SKRIPSI · 2020. 1. 15. · SKRIPSI MINAT DAN MOTIVASI MENABUNG PADA BANK SYARIAH DIKALANGAN...
Embed Size (px)
Transcript of SKRIPSI · 2020. 1. 15. · SKRIPSI MINAT DAN MOTIVASI MENABUNG PADA BANK SYARIAH DIKALANGAN...

SKRIPSI
MINAT DAN MOTIVASI MENABUNG PADA BANK
SYARIAH DIKALANGAN MAHASISWA (Studi Kasus Mahasiswa IAIN Metro Jurusan S1 Perbankan Syariah
Angkatan Tahun 2016/2017)
Oleh:
SITI NURDIANI
NPM. 1502100311
Jurusan S1 Perbankan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO
1440 H / 2019 M

ii
MINAT DAN MOTIVASI MENABUNG PADA BANK
SYARIAH DIKALANGAN MAHASISWA (Studi Kasus Mahasiswa IAIN Metro Jurusan S1 Perbankan Syariah
Angkatan Tahun 2016/2017)
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Memenuhi Sebagian Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Oleh:
SITI NURDIANI
NPM. 1502100311
Pembimbing I : Drs. H.M. Saleh, MA
Pembimbing II : Nety Hermawati, SH, MA, MH
Jurusan S1 Perbankan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO
1440 H / 2019 M

iii

iv

v

vi
ABSTRAK
MINAT DAN MOTIVASI MENABUNG PADA BANK SYARIAH
DIKALANGAN MAHASISWA
(Studi Kasus Mahasiswa IAIN Metro Jurusan S1 Perbankan Syariah
Angkatan Tahun 2016/2017)
Oleh
SITI NURDIANI
Tujuan dalam penelitian ini yaitu bertujuan untuk mengetahui minat dan
motivasi menabung pada Bank Syariah dikalangan mahasiswa IAIN Metro
jurusan S1 Perbankan Syariah. Manfaat secara teoritis hasil penelitian ini
diharapkan dapat dijadikan upaya untuk mengembangkan dan menambah ilmu
pengetahuan serta menambah wawasan tentang minat dan motivasi menabung
pada bank syariah dikalangan mahasiswa. Secara praktis hasil penelitian ini
diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan, masukan atau saran
dalam aplikasi perbankan syariah.
Jenis penelitian ini menggunakan penelitian lapangan yang merupakan
metode penelitian yang memang benar terjadi dilapangan dan sifat penelitian ini
deskriptif kualitatif. Peneliti menggunakan dua sumber yaitu sumber data primer
dan sekunder dan menggunakan teknik pengumpulan data yaitu wawancara dan
dokumentasi dan teknik analisis data menggunakan cara berpikir induktif.
Hasil dari penelitian dapat disimpulkan bahwa rendahnya minat dan
motivasi menabung pada Bank Syariah di kalangan mahasiswa, dipengaruhi oleh
beberapa faktor internal, eksternal, sumber motivasi intrinsik dan ektrinsik. Faktor
internal yang dipengaruhi yaitu persepsi, kepribadian, pembelajaran, sikap dan
kepercayaan. Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhinya yaitu budaya,
keluarga, pelayanan dan lokasi. Faktor internal yang dominan yaitu sikap,
sedangkan faktor eksternal yaitu lokasi. Sumber motivasi yang dominan yaitu
sumber motivasi intrinsik.

vii

viii
MOTTO
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan
tinggalkan sisa Riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang
beriman. (Q.S. Al-Baqarah: 278)1
1 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung: Diponegoro, 2005),
h. 37

ix
PERSEMBAHAN
Dengan rasa syukur yang sebesar-besarnya kepada Allah SWT. Saya
persembahkan Skripsi ini kepada:
Kedua orang tuaku Bapak Imam Safi’i dan Ibu Suprapti yang tidak pernah
lelah untuk mendo’akan dan mendukung peneliti baik dalam bentuk moral materil
serta selalu mencurahkan kasih sayang dan motivasi yang tidak terbatas. Semoga
Allah Subhanahu Wa Ta’ala selalu mencurahkan kasih sayang kepada mereka.
Semoga orang yang telah berjasa sehingga skripsi ini selesai dibalas
dengan pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT. Amin.

x
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
ridho dan inayah-Nya serta memberikan kekuatan dan kesabaran, sehingga
peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Minat dan Motivasi
Mebanung Pada Bank Syariah Dikalangan Mahasiswa (Studi Kasus Mahasiswa
IAIN Metro Jurusan S1 Perbankan Syariah Angkatan Tahun 2016/2017).
Skripsi ini sebagai salah satu bagian dari persyaratan untuk menyelesaikan
Program Strata Satu (S1) Jurusan Perbankan Syariah di Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro guna memperoleh gelar
sarjana Strata Satu (S1).
Skripsi ini ditulis dengan mendapatkan banyak bimbingan dan bantuan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan dan ketulusan hati
peneliti ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Ibu Prof. Dr. Hj. Enizar, M.Ag selaku Rektor IAIN Metro;
2. Ibu Dr.Widhiya Ninsiana, M. Hum selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam IAIN Metro;
3. Bapak Drs. H. M. Saleh, MA, selaku pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan serta pengarahan yang sangat berharga;
4. Ibu Nety Hermawati, SH.MA.MH selaku pembimbing II yang selalu sabar
memberi pengarahan dan bimbingan hingga skripsi ini selesai;
5. Seluruh Civitas Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Metro
yang telah menyediakan waktu dan fasilitasnya guna menyelesaikan skripsi
ini;
6. Rakan-rekan mahasiswa yang telah memberikan motivasi dan dukungan
kepada peneliti;
Semoga amal baik yang telah diberikan dalam skripsi ini dapat dibalas
oleh Allah SWT, peneliti sadar bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna
mengingat keterbatasan kemampuan peneliti, karena kesempurnaan hanya Allah

xi

xii
DAFTAR ISI
Hal.
HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iv
HALAMAN ABSTRAK ................................................................................ v
HALAMAN ORISINALITAS PENELITIAN ............................................. vi
HALAMAN MOTTO .................................................................................... vii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... viii
HALAMAN KATA PENGANTAR .............................................................. ix
DAFTAR ISI ................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
B. Pertanyaan Penelitian ............................................................... 7
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................ 6
D. Penelitian Relevan .................................................................... 6
BAB II LANDASAN TEORI .................................................................... 10
A. Teori Minat ............................................................................... 10
1. Pengertian Minat. ............................................................... 10
2. Macam-macam Minat. ........................................................ 11
3. Faktor yang Mempengaruhi Timbulnya Minat. ................. 15
B. Teori Motivasi .......................................................................... 18
1. Pengertian Motivasi. ........................................................... 18
2. Sumber Motivasi. ............................................................... 19
3. Fungsi Motivasi. ................................................................. 21
C. Bank Syariah ............................................................................ 21
1. Pengertian Bank Syariah. ................................................... 21
2. Beberapa Jenis Tabungan di Bank Syariah. ....................... 22

xiii
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................... 26
A. Jenis dan Sifat Penelitian .......................................................... 26
B. Sumber Data ............................................................................. 27
C. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 29
D. Teknik Analisa Data ................................................................. 31
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................... 34
A. Gambaran Umum IAIN Metro ................................................. 34
1. Sejarah Berdirinya IAIN Metro ......................................... 34
2. Visi dan Misi IAIN Metro .................................................. 45
3. Struktur Organisasi IAIN Metro ........................................ 46
B. Minat Mahasiswa Menabung Pada Bank Syariah .................... 46
C. Motivasi Menabung Pada Bank Syariah Dikalangan
Mahasiswa ................................................................................ 66
D. Analisis Minat dan Motivasi Menabung Pada Bank Syariah
Dikalangan Mahasiswa ............................................................ 72
BAB V PENUTUP .................................................................................... 76
A. Kesimpulan ............................................................................. 76
B. Saran ......................................................................................... 76
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

xiv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
4.1. Daftar Nama Mahasiswa S1 Perbankan Syariah Minat dan
Motivasi Menabung Pada Bank Syariah................................................. 47

xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
4.1. Struktur Organisasi IAIN Metro ............................................................. 46

xvi
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat Bimbingan
2. Outline
3. Alat Pengumpul Data
4. Surat Research
5. Surat Tugas
6. Foto-foto Penelitian
7. Surat Keterangan Bebas Pustaka
8. Riwayat Hidup

1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Mahasiswa merupakan suatu nama yang disandang oleh seseorang
yang sedang menempuh pendidikan pada suatu program studi tertentu disuatu
perguruan tinggi yang terdiri atas sekolah tinggi, akademi, dan yang paling
umum adalah universitas. Seseorang dapat dikatakan sebagai seorang
mahasiswa apabila ia tercatat sebagai mahasiswa secara administrasi di sebuah
perguruan tinggi yang tentunya mengikuti kegiatan belajar dan mengajar serta
kegiatan lainnya. Seorang mahasiswa memiliki peranan penting dalam
memperdalam dan mengembangkan diri di dalam bidang keilmuan yang
ditekuninya, sehingga nantinya memiliki kemampuan untuk memikul
tanggung jawab intelektualnya.
Sebutan mahasiswa juga berlaku bagi seseorang yang sedang
menempuh pendidikan di IAIN (Institut Agama Islam Negeri) Metro. Sebagai
perguruan tinggi Agama Islam Negeri mempunyai tugas pokok melaksanakan
pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di bidang ilmu
pengetahuan, teknologi dan kesenian yang islami. Program pendidikan
akademik yang terdapat di IAIN Metro antara lain Program Diploma Tiga
(DIII), Program Sarjana Strata Satu (S1) dan Program Pasca Sarjana (S2).
Selain itu juga, perguruan tinggi IAIN Metro yang memiliki Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) jurusan S1 Perbankan Syariah merupakan

2
lembaga pendidikan yang di dalamnya memberikan pengetahuan tentang
perbankan syariah melalui jalur formal dengan diberikan matakuliah
perbankan syariah dan lembaga keuangan syariah. Dalam perkuliahan tersebut
dibahas mengenai perbedaa nmengenai bank syariah dan konvensional,
prinsip-prinsip bank syariah, keunggulan bank syariah, penerapan bagi hasil
dan bermuamalat syar’i.
Mata kuliah yang diberikannya seperti: Pengantar Perbankan, Bank
dan Lembaga Keuangan Syariah, Hukum Perbankan Syariah, Manajemen
Pendanaan dan Jasa Perbankan Syariah, Manajemen Sumber Daya Manusia
Perbankkan Perbankkan Syariah, dan Manajemen Keuangan Syariah.
tentunya memberikan kontribusi besar dalam dunia perbankan dan dapat
menjadikan minat untuk mahasiswa menabung di Bank Syariah.
Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal
atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah
penerimaan akan suatu hubungan antar diri sendiri dengan sesuatu diluar diri.
Semakin kuat atau semakin dekat hubungan tersebut, maka semakin besar
minat.2Menurut Benard yang dikutip oleh sardiman, minat timbul tidak secara
tiba-tiba atau spontan, melainkan timbul akibat dari partisipasi, pengalaman,
kebiasaan, pada waktu belajar atau bekerja.Minat akan selalu berkaitan dengan
soal kebutuhan atau keinginan.3
2 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: PT Rineka Cipta,
2003), h. 180. 3 Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011),
h. 76.

3
Kaitannya dengan minat menabung adalah kecenderungan seseorang
untuk memiliki objek tertentu guna memenuhi kebutuhan. Timbulnya minat
juga dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal.Keberhasilan
minattersebut tentunya akan menimbulkan motivasi mahasiswa menabung di
Bank Syariah.
Motivasi adalah dorongan untuk berbuat sesuatu (drive) di dalam
memenuhi kebutuhan. Keinginan pencapaian dalam memenuhi kebutuhan
tersebut tergantung dari kekuatan motifnya. Motif dengan kekuatan yang besar
akan menentukan perilaku individu. Dengan kata lain motif adalah kebutuhan,
dorongan, atau implus yang menetukan perilaku seseorang.4
Dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak
sadar untuk melakukan sesuatu tindakan dengan tujuan tertentu.Seseorang
selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan yang dirasakannya. Adapun
motivasi ini terdapat pada sumber intrinsik dan ekstrinsik setiap
orang.Motivasi yang didapatkan mahasiswa akan memberikan dampak positif
untuk menabung di Bank Syariah.
Sepintas tidak ada perbedaan menjadi nasabah bank konvensional dan
bank syariah. Namun jika di cermati ada keunggulan apabila menjadi nasabah
di bank syariah, keunggulan tersebut berbasis syariah yang mendasari
operasionalnya. Dalam konsep hubungan bank dan penabung untuk bank
konvensional, bank menjadi debitur dan nasabah menjadi kreditur. Sedangkan
4 Mudjiarto dan Aliaras Wahid, Membangun Karakter dan Kepribadian Kewirausahaan,
(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006), h. 40

4
di perbankan syariah, nasabah merupakan mitra bank sekaligus investor bagi
bank.5
Mahasiswa merupakan salah satu komponen masyarakat sebagai
pangsa pasar yang layak untuk diperhatikan dalam menambah jumlah
nasabah. Informasi data mahasiswa yang di peroleh dari Bagian Akademik
Kemahasiswaan jurusan S1 Perbankan Syariah sebanyak 243 mahasiswa
angkatan tahun 2016/2017. Mahasiswa merupakan sarana yang tepat bagi
bank syariah dalam memperbesar perkembangan produk tabungannya. Semua
produk yang dikeluarkan bank syariahmenggunakan system bagi hasil dan
bukan bunga, yang menyebabkan banyak dan sedikitnya mahasiswa untuk
menabung baik di Bank Syariah maupun Bank Konvensional. Menabung yang
merupakan kegiatan untuk menyisihkan uang yang dimiliki untuk disimpan,
dengan tujuan untuk mengelola uang tersebut.
Berdasarkan survei yang peneliti lakukan pada mahasiswa IAIN Metro
jurusan S1 Perbankan Syariah Angakatn Tahun 2016/2017 terdapat 5
mahasiswa yang menabung pada bank syariah dan kebanyakan mahasiswa
yang menabung di Bank Konvensional. Adapun mahasiswa yang menabung
pada bank syariah yaitu pada Bank Muamalat Syariah, BRI Syariah dan
Mandiri Syariah dan menabung pada bank konvensional pada bankBRI dan
BNI, di luar dari ketentuan membayar UKT (Uang Kuliah Tunggal) .
5MuhammadSyafii Antonio, Bank SyariahdariTeorikePraktik, (Jakarta: GemaInsani,
2001), h. 34

5
Peneliti juga melakukan wawancara kepada mahasiswi Ayu Oktaviani
mengatakan: “Kurang berminat menabung pada bank syariah, akses bank
syariah itu sendiri belum menjangkau ke pedesaan dan hanya terdapat di kota
saja, sehingga kurangnya promosi produk tabungan pada bank syariah”.6
Wawancara kepada mahasiswi Indah Kurnia Sari: “Menabung di bank syariah
merupakan salah satu faktor penentu karena mengetahui hukum riba dan bank
syariah tidak menggunakan hukum riba, selain itu pelayanannya lebih nyaman
dengan adanya unsur islamiah di dalam kegiatan operasionalnya.”6
Wawancara kepada mahasiwa Abie Reza Fahryzal mengatakan “Menabung di
bank syariah, tentunya untuk merubah mindset terhadap bank syariah dan
untuk investasi di masa depan yang membuat berminat dan termotivasi
menabung di bank syariah”.7
Salah satu upaya yang dilakukan mahasiswa perbankan syariah untuk
mengimplementasikan ilmunya yaitu salah satunya dengan menjadi nasabah
atau menabung di bank syariah. Secara teori mahasiswa memahami bank
syariah, namun secara praktiknya mereka memilih menabung di bank
konvensional yang sudah melekat pada mahasiswa perbankan syariah IAIN
Metro.
Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian lebih lanjut dengan mengangkat judul “Minat dan
Motivasi Menabung Pada Bank Syariah dikalangan Mahasiswa (Studi Kasus
6 Wawancara dengan Ayu Oktaviani, tanggal 1 November 2018. 6Wawancaradengan Indah Kurnia Sari, tanggal 1 November 2018. 7Wawancaradengan Abie Reza Fahrizal, tanggal1 November 2018.

6
Mahasiswa IAIN Metro Jurusan S1 Perbankan Syariah Angakatan Tahun
2016/2017).”
B. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan
pertanyaan penelitian ini yaitu: Bagaimana Minat dan Motivasi Menabung
Pada Bank Syariah dikalangan Mahasiswa IAIN Metro Jurusan S1 Perbankan
Syariah Angkatan Tahun 2016/2017 ?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui minat menabung pada Bank Syariah dikalangan
mahasiswa.
b. Untuk mengetahui motivasi menabung pada Bank Syariah dikalangan
mahasiswa.
2. Manfaat Penelitian
Manfaat yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah:
a. Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan upaya
untuk mengembangkan dan menambah ilmu pengetahuan serta
menambah wawasan tentang minat dan motivasi menabung pada bank
syariah dikalangan mahasiswa.
b. Secara praktik hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai
bahan pertimbangan, masukan atau saran dalam aplikasi perbankan
syariah.

7
D. Penelitian Relevan
Penelitian relevan memperkuat hasil penelitian yang telah ada dalam
tugas akhir, skripsi, dan tesis. Penelitian relevan ini bertujuan dalam
penyusunan kerangka maupun dalam kegiatan analisis yang lain dan
pembandingkan dari kesimpulan berfikir dari peneliti.8
Penelitian yang dilakukan oleh Lisani Khasanah, Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Metro tahun 2017, yaitu “Minat Nasabah Hargo Mulyo
Menabung di BMT El Mentari 134 Hargo Mulyo Lampung Timur”.Penelitian
ini lebih berfokus pada minat nasabah menabung di BMT El Mentari 134
Hargo Mulyo Lampung Timur. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah
minat menabung masyarakat desa Hargomulyo dipengaruhi oleh beberapa
faktor internal dan eksternal. Selain itu faktor internal yang dominan yaitu
kepribadian sedangkan faktor eksternal yang dominan yaitu pelayanan.Minat
masyarakat terhadap produk simpanan timbul karena adanya sistem yang
mudah didapat dan dipahami oleh anggota seperti produk simpanan suka rela
anggota.9 Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh
peneliti terletak pada pembahasan tentang minat menabung. Perbedaan
penelitian ini dengan yang akan dilakukan oleh peneliti terletak pada
subjeknya, pada penelitian Lisani Khasanah meneliti minat nasabah,
sementara yang peneliti lakukan yaitu meneliti minat dan motivasi mahasiswa.
8Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian , (Jakarta: Kencana, 2012), h. 15. 9Lisani Khasanah, Minat Masyarakat Hargomulyo Menabung di BMT El Mentari 134
Hargomulyo Lampung Timur Tahun 2017, (Metro, Perpustakaan IAIN Metro, 2017), h. 48.

8
Penelitian yang dilakukan oleh Evi Kurnia Lesmana, Institut Agama
Islam Negeri (IAIN) Metro, yaitu “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat
Non Muslim Menjadi Nasabah di Bank BRI Syariah Kota Metro”.Penelitian
ini lebih berfokus pada minat non muslim yang ingin menjadi nasabah di Bank
BRI Syariah. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah berdasarkan
penelitian bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi nasabah non muslim
menjadi nasabah di Bank BRI Syariah Kota Metro adalah faktor eksternal
meliputi budaya, lokasi, pelayanan, promosi, dan profit sharing (bagi hasil)
sedangkan faktor internal meliputi: gaya hidup, motivasi, keyakinan dan
sikap.10 Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh
peneliti terletak pada pembahasan tentang minat. Perbedaan penelitian ini
dengan yang akan dilakukan oleh peneliti terletak pada subjeknya, pada
penelitian Evi Kurnia Lesmana meneliti minat non muslim, sementara yang
peneliti lakukan yaitu meneliti minat dan motivasi mahasiswa.
Penelitian yang dilakukan oleh Yayan Fauzi, Universitas Negeri Islam
Sunankalijaga Yogyakarta, yaitu: “Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Nasabah Menabung di Perbankan Syariah (Kasus Pada BNI Syariah Kantor
Cabang Yogyakarta)”.Penelitian ini lebih berfokus padafaktor-faktor yang
Mempengaruhi Nasabah Menabung di Perbankan Syariah (Kasus Pada BNI
Syariah Kantor Cabang Yogyakarta)”. Hasil yang didapat dari penelitian ini
adalah penelitian ini menyimpulkna bahwa variabel kualitas pelayanan,
nisbah, bagi hasil, kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap
10Evi Kurnia Lesmana, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Non Muslim Menjadi
Nasabah di Bank BRI Syariah Kota Metro, (Metro, Perpustakaan IAIN Metro, 2017), h. 45.

9
nasabah menabung di BNI Syariah kantor cabang Yogyakarta dan religiusitas
tidak berpengaruh terhadap nasabah menabung di BNI Syariah kantor cabang
Yogyakarta. Hasil pengujian ini menghasilkan koefisien determinasi (R2)
sebesar 0,535 yang berati kualitas pelayanan nisbah bagi hasil, kualitas
produk, dan religiusitas dapat menjelaskan variabilitas nasabah menabung di
BNI Syariah kantor cabang Yogyakarta 53,5%. Sedangkan sisanya 46,5%
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti oleh penyusun.11
Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti
terletak pada pembahasan tentang faktor yang mempengaruhi menabung.
Perbedaan penelitianini dengan yang akan dilakukan oleh peneliti terletak
pada subjeknya, pada penelitian Yayan Fauzi meneliti faktor yang
mempengaruhi nasabah menabung, sementara yang peneliti lakukan yaitu
meneliti minat dan motivasi mahasiswa menabung.
Berdasarkan hasil penelitian yang dikemukakan di atas, dapat
diketahui bahwa penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti ini memiliki
kajian yang berbeda, walaupun memiliki fokus kajian yang sama pada tema-
tema tertentu seperti minat terhadap jasa lembaga keuangan. Akan tetapi pada
penelitian ini lebih ditekankan pada minat dan motivasi menabung pada bank
syariah dikalangan mahasiswa.
11Yayan Fauzi, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nasabah Menabung di Perbankan
Syariah (Kasus Pada Bank BNI Syariah Kantor Cabang Yogyakarta), dalam https://www.
google.co.id/search?q=skripsi+minat+menabung+pada+bank+syariah&oq=skripsi+minat+menabu
ng+pada+bank+syariah&aqs=chrome..69i57.14134j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8, di akses
pada tanggal 15 November 2018.

10
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Teori Minat
1. Pengertian Minat
Minat dalam kamus besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai
sebuah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu gairah atau
keinginan.1 Minat yaitu faktor lain yang membedakaan penilaian
seseorang terhadap suatu hal atau objek tertentu, yang mendasari
kesukaan ataupun ketidak sukaan terhadap objek tersebut.2
Secara sederhana minat dapat diartikan sebagai suatu
kecenderungan untuk memberikan perhatian dan bertindak terhadap
orang, aktivitas atau situasi yang menjadi objek dari minat tersebut
dengan disertai perasaan senang.3
Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu
hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah
penerimaan akan suatu hubungan antar diri sendiri dengan sesuatu diluar
diri. Semakin kuat atau semakin dekat hubungan tersebut, maka semakin
besar minat.4
1Hasan Awi, Kamus Umum Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, (Jakarta: Balai Pustaka,
2007), h. 744. 2Vinna Sri Yuniarti, Perilaku Konsumen Teori dan Praktik, (Bandung: Pustaka Setia,
2015), h. 113. 3Abdul Rahman Shaleh dan Muhbib Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar Dalam
Perspektif Islam, (Jakarta: Kencana, 2004), h. 262-263. 4Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: PT Rineka Cipta,
2003), h. 180.

11
Berdasarkan uraian di atas, dapat dipahami bahwa bahwa minat
adalah keadaan dimana seseorang menunjukan keinginan ataupun ataupun
kebutuhan yang ada dalam dirinya, hal tersebut dapat terlihat dari ciri-ciri
yang muncul dalam dirinya. kecenderungan hati yang tinggi terhadap
sesuatu.
2. Macam-macam Minat
Minat dapat digolongkan menjadi beberapa macam, ini sangat
tergantung pada sudut pandang dan cara penggolongan diantaranya:
a. Berdasarkan timbulnya, minat dapat dibedakan menjadi minat
primitif dan minat kulturil.
1) Minat primitif adalah minat yang timbul karena kebutuhan
biologis atau jaringan-jaringan tubuh, misalnya kebutuhan akan
makan, perasaan enak atau nyaman, kebebasan beraktivitas dan
seks.
2) Minat kultural atau minat sosial adalah minat yang timbulnya
karena proses belajar, minat ini tidak secara langsung
berhubungan dengan diri kita. Sebagai contoh: keinginan untuk
memiliki mobil, kekayaan, pakaian mewah, dengan memiliki
hal-hal tersebut secara tidak langsung akan menganggap
kedudukan atau harga diri bagi orang yang agak istimewa pada
orang-orang yang punya mobil, kaya, berpakaian mewah dan
lain-lain. Contoh yang lain misalnya minat belajar, individu
punya pengalaman bahwa masyarakat atau lingkungan akan lebih

12
menghargai orang-orang terpelajar dan pendidikan tinggi,
sehingga hal ini akan menimbulkan minat individu untuk belajar
dan berprestasi agar mendapat penghargaan dari lingkungan, hal
ini mempunyai arti yang sangat penting bagi harga
dirinya.5Timbulnya minat dapat dibedakan menjadi dua yaitu
minat primitif dan minat kultural. Minat primitif merupakan
minat yang timbul karena kebutuhan tubuh manusia. Sedangkan
minat kultural atau minat sosial timbul karena suaru proses yang
secara tidak langsung berhubungan dengan diri setiap manusia
atau timbul karena keinginan untuk memenuhi kebutuhannya
baik melalui proses belajar meupun lingkungan yangt
mempengaruhi.
b. Berdasarkan arahnya, minat dapat dibedakan menjadi minat intrinsik
dan ekstrinsik.
1) Minat intrinsik adalah minat yang langsung berhubungan dengan
aktivitas itu sendiri, ini merupakan minat yang lebih mendasar
atau minat asli. Sebagai contoh: seseorang belajar karena
memang pada ilmu pengetahuan atau karena memang senang
membaca, bukan karena ingin mendapatkan pujian atau
penghargaan. Dalam bermain sepak bola, minat intruksinya dalah
kesenangan dalam menyepak bola, bergerak bebas dalam alam
terbuka dan sebagainya.
5Ibid, h. 265-266.

13
2) Minat ekstrinsik adalah minat yang berhubungan dengan tujuan
akhir dari kegiatan tersebut, apabila tujuannya sudah tercapai ada
kemungkinan minat tersebut hilang. Sebagai contoh: seseorang
yang belajar dengan tujuan agar menjadi juara kelas atau lulus
ujian saringan Sipenmaru, setelah menjadi juara kelas atau lulus
ujian saringan Sipenmaru minat belajarnya menjadi menurun.
Dalam bermain sepak bola, minat instrinsiknya adalah
bagaimana mencetak gol sebanyak mungkin, bagaimana
mengalahkan lawan dan sebagainya. Jadi dalam minat ekstrinsik
ada usaha untuk melanjutkan aktivitas sehingga tujuan akan
menjadi menurun atau hilang.6Minat berdasarkan arahnya dapat
dibedakan menjadi dua yaitu minat intrinsik dan minat ekstrinsik.
Minat intrinsik ini merupakan minat yang berhubungan langsung
yang lebih mendasar dengan kegiatannya. Sedangkan minat
ekstrinsik yang berhubungan dengan tujuan akhir dari
kegiatannya, apabila tujuannya sudah tercapai maka minatnya
akan hilang.
c. Berdasarkan cara mengungkapkan minat dapat dibedakan menjadi
empat:
1) Exspresed interest: adalah minat yang diungkapkan dengan cara
meminta kepada subyek untuk menyatakan atau menuliskan
kegiatan-kegiatan baik yang berupa tugas maupun bukan tugas
6Ibid, h. 266-267.

14
yang disenangi dan paling tidak disenangi. Dari jawabannya
dapatlah diketahui minatnya.
2) Manifest interest: adalah minat yang diungkapkan dengan cara
mengobservasi atau melakukan pengamatan secara langsung
terhadap aktivitas-aktivitas yang dilakukan sebyek atau dengan
mengetahui hobinya.
3) Tested interest: adalah minat yang diungkapkan cara
menyimpulkan dari hasil jawaban tes objektif yang diberikan,
nilai-nilai yang tinggi pada suatu objek atau masalah biasanya
menunjukan minat yang tinggi pula terhadap hal tersebut.
4) Inventiored interest: adalah minat yang diungkapkan dengan
menggunakan alat-alat yang sudah distandarisasikan, dimana
biasanya berisi pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan kepada
subjek apakah ia senang atau tidak senang terhadap sejumlah
aktivitas atau sesuatu objek yang ditanyakan.7
Cara menungkapkan minat terdapat Exspresed interest
(diungkapkan dengan caramenyatakan atau menuliskan kegiatan-
kegiatan), Manifest interest (diungkapkan dengan cara
mengobservasi atau melakukan pengamatan secara langsung), Tested
interest (diungkapkan cara menyimpulkan dari hasil jawaban tes
objektif yang diberikan), Inventiored interest(diungkapkan dengan
menggunakan alat-alat yang sudah distandarisasikan).
7Ibid, h. 267-268.

15
3. Faktor yang Mempengaruhi Timbulnya Minat
Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya minat menurut
Mulyadi Nitisusastro, secara garis besar dapat dikelompokan menjadi dua
yaitu faktor internal dan faktor eksternal:8
a. Faktor internal
1) Persepsi
Persepsi adalah proses individu untuk mendapatkan,
mengorganisasi, mengolah, dan menginterprestasikan informasi.9
Pada persepsi akan dapat menyusun dan menafsirkan informasi
guna memberikan gambaran dan pemahaman.
2) Kepribadian
Kepribadian adalah mencerminkan perbedaan seseorang
dari orang lain,sikap seseorang konsisten yang berkelanjutan dan
yang dimiliki seseorang bisa berubah.10 Kepribadian membuat
keseluruhan sikap, ekspresi perasaan tersebut akan terwujud
dalam tindakan seseorang jika dihadapkan pada situasi tertetentu.
3) Pembelajaran
Pembelajaran adalah sebuah proses untuk mendapatkan
pengetahuan dan pengalaman.11 Dengan hasil dan pengetahuan
8Mulyadi Nitisusastro, Perilaku Konsumen dalam Perspektif Kewirausahaan, (Bandung:
Alfabeta, 2013), h. 60. 9Etta Mamang Sangaji dan Sopiah, Perilaku Konsumen Pendekatan Praktis Disertai
Himpunan Jurnal Penelitian, (Yogyakarta: CV Andi Offest, 2013), h. 42. 10Mulyadi Nitisusastro, Perilaku Konsumen., h. 72 11Ibid, h. 74.

16
pengalaman ini akan memberikan bekal untuk bertindak dimasa
datang jika menghadapi situasi yang sama.
4) Sikap
Sikap adalah suatu keadaan pada diri seseorang untuk
berperilaku suka atau tidak suka ketika dihadapkan kepada satu
situasi.13 Pengaruh sikap terhadap konsumen atau nasabah
sangat jelas misalnya produk yang bermanfaat akan disukai
pembeli, produk yang berkualitas akan menarik banyak peminat
dan menyebabkan tindakan menabung.
5) Kepercayaan
Kepercayaan adalah suatu gagasan deskriptif yang dianut
oleh seseorang tentang sesuatu. Kepercayaan ini mungkin bisa
berlandaskan pada pengetahuan, opini (pendapat), kepercayaan
dan perasaan. Konsep kepercayaan ini membentuk citra
terhadap merk dan produk, dan orang yang akan berbuat sesuai
kepercayaannya.7
b. Faktor eksternal
1) Budaya
Budaya adalah suatu kepercayaan, nilai-nilai, kebiasaan
yang dipelajari seseorang, yang dapat mengarahkan orang
tersebut dalam menggunakan suatu barang atau jasa.14
13Ibid, h. 80. 7 Pilip Kothler, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Erlangga, 1990), Edisi ke-5, h,189. 14Vinna Sri Yuniarti, Perilaku Konsumen., h. 198

17
Pengetahuan yang dimiliki akan memberikan bekal yang cukup
bagi yang bersangkutan.
2) Keluarga
Keluarga adalah kelompok yang terdiri atas dua orang
atau lebih yang berhubugan melalui darah, perkawinan, adobsi,
dan tempat tinggal.15 Unit terkecil dari masyarakat yang terdiri
atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan
tinggal disutu tempat dalam keadaan saling ketergantungan.
3) Pelayanan
Dalam memberikan pelayanan seorang pegawai dengan
nasabah diperlukan etika yang baik, sehingga kedua belah pihak
baik nasabah maupun pegawai dapat saling menghargai.
Nasabah yang hendak melakukan investasi atau pembiayaan
pada suatu lembaga keuangan harus mendapatka pelayanan
pelayanan yang baik agar merasa puas dengan kerjasama
tersebut. Hasil yang diperoleh lembaga keungan atas pelayanan
lembaga keuangan yaitu mendapatkan fee atau komisi.16
Apabila kuliatas pelayanan yang diberikan pada nasabah sangat
baik dan mampu membuat nasabah menjadi tertarik untuk
berinvestasi pada lembaga keuangan, karyawanpun akan
mendapatkan tambahan pendapatan dari hasil pelayanan jasa
yang cukup memuaskan bagi nasabah.
15Etta Mamang Sangaji dan Sopiah, Perilaku Konsumen., h. 42.
16Ismail, Perbankan Syariah, (Jakarta: Prenada Media Group, 2005) h. 53

18
4) Lokasi
Lokasi merupakan sebuah trmpat dimana dapat
digunakan sebagai tempat produksi atau melayani konsumen.8
Konsumen atau nasabah pasti menginginkan lokasi Bank
Syariah berada pada lokasi yang mudah di jangkau. Sehingga
lokasi yang ditetapkan oleh Bank Syariah benar-benar strategi
dari seluruh penjuru agar mempermudah nasabah yang ingin
berinvestasi.
B. Teori Motivasi
1. Pengertian Motivasi
Kata “motivasi” berasal dari bahasa latin, motive yang berarti
dorongan, daya penggerak, atau kekuatan yang terdapat dari dalam diri
organisasi yang menyebabkan organisasi bertindak atau berbuat. Kata ini
diserap dalam bahasa inggris, yaitu motivation yang berarti pemberian
motif, penimbulan motif, atau hal yang menimbulkan dorongan atau
keadaan yang menimbulkan dorongan.17
Motivasi adalah aktivitas perilaku yang bekerja dalam usaha
memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang diinginkan. Menurut Santoso
Suroso motivasi adalah suatu set atau kumpulan perilaku yang
memeberikan landasan bagi seseorang untuk bertindak dalam suatu cara
8 Kasmir, Kewirausahaan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2014) h. 141
17Vinna Sri Yuniarti, Perilaku Konsumen., h. 80.

19
yang diarahkan kepada tujuanspesifik tertentu (specifiic goal directed
way).18
Sedangkan menurut Mc.Donald, motivasi adalah perubahan energi
dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan
didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.19
Berdasarkan pengertian di atas dapat dipahami bahwa motivasi
adalah kemauan untuk berbuat sesuatu, sedangkan motif adalah
kebutuhan, keinginan, dorongan. Motivasi seseorang tergantung pada
kemauan motifnya. Motif dengan kekuatan yang sangat besar yang akan
menentukan perilaku seseorang dan seringkali berkurang apabila telah
mencapai kepuasan ataupun karena manamui kegagalan.
2. Sumber Motivasi
Teori motivasi yang sudah lazim dipakai untuk menjelaskan
sumber motivasi sedikitnya bisa digolongkan menjadi dua, yaitu sumber
motivasi dari dalam diri (intrinsik) dan sumber motivasi dari luar
(ekstrinsik).
a. Motivasi instrinsik
Motivasi instrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau
yang fungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dari dalam
diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Itulah
sebabnya motivasi instriksik dapat juga dikatakan sebagai bentuk
motivasi yang di dalamnya aktivitas dimulai dan diteruskan
18Irham Fahmi, Manajemen Teori, Kasus, dan Solusi, (Bandung: Alfabeta, 2014), h. 143. 19Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011),
h. 73.

20
berdasarkan suatu dorongan dari dalam diri dan secara mutlak berkait
dengan aktivitas belajarnya. Jenis motivasi ini timbul dari dalam diri
individu sendiri tanpa ada paksaan dorongan orang lain, tetapi atas
dasar kemauan sendiri.20
Motivasi intrinsik adalah motivasi yang muncul dalam
tumbuh serta berkembang dalam diri orang tersebut, yang selanjutnya
kemudian memperngaruhi dia dalam melakukan sesuatu secara
bernilai dan berarti.21
Motivasi intrinsik ini timbul dari dalam diri mahasiswa tanpa
adanya paksaan dorongan dari orang lain, tetapi atas dasar kemauan
sendiri. Motivasi intrinsik ini pada dasarnya memang sudah ada
didalam diri setiap orang, penggerak untuk melakukan sesuatu.
b. Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan
berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Motivasi ekstrinsik
dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang di dalamnya
aktivitas dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang
tidak berkaitan dengan dirinya. Jenis motivasi ekstrinsik ini timbul
sebagai akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena adanya
ajakan, seluruh, atau paksaan dari luar orang lain sehingga dengan
20Suwatno dan Donni Juni Priansa, Manajemen SDM Dalam Organisasi Publik dan
Bisnis, (Bandung: Alfabeta, 2016), h. 175. 21Irham Fahmi, Manajemen Teori., h. 143.

21
keadaan demikian seseorang mau melakukan sesuatu tindakan
contohnya belajar.22
Motivasi ekstrinsik muncul dari luar diri seseorang, kemudian
selanjutnya mendorong orang tersebut untuk membangun dan
menumbuhkan semangat motivasi pada diri orang tersebut untuk
merubah seluruh sikap yang diliki olehnya saat ini kearah yang lebih
baik.23
Motivasi ekstrinsik timbul dari luar diri seseorang sebagai
akibat pengaruh dari luar mahasiswa dalam menabung di bank
syariah, apakah karena adanya ajakan, suruhan atau paksaan dari
orang lain sehingga dengan keadaan demikian seseorang mau
melakukan suatu tindakan tertentu.
3. Fungsi Motivasi
Sardiman mengemukakan pada prinsipnya motivasi mempunyai
tiga fungsi dalam kehiduan manusia, antara lain:
a. Mendorong manusia untuk berbuat, dalam arti motivasi penggerak
dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan oleh wirausahawan.
b. Penentu arah perbuatan, sehingga motivasi dapat memberikan arah
dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan
tujuannya.
22Suwatno dan Donni Juni Priansa, Manajemen SDM., h. 176. 23Irham Fahmi, Manajemen Teori., h. 143.

22
c. Menyeleksi perbuatan yang harus dikerjakan yang serasi untuk
mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan yang tidak
bermanfaat bagi tujuan tersebut.24
Motivasi yang mempunyai beberapa fungsi utama yaitu untuk
mendorong manusi berbuat, penentu arah perbuatan dan menyeleksi arah
yang harus dikerjakan.
C. Bank Syariah
1. Pengertian Bank Syariah
Dalam Undang-undang No. 21 tahun 2008 tentang perbankan
syariah disebutkan dalam pasal 1 bahwa “Perbankan Syariah adalah
segala sesuatu yang menyangkut tentang Bank Syariah dan Usaha
Syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses
dalam melakasanakan kegiatan usahanya.”25
Bank syariah adalah suatu lembaga keuangan yang berfungsi
sebagai perantara bagi pihak yang berkelebihan dana dengan pihak yang
kekurangan dana untuk kegiatan usaha dan kegiatan lainnya sesuai
dengan hukum islam. Selain itu bank syariah biasa disebut Islamic
banking atau interest fee banking, yaitu suatu sistem perbankan dalam
pelaksanaan operasional tidak menggunakan sistem bunga (riba),
spekulasi (maisir), dan ketidakpastian atau ketidakjelasan (gharar).26
24Vinna Sri Yuniarti, Perilaku Konsumen., h. 82-83. 25Herry Sutanto dan Khaerul Umam, Manajemen Pemasaran Bank Syariah, (Bandung:
Pustaka Setia, 2013), h. 106. 26Zainuddin Ali, Hukum Perbankan Syariah, (Jakarta: Sinar Grafika, 2008), h. 1.

23
Bank syariah merupakan bank yang menjalankan kegiatan
usahanya berdasarkan prinsip syariah, baik menghimpun dana maupun
menyalurkan dana dalam pelaksanaanya tidak menggunakan sistem bunga
(riba), yang bertujan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional
dalam rangka meningkatkan keadilan, kebersamaan dan pemerataan
kesejahteraan.
2. Beberapa Jenis Tabungan di Bank Syariah
Seseorang yang menabung pada bank syariah dapat memilih
antara akad al-wadi’ah atau al-mudharabah. Meski jenis tabungan dibank
syariah mirip dengan bank konvensional, yaitu giro, tabungan dan
deposito, namun dalam bank syariah terdapat perbedaan-perbedaan yang
prinsipnya seperti yang dijelaskan berikut:
a. Giro
Pada umumnya, bank syariah menggunakan akad al-wadiah
pada rekening giro. Nasabah yang membuka rekening giro berarti
melakukan akad wadi’ah titipan. Dalam fiqih muamalah, wadi’ah
dibagi menjadi dua macam: wadi’ah yad al-amanah dan wadi’ah yad
adh-dhamanah. Akad wadi’ah yad al-amanah adalah akad titipan
yang dilakukan dengan kondisi penerima titipan (dalam hal ini bank)
tidak wajib mengganti jika terjadi kerusakan. Biasanya akad ini
diterapkan bank pada titipan murni, seperti safe deposit box. Dalam
hal ini, bank hanya bertanggung jawab atas kondisi barang (uang)
yang dititipkan.

24
Adapun wadi’ah yad adh-dhamanah adalah titipan yang
dilakukan dengan kondisi penerima titipan bertanggung jawab atas
nilai (bukan fisik) dari uang yang dititipkan. Bank syariah
menggunakan akad wadi’ah yad adh-dhamanah untuk rekening
giro.27
Bank syariah menggunakan akad wadi’ah pada rekenin giro,
baik wadi’ah yad al-amanah dan wadi’ah yad adh-dhamanah. Giro
wadi’ah dapat diartikan sebagai bentuk simpanan yang penarikannya
dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, sarana
perintah bayaran lainya atau dengan cara pemindah bukuan yang
didasarkan pada prinsip titipan. Oleh karena itu nasabah tidak
mendapatkan keuntungan berubapa bunga, melainkan bonus yang
dinilainya tidak boleh diperjanjikan diawal.
b. Tabungan
Bank syariah menerapkan dua akad dalam tabungan, yaitu
wadi’ah dan mudharabah. Tabungan yang menerapkan akad wadi’ah
mengikuti prinsip-prinsip wadi’ah yad adh-dhamanah seperti yang
sudah dijelaskan di atas. Artinya tabungan ini tidak mendapatkan
keuntungan karena ia titipan dan dapat diambil sewaktu-waktu
dengan menggunakan buku tabungan atau media lain seperti kartu
ATM. Tabungan yang berdasarkan akad wadi’ah ini tidak mendapat
27M. Syafi’i Antonio, Bank syariah dari Teori ke Praktik, (Jakarta: Gema Insani, 2001),
h. 155.

25
keuntungan dari bank karena sifatnya titipan. Akan tetapi, bank tidak
dilarang jika ingin memberikan semacam bonus atau hadiah.
Tabungan merupakan akad mudharabah mengikuti prinsip-
prinsip mudharabah. Diantaranya sebagai berikut: pertama,
keuntungan dari dana yang digunakan harus dibagi antara shahibul
maal (dalam hal ini nasabah) dan mudharib (dalam hal ini bank).
Kedua, adanya tenggang waktu antara dana yang diberikan dan
pembagian keuntungan, karena untuk melakukan investasi dengan
memutarkan dana itu diperlukan waktu yang cukup.28
Tabungan merupakan simpanan yang berdasarkan akad
wadi’ah yad adh-dhamanahdan akad mudharabah, yang
penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat dan ketentuan
tertentu yang di sepakati. Tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet
giro atau pembayaran lainnya yan dipersamakan oleh itu. Pilihan
terhadap produk ini tergantung pada nasabah, jika nasabah ingin
menyimpan saja maka bisa dipakai produk tabungan wadi’ah.
Sedangkan memenuhi keinginan nasabah untuk investasi atau
mencari keuntunan makadapat menggunakan tabungan mudharabah.
c. Deposito
Bank syariah menerapkan akad mudharabah untuk deposito.
Seperti dalam tabungan, hal ini nasabah (deposan) bertindak sebagai
shahibul maal dan bank selaku mudharib. Penerapan mudharabah
28Ibid, h. 156.

26
terhadap deposito dikarenakan kesesuaian yang terdapat diantara
keduanya. Misalnya seperti yang dikemukakan di atas bahwa akad
mudharabah mensyaratkan adanya tenggang waktu antara penyetoran
dan penarikan agar dana itu bisa diputarkan. Tenggang waktu ini
merupakan salah satu sifat deposito, bahkan dalam deposito terdapat
pengaturan waktu, seperti 30 hari, 90 hari, dan seterusnya.29
Deposito syariah merupakan salah satu produk perbankan
yang dipakai untuk melakukan investasi berjangka dengan
menerapkan prinsip syariah. Menggunakan akad mudharabah,
nasabah berperan sebagai shahibul maal atau pemilik dana dan bank
syariah sebagai mudharib atau pengelola dana.
29Ibid, h. 157.

34
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Sifat Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field reseacrh).
Penelitian yaitu suatu penelitian yang dilakukan dilapangan atau dilokasi
penelitian, suatu tempat yang dipilih sebagai lokasi untuk menyelidiki
gejala objekif sebagai terjadi dilokasi tersebut, yang dilakukan juga untuk
penyusunan laporan ilmiah.1
Penelitian lapangan disini adalah penelitian yang akan dilakukan
di lembaga kampus IAIN Metro yaitu pada mahasiswa SI Perbankan
Syariah Angkatan Tahun 2016/2017.
2. Sifat Penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif, karena penelitian ini
berupaya mengumpulkan fakta yang ada, penelitian ini berfokus pada
usaha mengungkapkan suatu masalah dan keadaan sebagaimana adanya,
yang diteliti dan dipelajari sebagai sesuatu yang utuh.
Deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menuturkan
pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data, jadi ia juga
menyajikan data, menganalisis dan menginterprestasi.2
1Abdurrahmat Fatoni, Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusnan Skripsi, (Jakarta:
Rineka Cipta, 2014), h. 96. 2Cholid Narbuko dan Abu Achmad, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,
2012), h. 44.

35
Sedangkan penelitian kualitatif adalah sebagai prosedur penelitian
yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
orang-orang dan perilaku yang diamati.3 Deskriptif dalam penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui minat dan motivasi menabung pada Bank
Syariah dikalangan mahasiswa S1 Perbankan Syariah IAIN Metro.
B. Sumber Data
1. Sumber Data Primer
Sumber data primer adalah sumber data yang langsung
memberikan data kepada pengumpul data.4 Dalam penelitian ini yang
akan dijadikan sebagai data primer yaitu Mahasiswa S1 Perbankan
Syariah Angkatan 2016/2017.
Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel menggunakan
teknik Snowball Sampling (Sampel Bola Salju) adalah teknik penentuan
sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar. Ibarat
bola salju yang menggelinding yang lama-lama menjadi besar. Dalam
penentuan sampel, pertama-tama dipilih satu atau dua orang, tetapi karena
dengan dua orang ini belum merasa lengkap terhadap data yang diberikan,
maka peneliti mencari orang lain yang dipandang lebih tahu dan dapat
melengkapi data yang diberikan oleh dua orang sebelumnya.6
3Moh. Karisman, Metodologi Penelitian Kualitatif Kuantitatif, (Malang: UIN Maliki
Perss, 2010), h. 175. 4Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2017), h. 225. 6Ibid, h. 85.

36
Istilah “bola salju” mengacu pada proses pengumpulan sampel
dengan meminta responden yang diketahui keberadaannya untuk
menunjuk calon responden lainnya. Dengan demikian, sampel bola salju
dapat didefinisikan sebagai metode penarikan sampel non probabilitas
dimana setiap orang yang diwawancarai kemudiannya ditanyakan
sarannya mengenai orang lain yang dapat diwawancarai.7
Berdasarkan pengertian Snowball Sampling (Sampel Bola Salju)
dapat peneliti pahami bahwa Snowball Sampling (Sampel Bola Salju)
adalah peneliti akan menghubungkan responden yaitu sesuai dengan
penelitian, kemudian setelah peneliti menemui responden tersebut, maka
peneliti meminta kepada responden tersebut untuk merekomendasikan
teman yang lebih mengetahui mengenai penelitian yang diteliti oleh
peneliti dan begitu pula seterusnya.
Populasi merupakan keseluruhan dari objek yang akan diteliti.
Populasi yang dimaksud pada penelitian ini yaitu mahasiswa IAIN Metro.
Sumber data responden peneliti mengambil 10% dari mahasiswa IAIN
Metro jurusan S1 Perbankan Syariah angkatan tahun 2016/2017 yang
berjumlah 243 mahasiswa. Sehingga dapat diperoleh 24 mahasiswa
sebagai jumlah populasi yang terdiri dari beberapa kelas yaitu kelas A, B,
C, D, E, dan F. Pengambilan sampel (sampling) adalah proses memilih
sejumlah elemen secukupnya dari populasi, sehingga penelitian terhadap
sampel dan pemahaman tentang sifat atau karateristiknya akan membuat
7Marissan, Metodologi Penelitian Survei, (Jakarta: Kencana, 2012), h. 121.

37
kita dapat menggeneralisasikan sifat atau karateristik tersebut pada
elemen populasi.8
2. Sumber Data Sekunder
Sumber data sekunder merupakan sumber yang tidak langsung
memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau
lewat dokumen.9
Data sekunder dari penelitian ini diperoleh dari sumber buku
seperti: Syafi’i Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik, (Jakarta:
Gema Insani 2001), Zainuddin Ali, Hukum Perbankan Syariah, (Jakarta:
Sinar Grafika, 2008), Herry Sutanto dan Khaerul Umam, Manajemen
Pemasaran Bank Syariah, (Bandung: Pustaka Setia, 2013), Vinna Sri
Yuniarti, Perilaku Konsumen Teori dan Praktik, (Bandung: Pustaka Setia,
2015), Suwatno dan Donni Juni Priansa, Manajemen SDM Dalam
Organisasi Publik dan Bisnis, (Bandung: Alfabeta, 2016).
C. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian ini,
peneliti menggunakan metode sebagai berikut:
1. Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data melalui proses tanya
jawab lisan yang berlangsung satu arah, artinya pertanyaan datang dari
pihak yang mewawancarai dan jawaban diberikan oleh yang
8Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah,
(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011), h. 148. 9Sugiyono, Metode Penelitian., h. 225.

38
diwawancara.10 Teknik wawancara yang dipakai adalah wawancara tidak
berstruktur, wawancara tidak berstruktur adalah wawancara yang bebas
dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah
tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya.
Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar
permasalahan yang akan ditanyakan.11
Wawancara tersebut kemudian diarahkan kepada topik yang akan
dibahas. Adapun indikatornya yaitu:
1. Mahasiswa S1 Perbankan Suyariah
2. Mahasiswa dengan usia 20-22 tahun
3. Mahasiswa yang mengetahui tentang Perbankan Syariah
Peneliti mengajukan pertanyaan kepada mahasiswa, untuk
mendapatkan informasi: Minat dan Motivasi Menabung Pada Bank
Syariah dikalangan Mahasiswa (Studi Kasus Mahasiswa S1 Perbankan
Syariah Angkatan Tahun 2016/2017).
2. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel
yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti,
notulen rapat, agenda dan sebagainya.12 Metode ini digunakan sebagai
bahan informasi yang berupa latar belakang IAIN Metro dan data lainnya
yang mendukung kelengkapan data penelitian.
10Abdurrahmat Fathoni, Metode Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi, (Jakarta:
Rineka Cipta, 2011), h. 105. 11Sugiyono, Metode Penelitian., h. 223-224. 12Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2010), h. 274.

39
D. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah upaya yang dilakukan dengan bekerja dengan
data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat
dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa
yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat
diceritakan kepada orang lain.13 Maka yang dimaksud dengan analisis data
adalah proses menyederhanakan dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan
dipahami.
Penelitian yang dilaksanakan bersifat deskriptif, maka data yang telah
terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik deskriptif
kualitatif, yaitu analisis yang dilakukan secara terus menerus agar data yang di
peroleh baik melalui wawancara, dokumen-dokumen dapat menghasilakan
kesimpulan yang kongrit dan valid.9
Penelitian kualitatif ini menggunakan teknis analisis data secara
induktif, yaitu suatu cara yang berfikir berangkat dari fakta-fakta yang bersifat
khusus, kemudian dianalisis dan akhirnya ditemukan pemecahan
permasalahan yang bersifat umum. Induktif adalah cara berfikir dimana ditarik
suatu kesimpulan yang umum dari berbagai kasus yang bersifat individual.10
Teknis analisis data dalam penelitian ini yaitu setelah semua data seperti
wawancara dan dokumentasi diperoleh maka akan dianalisis data tentang fakta
13Lexy J.Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Offset, 2012), h. 248. 9Moh. Karisman, Metodologi Penelitian Kualitatif Kuantitatif, (Malang: UIN Maliki
Perss, 2010), h. 176 10Moh. Karisman, Metodologi Penelitian., h. 193.

40
kongrit mengenai minat dan motivasi menabung di Bank Syariah, kemudian
akan ditarik kesimpulan.

41
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum IAIN Metro
1. Sejarah Berdirinya IAIN Metro
Cikal bakal berdirinya IAIN Metro tidak terlepas dari sejarah
berdiriya IAIN Raden Intan di Bandar Lampung. Ini lain karena berdirinya
IAIN Raden Intan Bandar Lampung itu sendiri merupakan hasil upaya dari
para tokoh agama dan tokoh masyarakat yang tergabung dalam Yayasan
Kesejahteraan Islam Lampung (YKIL) yang berdiri tahun 1961 diketuai
oleh RD. Muhammad Sayyid. Dari hasil musyawarah tersebut diputuskan
untuk mendirikan dua fakultas yaitu Fakultas Tarbiyah dan Fakultas
Syariah yang kedudukannya di Tanjung Karang berada di bawah santunan
Yayasan tersebut.
Pada tahun 1964 tepatnya tanggal 13 oktober 1964 berdasarjan
Surat Keputusan Menteri Agama Nomor 86/1964 merubah status Fakultas
Tarbiyah YKIL dari swasta menjadi negeri, tetapi tidak berdiri sendiri
melainkan cabang Fakultas Tabiyah IAIN Raden Fatah Palembang. Pada
tahun 1967 atas permintaan mesyarakat Metro kepada YKIL agar dibuka
Fakultas Tabiyah dan Fakultas Syari?ah di Metro atas persetujuan Dekan
Fakultas Tabiyah IAIN Raden Fatah Palembang.11
11 Dokumentasi, Profil IAIN Metro

42
Sebelum pada tahun 1965 didirikan Fakultas Ushuludin yang
berkedudukan di Tanjung Karang dengan memperhatikan Keputusan
Presiden RI Nomor 27 Tahun 1963 kerena untuk ketentuan untuk
mensirikan sebuah Perguruan Tinggi yang berdiri sendiri (al-jami'ah)
harus memiliki tiga fakultas sebagai persiapan berdirinya Institut Agama
Islam Negeri (IAIN) Lampung.
Selain YKIL pada tahun 1965 juga didirikan Yayasan Perguruan
Tinggi Islam Lampung (Yaperti) yang dipimpin oleh KH. Zakaria
Nawawi. Walau yayasan ini mulai berjalan sejak 27 agustus 1966, yayasan
ini berysaha keras menyantuni fakultas-fakultas yang ada dan berusaha
untuk merubah status fakultas tersebut sari swasta menjadi segeri.
Setelah IAIN Raden Intan Lampung resmi dibuka, maka Fakultas
Tarbiyah yang semula mengunduk ke IAIN Raden Fatah Palembang
ditetapkan menjadi fakultas Fakultas yang berdiri sendiri, sebagai Fakultas
Tabiyah IAIN Raden Intan Lampung Metro berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Agama Ri No. 188 Tahun 1966.
Tak lama setelah perubahan nama IAIN Raden Intan Tanjung
Karang manjadi Raden Intan Bandar Lampung mengikuti perubahan nama
ibu kota Lampung menjadi Bandar Lampung terbitlah Surat Edaran Bimas
Islam No. E.III.OT/OO/AZ/1804/1996, Tanggal 23 Agustus 19996 tentang
Penataan Kelembagaan Fakultas IAIN di luar Induk menjadi Sekolah
Tinggi Agama Islam Negeri.12
12 Dokumentasi, Profil IAIN Metro

43
Sebagai kelanjutan maka pada tanggal 23-25 April 1997 diadakan
rapat kerja para rector dan dekan fakultas di luar induk. Pada kesempatan
ini ditetapkan pula perubahan dan pengesahan fakultas di luar induk
manjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) berdasarkan SK
Presiden No.11 tahun 1997.
Sejalan dengan perubahan status tersebut Drs. Zakaria Zakir yang
saat menjabat sebagai Dekan Fakultas Tarbiyah mengajukan lima nama
STAIN Metro yaitu, STAIN Raden Imba Kusuma, STAIN Lampung,
STAIN Jurai Siwo, STAIN A. Yasin, dan STAIN Sosrodarmo.
Berdasarkan saran Bupati (saat itu Drs. Herman Sanusi) maka ditetapkan
nama STAIN Metro adalah STAIN Jurai Siwo Metro mengingat STAIN
ini berada di Lampung Tengah yang memiliki tradisi dan budaya
"Sembilan Marga Penyibang".
Sebagai tindak lanjut dari Keppres 1997 di atas, maka pada tanggal
30 juni 1997 secara serentak diresmikan 33 STAIN dan ketuanya dijabat
oleh Dekan masing-masing sebagai Pejabat Sementara Ketua. Penataan-
penataan demi penataan kelembagaan dalam STAIN Jurai Siwo Metro
semakin hari semakin ditingkatkan. Sejalan dengan dinamika kehidupan
kampus sejak 1997 juga dibuka jurusan baru yakni Jurusan Syari'ah yang
saas itu hanya satu prodi yaitu Ahwalusy Syakhsiyyah. Baru pada tahun
1999. Masa ini dikenal dengan istilah passing out karena sejak tahun 1997
STAIN Metro sudah tidak berada di bawah IAIN Raden Intan lagi.13
13 Dokumentasi, Profil IAIN Metro

44
Pada Tahun 1998, gagasan untuk melahirkan sarjana Ekonomi
Perbankan Islam yang memiliki ciri khas bagi pengelolaan Lembaga
Perbankan Syariah, digagas oleh Prof. Bahri Ghozali (saat menjabat
sebagai Ketua STAIN Metro Periode 1998 - 2002) dengan membuka
Program Studi Ekonomi Perbankan Islam (EBI). Gagasan ini kemudian
menjadi embrio bagi berkembangan program studi ekonomi Islam di
seluruh Perguruan Tinggi Agama di Indonesia. Walau saat itu sempat
menjadi polemik bagi banyak kalangan, namun menjadi catatan sejarah
bahwa Ekonomi Islam dimulai dari STAIN Jurai Siwo Metro
Pada penerimaan Mahasiswa Baru tahun ajaran 2006-2007, prodi
D3 Bahasa Inggris dan Prodi baru yakni S1 Bahasa Inggris dan D4.
diupayakan pada 2007 yang akan datang proses akreditasi kedua prodi ini
bisa terwujud. Hingga tahun 2006 STAIN Metro sedah meluluskan
mahasiswanya sebanyak 1.339 orang. Sebagian besar dari alumninya
menjadi pegawai negeri sipil, pegawai bank swasta (syari'ah) dan
wiraswasta.14
Kampus STAIN Jurai Siwo Metro mengalami kemajuan signifikan.
Satu-satunya kampus negeri di Kota Metro ini menjadi kampus Islam yang
diminati calon mahasiswa dari berbagai daerah, baik dari Lampung
maupun luar. Sejak dipimpin Prof. Dr. Syaripudin, M.Ag, mulai tahun
2007 sampai sekarang, STAIN menjadi kampus yang berkembang dan
14 Dokumentasi, Profil IAIN Metro

45
melahirkan lulusan sarjana Islam yang siap berkompetensi dalam segala
bidang.
Dibandingkan periode-periode sebelumnya, nama STAIN Jurai
Siwo Metro sekarang dikenal di berbagai lapisan masyarakat. Hal ini
terbukti dengan meningkatnya calon mahasiswa yang mendaftar di STAIN
setiap tahun. Tercatat lebih dari 1.880 calon mahasiswa yang mendaftar di
STAIN Metro. Sedangkan yang akan diterima hanya sekitar 800
mahasiswa. Artinya, ada 1.080 calon mahasiswa yang harus legawa karena
tidak diterima di STAIN Metro yang daya tampungnya terbatas.
Dengan hanya 800 mahasiswa diharapkan terjaring mahasiswa
yang memiliki kualitas lebih baik. Prestasi STAIN juga bisa diandalkan
sebagai kampus yang mampu membangun kompetensi mahasiswa.
Terbukti, banyak mahasiswa yang meraih juara dalam setiap kompetisi
antarkampus. Dalam bidang pendidikan, kampus ini juga memperhatikan
penguasaan bahasa Inggris dan bahasa Arab serta kompetensi di bidang
minat juga bakat lain seperti olahraga, seni budaya, jurnalistik, dan lain-
lain.15
Untuk membangun kompetensi mahasiswa, STAIN memiliki tiga
jurusan, yaitu Tarbiyah, Syariah, dan Ekonomi Islam yang terdiri dari
program studi Pendidikan Agama Islam (PAI), Pendidikan Bahasa Arab
(PBA), Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), Ahwalus
Syahsiyah/Hukum Islam, Ekonomi Syariah, dan Diploma Tiga (D-3)
15 Dokumentasi, Profil IAIN Metro

46
Perbankan Syariah. STAIN juga mulai membuka program Pascasarjana
(S-2) untuk jurusan Ilmu Pendidikan Islam dan Hukum Islam.
Kegiatan organisasi mahasiswa pun menjadi bagian yang sangat
penting untuk kemajuan STAIN ini. Baik organisasi internal kampus
maupun eksternal. Kegiatan organisasi mampu memberikan manfaat
kepada mahasiswa dan mendorong berperan aktif dalam menghidupkan
kultur akademis di kampus STAIN. Dengan organisasi, mahasiswa mampu
mengembangkan diri di bidang intelektual, spiritual, dan emosianal.
Orientasi Pengenalan Akademik (OPAK) STAIN Metro Bagi
Mahasiswa Baru, tahun 2010. Organisasi internal biasa disebut Unit
Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang terdiri atas Lembaga Dakwah Kampus
(LDK), Pers Mahasiswa Kronika, Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala),
Ikatan Mahasiwa Pencinta Seni (Impas), Ikatan Mahasiswa Pencinta
Olahraga (Impor), Pramuka, Resimen Mahasiswa (Menwa), Jurai Siwo
English Club (JSEC), serta 2 UKM baru yaitu Forum Silaturahmi Studi
Ekonomi Islam (FOSSEI) dan Jusifa (Jurai Siwo Fikrah Arabia).16
Banyaknya UKM yang telah menghidupkan STAIN menjadi
kampus yang siap menuju peradaban baru. Selain itu, mahasiswa STAIN
Metro juga banyak yang aktif di organisasi ekstrakampus. Dengan
organisasi ekstra kampus mereka tidak hanya mengenal mahasiswa Di
STAIN tapi juga banyak mengenal dan berdiskusi rutin dengan mahasiswa
kampus lain seperti Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Metro,
16 Dokumentasi, Profil IAIN Metro

47
Sekolah Tinggi Olahraga (STO) Metro, PGSD UNILA Cabang Metro,
Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Agus Salim, STKIP PGRI Metro,
STAI Ma’arif Metro dan Akademi Kebidanan Wira Buana.
Aktif dalam organisasi eksternal kampus diharapkan mampu
membuka kepekaan dan mengasah kemampuan mahasiswa dalam melihat
realitas yang terjadi di luar kampus. Karena biasanya gerakan ekstra lebih
dekat dengan masyarakat dan harapannya mampu menjadi problem solver
(pemecah masalah) bagi masyarakat baik dalam politik, ekonomi,
pendidikan, sosial, dan budaya.
Organisasi ekstra yang eksis di Metro ternyata memiliki platform
gerakan mahasiswa Islam seperti Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim
Indonesia (KAMMI) , Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
(IMM). Organisasi-organisasi itu menghidupkan kampus STAIN dan
menjadi gerakan oposisi mahasiswa kepada pemerintah daerah.
Peran organisasi ekstrakampus cukup berpengaruh dalam
mewarnai paradigma berfikir mahasiswa STAIN Metro yang memang
telah membawa label Islam dalam kurikulum kampus. Bahkan dalam
demokrasi kampus gerakan ekstrakampus sangat memberikan andil yang
dalam penegakan demokrasi mahasiswa sebagai wadah menempa
mahasiswa dalam hal kepemimpinan.17
17 Dokumentasi, Profil IAIN Metro

48
Demokrasi kampus memberi pelajaran yang begitu menarik untuk
seluruh mahasiswa sebagai salah satu voters education (pendidikan
pemilih) bagi mahasiswa atau sebagai civic educatin (pendidikan
kewarganegaraan. Pada tataran eksekutif, di tingkat program studi ada
bupati yang memimpin Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) program
studi.
Pada tingkat jurusan, ada gubernur yang memimpin BEM jurusan
dan pada tingkat sekolah tinggi ada presiden mahasiswa serta wakilnya
yang memimpin BEM ST. Kemudian pada tataran legislatif, mahasiswa
STAIN memiliki Dewan Legislatif Mahasiswa (DLM) yaitu DLM jurusan
dan DLM sekolah tinggi yang menjadi lembaga kontrol di tataran
eksekutif. Selain itu pers kampus menjadi pilar demokrasi yang juga
berperan aktif dalam memberikan check and balances terhadap
pemerintahan BEM bahkan lembaga STAIN.
Gedung Pusat Bahasa STAIN Metro. Kampus STAIN juga
mengembangkan dan menerapkan program bilingual campus. Yaitu
penerapan dua bahasa komunikasi seperti bahasa Arab dan bahasa Inggris.
Peningkatan kualitas dosen dan mahasiswa terus dilakukan dengan
mengadakan seminar, kajian keislaman, serta memberikan fasilitas bagi
dosen yang ingin melanjutkan jenjang pendidikan ke S-2 dan S-3 baik di
dalam maupun luar negeri.18
18 Dokumentasi, Profil IAIN Metro

49
STAIN mampu memberikan hal yang baik bagi kemajuan di segala
bidang di Lampung serta khususnya di Kota Metro yang merupakan kota
pendidikan. Berbagai upaya terus dilakukan STAIN untuk memberikan
fasilitas yang nyaman kepada mahasiswa. Seperti akses informasi dengan
free hospot di area STAIN, perpustakaan yang cukup lengkap, koran
harian serta bekerjasama dengan beberapa lembaga sosial, lembaga hukum
dan ekonomi.
Tahun 2010 adalah tahun persiapan alih status STAIN menjadi
IAIN. Saat ini civitas akademika STAIN Jurai Siwo Metro dengan
berbagai upaya berusaha menjadi perguruan tinggi unggulan dan terdepan
dalam pengkajian dan pengembangan ilmu, seni dan budaya keislaman.
Gedung Laboratorium STAIN Metro. Sebagai bukti dari upaya
tersebut, STAIN Jurai Siwo Metro yang dalam beberapa tahun terakhir,
mengalami perkembangan pendaftaran mahasiswa baru yang cukup
signifikan dengan persentasi kenaikan tiap tahunnya sekitar 75%. Begitu
juga dengan penyesuaian bidang pembangunan fisik, perkembangan
teknologi Informasi dan system pembelajaran dalam jaringan.
Pengembangan lain dengan bertambahnya lahan sekitar 3,5 ha yang
rencananya untuk pengembangan ma'had dan Kampus II STAIN Metro.19
Percepatan pembangunan fisik bangunan tersebut merupakan
upaya dan sekaligus persiapan STAIN untuk beralih status menjadi IAIN
19 Dokumentasi, Profil IAIN Metro

50
Jurai Siwo Metro yang merupakan pusat pengembangan pendidikan,
teknologi, ilmu seni dan budaya keislaman.
Pada tahun 2011, pembangunan fisik gedung meliputi ruang
kuliah, gedung rektorat, rehabilitasi gedung perpustakaan, penambahan
lokal dan perangakat laboratorium computer, kelas multimedia Program
Pascasarjana dan perencanaan pengembangan cyber campus. Selain itu,
bahwa berdirinya Program Pascasarjana diharapkan mampu memperkuat
data dukung akan proses alih status STAIN Metro ke IAIN Metro, karena
dalam ketentuan perundang-undangan, bahwa Sekolah Tinggi semestinya
hanya memiliki satu jurusan professional. Sementara saat ini, STAIN
Metro sudah memiliki 2 Jurusan (Tarbiyah dan Syari'ah) dengan 8
Program Studi dan Program Pascasarjana (S2) dengan 2 Program Studi.
Saat ini pihak STAIN Jurai Siwo Metro terus berupaya dan
berharap memperoleh sumber pendanaan dari Pemerintah Provinsi
Lampung. Pasalnya pembangunan kampus II STAIN Jurai Siwo Metro
Seberang itu diperkirakan menelan anggaran sebesar 750 miliar rupiah.
Bahkan pihak STAIN Jurai Siwo Metro bersama Gubernur Provinsi
Lampung telah bertemu Menteri Agama RI untuk membicarakan peluang
pembangunan Kampus II dan alih status STAIN Jurai Siwo Metro menjadi
IAIN Jurai Siwo Metro, Lampung.20
Alih status STAIN Jurai Siwo Metro ke IAIN Jurai Siwo Metro
sudah diajukan sejak tahun 2010 dan direncanakan bisa terealisasi pada
20 Dokumentasi, Profil IAIN Metro

51
2012 tahun depan. Musyawarah alumni juga menjadi salah satu syarat
administrasi alih status STAIN ke IAIN. Hal ini sudah lama dilakukan
pada masa kepemimpinan Prof. Dr. Syaripudin, M.Ag. dengan
mengundang seluruh alumni dari semua angkatan dalam acara reuni akbar
pada Sabtu, 28 Juli 2010 lalu.
Perubahan status menjadi IAIN juga akan mendorong
pembentukan fakultas-fakultas yang merupakan penggabungan dari 2
jurusan dengan 9 program studi. Tahun 2016 adalah tahun peralihan
STAIN menjadi IAIN. Perubahan status ini tertuang dalam Peraturan
Presiden No.71 tanggal 1 Agustus 2016, Menurut Perpres tersebut,
pendirian IAIN Metro merupakan perubahan bentuk dari Sekolah Tinggi
Agama Islam Negeri (STAIN) Jurai Siwo Metro.
Terkait dengan perubahan itu, maka semua kekayaan, pegawai, hak
dan kewajiban dari masing-masing STAIN dialihkan menjadi kekayaan,
pegawai, hak dan kewajiban IAIN masing-masing. Demikian pula, semua
mahasiswa STAIN perguruan tinggi tersebut menjadi mahasiswa IAIN.
Perubahan status menjadi IAIN juga akan mendorong pembentukan
fakultas-fakultas baru yang akan lahir sesuai dengan kebutuhan
masyarakat akan pendidikan, serta pembangunan sarana dan prasarana
yang lebih memadai guna mewujudkan IAIN Metro menjadi lebih baik.21
Tahun 2016 adalah tahun peralihan STAIN menjadi IAIN.
Perubahan status ini tertuang dalam Peraturan Presiden No.71 tanggal 1
21 Dokumentasi, Profil IAIN Metro

52
Agustus 2016, Menurut Perpres tersebut, pendirian IAIN Metro
merupakan perubahan bentuk dari Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri
(STAIN) Jurai Siwo Metro.
Terkait dengan perubahan itu, maka semua kekayaan, pegawai, hak
dan kewajiban dari masing-masing STAIN dialihkan menjadi kekayaan,
pegawai, hak dan kewajiban IAIN masing-masing. Demikian pula, semua
mahasiswa STAIN perguruan tinggi tersebut menjadi mahasiswa IAIN.
Perubahan status menjadi IAIN juga akan mendorong
pembentukan fakultas-fakultas baru yang akan lahir sesuai dengan
kebutuhan masyarakat akan pendidikan, serta pembangunan sarana dan
prasarana yang lebih memadai guna mewujudkan IAIN Metro menjadi
lebih baik.22
2. Visi dan Misi IAIN Metro
a. Visi
Menjadi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam yang unggul
dalam sinergi socio-eco-techno-preneurship berlandaskan nilai-nilai
keislaman dan keindonesiaan.23
b. Misi
1) Membentuk sarjana yang memiliki pengetahuan keislaman dalam
pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat dan
22 Dokumentasi, Profil IAIN Metro 23 Dokumentasi, Profil IAIN Metro

53
2) Mengembangkan nilai-nilai keislaman dalam pelaksanaan
pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dan
3) Melaksanakan sistem tata kelola manajemen kelembagaan yang
berkualitas.24
3. Struktur Organisasi IAIN Metro
Gambar 4.1
Struktur Organisasi IAIN Metro
B. Minat dan Mahasiswa Menabung Pada Bank Syariah
Untuk mengetahui gambaran tentang minat dan motivasi mahasiswa
menabung pada Bank Syariah dikalangan mahasiswa IAIN Metro maka
24 Dokumentasi, Profil IAIN Metro

54
peneliti melakukan wawancara terhadap sejumlah mahasiswa yang bersedia
menjadi objek penelitian.
Adapun wawancara yang peneliti lakukan terhadap beberapa
mahasiswa jurusan S1 Perbankan Syariah terkait dengan minat dan motivasi
menabung pada Bank Syariah dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Menurut Asih Nurul Fatimah menjelaskan “mengetahui jenis tabungan
di Bank Syariah, tidak berminatnya untuk menabung di Bank Syariah karena
dari fasilitas Bank Syariah itu sendiri yang kurang memadai. Seperti ketika
akan melakukan penarikan uang sulitnya menemui mesin ATM Syariah di
berbagai tempat, yang sering hanya terdapat di Bank Syariahnya saja. Berbeda
dengan tabungan yang saya gunakan di Bank Konvensional saat ini, jika ingin
melakukan penarikan uang tunai bisa di temui di banyak tempat, tidak hanya
penarikan tunai saja tetapi ketika ingin menabung tunai lewat ATM juga
sekarang sudah bisa tidak perlu datang langsung ke banknya lebih praktis dan
memudahkan nasabahnya. Jauhnya Bank Syariah ini juga yang mempengaruhi
saya kurang berminatnya untuk menabung.”25 Sehingga tidak berminatnya
Asih Nurul Fatimah dipengaruhi oleh faktor internal sikap. Faktor sikap ini
timbul karena adanya membuat berperilaku tidak suka atau tidak berminat
untuk menabung pada Bank Syariah. Faktor lain yang mempengaruhi Asih
Nurul Fatimah tidak berminat yaitu faktor eksternal lokasi. Faktor lokasi ini
25 Mahasiswa S1 Perbankan Syariah IAIN Metro wawancara kepada Asih Nurul Fatimah
tanggal 17 Mei 2019

55
disebabkan oleh lokasi atau keberadaan Bank Syariah sulit dijangkau dan juga
ketika ingin melakukan penarikan tabungan secara mendesak.
Menurut Ayu Oktaviani menjelaskan “saya mengetahui jenis tabungan
di Bank Syariah namun tidak berminat untuk menabung di Bank Syariah,
sampai saat ini saya hanya menabung di Bank Konvensional yang mudah di
jangkau lokasinya dari pada bank syariah. Faktor yang mempengaruhinya
karena akses Bank Syariah itu sendiri belum mampu menjakau ke pedesaan
dan hanya terdapat di kota saja jadi merasa kesulitan untuk menabung jika
berada di rumah, berbeda dengan Bank Konvensional yang mudah di jangkau
lokasi Banknya”.26 Sehingga tidak berminatnya Ayu Oktaviani dipengaruhi
oleh faktor internal sikap. Faktor sikap ini timbul karena adanya membuat
berperilaku tidak suka atau tidak berminat untuk menabung pada Bank
Syariah. Faktor lain yang mempengaruhi Ayu Oktaviani tidak berminat yaitu
faktor eksternal lokasi. Faktor lokasi ini disebabkan oleh lokasi atau
keberadaan Bank Syariah belum mampu menjangkau ke pedesaan dan hanya
terdapat di kota-kota saja.
Menurut Diana Nursena Wati “saya mengetahui jenis tabungan di
Bank Syariah namun kurang beminat untuk menabung di Bank Syariah, sebab
belum ada kebutuhan untuk menabung di Bank Syariah. Selama ini saya
menabung di Bank Konvensional yang lebih mudah dan praktis dari segi
fasilitasnya yang menunjang diberikan oleh banknya, contohnya seperti
ketersediaannya BRILink sampai di berbagai tempat bagi yang bekerjasama
26 Mahasiswa S1 Perbankan Syariah IAIN Metro wawancara kepada Ayu Oktaviani
tanggal 17 Mei 2019

56
langsung dengan pihak bank di bandingkan dengan keberadaan Bank Syariah
yang belum meluas sehingga merasa kesulitan jika nanti mau menabung di
Bank Syariah. Menjadi pengaruh penting menggunakan tabungan di Bank
Konvensional yang sudah mendarah daging di lingkungan keluarga saya”.27
Sehingga tidak berminatnya Diana Nursen Wati dipengaruhi oleh faktor
internal kepribadian. Faktor kepribadian ini timbul karena sikap Diana Nursen
Wati yang konsisten lebih bertahan menabung di Bank Konvensional dari
pada menabung pada Bank Syariah. Faktor lain yang mempengaruhi Dian
Nursena Wati tidak berminat yaitu faktor eksternal lokasi dan keluarga. Faktor
lokasi ini disebabkan oleh lokasi atau keberadaan Bank Syariah yang tidak
meluas. Sedangkan dari faktor keluarga Diana Nursena Wati yang tidak
memiliki minat atau keinginan untuk menabung di Bank Syariah dan lebih
memilih Bank Konvensional yang sudah mendarah daging di keluarganya.
Menurut Astriani Rofiatul Khasanah menjelaskan “sudah paham dan
mengetahui jenis tabungan di Bank Syariah namun kurang berminat untuk
menabung di Bank Syariah. Merasa kesulitan jika untuk menabung di Bank
Syariah karena tidak adanya Bank Syariah di desa saya, berbeda dengan Bank
Konvensional yang saya gunakan untuk menabung lebih mudah dicari kantor
banknya diberbagai tempat. Lokasi Bank Syariah menjadi faktor penentu
pengaruh penting bagi saya untuk menumbuhkan keinginan menabung pada
Bank Syariah”.28 Sehingga tidak berminatnya Astriani Rofiatul Khasanah
27 Mahasiswa S1 Perbankan Syariah IAIN Metro wawancara kepada Diana Nursena Wati
tanggal 17 Mei 2019 28 Mahasiswa S1 Perbankan Syariah IAIN Metro wawancara kepada Astriani Rofiatul
Khasanah tanggal 17 Mei 2019

57
dipengaruhi oleh faktor internal sikap. Faktor sikap ini timbul karena adanya
membuat berperilaku tidak suka atau tidak berminat untuk menabung pada
Bank Syariah. Faktor lain yang mempengaruhi Astriani Rofiatul Khasanah
tidak berminat yaitu faktor eksternal lokasi. Faktor lokasi ini disebabkan
karena lokasi atau keberadaan Bank Syariah tidak ada didesa Astriani Rofiatul
Khasanah.
Menurut Yesinta menjelaskan “sudah mengetahui jenis tabungan di
Bank Syariah namun tidak berminat untuk menabung di Bank Syariah karena
merasa kesulitan untuk menabung di Bank Syariah yang jauh untuk di
jangkau, jadi lebih memilih menabung di Bank Konvensional yang lebih
mudah dan praktis. Jika menabung di Bank Konvensional dari awal
pembukaan rekening baru persyaratannya juga lebih mudah, layanan untuk
menabung tunai tidak harus datang langsung ke Banknya bisa lewat ATM
sedangkan bedanya menabungnya di Bank Syariah tidak bisa menabung
secara langsung lewat ATM. Salah satu yang menjadi pengaruh penting untuk
menabung melihat dari lokasi bank yang mudah di jangkau seperti Bank
Konvensional sedangkan pada Bank Syariah yang masih jauh untuk di
jangkau”.29 Sehingga faktor yang mempengaruhi Yasinta tidak berminat untuk
menabung di Bank Syariah yaitu faktor internal sikap. Faktor sikap ini timbul
karena adanya membuat berperilaku tidak suka atau tidak berminat untuk
menabung pada Bank Syariah. Faktor lain yang mempengaruhi Yasinta tidak
29 Mahasiswa S1 Perbankan Syariah IAIN Metro wawanacara kepada Yesinta tanggal 17
Mei 2019

58
berminat yaitu faktor eksternal lokasi. Faktor lokasi Bank Syariah yang jauh
untuk di jangkau membuat Yesinta kesulitan untuk menabung.
Menurut Abie Reza Fahryzal menjelaskan “mengetahui jenis tabungan
di Bank Syariah itu sangat penting dari mata kuliah yang sudah saya
dipelajari, untuk memilih jenis tabungan seperti apa yang akan di gunakan.
Saya juga hanya memilki tabungan di Bank Syariah tidak memiliki tabungan
di bank konvensional. Jika menabung di Bank Syariah tidak ada potongan tiap
bulannya sedangkan bedanya kalaw menabung di Bank Konvensional ada
potongannya setiap bulannya. Selain itu juga menabung di bank syariah untuk
merubah menset terhadap bank syariah dan motivasi dorongan dari dalam diri
untuk investasi di masa depan. Menabung di Bank Syariah pengaruhnya buat
saya dari segi budaya kebiasaan secara terus menerus dengan apa yang sudah
saya pelajari semala kuliah tentang Perbankan Syariah, yang memunculkan
tindakan menabung di Bank Syariah ini sudah lama hingga sampai saat ini
tetap menggunakan atau menabung di Bank Syariah”.30 Minat yang
mempengaruhi untuk menabung pada Bank Syariah ini karena faktor internal
pembalajaran. Faktor pembelajaran ini didapatkan pada sebuah proses untuk
mendapatkan pengetahuan dan pengalaman yang akan memberikan bekal
untuk bertindak dimasa datang. Faktor lain yang mempengaruhi Abie Reza
Fahrizal berminat menabung yaitu faktor ekstrnal budaya. Faktor budaya ini
merupakan suatu kebiasaan yang dipelajari seseorang, yang dapat
30 Mahasiswa S1 Perbankan Syariah IAIN Metro wawancara kepada Abie Reza Fahrizal
tanggal 17 Mei 2019

59
mengarahkan orang tersebut dalam menggunakan suatu barang atau jasa,
tindakan menabung.
Menurut Tiara Nurvianti menjelaskan “mengetahui jenis tabungan di
bank syariah dan berminat menabung di Bank Syariah ini yang membuat saya
melakukan tindakan untuk menabung menabung di Bank yariah tidak
menabung di Bank Konvensional, menabung di Bank Syariah sistemnya yang
menggunakan sistem bagi hasil berbeda jika menabung di Bank Konvensional
yang menggunakan riba, selain itu juga pengaruh yang paling penting untuk
saya selalu mendapatkan pelayanannya yang bagus ketika menabung di Bank
Syariah dan transaksi transfer free sesama jenis bank syariah, motivasi saya
menabung di Bank Syariah untuk menghindari riba”.31 Sehingga minat yang
mempengaruhi Tiara Nurvianti untuk menabung di Bank Syariah yaitu faktor
internal sikap. Faktor sikap ini timbul karena adanya membuat berperilaku
suka dan menyebabkan tindakan Tiara Nurvianti untuk menabung. Faktor lain
yang mempengaruhi Tiara Nurvianti berminat adalah faktor eksternal
pelayanan. Pelayanannya bagus yang diberikan Bank Syariah.
Menurut Rinda Feni Yolanda “saya mengetahui jenis tabungan di
Bank Syariah dan berminat untuk menabung dengan hanya menggunakan
tabungan Bank Syariah untuk mengimplementasikan minat saya, tidak
menggunakan tabungan Bank Konvensional. Karena menabung di Bank
Syariah untuk menghindari riba berbeda dengan menabung di Bank
Konvensional yang menggunakan riba, selain itu juga pengaruh minat dari
31 Mahasiswa S1 Perbankan Syariah IAIN Metro wawancara kepada Tiara Nurvianti
tanggal 17 Mei 2019

60
keluarga terutama ibu yang mengatakan untuk selalu menggunakan tabungan
Bank Syariah. Motivasi menabung di Bank Syariah ini karena untuk
menyisihkan sebagian uang saya untuk disimpan ditempat yang aman”.32
Sehingga minat menabung yang mempengaruhi Rinda Feni Yolanda Faktor
internal sikap. Faktor sikap ini timbul karena adanya membuat berperilaku
suka dan menyebabkan tindakan menabung. Faktor lain yang mempengaruhi
minat Rinda Feni Yolanda faktor eksternal yaitu faktor keluarga. Dorongan
dari keluarga untuk bertindak menabung pada Bank Syariah.
Menurut Indah Nur Rahmah menjelaskan “saya sudah mengetahui
jenis tabungan di Bank Syariah dari mata kuliah yang saya pelajari, saya juga
berminat menabung di Bank Syariah dan hanya menabung di Bank Syariah
saja. Menabung di Bank Syariah lebih menguntungkan tidak ada potongan
setiap bulannya, jadi saldo di ATM tetap utuh berbeda jika menabung di Bank
Konvensional yang ada potongan tiap bulanya. Alasan saya menabung di
Bank Syariah karena kesadaran pentingnya menabung dan menghindari riba
itu juga menjadi pengaruh penting terhadap kepribadian saya sendiri serta
mendorong kemanjuan eksistensi Bank Syariah. Faktor lainnya yang sangat
mempengaruhinya yaitu mendorong saya menabung di Bank Syariah karena
dari kelurga terutama ibu yang menyarankan untuk menggunakan tabungan
Bank syariah”.33 Sehingga minat menabung yang mempengaruhi Indah Nur
Rahmah yaitu faktor internal kepribadian. faktor kepribadian ini timbul karena
32 Mahasiswa S1 Perbankan Syariah IAIN Metro wawancara kepada Rinda Feni Yolanda
tanggal 17 Mei 2019 33 Mahasiswa S1 Perbankan Syariah IAIN Metro wawancara kepada Indah Nur Rahmah
tanggal 17 Mei 2019

61
seseorang yang konsisten dan keberlanjutan, terwujud dalam tindakan untuk
menabung. Faktor lain yang mempengaruhi minat Indah Nur Rahmah yaitu
faktor eksternal keluarga. Faktor kelurga yang memberikan dorongan untuk
menabung.
Menurut Indah Kurnia Sari “mengetahui jenis tabungan di Bank
Syariah yang membuat saya berminat menabung pada Bank Syariah
merupakan salah satu faktor penentu karena pada bank syariah tidak
menggunakan riba yaitu menggunakan bagi hasil sedangkan bedanya jika
menabung pada bank konvensional menggunakan sistem riba, maka dari itu
saya tidak mau memiliki tabungan di bank konvensional. Seperti hal lainnya
jika menabung di Bank Syariah tidak ada potongan tiap bulannya berbeda
dengan Bank Konvensional yang setiap bulan ada potongannya. Faktor yang
mempengaruhinya selain itu pelayanan yang ramah di bank syariah lebih
nyaman dengan adanya unsur islamiah didalamnya”.34 Sehingga minat yang
mempengaruhi Indah Kurnia Sari untuk menabung di Bank Syariah yaitu
karena faktor internal sikap. Faktor ini melihat suatu keadaan pada Indah
Kurnia Sari yang membuat berperilaku suka dan menyebabkan tindakan
menabung. Faktor lain yang mempengaruhi Indah Kurnia Sari berminat adalah
fator eksternal pelayanan. Pelayanan ramah dan nyaman diberikan yang
diberikan Bank Syariah.
Menurut Malisa Arima menjelaskan “saya mengetahui jenis tabungan
di Bank Syariah namun tidak berminat untuk menabung di bank Syariah.
34 Mahasiswa S1 Perbankan Syariah IAIN Metro wawancara kepada Indah Kurnia Sari
tanggal 17 Mei 2019

62
Lebih memilih menabung di Bank Konvensional yang dapat saya percaya
untuk menyimpan uang dengan aman karena sekarang marak kasus
penggelapan uang nasabah yang dilakukan oleh bank syariah. Perbedaan yang
terlihat menabung di Bank Syariah dan Bank Konvensional jika sewaktu-
waktu melakukan transfer ke Bank lain karena lebih mahal di Bank Syariah di
bandingkan Bank Kovensional. Kepercayaan terhadap Bank Syariah ini yang
sedang menurun mempengaruhi saya tidak menabung di Bank Syariah, selain
itu pengaruh lainnya dari jauhnya lokasi Bank Syariah dari tempat saya, jadi
ketika ingin menabung di Bank Syariah ini harus menempuh jarak jauh dan
memerlukan waktu lama”.35 Sehingga tidak berminatnya Malisa Arima
dipengaruhi oleh faktor internal kepercayaan. Faktor kepercayaan disebabkan
oleh menurunnya citra dari Bank Syariah yang membuat Malisa Arima enggan
untuk menabung di Bank Syariah. Faktor lain yang mempengaruhi Malisa
Arima tidak berminat yaitu faktor eksternal lokasi. Faktor lokasi ini
disebabkan oleh jauhnya lokasi atau keberadaan Bank Syariah dari tempat
tinggalnya.
Menurut Wahyu Puji Astuti menjelaskan “saya mengetahui jenis
tabungan di Bank Syariah, jika dilihat sisi umumnya tidak berminat karena
ketika mau buka rekening harus memakai surat domisili jika bukan orang
Metro. Selain itu juga potongan perbulannya mahal sebesar Rp.10.000 di
Bank Syariah Mandiri, jika di bandingkan menabung di BRI potongannya
tidak sampai Rp.10.000. Maka dari itu saya menabung di Bank Konvensional
35 Mahasiswa S1 Perbankan Syariah IAIN Metro wawancara kepada Malisa Arima
tanggal 17 Mei 2019

63
saja. Faktor eksternal pengaruh dari luar terutama lokasi bank Syariah, ketika
Bank Syariah itu masih jarang ditemui apalagi didaerah yang dibilang desa
dan juga persyaratan membuka rekeningnya dipersulit jadi enggan untuk
nabung di Bank Syariah”.36 Sehingga tidak berminatnya menabung di Bank
Syariah sebabkan oleh faktor internal pembelajaran. Faktor pembelajaran ini
sebuah proses untuk mendapatkan penngetahuan dan pengalaman ketika ingin
menabung di Bank Syariah potongan perbulannya yang mahal. Faktor lain
yang mempengaruhi Wahyu Puji Astuti tidak berminat menabung yaitu faktor
eksternal pelayanan dan lokasi. Faktor pelayanan ini disebabkan karena
persyaratan membuka rekening di Bank Syariah menggunakan surat domisili.
Faktor lokasi Bank Syariah yang jarang ditemui.
Menurut Nuril Fizriah “saya mengetahui jenis tabungan di Bank
Syariah, tidak berminat menabung di Bank Syariah karena Bank Syariah dan
Bank Konvensional itu sama aja sebenarnya, hanya terletak pada lebel
Syariahnya namun ketika pelaksanaannya sama seperti Bank Konvensional,
makanya saya menggunakan tabungan Bank Konvensional. Menurut saya
menabung di Bank Konvensional dan Bank Syariah sama saja karena ketika
kedua belah pihak antara saya dan bank sama-sama ridho dengan ketentuan
yang diberikan oleh bank, tanpa bank memberitahu ketentuan-ketentuannya
maka tidak ada ribanya dalam saya menabung di Bank Konvensional.
Pengaruh lainnya terdapat pada lokasi Bank Syariah itu sendiri terbilang
masih sedikit belum tentu ada di setiap daerah. Menabung yang saya lakukan
36 Mahasiswa S1 Perbanknan Syariah IAIN Metro wawancara kepada Wahyu Puji Astuti
tanggal 17 Mei 2019

64
ini untuk simpanan jangka panjang dan jangka pendek, jadi harus bisa
termotivasi untuk menabung secara teratur”. 37 Sehingga tidak minatnya Nuril
Fizriah yang mempengaruhi tidak menabung yaitu faktor internal persepsi
dan kepribadian. Faktor persepsi ini timbul karena proses individu untuk
mendapatkan, mengolah dan menginterprestasikan informasi untuk
memberikan gambaran dan pemahaman yang ia dapatkan. Sedangkan pada
faktor kepribadian ini muncul karena mencerminkan sikap Nuril Fizriah yang
konsisten yang berkelanjutan, perasaan tersebut akan terwujud dalam tindakan
jika dihadapkan pada situasi tertentu. Faktor lain yang mempengaruhi tidak
minat Nuril Fizriah yaitu faktor eksternal lokasi. Faktor lokasi atau
keberadaan Bank Syariah yang jarang ditemui setiap daerah.
Menurut Meribeth Dany Manaha menjelaskan “saya mengetahui jenis
tabungan di Bank Syariah namun tidak berminat menabung di Bank Syariah,
jadi tidak memiliki tabungan di Bank Syariah dan menabungnya di Bank
Konvensional. Meskipun di Bank Syariah tidak ada potongan setiap bulannya
berbeda dengan menabung di Bank Konvensional yang ada potongan tiap
bulan, namun tidak masalah buat saya dengan potongan setiap bulannya, yang
terpenting ketika transfer ke Bank lain tidak semahal Bank Syariah. Pengaruh
lainnya buat saya tidak memutuskan menabung di Bank Syariah karena di
tempat saya lokasi Bank Syariah jauh, jadi lebih memilih Bank Konvensional
yaitu Bank BRI karena Bank BRI dimana saja ada dan juga ada fasilitas ATM
nya, kantornya juga setiap pelosok ada jadi lebih mudah menabung di Bank
37 Mahasiswa IAIN S1 Perbankan Syariah IAIN Metro wawancara kepada Nuril Fizriah
tanggal 17 Mei 2019

65
Konvensional dan karena sudah lama berdirinya Bank Konvensional”.38
Sehingga tidak berminatnya Maribeth Dany Manaha dipengaruhi oleh faktor
internal sikap. Faktor sikap ini timbul karena adanya membuat berperilaku
tidak suka atau tidak berminat untuk menabung pada Bank Syariah. Faktor
lain yang mempengaruhi Maribeth Dany Manaha tidak berminat yaitu faktor
eksternal lokasi. Faktor lokasi ini disebabkan oleh lokasi atau keberadaan
Bank Syariah yang jauh dari rumahnya Maribeth Dany Manaha.
Menurut Khoirul Nasihin “iya saya mengetahui jenis tabungan di Bank
Syariah namun kurang berminat untuk menabung di Bank Syariah dan hanya
menabung di Bank Konvensional. Menabung di Bank Konvensional lebih
mudah dan praktis seperti ATM Bank Konvensional ada dimana-mana jadi itu
akan mempermudahkan berbeda dengan menabung di Bank Syariah ATM
masih jarang ditemui. Selain itu juga tempat saya yang jauh dari Bank
Syariah. Faktor penentu lokasi Bank Syariah yang menjadi pertimbangan saya
untuk menabung, karena salah satunya letak Bank yang strategis itu akan
menimbulkan minat tersendiri untuk menabung di Bank, sedangkan pada
Bank Syariah yang jauh dari rumah saya di bandingkan Bank
Konvensional”.39 Sehingga tidak berminatnya Khoirul Nasihin dipengaruhi
oleh faktor internal sikap. Faktor sikap ini timbul karena adanya membuat
berperilaku tidak suka atau tidak berminat untuk menabung pada Bank
Syariah. Faktor lain yang mempengaruhi Khoirul Nasihin tidak berminat
38 Mahasiswa S1 Perbankan Syariah IAIN Metro wawancara kepada Maribeth Dany
Manaha tanggal 17 Mei 2019 39 Mahasiswa S1 Perbankan Syariah IAIN Metro wawancara kepada Khoirul Nasihin
tanggal 17 Mei 2019

66
menabung di Bank Syariah yaitu faktor eksternal lokasi. Faktor lokasi ini
disebabkan karena rumahnya dengan lokasi atau keberadaan Bank Syariah
yang jauh.
Menurut Mia Triana menjelaskan “mengetahui jenis tabungan di Bank
Syariah namun tidak berminat menabung di Bank Syariah karena belum ada
keperluan untuk menabung di Bank Syariah. Setiap saya menabung hanya
menggunakan tabungan Bank Konvensional saja. Menabung di Bank Syariah
dan Bank Konvensional itu berbeda terutama pada pembukaan rekening baru
lebih cepat dan mudah di Bank Konvensional di bandingkan Bank Syariah.
Faktor lokasi yang menjadi pengarunya karena di tempat saya tidak ada Bank
Syariah dan berhubung lebih banyak yang menggunakan tabungan Bank
Konvensional”.40 Sehingga tidak berminatnya Mia Triana dipengaruhi oleh
faktor internal sikap. Faktor sikap ini timbul karena adanya membuat
berperilaku tidak suka atau tidak berminat untuk menabung pada Bank
Syariah. Faktor lain yang mempengaruhi Mia Triana tidak berminat yaitu
faktor eksternal lokasi. Faktor lokasi ini disebabkan karena rumahnya dengan
lokasi atau keberadaan Bank Syariah yang jauh.
Menurut Sagita Pratiwi menjelaskan “saya mengetahui jenis tabungan
di Bank Syariah namun kurang berminat untuk menabung di Bank Syariah,
karena Bank Sayariah ditempat saya masih jarang ditemui atau tidak
terjangkau. Untuk sekarang masih menabung di Bank Konvensional karena
menabung di Bank Konvensional lebih praktis dan mudah. Perbedaan yang
40 Mahasiswa S1 Perbankan Syariah IAIN Metro wawancara kepada Mia Triana tanggal
17 Mei 2019

67
terlihat menabung di Bank Syariah yang tiap bulannya tidak ada potongan
namun ketika ingin menabung secara tunai di ATM tidak bisa, sedangkan jika
menabung di Bank Konvensional meskipun tiap bulannya ada potongan pajak
tapi jika ingin menabung secara tunai atau tarik tunai ATM nya mudah di
temui. Faktor lokasi bank menjadi pengaruh penting untuk menabung, pada
Bank Syariah jauh untuk di jangkau memerlukan waktu lama”.41 Sehingga
tidak berminatnya Sagita Pratiwi dipengaruhi oleh faktor internal sikap. Faktor
sikap ini timbul karena adanya membuat berperilaku tidak suka atau tidak
berminat untuk menabung pada Bank Syariah. Faktor lain yang
mempengaruhi Sagita Pratiwi tidak berminat yaitu faktor eksternal lokasi.
Faktor lokasi ini disebabkan karena tidak terjangkaunya lokasi atau
keberadaan Bank Syariah yang jauh.
Menurut Linda Sri Mulyani menjelaskan “sebagai mahasiswa tentunya
sudah mengetahui jenis tabungan di Bank Syariah namun tidak berminat untuk
menabung di bank syariah. Lebih mudah menabung di Bank Konvensional
yang praktis dibandingkan Bank Syariah. Pengaruh budaya yang sudah
menjadi kebiasaan karena kebanyakan sekarang menabungnya menggunakan
Bank Konvensional jadi mengikuti tren sekarang saja menabung di Bank
Konvensional”.42 Sehingga tidak berminatnya Linda Sri Mulyani dipengaruhi
faktor nternal sikap. Faktor sikap ini timbul karena adanya membuat
berperilaku tidak suka atau tidak berminat untuk menabung pada Bank
41 Mahasiswa S1 Perbankan Syariah IAIN Metro wawancara kepada Sagita Pratiwi
tanggal 17 Mei 2019 42 Mahasiswa S1 Perbankan Syariah IAIN Metro wawancara kepada Linda Sri Mulyani
tanggal 17 Mei 2019

68
Syariah. Faktor lain yang mempengaruhi Linda Sri Mulyani tidak berminat
yaitu faktor eksternal budaya. Faktor budaya ini kebiasaan yang dipelajari
seseorang, yang dapat mengarahkan orang tersebut dalam menggunakan
produk. Seperti kebiasaan orang lain menabung di Bank Konvensional yang di
ikuti Linda Sri Mulyani menabung di Bank Konvensional.
Menurut Erin AL-Kroeriah menjelaskan “mengetahui tabungan apa
saja di Bank Syariah namun tidak berminat menabung di Bank Syariah.
Lamanya proses pembuatan rekening di Bank Syariah berbeda jika menabung
di Bank Konvensional yang saya gunakan saat ini, pembuatan rekeningnya
bisa cepat dan tidak banyak persyaratan. Faktor lain yang mempengaruhinya
terhadap lokasi Bank Syariah, keberadaan Bank Syariah yang jauh menjadi
berbagai pertimbangan untuk menabung di Bank Syariah. Sebagai nasabah
akan memilih menabung di Bank yang dekat dan letaknya yang strategis.
Belum ada pengaruh sumber motivasi dari dalam diri untuk menabung di
Bank Syariah”.43 Sehingga faktor yang mempengaruhi tidak berminatnya Erin
Al-Khoiriah untuk menabung di Bank Syariah yaitu faktor internal sikap.
Faktor sikap ini timbul karena adanya membuat berperilaku tidak suka atau
tidak berminat untuk menabung pada Bank Syariah. Faktor lain yang
mempengaruhi Erin Al-Khoeriah tidak berminat yaitu faktor eksternal lokasi.
Faktor lokasi ini disebabkan oleh lokasi atau keberadaan Bank Syariah yang
jauh dari rumahnya Erin Al-Khoeriah.
43 Mahasiswa S1 Perbankan Syariah IAIN Metro wawancara kepada Erin Al-Khoeriah
tanggal 17 Mei 2019

69
Menurut Maharista Agista menjelaskan “mengetahui jenis tabungan
Bank Syariah namun tidak berminat menabung di Bank Syariah, Lebih
memilih menabung di Bank Konvensional karena lebih mudah dan praktis.
Bedanya jika menabung di Bank Syariah tidak ada potongan setiap bulannya
sedangkan menabung di Bank Konvensional ada potongannya. Pengaruh
penting yang menjadi faktor untuk menabung dilihat dari lokasi Bank tersebut.
Jika lokasi Bank tidak jauh dan cepat dijangkau akan lebih memudahkan, pada
Bank Syariah ini jauh dari rumah saya”.44 Sehingga faktor yang
mempengaruhi tidak berminatnya Maharista Agista untuk menabung di Bank
Syariah yaitu faktor internal sikap. Faktor sikap ini timbul karena adanya
membuat berperilaku tidak suka atau tidak berminat untuk menabung pada
Bank Syariah. Faktor lain yang mempengaruhi Maharista Agista tidak
berminat yaitu faktor eksternal lokasi. Faktor lokasi ini disebabkan oleh lokasi
atau keberadaan Bank Syariah yang jauh.
. Menurut Ayu Listia menjelaskan “mengetahui jenis tabungan di Bank
Syariah namun tidak berminat untuk menabung di Bank Syariah, untuk
menabungnya saya di Bank Konvensional tidak memiliki tabungan di Bank
Syariah. Jika menabung di Bank Syariah nanti kesulitannya ketika tarik tunai
tidak ada ATM di tempat-tempat tertentu, berbeda jika menabung di Bank
Konvensional katika ada kebutuhan mendesak bisa tarik tunai langsung di
ATM yang banyak mudah ditemui diberbagai tempat. Faktor dari luar yang
mempengaruhi menabung karena lokasi Bank, tetapi tidak semua Bank
44 Mahasiswa S1 Perbankan Syariah IAIN Metro wawancara kepada Maharista Agista
tanggal 17 Mei 2019

70
Syariah berada di daerah-daerah tertentu, termasuk didaerah saya adanya Bank
Konvensional tidak ada Bank Syariah. Tidak mungkin jika ingin menabung di
Bank Syariah harus pergi ke tempat yang jauh akan memerlukan waktu lama,
selain itu juga proses di Bank Konvensional lebih cepat dari pada Bank
Syariah”.45 Sehingga faktor yang mempengaruhi tidak berminatnya Ayu Listia
untuk menabung di Bank Syariah yaitu faktor internal sikap. Faktor sikap ini
timbul karena adanya membuat berperilaku tidak suka atau tidak berminat
untuk menabung pada Bank Syariah karena prosesnya yang lama. Faktor lain
yang mempengaruhi Ayu Listia tidak berminat yaitu faktor eksternal lokasi
dan pelayanan. Faktor lokasi ini disebabkan oleh lokasi atau keberadaan Bank
Syariah yang jauh dan pelayanan di Bank Syariah yang kurang cepat.
Menurut Rizki Anjar Wati menjelaskan “mengetahui jenis tabungan di
Bank Syariah namun tidak berminat untuk menabung di Bank Syariah, yang
saya gunakan menabung di Bank Konvensional tidak menabung di Bank
Syariah. Lebih mudah menabung di Bank Konvensional ketika tidak sempat
pergi ke Bank karena beberapa sedang bepergian atau sibuk dan untuk
mengindari antrian panjang, saya dapat menabung di BRILink yang lebih
cepat tanpa menunggu antrian yang lama di Bank. Sedangkan jika menabung
di Bank Syariah tidak ada pengganti Bank yang dapat memudahkan untuk
menabung dan harus datang ke Banknya. Keberadaan Bank Syariah atau
lokasinya yang dapat mempengaruhi untuk menabung. Sedangkan di tempat
saya tidak ada Bank Syariah jadi ketika ingin menabung di Bank Syariah
45 Mahasiswa S1 Perbakan Syariah IAIN Metro wawancara kepada Ayu Listia tanggal 17
Mei 2019

71
merasa kesulitan karena jauh”.46 Sehingga faktor yang mempengaruhi Rizki
Anjar Wati tidak berminat menabung di Bank Syariah yaitu faktor internal
sikap. Faktor sikap ini timbul karena adanya membuat berperilaku tidak suka
atau tidak berminat untuk menabung pada Bank Syariah karena prosesnya
yang lama. Faktor lain yang mempengaruhi Rizki Anjar Wati tidak berminat
yaitu faktor eksternal lokasi. Faktor lokasi ini disebabkan oleh lokasi atau
keberadaan Bank Syariah tidak ada di tempat tinggalnya.
Menurut Cahya Krismawar Ningsih menjelaskan “mengetahui jenis
tabungan di Bank Syariah namun sebenarnya tidak berminat menabung di
Bank Syariah meskipun saya memiliki rekening Bank Syariah, tetapi tidak
pernah saya gunakan untuk menabung. Ketika menabung saya selalu
menggunakan rekening Bank Konvensional yang lebih dekat dan mudah di
cari Banknya. Perbedaannya ketika saya menabung di Bank Syariah tidak ada
potongan setiap bulan, sedangkan ketika menabung di Bank Konvensional ada
potongan pajak setiap bulan. Faktor yang mempengaruhi saya menabung ini
dilihat dari lokasi Bank, pada Bank Syariah yang jauh jadi merasa kesulitan
jika mau menabung di Bank Syariah. Sedangkan menabung Bank
Konvensional yang mudah di jangkau dan praktis”.47 Sehingga Faktor yang
mempengaruhi tidak berminatnya Cahya Krismawar Ningsih menabung di
Bank Konvensional yaitu faktor sikap. Faktor sikap ini timbul karena adanya
membuat berperilaku tidak suka atau tidak berminat untuk menabung pada
46 Mahasiswa S1 Perbankan Syariah IAIN Metro wawancara kepada Rizki Anjar Wati
tanggal 17 Mei 2019 47 Mahasiswa S1 Perbankan Syariah IAIN Metro wawancara kepada Cahya Krismawar
Ningsih tanggal 17 Mei 2019

72
Bank Syariah. Selain itu faktor lain yang mempengaruhi Cahya Krismawar
Ningsih tidak berminat yaitu faktor eksternal lokasi. Faktor lokasi Bank
Syariah yang jauh untuk diakses.
Menurut Fevvi Candra Aulia menjelaskan “mengetahui jenis tabungan
di Bank Syariah namun tidak berminat untuk menabung Bank Syariah saya
menggunakan tabungan Bank Konvensional tidak memiliki tabungan di Bank
Syariah. Lebih mudahnya menabung di Bank Konvensional dapat dilihat dari
segi fasilitas ATM nya yang memadai sedangkan jika menabung di Bank
Syariah yang kurang memadai apabila mau menabung lewat ATM. Perbedaan
yang terlihat jika menabung di Bank Syariah ketika mau transfer ke Bank lain
biayanya lebih mahal jika di bandingkan dengan Bank Konvensional. Faktor
penentu untuk menabung saya melihat dari jauh atau dekatnya lokasi Bank,
sedangkan tidak ada Bank Syariah yang dekat jadi otomatis saya menabung di
Bank Konvensional yang lebih dekat dan mudah di jangkau”.48 Sehingga
faktor yang mempengaruhi Fevvi Candra Aulia tidak berminat untuk
meanbung di Bank Syariah yaitu faktor internal sikap. Faktor sikap ini timbul
karena adanya membuat berperilaku tidak suka atau tidak berminat untuk
menabung pada Bank Syariah. Faktor yang mempengaruhi Fevvi Candra
Aulia tidak berminat yaitu faktor eksternal lokasi. Faktor lokasi tidak adanya
Bank Syariah yang membuat enggan untuk menabung.
48 Mahasiswa S1 Perbankan Syariah IAIN Metro wawancara kepada Fevvi Candra Aulia
tanggal 17 Mei 2019

73
Tabel 4.1
Daftar Nama Mahasiswa S1 Perbankan Syariah Minat Menabung
Pada Bank Syariah
No Nama Mahasiswa Faktor Internal Faktor Eksternal
1 Asih Nurul Fatimah Sikap Lokasi
2 Ayu Oktaviani Sikap Lokasi
3 Diana Nursena Wati Sikap Lokasi dan Keluarga
4 Astriani Rofiatul K Sikap Lokasi
5 Yesinta Sikap Lokasi
6 Abie Reza Fahryzal Pembelajaran Budaya
7 Tiara Nurvianti Sikap Pelayanan
8 Rinda Feni Yolanda Sikap Keluarga
9 Indah Nur Rahmah Kepribadian Keluarga
10 Indah Kurnia Sari Sikap Pelayanan
11 Malisa Arima Kepercayaan Lokasi
12 Wahyu Puji Astuti Pembelajaran Pelayanan
13 Nuril Fizriah Persepsi Lokasi
14 Maribeth Daniy M Sikap Lokasi
15 Khorul Nasihin Sikap Lokasi
16 Mia Triana Sikap Lokasi
17 Sagita Pratiwi Sikap Lokasi
18 Linda Sri Mulyani Sikap Budaya
19 Erin Al Khoiriah Sikap Lokasi
20 Maharista Agista Sikap Lokasi
21 Ayu Listiana Sikap Lokasi
22 Rizki Anjar Wati Sikap Lokasi
23 Cahya Krismawar N Sikap Lokasi
24 Fevvi Candra Aulia Sikap Lokasi
C. Motivasi Mahasiswa Menabung Pada Bank Syariah
Menurut Asih Nurul Fatimah menjelaskan “selain itu juga belum ada
dorongan dari dalam diri sebagai sumber motivasi untuk menabung di Bank
Syariah”49 Motivasi yang bersumber dari dalam diri Asih Nurul Fatimah yang
mempengaruhinya belum menabung di Bank Syariah
49 Mahasiswa S1 Perbankan Syariah IAIN Metro wawancara kepada Asih Nurul Fatimah
tanggal 17 Mei 2019

74
Menurut Ayu Oktaviani menjelaskan “Sumber dorongan atau motivasinya
dalam diri masih ke Bank Konvensional dari pada Bank Syariah”50 Faktor lainnya
bersumber dari motivasi intrinsik yang mempengaruhi Ayu Oktaviani tidak
menabung di Bank Syariah.
Menurut Diana Nursena Wati “dorongan dari keluarga atau motivasi
ektrinsik yang membuat saya menabung di Bank Konvensional”51 Pengaruh
lainnya bersumber dari motivasi ekstrinsik dorongan dari luar yaitu dari
keluarganya Diana Nursena Wati untuk menabung di Bank Konvensional.
Menurut Astriani Rofiatul Khasanah menjelaskan “Pengaruh sumber
motivasinya dari dalam diri saya untuk menabung di Bank Konvensional dan
tidak ada dorongan atau motivasi dari luar”52 Pengaruh motivasi dalam diri
Astriani Rofiatul Khasanah untuk menabung di Bank Konvensional.
Menurut Yesinta menjelaskan “Motivasi menabung ini karena ingin
meyisihkan sebagian uang yang saya miliki untuk disimpan, dorongan untuk
menabung yang bersumber dari dalam diri di Konvensional belum ada pengaruh
motivasi untuk menabung di Bank syariah”53 Pengaruh motivasi Yesinta yang
bersumber dari dalam diri menabung di Bank Konvensional.
50 Mahasiswa S1 Perbankan Syariah IAIN Metro wawancara kepada Ayu Oktaviani
tanggal 17 Mei 2019 51 Mahasiswa S1 Perbankan Syariah IAIN Metro wawancara kepada Diana Nursena Wati
tanggal 17 Mei 2019 52 Mahasiswa S1 Perbankan Syariah IAIN Metro wawancara kepada Astriani Rofiatul
Khasanah tanggal 17 Mei 2019 53 Mahasiswa S1 Perbankan Syariah IAIN Metro wawanacara kepada Yesinta tanggal 17
Mei 2019

75
Menurut Abie Reza Fahryzal menjelaskan “Kuatnya sumber motivasi dari
dalam diri untuk menabung di Bank Syariah”54 Motivasinya bersumber dari
motivasi dalam diri (instrinsik) yang kemudian mempengaruhi Abie Reza
Fahryzal menabung di Bank Syariah.
Menurut Tiara Nurvianti menjelaskan “sumber motivasi dorongan dari
dalam diri saya menabung di Bank Syariah tanpa ada paksaan atau dorongan dari
orang lain”55 Motivasinya bersumber dari motivasi dalam diri (instrinsik) yang
kemudian mempengaruhi Tiara Nurvianti menabung di Bank Syariah.
Menurut Rinda Feni Yolanda “motivasi saya menabung di Bank Syariah
ini bersumber dari luar karena ada dorongan dari keluarga”56 Motivasinya
bersumber motivasi dari luar (esktrinsik) yaitu kelurga yang kemudian
mempengaruhi Rinda Feni Yolanda menabung di Bank Syariah.
Menurut Indah Nur Rahmah menjelaskan “Motivasinya guna untuk
memiliki simpanan uang sendiri, motivasi saya menabung di Bank Syariah
bersumber dari dalam diri saya dan juga dari luar termasuk dorongan dari
kelurga”57 Motivasinya bersumber dari dalam diri dan motivasi dari luar
(esktrinsik) yaitu kelurga yang kemudian mempengaruhi Indah Nur Rahmah
menabung di Bank Syariah.
54 Mahasiswa S1 Perbankan Syariah IAIN Metro wawancara kepada Abie Reza Fahrizal
tanggal 17 Mei 2019 55 Mahasiswa S1 Perbankan Syariah IAIN Metro wawancara kepada Tiara Nurvianti
tanggal 17 Mei 2019 56 Mahasiswa S1 Perbankan Syariah IAIN Metro wawancara kepada Rinda Feni Yolanda
tanggal 17 Mei 2019 57 Mahasiswa S1 Perbankan Syariah IAIN Metro wawancara kepada Indah Nur Rahmah
tanggal 17 Mei 2019

76
Menurut Indah Kurnia Sari “motivasinya menabung di Bank Syariah
untuk menyimpan uang di bank tanpa ada potongannya, saya menabung pada
bank syariah ini juga bersumber dari dalam diri tanpa ada dorongan dari orang
lain”58 Motivasinya bersumber dari motivasi dalam diri (instrinsik) yang
kemudian mempengaruhi Indah Kurnia Sari menabung di Bank Syariah.
Menurut Malisa Arima menjelaskan “Belum ada pengaruh lain sebagai
dorongan dari dalam diri sebagai sumber motivasi untuk menabung di Bank
Syariah dan dorongan dari dalam diri sebagai sumber motivasi masih menabung
di Bank Konvensional”59 Pengaruh sumber motivasi dari dalam diri Malisa Arima
tidak menabung di Bank Syariah.
Menurut Wahyu Puji Astuti menjelaskan “Sumber dari dalam diri untuk
menabung di Bank Konvensional belum ke Bank Syariah”60 Pengaruh motivasi
Wahyu Puji Astuti dari dalam dirinya tidak menabung di Bank Syariah
Menurut Nuril Fizriah “sumber motivasi dari dalam diri belum ada untuk
menabung di Bank Syariah masih cukup menggunakan taungan Bank
Konvensional saja”61 Pengaruh lain dari sumber motivasi dalam diri Nuril Fizriah
belum ada.
58 Mahasiswa S1 Perbankan Syariah IAIN Metro wawancara kepada Indah Kurnia Sari
tanggal 17 Mei 2019 59 Mahasiswa S1 Perbankan Syariah IAIN Metro wawancara kepada Malisa Arima
tanggal 17 Mei 2019 60 Mahasiswa S1 Perbanknan Syariah IAIN Metro wawancara kepada Wahyu Puji Astuti
tanggal 17 Mei 2019
61 Mahasiswa S1 Perbankan Syariah IAIN Metro wawancara kepada Nuril Fizriah tanggal
17 Mei 2019

77
Menurut Meribeth Dany Manaha menjelaskan “Motivasi yang bersumber
dari dalam diri saya sendiri tidak menabung di bank Syariah”62 Sumber motivasi
dari dalam diri Maribeth Dany tidak mempengaruhiya untuk menabung di Bank
Syariah.
Menurut Khoirul Nasihin “Dari dalam diri belum termotivasi untuk
menabung di Bank Syariah”63 Sumber motivasi dari dalam diri Khoirul Nasihin
tidak mempengaruhiya untuk menabung di Bank Syariah.
Menurut Mia Triana menjelaskan “Motivasi dalam diri untuk menabung di
Bank Syariah belum ada dan masih menabung di Bank Konvensional”64 Sumber
motivasi dari dalam diri Mia Triana tidak mempengaruhiya untuk menabung di
Bank Syariah.
Menurut Sagita Pratiwi menjelaskan “Sumber motivasi dalam diri juga
belum ada ketertarikan untuk menabung di Bank syariah”65 Sumber motivasi dari
dalam diri Sagita Pratiwi tidak mempengaruhiya untuk menabung di Bank
Syariah.
Menurut Linda Sri Mulyani menjelaskan “Sumber motivasi dari dalam diri
masih menabung di Bank Konvensional bukan Bank Syariah”66 pengaruh
motivasi dalam dirinya tidak menabung di Bank Syariah.
62 Mahasiswa S1 Perbankan Syariah IAIN Metro wawancara kepada Maribeth Dany
Manaha tanggal 17 Mei 2019 63 Mahasiswa S1 Perbankan Syariah IAIN Metro wawancara kepada Khoirul Nasihin
tanggal 17 Mei 2019 64 Mahasiswa S1 Perbankan Syariah IAIN Metro wawancara kepada Mia Triana tanggal
17 Mei 2019 65 Mahasiswa S1 Perbankan Syariah IAIN Metro wawancara kepada Sagita Pratiwi
tanggal 17 Mei 2019 66 Mahasiswa S1 Perbankan Syariah IAIN Metro wawancara kepada Linda Sri Mulyani
tanggal 17 Mei 2019

78
Menurut Erin AL-Kroeriah menjelaskan “dorongan dalam diri masih
menggunakan Bank Konvensional”67 Faktor lain tidak ada motivasi dalam diri
Erin AL-Kroeriah menabung di Bank Syariah.
Menurut Maharista Agista menjelaskan “Sumber motivasi dorongan dari
dalam diri masih menabung di Bank Konvensional bukan di Bank Syariah”68
Faktor lain tidak ada motivasi dalam diri Maharista Agista menabung di Bank
Syariah.
Menurut Ayu Listia menjelaskan “Tidak ada Pengaruh sumber motivasi
dari dalam diri menabung di Bank Syariah”69 Faktor motivasi yang bersumber
dari dalam Ayu Listia belum ada untuk menabung di Bank Syariah.
Menurut Rizki Anjar Wati menjelaskan “Untuk motivasi menabung dari
dalam diri belum ada jika ke Bank Syariah, dorongannya masih menabung di
Bank Konvensional”70 Tidak ada sumber motivasi dalam diri Rizki Anjar Wati
untuk menabung di Bank Syariah namun dorongan menabung dari dalam dirinya
di Bank Konvensional.
Menurut Cahya Krismawar Ningsih menjelaskan “Motivasi menabung ini
untuk menyimpan uang ditempat yang aman dan tidak panik jika suatu saat ada
keperluan mendesak, untuk dorongan motivasi dalam diri untuk menabung lebih
67 Mahasiswa S1 Perbankan Syariah IAIN Metro wawancara kepada Erin Al-Khoeriah
tanggal 17 Mei 2019 68 Mahasiswa S1 Perbankan Syariah IAIN Metro wawancara kepada Maharista Agista
tanggal 17 Mei 2019 69 Mahasiswa S1 Perbakan Syariah IAIN Metro wawancara kepada Ayu Listia tanggal 17
Mei 2019 70 Mahasiswa S1 Perbankan Syariah IAIN Metro wawancara kepada Rizki Anjar Wati
tanggal 17 Mei 2019

79
ke Bank Konvensional bukan Bank Syariah”71 Ada faktor pengaruh sumber
motivasi dari dalam diri Cahya Krismawar Ningsih menabung di Bank Syariah
namun lebih banyak dorongan dalam dirinya menabung ke Bank Konvensional.
Menurut Fevvi Candra Aulia menjelaskan “Belum ada sumber motivasi
dari dalam diri untuk menabung di Bank Syariah lebih termotivasi menabung di
Bank Konvensional”72 Faktor lain yang mempengaruhi sumber motivasi intrinsik
Fevvi Candra Aulia untuk menabung di Bank Konvensional bukan Bank Syariah.
Tabel 4.3
Daftar Nama Mahasiswa S1 Perbankan Syariah Motivasi Menabung
Pada Bank Syariah
No Nama Mahasiswa Motivasi
Instrinsik
Motivasi
Ekstrinsik
1 Asih Nurul Fatimah Instrinsik -
2 Ayu Oktaviani Instrinsik -
3 Diana Nursena Wati - Ekstrinsik
4 Astriani Rofiatul K Instrinsik -
5 Yesinta Instrinsik -
6 Abie Reza Fahryzal Instrinsik -
7 Tiara Nurvianti Instrinsik -
8 Rinda Feni Yolanda - Ekstrinsik
9 Indah Nur Rahmah - Ekstrinsik
10 Indah Kurnia Sari Instrinsik -
11 Malisa Arima Instrinsik
12 Wahyu Puji Astuti Instrinsik -
13 Nuril Fizriah Instrinsik -
14 Maribeth Daniy M Instrinsik -
15 Khorul Nasihin Instrinsik -
16 Mia Triana Instrinsik -
17 Sagita Pratiwi Instrinsik -
18 Linda Sri Mulyani Instrinsik -
19 Erin Al Khoiriah Instrinsik -
20 Maharista Agista Instrinsik
21 Ayu Listiana Instrinsik -
22 Rizki Anjar Wati Instrinsik -
23 Cahya Krismawar N Instrinsik -
24 Fevvi Candra Aulia Instrinsik -
71 Mahasiswa S1 Perbankan Syariah IAIN Metro wawancara kepada Cahya Krismawar
Ningsih tanggal 17 Mei 2019 72 Mahasiswa S1 Perbankan Syariah IAIN Metro wawancara kepada Fevvi Candra Aulia
tanggal 17 Mei 2019

80
D. Analisis Minat dan Motivasi Menabung Pada Bank Syariah Dikalangan
Mahasiswa
Untuk menganalisis minat dan motivasi menabung pada Bank Syariah
dikalangan mahasiswa, maka peneliti mengadakan wawancara dengan
mahasiswa sebanyak 24 mahasiswa. Minat pada sudut pandang dan cara
penggolongannya berdasarkan timbulnya minat terdiri dari minat primitif dan
minat kulturil atau minat sosial. Berdasarkan arahnya minat terdiri dari minat
intrinsik dan ekstrinsik.
Berdasarkan timbulnya minat terdiri dari minat primitif yang timbul
karena kebutuhan biologis seperti perasaan enak atau nyaman. Seperti
wawancara yang peneliti lakukan kepada Diana Nursena Wati mengatakan
jika menabung di Bank Konvensional sudah mendarah daging di lingkungan
keluarganya. Timbulnya minat primitif ini ada suatu kenyamanan tersendiri
bagi Diana Nursena Wati dan keluarganya ketika menabung. Minat kultural
atau minat sosial yang timbul karena proses belajar, minat ini tidak secara
langsung berhubungan dengan diri mahasiswa. Pada timbulnya minat ini
terhadap mahasiwa masih rendah untuk memenuhi kebutuhan menabung di
Bank Syariah dan proses belajar dari mata kuliah yang telah didapatkan masih
sedikit mahasiswa S1 Perbankan Syariah yang menabung di Bank Syariah.
Arahnya minat intrinsik yang berhubungan langsung yang lebih
mendasar dengan kegiatannya. Menabung kegiatan untuk persiapan jika ada
kebutuhan mendesak di waktu yang akan datang. Untuk arah minat ektrinsik

81
yang berhubungan dengan tujuan akhir dari kegiatan menabung, apabila
tujuannya sudah tercapai ada kemungkinan minat tersebut hilang.
Adapun faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa terdiri dari
beberapa faktor yang kemudian peneliti kelompokan dalam dua faktor, yaitu
faktor internal terdiri dari persepsi, kepribadian, pembelajaran, kepercayaan
dan sikap. Serta faktor eksternal yang terdiri dari budaya, keluarga, pelayanan
dan lokasi.
Pertama untuk faktor internal terdapat beberapa hal yang menjadi
pertimbangan mahasiswa untuk menabung diantaranya persepsi, kepribadian,
pembelajaran, kepercayaan dan sikap. Faktor ini menjadi pengaruh penting
bagaimana minat dan motivasi mahasiswa menabung pada Bank Syariah yang
berhasil diwawancarai. Seperti wawancara yang peneliti lakukan kepada Nuril
Fizriah tentang kepribadian dan persepsi, mengatakan bahwa Bank Syariah
dan Bank Konvensional itu sama saja yang membuat ia enggan untuk
menabung di Bank Syariah. Persepsi Nuril Fizriah yang menajadi proses
individu untuk mendapatkan, mengorganisasi, mengolah, dan
menginterprestasikan informasi untuk memberikan gambaran dan pemahaman
yang ia dapatkan. Kepribadiannya yang mencerminkan perbedaan seseorang
dari orang lain, sikap seseorang konsisten yang berkelanjutan dan yang
dimiliki seseorang bisa berubah
Pembelajaran merupakan faktor internal, pembelajaran adalah sebuah
proses untuk mendapatkan pengetahuan dan pengalaman. Pembalajaran yang
didapat dari Wahyu Puji Astuti ketika mau buka rekening harus pakai surat

82
domisili jika bukan orang metro. Selain itu juga potongan perbulannya mahal
sebesar Rp.10.000, jika di bandingkan BRI lebih mahal Bank Syariah Mandiri.
Dari pengetahuan dan pengalaman yang Wahyu Puji Astuti yang membuatnya
tidak berminat untuk menabung di Bank Syariah.
Faktor internal yang selanjutnya yaitu sikap. Suatu keadaan pada diri
seseorang untuk berperilaku suka atau tidak suka ketika dihadapkan kepada
satu situasi. Sikap tidak berminatnya untuk menabung di Bank Syariah di
tunjukan oleh sikap Asih Nuruh Fatimah, Ayu Oktaviani, Diana Nursena
Wati, Astriani Rofiatul Khasanah, Maribeth Daniy Manaha, Khoirul Nasihin,
Mia Triana, Sagita Pratiwi, Linda Sri Mulyani, Erin AL-Khoeriah, Maharista
Agista, Ayu Listia, Rizki Ajar Wati, Cahya Krismawar Ningsih, Fevvi Candra
Aulia, dan Yesinta.
Faktor internal lainnya yaitu kepercayaan. Kepercayaan merupakan
suatu gagasan deskriptif yang dianut oleh seseorang tentang sesuatu.
Kepercayaan ini mungkin bisa berlandaskan pada pengetahuan, opini
(pendapat), kepercayaan dan perasaan. Konsep kepercayaan ini membentuk
citra terhadap merk dan produk, dan orang yang akan berbuat sesuai
kepercayaannya. Seperti yang diungkapkan Malisa Arima dalam wawancara,
kurang percayanya terhadap Bank Syariah akibat pencemaran nama baikatau
citra Bank Syariah itu sendiri yang membuatnya tidak ingin menabung di
Bank Syariah.
Kedua faktor eksternal yang mempengaruhi bagaimana minat dan
motivasi menabung pada Bank Syariah dikalangan mahasiswa yaitu budaya,

83
keluarga, pelayanan dan lokasi. Budaya merupakan kebiasaan yang dipelajari
seseorang, yang dapat mengarahkan orang tersebut dalam memilih Bank untuk
menabung. Seperti wawancara tentang budayanya kepada Linda Sri Mulyani
melihat kebanyakan sekrang menggunakan Bank Konvensional jadi
mengikuti tren sekarang saja menabung di Bank Konvensional, yang
emmbuatnya tidak ingin menabung di Bank Syariah.
Keluarga merupakan faktor eksternal. Keluarga sebagai unit
masyarakat yang terkecil perilakunya sangat mempengaruhi dalam
menentukan dan pengambilan keputusan dalam menabung. Tidak berminatnya
Diana Nursena Wati menabung di Bank Syariah karena lebih memilih
menabung di Bank Konvensional yang sudah mendarah daging di keluargnya.
Faktor eksternal lainnya yaitu pelayanan. Faktor pelayanan sangat
penting karena kualitas pelayanan yang diberikan Bank Syariah akan
menimbulkan berminat atau tidaknya untuk menabung di Bank Syariah. Hal
tersebut yang kemudian membuat Wahyu Puji Astuti tidak ingin menabung di
Bank Syariah karena persyaratan membuka rekeningnya dipersulit jadi enggan
untuk nabung di Bank Syariah, sedangkan wawancara kepada Ayu Listia
mengatakan pelayanan di Bank Syariah yang kurang cepat.
Lokasi sebagai faktor eksternal. Lokasi merupakan sebuah tempat
dimana dapat digunakan sebagai tempat produksi atau melayani konsumen.
Nasabah pasti menginginkan lokasi Bank Syariah berada pada lokasi yang
mudah di jangkau. Sehingga lokasi yang ditetapkan oleh Bank Syariah benar-
benar strategi dari seluruh penjuru agar mempermudah nasabah yang ingin

84
berinvestasi. Hal ini wawancara kepada Asih Nurul Fatimah, Ayu Oktaviani,
Diana Nursena Wati, Astriani Rofiatul, Yaesinta, Khasanah, Malisa Arima,
Nuril Fizriah, Maribeth Dany Manaha, Khoirul Nasihin, Mia Triana, Sagita
Pratiwi, Erin Al-Khoeriah, Maharista Agista, Ayu Listia, Rizki Ajar Wati,
Cahya Krismawar Ningsih dan Fevvi Candra Aulia. Mengatakan jika lokasi
Bank Syariah sulit di jangkau yang membuat tidak ingin menabung di Bank
Syariah.
Sehingga faktor internal yang mempengaruhi rendahnya berminatnya
mahasiswa menabung pada Bank Bank Syariah yaitu sikap, sedangkan faktor
eksternal dominan yaitu lokasi.
Motivasi menabung mahasiswa S1 Perbankan Syariah yang peneliti
golongkan menjadi dua yaitu sumber motivasi dari dalam diri (intrinsik) dan
sumber motivasi dari luar (ekstrinsik). Pertama motivasi intrinsik ini timbul
dari dalam diri mahasiswa tanpa adanya paksaaan atau dorongan dari orang
lain, tetapi atas dasar kemauan sendiri yang kemudian mempengaruhi
mahasiswa dalam menabung. Namun motivasi intrinsik ini mempengaruhi
mahasiswa menabungnya bukan di Bank Syariah namun lebih banyak ke Bank
Konvensional. Seperti yang peneliti wawancara kepada Asih Nurul Fatimah,
Ayu Oktaviani, Diana Nursena Wati, Asih Nurul Fatimah, Ayu Oktaviani,
Diana Nursena Wati, Astriani Rofiatul Khasanah, Yesinta, Malisa Arima,
Wahyu Puji Astuti, Nuril Fizriah, Maribeth Daniy Manaha, Khoirul Nasihin,
Mia Triana, Linda Sri Mulyani, Erin Alkhoiriah, Maharista Agista, Ayu
Listiana, Rizki Anjar Wati, Cahya Krismawar Ningsih, Fevvi Candra Aulia.

85
Sedangkan motivasi ekstrinsik timbul dari luar diri seseorang sebagai
akibat pengaruh dari luar diri mahasiswa dalam menabung di Bank Syariah,
baik karena adanya ajakan, suruhan atau paksaan dari orang lain sehingga
dengan demikian mahasiswa tersebut mau melakukan tindakan untuk
menabung. Pada motivasi ekstrinsik timbulnya pengaruh menabung dari luar
diri mahasiswa seperti ajakan ataupun suruhan dari keluarga. Namun pada
wawancara yang peneliti lakukan kepada Diana Nursena Wati mengatakan
jika menabung di Bank Konvensional sudah mendarah daging di lingkungan
keluarganya. Dalam hal ini motivasi ekstrinsik yang timbul dari luar diri
Diana Nursena Wati karena adanya ajakan dari keluarganya untuk
menggunakan tabungan Bank Konvensional bukan Bank Syariah.
Tabel 4.3
Daftar Nama Mahasiswa S1 Perbankan Syariah Minat
dan Motivasi Menabung Pada Bank Syariah
No Nama Mahasiswa Faktor
Internal
Faktor
Eksternal
Motivasi
Instrinsik
Motivasi
Ekstrinsik
1 Asih Nurul Fatimah Sikap Lokasi Instrinsik -
2 Ayu Oktaviani Sikap Lokasi Instrinsik -
3 Diana Nursena Wati Sikap Lokasi dan
Keluarga
- Ekstrinsik
4 Astriani Rofiatul K Sikap Lokasi Instrinsik -
5 Yesinta Sikap Lokasi Instrinsik -
6 Abie Reza Fahryzal Pembelajaran Budaya Instrinsik -
7 Tiara Nurvianti Sikap Pelayanan Instrinsik -
8 Rinda Feni Yolanda Sikap Keluarga - Ekstrinsik
9 Indah Nur Rahmah Kepribadian Keluarga - Ekstrinsik
10 Indah Kurnia Sari Sikap Pelayanan Instrinsik -
11 Malisa Arima Kepercayaan Lokasi Instrinsik
12 Wahyu Puji Astuti Pembelajaran Pelayanan Instrinsik -
13 Nuril Fizriah Persepsi Lokasi Instrinsik -
14 Maribeth Daniy M Sikap Lokasi Instrinsik -
15 Khorul Nasihin Sikap Lokasi Instrinsik -

86
16 Mia Triana Sikap Lokasi Instrinsik -
17 Sagita Pratiwi Sikap Lokasi Instrinsik -
18 Linda Sri Mulyani Sikap Budaya Instrinsik -
19 Erin Al Khoiriah Sikap Lokasi Instrinsik -
20 Maharista Agista Sikap Lokasi Instrinsik
21 Ayu Listiana Sikap Lokasi Instrinsik -
22 Rizki Anjar Wati Sikap Lokasi Instrinsik -
23 Cahya Krismawar N Sikap Lokasi Instrinsik -
24 Fevvi Candra Aulia Sikap Lokasi Instrinsik -
Dari tabel diatas dapat diketahui 24 mahasiswa yang telah peneliti
wawancarai, terdapat 5 mahasiswa yang berminat menabung di Bank Syariah.
Berminatnya menabung di Bank Syariah dipengaruhi oleh faktor internal yaitu 3
mahasiswa yang pengaruhi oleh faktor sikap, 1 mahasiswa dipengaruhi oleh
faktor pembelajaran dan 1 mahasiswa dipengaruhi oleh faktor kepribadian.
Berminatnya menabung di Bank Syariah dipengaruhi oleh faktor eksternal yaitu 2
mahasiswa dipengaruhi oleh faktor keluarga, 2 mahasiswa dipengaruhi oleh faktor
pelayanan dan 1 mahasiswa dipengaruhi oleh faktor budaya.
Sedangkan terdapat 19 mahasiswa yang tidak berminat menabung di Bank
Syariah. Tidak berminatnya menabung di Bank Syariah dipengaruhi oleh faktor
internal yaitu 16 mahasiswa dipengaruhi oleh faktor sikap, 1 mahasiswa
dipengaruhi oleh faktor kepercayaan, 1 mahasiswa dipengaruhi oleh faktor
pembelajaran dan 1 mahasiswa dipengaruhi oleh faktor persepsi. Tidak
berminatnya menabung di Bank Syariah dipengaruhi oleh faktor eksternal yaitu
17 mahasiswa dipengaruhi oleh faktor lokasi, 1 mahasiswa dipengaruhi oleh
faktor pembelajaran, 1 mahasiswa dipengaruhi oleh faktor budaya.

87
Mahasiswa S1 Perbankan Syariah yang termotivasi untuk menabung di
Bank Syariah yang bersumber dari motivasi instrinsik terdapat 5 mahasiswa dan
motivasi ekstrinsik terdapat 2 mahasiswa.
Pada mahasiswa S1 Perbankan Syariah yang tidak termotivasi untuk
menabung di Bank Syariah yang bersumber dari motivasi instrinsik terdapat 18
mahasiswa dan motivasi ekstrinsiknya terdapat 1 mahasiswa.

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis di bab IV diperoleh kesimpulan bahwa sangat
rendahnya minat dan motivasi menabung pada Bank Syariah di kalangan
mahasiswa. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor minat dan
motivasi. Faktor minat dipengaruhi oleh faktor minat internal dan faktor
minat eksternal. Sedangkan faktor motivasi dipengaruhi oleh faktor motivasi
intrinsik dan motivasi ektrinsik.
Faktor minat secara internal dipengaruhi oleh persepsi, kepribadian,
pembelajaran, sikap dan kepercayaan. Sedangkan faktor minat secara
eksternal dipengaruhi oleh budaya, keluarga, pelayanan dan lokasi. Faktor
minat secara internal yang dominan yaitu sikap, sedangkan faktor minat
secara eksternal yang dominan yaitu lokasi. Untuk motivasi terdapat dua
faktor yang mempengaruhi, yaitu motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Faktor
motivasi yang dominan yaitu motivasi intrinsik.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti laksanakan, peneliti ingin
mengungkapkan beberapa saran yang berhubungan dengan skripsi ini yaitu
sebagai berikut:

90
1. Bagi bank syariah harus meningkatkan promosi yang optimal dan lebih
baik lagi kepada calon nasabah agar lebih tertarik untuk menggunakan
produk dan jasa bank syariah.
2. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan
rujukan untuk peneliti selanjutnya yang akan meneliti dalam bidang
perbankan syariah khususnya mengenai minat dan motivasi mahasiswa
untuk menabung di Bank Syariah.

91
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Rahman Shaleh dan Muhbib Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar
Dalam Perspektif Islam, Jakarta: Kencana, 2004.
Abdurrahmat Fathoni, Metode Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi, Jakarta:
Rineka Cipta, 2011.
Cholid Narbuko dan Abu Achmad, Metodologi Penelitian, Jakarta: PT. Bumi
Aksara, 2012.
Etta Mamang Sangaji dan Sopiah, Perilaku Konsumen Pendekatan Praktis
Disertai Himpunan Jurnal Penelitian, Yogyakarta: CV Andi Offest, 2013.
Hasan Awi, Kamus Umum Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, Jakarta: Balai Pustaka,
2007.
Herry Sutanto dan Khaerul Umam, Manajemen Pemasaran Bank Syariah,
Bandung: Pustaka Setia, 2013.
Irham Fahmi, Manajemen Teori, Kasus, dan Solusi, Bandung: Alfabeta, 2014.
Ismail, Perbankan Syariah, Jakarta: Prenada Media Group, 2005.
Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian, Jakarta: Kencana, 2012.
Lexy J.Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya Offset, 2012.
Marissan, Metodologi Penelitian Survei, Jakarta: Kencana, 2012.
Moh. Karisman, Metodologi Penelitian Kualitatif Kuantitatif, Malang: UIN
Maliki Perss, 2010.
Muhammad Syafii Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, Jakarta: Gema
Insani, 2001.
Mudjiarto dan Aliaras Wahid, Membangun Karakter dan Kepribadian
Kewirausahaan, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006.
Mulyadi Nitisusastro, Perilaku Konsumen dalam Perspektif Kewirausahaan,
Bandung: Alfabeta, 2013.
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Rajawali Pers, 2011.

92
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: PT Rineka
Cipta, 2003.
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung:
Alfabeta, 2017.
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta:
Rineka Cipta, 2010.
Sumadi Suryabrata, Metodologi penelitian, Jakarta: Rajawali Pers, 2014.
Suwatno dan Donni Juni Priansa, Manajemen SDM Dalam Organisasi Publik dan
Bisnis, Bandung: Alfabeta, 2016.
Syafi’i Antonio, Bank syariah dari Teori ke Praktik, Jakarta: Gema Insani, 2001.
Vinna Sri Yuniarti, Perilaku Konsumen Teori dan Praktik, Bandung: Pustaka
Setia, 2015.
Zainuddin Ali, Hukum Perbankan Syariah, Jakarta: Sinar Grafika, 2008.

93

94

95

96

97

98

99

100

101

102

103

104

105

106

107

108

109

110

111

112

113

114

115

116

117

118

119

120

121

122

123

124

125
RIWAYAT HIDUP
Siti Nurdiani dilahirkan di Karya Maju pada
tanggal 15 Oktober 1996, Peneliti merupakan putri pertama
dari pasangan Bapak Imam Safi’i dan Ibu Suprapti.
Bertempat tinggal di Karya Maju RT 001 / RW 001,
Kecamatan Rebang Tangkas, Kabupaten Way Kanan,
Provinsi Lampung. Berikut ini riwayat pendidikan yang telah peneliti tempuh:
1. SDN Karya Maju, lulus pada tahun 2008
2. MTs Miftahul Huda, lulus pada tahun 2011
3. MAN 1 Metro Lampung Timur, lulus pada tahun 2014
Kemudian pada tahun 2015 peneliti melanjutkan study di IAIN Metro,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Jurusan S1 Perbankan Syariah. Pada akhir
masa study, peneliti mempersembahkan Skripsi yang berjudul : “Minat dan
Motivasi Menabung Pada Bank Syariah Dikalangan Mahasiswa (Studi Kasus
Mahasiswa IAIN Metro Jurusan S1 Perbankan Syariah Angkatan Tahun
2016/2017”.