SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl... ·...
Transcript of SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl... ·...
ANALISIS PESAN DAKWAH TERHADAP
TEKS SYAIR
“SURGA-MU” KARYA BAND UNGU
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I)
Dalam Ilmu Dakwah
Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI)
Siti Maziyaturrodhiyanah NIM : 1102172
FAKULTAS DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONG
SEMARANG
2008
ب
ج
SKRIPSI
ANALISIS PESAN DAKWAH TERHADAP TEKS SYAIR
SYURGAMU KARYA BAND UNGU
Disusun Oleh:
Siti Maziyaturrodhiyanah NIM: 1102172
Telah dipertahankan di depan dewan penguji pada tanggal 6 desember 2007 dan dinyatakan lulus memenuhi syarat.
Susunan Dewan Penguji:
Ketua Dewan Penguji/ Anggota Penguji Dekan / Pembantu Dekan Penguji I Drs. Anasom, M.Hum. Dra. Ummul Baroroh, M.Ag NIP: 150 267 748 NIP: 150 245 381 Sekretaris Dewan Penguji/ Pembimbing Penguji II Ahmad Faqih, S.Ag., M.Si Drs. Muhammad Sulthon, M.Ag. NIP: 150 279 727 NIP: 150 254 289
د
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya
sendiri dan didalamnya tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk
memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi di lembaga pendidikan
lainnya. Pengetahuan yang diperoleh dari hasil penerbitan maupun yang
belum/tidak diterbitkan, sumbernya dijelaskan di dalam tulisan dan daftar pustaka.
Semarang, 21 Agustus 2007
Tanda tangan,
(Siti Maziaturrodhiyanah) NIM : 1102172
ه
ABSTRAKSI Nama : Siti Maziaturrodhiyanah Judul : Analisis Pesan Dakwah Terhadap Teks Syair “Surga-Mu” Karya
Band Ungu
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis pesan dakwah dalam teks syair “Surga-Mu” karya Band Ungu. Disini penulis berusaha memahami dan menemukan gagasan Band Ungu yang terdapat dalam teks syair “Surga-Mu”, maka data yang digunakan adalah kualitatif. Sedangkan pendekatannya menggunakan pendekatan semiotik.
Dalam penelitian ini menggunakan metode contents analysis (analisis isi) dengan lima langkah, yang pertama adalah seleksi teks, kedua menentukan unit analisis, ketiga menggabungkan kategori-kategori isi, keempat menandai unit-unit, yang kelima analisis data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa teks syair “Surga-Mu” memiliki pesan-pesan dakwah didalamnya. Hal itu dapat dilihat dalam masalah aqidah, syari’ah, dan akhlak. Dalam bidang aqidah yang terdiri dari ajaran bahwa hidup dan mati adalah milik Allah. Ajaran bahwa kita disuruh untuk mengingat Allah kembali menyebut asma Allah.
Masalah syari’ah beberapa materi yang termuat menampilkan ibadah dan muamalah dalam kehidupan sehari-hari. Pesan-pesan ibadah merupakan bagian ibadah yang utama, yaitu berdoa. Sedangkan muamalah merupakan aplikasi ajaran Islam yang berhubungan langsung dengan kehidupan sosial.
Dalam masalah akhlak, materi yang termuat didalamnya yaitu akhlak terhadap makhluk dan khaliq. Akhlak terhadap makhluk hidup, baik itu manusia atau lingkungan. Seperti terhadap manusia, orang tua, diri sendiri, dan masyarakat. Itulah yang termuat dalam teks syair “Surga-Mu”.
و
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan pada :
Buat Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah membesarkan,
membiayai sepenuhnya dan mendo’akan dengan tulus ikhlas demi
kesuksesanku.
Buat kakakku Lela, Emfa, Ummi, Emlu, Atun, Misbah,
Marnoto, Sya’roni, Fatimah, Machmud, keponakan-keponakanku
yang tercinta yang selalu memberikan motivasi dan untaian do’a untuk
keberhasilanku.
Thank’s 2 sahabatku “10 November” yang penuh makna dalam hidup.
Thank’s 2 sahabatku Nirina Zubaer yang selalu setiap bersamaku
dalam memperjuangkan aspirasiku.
Thank’s to sahabat-sahabatku yang baik haik dan tidak sombong
(Aas, JU2k, Ueni, Thengil) terima kasih atas semuanya, raihlah
cita dan cinta.
Thank’s TO KPI B Angkatan 2oo2, Wa bilkhushush Titik-
Koma, Neha, Atiex, Ella, 02n, Didin Catrox, yang telah setia
dalam kebersamaan.
Thank’s to Kost “PONDOK ASRI” Farida, TryOut,
UUs, Ana Poles, Cius, Diana, Eva, Nyunyun, Ida, Mimmyx,
yang selalu memberi semangat.
ز
KATA PENGANTAR Bismillaahirrahmaanirrahiim
Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya pada setiap umat-Nya, serta salam penulis senantiasa
curahkan kepada Nabi agung Muhammad SAW yang memberikan cahaya terang
bagi umat islam dalam mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat, sehingga berhasil
menyelesaikan karya ilmiah yang berupa skripsi dengan judul “ANALISIS
PESAN DAKWAH TERHADAP TEKS SYAIR “SYURGA-MU” KARYA
BAND UNGU”.
Skripsi ini ditulis untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh
gelar Sarjana Strata Satu (S.1) dalam Ilmu Komunikasi Penyiaran Islam (KPI)
pada Fakultas Dakwah IAIN Walisongo Semarang.
Dalam penyelesaian penulisan skripsi ini, penulisa banyak mendapat
motivasi dan bantuan dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Prof. Dr. H. Abdul Jamil, M.A., selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang.
2. Drs. H.M. Zain Yusuf, M.M., selaku Dekan Fakultas Dakwah IAIN
Walisongo Semarang.
3. Drs. H.M. M. Zuhri, M.Ag (Pembimbing I) dan Ahmad Faqih, S.Ag, M.Si
(Pembimbing II) yang telah meluangkan waktu untuk mengarahkan dan
membimbing penulis dalam penyusunan skripsi ini, sehingga dapat
terselesaikan.
ح
4. Bapak dan Ibu, dengan khusus keduanya adalah guruku dalam banyak hal.
Yang selalu membimbing langkah kecilku dalam menapaki hidup ini tanpa
keraguan dengan penuh rasa cinta.
5. Kakak-kakakku yang senantiasa menjaga si ragil, dan keponakanku,
terima kasih atas cintanya.
6. Para sahabat terbaikku yang telah banyak memberikan keceriaan,
kebahagiaan, ketenangan, dan kasih sayang persahabatan teman-temanku
(KPI, BPI, MD), dan tak terlupakan teman-teman KKN.
7. Semua pihak yang telah membantu dalam menyusun skripsi ini.
Dengan segala kerendahan hati dan ucapan syukur, semoga amal yang
telah diperbuat bapak atau ibu serta semua pihak tersebut di atas menjadi amal
shaleh yang akan mendapatkan pahala yang setimpal dari Allah SWT kelak di
kemudian hari.
Akhirnya, skripsi ini meskipun sangat sederhana mudah-mudahan dapat
memberikan manfaat bagi penulis khususnya, serta pada pembaca pada umumnya.
Penulis, (Siti Maziyaturrodhiyanah) NIM : 1102172
ط
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN NOTA PEMBIMBING ............................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN ......................................................................... iv
HALAMAN ABSTRAKSI ............................................................................. v
HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... vi
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii
DAFTAR ISI .................................................................................................... ix
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah ...................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ................................................................. 7
1.3. Tujuan Dan Manfaat Penelitian .......................................... 7
1.4. Tinjauan Pustaka .................................................................. 8
1.5. Metode Penelitian .................................................................. 10
a. Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian....................... 10
b. Definisi Operasional ......................................................... 11
c. Sumber dan Jenis Data ...................................................... 12
d. Teknik Pengumpulan Data ................................................ 13
e. Teknik Analisis Data ......................................................... 13
1.6. Sistematika Penulisan Skripsi .............................................. 14
BAB II. TINJUAN DAKWAH DAN SENI
2.1. Dakwah ................................................................................... 16
2.1.1. Pengertian Dakwah ..................................................... 16
2.1.2. Dasar Hukum Dakwah ................................................ 18
2.1.3. Tujuan Dakwah ........................................................... 20
2.1.4. Unsur-Unsur Dakwah ................................................. 21
2.2. Seni ........................................................................................ 34
2.2.1. Pengertian Seni Musik ................................................ 34
ي
2.2.2. Bentuk-Bentuk Seni .................................................... 36
2.2.3. Jenis-Jenis Seni Musik ............................................... 37
2.2.4. Seni Musik dalam Pandangan Islam ........................... 38
2.2.5. Seni Musik Sebagai Media Dakwah ........................... 41
BAB III. GAMBARAN UMUM TENTANG ALBUM “SYURGA-
MU” KARYA BAND UNGU
3.1. Profil Band Ungu ................................................................. 43
3.1.1. Latar belakang Band Ungu ......................................... 43
3.1.2. Profil personil Band Ungu .......................................... 46
3.2. Karya-Karya Band Ungu .................................................... 48
3.3. Latar Belakang Pembuatan Album “Syurga-Mu” ........... 48
3.4. Deskripsi Album “Syurga-Mu” .......................................... 50
BAB IV. ANALISIS PESAN DAKWAH TERHADAP TEKS
SYAIR “SYURGA-MU” KARYA BAND UNGU
4.1. Analisis Materi Lagu Terhadap Teks Syair “Syurga-
Mu” ........................................................................................ 55
4.2. Analisis Pesan Dakwah Terhadap Teks Syair
“Syurga-Mu” Karya Band Ungu Berdasarkan
Content Analisis ................................................................... 58
4.3. Ekspresi Dakwah Dalam Syair-Syair “Syurga-Mu”
Karya Band Ungu ................................................................. 71
BAB V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan ........................................................................... 74
5.2. Saran-Saran .......................................................................... 75
5.3. Penutup ................................................................................. 76
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Islam adalah agama yang berisi dengan petunjuk-petunjuk agar
manusia secara individual menjadi manusia yang baik, beradab, dan
berkualitas, selalu berbuat baik sehingga mampu membangun sebuah
peradaban yang maju, sebuah tatanan kehidupan yang manusiawi dalam arti
kehidupan yang adil. Di samping itu Islam juga disebut agama dakwah,
maksudnya agama yang disebarluaskan dengan cara damai tidak dengan
kekerasan. (Ali Aziz, 2004 : 1)
Dakwah menempati posisi yang paling tinggi dan mulis dalam
kemajuan agama Islam, kita tidak dapat membayangkan apabila kegiatan
dakwah mengalami kelumpuhan yang disebabkan oleh berbagai faktor
terlebih sekarang ini adalah era globalisasi, dimana informasi masuk begitu
cepat dan instan yang tidak dapat dibendung lagi. Kita sebagai umat Islam
harus dapat memilih dan menyaring informasi tersebut sehingga tidak
bertentangan dengan nilai-nilai Islam. (Said Agil, 2003 : 5)
Pada dasarnya, proses dakwah tidak hanya melalui kegiatan tabligh
saja, tetapi juga berlaku proses komunikasi antara da’i atau Juru Dakwah
(Komunikator) dengan mad’u atau penerima dakwah (Komunikan). Dengan
demikian, aktivitas dakwah pada dasarnya tidak lain kecuali aktivitas
komunikasi.
Meskipun demikian dakwah memiliki persamaan dengan komunikasi,
bukan berarti tidak ada perbedaan. Perbedaan diantaranya mengenai materi
1
2
pesan (message) yang disampaikan. Di dalam komunikasi pesannya bersifat
umum, sedangkan dakwahnya pesan yang disampaikan adalah ajaran Islam
atau pesan-pesan agama yang berupa Al-Qur’an dan Hadist. (Tasmara, 1997 :
39).
Dalam menerima pesan dakwah yang disampaikan tentu saja berbeda-
beda, begitu juga kepastian dan tingkat efektifitas pemanfaatan media
dakwah. Penyelenggaraan dakwah Islam pada masa mendatang akan semakin
bertambah berat dan kompleks. Tantangan zaman yang semakin berat dan
tidak menentu ini mengharuskan para pelaku dakwah untuk dapat mencari
celah supaya dakwah yang disampaikan dapat diterima. Hal tersebut
dipengaruhi oleh masalah-masalah yang dihadapi terus berkembang seiring
dengan perkembangan zaman. Untuk menjawab tantangan tersebut
dibutuhkan metode yang tepat agar dakwah terus berlangsung dan dapat
diterima. (Syukir, 1983 : 49)
Salah satu media yang dapat digunakan sebagai saran untuk
berdakwah adalah seni, dimana seni yang paling popular adalah seni musik.
Menurut Aa Gym dalam bukunya Revolusi Nasyid (Esa Poetra, 2004 : xiii),
mengatakan seni merupakan upaya eksplorasi keindahan, namun yang paling
penting adalah jangan sampai seni menjadi jalan mengingkari Allah, karena
Allah itu Maha Indah dan mencintai keindahan.
Unsur seni yang dimiliki oleh sebuah syair lagu akan mampu
menggugah jiwa seseorang, karena pada dasarnya setiap manusia mempunyai
rasa keindahan (Hossein Nasr, 1993 : 167). Musik juga sedikit berpengaruh
3
pada kehidupan manusia, baik itu pengaruh positif maupun pengaruh negatif.
Dengan kata lain apabila seseorang mendengar musik yang kurang baik maka
jiwanya pun kurang baik pula. Demikian halnya apabila seseorang mendengar
musik yang baik, maka jiwanya akan baik pula (Esa Poetra, 2004 : 21)
Musik adalah pemberian dari Allah SWT semenjak manusia lahir.
Seperti tangisan bayi yang baru lahirpun sesungguhnya menyiratkan makna
bahwa setiap manusia selain mempunyai bakat musik juga memiliki bakat
dakwah. Tangisan bayi adalah simbol komunikasi yang mampu
menggerakkan hati nurani pendengarnya. Bahasa hati sang bayi merupakan
kekuatan dakwah yang mengingatkan pendengarnya agar segera berbuat
kebajikan.
Demikian pula dengan perilaku bayi yang berhenti menangis setelah
dihibur dengan senandung penuh kasih sayang dari Ibunya. Hal tersebut
menunjukkan sebuah sikap dakwah yang menyatakan keindahan dan
kehalusan merupakan anugerah Ilahi (Esa Poetra, 2004 : 1-3).
Di sisi lain dalam dunia tasawuf musik mendapat tempat unggul.
Karena seni musik dapat mempengaruhi jiwa manusia. Seperti halnya dengan
seni suara, musik yang tidak hanya menyentuh, tapi juga meresap dan
merusak jiwa dan hati pendengarnya. Bagi kaum sufi, musik yang bernilai
agung ini diberi nama sama (shihab, 1999 : 234).
Dengan demikian, maka dakwah dengan kesenian termasuk seni
musik merupakan media yang efektif saat ini, sebab dakwah dengan media
musik selain bermakna sebagai amar ma’ruf nahi munkar, juga dalam rangka
4
membangun kemampuan intuisi umat. Apabila dakwah dengan musik
semakin popular, maka keuntungannya tidak sebatas hany beramar ma’ruf
nahi munkar, melainkan juga sebagai aktifitas olah rasa atau olah qolbu, baik
bagi pelaku maupun pendengarnya. Kegiatan olah qolbu nantinya akan
menghasilkan kepekaan dan kualitas hati nurani (Esa Poetra, 2004 : 4-5).
Musik memiliki fungsi yang bermacam-macam, selain sebagai
hiburan, musik juga memiliki fungsi imajinatif dan psikoterapi. Oleh karena
itu, para ulama sufi banyak yang memanfaatkan musik sebagai medium untuk
membangkitkan dan menguatkan kecintaan mereka kepada Allah (Al
Ghozali, 2003 : 34).
Dalam nuansa musik yang akan penulis teliti adalah nuansa musik
karya Band Ungu, yang menampilkan warna musik sebagai sarana
perenungan atau teguran, dan ajakan kearah sebuah kesadaran. Forum musik
dan puisi bukan sekedar pertunjukkan belaka, melainkan lebih
mengedepankan penyampaian pesan dakwah yang memiliki cinta kasih
kemanusiaan, penyadaran, pencerdasan dan pembebasan. Perlu disadari, dari
nuansa musik tersebut, terkadang lahir dampak negatif, paling tidak mereka
telah sukses menjadikan seni musik sebagai sesuatu yang tidak mubazir dan
bermuatan pesan religius. (Muhyiddin dan Syafe’i, 2002 : 213)
Ungu merupakan band yang saat ini sedang terkenal dalam
menyanyikan lagu-lagu dalam aliran musik pop. Lagu-lagunya cukup dikenal
oleh berbagai kalangan masyarakat, mulai dari anak-anak hingga orang
dewasa, dan dari kalangan bawah hingga kalangan atas. Hal itu terbukti
5
dengan memperoleh berbagai penghargaan salah satunya double platinum
karena albumnya laris dipasaran, dalam satu bulan penjualan albumnya
mencapai 1.500 copy.
Sebagai wujud rasa syukurnya atas anugerah yang mereka peroleh,
maka pada bulan Oktober 2006 yang bertepatan pada bulan Ramadhan, Ungu
meluncurkan album mini religius bertajuk “Surga-Mu”. Dalam album mini
tersebut diberi penghargaan oleh Wapres (Yusuf Kalla) bahwa album religi
Ungu dianggap sebagai album religi tanpa menjiplak atau mengaransemen
dari lagu lain, namun seluruhnya ciptaan sendiri kecuali shalawat. Dalam satu
bulan mini album “Surga-Mu” terjual lebih dari 400.000 copy
(www.fajar.co.id/news.php?newsid=27324-542-29 Mei 2007).
Dalam album tersebut, Ungu dapat mengkombinasikan syair-syair
bertemakan religi dengan diiringi musik beraliran pop sehingga enak untuk
didengarkan. Sebagai contohnya dalam lirik Andai Ku Tahu yang diciptakan
oleh Pasha sepertinya merupakan lembaran jiwa Pasha ketika ia teringat
akanmasa lalunya yang kelam. Dalam lagu tersebut, ternyata juga berdampak
positif bagi masyarakat luas. Dalam setiap rangkaian tournya disetiap kota
atau daerah, banyak masyarakat dari kalangan orang biasa maupun tigkat
pejabat yang menyatakan pertaubatannya, setelah terus menerus merenungi
dan mendengar album religi Ungu. Baik urusan rumah tangga, hubungan
orang tua dan anak, hubungan suami isteri dan terlebih lagi hubungan dengan
Sang Pencipta (Tabloid Relita Edisi Th. I 14-27 Mei 2007, hlm. 7).
6
Sebagai buktinya lagi Ungu mendapat berbagai piala penghargaan
dalam ajang “SCTV Music Award 2007” di Balai Sidang Jakarta Convention
Center (JCC), Jumat malam. Mereka menyabet kemenangan di kategori
album religi terbaik bertajuk “Surga-Mu” yang diproduseri Trinity Production
membawa Ungu menjadi penerima penghargaan lainnya seperti album
poprock grup terbaik yaitu Tercipta Untukku, lagu religi terbaik yaitu Andai
Ku Tahu, dan video klip terbaik untuk lagu Andai Ku Tahu juga. Ungu sendiri
mengaku sangat terkejut dengan begitu banyak penghargaan yang
diterimanya malam itu. Ungu tidak menyangka banget bakal borong begitu
banyak penghargaan apalagi saingannya hebat-hebat seperti Radja, Gigi, serta
duet Opick dengan Melly Goeslow. Tapi Ungu bersyukur alhamdulillah
ternyata lagu-lagu Ungu diapresiasi begitu baik oleh pecinta musik tanah air
Indonesia (Suara Merdeka, Minggu 27 Mei 2007 : 1-2).
Hal itu secara tidak langsung album “Surga-Mu” juga merupakan
media dakwah yang efektif karena selain mendengarkan musik, kita juga
mendengarkan syair lagu yang bernuansa Islami yang sarat akan pesan-pesan
dakwahnya. Oleh karena itu, penulis merasa tertarik untuk mengangkat Band
Ungu sebagai obyek penelitian dalam penulisan skripsi yang berjudul
“ANALISIS PESAN DAKWAH TERHADAP TEKS SYAIR SURGAMU
KARYA BAND UNGU”.
7
1.2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah dipaparkan penulis diatas, maka dapat
dirumuskan masalahnya, yakni apa pesan dakwah dalam album Surga-Mu
karya band Ungu?
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1 Tujuan Penelitian
Berdasar permasalahan diatas, maka tujuan yang hendak dicapai dalam
penulisan skripsi ini :
Untuk mengetahui apa saja pesan-pesan dakwah yang terkandung dalam
album Surga-Mu karya Band Ungu.
2 Manfaat dari penelitian yang akan dilakukan adalah :
a. Manfaat Teoritis
Sebagai khazanah dalam ilmu dakwah tentang pemanfaatan media
elektronik sebagai media dakwah, khususnya terkait dengan seni
musik.
b. Manfaat Praktis
Sebagai informasi kepada masyarakat bahwa didalam syair lagu
“Surga-Mu” milik karya band Ungu, tidak semata-mata hiburan tetapi
juga berisi pesan dakwah.
8
1.4. Tinjauan Pustaka
Ditinjau dari judul skripsi yang penulis teliti, maka dibawah ini
terdapat beberapa kajian yang telah diteliti oleh peneliti lain yang relevan
dengan judul yang penulis teliti.
Pertama, penelitian milik saudari Anisa Zuhaida (2005) yaitu tentang
“Muatan Dakwah Dalam Syair Lagu Iwan Fals (Studi Terhadap Album
Salam Reformasi)”. Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa materi-materi
yang ada dalam syair lagu Iwan Fals. Dalam album Salam Reformasi terdapat
beberapa ajaran. Disini penulis mengklasifikasikan menjadi tiga kelompok
yaitu pertama aqidah, yang terdiri dari ajaran bahwa hidup dan mati adalah
milik Allah, kedua syariah terdiri dari ajaran larangan melakukan korupsi dan
kolusi. Ketiga akhlak, terdiri dari ajaran untuk menjaga lingkungan hidup,
ajaran tentang amar ma’ruf nahi munkar Relevansi materi dakwah waktu
syair lagu tersebut dibuat sesuai dengan tuntutan keadaan sosial masa
reformasi dan sekarangpun masih berguna. (Zuhaida, 2005).
Kedua, penelitian dari saudari Puji Astuti (2004) yaitu tentang
“Muatan Dakwah Dalam Album Raihan Demi Masa”. Dalam penelitian
tersebut, bahwa karya syair lagu Raihan album “Demi Masa” sebagai musik
Islami yang mempunyai visi misi amar ma’ruf nahi munkar. Sedangkan
kesimpulan dari skripsi ini adalah mengajak pada kita semua untuk senantiasa
menghargai waktu dan mensyukuri nikmat Allah dan juga mengajak kita
senantiasa untuk mendzikir dengan dua kalimah syahadat, berjihad demi
9
mempertahankan agama dan saling menghargai sesama manusia serta
mengakui ke Esaan Tuhan (Astuti, 2004).
Ketiga, penelitian milik saudari Neni Mafrikha (2005) yang berjudul:
“Pesan-Pesan Dakwah Dalam Syair-Syair Pada kaset Nasyid Karya In-Team
Tahun 2001”. Adapun isi dari penelitian tersebut adalah mengingat kepada
manusia agar tidak lupa pada godaan dunia. Karena hidup hanya sementara
maka jangan di sia-siakan, menjadikan syariat sebagai pembatas dalam
pergaulan dengan lawan jenis sebelum sampai terminal cinta yakni
pernikahan, menjalin persahabatan dengan ukhuwah dan mahabbah.
Menjadikan Al Qur an sebagai panduan petunjuk jalan, dan sunnah rosul
sebagai penerang kegelapan, manusia hanya bertawakkal dan bersandar pada
Tuhan, selalu melimpahkan shalawat kepada nabi Muhammad SAW, Tuhan
itu hanya satu, menggapai cinta Allah dengan bertawakkal, Allah dialah
segalanya. (Mafrikha, 2005).
Pada skripsi ini, penulis membahas tentang “Pesan-Pesan Dakwah
Dalam Album “Surga-Mu” Karya Band Ungu. Pada pembahasan ini juga
menekankan bahwa segala sesuatu akan kembali kepada Allah SWT.
Perbedaan skripsi lain ini dengan skripsi-skripsi yang sudah diteliti
diatas adalah pada syair lagunya yang mana syair lagu pada album band Ungu
ini menjelaskan tentang kehidupan, kematian, penyesalan.
10
1.5. Metode Penelitian
1. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan penulis adalah penelitian
kualitatif. Penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu
pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan
pada manusia dalam kawasannya sendiri atau berhubungan dengan orang-
orang dalam bahasa dan peristilahannya. (Moleong, 1993: 3). Dengan
penelitian kualitatif, penulis berusaha memahami gagasan yang terdapat
dalam syair lagu “Surga-Mu”. Pendekatan yang digunakan adalah
pendekatan semiotika atau pendekatan makna bahasa.
Penelitian ini adalah penelitian yang bersifat analisa terhadap
teksnya lagu Ungu yang terdapat dalam album “Surga-Mu”. Maka dari itu,
penulis akan menggunakan metode content analysis (analisis isi).
Analisis isi menurut Stone, dalam Syukriadi Sambas (1999 : 21),
adalah suatu teknik penelitian untuk membuat rumusan kesimpulan-
kesimpulan dengan mengidentifikasikan karakteristik spesifik secara
sistematis dan objektif dari suatu teks.
Richard Budd, dalam bukunya Content Analysis In
Communication Research sebagaimana dikutip oleh suprayogo dan
Tabroni (2001 : 71), mengemukakan analisis isi adalah teknik sistematik
untuk menganalisis isi pesan dan mengolah pesan atau suatu alat untuk
mengobservasi dan menganalisis perilaku komunikasi yang terbuka dari
komunikator yang dipilih.
11
Penelitian dengan menggunakan analisis isi digunakan untuk
memperoleh keterangan dari isi komunikasi, yang disampaikan dalam
bentuk lambing yang berdokumentasi atau dapat didokumentasikan.
Metode ini dapat dipakai untuk menganalisis semua bentuk komunikasi,
diantaranya seperti menganalisis teks dalam suatu lagu.
Klaus klippendorf yang dikutip Syukriyadi Sambas (1999: 26)
juga berpendapat bahwa analisis isi merupakan teknik penelitian untuk
membuat inferensi-inferensi yang valid dan dapat menggambarkan suatu
data sesuai dengan konteksnya.
Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan
semiotik analitik, yakni semiotik yang menganalisis sistem tanda, dan
menganalisisnya menjadi ide, objek, dan makna (Sobur, 2004:
100).Pendekatan semiotic analitik dilakukan untuk dapat mengetahui
makna isi materi dakwah yang disampakan Ungu, serta digunakan sebagai
acuan penulis untuk dapat dipahami lebih detail tentang materi dakwah.
2 Definisi Operasional
Untuk memberi gambaran yang lebih jelas serta menghindari
segala penafsiran yang berbeda-beda dalam pembahasan skripsi yang
berjudul ‘’ANALISIS PESAN DAKWAH TERHADAP TEKS SYAIR
SURGAMU KARYA BAND UNGU”, maka penulis perlu memberi
batasan istilah sebagai berikut :
Pesan dakwah adalah pesan-pesan yang berupa materi-materi
keislaman yang meliputi aspek akhlah, akidah, syariah.
12
Album “Surga-Mu” adalah album yang dinyanyikan dan
diciptakan oleh Band Ungu yang terdiri dari lima personil, antara lain
Pasha, Enda, Makki, Rowman, dan Oncy yang diproduksi oleh Trinity
Optima Production. Berisikan lima lagu, yaitu “Surga-Mu”, Andai Ku
Tahu, Selamat Lebaran, Do’a, Shalawat. Dan Band Ungu sendiri pernah
mendapat penghargaan Platinum Award, Double Platinum Award.
3 Sumber dan Jenis Data
Menurut Lofland dan Lofland, sumber data utama dalam
penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan selebihnya adalah data
tambahan seperti dokumen dan lain-lain (Moleong, 1993: 112).
Dalam penelitian ini penulis membagi sumber data menjadi dua
jenis. Kedua jenis data tersebut adalah :
b. Data primer yaitu sumber data yang diperoleh langsung dari subyek
penelitian sebagai sumber informasi. Dalam penelitian ini adalah syair
band Ungu yaitu berjudul “Surga-Mu” dan hasil dokumentasi (Azwar,
1997: 91).
c. Data sekunder yaitu data yang menjadi bahan penunjang dan
pelengkap dalam melakukan suatu analisis. Data sekunder dapat
diambil dari buku-buku, majalah, hasil penelitian, dan karya-karya
yang lain yang berkenaan dengan masalah yang akan diteliti baik
langsung maupun tidak langsung (Moleong, 2002 : 113).
13
4 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data dengan
menggunakan metode dokumentasi, adalah mengenai hal-hal atau variabel
yang berupa catatan, buku, surat kabar, majalah dan lain-lain yang
berhubungan dengan masalah penelitian. Diantaranya majalah-majalah
tentang band Ungu, konser-konsernya yang dokumentasikan dalam kaset
rekaman, serta internet dengan alamat situs www.ungu band.com.
5. Metode Analisis Data
Menurut Syukriadi Sambas (1999 : 26), untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan penelitian digunakan suatu prosedur bertahap dan sistematis,
yanga meliputi :
a. Seleksi Teks
Menetukan keseluruhan teks yang digeneralisasi, lalu menggunakan
prosedur untuk menyeleksi sample dari keseluruhan teks tersebut.
b. Menentukan Unit Analisis
Mengenai pengukuran materi dakwahnya, seperti dikutip dalam
Asmaya (2004 : 26), Armawati Arbi menyarankan unit pengamatan
yang digunakan adalah coding unit pada setiap tema. coding unit yaitu
analisa kata, tema dan kalimat. Dalam penelitian ini penulis akan
menggunakan tema sebagai satuan pengukuran unit of analisis.
c. Mengembangkan Kategori-kategori Isi
Untuk mempermudah penilaian kategori tersebut dalam hal
penggolongannya penulis menggunakan data pendukung atau
14
kelengkapan informasi atas materi yang ditampilkan, data
pendukungnya antara lain menggunakan tabel, data referensi dan lain-
lain.
d. Menandai Unit-unit
Penulis akan menelaah, data atau pemberi kode untuk
mengidentifikasi kategori-kategori yang cocok untuk masing-masing
unit.
e. Analisis
Setelah memberikan kode menjadi beberapa kategori nominal itu
mengisyaratkan sebagai data kualitatif dan penghitungan sejumlah
unit pada masing-masing unitnya mengisyaratkan data kuantitatif,
pengetahuan tentang tipe-tipe dari kategori-kategoti
menginformasikan penulis tentang apa yang sedang dikomunikasikan,
dan pengetahuan tentang banyaknya unit-unit untuk tipe-tipe pesan ini
dikomunikasikan, dam dalam penelitian ini akan menggunakan
pendekatan semiotika analitik.
1.6. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan dalam memahami gambaran secara menyeluruh
tentang skripsi ini, maka penulis memberikan sistematika beserta penjelasan
secara garis besar.
Bahasan dalam skripsi ini terdiri dari lima bab. Adapun penulisan ini
disusun berdasarkan sistematika sebagai berikut:
15
Bab pertama berisi tentang pendahuluan, yang terdiri dari sub bab,
yaitu: latar belakang, perumusan masalah, tinjauan pustaka, kerangka teoritik,
metode penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab kedua berisi tentang bahasan tentang tinjauan dakwah dan seni,
yang terdiri dari sub bab yaitu: Pertama, pengertian dakwah, dasar hokum
dakwah, tujuan dakwah, unsur-unsur dakwah. Kedua, pengertian seni musik,
bentuk-bentuk seni, jenis-jenis musik, seni musik dalam pandangan Islam,
seni musik sebagai media dakwah.
Bab ketiga berisi tentang gambaran umum tentang album “Surga-Mu”
karya Band Ungu, yang terdiri dari sub bab yaitu: Pertama, profil Band Ungu
meliputi latar belakang terbentuknya Band Ungu dan profil personil Band
Ungu. Kedua, hasil karya Band Ungu. Ketiga, latar belakang pembuatan
album “Surga-Mu”, dan keempat, deskripsi lagu-lagu dalam album “Surga-
Mu”.
Bab keempat berisi tentang analisis pesan-pesan dakwah dalam album
“Surga-Mu” karya Band Ungu, yang terdiri dari sub bab yaitu: analisis materi
lagu terhadap teks syair “Surga-Mu”, dan analisis pesan dakwah terhadap teks
syair “Surga-Mu” karya Band Ungu berdasarkan content analysis.
Bab kelima, yang merupakan bab akhir dari proses penulisan skripsi
yang berpijak dari bab sebelumnya yang kemudian diikuti dengan
kesimpulan, saran dan kritik yang relevan dengan objek penelitian. Dalam
bab ini terdapat beberapa sub bab yaitu kesimpulan, saran-saran, dan penutup.
16
BAB II
TINJAUAN DAKWAH DAN SENI
2.1 Dakwah
2.1.1. Pengertian Dakwah
Secara etimologi, kata dakwah merupakan panggilan,
seruan/ajakan. Dakwah dalam ilmu bahasa arab berbentuk isim masdar
yang berasal dari fi’il (kata kerja) yaitu دعا (fi’il madhi), يدعو (fi’il
mudhari), أدع (fi’il amar) yang artinya memanggil, menyeru, mengajak
(Syukir, 1983: 17).
Dakwah juga dirujukan pada ayat-ayat al-Qur’an yang di dalamnya
menggunakan kata dakwah (Sulthon, 2003 : 4) antara lain :
1. Al-Qur’an Surat Yunus ayat 25
Artinya : “Allah menyeru ke Darussalam, dan menunjuki orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus (Islam) (Depag, 1986 : 310).
2. Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 186
17
Artinya: “Aku mengambulkan permohonan orang yang berdo’a apabila ia memohon kepada-Ku (Depag, 1986 : 45).
Secara terminologi dakwah itu dapat diartikan sebagai sisi positif
dari ajakan menuju keselamatan dunia akhirat. Sedangkan menurut istilah
para ulama memberikan beberapa definisi dakwah antara lain :
a. Menurut Syeh Ali Makhfud dalam bukunya Dr. Moh. Ali Aziz,
mengatakan :
Dakwah adalah mendorong manusia untuk berbuat kebajikan dan mengikuti petunjuk (agama), menyeru mereka kepada kebaikan dan mencegah mereka dari perbuatan munkar agar memperoleh kebahagiaan dunia akhirat ( Ali Aziz, 2004 : 4).
b. Dakwah adalah mengajak umat manusia dengan hikmah kebijaksanaan
untuk mengikuti petunjuk Allh dan Rosul-Nya ( Ya’qub, 1981: 13 ).
c. Dakwah adalah suatu usaha mempertahankan, melestarikan dan
menyempurnakan umat manusia agar mereka tetap beriman kepada
Allah, dengan menjalankan syari’at-Nya sehingga mereka menjadi
manusia yang hidup bahagia di dunia akhirat ( Syukir, 1983 : 20).
d. Dakwah adalah segala rekayasa dan rekadaya untuk mengubah segala
bentuk penyembahan kepada selain Allah menuju keyakinan tauhid,
mengubah semua jenis kehidupan yang timpang ke arah kehidupan
yang lempang, yang penuh dengan ketenangan batin dan kesejahteraan
18
lahir berdasarkan nilai-nilai Islam ( Muhyiddin dan Ahmad Safei,
2002 : 28).
e. Dakwah adalah mengubah struktur masyarakat dan budaya dari
kedhaliman ke arah keadilan, kebodohan ke arah
kemajuan/kecerdasan, kemiskinan ke arah kemakmuran,
keterbelakangan ke arah kemajuan yang semuanya dalam rangka
meningkatkan derajat manusia manusia dan masyarakat ke arah
puncak kemanusiaan (Achmad, 1983 : 17).
Beberapa pengertian dakwah tersebut, meskipun dituangkan dalam
bahasa dan kalimat yang berbeda, tetapi kandungan isinya tetap sama
bahwa dakwah dipahami sebagai seruan, ajakan dan panggilan dalam
rangka membangun masyarakat islami berdasarkan kebenaran ajaran
Islam yang hakiki. Dengan kata lain, dakwah merupakan
uoaya/perjuangan untuk menyampaikan ajaran agama yang benar kepada
umat manusia dengan cara yang simpatik, adil, jujur, tabah dan terbuka,
serta menghidupkan jiwa meraka dengan janji-janji Allah SWT tentang
kehidupan yang membahagiakan, dan juga menggetarkan hati mereka
dengan ancaman-ancaman Allah SWT terhadap segala perbuatan tercela,
melalui nasehat-nasehat dan peringatan.
2.1.2. Dasar Hukum Dakwah
Dakwah merupakan bagian integral dari ajaran islam yang wajib
dilaksanakan oleh setiap muslim. Dasar pelaksanaan dakwah antara lain :
19
a. Perintah berdakwah ditunjukkan kepada umat Islam secara umum
yang terkandung dalam Al-Qur’an surat Al Imron ayat 104 :
☺
☺ Artinya : “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang
menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung” (Depag, 1989 : 93).
b. Perintah dakwah yang ditunjukkan pada setiap individu yang mampu
untuk merubah kemungkinan yang tercantum dalam hadist :
من يعطـتسن مل يفا نهسفبل يعطتسي فإن لم هدبي هريغا فليكرنم كمنأى مر
)رواه مسلم(لك اضعف الايمان فبقلبه و ذ
Artinya : “Barang siapa diantara kamu melihat kemungkaran,
hendaklah merubahnya dengan tangan, jika tidak mampu dengan lisan, jika tidak mampu dengan hati dan demikian itu adalah selemah-lemahnya iman” (HR. Ahmad) (Ali Aziz, 1998 : 42).
Melaksanakan dakwah Islam dalam hadist ini berarti setiap
individu yang mampu untuk merubah kemungkaran dengan tangan, ihsan
dan hati, baik itu kemungkaran secara umum atau khusus. Dengan
20
demikian merubah kemungkaran adalah perintah yang wajib dilaksanakan
sesuai dengan kadar kemampuan seseorang.
Sebagaimana sabda Rasulullah :
.ةآي ولي ونا عوغلب: قال رسول اهللا صلى اهللا عليه وسلم
Artinya : “Rasulullah Saw bersabda : sampaikanlah walaupun hanya satu ayat” (HR. Bukhari) (Pimay, 2006 : 15).
Perintah ini disampaikan Rasulullah kepada umatnya agar mereka
menyampaikan dakwah meskipun hanya satu ayat. Ajarkan ini berarti
bahwa setiap individu wajib menyampaikan dakwah sesuai dengan kadar
kemampuannya.
Dakwah ditujukan kepada pemeluk Islam dan non Islam yang
tercantum dalam Al-Qur’an surat As-Saba’ ayat 28 :
☺
Artinya : “Dan kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan kepada kebanyakan manusia tiada mengetauhi (Qs As-Saba’ : 28) (Depag, 1989 : 688)
Jadi dengan begitu dakwah bagi umat Islam merupakan kewajiban
yang harus dijalankannya, juga menuntun para pemeluknya untuk
berorientasi pada kebajikan baik untuk dirinya maupun untuk orang lain.
2.1.3. Tujuan Dakwah
21
Sebenarnya tujuan dakwah itu adalah diturunkannya ajaran islam
bagi umat manusia itu sendernya, yaitu untuk membuat manusia memiliki
kualitas akidah, ibadah, serta akhlak yang tinggi (Aziz, 2004:60).
Dakwah mempunyai tujuan umum dan khusus yaitu sebagai
berikut :
a. Tujuan Umum Dakwah
Tujuan umum dakwah merupakan sesuatu yang hendak dicapai dalam
seluruh aktivitas dakwah, yaitu mengajak umat manusia (meliputi
orang mukmin maupun orang kafir atau musyrik) kepada jalan yang
benar yang diridloi Allah SWT. Agar dapat hidup bahagia dan
sejahtera di dunia maupun di akhirat.
b. Tujuan Khusus Dakwah
Tujuan khusus dakwah merupakan tujuan agar dalam pelaksanaan
seluruh aktivitas dakwah dapat jelas diketauhi kemana arahnya,
kepada siapa berdakwah, dengan cara bagiamana dan terperinci,
Tujuannya yaitu sebagai berikut :
- Mengajak umat manusia yang sudah memeluk agama Islam untuk
selalu meningkatkan takwanya kepada Allah SWT.
- Membina mental agama (Islam) bagi kaum yang masih muallaf
(Ali Aziz, 2004 : 68).
22
Jadi tujuan dakwah adalah untuk mempertenukan fitrah manusia
dengan Islam, dan mengajak umat Islam untuk mengamalkan amar ma’ruf
nahi munkar.
2.1.4. Unsur-unsur dakwah
Yang dimaksud dengan unsur-unsur dakwah adalah komponen-
komponen yang selalu ada dalam setiap kegiatan dakwah. Adapun unsur-
unsur tersebut adalah sebagai bnerikut:
a. Subyek Dakwah (Da’i)
Secara teoritis, subyek dakwah (da’i) adalah orang yang
menyampaikan pesan atau menyebarluaskan ajaran agama kepada
masyarakat umum (publik). Sedangkan secara praktis, Da’i dapat
dipahami dalam dua pengertian.
Pertama, Da’i adalah setiap muslim/muslimah yang melakukan
aktivitas dakwah sebagai kewajiban yang melekat dan tak terpisahkan
dari missinya sebagai penganut islam sesuai dengan perintah.
Kedua, da’i adalah mereka yang memiliki keahlian tertentu dalam
bidang dakwah Islam dan mempraktekkan keahlian tersebut dalam
menyampaikan pesan-pesan agama dengan kemampuannya baik dari
segi penguasaan konsep, teori, maupun metode tertentu dalam
berdakwah (Pimay, 2006 : 21-22).
Dalam pengertian lain subyek (Da’i) adalah orang yang
melaksanakan dakwah baik lisan maupun tulisan ataupun perbuatan
23
dan baik secara individu, kelompok atau berbentuk organisasi/lembaga
(Aziz, 2004 : 75).
Keberadaan Da’i sangat menentukan keberhasilan kerja
dakwah, sebab kondisi masyarakat muslim di Indonesia pada
umumnya masih bersifat paternalistik yakni masih sangat tergantung
dengan sosok seorang tokoh. Demikian juga dalam konteks dakwah,
masyarakat muslim Indonesia memiliki kecenderungan yang sangat
kuat untuk mengikuti ajakan seorang Da’i tertentu tanpa
mempertimbangkan pesan-pesan yang disampaikan.
Oleh karena itu, karakter atau sifat, visi seorang Da’i,
kelembutan, kedalaman ilmu, keluhuran akhlak, kapabilitas
(kesanggupan), akseptabilitas (keterimaan), kredibilitas
(kepercayaan), dan sikap positip lainnya sangat menentukan
keberhasilan seorang Da’i dalam menjalankan tugas dakwahnya agar
menjadi suri tauladan yang baik bagi masyarakat. Inilah salah satu
aspek yang ditunjukkan oleh Nabi Muhammad SAW dihadapan
umatnya sehingga beliau mendapatkan keberhasilan yang gemilang
dalam menjalankan tugas dakwahnya.
b. Obyek Dakwah (mad’u da’wah)
Obyek dakwah adalah manusia yeng menjadi sasaran dakwah
atau manusia penerima dakwah, baik sebagai individu maupun sebagai
kelompok baik manusia yang bergama Islam maupun tidak. Oleh
24
karena itu, masyarakat yang menjadi sasaran dakwah sangat heterogen
dan memiliki pluralitas yang sangat tinggi dalam berbagai segi yaitu
dari segi sosiologis, kelembagaan, tingkatan usia, profesi, tingkatan
sosial, jenis kelamin, dan segi khusus ada masyarakat tuna susila, dan
lain-lain (Aziz, 2004 : 90-91).
Dalam hal ini seorang da’i sebelum terjun ke lapangan untuk
berhadapan dengan mad’u, harus mekukan kerja pra-kondisi. Da’i
harus menganalisis secara tepat metode, media, strategi, materi, yang
akan digunakan dalam melakukan tugas dakwah. Tanpa melalui
tahapan ini maka sangat dimungkinkan pesan dakwah yang diberikan
kepada mad’u akan mengalami pembiasaan (deviasi) yang jauh dari
yang diharapkan. Sehingga aktivitas dakwah yang dilakukan akan sia-
sia belaka.
c. Materi Dakwah (Maddatud da’wah)
Materi dakwah adalah isi pesan. Pesan diartikan gagasan/ide
yang disampaikan da’i pada mad’u untuk tujuan tertentu. Hal-hal yang
terpenting dalam mempelajari suatu pesan dakwah adalah :
Pertama, isi pesan merupakan inti dari aktifitas komunikasi yang
dilakukan karena pesan itulah yang merupakan ide/gagasan da’i yang
dikomunikasikan pada mad’u.
25
Kedua, struktur pesan yaitu suatu pola susunan pesan yang pada
prinsipnya merupakan rangkaian dari dialog, contain, epilog, struktur
pasan ditentukan oleh format pesan dan sifat pesan.
Ketiga, format pesan dikategorisasikan dalam tiga bentuk yaitu berita,
penerangan, dan hiburan. Format berita merupakan jawaban dari what,
who, why, when, dan how. Format penerangan mencakup informasi
5W+1H, namun penyajinya beragam dengan eksplanasi yang lebih
jelas dan memberikan alternatif jawaban dengan permasalahan yang
diekspose. Format hiburan yaitu menyampaikan pesan informasi
secara teratur sehingga berbentuk hiburan yang berpesan.
Sifat pesan disesuaikan dengan tujuan komunikasi yaitu informatif
(memberi informasi). Pesan menggunaka bahasa indah, sederhana,
sesuai etika, bahasa ringan, sehingga menarik dan memberikan
kepuasan hati (Anshari, 1993: 25).
Pesan yang dimaksudkan di sini adalah pesan dalam komunikasi masa
khususnya media elektronik yaitu kaset. Pesan komunikasi
(elektronik) tidak ditujukkan pada satu orang/ sekelompok masyarakat,
akan tetapi masyarakat umum sehingga akan dikonsumsi oleh
siapapun dan di manapun (Muhtadi, 1999: 75).
Pesan dari komunikasi massa dapat menjangkau audiens yang luas
dan waktu yang singkat. Selain itu juga merupakan kebutuhan segera
dikonsumsi sekali pakai dan bukan tujuan yang bersifat permanen.
26
Dengan demikian sebuah pesan dalam media elektronik
merupakan milik bersama/ milik umum, yang berisi tentang berbagai
hal yang sesuai dengan kebutuhan dan menampilkan penyelesaian
problema yang ada dalam masyarakat.
Dalam hal ini adalah keseluruhan ajaran Islam yang secara garis
besar dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu akidah, akhlak,
syari’ah yakni sebagai berikut:
27
1. Masalah akidah ( keimanan)
Akidah dalam Islam adalah bersifat I’tikad batiniah yang
mencakup masalah-masalah yang erat hubungannya dengan rukun
iman. Masalah akidah ini secara garis besar ditunjukkan oleh
rasulullah SAW dalam sabdanya:
نمؤان ان تمي ر االيم االخواليو هلوسرو بهكتو هكتالئمباهللا و نمؤتو رهشو رهير خمسلم رواه. (بالقد(
Artinya: ‘’ Iman ialah engkau percaya kepada Allah, malaikat-
malaikatny, kitab-kitabNya, rasul-rasulNya, hari akhir dan percaya adanya ketentuan Allah yang baik maupun yang buruk’’ (HR Muslim) (Syukir, 1983: 61).
Dibidang akidah ini bukan saja pembahasannya tertuju pada
masalah-masalah yang wajib di imani, akan tetapi materi dakwah
meliputi juga masalah-masalah yang dilarang sebagai lawannya,
misalnya syirik (menyekutukan adanya Tuhan), ingkar dengan
adanya Tuhan dan sebagainya. Akidah merupakan hal yang paling
penting dalam ajaran Islam, karena akidah melahirkan ajaran-
ajaran Islam yang lain seperti syari’ah dan akhlak (Syukir,
1983:61)
2. Masalah Syari’ah (Keislaman)
Syari’ah asal kata syari’at yaitu jalan lain kesumber air. Menurut
istilah syari’ah berasal dari kata syari’ yaitu berarti jalan yang
harus dilalui setiap muslim, karena itu syari’ah berperan sebagai
28
peraturan- peraturan lahir yang bersumber dari wahyu mengenai
tingkah laku manusia. Syariah dibagi menjadi dua bidang, yaitu
ibadah dan muamalah. Ibadah adalah cara manusia berhubungan
denganTuhan, sedangkan muamalah adalah ketetapan Allah yang
langsung berhubungan dengan kehidupan sosial manusia. Seperti
jual beli, kepemimpinan, hukum waris dan lain-lain ( Ali, 1998:
238-243).
Materi dakwah dalam bidang syari’ah memberikan gambaran yang
benar, pandangan yang jernih dalam melihat persoalan pembaruan
sehingga umat tidak terperosok kedalam kejelekan. Syari’ah
mengandung ajaran yang luas dan mengikat seluruh umat Islam
yang tak terpisahkan dari kehidupan umat Islam diberbagai
penjuru dunia.
Kelebihan dari syari’at adalah suatu ajaran yang tidak dimiliki
umat Islam, sangat universal yang menjelaskan hak-hak umat
muslim dan non muslim, tatanan sistem dunia akan teratur dan
sempurna karena berisi tentang hukum yang lengkap dan
memberikan informasi yang jelas dalam bidang hukum baik itu
wajib, sunnah, makruh, ataupun haram.
3. Masalah Akhlak (Budi Pekerti)
Kata akhlak secara etimologi berasal dari bahasa Arab jama’
dari “khuluqun” yang diartikan sebagai budi pekerti, perangai, dan
29
tingkah laku atau tabiat. Kalimat tersebut memiliki segi-segi
persesuaian dengan perkataan “khalqun” yang berarti, kejadian
serta erat hubungannya dengan khalik yang berarti positif dan bisa
pula negatif. Yang termasuk positif adalah akhlak yang sifatnya
benar, sabar, amanah, dan sifat baik lainnya. Sedang yang negatif
adalah akhlak yang tercela atau buruk, seperti khianat, dengki,
dendam, sombong. Akhlak dibagi dua yaitu akhlak terhadap khalik
dan akhlak terhadap makhluk. Akhlak terhadap makhluk dibagi
dua yakni terhadap makhluk hidup dan mati. Akhlak terhadap
makhluk hidup juga dibagi dua yaitu terhadap manusia dan bukan
manusia. Akhlak terhadap manusia bisa berupa akhak terhadap diri
sendiri, keluarga, tetangga, dan masyarakat. Sedangkan akhlak
terhadap bukan manusia meliputi akhlak terhadap nabati, hewani,
bumi, air dan lain-lain. Materi dakwah ini harus sesuai dengan Al-
Qur’an dan Hadist. Menurut Hamzah Ya’kub tekanan utama
materi dakwah selain tiga hal tersebut juga menyangkut tentang
pembentukan pribadi yang sempurna, pembangunan masyarakat
yang adildan makmur, serta kemakmuran dan kesejahteraan di
dunia maupun akherat (Azis, 2004 : 109-119).
d. Media Dakwah
Media dakwah adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan
sebagai alat untuk mencapai tujuan dakwah yang ditentukan. Media
30
dakwah ini dapat berupa barang (material), orang, tempat, kondisi
tentang dan sebagainya. Media dakwah merupakan salah satu unsur
penting yang harus diperhatikan dalam aktivitas dakwah. Sebab
sebaik apapun metode, materi, dan seorang da’i jika tidak
menggunakan media yang tepat seringkali hasilnya kurang maksimal.
Oleh karena itu pemilihan suatu media harus disesuaikan dengan
situasi dan kondisi dimana kegiatan dakwah berlangsung.
Menurut Aminudin Sanwar (Sanwar, 1986 : 78), media
dakwah merupakan alat yang dipakai sebagai perantara untuk
melaksanakan kegiatan dakwah. Adapun alat-alatnya sebagai berikut :
- Lisan, yaitu dakwah secara langsung dimana da’I menyampaikan
ajakan dakwahnya kepada mad’u. meliputi : ceramah, kuliah,
khotbah, seminar, seminar, diskusi, nasehat, musyawarah, dan
radio.
- Tulisan, yaitu kegiatan dakwah yang dilakukan melalui tulisan-
tulisan. Meliputi : majalah, buku, surat kabar, risalah, selebaran,
bulletin, spanduk, syair lagu, dan penumuman tertulis.
- Audio, yaitu alat yang dapat dinikmati melalui perantaraan
pendengaran.
- Visual, yaitu kegiatan dakwah yang dilakukan dengan melalui alat-
alatnya yang dapat dilihat dan dinikmati oleh mata manusia.
31
- Audio visual, yaitu alat yang dipakai untuk menyampaikan pesan
dakwah yang dapat dinikmati dengan mendengar dan melihat
seperti televisi, internet, sandiwara, wayang, ketoprak, dan lain-
lain.
- Keteladanan, yaitu bentuk penyampaian pesan dakwah melalui
bentuk percontohan/keteladanan dari da’i seperti silaturrahmi,
pembangunan masjid, menjenguk orang sakit, dan lain-lain.
Menurut Hamzah Ya’qub (Ya’qub, 19992 : 47-48), media
adalah alat objektif yang menjadi saluran, yang menghubungkan ide
dengan mad’u atau suatu elemen yang menghubungkan urat nadi
dalam totalitas dakwah. Yang dapat diklasifikan menjadi 5 media,
yaitu lisan, tulisan, lukisan, audio visual, dan perbuatan atau akhlak.
e. Metode Dakwah (Kaifiyatud Da’wah)
Metode dakwah adalah cara-cara yang dipergunakan oleh
seseorang dai untuk menyampaikan materi dakwah yaitu Islam, atau
bisa juga berarti serentetan kegiatan untuk mencapai tujuan tertentu.
Salah satu factor yang menyebabkan sukses dan tidaknya usaha
dakwah antara lain terletak pada metode yang dipakai dan sekaligus
kemampuan menerapkannya (Anshari, 1993 : 160).
Beberapa kerangka dasar tentang metode dakwah sebagaimana
terdapat pada surat An Nahl ayat 125, yaitu :
32
- Bi al-hikmah
Kata “hikmah” bentuk masdarnya adalah “hukuman” yang
diartikan secara makna aslinya adalah mencegah. Jika dikaitkan
dengan hukuman berarti mencegah dari keadzaliman, dan dengan
dakwah menghindari hal-hal yang kurang relevan dalam
melaksanakan tugas dakwah. Al-hikmah diartikan pula sebagai al-
adl (keadilan), al-haq (kebenaran), al-him (ketabahan), al-ilm
(pengetahuan), al-nubuwwah (kenabian). Sebagai metode dakwah,
al-hikmah diartikan bijaksana, akal budi yang mulia, dada yang
lapang, hati yang bersih, menarik perhatian orang kepada agama
atau Tuhan.
Dari beberapa pengertian di atas, dapat dipahami bahwa al-hikmah
merupakan kemampuan da’I dalam memilih, memilah,
menyelaraskan tehnik dakwah dengan kondisi objektif mad’u. oleh
karena itu, al-hikmah adalah sebagai sistem yang menyatukan
antara kemampuan teoritis dan praktis dalam dakwah (Al-
Munawar, 2003 : 8-11).
- Mau’izhah al-hasanah
Mau’izhah al-hasanah yaitu nasehat yang baik berupa petunjuk ke
arah kebaikan dengan bahasa yang baik yang dapat mengubah hati
agar nasehat tersebut dapat diterima (Pimay, 2006 : 37-38).
33
Said Qutub mengemukakan Mau’izhah al-hasanah adalah sesuatu
yang masuk kedalam hati yang lembut dan orang mendapat
pelajaran itu merasakan dapat peringatan halus yang mendalam.
Sedangkan A. Mustafa Al-Maraghi dalam tafsiranya Al-Maraghi
mengatakan bahwa Mau’izhah al-hasanah pelajaran yang
berkaitan dengan kepuasan hati dan jiwa.
Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa yang
dimaksud dakwah dengan Mau’zhah al-hasanah ialah dakwah
yang dilakukan dengan cara/metode yaitu memberi ingat, nasehat
kepada orang lain dengan materi, sikap cara penyampaan yang
baik.
- Bil-mujadalah (diskusi)
Ahmad Musthafa Al-Maraghi dalam tafsir Al-Maraghi
mengatakan bahwa dakwah dengan bil-mujadalah adalah bertukar
pikiran kepada mereka dengan cara yang sebaik-baiknya. Jika
orang itu mengajak berdebat, maka bantahlah mereka dengan cara
yang baik, senantiasa kamu selalu memaafkan orang-orang itu
walaupun mereka menyakitimu (Abdullah, 1989 : 28).
f. Efek Dakwah (Atsarrud Da’wah)
Atsar (efek) sering disebut dengan feed back (umpan balik)
dari proses dakwah, dan ini sering kali dilupakan dan tidak banyak
menjadi perhatian para da’i. kebanyakan mereka menganggap bahwa
34
setelah dakwah disampaikan maka selesailah dakwahnya. Padahal
atsar sangat besar artinya dalam penentuan langkah-langkah dakwah
berikutnya.
Sebagaimana diketahui bahwa dalam upaya mencapai tujuan
dakwah maka kegiatan dakwah selalu diarahkan untuk mempengaruhi
3 aspek perubahan pada diri objeknya, yakni perubahan pada aspek
pengetahuannya, sikap dan perilakunya.
Berkenaan dengan 3 tersebut, maka Jalaludin Rahmat
mengatakan:
- Efek kognitif terjadi apabila ada perubahn pada apa yang diketahui,
dipahami, dan dimengerti oleh mad’u tentang isi pesan yang
diterimanya.
- Efek efektif. Efek ini merupakan pengaruh dakwah berupa
perubahan sikap mad’u (mitra dakwah) setelah menerima pesan.
- Efek behavioral. Efek ini merupakan suatu bentuk efek dakwah
yang berkenaan dengan pola tingkah laku mad’au dalam
merealisasikan dakwah yang telah diterima dalam kehidupan
sehari-hari. Efek ini muncul setelah melalui proses kognitif dan
efektif (Aziz, 2004 : 138-142).
35
2.2. Seni
2.2.1 Pengertian Seni Musik
Seni tiidak lepas dari kebudayaan, maka dalam percakapan
sehari-hari kebudayaan kerapkali dengan seni dan ilmu. Sejak lahir
manusia mempunyai kecenderungan besar terhadap keindahan dan
kesenangan. Dengan demikian, keindahan dan kesenangan manusia
dapat dipengaruhi gairah hidupnya dan tentu mampu pula
membangkitkan semangat kerja untuk berkreasi. Seorang bayi misalnya,
ia dapat tersenyum dengan riang karena sudah merasakan kesenangan
dan keindahan atas reaksi ibunya, juga dapat menangis bila keindahan
itu terganggu.
Seni adalah segala sesuatu yang menimbulkan perasaan indah
sekaligus menghibur. Seni juga merupakan ekspresi simbolik yang
bersumber dari cita rasa yang beragam dan berbeda, baik dilihat dari
dimensi pengalaman sosial maupun fakta empirik (Ma’arif, 2004 : 24).
Beberapa definisi tentang seni yang ditulis oleh beberapa tokoh
dalam buku-buku yang sebagaimana fitroh manusia yang menyukai
segala bentuk yang menyenangkan (Gazalba, 1978 : 299).
Beberapa definisi tersebut antara lain :
a. Dr. M. Quraish Shihab
Seni adalah keindahan, seni merupakan ruh dan budaya manusia yang mengandung dan mengungkapkan keindahan” (Shihab, 1989 : 385).
36
b. Yusuf Al-Qardhawi
Seni merupakan bentuk keindahan yang tampak nyata yang langsung dapat dinikmati oleh manusia oleh karena itulah, orang beriman menyukai keindahan dalam semua yang tampak dan yang ada, karena semua itu adalah jejak membekas dari keindahan Allah SWT Yang Maha Agung lagi Maha Tinggi” (Al-Qardhawi, 2002 : 28). Tidak diragukan lagi seni atau kesenian merupakan perkara yang
sangat penting karena berhubungan dengan hati dan perasaan
manusia. Seni berusaha membentuk kecenderungan dan perasaan
jiwa manusia dengan alat-alat yang beraneka ragam dan
merangsang alat-alat yang dapat didengar, dibaca, dilihat,
dirasakan, maupun dipikirkan. Seni sama halnya dengan ilmu, ia
dipergunakan untuk kebajikan dalam pembangunan atau untuk
kejahatan dan kerusakan.
c. Sahal Mahfud
Seni adalah sebagai fitroh manusia dan merupakan manifestasi pikiran, perasaan, keimanan, dan yang memenuhi syarat estetika (Mahfudz, 1994 : 139).
Dari beberapa definisi di atas dapatlah dikatakan bahwa seni
adalah ekspresi keindahan dari dalam jiwa manusia sebagai fitrahnya
dan merupakan manifestasi antara cipta, rasa dan karsa manusia yang
memenuhi syarat estetika (keindahan) dan dapat menimbulkan efek baik
secara vertical dan horizontal.
37
Sedangkan musik adalah seni yang menggunakan nada dan
irama sebagai media atau sarananya.
Dari beberapa pengertian di atas maka yang dimaksud dengan
seni musik adalah ekspresi keindahan dalam menyusun nada suara yang
ada dalam hati manusia dan dibunyikan sedemikian rupa, sehingga bisa
mengandung irama dan lagu yang harmonis.
2.2.2 Bentuk-bentuk Seni
Seni mempunyai bentuk yang bermacam-macam tergantung
penciptaannya berdasarkan pengertian seni di atas. Maka bagian seni
bila ditinjau dari segi penyampaiannya ada 4 macam, yaitu :
a. Seni Suara (pendengaran/auditory art)
Seni pendengaran adalah bidang seni yang menggunakan suara
(vokal maupun instrumen) sebagai medium pengutaraan, baik
dengan alat majemuk seperti band, orkes simponi. Juga lirik puisi
berirama serta berpaduan nada seperti lagu Qosidah dan Tembang
Jawa.
b. Seni Musik
Seni musik adalah bidang seni yang berhubungan dengan alat-alat
musik dan irama yang keluar dari alat musik.
c. Seni Rupa
Dalam Al-Qur’an seni rupa sering disebut dengan tashwir, artinya
membenruk, adalah pekerjaan Allah SWT dalam menciptakan
38
bentuk-bentuk yang indah, terutama bentuk-bentuk makhluk hidup,
diawali dengan bentuk manusia.
d. Seni Tari (Gerak)
Seni Tari (Gerak) merupakan seni menggerakkan tubuh secraea
berirama dan iringan musik yang disampaikan dengan media tari,
senam, dan sendra tari (Al-Baghdad, 1991 : 13-14)
Dengan melihat beberapa pembagian seni tersebut di atas,
maka dapat terlihat dengan jelas bahwa objek penelitian ini merupakan
merupakan gabungan antara seni suara dan seni musik yang salah
satunya bersifat didengar, dimana isinya penuh dengan ajaran-ajaran
Islam.
2.2.3 Jenis-jenis Seni Musik
a. Musik Klasik
Musik Klasik yaitu musik yang mempunyai nilai atau mutu yang
diakui dan menjadi tolak ukur kesempurnaan yang abadi, tinggi, atau
semua musik dengan keindahan intelektual yang tinggi dari semua
zaman.
b. Musik Pop
Sebenarnya kata untuk musik pop di atas bukan untuk menunjukkan
aliran musik, tetapi suatu pergantian musik yang populer dari itu
lebih akrab disebut dengan musik pop.
39
Populer sendiri adalah dikenal, disukai oleh orang banyak (umum)
dalam hal ini adalah teks syair band Ungu. Dan pop itu lagunya lebih
halus dari pada rock.
c. Musik Rock
Musik rock identik dengan musik hingar-bingar anak muda dengan
hal-hal yang berbau pemberontakan dan nada iramanya lebih keras
dari pop.
d. Musik Jazz
Jenis musik dengan cirri irama yang hidup dan dinamis, intonasi
yang menarik serta peranan improvisasi yang besar.
e. Musik Dangdut
Jenis irama musik yang ditandai oleh pukulan tetap sunyi gendang
rangkap yang memberikan bunyi “dang” pada hitungan ke-4 dan
“dut” pada hitungan ke-1 dati birama.
f. Musik Keroncong
Musik keroncong adalah alat musik petik berupa gitar kecil berdawai
empat atau lima, gendang, selo, yang dimainkan secara beruntun.
(Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Departemen Pendidikan
Nasional, Jakarta, 2005, edisi 3)
2.2.4 Seni Musik Dalam Pandangan Islam
Islam merupakan agama yang fleksibel yang dapat ditinjau dari
beberapa segi, ilmu, seni, dan budaya. Tinjauan itu ternyata selalu pas
40
dan tepat menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Misalnya Islam
menghendaki agar seni itu diniatkan kepada Allah. Hal ini sesuai dengan
Al-Qur’an surat Al-Qaaf ayat 7-8, yaitu :
Artinya : “Dan Kami hamparkan bumi itu dan Kami letakkan padanya
gunung-gunung yang kokoh dan Kami tumbuhkan padanya segala macam tanaman yang indah dipandang mata, untuk menjadi pelajaran dan peringatan bagi tiap-tiap hambanya yang kembali (mengingat Allah)” (Depag, 1986 : 852).
Berdasarkan ayat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa
didalam membawakan karya seni hanya karena Allah semata, bukan
karena manusia atau lainnya, sehingga dengan adanya niat yang baik itu
dimaksudkan agar tidak tumbuh bentuk-bentuk seni yang melampaui
batas-batas norma dan menyimpang dari ajaran Islam.
Melihat dasar-dasar tersebut di atas dapat dipahami bahwa seni
musik bukan suatu yang dilarang dalam Islam. Sedangkan seni musik
yang bernafaskan Islam seperti milik Band ungu yang mengandung nilai
moral tidak dapat dipisahkan. Oleh karena itu tepatlah jika seni musik
selalu menitikberatkan terhadap seni musik hanya karena Allah semata.
41
Bahkan disunatkan dalam acara-acara perayaan untuk
menghidupkan suasana gembira dan menyegarkan jiwa, seperti pada
hari raya Ied, pesta perkawinan, penyambutan orang yang baru pulang,
pada saat pesta walimah, aqiqah, dan pesta kelahiran bayi.
Dalam hadist diterangkan :
فعن عائشة رضى اهللا عنها انها زفت امر أة الى رجل من اال نصار فقـال الن ـارصو؟ فـإن االنله نم مهعاكان مة، مشائا عي لمسو هليلى اهللا عص يب
وهالل مهجبعرواه مسلم. (ي( Artinya: “Dari Aisyah r’a bahwa ketika dia mengantar pengantin
perempuan ke tempat laki-laki Anshar, maka Nabi SAW bertanya : Hai A’syah! Apakah mereka ini disertai dengan suatu hiburan” (HR Bukhori) (Husen Al-Azhari, 2007 : 68).
Karena seni musik merupakan alat untuk mencapai tujuan,
maka hukumnya sejalan dengan hukum tujuannya. Kalau snei musik
digunakan untuk tujuan yang halal, maka seni musik hukumnya juga
halal, befitu juga sebaliknya, dengan catatan seni itu tidak melanggar
aturan-aturan Islam baik dari segi kalimat-kalimatnya, maupun busana,
dan tingkah lakunya. Seni musik yang dimaksud adalah seni musik yang
bermutu tinggi yang mengangkat harkat derajat manusia, bukan yang
merendahkannya. Disinilah letak pengaruhnya yang besar.
Apabila seni musik membawa manfaat bagi manusia,
memperindah hidup dan biasanya yang dibenarkan agama, mengabdikan
42
nilai-nilai luhur dan mensucikannya, serta mengembangkan dan
memperluas rasa keindahan dalam jiwa manusia. Maka sunnah Nabi
mendukung, tidak menentangnya karena ketika itu telah menjadi salah
satu nikmat Allah yang dilimpahkan kepada manusia (Shihab, 1994 :
394).
2.2.5 Seni Musik Sebagai Media Dakwah
Ada kalanya seni musik mempunyai nilai religius yang banyak
dijumpai dalam bidang syairnya seperti seni satra, seni bahasa, dan seni
suara. Hal ini timbul sejak permulaan Al-Qur’an diturunkan yang sudah
memberikan isyarat pada permulaan seni sastra Arab muncul. Seprti kita
ketahui, bahwa pelaksanaan dakwah ada beberapa metode, satu
diantaranya adalah metode infiltrasi yaitu menyampaikan materi dakwah
dengan cara menyusupkan pada kegiatan seseorang secara bersama-
sama. Maksud dari pernyataan tersebut yaitu menyampaikan missi Islam
dengan menyelundupkan pada kegiatan kesenian sebagai medianya
(Abdullah, 1989 : 112).
Berseni atau bermusik adalah salah satu segi kemanusiaan,
Islam menuntun dan mengarahkannya kemanusiaan itu kepada
perwujudan salam (Ghazalba, 1978 : 307).
Seni dapat dikatan sebagai media dakwah apabila syair-syair
yang terkandung dalam seni tersebut bisa berupa ajakan pada kebaikan
kepada seseorang yang menikmatinya. Tentu saja dalam hal ini adalah
43
syair yang bernafaskan Islam. Dengan demikian, maka dakwah dengan
kesenian termasuk seni musik yang merupakan kebutuhan yang sangat
mendesak saat ini, sebab dakwah dengan media musik selain bermakna
sebagai amar ma’ruf nahi munkar, juga dalam rangka membangun
kemampuan instuisi umat. Apabila dakwah dengan musik semakin
populer, maka keuntungannya tidak hanya sebagats ber- amar ma’ruf
nahi munkar, melainkan juga sebagai aktivitas olah rasa atau olah qolbu,
baik bagi pelaku maupun pendengarnya.
Dengan demikian jelaslah bahwa seni musik juga dapat
dimanfaatkan sebagai salah satu media dakwah efektif, sebab dengan
media ini seorang penyampai dakwah (da’I) bisa menyampaikan materi
dakwah sekaligus menghibur (pendengarnya). Sehingg materi dakwah
yang dikemas dalam bentuk lagu dan iringan musik akan mudah melekat
dan dihafal, juga tidak menimbulkan rasa bosan walaupun diulang-ulang
seperti halnya lagu Ungu yang begitu syahdu, bisa menggugah hati para
pendengarnya mengeluarkan air mata, juga dalam keadaan atau suasana
apapun dapat dinikmati.
BAB III
GAMBARAN UMUM TENTANG ALBUM “SURGA-MU”
KARYA BAND UNGU
3.1. Profil Band Ungu
3.1.1. Latar Belakang Band Ungu
Band Ungu terbentuk tahun 1998, di Jakarta. Awalnya Ungu
telah beberapa kali mengalami perubahan. Ungu menempatkan sebagai
sebuah rumah, dimana penghuninya telah berganti-ganti seiring waktu,
dan saat ini ada empat orang yang sedang tinggal didalamnya. Walau
demikian, Ungu tetap menghargai pendahulu-pendahulu yang ikut
membesarkan Ungu. Lagu-lagu yang telah dicipta mereka semasa
berada di Ungu, tetap dipergunakan karena lagu-lagu tersebut adalah
merupakan cikal bakal Ungu.
Di tahun 2000, Ungu baru mempunyai personil tetap yaitu
Pasha (vokal), Enda (gitar), Makki (bass), Rowman (drum), dan Oncy
(gitar). Dan akhirnya bergabung menjadi sebuah grup band yang
bernama Ungu. Ungu adalah warna. Ungu dipilih karena simple tetapi
berkesan megah. Jika digali lebih dalam, maka warna ungu yang indah
ini terdiri dari beberapa warna yang digabungkan. Demikian juga
dengan Band ini, beberapa musisi bekerja sama dengan menghasilkan
musik yang indah.
43
44
Pada tahun 2002, barulah Ungu benar-benar bisa membuktikan
kemampuan bermusik mereka, dibawh naungan label Hemaswara atau
Musica. Ungu akhirnya merilis album yang perdana yaitu “Laguku”
dirilis tanggal 6 Juli 2002. tapi sebelumnya, Ungu ikut mengisi dua lagu
di dalam album kompilasi KLIK bersama Laluna, Borneo, Piknik, dan
Energy. Dua lagu tersebut adalah “Hasrat” dan “Bunga”, dan dari dua
lagu inilah yang kemudian memicu semangat Ungu untuk memilih
album sendiri.
Dari awal Ungu naik panggung, Ungu selalu membawakan
lagu-lagu yang diciptakan sendiri. Beruntung Ungu produktif dalam
menciptakan lagu. Dan Ungu senang karena lagu-lagu yang
diciptakannya ternyata mampu diterima di telinga pendengarnya.
Setelah album perdana Ungu keluar, Ungu merasa senang
karena salah satu lagu yang berjudul “Bayang Semu” dijadikan sebagai
sound-track sinetron ABG yang pada waktu itu ditayangkan di RCTI,
dan hal tersebut mampu membawa Ungu berkeliling ke berbagai kota di
Indonesia. Sepanjang tahun itu, tampil di hampir seratus panggung.
Ungu mulai memikirkan album kedua. Dalam sela-sela
perjalanan tour ke seluruh Indonesia pun, Ungu membuat lagu di mana
saja seperti di bus, pesawat, kapal. Sepanjang perjalanan, Ungu
mengushakan untuk menciptakan lagu. Apalagi tenyata deadline
semakin dekat. Album kedua Ungu dikerjakan dalam waktu lumayan
45
singkat, cukup tiga minggu saja dan itu dikarenakan kerja keras ungu
juga. Sering tidur di studi Hujau, telat makan karena mengejar jadwal
take, tapi itu terbayar dengan selesainya album kedua Ungu yaitu
“Tempat Terindah” yang kemudian dirilis pada awal tahun 2004.
Pada saat membuat video klip dari single pertama Ungu
dengan judul “Karena Dia Kamu”, Ungu sampai rela ditangkap polisi
karena membuat macet Jalan Protokol. Karena di video klip tersebut,
Ungu main di atas trailer panjang yang berjalan mulai dari Jalan
Thamrin sampai ke daerah Senen. Di sela perjalan kariernya waktu itu
Ungu sempat berantem sampai tidak saling komunikasi, tetapi justru
hal-hal seperti itu yang membuat Ungu semakin kuat dan semakin erat
bahkan juga mengenal satu sama lain. Sempat beredar isu Ungu mau
bubar, tetapi justru dengan hal itu Ungu ingin membuktikan kekuatan
Ungu dengan hadirnya album ketiga.
Di awal Desember tahun 2005 dirilislah album ketiga
“Melayang” dengan gambar syap pesawat di cover album. Ungu
memberi nama album ketiga ini dengan nama “Melayang” dengan
maksud, Ungu ingin bisa terbang dan menerbangkan semua keinginan,
cita-cita dan harapan semua personil Ungu juga penikmat lagu Ungu.
Album “Melayang” menjadi salah satu pencapaian Ungu terbesar saat
itu. Dengan pencapaian itu Ungu mempunyai target yang lebih besar
lagi. Kekuatan lagu dan lirik “Demi Waktu” membuat album ini meraih
46
“Platinum Award” di bulan pertama penjualannya. Padahal Ungu baru
menerima “Platinum Award” untuk album “Laguku” setelah hampir
dua tahun album itu dirilis. Tidak lama kemudian Ungu kembali
menerima “Double Platinum Award” untuk album “Melayang”.
Saat ini Ungu sedang melakukan show di berbagai kota di
Indonesia. Disela-sela waktu, Ungu sedang mengumpulkan dan
melakukan rekaman untuk membuat album religi. Sebuah mini album
sambut Ramadhan 1427 H yang bertajuk “Surga-Mu”. Sejatinya, musik
religi yang dikeluarkan Ungu tersebut merupakan bagian dari ibadah
dan pengabdian mereka terhadap Tuhan. Didalam album ini, Ungu
tambah disukai oleh masyarakat dari kalangan anak kecil hingga orang
dewasa. Tujuannya besar harapan Ungu untu dapat memberi manfaat
yang berguna bagi para penikmat lagu Ungu.
Availible : http://www.trinity.production.com.[April2007]
3.1.2. Profil Personil Band Ungu
1. Nama Lengkap : Sigit Purnomo
Nama Panggilan : Pasha
Tempat Tanggal Lahir : Donggala, 27 November 1979
Pendidikan : SMU (pernah juara II lomba adzan Se-
Sulawesi Tengah)
Hobi : Motor Besar dan main musik
Peran : Vokalis
47
2. Nama Lengkap : Makki O. Parikesit
Nama Panggilan : Makki
Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 23 Oktober 1971
Pendidikan : Indiana University, Amerika Serikat
Hobi : Baca buku, bermain dengan anak-anak
Peran : Bass
3. Nama Lengkap : Arlonsy Miraldi
Nama Panggilan : Onci
Tempat Tanggal Lahir : Palu, 2 Oktober 1981
Pendidikan : SMU
Hobi : Main game dan musik
Peran : Gitaris
4. Nama Lengkap : Franco Medjaya
Nama Panggilan : Enda
Tempat Tanggal Lahir : Kudus, 4 Maret 1978
Pendidikan : Lulusan Fakultas Hukum Universitas
Sam Ratulangi
Hobi : Koleksi army toye dan bermusik
Peran : Gitaris
5. Nama Lengkap : M. Nur Rohman
Nama Panggilan : Rowman
Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 9 Januari 1974
48
Pendidikan : SMU
Hobi : Jalan-jalan dan main musik
Peran : Drumer
http://www.trinity.production.com.[April2007]
3.2. Karya-karya Band Ungu
Karya-karya band Ungu adalah sebagai berikut :
a. Album Perdana “Laguku” (2002)
b. Album Kedua “Tempat Terindah” (2004)
c. Album Ketiga “Melayang” (2005)
d. Album Mini “Surga-Mu” (2006)
1) Syurgamu
2) Andai Kutahu
3) Selamat Lebaran
4) Do’a
5) Shalawat
e. Album Kompilasi (2002)
Availible : http://www.trinity.production.com.[April2007]
3.3. Latar Belakang Pembuatan Album “Surga-Mu”
Bulan Ramadhan membawa inspirasi tersendiri bagi musisi kita. Mulai
dari pemusik sekuler sampai pemusik rohani merilis album religi bernafaskan
nuansa Ramadhan. Entah latah atau tidak, Band yang sedang melambung
49
dengan hits “Demi Waktu” ini juga merilis mini album yang diberi title “Surga-
Mu”. Dimana album religi ala Ungu ini hanya berisi 5 lagu yang nyaris
semuanya lagu baru.
Pada awal pembuatan album ini sebenarnya berisi 10 lagu, akan tetapi
waktu Ungu terbatas, dan akhirnya Ungu peras menjadi 5 lagu tanpa
mengurangi kualitas yang ada. Karena apabila Ungu kerjakan secara langsung,
nanti hasilnya tidak maksimal, dibilang mendadak memang mendadak karena
dekat wakltunya. Tetapi Ungu sendiri sudah dikasih kesempatan, untuk
mencoba kejar saja. Dengan niat teguh, mereka mencoba membuat full album.
Tetapi Ungu dengan terbatasnya waktu, mereka hanya bisa menyelesaikan 5
lagu.
Di mini album ini sang gitaris yaitu Enda dan vokalnya Pasha, masing-
masing menyumbangkan 2 lagu. Menulis lirik religi ternyata tidak begitu sulit
bagi band Ungu, karena inspirasi pasti berasal dari hati dan pengalaman yang
pernah mereka alami, serta agama yang menjadi dasarnya. Seperti lirik lagu
“Surga-Mu” yang sangat khas Ungu dengan tempo mellownya. Ungu memang
tidak membuat lagu Islami yang selama ini identik dengan paduan musik Timur
Tengah dan modern. Tetapi Ungu ingin tetap menjadi Ungu dengan lagu-lagu
religi yang beraliran pop dan tetap bisa diterima semua fans tidak peduli
apapun agamanya.
Dalam kesempatan ini, Ungu juga menjelaskan andai Ungu dikatakan
sedang memanfaatkan ketenarannya, itu sama sekali tidak ditolaknya. Tapi aji
50
mumpung ini dalam artian Ungu diberi kesempatan untuk membuat lagu-lagu
religi. Sebenarnya banyak band yang mempunyai lirik religi yang baik dan
lebih bagus dari Ungu, akan tetapi tidak ada kesempatan. Di sisi lain Ungu
mempunyai kesempatan untuk itu.
Untuk merilis album ini sebagai rasa syukur atas berkat melimpah tahun
2006. ungu ingin sekali memberikan sesuatu, khususnya di bulan puasa
kemarin. Mereka santai saja, tidak ngoyo dan selalu bersyukur seperti jadi
cermin dari anak-anak band Ungu. Dari awalpun Ungu dalam meluncurkan
album regular dan mini album religi ini. Mereka tidak pernah menargetkan
dalam satu bulannya harus terjual 150 ribu keeping, atau seberapa banyak
album Ungu terjual. Ungu tidak pernah membuat target. Tugas Ungu hanya
membuat lagu dan bernyanyi. Dalam tempo 10 hari mini album “Surga-Mu”
telah terjual sebanyak 150 keping. Ungu sangat-sangat bersyukur kepada
Tuhan atas apa yang diperoleh sekarang ini.
Availible : http://www.trinity.production.com.[April2007]
3.4. Deskripsi Album “Surga-Mu”
Adapun lagu yang terkemas dalam kasetnya Ungu yang bertemakan
album “Surga-Mu”, berjumlah 4 lagu. Lagu tersebut adalah sebagai berikut :
1. Judul Lagu “Surga-Mu” Segala yang ada dalam hidupku Kusadari smua milikmu Ku hanya hambamu yang belumur dosa
51
Tunjukkan aku jalan lurusmu Untuk menggapai surgaMu Terangi ku dalam setiap langkah hidupku Karena ku tahu Hanya kau tuhanku Reff : Allahu Akbar Allah maha besar Ku memujaMu di setiap waktu Hanyalah padaMu Tempatku berteduh Ku mohon ridho dan ampunanMu Tunjukkan aku jalan lurusmu Untuk menggapai surgaMu Terangi ku dalam setiap langkah hidupku Karena ku tahu Hanya kau tuhanku Back to reff 2x
Dari syair lagu di atas, pesan yang penting ada di akhir lagu, yaitu
bait ke-5 yang bunyinya :
Ku memujaMu di setiap waktu Hanyalah padaMu Tempatku berteduh Ku mohon ridho dan ampunanMu
2. Judul Lagu “Andai Ku Tahu”
Andai ku tahu Kapan tiba ajalku Ku akan memohon Tuhan tolong panjangkan umurku Andai ku tahu
52
Kapan tiba masaku Ku akan memohon Tuhan jangan kau ambil nyawaku Reff : Aku takut akan semua dosa-dosaku Aku takut dosa yang terus membayangiku Andai ku tahu Malaikat-Mu kan menjemputku Izinkan aku mengucap kata taubat pada-Mu Reff : Aku takut akan semua dosa-dosaku Aku takut dosa yang terus membayangiku Ampuni aku dari segala dosa-dosaku Ampuni aku menangisku bertaubat pada-Mu Bridge : Aku manusia yang takut neraka Namun aku juga tak pantas di surga Andai ku tahu Kapan tiba ajalku Izinkan aku mengucap kata taubat pada-Mu
Back to reff.
Dari syair lagu di atas, pesan yang penting ada di akhir lagu, yaitu
bait ke-7 yang bunyinya :
Andai ku tahu Kapan tiba ajalku Izinkan aku mengucap kata taubat pada-Mu
3. Judul Lagu “Selamat Lebaran”
Sudah tiba hari kemenangan Setelah berpuasa di bulan Ramadhan Mari kita saling bermaafan Di hari yang indah fitri nan bahagia
53
Bridge : Sebulan lamanya kita menahan nafsu Dan cobaan di bulan ramadhan Reff : Selamat lebaran… selamat lebaran Raihlah kemenangan Selamat lebaran… slamat hari lebaran Mari kita saling memaafkan Dosa-dosa yang pernah terbuat Terhapuslah sudah di hari lebaran Mari kita saling memafkan Di hari yang indah nan bahagia Back to bridge Reff 2x Selamat hari lebaran Selamat hari lebaran
Dari syair lagu di atas, pesan yang penting ada di tengah lagu, yaitu
bait ke-3 yang bunyinya :
Selamat lebaran… selamat lebaran Raihlah kemenangan Selamat lebaran… slamat hari lebaran Mari kita saling memaafkan
4. Judul Lagu “Do’a”
Tuhan jamah lah hatiku Yang kering dan hampa tanpa kasih Atas kuasamu aku terlahir Dan hanya padamu ku kembali Dalam tanganmu kupasrahkan Jalan panjang hidupku yang kan kutempuh Hanya padamu ku memohon Dan hanya padamu ku bersujud
54
Reff : Tunjukkan aku menuju jalan lurusmu Agar aku dapat wujudkan taubatku Terangi aku dalam gelapnya duniaku Agar aku bisa dapatkan ridhomu Ya Allah… ya Rabbi… Ya Rahman… ya Rahim… Back to reff 2x
Dari syair lagu di atas, pesan yang penting ada di tengah lagu, yaitu
bait ke-2 yang bunyinya :
Dalam tanganmu kupasrahkan Jalan panjang hidupku yang kan kutempuh Hanya padamu ku memohon Dan hanya padamu ku bersujud
55
BAB IV
ANALISIS PESAN DAKWAH TERHADAP TEKS SYAIR “SURGA-MU”
KARYA BAND UNGU
Dalam penelitian ini penulis menggunakan content analysis untuk data-
data yang ada, dan pemilihan tema-tema dalam menganalisis materi dakwah
dalam album “Surga-Mu” karya Band Ungu. Sebagai kerangka dalam
menganalisis materi tersebut, penulis mengklasifikasikan ke dalam tiga kategori,
yaitu aqidah, syari’ah, dan akhlak.
4.1. Analisis Materi lagu Terhadap Teks Syair “Surga-Mu” Karya Band
Ungu
1. Judul Lagu : Surga-Mu
Lagu Surga-Mu mendeskripsikan bahwasanya sudah sepantasnya
kita menyadari bahwa sesungguhnya manusia tidak mempunyai apapun.
Semua yang ada pada diri kita semata-mata hanyalah titipan yang
nantinya akan diminta pertanggungjawaban oleh Allah SWT. Manusia
diutus sebagai khalifah tidak untuk memiliki, melainkan untuk mengatur
bagaimana hidup bahagia bisa tercapai. Tak pantas bilamana manusia
merasa memiliki. Kebanyakan manusia tidak menyadari hal itu karena
mereka hanya menilai dari materi saja. Padahal hal itu karena mereka
hanya menilai dari materi saja. Padahal hal itu akan membawanya jauh
ke arah kehancuran baik di kehidupan sekarang maupun kehidupan yang
akan datang.
56
Perlu kiranya bagi kita untuk lebih mendekatkan diri kepada-Nya
dengan dzikir, melakukan apa yang diperintahkan dan menjauhi atas
semua larangan-Nya sebagai rasa syukur kita kepada Allah SWT.
Memohon kepada-Nya agar tetap dalam langkah yang benar dan dirodloi
serta memohon agar jangan sampai kita melangkah ke arah yang tidak
diperkenankan. Memohon ampun atas segala kesalahan-kesalahan yang
dilakukan baik sengaja maupun tidak disengaja. Dengan begitu kita akan
mendapatkan kebahagiaan baik sekarang maupun esok.
2. Judul Lagu : Andai Ku Tahu
Lagu “Andai Ku Tahu” tersirat sebuah makna kesiapan seseorang
sebelum ajal menjemput, kita tak ada kata nanti, tunggu sebentar atau
jangan ambil nyawa untuk menunda ajal itu. Sebab hidup pasti akan mati
kecuali sang khaliq. Kematian/ajal merupakan pintu masuk, di mana
seseorang bisa ketemu langsung dengan pencipta. Untuk
pertanggungjawaban segala apa yang telah diperbuat ketika ia masih
hidup di dunia. Untuk itu perlu persiapan (bekal) di hari nanti setelah
kematian. Persiapan itu hanya bisa dibawa atau disiapkan ketika kita
hidup.
Siapa yang membawa bekal banyak ia tidak akan merasa susah di
akhirat, semua akan tercukupi. Sebaliknya bila kita lupa akan mencari
bekal disana nanti hanya terfokus pada kesenangan duniawi saja maka ia
akan menyesal karena tidak ada kehidupan kedua atau kesempatan untuk
itu (mencari bekal akhirat).
57
3. Judul Lagu : Selamat Lebaran
Dalam syair “Selamat Lebaran” menjelaskan bahwa manusia dan semua
makhluk ciptaan Allah merasa bahagia atas datangnya bulan tersebut.
Sebab pada bulan Ramadhan dikenal sebagai bulan yang penuh hikmah
dari Allah. Barang siapa yang melaksanakan ibadah puasa pada bulan
tersebut sampai hari raya/hari kemenangan tiba, maka Allah
memerintahkan kepada para malaikat-Nya untuk menjadi saksi bahwa
Allah sendiri telah memberi ampunan pada hamba-Nya dan juga Allah
telah mengganti kejelekan itu dengan kebaikan. Oleh karena itu
beruntunglah bagi/hamba Allah yang bisa memanfaatkan hari-hari
puasa/lebaran untuk mengadakan silaturrahmi dan saling maaf
memaafkan dari kesalahan masing-masing.
4. Judul Lagu : Do’a
Makna yang terkandung dalam syair lagu “Do’a” menyebutkan
bahwa dengan berdoa berarti manusia selalu mau mendekatkan diri
kepada sang khaliq dan dengan berdoa juga berarti manusia akan
terhindar dari sifat sombong dan takabur, sebab doa adalah bagaikan
sumsum dari segala ibadah.
Oleh karena itu, marilah kita selalu berdoa memohon diri kepada
Allah agar kita kelak menjadi manusia yang selalu menempuh jalan yang
lurus dan dapat bertaubat kepada-Nya, agar kelak nanti kita menjadi
manusia yang berguna di dunia dan akhirat akan mendapat ridlo-Nya.
58
Dan dengan berdoa kita akan selalu mendapat perlindungan-Nya dimana
saja kita berada.
4.2. Analisis Pesan Dakwah Terhadap Teks Syair “Surga-Mu’ Karya Band
Ungu Berdasarkan Content Analysis
1. Lagu Surga-Mu
“Manusia adalah hamba yang rendah dihadapan Allah”
Dalam tema “Manusia adalah hamba yang rendah di hadapan
Allah” ada beberapa bait yang mengandung materi dakwah adalah :
Bait ke-1 : Segala yang ada dalam hidupku
Kusadari smua milikmu
Ku hanya hambamu yang belumur dosa
Bait ke-2 : Tunjukkan aku jalan lurusmu
Untuk menggapai surgaMu
Terangi ku dalam setiap langkah hidupku
Bait ke-5 : Ku memujaMu di setiap waktu
Hanyalah padaMu
Tempatku berteduh
Ku mohon ridho dan ampunanMu
Dalam tema “Manusia adalah hamba yang rendah dihadapan
Allah” itu maksudnya adalah setiap manusia harus sadar bahwa semua
yang ada pada diri manusia baik itu jasmani maupun rohani, adalah
semata milik Allah. Manusia hidup karena kuasa Allah. Manusa tidak
59
layak sombong dengan apa yang dimiliki karena semua yang dimiliki
hakikatnya adalah milik Allah. Diciptakannya manusia di dunia adalah
untuk menghamba kepada Allah semata, namun pada kenyataannya
manusia banyak yang ingkar dan tergelincir pada perbuatan dosa.
Sebagai hamba, manusia diwajibkan mengikuti aturan-aturan Allah. Dan
untuk mencapai derajat taqwa, pengakuan manusia atas segala dosa yang
dilakukan sangat penting karena dengan mengakui kesalahan dan
bertaubat, manusia akan menjadi hamba Allah yang sejati.
Dalam kehidupan di dunia manusia tidak akan pernah lepas dari
dosa dan kesalahan, baik itu kesalahan yang disengaja maupun tidak,
karena manusia digoda oleh syaitan dan iblis yang sudah dinashkan untuk
menggoda manusia, menggelincirkan manusia ke jurang kehinaan. Oleh
karena itu, manusia harus selalu memohon petunjuk kepada Allah dalam
stiap langkah kehidupan. Memohon petunjuk jalan yang lurus yang
diberikan Allah. Manusia tidak akan celaka dalam kehidupan di dunia
maupun di akhirat justru manusia akan mencapai derajat mulia dan
memperoleh imbalan surga dari Allah. Seperti yang terkandung dalam
surat Al-Bayyinah ayat 8 :
جزاؤهم عند ربهم جنات عدن تجري من تحتها الأنهار خالدين فيها أبدا
هبر يشخ نمل كذل هنوا عضرو مهنع الله يض8﴿ر﴾
Artinya : “Balasan mereka disisi Tuhan mereka ialah “Syurga Adn” yang mengalir dibawahnya sungai-sungai mereka kekal didalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan mereka pun ridha ridha kepada-Nya yang demikian itu
60
adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Ruhannya” (Depag, 1989: 1085).
Manusia dalam tujuannya meraih kebahagiaan di dunia dan di
akhirat harus selalu memohon petunjuk dan melalui jalan yang benar
yang telah digariskan Allah lewat syari’at-Nya. Adapun kegiatan manusia
harus selalu berpegang pada tauhid peng-Esaan Tuhan dan hanya kepada
Allah manusia menyembah dan memohon pertolongan.
Sebagai hamba yang baik manusia selalu ingat kepada Allah,
membasahi bibir dengan dzikir, istighfar, dengan selalu ingat kepada
Allah, manusia akan selalu terjaga dari keburukan dan godaan setan.
Sehingga Allah akan memberikan jalan terang dan ridha-Nya kepada
manusia dan surga Allah selalu terbuka bagi manusia yang selalu
mengikuti petunjuk Allah, melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi
larangan-Nya. Bagi manusia yang tidak mau mengikuti perintah-Nya,
ingkar kepada petunjuk-Nya, maka nerakalah yang dia dapat.
Analisis di atas dapat dikategorikan dalam bidang akidah
(keimanan) di mana akidah erat sekali hubungannya dengan rukun iman.
Yang di dalamnya terdapat syair berbunyi “Karena ku tahu kau
Tuhanku”. Inti pesan di sini adalah pengakuan atas keesaan Allah dan
satu-satunya Tuhan tempat memohon petunjuk, ampunan, ridho, dan
hanya kepada Allah manusia diwajibkan memohon pertolongan.
61
2. Lagu Andai Ku Tahu
“Saat ajal menjemput manusia”
Dalam tema “Saat ajal menjemput manusia”, ada beberapa bait
yang mengandung materi dakwah adalah :
Bait ke-5 : Aku takut akan semua dosa-dosaku
Aku takut dosa yang terus membayangiku
Ampuni aku dari segala dosa-dosaku
Ampuni aku menangisku bertaubat pada-Mu
Bait ke-6 : Aku manusia yang takut neraka
Namun aku juga tak pantas di surga
Bait ke-7 : Andai ku tahu
Kapan tiba ajalku
Izinkan aku mengucap kata taubat pada-Mu
Dalam tema “Saat ajal menjemput manusia”, di mana ajal
ternyata tidak pandang bulu saat merenggut nyawa manusia, siapa pun ia,
dalam posisi apapun, kaya, miskin, tua, muda, bahkan anak-anak tidak
luput dari sergapan sang malaikat maut. Tidak ada yang mampu
menangkal ajal bila telah tiba saatnya. Hal yang hanya mungkin kita
lakukan ialah menyiapkan diri menyambut kedatangan dengan khusnul
khatimah.
Banyak sekali orang yang hidup di dunia ini yang begitu silau
akan harta, gelar, pangkat dunia berikut isinya. Namun banyak juga orang
yang tidak sadar betapa semua yang dikumpulkannya itu tidak dapat
62
menolak ajal yang bisa datang menjemput seketika. Karena ajal sudah
ditetapkan oleh Allah ketika kita berada di dalam kandungan ibu selama
empat bulan. Tidak akan bisa dipercepat sedikit pun, dan tidak bisa
mundur sedikit pun. Bagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an surat Al-
A’raaf ayat 34 :
﴾34﴿ولكل أمة أجل فإذا جاء أجلهم لا يستأخرون ساعة ولا يستقدمون
Artinya : “Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu, maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya” (Depag, 1989 : 226).
Maut/ajal merupakan rahasia Allah tidak ada seorang pun yang
tahu kapan dan di mana, serta bagaimana orang akan menemui ajal. Hal
ini mengandung hikmah agar manusia senantiasa bersungguh-sungguh
dalam berbuat baik dan bertaubat sebab persiapan yang matang untuk
kehidupan di akhirat yang selalu dilakukan dengan sebaik mungkin jika
sewaktu-waktu ajal menjemput, manusia telah siap.
Andai saja manusia diberi tahu kapan manusia menemui ajal,
tentu manusia akan meminta perpanjangan umur jika persiapan untuk
mati masih kurang. Dan jika saja manusia mengetahui seberapa panjang
usia/umurnya maka manusia akan memohon agar dia tidak dicabut
nyawanya, sebab manusia akan terus menerus mencari kenikmatan sesaat
yang didapat dengan mengumpulkan harta kekayaan, pangkat, dan
kehormatan.. Jika manusia tahu bahwa nyawanya akan diambil saat
63
manusia sedang menikmati kesenangan dunia pasti manusia akan
menolaknya.
Oleh karena itu, manusia tidak tahu kapan ajal menjemput, maka
manusia harus senantiasa siap dan bertaubat sebelum menyesal
dikemudian hari. Jika tidak sempat bertaubat manusia akan dibayangi
oleh perasaan bersalah atas dosa-dosa yang pernah dilakukannya. Di
akhirat penyesalan itu sudah tidak berguna dan banyak orang akan
memohon dikembalikan ke dunia agar bisa beramal saleh dan berbuat
baik.
Setelah tiba saat meninggal, malaikat Izra’il datang dan mencabut
nyawa manusia, mereka yang telah siap karena taubat-taubat yang telah
dilakukan akan mati dengan khusnul khatimah. Tapi bagi yang tidak
sempat bertaubat akan mengalami suul khatimah (kematian dengan cara
yang buruk), karena tidak sempat bertaubat.
Pesan dari lagu “Andai Ku Tahu” yakni mengajak manusia
bertaubat mengingat kesalahan-kesalahan kita, dosa-dosa, dan memohon
ampunan agar menjadi manusia yang lebih baik. Dengan manusia
menyesali dan bertaubat kepada Allah manusia akan mendapat ampunan
dari Allah. Setelah timbul penyesalan maka yang layak diucapkan
manusia adalah seperti syairnya Abu Nawas, yaitu :
Ilaahii lastu lil Firdausi ahlaa
Wa laa aqwaa ’alaa naaril Jahiimi
Fahab lii taubatan waghfir dzunuubii
64
Fa innaka Ghaafirudz dzambil ‘azhiimi
Wahai Tuhanku, saya tidak pantas menjadi penghuni Firdaus
Namun saya tidak kuat pada neraka Jahim
Maka berilah saya taubat, dan ampunilah dosa-dosaku
Karena sesungguhnya Engkau Maha Pengampun dosa yang besar.
Analisis di atas dapat dikategorikan ke dalam bidang akidah dan
akhlak, di mana akidah menyangkut keimanan dan diyakini oleh manusia
sebagai sesuatu yang hakiki. Sedangkan akhlak menyangkut berbagai
masalah kehidupan yang berkaitan dengan ketentuan dan ukuran baik
buruknya suatu perbuatan.
3. Lagu Selamat Lebaran
“Saling Memaafkan”
Dalam tema “Saling Memaafkan” ada bait yang mengandung
materi dakwah adalah :
Bait 3 : Selamat lebaran… selamat lebaran
Raihlah kemenangan
Selamat lebaran… selamat hari lebaran
Mari kita saling memaafkan
Dalam tema “Saling Memaafkan” tersebut adalah ajakan untuk
bermaaf-maafan. Di mana setiap tahun idul fitri datang, ia pun akan pergi
lagi. Seolah-olah sudah menjadi kebiasaan. Setelah manusia menjalani
ibadah puasa selama sebulan penuh di bulan Ramadhan, menahan haus,
65
lapar dan dahaga, menahan diri dari berbuat dosa dan hal-hal yang
membatalkan puasa.
Di hari raya idul fitri semua umat Islam berbahagia. Hal ini bisa
kita saksikan di Indonesia adalah sudah menjadi tradisi mudik, pulang
kampung, merayakan idul fitri bersama sanak saudara, menjaga
hubungan silaturrahmi, saling maaf memaafkan atau istilahnya halal bi
halal. Ucapan itu juga diikuti dengan “mohon maaf lahir dan batin” dari
seorang ke orang lain. Dan juga bagi muda-mudi sudah kewajiban untuk
menyampaikan secara langsung kepada yang lebih tua, dengan
mendatangi rumah-rumah mereka.
Suasana gembira yang dilandasi oleh rasa syukur kepada Allah
nampak dalam setiap kegiatan sebagaimana diajarkan agama pada hari itu
tidak boleh ada seorang pun yang menderita kelaparan, itulah sebabnya,
pada hari-hari menjelang idul fitri, kegiatan membagi-bagi zakat fitrah di
mana-mana, di seluruh tanah air. Di mana hari raya idul fitri adalah hari
penting, pada hari itu manusia memuji kebesaran Allah, kita
mengagungkan asma Allah, kita memohon keadilan Allah, memohon
pertolongan Allah. Bahwa pada hari itu kita nyatakan penyerahan diri
kepada Allah sepenuhnya secara rohaniah maupun jasmaniah, dengan
melakukan perbuatan baik bagi diri sendiri, keluarga, dan masyarakat.
Di sini tampak bahwa idul fitri bukan semata-mata hari gembira
tanpa makna, namun idul fitri adalah hari bersyukur dan saling
66
memaafkan dengan sesama manusia. Sesuai dengan firman Allah dalam
surat Ali Imran ayat 133-134 :
نم ةرفغوا إلى مارعسو تدأع ضالأرو اتوما السهضرع ةنجو كمبر
نيقتلمظ ﴾133﴿ليالغ نيمالكاظاء ورالضاء وري السقون ففني ينالذ
سننيحالم بحي اللهاس ون النع نيافالع134﴿و﴾
Artinya : “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan
kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan)orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan” (Depag, 1989 : 98).
Kemenangan di hari lebaran yang sejati, hanya dirasakan oleh
mereka yang telah berpuasa dan menyempurnakan dengan membayar
zakat. Namun bagi mereka yang tidak berpuasa hanya akan merasakan
kebahagiaan yang semu. Mereka yang meraih kemenangan sejati adalah
mereka yang telah dihapus dosa-dosanya oleh Allah. Kembali kepada
asal-muasal fitrah manusia yang fitri suci dari dosa-dosa.
Dosa-dosa yang dimaksud adalah dosa kepada Allah, sedangkan
dosa kepada manusia masih belum diampuni maka pada hari lebaran
manusia diharuskan saling memaafkan agar dosa kepada sesama hilang
dan terhapus. Di Indonesia lebaran dengan mengirim parsell, kartu
ucapan selamat lebaran, saling mengunjungi melengkapi kebahagiaan
merayakan Idul Fitri, banyak ibadah sosial yang sangat tampak pada
67
perayaan lebaran misalnya menjaga silaturrahmi dan menunjukkan
kerukunan dan bersatunya umat Islam. Dan ajakan untuk saling
memaafkan merupakan inti dari pesan dalam lagu “Selamat Lebaran”
Analisis di atas dapat masuk dalam kategori akhlak pada manusia
di mana ajaran Islam menganjurkan untuk saling memaafkan dengan
sesamanya.
4. Lagu Do’a
“Kepasrahan Pada Sang Khaliq”
Dalam tema “Kepasrahan Pada Sang Khaliq” ada beberapa bait
yang mengandung materi dakwah adalah :
Bait ke-2 : Dalam tanganmu kupasrahkan
Jalan panjang hidupku yang kan kutempuh
Hanya padamu ku memohon
Dan hanya padamu ku bersujud
Bait ke-3 : Tunjukkan aku menuju jalan lurusmu
Agar aku dapat wujudkan taubatku
Terangi aku dalam gelapnya duniaku
Agar aku bisa dapatkan ridho-Mu
Dalam tema “Kepasrahan Pada Sang Khaliq” maksud syair di
atas bahwa manusia diharuskan memohon ampunan dan ridhonya.
Dengan berdoa kepada Allah akan selalu mengasihi dan menerangi hati
manusia.
68
Sesuai dengan firman Allah surat Mu’min ayat 60 :
... لكم جبتوني أسع60﴿... اد﴾ Artinya : “Berdoalah kepadaku niscaya aku kabulkan do’amu” (Depag,
1989 : 767).
Allah akan menjamah hati manusia. Tanpa petunjuk dari Allah
hati manusia sekering perbuatan manusia yang buruk, melenceng dari
jalan Allah.
Dalam syair lagu ini juga dipesankan bahwa manusia terlahir di
dunia atas kuasa Allah. Diciptakannya manusia mulai dari pertemuan sel
telur dengan sperma, terbentuklah segumpal darah lantas membentuk
daging dan tersusun tulang belulang dan pada usia 4 bulan panca indera
dilengkapi oleh Allah. Dan ruh manusia ditiupkan kepada bayi dalam
kandungan ibu hamil. Setelah selama kurang lebih 9 bulan 10 hari
manusia berada di dalam kandungan rahim ibu, semua orang berbahagia
mendengar tangis seorang bayi lahir.
Proses selanjutnya setelah manusia lahir adalah menjadi
kehidupan di dunia fana ini. Belajar berjalan, mendengarkan, berisolasi
dari bayi menjadi anak remaja lalu dewasa dan tua selanjutnya manusia
setelah jatah usia yang telah ditentukan oleh Allah dalam ‘lauhul
mahfuds” habis maka akan kembali kepada Allah, tempat kembalinya
segala sesuatu yang fana.
Dalam menjalani kehidupannya manusia diwajibkan untuk
berusaha meraih harapan, impian, dan cita-citanya. Manusia harus pasrah
69
atas segala yang telah ditentukan Allah, menerima qadla dan qadar Allah
SWT. Manusia tidak tahu bagaimana kehidupan yang akan datang. Oleh
karena itu setiap usaha harus disertai dengan doa dan kepasrahan kepada
Allah seraya memohon kebaikan dan petunjuk-Nya.
Hanya kepada-Mu ku memohon dan hanya kepada-Mu ku
bersujud. Manusia tidak boleh memohon kepada selain Allah apabila
menyembah kepada selain Allah (musyrik) atau menyekutukan Allah
adalah dosa besar yang tidak akan diampuni oleh Allah. Untuk itu
manusia harus berpegang pada ajaran Islam. Dalam menjalani
kehidupannya manusia terkadang tergelincir dan tergoda bujuk rayu iblis,
sehingga melakukan perbuatan dosa. Oleh karenanya agar terjaga dari
godaan setan dan iblis manusia disyaratkan untuk memohon/berdoa agar
ditunjukkan jalan yang lurus. Sesuai firman Allah surat Al Fatihah ayat 6:
ميقتسمال طارصالا ندهإ
Artinya : “Tunjuklah kami jalan yang lurus”.
Jalan lurus yang dimaksud, yaitu jalan orang-orang yang telah
diberi anugerah oleh Alah, tetapi bukan jalan yang dimurkai Allah dan
bukan pula jalan orang-orang yang tersesat.
Agar manusia dikabulkan doanya manusia harus bertaubat dengan
sebenar-benarnya. Dengan bertaubat manusia akan mendapatkan hidayah
dan penerangan cahaya Allah. Manusia bisa meraih ridha dari Allah
adalah mereka yang diberi petunjuk jalan kebenaran. Rata-rata manusia
tidak menyadari bahwa jalan yang mereka tempuh salah, manusia berfikir
70
bahwa harta, kekayaan, kebahagiaan di dunia adalah tujuan, padahal hal
itu salah. Manusia diciptakannya di muka bumi ini adalah khalifah yang
berkewajiban menyembah Allah.
Tujuan memohon beramal saleh tidak semata untuk
menginginkan surga tapi seharusnya lebih menitik beratkan pada
keridhaan Allah. Ridha Allah atau cinta Allah lebih tinggi nilainya dari
surga.
Dalam akhir syair lagu “Do’a” mengajak pendengar untuk
berdzikir mengingat Allah.
Ya Allah, Ya Rabbi, Ya Rahman, Ya Rahim.
Ya Allah artinya adalah dzat yang Maha Suci yang berhak disembah,
dengan sebenar-benarnya, yang tidak membutuhkan makhluk. Tetapi
makhluk yang sangat membutuhkan-Nya.
Ya Rabbi adalah Tuhan yang di taati, yang memiliki sifat mendidik dan
memelihara manusia dan semua yang telah diciptakan oleh Allah.
Ya Rahman artinya Maha Pemurah. Allah melimpahkan karunia-Nya
kepada manusia tanpa pandang bulu diberikannya rizki kepada seluruh
manusia.
Ya Rahim artinya penyayang artinya Allah senantiasa bersifat rakhmat
penyayang, sehingga selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada makhluk-
Nya tanpa henti.
Analisis dari tema di atas, penulis masukkan dalam kategori
akidah, syariah, akhlak. Karena berdoa manusia selalu ingat sama Allah,
71
ketika berdoa, bersujud meminta ampunan dari segala apa yang pernah
diperbuat.
4.3. Ekspresi Dakwah Dalam Syair-syair “Surga-Mu” Karya Band Ungu
Syair-syair yang terkemas dalam kaset “Surga-Mu” karya Band
Ungu ini di dalamnya terdapat pesan-pesan dakwah, di antaranya pesan
akidah, akhlak, syari’ah, seperti terdapat dalam bahasan sebelumnya. Dalam
menyampaikan materi dakwah diperlukan nada dan irama atau gaya ekspresi
dakwah. Untuk itu agar mencapai hasil yang maksimal harus disesuaikan
dengan gaya ekspresi penyampaian yang sesuai dan dapat diterima oleh
sasaran dakwah (Hasmy, 1974 : 227).
Banyak ekspresi dalam penyampaian dakwah, namun yang dipakai
dalam menyampaikan materi dakwah dari syair “Surga-Mu” adalah gaya
ekspresi targhib dan tabsyir (penggemaran dan penampilan berita pahala)
juga tandzir yaitu gaya penyampaian dakwah dengan cara pengingatan atas
ajaran-ajaran dan pengetahuan yang telah didapat untuk diamalkan kembali.
4.3.1. Gaya Ekspresi Targhib dan Tabsyir
- Permintaan Ketaatan
Permintaan taat kepada Allah, seperti dalam syir lagu ke-1 dengan
judul “Surga-Mu” bait ke-2 :
Tunjukkan aku jalan lurusmu Untuk menggapai surgaMu Terangi ku dalam setiap langkah hidupku
Dari syair lagu ke-2 dengan judul “Andai Ku Tahu” bait ke-7 :
72
Andai ku tahu Kapan tiba ajalku Izinkan aku mengucap kata taubat pada-Mu
Kemudian dalam syair ke-3 dengan judul “Selamat Lebaran” bait
ke-4:
Mari kita saling memaafkan Di hari yang indah nan bahagia
Dalam syair ke-4 dengan judul “Do’a” bait ke-2 :
Hanya padamu ku memohon Dan hanya padamu ku bersujud
4.3.2. Gaya Ekspresi Tandzir
- Berupa Pengertian
Dalam syair ke-1 dengan judul “Surga-Mu” bait ke-4
Allahu Akbar Allah maha besar
Dari syair ke-2 dengan judul “Andai Ku Tahu” bait ke-5 :
Ampuni aku dari segala dosa-dosaku Ampuni aku menangisku bertaubat pada-Mu
Dalam syair ke-3 dengan judul “Selamat Lebaran” bait ke-2 :
Sebulan lamanya kita menahan nafsu Dan cobaan di bulan ramadhan
Dalam syair ke-4 dengan judul “Do’a” bait ke-3 :
Tunjukkan aku menuju jalan lurusmu Agar aku dapat wujudkan taubatku Terangi aku dalam gelapnya duniaku Agar aku bisa dapatkan ridhomu
Adapun semua kajian dari syair yang ada dalam kaset “Surga-
Mu” tersebut merupakan thib al kala yaitu sebuah bentuk perilaku
73
bertutur kata yang diatur penyelenggaraannya oleh ajaran Islam.
Sedangkan yang termasuk dalam materi dakwah dari syair “Surga-Mu”
adalah nasihat, yaitu perilaku bertutur kata yang bertujuan memperbaiki
perilaku orang lain atau yang berupa teguran atau sapaan yang ramah.
Dikatakan nasihat karena dalam syair tersebut memuat materi-
materi dakwah yang berupa akidah, syariah, akhlak, dan dengan
penyampaian yang ramah serta berisi targhib, tabsyir, dan tandzir yang
diharapkan dapat membuat keadaan menjadi lebih baik. Dengan sarana
syair lagu, pendengar tanpa sengaja secara tidak langsung mengikuti
sajian dakwah Islam yang disisipkan melalui syair tersebut.
Meskipun sederhana namun ternyata syair lagu yang dikemas
dalam kaset “Surga-Mu” ini mampu menciptakan suasana beda dalam
mengemas pesan dan materi dakwah.
74
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dari keseluruhan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa :
a. Karya seni yang dihasilkan oleh Band Ungu khususnya, khususnya teks syair
“Surga-Mu” merupakan suatu karya yang ada unsur dakwahya, yang
didalamnya mengandung pesan-pesan dakwah. Pesan-pesan tersebut
meliputi tiga materi pokok dalam berdakwah yakni materi aqidah, syari’ah,
akhlak.
1. Materi Aqidah : hubungan manusia dengan Tuhan, yaitu segala yang ada
di dunia adalah milik Allah.
2. Materi Syari’ah : dalam lirik “do’a” manusia disuruh untuk selalu
memohon dan bersujud hanya kepada Allah.
3. Materi Akhlak : dalam syair “Andai Ku Tahu”, “Surga-Mu”, “Selamat
Lebaran”, “Do’a” itu ditekankan pada rukun iman.
b. Dari teks syair lagu Band Ungu pesan dakwah dimunculkan mempunyai
beberapa ekspresi yaitu, targhib, tabsyir dan tandzir, tetapi kalau diteliti
lebih jauh maka ekspresi dakwah yang lebih dominan adalah tandzir yaitu
gaya penyampaian dakwah dengan cara peringatan dan penyegaran atas
ajaran-ajaran telah didapat untuk diamalkan kembali.
75
5.2. Saran-saran
Menyadari tidak adanya kesempurnaan dalam penelitian sosial, maka
menjadi renungan para peneliti selanjutnya :
a. Peneliti yang menggunakan semiotik sebagai pendekatan dalam penelitian
komunikasi, penggunaannya untuk meneliti seni musik perlu lebih
dikembangkan lagi. Hal ini dimaksudkan agar pemahaman terhadap cara
kerja analisis dapat mendalam dan menghasilkan penelitian yang baik.
b. Hendaknya terus melakukan penelitian terhadap seni dan budaya karena
tidak menutup kemungkinan dakwah juga dapat diakukan melalui bentuk
yang lain. Dari fenomena yang ada ternyata puisi, syair lagu, film, drama,
dapat dijadikan sebagai media dakwah, sehingga dakwah Islam dapat terus
berkembang seiring dengan kemajuan zaman dan dapat diterima oleh
masyarakat.
c. Hendaknya nilai-nilai pesan dakwah dalam syair lagu band Ungu yang
mengandung ajaran-ajaran moral tersebut dapat diamalkan dalam kehidupan
sehari-hari.
d. Syair lagu sebagai wahana perenungan ide dan gagasan pengarangnya
diharapkan tampil sebagai media dakwah yang efektif. Hal ini
memungkinkan karena dewasa ini telah terjadi pergeseran fungsi khazanah
kesusastraan dimana pada awalnya syair lagu hanya berorientasi pada
hiburan kemudian bergeser menjadi wahana untuk memberikan pesan
kepada masyarakat.
76
5.3. Penutup
Di akhir penulisan ini, penulis perlu menyampaikan rasa terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada Allah SWT yang telah memberi kekuatan materi
dan pikiran, sehingga penelitian ini selesai sebagaimana yang diharapkan. Akan
tetapi sebuah kesuksesan kecil ini penulis menyadari masih banyak terdapat
kekurangan, baik dari segi penulisan, bahasa, atau dalam cara menganalisis
sebuah lirik-lirik lagu dan kritik yang bersifat membangun sebagai pelajaran
penulis pribadi dalam melalukan penelitian-penelitian selanjutnya. Dan semoga
skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan khususnya bagi penulis.