skripsi keperawatan

115
SKRIPSI KEPUASAN PASIEN BERDASARKAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KEPERAWATAN DI RUANG LONTARA II RSUP DR WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR. Diajukan Sebagai Syarat Menyelesaikan Pendidikan S1 Keperawatan pada Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin OLEH: INE MEKA SILMETI RENELDIS C 121 08 579 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2010

Transcript of skripsi keperawatan

Page 1: skripsi keperawatan

SKRIPSI

KEPUASAN PASIEN BERDASARKAN KOMUNIKASITERAPEUTIK PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANANKEPERAWATAN DI RUANG LONTARA II RSUP DR WAHIDINSUDIROHUSODO MAKASSAR.

Diajukan Sebagai Syarat Menyelesaikan Pendidikan S1 Keperawatan padaProgram Studi Ilmu Keperawata Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin

OLEH:

INE MEKA SILMETI RENELDISC 121 08 579

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANFAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS HASANUDDINMAKASSAR2010

Page 2: skripsi keperawatan

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

SKRIPSI

“Gambaran Kepuasan Pasien Berdasarkan Komunikasi TerapeutikPerawat Dalam Memberikan Pelayanan Keperawatan di Ruang LontaraII RSUP DR Wahidin Sudirohusodo Makassar”

Skripsi ini disetujui untuk diajukan pada seminar hasil.penelitian..

Pembimbing I

(Ariyanti Saleh, S.Kp. M.Kes.)

Pembimbing II

(Arnis, S.Kep, Ns.)

Mengetahui,

Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan

Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin

Makassar

DR. dr. Ilhamjaya Patellongi, M.Kes.NIP. 131 857 666

Page 3: skripsi keperawatan

iii

HALAMAN PENGESAHAN

SKRIPSI

“Gambaran Kepuasan Pasien Berdasarkan Komunikasi TerapeutikPerawat Dalam Memberikan Pelayanan Keperawatan di Ruang LontaraII RSUP DR Wahidin Sudirohusodo Makassar”

Yang disusun dan diajukan oleh :

Nama : Ine Meka Silmeti ReneldisN

I

M

: C 121 08 579

Telah dipertahankan di depan panitia ujian skripsi pada :

Hari/

Tanggal

Tempat

: Kamis, 21 Januari 2010

: Lantai 4 PSIK FK-UH

Dinyatakan telah memenuhi syarat

Tim Penguji

Ketua

Sekretaris

Penguji I

Penguji II :

Ariyanti Saleh, S.Kp. M.Kes.

: Arnis Puspita R , S.Kep, Ns.

: Elly L. Sjattar, S.Kp., M.Kes

: Andri

Page 4: skripsi keperawatan

ani, S.Kep, Ns., M.Ke

s.

Mengetahui,

(………….……)

(……………….)

(…………….…)

(…………….…)

A.n. DekanPembantu Dekan Bidang AkademikFK- Universitas Hasanuddin

Ketua Program Studi Ilmu KeperawatanFakultas Kedokteran Univesitas Hasanuddin

Prof. Dr. dr. Suryani As’ad, M. Sc, Sp. GKNIP. 19600504 198601 2002

DR.dr. Ilhamjaya Patellongi,M.Kes.NIP. 19580128 198903 1002

Page 5: skripsi keperawatan

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah

memberikan rahmat, berikat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penelitian ini dengan judul “Gambaran Kepuasan Pasien Berdasarkan Komunikasi

Terapeutik Perawat Dalam Memberikan Pelayanan Keperawatan di Ruang Lontara II

RSUP DR Wahidin Sudirohusodo Makassar”.

Dalam menyelesaikan penelitian ini, penulis menyadari bahwa itu tak lepas

dari bantuan berbagai pihak, baik secara moril maupun secara materil. Pada

kesempatan ini perkenankanlah penulis menyampaikan rasa terimah kasih kepada:

1. Bpk. Prof. dr. Irawan Yusuf, Ph.D selaku dekan Fakultas Kedokteran Universitas

Hasanuddin.

2. Ibu Prof. DR. Dr. Suryani As’ad, M.Sc, Sp.GK selaku pembantu dekan bidang

akademik FKUH.

3. Bpk. DR. dr. Ilhamjaya Patellongi, M.Kes.. selaku Ketua Program Studi Ilmu

Keperawatan FK Unhas..

4. Ibu Ariyanti Saleh, S.Kp. M.Kes. dan ibu Arnis Puspita R , S.Kep, Ns. selaku

pembimbing I dan II yang telah banyak membimbing peneliti dalam

menyelesaikan penelitian ini.

5. Ibu Elly L. Sjattar, S.Kp., M.Kes dan ibu Andriani, S.Kep, Ns, M.Kes. selaku

penguji I dan II, yang telah memberikan arahan dan masukan yang bersifat

membangun untuk penyempurnaan penulisan.

6. Dosen dan Staf Program Studi Ilmu Keperawatan Unhas yang telah membantu

penulis dalam menyelesaian pendidikan di Program Studi Ilmu Keperawatan.

Page 6: skripsi keperawatan

v

7. Direktur RSUP DR. Wahidin Sudirohusodo Makassar yang telah memberikan ijin

untuk melakukan penelitian.

8. Suami dan Anak-anakku yang tercinta, Primus dan Fandi yang telah memberikan

dukungan moril dan materil yang terus menerus pada penulis.

9. Kedua orang tuaku dan saudara-saudaraku yang telah memberikan doa dan

dukungan kepada penulis selama mengikuti pendidikan.

10. Rekan-rekan ners B angkatan 2008 khususnya Nunung dan Anita yang telah

banyak memberi bantuan dan dukungan dalam penyusunan skripsi ini.

Penyusun menyadari bahwa penelitian ini jauh dari sempurna, untuk itu

kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penyusun harapkan dari pembaca

yang budiman untuk penyempurnaan penulisan selanjutnya. Di samping itu penyusun

juga berharap semoga penelitian ini bermanfaat bagi peneliti dan bagi nusa dan

bangsa. Dan semoga amal baik semua pihak yang telah membantu penulis mendapat

balasan yang setimpal. Amin, Tuhan memberkati.

Makassar, 21 Januari 2010

Penulis

Page 7: skripsi keperawatan

vi

ABSTRAK

Ine Meka Silmeti Reneldis, “Gambaran Kepuasan Pasien Berdasarkan Komunikasi TerapeutikPerawat Dalam Memberikan Pelayanan Keperawatan di Ruang Lontara II RSUP DR WahidinSudirohusodo Makassar” dibimbing oleh Ariyanti Saleh dan Arnis Puspita R (x + 41 halaman + 2tabel + 5 lampiran)Komunikasi merupakan proses yang sangat khusus dan berarti dalam hubungan antar manusia.Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang direncanakan secara sadar, bertujuan dan kegiatannyadipusatkan untuk kesembuhan pasien. Komunikasi menjadi tidak efektif karena kesalahan dalammenafsirkan pesan yang diterimanya. Jika kesalahan penerimaaan pesan terus-menerus berlanjut dapatberakibat pada ketidak puasan baik dari pasien maupun tenaga kesehatan itu sendiri. Penelitian inibertujuan untuk mengetahui gambaran kepuasan pasien berdasarkan komunikasi terapeutik perawatdalam memberikan pelayanan keperawatan di Ruang Lontara II RSUP DR Wahidin SudirohusodoMakassar.Desain penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan caramemberikan kuesioner untuk mengetahui gambaran tentang kepuasan pasien berdasarkan komunikasiterapeutik perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan di Ruang Lontara II RSUP DR WahidinSudirohusodo Makassar.. Penelitian dilakukan selama 4 minggu selama bulan November sampaiDesember 2009. Jumlah responden dalam penelitan ini adalah 50 responden.Hasil dari penelitian ini didapatkan tingkat kepuasan pasien terhadap komunikasi terapeutikperawat dalam memberikan pelayanan keperawatan di Ruang Lontara II RSUP DR WahidinSudirohusodo Makassar menunjukkan bahwa sebagian besar responden telah puas dengan komunikasiterapeutik perawat (66%). Tingkat kepuasan responden yang bekerja sebanyak 56,0% dan tidakbekerja sebanyak 76,0%. Tingkat kepuasan yang pendidikannya Perguruan Tinggi 38,9%, sedangkantingkat kepuasan responden yang pendidikannya SMP sebanyak 100%. Sehingga penelitimenyimpulkan bahwa sebagian besar pasien yang dirawat di Ruang Lontara II RSUP DR WahidinSudirohusodo Makassar, merasa puas dengan komunikasi terapeutik perawat dalam memberikanpelayanan keperawatan.Saran dari hasil penelitian ini diharapkan kepada perawat pelaksana untuk memperhatikankomunikasi terapeutik dalam melakukan interaksi dengan pasien untuk meningkatkan kepuasan pasien,kepada pihak rumah sakit untuk terus memberikan pendidikan dan pelatihan kepada perawat terkaitpenerapan komunikasi terapeutik di tiap pelayanan keperawatan, dan bagi peneliti selanjutnya perlumelakukan penelitian dengan menggunakan metode yang lain dan memiliki sampel yang lebih banyakdan lebih luas sehingga validitas dapat dijamin.Kata KunciKepustakaan

: Kepuasan Pasien, Komunikasi Terapeutik, Pelayanan Keperawatan.: 16 (2001 – 2009)

Page 8: skripsi keperawatan

vii

DAFTAR ISI

Halaman Judul………......................................................................................

Halaman Persetujuan ......................................................................................

Lembar Pengesahan …………. ......................................................................

Kata Pengantar …………. ...............................................................................

i

ii

iii

iv

Abstrak ………….

.......................................

.......................................

........

vi

Daftar Isi …………. ......................................................................................

Daftar Tabel …………. ..................................................................................

Daftar Lampiran ………….............................................................................

vii

ix

x

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .........................................................

B. Rumusan Masalah ...................................................................

C. Tujuan Penelitian …………………………………………….

D. Manfaat Penelitian ..................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tentang Komunikasi Terapeutik. .................

B. Tinjauan Umum Tentang Kepuasan Pasien ............................

BAB III KERANGKA KERJA PENELITIAN

A. Kerangka Konsep.....................................................................

BAB IV METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian ..............................................................

B. Tempat dan Waktu Penelitian.................................................

Page 9: skripsi keperawatan

.

C. Populasi dan Sampel ................................................................1

4

4

4

5

21

25

26

26

26

Page 10: skripsi keperawatan

viii

D. Alur Penelitian. ........................................................................

E. Variabel Penelitian...................................................................

F. Pengolahan dan Analisa Data .................................................

G. Etika Penelitian.............. ..........................................................

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil ......................................................................................

B. Pembahasan...............................................................................

C. Keterbatasan Penelitian .............................................................

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan .............................................................................

B. Saran ......................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

Lampiran

27

28

28

29

30

33

38

40

40

Page 11: skripsi keperawatan

ix

DAFTAR TABEL

Hal.

Tabel 1

: Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik Demografi Pasien

di Ruang Lontara II RSUP DR Wahidin Sudirohusodo Makassar

Tahun 2009 ...................................................................... 31

Tabel 2

: Distribusi Responden Berdasarkan Kepuasan Pasien tentang

komunikasi Terapeutik Perawat Dalam Memberikan Pelayanan

Keperawatan Di Ruang Lontara II RSUP DR Wahidin Sudirohusodo

Makassar tahun 2009.......................................................... 32

Tabel 3

: Distribusi Responden tentang kepuasan pasien berdasarkan

komunikasi terapeutik perawat dalam memberikan pelayanan

keperawatan di Ruang Lontara II RSUP DR Wahidin Sudirohusodo

Makassar menurut karakteristik demografi ....................... 33

Page 12: skripsi keperawatan

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

Lampiran 2

Lampiran 3

Lampiran 4

Lampiran 5

Lampi

ran 6

Lampiran 7

Lampiran 8

Page 13: skripsi keperawatan

: Lembaran Surat Permohonan Pengambilan Data Sekunder.

: Lembaran Surat

Ijin Meneliti.

: Lembaran Surat Keterangan Selesai meneliti.

: Lembar Kuisioner.

: Lembar Permohonan Menjadi Responden.

: Lembar Persetujuan Menjadi Responden.

: Lembar Master Tabel

: Lembar Hasil Uji Statistik Dengan Program SPSS

Page 14: skripsi keperawatan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Komunikasi merupakan proses yang sangat khusus dan berarti dalam

hubungan antar manusia. Pada profesi keperawatan komunikasi menjadi lebih

bermakna karena merupakan metode utama dalam mengimplementasikan proses

keperawatan. Pengalaman ilmu untuk menolong sesama memerlukan kemampuan

khusus dan kepedulian yang besar. Untuk itu, perawat memerlukan kemampuan

khusus dan kepedulian besar yang mencakup keterampilan intelektual, teknikal,

dan interpesonal yang tercermin dalam perilaku caring atau kasih sayang dalam

berkomunikasi dengan orang lain (Wahyudi, 2009).

Perawat yang memiliki keterampilan berkomunikasi secara terapeutik

tidak saja akan mudah menjalin hubungan rasa percaya dengan klien, mencegah

terjadinya masalah ilegal, memberikan kepuasan profesional dalam pelayanan

keperawatan dan meningkatkan citra profesi keperawatan serta citra rumah sakit,

tetapi yang paling penting adalah mengamalkan ilmunya untuk memberikan

pertolongan terhadap sesama manusia (Damaiyanti, 2008).

Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang direncanakan secara

sadar, bertujuan dan kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan pasien

(Indrawati, 2003 dalam Wahyudi, 2009). Komunikasi terapeutik bukan pekerjaan

yang bisa dikesampingkan, namun harus direncanakan, disengaja, dan merupakan

tindakan professional (Arwani, 2003 dalam Wahyudi, 2009).

Page 15: skripsi keperawatan

2

Komunikasi menjadi tidak efektif karena kesalahan dalam menafsirkan

pesan yang diterimanya. Hal ini disebabkan karena setiap manusia mempunyai

keterbatasan dalam menelaah informasi yang disampaikan. Hal ini juga sering

terjadi pada institusi pelayanan kesehatan, misalnya pasien sering komplain

karena tanaga kesehatan tidak mengerti maksud pesan yang disampaikan pasien,

sehingga pasien tersebut menjadi marah dan tidak datang lagi mengunjungi

pelayanan kesehatan tersebut (Wahyudi, 2009).

Jika kesalahan penerimaaan pesan terus-menerus berlanjut dapat

berakibat pada ketidak puasan baik dari pasien maupun tenaga kesehatan itu

sendiri. Kondisi ketidakpuasan tersebut akan berdampak pada rendahnya mutu

pelayanan yang diberikan, dan pindahnya pasien kepada institusi pelayanan

kesehatan lainnya yang dapat memberikan kepuasan.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Chriswardani (2006) yang dimuat

dalam jurnal pelayanan kesehatan tentang indikator kepuasan pasien yang

menjalani perawatan pada tiga rumah sakit di Jawa Tengah menyimpulkan bahwa

komunikasi dalam pemberian pelayanan turut menentukan tingkat kepuasan

pasien.

Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Dhama Yanfi (2009) di

RSUD Wonogiri terhadap 50 responden mengatakan 8 dari 13 perawat tidak

melakukan komunikasi terapeutik dengan baik, mereka hanya sekedar merawat

pasien, dan 8 dari 24 pasien mengatakan tidak puas, 5 dari 24 pasien mengatakan

sangat puas dan 16 dari 24 pasien mengatakan puas dengan komunikasi

terapeutik perawat.

Page 16: skripsi keperawatan

3

Dari hasil pengamatan peneliti di Ruang Lontara II RSUP DR Wahidin

Sudirohusodo menunjukkan adanya keluhan-keluhan pasien terhadap pelayanan

yang diberikan yang seharusnya bisa diatasi dengan komunikasi terapeutik

perawat, terutama pasien yang membutuhkan masa perawatan yang lama

menyebabkan keluarga dihantui dengan bermacam-macam stressor yaitu

ketakutan akan kematian, ketidakpastian hasil, dan kekhawatiran akan biaya

perawatan. Ketidakpuasan lain yang dikeluhkan pasien berkaitan dengan

komunikasi antara lain disebabkan kurangnya kesempatan bagi pasien untuk lebih

bebas bertanya tentang kondisi penyakitnya, keluhan-keluhan kadang tidak

ditanggapi, dan tidak memberikan penjelasan yang tuntas tentang penyakit yang

diderita.

Data dari bagian rekam medik RSUP DR Wahidin Sudirohusodo

Makassar menunjukkan bahwa jumlah pasien yang dirawat di Ruang Lontara II

RSUP DR Wahidin Sudirohusodo pada bulan Agustus 2008 sampai dengan bulan

Juli 2009 sebanyak 2.610 penderita dengan rata-rata penderita setiap bulannya

sebanyak 217 penderita (Rekam Medik RSUP DR Wahidin Sudirohusodo

Makassar, 2009).

Dari uraian di atas, peneliti ingin melakukan penelitian tentang

”Analisis Kepuasan pasien tentang

komunikasi terapeutik perawat dalam

memberikan pelayanan keperawatan di Ruang Lontara II RSUP DR Wahidin

Sudirohusodo Makassar”.

Page 17: skripsi keperawatan

4

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan

permasalahan sebagai berikut: ”bagaimanakah Kepuasan pasien tentang

komunikasi terapeutik perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan di

Ruang Lontara II RSUP DR Wahidin Sudirohusodo Makassar?”

C. Tujuan Penelitian

Diketahuinya gambaran Kepuasan pasien tentang komunikasi

terapeutik perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan di Ruang

Lontara II RSUP DR Wahidin Sudirohusodo Makassar.

D. Manfaat Penelitian

1. Untuk Rumah Sakit

Hasil penelitian sini diharapkan dapat memberikan informasi bagi pelaksana

perawatan dan bidang terkait dalam memberikan pelayanan kesehatan

khususnya tentang pentingnya aspek komunikasi dalam memberikan

pelayanan pada pasien.

2. Untuk Penelitian

Hasil

penelitianini diharapkan

dapat memperkaya

khasanah ilmu

pengetahuan dan merupakan salah satu bahan bacaan dan bahan kajian bagi

peneliti selanjutnya.

3. Untuk Peneliti

Hasil penelitian ini merupakan pengalaman berharga bagi peneliti dalam

Page 18: skripsi keperawatan

mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh, serta memperluas wawasan.

Page 19: skripsi keperawatan

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tentang Komunikasi Terapeutik

1. Pengertian komunikasi terapeutik

Terapeutik merupakan kata sifat yang dihubungkan dengan seni dari

penyembuhan (Hornby dalam Nurjannah, 2005). Maka di sini diartikan

bahwa terapeutik adalah segala sesuatu yang memfasilitasi proses

penyembuhan. Sehingga komunikasi terapeutik itu sendiri adalah komunikasi

yang direncanakan dan dilakukan untuk membantu penyembuhan/ pemulihan

pasien. Komunikasi terapeutik merupakan komunikasi profesional bagi

perawat.

2. Tujuan komunikasi terapeutik

Dengan memiliki keterampilan berkomunikasi terapeutik, perawat

akan lebih mudah menjalin hubungan saling percaya dengan klien, sehingga

akan lebih efektif dalam mencapai tujuan asuhan keperawatan yang telah

diterapkan, memberikan kepuasan profesional dalam pelayanan keperawatan

dan akan meningkatkan profesi (Damaiyanti, 2008).

Tujuan komunikasi terapeutik (Purwanto, 1994 seperti dukutip dalam

Damaiyanti, 2008) adalah:

a. Membantu pasien untuk memperjelas dan mengurangi beban perasaan dan

pikiran serta dapat mengambil tindakan untuk mengubah situasi yang ada

bila pasien percaya pada hal yang diperlukan.

Page 20: skripsi keperawatan

6

b. Mengurangi keraguan, membantu dalam hal mengambil tindakan yang

efektif dan mempertahankan kekuatan egonya.

c. Memengaruhi orang lain, lingkungan fisik, dan dirinya sendiri.

3. Manfaat komunikasi terapeutik

Manfaat komunikasi terapeutik. (Christina, 2003) adalah:

a. Mendorong dan menganjurkan kerja sama antara perawat dengan pasien

melalui hubungan perawat-pasien.

b. Mengidentifikasi, mengungkapkan perasaan, mengkaji masalah, dan

mengevaluasi tindakan yang dilakukan oleh perawat.

4. Syarat-syarat komunikasi terapeutik

Syarat komunikasi terapeutik efektif (Suryani, 2005) adalah:

a. Semua komunikasi harus ditujukan untuk menjaga harga diri pemberi

maupun penerima pesan

b. Komunikasi yang menciptakan saling pengertian harus dilakukan terlebih

dahulu sebelum memberikan sarana, informasi maupun masukan.

Persyaratan-persyaratan untuk komunikasi terapeutik ini dibutuhkan

untuk membentuk hubungan perawat-pasien sehingga pasien memungkinkan

untuk mengimplementasikan proses keperawatan.

5. Prinsip-prinsip komunikasi terapeutik

Prinsip-prinsip komunikasi terapeutik:

a. Perawat harus mengenal dirinya sendiri yang berarti menghayati,

memahami dirinya sendiri serta nilai yang dianut.

Page 21: skripsi keperawatan

7

b. Komunikasi harus ditandai dengan sikap saling menrima, saling percaya

dan saling menghargai.

c. Perawat harus menyadari pentingnya kebutuhan pasien baik fisik maupun

mental.

d. Perawat harus menciptakan suasana yang memungkinkan pasien bebas

berkembang tanpa rasa takut.

e. Perawat harus dapat menciptakan suasan yang memungkinkan pasien

memiliki motivasi untuk mengubah dirinya baik sikap, tingkah lakunya

sehingga tumbuh makin matang dan dapat memecahkan masalah –

masalah yang dihadapi.

f. Perawat harus mampu menguasai perasaan sendiri secara bertahap untuk

mengetahui dan mengatasi perasaan gembira, sedih, marah, keberhasilan,

amupun frustasi.

g. Mampu menentukan batas waktu yang sesuai dan dapat mempertahankan

konsistensinya.

h. Memahami betul arti empati sebagai tindakan yang terapeutik dan

sebaliknya simpati bukan tindakan yang terapeutik.

i. Kejujuran dan komunikasi terbuka merupakan dasar dari hubungan

terapeutik.

j. Mampu berperan sebagai role model agar dapat menunjukkan dan

meyakinkan orang lain tentang kesehatan, oleh karena itu perawat perlu

mempertahankan suatu keadaan sehat fisik mental, spiritual, dan gaya

hidup.

Page 22: skripsi keperawatan

8

k. Disarankan untuk mengekspresikan perasaan bila dianggap mengganggu.

l. Altruisme untuk mendapatkan kepuasan dengan menolong orang lain

secara manusiawi.

m. Berpegang pada etika dengan cara berusaha sedapat mungkin mengambil

keputusan berdasarkan prinsip kesejahteraan manusia.

n. Bertanggung jawab dalam dua dimensi yaitu tanggung jawab terhadap diri

sendiri atas tindakan yang dilakukan dan tanggung jawab terhadap orang

lain.

6. Sikap komunikasi terapeutik

Terdapat 5 sikap atau cara untuk menghadirkan diri secara fisik yang

dapat memfasilitasi komunikasi terapeutik, yaitu:

a. Berhadapan; arti dari posisi ini adalah saya siap untuk anda.

b. Mempertahankan kontak mata; kontak mata pada level yang sama berarti

menghargai pasien dan menyatakan keinginan untuk tetap berkomunikasi.

c. Membungkuk kearah pasien; posisi ini menunjukkan keinginan untuk

menyatakan atau mendengarkan sesuatu.

d. Memperlihatkan sikap terbuka; tidak melipat kaki atau tangan

menunjukkan keterbukaan untuk berkomunikasi dan siap membantu.

e. Tetap rileks; tetap dapat mengendalikan keseimbangan antara ketegangan

dan relaksasi dalam memberikan respons kepada pasien, meskipun dalam

situasi yang kurang menyenangkan.

Page 23: skripsi keperawatan

9

7. Teknik-teknik komunikasi terapeutik

Beberapa teknik komunikasi terapeutik menurut Stuart dan Sundeen

(1998) seperti dikutip dalam Purba (2007) antara lain:

a. Mendengarkan dengan penuh perhatian

Dalam

hal ini perawat berusaha mengertiklien dengan cara

mendengarkan apa yang disampaikan klien. Satu-satunya orang yang

dapat menceriterakan kepada perawat tentang perasaan, pikiran dan

persepsi klien adalah klien sendiri.

Sikap yang dibutuhkan untuk menjadi pendengar yang baik adalah:

pandangan saat berbicara, tidak menyilangkan kaki dan tangan, hindari

tindakan yang tidak perlu, anggukan kepala jika klien membicarakan hal-

hal yang penting atau memerlukan umpan balik, condongkan tubuh

kearah lawan bicara.

b. menunjukkan penerimaan

Menerima tidak berarti menyetujui. Menerima berarti bersedia untuk

mendengarkan oang lain tanpa menunjukkan

keraguan atau

ketidaksetujuan. Perawat harus waspada terhadap ekspresi wajah dan

gerakan tubuh yang menyatakan tidak setuju, seperti mengerutkan kening

atau menggeleng yang menyatakan tidak percaya.

c. Menanyakan pertanyaan yang berkaitan

Tujuan perawat bertanya adalah untuk mendapatkan informasi yang

spesifik mengenai apa yang disampaikan oleh klien. Oleh karena itu,

Page 24: skripsi keperawatan

10

pertanyaan sebaiknya dikaitkan dengan topik yang dibicarakan dan

gunakan kata-kata yang sesuai dengan konteks sosial budaya klien.

d. Pertanyaan terbuka (Open-Ended Question)

Pertanyaan yang tidak memerlukan jawaban ”ya” dan ”mungkin”, tetapi

pertanyaan memerlukan jawaban yang luas, sehingga klien dapat

mengemukakan masalahnya dengan kata-kata sendiri, atau dapat

memberikan informasi yang diperlukan.

e. Mengulang ucapan pasien dengan menggunakan kata-kata sendiri

Melalui pengulangan kembali kata-kata klien, perawat memberikan

umpan balik bahwa ia mengertipesan klien dan berharap komunikasi

dilanjutkan.

f. Mengklarifikasi

Klarifikasi terjadi saat perawat berusaha menjelaskan dalam kata-kata, ide

atau pikiran yang tidak jelas dikatakan oleh klien. Tujuan dari teknik ini

adalah untuk menyamakan pengertian.

g. Memfokuskan

Metode ini bertujuan untuk membatasi bahan pembicaraan sehingga

percakapan menjadi lebih spesifik dan mengerti. Hal yang perlu

diperhatikan dalam menggunakan metode ini adalah usahakan untuk tidak

memutus pembicaraan ketika klienmenyampaikan masalah yang penting

h. Menyatakan hasil observasi

Perawat harus memberikan umpan balik kepada klien dengan menyatakan

hasil pengamatannya sehingga klien dapat mengetahui apakah pesannya

Page 25: skripsi keperawatan

11

diterima dengan benar atau tidak. Dalam hal ini perawat menguraikan

kesan yang ditimbulkan oleh isyarat non verbal klien. Teknik ini

seringkali membuat klien berkomunikasi lebih jelas tanpa perawat harus

bertanya, memfokuskan dan mengklarifikasi pesan. Observasi dilakukan

sedemikian rupa sehingga klien tidak menjadi malu atau marah.

i. Menawarkan informasi

Memberikan tambahan informasi merupakan tindakan penyuluhan

kesehatan untuk klien. Perawat tidak dibenarkan memberikan nasihat

kepada klien ketika memberikan informasi, karena tujuan dari tindakan

ini adalah memfasilitasi klien untuk mengambil keputusan. Penahanan

informasi yang dilakukansaat klien membutuhkan akan mengakibatkan

klien menjadi tidak percaya.

j. Diam (memelihara ketenangan)

Diam akan memberikan kesempatan kepada perawat dan klien untuk

mengorganisir pikirannya.

Diam memungkinkan

klien untuk

berkomunikasi dengan dirinya sendiri, mengorganisir pikiran dan

memproses informasi. Diam sangat berguna terutama pada saat klien

harus mengambil keputusan. Diam disisni juga menunjukkan kesediaan

seseorang untuk menanti orang lain agar punya kesempatan berpikir,

meskipun begitu, diam yang tidak tepat dapat menyebabkan orang lain

merasa cemas.

Page 26: skripsi keperawatan

12

k. Meringkas

Meringkas adalah pengulangan ide utama telah dikomunikasikan secara

singkat. Metode ini bermanfaat untuk membantu mengingat topik yang

telah dibahas sebelum meneruskan pembicaraan berikutnya.

l. Memberi penghargaan

Penghargaan jangan sampai jadi beban untuk klien. Dalam arti jangan

sampai klien berusaha keras dan melakukan segalanya demi untuk

mendapatkan pujian atau persetujuan atas perbuatannya. Selain itu teknik

ini tidak pula dimaksudkan untuk menyatakan bahwa yang ini bagus dan

yang sebaliknya buruk.

m. Menawarkan diri

Perawat menyediakandiri tanpa respons bersyarat atau respon yang

diharapkan.

n. Memberi kesempatan pada klien untuk memulai pembicaraan

Memberi kesempatan pada klien untuk berinisiatif dalam memilih topik

pembicaraan. Untuk klien yang merasa ragu-ragu dan tidak pasti tentang

perannya dalam interaksi ini, perawat dapat menstimulusnya untuk

mengambil inisiatifdan merasakan bahwaia diharapkan untuk membuka

pembicaraan.

o. Menganjurkan untuk meneruskan pembicaraan

Teknik ini memberikan kesempatan kepada klien untuk mengarahkan

hampir seluruh pembicaraan. Teknik ini juga mengindikasikan bahwa

Page 27: skripsi keperawatan

13

perawat mengikuti apa yang dibicarakan dan tertarik denga apa yang akan

dibicarakan selanjutnya.

p. Menempatkan kejadian secara berurutan

Mengurutkan kejadian secara teratur akan membantu perawat dan klien

untuk melihatnya dalam suatu perspektif. Kelanjutan dari suatu kejadian

akan menuntun perawat dan klien untuk melihat kejadian berikutnya yang

merupakan akibat dari kejadian sebelumnya dan juga dapat menemukan

pola menemukan pola kesukaran interpersonal.

q. Memberikan kesempatan pada pasien untuk menguraikan persepsinya

Apabila perawat ingin mengerti klien, maka ia harus melihat segala

sesuatunya dari perspektif klien. Klien harus merasa bebas untuk

menguraikan persepsinya kepada perawat. Sementara itu perawat harus

waspada terhadap gejala ansietas yang mungkin muncul.

r. Refleksi

Refleksi ini memberikan kesempatan kepada klien untuk mengemukakan

dan menerima ide dan perasaannya sebagai bagian dari dirinya sendiri.

Dengan demikian perawat mengindikasikan bahwa pendapat klien adalah

berharga dan klien mempunyai hak untuk mengemukakan pendapatnya,

membuat keputusan, dan memikirkan dirinya sendiri.

s. Assertive

Assertive adalh kemampuan dengan secara meyakinkan dan nyaman

mengekspresikan pikiran dan perasaan diri dengan tetap menghargai

orang lain. Kemampuan asertif antara lain: berbicara jelas, mampu

Page 28: skripsi keperawatan

14

menghadapi manipulasi pihak lain tanpa menyakiti hatinya , melindungi

diri dari kritik.

t. Humor

Humor merupakan hal yang penting dalam komunikasi verbal

dikarenakan: tertawa mengurangi ketegangan dan rasa sakit akibat stres,

dan meningkatkan keberhasilan asuhan keperawatan.

8. Hubungan Perawat dan Klien/Helping Relationship

Salah satu karakteristik dasar dari komunikasi yaitu ketika seseorang

melakukan komunikasi terhadap orang lain maka akan tercipta suatu

hubungan diantara keduanya,. Hal inilah yang pada akhirnya membentuk

suatu hubungan ‘helping relationship’. Helping relationship adalah hubungan

yang terjadi diantara dua (atau lebih) individu maupun kelompok yang saling

memberikan dan menerima bantuan atau dukungan untuk memenuhi

kebutuhan dasarnya sepanjang kehidupan. Pada konteks keperawatan

hubungan yang dimaksud adalah hubungan antara perawat dan klien. Ketika

hubungan antara perawat dan klien terjadi, perawat sebagai penolong (helper)

membantu klien sebagai orang yang membutuhkan pertolongan, untuk

mencapai tujuan yaitu terpenuhinya kebutuhan dasar manusia klien(Suryani

2005).

Menurut Roger dalam Stuart G.W (1998) dalam Suryani (2005), ada

beberapa karakteristik seorang helper (perawat) yang dapat memfasilitasi

tumbuhnya hubungan yang terapeutik, yaitu:

Page 29: skripsi keperawatan

15

a. Kejujuran.

Kejujuran sangat penting, karena tanpa adanya kejujuran mustahil

bisa terbina hubungan saling percaya. Seseorang akan menaruh rasa

percaya pada lawan bicara yang terbuka dan mempunyai respons yang

tidak dibuat-buat, sebaliknya ia akan berhati-hati pada lawan bicara yang

terlalu halus sehingga sering menyembunyikan isi hatinya yang sebenarnya

dengan kata-kata atau sikapnya yang tidak jujur (Rahmat, J.,1996 dalam

Suryani,2005).). Sangat penting bagi perawat untuk menjaga kejujuran saat

berkomunikasi dengan klien, karena apabila hal tersebut tidak dilakukan

maka klien akan menarik diri, merasa dibohongi, membenci perawat atau

bisa juga berpura-pura patuh terhadap perawat.

b. Tidak membingungkan dan cukup ekspresi

Dalam berkomunikasi

dengan klien, perawatsebaiknya

menggunakan kata-kata yang mudah dipahami oleh klien dan tidak

menggunakan kalimat yang berbelit-belit. Komunikasi nonverbal perawat

harus cukup ekspresif dan sesuai dengan verbalnya karena ketidaksesuaian

akan menimbulkan kebingungan bagi klien.

c. Bersikap positif

Bersikap positif terhadap apa saja yang dikatakan dan disampaikan

lewat komunikasi nonverbal sangat penting baik dalam membina hubungan

saling percaya maupun dalam membuat rencana tindakan bersama klien.

Bersikap positif ditunjukkan dengan bersikap hangat, penuh perhatian dan

penghargaan terhadap klien. Untuk mencapai kehangatan dan ketulusan

Page 30: skripsi keperawatan

16

dalam hubungan yang terapeutik tidak memerlukan kedekatan yang kuat

atau ikatan tertentu diantara perawat dan klien akan tetapi penciptaan

suasana yang dapat membuat klien merasa aman dan diterima dalam

mengungkapkan perasaan dan pikirannya (Burnard,P dan Morrison P,1991

dalam Suryani,2005).

d. Empati bukan simpati

Sikap empati sangat diperlukan dalam asuhan keperawatan,karena dengan sikap ini perawat akan mampu merasakan dan memikirkanpermasalahan klien seperti yang dirasakan dan dipikirkan klien(Brammer,1993 dalam Suryani,2005). Dengan bersikap empati perawatdapat memberikan alternatif pemecahan masalah karena perawat tidakhanya merasakan permasalahan klien tetapi juga tidak berlarut-larut dalamperasaaan tersebut dan turut berupaya mencari penyelesaian masalah secaraobjektif. menyampaikan perasaannya.

e. Mampu melihat permasalahan dari kacamata klien

Dalam

memberikan

asuhan keperawatan,

perawat harus

berorientasi pada klien (Taylor, Lilis dan Le Mone, 1993 dalam Suryani

2005), oleh karenaya perawat harus mampu untuk melihat permasalahan

yang sedang dihadapi klien dari sudut pandang klien. Untuk mampu

melakukan hal ini perawat harus memahami dan memiliki kemampuan

mendengarkan dengan aktif dan penuh perhatian. Mendengarkan dengan

penuh perhatian berarti mengabsorpsi isi dari komunikasi (kata-kata dan

perasaan) tanpa melakukan seleksi. Pendengar (perawat) tidak sekedar

Page 31: skripsi keperawatan

17

mendengarkan dan menyampaikan respon yang di inginkan oleh pembicara

(klien), tetapi berfokus pada kebutuhan pembicara. Mendengarkan dengan

penuh perhatian menunjukkan sikap caring sehingga memotivasi klien

untuk berbicara atau menyampaikan perasaannya.

f. Menerima klien apa adanya

Seorang helper yang efektif memiliki kemampuan untuk menerima

klien apa adanya. Jika seseorang merasa diterima maka dia akan merasa

aman dalam menjalin hubungan interpersonal (Sullivan, 1971 dalam Antai

Ontong, 1995 dalam Suryani, 2005). Nilai yang diyakini atau diterapkan

oleh perawat terhadap dirinya tidak dapat diterapkan pada klien, apabila hal

ini terjadi maka perawat tidak menunjukkan sikap menerima klien apa

adanya.

g. Sensitif terhadap perasaan klien.

Seorang perawat harus mampu mengenali perasaan klien untuk

dapat menciptakan hubungan terapeutik yang baik dan efektif dengan klien.

Dengan bersikap sensitive terhadap perasaan klien perawat dapat terhindar

dari berkata atau melakukan hal-hal yang menyinggung privasi ataupun

perasaan klien.

h. Tidak mudah terpengaruh oleh masa lalu klien ataupun diri perawat sendiri

Perawat harus mampu memandang dan menghargai klien sebagai

individu yang ada pada saat ini, bukan atas masa lalunya, demikian pula

terhadap dirinya sendiri.

9. Tahap-tahap hubungan terapeutik

Page 32: skripsi keperawatan

18

Dalam mmembina hubungan terapeutik (berinteraksi) perawat

mempunyai 4 tahap yang pada setiap tahapnya mempunyai tugas yang harus

diselesaikan oleh perawat (Stuart dan Sundeen dalam Damaiyanti, 2008).

a. Fase pra-interaksi

Pra interaksi merupakan masa persiapan sebelum berhubungan dan

berkomunikasi dengan pasien. Anda perlu mengevaluasi diri tentang

kemampuan yang anda miliki. Jika merasakan ketidakpastian maka anda

perlu membaca kembali, diskusi dengan teman sekelompok atau diskusi

dengan tutor.

Adapun hal yang perlu dilakukan pada fase ini adalah:

1) Mengumpulkan data tentang pasien

2) Mengeksplorasi perasaan, fantasi, dan ketakutan diri

3) Membuat rencana pertemuan dengan pasien (kegiatan, waktu, tempat)

b. Fase orientasi/ perkenalan

Perkenalan merupakan kegiatan yang dilakukan saat pertama kali

bertemu dengan pasien. Hal-hal yang perlu dilakukan adalah;

1) Memberi salam

2) Memperkenalkan diri perawat

3) Menanyakan nama pasien

4) Menyepakati pertemuan (kontrak)

5) Menghadapi kontrak

6) Memulai percakapan awal

7) Menyepakati masalah pasien

Page 33: skripsi keperawatan

19

8) Mengakhiri perkenalan

Orientasi dilaksanakan pada awal setiap pertemuan kedua dan

seterusnya. Tujuan fase orientasi adalah memvalidasi kekuarangan data,

rencana yang telah dibuat dengan keadaan pasien saat ini dan

mengevaluasi hasil tindakan yang lalu. Umumnya dikaitkan dengan hal

yang telah dilakukan bersama pasien.

Adapun hal-hal yang perlu dilakukan adalah:

1) Memberikan salam dan tersenyum ke arah pasien

2) Melakukan validasi (kognitif, psikomotor, afektif)

3) Menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan

4) Menjelaskan tujuan

5) Menjelaskan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan

6) Menjelaskan kerahasiaan

c. Fase kerja

Fase kerja merupakan inti hubungan perawatan pasien yang terkait

erat dengan pelaksanaan rencana tindakan keperawatan yang akan

dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Tujuan tindakan

keperawatan adalah:

1) Meningkatkan pengertian dan pengenalan pasien akan dirinya,

perilakunya, perasaannya, pikirannya. Tujuan ini sering disebut tujuan

kognitif.

Page 34: skripsi keperawatan

20

2) Mengembangkan, mempertahankan dan meningkatkan kemampuan

pasien secara mandiri menyelesaikan masalah yang dihadapi. Tujuan

ini sering disebut tujuan afektif atau psikomotor.

3) Melaksanakan terapi/ teknikal keperawatan

4) Melaksanakan pendidikan kesehatan

5) Melaksanakan kolaborasi

6) Melaksanakan observasi dan monitoring

d. Fase terminasi

Terminasi merupakan akhir dari setiap pertemuan perawat dan

pasien. Terminasi dibagi dua, yaitu terminasi sementara dan terminasi

akhir.

1) Terminasi sementara

Terminasi sementara adalah akhir dari tiap pertemuan perawat dan

pasien. Pada terminasi sementara, perawat akan bertemu lagi dengan

pasien pada waktu yang telah ditentukan, misalnya satu atau dua jam

pada hari berikutnya.

2) Terminasi akhir

Terminasi akhir terjadi jika pasien akan pulang dari rumah sakit

atau perawat selesai praktik di rumah sakit.

Adapun komponen dari fase terminasi adalah:

1) Menyimpulkan hasil kegiatan; evaluasi proses dan hasil

2) Memberikan reinforcement positif

3) Merencanakan tindak lanjut dengan pasien

Page 35: skripsi keperawatan

21

4) Melakukan kontrak untuk pertemuan selanjutnya (waktu, tempat,

topik)

5) Mengakhiri kegiatan dengan cara yang baik.

B. Tinjauan Umum Tentang Kepuasan Pasien

1. Definisi kepuasan pasien

Pasien baru akan merasa puas apabila kinerja layanan kesehatan yang

diperolehnya sama atau melebihi harapannya dan sebaliknya, ketidakpuasan

atau perasaan kecewa pasien akan muncul apabila kinerja layanan kesehatan

yang diperolehnya itu tidak sesuai dengan harapannya. Berdasarkan apa yang

disebut di atas, pengertian kepuasan pasien dapat dijabarkan sebagai berikut.

Kepuasan pasien adalah suatu tingkat perasaan pasien yang timbul sebagai

akibat dari kinerja layanan kesehatan yang diperolehnya setelah pasien

membandingkannya dengan apa yang diharapkannya. Kepuasan pasien

merupakan nilai subjektif terhadap kualitas pelayanan yang diberikan.

Walaupun subjektif tetap ada dasar objektifnya (Finley, 2001 dalam

Wahyudi, 2009).

2. Tingkat kepuasan pasien

Tingkat kepuasan pasien dapat diukur baik secara kuantitatif maupun

secara kualitatifdan banyak cara mengukur tingkat kepuasan pasien. Berbagai

pengalamamn pengukuran tingkat kepuasan pasien menunjukkan bahwa

upaya untuk mengukur tingkat kepuasan pasien tidak mudah. Karena upaya

untuk memperoleh informasi yang diperlukan untuk mengukur tingkat

kepuasan pasien akan berhadapan dengan suatu kendala kultural, yaitu

Page 36: skripsi keperawatan

22

terdapatnya suatu kecenderungan masyarakat yang enggan atau tidak mau

mengemukakan kritik, apalagi terhadap fasilitas pelayanan kesehatan milik

pemerintah. Seperti yang kita ketahui saat ini, sebagian besar fasilitas layanan

kesehatan yang digunakan masyarakat dari golongan strata bawah adalah

fasilitas layanan kesehatan milik pemerintah (Wahyudi, 2009).

Tingkat kepuasan pasien yang akurat dibutuhkan dalam upaya

peningkatan mutu layanan kesehatan. Olehnya itu, pengukuran tingkat

kepuasan pasien perlu dilakukan secara berkala, teratur, akurat, dan

berkesinambungan.

Penilaian kepuasan pasien penting diketahui karena berikut ini:

(Sabarguna, 2004 dikutip dalam Wahyudi, 2009)

a. Bagian dari mutu pelayanan

b. Berhubungan dengan pemasaran rumah sakit

1) Pasien yang puas akan memberi tahu pada teman, keluarga dan

tetangga

2) Pasien yang puas akan datang lagi kontrol atau membutuhkan

pelayanan yang lain

3) Iklan dari mulut ke mulut akan menarik pelanggan yang baru.

c. Berhubungan dengan prioritas peningkatan pelayanan dalam dana yang

terbatas, peningkatan pelayanan harus selektif, dan sesuai dengan

kebutuhan pasien.

d. Analisis kuantitatif

Page 37: skripsi keperawatan

23

Dengan bukti hasil survey berarti tanggapan tersebut dapat

diperhitungkan dengan angka kuantitatif tiadk perkiraan atau perasaan

belaka, yang dapat memberikan kesempatan pada berbagai pihak untuk

diskusi.

3. Aspek kepuasan pasien

Aspek kepuasan pasien menurut Boy Sabarguna (2004) dikutip dalam

Wahyudi (2009) adalah:

a. Kenyamanan

b. Hubungan pasien dengan petugas rumah sakit

c. Kompetensi teknis petugas

d. Biaya

4. Kaitan komunikasi perawat dengan tingkat kepuasan pasien

Dalam praktik keperawatan, komunikasi adalah suatu alat yang

penting untuk membina hubungan terapeutik dan dapat mempengaruhi

kualitas pelayanan keperawatan. Lebih jauh, komunikasi sangat penting

karena dapat mempengaruhi tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan

kesehatan yang diberikan. Dilain sisi, penyebab sumber ketidakpuasan pasien

sering disebabkan karena jeleknya komunikasi yang terjadi dengan pasien.

Oleh karena itu, pengukuran kepuasan pasien terhadap komunikasi terapeutik

perawat akan bermanfaat dalam memonitor dan meningkatkan kualitas

pelayanan keperawatan.

Didalam pelayanan keperawatan ada parameter tingkat kepuasan

pasien seperti dikutip oleh Purwanto (2007) dari Depkes RI (1995), sebagai

Page 38: skripsi keperawatan

24

berikut: perawat memperkenalkan diri, bersikap sopan dan ramah,

menjelaskan peraturan di RS, menjelaskan fasilitas yang tersedia di RS,

menjelaskan penyakit atau masalah yang dialami, menjelaskan perawat yang

bertanggung jawab setiap pergantian dinas, memperhatikan keluhan pasien,

menjelaskan setiap tindakan yang akan dilakukan kepada pasien (tujuan dan

manfaat, prosedur, akibat/resiko, alternatif tindakan), menjaga kebersihan

lingkungan (ruangan, wc), menjaga kebersihan alat tenun dan peralatan

perawatan lainnya, mengobservasi keadaan pasien secara teratur (sesuai

kebutuhan pasien), dan melaksanakan tindakan sesuai standar dan etika

keperawatan.

Banyak faktor penyebab ketidakpuasan pasien di rumah sakit, salah

satunya adalah faktor komunikasi antara dokter dan perawat. Tingkat

kepuasan pasien sangat tergantung pada bagaimana faktor tersebut di atas

dapat memenuhi harapan-harapan. Sebagai contoh; faktor komunikasi verbal

dan non-verbal perawat dalam komunikasi terapeutik apabila dilaksanakan

tidak sesuai dengan spirit dalam komunikasi tersebut maka yang dihasilkan

adalah respon ketidakpuasan dari pasien. Seorang pasien yang tidak puas

pada gilirannya akan menghasilkan sikap/perilaku tidak patuh terhadap

seluruh prosedur keperawatan dan prosedur medis. Oleh sebab itu, sudah

saatnya kepuasan pasien menjadi bagian integral dalam misi dan tujuan

profesi keperawatan (Chriswardani, 2006).

Page 39: skripsi keperawatan

25

BAB III

KERANGKA KONSEP

A. Kerangka Konsep

Kerangka konsep penelitian ini dapat dilihat pada bagan kerangka

konsep berikut ini :

Komunikasi TerapeutikPerawat

-

Variabel Moderat

UsiaJenis KelaminPendidikan

Keterangan:

: Variabel diteliti

----------------- : Variabel moderat

Kepuasan Pasien TentangKomunikasi TerapeutikPerawat

Page 40: skripsi keperawatan

26

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah

penelitian deskriptif dengan memberikan kuesioner kepada responden untuk

mengetahui gambaran tentang Kepuasan pasien tentang komunikasi terapeutik

perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan di Ruang Lontara II RSUP

DR Wahidin Sudirohusodo Makassar.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat

Penelitian ini akan dilakukan di Ruang Lontara II RSUP DR Wahidin

Sudirohusodo Makassar.

2. Waktu

Penelitian dilaksanakan selama 4 minggu dari tanggal 14 November 2009

sampai dengan 14 Desember 2009..

C. Populasi dan sampel

1. Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah semua pasien yang dirawat di ruang

Lontara II RSUP DR. Wahidin Sudirohusodo Makassar, dengan jumlah rata-

rata perbulan sebanyak 217 orang.

Page 41: skripsi keperawatan

27

2. Sampel

Pada penelitian ini pengambilan sampel dilakukan dengan cara accidental

sampling yakni pengambilan sampel dengan cara mengambil populasi yang

hadir saat dilakukan penelitian yang sesuai dengan kriteria:

.Kriteria Inklusi dalam penelitian ini adalah:

a. Pasien dewasa yang berumur 15-60 tahun.

b. Pasien yang sedang menjalani perawatan lebih dari 3 hari

c. Pasien yang tidak mengalami penurunan kesadaran

d. Pasien yang bersedia menjadi responden

Kriteria Eksklusi:

a. Pasien yang kondisinya memburuk pada saat penelitian.

b. Pasien yang tidak bisa membaca dan menulis.

D. Alur Penelitian

Populasi: Pasien yang dirawat di Ruang Lontara II RSWS

Sampel dipilih sesuai kriteria inklusi dan diambil secaraaccidental sampling

Sampel terpilih dijelaskan terlebih dahulu tujuan penelitian daninformed consent, pembagian kuisioner dan penjelasan pengisiannya.

Melakukan pengumpulan data

Pengolahan Data: editing,koding, tabulasi

Analisa data

Penyajian Data

Page 42: skripsi keperawatan

28

E. Definisi Operasional dan kriteria objektif

1. Kepuasan pasien tentang komunikasi terapeutik perawat.

Yang dimaksud dengan Kepuasan pasien tentang komunikasi

terapeutik perawat dalam penelitian ini adalah persepsi pasien atas

komunikasi yang dilakukan oleh perawat baik dalam bentuk kata-kata

maupun perilaku perawat dalam interaksi dengan pasien, yang dinilai dengan

kuisioner menggunakan format jawaban skala Likert, dengan jumlah

pertanyaan sebanyak 20. Setiap jawaban diberi skor 1= Sangat Tidak Puas

(STP), 2= Tidak Puas (TP), 3= Puas (P), 4= Sangat Puas (SP)

Kriteria Objektif:

Puas

Tidak/kurang puas

: Apabila skor responden > 40

: Apabila skor responden ≤ 40

F. Pengolahan Data dan Analisa Data

1. Pengolahan data

a. Editing

Setelah data terkumpul maka dilakukan pemeriksaan kelengkapan data,

kesinambungan data, keseragaman data.

b. Koding

Dilakukan untuk memudahkan pengolahan data yaitu memberikan

Page 43: skripsi keperawatan

simbol-simbol dari setiap jawaban responden.

c. Tabulasi

Mengelompokkan data dalam bentuk tabel menurut sifat masing-masing

subvariabel, sehingga memudahkan analisa data.

Page 44: skripsi keperawatan

29

2. Analisa data Univariat

Analisa univariate dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian.

Analisis ini menghasilkan distribusi dan presentase dari tiap variabel yang

diteliti.

G. Masalah Etika

1. informed Consent (lembar persetujuan)

Penelitian dapat dilaksanakan jika telah mendapat persetujuan tertulis

dari responden sebagai bukti bahwa responden bersedia diteliti. Peneliti akan

memberikan

lembaran persetujuan

untuk ditandatangani

responden.

Sebelumnya peneliti menjelaskan tujuan dan manfaat penelitian. Jika

responden menolak , maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghargai

hak responden.

2. Anonimity (Tanpa nama)

Kerahasiaan tetap dijaga oleh peneliti dengan memberikan kode pada

setiap responden.

3. Confidentiality (Kerahasiaan)

Kerahasiaan informasi dan data yang diberikan oleh responden

dijaminoleh peneliti. Segala informasi yang diberikan oleh responden tidak

dapat disebarluaskan oleh peneliti untuk kepentingan apapun.

Page 45: skripsi keperawatan

30

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Rancangan penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian

deskriptif dengan memberikan kuesioner pada responden untuk mengetahui

gambaran tentang Kepuasan pasien tentang komunikasi terapeutik perawat dalam

memberikan pelayanan keperawatan di Ruang Lontara II RSUP DR Wahidin

Sudirohusodo Makassar yang dilaksanakan selama 4 minggu mulai tanggal 1

November 2009 sampai 28 November 2009. Hasil penelitian ini diperoleh

melalui penyebaran kuesioner yang memuat pertanyaan – pertanyaan tentang

persepsi pasien mengenai komunikasi terapeutik perawat dalam memberikan

pelayanan keperawatan.

Pengambilan sampel dilakukan dengan cara accidental sampling dengan

jumlah sampel sebanyak 50. Penyajian data dalam bentuk data univariat dimana

menghasilkan distribusi frekuensi dan persentasi terhadap setiap variabel.

1. Karakteristik demografi responden

Distribusi responden berdasarkan karakteristik demografi yang

meliputi umur, jenis kelamin, pendidikan, dan pekrjaan diperoleh gambaran

bahwa sebagian besar responden berumur 25-55 tahun yakni sebanyal 35

orang (70,0%), responden laki-laki sebanyak 26 (52,0%) dan perempuan

sebanyak 24 (48,0%), sedangkan dari segi pendidikan menunjukkan bahwa

responden yang tamat perguruan tinggi sebanyak 18 (36,0%) dan SMA

Page 46: skripsi keperawatan

31

sebanyak 19 (38,0%). Adapun responden yang bekerja dan tidak bekerja

masing masing 25 (50%). Hal ini dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1

Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik Demografi Pasiendi Ruang Lontara II RSUP DR Wahidin SudirohusodoMakassar Tahun 2009KarakteristikUmur:< 25 tahun25 – 55 tahun> 55 tahunJenis Kelamin:Laki-LakiPerempuanPendidikan:SMPSMAPT

Pekerjaan:Bekerja (Pegawai)Tidak Bekerja/ Petani

Jumlah

f

7358

2624

131918

2525

50

%

14,070,016,0

52,048,0

26,038,036,0

50,050,0

100,0

Sumber : Data Primer, 2009

2. Kepuasan pasien tentang komunikasi terapeutik perawat dalam memberikan

Page 47: skripsi keperawatan

pelayanan keperawatan

Kepuasan pasien tentang komunikasi terapeutik perawat dalam

memberikan pelayanan keperawatan di Ruang Lontara II RSUP DR Wahidin

Sudirohusodo Makassar menunjukkan bahwa sebagian besar responden telah

puas dengan komunikasi terapeutik perawat sebanyak 33 (66%). Hal ini dapat

dilihat pada tabel 2.

Page 48: skripsi keperawatan

32

Tabel 2

Distribusi Responden Berdasarkan Kepuasan pasien tentang komunikasi terapeutikPerawat Dalam Memberikan Pelayanan Keperawatandi Ruang Lontara II RSUP DR Wahidin Sudirohusodo MakassarKepuasan PasienPuasTidak Puas

Jumlah

f3317

5

0

%66,034,0

1

0

0

,

0Sumber :Data Primer, 2009.

3. Kepuasan pasien tentang komunikasi terapeutik perawat dalam memberikan

pelayanan keperawatan berdasarkan karakteristik demografi responden

Tingkat kepuasan pasien berdasarkan karakteristik demografi

responden adalah sebagai berikut: Dari segi umur menunjukkan bahwa

responden yang berumur > 55 tahun tingkat kepuasannya tinggi 50 orang

(100%), dan responden yang tingkat kepuasannya rendah berumur < 25 tahun

sebanyak 4 orang (57,1%).. gambaran bahwa sebagian besar responden

berumur 25-55 tahun sebanyak 21 orang (60,0%), Tingkat kepuasan pasien

laki-laki sebanyak 15 orang (57,7%) sedangkan pasien perempuan sebanyak

18 orang (75,0%). Sedangkan dari segi pendidikan menunjukkan bahwa

tingkat kepuasan pasien tertinggi ditemukan pada responden yang

pendidikannya SMP sebanyak 50 orang (100,0%) sedangkan tingkat

kepuasan pasien terendah dimiliki oleh responden yang lulus perguruan tinggi

sebanyak 7 (38,9%). Adapun tingkat kepuasan responden yang bekerja

sebanyak 14 (56,0%) dan tidak bekerja sebanyak 19 (76,0%). Hal ini dapat

dilihat pada tabel 3.

Page 49: skripsi keperawatan

33

Tabel 3.Kepuasan Pasien Berdasarkan Komunikasi Terapeutik Perawat Dalam MemberikanPelayanan Keperawatan Menurut karaktersitik Demografidi Ruang Lontara II RSUP DR Wahidin Sudirohusodo Makassar

Karakteristik Pasien

Kepuasan PasienPuas Tidak Puas

T

o

t

a

l

f % f % f %

Umur:< 25 tahun25 – 55 tahun> 55 tahun

4218

57,160,0100,0

3140

42,940,00,0

7358

100,0100,0100,0

Jenis Kelamin:Laki-LakiPerempuan

1518

57,775,0

116

42,325,0

2624

100,010

Page 50: skripsi keperawatan

0,0Pendidikan:SMPSMAPT

13137

100,068,438,9

0611

031,661,1

131918

100,0100,0100,0

Pekerjaan:BekerjaTidak BekerjaJumlah

141933

56,076,066,0

11617

44,024,034,0

252550

100,0100,0100,0

Sumber :Data Primer, 2009.

B. Pembahasan

Hasil

penelitian menunjukkan

bahwa kepuasan pasien tentang

komunikasi terapeutik perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan di

Ruang Lontara II RSUP DR Wahidin Sudirohusodo Makassar menunjukkan

bahwa sebagian besar responden telah puas dengan komunikasi terapeutik

perawat sebanyak 33 orang (66%).

Hasil penelitian ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Finley (2001)

seperti dikutip dalam Wahyudi (2009) bahwa pasien baru akan merasa puas

apabila kinerja layanan kesehatan yang diperolehnya sama atau melebihi

harapannya dan sebaliknya, ketidakpuasan atau perasaan kecewa pasien akan

muncul apabila kinerja layanan kesehatan yang diperolehnya itu tidak sesuai

Page 51: skripsi keperawatan

dengan harapannya.

Page 52: skripsi keperawatan

34

Menurut Mapa (2009) kepuasan pasien terhadap komunikasi perawat

merupakan

tingkat perasaan seseorangpasien setelah membandingkan

komunikasi perawat yang dirasakan dengan harapan yang diinginkan oleh pasien

setelah menjalani rawat inap. Perawat dalam memberikan asuhan keperawatan

tidak terlepas dari komunikasi perawat dengan pasien yang dapat mempengaruhi

kepuasan pasien. Jika pasien tersebut tidak puas, maka dapat menghambat proses

perawatannya dikarenakan pasien dapat melakukan tindakan-tindakan yang dapat

menghambat proses penyembuhannya, pasien tidak mau kembali ke instalasi

karena ketidakpuasan tersebut dan juga pasien merasa sia-sia telah mengeluarkan

biaya demi kesembuhannya.

Di dalam pelayanan keperawatan ada parameter tingkat kepuasan pasien

seperti dikutip oleh Purwanto (2007) dari Depkes RI (1995), sebagai berikut:

perawat memperkenalkan diri, bersikap sopan dan ramah, menjelaskan peraturan

di RS, menjelaskan fasilitas yang tersedia di RS, menjelaskan penyakit atau

masalah yang dialami, menjelaskan perawat yang bertanggung jawab setiap

pergantian dinas, memperhatikan keluhan pasien, menjelaskan setiap tindakan

yang akan dilakukan kepada pasien (tujuan dan manfaat, prosedur, akibat/resiko,

alternatif tindakan), menjaga kebersihan lingkungan (ruangan, WC), menjaga

kebersihan alat tenun dan peralatan perawatan lainnya, mengobservasi keadaan

pasien secara teratur (sesuai kebutuhan pasien), dan melaksanakan tindakan

sesuai standar dan etika keperawatan dimana hal ini merupakan aspek dalam

Page 53: skripsi keperawatan

komunikasi terapeutik perawat.

Page 54: skripsi keperawatan

35

Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa tingkat kepuasan responden

terhadap

komunikasi

terapeutik perawat dalam memberikan

pelayanan

keperawatan dari segi umur menunjukkan bahwa responden yang berumur > 55

tahun tingkat kepuasannya tinggi 50 (100%), dan responden yang tingkat

kepuasannya rendah berumur < 25 tahun 4 (57,1%). Hal ini menunjukkan adanya

kecenderungan tingkat kepuasan semakin tinggi seiring dengan bertambahnya

umur seseorang.

Hal ini mungkin disebabkan karena semakin bertambahnya umur

seseorang maka semakin matang seseorang dalam mengambil suatu kepuatusan

dan semakin rendah tuntutannya. Sedangkan pada usia muda menunjukkan

adanya kecenderungan semakin tinggi tuntutannya.

Menurut Anoraga (2009) ada kecenderungan konsumen yang lebih tua

lebih merasa puas dari konsumen yang berumur relatif lebih muda. Hal ini

diasumsikan bahwa konsumen yang lebih tua telah berpengalaman sehingga ia

mampu menyesuaikan diri dengan kondisi pelayanan yang sebenarnya,

sedangkan konsumen usia muda biasanya mempunyai harapan yang ideal tentang

pelayanan yang diberikan, sehingga apabila harapannya dengan realita pelayanan

terdapat kesenjangan, atau ketidakseimbangan dapat meyebabkan mereka

menjadi tidak puas.

Sedangkan tingkat kepuasan responden berdasarkan jenis kelamin

menunjukkan bahwa tingkat kepuasan pasien perempuan 18 (75,0%) lebih tinggi

dibanding dengan pasien laki-laki 15 (57,7%). Untuk tingkat kepuasan pasien

pada variable pendidikan ditemukan 7 orang responden yang lulus PT

Page 55: skripsi keperawatan

36

menyatakan puas dan 11 orang menyatakan tidak puas. Sedangkan 13 orang

responden yang lulus SMP merasa puas pada komunikasi terapeutik perawat

dalam memberikan pelayanan keperawatan.

Dari hasil di atas didapatkan bahwa responden dengan tingkat pendidikan

lebih rendah akan merasa lebih puas. Tingkat pendidikan seseorang akan

cenderung membantunya untuk

membentuk suatu pengetahuan sikap dan

perilakunya terhadap sesuatu. Dengan pengetahuan yang baik seseorang dapat

melakukan evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi

atau penilaian terhadap suatu materi atau objek yang ditentukan8. Semakin tinggi

tingkat pendidikan seseorang, maka daya untuk mengkritisi segala sesuatu akan

meningkat. Sehingga seseorang dengan pendidikan yang lebih tinggi semestinya

akan lebih kritis dalam menentukan apakah pelayanan yang telah diberikan dapat

memberikan rasa puas atau tidak. peningkatan ketidakpuasan pasien terhadap

layanan dokter atau rumah sakit atau tenaga kesehatan lainnya dapat terjadi

sebagai akibat dari semakin tinggi pendidikan rata-rata masyarakat sehingga

membuat mereka lebih tahu tentang haknya dan lebih asertif (Lestari, Sunarto,

Kuntari, 2009).

Adapun tingkat kepuasan responden yang bekerja sebanyak 14 (56,0%)

dan tidak bekerja sebanyak 19 (76,0%). Menurut analisa peneliti hal tersebut

secara umum berkaitan dengan tingkat pendidikan seseorang dimana seseorang

dengan pendidikan tinggi cenderung memiliki pekerjaan yang cukup baik dan

berbanding lurus dengan penghasilan seseorang dimana pendidikan, penghasilan

dapat dikaitkan dengan tingkat kepuasan seseorang yang dikaitkan dengan

Page 56: skripsi keperawatan

37

semakin tingginya ttuntutan pelayanan yang diharapkan oleh perawat, sehingga

semakin tinggi/ baik pendidikan, penghasilan, dan pekerjaan seseorang maka

semakin tinggi pula pengharapannya terhadap pelayanan yang diberikan sehingga

akan berpengaruh terhadap tingat kepuasannya.

Menurut Anoraga (2009) konsumen yang memiliki pekerjaan kurang baik

atau yang menghasilkan uang yang kurang atau tidak bekerja cenderung lebih

puas daripada konsumen yang tingkat pekerjaannya lebih baik atau yang bekerja.

Hal tersebut terjadi karena mereka menganggap bahwa kepuasan berbanding

lurus dengan biaya yang harus dikeluarkan untuk memperoleh pelayanan yang

baik pula sehingga kecenderungan mereka akan tidak puas ketika pelayanan yang

diberikan tidak sesuai dengan harapan mereka.

Banyak faktor penyebab ketidakpuasan pasien di rumah sakit, salah

satunya adalah faktor komunikasi perawat. Tingkat kepuasan pasien sangat

tergantung pada bagaimana faktor tersebut di atas dapat memenuhi harapan-

harapan. Sebagai contoh; faktor komunikasi verbal dan non-verbal perawat dalam

komunikasi terapeutik apabila dilaksanakan tidak sesuai dengan spirit dalam

komunikasi tersebut maka yang dihasilkan adalah respon ketidakpuasan dari

pasien. Seorang pasien yang tidak puas pada gilirannya akan menghasilkan

sikap/perilaku tidak patuh terhadap seluruh prosedur keperawatan dan prosedur

medis. Oleh sebab itu, sudah saatnya kepuasan pasien menjadi bagian integral

dalam misi dan tujuan profesi keperawatan (Chriswardani, 2006).

Kepuasan dapat dipengaruhi oleh karakteristik yang ada dalam diri pasien

diantaranya yaitu:latar belakang sosial ekonomi, budaya, lingkungan fisik,

Page 57: skripsi keperawatan

38

pekerjaan, kepribadian, lingkungan hidup, dan diagnosis penyakit (Lestari,

Sunarto, Kuntari, 2009).

Dari analisa peneliti, dari sejumlah kuesioner yang diberikan secara

umum responden telah puas terhadap pertama kali bertemu dengan perawat

dimana perawat memberikan salam dan tersenyum kepada pasien, selain itu,

perawat telah menunjukkan perilaku sopan dan bersahabat. Namun aspek yang

membuat pasien tidak puas adalah perawat kadangkala tidak memperkenalkan

dirinya dan tidak menjelaskan dengan detail tentang fasilitas yang ada di rumah

sakit dan kadangkala tidak memberikan informed consent ketika akan melakukan

suatu tindakan pada pasien.

Dalam praktik keperawatan, komunikasi adalah suatu alat yang penting

untuk membina hubungan terapeutik dan dapat mempengaruhi kualitas pelayanan

keperawatan. Lebih jauh, komunikasi sangat penting karena dapat mempengaruhi

tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan. Dilain sisi,

penyebab sumber ketidakpuasan pasien sering disebabkan karena jeleknya

komunikasi yang terjadi dengan pasien. Oleh karena itu, pengukuran kepuasan

pasien terhadap komunikasi terapeutik perawat akan bermanfaat dalam

memonitor dan meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan (Nurjannah, 2005).

C. Keterbatasan Penelitian

1. Jumlah sampel kurang , tidak menggunakan uji 2 atau 3 variabel, sehingga

hasil tidak akurat.

Page 58: skripsi keperawatan

39

2. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuisioner, sehingga secara

kualitas hasilnya kurang memuaskan, seharusnya menggunakan metode

wawancara mendalam, agar lebih konkrit alasan mengapa pasien tidak puas.

3. Waktu yang dipakai untuk meneliti dalam penelitian ini sekitar 1 bulan,

dimana waktu ini yidak cukup banyak untuk dipakai mengumpulkan

responden yang lebih banyak lagi.

Page 59: skripsi keperawatan

40

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Tingkat kepuasan pasien terhadap komunikasi terapeutik perawat dalam

memberikan pelayanan keperawatan di Ruang Lontara II RSUP DR Wahidin

Sudirohusodo Makassar menunjukkan bahwa sebagian besar responden telah

puas dengan komunikasi terapeutik perawatsebanyak 33 orang (66%)

2. Tingkat kepuasan pasien yang tingkat pendidikannya lulus perguruan tinggi

kurang, sedangkan responden yang tingkat pendidikannya SMP, semuanya

merasa puas dengan komunikasi terapeutik dalam memberikan pelayanan

keperawatan

sebanyak 13 orang (100,0%).

3. Tingkat kepuasan seseorang semakin tinggi seiring dengan bertambahnya

umur seseorang

4. Tingkat kepuasan responden yang tidak bekerja, sebagian besar merasa puas

dengan komunikasi terapeutik dalam memberikan pelayanan keperawaan

sebanyak 19 orang (76,0%).

B. Saran

1. Diharapkan kepada perawat pelaksana untuk memperhatikan komunikasi

terapeutik dalam melakukan interaksi dengan pasien untuk meningkatkan

kepuasan pasien.

2. Diharapkan kepada institusi pendidikan untuk memberikan pendidikan dan

pelatihan kepada perawat terkait penerapan komunikasi terapeutik.

Page 60: skripsi keperawatan

41

3. Bagi peneliti selanjutnya perlu melakukan penelitian dengan menggunakan

metode yang lain dan memiliki sampel yang lebih banyak dan lebih luas

sehingga validitas dapat dijamin.

Page 61: skripsi keperawatan

42

DAFTAR PUSTAKA

Alimul, A. H. (2002) Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah, SalembaMedika: Jakarta.

Anoraga (2009) Psikologi Dalam Perusahaan. PT. Rineka Cipta: Jakarta.

Christina, L.I Untung, S. & Tatik, I. (2003) komunikasi kebidanan, EGC: Jakarta.

Chriswardani (2006) Penyusunan indikator Kepuasan Pasien Rawat Inap RumahSakit Di Propinsi Jawa Tengah, Fakultas Kesehatan MasyarakatUniversitas Diponegoro Semarang, Jawa Tengah, jurnal ManajemenPelayanan Kesehatan 4 desember 2006.

Damaiyanti, M. (2008) Komunikasi Terapeutik dalam Praktik Keperawatan, PT.Refika Aditama: Bandung.

Dhama Yanfi, M. E. (2009) Hubungan Komunikasi Verbal dan Non Verbal Perawatdengan Tingkat Kepuasan Pasien di Bangsal Penyakit Dalam RSUD Kab.Wonogiri, http://inna-ppni.or.id/html diakses 17 september 2009.

Lestari, Sunarto, Kuntari. (2009) Analisa Faktor Penentu Tingkat Kepuasan Pasiendi Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul, Jurnal Kedokteran danKesehatan Indonesia.

Mapa, A.R. (2009) Hubungan Persepsi Pasien Tentang Komunikasi Perawat DenganKepuasan Pasien Terhadap Komunikasi di RSUP DR. SoeradjiTirtonegoro Klaten, Universitas Muhammadiyah Surakarta: Surakarta

Nurjannah, I. (2001) Hubungan Terapeutik Perawat dan Klien; Kualitas PribadiSebagai Sarana, PSIK UGM: Yogyakarta.

Nurjannah, I. (2005) Komunikasi Keperawatan: Dasar-Dasar Komunikasi BagiPerawat, Moco Media: Yogyakarta.

Pratiknya, Ahmad W. (2003) Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kedokteran danKesehatan. Cetakan V Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Purba, J. M. (2007) Komunikasi Dalam Keperawatan Program studi KeperawatanFakultas Kedokteran Unversitas Sumatera Utara Medan.

Purwanto, S. (2007) Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Rumah Sakit. ArtikelPsikologi Klinis Perkembangan dan Sosial.www. klinis Worpres.com.

Sugiyono. (2008). Statistika Untuk Penelitian. Cetakan VI. Bandung: Alfabeta.

Page 62: skripsi keperawatan

43

Suryani (2005) Komunikasi Terapeutik;Teori dan Praktik, EGC: Jakarta

Wahyudi, J.T. (2009)

Komunikasi Terapreutik dan Kepuasan

Pasien,

www.lasisimus.wordpres.com, Diakses 10 September 2009.

Page 63: skripsi keperawatan

Lampiran 5

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN

Kepada Yth.

Bapak/Ibu calon Responden Penelitian

Di

Ruang Lontara II RSU DR. Wahidin Sudirohusodo Makassar

Dengan hormat,

Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah mahasiswa Program Studi

Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makasar.

Nama

Nim

Alamat

: Ine Meka Silmeti Reneldis

: C12108579

: Jln. Sahabat 6 Tamalanrea – Makassar

Akan mengadakan penelitian dengan judul “GAMBARAN KEPUASAN PASIEN

B

E

R

D

A

S

A

R

K

A

N

K

O

M

U

NI

K

AS

I

TE

RA

PE

UTI

K

PERA

WAT

D

A

L

A

M

MEMBERIKAN PELAYANAN KEPERAWATAN DI RUANG LONTARA II

RSUP DR WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR”.

Penelitian ini tidak menimbulkan akibat yang merugikan bapak/ibu sebagai

Page 64: skripsi keperawatan

responden, kerahasiaan semua observasi dan informasi yang diperoleh akan dijaga,

dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian. Tidak ada paksaan bagi

Bapak/Ibu sebagai responden penelitian ini. Jika terjadi hal – hal yang merugikan

selama penelitian ini , diperbolehkan mengundurkan diri untuk tidak berpartisipasi

dalam penelitian ini.

Apabila Bapak/Ibu menyetujui, maka saya mohon kesediaannya untuk

menandatangani lembar persetujuan yang telah saya sediakan. Atas kesediaan dan

kerjasamanya, saya ucapkan terima kasih.

Peneliti

Ine Meka Silmeti Reneldis

Page 65: skripsi keperawatan

Lampiran 6

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Saya bersedia menjadi Responden Penelitian dalam penelitian yang dilakukan

oleh Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas

Hasanuddin Makassat, atas nama Ine Meka Silmeti Reneldis, NIM: C121 08 579,

d

e

n

g

a

n

judul “

GA

MB

AR

AN

KEPU

ASA

N

PASIEN B

E

R

D

A

S

A

R

K

A

N

K

O

M

U

N

I

K

A

S

I

TE

RA

PE

UT

IK

PERA

WAT

DALAM M

E

M

B

E

R

I

K

A

N

PELAYANAN KEPERAWATAN DI RUANG LONTARA II RSUP DR WAHIDIN

SUDIROHUSODO MAKASSAR”.

Saya telah memahami maksud dan tujuan dari penelitian ini yaitu untuk

kepentingan perkembangan ilmu keperawatan dan dalam rangka penyelesaian tugas

akhir bagi peneliti. Saya memahami bahwa penelitian ini tidak merugikan saya

sehingga dapat membangun kerja sama yang baik.

Dengan demikian secara sukarela dan tidak ada unsure pakasaan dari

siapapun, saya bersedia berpartisipasi menjadi responden dalam penelitian ini.

Page 66: skripsi keperawatan

Makassar, .. , .. 2009

(…………………….)

Nomor

Page 67: skripsi keperawatan

Lampiran 4

FORMAT PENGUMPULAN DATAJudul

Penelitian

:Gambara

n

terapeutik

kepuasan

perawat

pasien

dalam

berdasar

kan

memberi

kan

k

o

m

u

n

i

k

a

s

i

p

e

l

a

y

a

n

a

n

keperawatan di Ruang Lontara II RSUP

DR Wahidin

Sudirohusodo Makassar.

Tanggal

Penelitian

Nomer

Responde

n

:

:

Petunjuk : Berilah tanda (Data Demografi

) pada kotak jawaban yang anda pilih.di isi oleh peneliti

1. Jenis kelamin

Page 68: skripsi keperawatan

1. laki-laki

2. Perempuan

2. Umur responden

1. 15-24 tahun

3. 35-44 tahun

5. 55-60 tahun

3. Tingkat

pendidikan

1. SMP

2. 25-34 tahun

4. 45-54 tahun

2. SMA/SMK

3. DIPLOMA

4. SARJANA/PASCA (S1-S3)

4. Pekerjaan

1. PNS

2. ABRI/TNI

3. Pelajar/Mahasiswa

4. Swasta/Wiraswasta

5. Petani

6. Pensiunan/Purnawirawan

7. Lain-lain

Page 69: skripsi keperawatan

NO

Pernyataan SangatPuas

Puas TidakPuas

SangattidakPuas

Kode

1 Perawat saat pertama kalibertemu dengan anda,memberikan salam dan tersenyumkepada anda.

2 Perawat saat pertama kalibertemu dengan anda,memperkenalkan namanyadengan jelas dan menanyakannama anda.

3 Perawat saat pertama kalibertemu, menjelaskan peraturandan tata tertib Rumah Sakitkepada anda.

4 Perawat menjelaskan fasilitasyang tersedia di Rumah Sakit saatanda baru masuk Rumah sakit.

5 Perawat menjelaskan kegiatandan tujuan yang akan dilakukankepada anda,dan menyampaiakanisi atau topik pembicaraan denganjelas

6 Perawat menjelaskan waktu yangdibutuhkn dalam melakukankegiatan/tindakan keperawatankepada anda.

II. Kepuasan dalam komunikasi terapeutik

Dalam upaya meningkatkan kepuasan anda, peneliti ingin mengetahui

pendapat atau sikap anda terhadap pelaksanaan komunikasi terapeutik perawat

sesuai dengan pengalaman yang dialami selama dirawat di ruang Lontara II

RSUP DR Wahidin Sudirohusodo Makassar.

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberi tanda ( ) dikolom yangtersedia.

Page 70: skripsi keperawatan

7 Perawat dalam berkomunikasidengan anda, selalu memberikankesempatan kepada anda untukbertanya dan melakukan umpanbalik pada apa yang disampaikan.

8 Perawat dalam berkomunikasidengan anda menanyakankeluhan utama/keluhan yangberkaitan dengan tindakan yangakan dilakukan.

9 Perawat dalam berkomunikasidengan anda menujukan perilakuyang sopan dan bersahabat.

10 Perawat dalam berkomunikasidengan anda menggunakanbahasa yang mudah dimengerti,dan tidak menggunakan bahasamedis.

11 Perawat dalam berkomunikasidengan anda, tidak dilakukandengan tergesa-gesa danmenunjukkan sikap atau perilakuyang sopan.

12 Perawat dalam berkomunikasidengan anda menggunakansentuhan.

13 Perawat dalam berkomunikasidengan anda mempertahankankontak mata/selalu melihat kearahanda.

14 Perawat dalam berkomunikasidengan anda menunjukkan sikapterbuka, tidak melipat tangan,menyilang kaki, atau memasukkantangan kedalam kantung

15 Perawat dalam berkomunikasidengan anda kadang-kadangmembungkuk atau sedikit miringkearah anda pada saat yangdiperlukan.

16 Perawat dalam berkomunikasidengan anda senantiasa memberikanpujian, apabila apa yangdisampaikan perawat dilaksanakanoleh anda dengan baik.

Page 71: skripsi keperawatan

17. Perawat setiap akan melakukantindakan, selalu menjelaskanprosedur, akibat/resiko dan efeksamping dari tindakan yangdiberikan.

18. Perawat senantiasa memberikansentuhan pada saat berkomunikasidengan anda.

19. Perawat selalu melakukankontrak untuk pertemuanselanjutnya bersama anda dalammelaksanakan tindakan kepera-watan.

20. Perawat sebelum meninggalkananda, selalu berpamitan danmembuat janji untuk pertemuanyang berikutnya.

.

Page 72: skripsi keperawatan

Master Tabel

Gambaran kepuasan pasien berdasarkan komunikasi perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan di Ruang Lontara II RSU Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar

NoResp

Umur Sex Pend. Pekj.

1 2 3 4 5 6 7 8 9Kepuasan Pasien10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

123456789101112131415161718192021222324252627

313353213415331443425323422

111122122121122221222112211

223413323131324114233312124

774151431577177774141174741

433332333433343332423232433

321232233332232332322233123

341332233233222332321131323

341242333333222332422131222

331222234333232432313232113

331142233333241332413232324

332242234333321331423233324

333332243334233332331342434

443332344333333343433343434

343333343333332332432243434

332333343334232333433333433

342333243333333333333333334

341243233332221332413232423

341332233333232332413243423

332222233333221331313133313

431222133323111342421133414

321221134333222332412233323

3212311333231213313421223313

322231133312122331412123314

NoResp

Umur Sex Pend. Pekj.

1 2 3 4 5 6 7 8 9Kepuasan Pasien10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

28

2930

3132

3334

3536

3738

3940

4142

4344

4546

4748

4950

33

13

25

42

43

21

52

53

51

24

23

5

Page 73: skripsi keperawatan

22221221112122112111211

21223112223213222231321

75447754454377617347474

33333443433343424343334

32232332331233323333224

33231331322233313333123

33231331321134333343223

23131331222123224343223

23131231222133323233234

33232333332233322232123

33333343433343322333214

43343443433343313432224

33243432332343224433323

33223442333343212333233

43333443433343333342322

33232332332233323243212

34232332332233324234223

33131331232134322332323

33231331232134323323214

33232332232234223323223

33132331222124221233223

33132331222123212222123

KeteranganUmur: 1. 15-24 Thn, 2. 25-34 Thn, 3. 35-44 Thn, 4. 45-54 Thn, 5. 55-60 ThnJenis Kelamin : 1. Lakilaki, 2. PerempuanPendidikan: 1. SMP, 2. SMA/SMK, 3. Diploma, 4. Sarjana/PascaPekerjaan: 1. PNS, 2. ABRI/TNI, 3. Pelajar/Mahasiswa, 4. Swasta/Wiraswasta, 5. Petani, 6. Pensiunan, 7. Lain-lain.KD (kode): 1. Puas, 2. Tidak/kurang puas

2

Page 74: skripsi keperawatan

tan di Ruang Lontara II RSU Dr.

7. Lain-lain.

20321121133332111331412123413

2033232331331234212222112

Tot636233455940386564605658405037656238743746386152644068

Tot6060386139656536575539396366543755546155403963

KD112112211111212112121211121

KD11212112112211121111221

2

Page 75: skripsi keperawatan

FREQUENCIES VARIABLES=UMR Pend Pek JK PEKERJAA Kepsn/ORDER=ANALYSIS.

Frequencies

NotesOutput Created

Comments03-Jul-2010 21:38:13

Input

Missing Value Handling

Syntax

Resource

s Data

Active DatasetFilterWeightSplit FileN of Rows in WorkingData FileDefinition of Missing

Cases Used

Processor TimeElapsed Time

Page 76: skripsi keperawatan

UmurResponden Pendidikan Pekerjaan Jenis kelamin Pekerjaan

Tingkatkepuasan

N ValidMissing

500

500

500

500

500

500

D

:

\

R

a

d

h

y

K

u

l

i

a

h

\

S

k

r

i

p

s

i

2

\

I

N

E

MEKASILMETI RENELDIS\BiodataResponden.savDataSet1<none><none><none>

50

User-defined missing values aretreated as missing.Statistics are based on all caseswith valid data.FREQUENCIES VARIABLES=UMRPend Pek JK PEKERJAA Kepsn/ORDER=ANALYSIS.00:00:00.00000:00:00.017

[DataSet1] D:\Radhy Kuliah\Skripsi2\INE MEKA SILMETI RENELDIS\Biodata Responden.sav

Statistics

Frequency Table

Page 1

Page 77: skripsi keperawatan

Frequency Percent Valid PercentCumulative

PercentValid PNS

Pelajar/MahasiswaSwasta/WiraswastaPetaniPensiunan/PurnawirawanLain-lainTotal

93

1451

1850

18.06.0

28.010.0

2.036.0

100.0

18.06.0

28.010.0

2.036.0

100.0

18.024.052.062.064.0

100.0

Frequency Percent Valid PercentCumulative

PercentValid 15-24 tahun

25-34 tahun35-44 tahun45-54 tahun55-60 tahunTotal

71116

88

50

14.022.032.016.016.0

100.0

14.022.032.016.016.0

100.0

14.036.068.084.0

100.0

Frequency Percent Valid PercentCumulative

PercentValid SMP

SMA/SMKPerguruan TinggiTotal

13191850

26.038.036.0

100.0

26.038.036.0

100.0

26.064.0

100.0

Umur Responden

Pendidikan

Pekerjaan

Jenis kelamin

Pekerjaan

Page 2

Page 78: skripsi keperawatan

Frequency Percent Valid PercentCumulative

PercentValid Bekerja

Tidak BekerjaTotal

252550

50.050.0

100.0

50.050.0

100.0

50.0100.0

Frequency Percent Valid PercentCumulative

PercentValid Laki-laki

PerempuanTotal

262450

52.048.0

100.0

52.048.0

100.0

52.0100.0

Page 79: skripsi keperawatan

Tingkat kepuasan

CROSSTABS/TABLES=UMR Pend Pek JK PEKERJAA BY Kepsn/FORMAT=AVALUE TABLES/STATISTICS=CHISQ RISK/CELLS=COUNT EXPECTED COLUMN TOTAL/COUNT ROUND CELL.

Crosstabs

NotesOutput Created

Comments03-Jul-2010 21:38:59

Input

Missing Value Handling

Syntax

Resources

Data

Active DatasetFilterWeightSplit FileN of Rows in WorkingData FileDefinition of Missing

Cases Used

Processor Time

D:\Radhy

Kuliah\

Skripsi2\INE

MEKASILMETI RENELDIS\BiodataResponden.savDataSet1<none><none><none>

50

User-defined

missing

values aretreated as missing.Statistics for each table are basedon all the cases with valid data inthe specified range(s) for allvariables in each table.CROSSTABS

Page 80: skripsi keperawatan

Frequency Percent Valid PercentCumulative

PercentValid Puas

Tidak PuasTotal

331750

66.034.0

100.0

66.034.0

100.0

66.0100.0

/TABLES=UMR Pend Pek JKPEKERJAA BY Kepsn/FORMAT=AVALUE TABLES/STATISTICS=CHISQ RISK/CELL

S=COUNT EXPECTEDCOLUMN TOTAL/COUNT ROUND CELL.00:00:00.109

Page 3

Page 81: skripsi keperawatan

NotesR

e

s

o

u

r

c

e

s

Elaps

ed

Time

Dimensions RequestedCells Available

00:00:00.0792174762

[DataSet1] D:\Radhy Kuliah\Skripsi2\INE MEKA SILMETI RENELDIS\Biodata Responden.sav

Case Processing Summary

Umur Responden * Tingkat kepuasan

Crosstab

Page 82: skripsi keperawatan

Tingkat kepuasanTotalPuas Tidak Puas

Umur Responden 15-24 tahun CountExpected Count% within Tingkatkepuasan% of Total

25-34 tahun CountExpected Count% within Tingkatkepuasan% of Total

35-44 tahun CountExpected Count% within Tingkatkepuasan% of Total

44.6

12.1%

8.0%

47.3

12.1%

8.0%

910.6

27.3%

18.0%

32.4

17.6%

6.0%

73.7

41.2%

14.0%

75.4

41.2%

14.0%

77.0

14.0%

14.0%

1111.0

22.0%

22.0%

1616.0

32.0%

32.0%

CasesValid Missing Total

N Percent N Percent N PercentUmur Responden *Tingkat kepuasanPendidikan * TingkatkepuasanPekerjaan * TingkatkepuasanJenis kelamin * TingkatkepuasanPekerjaan * Tingkatkepuasan

50

50

50

50

50

100.0%

100.0%

100.0%

100.0%

100.0%

0

0

0

0

0

.0%

.0%

.0%

.0%

.0%

50

50

50

50

50

100.0%

100.0%

100.0%

100.0%

100.0%

Page 4

Page 83: skripsi keperawatan

Tingkat kepuasanTotalPuas Tidak Puas

Umur Responden 45-54 tahun CountExpected Count% within Tingkatkepuasan% of Total

55-60 tahun CountExpected Count% within Tingkatkepuasan% of Total

85.3

24.2%

16.0%

85.3

24.2%

16.0%

02.7

.0%

.0%

02.7

.0%

.0%

88.0

16.0%

16.0%

88.0

16.0%

16.0%Total Count

Expected Count% within Tingkatkepuasan% of Total

3333.0

100.0%

66.0%

1717.0

100.0%

34.0%

5050.0

100.0%

100.0%

Value dfAsymp. Sig.

(2-sided)Pearson Chi-SquareLikelihood RatioN of Valid Cases

a13.47018.192

50

44

.009

.001

Tingkat kepuasanTotalPuas Tidak Puas

Pendidikan SMP Count 13 0 13

Crosstab

Chi-Square Tests

a. 5 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected countis 2.38.

Risk Estimate

a. Risk Estimate statistics cannot be computed. They are only computed for a 2*2table without empty cells.

Pendidikan * Tingkat kepuasan

Crosstab

Page 5

Page 84: skripsi keperawatan

ValueOdds Ratio for UmurResponden (15-24 tahun/ 25-34 tahun)

a

Page 85: skripsi keperawatan

Tingkat kepuasanTotalPuas Tidak Puas

Pendidikan SMP Expected Count% within Tingkatkepuasan% of Total

SMA/SMK CountExpected Count% within Tingkatkepuasan% of Total

Perguruan Tinggi CountExpected Count% within Tingkatkepuasan% of Total

8.6

39.4%

26.0%

1312.5

39.4%

26.0%

711.9

21.2%

14.0%

4.4

.0%

.0%

66.5

35.3%

12.0%

116.1

64.7%

22.0%

13.0

26.0%

26.0%

1919.0

38.0%

38.0%

1818.0

36.0%

36.0%Total Count

Expected Count% within Tingkatkepuasan% of Total

3333.0

100.0%

66.0%

1717.0

100.0%

34.0%

5050.0

100.0%

100.0%

Value dfAsymp. Sig.

(2-sided)Pearson Chi-SquareLikelihood RatioN of Valid Cases

a12.64216.348

50

22

.002

.000

ValueOdds Ratio forPendidikan (SMP /SMA/SMK)

a

Crosstab

Chi-Square Tests

a. 1 cells (16.7%) have expected count less than 5. The minimum expected countis 4.42.

Risk Estimate

a. Risk Estimate statistics cannot be computed. They are only computed for a 2*2table without empty cells.

Pekerjaan * Tingkat kepuasan

Page 6

Page 86: skripsi keperawatan

Tingkat kepuasanTotalPuas Tidak Puas

Pekerjaan PNS CountExpected Count% within Tingkatkepuasan% of Total

Pelajar/Mahasiswa CountExpected Count% within Tingkatkepuasan% of Total

Swasta/Wiraswasta CountExpected Count% within Tingkatkepuasan% of Total

Petani CountExpected Count% within Tingkatkepuasan% of Total

Pensiunan/Purnawirawan CountExpected Count% within Tingkatkepuasan% of Total

Lain-lain CountExpected Count% within Tingkatkepuasan% of Total

55.9

15.2%

10.0%

22.0

6.1%

4.0%

59.2

15.2%

10.0%

53.3

15.2%

10.0%

1.7

3.0%

2.0%

1511.9

45.5%

30.0%

43.1

23.5%

8.0%

11.0

5.9%

2.0%

94.8

52.9%

18.0%

01.7

.0%

.0%

0.3

.0%

.0%

36.1

17.6%

6.0%

99.0

18.0%

18.0%

33.0

6.0%

6.0%

1414.0

28.0%

28.0%

55.0

10.0%

10.0%

11.0

2.0%

2.0%

1818.0

36.0%

36.0%

Total CountExpected Count% within Tingkatkepuasan% of Total

3333.0

100.0%

66.0%

1717.0

100.0%

34.0%

5050.0

100.0%

100.0%

Value dfAsymp. Sig.

(2-sided)Pearson Chi-SquareLikelihood RatioN of Valid Cases

a11.66113.450

50

55

.040

.020

Crosstab

Chi-Square Tests

a. 8 cells (66.7%) have expected count less than 5. The minimum expected countis .34.

Page 7

Page 87: skripsi keperawatan

Tingkat kepuasanTotalPuas Tidak Puas

Jenis kelamin Laki-laki CountExpected Count% within Tingkatkepuasan% of Total

Perempuan CountExpected Count% within Tingkatkepuasan% of Total

1517.2

45.5%

30.0%

1815.8

54.5%

36.0%

118.8

64.7%

22.0%

68.2

35.3%

12.0%

2626.0

52.0%

52.0%

2424.0

48.0%

48.0%Total Count

Expected Count% within Tingkatkepuasan% of Total

3333.0

100.0%

66.0%

1717.0

100.0%

34.0%

5050.0

100.0%

100.0%

Value dfAsymp. Sig.

(2-sided)Exact Sig. (2-

sided)Exact Sig. (1-

sided)Pearson Chi-SquareContinuity …Likelihood RatioFisher's Exact Test

bN of Valid Cases

a1.666.984

1.686

50

111

.197

.321

.194.242 .161

ValueOdds Ratio for Pekerjaan(PNS /Pelajar/Mahasiswa)

a

Risk Estimate

a. Risk Estimate statistics cannot be computed. They are only computed for a 2*2table without empty cells.

Jenis kelamin * Tingkat kepuasan

Crosstab

Chi-Square Tests

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 8.16.b. Computed only for a 2x2 table

Page 8

Page 88: skripsi keperawatan

Tingkat kepuasanTotalPuas Tidak Puas

Pekerjaan Bekerja CountExpected Count% within Tingkatkepuasan% of Total

Tidak Bekerja CountExpected Count% within Tingkatkepuasan% of Total

1416.5

42.4%

28.0%

1916.5

57.6%

38.0%

118.5

64.7%

22.0%

68.5

35.3%

12.0%

2525.0

50.0%

50.0%

2525.0

50.0%

50.0%Total Count

Expected Count% within Tingkatkepuasan% of Total

3333.0

100.0%

66.0%

1717.0

100.0%

34.0%

5050.0

100.0%

100.0%

Value dfAsymp. Sig.

(2-sided)Exact Sig. (2-

sided)Exact Sig. (1-

sided)Pearson Chi-SquareContinuity …Likelihood RatioFisher's Exact Test

bN of Valid Cases

a2.2281.4262.253

50

111

.136

.232

.133.232 .116

Value95% Confidence Interval

Lower UpperOdds Ratio for Jeniskelamin (Laki-laki /Perempuan)For cohort Tingkatkepuasan = PuasFor cohort Tingkatkepuasan = Tidak PuasN of Valid Cases

.455

.769

1.692

50

.136

.515

.741

1.521

1.150

3.864

Risk Estimate

Pekerjaan * Tingkat kepuasan

Crosstab

Chi-Square Tests

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 8.50.b. Computed only for a 2x2 table

Page 9

Page 89: skripsi keperawatan

Value95% Confidence Interval

Lower UpperOdds Ratio for Pekerjaan(Bekerja / Tidak Bekerja)For cohort Tingkatkepuasan = PuasFor cohort Tingkatkepuasan = Tidak PuasN of Valid Cases

.402

.737

1.833

50

.120

.488

.803

1.349

1.112

4.187

Risk Estimate

Page 10