Skripsi - Efektifitas Pemanfaatan Media Gambar Pada Pembelajaran Shalat
SKRIPSI PEMANFAATAN MEDIA ONLINE YOUTUBE
Transcript of SKRIPSI PEMANFAATAN MEDIA ONLINE YOUTUBE
SKRIPSI
PEMANFAATAN MEDIA ONLINE YOUTUBE
OLEH BEAUTY VLOGGER DALAM
MENDESIMINASI INFORMASI KECANTIKAN
DISUSUN OLEH :
KHAIRIZA ULFA
1403110059
Program Studi Ilmu Komunikasi
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATRA UTARA
MEDAN
2018
BERITA ACARA BI.MBINGAN SKRIPSI
Telah selesai diberikan bimbingan dalam penulisan skripsi sehingga naskah
skripsi ini telah memenuhi syarat dan dapat disetujui untuk dipertahankan dalam
ujian skripsi oleh :
Nama : Khairiza Ulfa
NPM : 1403110059
Program Studi : Ilmu Komunikasi
Judul Skripsi :PEMANF AA TAN MEDIA ONLINE YOUTUBE OLEH
BEAUTY VLOGGER DALAM MENDESIMINASI
TNFORMASI KECANTIKAN
Medan, 28 Maret 2018
-ABRAR ADHANI, S.Sos, M.I.Kom
Disetujui Oleh KETUA PROGRAM STUDI
SUTION, S.Sos., M.l.Kom
PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di depan Tim Penguji Ujian Skripsi Fakultas
Ilmu Sosial dan llmu Politik Universitas Muhammdiyah Sumatera Utara oleh:
Nama : Khairiza Ulfa
NPM : 1403110059
Program Studi : llmu Komunikasi
Pada hari : Rabu, 28 Maret 2018
Waktu : 08.00 s/d selesai
TIM PENGUJI
PENGUJI I LEYUA KHAIRANI, Dr
PENGUJ[ II : LUTFI BASlT, S.Sos. ,M.l.Kom
PENG U JI III : A BRAR AD HANl. ,S. Sos. ,M. I. K..._1:,:;.n~:..___---l--lu.i...c1--__ _)
PANITIA UJIAN
Ketua Sekretaris
ABSTRAK
Youtube adalah sebuah media online yang para penggunanya bisa dengan
mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan suatu informasi. Youtube adalah
sebuah media sosial dengan situs web yang menyediakan berbagai macam video-
video yang dibuat oleh pengguna Youtube atau biasa disebut Youtuber.Vlogger adalah
salah satu dari video yang dibuat oleh Youtuber sebagai cara mereka
mengekspresikan diri atau memberikan informasi.Vlogger merupakan singkatan dari
video blogging yang digunakan para Youtuber atau pengguna akun Youtube untuk
meramaikan blog mereka dengan video-video yang di unggah ke Youtube. Sedangkan
Beauty vlogger adalah salah satu contoh dari video blogger yang berkonten beauty
atau membahas mulai dari makeup hingga pakaian atau fashion. Beauty vlogger
biasanya memiliki konsep yang sama dengan blogger, yaitu memberikan informasi
terkait keseharian atau kehidupan pribadi dan ulasan-ulasan tentang produk atau
brand yang akan mereka gunakan. Namun para beauty vlogger mengkhususkan
dirinya untuk memberikan informasi mengenai dunia kosmetik dan kecantikan lalu
mengunggahnya pada media Youtube. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
bagaimana masyarakat dapat terdesiminasi oleh informasi kecantikan yang diberikan
oleh beauty vlogger melalui video Youtubenya.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
metode penelitian deskriptif kuantitatif, dimana data-data yang dikumpulkan berupa
angka. Data yang berupa angka kemudian diolah dan dianalisis untuk mendapatkan
suatu informasi ilmiah di balik angka-angka tersebut.Hasil akhir yang diperoleh
setelah membandingkan antara thitung dan ttabel ternyata ttabel < dari ttabel, maka Ha
diterima.
Kata Kunci : Komunikasi, Media, Internet, Youtube, Beauty Vlogger, Mendesiminasi.
KATA PENGANTAR
Assalamua ‘laikum Wr. Wb.
Alhamdulillahirabbal’alamin, segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang
senantiasa memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada peneliti, sehingga peneliti
dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pemanfaatan Media Online
Youtube Oleh Beauty Vlogger Dalam Mendesiminasi Informasi Kecantikan”
dengan tepat waktu. Salam dan shalawat tercurah kepada Nabi Besar Muhammad
SAW beserta keluarganya, para sahabatnya dan pengikutnya hingga akhir zaman.
Dalam menyelesaikan skripsi ini, peneliti banyak mendapat bimbingan,
nasehat serta dukungan dari banyak pihak. Maka dalam kempatan ini penulis
ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-sebesarnya kepada kedua orang tua
tercinta, Bapak Syahrizal Harahap dan almarhum Ibu Zahara, terima kasih atas
segala doa, dukungan baik moral maupun material, serta kasih sayang yang tidak
pernah hentinya mengiringi peneliti. Oleh karena itu dalam kesempatan ini
peneliti juga dengan senang hati menyampaikan terima kasih kepada yang
terhormat:
1. Bapak Drs. Agussani, M.AP selaku Rektor Universitas Muhammadiyah
Sumatera Utara.
2. Alm Bapak Drs. Tasrif Syam, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Univesitas Sumatera Utara.
3. Bapak Drs. Zulfahmi, M.I.Kom selaku Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik yang telah membekali penulis dengan berbagai ilmu selama
mengikuti perkuliahan sampai akhir penulisan skripsi.
4. Bapak Abrar Adhani, S.Sos., M.I.Kom selaku Pembimbing dan Wakil Dekan
III Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang telah begitu banyak
meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam membimbing saya dalam
menyelesaikan skripsi ini.
5. Ibu Nurhasanah Nasution, S.Sos., M.I.Kom selaku Ketua Program Studi Ilmu
Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang memberikan
masukan dan waktu kepada saya dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Bapak Akhyar Anshori, S.Sos., M.I.Kom selaku Sekretaris Program Studi
Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang juga telah
begitu banyak memberikan masukan, waktu, tenaga, pikiran kepada saya.
7. Dosen-Dosen FISIP terima kasih telah membekali ilmu serta ajaran-ajaran
yang berguna bagi saya dalam menghadapi masa mendatang.
8. Biro Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang telah membantu menyiapkan
segala keperluan akademik penulis.
9. Bapak Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Drs. Kiniken, M.Pd
yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian.
10. Kepada keluarga besar Khairani yang sudah penulis anggap sebagai ibu ke
dua, Auzai Matondang,
11. Kepada adik tercinta Mumammad Afif Alfaridzi, Jihan Rania Auzani, dan
Atha Naila Faiza.
12. Kepada teman-teman seperjuangan IKO A Pagi 2014.
13. Kepada teman seperjuangan 7 E Broadcasting Sore
14. Untuk sahabat tercinta, susah dan senang sepenanggungan, yang sudah seperti
saudara sendiri Dhara Suci Dwi Lestari, Fidya Rizky Amalia, Meilinda
Rahmasari Rifendra.
15. Untuk teman-teman seperjuangan yang sudah banyak memberi saran,
dukungan, dan semangat Dhara Suci Dwi Lestari (Chanyeol Mine), Fidya
Rizky Amalia (Dzul couple), Siti Ramadianti (Sehun Mine), Maya Septiani
(Jin Mine), Melati Kuntarsi (Chukua Mine), Gita Nurul Ramadhani (Fadel
Always), Misdar Br. Brutu, Muhammad Irfan (Doi Mine), Dzul Ambri Luthfi
(Fidya lahir batin).
16. Kepada Sydakhaufani yang sudah banyak memberi juga dukungan Darma
Yanti, Nida Ulhaq, Ulfa Amira Harahap, Yesi Rahmayanti.
17. Kepada teman-teman Ilmu Komunikasi 2014, terima kasih telah memberikan
pertemanan yang begitu indahselama kita duduk di bangku kuliah.
Dan yang terakhir, terima kasih untuk semua orang (tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu) yang telah membantu penulis menyelasaikan skripsi ini dan
telah banyak memberikan informasi kepada penulis dan segala hal.
Medan, Maret 2017
Penulis
Khairiza Ulfa
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................. i
KATA PENGANTAR .......................................................................... ii
DAFTAR ISI .......................................................................................... vi
BAB I : PENDAHULUAN....................................................................
A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1
B. Batasan Masalah.......................................................................... 3
C. Rumusan Masalah ....................................................................... 4
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................... 4
E. Sistematika Penelitian ................................................................. 5
BAB II : URAIAN TEORITIS .............................................................
A. Komunikasi ................................................................................ 8
B. Media........................................................................................... 13
C. Internet ........................................................................................ 15
D. Youtube ....................................................................................... 20
E. Beauty Vlogger ........................................................................... 23
F. Anggaran Dasar/Hipotesis .......................................................... 38
BAB III : METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian ............................................................................ 39
2. Kerangka Konsep ........................................................................ 40
3. Definisi Konsep ........................................................................... 40
4. Definisi Operasional.................................................................... 41
5. Populasi dan Sampel ................................................................... 43
6. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 44
7. Teknik Analisis Data ................................................................... 45
8. Lokasi dan Waktu Penelitian…………………………………..46
BAB IV : HASIL PEMBAHASAN ......................................................
1. Hasil Penelitian ...........................................................................
2. Lokasi Penelitian .........................................................................
3. Analisis Tabel..............................................................................
4. Uji Validitas dan Reliabilitas ......................................................
5. Analisis Data ...............................................................................
BAB V : PENUTUP
A. Simpulan .....................................................................................
B. Saran ............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Youtube adalah sebuah media online yang para penggunanya bisa dengan
mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan suatu informasi. Youtube adalah
sebuah media sosial dengan situs web yang menyediakan berbagai macam video-
video yang dibuat oleh pengguna Youtube atau biasa disebut Youtuber. Di
Youtube kita dapat menikati tayangan berupa audio visual, yang dengan mudah
dapat di akses di ponsel seluler.Youtube merupakan salah satu media sosial yang
popular karena Youtube dapat dijadikan sebagai tempat berkarya dan
mengapresiasikan diri.
Vlogger adalah salah satu dari video yang dibuat oleh Youtuber sebagai cara
mereka mengekspresikan diri atau memberikan informasi.Vlogger merupakan
singkatan dari video blogging yang digunakan para Youtuber atau pengguna akun
Youtube untuk meramaikan blog mereka dengan video-video yang di unggah ke
Youtube. Video blogging adalah aktivitas merekam konten atau video, seperti
video kehidupan, make up, makanan, travel dan lain lain, lalu mengunggahnya di
media online Youtube. Membuat video blogger biasanya bertujuan untuk
memberikan hiburan, pengetahuan, informasi, pengalaman hidup dan lain lain,
biasanya konten atau video blogger ini tidak berpatok pada aturan tertentu.
2
Sedangkan Beauty vlogger adalah salah satu contoh dari video blogger yang
berkonten beauty atau membahas mulai dari makeup hingga pakaian atau fashion.
Beauty vlogger biasanya memiliki konsep yang sama dengan blogger, yaitu
memberikan informasi terkait keseharian atau kehidupan pribadi dan ulasan-ulasan
tentang produk atau brand yang akan mereka gunakan. Namun para beauty vlogger
mengkhususkan dirinya untuk memberikan informasi mengenai dunia kosmetik dan
kecantikan lalu mengunggahnya pada media Youtube. Biasanya menjadi beauty
vlogger dimulai dari memiliki wawasan luas dan ketertarikan di dalam dunia
kecantikan atau fashion, bisa juga sebagai sarana menyalurkan hobi. Beberapa
konsumen produk- produk kecantikan juga merasa diuntungkan dengan adanya
beauty vlogger karena dapat menilai beberapa produk– produk yang akan mereka
gunakan sebelum membelinya. Biasanya para beauty vloggerakan mereview atau
menjelaskan informasi- informasi terkait, kekurangan dan kelebihan produk bahkan
kesan setelah menggunakan produk.
Di Indonesia sudah banyak beauty vlogger yang bermunculan dikarenakan
berkembangnya media yang begitu cepat dan banyaknya khalayak yang mencari
seputar kecantikan melalui media online Youtube. Dengan karakteristiknya masing-
masing beauty blogger berlomba-lomba untuk menarik perhatian para penikmat
informasi seputar kecantikan dengan inovasi produk yang digunakan maupun cara
penyampaian informasi yang menarik.
Di zaman sekarang make up menjadi salah satu hal yang sangat penting
khususnya para wanita, untuk menunjang penampilan dan menambah percaya diri
3
atau untuk menutupi kekurangan yang dimiliki. Karena hal itu lah beauty vlogger
banyak diminati oleh banyak kalangan khususnya wanita untuk memudahkan para
wanita yang memiliki kemampuan rendah mengenai make up dapat memperoleh
informasi terkait hal-hal make up dan menjadi referensi dan juga manfaat bagi
khalayak yang menonton. Tak hanya kemampuan bermakeupnya saja, cara seorang
beauty vlogger menyampaikan informasi kecantikannya juga menjadi pertimbangan
para mayarakat dalam memperoleh informasi dan memanfaatkan informasi tersebut.
Dengan banyaknya masyarakat yang mencari informasi seputar kecantikan
melalui media online Youtube, dimana di dalam videonya membahas seputar
kecantikan. Alasan penulis mengambil judul ini karena penulis ingin melihat
langsung bagaimana masyarakat menyikapi suatu informasi, timbul kesadaran,
menerima, dan akhirnya memanfaatkan informasi yang diterima dari beuty vlogger
yang dapat di akses di media online Youtube.
1.2.Pembatasan Masalah
Agar penelitian lebih fokus dan tidak meluas dari pembahasan yang dimaksud,
maka penulis membatasinya pada ruang lingkup penelitian sebagai berikut :
Masyarakat yang menjadi objek penelitian adalah seluruh siswa SMK Negeri 1
Lubuk Pakam jurusan kecantikan.
4
1.3.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah, “Bagaimana pemanfaatan media online Youtube oleh beauty
vlogger dalam mendesiminasi informasi kecantikan?”
1.4.Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana masyarakat dapat
terdesiminasi oleh informasi kecantikan yang diberikan oleh beauty vlogger melalui
video Youtubenya.
1.5.Manfaat Penelitian
1. Aspek Teoritis
Penelitian ini menyajikan informasi mengenai bagaimana beauty
vloggermendesiminasi masyarakat dalam memperoleh informasi yang diberikan oleh
beauty vlogger melalui media online Youtube. Hasil dari penelitian ini diharapkan
menjadi kontribusi pemikiran bagi masyarakat dalam mendesiminasi suatu informasi
yang diberikan seorang beauty vlogger.
2. Aspek Akademis
Penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan dalam menyelesaikan tugas
akhir perkuliahan.
5
1.6.Sistematika Penulisan
Untuk membahas sistematika yang ada, maka penulis dibagi dalam beberapa
bab sebagai berikut:
BAB I: Merupakan pendahuluan yang memaparkan Latar Belakang Masalah,
Pembatasan Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan dan Pemanfaatan
Penelitian, serta Sistematika Penulisan.
BAB II: Merupakan uraian teoritis yang menguraikan tentang Pengertian
Komunikasi, Pengertian Media, Internet, dan Youtube.
BAB III: Merupakan persiapan dari pelaksanaan penelitian yang menguraikan
tentang Metodologi Penelitian, Kerangka Konsep, Operasionalisasi
Konssep, Populasi dan Sampel, Teknik Pengumpulan Data, Teknik
Analisis Data, Lokasi dan Waktu Penelitian serta Sistematika
Penulisan.
BAB IV: Merupakan pembahasan yang menguraikan tentang ilustrasi
penelitian, hasil dan pembahsan.
BAB V: Merupakan penutup yang menguraikan tentang simpulan dan saran.
6
BAB II
URAIAN TEORITIS
Didalam suatu penelitian, perlu suatu kejelasan atau mengetengahkan suatu
fenomena yang benar dan dapat diterima kebenarannya, dan dia adalah teori. Teori ini
bermanfaat sebagai pedoman dalam memecahkan masalah dalam suatu penelitian.
Adapun teori-teori yang dianggap relevan dengan penelitian ini adalah :
2.1.Komunikasi
2.1.1. Pengertian Komunikasi
Komunikasi berasal dari bahasa latin‘communis’ atau ‘common’dalam bahasa
Ingris yang berarti sama. Berkomunikasi berarti kita sedang berusaha untuk mencapai
kesamaan makna, “commonness”. Atau dengan ungkapan yang lain, melalui
komunikasi kita mencoba berbagai informasi, gagasan, atau sikap kita dengan
partisipasi lainnya. Kendali utama informasi, gagasan atau sikap kita dengan
partisipasi lainnya. Kendala utama dalam berkomunikasi adalah kita sering
mempunyai makna yang berbeda terhadap lambang yang sama. Oleh karena itu,
komunikasi seharusnya dipertimbangkan sebagai aktivitas di mana tidak ada tindakan
atau ungkapan yang diberi makna secara penuh, kecuali jika diidentifikasi oleh
partisipan komunikasi yang terlibat dalam (Bungin 2006:257).
Banyak yang bercerita mengenai komunikasi. Apakah sebenarnya komunikasi
itu. Menurut beberapa ahli dalam Harun (2012:22-23), yaitu :
7
1. Theodorson and Theodorson, : Komunikasi adalah penyebaran informasi,
ide-ide, sikap-sikap, atau emosi dari seseorang atau kelompok kepada yang
lain atau yang lain-lainnya, terutama melalui simbol-simbol.
2. Osgood et.al. : Dalam pengertian yang sangat umum, kita melihat
komunikasi jika satu sistem, sebuah sumber, memengaruhi yang lain,
sitertuju, dengan pemanipulasian simbol-simbol alternative, yang dapat
disebarkan melalui saluran yang menghubungkan keduanya.
3. Lasswell : Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang
menjelaskan “siapa”, “mengatakan apa”, “dengan saluran apa”, “kepada
siapa”, dan “dengan akibat atau hasil apa”. (Who? Says what? In which
channel? To whom? With what effect?).
4. Barnlund :Komunikasi timbul didorong oleh kebutuhan-kebutuhan untuk
mengurai rasa ketidak pastian, bertindak secara efektif, mempertahankan
atau memperkuat ego.
5. Ruesch : Komunikasi adalah suatu proses yang menghubungkan satu bagian
dengan bagian lainnya dalam kehidupan.
6. Weaver : komunikasi adalah seluruh prosedur melalui mana pikiran
seseorang dapat memengaruhi pikiran orang lainnya. (Harun,2012: 22-23)
Dari definisi-definisi di atas, masing masing memberikan penekanan arti yang
berbeda, namun dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah proses penyampaian
pesan atau makna dari komunikator kepada komunikan melalui media untuk
mendapatkan feedback atau tanggapan. Efektifitas komunikasi dapat dilihat dari
8
aktivitas penerima pesan melalui feedback yang dilakukannya, misalnya dengan
bertanya, menjawab atau melaksanakan pesan yang disampaikan. Dari respon
penerima tersebut, akan terjadi umpan balik yang menunjukkan adanya efektifitas
komunikasi (Sanjaya, 2012:80).
2.1.2. Unsur-unsur komunikasi
Menurut Harold Lasswell (Mulyana, 2007:69) menyebutkan lima unsur
komunikasi yang saling bergantung satu sama lain, yaitu :
1. Sumber (source) atau (encoder) atau komunikator (communicator) atau
pembicara (speaker) atau originator adalah pihak yang berinisiatif atau
mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi. Sumber boleh juga seorang
individu, kelompok, organisasi, perusahaan, atau bahkan suatu negara.
2. Pesan, yaitu apa yang dikomunikasikan oleh sumber kepada penerima. Pesan
merupakan seperangkat symbol verbal dan nonverbal yang mewakili
perasaan, nilai, gagasan, atau maksud sumber tadi. Pesan mempunyai
komponen yaitu : makna, simbol, yang digunakan untuk menyampaikan
makna, dan bentuk atau organisasi pesan. Pesan bisa disampaikan melalui
tindakan atau isyarat anggota tubuh (acungan jempol, anggukan kepala,
senyuman, tatapan mata, dan sebagainya).
3. Saluran atau media, yakni alat atau wadah yang digunakan sumber untuk
menyampaikan pesannya kepada penerima. Saluran boleh jadi merujuk pada
bentuk pesan yang disampaikan kepada penerima, apakah saluran verbal atau
9
saluran nonverbal. Saluran juga merujuk pada penyajian pesan apakah
langsung (tatap muka) atau lewat media cetak (surat kabar, majalah) atau
media elektronik (radio, televisi)
4. Penerima (receiver) atau (destination) atau (decoder) atau komunikate
(communicate) atau khalayak (audience) atau pendegar (listener) atau
penafsiran (interpreter) adalah orang yang menerima pesan dari sumber.
Berdasarkan pengalaman masa lalu, rujukan nilai, pengetahuan, persepsi, pola
pikir, dan pesannya, penerima pesan ini menerjemahkan atau menafsirkan
seperangkat simbol verbal atau nonverbal yang ia terima menjadi gagasan
yang dapat ia pahami. Proses ini disebut penyandian balik (decoding).
5. Efek, yaitu apa yang terjadi pada penerima setelah ia menerima pesan
tersebut, misalnya penambahan pengetahuan (dari tidak tahu menjadi tahu),
terhibur, perubahan sikap (dari tidak setuju menjadi setuju), perubahan
keyakinan, perubahan prilaku (dari tidak bersedia membeli barang yang
ditawarkan menjadi bersedia membelinya), dan sebagainya.
2.1.3. Fungsi Komunikasi
Menurut Effendy (2007:55) fungsi komunikasi adalah sebagai berikut :
1. Menginformasikan (to inform)
2. Mendidik (to educate)
3. Menghibur (to entertain)
4. Mempengaruhi (to influence)
10
2.1.4. Tujuan Komunikasi
Pada umumnya komunikasi mempunyai beberapa tujuan dalam Widjaja
(2010:10) antara lain:
1. Supaya yang kita sampaikan itu dapat dimengeti. Sebagai pejabat ataupun
komunikator kita harus menjelaskan kepada komunikan (penerima) atau
bawahan dengan sebaik-baiknya dan tuntas sehingga mereka dapat
mengikuti apa yang kita maksudkan.
2. Memahami orang lain, kita sebagai pejabat atau pemimpin harus
mengetahui benar aspirasi masyarakat tentang apa yang diinginkannya,
jangan mereka menginkan arah untuk pergi ke Barat tetapi kita
memberikan jalan ke Timur.
3. Supaya gagasan kita dapat diterima oleh orang lain. Kita harus berusaha
agar gagasan kita dapat diterima oleh orang lain dengan pendekatan yang
persuasif bukan memaksakan kehendak.
4. Menggerakkan orang lain untuk melakukan segala sesuatu. Menggerakkan
sesuatu itu dapat bermacam-macam, mungkin berupa kegiatan. Kegiatan
yang dimaksud di sini adalah kegiatan yang lebih banyak mendorong,
namun penting harus diingat adalah bagaimana cara yang baik untuk
melakukannya.
Jadi secara singkat dapat disimpulkan bahwa komunikasi itu bertujuan untuk
mengharapkan pengertian, dukungan gagasan dan tindakan.
11
2.2.Media
2.2.1. Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti
‘tengah’, ‘perantara’, ‘pengantar’. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau
pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan (Arsyat, 2014:3).
Sedangkan menurut AECT sebuah organisasi yang bergerak dalam teknologi
pendidikan dan komunikasi (Sanjaya, 2012:57), mengartikan media sebagai segala
bentuk yang digunakan untuk proses penyaluran informasi.
Demikian juga menurut Molenda dan Russel (Sanjaya, 2012:57)
mengungkapkan bahwa “media is a channel of communication. Derived from the
latin word for “between”, the term refers to anything that carries information
between a source and a receiver.” Robert Hanick, dkk mendefinisikan media adalah
sesuatu yang membawa informasi antara sumber (source) dan penerima (receiver)
informasi.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa media adalah alat
atau perantara yang mengantarkan pesan dari sumber informasi ke penerima
informasi.
12
2.2.2. Fungsi Media Komunikasi
Menurut Sanjaya (2012:88-90) media komunikasi pembelajaran bukan hanya
sekedar menginformasikan gagasan, atau menyampaikan sesuatu akan tetapi lebih
daripada itu. Ada empat fungsi media komunikasi dalam proses pembelajaran, yakni:
1. Efektifitas
Media komunikasi sebagai sarana untuk mempermudah dalam penyampaian
informasi.
2. Efesiensi
Media komunikasi sebagai sarana untuk mempercepat dalam penyampaian
informasi.
3. Konkrit
Media komunikasi sebagai sarana untuk membantu mempercepat isi pesan
yang mempunyai sifat abstrak.
4. Motifatif
Media komunikasi sebagai sarana agar lebih semangat melakukan
komunikasi.
13
2.2.3. Media Komunikasi Berdasarkan Bentuknya
1. Media Cetak
Merupakan berbagai macam barang yang dicetak dan bisa dipakai sebagai
saran untuk menyampaikan suatu pesan informasi, seperti: surat kabar/koran,
brosur, bulletin, dan lain sebagainya.
2. Media audio
Merupakan suatu buntuk media komunikasi yang menrima komunikasi yang
penerimaan informasinya hanya dapat tersampaikan melalui indera
pendengaran, contohnya: radio.
3. Media Visual
Merupakan suatu bentuk media komunikasi yang penerimaan pesan
informasinya hanya dapat tersampaikan melalui indra penglihatan, contohnya:
foto
4. Media Audio Visual
Merupakansuatu bentuk media komunikasi yang dapat dilihat sekaligus
didengar, jadi untuk mengakses pesan informasi yang disampaikan memakai
indera penglihatan dan juga pendengaran, contohnya: televisi dan video.
2.2.4. Macam-macam Media Komunikasi
1. Surat
Adalah sebuah pesan yang ditulis atau dicetak pada kertas dan biasanya
disimpan dalam amplop dan dikirimkan kepada seseorang atau organisasi.
14
2. Telepon
Adalah suatu perangkat yang menyuarakan suara dan gelombang listrik
kedalam relai yang dapat didengar, dan digunakan untuk komunkasi.
3. Surat Kabar
Adalah publikasi berseri yang berisi berita tentang berbagai artikel informatif
lainnya tentang politik, olahraga, seni, dan lain sebaginya.
4. Radio
Adalah salah satu media siaran yang menggunakan teknologi gelombang
radio untuk menyampaikan informasi berupa suara.
5. Televisi
Adalah media siaran yang digunakan untuk hiburan, pendidikan, berita,
politik, gosip, dan periklanan.
6. Internet
Adalah sarana mencari informasi dan berkomunikasi dengan orang-orang
yang berjauhan secara geografis.
2.2.5. Media dan masyarakat
Dalam Hendry (2012:131-132) ada enam perspektif dalam hal melihat media,
yaitu :
1. Melihat media dipandang sebagai jendela yang memungkinkan khalayak
“melihat” apa yang sedang terjadi di luar sana ataupun pada diri mereka
sendiri.
15
2. Media sebagai cermin berbagai pristiwa yang ada di masyarakat dan
dunia, yang mereflek sikap apa adanya.
3. Media sebagai filter yang menyeleksi berbagai hal untuk diberi perhatian
atau tidak.
4. Media sebagai guide atau panduan, penunjuk jalan atau interpreter, yang
menerjemahkan dan menunjukkan arah atas berbagai ketidakpastian atau
alternatif yang beragam.
5. Media sebagai forum untuk mempresentasikan berbagai informasi dan
ide-ide kepada khalayak, sehingga memungkinkan terjadinya tanggapan
dan umpan balik.
6. Media sebagai interlocutor, yang tidak hanya tempat berlalu lalangnya
informasi, tetapi juga partner komunikasi yang memungkinkan terjadinya
komunikasi yang interaktif.
2.3.Internet
2.3.1. Internet
Internet muncul pada 1990-an sebagai medium massa besar kedelapan
dengan banyaknya isi, terutama melalui web, yang melebihi media tradisional dalam
banyak hal. Internet adalah jaringan kabel, telepon dan satelit yang menghubungkan
komputer atau smartphone. Hampir semua orang memiliki jaringan internet di
smartphone atau komputernya (John, 2008:262). Internet (Inter-Network) adalah
sebutan untuk sekumpulan jaringan komputer yang menghubungkan situs akademik,
16
pemerintahan, komersial, organisasi, maupun perorangan. Internet menyediakan
akses untuk layanan telekomnunikasi dan sumber daya informasi untuk jutaan
pemakainya yang tersebar di seluruh dunia. Adapun Layanan internet yang tersedia
saat ini seperti komunikasi langsung (email, chat), diskusi (Usenet News, email,
milis), sumber daya informasi yang terdistribusi (World Wide Web, Gopher), remote
login dan lalu lintas file (Telnet, FTP), dan aneka layanan lainnya.
Jaringan yang membentuk internet bekerja berdasarkan suatu set protokol
standar yang digunakan untuk menghubungkan jaringan komputer dan mengalamati
lalu lintas dalam jaringan. Protokol ini mengatur format data yang diijinkan,
penanganan kesalahan (error handling), lalu lintas pesan, dan standar komunikasi
lainnya. Protokol standar pada internet dikenal sebagai TCP/IP (Transmission
Control Protocol/Internet Protocol). Protokol ini memiliki kemampuan untuk bekerja
diatas segala jenis komputer, tanpa terpengaruh oleh perbedaan perangkat keras
maupun sistem operasi yang digunakan. Sebuah sistem komputer yang terhubung
secara langsung ke jaringan memiliki nama domain dan alamat IP (Internet Protocol)
dalam bentuk numerik dengan format tertentu sebagai pengenal. Internet juga
memiliki gateway ke jaringan dan layanan yang berbasis protokol lainnya.
2.3.2. Sejarah Internet
Jagad raya internet tercipta oleh suatu ledakan tak terduga di tahun 1969, yaitu
dengan lahirnya ARPANET, suatu proyek eksperimen dari Kementrian Pertahanan
Amerika Serikat bernama DARPA (Departemen of Defense Advanced Research
17
Projects Agency). Misi awalnya sederhana, yaitu mencoba menggali teknologi
jaringan yang dapat menghubungkan para peneliti dengan berbagai sumber daya jauh
seperti sistem komputer dan pangkalan data yang besar2. Selain itu, ARPAnet juga
dibangun dengan sasaran untuk membuat suatu jaringan komputer yang tersebar
untuk menghindari pemusatan informasi di satu titik yang dipandang rawan untuk
dihancurkan apabila terjadi peperangan. Dengan cara ini diharapkan apabila satu
bagian dari jaringan terputus, maka jalur yang melalui jaringan tersebut dapat secara
otomatis dipindahkan ke saluran lainnya.
Di awal 1980-an, ARPANET terpecah menjadi dua jaringan, yaitu ARPANET
dan Milnet (sebuah jaringan militer), akan tetapi keduanya mempunyai hubungan
sehingga komunikasi antar jaringan tetap dapat dilakukan. Pada mulanya jaringan
interkoneksi ini disebut DARPA Internet, tapi lama-kelamaan disebut sebagai
Internet saja. Sesudahnya, internet mulai digunakan untuk kepentingan akademis
dengan menghubungkan beberapa perguruan tinggi, masing-masing UCLA,
University of California at Santa Barbara, University of Utah, dan Stanford Research
Institute. Ini disusul dengan dibukanya layanan Usenet dan Bitnet yang
memungkinkan internet diakses melalui sarana komputer pribadi (PC). Berkutnya,
protokol standar TCP/IP mulai diperkenalkan pada tahun 1982, disusul dengan
penggunaan sistem DNS (Domain Name Service) pada 1984. Di tahun 1986 lahir
National Science Foundation Network (NSFNET), yang menghubungkan para periset
di seluruh negeri dengan buah pusat super komputer.
18
Jaringan ini kemudian berkembang untuk menghubungkan berbagai jaringan
akademis lainnya yang terdiri atas universitas dan konsorsium-konsorsium riset.
NSFNET kemudian mulai menggantikan ARPANET sebagai jaringan riset utama di
Amerika hingga pada bulan Maret 1990 ARPANET secara resmi dibubarkan. Pada
saat NSFNET dibangun, berbagai jaringan internasional didirikan dan dihubungkan
ke NSFNET. Australia, negara-negara Skandinavia, Inggris, Perancis, jerman,
Kanada dan Jepang segera bergabung kedalam jaringan ini.
2.3.3. Manfaat Internet
Quarterman dan Mitchell dalam Herring (1996), membagi manfaat internet
dalam empat kategori, yaitu:
1). Internet sebagai media komunikasi, merupakan manfaat internet yang paling
banyak digunakan dimana setiap pengguna internet dapat berkomunikasi dengan
pengguna lainnya dari seluruh dunia.
2). Media pertukaran data, dengan menggunakan email, newsgroup, FTP, dan www
(Word Wide Web – jarinagn situs web) para pengguna internet dapat saling bertukar
informasi dengan cepat dan murah.
3). Media untuk mencari informasi atau data, perkembangan internet yang pesat,
menjadikan www sebagai salah satu sumber informasi yang paling penting dan
akurat.
4). Manfaat komunitas, internet membentuk masyarakat baru yang beranggotakan
para pengguna internet dari seluruh dunia.
19
Dalam komunitas ini pengguna internet dapat berkomunikasi, mencari
informasi, berbelanja, melakukan transaksi bisnis dan sebagainya. Karena sifat
internet mirip dengan dunia kita sehari – hari, maka internet sering disebut sebagai
cyberspace atau virtual world (dunia maya).
Sementara itu, menurut Raharjo (2008), ada beberapa manfaat lain dari
pengguna internet, yaitu :
1). Komunikasi interaktif : Internet memungkinkan terciptanya komunikasi yang
cepat antara seorang pengguna dengan pengguna lainnya tanpa mengenal batas ruang
dan waktu, selain hal tersebut internet juga dapat menghemat biaya komunikasi yang
dikeluarkan. Aplikasi pada internet yang dapat digunakan sebagai alat komunikasi
adalah sebagai berikut : e-mail, video, conferencing, internet relay, dan internet
phone.
2). Askes kepakar : Internet menghilangkan batas ruang dan waktu sehingga
memungkinkan seseorang dapat berkomunikasi dengan pakar di tempat lain. Seorang
pengguna ataupun mahasiswa dapat dengan mudah belajar kepada para ahli pada
bidang ilmu tertentu. Para ahli banyak yang dengan senang hati menjawab pertanyaan
yang dikirimkan oleh audiens.
3). Akses keperpustakaan : Koleksi perputakaan tidak terbatas lagi pada koleksi buku
dan jurnal tercetak, akan tetapi telah menjadi pusat penyebaran informasi maupun
pangkalan data penelitian dan aktivitas yang ada di universitas :
a) Sebagai alat bantu penelitian dan pengembangan pengetahuan
20
Melalui jaringan internet, para peneliti yang berkecimpung dalam dunia
penelitian dapat membuat asosiasi di antara mereka untuk dapat saling
berkomunikasi.
b) Kerjasama media
Kolaborasi atau kerjasama antara pihak-pihak yang terlibat dalam bidang
pendidikan dapat terjadi dengan lebih mudah, efisien, dan lebih murah. Kolaburasi ini
dapat melibatkan anggota dari berbagai bidang ilmu yang tersebar di berbagai negara
di dunia. Internet merupakan media yang sangat membantu suatu kolaborasi yang
biasanya terhambat oleh ruang dan waktu.
2.3.4 Aktivitas Innternet
Intensitas penggunaan internet seseorang menurut Horrigan (2002), terdapat
dua hal mendasar yang perlu diamati, yakni frekuensi internet yang sering digunakan
dan lama menggunakan tiap kali mengakses internet yang dilakukan oleh pengguna
internet.
The Graphic, Visualization & Usability Center, the Georgia Institute of
Technology (2008), menggolongkan pengguna internet menjadi tiga kategori dengan
berdasarkan intensitas internet yang digunakan :
1). Heavy users : pengguna internet menghabiskan waktu lebih dari 40 jam
kerja per bulan. Jenis pengguna internet ini adalah salah satu cirri-ciri pengguna
internet yang addicted.
2). Medium users : pengguna internet yang menghabiskan waktu antara 10
sampai 40 jam per bulan.
21
3). Light users : pengguna internet yang menghabiskan waktu kurang dari 10
jam per bulan.
2.3.3. Fasilitas Internet
Pemanfaatan internet mencakup seluruh fasilitas yang tersedia di internet
termasuk penggunaan fasilitas search engine, relevansi, dan juga cara penelusuran /
pencarian informasi di internet. Menurut Ono Purbo (2004), diantara keseluruhan
fasilitas internet tersebut terdapat aplikasi standar internet yaitu : www, e-mail,
mailing list, newsgroup, FTP.
Adapun kegunaan masing masing fasilitas tersebut adalah sebagai berikut :
1) WWW (World Wide Web).
Www merupakan kumpulan koleksi besar tentang berbagai macam dokumen
yang tersimpan dalam berbagai server diseluruh dunia dan dokumen tersebut
dikembangkan dalam format hypertext mark up language (html) yang memungkinkan
terjadinya koneksi (link) dokumen yang satu dengan yang lainnya baik dalam bentuk
teks, visual, dan lain-lain. Www bersifat multimedia karena merupakan kombinasi
teks, foto, dan grafika, audio, dan video dengan demikina www pada saat ini
merupakan puncak pencapaian yang tidak mungkin dicapai oleh media media yang
tergabung didalamnya secara sendiri sendiri.
2) E – mail (Elektronic – mail)
E-mail adalah surat menyurat secara elektronik dimana pesan yang dikirimkan
akan sampai dalam waktu singkat. Pesan email tidak hanya berup tulisan tetapi dapat
disertai dengan file gambar, suara, animasi, dan lain lain. Selain itu email dapat
22
dikirimkan kepada ratusan orang hanya dalam satu kali pengiriman. Makanya, email
menjadi penting untuk sarana berkomunikasi dalam zaman yang modern ini, dan
terutama bagi para mahasiswa. E-mail merupakan fasilitas yang paling sederhana,
paling mudah penggunaanya dan digunakan secara luas oleh para pengguna
komputer.
3) Mailing List (milis)
Mailing list merupakan perluasan e-mail, dengan fasilitas ini pengguna talah
memiliki alamat e-mail bisa tergabung dalam sebuah kelompok diskusi dan melalui
milis ini bisa digunakan diskusi untuk memecahkan permasalahan secara bersama
sama dengan saling memberikan saran pemecahan (brain storming). Komunikasi
melalui milis ini memiliki sifat yang sama dengan e-mail yaitu bersifat tidak sinkron
atau bersifat unreal time.
4) FTP (File Transfer Protocol)
FTP adalah fasilitas internet yang memberikan kemudahan kepada pengguna
untuk mencari dan mengambil arsip file (download file) di suatu server yang
terhubungkan internet pada alamat tertentu yang menyediakan berbagai arsip (file)
yang memang diizinkan untuk diambil oleh pengguna lain yang membutuhkannya.
File ini bisa berupa hasil penelitan, artikel-artikel jurnal. Disamping itu FTP juga
dipergunakan meng-upload file materi situs (homepage) sehingga bisa diakses oleh
pengguna seluruh dunia.
23
5) Newsgroup
Newsgroup dalam internet adalah fasilitas yang digunakan untuk komunikasi
antara dua orang atau lebih secara serempak dalam pengertian waktu yang sama (real
time) dan dengan demikian berarti komunikasi adalah komunikasi yang sinkron.
Bentuk pertemuan ini lazim disebut sebagai konferensi dan fasilitas iang digunakan
bisa sepenuhnya multimedia (audio visual) dengan menggunakan fasilitas video
conference, ataupun teks saja atau teks dan audio dengan menggunakan fasilitas IRC
(Internet Relay Chat).
2.3.4. Cakupan Internet
Teknologi internet ini sangat langsung dan aksesya murah sehingga jutaan
individu bisa membuat jutaan situs milik sendiri. Dalam beberapa tahun saja internet
sudah menjadi medium utama untuk ikan. Internet juga dapat diukur dari banyaknya
orang-orang yang tidak lagi membaca koran edisi cetak dan lebih memilih membaca
melalui internet (John,2008:263).
2.3.5. Pengguna Internet Di Indonesia
Survei yang dilakukan dsepanjang 2016 itu menemukan bahwa 132,7 juta orang
Indonesia telah terhubung ke internet. Adapun total penduduk Indonesia sendiri
sebanyak 256,2 juta orang. Hal ini mengindikasikan kenaikan 51,8 persen
dibandingkan jumlah pengguna internet pada 2014 lalu. Survei yang dilakukan APJII
pada 2014 hanya ada 88 juta pengguna internet.
24
Data survei juga mengungkap bahwa rata-rata pengakses internet di Indonesia
menggunakan smartphone atau perangkat genggam. Statistiknya sebagai berikut :
a) 67,2 juta atau 50,7 persen mengakses melalui perangkat genggam dan
komputer.
b) 63,1 juta orang atau 47,6 persen mengakses dari smartphone.
c) 2,2 juta orang atau 1,7 persen mengakses hanya dari komputer.
Meski demikian, penetrasi internet tersebut mayoritas masih berada di Pulau
Jawa. Dari survei yang depresi oleh APJII itu tercatat bahwa sekitar 86,3 juta orang
atau 65 persen dari angka total pengguna internet tahun 2016 berada di Pulau Jawa.
Sedangkan sisanya adalah sebagai berikut:
a) 20,7 juta atau 15,7 persen di Sumatra
b) 8,4 juta atau 6,3 persen di Sulawesi
c) 7,6 juta atau 5,8 persen di Kalimantan
d) 6,1 juta atau 4,7 persen di Bali dan NTB
e) 3,3 juta atau 2,5 persen di Maluku dan Papua
Dengan demikian Indonesia termasuk dalam pengguna internet terbesar nomer
6 di dunia setelah negara besar, yaitu: China, India, Amerika Serikat, Brasil, dan
Jepang.
25
2.4.Youtube
2.4.1. Pengertian Youtube
Pada dasarnya Youtube merupakan sebuah website yang memfasilitasi
penggunanya untuk berbagai video yang mereka miliki, atau sebatas menikmati
berbagai video yang diunggah oleh berbagai pihak. Terdapat berbagai macam video
yang dapat diunggah ke situs ini, seperti misalnya video klip musik dari musisi
tertentu, film pendek, film televisi, trailer film, video edukasi, video blog milik para
vlogger, video tutorial berbagai macam aktifitas, dan masih banyak lagi.
2.4.2. Sejarah Youtube
Youtube mulai berdiri semenjak bulan Februari 2005. Markas besar
Youtubeberada di San Bruno, California, Amerika Serikat yang diprakarsai oleh tiga
orang founder Youtube, yaitu Chad Hurley, Steven Chen, dan Jawed Karim. Website
yang membuat miliaran video ini berkembang sangat pesat dari awal pertama kali
didirikan. Pada tahun 2006 di bulan November, bahkan Google membeli
Youtubedengan harga US$ 1,65 miliar. Youtube mendapatkan penghasilannya dari
iklan yang ditampilkan sebelum video-video Youtube diputar. Iklan tersebut
dinamakan dengan “Google Adsense”, sebuah program yang menawarkan
pembayaran berdasarkan tingkat frekuensi sebuah video diputar. Pada bulan Februari
2017, tercatat bahwa ada video dengan total durasi 400 jam diunggah di
26
Youtubesetiap menitnya dan total 1 miliar jam konten Youtube ditonton orang setiap
harinya.
2.4.3. Karakteristik Youtube
Karakteristik Youtube terbagi menjadi 5 bagian yaitu (Faiqah, 2016:260) :
1. Tidak ada batasan durasi untuk mengunggah video.
2. System pengamanan yang mulai akurat. Youtubemembatasi pengamanannya
dengan tidak mengizinkan video yang mengandung sara, illegal, dan akan
memberikan pertanyaan konfirmasi sebelum mengunggah video.
3. Berbayar. Saat ini seperti yang sedang menjadi viral dimana-mana, Youtube
memberikan penawaran bagi siapapun yang mengunggah videonya ke
Youtube dan mendapatkan minimal 1000 viewers atau penonton maka akan
diberikan honorarium.
4. SystemOffline. Youtube mempunyai fitur baru bagi pengguna untuk
menonton videonya yaitu system offline. System ini memudahkan para
pengguna untuk menonton videonya pada saat offline tetapi sebelumnya
video tersebut harus di download terlebih dahulu.
5. Tersedia editor sederhana. Pada menu awal mengunggah video, pengguna
akan ditawarkan untuk mengedit videonya terlebih dahulu. Menu yang
ditawarkan adalah memotong video, memfilter warna, atau menambah efek
perpindahan video.
27
2.4.4. Pemanfaatan Youtube
Pemanfaatan Youtube yang lebih nyata dan langsung aplikatif terhadap
berbagai keperluan dan kebutuhan pengguna seperti yang dibawah ini
(Faiqah, 2016:260) :
1. Memberikan Layanan Gratis
Secara umum, Youtube menawarkan layanan gratis khususnya untuk
menikmati dan mengakses video-video yang masuk dalam sistemnya. Ini
berarti bahwa untuk mengakses video apapun, seorang pengguna tidak perlu
memiliki akun premium atau membayar sejumlah uang dalam skala waktu
tertentu. Selain itu, pengguna dapat mengakses video-video tersebut secara
gratis. Ketentuan yang sama juga berlaku pada layanan mengunggah atau
menampilkan video dan membuatnya accessible oleh pengguna khalayak
ramai.
2. Men-download (Unduh) Beberapa Video Tertentu
Youtube memungkinkan pengguna untuk mengunduh beberapa video-video
tertentu. Video yang demikian biasanya berukuran HD atau High
Definitionsehingga jika seorang pengguna ingin menonton sebuah video
berkali-kali, ia hanya perlu mengunduhnya. Setelah berhasil terunduh, sebuah
video dapat disimpan di gadget masing-masing untuk dinikmati kapanpun
tanpa menggunakan sambungan internet.
3. Mengakses dan Berbagi Informasi Seputar Hal-Hal Teknis
28
Banyak pengguna yang mengakses Youtube untuk mengetahui cara-cara untuk
melakukan hal tertentu, seperti demo memasak, cara menggunakan aplikasi
dalam komputer atau smartphone, meracik jamu atau obat herbal, mendaur
ulang sampah. Cara praktis melakukan berbagai hal yang awalnya rumit atau
yidak efektif, mengasah berbagai skill dan lain sebagainya.
4. Mengakses Video Streaming
Mengakses video streaming, baik live maupun tidak, merupakan manfaat lain
yang ditawarkan Youtube. Siaran yang ditayangkan di televisi local, nasional
bahkan internasional bisa diakses malalui Youtube, baik siaran tersebut tengah
atau telah disiarkan.
5. Mengenalkan dan Memasarkan Produk
Sebagian penggunaYoutube juga menggunakan media sosial ini untuk
menguatkan dan memajukan bisnis yang telah dikelola. Memasarkan sebuah
produk di dunia daring tak ubahnya membuka gerai baru yang dapat melayani
pelanggan atau konsumen dalam jumlah yang lebih besar. Hal ini cocok untuk
para pebisnis online yang memasarkan dan mengenalkan produknya bermodal
gadget dan sambungan internet. Hal ini juga semakin membuktikan bahwa
manfaat jaringan computer sangatlah dibutuhkan untuk mengkoneksikan
banyak orang dalam satu lingkup, yaitu internet.
6. Mengakses Video Informatif
Jika diperhatikan belakangan acara atau siaran televisi seringkali ditemukan
keterangan bertuliskan Courtesy : Youtube dibagian bawah layar televisi. Hal
29
tersebut menandakan bahwa tim kreatif acara tersebut banyak menggunakan
Youtube sebagai referensi dalam menyusun konten acaranya.
7. Mendukung Industri Hiburan
Youtube membantu pengguna untuk mengakses video yang mereka inginkan
semisal musik video dari penyanyi atau band kesayangan, film dari aktor,
aktris, atau sutradara favorit dan lain sebagainya. Sebagian dari video tersebut
merupakan video bergenre hiburan, termasuk streaming siaran hiburan yang
mereka lewatkan, sehingga kehadiran Youtube disini sangat berperan penting
dalam menyukseskan dan memajukan industri dunia hiburan juga
memanfaatkan keadaan yang demikian dengan mengiklankan siarannya di
Youtube.
8. Menguatkan Branding Lembaga/Institusi
Selain rutin dikunjungi oleh para pebisnis yang ingin memasarkan produk,
siswa yang ingin mngetahui video ilmiah terkait pelajaran yang mereka terima
di sekolah, pengguna yang ingin mengetahui banyak informasi tentang hobi
atau gaya hidup yang mereka miliki, Youtube juga digunakan sebagai media
branding lembaga atau organisasi. Ini utamanya terkait dengan penguatan
profil lembaga serta ekspansi untuk mendapatkan peluang kerjasama atau
suntikan dana dari lembaga panyandang dana. Dengan merekam aktifitas rutin
yang terjadi didalam suatu lembaga atau lembaga-lembaga binaannya,
khalayak dapat memiliki gambaran lebih utuh mengenai suatu organisasi
tertentu.
30
9. Mengetahui Respons dan Komentar Khalayak
Fitur “suka” dan “komentar” dalam Youtube sangat memudahkan pengguna
yang mengunggah dan membagi sebuah video tertentu untuk mengetahui
respons dan komentar konsumen terhadap kualitas maupun konten videonya.
Ini tentu sangat berharga sebagai bahan evaluasi dan referensi dalam membuat
video berikutnya.
10. Memfasilitasi Pengguna Menguasai Skill Dasar Membuat Video
Youtubememungkinkan seseorang untuk belajar secara otodidak, belajar
mengedit video dan menambah kualitasnya. Misalnya, dapat dilihat dalam
fitur Youtube Editor. Meskipun fitur yang ditawarkan jauh lebih sederhana
dan sedikit dibanding aplikasi edit video lainnya, layanan ini sangat cocok
untuk pengguna. Minimal mereka dapat mengetahui cara menggabungkan,
memutar, memotong, slow motion hingga menemukan hak cipta msik gratis
untuk ditambahkan kepada video yang dibuat pengguna. Fitur –fitur lain juga
sangat membantu dan memanjakan pengguna untuk lebih nyaman dan mudah
menikmati video-video yang masuk dalam sistem Youtube. Beberapa
diantaranya adalah Feather Beta Youtube, Youtube Charts, Youtube Disco,
Youtube Leanback, YoutubeMySpeed, Youtube Live dan lain sebagainya.
2.4.5. Konten-Konten Youtube
1. Music Video
31
Music video adalah sebuah fim pendek atau video yang mendampingi alunan
musik, umumnya sebuah lagu. Video musik yang biasanya di upload ke
Youtube berfungsi sebagai pemasaran untuk mempromosikan sebuah lagu.
2. Film
Film adalah komunikasi yang bersifat audio visual untuk menyampaikan
suatu pesan kepada sekelompok orang yang berkumpul disuatu tempat
tertentu.
3. Video buatan para pengguna
Para pengguna Youtube juga banyak yang memanfaatkan Youtube sebagai
sarana mereka mengapresiasikan diri, sekaligus menghasilkan uang. Para
pengguna Youtube biasanya menyajikan video berupa vlogging, video tutorial,
beauty, challenge, dan reaction untuk sebuah video lainnya. Banyak cara yang
dilakukan untuk menarik minat masyarakat untuk menonton video mereka,
karena semakin menarik semakin banyak viewers atau penonton video
tersebut, maka akan semakin banyak uang yang mereka hasilkan.
a. Video Vlogging
Video vlogging merupakan suatu bentuk kegiatan blogging dengan
menggunakan media video.
b. Tutorial
Tutorial merupakan bantuan atau bimbingan yang disediakan yang bertujuan
membantu mempelajari sesuatu hal.
c. Beauty vlogger
32
Beauty vlogger merupakan video blogger yang berkonten beauty atau
membahas mulai dari makeup hingga pakaian atau fashion. Para
beautyvlogger lebih mengkhususkan dirinya untuk memberikan informasi
mengenai dunia kosmetik dan kecantikan lalu mengunggahnya pada media
Youtube.
d. Challenge
Challenge merupakan tantangan-tantangan yang akan dilakukan oleh para
Youtuber atau pengguna Youtube untuk menarik para penonton video agar
tertarik kepada video mereka.
e. Reaction
Reaction merupakan pendapat seseorang terhadap sebuah video yang mereka
videokan dan mereka upload ke Youtube.
2.5.Beauty Vlogger
2.5.1 Pengertian Beauty Vlogger
Video blogging atau vlogging sebagai bentuk komunikasi yang efektif selama
beberapa tahun belakangan, sekarang ini vlog, salah satu platform Ewom popular,
dianggap oleh pengguna online sebagai sumber yang dapat dipercaya diantara semua
media yang berbeda (Biel dan Daniel, 2012).
Vlogger dapat didefinisikan sebagai orang yang membuat blog atau video blog
(singkatan dari weblog) yang menggunakan video sebagai konten utama.
33
Semakin banyak perempuan yang menonton konten yang membahas tentang
beauty yang terkait di youtube jumlah penonton video tersebut memiliki lebih dari
dua kali lipat dalam tiga tahun, mendaki dari 300 juta views per bulan pada tahun
2010 kemudian naik menjadi 700 juta views per bulan pada tahun 2013. Video yang
paling populer ialah beauty vloggers memiliki jutaan subscriber untuk saluran
mereka.
2.5.2.Dimensi Beauty Vlogger Review
1) Kepercayaan (Trustworthiness)
Menurut Ohanian, 1990 kepercayaan adalah tingkat kepercayaan individu dan tingkat
penerimaan, kepada sesuatu yang influencer berikan dan pesan yang disampaikan
oleh infuencer tersebut. Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa kepercayaan
berhubungan langsung dengan dorOngan dari kepercayaan dan efektivitas pesan.
Miller dan Baseheart (1969) menemukan bahwa seorang komunikator lebih dapat
dipercaya dalam menyampaikan opini, opini mereka lebih efektif dan mudah diterima
ke penerima pesan . kepercayaan lebih banyak terletak pada sesuatu yang disukai dari
influencer (Loggerenberg, Waldt Wehmeyer, 2009). Budaya vlogging pada YouTube
memungkinkan pengguna untuk menjadi terbuka dengan kegiatan vlogging,
berhadapan dengan pembuatan video sendiri, dan percakapan yang interaktif
indikator untuk mengukur dimensi trustworthiness menurut Ohanian (1990) dalam
Ananda dan Wandebouri (2016) terdapat lima indikator :
a) Jujur (Honest)
34
Kategori ini sulit di ketahui oleh seorang viewer channel dari seorang Vlogger
karena viewer tidak pernah bisa memastikan bahwa orang-orang yang berada di
depan kamera dan berbicara tentang produk 100% jujur kepada pengikut mereka atau
tidak. Tapi, kebanyakan dari mereka, berusaha meyakinkan pengikut mereka tentang
kejujuran dan kepercayaan mereka dalam merewiew suatu produk, di bawah kolom
setiap video, (description box) yang terdapat bagian kecil di mana mereka telah
menulis sebuah penjelasan mengenai kejujuran mereka.
b) Dapat diandalkan (dependable)
Seorang beauty vlogger harus memiliki pengetahuan tentang produk atau
kosmetik yang akan mereka review, saat melakukan review pemirsa akan menilai
apakah seorang beauty Vlogger dapat diandalkan dalam melakukan sebuah review
produk.
Penilaian terhadap seorang vlogger dikenal sebagai seseorang yang peka
dengan tren kecantikan dan selalu up to date, seperti produk mana yang akan dirilis,
trend apa yang akan marak di gunakan atau bahkan para vlogger lah yang dapat
membuat suatu produk terkenal pasar, kemudian berbagi dengan pembaca tentang
mereka. (Nguyen 2015, dalam Tran 2016).
Seorang vlogger akan memberi tahu pembaca pengalaman mereka tentang
produk yang mereka gunakan, memberikan sebuah review kepada penonton videonya
yang memungkinkan penonton videonya akan memiliki pengetahuan umum tentang
produk tersebut, dan memutuskan apakah produk tersebut cocok mereka dan mereka
35
akan memutuskan untuk membeli atau tidak menilai apakah seorang beauty Vlogger
dapat diandalkan dalam melakukan sebuah review produk.
c) Sumber terpercaya (realible source )
Penilaian terhadap seorang vlogger dikenal sebagai seseorang yang peka
dengan tren kecantikan dan selalu up to date, seperti produk mana yang akan dirilis,
trend apa yang akan marak di gunakan atau bahkan para vlogger lah yang dapat
membuat suatu produk terkenal pasar, kemudian berbagi dengan pembaca tentang
mereka. (Nguyen 2015, dalam Tran 2016). Seorang vlogger akan memberi tahu
pembaca pengalaman mereka tentang produk yang mereka gunakan, memberikan
sebuah review kepada penonton videonya yang memungkinkan penonton videonya
akan memiliki pengetahuan umum tentang produk tersebut, dan memutuskan apakah
produk tersebut cocok mereka dan mereka akan memutuskan untuk membeli atau
tidak.
d) Tulus (sincere)
Penonton di YouTube berasal dari berbagai kalangan masyarakat dunia karena
setiap konten yang dimasukan seseorang dalam situs tersebuat secara otomatis. Setiap
viewers nantinya akan menilai tentang video yang baru saja ia tonton, jika seseorang
beauty vlogger melakukan review selain dilihat dari aspek kejujuran. vlogger juga
dilihat dari seberapa tulus mereka melakukan review suatu produk ini juga menjadi
penilaian seorang viewer apakan Vlogger tersebut melakukan review secara terpaksa
36
atau tidak. Sehingga hasil dari tulusnya seorang vlogger melakukan review dapat
menjadi acuan penonton untuk mempercayai konten seorang beauty vlogger tersebut.
e) Dapat dipercaya (Trustworthy)
Kepercayaan berbasis pengetahuan.yang dibangun oleh pengalaman interaksi
ulang antara vlogger dan penonton vlog (Gefen, et al., 2003, dalam Ananda, dan
Wandebouri, 2016), Secara khusus, target kepercayaan adalah viewers vlogger.
Melalui penonton yang sering interaksi pada YouTube Channel seorang vlogger itu
sendiri, viewers vlog menjadi akrab dengan seorang vlogger dan konten yang mereka
berikan, dan pada akhirnya kepercayaan terbentuk. Seorang viewers vlog percaya
bahwa rekomendasi dari seorang vlogger bernilai postifdan kemudian berbelanja di
situs web yang direkomendasian vlogger atau di review dalam konten video yang
mereka buat.
2) Keahlian (Expertise)
Keahlian merupakan aspek penting lain dari vlogger. YouTube dipandang
sebagai tempat untuk belajar, bukan hanya hiburan meskipun bagaimana video yang
dibuat dapat memberikan informasi baik secara formal maupun informal. (Tolson,
2010). Menurut McCracken (1989) dalam Chaovalit (2014) keahlian telah
didefinisikan sebagai kemampuan yang dirasakan dari sumber untuk membuat
pernyataan yang benar. Dengan kata lain, komunikator dianggap cukup memenuhi
syarat untuk memberikan informasi yang benar dan akurat atau mendiskusikan topik
tertentu (Hovland, et al., 1953 dalam Chaovalit, 2014). keahlian mengacu pada sejauh
mana influencer dianggap cukup memenuhi syarat untuk memberikan informasi yang
37
valid dan akurat atau mendiskusikan topik tertentu (berpengalaman, ahli, berkualitas,
berpengetahuan, dan terampil). (Ohanian, 1990).
Banyak penelitian telah membuktikan makin kredibel seseorang, semakin
mudah penerima pesan akan memahaminya (Ross, 1973). Teori ini menunjukkan
bahwa endorser pada YouTuber atau disini sebagai vlogger yang dianggap sebagai
ahli yangmemiliki pengetahuan yang cukup dalam bidang tertentu yang menarik,
dalam hal ini dalam bidang kecantikan.menunjukan bahwa konsumen di yakinkan
berdasarkan kredibilitas yang dirasakan, terlepas dari semuanya. Selama penonton
menganggap bahwa seorang beauty vlogger memiliki pengetahuan tentang produk,
beauty vlogger tersebut sudah dianggap ahli (Loggerenberg, et al, 2009). Namun,
Ohanian (1990) menekankan bahwa "sumber yang sangat kredibel tidak selalu lebih
efektif dari pada yang kurang-kredibel" indikator untuk mengukur expertise menurut
Ohanian (1990) dalam Ananda dan Wandebouri (2016):
Berpengetahuan luas
Mahir
Berpengalaman
Berkualitas
Ahli.
38
2.6.Anggapan Dasar/Hipotesis
Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari hipotesis dua arah
yaitu hipotesis alternatif dan hipotesis nol. Hipotesis benar jika hipotesis alternatif
(Ha) terbukti kebenarannya.
Ha : adanya hubungan beauty vlogger dalam mendesiminasi informasi kecantikan
pada siswi jurusan kecantikan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam.
Ho : tidak adanya hubungan beauty vlogger dalam mendesiminasi informasi
kecantikan pada siswi jurusan kecantikan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam.
39
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode ialah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang
mempunyai langkah-langkah yang sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu
pengkajian dalam mempelajari peraturan-peraturan suatu metode. Jadi, metode
penelitian ialah suatu pengkajian dalam mempelajari peraturan-peraturan yang
terdapat dalam penelitian. Ditinjau dari sudut filsafat, metodologi penelitian
merupakan epistemologi penelitian. Yaitu yang menyangkut bagaimana kita
mengadaka penelitian (Usman, 2009:41).
1.1. Jenis Penelitian
Penelitian sebagai sistem ilmu pengetahuan berperan penting dalam
bangunan ilmu pengetahuan itu sendiri. Menurut Sugiyono (2015:14), metode
penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian yang berdasarkan pada filsafat
positivism, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik
pengambilan sample pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data
menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik
dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Penelitian juga
merupakan suatu proses yang panjang, berasal dari minat untuk mengetahui gejala
sesuatu, selanjutnya berkembang menjadi gagasan, teori, konseptualisasi,
pemilihan metode penelitian yang sesuai, dan seterusnya. Jadi, metode penelitian
merupakan salah satu aspek yang berperan dalam kelancaran atau keberhasilan
dalam penelitian.
40
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
metode penelitian deskriptif kuantitatif, dimana data-data yang dikumpulkan
berupa angka. Data yang berupa angka kemudian diolah dan dianalisis untuk
mendapatkan suatu informasi ilmiah di balik angka-angka tersebut.
1.2. Kerangka Konsep
Pemanfaatan
Tabel 3.1
Kerangka Konseptual Penelitian
1.3. Definisi Konsep
Konsep adalah istilah atau definisi yang digunakan untuk menggambarkan
secara abstrak kejadian, keadaan atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu
sosial. Adapun definisi konsep dari penelitian adalah:
a. media online yaitu saluran komunikasi yang tersaji secara online di situs
website internet.
b. Youtubemerupakan sebuah website yang memfasilitasi penggunanya
untuk berbagai video yang mereka miliki, atau sebatas menikmati berbagai
video yang diunggah oleh berbagai pihak.
Variabel (y)
Mendesiminasi Informasi
Kecantikan
Variabel (x)
Media Online Youtube Oleh
Beauty Vlogger
41
c. Beauty vlogger adalah salah satu contoh dari video blogger yang
berkonten beauty atau membahas mulai dari makeup hingga pakaian atau
fashion.
d. Mendesiminasi merupakan suatu kegiatan yang ditujukan kepada
kelompok target atau individu agar mereka memperoleh informasi, timbul
kesadaran, menerima, dan akhirnya memanfaatkan informasi tersebut.
1.4. Definisi Operasional
Operasionalisasi konsep merupakan suatu langkah penelitian, dimana
peneliti meletakkan variabel penelitian kedalam konsep yang memuat indikator-
indikator yang lebih rinci dan dapat diukur. Fungsi operasionalisasi konsep ini
adalah mempermudah peneliti dalam melakukan pengukuran. Hal ini merujuk
kapada bagaimana peneliti memperoleh suatu kasus dalam satu kategori tertentu.
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek
atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya dalam Sugiyono (2011:61).
Operasional konsep dalam penelitian ini ditujukan dalam bentuk table
sebagai berikut:
VARIABEL TEORITIS VARIABEL OPERASIONAL
Variabel Bebas (x)
Media Online Youtube Oleh
Beauty Vlogger
1) Be True
2) Be Different
Variabel Terikat (y) 1. Respect
42
Mendesiminasi Informasi
Kecantikan
2. Trustworthy
3. Minat Refrensial
4. Penerapan
a. Variabel Bebas X (Media Online Youtube Oleh Beauty Vlogger) terdiri
dari :
1) Be Truemerupakan memberikan review atau ulasan yang sebenar-benarnya
tentang suatu brand atau produk
2) Be Different atau berbeda merupakan carabeauty vlogger membuat
keunikan dalam videonya agar masyarakat tertarik menonton.
b. Variabel Terkait Y (Mendesiminasi Informasi Kecantikan) terdiri dari :
1) Respect merupakan menganggap beauty vlogger adalah orang-orang yang
dikagumi oleh konsumen dibidang kecantikan.
2) Trustworthy atau dapat dipercaya merupakan masyarakat percaya dengan
informasi yang diberikan beauty vlogger.
3) Minat Refrensial merupakan keinginan merekomendasikan produk yang
dilihat dalam konten beauty vloggeryang diunggah ke dalam media online
Youtube.
4) Penerapan atau pengaplikasian merupakan menerima dan memanfaatkan
informasi yang mereka dapat dari beauty vlogger melalui media online
Youtube.
43
1.5. Populasi dan Sampel
1.5.1. Populasi
Populasi adalah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (sugiyono, 2013:117). Sedangkan
menurut (Arikunto, 2013:173) populasi adalah keseluruhandari subjek penelitian.
Jadi yang dimaksud populasi adalah individu yang memiliki sifat yang sama
walaupun presentase kesamaan itu sedikit atau dengan kata lain seluruh individu
tetapi bisa diambil dari benda-benda disekitar untuk dijadikan populasi. Tujuan
diadakan populasi dalam penelitian adalah agar suatu penelitian dapat mengukur
sesuatu dengan kasusnya dan tidak akan berlebihan dengan populasi yang sudah
diukur.
Adapaun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa jurusan
kecantikan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam.
1.5.2. Sampel
Arikunto (2013:174) berpendapat bahwa sampel adalah sebagian atau wakil
populasi yang diteliti. Sedangkan menurut (Sugiyono,2013:118) sampel adalah
bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Adapun
dalam penelitian ini jumlah siswa jurusan kecantikan SMK Negeri 1 Lubuk
Pakam 145 orang terhitung dari kelas 10-12. Metode penentuan sampel dari
populasi yang ada menggunakan rujukan rumus Slovin dalam Umar (2003:146)
sebagai berikut:
44
n= 𝑁
1+Ne2
n = Ukuran Sampel
N = Ukuran Populasi
E = Prosen Kelonggaran
Prosen kelonggaran atau kesalahan ditentukan sebesar 10%.
Sehingga perhitungan penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini adalah
:
n = 100
1+100(0,1)2
n = 100
1+100(0,01)
n = 80
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data atau informasi, peneliti mengumpulkan data
melalui:
a. Angket/Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti
tahu pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari
responden (Iskandar,2008:77). Yang bertujuan untuk memperoleh data yang
relevan serta memperoleh data dengan reliabilitas dan validitas yang setinggi
mungkin.
45
b. Study Kepustakaan
Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data sekunder dengan membaca,
mengumpulkan data, mencatat, dan mempelajari text bookdan buku-buku
pelengkap. Informasi dapat diperoleh dari buku-buku ilmiah, laporan penelitian,
karangan-karangan ilmiah, tesis dan disertasi, peraturan-peraturan, ketetapan-
ketetapan, buku tahunan, ensiklopedia, dan sumber-sumber tertulis baik tercetak
maupun elektronik lain.
3.7.Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang lebih
mudah untuk dibaca dan diinterpretasikan. Karena metode yang digunakan adalah
metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, artinya setelah semua data
dihimpun dan dianalisa secara deskriptif. Yaitu hanya memaparkan situasi tanpa
mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat
prediksi.
Maka pada penelitian ini, analisa data dapat dilakukan setelah data-data
yang dibutuhkan terkumpul dan kemudian diolah melalui tahap-tahap: data
penelitian yang diperoleh dari hasil pemeriksaan angket selanjutnya disajikan
dalam bentuk table distribusi frekuensi. Setelah ditemukan kecenderungan dari
jawaban responde, kemudian dikemukakan hasil penelitian terkait pertanyaan-
pertanyaan pada angket.
46
3.8.Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian yang akan dilakukan adalah di SMK Negeri 1 Lubuk
Pakam. Beralamat di jalan Galang Lubuk Pakam, Pagar Merbau Tiga, Kec. Lubuk
Pakam, Kab. Deli Serdang Prov. Sumatra Utara.
Waktu penelitian pada 12 Maret 2018.
48
BAB IV
ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN
4.1. Hasil Penelitian
Pada penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah siswi di SMK
Negeri 1 Lubuk Pakam jurusan kecantikan. Semua responden diberi kuisioner,
dimana terdapat 10 pertanyaan dari 5 pertanyaan variabel bebas (X) dan 5
pertanyaan untuk variabel terikat (Y). Setelah dilakukan penelitian di lapagan
melalui penyebaran kuisioner, maka diperoleh data yang di sajikan dalam bentuk
tabel. Data-data tersebut di sajikan dalam bentuk analisis data dengan jumlah
responden sebanyak 80 orang. Penelitian ini di rancang sebagai sebuah penelitian
survai yang menggunakan kuisioner untuk pengumpulan datanya. Sehingga
pemahaman terhadap hasil analisis tersebut diinterpretasikan kedalam bahasa
kuantitatif.
4.2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 1 Lubuk Pakam jurusan
kecantikan, mengingat beauty vlogger adalah video youtube yang berkonten
kecantikan.
4.3. Analisis Tabel
4.3.1. Identitas Responden
Dari kuisioner yang sudah di isi responden, maka dapat data responden
sebagai berikut :
49
Tabel 4.1
Distribusi Responden Berdasarkan Pertanyaan 1
Per1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Setuju 20 25.0 25.0 25.0
Setuju 49 61.3 61.3 86.3
Tidak Setuju 10 12.5 12.5 98.8
Sangat Tidak
Setuju
1 1.3 1.3 100.0
Total 80 100.0 100.0
Berdasarkan Tabel 4.1 diketahui bahwa dari 80 responden atau siswi dari
SMK Negeri 1 Lubuk Pakam. Setuju bahwa mereka mengakses video dari
youtube sebanyak 49 orang (61,3%).
Tabel 4.2
Distribusi Responden Berdasarkan Pertanyaan 2
Per2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Setuju 11 13.8 13.8 13.8
Setuju 59 73.8 73.8 87.5
Tidak Setuju 10 12.5 12.5 100.0
Total 80 100.0 100.0
50
Berdasarkan Tabel 4.2 diketahui bahwa dari 80 responden atau siswi dari
SMK Negeri 1 Lubuk Pakam jurusan kecantikan. Setuju bahwa mereka suka
video yang berkonten kecantikan sebanyak 59 orang (73,8%).
Tabel 4.3
Distribusi Responden Berdasarkan Pertanyaan 3
Per3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Setuju 6 7.5 7.5 7.5
Setuju 68 85.0 85.0 92.5
Tidak Setuju 6 7.5 7.5 100.0
Total 80 100.0 100.0
Berdasarkan Tabel 4.3 diketahui bahwa dari 80 responden atau siswi dari
SMK Negeri 1 Lubuk Pakam jurusan kecantikan. Setuju bahwa mereka tau istilah
dari beauty vlogger sebanyak 68 orang (85,0%).
Tabel 4.4
Distribusi Responden Berdasarkan Pertanyaan 4
Per4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Setuju 12 15.0 15.0 15.0
Setuju 61 76.3 76.3 91.3
Tidak Setuju 7 8.8 8.8 100.0
Total 80 100.0 100.0
51
Berdasarkan Tabel 4.4 diketahui bahwa dari 80 responden atau siswi SMK
Negeri 1 Lubuk Pakam jurusan kecantikan. Setuju bahwa mereka antusias dengan
segala hal yang berkaitan dengan make up, sebanyak 61 orang (76,3%).
Tabel 4.5
Distribusi Responden Berdasarkan Pertanyaan 5
Per5
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Setuju 13 16.3 16.3 16.3
Setuju 62 77.5 77.5 93.8
Tidak Setuju 5 6.3 6.3 100.0
Total 80 100.0 100.0
Berdasarkan Tabel 4.5 diketahui bahwa dari 80 responden atau siswi SMK
Negeri 1 Lubuk Pakam jurusan kecantikan. Setuju bahwa mereka adalah orang
yang memperhatikan penampilan, sebanyak 62 (77,5%).
Tabel 4.6
Distribusi Responden Berdasarkan Pertanyaan 6
Per6
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Setuju 50 62.5 62.5 62.5
Tidak Setuju 29 36.3 36.3 98.8
Sangat Tidak
Setuju
1 1.3 1.3 100.0
Total 80 100.0 100.0
52
Berdasarkan Tabel 4.6 diketahui bahwa dari 80 responden atau siswi dari
SMK Negeri 1 Lubuk Pakam jurusan kecantikan. Sutuju bahwa mereka percaya
dengan semua hasil review dari seorang beauty vlogger yang mereka tonton,
sebanyak 50 orang (62,5%).
Tabel 4.7
Distribusi Responden Berdasarkan Pertanyaan 7
Per7
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Setuju 8 10.0 10.0 10.0
Setuju 54 67.5 67.5 77.5
Tidak Setuju 18 22.5 22.5 100.0
Total 80 100.0 100.0
Berdasarkan Tabel 4.7 diketahui bahwa dari 80 responden atau siswi daeri
SMK Negeri 1 Lubuk Pakam jurusan kecantikan. Setuju bahwa setelah
meneonton video dari seorang beauty vlogger mereka merasa tertarik untuk
mengaplikasikannya, sebanyak 54 orang (67,5%).
Tabel 4.8
Distribusi Responden Berdasarkan Pertanyaan 8
Per8
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Setuju 8 10.0 10.0 10.0
Setuju 58 72.5 72.5 82.5
Tidak Setuju 14 17.5 17.5 100.0
Total 80 100.0 100.0
53
Berdasarkan Tabel 4.8 diketahui bahwa diri 80 responden atau siswi dari
SMK Negeri 1 Lubuk Pakam jurusan kecantikan. Setuju bahwa mereka merasa
ingin mengikuti gaya make up dari seorang beauty vlogger setelah mereka
menonton video, sebanyak 58 orang (72,5%).
Tabel 4.9
Distribusi Responden Berdasarkan Pertanyaan 9
Per9
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Setuju 9 11.3 11.3 11.3
Setuju 57 71.3 71.3 82.5
Tidak Setuju 14 17.5 17.5 100.0
Total 80 100.0 100.0
Berdasarkan Tabel 4.9 diketahui bahwa dari 80 responden atau siswi dari
SMK Negeri 1 Lubuk Pakam juruan kecantikan. Setuju bahwa mereka
memberitahu informasi yang mereka dapatkan tentang informasi kecantikan yang
mereka dapat dari beauty vlogger kepada temannya, sebanyak 57 orang (71,3%).
54
Tabel 4.10
Distribusi Responden Berdasarkan Pertanyaan 10
Per10
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Setuju 4 5.0 5.0 5.0
Setuju 59 73.8 73.8 78.8
Tidak Setuju 16 20.0 20.0 98.8
Sangat Tidak
Setuju
1 1.3 1.3 100.0
Total 80 100.0 100.0
Berdasarkan Tabel 4.10 diketahui bahwa dari 80 responden atau siswi dari
SMK Negeri 1 Lubuk Pakam jurusan kecantikan. Setuju bahwa setelah menonton
video dari seorang beauty vlogger, mereka tertarik untuk mencoba brand yang di
informasikan beauty vlogger tersebut, sebanyak 59 orang (73,8%).
4.4. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
a) Uji Validitas
Validitas mengacu pada seberapa jauh suatu ukuran empris cukup
menggambarkan arti sebenarnya dari konsep yang tengah diteliti (Morisan,
2012:103). Dalam penelitian hasil validitas program SPSS ditujukan dengan tidak
membandingkan r hasil dengan nilai 0,05, apabila r hasil < 0,05 maka variabel
yang diteliti valid. Hasil analisis validitas yang didistribusikan kepada 80
responden sebagai berikut :
55
Tabel 4.11
Hasil Validitas Variabel Bebas (X)
Correlations
X1 X2 X3 X4 X5
X1 Pearson Correlation 1 .224* .351** -.060 .050
Sig. (2-tailed) .046 .001 .596 .658
N 80 80 80 80 80
X2 Pearson Correlation .224* 1 .189 .350** .416**
Sig. (2-tailed) .046 .093 .001 .000
N 80 80 80 80 80
X3 Pearson Correlation .351** .189 1 .134 -.070
Sig. (2-tailed) .001 .093 .238 .540
N 80 80 80 80 80
X4 Pearson Correlation -.060 .350** .134 1 .530**
Sig. (2-tailed) .596 .001 .238 .000
N 80 80 80 80 80
X5 Pearson Correlation .050 .416** -.070 .530** 1
Sig. (2-tailed) .658 .000 .540 .000
N 80 80 80 80 80
56
Tabel 4.12
Hasil Validitas Variabel Terikat (Y)
Correlations
Y1 Y2 Y3 Y4 Y5
Y1 Pearson Correlation 1 .532** .502** .461** .262*
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .019
N 80 80 80 80 80
Y2 Pearson Correlation .532** 1 .660** .733** .444**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 80 80 80 80 80
Y3 Pearson Correlation .502** .660** 1 .616** .323**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .004
N 80 80 80 80 80
Y4 Pearson Correlation .461** .733** .616** 1 .639**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 80 80 80 80 80
Y5 Pearson Correlation .262* .444** .323** .639** 1
Sig. (2-tailed) .019 .000 .004 .000
N 80 80 80 80 80
b) Reliabilitas
Reabilitas adalah indikator tingkat keandalan atau kepercayaan terhadap
suatu hasil pengukuran. Suatu pengukuran disebut reliable atau memiliki
keandalan jika konsisten memberikan jawaban yang sama (Morisan, 2012:99).
Penguji reabilitas dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus Alpha
pada program SPSS ditunjukkan oleh besarnya nilai alpha (a).
57
Tabel 4.13
Hasil Pengujian Reliabilitas X
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items N of Items
.556 .573 5
Tabel 4.14
Hasil Pengujian Reliabilitas Y
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items N of Items
.844 .843 5
Hasil uji reliabilitas tersebut menunjukkan semua variabel mempunyai
koefisien Alpha yang cukup besar yaitu diatas 0.05 sehingga dapat dikatakan
semua konsep pengukur masing-masing konsep variabel tersebut layak digunakan
sebagai alat ukur.
58
.4.4 Analisis Data
1) Penetuan t hitung dan t tabel
a) Bila t hitung < t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak artinya tidak
ada hubungan.
b) Bila t hitung >t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya ada
suatu hubungan.
Hasil akhir yang diperoleh setelah membandingkan antara thitung dan
ttabel ternyata ttabel < dari ttabel, maka Ha diterima.
59
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan uraian-uraian yang telah di kemukakan pada bab-bab
sebelumnya serta hasil analisis data, maka kesimpulan yang diperoleh dari
penelitian yang berjudul “Pemanfaatan Media Online Youtube Oleh Beauty
Vlogger Dalam Mendesiminasi Informasi Kecantikan”, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
1. Pemanfaatan media online youtube oleh beauty vlogger dalam
mendesiminasi informasi kecantikan menunjukkan bahwa Ho ditolak dan
Ha diterima. Yang mana Ha adalah beauty vlogger dapat mendesiminasi
informasi kecantikan melalui media online youtube.
2. Beauty vlogger dalam mendesiminasi informasi kecantikan memiliki
korelasi dengan koefisien korelasi besar, Itu artinya korelasi antara kedua
variabel menunjukkan hasil yang positif.
3. Beauty vlogger dalam mendesiminasi informasi kecantikan melalui media
online youtube dikategorikan sangat efektif, sehingga hal ini dapat
dikategorikan searah dan signifikan.
60
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan, yaitu tentang
pemanfaatan media online youtube oleh beauty vlogger dalam mendesiminasi
informasi kecantikan, maka peneliti mencoba mengemukakan saran sebagai
berikut :
1. Sebaiknya para beauty vlogger yang membuat video lebih meningkatkan
lagi kualitas konten sehingga penonton video bisa lebih tertarik dengan isi
video dari seorang beauty vlogger
2. Penelitian ini berharap dapat menjadikan bahan referensi lagi apabila ada
perbedaan tentang bagaimana beauty vlogger mendesiminasi informasi
kecantikan karena tidak semua orang memiliki ketertarikan kepada beauty
vlogger.
3. Bagi peneliti yang ingin melanjutkan dari sudut pandang yang berbeda
diharapkan bisa menyempurnakan atau menjadikannya sebagai bahan
pertimbangan untuk penelitian selanjut, sehingga akan membuahkan hasil
yang maksimalkan dan lebih baik lagi.
4. Untuk peneliti yang ingin meembuat kuisioner diharapkan agar tidak
langsung mengaplikasikan kuisioner,tanpa memahami teori dan rumus-
rumus dari masing-masing variable apabila terjadi kesalahan atau tidak
kesesuaian. Dengan demikian diharapkan peneliti akan mengetahui dengan
benar apa yang sebetulnya ingin diukur, sehingga pertanyaanyang
disampaikan mudah dimengerti para kuisioner, bahkan jika perlu dapat
mengubah pernyataan agar sesuai dengan tujuan penelitian.
50
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Surahsimi, 2013. Prosedur Penelitian Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka
Cipta.
Arsyat, Azhar. 2014. Media Pembelajaran. Depok: Rajagrafindo Persada.
Bungin, Burhan. 2006. Sosiologi Komunikasi “Teori, Paradigma, dan Diskursus
Teknologi Komunikasi di Masyarakat”. Jakarta : Kencana.
Effendi, Onong Uchjana. 2007. Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung : Citra
Aditya Bakti.
Faiqah, Fatty. Dkk. 2016. Youtube Sebagai Sarana Komunikasi Bagi Komunitas
Makassarvidgram. Jurnal Komunikasi KAREBA Vol. 5 No. 2 . Makassar
Harun, H Rochajat dan Elvinaro Ardianto. 2012. Komunikasi Pembangunan &
Perubahan Sosial: Perspektif Dominan, Kaji Ulamg, dan Teori Kritis. Jakarta :
PT Raja Grafindo Persada.
Hendry Subiakto, Rahmat Ida. 2012. Komunikasi Politik, Media, dan Demokrasi.
Prenada Media Group.
Husein Umar, 2003,Metodologi Penelitian Uuntuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Jakarta :
PT.Gramedia Pustaka.
Husein Umar dan Purnomo Setiady Akbar, 2011. Metode Penelitian Sosial : Edisi
Kedua. Jakarta : Bumi Aksara.
Iskandar. 2008. Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial (kuantitatif dan kualitatif).
Jakarta : Gaung Persada Pers.
Mulyana, Deddy. 2007. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT
Rajagarfindo Persada.
Morissan, E. 2012. Metode Penelitian Survei. Jakarta : Kencana
Sanjaya, Wina. 2012. Media Komunikasi Pembelajaran. Jakarta :Kencana.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung :
Alfabeta.
51
Vivian, John. 2008. Teori Komunikasi Massa (Edisi Kedelapan). Terj. Tri Wibowo.
Jakarta : Kencana.
Widjaja, H.A.W. 2010. Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Jakarta : Bumi
Aksara.
Sumber lain :
http://www.nesabamedia.com/pengertian-youtube/
http://tekno.kompas.com/read/2016/10/24/15064727/2016.pengguna.internet.di.indon
esia.capai.132.juta.
https://id.m.wikipedia.org/wiki/YouTube
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Video_blogging
wordoress.com/2013/09/01/pengertian-film
Kuisioner
Petunjuk Pengisian
1. Bacalah dengan teliti setiap pernyataan.
2. Berikan penilaian anda terhadap pernyataan di bawah ini dengan cara member
tanda centang untuk setiap jawaban (√).
3. Keterangan : SS :Sangat Setuju
S :Setuju
N :Netral
TS :Tidak Setuju
STS :Sangat Tidak Setuju
NO PERNYATAAN SS S N TS STS
1. Saya banyak mengakses video dari youtube
2. Saya suka video yang berkonten kecantikan
3. Saya tau istilah beauty vlogger
4. Saya antusias dengan segala hal yang berkaitan dengan
makeup
5. Saya adalah orang yang memperhatikan penampilan
6. Saya percaya dengan semua hasil review dari seorang beauty
vlogger yang saya tonton
7. Setelah menonton video saya merasa tertarik untuk
mengaplikasikannya
8. Saya merasa ingin mengikuti gaya makeup dari seorang
beuty vlogger setelah menonton video
9. Setelah menonton video saya memberitahu teman saya
tentang informasi kecantikan yang saya dapat
10. Setelah saya menonton video saya tertarik mencoba brand
yang diinformasikan di informasikan beauty vlogger tersebut
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DATA PRIBADI
Nama : Khairiza Ulfa
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat, Tgl Lahir :Tebing Tinggi, 10 Desember 1996
Kewarganegaraan : Indonesia
Status Perkawinan : Lajang
Agama : Islam
Alamat Lengkap : Jalan Mutafa, gang Buntu, No. 18
Telepon, HP : 0813-6155-1517
E-mail: [email protected]
PENDIDIKAN
2002-2008 SD Negeri 163081 Tebing Tinggi
2008-2011 SMP Negeri 4 Tebing Tinggi
2011-2014 SMA Negeri 2 Tebing Tinggi