Skenario Gizi Buruk Marasmus UNSRI 2

34
SKENARIO Seorang ibu membawa anak tunggalnya, F, 12 bulan kepuskesmas dengan keluhan bahwa anaknya tidak tumbuh dengan baik. Ibu nengatakan bahwa sejak usia 6 bulan anak tidak lagi minum ASI dan hanya minum susu formula serta bubur nasi. Sejak itu anak sering menderita diare dan sudah 3 kali dirawat dirumah sakit karena penyakit yang sama. Ketika anak berusia 9 bulan menderita campak dan sejak itu anak sering demam. Ayah bekerja sebagai penarik becak dan saat ini sedang berobat dipuskesmas yang sama karena batuk lama yang diderita sejak anaknya berusia 8 bulan. Ibu menunjukkan KMS anaknya kepada saudara dan pada kartu tersebut berat badan anak telah turun sejak 6 bulan yang lalu (terlampir). Pada peeriksaan fisik ditemukan : BB 6 kg, PB 70 cm, anak tampak sangat kurus, muka seperti orang tua, elastisitas kulit menurun karena kehilangan lemak subkutis, atrofi otot, iga gambang dan baggy pants pada daerah bokong. Sebagai dokter yang bekerja di puskesmas tersebut saudara akan menilai dan memastikan apa status gizi anak tersebut dan juga mencari penyebab mengapa anak tidak tumbuh optimal seperti anak lainnya. IDENTIFIKASI MASALAH 1. F 12 bulan BB 6 kg, PB 70 cm tidak tumbuh dengan baik. 2. Usia 6 bulan tidak lagi minum ASI, hanya susu formula dan bubur nasi. Dan sering menderita Diare.

Transcript of Skenario Gizi Buruk Marasmus UNSRI 2

Page 1: Skenario Gizi Buruk Marasmus UNSRI 2

SKENARIO

Seorang ibu membawa anak tunggalnya, F, 12 bulan kepuskesmas dengan keluhan bahwa

anaknya tidak tumbuh dengan baik. Ibu nengatakan bahwa sejak usia 6 bulan anak tidak

lagi minum ASI dan hanya minum susu formula serta bubur nasi. Sejak itu anak sering

menderita diare dan sudah 3 kali dirawat dirumah sakit karena penyakit yang sama.

Ketika anak berusia 9 bulan menderita campak dan sejak itu anak sering demam. Ayah

bekerja sebagai penarik becak dan saat ini sedang berobat dipuskesmas yang sama karena

batuk lama yang diderita sejak anaknya berusia 8 bulan. Ibu menunjukkan KMS anaknya

kepada saudara dan pada kartu tersebut berat badan anak telah turun sejak 6 bulan yang

lalu (terlampir).

Pada peeriksaan fisik ditemukan : BB 6 kg, PB 70 cm, anak tampak sangat kurus, muka

seperti orang tua, elastisitas kulit menurun karena kehilangan lemak subkutis, atrofi otot,

iga gambang dan baggy pants pada daerah bokong.

Sebagai dokter yang bekerja di puskesmas tersebut saudara akan menilai dan memastikan

apa status gizi anak tersebut dan juga mencari penyebab mengapa anak tidak tumbuh

optimal seperti anak lainnya.

IDENTIFIKASI MASALAH

1. F 12 bulan BB 6 kg, PB 70 cm tidak tumbuh dengan baik.

2. Usia 6 bulan tidak lagi minum ASI, hanya susu formula dan bubur nasi. Dan sering

menderita Diare.

3. Usia 9 bulan menderita campak dan demam.

4. Ayahnya penarik becak dan menderita batuk lama sejak anak usia 8 bulan.

5. berdasarkan KMS : BB anak menurun sejak 6 bulan yang lalu.

6. hasil pemeriksaan fisik :

anak sangat kurus,

muka seperti orang tua,

elastisitas kulit menurun

atrofi otot,

iga gambang dan baggy pants pada daerah bokong.

Page 2: Skenario Gizi Buruk Marasmus UNSRI 2

ANALISIS MASALAH

1. Bagaimana posisi anak dalam kurva pertumbuhan ?

2. Bagaimana laju pertumbuhan berdasarkan umur, BB dan PB ?

3. Bagaimana status gizi berdasarkan pemeriksaan fisik dan KMS?

4. Bagaimana tumbuh kembang ideal dan faktor-faktor yang mempengaruhi pada anak

usia 12 bulan ?

5. Apa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan anak tidak tombih dengan baik

(kriteria) ?

6. ASI :

Komponen ?

Manfaat ?

Waktu dan cara pemberian-pemberhentian ?

Dampak tidak diberikannya asi?

7. Makanan pendamping ASI :

Apa-apa saja ?

Waktu dan cara pemberian ?

Dampak pemberian pada waktu yang tidak tepat?

8. Hubungan tidak minum ASI hanya susu formula dan bubur nasi dengan terjadinya

diare pada usia 6 bulan?

9. Kenapa diare terjadi berulang dan hubungan dengan tidak tumbuh dengan baik?

10. Apa penyebab dan mekanisme campak dan demam serta hubungan dengan kasus?

11. Bagaimana pengaruh riwayat batuk lama dengan kondisi anaknya?

12. DD?

13. Bagaimana Penegakan Diagnosis dan Diagnosis Kerja?

14. Etiologi, faktor resiko dan epidemiologi ?

15. Patogenesis ?

16. Penatalaksanaan dan monitoring ?

17. prognosis, komplikasi dan KDU ?

HIPOTESIS

” F, laki-laki 12 bulan BB 6 kg dan PB 70 cm mengalami gizi buruk dengan katagori

Marasmus karena gizi yang tidak adekuat serta infeksi TB ”

Page 3: Skenario Gizi Buruk Marasmus UNSRI 2

SINTESIS ↓lemak subkutan

Baggy pants di daerah bokong → ↓ lemak subkutan dan massa otot pada gluteal sehingga terlihat seperti lipatan-lipatan pada anterior paha

Wajah seperti orang tua → lemak subkutan di pipi berkurang

↓ elastisitas kulitIga gambang

Atrofi otot

↑katabolisme lemak

↑ katabolisme protein yang ada di hepar dan otot

Tubuh kompensasi

Bayi mengalami malnutrisi untuk waktu yang lama → tubuh kekurangan protein dan energi

jaringan lemak dipecah → as.lemak, gliserol, keton bodies

Katabolisme protein→ asam amino→ KH di hepar dan ginjal

Setelah 25 jam kemampuan tubuh untuk menyimpan KH ↓

Menghasilkan energi untuk tubuh

↑ metabolisme KH, P, dan L

Kompensasi tubuh terhadap malnutrisi

Nutrisi yang tidak adekuat

Kontak TB dari ayah

F rentan tertular infeksi dari ayah Imunitas

Menurun

Mudah

Tidak vaksinasi Campak

Diare Kebutuhan nutrisi tubuh meningkat

Campak

Malnutrisi Atrofi epitel Usus

Faktor sosialekonomi rendahTidak vaksinasi

Baggy pants di daerah bokong → ↓ lemak subkutan dan massa otot pada gluteal sehingga terlihat seperti lipatan-lipatan pada anterior paha

Kemungkinan Pemberian susu formula tidak higienis

Page 4: Skenario Gizi Buruk Marasmus UNSRI 2

Penegakan DiagnosisAnamnesis

1. F 12 bulan, BB 6 kg, PB 70 cm, tidak tumbuh dengan baik.

Posisi anak dalam kurva pertumbuhan

Interpretasi KMS

Usia

(bulan)

BB

berdasarkan

usia (kg)

pada kasus

Rentang Normal

BB berdasarkan usia

(kg)

BB ideal menurut usia

(BB/BB pada persentil 50 x

100%)

Interpretasi

0 3, 2 2, 5- 4 3,2/3,2 x 100%= 100% N2

1 4,6 3- 5, 6 4,6/4,5x 100%= 102,2% N2

2 5, 9 4- 6, 8 5,9/5,7 x 100%= 103,5 % N2

3 7 4, 6- 7, 6 7/6,5 x 100%= 107,6% N1

Page 5: Skenario Gizi Buruk Marasmus UNSRI 2

4 7, 9 5, 2- 8, 4 7,9/7 x 100%= 112,8% N1

5 8, 9 5, 8- 9, 2 8,9/7, 6 x 100%= 117,1 % N1

6 9, 4 6, 2- 9,8 9,4/8 x 100%= 117,5% N1

7 9, 6 6, 8- 10, 4 9,6/8,4x 100%= 114,2 % T1

8 9, 6 7, 2- 11 9,6/8,7 x 100%= 110,3 % T2

9 9 7, 6- 11, 6 9/8,9x 100%= 101,1% T3

10 8,8 7, 8- 12 8,8/9,2 x 100%= 95,6% T3

11 8 8, 2- 12, 4 8/9,4 x 100%= 85,1% T3

12 6 8,4- 12, 8 6/9,7x 100%= 61,8% T3

Keterangan:

N : Grafik BB mengikuti garis pertumbuhan/ ↑BB sama dengan KBM/lebih

N1 : Catch up

N2 : Normal Growth

T : Grafik BB mendatar atau menurun memotong garis pertumbuhan dibawahnya /

↑BB < KBM

T1 : Unappropiate growth ( grafik naik,tetapi hanya sedikit dan tidak sesuai )

T2 : No growth (grafik tetap/ tidak tumbuh )

T3 : Negatif Growth ( grafik mengalami penurunan )

Page 6: Skenario Gizi Buruk Marasmus UNSRI 2

Grafik CDC

Grade of

Malnutrition

Weight for Age

(wasting)

Height for Age

(stunting)

Weight for

Height

0, Normal

1, Mild

2, Moderate

3, Severe

.>90

75 – 90

60 – 74

< 60

>95

90 – 95

85 – 89

< 85

>90

81 – 90

70 – 80

< 70

Page 7: Skenario Gizi Buruk Marasmus UNSRI 2

Status gizi F berdasarkan pemeriksaan fisik dan KMS :CDC :

1. BB Berdasarkan Umur

BB 6 kg

BB seharusnya untuk anak laki-laki usia 12 bulan adalah 10,2 kg

BB skrg x 100% = 6,0 x 100% = 58,53 % Malnutrisi berat

BB normal 10,2

2. PB Berdasarkan Umur

PB 70 cm

PB seharusnya untuk anak lali-laki usia 12 bulan adalah 76 cm

PB skrg x 100% = 70 x 100% = 92,1 % Malnutrisi (Gizi Buruk)

PB normal 76

3. BB Berdasarkan PB

6,0 x 100 % = 68,18 % Malnutrisi Berat (gizi Buruk)

8,8

WHO <-3 SD Malnutrisi Berat (Gizi Buruk)

Laju pertumbuhan anak :Dari kurva di atas, terlihat jelas bahwa laju pertumbuhan BB “F” menyimpang.

Kita tidak bisa menentukan apakah laju pertumbuhan “F” juga terganggu, karena tidak

ada data, hanya saja kita bisa menilai bahwa “F” berperawakan pendek karena

tingginya berada di bawah persentil 5.

Selain itu, dari kurva di atas kita juga bisa mengetahui berat badan ideal untuk “F”

dengan PB 70cm yaitu 8,8 kg.

Page 8: Skenario Gizi Buruk Marasmus UNSRI 2

Tumbuh kembang normal pada anak laki-laki usia 12 bulanPertumbuhan berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran

atau dimensi tingkat sel, organ, maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat,

ukuran panjang, umur tulang, dan keseimbangan metabolik.

a. Pertumbuhan dan Perkembangan Jasmani

Panjang Badan

Panjang badan normal bayi baru lahir rata-rata 50 cm (45-54 cm)

Tabel 1. Pertambahan Panjang Badan sesuai Usia

Age Body height / length

Newborn

1 yr

4 yr

5 yr

13 yr

+ 50 cm

1,5 x birth length

2 x birth length

2 x birth length + 5 cm

3 x birth length

Berat Badan

Berat badan normal bayi baru lahir rata-rata 3000 gram (2500-4500gram)

Tabel 2. Pertambahan Berat Badan sesuai Usia

Age Body weight (kg)

Newborn

5-6 mo

1 yr

2 yr

2,5 – 4,1 kg

2 x birth weight

3 x birth weight

4 x birth weight

Page 9: Skenario Gizi Buruk Marasmus UNSRI 2

3 yr

> 3 yr

5 x birth weight

2 n + 8

Lingkar kepala

Lingkar kepala normal bayi baru lahir 33-35 cm.

1 yr : 45 – 47 cm

2 yr : 48 – 50 cm

5 yr : 51 – 53 cm

Pada tahun pertama peningkatan lingkar kepala + 1cm/bln

Pada tahun ke 2-7 peningkatan lingkar kepala + ½ cm /thn

Pada tahun ke 7-10 peningkatan lingkar kepala + 1/3 cm /thn

Gigi

Gigi pertama muncul pada umur 5-9 bulan, pada umur 1 tahun sebagian

besar anak mempunyai 6-8 gigi susu.

Jaringan lemak terlihat dari lipatan kulit.

Organ-organ tubuh.

Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tahun Pertama

0-2 bulan

- Pada minggu 1, berat badan dapat manurun (< 10 %)

- Pada minggu kedua, berat badan naik lagi atau kembali seperti berat

lahir.

- Pertumbuhan berat badan + 30 g/hari selama bulan pertama

- Pergerakan ekstermitas(kaki) tidak terkontrol

- Primitive reflexes ex. rooting reflex

- Smilling involuntarily

Page 10: Skenario Gizi Buruk Marasmus UNSRI 2

- Eye gaze, head turning, sucking are under better control

- Crying in response to stimuli

- Recognize facial expression as similar, even on different faces

2-6 bulan

Physical development :

- 3-4 mo, growth solws, + 20 g/day

- Primitive reflexes gone

- No head lag, rolling

- 3 mo, asymmetric tonic reflex gone, manipulate object with 2 hands in

the midline

- 4 mo, graspes rattle, palmar grasp gone, reaches for object

Cognitive development:

- Explore their own body

- Vocalizing, blowing bubbles

Social & communication development :

- Primary emotions of anger, joy, interest, fear, disgust and surprise

appear in facial expressions

6-12 bulan

Physical development :

- Growth slows more (15 g/day)

- 7 mo, sit unsupported

- 8 mo, crawling

- 9 mo, pincer grasp

- 12 mo, walks alone

Cognitive development :

- Novel objects are picked up, inspected, passed hand to hand, banged,

dropped, and then mouthed.

Page 11: Skenario Gizi Buruk Marasmus UNSRI 2

- 9 mo, object constancy, understanding that objects continue to exist

even when not seen

Emotional development :

- Look back and forth between strangers and parents may cling or cry

anxiously

- Separation become more difficult

- A new demand for autonomy emerges self feeding, tantrum

Communication :

- 6 mo, babbling with many syllables (ma, da, ba)

- 10 mo, repetitive consonant sounds (mama, papa, dada)

b. Perkembangan Mental

Pada usia 0-1 tahun, dimana bayi masih menyusu merupakan saat yang sangat

penting bagi bayi untuk membentuk hubungan baik dengan ibunya dan juga

untuk membentuk rasa percaya kepada bayi.

c. Perkembangan Sosial

- Pada minggu-minggu pertama faktor orang dewasa tidak penting bagi bayi

yang masih dalam keadaan prasosial dalam kehidupannya.

- Dalam bulan kedua terjadilah perubahan karena adanya reaksi social

khusus, yaitu bayi akan memberikan reaksi yang berbeda bila mendengar

suara orang dibandingkan dengan mendengar suara lainnya.

- Bayi berusia 2-4 bulan akan tertawa bila melihat wajah seseorang, tetapi ia

tidak akan tersenyum bila melihat benda berwarna-warni atau benda

berkilau atau seekor kucing. Pada bayi berusia 4 bulan dapat terjadi kontak

pasif, misalnya bayi tersebut dipertemukan dengan bayi yang lebih tua

maka dia akan tersenyum.

- Pada bayi berusia 5-6 bulan terdapat kontak sosial aktif

- Pada usia 8 bulan bayi akan memalingkan muka bila melihat orang

bermuka marah, dan juga dapat membedakan suara.

Page 12: Skenario Gizi Buruk Marasmus UNSRI 2

- Pada usia 9 bulan bayi akan bertindak ramah terhadap orang yang sudah

lama dikenalnya dan malu terhadap orang yang baru dikenal.

Kriteria Pertumbuhan Anak Tidak Normal

Sebelum kriteria pertumbuhan anak tidak normal, kita perlu tahu kriteria

pertumbuhan anak yang normal. Kriteria pertumbuhan anak normal, dapat dilihat dari ;

a) Penurunan BB neonatus pada minggu pertama tidak lebih dari 10 %.

b) BB waktu lahir sekurangnya telah tercapai kembali pada akhir minggu kedua.

c) Kurve pertumbuhan + 2 SD.

d) Pada pemeriksaan fisik ; pertumbuhan otot, lemak subkutan, rambut menunjukkan

pertumbuhan yang memuaskan.

e) Pemeriksaan laboratorium parameter keadaan sehat seperti kadar Hb, protein

serum dan ureum menunjukkan nilai normal.

(Referensi ; Staf Pengajar IKA FK UI. 1998. Buku Kuliah 1 Ilmu Kesehatan

Anak. Jakarta : Infomedika. )

Sehingga yang tidak memenuhi kriteria diatas, dapat dimasukkan dalam

kriteria pertumbuhan anak yang tidak normal.

Berdasarkan kasus :

Adanya hubungan dengan status sosial ekonomi nya ( ayahnya seorang tukang

becak asupan nutrisinya kurang

Adanya Infeksi berhubungan dengan kontak TBC dari ayahnyaanak

tertularsistem imun F menurunbakteri dan virus mudah masukpeningkatan

sekresi air dan elektrolit kedalam rongga usus Diare dalam waktu lama dan

berulang BB berkurang

Diperparah dengan adanya campakmenurunkan imunitas si anak.

ASI yang dihentikan terlalu cepat sehingga asupan nutrisi penting tidak tercukupi

pada F

Pemberian makanan pendamping ASI (susu formula dan bubur nasi) yang tidak

tepat perhitungan nilai gizinya. Padahal seharusnya bubur nasi harus dilengkapi

dengan lauk pauk dan sayuran dan pada umur 1 tahun diganti nasi tim.

Page 13: Skenario Gizi Buruk Marasmus UNSRI 2

Ditunjang dengan tidak adanya imunisasi dan Dilihat juga dari grafik, semakin

lama semakin turun gagal tumbuh.

Semua hal diatas saling memperberat untuk terjadinya gagal tumbuh pada F.

2. Pemberhentian ASI pada Usia 6 bulan , hanya dibeikan susu formula dan bubur

nasi.

a. ASI

Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein,

laktosa, dan garam-garam anorganik yang disekresikan oleh kelenjar mamae ibu,

sebagai makanan utama bayi. ASI Eksklusif adalah perilaku dimana hanya

memberikan ASI saja kepada bayi sampai umur 4 bulan tanpa makanan ataupun

minuman lain.

ASI sebagai makanan bayi mempunyai kebaikan atau sifat sebagai berikut:

ASI merupakan makanan alam (natural), ideal, dan fisiologis.

ASI mengandung nutrien yang lengkap dengan komposisi yang sesuai untuk

keperluan pertumbuhan bayi yang sangat cepat, yaitu pada bulan-bulan pertama

berat badan dapat meningkat kira-kira 30%.

Nutrien yang diberikan selalu dalam keadaan segar dengan suhu optimal dan bebas

dari basil patogen.

ASI mengandung zat anti dan zat kekebalan lain yang dapat mencegah berbagai

penyakit infeksi terutama pada usus.

Jika menungkinkan ASI di berikan sampai anak berusia 2 tahun. Tetapi

jika ternyata produksi ASI sangat kurang atau tidak terdapat sekali, barulah

diberikan makanan buatan sebagai penggantinya.Bila ASI cukup bayi tidak perlu

diberikan makanan tambahan lain sampai usia 4 bulan bahkan 6 bulan. Namun

bila ternyata bayi masih menangis saja karena lapar, dapat mulai diberikan

makanan tambahan sejak kira-kira 2 bulan.

Karena ASI mengandung zat-zat antibody yang mendukung imunitas

tubuh,tidak mengkonsumsi ASI secara adekuat kemungkinan menyebabkan

menurunnya system kekebalan tubuh anak\

b. Susu furmula dan Bubur Nasi

Page 14: Skenario Gizi Buruk Marasmus UNSRI 2

Susu formula dibuat sedemikan rupa sehingga kadar gizi yang terkandung

persis sama dengan ASI, awalnya susu formula hanya pada makronutrien dan

mineral saja, tetapi saat ini telah ditambahkan LCPUFAs (AA dan DHA),

nukleotida, taurin dan sebagai nutrien kekebalan seperti laktoferin, laktobasilus

bifidus dan prebiotik (FOS). Kekurangannya terletak pada ketiadaan zat anti

infeksi. Namun, setidaknya hal ini dapat tergantikan dengan pemberian imunisasi

secara teratur.

Bubur nasi mulai dapat diberikan sejak bayi berusia 6 bulan untuk

memenuhi kebutuhan nutrisi. Bubur nasi merupakan makanan lunak berupa

campuran yang lengkap karena dapat dibuat dari beras, bahan makanan sumber

protein hewani (hati, daging cincang, telur atau tepung ikan), dan bahan makanan

sumber protein nabati (tahu,tempe, sayuran hijau)

Namun, pada kasus tidak diketahui komposisi yang jelas untuk diberikan

kepada anaknya, dan juga mengingat akan latar belakang sosioekonomi yang

rendah, kebersihan serta kadar nutrisinya yang rendah, hal ini dapat merupakan

prediposisi terjadinya, diare, penurunan berat badan yang dapat menurunkan

sistem imunitas anak sehingga mempermudah terjadinya infeksi.

3. Ayah menderita batuk kronik serta campak dan demam pada anak.

patogenesis.

Faktor – faktor tersebut dapat menyebabkan supresi imun yg akan mempengaruhi

seluruh komponen tubuh, sehingga mudah untuk terjadi infeksi.

Pemeriksaan fisikNormal Hasil Interpretasi dan

Mekanisme

Penampakan

tubuh

Sedang, tidak

terlalu gemuk

dan tidak

terlalu kurus

Sangat kurus Kurang gizi,

marasmus Karena

zat gizi terbuang

akibat diare, dan

penyakit yang

Page 15: Skenario Gizi Buruk Marasmus UNSRI 2

dialaminya

Muka Seperti anak2

seusianya

Seperti orang

tua

Marasmus

Elastisitas kulit Kenyal Turun Karena elektrolit

hilang saat diare,

lemak subkutan

tidak ada

Otot Tidak atropi Atropi Karena lemak

subkutan tidak ada

Rusuk Tidak terlihat Piano sign

ribs

Anak sangat kurus

Karena lemak

subkutan tidak ada

Pantat Menonjol Baggy pant Karena lemak

subkutan tidak ada

Pemeriksaan Penunjang yang dibutuhkan1. Eritrosit infeksi

2. Albumin dan globulin

3. Deteksi TBC misalnya dengan tuberculin test (BCG)

4. Pemeriksaan Radiologi : Terutama untuk menilai umur biologic, misalnya

umur tulang , bila terdapat dugaan gangguan atau hambatan pertumbuhan.

5. Glukosa darah (hipoglikemia), Hb dan hematokrit.

6. Suhu (hipotermia)

7. lihat tanda-tanda dehidrasi

8. Elektrolit natrium, kalium dll.

9. Urine rutin

Diagnosis Kerja F 12 tahun mengalami gizi buruk dengan katagori Marasmus karena gizi yg

imadekuat seta infeksi Tb.

Page 16: Skenario Gizi Buruk Marasmus UNSRI 2

Definisi Marasmus adalah pola penyakit klinis yang menekankan satu atau lebih tanda

defisiensi protein dan kalori.

EtiologiBervariasi tergantung daerahnya

1. Nutrisi defisiensi nutrisi apapun bisa menyebabkan marasus karena

pertumbuhan yang baik hanya bisa terjadi dengan diet seimbang

2. Infeksi

Bisa menjadi triger, memperburuk atau kombinasi cth: gastroentritis, infeksi

traktus respiratorius, measles dan pertusis

3. Faktor sosioekonomik

- Paling sering terjadi selama penyapihan, makanan tambahan baru diberikan

setelah berumur 8-10 bulan

WHO merekomendasi ASI eksklusif Cuma sampai 6 bulan setelahnya wajib

memberi makanan tambahan

- Lingkungan jenis makanan di daerah tempat tinggal, iklim, perang

EpidemiologiNegara miskin dan berkembang

Umur < 5 tahun ( kebutuhan energi tinggi dan rentan terhadap infeksi)

Patogenesis

Kontak TB dari ayah

Tidak vaksinasi Campak

Faktor sosialekonomi rendahTidak vaksinasi

Page 17: Skenario Gizi Buruk Marasmus UNSRI 2

PenatalaksanaanTatalaksana anak gizi buruk

10 tahapan manajemen terapi pada anak dengan malnutrisi berat (WHO) : IT dr.juliis

↓lemak subkutan

Baggy pants di daerah bokong → ↓ lemak subkutan dan massa otot pada gluteal sehingga terlihat seperti lipatan-lipatan pada anterior paha

Wajah seperti orang tua → lemak subkutan di pipi berkurang

↓ elastisitas kulitIga gambang

Atrofi otot

↑katabolisme lemak

↑ katabolisme protein yang ada di hepar dan otot

Tubuh kompensasi

Bayi mengalami malnutrisi untuk waktu yang lama → tubuh kekurangan protein dan energi

jaringan lemak dipecah → as.lemak, gliserol, keton bodies

Katabolisme protein→ asam amino→ KH di hepar dan ginjal

Setelah 25 jam kemampuan tubuh untuk menyimpan KH ↓

Menghasilkan energi untuk tubuh

↑ metabolisme KH, P, dan L

Kompensasi tubuh terhadap malnutrisi

Nutrisi yang tidak adekuat

F rentan tertular infeksi dari ayah Imunitas

Menurun

Mudah

Diare Kebutuhan nutrisi tubuh meningkat

Campak

Malnutrisi Atrofi epitel Usus

Baggy pants di daerah bokong → ↓ lemak subkutan dan massa otot pada gluteal sehingga terlihat seperti lipatan-lipatan pada anterior paha

Kemungkinan Pemberian susu formula tidak higienis

Page 18: Skenario Gizi Buruk Marasmus UNSRI 2

1. Obati hipoglikemia

2. Obati hipotermia

3. Obati dehidrasi

4. Perbaiki keseimbangan elektrolit

5. Obati infeksi

6. Perbaiki defisiensi mikronutrien

7. Mulai memberikan formula 75

8. Mengejar pertumbuhan terlambat (catch-up growth)

9. Merangsang emosional dan perkembangan sensorial

10. Persiapan untuk pulang

No FASE STABILISASI TRANSISI REHABILITASI

Hari ke 1-2 Hari ke 2-7 Minggu ke-2 Minggu ke 3-7

1 Hipoglikemia

2 Hipotermia

3 Dehidrasi

4 Elektrolit

5 Infeksi

6 MulaiPemberian

Makanan

7 Tumbuh

kejar/peningkatan

pemberian makanan

8 Mikronutrien Tanpa Fe dengan Fe

9 Stimulasi

10 Tindak lanjut

1. Atasi/cegah hipoglikemia

Page 19: Skenario Gizi Buruk Marasmus UNSRI 2

50 ml “bolus” (pemberian sekaligus) glukosa 10% atau larutan sukrosa

10% (1 sdt gula dalam 5 sdm air) secara oral atau pipa naso-gastrik

(NGT)

Selanjutnya berikan larutan tsb. setiap 30 menit selama 2 jam (setiap kali

berikan ¼ bagian dari jatah untuk 2 jam)

2. Atasi/cegah hipotermia Diatasi dengan penggunaan selimut dan hindari adanya

hemusan angina dan pertahankan suhu ruangan 28-30 C

3. Atasi/cegah dehidrasi

Cairan Resomal / pengganti sebanyak 5 ml/KgBB setiap 30 menit selama 2

jam secara oral atau lewat pipa nasogastrik.

Selanjutnya beri 5–10 ml/kg/jam untuk 4–10 jam berikutnya; jumlah tepat

yang harus diberikan tergantung berapa banyak anak menginginkannya dan

banyaknya kehilangan cairan melalui tinja dan muntah.

Ganti Resomal/cairan pengganti pada jam ke-6 dan ke-10 dengan formula

khusus sejumlah yang sama bila keadaan rehidrasi menetap/stabil.

4. Memperbaiki gangguan keseimbangan elektrolit diberikan mineral mix yang

dicampurkan kedalam formula khusus (F75, F100) dan ReSoMal.

5. Obati/cegah infeksi Kotrimoksasol 5 ml suspensi pediatri secara oral, 2 x/hari

selama 5 hari (2,5 ml bila berat badan < 4 Kg).

6. Memperbaiki Kekurangan zat gizi Mikro :

Pemberian vitamin dan mineral yaitu vitamin A diberikan sebanyak 200.000.

i.u peroral atau 100.000 i.u im pada hari pertama kemudian pada hari ke dua

diberikan 200.000 i.u. oral. Vitamin A diberikan tanpa melihat ada/tidaknya

gejala defisiensi Vitamin A.

Vitamin C : BB > 5 kg, 100 mg/hari (2 tablet)

Asam folat 1 mg/hari (5 mg pada hari pertama)

Vitamin B compleks : 1 tablet / hari

Mineral yang perlu ditambahkan ialah K, sebanyak 1-2 Meq/kg BB/hari/IV

atau dalam bentuk preparat oral 75-100mg/kg BB/hari dan

Page 20: Skenario Gizi Buruk Marasmus UNSRI 2

Mg, berupa MgS04 50% 0,25 ml/kg BB/hari atau megnesium oral 30 mg/kg

BB/hari. Dapat diberikan 1 ml vit Bc dan 1 ml vit. C im, selanjutnya diberikan

preparat oral atau dengan diet.

Seng (Zn) 2 mg/kgBB/hari

Tembaga (Cu) 0.2 mg/kgBB/hari.

Bila BB mulai naik: Fe 3 mg/kgBB/hari atau sulfas ferrosus 10 mg/kgBB/hari.

Fe diberikan setelah minggu ke2 (pada fase rehabilitasi)

7. Mulai pemberian makanan untuk stabilisasi dan transisi :

Fase stabilisasi (F75) untuk menstabilkan kondisi anak, bukan utk

menaikan BB

o Energi : 80-100Kkal/kgBB/hari

o Protein : 1-1,5 g/kgBB/hari

o Cairan : 130 ml/kgBB/hari

Fase Transisi (F 100)

o Energi : 100-150 Kkal/kgBB/hari

o Protein : 2-3 g/kgBB/hari

o Cairan : 150 ml/kgBB/hari

umumnya sudah mulai terjadi kenaikan BB.

8. Memberikan Makanan untuk tumbuh kejar :

Fase rehabilitasi (F100 dan tambahan makanan)

o Cairan : 150-200 ml/kgBB/hari

o Kalori : 150-220 kkal/kgBB/hari

o Protein : 4-6 g/kgBB/hari

Ditambahkan :

o F100, 3 kali.

o Bubur:

BB < 7 kg powder porridge.

BB > 7kg soft porridge.

Buah :

BB < 7 kg jus.

Page 21: Skenario Gizi Buruk Marasmus UNSRI 2

BB > 7 kg potongan buah-buahan.

9. Memberikan stimulasi untuk tumbuh kembang

Pada KEP berat terjadi keterlambatan perkembangan mental dan perilaku,

karenanya berikan:

Kasih sayang

Gerak kasar dan halus

Bicra dan bahasa

Lingkungan yang ceria

Terapi bermain terstruktur selama 15 – 30 menit/hari

Aktifitas fisik segera setelah sembuh

Keterlibatan ibu (memberi makan, memandikan, bermain dsb).

Sosialisasi dan kemandirian.

10. mempersiapkan untuk tindak lanjut dirumah :

Sarankan kepada orang tua, untuk Membawa anaknya kembali untuk kontrol secara

teratur:

bulan I : 1x/minggu

bulan II : 1x/2 minggu

bulan III : 1x/bulan.

Pemberian suntikan/imunisasi dasar dan ulangan (booster)

Pemberian vitamin A setiap 6 bulan

Rehabilitasi dianggap lengkap dan anak siap dipulangkan bila gejala klinis

sudah menghilang, berat badan/umur mencapai minimal 70% atau berat

badan/tinggi badan mencapai minimal 80%.

Penilaian kenaikan BB: baik :50 gram/kgBB/minggu dan kurang: <50

gram / kgBB / minggu

Tatalaksana diare :

1. Lakukan uji mikroskopik pada feses bayi

2. Jika hasilny (-) diare biasa hilang dengan sendirinya dg pemberian makanan

secara hati-hati

3. Jika hasilnya (+) metronidazol 30-50 mg/kgBB/hari selama 7-10 hari

Tatalaksana TBC :

Page 22: Skenario Gizi Buruk Marasmus UNSRI 2

1. Pastikan bayi terinfeksi TBC atau tidak dg melakukan melihat gejala2nya,

melakukan uji tuberculin dan foto ronsen

22 Kalau (+)

Follow up1. Berikan makanan lebih sering.

2. Lakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur.

o Bulan pertama, setiap minggu.

o Bualn kedua, setiap 2 minggu.

o Bulan ketiga, setiap bulan.

3. Vaksinasi

Vaksin campak setelah fase rehabilitasi.

Imunisasi BCG, Polio, DPT, Hepatitis A.

Vitamin A setiap 6 bulan.

Pencegahan Tindakan pencegahan terhadap marasmus dapat dilaksanakan dengan baik bila

penyebab diketahui. Usaha-usaha tersebut memerlukan sarana dan prasarana kesehatan

yang baik untuk pelayanan kesehatan dan penyuluhan gizi.

Pemberian air susu ibu (ASI) sampai umur 2 tahun merupakan sumber energi

yang paling baik untuk bayi

Ditambah dengan pemberian makanan tambahan yang bergizi pada umur 6 bulan

ke atas

Page 23: Skenario Gizi Buruk Marasmus UNSRI 2

Pencegahan penyakit infeksi, dengan meningkatkan kebersihan lingkungan, dan

kebersihan perorangan

Pemberian imunisasi

Mengikuti program keluarga berencana untuk mencegah kehamilan terlalu kerap

Penyuluhan/pendidikan gizi tentang pemberian makanan yang adekuat merupakan

usaha pencegahan jangka panjang

Pemantauan (surveillance) yang teratur pada anak balita di daerah yang endemis

kurang gizi, dengan cara penimbangan berat badan tiap bulan

PrognosisDubia ad bonam

komplikasia. Jangka pendek: gangguan fungsi vital karena hipoglikemia, hipotermi, dehidrasi,

gangguan keseimbangan elektrolit asam basa, infeksi berat (septikemia),

hambatan penyembuhan penyakit penyerta

b. Jangka panjang: berkurangnya potensi tumbuh kembang

KDU

4

DAFTAR PUSTAKADorland, W. A. Newman.. 2002. Kamus Kedokteran Dorland edisi 29. Jakarta: EGC

Page 24: Skenario Gizi Buruk Marasmus UNSRI 2

Nelson, Waldo, dkk. 2000. Nelson Ilmu Kesehatan Anak Ed.15, vol.1. Jakarta : Penerbit

Buku Kedokteran EGC

Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FK UI. 2005. Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak.

Jakarta : percetakan Infomedika

Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2002. Tumbuh Kembang Anak dan Remaja, Edisi

pertama. Jakarta : Badan Penerbit IDAI