skripsi kmal refisi fik.docx

88
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagaimana diketahui bersama pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan, karena melalui pendidikan seseorang dapat mengarahkan dirinya ke arah yang lebih baik. Islam adalah agama yang membawa misi pendidikan dan pengajaran, hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya dalil-dalil yang berisikan perintah belajar dan menempuh pendidikan. 1 Allah SWT. Berfirman : Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha yang Maha pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (Q . S. Al -‘Alaq: 1-5) 1 Nur Uhbiyati, Dra. Ilmu Pendidikan Islam. Bandung : CV. Pustaka Setia. 1998, Cet.Ke –2, hal.19

Transcript of skripsi kmal refisi fik.docx

Page 1: skripsi kmal refisi fik.docx

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sebagaimana diketahui bersama pendidikan merupakan hal yang

sangat penting dalam kehidupan, karena melalui pendidikan seseorang dapat

mengarahkan dirinya ke arah yang lebih baik. Islam adalah agama yang

membawa misi pendidikan dan pengajaran, hal ini dapat dibuktikan dengan

banyaknya dalil-dalil yang berisikan perintah belajar dan menempuh

pendidikan.1

Allah SWT. Berfirman :

Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha yang Maha pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (Q . S. Al -‘Alaq: 1-5)

Pada ayat keempat disebutkan bahwa Allah SWT., Mengajarkan

manusia dengan perantaraan Kalam, maksudnya adalah Allah SWT.,

Mengajar manusia dengan perantaraan tulis baca.2

Selain itu, Allah SWT., juga memberikan bahan (materi pendidikan)

agar manusia dapat hidup sempurna di dunia ini.

1 Nur Uhbiyati, Dra. Ilmu Pendidikan Islam. Bandung : CV. Pustaka Setia. 1998, Cet.Ke –2, hal.192Al-Qur’an Dan Terjemahnya. Jakarta: Yayasan Penyelenggara Penterjemah/Pentafsir Al-Qur’an. 1971, hal.1079

Page 2: skripsi kmal refisi fik.docx

Allah SWT., berfirman :

Artinya: “Dan Dia mengajarkan kepada Adam Nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada Para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang benar orang-orang yang benar!" (Q. S. Al- Baqarah : 31)

Di samping ayat-ayat Al- Qur’an banyak sekali hadits yang

menerangkan betapa pentingnya pendidikan. Yang paling terkenal adalah

sabda baginda Rasulullah SAW yang berbunyi :

لم طلب العلم فريضة على كل مس�� ومسلمة وان طالب العلم يستغفرله

رواه﴿شيئ حتى الحيتان فى البح��ر كل﴾ابن عبد البر

Artinya :“Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim laki-laki dan muslim perempuan, dan sesungguhnya orang-orang yang menuntut ilmu itu dimintakan ampunan baginya oleh semua makhluk hingga ikan-ikan yang ada di laut”. (HR. Ibnu Abdul Barr)

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal I Ayat I dikemukakan :

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

Page 3: skripsi kmal refisi fik.docx

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.3

Sedangkan dalam Kurikulum 2004 dijelaskan bahwa Pendidikan

Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta

didik untuk mengenal, memahami, menghayati hingga mengimani, bertaqwa,

dan berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber

utamanya kitab suci Al- Qur’an dan Hadits, melalui kegiatan bimbingan,

pengajaran, latihan, serta penggunaan pengalaman. Dibarengi tuntutan untuk

menghormati penganut agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan

antar umat beragama dalam masyarakat hingga terwujud kesatuan dan

persatuan bangsa.4

Sekolah dasar islam terpadu (SDIT) sebagai pendidikan tingkat dasar

yang berciri khas agama Islam memegang peranan yang sangat penting dalam

proses pembentukan kepribadian anak didik, baik yang bersifat internal

(kepribadian dirinya), eksternal (lingkungannya) dan suprainternal (menyikapi

Tuhannya). Oleh karena itu, Sekolah dasar islam terpadu (SDIT)sejalan

dengan dengan tujuan pembangunan nasional, yaitu untuk mengarahkan

kepada peningkatan kualitas manusia beriman dan bertaqwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, berdisiplin, bekerja

keras, bertanggung jawab dan sehat jasmani rohani.

Sekolah dasar islam terpadu (SDIT) juga didirikan atas aspirasi umat

Islam dengan berorientasi kepada pelaksanaan misi Islam yang tergabung

dalam tiga dimensi pengembangan kehidupan manusia, yaitu :

3 Undang-Undang Republik Indonesia, No. 20 Tahun 2003, Sistem Pendidikan Nasional, (Departemen Dalam Negeri, 2003), hal. 3

4Departemen Pendidikan Nasional, Kurikulum 2004 Kerangka Dasar, Jakarta : 2003, hal. 13

Page 4: skripsi kmal refisi fik.docx

1) Dimensi kehidupan duniawi yang mendorong manusia sebagai hamba

Allah untuk mengembangkan dirinya dalam ilmu pengetahuan,

keterampilan dan nilai-nilai yang mendasari kehidupan, yaitu nilai-nilai

Islam.

2) Dimensi kehidupan ukhrowi yang mendorong manusia untuk

mengembangkan dalam pola kehidupan hubungan yang serasi dan

seimbang denganTuhannya. Dimensi inilah yang melahirkan berbagai

usaha agar kegiatan ubudiahnya senantiasa berada di dalam nilai-nilai

agama.

3) Dimensi hubungan antara kehidupan duniawi dan ukhrowi yang

mendorong manusia untuk berusaha menjadikan dirinya sebagai hamba

Allah yang utuh dan paripurna dalam ilmu pengetahuan dan keterampilan,

sekaligus menjadi pendukung serta pelaksana (pengamal) nilai-nilai

agama.5

Dari paparan tersebut, jelaslah bahwa Sekolah dasar islam terpadu

(SDIT) sangat memperhatikan tiga aspek penting yang sesuai dengan tujuan

pendidikan secara universal. Untuk mencapai tujuan tersebut, Sekolah dasar

islam terpadu (SDIT) dalam pengoperasiannya telah diatur dalam kurikulum

yang akan disajikan kepada peserta didik secara sistematis.

Mata pelajaran PAI adalah salah satumata pelajaran wajib yang

diajarkan di Sekolah Dasar Islam Terpadu. Mata pelajaran ini digunakan untuk

memberikan pengertian tentang syari’at Islam, meningkatkan ilmu

pengetahuan, pengamalan dan pembiasaan yang berkaitan degan pemanfaatan

kehidupan sehari-hari, sesuai dengan pengertian dan fungsi PAI itu sendiri.

5HM. Arifin, M. Ed., Ilmu Pendidikan Islam, Bumi Aksara, Jakarta, 1996, Cet.Ke–4, hal.314

Page 5: skripsi kmal refisi fik.docx

Pada SDIT mata pelajaran PAI diharapkan dapat mencapai sasaran sebagai

berikut :

1) Menumbuh kembangkan pengertian dan keterkaitan syari’at dan berkaitan

dengan kehidupan sehari-hari.

2) Menanamkan pengalaman tentang peranan syari’at Islam terhadap

lingkungan sosial di sekitar siswa.

3) Menumbuh kembangkan kesadaran siswa untuk meningkatkan kualitas

kehidupan sehari-hari.

4) Menanamkan sikap dan nilai-nilai keteladanan terhadap pelaksanaan

syari’at Islam.

5) Menumbuh kembangkan kemampuan untuk mengetahui dan

mengamalkan syari’at Islam dalam kehidupan sehari-hari.6

Mata pelajaran PAI secara garis besar berisi materi pokok tentang

pembinaan manusia dengan Allah SWT., ( hablu min Allah ), pembinaan

hubungan dengan sesama ( hablu min an-Nas ) dan pembinaan manusia

dengan lingkungan sekitar ( hablu min al- Alamin ). Hal ini sesuai dengan

firman Allah SWT., :

Artinya : “ Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” ( Q. S. Al- Qashas : 77 )

6Depag RI, Kurikulum Pendidikan Dasar Berciri Khas Agama Islam, Dirjen Pengembangan Agama Islam, Jakarta, 1994, hal. 96

6

Page 6: skripsi kmal refisi fik.docx

Pada mata pelajaran PAI yang diajarkan di SekolahDasar Islam

Terpadu salah satu item yang mendapat perhatian khusus adalah Shalat. Hal

ini sesuai dengan tuntunan Allah SWT., yaitu :

Artinya : “ Hai orang-orang yang beriman, ruku'lah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan. “ ( Q. S. Al- Hajj: 77 )

SDIT Global Insani membiasakan pelaksanaan shalat Dzuhur

berjamaah seoptimal mungkin, dengan harapan agar peserta didik dapat

terbiasa mengerjakan shalat sejak usia dini.

Firman Allah SWT :

Artinya: ”Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).”( Q. S. Luqman : 17 )

Usaha-usaha pembelajaran, pengamalan dan pembiasaan shalat di

SDIT Global Insani adalah sebagai berikut :

1. Memberikan pembelajaran shalat dengan praktek di Mushalla

2. Mewajibkankepadapesertadidik(siswa/i)

untukshalatdhuhaberjamaahsetiaphari

3. Mewajibkan kepada peserta didik ( siswa/i ) untuk shalat dzuhur

berjamaah setiap hari

Page 7: skripsi kmal refisi fik.docx

4. Menekankan kepada siswa akan pentingnya shalat

5. Memotivasi orang tua murid agar membimbing, memperhatikan dan

mengawasi siswa dalam pelaksanaan shalat di rumah masing-masing.7

Berdasarkan uraian di atas, penulis merasa tertarik untuk membahas

permasalahan tersebut ke dalam sebuah karya ilmiah berbentuk skripsi

dengan judul : “ PENGARUH METODE DEMONSTRASI PADA

MATA PELAJARAN PAI TERHADAP PENGAMALAN IBADAH

SHALAT SISWA DI SDIT GLOBAL INSANI”

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1) Pembatasan Masalah

Agar penulisan skripsi ini lebih terarah serta mencapai tujuan yang

diharapakan, maka penulis membatasi permasalahan dalam penulisan

skripsi ini yaitu Pengaruh Metode Demonstrasi Pada Mata PelajaranPAI

Terhadap Pengamalan Ibadah Shalat Siswa ( Studi Kasus Sdit Global

Insani Islamic School ).

2) Perumusan Masalah

Sehubungan dengan kompleksitasnya masalah, sehingga untuk

memudahkan penulisan perlu adanya perumusan masalah. Rumusan

masalah yang dapat diambil adalah :

a. Adakah pengaruh Metode Demonstrasi pada Mata PelajaranPAI

terhadap pengamalan ibadah shalat siswa di Sdit Global Insani ?

b. Apakah setiap siswa yang berprestasi pada mata pelajaran PAI taat

mengerjakan shalat sehari-hari ?

78

Page 8: skripsi kmal refisi fik.docx

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian dalam skripsi ini untuk mengetahui pengaruh metode

Diskusi Pada Mata Pelajaran PAI terhadap pengamalan ibadah shalat siswa.

1. Untuk memperoleh data tentang pengaruh metode demonstrasi pada mata

pelajaran PAI di SDIT Global Insani.

2. Untuk memperoleh data tentang pengaruh metode demonstrasi pada mata

pelajaran PAI terhadap pengamalan ibadah sholat siswa.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi mahasiswa mampu untuk mengembangkan pemikiran serta gagasan

dan menuliskannya dalam bentuk karya ilmiah.

2. Bagi Sekolah Tinggi Agama Islam Attaqwa dapat menambah bacaan dan

berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan.

BAB II

DESKRIPSI TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN

PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Pengertian pengaruh metode

1. Definisi pengaruh

Page 9: skripsi kmal refisi fik.docx

Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang,

benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan

seseorang.8

Pengaruh yang dimaksud di sini adalah upaya guru dalam

menstimulus (mempengaruhi) peserta didik untuk menjalankan

kewajibannya yaitu ibadah shalat untuk menimbulkan sikap positif

(akhlakul karimah) karena salah satu fungsi shalat adalah mencegah dari

perbuatan yang keji dan munkar dan juga ibadah yang paling utama.

Sebagaimana firman Allah SWT., dalam surat Al -‘Ankabut ayat 45:

Artinya :“Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, Yaitu Al kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar.dan Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). dan

Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. Al – ‘Ankabut: 45)

Hadits Nabi Muhammad SAW :

عن ابي مس��عود رض��ي الل��ه عن��ه ق��ال، س��ألت رسول الله صلى الل��ه علي��ه وس��لم : اي العم��ل احب الى الله ؟ قال، الصالة على وقته��ا، وقلت ثم اي؟ ق��ال، برالوال��دين، قلت ثم اي؟ الجه��اد

فى سبيل الله Artinya :“Dari Abi Mas’ud RA, ia berkata: “Aku bertanya kepada Rasulullah SAW. Amal apa yang paling dicintai Allah?”, Rasulullah menjawab: “Shalat pada waktunya.” Kemudian aku bertanya, apa lagi?

8Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta: 2003, Edisi Ke- 3, h. 849

Page 10: skripsi kmal refisi fik.docx

Jawab Rasul: “Yaitu berbuat baik kepada kedua orang tua.” Aku bertanya, apa lagi? Jawab Rasul: “Yaitu berjihad di jalan Allah.”9

2. Definisi metode

Pengertian metode dalam bahasa arab, dikenal dengan istilah

“Thariqah”yang berarti langkah strategis dipersiapkan untuk melakukan

sesuatu pekerjaan.

Metode adalah cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan

suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki atau cara

kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna

mencapai tujuan yang ditentukan.10

Dalam filosofis pendidikan, metode merupakan alat yang di

pergunakan untuk mencapai tujuan pendidikan 11

Sedangkan secara terminologi (istilah) Prof. Dr.H.Ramayulis

dalam bukunya “ilmu pendidikan islam” mengemukakan beberapa definisi

tentang metode yang diberikan oleh beberapa ahli.

1) Hasan Langgulung mendefinisikan bahwa metode adalah cara atau

jalan yang harus dilalui untuk mencapai tujuan pendidikan.

2) Abd. Al-Rahman Ghunaimah mendefinisikan bahwa metode adalah

cara-cara praktis dalam mencapai tujuan pendidikan.

9Abu Abdullah Al-Bukhori, Matan Bukhori Maskul, Darul Ihya, Jilid I, hal. 7810Kamus Besar Bahasa Indonesia, Op. cit., h. 74011H.Ramayulis. op. cit. hal 155.

Page 11: skripsi kmal refisi fik.docx

3) Al-Abrasy mendefinisikan pula bahwa metode adalah jalan yang kita

ikuti untuk memberikan pengertian kepada murid-murid tentang segala

macam metode dalam berbagai pelajaran12

Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa metode

adalah jalan atau cara yang harus dimiliki dan dipergunakan oleh seseorang

pendidik dalam menyampaikan pendidikan pengajaran kepada peserta didik

agar tujuan pendidikan bisa tercapai.

Adapun metode yang dilakukan di SDIT GLOBAL INSANI dalam

rangka pembinaan ibadah shalat siswa yaitu :

3. Macam-macam metode

a. Metode Ceramah

Pada metode ini peserta didik mendengarkan dengan seksama

penjelasan yang disampaikan oleh guru secara terperinci dan meyakinkan,

sehingga murid dapat mengambil inti sari dan semampu mungkin mencatat

hal-hal penting dan mengingatnya. Hal-hal yang disampaikan adalah

sebagai berikut :

a. Rukun shalat

b. Hikmah shalat

c. Hukum orang yang meninggalkan shalat

d. Fadhilah (keutamaan) sholat fardhu

Firman Allah SWT., pada Surat Ibrahim ayat 4 :

12Ibid. hal 155.

Page 12: skripsi kmal refisi fik.docx

Artinya :“Kami tidak mengutus seorang rasul pun, melainkan dengan bahasa kaumnya, supaya ia dapat memberi penjelasan dengan terang kepada mereka”. (Q.S. Ibrahim : 4)

Surat Al-Baqarah ayat 129 :

Artinya : “Ya Tuhan Kami, utuslah untuk mereka sesorang Rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka Al kitab (Al Quran) dan Al-Hikmah (As-Sunnah) serta mensucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana.” (Q.S. Al-Baqarah :129)

Firman Allah SWT., dalam Surat Al-Baqarah :151

Artinya : “Sebagaimana (kami telah menyempurnakan nikmat Kami kepadamu) Kami telah mengutus kepadamu Rasul diantara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan kepadamu Al kitab dan Al-Hikmah, serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui.” (Q.S. Al-Baqarah: 151)

b. Metode Tanya Jawab

Metode ini digunakan dalam rangka penanyaan yang berhubungan

dengan shalat dengan memberikan waktu untuk bertanya kepada peserta

didik hal yang belum mereka pahami, dan sebaliknya guru bertanya

mengenai materi yang sudah disampaikan untuk mengetahui sejauh mana

pemahaman peserta didiknya.

Page 13: skripsi kmal refisi fik.docx

Firman Allah SWT., dalam Surat An-Nahl : 125

Artinya :“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmahdan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.“ (Q.S. An-Nahl :125)

Firman Allah dalam surat Ali Imran ayat 159

Artinya :“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya”. (Q.S. Ali Imran: 159)

Hadits Nabi Muhammad SAW :

عن ابي مسعود رضي الله عن��ه ق��ال، س��ألت رسول الله صلى الله عليه وسلم : اي العملالة على وقته��ا، احب الى الل��ه ؟ ق��ال، الص�� وقلت ثم اي؟ قال، برالوال��دين، قلت ثم اي؟

الجهاد فى سبيل الله

Artinya :“Dari Abi Mas’ud RA, ia berkata: “Aku bertanya kepada Rasulullah SAW. Amal apa yang paling dicintai Allah?”, Rasulullah menjawab: “Shalat pada waktunya.” Kemudian aku bertanya, apa lagi?

Page 14: skripsi kmal refisi fik.docx

Jawab Rasul: “Yaitu berbuat baik kepada kedua orang tua.” Aku bertanya, apa lagi? Jawab Rasul: “Yaitu berjihad di jalan Allah.”13

c. Metode Demonstrasi

Metode ini dipilih oleh guru PAI dalam rangka memberikan

pengalaman praktikum shalat di Mushalla sesuai dengan teori yang telah

disampaikan di kelas, dengan membenarkan bacaan-bacaan dan

meluruskan gerakan-gerakan yang keliru dalam shalat.Biasanya dalam

demonstrasi (praktek shalat) ini guru memimpin langsung untuk kemudian

ditiru oleh peserta didik dan selanjutnya peserta didik mempraktekkannya

secara bergantian.

Firman Allah SWT., dalam surat Al-Hajj ayat 77 :

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, ruku'lah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan.“ ( Q. S. Al- Hajj: 77 )

Nabi Muhammad SAW sendiri pernah menggunakan metode

demonstrasi kepada sahabat-sahabatnya dalam rangka mengerjakan shalat.

Nabi bersabda :

وا يصل ﴾رواه البخاريكما رأيتموني اصل ﴿

13Abu Abdullah Al-Bukhori, Op. cit.

Page 15: skripsi kmal refisi fik.docx

Artinya :“Shalatlah seperti kamu melihatku shalat”. (HR. Bukhori)

3. Pendidikan Agama Islam

Sebelum membahas pendidikan agama Islam terlebih dahulu perlu

diungkapkan definisi pendidikan. Para tokoh berbeda pendapat dalam

mendefinisikan pendidikan disebabkan mereka berbeda pendapat dalam

penekanan dan tinjauan terhadap pendidikan.

Pendidikan berasal dari kata “didik”,lalu kata ini mendapat awalan

pedan akhiranan sehingga menjadi“pendidikan”,yang artinya: proses

pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam

usaha mendewasakan manusia, melalui upaya pengajaran dan pelatihan ;

atau proses perbuatan,cara mendidik.14

Adapun pengertian pendidikan menurut Muhibbin Syah, yaitu

memelihara dan memberi latihan. Dalam memelihara dan memberi latihan

diperlukan adanya ajaran, tuntunan dan pimpinan mengenai akhlak dan

kecerdasan pikiran. Dalam bahasa inggris,education(pendidikan) berasal

dari kata educate (mendidik) artinya memberi peringatan

(toelicit,togiveriseto),dan mengembangkan (toevolve,todevelop). Dalam

pengertian yang sempit, education atau pendidikan berarti perbuatan atau

proses perbuatan untuk memperoleh pengetahuan.15

Sedangkan menurut istilah, pendidikan Islam adalah suatu sistem

kependidikan yang mencakup seluruh aspek kehidupan yang dibutuhkan

14DepartemenDiknas,KamusBesarBahasaIndonesia,(Jakarta:BalaiPustaka,1994).hal. 232

15Muhibbin Syah,.Psikologi Pendidikandengan PendekatanBaru,(Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2002).hal. 10

Page 16: skripsi kmal refisi fik.docx

oleh hamba Allah. Oleh karena Islam mempedomani seluruh aspek

kehidupan manusia muslim baik duniawi maupun ukhrawi.

Ahmad D.Marimba mengemukakan bahwa pendidikan Islam

adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh pendidik terhadap

perkembangan jasmani dan rohani peserta didik menuju terbentuknya

kepribadiannya yang utama (insan kamil).16

4. Dasardan Tujuan Pendidikan AgamaIslam

a. DasarPendidikan AgamaIslam

Dasar adalah landasan untuk berdirinya sesuatu, fungsi dasar ialah

memberikan arah kepada tujuan yang akan dicapai dan sekaligus

sebagai landasan untuk berdirinya sesuatu. Dasar pendidikan agama

Islam dapat ditinjau dari segi yuridis/hokum dan dasar religius.

1) Dasar yuridis/ hukum,yang tercakup dalam segi ini adalah :

a) Landasan idiil pancasila, sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa

mengandung pengertian bahwa seluruh bangsa Indonesia harus

percaya kepadaTuhan Yang Maha Esa atau dengan kata lain harus

beragama.

Untuk mewujudkan manusia yang mampu mengamalkan

ajaran agamanya sangat diperlukan pendidikan agama karena

pendidikan agama mempunyai tujuan membentuk manusia

bertaqwa kepadaAllah SWT.

16AhmadD Marimba,PengantarFilsafatPendidikanIslam,(Bandung:Al-Maíarif,1989).hal. 19

Page 17: skripsi kmal refisi fik.docx

b) Landasan Struktural/ konstitusional yakni UUD 1945 dalam

Bab XI Pasal 29 ayat 1 dan 2 berbunyi:

1. Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa.

2. Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk

memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat

menurut agamanya dan kepercayaannya itu.

c) Landasan Operasional, yakni dasar yang secara langsung

mengatur pelaksanaan pendidikan agama di sekolah-sekolah di

Indonesia, yakni Undang-undang Republik Indonesia no.20 tahun

2003 tentang Sisdiknas, Pendidikan agama secara langsung

dimasukkan kedalam kurikulum di sekolah-sekolah mulai dari

sekolah dasar sampai universitas-universitas negeri.

2) Dasar Religius

Dasar pendidikan Islam adalah segala ajarannya yang

bersumber dari Al-Qur’an, sunnah dan ijtihad (raíyu). Dasar inilah

yang membuat pendidikan Islam menjadi ada, tanpa dasar ini

tidakakan ada pendidikan Islam.

a) Al-Qurían

Al-Qurían ialah firman Allah berupa wahyu yang

disampaikan oleh Jibril kepada Nabi Muhammad saw.

Didalamnya terkandung ajaran pokok sangat penting yang dapat

dikembangkan untuk keperluan seluruh aspek kehidupan melalui

ijtihad. Ajaran yang terkandung dalam Al-Qurían itu terdiri dari

dua prinsip besar, yaitu yang berhubungan dengan masalah

Page 18: skripsi kmal refisi fik.docx

keimanan yang disebut Aqidah, dan yang berhubungan dengan

amal yang disebut dengan Syariah. Istilah-istilah yang sering biasa

digunakan dalam membicarakan ilmu tentang syariíah ini ialah :

Ibadah untuk perbuatan yang langsung berhubungan dengan

Allah.

Muíamalah untuk perbuatan yang berhubungan selain dengan

Allah .

Akhlak untuk tindakan yang menyangkut etika dan budi

pekerti dalam pergaulan.

Karena pendidikan termasuk kedalam usaha atau

tindakan untuk membentuk manusia, termasuk kedalam ruang

lingkup muamalah. Pendidikan sangat penting karena ikut

menentukan corak dan bentuk amal dan kehidupan manusia baik

pribadi maupun masyarakat.

Didalam Al-Qur’an terdapat banyak ajaran yang berisi

prinsip berkenaan dengan kegiatan atau usaha pendidikan itu.

Sebagai contoh dapat dibaca kisah Lukman mengajari anaknya

dalam surat luqman ayat 12-19, disana terkandung prinsip materi

pendidikan yang berguna untuk dipelajari oleh setiap muslim.

b) As-Sunnah

As-Sunnah ialah perkataan, perbuatan ataupun pengakuan

Rasul Allah swt. Yang dimaksud dengan pengakuan ialah kejadian

atau perbuatan orang lain yang diketahui Rasulullah dan beliau

membiarkan saja kejadian atau perbuatan. Sunnah merupakan

Page 19: skripsi kmal refisi fik.docx

ajaran kedua sesudah Al-Qur’an. Sunnah berisi petunjuk

(pedoman) untuk kemashlahatan hidup manusia dalam segala

aspeknya, untuk membina umat menjadi manusia seutuhnya atau

muslim yang bertaqwa. Untuk itu Rasulullah menjadi guru dan

pendidik utama bagi umatnya.

Oleh karena itu sunnah merupakan landasan kedua bagi

cara pembinaan pribadi manusia muslim. Sunnah selalu membuka

kemungkinan penafsiran berkembang. Itulah sebabnya,mengapa

ijtihad perlu ditingkatkan dalam memahaminya termasuk sunnah

yang berkaitan dengan pendidikan.

c) Ijtihad

Ijtihad adalah istilah para fuqaha, yaitu berpikir dengan

menggunakan seluruh ilmu yang dimiliki oleh ilmuwan syariat

Islam untuk menetapkan / menetukan sesuatu hukum Syariat

Islam dalam hal-hal yang ternyata belum ditegaskan hukumnya

oleh Al-Qur’an dan Sunnah. Ijtihad dalam hal ini dapat saja

meliputi seluruh aspek pendidikan, tetapi tetap berpedoman pada

Al-Qur’an dan Sunnah.

Ijtihad dalam pendidikan harus tetap bersumber dari Al-

Qur’an dan Sunnah yang diolah oleh akal dari para ahli

pendidikan Islam. Teori-teori pendidikan baru hasil ijtihad harus

dikaitkan dengan ajaran Islam dan kebutuhan hidup.17

17 SamsulNizar,PengantarDasar-dasarPemikiranPendidikanIslam,(Jakarta:GayaMedia

Pratama,2000). hal. 95

Page 20: skripsi kmal refisi fik.docx

b. Tujuan Pendidikan AgamaIslam

Secara etimologi, tujuan adalah arah atau sasaran. Sedangkan

secara terminologi, tujuan berarti sesuatu yang diharapkan tercapai setelah

sebuah usaha atau kegiatan selesai.

Abdurrahman Saleh Abdullah mengatakan bahwa tujuan

pendidikan Islam bertujuan untuk membentuk kepribadian sebagai

khalifah AllahSWT, atau sekurang- kurangnya mempersiapkan kejalan

yang mengacu kepada tujuan akhir.

Selanjutnya tujuan pendidikan Islam menurutnya dibangun atas

tiga komponen sifat dasar manusia, yaitu: 1.tubuh, 2.ruhdan 3.akal. Yang

masing-masing harus dijaga. Berdasarkan hal tersebut maka tujuan

pendidikan Islam dapat di kualifikasikan kepada:

1) Tujuan Pendidikan Jasmani (ahdaf al-jismiyah)

Kekuatan iman merupakan kekuatan yang ditopang oleh kekuatan

fisik. Karena kekuatan fisik meruapakan bagian pokok dari tujuan

pendidikan. Maka pendidikan harus mempunyai tujuan kearah

keterampilan-keterampilan fisik yang dianggap perlu bagi tumbuhnya

keperkasaan tubuh yang sehat. Pendidikan Islam dalam hal ini

mengacu pada pembicaraan fakta-fakta terhadap jasmani yang relevan

bagi para pelajar.

2) Tujuan Pendidikan Rohani (ahdaf al-ruhaniyyah)

Orang yang betul-betul menerima ajaran Islam tentu akan

menerima seluruh cita- cita ideal yang terdapat dalam Al-Qur’an,

Page 21: skripsi kmal refisi fik.docx

peningkatan jiwa dan kesetiaannya yang hanya kepada Allah semata

dan melaksanakan moralitas Islami yang diteladani dari tingkah laku

kehidupan Nabi Muhammad SAW merupakan bagian pokok dalam

tujuan pendidikan Islam.

Tujuan pendidikan Islam harus mampu membawa dan

mengembalikan ruh kepada kebenaran dan kesucian.

3) Tujuan Pendidikan Akal(al-ahdaf al-ëaqliyah)

Tujuan ini mengarah kepada perkembangan intelegensi yang

mengarahkan setiap manusia sebagai individu untuk dapat menemukan

kebenaran yang sebenar-benarnya.

Pendidikan yang dapat membantu tercapainya tujuan akal,

seharusnya dengan bukti-bukti yang memadai dan relevan dengan apa

yang mereka pelajari. Disamping itu pendidikan Islam mengacu kepada

tujuan memberi daya dorong menuju peningkatan kecerdasan manusia.

Pendidikan yang lebih berorientasi kepada hafalan, tidak tepat menurut

teori pendidikan Islam. Karena pada dasarnya pendidikan Islam bukan

hanya memberi titik tekan pada hafalan, sementara proses

intelektualitas dan pemahaman di kesampingkan.

4) Tujuan Sosial (al-ahdaf al-ijtimaíiyah)

Seorang khalifah mempunyai kepribadian utama dan seimbang,

sehingga khalifah tidak akan hidup dalam keterasingan dan keter

sendirian. Oleh karena itu, aspek sosial dari khalifah harus dipelihara.

Fungsi pendidikan dalam mewujudkan tujuan sosial adalah

Page 22: skripsi kmal refisi fik.docx

menitik beratkan pada perkembangan karakter-karakter manusia yang

unik, agar manusia mampu beradaptasi dangan standar-standar

masyarakat bersama-sama dengan cita-cita yang ada padanya.

Keharmonisan menjadi karakteristik utama yang ingin dicapai dalam

tujuan pendidikan Islam. Sedangkan tujuan akhir pendidikan Islam

versi Abdurrahman adalah mewujudkan manusia ideal sebagai‘abid

Allah atau ibad Allah, yang tunduk secara total kepada Allah SWT.18

5. Pengertian ibadah

a. Pengertian ibadah

Menurut Hasbi Ash-Shiddieqy, ibadah dari segi bahasa berarti :

taat menurut, mengikuti dan juga ibadah digunakan dalam arti do’a

(Darajat, 1995 :2)

Ibadah tujuan hidup manusia sebagaimana firman Allah SWT dalam

surat Adz-Dzaarriyat ayat 56-58:

Artinya : “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi (ibadah) kepadaku, ‘Aku tidak menghendaki mereka memberi makan kepadaku, sesungguhnya Allah Dialah pemberi rezeki yang mempunyai kekuatan lagi sangat kokoh” (Adz-dzaariyaat :56-58)

18ArmaiArief,Pengantar Ilmu dan Metodologi PendidikanIslam,(Jakarta:CiputatPers,2002).h. 19

Page 23: skripsi kmal refisi fik.docx

Menyembah Allah SWT. Berarti memusatkan penyembahan

kepada Allah semata-mata, tidak ada yang disembah dan mengabdikaan

diri kecuali kepadaNya saja.

Pengabdian berarti penyerahan muthlak dan kepatuhan

sepenuhnya secara lahir dan batin bagi manusia kepada kehendak ilahi.

Semua itu dilakukan dengan kesadaran, baik sebagai orang-orang

dalam masyarakat, maupun secara bersama-sama dalam hubungan garis

tegak lurus manusia dengan kholikNya, juga dalam hubungan garis

manusia dengan sesama makhluk.

Dengan kata lain bahwa semua kegiatan manusia baik yang bersegi

ubudiyah maupun yang bersegi muamalah, adalah dikerjakan dalam

rangka penyembahan kepada Allah SWT, dan mencari kerendahannya.

Suatu pekerjaan bernilai ibadah atau tidak tergantung kepada niatnya,

suatu bantuan yang diberikan kepada seseorang betapa pun kecilnya

bantuan itu, kalau niat ibadah menjadilah ia ibadah. Tetapi walaupun

pekerjaan itu adalah sholat, kalau dikerjakan untuk mendapatkan pujian

manusia, maka sholat itu tidak mendapatkan nilai ibadah.

Karena itu ibadah yang dikerjakan islam, tidak selalu menjauhi dan

meninggalkan hidup duniawi. Islam melarang manusia uzlah yaitu

menjauhi diri dari gejolak dan geloranya masyarakat, pergi bertapa ke

gua-gua dan bersama di tempat sunyi, lalu menjadi tanggapan orang

lain, tetapi islam menuntut agar kehidupan manusia harmonis dan

seimbang

Islam mengajarkan bahwa kehidupan duniawi ini bukanlah tukuan.

Begitu pula hasil-hasil dari kehidupan di bumi ini bukanlah tujuan yang

Page 24: skripsi kmal refisi fik.docx

hakiki ialah keridhoan ilahi yang memungkinkan tercapainya hidup

yang lebih tinggi mutunya dari hidup dunia, hidup immaterial ini hidup

ukhrawi yang puncak kebahagiaanya terletak dalam pertemuan dengan

Allah SWT, itulah artinya “menyembah Allah sebagai tujuan hidup”.

Maka nampaklah kelebihan manusia dari sejuta mahluk binatang,

dimana pada binatang itu hanyalah ada insting dan nafsu, cukup

mengisi kebutuhan hidup secara individual, melepaskan selera dan

berkembang baik sekedar untuk melanjutkan jenisnya, bahkan beberapa

jenis binatang, diciptakan Tuhan untuk mengabdikan diri kepada

manusia. Diantaranya untuk membajak sawah di ladang, untuk alat

pengangkutan, untuk berburu, meronda dan untuk kebutuhan lauk

pauk. Pengabdian binatang itu pada manusia dimaksudkan agar

manusia dapat mengabdi kepada Tuhan dengan baik. Sebab itulah

seorang muslim punya arti dan nilai-nilai fundamentil dalam hidupnya.

Segi arti, tujuan dan hakekat hidup manusia inilah yang merupakan

ruang kosong yang tidak mampu ilmu dan tekhnologi menjawabnya dan

segi lainnya ialah peristiwa sesudah mati, dua segi yang mendasar ini

merupakan tugas agama, karena itu pendidikan agama sangat penting

artinya, ia membawa manusia kedalam kehidupan dunia yang terang

benderang, yang penuh arti dan harapan.

Suatu kehidupan yang bertujuan ibadah, akan memberikan

ketenagan hidup dan kerja, apapun corak kehidupan yang baik akan

selalu tenag jiwanya, karena mensyukuri rahmad ilahi yang sedang ada

padanya, tetapi terus bekerja dan prestasi dan dengan penuh harapan

akan datangnya hari depan yang lebih indah.

Page 25: skripsi kmal refisi fik.docx

Selain itu, seorang yang pekerjaan atau menjalankan tugas-tugas

dengan ibadah, tentu dalam segala kerajaannya selalu dalam batasan-

batasan kerendahan Allah SWT. Artinya kerja akan jauh dari segala

kecurangan-keacurangan dan hal-hal yang tidak halal, maka orang

yang kerjanya akan jauh dari kearjanya yang bernilai ibadah pasti

membawa kebaikan dan keberuntungan dalam kehidupan bersama

dalam masyarakat. Sebaliknya manakala suatu kehidupan tidak

bertujuan ibadah seorang muda dijangkiti putus-asa. Hidupnya di dunia

sewaktu-waktu sereti sebuah perahu di tengah-tengah samudera yang

dipermainkan gelombang laut. Karena oatah kemudian dan putus

jangkar, dan ketiadaan pedoman. Sebab itu mudah tenggelam. Pula

seseorang yang ketiadaan tujuan hidup ibadah, maka dalam kerjaanya

mudah terlibat dalam kecurangan dan kejahatan. Akan membawa akibat

buruk dan kerusakan dalam hidup bersama masyarakat.

Jadi suatu masyarakat atau negara akan hancur adalah perbuatan

manusia sendiri. Tetapi Tuhan juga akan menambah kehancuraan itu

dengan menurunkan azab siksaan Tuhan di dunia ini banyak macamnya

umpamanya wabah penyakit, hama tanaman, kekurangan sandang

pangan, gempa bumi, atau banjir, kemarau panjang, perang, tanah

longsor dan sebagainya, sebenarnya adalah azab siksaanya Tuhan

kepada manusia kafir kepadanya.

Sebelum penulis menjelaskan tentang ketentuan sholat, maka akan

dibahas beberapa pengertian tentang sholat.

Asal kata sholat menurut bahasa berarti do’a dan menurut istilah

dikemukakan oleh Muhammad Bagir Al-Habsyi adalah :

Page 26: skripsi kmal refisi fik.docx

“suatu ibadah yang tersusun dari beberapa ucapan-ucapan dan

gerakan-gerakan tertentu yang dilakukan dengan niat sholat, dimulai

dengan takbir dan diakhiri dengan salam” (Al-Habsyi,2001 : 105)19 Dan

dikemukan oleh Abulhasan Ali An-Nadwi adalah :

“sholat adalah suatu perbuatan yang mencakup ekspresi tiga aspek

eksistensi manusia yaitu fisik, mental dan spiritual. Fisik, akal dan hati,

semuanya berpartisipasi dalam perbuatan “shalat”. Fisik memegang

peranan dalam berdiri, membungkuk untuk ruku’ dan sujud. Lidah

bertugas mengucapkan bacaan dan tasbih. Akal berperan dalam tafakur

dan merenung serta memahami apa yang telah di ucapkan. Hati ambil

bagian dalam khusyu’, merasakan takut, penyesalan dan juga

merasakan nikmatnya shalat. (An-Nadwi, 1985 : 28)20

“Shalat adalah berperan (jiwa) kepada Allah SWT, yakni suatu

komunikasi rasa takut, menumbuhkan kebesaran-Nya dengan penuh

khusyu’ dan ikhlas didalam beberapa perkataan dan perbuatan yang

dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam”. (Ash-Shiddieqy,

1969 : 19)21

6. Pengertian shalat dalam islam

a. Pengertian shalat

Para ahli Fiqih memberikan pengertian shalat, yaitu :

1)Shalat menurut bahasa adalah do’a.

Firman Allah SWT

19 Al-Habsy, Muhammad Bagir, Fiqih praktis, Menurut Al-Qur’an, As-Sunnah, dan pendapat para ulama. Bandung. 2001 . Cet Ke-3 Hal :10520 An-Nadwi.Abul hasan Ali. Ibadah. Bandung. Risalah 1985 Cet Ke-1 Hal : 2821 Ash-Shiddieqy, Hasbi. Pengertian ilmu fiqh. Jakarta : Bulan bintang. 1993 Cet Ke-8 Hal :19

Page 27: skripsi kmal refisi fik.docx

Artinya :”… Dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui”. (Q.S.At Taubah: 103)

2) Menurut Istilah, yaitu :

أقوال وأفعال مخصوصة مفتتحة بالتكبير ومختتمة

بالتسليمArtinya : “Beberapa ucapan dan pekerjaan yang khusus dengan dimulai dari takbir dan diakhiri dengan ucapan salam”.22

Definisi shalat di atas merupakan ta’rif jumhur ulama Fuqaha,

baik itu shalat wajib ( lima waktu) atau shalat-shalat yang sunnah.

Namun, dalam karya tulis ini yang dimaksud adalah hanya yang

berkenaan dengan shalat wajib saja.

Kewajiban shalat lima waktu dimulai pada malam mi’raj

Rasulullah SAW, yaitu pada tahun kesepuluh dari kenabian beliau,

tepatnya pada tanggal 27 Rajab. Dengan shalat Dzuhur yang pertama

kali dikerjakan oleh Rasulullah SAW dan belum ada kewajiban shalat

shubuh di malam mi’raj itu.

b. Kedudukan shalat dalam islam

Ibadah shalat lima waktu adalah ibadah yang paling penting,

dengan menempati urutan tertinggi dari sekian banyak ibadah yang lain

dalam Islam, walaupun pada dasarnya ibadah shalat berada pada urutan

kedua dalam rukun Islam setelah syahadat.

22Syeikh Abu Bakar Addimyati, Op. Cit, hal. 21

Page 28: skripsi kmal refisi fik.docx

Sabda Nabi Muhammad SAW :

عن ابي مسعود رضي الله عنه قال، سألت رس��ول الل��ه ص��لى الل��ه علي��ه وس��لم : ايالة على العمل احب الى الل��ه ؟ ق��ال، الص�� وقتها، وقلت ثم اي؟ قال، برالوالدين، قلت

ثم اي؟ الجهاد فى سبيل الله Artinya :“Dari Abi Mas’ud RA, ia berkata: “Aku bertanya kepada Rasulullah SAW. Amal apa yang paling dicintai Allah?”, Rasulullah menjawab: “Shalat pada waktunya.” Kemudian aku bertanya, apa lagi? Jawab Rasul: “Yaitu berbuat baik kepada kedua orang tua.” Aku bertanya, apa lagi? Jawab Rasul: “Yaitu berjihad di jalan Allah.”23

Sabda Nabi Muhammad SAW :

لى بي ص�� ��ه ق��ال الن عن انس رضي الل��ه عنم: ان اول م��اافترض على ل ��ه وس�� الل��ه علي��ه اس من دينهم الصالة واول مايحاسب ب الن

الصالة.Artinya :“Dari Anas RA, bersabda Rasulullah SAW : “Sesungguhnya yang pertama-pertama difardhukan Allah atas manusia dalam urusan agama mereka ialah shalat. Dan yang pertama-tama dihisab pun adalah shalat”.24

7. Efektifitas Pengajaran Shalat Pada Usia Sekolah Dasar

Pada umumnya pengamalan dan pengalaman agama seseorang

ditentukan oleh pendidikan yang dilalui pada masa kecilnya, jika di masa

kecilnya tidak merasakan pengalaman agama yang mendalam, maka

kemungkinan besar di waktu dewasa ia mengabaikan (apriori) karena tidak

merasakan pentingnya agama dalam kehidupannya. Namun demikian ada

23Abu Abdullah Al-Bukhori, Op. Cit.24H. Sulaiman Rasjid, Op. Cit, hal. 159

Page 29: skripsi kmal refisi fik.docx

sebagian kecil orang yang konsisten (istiqomah) terhadap agamanya setelah ia

menekuni ajaran agama pada masa dewasa. Pengajaran shalat pada usia SD

harus dilakukan secara berkesinambungan (mudawamah) dan efektif, karena

jika pembinaan dalam usia ini gagal akan lebih sulit mengarahkannya ketika

anak menginjak usia dewasa.

Sekolah dasar, betul-betul merupakan dasar pembinaan pribadi anak.

Apabila pembinaan pribadi anak terlaksana dengan baik, maka si anak akan

memasuki masa remaja denga mudah, dan pembinaan pribadi di masa remaja

tidak akan mengalami kesukaran. Akan tetapi, jika si anak bernasib kurang

baik, di masa pembinaan pribadi di rumah tidak terlaksana dan di sekolah

kurang membantu, maka ia akan menghadapi masa remaja yang sulit dan

pembinaan pribadinya akan sangat sukar.25

8. Peran Orang Tua dalam Pembinaan Shalat Anak

Sebagian besar aktifitas siswa dihabiskan di rumah, sehingga yang

menjadi pembimbing kegiatan keagamaan anak adalah bapak dan ibunya.

Setiap reaksi dan cara berfikir tentang keagamaannya dikemudian hari

terpengaruh oleh sikap keagamaan orang tuanya.

Berkaitan dengan pembinaan shalat terhadap anak usia SD, yang

harus diperhatikan adalah adalah hal-hal berikut :

a. Orang tua harus bersikap kasih sayang dalam pembinaan shalat

terhadap anak, bukan bukan berarti anak harus dimanja kemudian

membiarkan saja ketika anak bersalah. Pemanjaan anak yang demikian

25 Dr. Dzakiyah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, Jakarta:1996, Bulan Bintang, Cet. Ke - 15, hal. 57

Page 30: skripsi kmal refisi fik.docx

adalah membabi buta yang justru berakibat fatal terhadap

perkembangan agamanya.

b. Orang tua harus memberi perintah dan hukuman

Hadits Nabi SAW

نين بع س� ��غ س� الة اذا بل بي بالص�� م��روا الص�� ﴿رواهواذا بلغ عشر سنين فاضربوه عليه��ا

﴾الترمذىArtinya : “Suruhlah olehmu anak-anak itu untuk shalat apabila ia sudah berumur tujuh tahun. Apabila ia sudah berumur sepuluh tahun, hendaklah kamu pukul jika ia meninggalkan shalat.” (HR. Tirmizi)

9. Peran Guru dalam Pembinaan ibadah Shalat Siswa

Selain memberikan bimbingan pemahaman keagamaan yang benar,

guru juga dituntut membangun jiwa dan karakter keagamaan. Ketika guru

mengajarkan shalat, ia tidak hanya mengajarkan siswa agar paham

terhadap pengetahuan tentang shalat dan mempraktekkannya secara benar,

tetapi bersamaan dengan itu dari shalat tersebut diharapkan akan tumbuh

jiwa dan kepribadian anak yang selalu bersyukur kepada Allah, patuh dan

tunduk, disiplin, senantiasa ingat kepada Allah yang selanjutnya

terpelihara dirinya dari perbuatan yang keji dan munkar.

10. Hikmah dan Pencerminan Shalat dalam Kehidupan Sehari-hari

a. Hikmah Shalat

Hikmah yang terkandung dalam shalat adalah :

1) Disiplin

Firman Allah SWT :

Page 31: skripsi kmal refisi fik.docx

:النسآء﴿﴾

Artinya : “… Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman”. (Q.S. An-Nisaa : 103)

2) Kuat menghadapi cobaan

Firman Allah SWT :

﴾﴿البقرة: Artinya : “Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. dan Sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu”. (Q.S. Al-Baqarah: 45)

3) Dzikir (mengingat Allah)

Firman Allah SWT :

﴾ ﴿طه:Artinya : “Sesungguhnya aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, Maka sembahlah aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat aku”. (Q.S. Thaahaa : 14)

4) Mencegah perbuatan kotor dan jahat

Firman Allah SWT :

﴾﴿العنكبوت:

Artinya : “Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar”. (Q.S. Al-‘Ankabut : 45)

Page 32: skripsi kmal refisi fik.docx

5) Bukti ketaatan, ketaqwaan dan mendekatkan diri kepada Allah

Firman Allah SWT :

:العلق﴿ ﴾

Artinya : “Sekali-kali jangan, janganlah kamu patuh kepadanya; dan sujudlah dan dekatkanlah (dirimu kepada Tuhan).”. (Q.S. A-‘Alaq :19)

6) Melatih konsentrasi

Firman Allah SWT :

﴾ - ﴿المؤمنون:Artinya : “Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, yaitu orang-orang yang khusyu' dalam shalatnya”. (Q.S. Al-Mu’minun : 1-2)

Shalat bukan saja sebagai ketaatan hamba kepada Allah yang

sangat menentukan kebahagiaan di akhirat kelak, lebih dari itu akan

memelihara dan membimbing manusia kepada prilaku-prilaku mulia yang

mendapat nilai tambah pada sisi Allah sebagai refleksi (pencerminannya)

dalam kehidupan sehari-hari yang bermuara pada kebahagiaan di dunia

dan akhirat.

Page 33: skripsi kmal refisi fik.docx

B. Kerangka berfikir

Sebagaimana diketahui bersama pendidikan merupakan hal yang

sangat penting dalam kehidupan, karena melalui pendidikan seseorang dapat

mengarahkan dirinya ke arah yang lebih baik.

Sekolah dasar islam terpadu (SDIT) sebagai pendidikan tingkat dasar

yang berciri khas agama Islam memegang peranan yang sangat penting dalam

proses pembentukan kepribadian anak didik, baik yang bersifat internal

(kepribadian dirinya), eksternal (lingkungannya) dan suprainternal (menyikapi

Tuhannya). Oleh karena itu, Sekolah dasar islam terpadu (SDIT)sejalan

dengan dengan tujuan pembangunan nasional, yaitu untuk menga

rahkan kepada peningkatan kualitas manusia beriman dan bertaqwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian,

berdisiplin, bekerja keras, bertanggung jawab dan sehat jasmani rohani.

Sekolah dasar islam terpadu (SDIT) juga didirikan atas aspirasi umat

Islam dengan berorientasi kepada pelaksanaan misi Islam yang tergabung

dalam tiga dimensi pengembangan kehidupan manusia, yaitu :

1. Dimensi kehidupan duniawi

2. Dimensi kehidupan Ukhrowi

3. Dimensi kehidupan duniawi dan Ukhrowi

Mata pelajaran PAI secara garis besar berisi materi pokok tentang

pembinaan manusia dengan Allah SWT., ( hablu min Allah ), ( hablu min an-

Nas ) dan ( hablu min al- Alamin ).

Pada mata pelajaran PAI yang diajarkan di Sekolah Dasar Islam Terpadu

salah satu item yang mendapat perhatian khusus adalah Shalat.

Shalat menurut bahasa adalah do’a. Firman Allah SWT Mengatakan dalam

(surat At-taubah: 103):

Page 34: skripsi kmal refisi fik.docx

Artinya :”… Dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui”. (Q.S.At Taubah: 103).

Sedangkan menurut Istilah, yaitu :

أقوال وأفعال مخصوصة مفتتحة بالتكبير ومختتمة

بالتسليمArtinya : “Beberapa ucapan dan pekerjaan yang khusus dengan dimulai dari takbir dan diakhiri dengan ucapan salam”.26

Definisi shalat di atas merupakan ta’rif jumhur ulama Fuqaha,

baik itu shalat wajib ( lima waktu) atau shalat-shalat yang sunnah.

Namun, dalam karya tulis ini yang dimaksud adalah hanya yang

berkenaan dengan shalat wajib saja.

Kewajiban shalat lima waktu dimulai pada malam mi’raj

Rasulullah SAW, yaitu pada tahun kesepuluh dari kenabian beliau,

tepatnya pada tanggal 27 Rajab. Dengan shalat Dzuhur yang pertama

kali dikerjakan oleh Rasulullah SAW dan belum ada kewajiban shalat

shubuh di malam mi’raj itu.

C. Hipotesis

Penulisan ini merumuskan hipotesa pada skiripsi ini, yaitu :

Ho : adanya pengaruh antara variabel X dalam hal ini adalah Pengaruh

metode pembelajaran PAI dengan variabel Y dalam hal ini adalah

pengamalan ibadah shalat siswa.

26Syeikh Abu Bakar Addimyati, Op. Cit, hal. 21

Page 35: skripsi kmal refisi fik.docx

Ha : tidak adanya pengaruh antara variabel X dalam hal ini adalah

pengaruh metode Pembelajaran PAI dengan variabel Y yang dalam hal ini

adalah pengamalan ibadah shalat siswa.

Page 36: skripsi kmal refisi fik.docx

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode penelitian

Metode Penelitian yang digunakan adalah kwantitatif, di mana suatu

proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka

sebagai alat untuk menemukan keterangan ( informasi ) mengenai apa yang

ingin diketahui.27

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SDIT Global Insani Jl.Duta Bumi Raya

No:1 Kota Harapan Indah, Bekasi. Penelitian ini membutuhkan waktu 2 bulan

terhitung sejak bulan April 2015 sampai bulan Mei 2015.

C. Tujuan Penelitian.

Adapun tujuan penelitian ini sebagai berikut :

1. Untuk memperoleh data tentang pengaruh metode demostrasi pada

mata pelajaran PAI di SDIT Global Insani Jl.Duta Bumi Raya, No:1

Kota Harapan Indah Bekasi.

2. Untuk memperoleh data tentang pengaruh metode demostrasi pada

mata pelajaran PAI terhadap pengamalan ibadah sholat siswadi SDIT

Global Insani Jl.Duta Bumi Raya, No:1 Kota Harapan Indah Bekasi.

27 S. Margono, Metodologi Pendidikan, ( Jakarta : Rineka Cipta, 2004 ), hal. 7

Page 37: skripsi kmal refisi fik.docx

D. Populasi dan Sampel

Dalam penelitian ini yang menjadi populasinya adalah siswa-siswi

kelas V SDIT Global Insani JL.Duta Bumi Raya No:1 Kota Harapan

Indah,Bekasi.

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi

Observasi adalah suatu studi yang disengaja dan sistematis tentang

fenomena dan gejala-gejala psikis dengan jalan mengamati dan pencatatan.

Observasi digumakan untuk memperoleh data tentang gambaran daerah

penelitian serta hal-hal lain yang relevan dengan tujuan penelitian.

2. Angket

Angket yaitu sejumlah pertanyaan yang tertulis yang digunakan

untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang

pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui.28 Angket atau Quesioner

merupakan suatu alat penelitian yag berupa sejumlah pertanyaan yang

berkaitan dengan penelitian yang diajukan kepada beberapa responden yang

merupakan sampel dari penelitian ini, untuk memperoleh informasi yang

akurat.

3. Wawancara

Wawancara merupakan suatu percakapan yang diarahkan pada suatu

masalah tertentu, ini merupakan proses tanya jawab lisan, dimana dua orang

atau lebih berhadapan dengan fisik. Teknik wawancara ini digunakan

28 Ibid. hal.128

Page 38: skripsi kmal refisi fik.docx

sebagai pelengkap untuk memperkuat pertanyaan yang telah diberikan pada

angket.

4. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan yaitu untuk menyempurnakan penelitian. Maka

diperlukan data atau bahan yang bersumber dari perpustakaan, studi ini

dimaksud untuk memperkuat kebenaran hasil penelitian.

F. Teknik Analisis Data

Setelah data yang diperlukan sudah terkumpul penulis kualifikasikan

atau tuangkan kedalam bentuk angka-angka, sehingga data tersebut bersifat

kwantitatif, untuk selanjutnya dianalisa dan diinterprestasikan secara

deskriptif. Pengalihan data kedalam bentuk kwantitatif ini ditempuh dengan

menggunakan rumus:

FP = x 100

N

Keterangan:

P = Persentase

F = Frekuensi

N = Number fo cases (jumlah frekuensi atau banyaknya individu)29

29 Anas Sudijino, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta : Raja Grafindo Persada,2001),hal. 40.

Page 39: skripsi kmal refisi fik.docx

Kemudian teknik analisis selanjutnya adalah dengan scoring untuk

menentukan skor masing-masing responden. Semua pertanyaan diberi nilai

sebagai berikut:

Table 3.1

Skor Alternatif Jawaban Masing-masing Responden

Alternative Jawaban Bobot Nilai

Selalu 3

Kadang-kadang 2

Tidak Pernah 1

Dan untuk mengetahui sejauhmana hubungan antara pengaruh metode

demonstrasi pada mata pelajaran PAI terhadap pengamalan ibadah shalat siswa

digunakan rumus koefisien korelasi product moment sebagai berikut:

a. Mencari angka korelasi dengan rumus

r = n ∑xy – (∑x ) . (∑y)

(n∑x2 – (∑x)2) . ( n∑y2 – (∑y)2

Keterangan :

r = koefisien korelasi antara variabel X dengan variabel Y

Page 40: skripsi kmal refisi fik.docx

n = Jumlah responden

x = Variabel terkait

Kemudian setelah menganalisis hubungan antara kedua variabel diatas,

penulis memberikan interprestasi terhadap angka indeks korelasi ”r” product

moment.

Table 3.2

Besarnya “r” Product

Moment (rxy)

Interprestasi

0,00 – 0,20

Antara variabel X dan variabel Y memang terdapat korelasei, akan tetapi korelasi tersebut sangat lemah/sangat rendah

0,20 – 0,40Antara variabel X dan variabel Y memang terdapat korelasei yang lemah/sangat rendah

0,40 – 0,70Antara variabel X dan variabel Y memang terdapat korelasei yang sedang/cukup

0,70 – 0,90Antara variabel X dan variabel Y memang terdapat korelasei yang kuat/tinggi

0,90 – 0,100Antara variabel X dan variabel Y memang terdapat korelasei yang sangat kuat/sangat tinggi

Page 41: skripsi kmal refisi fik.docx

a. Memberi interprestasi dengan menggunakan table nilai “r” product

moment, dengan terlebih dahulu mencari derajat bebasnya (db) atau

degrees of freedom (df) yang dirumuskan sebagai berikut :

df = N – nr

keterangan :

df = degree of freedom

N = number of cases

Nr = banyaknya variabel yang dikorelasikan

setelah itu hasilnya dicocokan dengan nilai koefisien “r” pada table nilai

“r” product moment.

A. Analisis Determinasi

Untuk mencari kontribusi variabel X (Pengaruh metode) terhadap

variabel Y (pengamalan ibadah shalat siswa) penulis menggunakan rumus

sebagai berikut :

KD = r2 x 100%

Keterangan :

KD : kontribusi variabel X terhadap variabel Y

Page 42: skripsi kmal refisi fik.docx

r : koefisien korelasi antara variabel X terhadap variabel Y.30

B. Hipotesis

Berdasarkan pada kerangka teori dan kerangka berfikir yang telah

diuraikan diatas, maka penulis dapat merumuskan hipotesis penelitian

sebagai berikut:

Ho : adanya pengaruh antara variabel X dalam hal ini adalah Pengaruh

metode dengan variabel Y dalam hal ini adalah pengamalan ibadah shalat

siswa.

Ha : tidak adanya pengaruh antara variabel X dalam hal ini adalah pengaru

metode dengan variabel Y yang dalam hal ini adalah pengamalan ibadah

shalat siswa.

30 Sudjana, Metode Statistik, (Bandung : Tarsito, 1996),hal. 371.

Page 43: skripsi kmal refisi fik.docx

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Sdit Global Insani

1. Sejarah Singkat Sdit Global Insani

Sdit Global Insani berdiri pada tanggal 11 januari 2006 atas inisiatif

guru dan orang tua dan mencari naungan dan ditampung oleh yayasan

pengembangan sumber daya manusia indonesia.

Visi dan misinya adalah membuat sebuah lembaga pendidikan

yang baik yang bermutu dan berwawasan internasional dan berkarakter

islam.

Dan jumlah siswa Sdit Global Insani saat ini 806 siswa dan jumlah

pengajar 65 tenaga pengajar, kita menerapkan kurikulum nasional,

kurikulum KTSP dan ditambah dengan muatan internasional seperti

matimatika, sains dan bahasa inggris serta pembiasan-pembiasaan

keagaman dan kurikulum agama yang kita muat sendiri dengan

mengakomodir semua paham, semua aliran yang ada di indonesia.

Kemudian kurikulum yang kita pakai adalah kurikulum yang bisa

diterima oleh seluruh kalangan di Harapan indah.Banyak metode yang kita

terapkan, dari mulai metode konfensional, ceramah kemudian penugasan

sampai metode-metode baru seperti yang berbasis kepada studen sentris,

semuanya kita terapkan disetiap kelas. Yang penting siswa bisa belajar

menyenangkan, dan mereka bisa mengekspelor semua bakat, minat dan

kemampuanya masing-masing.

Page 44: skripsi kmal refisi fik.docx

Ya, sangat berbeda dengan sekarang pada 8 tahun yang lalu, saya

mengajar dengan infrastruktur satu rumah untuk tiga kelas tentu sangat

berbeda, karna secara finansial pembiyayan sangat terbatas, SPP yang

mungkin sangat terjangkau kemudian pendanaan yang lain belum ada,

baik dari pemerintahaan atau LSM yang lain, jadi kita masih sangat

mengandalkan kemampuan SDM dan kita harus merogoh kocek sendiri,

untuk mengadakan alat-alat atau media pembelajaran.

Karena kita punya niatan untuk mengajar dan mendidik dengan

baik, dan sampai saat ini tahun demi tahun sudah mulai lengkap, di setiap

kelas sudah ada infocus dan sound system dan hampir semua guru

mempunyai laptop, sangat berbeda sekali dengan 8 tahun sekarang ini.

Jadi guru sudah sangat nyaman dengan media pembelajaraan atau model

dan metode pembelajaraan dan mengeksplor sepuasnya, dengan dukungan

infrastruktur yang baik.31

A. Deskripsi Teori

Tabel. 4.1

Aktivitas Shalat Wajib

N0 Alternatif Jawaban F %

1 Selalu 26 86.7 %

2 Kadang-kadang 4 13.3 %

3 Tidak pernah - -

Jumlah 30 100 %

31Wawancara pribadi dengan Sudaryanto, S.HI ( Kepala Sekolah Sdit Global Insani ), Bekasi,12 Juni 2015

Page 45: skripsi kmal refisi fik.docx

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa penanaman

kegiatan dan pembiasaan shalat di sekolah berjalan dengan baik. Sehingga

menjadi aktifitas yang kemudian terus dilaksanakan siswa selain di sekolah.

Hal ini tergambar dari banyaknya responden yang menjawab selalu sehingga

26 responden (86,7%). Maka dengan itu, materi dan pelaksanaan shalat di

sekolah dianggap efektif untuk membentuk karakter siswa yang taat dan

patuh dalam menjalankan agamanya. Karena salah satu kewajibannya sebagai

seorang Muslim yang paling penting adalah shalat lima waktu. Dalam arti

sekolah memiliki tahapan waktu yang tepat guna menyiapkan generasi yang

sesuai dengan syariat Islam. Adapun yang menjawab kadang-kadang hanya 4

responden (13,3 %) dan tidak satupun responden yang memilih alternatif

jawaban tidak pernah (0 %). Hal ini tentu saja sangat menggembirakan dan

memberikan harapan akan adanya generasi yang lebih baik di masa depan.

Tabel. 4.2

Kegiatan Shalat Berjamaah di Sekolah

N0 Alternatif Jawaban F %

1 Selalu 23 76.7%

2 Kadang-kadang 7 23.3 %

3 Tidak pernah

Jumlah 30 100 %

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa kegiatan shalat berjamaah

(shalat Dzuhur) yang dilakukan berjalan efektif serta dengan hasil yang sangat

baik. Karena alternatif jawaban selalu 23 responden (76,7 %), hal ini

Page 46: skripsi kmal refisi fik.docx

menjelaskan mayoritas siswa sangat antusias mengikutinya, adapun yang

menjawab sering sebanyak 7 responden (23,3 %). Bahkan tidak ada satupun

responden yang menjawab kadang-kadang dan tidak pernah (0%). Statistik ini

merepresentasikan bahwa siswa yang berprestasi dalam pelajaran PAI

konsisten menjalankan shalat dan juga sekaligus menjawab perumusan

masalah tentang apakah siswa yang berprestasi dalam pelajaran PAI taat

dalam mengerjakan shalat.

Tabel. 4.3

Instruksi Shalat dari Guru

N0 Alternatif Jawaban F %

1 Selalu 18 60 %

2 Kadang-kadang 12 40 %

3 Tidak pernah - 0 %

Jumlah 30 100 %

Berdasarkan data pada tabel di atas dapat disimpulkan bahwa selain

mengajarkan materi tentang shalat pada pelajaran PAI guru juga berperan

penting dalam rangka mengajak, mengingatkan dan memerintahkan siswa

untuk mengerjakan shalat. Hal ini tercermin dari alternatif jawaban yang

dipilih oleh responden yaitu selalu dan sering sebanyak 18 responden (60 %)

Page 47: skripsi kmal refisi fik.docx

karena pada umumnya anak-anak dalam hal ini para siswa lalai dalam

mengerjakan shalat ketika bermain, sedangkan sisanya 12 responden (40 %)

memilih opsi jawaban kadang-kadang tidak ada responden (0 %) memilih

alternatif jawaban tidak pernah. Tergambar dengan jelas bahwa guru Sdit

Global Insani serius mendidik dan mengawasi muridnya agar selalu

mengerjakan shalat berjamaah di sekolah.

Tabel. 4.4

Instruksi Shalat dari Orang Tua

N0 Alternatif Jawaban F %

1 Selalu 28 93,4 %

2 Kadang-kadang 2 6.6 %

3 Tidak pernah 0 0 %

Jumlah 30 100 %

Dari tabel di atas bisa disimpulkan bahwa kerja keras guru dalam

menanamkan kebiasaan shalat sejak usia dini kepada siswa didukung secara

maksimal oleh orang tua. Dari tabel yang tersaji didapati kenyataan bahwa 28

responden (93.4 %) yang memilih alternatif jawaban selalu, ini berarti bahwa

perhatian orang tua terhadap shalat anaknya sangat bagus. Sisanya sebanyak 2

responden (6.6 %) menjawab kadang-kadang 1 responden (5 %) Bahkan tidak ada

satupun responden yang menjawab tidak pernah (0%). Dengan gambaran data

tersebut dapat disimpulkan bahwa para orang tua siswa berhasil dalam mendidik

anaknya terutama masalah shalat.

Tabel. 4.5

Page 48: skripsi kmal refisi fik.docx

Pada saat pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI),

apakah murid memperhatikan penjelasan guru

N0 Alternatif Jawaban F %

1 Selalu 18 60 %

2 Kadang-kadang 12 40 %

3 Tidak pernah - 0 %

Jumlah 30 100 %

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa tingkat konsentrasi

(concentration level) siswa terhadap pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)

memang cukup baik. Ini dapat dilihat d a r i alternatif selalu hingga 18

responden (60 %), menurut responden ketika mendengarkan penjelasan dari

guru ada motivasi yang tinggi bagi mereka dalam mengamalkannya. Sedangkan

alternatif jawaban kadang-kadang sebanyak 12 responden (40%). Setelah

dikonfirmasi hal ini disebabkan oleh metode penyampaian dan penampilan

guru yang menarik serta teladan yang baik sehingga dengan suka rela mereka

mematuhinya.

B. Pengelolaan dan Analisis Data

Page 49: skripsi kmal refisi fik.docx

Untuk mengetahui korelasi antara pengaruh metode pembelajaran

PAI dengan pengamalan ibadah shalat siswa di Sdit Global Insani Kota

Bekasi, maka akan dikemukakan dua variabel, pertama variabel X yang

diambil dari pengaruh metode pmbelajaran PAI dan variabel Y diambil

dari pengamalan ibadah shalat siswa yang jumlahnya 30 siswa, lebih

jelasnya dapat dilihat pada perhitungan korelasi seperti yang terdapat pada

tabel dibawah ini.

Tabel 4.6

Perhitungan Korelasi Pengaruh Metode Demostrasi pada mata pelajaran

PAI terhadap pengamalan ibadah shalat siswa

NOX Y X2 Y2 X.Y

1 2 3 4 5

1 28 27 784 729 756

2 27 27 729 729 729

3 27 26 729 676 702

4 28 25 784 625 756

5 27 27 729 729 729

6 28 26 784 676 728

7 26 25 676 625 650

8 27 26 729 676 702

9 27 27 729 729 729

10 26 27 676 729 702

11 29 25 841 625 725

12 28 25 784 625 756

13 28 27 784 729 756

Page 50: skripsi kmal refisi fik.docx

14 27 27 729 729 729

15 27 26 729 676 702

16 26 27 676 729 702

17 28 27 784 729 756

18 28 26 784 676 728

19 27 27 729 729 729

20 26 26 676 676 676

21 28 27 784 729 756

22 27 26 729 676 702

23 27 26 729 676 702

24 26 27 676 729 702

25 29 27 841 729 783

26 28 27 784 729 756

27 27 26 729 676 702

28 28 25 784 625 700

29 29 26 841 676 754

30 27 25 729 625 675

JMLH

821 788 22491 20716 21674

Untuk mengetahui korelasi antara pengaruh metode pembelajaran

PAI dengan pengamala ibadah shalat siswa digunakan rumus korelasi

Product Moment sebagai berikut :

r = n∑XY – (∑X) . (∑Y)

Page 51: skripsi kmal refisi fik.docx

{n . ∑X2 – (∑X)2 } . {n . ∑Y2 – (∑Y)2 }

= 30 . 21674 – (821) . (788)

{30 . 21674 – (821)2 } . {30 . 20716 - (788)2 }

= 650220 - 646948

674730 – 674041 . 621480 - 620944

= 3272

689 - 536

= 3272

369304

= 3272

607.70

= 0, 53

DF = N – nr

= 30 – 2

= 28

t = r n – 2

1 – r2

Page 52: skripsi kmal refisi fik.docx

= 0,53 30 – 2

1 – ( 0,53 )2

= 0, 53 28

1 – 0,2809

= 0,53 . 5.29

2,8037

= 280,37

1,67

= 1,67

KD = r x y2 X 100%

= 0,532 X 100%

= 0,2809 X 100%

= 28,09%

1. Aalisa dan Interprestasi Data Dengan Menggunakan Rumus Korelasi

Product Moment

Page 53: skripsi kmal refisi fik.docx

Berdasarkan jawaban angket, penulis kemudian melakukan

penghitungan untuk mengetahui skor yang diperoleh dari setiap siswa.

Dan hasil perhitungan tersebut dapat dilihat pada table dibawah ini:

a. Pengaruh metode pembelajaran (PAI)

Tabel 4.7

Pengaruh metode pembelajaran (PAI) (Variabel X)

NO SKOR NO SKOR

1 26 16 26

2 25 17 28

3 24 18 28

4 26 19 25

5 27 20 26

6 25 21 26

7 26 22 24

8 27 23 26

9 27 24 26

10 26 25 21

11 21 26 28

12 28 27 27

13 26 28 28

14 27 29 29

15 25 30 27

Page 54: skripsi kmal refisi fik.docx

b. Pengamalan ibadah shalat siswa

Data mengenai peningkatan akhlak siswa diperoleh berdasarkan

jawaban anget, dan dapat dilihat dari table berikut:

Tabel 4.8

Pengamalan ibadah shalat siswa (Variabel Y)

NO SKOR NO SKOR

1 24 16 22

2 25 17 27

3 23 18 26

4 24 19 24

5 26 20 18

6 23 21 21

7 24 22 26

8 24 23 25

9 24 24 24

10 25 25 21

11 24 26 27

12 24 27 26

13 22 28 24

Page 55: skripsi kmal refisi fik.docx

14 27 29 26

15 26 30 23

Tabel 4.9

Perhitungan untuk memperoleh angka indeks korelasi antara Variabel X

dan Variabel Y

NOX Y X2 Y2 X.Y

1 2 3 4 5

1 28 27 784 729 756

2 27 27 729 729 729

3 27 26 729 676 702

4 28 25 784 625 756

5 27 27 729 729 729

6 28 26 784 676 728

7 26 25 676 625 650

8 27 26 729 676 702

9 27 27 729 729 729

10 26 27 676 729 702

11 29 25 841 625 725

12 28 25 784 625 756

13 28 27 784 729 756

14 27 27 729 729 729

15 27 26 729 676 702

16 26 27 676 729 702

Page 56: skripsi kmal refisi fik.docx

17 28 27 784 729 756

18 28 26 784 676 728

19 27 27 729 729 729

20 26 26 676 676 676

21 28 27 784 729 756

22 27 26 729 676 702

23 27 26 729 676 702

24 26 27 676 729 702

25 29 27 841 729 783

26 28 27 784 729 756

27 27 26 729 676 702

28 28 25 784 625 700

29 29 26 841 676 754

30 27 25 729 625 675

JMLH

821 788 22491 20716 21674

Selanjutnya rumus analisis product moment digunakan untuk

melihat pengaruh antara variabel X dan variabel Y :

Produc Moment

rxy = n∑XY – (∑X) . (∑Y)

{n . ∑X2 – (∑X)2 } . {n . ∑Y2 – (∑Y)2 }

Page 57: skripsi kmal refisi fik.docx

= 30 . 21674 – (821) . (788)

{30 . 21674 – (821)2 } . {30 . 20716 - (788)2 }

= 650220 - 646948

674730 – 674041 . 621480 - 620944

= 3272

689 - 536

= 3272

369304

= 3272

607.70

= 0, 53

Jadi, koefisien yang diperoleh adalah 0,53

Dari hasil perhitungan diatas, dapat diketahui bahwa angka korelasi

antara variabel X dan variabel Y tidak bersifat negatif, yang berarti

bahwa diantara kedua variabel tersebut terdapat korelasi yang fositif.

Dengan memperhatikan besarnya rxy (0,53) yang berletak diantara

0,40 – 0,70, yang berarti terdapat korelasi positif yang cukup / sedang

antara variabel X dan variabel Y.

Kemudian untuk mengetahui derajat kebebasa atau df (degree of

freedom) yaitu dengan menggunakan rumus :

Page 58: skripsi kmal refisi fik.docx

DF = N – nr

= 30 – 2

= 28

Selanjutnya, untuk mengetahui apakah hipotesis penelitian ini terdapat

korelasi yang signifikan atau tidak maka perlu dibuktikan dengan

menguji hipotesis tersebut, yaitu sebagai berikut :

t = r n – 2

1 – r2

= 0,53 30 – 2

1 – ( 0,53 )2

= 0, 53 28

1 – 0,2809

= 0,53 . 5.29

2,8037

= 280,37

1,67

Page 59: skripsi kmal refisi fik.docx

= 1,67

Dan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi yang diberikan variabel

X terhadap variabel Y, maka harus diketahui terdahulu suatu koefisien

yang disebut dengan coefficient of determination (korelasi penentu)

dengan rumus sebagai berikut :

KD = r x y2 X 100%

= 0,532 X 100%

= 0,2809 X 100%

= 28,09%

Dari hasil perhitungan diatas, maka dapat diketahui besarnya kontribusi

variabel X (Pengaruh Bimbinga Guru Pendidikan Agama Islam (PAI))

terhadap variabel Y (Peningkatan Akhlak Siswa), yaitu sebesar 28,09%.

Page 60: skripsi kmal refisi fik.docx

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Setelah melalui berbagai proses penelitian, dari mulai penyebaran

angket (Qoesioner), penganalisaan data, dan sebagainya yang berkaitan dengan

dengan penelitian tentang “Pengaruh Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran

(PAI) Terhadap Pengamalan Ibadah Shalat Siswa SDN Babelan Kota 07 (Desa

Babelan Kota Kecamatan Babelan Kabupaten Bekasi)” serta dengan

memperhatikan keseluruhan penjelasan dari bab-bab sebelumnya, penulis

mengemukakan beberapa kesimpulan antara lain :

1. Dari hasil perhitungan mengenai kontribusi variabel X terhadap variabel

Y, yang diketahui bahwa terdapat kontribusi antara variabel X (Pengaruh

Metode Pembelajaran (PAI)) terhadap variabel Y (Pengamalan Ibadah

Shalat Siswa) yaitu sebesar 28,09%.

2. Pelaksanaan bimbingan guru pendidikan agama islam (PAI) di Sdit Global

Insani Kota Harapan Indah Bekasi, cukup berjalan optimal karena dapat

mempengaruhi pengamalan ibadah shalat siswa sebesar 28,09%.

3. Bimbingan guru pendidikan agama islam (PAI) di Sdit Global Insani Kota

Harapan Indah Bekasi, terbilang cukup dengan nilai rata-rata dari 30

sampel sebesar 28,30.

4. Terdapat korelasi yang signifikan antara pengaruh metode pembelajaran

(PAI) terhadap pengamalan ibadah shalat siswa, yaitu dengan taraf

Page 61: skripsi kmal refisi fik.docx

signifikan sebesar 0,53, dan hal tersebut termasuk dalam signifikasi yang

tergolong sedang / cukup.

B. Saran

Dari kesimpulan diatas, Untuk dapat meningkatkan keberhasilan

program pengembangan dan peningkatan kesadaran dan ketaatan

pengamalan ibadah Shalat dan prestasi pada mata pelajaran PAI di Sdit

Global Insani, dengan ini penulis mempunyai beberapa saran sebagai

berikut :

1. Kita semua mengetahui bahwa setiap anak didik mempunyai watak,

tabi’at dan potensi yang berbeda-beda. Oleh karena itu, maka

hendaknya para guru dapat mengenali hal tersebut pada setiap anak

didiknya agar lebih mudah dalam peningkatan dan pengembangan

pemahaman dalam pengamalan ibadah shalat siswa.

2. Bukan hanya para siswa yang ditingkatkan pemahamannya dalam hal

pengamalan ibadah shalat. Akan tetapi, guru pun harus senantiasa

berusaha meningkatkan pemahamannya. Dengan demikian tujuan Sdit

Global Insani untuk memberikan pemahaman terhadap urgensi shalat

dapat lebih optimal dan sukses.

3. Hendaknya pihak sekolah lebih proaktif dalam mendukung kegiatan-

kegiatan yang dilakukan oleh guru PAI sehingga tercipta kerja sama

yang terintegrasi dari semua pihak.

4. Para orang tua pun sudah seharusnya ikut berperan aktif dalam dalam

membantu mengawasi dan membimbing ibadah shalat anaknya di

rumah. Karena bagaimanapun usaha guru di sekolah akan kurang

Page 62: skripsi kmal refisi fik.docx

berhasil dengan baik jika tidak didukung oleh orang tua di rumah, sebab

waktu anak-anak di rumah jauh lebih panjang daripada di sekolah. Jika

hal ini benar-benar diperhatikan, maka penulis sangat yakin pemahaman

dan pengamalan ibadah shalat siswa di Sdit Global Insani dapat lebih

baik lagi.