Skripsi Bimbingan Konseling Peranan Orang Tua Dalam Membina Pendidikan Siswa Yang Bersekolah Di...

88
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan yang dilaksanakan kesiswaan oleh pemerintah bersama masyarakat sekarang ini sedang giat- giatnya membangun dalam berbagai bidang untuk mencapai kehidupan yang adil dan makmur merata sejahtera, baik material maupun spiritual, diantaranya dibidang pendidikan baik yang bersifat maupun umum yang mana keduanya itu sama-sama bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Sebagaimana yang tertuang dalam Undang-Undang RI No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II pasal 3 yang berfungsi: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Transcript of Skripsi Bimbingan Konseling Peranan Orang Tua Dalam Membina Pendidikan Siswa Yang Bersekolah Di...

Page 1: Skripsi Bimbingan Konseling Peranan Orang Tua Dalam Membina Pendidikan Siswa Yang Bersekolah Di Sekolah Menengah Atas Negeri...... Kabupaten .....

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembangunan yang dilaksanakan kesiswaan oleh pemerintah bersama

masyarakat sekarang ini sedang giat-giatnya membangun dalam berbagai bidang

untuk mencapai kehidupan yang adil dan makmur merata sejahtera, baik material

maupun spiritual, diantaranya dibidang pendidikan baik yang bersifat maupun umum

yang mana keduanya itu sama-sama bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan

bangsa. Sebagaimana yang tertuang dalam Undang-Undang RI No 20 tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II pasal 3 yang berfungsi:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

UU RI Tentang Sistem Pendidikan Nasional (2003 : 7)

Sedangkan menurut Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan / Nasional Indonesia)

bahwa pendidikan yaitu tuntutan didlam hidup tumbuhnya anak-anak , adapun

maksudnya , “pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada

anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat

dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya”

Untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut di atas, maka yang paling penting

adalah orang tua sebagai penanggung jawab pendidikan di rumah tangga dan

Page 2: Skripsi Bimbingan Konseling Peranan Orang Tua Dalam Membina Pendidikan Siswa Yang Bersekolah Di Sekolah Menengah Atas Negeri...... Kabupaten .....

2

mempunyai peranan penting dalam terselenggaranya pendidikan, baik di rumah

tangga maupun di sekolah.

“Pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh sipendidik

terhadap perkembangan jasmani dan rohani siterdidik menuju terbentuknya

kepribadian yang utama”. Ahmad D Marimba, (1980 : 19).

Berdasarkan keterangan atas, jelas bahwa orang tua mempunyai peranan

penting dalam memberikan pendidikan serta memelihara dan membimbing siswa-

siswa dengan pengetahuan dan itu merupakan kewajiban bagi orang tua.

Pendidikan dalam lingkungan keluarga yang meliputi sikaf, tutur kata,

perkembangan sifat, nasehat keagamaan dan akhlak, itu bisa dikatakan berhasil

apabila orang tua tersebut mempunyai peranan yang tinggi terhadap Siswa, karena

pendidikan di sekolah merupakan lanjutan dari pada pendidikan di rumah tangga.

Berdasarkan observasi awal yang peneliti lakukan bahwa ada sebagian orang

tua yang mempunyai Siswa yang bersekolah di SMA Negeri .................

Kabupaten ........................ masih kurang berperan dalam membina keagamaan

terhadap Siswa, itu karena disebabkan beberapa faktor yang mempengaruhi

diantaranya Tingkat Kesadaran Orang Tua, Tingkat Pendidikan Orang tua, Tingkat

Ekonomi Orang tua, Alokasi waktu yang disediakan orang tua dalam membimbing

dan mengawasi belajar siswa.

Dari latar belakang masalah di atas, maka peneliti merasa terdorong untuk

meneliti lebih jauh yang dituangkan dalam sebuah skripsi yang berjudul : PERANAN

ORANG TUA DALAM MEMBINA PENDIDIKAN SISWA YANG

Page 3: Skripsi Bimbingan Konseling Peranan Orang Tua Dalam Membina Pendidikan Siswa Yang Bersekolah Di Sekolah Menengah Atas Negeri...... Kabupaten .....

3

BERSEKOLAH DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI .................

Kabupaten .........................

B. Rumusan dan Batasan masalah

1. Rumusan Masalah

a. Bagaimanakah peranan orang tua dalam membina pendidikan siswa yang

bersekolah di SMA Negeri ................. Kabupaten ........................ ?

b. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi peranan orang tua dalam membina

pendidikan siswa yang bersekolah di SMA Negeri .................

Kabupaten ........................ ?

2. Batasan Masalah

Mengingat keterbatasan kemampuan yang dimiliki, agar masalah yang

diteliti tidak terlalu luas, maka masalah yang diteliti terbatas pada masalah :

a. Peranan yang dilakukan orang tua meliputi :

1) Fasilitas atau keperluan siswa

2) Bimbingan belajar siswa

3) Mengarahkan aspirasi dan harapan akademik siswa

4) Sikap orangtua terhadap siswa

b. Membina Pendidikan siswa adalah berupa memberikan arahan, bimbingan

pendidkan pada siswa yang bersekolah di SMA Negeri 3 Barabai agar

perkembangan yang diinginkan sesuai dengan harapan siswa.

C. Tujuan dan Kegunaan penelitian

1. Tujuan Penelitian

Page 4: Skripsi Bimbingan Konseling Peranan Orang Tua Dalam Membina Pendidikan Siswa Yang Bersekolah Di Sekolah Menengah Atas Negeri...... Kabupaten .....

4

Berdasarkan perumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini

adalah:

1. Untuk mengetahui peranan orang tua dalam membina pendidikan siswa yang

bersekolah di SMA Negeri ................. Kabupaten .........................

2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi peranan orang tua dalam

membina pendidikan siswa yang bersekolah di SMA Negeri .................

Kabupaten .........................

2. Kegunaan Penelitian

Hasil Penelitian ini diharapkan akan berguna bagi :

a. Sebagai masukan bagi orang tua untuk lebih memperhatikan pendidikan di

dalam Lingkungan keluarga.

b. Sebagai masukan bagi Sekolah untuk dijadikan dasar pertimbangan dalam

usaha meningkatkan Pendidikan bagi siswanya.

c. Bahan informasi bagi peneliti lain yang ingin mengadakan penelitian yang

lebih lanjut tentang masalah yang sama.

d. Sumbangan keilmuan untuk memperkaya khazanah perpustakaan Unversitas

Achmad Yani Banjarmasin.

D. Penjelasan Istilah

1. Peranan orang tua

Kata peranan berasal dari kata “peran” yang artinya orang yang paling

menentukan dalam suatu hasil kerja seseorang atau boleh dikatakan orang yang

Page 5: Skripsi Bimbingan Konseling Peranan Orang Tua Dalam Membina Pendidikan Siswa Yang Bersekolah Di Sekolah Menengah Atas Negeri...... Kabupaten .....

5

paling bertanggung jawab terhadap sesuatu masalah yang diberikan tugas

kepadanya.

Jadi orang tua yang dimaksud di sisni yaitu ibu dan bapak yang

merupakan motor penggerak keberahasilan pendidikan di rumah tangga, karena

pendidikan yang utama sekali berada di lingkungan rumah tangga.

Pada kebanyakan keluarga, ibulah yang memegang peranan yang terpenting terhadap pendidikan anak-ananknya. Sejak anak itu dilahirkan, ibulah yang selalu di sampingnya. Ibulah yang memberi makan dan minum, dan selalu bercampur gaul dengan anak-anak. Itulah sebabnya kebanyakan anak lebih cinta kepada ibunya daripada keluarga lainnya. Ngalim Purwanto, (1991 : 90)

Sebagai orang tua hendaknya harus tetap menjaga keutuhan keluarga, dan

kualitas keluarga yang erat sekali hubungannya dengan peranan dalam mendidik

Anak, dan yang tidak kalah pentingnya, kita sebagai orang tua harus waspada

dalam menyikapi pola tingkah laku Anak.

2. Pendidikan

Sebelum menjelaskan tentang pengertian pendidikan , maka terlebih

dahulu akan dijelaskan pendidikan. Menurut Akhmad D. Marimba dalam

bukunya Pengantar Filsafat Pendidikan , mengatakan “Pendidikan adalah

bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh sipendidik terhadap perkembangan

jasmani dan rohani siterdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama.”

Ahmad D Marimba, (1980 : 19)

3. Membina Anak

“Membina anak adalah member pelajaran yang baik karena pada saat itu

mereka sangat penuh dengan rasa ingun tahu”. Ahmad D Marimba, (1980 : 51)

Page 6: Skripsi Bimbingan Konseling Peranan Orang Tua Dalam Membina Pendidikan Siswa Yang Bersekolah Di Sekolah Menengah Atas Negeri...... Kabupaten .....

6

E. Anggapan Dasar

Tinggi rendahnya prestasi yang dicapai anak di sekolah turut ditentukan oleh

peran orang tua dalam memberikan partisipasipasinya, dengan cara memberikan

perhatian terhadap anak yang sedang belajar, membantu kesulitan yang dihadapi anak

pada waktu belajar, memberikan bimbingan dan pengawasan terhadap anak dalam

belajarnya, sehingga dengan adanya bimbingan tersebut anak merasa diperhatikan

dan timbul dalam dirinya gairah untuk belajar.

Tinggi rendahnya prestasi yang dicapai siswa di sekolah turut ditentukan oleh

peran orang tua dalam memberikan pendidikannya, dengan cara memberikan

perhatian terhadap siswa yang sedang belajar, membantu kesulitan yang dihadapi

siswa pada waktu belajar, memberikan bimbingan dan pengawasan terhadap siswa

dalam belajarnya, sehingga dengan adanya pembinaan pendidikan tersebut anak

merasa diperhatikan dan timbul dalam dirinya semangat dalam belajar kesekolah.

Page 7: Skripsi Bimbingan Konseling Peranan Orang Tua Dalam Membina Pendidikan Siswa Yang Bersekolah Di Sekolah Menengah Atas Negeri...... Kabupaten .....

7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Peranan Orang Tua Dalam membina Pendidikan Siswa

1. Peranan orang tua

Kata peranan berasal dari kata “peran” yang artinya orang yang paling

menentukan dalam suatu hasil kerja seseorang atau boleh dikatakan orang yang

paling bertanggung jawab terhadap sesuatu masalah yang diberikan tugas

kepadanya, dan yang akan dijelaskan di sini sesuai dengan pokok masalahnya

yaitu peranan orang tua dalam membina pendidikan terhadap Anak yang

bersekolah di SMA Negeri ................. Kabupaten .........................

Jadi orang tua yang dimaksud di sisni yaitu ibu dan bapak yang

merupakan motor penggerak keberahasilan pendidikan di rumah tangga, karena

pendidikan yang utama sekali berada di lingkungan rumah tangga.

Di antara ibu dan bapak dalam rumah tangga yang paling berperan adalah

ibunya, sebagaimana dikemukakan oleh M. Ngalim Purwanto dalam bukunya

Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis yaitu :

Pada kebanyakan keluarga, ibulah yang memegang peranan yang terpenting terhadap pendidikan anak-ananknya. Sejak anak itu dilahirkan, ibulah yang selalu di sampingnya. Ibulah yang memberi makan dan minum, dan selalu bercampur gaul dengan anak-anak. Itulah sebabnya kebanyakan anak lebuh cinta kepada ibunya daripada keluarga lainnya. Ngalim Purwanto, (1991 : 90)

Sebagai orang tua hendaknya harus tetap menjaga keutuhan keluarga, dan

kualitas keluarga yang erat sekali hubungannya dengan peranan dalam mendidik

Page 8: Skripsi Bimbingan Konseling Peranan Orang Tua Dalam Membina Pendidikan Siswa Yang Bersekolah Di Sekolah Menengah Atas Negeri...... Kabupaten .....

8

Anak, dan yang tidak kalah pentingnya, kita sebagai orang tua harus waspada

dalam menyikapi pola tingkah laku Anak, terutama sekali anak yang menjelang

masa remaja (pubertas).

Orang tua harus mengetahui hal tersebut, sebagaimana penadapat Zakiah

Daradjat dalam bukunya Ilmu Jiwa yang menyebutkan :

Tanpa mengetahui masalah-maslah tersebut, akan sukarlah memahami sikap dan tingkah laku remaja. Berapa benyaknya orang tua yang mengeluh, bahkan bersusah hati, karena anak-Anak yang telah remaja itu keras kepala, sukar diatur, mudah tersinggung, sering melawan dan sebagainya. Bahkan ada orang tua yang benar-benar panik memikirkan kelakukan anak-anakanya yang telah remaja, seperti sering bertengkar, membuat kelakukan-kelakuan yang melanggar aturan atau nilai-nilai moral dan norma-norma. Zakiah Derdjat, (2001 : 66)

2. Pendidikan

Sebelum menjelaskan tentang pengertian pendidikan, maka terlebih

dahulu akan dijelaskan pendidikan akhlak. Menurut Akhmad D. Marimba dalam

bukunya Pengantar Filsafat Pendidikan , mengatakan;

“Pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh sipendidik

terhadap perkembangan jaSMAni dan rohani siterdidik menuju terbentuknya

kepribadian yang utama”. Ahmad D Marimba, (1980 : 19)

Dari beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa adalah

suatu ikatan atau undang-undang yang harus dijalankan atau dipenuhi dan ditaati

oleh pemeluknya, sehingga akan dapat tercapai ketentraman dan kebahagian

dalam hidup ini.

Page 9: Skripsi Bimbingan Konseling Peranan Orang Tua Dalam Membina Pendidikan Siswa Yang Bersekolah Di Sekolah Menengah Atas Negeri...... Kabupaten .....

9

Secara keseluruhan pendidikan adalah suatu usaha untuk mendidik anak

dalam rangka untuk mencapai ketenangan hidup dan kebahagian hidup di dunia

dan akhirat.

Dari pemahaman di atas dapat digaris bawahi yang dimaksud dengan

pendidiakan adalah suatu aktivitas, yang sengaja oleh sipendidik untuk

mengarahkan pada terbentuknya kepribadian anak didik yang sesuai denga ajaran

dan norma-norma.

B. Arti dan Tujuan Pendidikan

1. Pendidikan

Dalam kalimat Pendidikan terdapat tiga pengertian antara lain:

a. Pendidikan

Dalam bahasa Indonesia Istilah pendidikan berasal dari kata “didik”

dengan memberinya awalan “pe” dan akhiran “an”, mengandung arti

perbuatan (hal, cara dan sebagainya). Ramayulis, (1994 : 13)

Istilah pendidikan ini semula berasal dari bahasa yunani yaitu,

“Pedagogie”, yang berarti bimbingan yang diberikan kepada anak.

Istilah ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa asing dengan

“education” yang berarti pengembangan atau bimbingan. “Dalam bahasa

Arab istilah ini sering diterjemahkan dengan “tarbiyah” yang berarti

pendidikan”. Ramayulis, (1994 : 13)

Pendidikan di Sekolah Dasar bertujuan untuk menumbuhkan dan

meningkatkan keimanan melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan,

penguasaan, pengalaman dan pengamatan peserta didik tentang sehingga menjadi

Page 10: Skripsi Bimbingan Konseling Peranan Orang Tua Dalam Membina Pendidikan Siswa Yang Bersekolah Di Sekolah Menengah Atas Negeri...... Kabupaten .....

10

manusia berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara, serta untuk dapat melanjutkan kepada jenjang pendidikan yang lebih

tinggi. Hal ini sesuai dengan undang-undang tentang sistem pendidikan nasional

tahun 2003 yaitu :

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.Departemen Pendidikan Nasional RI, (2003 : 7)

Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam Undang-

undang menunjukan bahwa pendidikan diharapkan berperan langsung dalam

usaha pencapaian tujuan pendidikan nasional, karena keimanan dan ketakwaan

hanya bisa dicapai secara sempurna melalui yang dipeluk. Oleh sebab itu

pendidikan termasuk mempunyai kedudukan penting dalam Sistem Pendidikan

Nasional tersebut.

Sedangkan tujuan Pendidikan menurut Al-Abrasyi yang dikutip di dalam

buku Ilmu Pendidikan karangan Ramayulis, bahwa Pendidikan Adalah:

1. Pembentukan akhlak2. Persiapan untuk dunia dan Akhirat3. Persiapan untuk mencari rezeki dan pemeliharaan segi-segi pemanfaatanya

melalui keterpaduan antara dan ilmu akan dapat membawa manusia kepada kesempurnaan.

4. Menumbuhkan roh ilmiah dan memenuhi keinginan untuk mengetahui serta memiliki kesanggupan untuk ilmu bukan sekedar ilmu. Ramayulis, (1994 : 102)

Dari rumusan tujuan pendidikan di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan

pendidikan bukan semata-mata untuk membentuk otak (intelektual semata)

Page 11: Skripsi Bimbingan Konseling Peranan Orang Tua Dalam Membina Pendidikan Siswa Yang Bersekolah Di Sekolah Menengah Atas Negeri...... Kabupaten .....

11

dengan berbagai macam ilmu pengetahuan, akan tetapi juga mendidik akhlak dan

jiwa mereka, menanamkan rasa fadhilah (keutamaan), membiasakan mereka

dengan kesopanan yang tinggi, mempersiapkan mereka untuk suatu kehidupan

dimasa akan datang baik di dunia maupun di akhirat.

C. Peranan Orang Tua Dalam Membina Pendidikan Anak

Pada umumnya kebanyakan orang beranggapan bahwa apabila

membicarakan masalah pendidikan maka ini orientasinya kepada dunia sekolah

yang menghubungkan adanya guru dan beberapa orang murid. Mereka kurang

menyadari bahwa sebelum anak memasuki dunia sekolah ia dilahirkan dalam

lingkungan keluarga yang mana anak akan memperoleh pendidikan yang pertama

dan utama dari kedua orang tuanya.

Keluarga adalah merupakan lembaga pendidikan yang pertama dan utama dalam masyarakat, karena dalam keluarga lah manusia dilahirkan, berkembang menjadi dewasa. Bentuk dan isi serta cara-cara pendidikan di dalam keluarga akan selalu mempengaruhi tiap-tiap manusia. Pendidikan yang diterima dalam keluarga inilah yang akan digunakan oleh anak sebagai dasar untuk mengikuti pendidikan selanjutnya di sekolah. Fuad Hasan, (1997:57)

Keluarga adalah merupakan lembaga pendidikan yang pertama dan utama

dalam masyarakat, karena dalam keluargalah manusia dilahirkan, berkembang

menjadi dewasa. Bentuk dan isi serta cara-cara pendidikan di dalam keluarga

akan selalu mempengaruhi tiap-tiap manusia. Pendidikan yang diterima dalam

keluarga inilah yang akan digunakan oleh anak sebagai dasar untuk mengikuti

pendidikan selanjutnya di sekolah.

Mengajarkan anak didik bergaul sesama anak didik, antara guru dengan anak didik, antara anak didik dengan orang yang bukan guru dan

Page 12: Skripsi Bimbingan Konseling Peranan Orang Tua Dalam Membina Pendidikan Siswa Yang Bersekolah Di Sekolah Menengah Atas Negeri...... Kabupaten .....

12

mengajarkan anak didik agar menjadi anggota masyarakat yang berguna bagi agama, bangsa dan Negara. Abu Ahmadi, (1986:13)

Apabila anak memasuki dunia formal bukan berarti tanggung jawab

mengenai pendidikan anak itu sudah sepenuhnya dibebankan kepada guru di

sekolah, tetapi peran orang tua juga turut menanggung beban yang lebih berat

daripada guru untuk keberhasilan pendidikan anak.

Dalam pendidikan tujuan yang harus dicapai dengan sebaik-baiknya tidak

terlepas dari usaha peranan orang tua. Keberhasilan anak pendidikan yang baik

merupakan kebanggaan tersendiri bagi orang tua.

memandang keluarga bukan hanya persekutuan hidup masyarakat

terkecil saja, tetapi lebih dari itu, karena dalam lingkungan keluarga seorang anak

manusia akan bahagia dan celaka, baik di dunia ataupun di akhirat,

Sedangkan peranan orang tua menurut dalam keluarga adalah memberikan

atau memenuhi kebutuhan anak demi kelangsungan hidupnya serta memberikan

perlindungan. Tanggung jawab orang tua sangat besar artinya dalam mendidik

anak-Anak serta mengayomi Anak sejak kecil. Dari uraian-uraian di atas ini dapat

diterangkan bahwa peranan orang tua dalam mendidik anak sangat besar sekali

utamanya terhadap pendidikan anak, karena proses belajar di sekolah guru hanya

menyediakan bahan pelajaran, tetapi yang mencernanya anak itu sendiri dengan

kemampuan yang dimilikinya dan di arahkan oleh orang tua.

Dengan demikian dapat dikatakan, bahwa si anak banyak menuntut

peranan orang tua daripada guru, dalam hal ini partisipasi orang tua terhadap

belajar anak.

Page 13: Skripsi Bimbingan Konseling Peranan Orang Tua Dalam Membina Pendidikan Siswa Yang Bersekolah Di Sekolah Menengah Atas Negeri...... Kabupaten .....

13

D. Faktor-faktor yang mempengaruhi Peranan Orang Tua Dalam Membina

Pendidikan.

Untuk merealisasikan peranan orang tua dalam membina pendidikan terhadap

Anak pada SMA Negeri ................. Kabupaten ........................, tentunya dipengaruhi

oleh beberpa faktor, di antaranya, yaitu :

1. Tingkat kesadaran orang tua

Kesadaran orang tua terhadap pendidikan Anak memang harus dimiliki

oleh setiap orang tua, karena anak merupakan tanggungjawab orang tua dalam

mendidiknya, sebab sejak anak lahir sampai dewasa memerlukan bimbingan dan

pengawasan orang tua, agar kehidupanya benar-benar terarah kepada hal yang

bersifat positif.

Keluarga, tempat anak diasuh dan dibesarkan, berpengaruh besar terhadap perkembangan dan pertumbuhannya, terutama keadaan ekonomi rumah tangga serta tingkat kemampuan orang tua dalam merawat yang sangat besar pengaruhnya terhadap pertumbuhan jasmani anak. Sementara tingkat pendidikan orang tua juga besar pengaruhnya terhadap perkembangan rohaniah anak, terutama kepribadian dan kemajuan pendidikannya.Anak yang dibesarkan dalam lingkungan keluarga berada umumnya sehat dan cepat pertumbuhan badannya dibandingkan dengan anak dari keluarga yang tak mampu (miskin). Demikian pula yang orang tuanya berpendidikan akan menghasilkan anak yang berpendidikan pula. Ahmad Fauzi, (1999:105)

Dengan demikian tanpa kesadaran orang tua terhadap tanggung jawabnya

kepada anak, maka akan terabaikan pendidikan Anak sehingga berakibat patal

pada perkembangan akhlak anak itu sendiri. Oleh sebab itu maka orang tua harus

mempunyai tingkat kesadaran yang tinggi dalam pendidikan Anak.

2. Tingkat pendidikan orang tua.

Page 14: Skripsi Bimbingan Konseling Peranan Orang Tua Dalam Membina Pendidikan Siswa Yang Bersekolah Di Sekolah Menengah Atas Negeri...... Kabupaten .....

14

Tinggi rendahnya latar belakang pendidikan orang tua/kepala keluarga

sudah barang tentu akan memberikan pengaruh terhadap peranannya dalam

mendidik anak, sebab orang tua yang yang pendidikannya lebih tinggi, maka

pengalamannya lebih luas lagi dalam pengetahuan dan mudah untuk memberikan

bimbingan serta memberikan contoh kepada Anak sebagai penerapan pendidikan

yang telah mereka peroleh.

Karena bagaimanpun bila orang tua tersebut tidak mengetahui

pengetahuan, maka ia akan sulit memberikan pendidikan kepada anak-Anak,

utama sekali dalam memberikan contoh teladan yang baik kepada Anak. Hal ini

disesbabkan karena modal dasar yang harus diberikan orang tua kepada Anak

dalam keluarga adalah ilmu pengetahuan, terlebuh khusus lagi ilmu pengetahuan,

dengan ilmu pengetahuan itu akan dapat mendidik serta membimbing keluarganya

kea rah yang lebih baik.

Dari uraian di atas jelas bahwa pendidikan yang diberikan dan hasil yang

dicapai akan diwarnai oleh pengetahuan yang dimiliki orang tua.

Dengan demikian, pendidikan/pengetahuan orang tua sangat besar

pengaruhnya terhadap peranan orang tua dalam pendidikan Anak, sebaliknya

rendahnya latar belakang pendidikan orang tua/kepala keluarga sudah barang tentu

akan berakibat kurangnya motivasi orang tua terhadap peranannya, sebab ilmu

yang dimilikinya untuk dirinya sndiri hampir tidak mencukupi, apalagi untuk

ditransper kepada Anak, sehingga membuat kurangnya peranan orang tua dalam

pendidikan Anak.

3. Tingkat ekonomi orang tua.

Page 15: Skripsi Bimbingan Konseling Peranan Orang Tua Dalam Membina Pendidikan Siswa Yang Bersekolah Di Sekolah Menengah Atas Negeri...... Kabupaten .....

15

Yang dimaksud dengan tingkat ekonomi orang tua di sini adalah keadaan

finansial orang tua dilihat dari pekerjaan pokok. Besar tidaknya pengasilan yang

didapat orang tua dalam menghidupi keluarganya tentu bisa dilihat dari jenis

pekerjaannya. Adapun jenis pekerjaan itu bisa di klasifikasikan menurut

lingkungan tempat tinggal, seperti pekerjaan yang umumnya dilakuni oleh orang

tua yang tinggal di pedesaan, antara lain : bertani, berkebun, beternak pedagang

kecil (kios makanan dan warung kopi). Sementara jenis pekerjaan orang tua yang

tinggal di kota lebih bervariasi, seperti buruh, pedagang, kantoran (Perusahan

ataupun Pemerintahan), dan pengusaha. Dari banyak jenis pekerjaan tentu ada efek

positif dan negatifnya mengenai peranan orang tua terhadap pendidikan anak

khususnya pendidikan. Orang tua yang mempunyai penghasilan yang rendah tentu

dia akan berusaha sekuat tenaganya untuk bisa menghidupi keluarganya, sehingga

pendidikan Anak kadang terabaikan, begitu juga dengan orang tua yang kesibukan

kerjanya teralau padat karena tuntutan kerja, walaupun berpengahsilan tinggi

kadang pendidikan dan kasih sayang terhadap Anak terabaikan.

Namun orang tua yang berpengasilan tinggi lebih mudah mengarahkan

pendidikan formal Anak karena mempunyai cukup biaya, sedangkan oaring tua

yang berpenghasilan rendah tentu lebih sulit untuk meningkatkan pendidikan

formal Anak karena keterbatasan biaya.

Dari uraian di atas dapat jelas bahwa keadaan ekonomi orang tua di

pedesaan pada umumnya kelas menengah ke bawah, sedangkan keadaan ekonomi

orang tua di perkotaan lebih luas, mulai dari kelas kecil sampai kelas atas.

Page 16: Skripsi Bimbingan Konseling Peranan Orang Tua Dalam Membina Pendidikan Siswa Yang Bersekolah Di Sekolah Menengah Atas Negeri...... Kabupaten .....

16

4. Tempat waktu yang disediakan oleh orang tua dalam membimbing dan mengawasi

belajar anak.

Yang dimaksud tempat waktu di sini adalah kesempatan untuk mendidik

anak/berkumpul di rumah, dimana waktu yang tersedia hamper tidak mencukupi,

karena orang tua lebih banyak tinggal di luar rumah, karena urusan pekerjaan,

sebagian besar petani yang berpanghasilan rata-rata pas-pasan dalam menhidupi

keseharian keluarganya, sehingga mereka bekerja keras untuk memenuhi

kebutuhan sehari-hari, yang berakibat mengurangi peran orang tua dalam

pendidikan.

Sebaiknya bagi orang tua yang sudah mengerti akan tanggung jawabnya,

tentu akan membagi waktu dengan sebaik-baiknya, sehingga ada waktu untuk bisa

membimbing dan mengawasi anak dalam belajar atau pendidikan.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Page 17: Skripsi Bimbingan Konseling Peranan Orang Tua Dalam Membina Pendidikan Siswa Yang Bersekolah Di Sekolah Menengah Atas Negeri...... Kabupaten .....

17

A. Tempat Penelitian

Adapun tempat dalam Penelitian ini adalah SMA Negeri .................

Kabupaten .........................

Dipilihnya SMA Negeri .................

Kecamatan ........................Kabupaten ................. sebagai tempat penelitian adalah

dengan pertimbangan sebagai berikut :

1. Karena masalah yang akan diteliti ada di sekolah tersebut dan data yang

diperlukan tersedia.

2. Adanya kesediaan kepala sekolah, guru dan staf sekolah lainnya untuk membantu

penelitian ini.

3. Sebagian besar orang tua SMA Negeri .................

Kecamatan ........................Kabupaten ................. mempunyai kesibukan yang

banyak menyita waktu dalam pekerjaannya sehari-hari, sehingga memungkinkan

untuk diadakannya penelitian

4. Karena Peranan orang tua merupakan faktor yang sangat menentukan terhadap

keberhasilan pembelajaran pendidikan disemua tingkatan pendidikan

B. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi penelitian

Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu

ruang lingkup dan waktu yang ditentukan. S,Margono, (1996 : 118)

Yang menjadi populasi dalam penelitian adalah Seluruh Orang tua dari

siswa yang bersekolah di SMA Negeri ................. Kabupaten ........................

Page 18: Skripsi Bimbingan Konseling Peranan Orang Tua Dalam Membina Pendidikan Siswa Yang Bersekolah Di Sekolah Menengah Atas Negeri...... Kabupaten .....

18

yang berjumlah 572 orang, jadi yang menjadi populasi penelitian ini adalah 572

orang tua siswa.

Tabel 1 POPULASI PENELITIAN

No. KelasKeadaan Murid

JumlahJumlah

Orang Tua/WaliLaki-laki Perempuan

1.

2.

3.

X

XI

XII

90

75

67

161

96

83

251

171

150

251

171

150

Jumlah 232 340 572 572

2. Sampel Penelitian

“Sampel adalah sejumlah individu yang jumlahnya kurang dari jumlah

populasi”. Sutrisno Hadi, (1991 : 220 )

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik random sampling,

Random sampling adalah suatu cara pengambilan sampel diamana tiap unsur

yang membentuk populasi diberi kesempatan yang sama untuk terpilih jadi

sampel.

Dengan mengambil sebanyak 30 orang dari jumlah 572 orang tua dengan

perincian tiap kelas diwakili 10 0rang.

Tabel 2SAMPEL PENELITIAN

No. Kelas Jumlah Jumlah Populasi Jumlah Sampel

Page 19: Skripsi Bimbingan Konseling Peranan Orang Tua Dalam Membina Pendidikan Siswa Yang Bersekolah Di Sekolah Menengah Atas Negeri...... Kabupaten .....

19

SiswaOrangtua/Wali

Murid

1.

2.

3.

X

XI

XII

251

171

150

251

171

150

10

10

10

Jumlah 572 572 30

C. Data dan Sumber Data

1. Data

Data yang digali dalam penelitian ini meliputi :

a) Data Pokok

1) Data tentang peranan orang tua dalam membina pendidikan anak yang

bersekolah di SMA Negeri ................. Kabupaten ........................

Meliputi :

a) Pendidikan belajar

b) Pendidikan berteman

c) Pendidikan bermasyarakat.

d) Pendidikan akhlak

2) Data yang berkenaan dengan Faktor-faktor yang mempengaruhi peranan

orang tua dalam membina pendidikan anak yang bersekolah di SMA

Negeri ................. Kabupaten ........................, meliputi :

a) Tingkat kesadaran orang tua

b) Tingkat pendidikan orang tua.

c) Tingkat ekonomi orang tua.

Page 20: Skripsi Bimbingan Konseling Peranan Orang Tua Dalam Membina Pendidikan Siswa Yang Bersekolah Di Sekolah Menengah Atas Negeri...... Kabupaten .....

20

d) Atempat waktu yang tersedia.

b) Data Penunjang, yakni data yang menggambarkan Sejarah berdirinya SMA

Negeri ................. Kabupaten ........................, Keadaan Guru, Siswa, Orang

tua dan fasilitas yang dimiliki.

2. Sumber Data

Yang menjadi sumber data dari penelitian ini adalah :

a. Responden, yaitu seluruh orang tua siswa yang dijadikan sampel dalam

penelitian ini

b. Informan, yaitu pihak yang bisa diminta informasinya dalam penelitian ini

seperti Guru, Kepala Sekolah, Wali Kelas, dan Siswa

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut :

1. Angket

Teknik ini digunakan dalam mengumpulkan data-data dari responden

tentang peranan orang tua dalam membina pendidikan anak yang bersekolah di

SMA Negeri ................. Kabupaten ........................ dan faktor-faktor yang

mempengaruhinya.

Tabel 3KISI-KISI ANGKET

Page 21: Skripsi Bimbingan Konseling Peranan Orang Tua Dalam Membina Pendidikan Siswa Yang Bersekolah Di Sekolah Menengah Atas Negeri...... Kabupaten .....

21

No.

VariabelSub Vareabel

Indikator Item

1 Bagaimana Peranan Orang Tua Dalam Membina Pendidikan

1. Pengumpulan Data siswa

2. Peranan Orang Tua Dalam Membina Pendidikan

3. Peranan Orang Tua Dalam Membina Pendidikan di sekolah

4. Fungsi Bagaimana Peranan Orang Tua Dalam Membina Pendidikan

1. Orang tua mengumpulkan data mengenai pendidikan anak

2. Orang tua berperan dalam memberiksn pendidikan

3. Tingkat kesadaran Orang tua dalam memberikan pendidikan

4. Bagaimana tingkat pendidkan orang tua

5. Peranan Orang tua dalam ekonomi

6. Peranan Orang tua dalam memberikan waktu belajar anak

7. Upaya orang tua selalu ada dalam setiap membina pendidikan

8. Orang tua mengadakan contoh sikap setelah memberikan pendidikan

9. Membantu siswa agar prestasi nya membaik 10. Orang tua memberikan hukuman Pada anak yang bersikap baik

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

2. Wawancara

Teknik ini digunakan dalam mengumpulkan data dari informan tentang

peranan orang tua dalam membina pendidikan anak di SMA Negeri .................

Kabupaten .........................

3. Observasi

Teknik observasi yang digunakan untuk mengamati secara langsung

tentang peranan orang tua dalam membina pendidikan anak di SMA

Negeri ................. Kabupaten ........................

4. Dokumenter

Page 22: Skripsi Bimbingan Konseling Peranan Orang Tua Dalam Membina Pendidikan Siswa Yang Bersekolah Di Sekolah Menengah Atas Negeri...... Kabupaten .....

22

Teknik ini digunakan untuk menggali data-data tertulis yang berupa

arsip tentang latar belakang berdirinya SMA Negeri .................

Kabupaten ........................, Keadaan Guru, Siswa dan fasilitas yang dimiliki.

E. Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data

1. Pengolahan Data

a. Editing

Kegiatan ini dilakukan untuk melihat atau memeriksa kelengkapan,

kejelasan dan benar tidaknya data yang telah terkumpul.

b. Koding

Yaitu memberikan kode-kode pada setiap data yang diperoleh dalam

rangka mengklasifikasikan data hasil jawaban responden.

c. Skoring.

Yaitu menghitung frekuensi di mana setiap alternatif jawaban yang

diperoleh dihitung jumlahnya agar memudahkan dalam pembuatan tabel.

d. Tabulasi

Yaitu menyusun dan memasukkan data ke dalam bentuk tabel dengan

memakai rumus Product of Moment Corelation

e. Interprestasi Data

Untuk memberikan interpretasi terhadap data terdapat dalam tabel,

digunakan standar kualitas sebagai berikut :

1) 0% - < 20% = Rendah Sekali

2) 20% - < 40 % = Rendah

3) 40% - < 60% = Cukup

Page 23: Skripsi Bimbingan Konseling Peranan Orang Tua Dalam Membina Pendidikan Siswa Yang Bersekolah Di Sekolah Menengah Atas Negeri...... Kabupaten .....

23

4) 60% - < 80% = Tinggi

5) 80% - 100% = Tinggi Sekali Amirul Hadi, (1998 :64)

2. Analisis Data

Setelah data disajikan dan diinterpretasikan, kemudian dilakukan analisis

terhadap setiap permasalahan. Untuk menganalisa data tersebut, Peneliti

menggunakan metode analisis diskriptif kuantitatif, dengan menarik kesimpulan

secara induktif.

F. Prosedur Penelitian

Dalam rangkaian dari penelitian mulai dari persiapan sampai kepada

penyusunan laporan, maka prosedur penelitian ini dibagi beberapa tahap, yaitu :

1. Tahap Pendahuluan

a. Penjajakan ke tempat penelitian

b. Konsultasi dengan pembimbing akademik

c. Mengajukan proposal dan persetujuan judul

d. Mengambil surat persetujuan judul

2. Tahap Persiapan

a. Seminar

b. Mohon Surat perintah dari Dekan Universitas Achmad Yani Banjarmasin

c. Membuat daftar angket atau pedoman angket dan wawancara

3. Tahap Pelaksanaan

a. Menyerahkan surat riset kepada pihak terkait

b. Melaksanakan penelitian

Page 24: Skripsi Bimbingan Konseling Peranan Orang Tua Dalam Membina Pendidikan Siswa Yang Bersekolah Di Sekolah Menengah Atas Negeri...... Kabupaten .....

24

c. Pengumpulan data dan pengolahan data

4. Tahap Penyusunan Laporan

a. Menyusun laporan hasil penelitian, berdasarkan data yang diperoleh

b. Mengajukan naskah pada dosen pembimbing dan asisten pembimbing untuk

mendapatkan koreksi dan perbaikan.

c. Memperbanyak naskah laporan yang sudah disetujui

d. Mengajukan naskah ke dalam sidang munaqasah skripsi Universitas Achmad

Yani Banjarmasin untuk dipertahankan dalam sidang munaqasah skripsi.

G. Cara Penarikan Kesimpulan

1. Apabila data yang diperoleh prosentasi 0% berarti tidak terdapat peranan orang

tua dalam membina pendidikan siswa yang bersekolah di SMA

Negeri ................. Kabupaten .........................

2. Apabila data yang diperoleh prosentasi 1% sampai dengan 100% berarti

sebagian terkecil terdapat peranan orang tua dalam membina pendidikan siswa

yang bersekolah di SMA Negeri ................. Kabupaten .........................

H. Uji Reabilitas Atau Validitas

Setelah angket di uji coba kemudian peneliti menggunakan rumus Product of

Moment Corelation, yaitu teknik mencari korelasi antara dua variabel, dengan rumus

sebagai berikut :

NƩ XY - (ƩX) (ƩY ) Rvy =  √[NƩ X2- (ƩX)2] [NƩX2 – (ƩX)2

Keterangan :

Page 25: Skripsi Bimbingan Konseling Peranan Orang Tua Dalam Membina Pendidikan Siswa Yang Bersekolah Di Sekolah Menengah Atas Negeri...... Kabupaten .....

25

Rvy = Angka indeks korelasi, ”r” product moment

N = Nomber of casaces

ƩXY = Jumlah perkalian antara skor X dan skor Y

ƩX = Jumlah seluruh nilai X

ƩY = Jumlah seluruh nilai Y

Setelah diperoleh angka indeks korelasi, ”r” product moment maka

dilakukan interprestasi secara sederhana yaitu dengan mencocokkan hasil

penelitian dengan angka indeks korelasi, ”r” product moment

BAB IV

Page 26: Skripsi Bimbingan Konseling Peranan Orang Tua Dalam Membina Pendidikan Siswa Yang Bersekolah Di Sekolah Menengah Atas Negeri...... Kabupaten .....

26

LAPORAN HASIL PENELITIAN

A. Persiapan Penelitian

1. proses izin penelitian

Pelaksanaan penelitian ini dimulai dengan menggunakan observasi

pendahuluan pada bulan desember 2013 pada SMA negeri .................

Kabupaten ......................... observasi ini dilakukan bertujuan untuk mencapai

kemungkinan-kemungkinan masalah yang ditemui dan dapat diteliti.

Dari hasil pengamatan yang peneliti lakukan, ternyata terdapat beberapa

masalah yang menarik perhatian untuk diteliti karena ada hubungan dengan

program studi bimbingan konseling yaitu mengenai upaya guru dalam

meningkatan prestasi belajar siswa pada SMA negeri .................

Kabupaten ........................ masih rendah.

Sebelum peneliti melakukan penelitian terhadap upaya guru dalam

meningkatan prestasi belajar siswa pada SMA negeri .................

Kabupaten ........................, terlebih dahulu peneliti mengajukan permohonan

kepada kepala sekolah SMA negeri ................. Kabupaten .........................

kemudian mengajukan permintaan rekomendasi sehingga diberi rekomendasi dari

dekan fakultas keguruan dan ilmu universitas achmad yani banjarmasin nomor:

072/102. FKIP/Q/VII/2014 tanggal 8 januari 2014, kemudian diteruskan kepada

dinas pendidikan Kabupaten ................. sehingga diterbitkan kembali surat

persetujuan dengan nomor: 070/097-sekr.2/DIK/2014 tanggal 5 Februari 2014,

yang kemudian disampaikan kepada kepala sekolah SMA Negeri 3 Barabai yang

Page 27: Skripsi Bimbingan Konseling Peranan Orang Tua Dalam Membina Pendidikan Siswa Yang Bersekolah Di Sekolah Menengah Atas Negeri...... Kabupaten .....

27

kemudin memberikan izin untuk melaksanakan penelitian dengan surat nomor:

422/09/SMA 03/DP/2014 tanggal 06 Februari 2014. atas dasar itulah peneliti

dapat melakukan penelitian.

2. Pembuatan alat penggali data

Setelah proses izin penelitian dilakukan kemudian pembuatan alat

penggali data dimulai sejak tanggal 07 Februari 2014 hingga 08 Februari 2014.

setelah dikonsultasikan dengan dosen pembimbing kemudian angket diperbaiki

guna untuk validitas dan realibilitas angket tersebut.

3. Uji coba alat penggali data

Setelah alat penggali data rampung dibuat maka tahap selanjutnya

diujicobakan kepada seluruh guru yang dijadikan sampel. hasil uji coba tersebut

dikosultasikan pada dosen pembimbing sehingga data tersebut benar-benar valid

dan dapat diteruskan untuk dilaksanakan penelitian.

Tabel 4

NAMA-NAMA YANG AKAN DI UJICOBA

NO. NAMA

1.

2.

3.

4.

5.

USWATUN HASANAH

AHMAD FADLI

M. RIFANI

ROSIDAWATI

HERMA SRI YANTI

Tabel 5

Page 28: Skripsi Bimbingan Konseling Peranan Orang Tua Dalam Membina Pendidikan Siswa Yang Bersekolah Di Sekolah Menengah Atas Negeri...... Kabupaten .....

28

TABEL KERJA UNTUK MENCARI SKOR BUTIR ANGKET NOMOR GANJIL (X) PADA SETIAP SUBJEK

SUBJEKN

Skor Angket Nomor Ganjil (X)Jumlah

1 3 5 7 9 11 13 15 17 191 1 3 2 2 2 3 2 2 2 3 22

2 2 3 2 1 2 1 3 1 2 3 21

3 2 2 1 2 2 3 2 1 2 3 20

4 1 2 1 2 2 3 2 1 2 3 19

5 1 2 1 1 2 3 3 2 2 3 20

∑ 7 12 7 8 10 13 12 8 10 15 101

Rata-rata skor angket nomor ganjil (X) adalah

Tabel 6Tabel Kerja Untuk Mencari Skor Butir Angket Nomor Genap (Y)

Pada Setiap Subjek

SUBJEKN

Skor Angket Nomor Genap (Y)Jumlah

2 4 6 8 10 12 14 16 18 201 3 3 1 1 3 3 1 2 1 2 19

2 3 3 2 2 2 3 1 2 1 1 20

3 3 2 1 1 3 2 1 2 2 2 19

4 2 2 1 2 2 2 1 1 1 1 12

5 3 3 1 2 3 3 1 2 1 2 21

∑1

413 7 8 13 13 5 9 6 8 91

Rata-rata skor angket nomor genap (Y) adalah

M x=∑ x

n=

1025

=20 , 2

M y=∑ y

n=

915

=18 ,2

Page 29: Skripsi Bimbingan Konseling Peranan Orang Tua Dalam Membina Pendidikan Siswa Yang Bersekolah Di Sekolah Menengah Atas Negeri...... Kabupaten .....

29

Selanjutnya untuk menghitung tingkat sliabilitas keseluruhan angket yang

bernomor genap dapat ditempuh dengan memasukkan angka-angka yang diperoleh

kedalam tabel dan diolah sebagai berikut :

1. Menyiapkan table kerja yang terdici dari delapan lajur, masing-masing : (1) subiek.

(2) X, (3) Y, (4) x, (5) y, (6) x2, (7) y2 (8) xy.

2. Memisahkan antara skor butir angket yang bernomor ganjil dan genap, skor

bernomor ganjil akan dimasukan kedalam lajur X dan skor bernomor genap akan

dimasukan lajur Y.

3. Menghitung masing-masing skor dari rata-rata (mean) yang tercantum dalam lajur

x dan y.

4. Mengkuadratkan penyimpanan tersebut dan hasilnya dicantumkan dalam lajur x2

dan y2.

5. Menggali tiap-tiap nilai (angka) pada lajur x dan y untuk mengisi lajur ∑xy.

Tabel 7Tabel Kerja uji coba reabilitas angket butir ganjil (X) dan butir angket genap (Y)

Terhadap subjek penelitiSUBJEK

NX Y x Y X2 y2 Xy

1 22 21 1,8 -2,8 3,247,24 3,24

2 21 20 0,8 -1,8 0,643,24 1,44

3 20 19 -1,2 0,8 0,040,64 0,16

4 19 17 -1,2 1,2 1,441,44 1,44

5 20 19 -0,2 0,80,00

40,64 0,16

∑ 102 96 0 0 5,4 13, 6,44

Page 30: Skripsi Bimbingan Konseling Peranan Orang Tua Dalam Membina Pendidikan Siswa Yang Bersekolah Di Sekolah Menengah Atas Negeri...... Kabupaten .....

30

2

Dari tabel diatas dapat :

∑ xy = 6,44

X2 = 5,4

Y2 = 13,2

Dengan demikian hasil tersebut dapat diselesaikan dengan menggunakan rumus

product moment :

= 0,216

Untuk mengathui tingkat kebenaran terhadap uju coba angket tersebut dimasukan

kerumus Sperman Brown,

r xy=6 , 44

√(5,4 )(13,2)

r xy=∑ x . y

√(∑ x2 )(∑ y2 )

r xy=6 , 44

√71,28

r xy=6 , 44

√2,905

r11=2 r ½ ½

(1+r ½ ½ )

=2 x 0,216 1+216

=0,432 1 , 216

Page 31: Skripsi Bimbingan Konseling Peranan Orang Tua Dalam Membina Pendidikan Siswa Yang Bersekolah Di Sekolah Menengah Atas Negeri...... Kabupaten .....

31

= 0,355

Selanjutnya setelah menghasilkan indeks 0.355 N = 10 pada taraf signifikan

5% yaitu 0,355 dan taraf signifikan 1% yaitu 0,456. Maka diperoleh perbandingan

sebagai berikut : To = 0,355>rt = 0.456.

B. pelaksanaan penelitian

Setelah angket dianggap cukup valid, kemudian peneliti mengonsultasikan

kembali pada tanggal 10 februari 2014 dan diperbaiki seperlunya maka selanjutnya

angket diperbanyak untuk disebarkan kepada sampel yang berjumlah 30 orang.

penyebaran angket responden dilaksankan pada tanggal 11 februari 2014, kemudian

angket kembali kepada peneliti pada tanggal 13 februari 2014, Sekaligus

pengumpulan data hasil belajar siswa pada semester ganjil tahun pelajaran

2013/2014.

C. Pengolahan dan Analisis Data

1. Pengolahan Data

Langkah-langkah yang ditempuh dalam pengolahan data sebagai berikut :

a. Mengadakan pemeriksaan terhadap semua angket, apakah sudah terkumpul

semua, dan semua pernyataan sudah terjawab dengan benar petunjuk.

b. Mentabulasikan Frekunsi jawaban, responden dari seluruh item.

c. Menghitung Frekunsi jawaban, responden dari seluruh item.

d. Menetapkan criteria jawaban pada setiap alternative jawaban responden.

2. Analisis Data

Page 32: Skripsi Bimbingan Konseling Peranan Orang Tua Dalam Membina Pendidikan Siswa Yang Bersekolah Di Sekolah Menengah Atas Negeri...... Kabupaten .....

32

Untuk memperjelas tenatang peranan orang tua dalam membina

pendidikan Anak yang bersekolah di SMA Negeri .................

Kabupaten ........................, serta faktor-faktor yang mempengaruhinya, disajikan

dalam bentuk tabel yaitu :

a. Peranan orang tua dalam membina pendidikan Anak yang bersekolah di SMA

Negeri ................. Kabupaten ........................, yaitu :

Pandangan orang tua terhadap pentingnya pendidikan Anak, dapat dilihat

pada table berikut :

Tabel 8PENDAPAT ORANG TUA PENTINGNYA

PENDIDIKAN ANAKNO KATEGORI FREKUENSI PROSENTASI

1

2

3

4

Sangat penting

Cukup penting

Kurang penting

Tidak penting

28

2

0

0

96,28%

3,72%

Jumlah 30 100%

Dari tabel di atas menerangkan tentang pentingnya pendidikan anakanya,

dimana yang menyatakan sangat penting sebanyak 28 orang atau 96,28%

teramsuk kategori tinggi sekali, yang menyatakan cukup penting sebanyak 2

orang atau 3,72% rendah sekali, yang menyatakan kurang penting tidak ada/nihil

atau 0% ini termasuk kategori rendah sekali, semantara yang menyatakan tidak

penting tidak ada atau 0% ini teramsuk kategori rendah sekali. Dengan demikian

Page 33: Skripsi Bimbingan Konseling Peranan Orang Tua Dalam Membina Pendidikan Siswa Yang Bersekolah Di Sekolah Menengah Atas Negeri...... Kabupaten .....

33

dapat diketahui pendapat orang tua tentang pentingnya pendidikan Anak

termasuk kategori sangat penting.

Mengenai keaktifan orang tua dalam memberikan pendidiakan Anak,

dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 9KEAKTIFAN ORANG TUA DALAM MEMBERIKAN

PENDIDIKAN ANAKNO KATEGORI FREKUENSI PROSENTASI

1

2

3

4

Sangat aktif

Cukup aktif

Kurang aktif

Tidak aktif

12

13

5

-

53,12%

38,18%

8,70%

-

Jumlah 30 100%

Dari tabel di atas menerangkan keaktifan orang tua dalam memberikan

pendidikan anakanya, dimana yang menyatakan sangat aktif sebanyak 12 orang

atau 53,12% teramsuk kategori cukup, yang menyatakan cukup aktif sebanyak 13

orang atau 38,18% rendah, yang menyatakan kurang aktif sebanyak 5 atau 8,70%

ini termasuk kategori rendah sekali, semantara yang menyatakan tidak aktif nihil

atau 0% ini teramsuk kategori rendah sekali. Dengan demikian dapat diketahui

bahwa keaktifan orang tua siswa dalam memberikan pendidikan Anak termasuk

kategori sangat aktif.

Mengenai keaktifan orang tua dalam memberikan pendidiakan Anak

tentang shalat fardhu, dapat dilihat pada tabel berikut :

Page 34: Skripsi Bimbingan Konseling Peranan Orang Tua Dalam Membina Pendidikan Siswa Yang Bersekolah Di Sekolah Menengah Atas Negeri...... Kabupaten .....

34

Tabel 10KEAKTIFAN ORANG TUA DALAM MEMBERIKANPENDIDIKAN ANAK TENTANG SHALAT FARDHU

NO KATEGORI FREKUENSI PROSENTASI

1

2

3

Selalu

Kadang-kadang

Tidak pernah

20

10

-

70,12%

29,88%

-

Jumlah 30 100%

Dari tabel di atas menerangkan keaktifan orang tua dalam memberikan

pendidikan anakanya tentang shalat fardhu, dimana yang menyatakan selalu

sebanyak 20 orang atau 70,12% teramsuk kategori tinggi, yang menyatakan

kadang-kadang sebanyak 10 orang atau 29,88% teramsuk kategori rendah,

sementara yang menyatakan tidak pernah nihil atau 0% ini termasuk kategori

rendah sekali. Dengan demikian dapat diketahui bahwa keaktifan orang tua siswa

dalam memberikan pendidikan Anak tentang shalat fardhu termasuk kategori

selalu.

Mengenai keaktifan orang tua dalam melaksanakan shalat fardhu, dapat

dilihat pada tabel berikut :

Tabel 11KEAKTIFAN ORANG TUA DALAM MELAKSANAKAN

SHALAT FARDHUNO KATEGORI FREKUENSI PROSENTASI

1 Selalu 19 98,34%

Page 35: Skripsi Bimbingan Konseling Peranan Orang Tua Dalam Membina Pendidikan Siswa Yang Bersekolah Di Sekolah Menengah Atas Negeri...... Kabupaten .....

35

2

3

Kadang-kadang

Tidak pernah

1

0 1,66%

Jumlah 30 100%

Dari tabel di atas menerangkan keaktifan orang tua dalam melaksanakan

shalat fardhu, dimana yang menyatakan selalu sebanyak 19 orang atau 98,34%

teramsuk kategori tinggi sekali, yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 1

orang atau 1,66% teramsuk kategori rendah sekali, sementara yang menyatakan

tidak pernah sebanyak tidak ada/nihil atau 0% ini termasuk kategori rendah

sekali. Dengan demikian dapat diketahui bahwa keaktifan orang tua

melaksanakan shalat fardhu termasuk kategori selalu.

Mengenai keaktifan orang tua dalam melaksanakan shalat fardhu

berjemaah dengan keluarga di rumah, dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 12KEAKTIFAN ORANG TUA DALAM MELAKSANAKAN SHALAT

FARDHU BERJEMAAH DENGAN KELUARGA DI RUMAHNO KATEGORI FREKUENSI PROSENTASI

1

2

3

Selalu

Kadang-kadang

Tidak pernah

6

19

5

9,96%

81,34%

8,7%

Jumlah 30 100%

Dari tabel di atas menerangkan keaktifan orang tua dalam melaksanakan

shalat fardhu berjemaah dengan keluarga di rumah, dimana yang menyatakan

Page 36: Skripsi Bimbingan Konseling Peranan Orang Tua Dalam Membina Pendidikan Siswa Yang Bersekolah Di Sekolah Menengah Atas Negeri...... Kabupaten .....

36

selalu sebanyak 6 orang atau 9,96% teramsuk kategori rendah sekali, yang

menyatakan kadang-kadang sebanyak 19 orang atau 81,34% teramsuk kategori

tinggi sekali, sementara yang menyatakan tidak pernah sebanyak 5 atau 8,7% ini

termasuk kategori rendah. Dengan demikian dapat diketahui bahwa keaktifan

orang tua melaksanakan shalat fardhu berjemaah dengan keluarga di rumah

termasuk kategori kadang-kadang.

Mengenai keaktifan orang tua dalam melaksanakan shalat sunat, dapat

dilihat pada tabel berikut :

Tabel 13KEAKTIFAN ORANG TUA DALAM MELAKSANAKAN

SHALAT SUNATNO KATEGORI FREKUENSI PROSENTASI

1

2

3

Selalu

Kadang-kadang

Tidak pernah

10

19

1

24,9%

73,04%

2,06%

Jumlah 30 100%

Dari tabel di atas menerangkan keaktifan orang tua dalam melaksanakan

shalat sunat, dimana yang menyatakan selalu sebanyak 10 orang atau 24,9%

teramsuk kategori rendah, yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 19 orang

atau 73,04% teramsuk kategori tinggi, sementara yang menyatakan tidak pernah

sebanyak 1 atau 2,06% termasuk rendah sekali ini termasuk kategori rendah

sekali. Dengan demikian dapat diketahui bahwa keaktifan orang tua dalam

melaksanakan shalat sunat termasuk kategori kadang-kadang.

Page 37: Skripsi Bimbingan Konseling Peranan Orang Tua Dalam Membina Pendidikan Siswa Yang Bersekolah Di Sekolah Menengah Atas Negeri...... Kabupaten .....

37

Mengenai keaktifan orang tua dalam memerintah Anak melaksanakan

shalat sunat, dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 14KEAKTIFAN ORANG TUA DALAM MEMERINTAH ANAK

MELAKSANAKAN SHALAT SUNAT

NO KATEGORI FREKUENSI PROSENTASI

1

2

3

Selalu

Kadang-kadang

Tidak pernah

11

17

2

26,56%

69,72%

3,72%

Jumlah 30 100%

Dari tabel di atas menerangkan keaktifan orang tua dalam memerintah

Anak melaksanakan shalat sunat, dimana yang menyatakan selalu sebanyak 11

orang atau 26,56% teramsuk kategori rendah, yang menyatakan kadang-kadang

sebanyak 17 orang atau 69,72%% teramsuk kategori tinggi, sementara yang

menyatakan tidak pernah sebanyak 2 atau 3,72% ini termasuk kategori rendah

sekali. Dengan demikian dapat diketahui bahwa keaktifan orang tua dalam

memerintah Anak melaksanakan shalat sunat termasuk kategori kadang-kadang.

Mengenai keaktifan orang tua dalam memerintah Anak melaksanakan

puasa ramadhan, dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 15KEAKTIFAN ORANG TUA DALAM MEMERINTAH ANAK

MELAKSANAKAN PUASA RAMADHAN

NO KATEGORI FREKUENSI PROSENTASI

Page 38: Skripsi Bimbingan Konseling Peranan Orang Tua Dalam Membina Pendidikan Siswa Yang Bersekolah Di Sekolah Menengah Atas Negeri...... Kabupaten .....

38

1

2

3

Selalu

Kadang-kadang

Tidak pernah

30

0

0

100%

0

0

Jumlah 30 100%

Dari tabel di atas menerangkan keaktifan orang tua dalam memerintah

Anak melaksanakan puasa ramadhan, dimana yang menyatakan selalu sebanyak

30 orang atau 100%.teramsuk kategori tinggi sekali, yang menyatakan kadang-

kadang tidak ada atau 0% teramsuk kategori rendah sekali, sementara yang

menyatakan tidak pernah tidak ada/nihil atau 0% ini termasuk kategori rendah

sekali. Dengan demikian dapat diketahui bahwa keaktifan orang tua dalam

memerintah Anak melaksanakan puasa ramadhan termasuk kategori selalu.

Mengenai keaktifan orang tua dalam memerintah Anak melaksanakan

puasa sunat, dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 16KEAKTIFAN ORANG TUA DALAM MEMERINTAH ANAK

MELAKSANAKAN PUASA SUNATNO KATEGORI FREKUENSI PROSENTASI

1

2

3

Selalu

Kadang-kadang

Tidak pernah

11

15

4

18,26%

77,36%

5,38

Jumlah 30 100%

Page 39: Skripsi Bimbingan Konseling Peranan Orang Tua Dalam Membina Pendidikan Siswa Yang Bersekolah Di Sekolah Menengah Atas Negeri...... Kabupaten .....

39

Dari tabel di atas menerangkan keaktifan orang tua dalam memerintah

Anak melaksanakan puasa sunat, dimana yang menyatakan selalu sebanyak 11

orang atau 18,26% teramsuk kategori rendah sekali, yang menyatakan kadang-

kadang sebany 15 atau 77% teramsuk kategori cukup, sementara yang

menyatakan tidak pernah sebanyak 3 orang atau 5% ini termasuk kategori rendah

sekali. Dengan demikian dapat diketahui bahwa keaktifan orang tua dalam

memerintah Anak melaksanakan puasa sunat teramsuk kategori kadang-kadang.

Mengenai keaktifan orang tua mengajarkan Anak ucapan salam,

baSMAllah dan alhamdulillah dalam kegiatan kesaharian anak, dapat dilihat pada

tabel berikut :

Tabel 17KEAKTIFAN ORANG TUA MENGAJARKAN ANAK UCAPAN SALAM,

BASMALLAH DAN ALHAMDULILLAHNO KATEGORI FREKUENSI PROSENTASI

1

2

3

Selalu

Kadang-kadang

Tidak pernah

30

0

0

100%

0

0

Jumlah 30 100%

Dari tabel di atas menerangkan keaktifan orang tua mengajarkan Anak

ucapan salam, basmallah dan alhamdulillah dalam kegiatan kesaharian anak,

dimana yang menyatakan selalu sebanyak 30 orang atau 100% teramsuk kategori

tinggi sekali, yang menyatakan kadang-kadang tidak ada/nihil atau 0% teramsuk

kategori rendah sekali, sementara yang menyatakan tidak pernah tidak ada/nihil

Page 40: Skripsi Bimbingan Konseling Peranan Orang Tua Dalam Membina Pendidikan Siswa Yang Bersekolah Di Sekolah Menengah Atas Negeri...... Kabupaten .....

40

atau 0% ini termasuk kategori rendah sekali. Dengan demikian dapat diketahui

bahwa keaktifan orang tua mengajarkan Anak ucapan salam, baSMAllah dan

alhamdulillah dalam kegiatan kesaharian anak termasuk kategori selalu.

Mengenai keaktifan orang tua memberikan pengajaran membaca Al

Qur’an dan Tajwid kepada Anak, dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 18KEAKTIFAN ORANG TUA MEMBERIKAN PENGAJARAN MEMBACA AL

QUR’QN DAN TAJWID KEPADA ANAKNO KATEGORI FREKUENSI PROSENTASI

1

2

3

Selalu

Kadang-kadang

Tidak pernah

28

2

0

96,28%

3,72%

Jumlah 30 100%

Dari tabel di atas menerangkan keaktifan orang tua memberikan

pengajaran membaca Al Qur’an dan Tajwid kepada Anak, dimana yang

menyatakan selalu sebanyak 28 orang atau 96,28% teramsuk kategori tinggi

sekali, yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 2 atau 3,72% teramsuk

kategori rendah sekali, sementara yang menyatakan tidak pernah tidak ada/nihil

atau 0% ini termasuk kategori rendah sekali. Dengan demikian dapat diketahui

bahwa keaktifan orang tua memberikan pengajaran membaca Al Qur’an dan

Tajwid Anak termasuk kategori selalu.

Mengenai keaktifan orang tua dalam memerintah Anak menghormati

orang lain dalam bergaul, dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 19

Page 41: Skripsi Bimbingan Konseling Peranan Orang Tua Dalam Membina Pendidikan Siswa Yang Bersekolah Di Sekolah Menengah Atas Negeri...... Kabupaten .....

41

KEAKTIFAN ORANG TUA DALAM MEMERINTAH ANAK MENGHORMATI ORANG LAIN DALAM BERGAUL

NO KATEGORI FREKUENSI PROSENTASI

1

2

3

Selalu

Kadang-kadang

Tidak pernah

27

3

0

94,62%

5,38%

0

Jumlah 60 100%

Dari tabel di atas menerangkan keaktifan orang tua dalam memerintah

Anak menghormati orang lain dalam bergaul, dimana yang menyatakan selalu

sebanyak 27 orang atau 94,62% teramsuk kategori tinggi sekali, yang menyatakan

kadang-kadang sebanyak 3 orang atau 5,38% teramsuk kategori rendah sekali,

sementara yang menyatakan tidak pernah tidak ada/nihil atau 0% ini termasuk

kategori rendah sekali. Dengan demikian dapat diketahui bahwa keaktifan orang

tua dalam memrintah Anak menghormati orang lain dalam bergaul termasuk

kategori selalu.

b. Faktor-faktor yang memepengaruhi orang tua dalam membina pendidikan Anak.

1. Tingkat kesadaran orang tua

Tabel 20TINGKAT KESADARAN ORANG TUA DALAM MEMBINA

PENDIDIKAN ANAK

NO KATEGORI FREKUENSI PROSENTASI

1

2

Sangat sadar

Cukup sadar

29

1

98,34%

1,66%

Page 42: Skripsi Bimbingan Konseling Peranan Orang Tua Dalam Membina Pendidikan Siswa Yang Bersekolah Di Sekolah Menengah Atas Negeri...... Kabupaten .....

42

3

4

Kurang sadar

Tidak sadar

0

0

0

0

Jumlah 60 100%

Dari tabel di atas menerangkan tentang tingkat kesadran orang tua

dalam membina pendidikan Anak, dimana yang menyatakan sangat sadar

sebanyak 29 orang atau 98% teramsuk kategori tinggi sekali, yang

menyatakan cukup sadar sebanyak 1 orang atau 2% rendah sekali, yang

menyatakan kurang sadar tidak ada/nihil atau 0% ini termasuk kategori

rendah sekali, semantara yang menyatakan tidak sadar tidak ada/nihil atau

0%, hal ini teramsuk kategori sangat rendah sekali. Dengan demikian dapat

diketahui tentang tingkat kesadaran orang tua dalam membina pendidikan

Anak termasuk kategori sangan sadar.

2. Tingkat pendidikan orang tua.

Tabel 21TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA

NO KATEGORI FREKUENSI PROSENTASI

1

2

3

4

5

Tidak tamat SD/Sederajat

SD/Sederajat

SLTP/Sederajat

SLTA/Sederajat

Perguruan Tinggi

1

4

18

5

2

1,66%

23,24%

34,86%

24,9%

15,34%

Page 43: Skripsi Bimbingan Konseling Peranan Orang Tua Dalam Membina Pendidikan Siswa Yang Bersekolah Di Sekolah Menengah Atas Negeri...... Kabupaten .....

43

Jumlah 60 100%

Dari tabel di atas menerangkan tingkat pendidikan orang tua, dimana

yang menyatakan tidak tamat SD/Sederajat sebanyak 1 orang atau 1,66%

teramsuk kategori rendah sekali, yang menyatakan SD/sederajat sebanyak 4

orang atau 23,24% rendah, yang menyatakan SLTP/sederajat sebanyak 18

orang atau 34,86% ini termasuk kategori rendah, yang menyatakan

SLTA/sederajat sebanyak 5 orang atau 24,9% termasuk kategori rendah, yang

menyatakan Perguruan Tinggi sebanyak 2 orang atau 15,34% ini teramsuk

kategori sangat rendah sekali. Dengan demikian dapat diketahui tentang

tingkat pendidikan orang tua sebagian besar SLTA dan SLTP.

3. Tingkat ekonomi orang tua.Tabel 22

TINGKAT EKONOMI ORANG TUA SISWA

NO KATEGORI FREKUENSI PROSENTASI

1

2

3

4

Mampu sekali

Cukup mampu

Kurang mampu

Tidak mampu

2

17

11

0

3,72%

76,36%

19,92%

0

Jumlah 60 100%

Dari tabel di atas menerangkan tentang tingkat ekonomi orang tua,

dimana yang menyatakan mampu sekali sebanyak 2 orang atau 3,72%

teramsuk kategori rendah sekali, yang menyatakan cukup mampu sebanyak

Page 44: Skripsi Bimbingan Konseling Peranan Orang Tua Dalam Membina Pendidikan Siswa Yang Bersekolah Di Sekolah Menengah Atas Negeri...... Kabupaten .....

44

17 orang atau 76,36% tinggi sekali, yang menyatakan kurang mampu

sebanyak 11 orang atau 19,92% ini termasuk kategori rendah, semantara yang

menyatakan tidak mampu tidak ada/nihil atau 0%, hal ini teramsuk kategori

rendah sekali. Dengan demikian dapat diketahui tentang tingkat ekonomi

orang tua sebagian besar cukup mampu.

4. Tempat waktu yang tersediakan dalam membimbing anak belajar di rumah.

Tabel 23TEMPAT WAKTU ORANG TUA YANG DISEDIKAN DALAM

MEMBIMBING ANAK BELAJAR DI RUMAH

NO KATEGORI FREKUENSI PROSENTASI

1

2

3

Mencukupi

Kurang mencukupi

Tidak mencukupi

10

15

5

28,22%

63,08%

8,7%

Jumlah 60 100%

Dari tabel di atas menerangkan tentang atempat waktu yang tersediakan dalam

membimbing anak belajar di rumah, dimana yang menyatakan mencukupi sekali

sebanyak 10 orang atau 28,22% teramsuk kategori rendah, yang menyatakan

kurang mencukupi sebanyak 15 orang atau 63,08% tinggi, yang menyatakan tidak

mencukupi sebanyak 5 orang atau 8,7% ini termasuk kategori rendah sekali.

Dengan demikian dapat diketahui tentang atempat waktu yang tersedia untuk

orang tua membimbing belajar Anak kurang mencukupi.

Page 45: Skripsi Bimbingan Konseling Peranan Orang Tua Dalam Membina Pendidikan Siswa Yang Bersekolah Di Sekolah Menengah Atas Negeri...... Kabupaten .....

45

D. Analisis Data

Berdasarkan data yang diperoleh peneliti, baik melalui angket, wawancara

maupun observasi yang dituangkan dalam penyajian data maka dapatlah peneliti

lakukan analisis data sebagai berikut :

3. Peranan orang tua dalam membina pendidikan Anak yang bersekolah di SMA

Negeri ................. Kabupaten ........................, yaitu :

a. Pandangan orang tua terhadap pentingnya pendidikan Anak.

Dari tabel 8 di atas menerangkan tentang pentingnya pendidikan

anakanya, dimana yang menyatakan sangat penting sebanyak 28 orang atau

97% teramsuk kategori tinggi sekali, yang menyatakan cukup penting

sebanyak 2 orang atau 3% rendah sekali, yang menyatakan kurang penting

tidak ada/nihil atau 0% ini termasuk kategori rendah sekali, semantara yang

menyatakan tidak penting tidak ada atau 0% ini teramsuk kategori rendah

sekali. Dengan demikian dapat diketahui pendapat orang tua tentang

pentingnya pendidikan Anak termasuk kategori sangat penting.

b. Mengenai keaktifan orang tua dalam memberikan pendidiakan Anak.

Dari tabel 9 di atas menerangkan keaktifan orang tua dalam

memberikan pendidikan anakanya, dimana yang menyatakan sangat aktif

Page 46: Skripsi Bimbingan Konseling Peranan Orang Tua Dalam Membina Pendidikan Siswa Yang Bersekolah Di Sekolah Menengah Atas Negeri...... Kabupaten .....

46

sebanyak 12 orang atau 53% teramsuk kategori cukup, yang menyatakan

cukup aktif sebanyak 13 orang atau 38% rendah, yang menyatakan kurang

aktif sebanyak 5 atau 7% ini termasuk kategori rendah sekali, semantara yang

menyatakan tidak aktif 1 orang atau 2% ini teramsuk kategori rendah sekali.

Dengan demikian dapat diketahui bahwa keaktifan orang tua siswa dalam

memberikan pendidikan Anak termasuk kategori sangat aktif.

c. Mengenai keaktifan orang tua dalam memberikan pendidiakan Anak tentang

shalat fardhu.

Dari tabel 10 di atas menerangkan keaktifan orang tua dalam

memberikan pendidikan anakanya tentang shalat fardhu, dimana yang

menyatakan selalu sebanyak 20 orang atau 70% teramsuk kategori tinggi,

yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 10 orang atau 28% teramsuk

kategori rendah, sementara yang menyatakan tidak pernah sebanyak 1 atau

2% ini termasuk kategori rendah sekali. Dengan demikian dapat diketahui

bahwa keaktifan orang tua siswa dalam memberikan pendidikan Anak

tentang shalat fardhu termasuk kategori selalu.

d. Mengenai keaktifan orang tua dalam melaksanakan shalat fardhu.

Dari tabel 11 di atas menerangkan keaktifan orang tua dalam

melaksanakan shalat fardhu, dimana yang menyatakan selalu sebanyak 19

orang atau 98% termasuk kategori tinggi sekali, yang menyatakan kadang-

kadang sebanyak 1 orang atau 2% termasuk kategori rendah sekali, sementara

yang menyatakan tidak pernah sebanyak tidak ada/nihil atau 0% ini termasuk

Page 47: Skripsi Bimbingan Konseling Peranan Orang Tua Dalam Membina Pendidikan Siswa Yang Bersekolah Di Sekolah Menengah Atas Negeri...... Kabupaten .....

47

kategori rendah sekali. Dengan demikian dapat diketahui bahwa keaktifan

orang tua melaksanakan shalat fardhu termasuk kategori selalu.

e. Mengenai keaktifan orang tua dalam melaksanakan shalat fardhu berjemaah

dengan keluarga di rumah.

Dari table 12 di atas menerangkan keaktifan orang tua dalam

melaksanakan shalat fardhu berjemaah dengan keluarga di rumah, dimana

yang menyatakan selalu sebanyak 6 orang atau 10% teramsuk kategori rendah

sekali, yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 19 orang atau 82%

teramsuk kategori tinggi sekali, sementara yang menyatakan tidak pernah

sebanyak 5 atau 8% ini termasuk kategori rendah. Dengan demikian dapat

diketahui bahwa keaktifan orang tua melaksanakan shalat fardhu berjemaah

dengan keluarga di rumah termasuk kategori kadang-kadang.

f. Mengenai keaktifan orang tua dalam melaksanakan shalat sunat.

Dari tabel 13 di atas menerangkan keaktifan orang tua dalam

melaksanakan shalat sunat, dimana yang menyatakan selalu sebanyak 10

orang atau 25% teramsuk kategori rendah, yang menyatakan kadang-kadang

sebanyak 19 orang atau 73% teramsuk kategori tinggi, sementara yang

menyatakan tidak pernah sebanyak 5 atau 2,06% rendah sekali ini termasuk

kategori rendah sekali. Dengan demikian dapat diketahui bahwa keaktifan

orang tua dalam melaksanakan shalat sunat termasuk kategori kadang-kadang.

g. Mengenai keaktifan orang tua dalam memerintah Anak melaksanakan shalat

sunat

Page 48: Skripsi Bimbingan Konseling Peranan Orang Tua Dalam Membina Pendidikan Siswa Yang Bersekolah Di Sekolah Menengah Atas Negeri...... Kabupaten .....

48

Dari tabel 14 di atas menerangkan keaktifan orang tua dalam

memerintah Anak melaksanakan shalat sunat, dimana yang menyatakan selalu

sebanyak 11 orang atau 18% teramsuk kategori rendah, yang menyatakan

kadang-kadang sebanyak 46 orang atau 17% teramsuk kategori tinggi,

sementara yang menyatakan tidak pernah sebanyak 2 atau 5% ini termasuk

kategori rendah sekali. Dengan demikian dapat diketahui bahwa keaktifan

orang tua dalam memerintah Anak melaksanakan shalat sunat termasuk

kategori kadang-kadang.

h. Mengenai keaktifan orang tua dalam memerintah Anak melaksanakan puasa

ramadhan.

Dari tabel 15 di atas menerangkan keaktifan orang tua dalam

memerintah Anak melaksanakan puasa ramadhan, dimana yang menyatakan

selalu sebanyak 30 orang atau 100%.teramsuk kategori tinggi sekali, yang

menyatakan kadang-kadang tidak ada atau 0% teramsuk kategori rendah

sekali, sementara yang menyatakan tidak pernah tidak ada/nihil atau 0% ini

termasuk kategori rendah sekali. Dengan demikian dapat diketahui bahwa

keaktifan orang tua dalam memerintah Anak melaksanakan puasa ramadhan

termasuk kategori selalu.

i. Mengenai keaktifan orang tua dalam memerintah Anak melaksanakan puasa

sunat.

Dari tabel 16 di atas menerangkan keaktifan orang tua dalam

memerintah Anak melaksanakan puasa sunat, dimana yang menyatakan selalu

sebanyak 11 orang atau 18,26% teramsuk kategori rendah sekali, yang

Page 49: Skripsi Bimbingan Konseling Peranan Orang Tua Dalam Membina Pendidikan Siswa Yang Bersekolah Di Sekolah Menengah Atas Negeri...... Kabupaten .....

49

menyatakan kadang-kadang sebany 15 atau 77% teramsuk kategori cukup,

sementara yang menyatakan tidak pernah sebanyak 4 orang atau 5% ini

termasuk kategori rendah sekali. Dengan demikian dapat diketahui bahwa

keaktifan orang tua dalam memerintah Anak melaksanakan puasa sunat

teramsuk kategori kadang-kadang.

j. Mengenai keaktifan orang tua mengajarkan Anak ucapan salam, basmallah

dan alhamdulillah dalam kegiatan kesaharian anak.

Dari tabel 17 di atas menerangkan keaktifan orang tua mengajarkan

Anak ucapan salam, baSMAllah dan alhamdulillah dalam kegiatan kesaharian

anak, dimana yang menyatakan selalu sebanyak 30 orang atau 100% teramsuk

kategori tinggi sekali, yang menyatakan kadang-kadang tidak ada/nihil atau

0% teramsuk kategori rendah sekali, sementara yang menyatakan tidak pernah

tidak ada/nihil atau 0% ini termasuk kategori rendah sekali. Dengan demikian

dapat diketahui bahwa keaktifan orang tua mengajarkan Anak ucapan salam,

basmallah dan alhamdulillah dalam kegiatan kesaharian anak termasuk

kategori selalu.

k. Mengenai keaktifan orang tua memberikan pengajaran membaca Al Qur’an

dan Tajwid kepada Anak.

Dari tabel 18 di atas menerangkan keaktifan orang tua memberikan

pengajaran membaca Al Qur’an dan Tajwid kepada Anak, dimana yang

menyatakan selalu sebanyak 28 orang atau 97% teramsuk kategori tinggi

sekali, yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 2 atau 3% teramsuk

kategori rendah sekali, sementara yang menyatakan tidak pernah tidak

Page 50: Skripsi Bimbingan Konseling Peranan Orang Tua Dalam Membina Pendidikan Siswa Yang Bersekolah Di Sekolah Menengah Atas Negeri...... Kabupaten .....

50

ada/nihil atau 0% ini termasuk kategori rendah sekali. Dengan demikian

dapat diketahui bahwa keaktifan orang tua memberikan pengajaran membaca

Al Qur’an dan Tajwid Anak termasuk kategori selalu.

l. Mengenai keaktifan orang tua dalam memerintah Anak menghormati orang

lain dalam bergaul

Dari tabel 19 di atas menerangkan keaktifan orang tua dalam

memerintah Anak menghormati orang lain dalam bergaul, dimana yang

menyatakan selalu sebanyak 27 orang atau 95% teramsuk kategori tinggi

sekali, yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 3 orang atau 5% teramsuk

kategori rendah sekali, sementara yang menyatakan tidak pernah tidak

ada/nihil atau 0% ini termasuk kategori rendah sekali. Dengan demikian dapat

diketahui bahwa keaktifan orang tua dalam memrintah Anak menghormati

orang lain dalam bergaul termasuk kategori selalu.

c. Faktor-faktor yang memepengaruhi orang tua dalam membina pendidikan Anak.

1. Tingkat kesadaran orang tua

Dari tabel 20 di atas dapat diketahui, orang tua yang menyatakan

sangat sadar sebanyak 29 orang atau 98% teramsuk kategori tinggi sekali,

yang menyatakan cukup sadar sebanyak 1 orang atau 2% rendah sekali, yang

menyatakan kurang sadar tidak ada/nihil atau 0% ini termasuk kategori

rendah sekali, semantara yang menyatakan tidak sadar tidak ada/nihil atau

0%, hal ini teramsuk kategori sangat rendah sekali. Dengan demikian dapat

diketahui tentang tingkat kesadaran orang tua dalam membina pendidikan

Anak termasuk kategori sangan sadar.

Page 51: Skripsi Bimbingan Konseling Peranan Orang Tua Dalam Membina Pendidikan Siswa Yang Bersekolah Di Sekolah Menengah Atas Negeri...... Kabupaten .....

51

2. Tingkat pendidikan orang tua.

Dari tabel 21 di atas dapat diketahui, orang tua yang menyatakan

tidak tamat SD/Sederajat sebanyak 1 orang atau 2% teramsuk kategori rendah

sekali, yang menyatakan SD/sederajat sebanyak 4 orang atau 23% rendah,

yang menyatakan SLTP/sederajat sebanyak 18 orang atau 35% ini termasuk

kategori rendah, yang menyatakan SLTA/sederajat sebanyak 5 orang atau

25% termasuk kategori rendah, yang menyatakan Perguruan Tinggi sebanyak

2 orang atau 15% ini teramsuk kategori sangat rendah sekali. Dengan

demikian dapat diketahui tentang tingkat pendidikan orang tua sebagian besar

SLTA dan SLTP.

3. Tingkat ekonomi orang tua.

Dari tabel 22 di atas dapat diketahui, orang tua yang menyatakan

mampu sekali sebanyak 2 orang atau 3% teramsuk kategori rendah sekali,

yang menyatakan cukup mampu sebanyak 46 orang atau 17% tinggi sekali,

yang menyatakan kurang mampu sebanyak 11 orang atau 20% ini termasuk

kategori rendah, semantara yang menyatakan tidak mampu tidak ada/nihil

atau 0%, hal ini teramsuk kategori rendah sekali. Dengan demikian dapat

diketahui tentang tingkat ekonomi orang tua sebagian besar cukup mampu.

4. Tempat waktu yang tersediakan dalam membimbing anak belajar di rumah.

Dari tabel 23 di atas dapat diketahui, orang tua yang menyatakan

mencukupi sekali sebanyak 10 orang atau 28% teramsuk kategori rendah,

yang menyatakan kurang mencukupi sebanyak 15 orang atau 64% tinggi,

yang menyatakan tidak mencukupi sebanyak 5 orang atau 8% ini termasuk

Page 52: Skripsi Bimbingan Konseling Peranan Orang Tua Dalam Membina Pendidikan Siswa Yang Bersekolah Di Sekolah Menengah Atas Negeri...... Kabupaten .....

52

kategori rendah sekali. Dengan demikian dapat diketahui tentang atempat

waktu yang tersedia untuk orang tua membimbing belajar Anak kurang

mencukupi.

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian lapangan dan analisis data yang telah

peneliti kemukakan tentang peranan orang tua dalam membina pendidikan Anak

yang bersekolah Di SMA Negeri ................. Kabupaten ........................, maka

peneliti dapat menyimpulkan sebagai berikut :

1. Peranan orang tua dalam membina pendidikan Anak yang bersekolah di SMA

Negeri ................. Kabupaten ........................ cukup baik.

2. Faktor-faktor yang mendukung dan kurang mendukung peranan orang tua dalam

membina pendidikan Anak yang bersekolah di SMA Negeri .................

Kabupaten .........................yaitu :

a. Tingkat kesadaran orang tua

Tingkat kesadaran orang tua dalam membina pendidikan Anak termasuk

sangat sadar.

b. Tingkat pendidikan orang tua.

Tingkat pendidikan orang tua siswa sebagian besar SLTA dan SLTP.

c. Tingkat ekonomi orang tua.

Page 53: Skripsi Bimbingan Konseling Peranan Orang Tua Dalam Membina Pendidikan Siswa Yang Bersekolah Di Sekolah Menengah Atas Negeri...... Kabupaten .....

53

Tingkat ekonomi orang tua sebagian besar cukup mampu.

d. Tempat waktu yang tersediakan dalam membimbing anak belajar di rumah.

Tempat waktu orang tua yang tersedia dalam membina pendidikan Anak

kurang mencukupi.

B. Saran-saran

1. Kepada Kepala SMA Negeri ................. Kabupaten ........................ agar lebih

memperhatikan lagi proses belajar mengajar pendidikan , dengan menyediakan

dan melengkapi sarana dan prasarana pelaksanaan pembelajaran.

2. Kepada guru orang tua siswa agar selalu berusaha untuk menambah ilmu

pengetahuan dan keterampilan sehingga dapat meningkatkan kualitas pelaksanaan

pembelajaran pendidikan .

3. Kepada siswa diharapkan lebih aktif dalam mengikuti pelajaran pendidikan dan

dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Page 54: Skripsi Bimbingan Konseling Peranan Orang Tua Dalam Membina Pendidikan Siswa Yang Bersekolah Di Sekolah Menengah Atas Negeri...... Kabupaten .....

54

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, M, 1997, Hubungan Timbal Balik Pendidikan Di Lingkungan Sekolah dan Keluarga. Jakarta, Bulan Bintang.

Brannen, Julia, 2005, Memadu Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, Yogyakarta, Pustaka Pelajar.

Budiningsih, Asri, 2005, Belajar dan Pembelajaran. Jakarta, Rineka Cipta.Daradjat, Zakiah , 2001, Pendidikan Dalam Keluarga, (Alfabeta Bandung,)Daradjat, Zakiah dkk, 1995, Metodik Khusus Pengajaran . Jakarta, Bumi Aksara.Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1990, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

(Jakarta : Balai Putaka, 1990)Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain, 1996, Strategi Belajar Mengajar. Jakarta,

Rineka Cipta.Hadi, S. 2001. Metodologi Research Jilid I dan II, Andi Offset Yogyakarta.Khairani, Makmun. 2013. Psikologi Pendidikan. BanjarmasinMarimba, Ahmad D, 1980, Pengantar Filsafat Pendidikan , (al Ma’arif, Bandung)Mukhiar, 2013. Kontruksi Alat-alat Bimbingan dan Konseling Aswaja Priessindo,

Yogyakarta.Nasotion, Harun, 2005, Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya. (Jakarta: Universitas

Indonesia)Nawawi, Hadari, 2001.Administrasi dan Organisasi Penyuluh, Ghalia Indonesia,Ramayulis, 1994, Ilmu Pendidikan . (Jakarta : Kalam Mulia)Ubiyati, Nur, 1998, Ilmu Pendidikan , (Pustaka Setia, Bandung) Undang-Undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan

Nasional (SISDIKNAS). Bandung : Citra Umbara Bandung

Page 55: Skripsi Bimbingan Konseling Peranan Orang Tua Dalam Membina Pendidikan Siswa Yang Bersekolah Di Sekolah Menengah Atas Negeri...... Kabupaten .....

55

PEDOMAN ANGKET ORANG TUA SISWA

1. Bagaimana pendapat Bapak mengenai pendidikan anak ?

a. Sangat penting b. cukup penting

c. kurang penting d. tidak penting

2. Bagaimana keaktifan Bapak dalam memberikan pendidikan anak?

a. Sangat aktif b. cukup aktif

c. kurang aktif d. tidak aktif

3. Bagaimana tingkat kesadaran Bapak dalam membina pendidikan anak ?

a. sangat sadar b. cukup sadar

c. kurang sadar d. tidak sadar

4. Apa pendidikan terakhir Bapak ?

a. tidak tamat SD b. SD/sederajat c.

SLTP/sederajat

b. d. SLTA/sederajat e. perguruan tinggi

5. Bagaimana tingkat ekonomi Bapak ?

a. Mampu sekali b. cukup mampu

c. kuranag mampu d. tidak mampu

6. Bagaimana pendapat Bapak mengenai waktu yang tersedia untuk membimbing anak

di rumah ?

a. mencukupi b. kurang mencukupi c. tidak mencukupi

Page 56: Skripsi Bimbingan Konseling Peranan Orang Tua Dalam Membina Pendidikan Siswa Yang Bersekolah Di Sekolah Menengah Atas Negeri...... Kabupaten .....

56

PEDOMAN OBSERVASI

1. Melihat secara langsung sarana pendidikan yang dimiliki

2. Melihat secara langsung batas-batas sekolah, bangunan sekolah, dan segenap

fasilitas yang dipergunakan oleh sekolah

3. Melihat secara langsung kondisi sekolah dan kondisi di lingkungan sekolah

(sekitar sekolah)

Page 57: Skripsi Bimbingan Konseling Peranan Orang Tua Dalam Membina Pendidikan Siswa Yang Bersekolah Di Sekolah Menengah Atas Negeri...... Kabupaten .....

57

PEDOMAN DOKUMENTER

1. Menggali seluruh data yang bersifat dokumenter sebagai bahan untuk keperluan

penelitian

2. Penggalian dokumenter hanya sebatas yang diperlukan (relevan dengan kajian

praktik keagamaan saja)

Page 58: Skripsi Bimbingan Konseling Peranan Orang Tua Dalam Membina Pendidikan Siswa Yang Bersekolah Di Sekolah Menengah Atas Negeri...... Kabupaten .....

58

DAFTAR TABEL

TABEL HALAMAN1. Keadaan Sarana Dan Prasarana Min Ranatau Keminting

Kecamatan Panadawan Kabupaten Hulu Sungai Tengah2. Keadaan Siswa Min Ranatau Keminting Kecamatan

Panadawan Kabupaten Hulu Sungai Tengah3. Keadaan Guru Dan Karyawan Min Ranatau Keminting

Kecamatan Panadawan Kabupaten Hulu Sungai Tengah4. Pendapat Orang Tua Pentingnya Pendidikan Anak5. Keaktifan Orang Tua Dalam Memberikan Pendidikan6. Keaktifan Oranag Tua Dalam Memberikan Pendidikan

Anak Tentang Shalat Fardhu7. Keaktifan Orang Tua Dalam Melaksanakan Shalat Fardhu8. Keaktifan Orang Tua Dalam Melaksanakan Shalat Fardhu

Berjemaan Di Rumah9. Keaktifan Orang Tua Dalam Melaksanakan Shalat Sunat10. Keaktifan Orang Tua Dalam Memerintah Anak

Melaksanakan Shalat Sunat11. Keaktifan Orang Tua Dalam Memerintah Anak

Melaksanakan Puasa Ramadhan12. Keaktifan Orang Tua Dalam Memerintah Anak

Melaksanakan Puasa Sunat13. Keaktifan Orang Tua Mengajarkan Anak Ucapan Salam,

BaSMAllah, Dan Alhamdulillah14. Keaktifan Orang Tua Memberikan Pengajaran Membaca

Al Qur’an Dan Tajwid Kepada Anak15. Keaktifan Orang Tua Dalam Memerintah Anak

Menghormati Orang Lain Dalam Bergaul16. Tingkat Kesadaran Orang Tua Dalam Membina

Pendidikan Anak17. Tingkat Pendidikan Orang Tua18. Tingkat Ekonomi Orang Tua19. Atempat Waktu Orang Tua Yang Tersedia Dalam

Membimbing Anak Belajar Di Rumah

34

35

35

37

38

3940

4041

42

43

44

45

46

47

484950

51

Page 59: Skripsi Bimbingan Konseling Peranan Orang Tua Dalam Membina Pendidikan Siswa Yang Bersekolah Di Sekolah Menengah Atas Negeri...... Kabupaten .....

59