Skripsi-olahraga-full Sarana Dan Prasarana

download Skripsi-olahraga-full Sarana Dan Prasarana

of 54

Transcript of Skripsi-olahraga-full Sarana Dan Prasarana

STUDI KEADAAN SARANA DAN PRASARANA PENUNJANG AKTIFITAS PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN JATINOM KABUPATEN KLATEN TAHUN 2009 SKRIPSI Oleh : Wahyu Agus Mahardika NIM:K 5604079 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2009 ii STUDI KEADAAN SARANA DAN PRASARANA PENUNJANG AKTIFITAS PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SEKOLAHDASAR NEGERI SE-KECAMATAN JATINOM KABUPATEN KLATENTAHUN 2009 Oleh : Wahyu Agus Mahardika NIM:K 5604079 SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Kepelatihan Olahraga Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2009 iii SkripsiinitelahdisetujuiuntukdipertahankandihadapanTimpenguji SkripsiFakultasKeguruandanIlmuPendidikanUniversitasSebelasMaret Surakarta Persetujuan Pembimbing Pembimbing I Drs. Bambang Wijanarko, M.Kes. NIP. 19620518 198702 1 001Pembimbing II Drs. Sugiyoto, M.Pd.NIP. 19541112 198403 1 001 iv SkripsiinitelahdipertahankandidepanTimPengujiSkripsiFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi Sebagian Persyaratan Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Pada Hari:Tanggal: Tim Penguji Skripsi Nama TerangTanda Tangan Ketua:Drs. Agustiyanto, M.Pd............. Sekretaris:Islahuzzaman Nuryadin, S.Pd. M.Or........ Anggota I:Drs. Bambang Wijanarko, M.Kes. Anggota II:Drs. Sugiyoto, M.Pd. ... Disahkan oleh : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta Dekan Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd. NIP. 19600727 198702 1 001 v ABSTRAK Wahyu Agus Mahardika. STUDI KEADAAN SARANA DAN PRASARANA PENUNJANGAKTIFITASPENDIDIKANJASMANIOLAHRAGADAN KESEHATANSE-KECAMATANJATINOMKABUPATENKLATEN TAHUN 2009. Skripsi, Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juli 2009. TujuanpenelitianiniadalahuntukmengetahuiKeadaanSaranadan PrasaranaPendidikanJasmaniOlahragadanKesehatandiSekolahDasarNegeri se-Kecamatan Jatinom Kabupaten Klaten Tahun 2009. Penelitianinimenggunakanmetodedeskriptifkuantitatif.Populasi dalampenelitianiniadalahSekolahDasarNegerise-KecamatanJatinom Kabupaten Klaten Tahun 2009 yang terdiri dari 36 Sekolah Dasar Negeri. Sampel yang dipakai atau digunakan dalam penelitian ini adalah guru Pendidikan Jasmani OlahragadanKesehatandiSekolahDasarNegerise-KecamatanJatinom KabupatenKlatenTahun2009sebanyak33gurupendidikanjasmani,dan3 KepalasekolahyangtidakmemilikigurupendidikanjasmaniOlahragadan Kesehatan.Teknikpengumpulandatadengandokumentasi,observasi,angket yang berupa quisioner.Berdasarkanhasilpenelitiandapatdisimpulkan:Keadaansaranadan prasaranapenunjangaktifitaspendidikanjasmanipadaSekolahDasarNegerise-KecamatanJatinomKabupatenKlatenTahun2009dapatdiketahuibahwa keadaansaranadanprasaranatiapcabangtidaksama.Daridatayangdiperoleh menujukanbahwarata-rataprosentaseuntukcabangatletikkeadaansarananya 14,3%dalamkategorikurangsekalidanprasarananya46.3%dalamkategori sedang.Cabangpermainankeadaansarananya14,5%dalamkategorikurang sekali dan prasarananya 29,2% dalam kategori kurang. Untuk cabang senam rata-rata sedang dengan prosentase 48,4%. vi MOTTO Hari esok masih ada tapi mungkin bukan untuk kita, maka jangan sia-siakan waktumu (Penulis) Kejar cita-citamu sebelum cinta mengejarmu(Penulis) vii PERSEMBAHAN Skripsi ini ku persembahkan kepada: Bapak dan Ibu tercinta yang selalu memberi motivasi dan doa,My Best Friends, Mina, Akher,dan PAREGA, Rekan-rekan angkatan 2004 JPOK UNS, Rekan-rekan Tim Bolang F.C, Almamater viii KATA PENGANTAR Dengan diucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga dapat terselesaikan penulisan skripsi ini. Disadari bahwa penulisan skripsi ini banyak mengalami hambatan dan berkat bantuan dari beberapa pihak skripsi ini dapat terselesaikan. Dalam kesempatan ini disampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat: 1.DekanFakultasKeguruandanIlmuPendidikanUniversitasSebelasMaret Surakarta. 2.KetuaJurusanPendidikanOlahragadanKesehatanFakultasKeguruandan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakartayang telah memberikan ijin untuk mengadakan penelitian. 3.Ketua Program Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 4.Drs.BambangWijanarko,M.Kes.,sebagaiPembimbingIyangtelah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi. 5.Drs.Sugiyoto,M.Pd.,sebagaiPembimbingIIyangtelahmemberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi. 6.Bapak Drs. Purwoko, M.Si., selaku Kepala Cabang Dinas P dan K Kecamatan JatinomKabupatenKlatenyangtelahmemberikanijinuntukmengadakan penelitian. 7.GuruPendidikanJasmaniOlahragadanKesehatanSekolahDasarNegerise-KecamatanJatinomKabupatenKlatenTahun2009yangtelahmembantu terlaksananya penelitian ini. 8.Semua pihak yang telah membantu terlaksananya penelitian ini. SemogasegalaamaltersebutmendapatkanimbalandariTuhanYang MahaEsa.Walaupundisadaridalamskripsiinimasihadakekurangan,namun diharapkan skripsi ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan juga dunia pragmatika. Surakarta,Juli 2009 ix DAFTAR ISI HalamanJUDUL . ................ PENGAJUAN .............. PERSETUJUAN .............. PENGESAHAN ............... ABSTRAK............ MOTTO.......... PERSEMBAHAN ............ KATA PENGANTAR ............. DAFTAR ISI .......... DAFTAR GAMBAR ........... DAFTAR TABEL ....... DAFTAR LAMPIRAN ........... BAB I . PENDAHULUAN ..... A.Latar Belakang Masalah................. B.Identifikasi Masalah .... C.Pembatasan Masalah . D.Perumusan Masalah .. E.Tujuan Penelitian .. F.ManfaatPenelitian ... BAB II.LANDASAN TEORI .. A.Tinjauan Pustaka ... 1.Sarana dan Prasarana Pendidikan Jasmani a. Sarana Pendidikan Jasmani ... b. Prasarana Pendidikan Jasmani .. c. Hakekat Sarana dan Prasarana Pendidikan Jasmani ..... i ii iii iv v vi vii viii ix xi xii xiii 1 1 5 5 5 6 6 7 7 7 7 9 10 xd. Sarana dan Prasarana Pendidikan Jasmani e. Fasilitas Pendidikan Jasmani Untuk Sekolah 2.Kurikulum . a. Pengertian Kurikulum.... b. Landasan Pengembangan Kurikulum ... c. Komponen Kurikulum .............. d. Peran Guru Pengembangan Kurikulum ........ 3. Pendidikan Jasmani di SD .... a. Pengertian Pendidikan Jasmani . b. Hakekat Pendidikan Jasmani .. . c. Tujuan Pendidikan Jasmani .. d. Ruang Lingkup Pendidikan Jasmani . 4. Hubungan Jumlah Siswa dengan Sarana dan Prasarana........ B.Kerangka Pemikiran .................. BAB III. METODE PENELITIAN .. A.Tempat dan Waktu Penelitian ...................... 1.Tempat Penelitian . 2.Waktu Penelitian ... B.Metode Penelitian.. C.Populasi dan Sampel ... D.Teknik Pengumpulan Data .. E.Teknik Analisis Data ................................................................... BAB IV.HASIL PENELITIAN .... A.Deskripsi Data B.Hasil Penelitian ... C.Pembahasan.. BAB V.SIMPULAN, IMPLIKASI,SARAN.............. A.Simpulan ..... B.Implikasi .. C.Saran 10 14 20 20 21 21 22 23 23 24 25 26 26 28 30 30 30 31 31 32 32 33 35 35 36 39 41 41 42 43 xiDAFTAR PUSTAKA .. LAMPIRAN . 44 45 xiiDAFTAR GAMBAR Halaman Gambar1.PrasaranaOlahragadiSekolahtingkatSD,SLTP,dan,SMUdengan 5 kelas............................................................................ Gambar2.PrasaranaOlahragadiSekolahtingkatSD,SLTP,dan,SMUdengan 6-10 kelas...................................................................... Gambar3.PrasaranaOlahragadiSekolahtingkatSD,SLTP,dan,SMUdengan 18 kelas.......................................................................... Gambar 4. Skema Keterkaitan Komponen-Komponen di Sekolah.............. 17 18 19 20 xiii DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1. Standard umum prasarana Sekolah dan olahraga .................... Tabel 2. Daftar nama Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Jatinom Kabupaten Klaten ................................................................ Tabel 3. Standar prosentase Sarana dan Prasarana ....................................... Tabel 4. Data Jumlah Keadaan Sarana dan Prasarana Pendidikan jasmani Pada Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Jatinom Kabupaten Klaten ............................................................................................ Tabel 5. Hasil Perhitungan Rata-rata Sarana dan Prasarana Pendidikan Jasmani pada Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Jatinom Kabupaten Klaten .......................................................................... Tabel 6. Hasil penelitian sarana dan prasarana pendidikan jasmani keseluruhan cabang olahraga di Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Jatinom Kabupaten Klaten ......................................... 16 30 34 35 37 38 xiv DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran1.JumlahSiswa,JumlahKelasdanRata-rataSiswaSetiap kelasPadaSekolahDasarNegerise-KecamatanJatinom Kabupaten Klaten ....... Lampiran2.SaranadanPrasaranaPendidikanjasmaniCabangolahraga AtletikyangadadisetiapSekolahDasarNegerise-Kecamatan JatinomKabupatenKlatenTahun2008danhasil penelitiannya. Lampiran3.SaranadanPrasaranaPendidikanjasmaniCabangOlahraga PermainanyangadadisetiapSekolahDasarNegeriseKecamatanJatinomKabupatenKlatenTahun2008danHasil Penelitiannya..................................................................... Lampiran4.SaranadanPrasaranaPendidikanjasmaniCabangOlahragaS Senam yang ada disetiap Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan JatinomKabupatenKlatenTahun2008danHasil Penelitiannya..............................................................................Lampiran5.HasilPenilaianSaranadanPrasaranaPendidikanJasmani Cabang Olahraga Atletik dan Kategorinya.. Lampiran6.HasilPenilaianSaranadanPrasaranaPendidikanJasmani Cabang Olahraga Permainan dan Kategorinya........................ Lampiran7. Hasil Penilaian Sarana dan Prasarana Pendidikan Jasmani Cabang Olahraga Senam dan Kategorinya.. Lampiran8.HasilPenelitianSaranadanPrasaranaPendidikanJasmani KeseluruhanCabangOlahragadisemuaSekolahDasar Negeri Se Kecamatan Jatinom Kabupaten Klaten .................. Lampiran 9. Data penelitian Sarana dan Prasarana Pendidikan jasmani ........ Lampiran 10. Angket penelitian sarana dan prasarana pendidikan jasmani ... Lampiran 11. Surat ijin penelitian dari Universitas Sebelas Maret Surakarta 46 47 50 53 56 57 58 59 60 63 68 xvLampiran12.SuratijinpenelitiandariDinasPdanKKecamatanJatinom Kabupaten Klaten ........................... 73 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Pendidikanjasmaniolahragadankesehatanmerupakanbagianintergral daripendidikansecarakeseluruhan.Pendidikanjasmaniolahragadankesehatan bertujuanuntukmengembangkanaspekkebugaranjasmani,keterampilangerak, keterampilanberfikirkritis,keterampilansosial,penalaran,stabilitaasemosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitasjasmani.MenurutAdangSuherman(1999/2000)bahwa,Pendidikan jasmanimerupakanbagiandariprogrampendidikanumumyangmemberi kontribusiterhadappertumbuhandanperkembangananaksecaramenyeluruh. Pendidikanjasmaniadalahpendidikanyangmenggunakanaktivtasjasmani sebagaimediautamamencapaitujuanpembelajaran,adapunaktivitasutamanya adalah cabang-cabang olahraga. PendidikanJasmaniOlahragadanKesehatanyangdiajarkandisekolah memilikiperananyangsangatpentingdiantaranya:memberikankesempatan kepadasiswauntukterlibatsecaralangsungdalamberbagaipengalamanbelajar melaluiaktivitasjasmani,olahragadankesehatanyangterpilihyangdilakukan secara sistematis. Pembekalan pengalaman belajar yang diarahkan untuk membina pertumbuhanfisikdanpengembanganpsikisyanglebihbaikdansekaligus membentuk pola hidup sehat dan bugar sepanjang hayat. .Kesegaranjasmanimerupakansalahsatuunsuruntukmeningkatkan kualitasmanusia,pendidikanjasmaniadalahpendidikanyangmenggunakan jasmanisebagaititikpangkalmendidikanakdananakdipandangsebagaisatu kesatuan jiwa raga. Dengan demikian tujuan pendidikan jasmani disekolah identik xvidengantujuanpendidikan.MenurutRatalWirjasatonsa(1984:25)istilah pendidkan jasmani berkembang sejak perjuangan fisik, dengan terbitnya Undang- undangNo.4tahun1950,memberikanlandasanyangkuatpendidikanjasmanni disekolah. Dalam Bab VI pasal 9 tercantum: .Pendidikan jasmani yang menuju keselarasan antara tumbuhnya badan danperkembanganjiwamerupakansatuusahauntukmembuatbangsa Indonesiamenjadibangsayangsehatlahirbatin,diberikankepadasemua jenis sekolah. Dari uraian di atas diharapkan dapat tercapai tujuan pendidikan jasmani. Olahragamerupakansuatubentukpendidikanindividudanmasyarakatyang mengutamakanpeningkatandanpemanfaatanfisikmanusia.Olahragaadalah salahsatucarabelajarmengenaiduniasekelilingnyadandirisendiriolehkarena ituolahragamerupakanbagianintegraldaripendidikanyangdapatmemberikan sambunganyangberhargabagipertumbuhandanperkembanganmanusia seutuhnya yang berlangsung seumur hidup. PendidikanJasmaniOlahragadanKesehatanmerupakanmatapelajaran yangmemilikikontribusibesaruntukmendukungpencapaiantujuanpendidikan secarakeseluruhan.TujuanPendidikanJasmaniOlahragadanKesehatandapat tercapai,jikamateri-materidalamPendidikanJasmaniOlahragadanKesehatan diajarkandenganbaikdanbenar.MenurutKTSP(KurikulumTingkatSatuan Pendidikan (2007: 20) bahwa, Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Jasmani OlahragadanKesehatanmeliputiaspek:permainanolahraga,aktivitas pengembangan, aktivitas senam, aktivitas ritmik dan kesehatan. Mengingat pentingnya jasmani yang kuat agar dapat melaksanakan tugas sehari-hari maka pendidikan jasmani menjadi kunci bagi peningkatan kemampuan jasmanidisekolah.Mutu,kesuksesandankeberhasilanpembelajaranpendidikan jasmanisangatdipengaruhiunsur-unsurantaralain:gurusebagaiunsureutama, siswa,kurikulum,tujuan,metode,saranadanprasarana,penilaian,dansuasana kelas.Pendidikanjasmanidisekolahjugamemilikiperananpentingdiantaranya: memberikankesempatankepadasiswauntukterlibatsecaralangsungdalam berbagaipengalamanbelajarmelaluiaktivitasjasmani.Agarpembelajaran pendidikanjasmaniefekifdiperlukansaranadanprasaranayangsesuaidengan xviimateri pembelajaran, apalagi untuk mencapai keberhasilan pembelajaran semakin menuntut kondisi, mutu, keadaan dan jumlah sarana dan prasarana yang memadai. Kelancaranpembelajaranpendidikanjasmaniolahragadankesehatan tidakterlepasdariketersediaansaranadanprasaranayangmemadai.Adanya saranadanprasaranayangmemadaiakanmencerminkankualitaspendidikan, sehingga tujuan pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan akan tercapai dengan baik.Namunsebaliknya,saranadanprasaranayangkurangmemadaiakan berdampakpadarendahnyakualitaspendidikan,bahkankurikulumtidakakan berjalan.SoekatamsidanSrihatiWaryati(1996:10)berpendapat.Olahragadi sekolahharusdiusahakanagardiperlukansamadenganhal-hallaindalam kurikulum,danharusdisediakanbangsaldanlapanganolahragadenganjumlah danluasyangcukupsehinggamemungkinkanpelaksanaanprogramolahraga dapat dilakukan dengan penuh oleh setiap murid. Saranadanprasaranamerupakansalahsatufaktorpenunjanguntuk mencapaihasilbelajaryangoptimal.Dalampengajaranpendidikanjasmani olahraga dan kesehatan sarana dan prasarana yang memadai sangat penting untuk meningkatkandanmengembangkankualitasprosesbelajarmengajarpendidikan jasmani.Kelengkapansaranadanprasaranapendidikanjasmaniolahragadan kesehatanbesarsekalimanfaatnyabagigurudansiswa,sehinggapembelajaran dapatberjalanlancarsertatujuanpembelajarandapattercapaidenganbaik. Namunsebaliknyasaranadanprasaranayengtidaklengkapatautidaksesuai dengan kurikulum akan menyulitkan Guru dan siswa sehingga materi tidak dapat disampaikan pada siswa dan tujuan pembelajaran tidak dapat tercapai. Di dalam proses belajar mengajar sarana dan prasarana pendidikan ke beradaanya sangat diperlukan. Pencapian tujuan pendidikan sangat tergantung dari sarana dan prasarana pendidiknya. Tujuan pendidikan akan berjalan lancar jika di dukung dengan sarana dan prasarana yang cukup dan memadai baik dari kualitas maupun kuantitas. Berkaitan dengan sarana dan prasarana penelitan akan mengkaji kelengkapan sarana dan prasarana pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Jatinom Kabupaten Klaten tahun 2009.Berdasarkan jumlah Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Jatinom Kabupaten Klaten tahun 2009 sebanyak 36 Sekolah Dasar Negeri. Dari 36 Sekolah Dasar Negeri tersebut belum diketahui keadaan sarana dan prasarana pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan. Apakah sudah ideal ataukah belum xviii ideal karena belum diketahui keadaan prasarana dan pendidikan jasmani dan kesehatan. Berdasarkankenyataannyabahwamasihbanyakanggapandisekolah-sekolah bahwa prasarana dan sarana pendidikan jasmani dianggap kurang penting dibandingkandenganprasaranadansaranapelajaranlainnyasepertipelajaran Kimia,Biologi,IPA,Matematika,sehinggatidakjarangprasaranadansarana pendidikanjasmanidisekolah-sekolahdikesampingkan.Jikaprasaranadan saranapendidikanjasmanidisekolahdikesampingkan,makapembelajarantidak dapatberjalan.Disampingitujuga,kualitasdankondisiprasaranadansarana pendidikanjasmaniyangkurangatautidakidealsertatidaklayakmasih digunakandalampembelajaran,sehinggaakanmempengaruhigurupendidikan jasmanidalammengajardankeahlianyangdimilikinya.Peralatanolahragayang tidak layak pakai justru menjadi masalah bagi guru dalam mengajar, bahkan dapat membahayakansiswa.Tetapisebaliknya,jikajenis,jumlah,kualitasdankondisi saranadanprasaranapendidikanjasmanilengkapdanmemenuhisyaratakan membantugurupendidikanjasmanidalammembangkitkanminatdanmotivasi siswadalampelajaranpendidikanjasmani,sehinggamembantukeberhasilan tujuan pendidikan. Melengkapi jenis, jumlah dan kondisi prasarana dan sarana pendidikan jasmani adalah sangat penting. Penyediaan prasarana dan sarana pendidikan jasmani yang ideal sangat menunjang terhadap pelaksanaan proses belajar mengajar pendidikan jasmani. Peralatan yang kurang lengkap menyebabkan kerugian pada materi pelajaran, waktu serta tenaga dalam proses belajar mengajar. Peralatan olahraga yang tidak lengkap juga menimbulkan kurangnya interaksi antara guru dan siswa dalam proses belajar mengajar di sekolah, sehingga mengakibatkan prestasi belajar pendidikan jasmani akan turun, berdampak pada penurunan tingkat kesegaran jasmani siswa yang pada akhirnya akan mempengaruhi pencapaian prestasi belajar secara keseluruhan. Kondisi sarana dan prasaranapendidikan sangat penting. Penyediaan sarana dan prasarana dalam pendidikan jasmani yang ideal sangat menunjang terhadap pelaksanaan proses balajar mengajar pendidikan jasmani. Peralatan olah raga yang tidak lengkap juga menimbulkan kurangnya interaksi antara guru dengan peserta didik dalam proses belajar mengajar di sekolah, sehingga prestasi belajar pendidikan jasmani akan menurun. Permasalah-permasalahanyangtelahdikemukakandiatasyangmelatar belakangijudulpenelitianStudiKeadaanSaranadanPrasaranaPenunjang xixAktifitas Pendidikan Jasmani Olahraga Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Jatinom Kabupaten Klaten tahun 2009. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dalam pencapian tujuan pendidikan jasmani, maka perlu di kaji dan di teliti agar tidak menyimpang dan terlalu luas atau umum tetapi mengarah pada pembahasan yang kongrit, maka masalah-masalah yang perlu diidentifikasi: Kurangnya pemanfaatan prasarana dan sarana olahraga. Masalah sarana dan prasarana dalam pembelajaran olahraga. Belumdiketahuiperlengkapansaranadanprasaranapendidikanjasmani olahragadankesehatanSekolahDasarNegerise-KecamatanJatinom Kabupaten Klaten tahun 2009. Perlunyapendataansaranadanprasarnapendidikanjasmaniolahragadan kesehatanSekolahDasarNegerise-KecamatanJatinomKabupatenKlaten tahun 2009 Pembatasan Masalah Untuk menghidari agar tidak terjadi kesalahan dalam menafsirkan dan tidak menyimpang dari pokok permasalahan maka perlu pembatasan masalah. Pembatasam masalah ini terbatas pada : Keadaan sarana dan pasarana pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Jatinom Kabupaten Klaten tahun 2009. Perumusan Masalah Sesuai dengan pembatasan masalah di atas maka perumusan masalah dalam penelitian ini yaitu : xxBagaimanakahkeadaansaranadanpasaranapendidikanjasmani olahragadankesehatanSekolahDasarNegerise-KecamatanJatinomKabupaten Klaten tahun 2009? Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukan di atas, penelitian mempunyai tujuan : Untukmengetahuikeadaansaranadanprasaranapendidikanjasmani olahragadankesehatanSekolahDasarNegerise-KecamatanJatinomKabupaten Klaten tahun 2009. Manfaat Pelitian Berdasarkantujuanyangdikemukakanpenelitianinimempunyaimanfaat antara lain : 1.Sebagaipertimbanganbahwasaranadanprasaranapendidikanjasmaniyang idealmerupakansalahsatufakorkelancaranpelaksanaanpembelajaran pendidikan jasmani, sehinga dapat meningkatkan prestasi siswa.2.Sebagaibahanperbandinganantarajumlahsaranadanprasaranapengajaran pendidikanjasmaniyangtersediadenganjumlahsiswaSekolahDasarNegeri se-KecamatanJatinomKabupatenKlatentahun2009yangdijadikanobjek penelitian. 3.Sebagaibahanpertimbanganuntukmemperbaikidanmelengkapifasilitas olahragayangdibutuhkanolehsekolahyangbersangkutansetelahdiketahui kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana pendidikan jasmani. xxiBAB 2 LANDASAN TEORI A.Tinjauan Pustaka 1.Sarana dan Prasarana Pendidikan Jasmani a.Sarana Pendidikan Jasmani Saranapendidikanjasmanimerupakanperalatanyangsangatmembantu dalamprosesbelajarmengajarpendidikanjasmani.Saranapendididkanjasmani padadasarnyamerupakansegalasesuatuyangsifatnyatidakpermanen,dapat dibawakemana-manaataudipindahkandarisatutempatketempatlain.Menurut KamusBesarBahasaIndonesia(2001:999)dijelaskan,Saranaadalahsegala sesuatuyangdipakaisebagaialatdalammencapaimaksuddantujuan.Contoh: bola,raket,pemukul,tongkat,balok,rakettennismeja,shattlecock,dll.Sarana ataualatsangatpentingdalammemberikanmotivasipesertadidikdengan sungguh-sungguh dan akhirnya tujuan aktivitas dapat tercapai. MenurutRatalWirjasantoso(1984:157)alat-alatolahragabiasanya dipakaidalamwakturelatifpendekmisalnya:bola,raket,jarring,pemukulbola kasti,dansebagainya.Alat-alatolahragabiasanyatidakdapatbertahandalam waktuyanglama,alatakanrusakapabilaseringdipakaidalankegiatan pembelajaranpendidikanjasmani,agaralatdapatbertahanlamaharusdirawat dengan baik.Saranamaupunalatmerupakanbendayangdibutuhkandalam pembelajaranolahraga,danalattersebutsangatmudahdibawasehinggasarana ataualattersebutsangatpraktisdalampelaksanaanpembelajaran.Alatolahraga merupakanhalyangmutlakharusdimilikiolehsekolah,tanpaditunjangdengan halinipembelajaranpendidikanjasmanitidakakandapatberjalandenganbaik. Sedang menurut Sukintakayang dimaksud alat adalah alat-alat olahraga adalah alatyangdigunakandalamolahraga,misalnyabolauntukbermainbasket,voli, sepak bola. xxiiSoepartono(1999/2000)menyatakanistilahsaranaolahragaadalah terjemahandarifasilitasyaitusesuatuyngdapatdigunakandandimanfaatkan dalahpelaksanaanprosespembelajaranpendidikanjasmani.Selanjutnyasarana jugadapatdiartikansegalasesuatuyangdapatdigunakandalampembelajaran pendidikanjasmanimudahdipindahbahkanmudahdibawaolehpemakai. Sedangkansarana olahraga dapat dibedakan menjadi:1.Peralatan ialah sesuatu yang digunakan. Contoh: peti loncat, palang tunggal, palang sejajar, dan lain sebagainya. 2.Perlengkapan ialah: a.Semua yang melengkapi kebutuhan prasarana. Misalnya: net, bendera untuk tanda, garis batas. b.Sesuatu yang dapat dimainkan atau dimanipulasi dengan tangan atau kaki. Misalnya: bola, raket, pemukul. Berdasarkan pengertian sarana yang di kemukakan beberapa ahli tersebut dapatdisimpulkanbahwa,saranapendidikanjasmanimerupakanperlengkapan yangmendukungkegiatanpembelajaranpendidikanjasmaniyangsifatnya dinamisdapatberpindah-pindahdarisatutempatketempatyanglain,misalnya bola,raket,net,dll.Dansaranaataualatpendidikanjasmanimerupakansegala sesuatuyangdipergunakandalamprosepembelajaranpendidikanjasmaniatau olahraga,segalasesuatuyangdipergunakantersebutadalahyangmuddah dipindah-pindahataudibawasaatdipergunakandalamkegiatanpembelajaran pendidikanjasmaniatauolahraga.Saranapendidikanjasmanimerupakanmedia atau alat peraga dalam pendidikan jasmani.Dengan demikian dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani apabila didukungdengansaranayangbaikdanmencukupi,makaanakdidikatausiswa bahkan guru akan dapat menggunakan sarana tersebut dengan baik dan maksimal. Tentunyaanakdidikatausiswatersebutakanmerasasenangbahkanpuasdlam memakaisaranayangterdapatdisekolahnya.Denganmemilikisaranayang memenuhistandarmakaanakatausiswadapatmengembangkankeinginannya untukterusmencobaolahragayangdisenanginya.MenurutNanaSudjana(2005: 100)bahwasalahsatufungsialatperagayaitu,Penggunaanalatperagadalam pengajarandiutamakanuntukmempertinggibelajarmengajar.Dengankatalain, xxiii menggunakan alat peraga hasil belajar yang dicapai akan tahap lama akan diingat siswa, sehingga pelajaran mempunyai nilai tinggi .Penggunaansaranayangbaikmempunyaiperananpentinguntulk meningkatkanhasilbelajar.Olehkarenaitu,penyediaansaranapendidikan jasmaniharusidealsesuaidenganjumlahsiswa.Tersedianyasaranapendidikan jasmani yang ideal sesuai dengan jumlah siswa, maka pembelajaran akan berjalan secaraefektifdanefisien.Namunsebaliknya,saranapendidikanjasmaniyang tidakideal,pembelajaranpendidikanjasmaniakanterhambatkurangefektifdan banyak waktu yang terbuang. b.Prasarana Pendidikan Jasmani Prasaranapendidikanjasmanipadadasarnyamerupakansesuatuyang bersifatpermanen.Kelangsunganprosesbelajarmengajarpendidikanjasmani tidak terlepas dari tersedianya prasaranayang baik dan memadai. Prasaranayang baikdanmemadaimakaprosespembelajaranpendidikanjasmanidapatberjalan dengan baik. MenurutSoepartono(1999/2000:5)berpendapatbahwaprasarana olahragaadalahsesuatuyangmeeupakanpenunjangterlaksananyasuatuproses pembelajaranpendidikanjasmani.Dalampembelajaranpendidikanjasmani prasaranadidefinisikansebagaisesuatuyangmempermudahataumemperlancar proses.Salahsatusifatyangdimilikiolehprasaranajasdmaniadalahsifatnya relatifpermanenataususahuntukdipindah.MenurutDepdiknasdalamKamus BesarBahasaIandonesia(2001:893)bahwa,prasaranaadalahsegalasesuatu yangmerupakanpenunjangutamaterselenggaranyasuatuprosesusaha, pembangunan proyek dan lain sebagainya.Prasaranapendidikanjasmaniyangdimaksuddalampendapatdiatas dapatdiartikansebagaiprasaranadenganukuranstandarsepertilapangan-lapanganmaupungedungolahraga,tetapikebanyakansekolahtidakdapat menyenggarakanpembelajaranpenddidikanjasmanidenganprasaranastandar, seringpembelajaranpendidikanjasmanidiselenggarakandihalamansekolah-sekolah,disela-selabangunangedung,sebagiandapatmenggunakanprasarana standaryang terdapat disekitar sekolah namun harus berbagi dengan sekolah lain maupun masyarakat. xxivc.HakikatSaranadanPrasaranaDalamPembelajaranPendidikan Jasmani MenurutRatalWirjosantoso(1984:157),bahwayangdimaksuddengan fasilitasialahsuatubentukyangpermanen,baikuntukruangandidalammaupun diluar,misalnyakolamrenang,lapangan-lapanganpermainandansebagainya. Perlengkapanadalahperkakasyangkurangpermanendibandingkandengan fasilitas, misalnya bangku swedia, jenjang, peti lompat, kudu-kuda, palang sejajar, palangtunggal.Matras,danlain-lainnya.Sedangkanalat-alatolahragaadalah yangbiasanyadipakaidalamwaktuyangrelatifsingkat,misalnya,bola,raket, jaring bola basket, jaring tenis, pemukul bola kasti, dan sebagainya.Sedangkandefinisilainmenyatakanbahwafasilitasadalahsemua prasarana olahraga yang meliputi seluruh lapangan dan bangunan olahraga beserta perlengkapanya untuk melaksanakanya program kegiatan olahraga. Sarana dan prasarana pembelajaran pendidikan jasmani merupakan salah satu dari alat dan tempat pembelajaran, di mana sarana dan prasarana mempunyai peran yang penting dalam proses pembelajaran. Pemanfaatan sarana dan prasarana yangdilakukanolehparagurudansiswadalamsituasipembelajaranuntuk menunjangtercapainyatujuanpembelajaranpendidikanjasmani.Proses pembelajaranakanmengalamikepincanganatautersendat-sendatbahkanproses pembinananbisaberhentisamasekali.Bisadinyatakanbahwasaranadan prasaranaolahragainisebagaialatbantudalampengajaranpeembelajaran kegiatan olahragad.Sarana dan Prasarana Pendidikan Jasmani Setiappokokbahasanmemerlukansaranadanprasaranapembelajaran yangberbeda.Agarsaranadanprasaranabenar-benarmembantudalam pencapaian tujuan pembelajaran pendidikan jasmani, maka dalam penggunaan dan pemilihannyaharustepat.Adapunjenis-jenissaranadanprasaranamaupunalat pembelajaran pendidikan jasmani tingkat SD adalah sebagai berikut: 1.)Atletik a).Jalan dan Lari xxvPadajalandanlaridiperlukanalatseperti:stopwatch,benderastart, nomor dada, tongkat lari sambung, dan startblock, sedangkan fasilitas yangdibutuhkanadalahlintasanlariataulapanganterbuka.Sekolah yangmempunyaisaranadanprasaranalengkap,sangatmendukung tercapainya tujuan pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah. b).Nomor Lompat Saranadanprasaranasertaalat-alatlompatterdiri:meterangulungan, benderakecil,mistarlompat,tiangmistar,cangkul,bakpasir,balok tumpu,danperatapasir.Saranadanprasaranapendidikanjasmani tersebut harus dimiliki sekolah dalam pelajaran nomor lompat, kondisi pembelajarandapatefektifsertawaktupembelajarandapatdigunakan secara efisien. c).Nomor Lempar Pelaksanaan kegiatan pembelajaran nomor lempar memerlukan sarana danprasaranasertaalat-alatseperti:peluru,bolakasti,meteran gulungan,benderakecil,lapangantolakpeluru.Saranadanprasarana tersebutsangatmembantuterlaksananyaprosespemnbelajaran pendidikan jasmani di sekolah. 2.)Senam Pada proses pembelajaran senam terdiri dari senam pembentukan gerakan togok, senam pembentukan gerakan lengan dan bahu, senam pembentukan gerakantungkai,senamkeseimbanganduduk,senamkeseimbangan berdiri,senamgerakdasarmendorongdanmenarik,senamirama,senam kelentukan,senamlantai,senamalat,danmasihbanyaklagi.Untuk mendukukungproseskelancaranpembelajaransenamtersebutdiperlukan sarana dan prasaranayang memadai, antara lain:matras, busa, kaset, tape recorder, tongkat, serta bangsal senam.

3.)Permainan Pembelajaranpermainanterdiridaribeberapamacampermainanyaitu: gerakdasarlempar,permainankeciltanpaalat,permainankecildengan xxvialat,permainanbolakasti,permainanbolabasketmini,permainanbola voli mini, permainan sepak bola mini. Adapun sarana dan prasaranayang digunakanuntukmendukungpermainan-permainantersebutadalah:bola volimini,netvolimini,bolasepakmini,gawangmini,ringdanpapan basket mini, lapangan voli, lapangan sepakbola, lapangan basket, dan lain-lain.4.)Kegiatan Pilihan Dalammelaksanakankegiatanpilihangurupendidikanjasmaniharus memilih dua bahan pelajaran. Pilihan tersebut disesuaikan dengan kondisi sekolahtermasuksaranadanprasaranaolahraga.Untukmenghemat fasilitassekolah,lapanganbolabasketdigabungdenganbulutangkisserta lapangansepaktakrawdanlapanganbolavoli.Kebutuhansaranadan prasaranaolahragaditingkatSekolahDasarsecaratidaklangsungtelah dirumuskan didalam kurikulum. MenurutSoekatamsidanSrihatiWaryati(1996:5-60)bahwastandar pemakaian sarana dan prasarana pendidikan jasmani sebagai berikut : 1)Prasarana dan sarana pada cabang olahraga atletik : a)8 start block, 1 start blok untuk 4 siswa. b)8 tongkat estafet, 1 tongkat estafet untuk 4 siswa. c)16 buah lembing, 1 lembing untuk 2 siswa. d)16 cakram, 1 cakram untuk 2 siswa. e)16 peluru, 1 peluru untuk 2 siswa. f)2 buah lapangan lempar lembing. g)2 buah lapangan lompat jauh. h)2 buah lapangan lompat tinggi. 2)Prasarana dan sarana pada cabang olahraga permainan : a)11 bola kaki, 1 bola kaki untuk 3 siswa. b)11 buah bola voli, 1 bola voli untuk 3 siswa. c)11 buah bola basket, 1 bola basket untuk 3 siswa. xxviid)11 bola tangan, 1 bola tangan untuk 3 siswa. e)2 buah lapangan bola voli. f)1 buah lapangan bola basket. g)1 buah lapangan sepakbola. h)1 buah lapangan bola tangan. 3)Prasarana dan sarana pada cabang olahraga senam : a)16 buah hop rotan, 1 hop untuk 2 siswa. b)6 buah matras, 1 matras untuk 4 siswa. c)2 buah peti lompat, 1 peti lompat untuk 16 siswa. d)16 tali lompat, 1 tali lompat untuk 2 siswa. e)1 buah balok titian. f)1 buah palang tunggal. g)2 buah tape recorder. h)2 buah kaset senam. 4)Prasarana dan sarana pada cabang olahraga beladiri : a)2 pakaian beladiri, 1 untuk putra dan 1 untuk putri. 2 buah body protector. Berdasarkandeskripsidiatasbahwasaranadanprasaranadalam pembelajaranpendidikanjasmanitingkatSekolahDasarNegerise-Kecamatan Banyudonoperludisikapisecaraserius.Upayauntukmeningkatkankualitas pendidikantentutidaklepasdarifaktorsaranadanprasaranapendidikan jasmani.Adapunpemanfaatan,kondisi,jumlahmempunyaiperananyangsangat pentingdalampembelajaran,terutamadalamhubungannyadenganusaha meningkatkan prestasi belajar siswa di sekolah. Dengan jumlah, kondisi, dan lain sebagainyasaranadanprasaranaolahragadenganbaikdansesuai,makaproses pembelajaranpedididkanjasmaniakandapatberjalandenganlancar.Sehingga tujuan pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah dapat tercapai dengan optimal. e. Fasilitas Pendidikan Jasmani Untuk SekolahanFasilitasolahragadisekolahmerupakanmasalahdinegaraIndonesia. Ditinjaudarikuantitasnyamasihsangatterbatasdantidakmeratadanmasih terlalujauhdaribatasidealminimalataustandartminimal.Untukmenuju pendidikan yang berkualitas, maka fasilitas olahraga harus dipenuhi. Adapun yang xxviii dimaksud dengan fasilitas menurut hasil Loka Karya Fasilitas Olahraga (1979: 18) dijelaskanbahwa,Fasilitasolahragaadalahsemualapangandanbangunan besertaperlengkapannya.Dalamhalinifasilitastersebut,macamdanjenisnya dapatberupalapanganterbuka/luar,lapangantertutup,kolamrenangdan perlengkapan fasilitas olahraga. Pendapattersebutmenunjukkanbahwa,fasilitasolahragamerupakan lapanganataubangunanyangdisertaidenganperlengkapanolahraga.Sebagai contohfasilitassepakbolaberupalapangansepakbolayangdilengkapiseperti gawang, jala, bendera, bola dan lain sebagainya. Keberadaanfasilitasdalampendidikanjasmanisangatpenting,bahkan tidakdapatdipisahkandalamprosespembelajaranpendidikanjasmani. Ketersediaanfasilitasolahragayangidealsesuaidenganstandart,maka pembelajaranpendidikanjasmaniakanberjalanlancarsesuaidengankurikulum. Namunsebaliknya,fasilitasyangtidaksesuaimakapembelajarantidakdapat berjalansebagaimanamestinya,sehinggapembelajarantidaksesuaidengan kurikulum. Fasilitasadalahsaranauntukmelancarkanfungsiataukemudahan. Fasilitassecaraumumadalahfasilitasyangdisediakanuntukkepentinganumum seperti:jalanraya,alatpenerangan,danlain-lainnya.Fasilitasolahragadisekolah masihmerupakanmasalahdinegaraindonesia.Ditinjaudarikuantitasnyamasih sangat terbatas dan tidak merata. Masih terlalu jauh dari batas ideal minimal atau standard minimal. MenurutSoepartono(1999/2000:)mengatakanbahwadiPerancis standardfasilitasolahragauntuksekolahdibedakandenganstandardfasilitas olahraga untuk perguruan tinggi sebagai berikut: Standard untuk sekolah Lapangan olahraga, luas bruto:20 m2/murid Gedung olahraga, luas efektif:0,6 m2/murid xxixKolam renang tertutup, luas air:0,15 m2/murid Standard untuk Perguruan Tinggi Lapangan olahraga, luas bruto:21 m2/mahasiswa Gedung olahraga, luas efektif:0,5 m2/mahasiswa Kolam renang tertutup, luas air:0,6 m2/mahasiswa MelihatstandardfasilitasolahragauntuksekolahdiPerancisini, sebenarnyastandardfasilitasolahragadisekolah-sekolahdiIndonesiasudah cukupbaikuntukditerapkan.UntukPerguruanTinggistandardfasilitas olahragamenggunakanindeksuntuklapanganterbukasebesar14,8 m2/mahasiswa dan untuk gedung olahraga sebesar 1,1 m2/mahasiswa. Untukfasilitasolahragadisekolahrata-rata7m2/siswadikatakanrata-ratakarenamemangtidakdibagisecaraproporsionalpenggunaannya,berapa untuklapanganterbuka,berapauntukgedungolahragadanberapauntukkolam renang. Lebih jelas dapat dilihat di tabel 1, standard umum prasarana sekolah dan olahraga berikut ini: STANDARD UMUM PRASARANA SEKOLAH DAN OLAHRAGA Jumlah Kelas Jumlah Murid A Kebutuhan Prasarana Sekolah B Kebutuhan Prasarana Olahraga Jenis Prasarana O.R. yang Disediakan Minimum 5 kelas (125 Murid) 1250 m2 (I)1.100 m2 Lap. Olahraga Serbaguna (15 x 30) m2

Atletik (500 m2) 6 10 kelas8 m2/Murid(II)1.400 m2 (I) Bangsal Terbuka (12,5 x 25) m2 xxxTinggi 6 m 11 20 kelas8 m2/Murid(III)2.000 m2 Lap. Olahraga Serbaguna + Atletik Bangsal Terbuka Lap. Voley/Basket Lap. Lain (15 x 30) m2 20 kelas (diatas 20 kelas) (Minimum 500 Murid) 10 m2/Murid(IV)2.700 m2 (III) Lap. Serbaguna (20 x 40) m2 Catatan:-Angka-angka yang tercantum merupakan standard kebutuhan Minimum. -Dimensi yang tercantum tidak mutlak harus diikuti disesuaikan dengan keadaan setempat. Dari tabel terlihat bahwa prasarana olahraga memerlukan arena yang luasnya kurang lebih sama dengan prasarana sekolah (gedung dan halaman sekolah). Jika prasarana olahraga pendidikan jasmani di sekolah dengan standard seperti tercantum dalam tabel di atas dijabarkan dalam bentuk gambar secara berturut-turut adalah sebagai berikut: Prasarana olahraga pendidikan jasmani di sekolah untuk tingkat Sekolah Dasar, SekolahMenengahTingkatPertamadanSekolahMenengahUmumdengan5 kelas dan jumlah murid 125-150 murid. Diperlukan area seluas 1.250 m2 untuk prasaranadanhalamansekolahditambah1.110 m2untukprasaranaolahraga/ pendidikan jasmani. 34 40 m 1 2 xxxi 500 m2 30 m2 27 m2 AB Keterangan: 1.Bangunan Sekolah/kelas 2.Halaman/kebun sekolah 3.Lapangan olahraga serbaguna (15 x 30 m2) 4.Lapangan atletik ( 500 m2) Prasarana olahraga/pendidikan jasmani di sekolah untuk tingkat SD, SLTP dan SMU dengan 6 10 kelas dan jumlah murid 150 250 murid. Diperlukan area seluas8m2untukprasaranaolahraga/pendidikanjasmani.Disinisudahada bangsal tertutup dan bangsal terbuka. 3 (15 x 30) m 4 Min,500 m2 60 m 1 2 xxxii5 (25 x 12,5) m t = 6 m 1 A (10 x 16) m 6 40 m A 25 m B Keterangan: 1.Bangunan sekolah/kelas 1. A.Bangsal tertutup 2.Halaman/kebun sekolah 3.Lapangan olahraga serbaguna (15 x 30 m2) 4.Lapangan atletik (min 500 m2) 5.Bangsal terbuka 6.Lapangan olahraga lainnya Prasarana olahraga/pendidikan jasmani di sekolah untuk tingkat SD, SLTP dan SMUdengan18kelasdanjumlahmurid-muriddiperlukanarenauntuk prasarana sekolah = 8 m2/Murid ditambah 2.000 m2 untuk prasarana olahraga. 3 (40 x 30) m 5 (25 x 12,5) m 1 2 4 Minimum 800 m2 80 m xxxiii (12 x 24) m 1 A t = 6 m 6 (24 x 24) m 40 m40 m AB Keterangan : 1.Bangunan sekolah/kelas 1. A. Bangsal tertutup 12 x 24 m2 2.Halaman/kebun sekolah 3.Lapangan olahraga serbaguna 4.Lapangan atletik, minimum 800 m2 5.Bangsal terbuka (25 x 12,5 m2) 6.Lapangan olahraga lainnya (24 x 24 m2) + (10 x 18 m2) Demikianstandardprasaranaolahragadisekolahternyatadigunakan standardper-murid.Jikajumlahmuridsedikitmakalapanganolahragayang diperlukanrelatiflebihkecildibandingdengansekolahyangjumlahmuridnya banyak. Ternyatafasilitas lapangan untuk pendidikan jasmani tidak samadengan fasilitasuntukcabang-cabangolahragayangsebenarnya,sehinggadalam pelaksanaannyacabang-cabangolahragauntukpendidikanjasmaniharus dimodifikasi. 2. Kurikulum a.Pengertian Kurikulum Ada tiga variabel utama yang saling berkaitan dalam strategi pelaksanaan pendidikandisekolah.Ketigavariabeltersebutadalahkurikulum,gurudan xxxivpengajaran.NanaSudjana(2005:1)menggambarkanketerkaitanketigavariabel tersebut sebagai berikut: Gambar 4. Skema Keterkaitan Komponen-Komponen di Sekolah(Nana Sudjana, 2005:1) Skematersebutmenunjukkanbahwa,gurumenempatikedudukan sentral dalam pendidikan, karena guru peranannya sangat menentukan. Guru harus mampumenterjemahkandanmenjabarkannilai-nilaiyangterdapatdalam kurikulum,kemudianmentransformasikannilai-nilaitersebutkepadasiswa melaluiprosespengajarandisekolah.Gurutidakmembuatataumenyusun kurikulum,tetapigurumenggunakankurikulum,menjabarkannya,serta melaksanakannyamelaluiprosespengajaran.Haliniartinya,prosespengajaran padahakikatnyaadalahpelaksanaankurikulumolehgurudalamruanglingkup yang lebih khusus dan terbatas. Ditinjaudaribahasanya,kurikulumberasaldaribahasaYunaniyaitu, curir artinya pelari. Menurut Nana Sudjana (2005:2) bahwa: Katacurereartinyatempatberpacu.Curriculumdiartikanjarakyang ditempuholehseorangpelari.Padasaatinikurikulumdiartikansejumlah matapelajaranyangharusditempuholehsiswauntukmencapaiijasah. Rumusan kurikulum tersebut mengandung makna bahwa isi kurikulum tidak lain adalah sejumlah mata pelajaran (subjek batter) yang harus dikuasai siswa, agarsiswamemperolehijasah.Itulahsebabnyakurikulumseringdipandang sebagai rencana pelajaran untuk siswa. Pendapattersebutmenunjukkanbahwa,isikurikulumyaitusejumlah matapelajaranyangharusdisampaikankepadasiswasesuaidenganjenjang pendidikannya.Dengankatalain,kurikulumdapatdiartikansebagaiprogram KurikulumSiswa GuruPengajaran xxxvbelajarbagisiswa(planforlearning)yangdisusunsecarasistematikdan diberikan oleh lembaga pendidikan tertentu untuk mencapai tujuan pendidikan. b.Pengembangan Kurikulum Kurikulummerupakanwahanabelajar-mengajaryangdinamissehingga perludinilaidandikembangkansecaraterus-menerusdanberkelanjutansesuai denganperkembanganyangadadalammasyarakat.Adapunyangdimaksud denganpengembangankurikulumadalahsuatuprosesyangmenentukan bagaimana pembuatan kurikulum akan berjalan. c. Komponen-Komponen Kurikulum Suatu kurikulum di lembaga pendidikan memiliki komponen-komponen penting agar tujuan pendidikan dapat tercapai dengan baik. Menurut Soedarminto (1993:8) bahwa, kurikulum suatu sekolah mengandung unsur atau komponen inti yaitu : tujuan, isi, organisasi dan penilaian. Kurikulummerupakansuatuprogramuntukmencapaisejumlahtujuan pendidikantertentu.Olehkarenaitudalamkurikulumsuatusekolahsetelah terkandungtujuan-tujuanpendidikanyangingindicapaimelaluisekolahyang bersangkutan. Menurut Soedarminto (1993:8) bahwa, Tujuan kurikulum ada dua yaitu : tujuan yang ingin dicapai sekolah secara keseluruhan dan tujuan yang ingin dicapai dalam setiap bidang studi. Tujuan dari suatu kurikulum mencakup tujuan lembaga dan bidang studi. Tujuan-tujuantersebutbiasanyadigambarkandalambentukpengetahuan,sikap danketrampilanyangdiharapkandimilikisiswasetelahmerekamenyelesaikan seluruhprogrampendidikandarisekolahtersebut.Tujuan-tujuandarisekolah tersebutdinamakantujuaninstitusionalatautujuanlembaga.Atasdasartujuan institusionalinilahkemudianditetapkandibidang-bidangstudiataubidang pengajaran yang akan diajarkan pada sekolah yang bersangkutan. Dalam isi program kurikulum dari suatu sekolah dapat dibedakan atas dua halyaitujenis-jenisbidangstudiyangdiajarkandisekolahtersebutdanisi programdarimasing-masingbidangstudi.Jenisbidangstudiyangdiajarkan misalnyaIPS,IPA,BahasaIndonesia, Matematika, Pendidikan Jasmani dan lain-lain.Sedangisiprogramsetiapbidangstudiyaitubahanpengajarandarisetiap bidang studi. Bahan pengajaran dari setiap bidang studi biasanya diuraikan dalam xxxvibentuktopikataupokokbahasanyangdilengkapidengansub-pokokbahasan. Bahan pengajaran ini diterapkan atas dasar tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam bidang studi yang bersangkutan, yaitu tujuan kurikuler dan tujuan instruksional. d.Peran Guru dalam Pengembangan Kurikulum Keterlibatangurudalammodel-modelpengembangankurikulum tentunya bukan kebetulan belaka. Guru adalah orangyang tahu persis situasi dan kondisiditerapkannyakurikulumyangberlakusertabertanggungjawabatas tercapainyahasilbelajar,makasudahseharusnyaguruberperandalam pengembangan kurikulum. Peran guru diwujudkan dalam bentuk-bentuk kegiatan berikut ini: 1.Merumuskantujuankhususpengajaranberdasarkantujuan-tujuankurikulum diatasnyadankarakteristikpebelajar,matapelajaran/bidangstudi,dan karakteristik situasi kondisi sekolah atau kelas. 2.Merencanakankegiatanpembelajaranyangdapatsecaraefektifmembantu pebelajar mencapai tujuan yang ditetapkan. 3.Menerapkanrencana/programpembelajaranyangdirumuskandalamsituasi pembelajaran yang nyata. 4.Menevaluasi hasil dan proses belajar pada pebelajar. 5.Mengevaluasi interaksi antara komponen-komponen kurikulum yang diimplementasikan. 3. Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar a.Pengertian Pendidikan Jasmani Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan, yang memfokuskan pengembangan aspek kebugaran jasmani, ketrampilan gerak, ketrampilan berfikir kritis, stabilitas emosional, ketrampilan sosial, penalaran dan tindakan moral melalui aktivitas jasmani. Di dalam intensifikasi penyelenggaraan pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup, peranan pendidikan jasmani sangat penting yakni memberikan kesempatan pada siswa untuk terlibat langsung dalam aneka pengalamanbelajar melalui aktivitas jasmani yang dilakukan secara sistematis. Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina sekaligus membentuk gaya hidup sehat dan aktif sepanjang hayat. Pendidikan jasmani merupakan media untuk mendorong perkembangan ketrampilan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan xxxviinilai-nilai (sikap-mental-emosional-spiritual-sosial) serta pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan yang seimbang. Dengan pendidikan jasmani siswa akan memperoleh berbagai ungkapan yang erat kaitannya dengan kesan pribadi yang menyenangkan serta berbagai ungkapan yang kreatif, inovatif, terampil dan memiliki kebugaran jasmani dan kebiasana hidup sehat serta memiliki pengetahuan dan pemahaman terhadap gerak manusia. Berkaitan dengan pendidikan jasmani Aip Syarifuddin dan Muhadi (1991/1992: 4) menyatakan, pendidikan jasmani adalah suatu proses aktivitas jasmani yang dirancang dan disusun secara sistematik untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan, meningkatkan kemampuan dan keterampilan jasmani, kecerdasan dan pembentukan watak, serta nilai dan sikap yang positif bagi setiap warga negara dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Menurut Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) sekolah dasar (2003: 6) bahwa, Pendidikan jasmani merupakan proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas jasmani dan direncanakan secara sistematis bertujuan untuk meningkatkan individu secara organik, neuromuskuler, perceptual kognitif, sosial dan emosional. Pendapat tersebut menunjukkan bahwa, pendidikan jasmani merupakan suatu pendidikan yang di dalamnya mencakup pengembangan individu secara menyeluruh. Cakupan pendidikan jasmani tidak hanya pada aspek jasmani saja, tetapi juga aspek neuromuskuler, perceptual, kognitif, sosial dan emosional. b.Hakikat Belajar Pendidikan Jasmani Pendidikan jasmani merupakan salah satu alat yang sangat penting untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan manusia, karena pendidikan jasmani sangat erat kaitannya dengan gerak manusia. Gerak bagi manusia sebagai aktivitas jasmani merupakan salah satu kebutuhan hidup yang sangat penting, yaitu sebagai dasar bagi manusia untuk belajar, baik belajar mengenal alam sekitar dalam usaha memperoleh berbagai pengalaman berupa pengetahuan dan ketrampilan, nilai dan sikap, maupun belajar untuk mengenal diri sendiri sebagai makhluk individu dan makhluk sosial dalam usaha penyesuaian dan mengatasi perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungannya. Seperti dikemukakan Sukintaka (2004: 36) bahwa, Pendidikan jasmani adalah pendidikan melalui gerak manusia. Akibat dari hal tersebut, maka pembelajaran pendidikan jasmani harus mampu mengembangkan seluruh aspek pribadi manusia dan harus berpegang teguh kepada norma-norma pendidikan. Wujud dari pelaksanaan pengajaran pendidikan Jasmani di sekolah berpangkal pada gerak siswa, yang menampakkan dirinya ke luar terutama dalam bentuk-bentuk aktivitas jasmaninya. Namun bukanlah semata-mata hanya berfungsi untuk merangsang dan mengembangkan organ-organ tubuh serta fungsinya saja, melainkan juga demi pembentukan dan pengembangan kepribadian yang utuh dan harmonis di dalam kehidupannya yaitu dalam rangka membentuk manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri dan secara bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa. Oleh sebab itu, apabila program pendidikan jasmani yang diterapkan dalam dunia pendidikan dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya dengan diarahkan, dibimbing dan dikembangkan secara wajar merupakan bagian yang sangat penting bagi xxxviii kehidupan siswa dan akan sangat berarti serta bermanfaat dalam pendidikan. Dengan demikian pendidikan jasmani merupakan sarana untuk mewujudkan tercapainya tujuan pendidikan. c.Tujuan Pendidikan Jasmani Sekolah Dasar Pendidikan jasmani merupakan jenis pendidikan yang mengutamakan aktivitas gerak sebagai media pendidikan. Berdasarkan kurikulum pendidikan jasmani bahwa, tujuan pendidikan jasmani dari masing-masing jenjang pendidikan berbeda-beda. Menurut M. Furqon H (2007: 3-4) bahwa pendidikan jasmani sekolah dasar bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: 1)Mengembangkanketrampilanpengelolaandiridalamupayamengembangkan danpemeliharaankebugaranjasmanisertapolahidupsehatmelaluiberbagai aktivitas jasmani dan olahraga terpilih. 2)Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik. 3)Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan gerak dasar. 4)Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olah raga dan kesehatan. 5)Mengembangkansikapsportif,jujur,disiplin,bertanggungjawab,kerjasama, percaya diri dan demokratis. 6)Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain dan lingkungan. 7)Memahamikonsepaktivitasjasmanidanolahragadilingkunganyangbersih sebagaiinformasiuntukmencapaipertumbuhanfisikyangsempurna,pola hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif. Pendapat tersebut menunjukkan bahwa, pendidikan jasmani di sekolah dasar bertujuan untuk mengembangkan kebugaran jasmani, pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, meningkatkan ketrampilan gerak, membentuk karakter moral yang baik, menumbuhkan sikap sportif mengembangkan keterampilan menjaga keselamatan dan pencapaian pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup yang sehat dan kebugaran serta memiliki sikap yang sportif. d.Ruang Lingkup Pendidikan Jasmani untuk Sekolah Dasar Ruang lingkup pendidikan jasmani untuk sekolah dasar mencakup banyak aspek. Menurut M. Furqon H (2007: 4) bahwa ruang lingkup pendidikan jasmani dan kesehatan meliputi aspek-aspek sebagai berikut: xxxix1)Permainandanolahragameliputiolahragatradisional,permainan,eksplorasi gerak,ketrampilanlokomotornonlokomotordanmanipulatif,atletik,kasti, rounders,kippers,sepakbola,bolabasket,bolavoli,tennismeja,tennis lapangan, bulu tangkis, dan beladiri serta aktivitas lainnya. 2)Aktivitaspengembangandirimeliputi:mekanikasikaptubuh,komponen kebugaran jasmani, dan bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya. 3)Aktivitassenammeliputi:ketangkasansederhana,ketangkasantanpaalat, ketangkasan dengan alat, dan senam lantai, serta aktivitas lainnya. 4)Aktivitasritmikmeliputi:gerakbebas,senampagi,SKJ,dansenamaerobic serta aktivitas lainnya. 5)Aktivitas ritmik meliputi: permainan di air, keselamatan air, ketrampilan gerak di air, dan renang serta aktivitas lainnya. 6)Pendidikan luar kelas meliputi: piknik/karyawisata, pengenalan lingkungan. Pendapat tersebut menunjukkan bahwa ruang lingkup pendidikan jasmani untuksekolahdasarmeliputienamaspekyaitu:olahragapermainan, pengembangan diri, aktivitas senam, aktivitas ritmik, aktivitas air dan pendidikan luarkelas.Darimasing-masingaspektersebutdidalamnyaterdiribeberapa macamcabangolahragayangtelahdiaturberdasarkankurikulumyangberlaku. Melaluikegiatanolahragatersebutdiharapkansiswaakantumbuhdan berkembang secara menyeluruh baik fisik maupun psikologis. 4.HubunganAntaraJumlahSiswaSaranadanPrasaranaDengan Pencapaian Hasil Belajar. Untukmemperlancarprosesjalannyabelajarmengajardalamrangka untuktercapainyatujuanpendidikan,salahsatunyafaktoryangmempengaruhi adalahsaranadanprasaranapendidikan.Dengantersedianyafasilitaspendidikan yangberkualitasdankuantitasprosesbelajarmengajardapatberkembangdan dapatditingkatkan.Saranadanprasaranamerupakansalahsatunyapenentu kebehasilan dalam proses belajar pendidikan jasmani. Penyediaan sarana dan prasarana yang cukup memadai baik dari segi mutu dan dari segi jumlahnya diharapkanakan dapat memperlancar jalan proses belajar mengajarpendidikanjasmani.Dengandemikiantujuanpendidikanjasmaniakan berjalan dengan baik . Berdasarkan pendapat para ahli diatas maka dapat dimaksudkan dengan pemanfaatan sarana dan prasarana pembelajaran pendidikan jasmani dalam xlpenelitian ini menunjukkan bagaimana pemanfaatan sarana dan prasarana olahraga yang ada ditingkat Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Banyudono selain itu dapat di simpulkan : a).Prinsip-prinsip latihan dalam pendidikan jasmani olahraga. b). Jumlah waktu yang tersedianya dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani. c). Jumlah siswa dalam latihan olahraga pendidikan jasmani, maka dapat disusun standar sarana dan prasarana pendidikan jasmani Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Jatinom Kabupaten Klaten Tahun 2009. Sedang untuk menentukan jumlah sarana dan prasarana pendidkan jasmani yang ideal yang seharusnya di miliki tiap-tiap sekolah, dapat diukur melihat standart pemakaian sarana dan prasarana yang sudah ada. B.Kerangka Berfikir Pendidikan jasmani adalah suatu pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan ketrampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi. Dengan pendidikan jasmani siswa sakn memperoleh berbagai ungkapan yang erat kaitannya dengan kesan pribadi yang menyenangkan serta berbagai ungkapan yang kreatif, terampil dan memiliki kebugaran jasmani dan kebiasaan hidup sehatserta memiliki pengetahuan dan pemahaman terhadap gerak manusia.Materi permainan dan olahraga dalam silabus mata pelajaran pendidikan jasmani terdiri dari cabang-cabang permainan dan olahraga yang sering dijumpai dalam masyarakat, sehingga tidak menutup kemungkinan anak menjadi bersemangat, tertarik dan bersungguh-sungguh untuk mengikuti pendidikan jasmani pembelajaran permainan dan olahraga, dengan harapan mereka dapat mempergunakan aktivitas yang dipelajari di masyarakat tersebut untuk mendapatkan nilai yang lebih tinggi dalam pembelajaran. Sarana dan prasarana merupakan kebutuhan yang harus ada di dalam pembelajaran pendidikan jasmani. Penggunaan sarana dan prasarana dapat meningkatkan hasil belajar siswa atau anak didik, bahkan siswa dapat mengapresiasikan keinginannya untuk melakukan pendidikan jasmani. Tersedianya sarana dan prasarana pembelajaran yang mencukupi akan memperlancar proses pembelajaran, memberi peluang lebih banyak pada anak untuk melakukan pengulangan latihan, menumbuhkan semangat, sehingga mampu meningkatkan kesegaran jasmani, ketrampilan dalam pembelajaran permainan dan olahraga sebagai indikator keberhasilan proses pembelajaran. Untuk dapat disesuaikan dengan kebutuhan dalam proses pembelajaran, usaha pengadaan sarana dan prasarana pembelajaran pendidikan jasmani pembelajaran permainan dan olahraga diperlukan identifikasi terhadap materi yang diberikan. Upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan jasmani tentu tidak lepas dari faktor adanya sarana dan prasarana pendidikan jasmani. xliSarana dan prasarana pembelajaran pendidikan jasmani merupakan salah satu dari alat dan tempat pembelajaran, dimana sarana dan prasarana mempunyai peranyangpentingdalamprosespembelajaran.Keberhasilanprosesbelajar mengajarpendidikanjasmaniberkaitaneratdenganbanyakfaktorantaralain, kondisi guru, kurikulum, siswa, serta sarana dan prasarana pendidikan jasmani. Bahwadalampenggunaansaranadanprasaranapendidikanjasmanidi sekolah-sekolahharusdiperhatikanbenar-benaragardapatterciptasuatuproses yangmaksimal.Kesesuaiansaranadanprasaranapendidikanjasmaniharus dipenuhisupayadalampenggunaannyadapatsemaksimalmungkin.Dengan tersedianyasaranadanprasaranapendidikanjasmaniyanglengkap,akan menimbulkankeleluasaansiswadalammelakukanaktifitaspendidikanjasmani yang selanjutnya mampu menumbuhkan otomatisasi gerakan siswa. Tersedianyasaranadanprasaranapengajaranpendidikanjasmaniyang sesuaidenganjumlahsiswaakanmemberikandanmeningkatkanmutukualitas tujuan pendidikan jasmani. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.Tempat dan waktu penelitian 1.Tempat PenelitianUntukmemperolehketeranganyangdibutuhkandalampemecahan masalahpenelitian,penelitianinitelahdilaksanakandimasing-masingsekolah khususnyaSekolahDasarNegerise-KecematanJatinomKabupatenKlatenyang terdiri dari 36 Sekolah Dasar. Adapun nama-nama Sekolah Dasar tersebut adalah: Tabel 2. Daftar Nama Sekolah Dasar Negeri se-Kecematan Jatinom Kabupaten Klaten . NoNama Sekolah Dasar NegeriNoNama Sekolah Dasar Negeri 1SD N Jatinom19SD N 2 Puluhan 2SD N 1 Glagah20SD N 2 Krajan 3SD N 1 Gedaren21SD N 2 Gedaren xlii 4SD N 1 Puluhan22SD N 2 Bonyokan 5SD N 1 Bonyokan23SD N 2 Beteng 6SD N 1 Jemawan24SD N 2 Bandungan 7SD N 1 Tibayan25SD N 2 Tibayan 8SD N 1 Beteng26SD N 2 Temuireng 9SD N 1 Bandungan27SD N 2 Pandeyan 10SD N 1 Bengking28SD N 2 Mranggen 11SD N 1 Kayumas29SD N 2 Socokangsi 12SD N 1 Socokangsi30SD N 2 Kayumas 13SD N 1 Krajan31SD N 2 Jemawan 14SD N 1 Rd. Lanang32SD N 3 Socokangsi 15SD N 1 Temuireng33SD N 2 Rd. Lanang 16SD N Cawan34SD N 3 Krajan 17SD N 2 Glagah35SD N 2 Bengking 18SD N 1 Mranggen36SD N 3 Glagah 2.Waktu Penelitian 1. Penelitian pertama dilaksanakan tanggal 25 Februari 2009, dengan 4 Sekolah Dasar. Pengambilan angketnya tanggal 27 Februari 2009. 2. Penelitian kedua dilaksanakan tanggal 28 Februari 2009, dengan 5 Sekolah Dasar. Pengambilanya tanggal 3 maret 2009. 3.Penelitian ketiga dilaksanakan tanggal 4 maret 2009, dengan 4 Sekolah Dasar. Pengambilannya tanggal 7 maret 2009. 4. Penelitian keempat dilaksanakan tanggal 10 maret 2009, dengan 6 Sekolah Dasar. Pengambilannya tanggal 14 maret 2009. 5. Penelitian kelima dilaksanakan tanggal 16 maret 2009, dengan 9 Sekolah Dasar. Pengambilannya tanggal 20 maret 2009. 6.Penelitian keenam dilaksanakan tanggal 21 maret2009, dengan 8 Sekolah Dasar. Pengambilannya tanggal 28 maret 2009. xliii B. Metode Penelitian Berdasarkanmaksuddantujuandaripenelitianini,metodepenelitian yangdigunakanadalahdeskriptifkuantitatif,teknikpengumpulandatayang dilakukandenganmetodesurvei.Sugiyanto(1995:52)menyatakan,Metode surveiadalahpenelitianyangdilakukandengancaramengumpulkandatayang relatif terbatas dari sejumlah kasus yang jumlahnya relatif banyak. Pada dasarnya surveibergunauntukmengetahuiapayangadatanpamempertanyakanmengapa hal itu ada. C.Populasi dan Sampel Penelitian 1.Populasi Populasi dalam penelitian ini yaitu Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Jatinom Kabupaten Klaten Tahun 2009. 2.Sampel Penelitian Sampel penelitian adalah guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatanSekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Jatinom Kabupaten Klaten sebanyak 33 guru pendidikan jasmani, dan 3 Kepala sekolah yang tidak memiliki guru pendidikan jasmani. D.Teknik Penggumpulan Data Dalam data diperoleh dengan menggunakan beberapa metode antara lain :1. DokumentasiDokumentasiadalahmetodepengumpulandatayangdilakukandenganjalan mencatatdanmenyalinberbagaidokumenyangadadalamintansiterkait Suharsimi Arikunto (2002: 135). Dalam penelitian ini data yang diperoleh dari xlivmetodedokumentasiadalahdaftarSekolahDasarNegerise-Kecematan Jatinom Kabupaten Klaten yang merupakan populasi penelitian ini. 2. ObservasiObservasiadalahcarapengumpulandatadengancaradengancaramelakukan pengamatandanpencacatansecarasistematikterhadapgejalaataufenomena yangadadalamobjekpenelitianSuharsmiArikunto(2002:133)Dalam penelitiandatayangdiperolehdengancaramencatatsecaralangsungobjek yang di teliti. Adapun datayang diperoleh dengan cara ini adalah data tentang ketersediansaranadanprasaranaolahraga,danpemanfaatansaranaprasarana olahraga di Sekolah Dasar Negeri se-Kecematan Jatinom Kabupaten Klaten. 3. Angket atau quisionerAngketadalahsejumlahpertanyaantertulisyangdigunakanuntuk memperolehinformasidarirespondendalamartilaporanyangberisidaftar pertayaanditunjukankepadagurupendidikanjasmaniSuharsimiArikunto (2002:128)Datayangdiperolehdenganmetodeangketadalahdatatetang ketersediaan dan manfaat sarana dan prasarana olahragayang di isi oleh guru pendidikan jasmani. E.Teknik Analisis Data Teknikanalisisdatamerupakanbagianpentingdalampenelitian,karena anlisisdatadapatmemberiartidanmaknayangbergunadalammemecahkan masalahdalampenelitian.Daridatayangakandiperolehkemudiandianalisis. Adapun teknik anlisis yan digunakan dalam penelitian ini adalah secara diskriptif yang didasarkan pada analisis kuantitatif. Setelahdataterkumpullangkahselanjutnyadatayangdiperoleh ditabulasikanberdasarkanjenisdatayaitukuantitatif.Adapunlangkahlangkah pengumpulan data sebagai berikut;xlv1.MendatajumlahSekolahDasarNegerise-KecematanJatinomKabupaten Klaten, jumlah siswa tiap kelas, jumlah kelas dan rata- rata jumlah siswa tiap kelas. 2.Mendatasaranadanprasaranapengajaranpendidikanjasmaniyangdiajarkan masing- masing sekolah3.Menetukanjumlahidealsaranadanprasaranapendidikanjasmanimasing-masing nomor cabang olahraga yang di ajarkan dimasing-masing sekolah4.Memprosentasekanjumlahsaranadansaranapendidikanjasmanimasing-masingcabangolahragayangdiajarkandarisekolahyangbersangkutan denganjumlahfasilitasyangidealdikalikan100%denganrumusini Suharsimi Arikunto (1989: 115) 100% x ideal yang fasilitas jumlah tersedia yang fasilitas jumlah Prosentase 5.Menjumlahkanprosentasesaranadanprasranapendidikanjasmanisalahsatu cabang olahraga6.Rata-arataprosentasesaranadanprasaranapendidikanjasmanisalahsatru cabangolahragadenganjumlahprosentaseseluruhnomordibaginomor cabang olahraga yang bersankutan sebagai berikut:NPMp Keterangan Mp=Rata-rata prosentasepJumlahseluruhprosentasesaranadanprasaranapendidikan jasmani salah satu cabang olahraga N =Jumlah fasilitas dan masing-masing olahraga 7.MenarikkesinpulandenganmenggunakanpenilaiandariSuhasimiArikunto (1986:115) sebagai berikut: Tabel 3 .Standar prosentase penilaian sarana dan prasarana . NoJumlahProsentaseKategori 1.81 100100%Baik sekali xlvi2.61 080080%Baik 3.41 060 060%Sedang 4.21 040040%Kurang 5.00 020020%Kurang sekali BAB IV HASIL PENELITIAN A.Deskripsi Data Darihasilpenelitianyangtelahdilaksanakandapatdikumpulkandata terhadapsampelyangtelahditentukankemudiandatatersebutkemudian dikelompokkandandianalisissepertiterlihatpadalampiran.Adapundiskripsi analisis hasil analisis data sarana dan prasarana secara keseluruhan terlihat dalam bentuk tabel sebagai berikut : Tabel4.DataJumlahKeadaanSaranadanPrasaranaPengajaranPendidikan jasmaniPadaSekolahDasarNegerise-KecamatanJatinomKabupaten Klaten Tahun 2009. Cabang Olahraga AtletikPermainanSenam AlatJmlhAlatJmlhAlatJmlh 1. Start block 501. Bola Voli 451. Matras 30 2.Tongkat estafet 642. Bola Kaki 662. Tali Lompat 16 3. Peluru 883. Bola Tangan113. Peti Lompat 7 4. Cakram 64. Bola Basket 64. Palang tunggal 3 5. Lembing 2 5. Hob rotan 13 6. Balok Titian 9 7. Tape Recorder 38 8. Kaset SKJ 92

xlvii Lapangan/Halaman 36Lapangan/Halaman36 B.Hasil Penelitian Hasilpenelitianyangdiperolehmelaluijawabandarisoal-soalangket yang disajikan dengan memperhatikan kawasan evaluasi yang digunakan. Masing-masingkawasantersebutdipilihlagiberdasarindikatoryangadadidalamnya. Hasil yang lebih lengkapnya lihat dalam lampiran. 1.Memcari Rata-rata Jumlah Siswa Tiap-tiap KelasHasilperhitunganrata-ratajumlahsiswatiapkelasadalahsebagai berikut: ada yang kelas jumlah nkeseluruha siswa Jumlah rata - Rata

4797 ==22 220 Jadirata-ratajumlahsiswayangadadiSekolahDasarNegerise-KecamatanJatinomKabupatenKlatenTahun2009adalah22siswaperkelas. Hasil selengkapnya lihat pada lampiran 1. 2.MenentukanJumlahSaranadanPrasaranaPendidikanJamaniyang Ideal Dalampenelitianinimenilaikeadaansaranadanprasaranapendidikan jasmani di Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Jatinom Kabupaten Klaten Tahun 2009 mengunakan rumus sebagai berikut : xlviii 100% x ideal yang fasilitas jumlah tersedia yang fasilitas jumlah Prosentase Adapun hasil perhitungan sarana dan prasarana nilai rata-rata pendidikan jasmaniyangidealSekolahDasarNegerise-KecamatanJatinomKabupaten Klaten Tahun 2009 adalah: Tabel 5. Hasil Perhitungan Rata-rata Sarana dan Prasarana Pengajaran Pendidikan JasmanipadaSekolahDasarNegerise-KecamatanJatinomKabupaten Klaten Tahun 2009 NoCabang OlahragaRata-rata %Rata-rata % SaranaPrasarana 1Atletik14,346.3 2Permainan14,529,2 3Senam48,4 Darihasilanalisisdatamasing-masingcabangolahragaseluruhSekolah DasarNegerise-KecamatanJatinomKabupatenKlatenTahun2008adalah sebagai berikut: 1SaranauntukcabangolahragaatletikdiSekolahDasarNegerise-Kecamatan Jatinom Kabupaten Klaten Tahun 2009 masuk dalam kategori kurangsekali,danprasaranauntukcabangolahragaatletikdiSekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Jatinom Kabupaten Klaten Tahun 2009 masuk dalam kategori sedang. 2SaranauntukcabangolahragapermainandiSekolahDasarNegerise-Kecamatan Jatinom Kabupaten Klaten Tahun 2009 masuk dalam kategori kurang sekali, dan prasarana untuk cabang olahraga permainan diSekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Jatinom Kabupaten Klaten Tahun 2009 masuk dalam kategori kurang. 3SaranadanprasaranauntukcabangolahragasenamdiSekolahDasar Negerise-KecamatanJatinomKabupatenKlatenTahun2009masuk dalam kategori sedang. xlixDariuraiandiatascabangolahragadiSekolahDasarNegerise-KecamatanJatinomKabupatenKlatenTahun2009cabangAtletikmenjadiyang terbanyak jumlah prosentasenya dan cabang permainan yang paling sedikit jumlah prosentasesaranadanprasaranaolahraganya.Selengkapnyalihatpadalampiran 5-7. Tabel6.Hasilpenelitiansaranadanprasaranapendidikanjasmanikeseluruhan cabangolahragadiSekolahDasarNegerise-KecamatanJatinom Kabupaten Klaten Tahun 2009. Cabang Olahraga Atletik PermainanSenam No.Nama Sekolah SaranaPrasaranaSaranaPrasarana Sarana & Prasarana 1 SD N Jatinom31,8733,3311,110,0087,35 2 SD N 1 Bonyokan20,0033,336,250,0023,02 3 SD N 2 Bonyokan 11,6750,0015,0050,0045,83 4 SD N 1 Glagah20,0033,335,5650,0033,33 5 SD N 2 Glagah 17,1466,6711,1150,0033,33 6 SD N 3 Glagah16,6750,005,0025,0068,89 7 SD N 1 Puluhan 5,7133,3310,0025,0034,72 8 SD N 2 Puluhan10,0033,335,560,0094,44 9 SD N 2 Pandeyan16,0050,0011,1125,0046,67 10 SD N 1 Gedaren34,0050,0032,1450,0059,26 11 SD N 2 Gedaren23,3333,3310,7175,0085,80 12 SD N 1 Krajan20,0066,679,3825,0026,39 13 SD N 2 Krajan3,3333,335,5625,0033,33 14 SD N 3 Krajan2,0033,337,140,0056,67 15 SD N 1 Jemawan31,6750,0017,8650,0026,39 16 SD N 2 Jemawan2,8633,337,1450,0048,61 17 SD N Cawan13,3350,008,3350,0069,44 18 SD N 1 Mranggen18,3350,008,3350,0033,33 19 SD N 2 Mranggen10,0033,338,3350,0048,15 20 SD N 1 RD.Lanang 36,0033,3310,0050,0047,22 21 SD N 2 RD.Lanang15,0066,6710,7125,0033,33 22 SD N 1 Tibayan4,0050,0015,0050,0046,03 23 SD N 2 Tibayan3,3350,0012,5050,0024,07 24 SD N 1 Beteng4,0033,3310,000,0034,72 25 SD N 2 Beteng4,0050,0015,0050,0056,94 26 SD N 1 Bengking28,0050,0025,0050,0061,11 27 SD N 2 Bengking4,0050,0015,0050,0036,11 28 SD N 1 Bandungan16,0033,3330,000,0080,56 29 SD N 2 Bandungan4,0066,6710,000,0013,89 30 SD N 1 Kayumas38,0066,6745,000,0086,11 l 31 SD N 2 Kayumas4,0066,6715,000,0022,22 32 SD N 1 Socokangsi32,0050,0060,000,0044,44 33 SD N 2 Socokangsi2,0033,3310,000,0055,56 Cabang Olahraga NoNama SekolahAtletikPermainanSenam SaranaPrasaranaSaranaPrasarana Sarana & Prasarana 34 SD N 3 Socokangsi4,0033,3310,000,0044,44 35 SD N 1 Temuireng4,0066,6710,0025,0055,56 36 SD N 2 Temuireng4,0050,0025,0050,0044,44 Rata-rata14,2846,3014,5529,1748,38 Dari hasil perhitungan prosentase di atas rata-rata masing-masing cabang olahragapendidikanjasmanitentangkeadaansaranadanprasaranapengajaran pendidikanjasmaniSekolahDasarNegerise-KecamatanJatinomKabupaten KlatenTahun2009dapatdiketahuibahwakeadaansaranadanprasaranaatletik dalamkategorikurangsekalidansedang.Keadaansaranadanprasarana permainandalamkategorikurangsekalidankurang.Keadaansaranadan prasarana senam masuk dalam kategori sedang. C.Pembahasan Darihasilperhitunganprosentasesaranadanprasaranapengajaran pendidikan jasmani pada Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Jatinom Kabupaten KlatenTahun2009dapatdiketahuibahwakondisisaranadanprasaranatiap cabangtidaksama.Daridatayangdiperolehmenujukanbahwarata-rata prosentase untukcabang atletik keadaan sarananya14,3% dalam kategori kurang sekalidanprasarananya46.3%dalamkategorisedang.Cabangpermainan keadaansarananya14,5%dalamkategorikurangsekalidanprasarananya29,2% dalamkategorikurang.Untukcabangsenamrata-ratasedangdenganprosentase 48,4%. Setelahditelitikeadaansaranadanprasaranapendidikanjasmanipada SekolahDasarNegerise-KecamatanJatinomKabupatenKlatenTahun2009 ketigacabangolahragatersebutdigabungkandandisimpulkanbahwarata-rata keadaasaranadanprasaranapedidikanjasmaniSekolahDasarNegerise-KecamatanJatinomKabupatenKlatenTahun2009secaraumumberadadalam kategori kurang. li Setelahditelitikesesuaianantarasaranadanprasaranapendidikan jasmanidenganjumlahsiswapadaSekolahDasarNegerise-KecamatanJatinom KabupatenKlatenTahun2009ketigacabangolahragatersebutdigabungkandan disimpulkanbahwakesesuaiansaranadanprasaranapendidikanjasmanidengan jumlahsiswarata-rataSekolahDasarNegerise-KecamatanJatinomKabupaten Klaten Tahun 2009 secara umum tidak sesuai. SaranadanprasaranapengajaranpendidikanjasmaniSekolahDasar Negerise-KecamatanJatinomKabupatenKlatenTahun2009sangattergantung pada kemanpuan dari sekolah tersebut serta adanya bantuan dari pemerintah. BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A.Simpulan Berdasarkanhasilpenelitiandapatdisimpulkanbahwakeadaansarana dan prasarana penunjang aktifitas pendidikan jasmani pada Sekolah Dasar Negeri se-KecamatanJatinomKabupatenKlatenTahun2009rata-ratakeseluruhan sebagai berikut: KeadaansaranadanprasaranaSekolahDasarNegerise-Kecamatan Jatinom Kabupaten Klaten Tahun 2009 dapat diketahui bahwa keadaan sarana dan prasaranatiapcabangtidaksama.Daridatayangdiperolehmenujukanbahwa rata-rata prosentase untuk cabang atletik keadaan sarananya 14,3% dalam kategori kurang sekali dan prasarananya 46.3% dalam kategori sedang. Cabang permainan keadaansarananya14,5%dalamkategorikurangsekalidanprasarananya29,2% dalamkategorikurang.Untukcabangsenamrata-ratasedangdenganprosentase 48,4%. B. Implikasi lii Hasilpenelitianinimenunjukkanbahwa,keadaansaranadanprasarana Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Sekolah Dasar Negeri se Kecamatan JatinomKabupatenKlatenTahun2009rata-ratakurang.Berdasarkanhasil penelitian yang diperoleh dapat di temukan implikasi sebagai berikut: 1.BahwapenyediaanSaranadanPrasaranaPendidikanJasmaniOlahragadan Kesehatan baik kuantitas maupun kualitasnya yang kurang memadai dan tidak layakpakaidenganjumlahsiswaakanmenghambatpelaksanaandidalam proses belajar mengajar pendidikan jasmani. 2.BahwakurangnyaSaranadanPrasaranaPendidikanJasmaniOlahragadan Kesehatandapatmengurangiataubahkanmenurunkanminatdanprestasi siswa dalam proses belajar mengajar pendidikan jasmani. Dengan menurunnya prestasi belajar mengajar pendidikan jasmani akan dapat berpengaruh terhadap pencapaian prestasi belajar pada mata pelajaran lainnya. 3. Sarana dan Prasarana Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan yang tidak idealdantidakmemadaiakanmempengaruhiprosesbelajarmengajar, khususnyagurupendidikanjasmani,sehinggapembelajarantidakdapat berjalan lancar. Dariuraiandiatasbahwasaranadanprasaranapengajaranpendidikan jasmanimerupakanfaktorpentingdansangatmempengaruhiuntuktercapainya tujuan pendidikan jasmani. Maka pengadaan fasilitas pendidikan jasmani penting ditingkatkan oleh pemerintah maupun oleh sekolah yang bersangkutan. C. Saran Berdasarkanhasilpenelitian,makadapatdisarankanbeberapahal, khususnya Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Jatinom Kabupaten Klaten Tahun 2009 yang menjadi objek penelitian sebagai berikut: 1.BagisekolahagarmenambahpengadaanSaranadanPrasaranaPendidikan Jasmaniyangdisesuaikandenganjumlahsiswa,agarterciptasuatuproses belajar mengajar pendidikan jasmani yang efektif, baik dan lancar. liii2.BagiguruPendidikanJasmanidituntutagarlebihkreatifdaninovatifdalam melakukanataumelaksanakankegiatanprosesbelajarmengajardisekolah sehingga dapat berjalan baik dan lancar. 3.Bagisekolahagarmemperhatikankelengkapanfasilitassaranadanprasarana Pendidikan Jasmani. 4.Bagisemuawargasekolahhendaknyaaktifmerawatsaranadanprasarana yang sudah dimiliki. DAFTAR PUSTAKA Adang Suherman. 1999/2000. Dasar-Dasar Penjaskes. Jakarta: Direktorat Jendral PendidikanDasardanMenengahBagianProyekPenataranGuruSLTP setara D-III. AipSyarifuddindanMuhadi.1991/1992.PendidikanJasmani.Jakarta: Depdikbud. Dirjendikti. Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan. Depdiknas. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. M.FurqonH.2007.PengembanganKurikulumTingkatSatuan Pendidikan(KTSP)MataPelajaranPndidikanJasmaniOlahragadan Kesehatan. Surakarta: JPOK UNS. NanaSudjana.2005.Dasar-DasarProsesBelajarMengajar.Bandung:Sinar Baru Algesindo. RatalWirjosantoso.1984.SupervisiOlahragaPendidikan.Jakarta:Universitas Indonesia. Soedarminto.1993.PengembanganKurikulumPendidikanOlahragadan Kesehatan. Surakarta: UNS Press. SoekatamsidanSrihatiWaryati.1996.PrasaranadanSaranaOlahraga. Surakarta: UNS Press. Soepartono.1999/2000.SaranadanPrasaranaOlahraga.Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Sugiyanto. 1995. Metodologi Penelitian. Surakarta: UNS Press. SuharsimiArikunto.1989.ProsedurPenelitianSuatuPendekatanPraktek. Jakarta: Rineka Cipta. liv Sukintaka.2004.FisiologiPembelajarandanMasaDepanPendidikanJasmani. Bandung: Yayasan Nuansa Cendekia. UNS Press. 2007. Pedoman Akademik Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan. Surakarta :UNS.