907
,908
,907
,904
,906
,906
,906
,904
,905
,908
Regression
Model Summary
Model
R
R Square
Adjusted R square
Std. Error of
The Estimate
1 ,849(a) ,721 ,706 ,54177
a Predictors : (Constant), VAR00005, VAR00001, VAR00004, VAR00002, VAR00003P
ANOVA(b)
Model Sum of
Squares
df
Mean Square
F
Sig
1 Regression
Residual
Total
71,409
27,591
99,000
5
94
99
14,282
,294
48,657 ,000(a)
a predictors : (constant), VAR00005, VAR00001, VAR00004, VAR00002, VAR00003
b Dependent Variable : VAR00006
Coefficients(a)
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta B Std. Error
1 (Constant)
VAR00001
VAR00002
VAR00003
VAR00004
VAR00005
-1,68E-006
,175
,203
,218
,214
,238
,054
,071
,086
,102
,077
,238
,175
,203
,218
,214
,238
,000
2,237
2,364
2,131
2,768
3,475
1,000
,002
,020
,036
,007
, 015
a Dependent Variable : VAR00006
VAR00001
Frequency Percent Valid Percent
Cumulate
Percent
Valid 1.00
2.00
3.00
4.00
5.00
Total
4
27
35
28
6
100
4.0
27.0
35.0
28.0
6.0
100.0
4.0
27.0
35.0
28.0
6.0
100.0
4.0
31.0
66.0
94.0
100.0
VAR00002
Frequency Percent Valid Percent
Cumulate
Percent
Valid 1.00
2.00
3.00
4.00
5.00
Total
1
18
30
49
2
100
1.0
18.0
30.0
49.0
2.0
100.0
1.0
18.0
30.0
49.0
2.0
100.0
1.0
19.0
49.0
98.0
100.0
VAR00003
Frequency Percent Valid Percent
Cumulate
Percent
Valid 1.00
2.00
3.00
4.00
5.00
Total
2
10
29
50
9
100
2.0
10.0
29.0
50.0
9.0
100.0
4.0
27.0
29.0
50.0
9.0
100.0
2.0
12.0
41.0
91.0
100.0
VAR00004
Frequency Percent Valid Percent
Cumulate
Percent
Valid 1.00
2.00
3.00
4.00
5.00
Total
2
4
22
53
19
100
2.0
4.0
22.0
53.0
19.0
100.0
2.0
4.0
22.0
53.0
19.0
100.0
2.0
6.0
28.0
81.0
100.0
VAR00005
Frequency Percent Valid Percent
Cumulate
Percent
Valid 1.00
2.00
3.00
4.00
5.00
Total
2
12
29
49
8
100
2.0
12.0
29.0
49.0
8.0
100.0
2.0
12.0
29.0
49.0
8.0
100.0
2.0
14.0
43.0
92.0
100.0
VAR00006
Frequency Percent Valid Percent
Cumulate
Percent
Valid 1.00
2.00
3.00
4.00
5.00
Total
1
10
31
50
8
100
1.0
10.0
31.0
50.0
8.0
100.0
1.0
10.0
31.0
50.0
8.0
100.0
1.0
11.0
42.0
92.0
100.0
VAR00007
Frequency Percent Valid Percent
Cumulate
Percent
Valid 1.00
2.00
3.00
4.00
5.00
Total
1
8
31
53
7
100
1.0
8.0
31.0
53.0
7.0
100.0
1.0
8.0
31.0
53.0
7.0
100.0
1.0
9.0
40.0
93.0
100.0
VAR00008
Frequency Percent Valid Percent
Cumulate
Percent
Valid 1.00
2.00
3.00
4.00
5.00
Total
1
7
26
56
10
100
1.0
7.0
26.0
56.0
10.0
100.0
1.0
7.0
26.0
56.0
10.0
100.0
1.0
8.0
34.0
90.0
100.0
VAR00009
Frequency Percent Valid Percent
Cumulate
Percent
Valid 1.00
2.00
3.00
4.00
5.00
Total
2
4
17
64
13
100
2.0
4.0
17.0
64.0
13.0
100.0
2.0
4.0
17.0
64.0
13.0
100.0
2.0
6.0
23.0
87.0
100.0
VAR00010
Frequency Percent Valid Percent
Cumulate
Percent
Valid 1.00
2.00
3.00
4.00
5.00
Total
1
8
18
60
13
100
1.0
8.0
18.0
60.0
13.0
100.0
1.0
8.0
18.0
60.0
13.0
100.0
1.0
9.0
27.0
87.0
100.0
VAR00011
Frequency Percent Valid Percent
Cumulate
Percent
Valid 1.00
2.00
3.00
4.00
5.00
Total
2
10
32
46
10
100
2.0
10.0
32.0
46.0
10.0
100.0
2.0
10.0
32.0
46.0
10.0
100.0
2.0
12.0
44.0
90.0
100.0
VAR00012
Frequency Percent Valid Percent
Cumulate
Percent
Valid 1.00
2.00
3.00
4.00
5.00
Total
1
6
42
39
12
100
1.0
6.0
42.0
39.0
12.0
100.0
1.0
6.0
42.0
39.0
12.0
100.0
1.0
7.0
49.0
88.0
100.0
VAR00013
Frequency Percent Valid Percent
Cumulate
Percent
Valid 1.00
2.00
3.00
4.00
5.00
Total
2
4
22
64
8
100
2.0
4.0
22.0
64.0
8.0
100.0
2.0
4.0
22.0
64.0
8.0
100.0
2.0
6.0
28.0
92.0
100.0
VAR00014
Frequency Percent Valid Percent
Cumulate
Percent
Valid 1.00
2.00
3.00
4.00
5.00
Total
1
7
20
64
8
100
1.0
7.0
20.0
64.0
8.0
100.0
1.0
7.0
20.0
64.0
8.0
100.0
1.0
9.0
27.0
87.0
100.0
VAR00015
Frequency Percent Valid Percent
Cumulate
Percent
Valid 1.00
2.00
3.00
4.00
5.00
Total
1
6
40
50
3
100
1.0
6.0
40.0
50.0
3.0
100.0
1.0
6.0
40.0
50.0
3.0
100.0
2.0
7.0
47.0
97.0
100.0
VAR00016
Frequency Percent Valid Percent
Cumulate
Percent
Valid 2.00
3.00
4.00
5.00
Total
8
40
46
6
100
8.0
40.0
46.0
6.0
100.0
8.0
40.0
46.0
6.0
100.0
8.0
48.0
94.0
100.0
VAR00017
Frequency Percent Valid Percent
Cumulate
Percent
Valid 1.00
2.00
3.00
4.00
5.00
Total
1
7
23
59
10
100
1.0
7.0
23.0
59.0
10.0
100.0
1.0
7.0
23.0
59.0
10.0
100.0
1.0
8.0
31.0
90.0
100.0
VAR00018
Frequency Percent Valid Percent
Cumulate
Percent
Valid 1.00
2.00
3.00
4.00
5.00
Total
1
9
16
63
11
100
1.0
9.0
16.0
63.0
11.0
100.0
1.0
9.0
16.0
63.0
11.0
100.0
1.0
10.0
26.0
89.0
100.0
VAR00019
Frequency Percent Valid Percent
Cumulate
Percent
Valid 2.00
3.00
4.00
5.00
Total
8
21
63
8
100
8.0
21.0
63.0
8.0
100.0
8.0
21.0
63.0
8.0
100.0
8.0
29.0
92.0
100.0
VAR00020
Frequency Percent Valid Percent
Cumulate
Percent
Valid 1.00
2.00
3.00
4.00
5.00
Total
2
9
24
52
13
100
2.0
9.0
24.0
52.0
13.0
100.0
2.0
9.0
24.0
52.0
13.0
100.0
2.0
11.0
35.0
87.0
100.0
VAR00021
Frequency Percent Valid Percent
Cumulate
Percent
Valid 1.00
2.00
3.00
4.00
5.00
Total
3
3
75
19
10
100
1.0
7.0
23.0
59.0
10.0
100.0
1.0
7.0
23.0
59.0
10.0
100.0
1.0
8.0
31.0
90.0
100.0
VAR00022
Frequency Percent Valid Percent
Cumulate
Percent
Valid 1.00
2.00
3.00
4.00
Total
14
11
67
8
100
14.0
11.0
67.0
8.0
100.0
14.0
11.0
67.0
8.0
100.0
14.0
25.0
92.0
100.0
VAR00023
Frequency Percent Valid Percent
Cumulate
Percent
Valid 2.00
3.00
4.00
5.00
Total
11
25
54
10
100
11.0
25.0
54.0
10.0
100.0
11.0
25.0
54.0
10.0
100.0
11.0
36.0
90.0
100.0
VAR00024
Frequency Percent Valid Percent
Cumulate
Percent
Valid 1.00
2.00
3.00
4.00
5.00
Total
7
17
32
36
8
100
7.0
17.0
32.0
36.0
8.0
100.0
7.0
17.0
32.0
36.0
8.0
100.0
7.0
24.0
56.0
92.0
100.0
RIWAYAT HIDUP
MUSTAINA, lahir di Sinjai 20 Oktober 1991. Lahir
sebagai anak tunggal buah hati dari pasangan Kisman dan
Nuraini. Penulis memulai pendidikan pada tahun 1997 di
SDN 192 BATU-BATU Kecamatan Sinjai Timur
Kabupaten Sinjai dan tamat pada tahun 2003. Kemudian
penulis melanjutkan pendidikan di MTs. Darussalam Pattalassang Kecamatan
Sinjai Timur Kabupaten Sinjai dan tamat pada tahun 2006. Pada tahun yang sama
pula penulis melanjutkan pendidikan ke SMA Negeri 1 TelluLimpoe dan
menamatkan jenjang SMA pada tahun 2009. Kemudian Pada tahun 2011 penulis
diterima sebagai mahasiswa pada Jurusan Manajemen program strata satu (S1)
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.