SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full...

127
SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT DI PUSKESMAS TANAH KALIKEDINDING PENELITIAN CROSS-SECTIONAL Oleh: Alif Arditia Yuda NIM. 131411131074 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2018 IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Transcript of SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full...

Page 1: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

SKRIPSI

HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN

PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DENGAN KEPATUHAN MINUM

OBAT DI PUSKESMAS TANAH KALIKEDINDING

PENELITIAN CROSS-SECTIONAL

Oleh:

Alif Arditia Yuda

NIM. 131411131074

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

2018

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 2: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

i

SKRIPSI

HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN

PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DENGAN KEPATUHAN MINUM

OBAT DI PUSKESMAS TANAH KALIKEDINDING

PENELITIAN CROSS-SECTIONAL

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep)

pada Program Studi Pendidikan Ners Fakultas Keperawatan UNAIR

Oleh:

Alif Arditia Yuda

NIM. 131411131074

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

2018

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 3: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

ii

SURAT PERNYATAAN

Saya bersumpah bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri dan belum pernah

dikumpulkan oleh orang lain untuk memperoleh gelar dari berbagai jenjang pendidikan

di Perguruan Tinggi manapun

Surabaya, 8 Agustus 2018

Yang Menyatakan

Alif Arditia Yuda

131411131074

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 4: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

iii

HALAMAN PERNYATAAN

PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN

AKADEMIS

Sebagai civitas akademik Universitas Airlangga, saya yang bertanda tangan di bawah

ini:

Nama : Alif Arditia Yuda

NIM : 131411131074

Program studi : Pendidikan Ners

Fakultas : Keperawatan

Jenis karya : Skripsi

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyutujui untuk memberikan kepada

Universitas Airlangga Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif (Non-Exclusive Royalty Free

Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: ”Hubungan Karakteristik, Pengetahuan,

Sikap, dan Tindakan Penderita Tuberkulosis Paru dengan Kepatuhan Minum

Obat Tuberkulosis di Puskesmas Tanah Kalikedinding Surabaya” beserta

perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif ini

Universitas Airlangga berhak menyimpan, alih media/format, mengelola dalam bentuk

pangkalan data (database), merawat, dan mempublikaasi tugas akhir saya, selama tetap

mencantumkan nama saya sebagai penulis dan sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Surabaya, 8 Agustus 2018

Yang Menyatakan

Alif Arditia Yuda

131411131074

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 5: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

iv

SKRIPSI

HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN

PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DENGAN KEPATUHAN MINUM

OBAT DI PUSKESMAS TANAH KALIKEDINDING

Oleh

Alif Arditia Yuda

NIM. 131411131074

SKRIPSI INI TELAH DISETUJUI

Tanggal, 8 Agustus 2018

Oleh

Pembimbing Ketua

Dr. Makhfudli., S.Kep. Ns, M.Ked. Trop.

NIP. 197902122014091003

Pembimbing

Dr. Andri Setiya W., S.Kep., Ns., M.Kep.

NIP. 198206192015041001

Mengetahui

a.n Dekan Fakultas Keperawatan

Universitas Airlangga

Wakil Dekan I

Dr. Kusnanto, S.Kp., M.Kes

NIP. 196808291989031002

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 6: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

v

Lembar Penetapan Panitia Penguji Skripsi

SKRIPSI

HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN

PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DENGAN KEPATUHAN MINUM

OBAT DI PUSKESMAS TANAH KALIKEDINDING

Oleh:

Alif Arditia Yuda

NIM. 131411131074

Telah diuji

Pada tanggal, 10 Agustus 2018

PANITIA PENGUJI

Ketua : Dr. Abu Bakar, S.Kep., Ns., M.Kep., SP.Kep.M.B. ( )

NIP. 198004272009121002

Anggota :

1. Dr. Makhfudli, S.Kep. Ns, M.Ked. Trop. ( )

NIP. 197902122014091003

2. Dr. Andri Setiya W., S.Kep., Ns., M.Kep. ( )

NIP. 198206192015041001

Mengetahui

a.n Dekan Fakultas Keperawatan

Universitas Airlangga

Wakil Dekan I

Dr. Kusnanto, S.Kp., M.Kes

NIP. 196808291989031002

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 7: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

vi

MOTTO :

Janganlah terlalu berlebihan dengan sebuah kemenangan, karena dibalik sebuah

kemenanganmu ada kesedihan orang lain.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 8: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

vii

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat serta pertolongan-Nya penulis

dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan Karakteristik, Pegetahuan, Sikap,

dan Tindakan Penderita Tuberkulosis Paru dengan Kepatuhan Minum Obat di

Puskesmas Tanah Kalikedinding Surabaya”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat

untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Pendidikan

Ners Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga. Dalam menyelesaikan skripsi ini

tidak lepas dari kesulitan dan hambatan, namun berkat dukungan dan bantuan berbagai

pihak, skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan terimakasih

yang sebesar-besarnya kepada :

1. Prof. Dr. Nursalam, M.Nurs (Hons), selaku Dekan Fakultas Keperawatan

Universitas Airlangga Surabaya yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas

pembelajaran kepada penulis sehingga dapat mengikuti dan menyelesaikan

pendidikan Program Studi Pendidikan Ners.

2. Dr. Kusnanto, S.Kp., M.Kes., selaku Wakil Dekan I Fakultas Keperawatan

Universitas Airlangga Surabaya yang telah memberikan kesempatan dan motivasi

kepada penulis sehingga proses penyusunan skripsi ini dapat berjalan dengan lancar.

3. Dr. Makhfudli, S.Kep., Ns., M.Ked.Trop., selaku dosen pembimbing 1 yang penuh

kesabaran memberikan bimbingan, motivasi, dan arahan sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

4. Dr Andri Setiya Wahyudi, S.Kep., Ns., M.Kep., selaku dosen pembimbing 2 yang

selalu sabar dalam memberikan motivasi, arahan, dan bantuan kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

5. Bapak Setho Hadisuyatmana, S.Kep., Ns., M.NS (CommHlth&PC), selaku dosen

penguji proposal penelitian dan Dr. Abu Bakar, S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.MB.,

selaku dosen penguji proposal dan hasil yang telah memberikan bimbingan dan

saran dalam pengerjaan skripsi.

6. Para dosen, staf dan karyawan di lingkungan Fakultas Keperawatan yang telah

banyak membantu penulis selama menempuh studi S1, khususnya Pak Yanto, Pak

Agus Black, Pak Hendi, Mas Kipli, Bu Anik, dan kawan-kawannya yang selalu

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 9: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

viii

membantu peneliti saat mencari dosen.

7. Kepala Bakesbangpol Kota Surabaya, Kepala Dinkes Kota Surabaya, Kepala

Puskesmas Tanah Kalikedinding Surabaya yang telah memberikan ijin kepada

penulis untuk mengadakan penelitian di wilayah kerja Puskesmas Tanah

Kalikedinding Surabaya.

8. Ibu Pepy selaku pemegang program TB di Puskesmas yang dengan sabar membantu

dalam pengumpulan data calon responden dan proses penelitian serta memberikan

bimbingan strategi pengumpulan data yang efektif.

9. Para Responden penelitian yang kooperatif dalam mengisi kuesioner.

10. Orang Tua yang selalu mendukung saya dalam kehidupan sehari – hari baik fisik

maupun batin dan Adik saya yang selalu menggoda saya setiap hari.

11. Kepada sahabat saya, Haris, Rafi, Gilang, Tauvan, Pram, Syarif, Putro dan seluruh

personel PPT. Dan teman dekat saya yang insyaaAllah akan menjadi teman hidup

saya saudari Vony.

12. Keluarga besar mbah Mashoeri dan keluarga besar mbah Marino. Yang selalu

mendukung dan memberikan semangat.

13. Adik – adik dan teman – teman di SKINERS FKp Unair. Yang selalu mendukung

dengan doa maupun bantuan lansung saat dimintai pertolongan.

14. Serta seluruh elemen yang membantu saya, tetapi tidak saya sebutkan diatas.

Surabaya, 8 Agustus 2018

Penulis

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 10: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

ix

ABSTRACT

RELATIONSHIP CHARACTERISTICS, KNOWLEDGE, ATTITUDES AND

ACTIONS OF PULMONARY TUBERCULOSIS SUFFERERS WITH

MEDICATION COMPLIANCE IN THE CLINICS OF TANAH

KALIKEDINDING

The Research Of Cross – Sectional

Alif Arditia Yuda

Introduction: Pulmonary Tuberculosis is a chronic disease and require healing time

with regular and a long time. Regular treatment with a long time can lead to boredom

that will make sufferers seek treatment The purpose of this research is to know the

relationship characteristics, knowledge, attitudes, and actions of pulmonary

Tuberculosis sufferers with medication compliance in the Clinics of Tanah

Kalikedinding of Surabaya. Methods: this study used a cross – sectional. Where there

were 32 respondents in this research. The independent variables are the characteristics

(age, gender, educational level and employment status as well as the dependent variable

i.e. tuberculosis medication compliance. Data analysis was done using the Chi-Square

test with a significance level of < 0.05. Results: the results of Chi-Square test shows

that age and education have a meaningful relationship with the result p = 0.006 and p =

0,015. For the gender and employment status does not have a meaningful relationship

with the result p = 0,419 and p = 0,212. As well as for other independent variables such

as knowledge, attitudes and actions also have a meaningful relationship with the value

of the Chi-square variable to the 0.000 to knowledge, 0,073 to attitudes, and 0,006 for

action variable. Discussion: The concluded that there is a relationship between age and

education level of compliance with medication. As well as the existence of a relationship

between knowledge, attitudes, and behaviors with medication compliance. Further

research is expected to add a number of respondents as well as the broader region in

order to obtain results that are more diverse and to get more accurate results.

Keywords: characteristics, knowledge, attitude, behavior, medication Compliance for

Pulmonary Tuberculosis.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 11: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

x

ABSTRAK

HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN

PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DENGAN KEPATUHAN MINUM

OBAT DI PUSKESMAS TANAH KALIKEDINDING

Penelitian Cross – Sectional

Alif Arditia Yuda

Pendahuluan: Tuberkulosis paru adalah penyakit kronis dan membutuhkan waktu

penyembuhan dengan teratur serta waktu yang lama. Pengobatan yang teratur dengan

waktu yang lama dapat mengakibatkan kebosanan yang akan membuat penderita putus

berobat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan karakteristik,

pengetahuan, sikap, dan tindakan penderita Tuberkulosis Paru dengan kepatuhan

minum obat di Puskesmas Tanah Kalikedinding Surabaya. Metode: Penelitian ini

menggunakan cross – sectional. Dimana ada 32 responden dalam penelitian ini.

Variabel independen adalah karakteristik(usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan

status pekerjaan serta variabel dependen yaitu kepatuhan minum obat tuberkulosis..

Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji Chi-Square dengan tingkat

signifikansi <0,05. Hasil: Hasil uji Chi-Square menunjukkan bahwa usia dan

pendidikan memiliki hubungan yang bermakna dengan hasil p=0,006 dan p=0,015.

Untuk jenis kelamin dan status pekerjaan tidak memiliki hubungan yang bermakna

dengan hasil p=0,419 dan p=0,212. Serta untuk variabel independen lainya seperti

pengetahuan, sikap dan tindakan juga memiliki hubungan yang bermakna dengan nilai

Chi-Square 0,000 untuk variabel pengetahuan, 0,073 untuk variabel sikap, dan 0,006

untuk variabel tindakan. Diskusi: Disimpulkan bahwa ada hubungan antara usia dan

tingkat pendidikan dengan kepatuhan minum obat. Serta adanya hubungan yang

bermakan antara pengetahuan, sikap, dan perilaku dengan kepatuhan minum obat.

Penelitian lebih lanjut diharapkan menambahkan jumlah responden serta daerah yang

lebih luas guna mendapatkan hasil yang lebih beragam dan untuk mendapatkan hasil

yang lebih akurat.

Kata kunci: Karakteristik, Pengetahuan, Sikap, Perilaku, Kepatuhan Minum Obat

Tuberkulosis Paru.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 12: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

xi

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul dan Persyaratan Gelar ..................................................................... i

Surat Pernyataan...................................................................................................... ii

Halaman Pernyataan............................................................................................... iii

Lembar Persetujuan ................................................................................................ iv

Lembar Persetujuan Panitia Penguji ....................................................................... v

Motto ...................................................................................................................... vi

Ucapan Terima Kasih ............................................................................................ vii

Abstract .................................................................................................................. ix

Abstrak .................................................................................................................... x

Daftar Isi................................................................................................................. xi

Daftar Tabel ......................................................................................................... xiv

Daftar Gambar ....................................................................................................... xv

Daftar Lampiran ................................................................................................... xvi

Daftar Singkatan.................................................................................................. xvii

BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 5

1.3 Tujuan Penelitian................................................................................. 5

1.3.1 Tujuan umum ........................................................................... 5

1.3.2 Tujuan khusus ........................................................................... 6

1.4 Manfaat Penelitian................................................................................ 6

1.4.1 Manfaat teoritis ......................................................................... 6

1.4.2 Manfaat praktis ......................................................................... 6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 8

2.1 Konsep Tuberkulosis ............................................................................ 8

2.1.1 Pengertian Tuberkulosis ........................................................... 8

2.1.2 Penyebab Tuberkulosis ............................................................. 9

2.1.3 Tanda dan gejala Tuberkulosis ................................................. 9

2.1.4 Klasifikasi Tuberkulosis ......................................................... 10

2.1.5 Cara penularan Tuberkulosis .................................................. 11

2.1.6 Resiko penularan Tuberkulosis .............................................. 12

2.1.7 Diagnosis Klien Tuberkulosis pada Klien Dewasa ................ 12

2.1.8 Pengobatan Klien Tuberkulosis .............................................. 13

2.1.9 Mekanisme resistensi OAT .................................................... 20

2.2 Konsep Karakteristik .......................................................................... 22

2.2.1. Jenis kelamin .......................................................................... 22

2.2.2. Usia ......................................................................................... 22

2.2.3. Tingkat pendidikan ................................................................. 23

2.2.4. Pekerjaan ................................................................................ 24

2.3 Konsep Perilaku ................................................................................. 25

2.3.1 Pengetahuan (Knowledge) ...................................................... 25

2.3.2 Sikap (Attitude) ....................................................................... 28

2.3.3 Tindakan atau praktik (Practice) ............................................ 30

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 13: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

xii

2.3 Konsep Kepatuhan ............................................................................. 32

2.3.1 Definisi ................................................................................... 32

2.3.2 Faktor – faktor yang mempengaruhi kepatuhan ..................... 33

2.3.3 Pentingnya kepatuhan ............................................................. 34

2.3.4 Variabel dalam kepatuhan ...................................................... 34

2.4 Teori Perilaku Lawrence Green ......................................................... 35

2.5 Keaslian Penelitian ............................................................................. 36

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS .............................. 41

3.1 Kerangka Konseptual Penelitian ........................................................ 41

3.2 Hipotesis ............................................................................................. 42

BAB 4 METODE PENELITIAN ....................................................................... 44

4.1 Rancangan Penelitian yang Digunakan .............................................. 44

4.2 Populasi, Sampel, dan Sampling ........................................................ 44

4.2.1 Populasi .................................................................................. 44

4.2.2 Sampel .................................................................................... 45

4.2.3 Sampling ................................................................................. 46

4.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel ..................... 46

4.3.1 Variabel yang diteliti .............................................................. 46

4.3.2 Definisi operasional ................................................................ 47

4.4 Instrumen Penelitian ........................................................................... 51

4.5 Uji Validitas dan Uji Reabilitas ......................................................... 51

4.5.1 Uji validitas ............................................................................ 51

4.5.2 Uji reliabilitas ......................................................................... 53

4.6 Lokasi dan Waktu Penelitian.............................................................. 54

4.5.1 Lokasi ..................................................................................... 54

4.5.2 Waktu penelitian ..................................................................... 54

4.7 Prosedur Pengambilan dan Pengumpulan Data ................................. 54

4.8 Cara Analisis Data .............................................................................. 57

4.9 Kerangka Operasional ........................................................................ 58

4.10 Masalah etik ....................................................................................... 59

4.11 Keterbatasan Penelitian ...................................................................... 60

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................... 61

5.1. Hasil Penelitian .................................................................................. 61

5.1.1 Gambaran umum lokasi penelitian ......................................... 61

5.1.2 Data demografi responden ...................................................... 62

5.1.3 Data khusus ............................................................................ 63

5.2. Pembahasan ........................................................................................ 69

5.2.1 Hubungan karakteristik penderita Tuberkulosis Paru dengan

kepatuhan minum obat Tuberkulosis Paru ............................. 69

5.2.2 Hubungan tingkat pengetahuan penderita Tuberkulosis Paru

dengan kepatuhan minum obat Tuberkulosis Paru ................. 71

5.2.3 Hubungan sikap penderita Tuberkulosis Paru dengan kepatuhan

minum obat Tuberkulosis Paru ............................................... 73

5.2.4 Hubungan tindakan penderita Tuberkulosis Paru dengan

kepatuhan minum obat Tuberkulosis Paru ............................. 74

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 14: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

xiii

BAB 6 SIMPULAN DAN SARAN ..................................................................... 76

6.1. Simpulan............................................................................................. 76

6.2. Saran ................................................................................................... 76

Daftar Pustaka ....................................................................................................... 76

Lampiran .............................................................................................................. 81

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 15: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Jenis, sifat, dan efek samping OAT ................................................... 14

Tabel 2.2 Pengelompokan OAT ......................................................................... 14

Tabel 2.3 Jenis dan dosis OAT .......................................................................... 15

Tabel 2.4 Dosis Paduan OAT KDT Kategori 1 ................................................. 16

Tabel 2.5 Dosis Paduan OAT Kombipak untuk kategori 1 ............................... 16

Tabel 2.6 Dosis paduan OAT KDT Kategori 2.................................................. 16

Tabel 2.7 Dosis Paduan OAT Kombipak untuk Kategori 2 .............................. 17

Tabel 2.8 Dosis KDT untuk Sisipan .................................................................. 18

Tabel 2.9 Dosis OAT Kombipak untuk Sisipan ................................................ 18

Tabel 2.10 Tabel keaslian penelitian .................................................................... 37

Tabel 4.1 Definisi Operasional Karakteristik, Pengetahuan, Sikap, Tindakan dan

Kepatuhan Minum Obat ..................................................................... 47

Tabel 5.1 Persebaran Usia Responden ............................................................... 62

Tabel 5.2 Persebaran Jenis Kelamin Responden ................................................ 62

Tabel 5.3 Persebaran Tingkat Pendidikan Responden ....................................... 63

Tabel 5.4 Persebaran Status Pekerjaan Responden ............................................ 63

Tabel 5.5 Persebaran kepatuhan minum obat menurut tingkat usia responden dan

hasil uji chi-square hubungan usia dengan kepatuhan minum obat

tuberkulosis. ....................................................................................... 63

Tabel 5.6 Persebaran kepatuhan minum obat menurut jenis kelamin responden

dan hasil uji chi-square hubungan jenis kelamin dengan kepatuhan

minum obat tuberkulosis. ................................................................... 64

Tabel 5.7 Persebaran kepatuhan minum obat menurut tingkat pendidikan

responden dan hasil uji chi-square hubungan tingkat pendidikan dengan

kepatuhan minum obat tuberkulosis ................................................... 65

Tabel 5.8 Persebaran kepatuhan minum obat menurut status pekerjaan responden

dan hasil uji chi-square hubungan status pekerjaan dengan kepatuhan

minum obat tuberkulosis .................................................................... 66

Tabel 5.9 Persebaran kepatuhan minum obat menurut tingkat pengetahuan

responden dan hasil uji chi-square hubungan tingkat pengetahuan

dengan kepatuhan minum obat tuberkulosis ...................................... 67

Tabel 5.10 Persebaran kepatuhan minum obat menurut sikap responden dan hasil

uji chi-square hubungan sikap dengan kepatuhan minum obat

tuberkulosis ........................................................................................ 67

Tabel 5.11 Persebaran kepatuhan minum obat menurut tindakan responden dan

hasil uji chi-square hubungan tindkaan dengan kepatuhan minum obat

tuberkulosis ........................................................................................ 68

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 16: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Teori perilaku oleh Lawrence Green ............................................. 36

Gambar 3.1 Kerangka Konseptual Hubungan Karakteristik, Pengetahuan,

Sikap dan Tindakan dengan Kepatuhan Minum Obat. .................. 41

Gambar 4.1 Kerangka Operasional Penelitian Tentang Hubungan

Karakteristik, Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Dengan

Kepatuhan Minum Obat ................................................................ 58

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 17: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Penjelasan Penelitian Bagi Responden .............................................. 81

Lampiran 2 Permohonan Menjadi Responden ...................................................... 84

Lampiran 3 Lembar Informed Consent ................................................................. 85

Lampiran 4 Lembar Pengisian Kuesioner Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan .... 86

Lampiran 5 Lembar Pengisian Kuesioner MMAS – 8 ......................................... 90

Lampiran 6 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ................................................... 91

Lampiran 7 Hasil Uji Statistik Variabel ................................................................ 97

Lampiran 8 Pengesahan Etik ............................................................................... 104

Lampiran 9 Perijinan Pengambilan Data Awal ................................................... 105

Lampiran 10 Perijinan Penelitian ........................................................................ 108

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 18: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

xvii

DAFTAR SINGKATAN

µ : Mikro

ART : Asisten Rumah Tangga

BKPM : Balai Kesehatan Paru Masyarakat

BTA : Basil Tahan Asam

CDR : Case Detection Rate

Dinkes : Dinas Kesehatan

E : Etambutol

EDR : Extensive Drug Resistant

gr : Gram

H : Isonazid

H1 : Hipotesis sementara

HIV : Human Immunodeficiency Virus

KDT : Kombinasi Dosis Tetap

Kemenkes : Kementerian Kesehatan

MDR : Multi Drug Resistant

mg : Miligram

mm : Milimeter

MR : Mono Resistant

OAT : Obat Anti Tuberkulosis

PBC : Perceived Behavior Control

PMO : Pengawas Menelan Obat

PR : Poli Resistant

R : Rifampisin

RI : Republik Indonesia

RISKESDAS : Riset Kesehatan Dasar

RR : Rifampicin

S : Streptomisin

SPS : Sewaktu – Pagi – Sewaktu

SR : Succes Rate

TB : Tuberkulosis

WHO : World Health Organization

Z : Pirazinamid

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 19: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tuberkulosis adalah satu dari banyak penyakit yang menular dan

mematikan serta masih menjadi perhatian masyarakat global (WHO, 2014).

Tuberkulosis paru adalah penyakit infeksi disebabkan oleh bakteri Mycobaterium

tuberculosis berbentuk batang (Bacillus) ditularkan melalui perantara ludah / dahak

mengandung basil tuberkulosis yang menyebar di udara ketika penderita

tuberkulosis paru batuk (Makhfudli, 2016).

Penyakit tuberkulosis paru yang diderita oleh individu akan memberi

dampak yang sangat besar bagi kehidupanya baik secara fisik, mental maupun

kehidupan sosial. Secara fisik penyakit tuberkulosis paru jika tidak diobati dengan

benar akan menimbulkan berbagai komplikasi bagi organ lain , seperti penyebaran

infeksi ke organ lain, kekurangan nutrisi, batuk darah yang berat, resistensi terhadap

banyak obat dan komplikasi lainya. Tuberkulosis paru merupakan salah satu

penyakit yang membutuhkan waktu pengobatan yang panjang dan memerlukan

banyak obat-obatan yang dikonsumsi (Smeltzer & Bare, 2001).

Tuberkulosis (TB) menjadi masalah utama kesehatan global dengan

perkiraan 10,4 juta kasus TB baru di seluruh dunia. Sebagian besar penderita TB

tinggal di negara berpenghasilan rendah (Qadeer et al., 2017). Tuberkulosis

menduduki peringkat 9 kematian di dunia dan menempati peringkat tertinggi

penyebab kematian dengan agen infeksi tunggal diatas HIV. Pada tahun 2016, di

perkirakan 1,3 juta penderita TB dengan HIV negatif meninggal dunia (turun dari

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 20: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

2

1,7 juta pada tahun 2000). Kasus terbanyak tuberkulosis berada di Asia Tenggara

dengan presentase 45% , disusul dengan Afrika 25%, Pasifik Barat 17%, Timur

tengah 7%, Eropa 3% dan Negara-negara Amerika 3%. Sedangkan untuk peringkat

5 negara tertinggi penderita TB (56% kasus TB Dunia) adalah India, Indonesia,

China, Filipina, dan Pakistan (WHO, 2017).

Tahun 2016 ditemukan jumlah kasus tuberkulosis sebanyak 351.893 kasus.

Jumlah tersebut meningkat dari tahun 2015 yang sebesar 330.729 kasus. Jumlah

kasus tertinggi dilaporkan terdapat di provinsi dengan jumlah penduduk terbesar

yaitu Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. Kasus tuberkulosis di ketiga

provinsi tersebut sebesar 44% dari jumlah kasus baru tuberkulosis di Indonesia.

Proporsi kasus tuberkulosis menurut kelompok umur pada tahun 2016 ditemukan

kasus terbanyak pada kelompok umur 25-34 tahun sebesar 18,07%, diikuti oleh

kelompok umur 45-54 tahun sebesar 17,25%, dan pada kelompok umur 35-44 tahun

sebesar 16,81% (Kemenkes RI, 2017).

Provinsi Jawa Timur pada tahun 2015 menempati urutan kedua di Indonesia

dalam penemuan TB BTA (+) kasus baru. Angka penemuan baru BTA (+) sebanyak

23.183 penderita atau case destection rate (CDR) sebesar 56%. Target CDR yang

ditetapkan adalah minimal 70%. Pada tahun 2016, kasus TB yang telah diobati

47.478 kasus dari perkiraan sebesar 123.414 kasus. CDR TB di Jawa Timur sebesar

39% dengan hal tersebut Provinsi jawa timur telah mencapai target minimal yang

diterapkan oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia sebesar 38%. Angka

keberhasilan pengobatan penderita TB BTA (+) kasus baru di Jawa Timur sebesar

91% (Dinkes Jawa Timur, 2017).

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 21: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

3

Kasus baru penyakit TB Paru kasus baru di Kota Surabaya pada tahun 2015

sebanyak 2.330 orang. Ada penurunan jumlah kasus dibanding tahun 2014. Angka

kesembuhan TB Paru BTA (+) sebesar 70,43%, dengan angka keberhasilan

pengobatan sebesar 79,21%. Untuk puskesmas Tanah Kali Kedinding memiliki

angka keberhasilan di angka 68,33% dengan jumlah orang yang diobati 60 orang.

(Dinkes Surabaya, 2016)

Menurut data diatas di pada usia dewasa awal mendominasi besarnya

penderita TB paru di Jawa Timur. Hal ini disebabkan oleh salah satu penyebab

penularan TB paru pada masyarakat yaitu pola hidup masyarakat yang cenderung

melakukan kegiatan tanpa memeperhatikan kesehatanya. Di Jawa Timur angka

penemuan kasus baru dalam TB paru masih cukup tinggi dengan peringkat ke 2

nasional. Meskipun begitu angka kesembuhan penderita TB paru dengan BTA (+)

telah melewati batasan minimal keberhasilan pengobatan di Indonesia. Hal tersebut

selaras dengan Kota Surabaya dengan jumlah penderita TB BTA (+) memiliki

angka kesembuhan pengobatan yang telah melampaui presentase kesembuhan

nasional. Menurut sebuah studi lain yang dilakukan oleh Sukoco (2011), dilakukan

analisa penelitian bivariat antara kepatuhan berobat penderita TB dengan beberapa

karakteristik, menunjukkan bahwa pada variable sosial ekonomi, kelompok sosial

ekonomi rendah mempunyai risiko 1,33 tidak patuh berobat dibanding dengan

kelompok sosial ekonomi tinggi.

Menurut RISKESDAS (Riset Kesehatan Dasar) tahun 2010 didapatkan

sebanyak 19,3% penderita TB Paru yang tidak patuh dalam minum obat. Hasil dari

penelitian diatas selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Dhewi, Armiyati &

Supriyono (2011) yang menuliskan bahwa penderita TB Paru yang mengalami

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 22: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

4

kegagalan dalam pengobatan dipengaruhi oleh beberapa faktor, namun faktor yang

paling dominan adalah ketidakpatuhan dalam menjalani pengobatan.

Sejak tahun 1995, Indikator keberhasilan dari program TB adalah Case

Detection Rate (CDR) dan Success Rate (SR). CDR di Jawa Timur dari tahun 2004-

2012 selalu mengalami peningkatan meskipun belum mencapai target yang

ditentukan, yaitu 70%. Sedangkan SR di Jawa Timur dari tahun 2004 - 2011

mengalami peningkatan dan sudah mencapai target yang ditentukan, yaitu 90%.

Provinsi Jawa Timur, Surabaya memiliki kasus TB terbanyak di antara kota-kota

yang lain yaitu 4.212 kasus. Kasus TB BTA positif baru di Kota Surabaya

diperkirakan mencapai 2.107 penderita. Pada tahun 2013 penyakit tuberkulosis di

Surabaya termasuk dalam sepuluh penyakit terbanyak dan menduduki di urutan ke

sembilan (Ruditya, 2015).

Faktor – faktor yang memengaruhi perilaku seseorang saat pengobatan TB

yaitu faktor predisposing, faktor enabling, dan faktor reinforcing. Teori tersebut

merupakan teori perubahan perilaku yang dikemukakan oleh Lawrence Green

(Nursalam, 2015). Predisposing factors atau faktor predisposisi terdiri dari

pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakianan dan nilai – nilai. Enabling factors

atau faktor pendukung terdiri dari hal – hal yang terwujud dalam lingkungan fisik,

antara lain sarana maupun prasarana kesehatan yang meliputi puskesmas, obat, alat,

perundangan-undangan, dan keterampilan terkait kesehatan. Sedangkan reinforcing

factors atau faktor pendorong seperti petugas kesehatan, keluarga , maupun

pengambil keputusan (Nursalam, 2015). Untuk meningkatkan ketaatan dalam

berobat , respon penderita terhadap sistem pelayanan kesehatan adalah hal yang

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 23: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

5

penting (Sunaryo, 2004). Keberhasilan dalam pengobatan TB adalah hasil dari

ketaatan penderita TB dalam pengonsumsian obatnya.

Menurut Notoatmodjo (2010), domain perilaku ada 3, yaitu pengetahuan;

sikap; dan tindakan. Oleh karena itu menurut peneliti untuk menumbuhkan perilaku

yang patuh dalam berobat dipengaruhi oleh ketiga hal tersebut. Berdasarkan data

tersebut peneliti ingin melakukan penelitian tentang hubungan pengetahuan, sikap,

dan tindakan penderita TB paru terhadap kepatuhan minum Obat Anti

Tuberkulosis(OAT) di Puskesmas Tanah Kali Kedinding Kota Surabaya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana hubungan antara karakteristik penderita TB Paru dengan

kepatuhan minum Obat Anti Tuberkulosis (OAT) ?

2. Bagaimana hubungan antara pengetahuan penderita TB Paru dengan

kepatuhan minum Obat Anti Tuberkulosis (OAT

3. Bagaimana hubungan antara sikap penderita dengan kepatuhan minum Obat

Anti Tuberkulosis (OAT) ?

4. Bagaimana hubungan antara tindakan penderita TB Paru dengan kepatuhan

minum Obat Anti Tuberkulosis (OAT) ?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan umum

Menjelaskan hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap, dan tindakan

penderita TB Paru dengan kepatuhan minum Obat Anti Tuberkulosis (OAT) di

Puskesmas Tanah Kalikedinding Surabaya.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 24: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

6

1.3.2 Tujuan khusus

1. Menjelaskan hubungan antara karakteristik penderita TB Paru dengan

kepatuhan minum Obat Anti Tuberkulosis (OAT).

2. Menjelaskan hubungan antara pengetahuan penderita TB Paru dengan

kepatuhan minum Obat Anti Tuberkulosis (OAT).

3. Menjelaskan hubungan antara sikap penderita TB Paru dengan kepatuhan

minum Obat Anti Tuberkulosis (OAT).

4. Menjelaskan hubungan antara tindakan penderita TB Paru dengan kepatuhan

minum Obat Anti Tuberkulosa (OAT).

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan dampak positif untuk

mengembangkan konsep ilmu keperawatan komunitas dalam penyusunan asuhan

keperawatan. Ditujukan pada kelompok khusus dengan gangguan kesehatan

khususnya pada penyakit kronis menular yang salah satunya yaitu penderita TB

Paru.

1.4.2 Manfaat praktis

1. Bagi Peneliti

Pengembangan keilmuan keperawatan yang berkaitan maupun bersinggungan

dengan penyakit TB paru, karakteristik TB Paru dan hubungan pengetahuan, sikap,

dan tindakan dengan kepatuhan pengobatan. Sebagai wujud aplikasi, penerapan

ilmu yang diperoleh sewaktu perkuliahan secara nyata dan memahami profesi ners

dalam kenyataan.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 25: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

7

2. Bagi Masyarakat

Memberi masukan berupa Health Education kepada penderita dan masyarakat

tentang penyakit TB Paru sehingga mampu menjalani pengobatan secara maksimal.

3. Bagi Puskesmas

Mengetahui pengaruh karakteristik, pengetahuan dan sikap penderita dan

keluarga terhadap kepatuhan pengobatan TB Paru. Hal tersebut guna menunjang

proses ketepatan dalam pengobatan TB Paru. Sebagai tempat penelitian Puskesmas

akan mendapat data melalui hasil penelitian yang saya buat.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 26: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

8

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Tuberkulosis

2.1.1 Pengertian Tuberkulosis

Tuberkulosis adalah penyakit menular di udara dan paling banyak menyerang

paru – paru .Organisme penyebabnya adalah basil tahan asam Mycobacterium

tuberculosis (Dalvin and Smith, 2017).

Tuberkulosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri

Mycobacterium tuberculosis yang merupakan bakteri tahan asam (BTA) dan juga

merupakan penyakit menular (Kemenkes RI, 2014).

Tuberkulosis juga merupakan penyakit infeksius yang menyerang parenkim

paru. Tuberkulosis juga ditularkan ke bagian tubuh yang lain, termasuk meningens,

ginjal, tulang, dan nodus limfe. Agen infeksius utama Mycobacterium tuberculosis,

adalah batang aerobic tahan asam tumbuh lambat dan sensitif terhadap panas dan

sinar ultraviolet (Smeltzer & Bare, 2001).

Penyakit tersebut menyebabkan masalah kesehatan pada jutaan orang di

setiap tahun dan menempati urutan kedua penyakit infeksi yang menyebabkan

kematian setelah Human Immunodeficiency Virus (HIV) (WHO, 2017).

Penyakit tersebut ialah penyakit kronik yang bisa memengaruhi kualitas

hidup penderita. Pasien yang hidup dengan tuberkulosis (TB) mengalami gangguan

yang signifikan dari kehidupan sosial mereka dan terkena stigma dan diskriminasi

(Abioye, Omotayo and Alakija, 2011). Tuberkulosis paru menimbulkan

permasalahan yang serius, pada konsep kualitas hidup yang terdiri dari aspek

kesehatan fisik, psikologis, sosial, dan lingkungan.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 27: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

9

2.1.2 Penyebab Tuberkulosis

Mycobacterium tuberculosis adalah penyebab utama tuberkulosis.

Mycobacterium tuberculosis berupa kuman batang, tahan terhadap asam, dan

bersifat aerob. Basil tuberkel berukuran 0,3 x 2 mm sampai 4 mm, lebih kecil dari

ukuran eritrosit atau sel darah merah. Basil tuberkulosis bisa terus hidup berbulan

– bulan pada suhu kamar dan di dalam ruangan yang lembab (Price and Wilson,

2006). Seseorang bisa terinfeksi bakteri melalui berbicara, tertawa, batuk, maupun

bersin yang mengandung droplet besar (lebih besar dari 100 µ) dan droplet kecil

( 1 sampai 5 µ). Droplet yang besar menetap sementara droplet yang kecil tertahan

di udara dan dihirup oleh individu yang rentan (Smeltzer & Bare, 2001).

2.1.3 Tanda dan gejala Tuberkulosis

Tanda dan gejala pada tahapan awal tuberkulosis yaitu infeksi primer.

Tuberkulosis bisa bersifat asimtomatik dengan tanda dan gejala sebagai berikut :

1. Suhu badan meningkat;

2. Nyeri pada persendian;

3. Malaise;

4. Penurunan nafsu makan, mual, muntah, dan terlihat kelelahan;

Infeksi primer terjadi lebih kurang selama 12 minggu, setelah itu tubuh akan

mengeluarkan kekebalan spesifik terhadap basil tuberkulosis, selanjutnya kelenjar

limfe mengalami pembesaran sebagai penyebab penyebaran limfogen. Setelah itu

tubuh akan mengalami tanda dan gejala sebagai berikut:

1. Batuk disertai peningkatan frekuensi napas;

2. Terjadinya ekspansi paru buruk pada tempat yang sakit;

3. Bunyi napas ronki kasar dan hilang;

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 28: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

10

4. Demam persisten;

5. Terdapat suara pekak saat perkusi.

2.1.4 Klasifikasi Tuberkulosis

Klasifikasi tuberkulosis (Kemenkes RI, 2014), dibedakan menjadi :

1. Lokasi anatomi dari penyakit.

1) Tuberkulosis paru;

Tuberkulosis yang terjadi pada jaringan paru – paru. Tuberkulosis paru

sendiri terjadi karena adanya lesi pada jaringan paru. Efusi pleura tanpa

terdapat gambaran radiologis yang terjadi pada organ paru atau limfadenitis

tuberkuosis di rongga dada (hilus dan mediastinum), dinyatakan sebagai

tuberkulosis ekstra paru.

2) Tuberkulosis ekstra paru;

Tuberkulosis yang terjadi di luar jaringan paru – paru, seperti : pleura,

kelenjar limfe, abdomen, saluran kencing, selaput otak, sendi, maupun tulang.

Penegakan diagnosis sendiri juga harus ditemukanya bakteri Mycobacterium

tuberculosis.

2. Riwayat pengobatan sebelumnya

1) Klien baru TB

Klien tuberkulosis yang belum pernah menggunakan atau mejalani

pengobatan tuberkulosis, atau klien yang menggunakan obat anti tuberkulosis

(OAT) kurang dari 28 hari.

2) Klien yang pernah diobati TB

Klien tuberkulosis yang pernah menggunakan OAT lebih dari 28 hari.

3) Klien yang riwayat pengobatan sebelumnya tidak diketahui

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 29: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

11

3. Hasil pemeriksaan uji kepekaan obat

1) Mono Resistant (MR);

Resisten terhadap salah satu jenis OAT lini pertama saja.

2) Poli Resistant (PR);

Resisten terhadap lebih dari satu jenis OAT lini pertama selain Ionazid (H)

dan Rifampisin (R) secara bersamaan.

3) Multi Drug Resistant (MDR);

Resisten terhadap Ionazid (H) dan Rifampisin (R) secara bersamaan.

4) Extensive Drug Resistant (EDR);

Tuberkulosis MDR, yang sekaligus resisten terhadap salah satu OAT

golongan flourokuinolon dan minimal salah satu OAT lini kedua jenis

suntikan( kanamisin, kapreomisin, amikasin)

5) Rifampicin Resistan (RR)

Resisten terhadap rifampisin dengan atau tanpa resisten terhadap OAT yang

lain

4. Status HIV

1) Klien TB dengan HIV positif

2) Klien TB dengan HIV negatif

3) Pasien TB dengan status HIV tidak diketahui (Kemenkes RI, 2014).

2.1.5 Cara penularan Tuberkulosis

Selain melalui tranmisi udara, Mycobacterium tuberculosis juga dapat

menular jika terjadi kontak langsung dengan luka penderita tuberkulosis paru.

Percikan dahak pada klien dangan BTA positif yang mengandung Mycobacterium

tuberculosis merupakan sumber penularan dari tuberkulosis. (Kemenkes RI, 2014)

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 30: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

12

Tuberkulosis ditularkan dari orang ke orang oleh bantuan udara. Individu

terinfeksi melalui berbicara, batuk, bersin, tertawa, maupun bernyanyi yang

meleaskan droplet nuclei ke udara dan dihirup oleh individu yang rentan (Smeltzer

& Bare, 2001).

2.1.6 Resiko penularan Tuberkulosis

Menurut Smeltzer & Bare (2001), individu yang berisiko tinggi tertular

tuberkulosis adalah :

1. Individu yang dekat maupun kontak langsung dengan klien tuberkulosis paru

yang aktif;

2. Individu immunosupresif;

3. Pengguna alkohol maupun pengguna obat HIV;

4. Individu dengan perawatan kesehatan yang mencukupi saat usia 15 – 44

tahun;

5. Individu dengan gangguan medis lainya;

6. Imigran dari negara angka terjadinya tuberkulosis yang tinggi;

7. Individu yang beraktivitasdan bermukim di institusi;

8. Invidu yang hidup di lingkungan kumuh;

9. Petugas kesehatan.(Kemenkes RI, 2014)

2.1.7 Diagnosis Klien Tuberkulosis pada Klien Dewasa

1. Diagnosis ditegakkan dengan pemeriksaan bakteriologis menggunakan

pemeriksaan mikroskopis langsung.

2. Apabila pemeriksaan bakteriologis negatif, maka diagnosis ditegakkan

dengan pemeriksaan klinis dan foto toraks.

3. Pada sarana yang terbatas, klien didiagnosis secara klinis setelah pemberian

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 31: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

13

terapi antibiotika spectrum luas yang tidak memberikan perbaikan klinis.

4. Tidak dibenarkan penegakan diagnosis hanya dengan pemeriksaan serologis,

uji tuberkulin, ataupun foto toraks saja.

5. Pemeriksaan dahak secara miksoskopis langung dengan uji SPS (Sewaktu –

Pagi – Sewaktu), dan klien ditetapkan sebagai Klien tuberkulosis jika salah

satu uji dahak SPS hasilnya BTA Positif (Kemenkes RI, 2014).

2.1.8 Pengobatan Klien Tuberkulosis

Tujuan utama pengobatan tuberkulosis adalah memperbaiki produktivitas,

mencegah kematian oleh tuberkulosis, mencegah kekambuhan, menurunkan

penularan, dan mencegah resistensi obat tuberkulosis. Hal yang digunakan sebagai

prinsip pengobatan tuberkulosis adalah pemberian OAT yang mengandung 4

macam obat untuk mencegah terjadinya resistensi, diberikan dalam dosis yang

tepat, ditelan atau dikonsumsi secara teratur, dan diawasi oleh Pengawas Menelan

Obat (PMO) hingga selesai pengobatan (Kemenkes RI, 2014).

1. Tahapan pengobatan TB

Pengobatan TB akan selalu meliputi pengobatan tahap awal dan pengobatan

tahap lanjutan. Pada tahap awal pengonsumsian obat dilakukan setiap hari.

Hal tersebut digunakan untuk menurunkan jumlah bakteri yang berada di

dalam tubuh klien dan mengurangi pengaruh dari sedikit bakteri yang

dimungkinkan resisten sejak klien belum mengonsumsi OAT. Tahap awal

ini dilakukan selama 2 bulan dan dengan pengonsumsian OAT secara

teratur dan tanpa penyulit, setelah 2 minggu pengobatan daya penularan

sudah sangat menurun. Untuk tahap lanjutan sendiri merupakan tahap yang

penting untuk menurunkan dan membunuh sisa bakteri yang ada di dalam

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 32: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

14

tubuh klien, sehingga klien dapat sembuh dan tercegah dari kekambuhan

(Kemenkes RI, 2014).

2. Obat Anti Tuberkulosis

Tabel 2. 1 Jenis, sifat, dan efek samping OAT

Jenis Sifat Efek Samping

Isonazid (H) Bakterisidal Neuropati perifer, psikosis toksik,

gangguan fungsi hepar, kejang

Rifampisin (R) Bakterisidal Flu Syndrome, gangguan

gastrointestinal, urine berwarna merah,

gangguan fungsi hepar, trombositopeni,

demam, skin rash, sesak napas, anemia

hemolitik

Pirazinamid (Z) Bakterisidal Gangguan gastrointestinal, gangguan

fungsi hepar, gout artitis

Streptomisin (S) Bakterisidal Nyeri di tempat suntikan, gangguan

keseimbangan dan pendengaran, syok

anafilaktik, anemia, agranulositosis,

trombositopeni

Etambutol (E) Bakteriostatik Gangguan pengelihatan, buta warna,

neuritis perifer

Tabel 2. 2 Pengelompokan OAT

Golongan dan jenis Obat

Golongan-1 Obat Lini

pertama

1. Isoniazid (H)

2. Ethambutol (E)

3. Pyrazinamide (Z)

4. Rifampisin (R)

5. Streptomycin (S)

Golongan-2 atau Obat suntik/

suntikan lini ke 2

1. Kanamycin (Km) 2. Amikacin (Am)

3. Capreomycin (Cm)

Golongan-3 atau Golongan

Floroquinolone

1. Ofloxacin (Ofx)

2. Leofloxacin (Lfx)

3. Moxifloxacin (Mfx)

Golongan-4 atau Obat

Bakteriostatik Lini Kedua

1. Ethionamide (Eto)

2. Prothionamide (Pto)

3. Cycloserine (Cs)

4. Para amino salisilat

(PAS)

5. Terizidone (Trd)

Golongan-5 atau Obat yang

belum terbukti efisiensinya

tidak direkomendasikan WHO

1. Clofazimine (Cfz)

2. Linezolid (Lzd)

3. Amoxilin-Clavulanate

(Amx-Clv)

4. Thioacetazone (Thz)

5. Clarithromycin (Clr)

6. Imipenem (Ipm)

3. Dosis pengobatan

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 33: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

15

Tabel 2. 3 Jenis dan dosis OAT

Jenis OAT Dosis

Harian 3x/minggu

Kisaran dosis

(mg/kgBB)

Maksimum

(mg)

Kisaran dosis

(mg/kgBB)

Maksimum

(mg)

Isoniazid

(H)

4 – 6 300 8 – 12 900

Rifampisin

(R)

8 – 12 600 8 – 12 600

Pirazinamid

(Z)

20 – 30 - 30 – 40 -

Streptomisin

(S)

15 – 20 - 25 – 35 -

Etambutol

(E)

12 – 18 - 12 – 18 1000

4. Panduan OAT yang digunakan di Indonesia

Panduan OAT yang digunakan di Indonesia yang disusun oleh Program

Nasional Pengendalian Tuberkulosis (Kemenkes RI, 2014):

1) Kategori 1 : 2(HRZE)/ 4(HR)3

2) Kategori 2 : 2(HRZE)S/ (HRZE)/ 5(HR)3E3

3) Kategori 3 : 2(HRZ)/ 4(HR) atau 2HRZA(S)/4-10HR

4) Obat yang digunakan dalam tatalaksana klien TB resisten obat di Indonesia

terdiri dari OAT lini ke 2 yaitu Kanamisin, Kapreomisin, Levofloksasin,

Etionamide, Sikloserin, Moksioflosasin, dan PAS, serta OAT lini-1 yaitu

Pirazinamid dan Etambutol.

5. Paduan OAT Kombinasi Dosis Tetap (OAT KDT) dan OAT Kombipak

1) Kategori 1 : 2( HRZE)/4(HR)3

Panduan OAT ini diberikan untuk klien baru :

(1) Klien TB paru terkonfirmasi bakteriologis

(2) Klien TB paru terdiagnosis klinis

(3) Klien TB ekstra paru

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 34: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

16

Tabel 2. 4 Dosis Paduan OAT KDT Kategori 1

Berat Badan Tahap intensif

Tiap hari selama 56 hari

RHZE(150/75/400/275)

Tahap lanjutan

3 kali seminggu selama 16

minggu RH(150/150)

30 – 37 kg 2 tablet 4KDT 2 tablet 2KDT

38 – 54 kg 3 tablet 2KDT 3 tablet 2KDT

55 – 70 kg 4 tablet 2KDT 4 tablet 2KDT

≥ 71 kg 5 tablet 2KDT 5 tablet 2KDT

Tabel 2. 5 Dosis Paduan OAT Kombipak untuk kategori 1

Tahap

Pengobatan

Lama

Pengobatan

Dosis per hari / kali

Jumlah

hari/kali

menelan

obat

Tablet

Isoniasid

@ 300

mg

Kaplet

Rifampisin

@ 450 mg

Tablet

Pirazinamid

@ 500 mg

Tablet

Etambutol

@ 250

mg

Intensif 2 Bulan 1 1 3 3 56

Lanjutan 4 Bulan 2 1 - - 48

2) Kategori 2 : 2(HRZE)S/(HRZE)/2(HR)3E3

Paduan OAT ini diberikan untuk klien BTA positif yang pernah diobati

sebelumnya (pengobatan berulang) :

(1) Klien kambuh;

(2) Klien gagal pengobatan dengan paduan OAT kategori 1;

(3) Klien yang diobati kembali setelah putus berobat (last to follow up)

Tabel 2. 6 Dosis paduan OAT KDT Kategori 2

Berat Badan Tahap intensif

Tiap hari selama 56 hari

RHZE(150/75/400/275)

Tahap lanjutan

3 kali seminggu

selama 16 minggu

RH(150/150)

Selama 56 hari Selama 28 hari Selama 20 minggu

30 – 37 kg 2 tab 4KDT + 500 mg

Streptomisin inj

2 tab 4KDT 2 tab 2KDT + 2 tab

Etambutol

38 – 54 kg 3 tab 4KDT + 750 mg

Streptomisin inj

3 tab 4KDT 3 tab 2KDT + 3 tab

Etambutol

55 – 70 kg 4 tab 4KDT + 1000 mg

Streptomisin inj

4 tab 4KDT 4 tab 2KDT + 4 tab

Etambutol

≥ 71 kg 5 tab 4KDT + 1000 mg

Streptomisin inj

5 tab 4KDT 5 tab 2KDT + 5 tab

Etambutol

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 35: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

17

Tabel 2. 7 Dosis Paduan OAT Kombipak untuk Kategori 2

Tahap

Pengobatan

Lama

Pengobatan

Tablet

Isoniazid

@300mg

Kaplet

Rifampisin

@450 mg

Tablet

Pirazinamid

@500mg

Etambutol Streptomisin

Inj.

Jumlah

hari /

menelan

obat

Tablet

@250mg

Tablet

@400mg

Tahap

Intensif (dosis

harian)

2 Bulan 1 1 3 3 - 0,75gr 56

1 Bulan 1 1 3 3 - - 28

Tahap

lanjutan

(dosis 3 x

seminggu)

4 Bulan 2 1 1 2 60

Catatan:

(1) Klien berusia 60 tahun keatas, dosis maksimal streptomisin adalah 500 mg

tanpa memperhatikan berat badan.

(2) Perempuan hamil harus melihat prinsip pengobatan TB dalam keadaan

khusus. Prinsip pengobatan TB paru pada kondisi kehamilan tidak berbeda

dengan pengobatan TB pada umumnya. Menurut WHO, hampir semua OAT

aman untuk kehamilan, kecuali golongan Aminoglikosida seperti

streptomisin atau kanamisin karena dapat menimbulkan ototoksik pada bayi

(permanent ototoxic) dan dapat menembus barier plasenta. Keadaan ini dapat

mengakibatkan terjadinya gangguan pendengaran dan keseimbangan yang

menetap pada bayi yang akan dilahirkan. Perlu dijelaskan kepada ibu hamil

bahwa keberhasilan pengobatannya sangat penting artinya supaya proses

kelahiran dapat berjalan lancar dan bayi yang akan dilahirkan terhindar dari

kemungkinan tertular TB. Pemberian Piridoksin 50 mg/hari dianjurkan pada

ibu hamil yang mendapatkan pengobatan TB, sedangkan pemberian vitamin

K 10 mg/hari juga dianjurkan apabila Rifampisin digunakan pada trimester 3

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 36: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

18

kehamilan menjelang partus.

(3) Cara melarutkan streptomisin vial 1 gram yaitu dengan menambahkan

aquabidest sebanyak 3,7ml sehingga menjadi 4ml. (1ml = 250mg).

3) OAT Sisipan (HRZE)

Paket sisipan KDT adalah sama seperti paduan paket untuk tahap intensif

kategori 1 yang diberikan selama sebulan (28 hari).

(1) Jenis dan dosis OAT;

(2) Prinsip pengobatan TB paru;

(3) Kombinasi OAT di Indonesia; dan

(4) Hasil pengobatan dan tindak lanjut.

Tabel 2. 8 Dosis KDT untuk Sisipan

Berat Badan Tahap Intensif tiap hari selama 28 hari RHZE

(150/75/400/275) 30-37kg 2 Tablet 4KDT 38-54kg 3 Tablet 4KDT 55-70kg 4 Tablet 4KDT > 71kg 5 Tablet 4KDT

Tabel 2. 9 Dosis OAT Kombipak untuk Sisipan

Tahap

Pengobatan

Lamanya

pengobatan

Tablet

Isoniazid

@300mg

Tablet

Rifampisin

@450mg

Tablet

Pirazinamid

@500mg

Tablet

Etambutol

@250mg

Jumlah

hari / kali

menelan

obat

Tahap Intensif

(dosis harian) 1 Bulan 1 1 3 3 28

Penggunaan OAT lini kedua misalnya golongan aminoglikosida (kanamisin)

dan golongan kuinolon tidak dianjurkan diberikan kepada klien baru tanpa indikasi

yang jelas karena obat tersebut berpotensi jauh lebih rendah daripada OAT lini

pertama. Hal itu dapat juga meningkatkan terjadinya risiko resistensi pada OAT lini

kedua (Kemenkes RI, 2014).

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 37: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

19

6. Efek samping OAT

Sebagian besar klien TB paru dapat menyelesaikan pengobatan tanpa efek

samping. Beberapa dari mereka juga dapat mengalami efek samping, oleh karena

itu sangat penting dilakukan pemantauan selama pengobatan.

Pemantauan efek samping obat dilakukan dengan cara:

1) Menjelaskan kepada klien mengenai tanda dan gejala efek samping.

2) Menanyakan adanya gejala efek samping pada waktu penderita mengambil

obat.

Efek samping pada OAT dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:

1) Efek samping ringan

Efek samping ini hanya menyebabkan sedikit perasaan tidak enak. Gejala ini

dapat ditanggulangi dengan obat simptomatik atau obat sederhana, terkadang

menetap untuk beberapa waktu selama pengobatan sehingga pemberian OAT dapat

diteruskan.

2) Efek samping berat

Efek samping yang dapat menjadikan sakit serius. Pemberian OAT harus

dihentikan dan penderita harus segera dirujuk ke UPK spesialisasi pada kasus ini

(Kemenkes RI, 2011)

7. Pengawas Menelan Obat

1) Definisi PMO

Salah satu dari komponen DOTS adalah pengobatan paduan OAT jangka

pendek dengan pengawasan langsung. Pengawas minum obat (PMO) yaitu orang

yang dikenal dan dipercaya baik oleh klien maupun petugas kesehatan yang akan

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 38: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

20

ikut mengawasi klien minum seluruh obatnya. Hal tersebut dapat di pastikan bahwa

klien benar dalam minum obat dan diharapkan sembuh pada akhir masa

pengobatan.

PMO adalah seseorang yang telah dilatih singkat tentang cara pengawasan langsung

menelan obat jangka pendek setiap hari (Kemenkes, 2011). Tujuan dari PMO ini

adalah menjamin keteraturan pengobatan agar tidak terjadi kasus drop out.

2) Persyaratan PMO

Persyaratan dan orang yang bisa menjadi PMO adalah:

(1) Seseorang yang dikenal, dipercaya dan disetujui baik oleh petugas kesehatan

maupun penderita TB. Sebaiknya dipilih dari anggota keluarga maupun

tenaga kesehatan yang terlatih seperti perawat.

(2) Bersedia membantu penderita dalam masa pengobatan dengan sukarela.

(3) Bersedia mengikuti pelatihan dan penyuluhan bersama-sama dengan

penderita (Kemenkes RI, 2011).

2.1.9 Mekanisme resistensi OAT

Menurut Kemenkes (2013) dalam Manurung (2018) , ada beberapa faktor

yang mempengaruhi terjadinya resistensi terhadap OAT, antara lain :

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 39: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

21

1. Pemberi jasa/ petugas kesehatan, yaitu didiagnosis tidak tepat; pengobatan

tidak menggunakan panduan yang tepat; dosis, jenis, obat, dan jangka waktu

pengobatan tidak adekuat.

2. Pasien, yaitu karena tidak mematuhi anjuran dokter/petugas kesehatan; tidak

teratur minum OAT; menghentikan pengobatan sebelum gangguan obat;

gangguan penyerapan obat.

3. Program pengendalian TB, yaitu persediaan OAT yang kurang; kualitas OAT

yang disediakan rendah.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 40: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

22

2.2 Konsep Karakteristik

2.2.1. Jenis kelamin

Insiden terjadinya penyakit TB Paru tidak sama antara pria dan wanita,

faktor resiko terjadinya TB Paru lebih besar terjadi pada wanita daripada pria pada

kelompk umur 15 – 44 tahun, dan lebih tinggi pada pria daripada wanita pada

kelompok umur lebih dari 44 tahun. Faktor genetik dan maturasi dianggap ikut andil

terhadap terjadinya penyakit TB Paru. Menurut WHO kematian ibu karena TB Paru

lebih besar daripada kematian karena kehamilan, persalinan serta nifas (Depkes,

2008).

Menurut Hiswani (2009) dalam Makhfudli (2010) mengatakan pada

kelamin laki – laki cenderung lebih tinggi daripada jenis kelamin perempuan.

Disebutkan juga menurut WHO, ada sekitar 1 juta perempuan meninggal dalam

setahun akibat TB Paru. Kebiasaan merokok tembakau dan minum alkohol yang

menyebabkan menurunya sistem pertahanan tubuh, sehingga lebih mudah terserang

agent penyebab TB Paru merupakan faktor utama penyebab TB Paru pada jenis

kelamin laki – laki.

2.2.2. Usia

Periode perkembangan usia manusia meurut Hurlock (2002) yaitu :

1. Usia 15 – 45 tahun atau periode dewasa awal adalah masa pencarian

kemantapan dan merupakan masa yang penuh dengan masalah dan

ketegangan emosional, periode isolasi sosial, periode komitmen, masa

ketergantungan, perubahan nilai – nilai, kreativitas, dan penyesuaian diri pola

hidup yang baru.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 41: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

23

2. Usia 46 – 65 tahun atau periode dewasa madya merupakan masa transisi,

dimana masa penerimaan dan penyesuaian diri terhadap perubahan fisik dan

fisologis. Dan juga merupakan waktu pria dan wanita meninggalkan ciri – ciri

jasmani.

Perubahan daya tahan tubuh merupakan salah satu alasan dari hubungan

keadaan dan usia, hal ini juga selaras dengan penyakit TB Paru. Pada negara maju,

TB Paru menginfeksi penderita pada saat usia penderita masih muda, karena adanya

penurunan daya tahan tubuh pada usia lanjut, penyakit yang lama bisa timbul

kembali (Makhfudli, 2010).

Menurut Depkes (2008) kelompok usia yang paling produktif (15-50 tahun)

merupakan penyumbang 75% penyakit TB. Seorang penderita TB dewasa akan

kehilangan waktu kerjanya 4 sampai 4 bulan.

2.2.3. Tingkat pendidikan

Menurut Bambang (1990) yang dikutip oleh Makhfudli (2010) dalam

pengobatan dan perkembangan penyakit TB Paru merupakan salah satu variabel

yang juga perlu mendapat perhatian. Tingkat pendidikan merupakan salah satu hal

yang berkaitan dengan kelas sosial dalam masyarakat. Penyakit TB Paru yang

diderita oleh masyarakat Indonesia dengan sebagian besar berlatar belakang

pendidikan menengah dan tingkat pendidikan dasar.

Menurut Notoatmodjo dalam Makhfudli (2010) bahwa semakin tinggi

tingkat pendidikan sesorang, makin mudah menerima informasi sehingga makin

banyak pula pengetahuan yang dimiliki. Sebaliknya pendidikan yang kurang akan

menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap nilai – nilai yang baru

diperkenalkan.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 42: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

24

2.2.4. Pekerjaan

Sebuah penelitian mengenai hubungan jenis pekerjaan dan pola kesakitan

banyak dikerjakan di Indonesia. Penyakit infeksi menular dimana TB Paru berada

didalamnya saling berketerkaitan dengan pekerjaan. Berdasarkan hasil penelitian

Retno G & Nani (2002) yang dikutip dalam Makhfudli (2010) hasil studi kasus

pengobatan TB Paru di 10 Puskesmas di DKI Jakarta tahun 1996 – 1999

menyatakan bahwa 41,7% penderita TB Paru tidak bekerja; 35% buruh, pedagang

kecil, dan sopir angkot; 15% pelajar; dan 6,7% wiraswasta pada 60 responden TB

Paru kasus baru. Hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran bahwa sebagian

besar penderit TB Paru berasal dari status sosial rendah.

Jenis pekerjaan dapat berperan didalam timbulnya penyakit melalui

beberapa jalan yakni:

1. Adanya faktor lingkungan yang langsung dapat menimbulkan kesakitan

seperti bahan kimia, gas beracun, radiasi, benda fisik yang menimbulkan

kecelakaan.

2. Situasi pekerjaan yang penuh dengan stres.

3. Ada tidaknya gerak badan saat bekerja.

4. Karena berkerumun dalam satu tempat yang relatif kecil dan sempit, maka

dapat terjadi proses penularan penyakit antara anggota keluarga terutama

pada penyakit infeksi antara lain TB Paru dan infeksi saluran pernapasan.

5. Penyakit cacing tambang telah lama diketahui terkait dengan pekerja di

tambang. (Makhfudli, 2010)

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 43: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

25

2.3 Konsep Perilaku

Perilaku merupakan respons atau reaksi seseorang terhadap stimulus

(rangsangan dari luar). Oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses adanya

stimulus terhadap organisme, dan kemudian organisme tersebut merespons

(Notoatmodjo, 2007).

Perilaku kesehatan adalah suatu respons seseorang (organisme) terhadap

stimulus atau objek yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan

kesehatan, makanan, dan minuman, serta lingkungan. Dalam perkembangannya,

teori Bloom ini dimodifikasi untuk pengujuran hasil pendidikan kesehatan yakni:

2.3.1 Pengetahuan (Knowledge)

Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang

terhadap objek melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung, telinga, dan

sebagainya). Dengan sendirinya, pada waktu penginderaan sampai menghasilkan

pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi

terhadap objek. Sebagian besar pengetahuan seseorang diperoleh melalui indera

pendengaran (telinga), dan indera penglihatan (mata). Pengetahuan seseorang

terhadap objek mempunyai intensitas atau tingkat yang berbeda-beda.

Secara garis besarnya dibagi dalam 6 tingkat pengetahuan, yaitu:

1. Tahu (Know)

Tahu diartikan hanya sebagai recall (memanggil) memori yang telah ada

sebelumnya setelah mengamati sesuatu. Untuk mengetahui atau mengukur

bahwa orang tahu sesuatu dapat menggunakan pertanyaan - pertanyaan.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 44: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

26

2. Memahami (Comprehension)

Memahami suatu objek bukan sekedar tahu terhadap objek tersebut, tidak

sekedar dapat menyebutkan, tetapi orang tersebut harus dapat

menginterpresentasikan secara benar tentang objek yang diketahui tersebut.

3. Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan apabila orang yang telah memahami objek yang

dimaksud dapat menggunakan atau mengaplikasikan prinsip yang diketahui

tersebut pada situasi yang lain.

4. Analisis (Analysis)

Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan atau

memisahkan, kemudian mencari hubungan antara komponen- komponen

yang terdapat dalam suatu masalah atau objek yang diketahui. Indikasi bahwa

pengetahuan seseorang itu sudah sampai pada tingkat analisis adalah apabila

orang tersebut telah dapat membedakan, atau memisahkan,

mengelompokkan, membuat diagram (bagan) terhadap pengetahuan atas

objek tersebut.

5. Sintesis (Synthesis)

Sintesis menunjukkan suatu kemampuan seseorang untuk merangkum atau

meletakkan dalam satu hubungan yang logis dari komponen- komponen

pengetahuan yang dimiliki. Dengan kata lain, sintesis adalah suatu

kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang

telah ada.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 45: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

27

6. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan

justifikasi atau penilaian terhadap suatu objek tertentu. Penilaian ini dengan

sendirinya didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau norma

yang berlaku di masyarakat.

Indikator yang dapat digunakan untuk mengetahui tingkat pengetahuan atau

kesadaran terhadap kesehatan, dapat dikelompokkan menjadi:

1. Pengetahuan tentang sakit dan penyakit yang meliputi:

1) Penyebab penyakit

2) Gejala atau tanda-tanda penyakit

3) Bagaimana cara pengobatan, atau kemana mencari pengobatan

4) Bagaimana cara penularannya

5) Bagaimana cara pencegahannya

2. Pengetahuan tentang cara pemeliharaan kesehatan dan cara hidup sehat,

meliputi:

1) Jenis makanan yang bergizi

2) Manfaat makanan yang bergizi bagi kesehatannya

3) Pentingnya olahraga bagi kesehatan

4) Penyakit atau TB Paru

5) Pentingnya istirahat cukup, relaksasi, rekreasi, dan sebagainya bagi kesehatan

3. Pengetahuan tentang kesehatan lingkungan:

1) Manfaat air bersih

2) Cara pembuangan limbah yang sehat, termasuk pembuangan kotoran yang

sehat, dan sampah

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 46: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

28

3) Manfaat pencahayaan dan penerangan rumah yang sehat

4) Akibat polusi (polusi air, udara, dan tanah) bagi kesehatan, dan sebagainya

(Notoatmodjo, 2010).

2.3.2 Sikap (Attitude)

Sikap adalah juga respons tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek

tertentu, yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan

(senang - tidak senang, setuju - tidak setuju, baik - tidak baik, dan sebagainya).

Sikap merupakan kumpulan gejala atau sindroma dalam merespons stimulus atau

objek, sehingga sikap itu melibatkan pikiran, perasaan, perhatian, dan gejala

kejiwaan yang lain. Sikap adalah kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, dan

bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu. Fungsi sikap belum merupakan

tindakan (reaksi terbuka) atau aktivitas, akan tetapi merupakan predisposisi

perilaku (tindakan) atau reaksi tertutup.

Sikap itu terdiri dari 3 komponen pokok, yaitu :

1. Kepercayaan atau keyakinan ide dan konsep terhadap objek.

Bagaimana keyakinan dan pendapat atau pemikiran seseorang terhadap

objek. Sikap orang terhadap objek. Sikap orang terhadap penyakit TB Paru

misalnya, bagaimana pendapat atau keyakinan orang tersebut terhadap

penyakit Tuberkulosis Paru.

2. Kehidupan emosional atau evaluasi orang terhadap objek.

Bagaimana penilaian (terkandung di dalamnya faktor emosi) orang tersebut

terhadap objek. Seperti contoh butir a tersebut, berarti bagaimana orang

menilai terhadap penyakit TB Paru, apakah penyakit yang biasa saja atau

penyakit yang membahayakan.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 47: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

29

3. Kecenderungan untuk bertindak (tend to behave).

Sikap adalah merupakan komponen yang mendahului tindakan atau perilaku

terbuka. Sikap adalah ancang-ancang untuk bertindak atau berperilaku

terbuka (tindakan). Misalnya, tentang contoh sikap terhadap penyakit TB

Paru di atas, adalah yang dilakukan seseorang bila menderita penyakit TB

Paru.

Seperti halnya pengetahuan, sikap juga mempunyai tingkat-tingkat

berdasarkan intensitasnya, sebagai berikut :

1. Menerima (receiving)

Seseorang diartikan bahwa seseorang atau subjek mau menerima stimulus

yang diberikan (objek).

2. Menanggapi (responding)

3. Menghargai (valuing)

Subjek atau Seseorang memberikan nilai yang positif terhadap objek atau

stimulus, dalam arti membahasnya dengan orang lain dan bahkan mengajak

atau mempengaruhi atau menganjurkan orang lain merespon.

4. Bertanggungjawab (responsible)

Bertanggungjawab terhadap apa yang telah diyakininya. Seseorang yang

telah mengambil sikap tertentu berdasarkan keyakinannya dia harus berani

mengambil resiko kalau ada orang lain yang mencemoohkannya atau adanya

resiko lain (Notoatmodjo, 2010).

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 48: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

30

Indikator untuk sikap kesehatan juga sejalan dengan pengetahuan kesehatan,

antara lain:

1. Sikap terhadap sakit dan penyakit

1) Bagaimana penilaian atau pendapat seseorang terhadap gejala atau tanda

penyakit,

2) Penyebab penyakit

3) Cara penularan penyakit

4) Cara pencegahan penyakit

2. Sikap cara pemeliharaan dan cara hidup sehat

Penilaian atau pendapat seseorang terhadap cara memelihara dan cara

berperilaku hidup sehat. Dengan perkataan lain pendapat atau penilaian

terhadap makanan, minuman, olahraga, rekreasi (istirahat) atau istirahat

cukup bagi kesehatannya.

3. Sikap terhadap kesehatan lingkungan

Pendapat atau penilaian seseorang terhadap lingkungan dan pengaruhnya

terhadap kesehatan. Misalnya: pendapat atau penilaian terhadap air bersih,

pembuangan limbah, polusi.

2.3.3 Tindakan atau praktik (Practice)

Sikap adalah kecenderungan untuk bertindak. Sikap belum tentu terwujud

dalam tindakan, sebab untuk terwujudnya tindakan perlu faktor lain, yaitu adanya

fasilitas atau sarana dan prasarana. Misalnya : Penderita Tuberkulosis harus rajin

minum obat supaya berhasil sembuh dan diperlukan petugas PMO selain di

Puskesmas juga di rumah. Terwujudnya sikap merupakan sebuah tindakan

(Notoatmodjo, 2007).

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 49: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

31

1. Tingkat – tingkat tindakan

1) Respon terpimpin (guided response)

Seseorang telah melakukan sesuatu tetapi masih tergantung pada tuntutan

menggunakan panduan.

2) Mekanisme (mechanism)

Seseorang telah melakukan sesuatu hal secara otomatis maka disebut

praktik.

3) Adaptasi (adaptation)

Adaptasi adalah suatu tindakan praktik yang sudah berkembang dengan

baik. Artinya tindakan dimodifikasi sendiri tanpa mengurangi kebenaran

tindakan tersebut.

2. Pengukuran tindakan.

Pengukuran atau cara mengamati perilaku dapat dilakukan melalui dua cara,

secara langsung maupun secara tidak langsung, pengukuran perilaku yang paling

baik adalah secara langsung, yakni dengan pengamatan (observasi) yaitu

mengamati tindakan dari subjek dalam rangka memelihara kesehatannya. Metode

tidak langsung adalah dengan menggunakan mengingat kembali (recall). Metode

ini dilakukan melalui pertanyaan-pertanyaan terhadap subjek tentang apa yang telah

dilakukan berhubungan dengan objek tertentu (Notoatmodjo, 2010).

Pengkategorian tindakan dapat dilakukan dengan membaginya dalam tiga kategori

yaitu praktik yang kurang, sedang dan baik.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 50: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

32

2.3 Konsep Kepatuhan

2.3.1 Definisi

Menurut Sarfino (1990) yang dikutip oleh Suparyanto (2010) dalam Dewi

(2011) mendefinisikan kepatuhan (ketaatan) sebagai tingkat penderita

melaksanakan cara pengobatan dan perilaku yang disarankan oleh doktemya atau

yang lain. Kepatuhan adalah perilaku positif penderita dalam mencapai tujuan

terapi. Menurut Decision theory 1985, penderita adalah pengambil keputusan dan

kepatuhan sebagai hasil pengambilan keputusan.

Sackett et. al (1979) dalam Niven (2002) menyebutkan bahwa kepatuhan

klien merupakan perilaku yang sesuai dengan ketentuan yang diberikan oleh

profesional kesehatan. Menurut Brunner dan Suddarth (2002) kepatuhan

didefinisikan sebagai upaya aktif, kolaboratif, dan sukarela antara klien dengan

penyedia kesehatan. Ketidakpatuhan merupakan kegagalan klien untuk memenuhi

kriteria resep klinis seperti yang dimaksudkan oleh praktisi kesehatan. Hal tersebut

disebabkan oleh kurang pengetahuan atau ketidakstabilan emosional (Kurniawan,

2016).

Menurut Ali 1999, patuh adalah suka menurut perintah, taat pada perintah

atau aturan. Sedangkan kepatuhan adalah perilaku sesuai aturan dan berdisiplin.

Seseorang dikatakan patuh berobat bila mau datang ke petugas kesehatan yang telah

ditentukan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan serta mau melaksanakan apa

yang dianjurkan oleh petugas (Dewi, 2011).

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 51: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

33

2.3.2 Faktor – faktor yang mempengaruhi kepatuhan

Sedangakan, Menurut teori Feuerstein (1986) dalam Niven (2002) terdapat

5 faktor yang mendukung kepatuhan klien antara lain:

1. Pendidikan klien dapat meningkatkan kepatuhan. Hal ini karena pendidikan

tersebut merupakan kegiatan penggunaan referensi berupa buku dan kaset

oleh klien secara mandiri.

2. Akomodasi Usaha yang harus dilakukan untuk memahami ciri kepribadian

klien agar dapat mempengaruhi kepatuhan, sehingga klien harus bisa

merasakan bahwa dirinya aktif dalam pengobatan. Klien yang mengalami

ansietas harus diturunkan dengan beberapa teknik yang efektif sehingga

mereka akan termotivasi untuk mengikuti anjuran pengobatan.

3. Modifikasi faktor lingkungan dan sosial Dukungan sosial berasal dari

keluarga dan teman-teman atau kelompok pendukung yang dapat dibentuk

untuk membantu kepatuhan terhadap program pengobatan penyakit.

4. Perubahan model terapi Program pengobatan dapat dibuat sesederhana

mungkin, dan klien dapat terlibat aktif dalam pembuatannya.

5. Meningkatkan interaksi profesional kesehatan dengan klien Hal terpenting

dalam memberikan feedback pada klien setelah memperoleh informasi

tentang diagnosis suatu penyakit adalah penjelasan tentang diagnosanya saat

ini, penyebabnya dan tindakan yang bisa dilakukan dengan kondisi tersebut

(Kurniawan, 2016).

Meningkatkan kepatuhan juga pernah diteliti oleh Sukartini (2015) , perawat

menurut teori sistem interaksi King merupakan hal yang meningkatkan kepatuhan

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 52: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

34

dengan interaksi terus menerus antara pasien dan penderita melalui sistem personal,

sistem interpersonal, dan sistem sosial penderita.

2.3.3 Pentingnya kepatuhan

Kepatuhan dalam menjalankan pengobatan merupakan salah satu faktor

penentu utama dalam keberhasilan sebuah terapi. Setiap saat pasien bisa menjadi

tidak patuh berobat selama masa terapi , justru kecenderungan tidak patuh pada

awal pengobatan menjadi suatu hal yang perlu diperhatikan. Rerata penderita

menjai tidak patuh karena efek samping obat dan rasa tidak percaya diri pasien

karena mereka menderita penyakit tersebut (Afandi, 2017).

Pengobatan TB Paru memerlukan jangka waktu yang lama dan rutin yaitu

6 – 8 bulan. Oleh karena itu, apabila penderita mengonsumsi atau melakukan

tindakan pengobatan tidak teratur, justru akan mengakibatkan kekebalan ganda

kuman TB Paru terhadap OAT, dan akhirnya penderita harus melakukan tindakan

pengobatan yang relatif lebih lama (Dhewi, Armiyati dan Supriyono, 2011).

2.3.4 Variabel dalam kepatuhan

Taylor (1991) dalam Niven (2002), menyebutkan terdapat beberapa variabel

yang berhubungan dengan kepatuhan antara lain:

1. Ciri-ciri kesehatan dan pengobatan

Perilaku kepatuhan lebih rendah untuk penyakit kronis karena tidak ada

akibat bentuk yang langsung dirasakan dalam pengobatan kompleks dan efek

sampingnya. Tingkat kepatuhan rata-rata minum obat untuk penyembuhan penyakit

akut dengan pengobatan jangka pendek adalah 78%, sedangkan sekitar 54% dengan

penyakit kronis dengan pengobatan jangka panjang.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 53: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

35

2. Ciri-ciri individu

Variabel demografi digunakan untuk meramal kepatuhan individu, seperti

seseorang dengan pendidikan tinggi cenderung mematuhi aturan dokter.

3. Komunikasi antara klien dengan petugas kesehatan

Beragam aspek komunikasi akan mempengaruhi tingkat kepatuhan, seperti

informasi pengawasan dari PMO yang cukup serta dukungan yang cukup.

4. Variabel sosial

Secara umum seseorang yang merasa menerima perhatian dan pertolongan

yang mereka butuhkan dari orang lain cenderung lebih mudah mengikuti nasehat

medis daripada pada individu yang kurang mendapatkan dukungan sosial. Keluarga

memiliki peranan penting dalam pengobatan medis, sehingga memudahkan atau

bahkan menghambat perilaku kepatuhan. Beeker (1987) menyarankan bahwa

interaksi keluarga harus diintegrasikan pada proses pengobatan dini.

5. Persepsi dan harapan klien

Variabel ini menerangkan bahwa kepatuhan sebagai fungsi dari keyakinan

tentang kesehatan, ancaman yang dirasakan, persepsi kekebalan, pertimbangan

mengenai hambatan (waktu dan atau biaya) dan keuntungan mengenai efektivitas

pengobatan (Kurniawan, 2016).

2.4 Teori Perilaku Lawrence Green

Perilaku penderita TB Paru dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut teori

yang dikemukakan oleh Lawrence Green perilaku seseorang bisa dipengaruhi

ataupun bisa terbentuk dari 3 faktor, antara lain yaitu predisposing factors, enabling

factors, dan reinforcing factors. Predisposing factors atau faktor predisposisi terdiri

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 54: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

36

dari pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakianan dan nilai – nilai (lihat di gambar

2.1). Enabling factors atau faktor pendukung terdiri dari hal – hal yang terwujud

dalam lingkungan fisik, antara lain sarana maupun prasarana kesehatan yang

meliputi puskesmas, obat, alat, perundangan-undangan, dan keterampilan terkait

kesehatan. Sedangkan reinforcing factors atau faktor pendorong seperti petugas

kesehatan, keluarga , maupun pengambil keputusan. (Nursalam, 2015)

Gambar 2.1 Teori perilaku oleh Lawrence Green

2.5 Keaslian Penelitian

Untuk keaslian penelitian peneliti mencari literatur menggunakan e-

repository Universitas Airlangga, Google Schoolar, DOAJ & Scopus. Di dalam

pencarian tersebut peneliti memasukkan kata kunci seperti : Tuberkulosis,

Tuberculosis, Kepatuhan minum obat penderita Tuberkulosis Paru, Kepatuhan

Faktor Predisposisi (Predisposing

Factors):

1. Pengetahuan

2. Sikap

3. Kepercayaan

4. Keyakianan

5. Nilai – nilai

Faktor Pendukung (enabling factors):

Ketersediaan sarana dan prasarana :

1. Puskesmas

2. Obat

3. Alat

Faktor Pendorong (reinforcing

factors):

Sikap dan perilaku petugas kesehatan

terhadap penderita TB

Perilaku Kepatuhan

(Penderita Tuberkulosis Paru)

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 55: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

37

minum obat serta hubungan sikap dan pengetahuan dengan penderita Tuberkulosis

Paru.

Beberapa literatur yang saya ambil memiliki dikotomi yang berbeda, ada

yang menyatakan ada hubungan antara sikap dan pengetahuan penderita TB Paru

dengan kepatuhan minum obat, dan ada yang menyatakan tidak ada hubungan

dalam penelitian yang sama. Untuk yang menyatakan ada hubungan, adanya

hubungan dipengaruhi oleh jumlah responden serta populasi penderita Tuberkulosis

Paru yang banyak. Untuk yang menyatakan tidak ada hubungan, tidak adanya

hubungan dikarenakan peneliti tersebut memilih tempat dengan populasi penderita

Tuberkulosis Paru yang sedikit.

Tabel 2. 10 Tabel keaslian penelitian

No Judul Artikel;

Penulis; Tahun

Metode ( Desain, Sampel,

Variabel, Instrumen,

Analisis)

Hasil Penelitian

1 J: Faktor yang

berhubungan

dengan kepatuhan

berobat pada pasien

TB Paru dengan

pendekatan theory

of planned

behaviour.

P: Nur Afandi

T: 2017

D: Cross-Sectional

S: 38 Responden

V: Sikap, norma subjektif,

perceived behavioral

control, niat, dan kepatuhan

berobat

I: Kuesioner

A: Uji Korelasi Spearman

Sikap, norma subjektif, dan

PBC berhubungan dalam

pembentukan intensi, serta

intensi berhubungan dengan

kepatuhan berobat.

2 J: Hubungan

Pengetahuan dan

Sikap Penderita TB

Paru Dengan

Kepatuhan Minum

Obat Anti

Tuberkulosis di

Puskesmas Lidah

Kulon Surabaya

2011

P: Pira Mitha

Sandra Dewi

T: 2011

D: Cross-Sectional

S: 43 Responden

V: Pengetahuan, sikap, dan

kepatuhan berobat

I: Kuesioner

A: Uji Korelasi Spearman

Tidak ada hubungan

pengetahuan dan sikap

dengan tingkat kepatuhan

penderita minum Obat Anti

Tuberkulosis (OAT). Hal ini

disebabkan karena banyak

faktor yang berhubungan

kepatuhan minum Obat Anti

Tuberkulosis (OAT) yang

tidak diteliti.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 56: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

38

No Judul Artikel;

Penulis; Tahun

Metode ( Desain, Sampel,

Variabel, Instrumen,

Analisis)

Hasil Penelitian

3 J: Hubungan Antara

Dukungan Keluarga

dengan Tingkat

Kepatuhan Klien

Tuberkulosis Paru

dalam Menjalani

Pengobatan Di

Puskesmas Pegirian

Surabaya 2016

P: Muhammad

Naim Kurniawan

T: 2016

D: Deskriptif Korelasional

S: 36 Responden

V: Dukungan keluarga dan

kepatuhan berobat

I: Kuesioner

A: Analisis Chi Square

Adanya hubungan yang

bermakna antara dukungan

keluarga dengan tingkat

kepatuhan klien TB paru

dalam menjalani pengobatan

di Puskesmas Pegirian

Surabaya.

4 J: Hubungan Antara

Karakteristik

Penderita Tb

Dengan Kepatuhan

Memeriksakan

Dahak Selama

Pengobatan

P: Dea Nurma

Ruditya

T: 2015

D: Cross-Sectional

S: 38 Responden

V: Karakteristik (umur, jenis

kelamin, tingkat pendidikan,

status pekerjaan, dan tingkat

pendapatan) dan kepatuhan

memeriksakan dahak

I: Kuesioner

A: Analisis Chi Square

Tidak terdapat hubungan

antara karakteristik (umur,

jenis kelamin, tingkat

pendidikan, status pekerjaan,

dan tingkat pendapatan)

penderita TB paru dengan

kepatuhan memeriksakan

dahak selama pengobatan di

wilayah kerja Puskesmas

Tanah Kalikedinding

Surabaya.

5 J: Hubungan antara

perilaku pencegahan

dan kepatuhan

berobat penderita

TB di indonesia

P: Noor Edi Widya

Sukoco

T: 2011

D: Cross-Sectional

S: 1231 Responden

V: Kepatuhan

Tingkat pendidikan,

pekerjaan, sikap, jenis

kelamin, klasifikasi daerah

perdesaan/ perkotaan, umur,

kuintil, perilaku pencegahan

TB oleh ART, keberadaan

fasilitas pelayanan

kesehatan, dan Jenis

pelayanan yang berkaitan

dengan TB

I: Kuesioner

A: : Analisis Chi Square

Perilaku menjemur kasur yang

salah mempunyai risiko tidak

patuh berobat sebesar 1,64

dibanding dengan responden

yang berperilaku benar.

6 J: Pengembangan

Model Peningkatan

Kepatuhan Berbasis

Teori Sistem

Interaksi King Dan

D: Quasy eksperimen

dengan kelompok kontrol

S: 50 Responden

V: Model peningkatan

kepatuhan berbasis teori

Model peningkatan kepatuhan

berbasis teori sistem interaksi

King terbukti efektif

meningkatkan kepatuhan

pasien TB paru

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 57: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

39

No Judul Artikel;

Penulis; Tahun

Metode ( Desain, Sampel,

Variabel, Instrumen,

Analisis)

Hasil Penelitian

Pengaruhnya

Terhadap

Kepatuhan Pasien

Tuberkulosis Paru

P: Tintin Sukartini

T: 2015

sistem interaksi King,

pengetahuan, self efficacy,

motivasi, pencegahan

penularan, kepatuhan nutrisi

dan kepatuhan pengobatan,

usia, jenis kelamin, tingkat

pendidikan, status

perkawinan dan pekerjaan.

I: Wawancara , peneliti,

catatan lapangan, dan tape

recorder

A: : Analisis data dalam

penelitian ini dilakukan

hanya dilakukan untk

menemukan tema yang

digunakan sebagai dasar

untuk membangun model

7 J: Hubungan Antara

Pengetahuan, Sikap

Pasien Dan

Dukungan Keluarga

Dengan Kepatuhan

Minum Obat Pada

Pasien TB Paru Di

BKPM Pati

P: Gendis Indra

Dewi, Yunie

Armiyati, Mamat

Supriyono

T: 2011

D: Cross-Sectional

S: 40 Responden

V: kepatuhan minum obat,

pengetahuan, sikap pasien

dan dukungan keluarga

I: Kuesioner

A: : Analisis Chi Square

1. Ada hubungan yang

signifikan antara pengetahuan

dengan kepatuhan minum

obat TB Paru di BKPM Pati

(p = 0,000).

2. Ada hubungan yang

signifikan antara sikap

dengan kepatuhan minum

obat TB Paru di BKPM Pati

(p = 0,001).

3. Ada hubungan yang

signifikan antara dukungan

keluarga dengan kepatuhan

minum obat TB Paru di

BKPM Pati (p = 0,000).

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 58: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

41

BAB 3

KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN

3.1 Kerangka Konseptual Penelitian

Keterangan :

Diukur Tidak Diukur

Gambar 3. 1 Kerangka Konseptual Hubungan Karakteristik, Pengetahuan, Sikap

dan Tindakan dengan Kepatuhan Minum Obat oleh Lawrence Green.

Karakteristik penderita

Tuberkulosis Paru :

1. Jenis kelamin

2. Usia

3. Tingkat pendidikan

4. Pekerjaan

Faktor Predisposisi

(Predisposing Factors):

1. Pengetahuan

2. Sikap

3. Kepercayaan

4. Keyakianan

5. Nilai – nilai

Faktor Pendukung

(enabling factors):

Ketersediaan sarana

dan prasarana :

1. Puskesmas

2. Obat

3. Alat

Faktor Pendorong

(reinforcing factors):

Sikap, perilaku, dan

tindakan petugas

kesehatan terhadap

penderita TB

Domain Perilaku:

Pengertahuan (+), sikap(+),

dan tindakan (+)

Kepatuhan

(Penderita Tuberkulosis Paru)

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 59: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

42

Perilaku penderita TB Paru dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut teori

yang dikemukakan oleh Lawrence Green perilaku seseorang bisa dipengaruhi

ataupun bisa terbentuk dari 3 faktor, antara lain yaitu predisposing factors, enabling

factors, dan reinforcing factors. Predisposing factors atau faktor predisposisi terdiri

dari pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakianan dan nilai – nilai. Enabling

factors atau faktor pendukung terdiri dari hal – hal yang terwujud dalam lingkungan

fisik, antara lain sarana maupun prasarana kesehatan yang meliputi puskesmas,

obat, alat, perundangan-undangan, dan keterampilan terkait kesehatan. Sedangkan

reinforcing factors atau faktor pendorong seperti petugas kesehatan, keluarga ,

maupun pengambil keputusan (Nursalam, 2015). Faktor- faktor tesebut kemudian

ditambah dengan domain – domain perilaku yang dikemukakan oleh Notoatmodjo

(2010) bahwa domain perilaku berisi pengetahuan, sikap, dan tindakan. Faktor yang

dikemukakan oleh Lawrence Green di kombinasi dengan domain perilaku yang

positif akan berhubungan dengan kepatuhan minum obat yang dilakukan oleh

penderita. Selain itu, karakteristik penderita juga memiliki hubungan dengan proses

kepatuhan penderita. Masing – masing karakteristik memiliki kaitan tersendiri

dengan kepatuhan penderita patuh minum Obat Anti Tuberkulosis (OAT).

3.2 Hipotesis

1. H1: Ada hubungan antara karakteristik penderita TB Paru dengan kepatuhan

minum OAT.

2. H1: Ada hubungan antara pengetahuan TB Paru dengan kepatuhan minum

OAT.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 60: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

43

3. H1: Ada hubungan antara sikap penderita TB Paru dengan kepatuhan minum

OAT.

4. H1: Ada hubungan antara tindakan penderita TB Paru dengan kepatuhan

minum OAT.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 61: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

44

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Penelitian yang Digunakan

Penelitian yang digunakan adalah penelitian cross-sectional. Penelitian ini

adalan jenis penelitian yang menekankan waktu pengukuran observasi data variabel

independen dan dependen hanya satu kali pada satu saat bertemu dengan penderita.

Dengan studi ini, akan diperoleh prevalensi atau efek suatu fenomena (variabel

dependen) dihubungan dengan penyebab (variabel dependen). (Nursalam, 2015)

Selain penelitian cross-sectional peneliti juga mendefinisikan jenis

penelitian ini adalah penelitian analisis observasional. Menurut Nazir (2005) dalam

Dewi (2011) penelitian analitik adalah penelitian yang menguji hipotesis dan

mengadakan interpretasi lebih mendalam tentang hubungan – hubungan.

Sedangkan disebut observasional karena dalam penelitian ini hanya dilakukan

pengukuran – pengukuran tanpa memberikan perlakuan maupun intervensi.

4.2 Populasi, Sampel, dan Sampling

4.2.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah subyek yang memenuhi kriteria yang

telah ditetapkan (Nursalam, 2015). Populasi dari penelitian ini adalah pasien TB

paru di wilayah Puskesmas Tanah Kalikedinding Surabaya selama bulan Desember

2017 sampai bulan Juni 2018. Populasi penderita TB di Puskesmas Tanah

Kalikedinding 2016 sejumlah 50 orang.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 62: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

45

4.2.2 Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi terjangkau yang dapat

dipergunakan sebagai subyek penelitian melalui sampling. Ada dua syarat yang

harus dipenuhi saat menetapkan sampel, yaitu mewakili dan sampel harus cukup

banyak. Penentuan sampel ini menggunakan kriteria baik inklusi maupun eksklusi

yang bertujuan membantu mengurangi bias hasil penelitian, khusus jika terdapat

variabel kontrol yang memiliki pengaruh terhadap variabel yang diteliti (Nursalam,

2015)

1. Kriteria inklusi

1) Semua pasien TB paru yang sedang mengalami pengobatan di wilayah kerja

Puskesmas Tanah Kalikedinding, Surabaya.

2) Usia TB Dewasa (18 – 65 tahun)

2. Kriteria eksklusi

1) Pasien TB Paru pindah rumah/pengobatan dari puskesmas.

2) Pasien TB Paru putus obat.

3) Pasien TB Paru dengan penyerta HIV dan/atau Diabetes Melitus.

4) Pasien dengan kondisi khusus seperti kehamilan dan menyusui.

Besar sampel yang digunakan dan dihitung menggunkan rumus Slovin dalam

Nursalam (2015), sampel dalam penelitian ini sebanyak 32 responden.

Ditambah 10% untuk antisipasi penderita drop out / mengundurkan diri

menjadi responden.

𝑛 =𝑁

1 + 𝑁 (𝑑)2

𝑛 =38

1 + 38(0,05)2

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 63: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

46

𝑛 =38

1,095

𝑛 = 34,7

𝑛 = 35 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔

Keterangan :

n = Besar sampel

N = Besar populasi

d = Tingkat kesalahan d = 0,05

4.2.3 Sampling

Teknik pengambilan sampel atau sampling adalah proses menyeleksi porsi

dari populasi untuk dapat mewakili populasi. Teknik sampling dalam penelitian ini

menggunakan teknik non-probability sampling tipe purposive sampling. Purposive

sampling adalah suatu teknik penetapan sampel dengan cara memilih sampel di

antara populasi sesuai yang dikehendaki peneliti (Nursalam, 2015).

4.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

4.3.1 Variabel yang diteliti

1. Variabel bebas (independen) pada penelitian ini adalah karakterisitik

penderita TB Paru ( jenis kelamin, usia , tingkat pendidikan, dan pekerjaan ),

pengetahuan, sikap, dan tindakan penderita penyakit TB Paru

2. Variabel tergantung (dependen) pada penelitian ini adalah kepatuhan minum

Obat Anti Tuberkulosis(OAT)

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 64: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

47

4.3.2 Definisi operasional

Tabel 4. 1 Definisi Operasional Karakteristik, Pengetahuan, Sikap, Tindakan dan Kepatuhan

Minum Obat

Variabel Definisi

Operasional

Parameter Alat Ukur Skala Skor

Independen

Jenis kelamin

Sifat atau

karakteristik yang

membedakan

penderita antara

Laki-laki dan

perempuan.

Wawancara kepada

:

1. Laki-Laki

2. Perempuan

Kusioner Nominal 1. Laki-laki : 1

2. Perempuan :

0

Independen

Usia

Lamanya

kehidupan

penderita,

dihiitung dari

tahun kelahiran

sampai tahun

dilakukan

penelitian.

Golongan usia

menurut Depkes,

dibuat 2 kategori:

1. 18-45 tahun

2. 45-65 tahun

Kuesioner Nominal 1. 18-45

tahun : 1

2. 45-65

tahun : 0

Independen

Tingkat

Pendidikan

Jenjang sekolah

formal yang

pernah dilalui

penderita dan

dibuktikan dengan

ijazah yang

diterima.

1. Pendidikan

formal <9 tahun

2. Pendidikan

formal >9 tahun

Kuesioner Nominal 1. Pendidikan

formal <9

tahun : 1

2. Pendidikan

formal >9

tahun : 0

Independen

Pekerjaan

Aktivitas yang

dilakukan oleh

penderita TB Paru

setiap harinya

tidak hanya

sebagai mata

pencaharian.

1. Bekerja

2. Tidak bekerja

Kuesioner Nominal 1. Bekerja : 1

2. Tidak

bekerja : 0

Independen

Pengetahuan

Hal – hal yang

diketahui klien

sehubungan

dengan kepatuhan

minum obat

tuberkulosis paru

Dilakukan

wawancara

terhadap penderita

Tuberkulosis Paru

dan/atau Pengawas

Minum Obat

(PMO) mengenai

pengetahuan

penderita tentang

kepatuhan minum

obat Tuberkulosis

Paru.

Skala

Likert

Ordinal Adapun skor

tertinggi yang

dapat dicapai

responden

adalah

berjumlah 40.

Cara

menentukan

kategori tingkat

pengetahuan

responden

mengacu pada

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 65: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

48

persentase

berikut :

1.Pengetahuan

baik, apabila

skor jawaban

>75% nilai

keseluruhan

>30

2.Pengetahuan

cukup,

apabila skor

jawaban 40-

75% nilai

keseluruhan

(16-30)

3.Pengetahuan

kurang,

apabila skor

jawaban

<40% nilai

kesuluruhan

<16

Independen

Sikap

Reaksi/respon

tertutup berupa

sikap dari dalam

diri penderita

Tuberkulosis Paru

terhadap

kepatuhan minum

obat Tuberkulosis

Paru dan

merupakan tanda

kesiapan untuk

bertindak

Dilakukan

wawancara

terhadap penderita

dan/atau Pengawas

Minum Obat

(PMO)

Tuberkulosis Paru

mengenai sikap

penderita tentang

kepatuhan minum

obat Tuberkulosis

Paru

Kuesioner Ordinal Skor untuk

jawaban :

Benar : 1

Salah : 0

Kategori Sikap

:

1. Kurang : <

55%

2. Baik : >

56%

Independen

Tindakan

(praktik)

Suatu reaksi /

respon yang

dilakukan oleh

penderita

Tuberkulosis Paru

terhadap

kepatuhan minum

obat Tuberkulosis

Paru

Dilakukan

wawancara

terhadap penderita

dan/atau Pengawas

Minum Obat

(PMO)

Kuesioner Ordinal Adapun skor

tertinggi yang

dapat dicapai

responden

adalah

berjumlah 9.

Cara

menentukan

kategori tingkat

tindakan

responden

mengacu pada

persentase

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 66: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

49

berikut :

1.Tindakan

baik, apabila

skor jawaban

>75% nilai

keseluruhan

jawaban >7

2.Tindakan

cukup,

apabila skor

jawaban 45-

75% nilai

keseluruhan

4-7

3.Tindakan

kurang,

apabila skor

jawaban <

45% nilai

keseluruhan

<4

Dependen

Kepatuhan

Tindakan

penderita terkait

ketaatan dalam

proses:

Pengambilan obat

rutin dan

konsumsi obat

rutin.

Dengan wawancara

lisan terhadap

keluarga penderita

TB Paru / Pengawas

Minum Obat

(PMO) TB Paru dan

observasi status

penderita TB Paru

secara langsung

tentang

pengambilan obat.

Kuesioner

MMAS-8

Ordinal Kategorik

Kuesioner

(Nominal)

MMAS-8 ini

terdiri dari 8

item

pertanyaan,

dengan nilai

tertinggi 8, dan

nilai terendah

0. Tipe

pertanyaan

dikotomi yaitu

menggunakan

2 opsi jawaban

untuk

pertanyaan

favourable

(ya:1) dan

(tidak:0).

Sebaliknya jika

pertanyaan

unfavourable

(ya:0) dan

(tidak:1).

Untuk

menjelaskan

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 67: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

50

secara

deskriptif

maka data

dikategorikan

sebagai

berikut:

a. 6-8 : patuh

b. <6: tidak

patuh

Setelah itu,

dikategorikan

lagi menjadi

patuh: 1 dan

tidak patuh: 0

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 68: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

51

4.4 Instrumen Penelitian

Instrumen merupakan alat yang digunakan oleh peneliti dalam

mengumpulkan data yang dibutuhkan agar hasilnya lebih cermat, lengkap, dan

sistematis sehingga mempermudah peneliti dalam mengolahnya (Arikunto, 2006).

Instrumen penelitian menggunakan kuesioner skor MMAS-8. Dimana

kuesioner tersebut digunakan untuk mendapatkan data tentang kepatuhan berobat.

Kuesioner tersebut telah diuji validitas oleh Kurniawan (2016). Untuk instrumen

kuesioner yang lain menggunakan kuesioner karakteristik telah diuji validitas oleh

Makhfudli (2010) dalam tesis yang beliau gunakan. Sedangkan untuk kuesioner

pengetahuan, sikap dan tindakan menggunkan kuesioner yang saya buat sendiri

sehingga masih membutuhkan uji validitas dan reabilitas lagi.

4.5 Uji Validitas dan Uji Reabilitas

4.5.1 Uji validitas

Validitas merupakan suatu indeks yang menunjukkan alat ukur tersebut

benar-benar valid dalam melakukan pengukuran apa yang diukur. Prinsip validitas

adalah pengukuran dan pengamatan yang berarti prinsip keandalan instrumen

dalam mengmpulkan data (Nursalam, 2014). Uji validitas berguna untuk

mengetahui apakah ada pertanyaan dalam kuesioner yang harus di buang atau di

ganti karena dianggap tidak relevan. Uji validitas menggunakan SPSS dengan besar

r tabel ditentukan dari jumlah responden dengan tingkst signifikansi 5% (0,05).

Uji ini dilakukan pada saat pra penelitian terhadap kuesioner yang telah

dibuat oleh peneliti dengan aplikasi SPSS 23. Uji validitas dilakukan pada tanggal

10 – 12 Juli 2018 kepada 10 orang penderita Tuberkulosis Paru yang tidak termasuk

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 69: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

52

sampel penelitian. Uji validitas dilakukan di wilayah Puskesmas Gading dengan

karakteristik yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi penelitian. Jumlah

responden sebanyak 10 responden yaitu nilai r tabel 0,632. Item instrumen dianggap

valid jika r hitung > r tabel (0,632).

1) Uji validitas kuesioner pengetahuan

Tabel 4. 2 Hasil Uji Validitas Kuesioner Pengetahuan

Item r

Hitung

r Tabel Keterangan

1. 0,718 0,632 Valid

2. 0,856 0,632 Valid

3. 0,868 0,632 Valid

4. 0,790 0,632 Valid

5. 0,821 0,632 Valid

6. 0,856 0,632 Valid

7. 0,857 0,632 Valid

8. 0,911 0,632 Valid

2) Uji validitas kuesioner sikap

Tabel 4. 3 Hasil Uji Validitas Kuesioner Sikap

Item r

Hitung

r Tabel Keterangan

1. 0,758 0,632 Valid

2. 0,758 0,632 Valid

3. 0,926 0,632 Valid

4. 0,717 0,632 Valid

5. 0,758 0,632 Valid

6. 0,926 0,632 Valid

7. 0,758 0,632 Valid

8. 0,758 0,632 Valid

3) Uji validitas kuesioner tindakan

Tabel 4. 4 Hasil Uji Validitas Kuesioner Tindakan

Item r

Hitung

r Tabel Keterangan

1. a 0,632 Valid

2. 0,978 0,632 Valid

3. 0,859 0,632 Valid

4. 0,760 0,632 Valid

5. a 0,632 Valid

6. 0,760 0,632 Valid

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 70: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

53

Item r

Hitung

r Tabel Keterangan

7. 0,656 0,632 Valid

8. 0,702 0,632 Valid

4.5.2 Uji reliabilitas

Reliabilitas adalah kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan bila fakta atau

kenyataan diukur atau diamati berkali-kali dalam waktu yang berlainan (Nursalam,

2014). Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat

ukur dapat dipercaya dan dapat diandalkan (Saryono, 2008). Alat pengukur

dianggap reliable jika digunakan dua kali atau lebih untuk mengukur gejala yang

sama dan hasilnya relatif konsisten. Uji realibilitas dilakukan dengan menggunakan

metode alpha Cronbach’s 0 sampai 1, jika skala ini dikelompokkan ke dalam lima

kelas dengan rank yang sama, maka ukuran kemantapan alpha dapat

diinterpretasikan sebagai berikut (Hidayat, 2010) :

1) Nilai Cronbach’s alpha 0,00 s.d 0,20 berarti kurang reliabel

2) Nilai Cronbach’s alpha 0,21 s.d 0,40 berarti agak reliabel

3) Nilai Cronbach’s alpha 0,41 s.d 0,60 berarti cukup reliabel

4) Nilai Cronbach’s alpha 0,61 s.d 0,80 berarti reliabel

5) Nilai Cronbach’s alpha 0,81 s.d 1,0 berarti sangat reliabel

Uji reliabilitas pada kuesioner ini dilakukan setelah melakukan uji validitas. Uji

realibilitas untuk instrumen dilakukan dengan aplikasi SPSS 23. Hasil uji

realibilitas pada kuesioner pengetahuan dengan 8 butir soal didapatkan nilai alpha

Cronbach’s 0,936 yang berarti sangat reliabel. Uji realibilitas terhadap 8 butir soal

kuisioner sikap didapatkan hasil alpha Cronbach’s 0,178 yang berarti kurang

reliabel. Uji realibilitas terhadap 8 butir soal kuisioner tindakan didapatkan hasil

alpha Cronbach’s 0,837 yang berarti sangat reliabel.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 71: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

54

4.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

4.6.1 Lokasi

Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Tanah Kalikedinding Surabaya.

4.6.2 Waktu penelitian

Penelitian dilaksanakan dengan jadwal sebagai berikut :

1) Pembuatan proposal dilakukan pada bulan April 2018 sampai Mei 2018.

2) Penelitian di lapangan dilakukan pada bulan Juni sampai Juli 2018

3) Analisis data dan pembahasan dilakukan pada bulan Juli sampai

Agustus 2018

4.7 Prosedur Pengambilan dan Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan pada subyek dan proses

pengumpulan karakteristik subyek yang diperlukan dalam suatu penelitian.

Langkah-langkah dalam pengumpulan data bergantung pada rancangan penelitian

dan teknik instrumen yang diinginkan (Burns dan Grooe, 1999 dalam Nursalam

2015). Prosedur dan pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Tahap persiapan

1) Peneliti mengajukan permohonan izin penelitian kepada pembimbing

skripsi dan Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga untuk

persetujuan skripsi.

2) Setelah mendapatkan izin dari pembimbing dan Dekan, peneliti

mengajukan permohohan izin pengambilan data awal ke bagian Akademik

Fakultas Keperawatan, Bakesbang, Pol dan Linmas, Dinas Kesehatan Kota

Surabaya serta Puskesmas Tanah Kali Kedinding Kota Surabaya.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 72: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

55

3) Selanjutnya, peneliti melakukan studi pendahuluan berupa wawancara

terstruktur dengan pemegang program TB serta pasien TB paru yang

terdaftar di Puskesmas Tanah Kalikedinding Surabaya untuk mendata

populasi penelitian TB paru disana .

4) Setelah diketahui populasi, peneliti selanjutnya meminta bantuan kepada

pemegang program TB di Puskesmas Tanah Kalikedinding Surabaya

berupa data pasien yang akan menjadi calon responden penelitian. Setelah

itu, peneliti mendata ulang pasien berdasarkan perhitungan sampel dan

disesuaikan dengan kriteria inklusi penelitian yang telah ditentukan untuk

dijadikan sebagai calon responden penelitian.

5) Sebelum melakukan penelitian, peneliti telah melakukan ujian proposal

dan uji etik. Penelitian ini sebelumnya sudah melewati tahap uji etik

sehingga sudah dinyatakan layak etik dan penelitian.

6) Selanjutnya peneliti mempersiapkan instrumen penelitian berupa

kuesioner yang terdiri dari kuesioner demografi, dan kuesioner tingkat

pengetahuan, sikap dan tindakan(praktik) dari MMAS-8 .

7) Sebelum melakukan penelitian, peneliti juga telah melakukan permohonan

izin penelitian ke bagian Akademik Fakultas Keperawatan, Bakesbang,

Pol dan Linmas, serta Dinas Kesehatan Kota Surabaya untuk mendapatkan

surat tembusan yang ditujukan kepada Kepala Puskesmas Tanah

Kalikedinding Surabaya.

8) Peneliti selanjutnya berkolaborasi dengan pemegang program TB paru di

Puskesmas Tanah Kalikedinding Surabaya untuk mendapatkan data pasien

TB paru.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 73: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

56

9) Setelah mendapatkan data pasien TB paru, peneliti kemudian melakukan

skrining terhadap pasien TB paru sehingga didapatkan responden yang

memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Skrining tersebut dilakukan di

Puskesmas Tanah Kalikedinding Surabaya pada saat jadwal kontrAol

pasien TB paru.

10) Setelah didapatkan responden yang memenuhi kriteria inklusi dan

eksklusi, selanjutnya peneliti melakukan kontrak dan penjelasan tentang

penelitian.

11) Selanjutnya peneliti akan melakukan pengisian kuesioner di Puskesmas

dan jika tidak memungkinan di Puskesmas maka akan dilakukan secara

door to door.

2. Tahap pelaksanaan

1) Selanjutnya peneliti akan melakukan pengisian kuesioner di Puskesmas

dan jika tidak memungkinan di Puskesmas maka akan dilakukan secara

door to door.

2) Memberikan informed consent sebagai persetujuan menjadi responden

penelitian, menjelaskan manfaat dan tujuan dari penelitian ini.

3) Calon responden diberikan hak kebebasan untuk ikut berpartisipasi atau

menolak dalam penelitian.

4) Setelah dilakukan pengisian kuesioner, maka peneliti akan memberikan

pemberian berupa souvenir sebagai tanda terima kasih dan apresiasi dari

peneliti.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 74: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

57

5) Setelah dilakukan pengumpulan data dari data kuesioner dalam batas

waktu yang telah ditentukan, peneliti akan melakukan analisis data dan

menarik kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan.

4.8 Cara Analisis Data

Tipe analisis statistik data :

1. Analisis Univariat

Untuk menghitung distribusi frekuensi dan proporsi untuk mengetahui

karakteristik dan variabel yang akan diteliti dari subyek penelitian. Katakteristik

penderita Tuberkulosis Paru meliputi jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan dan

pekerjaan akan didiskripsikan dalam bentuk frekuensi distribusi dan persentase.

2. Analisis Bivariat

Analisis ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara 4 variabel

independent dan dependent dianalisis satu persatu. Untuk penelitian ini akan

menggunalan analisis chi square dan analisis korelasi spearman.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 75: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

58

4.9 Kerangka Operasional

Gambar 4. 1 Kerangka Operasional Penelitian Tentang Hubungan Karakteristik,

Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Dengan Kepatuhan Minum Obat

Populasi Target

Seluruh klien TB Paru yang aktif menjalani pengobatan di

puskesmas Tanah Kalikedinding Surabaya November 2017-

April 2018 (40 Orang)

Sampling :

Non-probability sampling

Sampel :

Klien yang sesuai dengan

kriteria inklusi dan eksklusi

Pengumpulan Data:

Kuesioner

Variabel Independen:

Karakteristik penderita TB Paru,

pengetahuan, sikap, dan tindakan

Variabel Dependen:

Kepatuhan minum obat

Analisa Data :

Menggunakan uji Chi Square dengan derajat kemaknaan

α=0,05

Laporan Hasil Penelitian

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 76: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

59

4.10 Masalah etik

Penelitian apapun, khususnya yang menggunakan manusia sebagai subyek

tidak boleh bertentangan dengan etika. Oleh karena itu, setiap penelitian yang

menggunakan subyek manusia harus mendapatkan persetujuan dari Komisi Etik

Medis/Keperawatan setempat (Nursalam et al., 2016). Penelitian ini telah di uji etik

di komite etik Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga dengan nomer etik

1045-KEPK. Etika penelitian yang harus peneliti junjung tinggi kepada responden

adalah sebagai berikut:

1. Lembar persetujuan (Informed concent)

Penelitian dilakukan dengan terlebih dahulu memberikan lembar persetujuan

kepada psien TB paru yang masuk ke dalam kriteria inklusi dan eksklusi. Subyek

yang bersedia menjadi responden akan dipersilahkan untuk menandatangani lembar

persetujuan. Sebaliknya jika subyek menolak, maka peneliti tidak akan memaksa

dan tetap menghormati hak subyek.

2. Tanpa nama (Anonimity)

Peneliti menjaga kerahasian identitas responden dan tidak akan

mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan data (kuesioner) yang

diisi oleh responden. Lembar tersebut hanya diberi nomor kode tertentu.

3. Kerahasiaan (Confidentiality)

Kerahasiaan informasi yang telah diperoleh dari responden akan dijamin

dengan tidak memberitahukan hasil kuesioner pada responden yang lain dan

petugas kesehatan setempat. Hanya pada kelompok tertentu saja informasi tersebut

akan peneliti sajikan, terutama pada pelaporan hasil riset.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 77: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

60

4. Kebermanfaatan (Beneficence) dan Tidak merugikan atau mencederai subjek

(Non maleficence)

Prinsip ini mengutamakan manfaat dan tidak merugikan responden.

Penelitian ini dilakukan dengan memberikan intervensi untuk memberikan manfaat

kepada responden. Intervensi yang diterapkan tidak menyebabkan cedera fisik

maupun psikis.

5. Keadilan (Justice)

Semua responden berhak mendapatkan intervensi yang adil baik sebelum,

selama, dan setelah berpartisipasi dalam penelitian, tanpa adanya diskriminasi

apabila ternyata mereka tidak bersedia atau dropped out sebagai responden. Semua

responden tetap mendapatkan intervensi sesuai dengan standar Puskesmas.

4.11 Keterbatasan Penelitian

Dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian ini, ada beberapa

keterbatasan yang diperkirakan oleh peneliti yaitu sebagai berikut:

1. Peneliti kesulitan bertemu dengan responden, hal tersebut dikarenkan

responden enggan bertemu dan enggan berkomunikasi dengan peneliti.

Sehingga peneliti harus menyebutkan dari puskesmas terlebih dahulu baru

diperkenankan masuk rumah..

2. Stigma masyarakat yang negatif terhadap petugas puskesmas yang

mengunjungi rumah juga membuat peneliti harus lebih berhati – hati dalam

berkunjung.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 78: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

61

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

5.1.1 Gambaran umum lokasi penelitian

Penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Tanah Kalikedinding

Surabaya yang terletak di Jl. Kedung Cowek 226, Kecamatan Kenjeran Surabaya

dan berdiri sejak tahun 1972. Kelurahan Tanah Kali Kedinding, Kecamatan

Kenjeran merupakan kelurahan yang terletak di sisi timur bagian utara Surabaya.

Lokasi daerah ini dekat dengan pesisir pantai Nambangan. Kelurahan ini

merupakan salah satu akses menuju jembatan Suramadu. Luas wilayah kelurahan

Tanah Kalikedinding 240.30 km2 terdiri dari 12 RW dan 114 RT. Kelurahan Tanah

Kalikedinding terletak di daerah yang strategis sehingga dapat dengan mudah

dijangkau melalui jalur darat, dan laut. Kelurahan Tanah Kalikedinding dibatasi

oleh wilayah sebagai berikut, sebelah utara; Kec. Bulak dan Kel. Tambak Wedi,

sebelah timur: Kec. Bulak, sebelah selatan: Kec. Bulak, Kel. Gading, dan Kel.

Kapas Madya Baru, sebelah barat: Kel. Sidotopo Wetan dan Kec. Gading serta Kec.

Bulak. Puskesmas Tanah Kalikedinding ini termasuk dalam tipe puskesmas

perkotaan (perawatan).

Program pelayanan kesehatan untuk pasien TB paru diberikan petugas

kesehatan di balai pengobatan yang berkolaborasi dengan pelayanan laboratorium

untuk pemeriksaan dahak dan darah. Pelayanan kesehatan untuk pasien TB paru

diberikan sesuai dengan alur pelayanan dan standar pengobatan TB paru yang

dilakukan pihak Puskesmas Tanah Kalikedinding, yaitu dokter merekomendasikan

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 79: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

62

pemeriksaan dahak kepada pasien yang mengalami gejala infeksi TB paru seperti

batuk berdarah, sesak nafas, dan demam. Selanjutnya tenaga kesehatan

memberikan medikasi sesuai dengan hasil pemeriksaan dahak pasien. Poli TB di

Puskesmas Tanah Kalikedinding buka setiap hari pada jam kerja Puskesmas yaitu

Senin sampai dengan Sabtu. Selain itu ada kegiatan kunjungan rumah yang

dilakukan oleh petugas kesehatan dan kader pada pasien TB apabila mengalami

putus obat selama program pengobatan.

5.1.2 Data demografi responden

Tabel dibawah ini akan menjabarkan karakteristik responden

Tabel 5. 1 Persebaran Usia Responden

Usia Frekuensi Presentase

45 - 65 tahun 12 37,50%

18 - 44 tahun 20 62,50%

Total 32 100%

Berdasarkan tabel diatas persebaran usia responden 37,5% berada pada usia

45 – 65 tahun dan 62,5% berada pada usia 18 – 45 tahun.

Tabel 5. 2 Persebaran Jenis Kelamin Responden

Jenis Kelamin Frekuensi Presentase

Perempuan 14 43,80%

Laki - laki 18 56,20%

Total 32 100%

Berdasarkan tabel diatas persebaran jenis kelamin responden 43,8%

berjenis kelamin perempuan dan 56,3% berjenis kelamin laki – laki.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 80: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

63

Tabel 5. 3 Persebaran Tingkat Pendidikan Responden

Pendidikan Frekuensi Presentase

Pendidikan formal >9

tahun

28 87,50%

Pendidikan formal <9

tahun

4 12,50%

Total 32 100%

Berdasarkan tabel diatas persebaran tingkat pendidikan responden 87,5%

telah menjalani pendidikan > 9 tahun dan 12,5% berpendidikan dibawah 9 tahun

Tabel 5. 4 Persebaran Status Pekerjaan Responden

Status Pekerjaan Frekuensi Presentase

Tidak Bekerja 10 31,30%

Bekerja 22 68,70%

Total 32 100%

Berdasarkan tabel diatas persebaran usia responden 37,5% berada pada usia

45 – 65 tahun dan 62,5% berada pada usia 18 – 45 tahun.

5.1.3 Data khusus

Subbab ini menyajikan tabel distribusi frekuensi mengenai pengetahuan ,

sikap, tindakan, tingkat kepatuhan minum obat, dan pola hubungan dari

pengetahuan, sikap, tindakan dengan tingkat kepatuhan minum obat.

1. Korelasi chi-square usia dengan kepatuhan minum obat Tuberkulosis Paru

Tabel 5.5 Persebaran kepatuhan minum obat menurut tingkat usia responden dan hasil

uji chi-square hubungan usia dengan kepatuhan minum obat tuberkulosis.

Usia Kepatuhan Total

Tidak Patuh Patuh Frekuensi Presentasi

Frekuensi Presentase Frekuensi Presentase

45 - 65 tahun 9 28,13% 3 9,38% 12 37,50%

18 - 45 tahun 5 15,63% 15 46,88% 20 62,50%

Total 14 43,76% 18 56% 32 100% p=0,006 OR: 9,000 CI :1,724 - 46,994

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 81: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

64

Berdasarkan tabel 5.9 diatas kita bisa melihat persebaran kepatuhan minum

obat Tuberkulosis Paru berdasarkan tingkat usia dan mengetahui hubungan tingkat

usia dengan kepatuhan minum obat Tuberkulosis Paru di Puskesmas Tanah

Kalikedinding. Hasil dari uji chi-square tersebut adalah adanya hubungan antara

kepatuhan minum obat Tuberkulosis Paru dengan kepatuhan. Kepatuhan yang

ditunjukkan dengan angka 0,006 pada nilai pearson chi-square dan asymptotic

significance(2-sided). Nilai tersebut kurang dari 0,05 yang merupakan nilai

signifikan maksimum dalam menentukan hubungan.

2. Korelasi chi-square jenis kelamin dengan kepatuhan minum obat

Tuberkulosis Paru

Tabel 5. 6 Persebaran kepatuhan minum obat menurut jenis kelamin responden dan hasil

uji chi-square hubungan jenis kelamin dengan kepatuhan minum obat

tuberkulosis.

Berdasarkan tabel 5.10 diatas kita bisa melihat persebaran kepatuhan minum

obat Tuberkulosis Paru berdasarkan jenis kelamin dan mengetahui hubungan jenis

kelamin dengan kepatuhan minum obat Tuberkulosis Paru di Puskesmas Tanah

Kalikedinding. Hasil dari uji chi-square tersebut adalah tidak ada hubungan antara

kepatuhan minum obat Tuberkulosis Paru dengan kepatuhan. Kepatuhan yang

ditunjukkan dengan angka 0,419 pada nilai pearson chi-square dan asymptotic

significance(2-sided). Nilai tersebut lebih dari 0,05 yang merupakan nilai signifikan

maksimum dalam menentukan hubungan.

Jenis Kelamin Kepatuhan Total

Tidak Patuh Patuh Frekuensi Presentasi

Frekuensi Presentase Frekuensi Presentase

Perempuan 5 15,63% 9 28,13% 14 43,75%

Laki - laki 9 28,13% 9 28,13% 18 56,25%

Total 14 43,76% 18 56,25% 32 100%

p=0,419 OR: 0,556 CI :0,133 - 2,325

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 82: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

65

3. Korelasi chi-square tingkat pendidikan dengan kepatuhan minum obat

Tuberkulosis Paru

Tabel 5.7 Persebaran kepatuhan minum obat menurut tingkat pendidikan responden dan hasil

uji chi-square hubungan tingkat pendidikan dengan kepatuhan minum obat

tuberkulosis

Berdasarkan tabel 5.11 dan diatas kita bisa melihat persebaran kepatuhan

minum obat Tuberkulosis Paru berdasarkan tingkat pendidikan dan mengetahui

hubungan tingkat pendidikan dengan kepatuhan minum obat Tuberkulosis Paru di

Puskesmas Tanah Kalikedinding. Hasil dari uji chi-square tersebut adalah ada

hubungan antara kepatuhan minum obat Tuberkulosis Paru dengan kepatuhan.

Kepatuhan yang ditunjukkan dengan angka 0,028 pada nilai pearson chi-square dan

fisher exact tes). Nilai tersebut kurang dari 0,05 yang merupakan nilai signifikan

maksimum dalam menentukan hubungan.

Tingkat

Pendidikan

Kepatuhan Total

Tidak Patuh Patuh Frekuensi Presentasi

Frekuensi Presentase Frekuensi Presentase

Pendidikan

formal >9

tahun

10 31,25% 18 56,25% 28 87,5%

Pendidikan

formal <9

tahun

4 12,5% 0 0% 4 12,5%

Total 14 43,75% 18 56,25% 32 100%

p=0,028 OR: - CI :0,217 – 0,587

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 83: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

66

4. Korelasi chi-square status pekerjaan dengan kepatuhan minum obat

Tuberkulosis Paru

Tabel 5.8 Persebaran kepatuhan minum obat menurut status pekerjaan responden dan

hasil uji chi-square hubungan status pekerjaan dengan kepatuhan minum obat

tuberkulosis

Berdasarkan tabel 5.12 diatas kita bisa melihat persebaran kepatuhan minum

obat Tuberkulosis Paru berdasarkan status pekerjaan dan mengetahui hubungan

status pekerjaan dengan kepatuhan minum obat Tuberkulosis Paru di Puskesmas

Tanah Kalikedinding. Hasil dari uji chi-square tersebut adalah tidak ada hubungan

antara kepatuhan minum obat Tuberkulosis Paru dengan kepatuhan. Kepatuhan

yang ditunjukkan dengan angka 0,212 pada nilai pearson chi-square dan asymptotic

significance(2-sided). Nilai tersebut lebih dari 0,05 yang merupakan nilai signifikan

maksimum dalam menentukan hubungan.

Status

Pekerjaan

Kepatuhan Total

Tidak Patuh Patuh Frekuensi Presentasi

Frekuensi Presentase Frekuensi Presentase

Tidak

Bekerja

6 18,75% 4 12,5% 10 31,25%

Bekerja 8 25% 14 43,75% 22 68,75%

Total 14 43,76% 18 56,25% 32 100%

p=0,212 OR: 2,625 CI : 0,566 – 12,179

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 84: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

67

5. Hasil Uji Chi-Square tingkat pengetahuan penderita Tuberkulosis Paru

dengan kepatuhan minum obat Tuberkulosis Paru

Tabel 5.9 Persebaran kepatuhan minum obat menurut tingkat pengetahuan responden dan

hasil uji chi-square hubungan tingkat pengetahuan dengan kepatuhan minum obat

tuberkulosis

Pengetahuan Kepatuhan Total

Tidak Patuh Patuh Frekuensi Presentasi

Frekuensi Presentase Frekuensi Presentase

Cukup 13 40,63% 1 3,13% 14 43,75%

Baik 1 3,13% 17 53,13% 18 56,25%

Total 14 43,76% 18 56,25% 32 100%

p=0,000 OR: 221,000 CI :12,602 - 3875,741

Hasil uji Chi-Square pada tabel 5.13 diatas menunjukkan bahwa ada

hubungan bermakna antara tingkat pengetahuan penderita Tuberkulosis Paru

dengan kepatuhan minum obat Tuberkulosis Paru. Hal tersebut ditunjukkan

dengan nilai p=0,000 yang berarti hubungan dari tingkat pengetahuan

memiliki nilai yang signifikan.

6. Hasil Uji Chi-Square mengenai sikap penderita Tuberkulosis Paru dengan

kepatuhan minum obat Tuberkulosis Paru

Tabel 5. 10 Persebaran kepatuhan minum obat menurut sikap responden dan hasil uji chi-

square hubungan sikap dengan kepatuhan minum obat tuberkulosis

Sikap Kepatuhan Total

Tidak Patuh Patuh Frekuensi Presentasi

Frekuensi Presentase Frekuensi Presentase

Cukup 9 28,13% 3 9,38% 12 37,51%

Baik 5 15,63% 15 46,88% 20 62,51%

Total 14 43,76% 18 56,25% 32 100%

p=0,073 OR: - CI :-

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 85: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

68

Hasil uji Chi-Square pada tabel 5.14 diatas menunjukkan bahwa tidak ada

hubungan antara sikap penderita Tuberkulosis Paru dengan kepatuhan minum obat

Tuberkulosis Paru. Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai p=0,073 yang berarti.

Kepatuhan yang ditunjukkan dengan angka p=0,073 pada nilai pearson chi-square

dan fisher exact test. Nilai tersebut melebihi 0,05 yang merupakan nilai signifikan

maksimum dalam menentukan hubungan dalam fisher exact test.

7. Hasil uji Chi-Square tindakan penderita Tuberkulosis Paru dengan kepatuhan

minum obat Tuberkulosis Paru.

Tabel 5. 11 Persebaran kepatuhan minum obat menurut tindakan responden dan hasil uji chi-

square hubungan tindakan dengan kepatuhan minum obat tuberkulosis

Tindakan Kepatuhan Total

Tidak Patuh Patuh Frekuensi Presentasi

Frekuensi Presentase Frekuensi Presentase

Cukup 3 9,38% 0 0,00% 3 9,38%

Baik 11 15,63% 18 56,25% 18 71,88%

Total 14 43,76% 18 56,25% 32 100%

p=0,006 OR: 9,000 CI :1,724 - 46,994

Hasil uji chi-square pada tabel 5.15 diatas menunjukkan bahwa ada hubungan

antara tindakan penderita Tuberkulosis Paru dengan Kepatuhan minum obat

Tuberkulosis Paru. Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai p=0,006 , nilai tersebut

lebih kecil dari nilai signifikansi 0,05.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 86: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

69

5.2. Pembahasan

5.2.1 Hubungan karakteristik penderita Tuberkulosis Paru dengan

kepatuhan minum obat Tuberkulosis Paru

Data diatas menunjukkan bahwa hubungan tingkat usia responden penderita

tuberkulosis paru dengan kepatuan minum obat. Ditingkat usia 18 – 45 tahun 9 kali

lebih patuh dibanding dengan usia 45 – 65 tahun. Hal tersebut sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh Makhfudli (2010) yang mengatakan bahwa

perubahan daya tahan tubuh merupakan salah satu alasan dari hubungan keadaan

dan usia, hal ini juga selaras dengan penyakit TB Paru. Pada negara maju, TB Paru

menginfeksi penderita pada saat usia penderita masih muda, karena adanya

penurunan daya tahan tubuh pada usia lanjut, penyakit yang lama bisa timbul

kembali. Selain sumber tersebut, penelitian lain yang dilakukan oleh Zubaidah dan

Setyaningrum (2015) menyatakan bahwa adanya hubungan signifikan antara usia

penderita Tuberkulosis Paru dengan kepatuhan minum obat. Dimana hasil uji

statistik yang dilakukan p=0,000 , tetapi untuk nilai odd ratio pada penelitian

tersebut penderita usia muda 0,822 kali daripada penderita usia tua.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 87: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

70

Data untuk hubungan tingkat pendidikan diatas memiliki nilai CI interval

dibawah 1 dimana hasil tersebut memiliki hubungan yang bermakna sebagai hal

yang mempengaruhi sebagai pendorong, bukan sebagai hal yang berisiko dalam

kepatuhan minum obat Tuberkulosis Paru. Selaras dengan hal tersebut , penelitian

lain yang dilakukan oleh Zubaidah dan Setyaningrum (2015) menyatakan bahwa

adanya hubungan yang ditunjukkan dengan nilai p=0,000 dan odd ratio orang

dengan pendidikan tinggi 1,185 kali lebih patuh dari pada orang dengan pendidikan

rendah. Selain itu menurut menurut Notoatmodjo dalam Makhfudli (2010) bahwa

semakin tinggi tingkat pendidikan sesorang, makin mudah menerima informasi

sehingga makin banyak pula pengetahuan yang dimiliki. Sebaliknya pendidikan

yang kurang akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap nilai –

nilai yang baru diperkenalkan. Oleh karena itu tempat pemberi pelayanan kesehatan

harus menambah lagi promosi kesehatan untuk pengobatan Tuberkulosis paru

tersebut.

Hubungan pada jenis kelamin dan status pekerjaan tidak memiliki hubungan

yang bermakna dengan tingkat kepatuhan minum obat Tuberkulosis Paru. Hal

tersebut muncul dikarenakan perbedaan setiap individu dengan jenis kelamin

maupun status pekerjaan tidak terlalu mempengaruhi keputusan responden untuk

patuh dalam meminum obat Tuberkulosis Paru.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 88: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

71

Tidak adanya hubungan pada jenis kelamin dalam penelitian ini yang didukung

oleh penelitian yang dilakukan oleh Wulandari (2015) bahwa tidak adanya

hubungan yang bermakna antara jenis kelamin dengan kepatuhan minum obat yang

ditunjukkan dengan nilai p=0,592. Tidak adanya hubungan pada status pekerjaan

dengan kepatuhan minum obat Tuberkulosis Paru didukung oleh penelitian yang

dilakukan juga oleh Wulandari (2015) bahwa tidak adanya hubungan yang

bermakna antara pendapatan dibawah UMR(tidak bekerja) dengan kepatuhan

minum obat yang ditunjukkan dengan nilai p=0,392.

Tingkat pendidikan maupun faktor usia memengaruhi kepatuhan. Untuk

tingkat pendidikan semakin terdidik responden semakin mengerti dengan manfaat

akan kepatuhan dalam pengobatan. Untuk faktor usia, usia 17-45 tahun dipengaruhi

oleh motivasi untuk sembuh yang masih tinggi. Pada usia 46-65 tahun, penderita

cenderung pasrah dengan keadaan yang responden derita. Jenis kelamin dan status

pekerjaan tidak memengaruhi dikarenakan banyak faktor lain yang lebih penting

dalam hubungan karakteristik dengan kepatuhan minum obat Tuberkulosis Paru.

5.2.2 Hubungan tingkat pengetahuan penderita Tuberkulosis Paru dengan

kepatuhan minum obat Tuberkulosis Paru

Hasil uji chi-square pada hubungan tingkat pengetahuan penderita

menunjukkan bahwa ada hubungan bermakna antara tingkat pengetahuan penderita

Tuberkulosis Paru dengan perilaku kepatuhan minum obat Tuberkulosis Paru.

Pengetahuan merupakan faktor terpenting dalam kepatuhan minum obat Hal

tersebut sesuai dengan hasil odd ratio yang menunjukkan bahwa orang dengan

pengetahuan yang baik 221,000 lebih patuh dibanding dengan orang yang memiliki

pengetahuan cukup.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 89: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

72

Hasil tersebut selaras dengan teori Lawrence Green yang ada di dalam buku

Nursalam (2015) yang memasukkan pengetahuan menjadi salah satu faktor

predisposisi untuk mencapai suatu perilaku patuh dalam pengobatan. Penelitian lain

yang dilakukan oleh Kumalasari (2009) menyatakan bahwa adanya hubungan

antara pengetahuan dengan kepatuhan minum obat Tuberkulosis Paru (OAT) yang

ditunjukan dengan nilai uji statistika dengan hasil p=0,024.

Selain itu , hasil diatas sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Gendis

Indra Dewi, Yunie Armiyati, Mamat Supriyono pada tahun 2011. Dimana

penelitian tersebut berjudul Hubungan Antara Pengetahuan, Sikap Pasien Dan

Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Minum Obat Pada Pasien TB Paru Di

BKPM Pati dengan hasil yang menyatakan ada hubungan yang signifikan antara

pengetahuan dengan kepatuhan minum obat TB Paru di BKPM Pati (p = 0,000).

Pengetahuan memengaruhi kepatuhan minum obat selaras dengan dimana

semakin orang terdidik dan berpengetahuan akan penyakitnya dan cara

menyembuhkanya sehingga pasien semakin patuh dan yakin pengobatanya akan

berhasil.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 90: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

73

5.2.3 Hubungan sikap penderita Tuberkulosis Paru dengan kepatuhan

minum obat Tuberkulosis Paru

Hasil uji chi-square pada hubungan sikap penderita menunjukkan bahwa

tidak ada hubungan bermakna antara sikap penderita Tuberkulosis Paru dengan

perilaku kepatuhan minum obat Tuberkulosis Paru. Hal tersebut sesuai dengan

hasil fisher exact test. Hasil tersebut tidak selaras dengan teori Lawrence Green

yang ada di dalam buku Nursalam (2015) yang memasukkan sikap menjadi salah

satu faktor predisposisi untuk mencapai suatu perilaku patuh dalam pengobatan.

Selain itu , hasil diatas juga tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan

oleh Gendis Indra Dewi, Yunie Armiyati, Mamat Supriyono pada tahun 2011.

Dimana penelitian tersebut berjudul Hubungan Antara Pengetahuan, Sikap Pasien

Dan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Minum Obat Pada Pasien TB Paru Di

BKPM Pati dengan hasil ada hubungan yang signifikan antara sikap dengan

kepatuhan minum obat TB Paru di BKPM Pati (p = 0,001).

Faktor sikap selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Dewi (2011) yang

menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara sikap dengan kepatuhan minum obat.

Hal tersebut ditunjukkan dengan hasil p=0,203, yang baerarti dtidak ada hubungan

dengan nilai signifikansi p<0,05.

Perubahan perilaku individu baru dapat menjadi optimal jika perubahan

tersebut terjadi melalui proses internalisasi, dimana perilaku yang baru itu dianggap

bernilai positif bagi diri individu dan diintegrasikan dengan nilai-nilai lain dari

hidupnya. Proses internalisasi ini dapat dicapai jika petugas atau tokoh merupakan

seseorang yang dapat dipercaya (kredibilitasnya tinggi) yang dapat membuat

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 91: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

74

individu memahami makna dan penggunaan perilaku tersebut serta membuat

mereka mengerti akan pentingnya perilaku tersebut bagi kehidupan mereka sendiri.

Pada penelitian ini peneliti melihat bahwa sikap yang baik dan cukup sama

– sama memengaruhi kepatuhan namun sikap saja tidak cukup dalam memengaruhi

hasil dari kepatuhan minum obat Tuberkulosis Paru di Puskesmas Tanah

Kalikedinding Surabaya.

5.2.4 Hubungan tindakan penderita Tuberkulosis Paru dengan kepatuhan

minum obat Tuberkulosis Paru

Hasil uji Chi-square pada variabel tindakan diatas menunjukkan bahwa ada

hubungan antara tindakan penderita Tuberkulosis Paru dengan perilaku kepatuhan

minum obat Tuberkulosis Paru. Tindakan berperan penting kepatuhan minum obat

Tuberkulosis Paru. Hal tersebut diperkuat dengan hasil uji dengan odd ratio 9,000

nilai terseut berarti orang dengan tindakan yang baik 9 kali lebih patuh dari pada

orang dengan tindakan yang cukup.

Sesuai teori Bloom dalam Notoatmodjo (2007) yang menyatakan domain

perilaku ada 3, yaitu pengetahuan, sikap, dan tindakan. Oleh karena itu sesuai

dengan penelitian yang saya lakukan, tindakan memiliki pengaruh yang sama

dengan sikap dan pengetahun dalam membentuk perilaku seseorang. Dimana

perilaku yang saya teliti merupakan perilaku kepatuhan dalam minum obat

Tuberkulosis Paru dengan responden penderita Tuberkulosis Paru dengan kriteria

yang sudah dijelaskan diatas. Pada penelitian ini peneliti mengalami kesulitan

dalam mencari literatur lebih mengenai tindakan penderita Tuberkulosis Paru dalam

kepatuhan minum obat Tuberkulosis Paru.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 92: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

75

Untuk tindakan ini sendiri peneliti selain mencari data dengan kuesioner

yang ada, peneliti juga melihat form TB.02 dimana riwayat pengobatan yang

dilakukan oleh penderita dapat dilihat. Penderita juga sering lupa akan waktu

minum obatnya, sehingga angka ketidakpatuhan minum obat dalam penelitian ini

masih di angka lebih dari 40% dari total responden.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 93: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

76

BAB 6

SIMPULAN DAN SARAN

Bab ini membahas tentang kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang

berjudul “Hubungan Karakteristik, Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Penderita

Tuberkulosis Paru dengan Kepatuhan Minum Obat Di Puskesmas Tanah

Kalikedinding” yang telah dilaksanakan pada 25 Juni sampai 28 Juli 2018.

6.1. Simpulan

Berdasarkan penelitian “Hubungan Karakteristik, Pengetahuan, Sikap dan

Tindakan Penderita Tuberkulosis Paru dengan Kepatuhan Minum Obat Di

Puskesmas Tanah Kalikedinding” dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Ada hubungan antara karakteristik pada faktor usia menjadi faktor resiko

dan tingkat pendidikan menjadi faktor pendorong penderita TB Paru dengan

kepatuhan minum Obat Anti Tuberkulosis (OAT).

2. Tidak Ada hubungan antara karakteristik pada jenis kelamin dan status

pekerjaan menjadi faktor pendorong penderita TB Paru dengan kepatuhan

minum Obat Anti Tuberkulosis (OAT).

3. Adanya hubungan antara tingkat pengetahuan penderita TB Paru dengan

kepatuhan minum Obat Anti Tuberkulosis (OAT).

4. Tidak ada hubungan antara sikap penderita TB Paru dengan kepatuhan

minum Obat Anti Tuberkulosis (OAT).

5. Adanya hubungan antara tindakan penderita TB Paru dengan kepatuhan

minum Obat Anti Tuberkulosa (OAT).

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 94: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

77

6.2. Saran

1. Penelitian selanjutnya diharapkan menambah wilayah dan responden

penelitian guna hasil yang lebih beragam.

2. Pada saat meneliti perilaku penderita Tuberkulosis Paru, peneliti diharapkan

lebih menjaga privasi dari penderita Tuberkulosis Paru tersebut.

3. Perlu dilakukan kerjasama antar sektor guna memonitoring dan megawasi

perilaku kepatuhan dalam minum obat Tuberkulosis Paru

4. Penderita paru yang sembuh bisa mebuat peer grup dengan penderita paru

yang masih menjalani proses pengobatan di Puskesmas Tanah

Kalikedinding.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 95: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

78

DAFTAR PUSTAKA

Abioye, I., Omotayo, M. and Alakija, W. (2011) ‘Socio-demographic determinants

of stigma among patients with pulmonary tuberculosis in Lagos, Nigeria’,

African Health Sciences, 11(3), pp. 100–104. doi: 10.4314/ahs.v11i3.70078.

Afandi, N. (2017) Faktor yang berhubungan dengan kepatuhan berobat pada

pasien TB Paru dengan pendekatan theory of planned behaviour. Universitas

Airlangga.

Arikunto (2006) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka

Cipta.

Dalvin, L. A. and Smith, W. M. (2017) ‘Intraocular manifestations of

mycobacterium tuberculosis: A review of the literature’, Journal of Clinical

Tuberculosis and Other Mycobacterial Diseases. Elsevier Ltd, 7, pp. 13–21.

doi: 10.1016/j.jctube.2017.01.003.

Depkes (2008) Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis. Jakarta:

Gedurnas TB.

Dewi, P. M. S. (2011) Hubungan Pengetahuan dan Sikap Penderita TB Paru

Dengan Kepatuhan Minum Obat Anti Tuberkulosis di Puskesmas Lidah

Kulon Surabaya. Universitas Airlangga.

Dhewi, G. I., Armiyati, Y. and Supriyono, M. (2011) ‘Hubungan Antara

Pengetahuan, Sikap Pasien Dan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan

Minum Obat Pada Pasien TB Paru Di BKPM Pati’.

Dinkes Jawa Timur (2017) Provinsi Jawa Timur. Surabaya: Dinkes Provinsi Jawa

Timur.

Dinkes Surabaya (2016) Profil Kesehatan Tahun 2015. Surabaya: Dinkes Kota

Surabaya.

Hidayat, A. A. A. (2010) Metode Penelitian Kesehatan" Paradigma Kuantitatif.

Surabaya: Kelapa Pariwara.

Hurlock, B. (2002) Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang

Kehidupan. Jakarta: Erlangga.

Kemenkes RI (2011) Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis, Pedoman

Nasional Pengendalian Tuberkulosis. Edited by A. Surya, C. Basri, and S.

Kamso. Jakarta. Available at:

http://www.dokternida.rekansejawat.com/dokumen/DEPKES-Pedoman-

Nasional-Penanggulangan-TBC-2011-Dokternida.com.pdf.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 96: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

79

Kemenkes RI (2014) Buku Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis. Edited

by T. Novita D. and V. Siagian. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Available at: http://www.tbindonesia.or.id/opendir/Buku/bpn_p-

tb_2014.pdf.

Kemenkes RI (2017) Profil Kesehatan Indonesia. Edited by R. Kurniawan et al.

Jakarta: Kementerian Kesehatan RI. doi: 10.1111/evo.12990.

Kumalasari, D. N. (2009) HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN

TUBERKULOSIS PARU DENGAN KEPATUHAN PASIEN MINUM OBAT

ANTI TUBERKULOSIS (OAT) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS

IMOGIRI 1. STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA.

Kurniawan, M. N. (2016) Hubungan Antara Dukungan Keluarga dengan Tingkat

Kepatuhan Klien Tuberkulosis Paru dalam Menjalani Pengobatan Di

Puskesmas Pegirian Surabaya. Universitas Airlangga.

Makhfudli (2010) Faktor Yang Mempengaruhi Konversi BTA Pada Pasien

Tuberkulosis Paru Dengan Strategi DOTS Kategori 1 Di Puskesmas Pegirian

Kecamatan Semampir Kota Surabaya. Universitas Airlangga.

Makhfudli (2016) Pengaruh Modifikasi Model Asuhan Keperawatan Adaptasi Roy

Terhadap Self Efficacy, Respons Penerimaan, dan Respons Biologis pada

Pasien Tuberkulosis Paru. Universitas Airlangga.

Manurung, D. T. (2018) Analisis Perubahan Kadar IFN-γ dan TNF-α Sebagai

Penanda Inflamasi dan Respons Terapi Obat Anti Tuberkulosis Pasien TB

Paru MDR. Universitas Airlangga.

Notoatmodjo, S. (2007) Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. 1st edn. Jakarta:

Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. (2010) Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasinya (Edisi Revisi).

Jakarta: Rineka Cipta.

Nursalam (2014) Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. 3rd edn. Jakarta:

Salemba Medika.

Nursalam (2015) Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. 4th edn. Edited by P.

Puji Lestari. Jakarta: Salemba Medika.

Nursalam et al. (2016) Pedoman Penyusunan Proposal dan Skripsi. Surabaya:

Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga.

Price, S. A. and Wilson, L. M. (2006) Konsep Klinis Proses - Proses Penyakit Vol.2.

6th edn. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Qadeer, E. et al. (2017) ‘Differential spontaneous folding of mycolic acids from

Mycobacterium tuberculosis’, Journal of Biological Chemistry, 1(1), pp.

795–801. doi: 10.1016/j.chemphyslip.2013.12.004.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 97: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

80

Ruditya, D. N. (2015) ‘Hubungan Antara Karakteristik Penderita Tb Dengan

Kepatuhan Memeriksakan Dahak Selama Pengobatan’, Jurnal berkala

epidemologi, 3, pp. 122–133.

Saryono (2008) Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Mitra cendekia

Press.

Smeltzer, S. C. and Bare, B. G. (2001) Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah

Brunner & Suddarth. 8th edn. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Sukartini, T. (2015) Pengembangan Model Peningkatan Kepatuhan Berbasis Teori

Sistem Interaksi King Dan Pengaruhnya Terhadap Kepatuhan Pasien

Tuberkulosis Paru. Universitas Indonesia.

Sukoco, N. E. W. (2011) ‘Hubungan antara perilaku pencegahan dan kepatuhan

berobat penderita tb di indonesia’, Buletin Penelitian Sistem Kesehatan,

14(1), pp. 68–74.

Sunaryo (2004) Psikologi Untuk Keperawatan. 1st edn. Edited by M. Ester. Jakarta:

Penerbit Buku Kedokteran EGC.

WHO (2014) World Health Statistics. Geneva, Switzerland: WHO Press.

WHO (2017) Global Tuberculosis Report 2017, Who. Geneva, Switzerland: WHO

Press. doi: WHO/HTM/TB/2017.23.

Wulandari, D. H. (2015) ‘Analisis Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan

Kepatuhan Pasien Tuberkulosis Paru Tahap Lanjutan Untuk Minum Obat di

RS Rumah Sehat Terpadu Tahun 2015’, Jurnal Administrasi Rumah Sakit, 2,

pp. 17–28.

Zubaidah, T. and Setyaningrum, R. (2015) ‘Karakteristik Penderita TB Paru

Pengguna Obat Anti Tuberkulosis (OAT) Di Indonesia’, Jurnal Publikasi

Kesehatan Masyarakat Indonesia, 2, pp. 51–56. doi: 10.1037/cou0000103.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 98: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

81

Lampiran 1 Lembar Penjelasan Penelitian

LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN

BAGI RESPONDEN (WAWANCARA KUESIONER)

Judul Penelitian : Hubungan Karakteristik, Pengetahuan, Sikap dan Tindakan

Penderita Tuberkulosis Paru dengan Kepatuhan Minum Obat di Puskesmas Tanah

Kalikedinding.

Tujuan

Tujuan umum

Menganalisis hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap, dan tindakan

penderita TB Paru dengan kepatuhan minum Obat Anti Tuberkulosis (OAT) di

Puskesmas Tanah Kalikedinding Surabaya.

Tujuan khusus

1. Menganalisis hubungan antara karakteristik penderita Tuberkulosis Paru

dengan kepatuhan minum Obat Anti Tuberkulosis (OAT).

2. Menganalisis hubungan antara pengetahuan penderita Tuberkulosis Paru

dengan kepatuhan minum Obat Anti Tuberkulosis (OAT).

3. Menganalisis hubungan antara sikap penderita Tuberkulosis Paru dengan

kepatuhan minum Obat Anti Tuberkulosis (OAT).

4. Menganalisis hubungan antara tindakan penderita Tuberkulosis Paru dengan

kepatuhan minum Obat Anti Tuberkulosa (OAT).

Perlakuan yang diterapkan pada subyek

Penelitian ini merupakan penelitian analisis observasional dengan

pendekatan cross-sectional, sehingga tidak ada perlakuan apapun untuk subyek.

Subyek hanya terlibat sebagai peserta yang akan menjawab beberapa pertanyaan

perihal dukungan keluarga dan tingkat kepatuhan dalam pengobatan.

Manfaat

Subyek (responden) yang terlibat dalam penelitian ini akan memperoleh

pengetahuan tentang informasi apa saja yang ada dan berpengaruh terhadap tingkat

keberhasilan pengobatan klien Tuberkulosis paru yaitu salah satunya dukungan

keluarga yang memungkinkan dapat meningkatkan tingkat kepatuhan pengobatan.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 99: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

82

Bahaya potensial

Tidak ada bahaya potensial yang diakibatkan oleh keterlibatan subyek

dalam penelitian ini, oleh karena dalam penelitian ini tidak dilakukan intervensi

apapun melainkan hanya wawancara biasa menjawab pertanyaan dari kuesioner.

Hak untuk undur diri

Keikutsertaan subyek dalam penelitian ini bersifat sukarela dan responden

berhak untuk mengundurkan diri kapanpun, tanpa menimbulkan konsekuensi yang

merugikan responden.

Adanya insentif untuk subyek

Oleh karena keikutsertaan subyek (responden) sangat membantu dalam

penelitian ini, maka ada insentif berupa souvenir yaitu handuk.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 100: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

83

Prosedur Penelitian

Penyusunan proposal penelitian

Memasukkan data dan analisis menggunakan chi square

Membuat daftar calon

responden

Pembuatan kerangka sampling dan pemilihan

responden sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi

Pelaporan hasil penelitian

Penyusunan Kuesioner Pengajuan Etik Perijinan

Mengagendakan pertemuan

dengan responden

Pengisian formulir identitas dan

wawancara responen dengan kuesioner

Pengisian kuesioner pengetahuan, sikap, tindakan dan

kepatuhan pengobatan. Lalu cross check dengan form TB-

02

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 101: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

84

Lampiran 2 Lembar Permohonan Menjadi Responden

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Dengan Hormat,

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Alif Arditia Yuda

NIM : 131411131074

Adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Ners Fakultas Keperawatan

Universitas Airlangga Surabaya yang akan melakukan penelitian tentang

“Hubungan Karakteristik, Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Penderita

Tuberkulosis Paru dengan Kepatuhan Minum Obat di Puskesmas Tanah

Kalikedinding”.

Sehubungan dengan penelitian yang akan dilakukan, maka dengan ini saya

mohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara menjadi responden. Semua informasi dan

identitas responden akan dirahasiakan dan hanya untuk kepentingan penelitian.

Saya mohon kepada Bapak/Ibu/Saudara untuk menjawab pertanyaan pada

kuesioner dengan sejujurnya. Apabila dalam penelitian ini Bapak/Ibu/Saudara

merasa tidak nyaman dengan kegiatan yang akan dilakukan, maka

Bapak/Ibu/Saudara dapat mengundurkan diri.

Hormat Saya

(Alif Arditia Yuda)

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 102: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

85

Lampiran 3 Informed Consent

INFORMED CONSENT

(PERNYATAAN PERSETUJUAN IKUT PENELITIAN)

Yang bertandatangan di bawah ini:

Nama :

Umur :

Jenis Kelamin :

Pekerjaan :

Alamat :

Telah mendapat keterangan secara terinci dan jelas mengenai:

1. Penelitian yang berjudul “Hubungan Karakteristik, Pengetahuan, Sikap dan

Tindakan Penderita Tuberkulosis Paru dengan Kepatuhan Minum Obat di

Puskesmas Tanah Kalikedinding”

2. Perlakuan yang akan diterapkan pada subyek

3. Manfaat ikut sebagai subyek penelitian

4. Bahaya yang akan timbul

5. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian mendapat kesempatan mengajukan pertanyaan

mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan penelitian tersebut. Oleh karena

itu saya bersedia/tidak bersedia*) secara sukarela untuk menjadi subyek penelitian

dengan penuh kesadaran serta tanpa keterpaksaan.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya tanpa tekanan dari

pihak manapun.

Surabaya, Juni 2018 Peneliti, Responden,

(Alif Arditia Yuda) ( ............................................... )

Saksi,

(

*) Coret salah satu

)

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 103: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

86

Lampiran 4 Kuesioner Penelitian

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP DAN

TINDAKAN PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DENGAN

KEPATUHAN MINUM OBAT DI PUSKESMAS TANAH

KALIKEDINDING

No. Responden :

Tanggal pengisian :

Petunjuk pengisian jawaban

Pilihlah jawaban yang menurut Anda sesuai dengan memberikan tanda cek atau

centang (V) pada salah satu jawaban yang telah disediakan.

A. IDENTITAS RESPONDEN

1. Nama responden :

2. Alamat responden :

3. Jenis kelamin :

1) Laki-laki

2) Perempuan

4. Umur responden :

1) 15 – 45 tahun

2) 46 – 65 tahun

5. Pendidikan terakhir :

1) Tidak sekolah & Sekolah Dasar

2) Sekolah Menengah Pertama & Perguruan Tinggi

6. Pekerjaan

1) Bekerja (Swasta. Petani/Nelayan, Pedagang)

2) Tidak Bekerja

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 104: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

87

B. Pengetahuan Penderita Tentang Kepatuan Minum Obat Tuberkulosis

Paru

Pilihlah jawaban yang sesuai menurut anda benar dengan memberikan tanda

centang (V) pada kolom sangat setuju, setuju, tidak setuju, sangat tidak setuju !

Petunjuk :

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

N : Netral

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

No Pernyataan Jawaban

SS S N TS STS

1 Penderita Tuberkulosis Paru mengambil obat

harus tepat waktu

2 Penderita Tuberkulosis Paru harus meminum

obat dengan tepat dosisnya

3 Penderita Tuberkulosis Paru diperkenankan

minum obat tidak tepat waktu

4 Penderita Tuberkulosis Paru diperkenankan

berhenti minum obat ketika rasa sakit hilang

5 Jika minum obat tidak tepat waktu pengobatan

dapat dilanjutkan langsung tanpa menggulang

dari awal

6 Agar orang lain tidak tertular penyakit

Tuberkulosis Paru, penderita Tuberkulosis Paru

sebaiknya berbicara tidak terlalu dekat

7 Pembuangan dahak sebaiknya dalam pot khusus

dan diberi cairan lisol

8 Penyakit Tuberkulosis Paru dapat disembuhkan

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 105: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

88

C. Sikap Penderita Tentang Kepatuan Minum Obat Tuberkulosis Paru

Pilihlah jawaban yang sesuai menurut anda benar dengan memberikan tanda

silang (X) pada huruf abjad yang ada !

No Pernyataan Kode

1 Pengambilan Obat Tuberkulosis Paru harus tepat waktu :

a. Benar

b. Salah

a

2 Minum Obat Tuberkulosis Paru dapat ditunda :

a. Benar

b. Salah

b

3 Penyakit Tuberkulosis Paru dapat disembuhkan dengan

pengobatan yang tepat :

a. Benar

b. Salah

a

4 Setelah rasa sakit hilang diperbolehkan berhenti minum obat

tuberkulosis :

a. Benar

b. Salah

b

5 Tidak diperbolehkan saat mengambil obat diwakilkan dengan

orang lain :

a. Benar

b. Salah

b

6 Meludah disembarangan tempat tidak ada hubunganya dengan

Tuberkulosis paru :

a. Benar

b. Salah

b

7 Lama pengobatan Tuberkulosis paru selama lima bulan :

a. Benar

b. Salah

b

8 Penyakit Tuberkulosis Paru akan lebih parah dan lebih sulit

diobati jika penderita tidak teratur minum obat :

a. Benar

b. Salah

a

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 106: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

89

D. Tindakan Penderita Tentang Tuberkulosis Paru

Petunjuk : Pernyataan-pernyataan berikut ini berhubungan dengan tindakan

penderita TB Paru. Jawablah dengan memberi tanda (X) pada pilihan yang sesuai

dengan pernyataan yang benar-benar anda alami.

Keterangan pilihan jawaban : Ya dan Tidak

1. Apakah saudara minum obat dengan tepat waktu ?

a. Ya (1)

b. Tidak (0)

2. Jika anda tidak bisa mengambil obat, apakah pengambilan obat bisa

diwakilkan ?

a. Ya (1)

b. Tidak (0)

3. Apakah anda dalam keseharian menggunkan alat penutup mulut ?

a. Ya (1)

b. Tidak (0)

4. Apakah saudara membuang dahak di wadah khusus?

a. Ya (1)

b. Tidak (0)

5. Apakah anda pernah putus berobat ?

a. Ya (0)

b. Tidak (1)

6. Apa anda melakukan pengambilan obat secara rutin ?

a. Ya (1)

b. Tidak (0)

7. Apakah anda merasa bosan dengan waktu pengobatan yang lama?

a. Ya (0)

b. Tidak (1)

8. Apakah anda mengingat semua obat yang anda minum beserta cara

minumnya ?

b. Ya (1)

b. Tidak (0)

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 107: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

90

Lampiran 5 Tingkat Kepatuhan Pengobatan

TINGKAT KEPATUHAN PENGOBATAN

Petunjuk pengisian:

Berilah tanda cek atau centang (V) pada kolom jawaban yang tersedia

Kuesioner MMAS-8 Score

No MMAS-8 Ya Tidak Skor

1 Apakah Anda kadang-kadang lupa untuk

meminum obat Anda?

2 Orang-orang terkadang melewatkan meminum

obat untuk alasan lain selain lupa. Selama dua

minggu terakhir, pernahkah Anda tidak

meminum obat ?

3 Apakah Anda pernah mengurangi atau berhenti

minum obat tanpa memberi tahu dokter karena

Anda merasa lebih buruk ketika meminumnya?

4 Ketika Anda bepergian atau meninggalkan

rumah, apakah Anda kadang-kadang lupa untuk

membawa obat- obatan Anda?

5 Ketika Anda merasakan gejala sakit Anda

terkontrol, apakah Anda kadang-kadang ingin

berhenti minum obat?

6 Apakah Anda meminum semua obat Anda

kemarin?

7 Sebagian orang merasa bosan untuk kontrol ke

puskesmas secara rutin. Apakah Anda pernah

merasa terganggu tentang hal tersebut?

8 Apakah Anda mengalami kesulitan mengingat

untuk meminum dan mengingat semua obat

Anda?

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 108: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

91

Lampiran 6 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Pengetahuan

Correlations

Item_1 Item_2 Item_3 Item_4 Item_5 Item_6 Item_7 Item_8 Total

Item_1 Pearson Correlation 1 ,820** ,625 ,229 ,872** ,820** ,349 ,430 ,718*

Sig. (2-tailed) ,004 ,053 ,525 ,001 ,004 ,323 ,215 ,019

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10

Item_2 Pearson Correlation ,820** 1 ,672* ,437 ,873** 1,000** ,515 ,646* ,856**

Sig. (2-tailed) ,004 ,033 ,206 ,001 ,000 ,127 ,044 ,002

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10

Item_3 Pearson Correlation ,625 ,672* 1 ,732* ,620 ,672* ,783** ,832** ,888**

Sig. (2-tailed) ,053 ,033 ,016 ,056 ,033 ,007 ,003 ,001

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10

Item_4 Pearson Correlation ,229 ,437 ,732* 1 ,424 ,437 ,917** ,896** ,799**

Sig. (2-tailed) ,525 ,206 ,016 ,222 ,206 ,000 ,000 ,006

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10

Item_5 Pearson Correlation ,872** ,873** ,620 ,424 1 ,873** ,499 ,569 ,821**

Sig. (2-tailed) ,001 ,001 ,056 ,222 ,001 ,142 ,086 ,004

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10

Item_6 Pearson Correlation ,820** 1,000** ,672* ,437 ,873** 1 ,515 ,646* ,856**

Sig. (2-tailed) ,004 ,000 ,033 ,206 ,001 ,127 ,044 ,002

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10

Item_7 Pearson Correlation ,349 ,515 ,783** ,917** ,499 ,515 1 ,923** ,857**

Sig. (2-tailed) ,323 ,127 ,007 ,000 ,142 ,127 ,000 ,002

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10

Item_8 Pearson Correlation ,430 ,646* ,832** ,896** ,569 ,646* ,923** 1 ,911**

Sig. (2-tailed) ,215 ,044 ,003 ,000 ,086 ,044 ,000 ,000

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 109: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

92

Total Pearson Correlation ,718* ,856** ,888** ,799** ,821** ,856** ,857** ,911** 1

Sig. (2-tailed) ,019 ,002 ,001 ,006 ,004 ,002 ,002 ,000

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 10 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 10 100,0

a. Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,936 8

Item-Total Statistics

Scale Mean

if Item

Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Item_1 25,10 31,211 ,657 ,935

Item_2 25,10 28,767 ,813 ,925

Item_3 25,40 28,267 ,853 ,922

Item_4 25,30 27,344 ,718 ,933

Item_5 25,30 28,900 ,766 ,928

Item_6 25,10 28,767 ,813 ,925

Item_7 25,30 25,789 ,789 ,929

Item_8 25,00 27,333 ,879 ,919

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 110: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

93

Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Sikap

Correlations

Item_1 Item_2 Item_3 Item_4 Item_5 Item_6 Item_7 Item_8 Total

Item_1 Pearson Correlation 1 ,375 ,667* ,218 -,375 ,667* ,375 -,375 ,758*

Sig. (2-tailed) ,286 ,035 ,545 ,286 ,035 ,286 ,286 ,011

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10

Item_2 Pearson Correlation ,375 1 ,667* ,764* -1,000** ,667* 1,000** -1,000** ,758*

Sig. (2-tailed) ,286 ,035 ,010 ,000 ,035 ,000 ,000 ,011

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10

Item_3 Pearson Correlation ,667* ,667* 1 ,509 -,667* 1,000** ,667* -,667* ,926**

Sig. (2-tailed) ,035 ,035 ,133 ,035 ,000 ,035 ,035 ,000

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10

Item_4 Pearson Correlation ,218 ,764* ,509 1 -,764* ,509 ,764* -,764* ,717*

Sig. (2-tailed) ,545 ,010 ,133 ,010 ,133 ,010 ,010 ,020

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10

Item_5 Pearson Correlation -,375 -1,000** -,667* -,764* 1 -,667* -1,000** 1,000** -,758*

Sig. (2-tailed) ,286 ,000 ,035 ,010 ,035 ,000 ,000 ,011

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10

Item_6 Pearson Correlation ,667* ,667* 1,000** ,509 -,667* 1 ,667* -,667* ,926**

Sig. (2-tailed) ,035 ,035 ,000 ,133 ,035 ,035 ,035 ,000

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10

Item_7 Pearson Correlation ,375 1,000** ,667* ,764* -1,000** ,667* 1 -1,000** ,758*

Sig. (2-tailed) ,286 ,000 ,035 ,010 ,000 ,035 ,000 ,011

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10

Item_8 Pearson Correlation -,375 -1,000** -,667* -,764* 1,000** -,667* -1,000** 1 -,758*

Sig. (2-tailed) ,286 ,000 ,035 ,010 ,000 ,035 ,000 ,011

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10

Total Pearson Correlation ,758* ,758* ,926** ,717* -,758* ,926** ,758* -,758* 1

Sig. (2-tailed) ,011 ,011 ,000 ,020 ,011 ,000 ,011 ,011

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 111: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

94

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 10 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 10 100,0

a. Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,178 8

Item-Total Statistics

Scale Mean

if Item

Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Item_1 4,50 ,944 ,542 -,247a

Item_2 4,50 ,944 ,542 -,247a

Item_3 4,40 ,933 ,873 -,361a

Item_4 4,60 ,933 ,429 -,194a

Item_5 5,10 2,544 -,859 ,642

Item_6 4,40 ,933 ,873 -,361a

Item_7 4,50 ,944 ,542 -,247a

Item_8 5,10 2,544 -,859 ,642

a. The value is negative due to a negative average covariance among

items. This violates reliability model assumptions. You may want to

check item codings.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 112: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

95

Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Tindakan

Correlations

Item_1 Item_2 Item_3 Item_4 Item_5 Item_6 Item_7 Item_8 Total

Item_1 Pearson Correlation .a .a .a .a .a .a .a .a .a

Sig. (2-tailed) . . . . . . . .

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10

Item_2 Pearson Correlation .a 1 ,816** ,802** .a ,802** ,612 ,583 ,978**

Sig. (2-tailed) . ,004 ,005 . ,005 ,060 ,077 ,000

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10

Item_3 Pearson Correlation .a ,816** 1 ,655* .a ,655* ,500 ,408 ,859**

Sig. (2-tailed) . ,004 ,040 . ,040 ,141 ,242 ,001

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10

Item_4 Pearson Correlation .a ,802** ,655* 1 .a ,524 ,218 ,356 ,760*

Sig. (2-tailed) . ,005 ,040 . ,120 ,545 ,312 ,011

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10

Item_5 Pearson Correlation .a .a .a .a .a .a .a .a .a

Sig. (2-tailed) . . . . . . . .

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10

Item_6 Pearson Correlation .a ,802** ,655* ,524 .a 1 ,218 ,356 ,760*

Sig. (2-tailed) . ,005 ,040 ,120 . ,545 ,312 ,011

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10

Item_7 Pearson Correlation .a ,612 ,500 ,218 .a ,218 1 ,612 ,656*

Sig. (2-tailed) . ,060 ,141 ,545 . ,545 ,060 ,040

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10

Item_8 Pearson Correlation .a ,583 ,408 ,356 .a ,356 ,612 1 ,702*

Sig. (2-tailed) . ,077 ,242 ,312 . ,312 ,060 ,024

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10

Total Pearson Correlation .a ,978** ,859** ,760* .a ,760* ,656* ,702* 1

Sig. (2-tailed) . ,000 ,001 ,011 . ,011 ,040 ,024

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 113: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

96

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

a. Cannot be computed because at least one of the variables is constant.

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 10 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 10 100,0

a. Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,837 8

Item-Total Statistics

Scale Mean

if Item

Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Item_1 4,90 5,433 ,000 ,854

Item_2 5,30 3,344 ,965 ,752

Item_3 5,40 3,600 ,778 ,785

Item_4 5,20 3,956 ,648 ,806

Item_5 4,90 5,433 ,000 ,854

Item_6 5,20 3,956 ,648 ,806

Item_7 5,10 4,322 ,532 ,822

Item_8 5,30 4,011 ,559 ,821

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 114: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

97

Lampiran 7 Hasil Uji Statistik Variabel

Hubungan Usia dengan Kepatuhan Minum Obat TB

Crosstab

Kepatuhan

Total

Tidak

Patuh Patuh

Usia 45 - 65

Tahun

Count 9 3 12

% within

Usia 75,0% 25,0% 100,0%

18 - 45

Tahun

Count 5 15 20

% within

Usia 25,0% 75,0% 100,0%

Total Count 14 18 32

% within

Usia 43,8% 56,3% 100,0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymptotic

Significance

(2-sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig.

(1-sided)

Pearson Chi-Square 7,619a 1 ,006

Continuity Correctionb 5,723 1 ,017

Likelihood Ratio 7,871 1 ,005

Fisher's Exact Test ,010 ,008

Linear-by-Linear

Association 7,381 1 ,007

N of Valid Cases 32

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5,25.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence

Interval

Lower Upper

Odds Ratio for Usia

(45 - 65 Tahun / 18 - 45

Tahun)

9,000 1,724 46,994

For cohort Kepatuhan

= Tidak Patuh 3,000 1,313 6,855

For cohort Kepatuhan

= Patuh ,333 ,121 ,917

N of Valid Cases 32

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 115: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

98

Hubungan Jenis Kelamin dengan Kepatuhan Minum Obat TB

Crosstab

Kepatuhan

Total

Tidak

Patuh Patuh

Jenis Kelamin Perempuan Count 5 9 14

% within Jenis

Kelamin 35,7% 64,3% 100,0%

Laki - laki Count 9 9 18

% within Jenis

Kelamin 50,0% 50,0% 100,0%

Total Count 14 18 32

% within Jenis

Kelamin 43,8% 56,3% 100,0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymptotic

Significance

(2-sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig.

(1-sided)

Pearson Chi-Square ,653a 1 ,419

Continuity Correctionb ,202 1 ,653

Likelihood Ratio ,658 1 ,417

Fisher's Exact Test ,490 ,328

Linear-by-Linear

Association ,633 1 ,426

N of Valid Cases 32

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6,13.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence

Interval

Lower Upper

Odds Ratio for Jenis

Kelamin (Perempuan /

Laki - laki)

,556 ,133 2,325

For cohort Kepatuhan

= Tidak Patuh ,714 ,308 1,656

For cohort Kepatuhan

= Patuh 1,286 ,702 2,354

N of Valid Cases 32

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 116: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

99

Hubungan Pendidikan dengan Kepatuhan Minum Obat TB

Crosstab

Kepatuhan

Total

Tidak

Patuh Patuh

Pendidikan Pendidikan Formal > 9

Tahun

Count 10 18 28

% within

Pendidikan 35,7% 64,3% 100,0%

Pendidikan Formal < 9

Tahun

Count 4 0 4

% within

Pendidikan 100,0% 0,0% 100,0%

Total Count 14 18 32

% within

Pendidikan 43,8% 56,3% 100,0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymptotic

Significance

(2-sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig.

(1-sided)

Pearson Chi-Square 5,878a 1 ,015

Continuity Correctionb 3,556 1 ,059

Likelihood Ratio 7,362 1 ,007

Fisher's Exact Test ,028 ,028

Linear-by-Linear

Association 5,694 1 ,017

N of Valid Cases 32

a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1,75.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence

Interval

Lower Upper

For cohort Kepatuhan

= Tidak Patuh ,357 ,217 ,587

N of Valid Cases 32

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 117: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

100

Hubungan Pekerjaan dengan Kepatuhan Minum Obat TB

Crosstab

Kepatuhan

Total

Tidak

Patuh Patuh

Pekerjaan Tidak

Bekerja

Count 6 4 10

% within

Pekerjaan 60,0% 40,0% 100,0%

Bekerja Count 8 14 22

% within

Pekerjaan 36,4% 63,6% 100,0%

Total Count 14 18 32

% within

Pekerjaan 43,8% 56,3% 100,0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymptotic

Significance

(2-sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig.

(1-sided)

Pearson Chi-Square 1,561a 1 ,212

Continuity Correctionb ,748 1 ,387

Likelihood Ratio 1,559 1 ,212

Fisher's Exact Test ,267 ,194

Linear-by-Linear

Association 1,512 1 ,219

N of Valid Cases 32

a. 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4,38.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence

Interval

Lower Upper

Odds Ratio for

Pekerjaan (Tidak

Bekerja / Bekerja)

2,625 ,566 12,179

For cohort Kepatuhan

= Tidak Patuh 1,650 ,780 3,491

For cohort Kepatuhan

= Patuh ,629 ,276 1,430

N of Valid Cases 32

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 118: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

101

Hubungan Pengetahuan dengan Kepatuhan Minum Obat TB

Crosstab

Kepatuhan

Total

Tidak

Patuh Patuh

Pengetahuan Pengetahuan

Cukup

Count 13 1 14

% within

Pengetahuan 92,9% 7,1% 100,0%

Pengetahuan Baik Count 1 17 18

% within

Pengetahuan 5,6% 94,4% 100,0%

Total Count 14 18 32

% within

Pengetahuan 43,8% 56,3% 100,0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymptotic

Significance

(2-sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig.

(1-sided)

Pearson Chi-Square 24,389a 1 ,000

Continuity Correctionb 20,971 1 ,000

Likelihood Ratio 28,931 1 ,000

Fisher's Exact Test ,000 ,000

Linear-by-Linear

Association 23,627 1 ,000

N of Valid Cases 32

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6,13.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence

Interval

Lower Upper

Odds Ratio for

Pengetahuan

(Pengetahuan Cukup /

Pengetahuan Baik)

221,000 12,602 3875,741

For cohort Kepatuhan

= Tidak Patuh 16,714 2,474 112,904

For cohort Kepatuhan

= Patuh ,076 ,011 ,502

N of Valid Cases 32

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 119: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

102

Hubungan Sikap dengan Kepatuhan Minum Obat TB

Crosstab

Kepatuhan

Total

Tidak

Patuh Patuh

Sikap Sikap

Kurang

Count 3 0 3

% within

Sikap 100,0% 0,0% 100,0%

Sikap Baik Count 11 18 29

% within

Sikap 37,9% 62,1% 100,0%

Total Count 14 18 32

% within

Sikap 43,8% 56,3% 100,0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymptotic

Significance

(2-sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig.

(1-sided)

Pearson Chi-Square 4,256a 1 ,039

Continuity Correctionb 2,108 1 ,147

Likelihood Ratio 5,364 1 ,021

Fisher's Exact Test ,073 ,073

Linear-by-Linear

Association 4,123 1 ,042

N of Valid Cases 32

a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1,31.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence

Interval

Lower Upper

For cohort Kepatuhan

= Tidak Patuh 2,636 1,655 4,200

N of Valid Cases 32

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 120: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

103

Hubungan Tindakan dengan Kepatuhan Minum Obat TB

Crosstab

Kepatuhan

Total

Tidak

Patuh Patuh

Tindakan Tindakan

Cukup

Count 9 3 12

% within

Tindakan 75,0% 25,0% 100,0%

Tindakan Baik Count 5 15 20

% within

Tindakan 25,0% 75,0% 100,0%

Total Count 14 18 32

% within

Tindakan 43,8% 56,3% 100,0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymptotic

Significance

(2-sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig.

(1-sided)

Pearson Chi-Square 7,619a 1 ,006

Continuity Correctionb 5,723 1 ,017

Likelihood Ratio 7,871 1 ,005

Fisher's Exact Test ,010 ,008

Linear-by-Linear

Association 7,381 1 ,007

N of Valid Cases 32

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5,25.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence

Interval

Lower Upper

Odds Ratio for

Tindakan (Tindakan

Cukup / Tindakan

Baik)

9,000 1,724 46,994

For cohort Kepatuhan

= Tidak Patuh 3,000 1,313 6,855

For cohort Kepatuhan

= Patuh ,333 ,121 ,917

N of Valid Cases 32

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 121: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

104

104

Lampiran 8 Pengesahan Etik

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 122: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

105

105

Lampiran 9 Perijinan Pengambilan Data Awal

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 123: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

106

106

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 124: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

107

107

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 125: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

108

108

Lampiran 10 Perijinan Penelitian

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 126: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

109

109

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.

Page 127: SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP …repository.unair.ac.id/85196/4/full text.pdf · hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan penderita tuberkulosis

110

110

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK, .... ALIF ARDITIA Y.