skenario b 5
-
Upload
indah-fitri-nurdianthi -
Category
Documents
-
view
232 -
download
2
description
Transcript of skenario b 5
TUTORIAL SKENARIO A BLOK III
2.1 Data Tutorial
Tutor : dr. Irwan
Moderator : Robby Juniandha
Sekretaris Papan : Citra Maharani
Sekretaris Meja : Pierre Ramandha K
Hari, Tanggal : Senin, 5 Desember 2011
Rule Peraturan : 1. Alat komunikasi di nonaktifkan
2. Semua anggota tutorial harus mengeluarkan pendapat (aktif)
3. Boleh makan dan minum tapi sedikit
2.2 Skenario Kasus
Skenario B Blok 5 (2011)
NY. OSTE, 48 tahun, pegawai administrasi suatu perusahaan swasta berkembang,
datang ke Klinik Dokter Keluarga untuk konsultasi kesehatan. Ibu ini mengeluh sering sakit
pinggang bawah menahun sejak 3 tahun yang lalau, nyeri semakin terasa sejak satu tahun
belakangan. Nyeri tidak menajalar, tidak di pengaruhi oleh mobililitas, berkurang atau hilang
dengan sendirinya dalam beberapa hari tanpa obat.
Ibu ini tidak pernah mengalami trauma di daerah pinggang, tidak menderita penyakit
terntu, kutang aktivitas fisik, tidak sedang mengkonsumsi obat dalam jangka lama.
Ny. OSTE sejak 1 tahun lagi mengalami haid.
Pernah melakukan pemeriksaan densitas tulang gratis yang diadakan oleh perusahaan obat
tertentu dan hasilnya dinyatakan bahwa tulang nya mengalami penurunan, dia dianjurkan
1
untuk mengkonsumsi suplemen yang mengandung glucosaminoglican, mengkonsumsi vit D
dan vit C dosis tinggi dan banyak minum susu calsium tinggi dan makan dengan kandungan
protein cukup
Pada pemeriksaan fisik didapat :
Tinggi badan 158 cm, berat badan 53 kg, punggung skoliosis ringan
Pemeriksaan labor sederhana didapat :
Darah rutin dalam batas normal
Urine rutin dalam batas normal
Kimia darah : Ca , alkalium phospate, asam urat normal
Kadar progesteron rendah
Pemeriksan rontgen : Tulang Belakang Lumbosacral : densitas tulang menurun homogen
ringan, contrical menipis ringan, tidak ada crush fraktures
Kata kunci : nyeri menahun tidak dapaet di pengaruhi mobilitas fisik, masa tulang,
menopause
2
DISKUSI TAHAP 1 DAN 2
2.3 Paparan
2.3.1 Klarifikasi Istilah
1. Klinik
2. Sakit Pinggang bawah
3. Mobilitas
4. Nyeri tidak menjalar
5. Aktifitas fisik
6. Haid
7. Densitas Tulang
8. Suplemen
9. Glucosaminoglican
10. Vit C
11. Vit D
12. Dosis Tinggi
13. Skolisis
14. Crush Fraktures
15. Progesteron
16. Menopause
17. Cortical
Klarifikasi istilah
1. Klinik :
2. Sakit Pinggang bawah :
3. Mobilitas :
4. Nyeri tidak menjalar :
5. Aktifitas fisik :
6. Haid :
7. Densitas Tulang :
8. Suplemen :
9. Glucosaminoglican :
3
10. Vit C :
11. Vit D :
12. Dosis Tinggi :
13. Skolisis :
14. Crush Fraktures :
15. Progesteron :
16. Menopause :
17. Cortical :
2.3.2 Identifikasi Istilah
No Kenyataan Kesesuaian Konsen
1Ibu ini mengeluh sering sakit
pinggang bawah menahun sejak
3 tahun yang lalau, nyeri semakin
terasa sejak satu tahun
belakangan.
Tidak sesuai
harapan
VVV
2a. Nyeri tidak menjalar
b. Tidak di pengaruhi oleh
mobililitas,
c. Berkurang atau hilang
dengan sendirinya dalam
beberapa hari tanpa obat.
d. Tidak pernah mengalami
trauma didaerah pinggang
e. Tidak menderita penyakit
tertentu
f. Kurang aktifitas fisik
g. Tidak sedang mengkonsumsi
obat dalam jangka lama
Tidak sesuai
harapan
V
3Ny. OSTE sejak 1 tahun tidak
Tidak sesuai VV
4
lagi mengalami haidharapan
4Pernah melakukan pemeriksaan
densitas tulang gratis yang
diadakan oleh perusahaan obat
tertentu dan hasilnya dinyatakan
bahwa tulang nya mengalami
penurunan
Tidak sesuai
harapan
VV
5Dia dianjurkan untuk
mengkonsumsi suplemen yang
mengandung
glucosaminoglican,
mengkonsumsi vit D dan vit C
dosis tinggi dan banyak minum
susu calsium tinggi dan makan
dengan kandungan protein
cukup
Sesuai harapan -
6Pada pemeriksaan fisik didapat :
Tinggi badan 158 cm, berat badan
53 kg, punggung skoliosis ringan
Tidak sesuai
harapan
VV
7Pemeriksaan labor sederhana
didapat :
Darah rutin dalam batas
normal
Urine rutin dalam batas
normal
Kimia darah : Ca ,
alkalium phospate, asam
urat normal
Kadar progesteron rendah
Tidaksesuai
harapan
VV
5
2.3.3 Analisa Masalah
1. Ibu ini mengeluh sering sakit pinggang bawah menahun sejak 3 tahun yang lalau,
nyeri semakin terasa sejak satu tahun belakangan.
a) Bagaimana struktur anatomy dan histology tulang pinggang bawah ?
b) Apa penyebab keluhan Ibu Oste ?
c) Penyakit apa yang berkaitan dengan keluhan Ibu Oste ?
2. Nyeri semakin terasa sejak satu tahun belakangan. Nyeri tidak menajalar, tidak di
pengaruhi oleh mobililitas, berkurang atau hilang dengan sendirinya dalam beberapa
hari tanpa obat. Ibu ini tidak pernah mengalami trauma di daerah pinggang, tidak
menderita penyakit terntu, kutang aktivitas fisik, tidak sedang mengkonsumsi obat
dalam jangka lama.
a) Apa yang menyebabkan rasa nyeri tidak menjalar tersebut ?
b) Faktor external dan internal apa yang menyebabkan rasa nyeri tidak menjalar
tersebut ?
c) Apa yang menyebabkan nyeri pungggung kronis ?
d) Mengapa nyeri punggung hilang sendiri tanpa diberi obat ?
e) Apa keterkaitan aktifitas fisik yang kurang dengan keluhan penyakit tersebut ?
3. Ny. OSTE sejak 1 tahun lagi mengalami haid
a) Apa keterkaitan menopause dengan osteoporosis?
b) Hormon apa saja yang mempengaruhi menopause ?
4. Pernah melakukan pemeriksaan densitas tulang gratis yang diadakan oleh perusahaan
obat tertentu dan hasilnya dinyatakan bahwa tulang nya mengalami penurunan
a) Bagaimana komposisi substansi masa tulang ?
b) Apa yang menyebabkan tulang mengalami penurunan ?
5. Dia dianjurkan untuk mengkonsumsi suplemen yang mengandung glucosaminoglican,
mengkonsumsi vit D dan vit C dosis tinggi dan banyak minum susu calsium tinggi
dan makan dengan kandungan protein cukup
a) Apa hubungan mengkonsumsi suplemen yang mengandung glucosaminoglican
dengan penyakit yang dikeluhkan ?
b) Apa kaitan mengkonsumssi vit D dan vit C serta susu kalsium tinggi dan protein
cukup dengan keluhan tersebut ?
6
6. Pada pemeriksaan fisik didapat :
Tinggi badan 158 cm, berat badan 53 kg, punggung skoliosis ringan
a) Bagaimana struktur tulang punggung yang normal ?
b) Bagaimana mekanisme terjadinya skoliosis ?
7. Pemeriksaan labor sederhana didapat :
Darah rutin dalam batas normal
Urine rutin dalam batas normal
Kimia darah : Ca , alkalium phospate, asam urat normal
Kadar progesteron rendah
a) Apa keterkaitan kadar hormon progesteron yang rendah dengan keluhan ?
2.3.4 Keterkaitan Masalah
FAKTOR USIA (MENOPAUSE) FAKTOR
OSTEOPOROSIS
KELUHAN
2.3.5 Learning Issues
Learning Issue What I What I Don’t What I have to How I Will
7
Know Know Prove Learn
1. Fase-fase
menstruasi
Fase-fase Sistem hormonal
disetiap fase
menstruasi
2. Hormon yang
memengaruhi
pada masa haid
Jenis hormon yang
memengaruhi
3. Struktur tulang
punggung yang
normal
Struktur tulang
punggung
4. Patofisiologi
massa tulang
Komposisi tulang
5. Faktor
penyebabkan
nyeri pungggung
kronis
Menyebab rasa
nyeri punggung
kronis
6. Cara mencegah
nyeri punggung
bawah
Pencegahan nyeri
punggung bawah
7. Faktor external
dan internal yang
menyebabkan
rasa nyeri tidak
Macam-
macam
Penyebab rasa nyeri
tidak menjalar
8
menjalar
8. Anatomi
Collumna
Vertebralis
Lumbosacral
Memahami anatomi
collumna
vertebralis
lumbosacral
9. Histologi
struktur tulang
compakta dan
spongasia
Memahami
histologi struktur
tulang compakta
dan spongasia
10. Histofisiologi
jaringan ikat
tulang
Memahami
histofisiologi
jaringan ikat tulang
11. Osteoporosis Definisi Memahami apa itu
osteoporosis
2.3.6 Topik Pembelajaran
a. Fase-fase menstruasi
b. Hormon yang memengaruhi pada masa haid
c. Struktur tulang punggung yang normal
d. Patofisiologi masa tulang
e. Faktor penyebabkan nyeri pungggung kronis
f. Cara mencegah nyeri punggung bawah
g. Faktor external dan internal yang menyebabkan rasa nyeri tidak menjalar
h. Anatomi Collumna Vertebralis Lumbosacral
i. Histologi struktur tulang compakta dan spongasia
j. Histofisiologi jaringan ikat tulang
k. Osteoporosis
9
Pembahasan
Fase-fase menstruasi
Setiap satu siklus menstruasi terdapat 4 fase perubahan yang terjadi dalam uterus. Fase-fase
ini merupakan hasil kerjasama yang sangat terkoordinasi antara hipofisis anterior, ovarium,
dan uterus. Fase-fase tersebut adalah :
a) Fase menstruasi atau deskuamasi
Fase ini, endometrium terlepas dari dinding uterus dengan disertai pendarahan dan lapisan
yang masih utuh hanya stratum basale. Fase ini berlangsung selama 3-4 hari.
b) Fase pasca menstruasi atau fase regenerasi
Fase ini, terjadi penyembuhan luka akibat lepasnya endometrium. Kondisi ini mulai sejak
fase menstruasi terjadi dan berlangsung selama ± 4 hari.
c) Fase intermenstum atau fase proliferasi
Setelah luka sembuh, akan terjadi penebalan pada endometrium ± 3,5 mm. Fase ini
berlangsung dari hari ke-5 sampai hari ke-14 dari siklus menstruasi.
Fase proliferasi dibagi menjadi 3 tahap, yaitu :
o Fase proliferasi dini, terjadi pada hari ke-4 sampai hari ke-7. Fase ini dapat dikenali dari
epitel permukaan yang tipis dan adanya regenerasi epitel.
o Fase proliferasi madya, terjadi pada hari ke-8 sampai hari ke-10. Fase ini merupakan bentuk
transisi dan dapat dikenali dari epitel permukaan yang berbentuk torak yang tinggi.
o Fase proliferasi akhir, berlangsung antara hari ke-11 sampai hari ke-14. Fase ini dapat
dikenali dari permukaan yang tidak rata dan dijumpai banyaknya mitosis.
d) Fase pramenstruasi atau fase sekresi
Fase ini berlangsung dari hari ke-14 sampai ke-28. Fase ini endometrium kira-kira tetap
tebalnya, tetapi bentuk kelenjar berubah menjadi panjang berkelok-kelok dan mengeluarkan
getah yang makin lama makin nyata. Bagian dalam sel endometrium terdapat glikogen dan
kapur yang diperlukan sebagai bahan makanan untuk telur yang dibuahi.
Fase sekresi dibagi dalam 2 tahap, yaitu :
10
o Fase sekresi dini, pada fase ini endometrium lebih tipis dari fase sebelumnya karena
kehilangan cairan.
o Fase sekresi lanjut, pada fase ini kelenjar dalam endometrium berkembang dan menjadi
lebih berkelok-kelok dan sekresi mulai mengeluarkan getah yang mengandung glikogen dan
lemak. Akhir masa ini, stroma endometrium berubah kearah sel-sel; desidua, terutama yang
ada di seputar pembuluh-pembuluh arterial. Keadaan ini memudahkan terjadinya nidasi
(Hanafiah, 1997).
Mekanisme siklus menstruasi
Selama haid, pada hari bermulanya diambil sebagai hari pertama dari siklus yang baru. Akan
terjadi lagi peningkatan dari FSH sampai mencapai kadar 5 ng/ml (atau setara dengan 10
mUI/ml), dibawah pengaruh sinergis kedua gonadotropin, folikel yang berkembang ini
menghasilkan estradiol dalam jumlah yang banyak. Peningkatan serum yang terus-menerus
pada akhir fase folikuler akan menekan FSH dari hipofisis. Dua hari sebelum ovulasi, kadar
estradiol mencapai 150-400 pg/ml. Kadar tersebut melebihi nilai ambang rangsang untuk
pengeluaran gonadotropin pra-ovulasi. Akibatnya FSH dan LH dalam serum akan meningkat
dan mencapai puncaknya satu hari sebelum ovulasi. Saat yang sama pula, kadar estradiol
akan kembali menurun. Kadar maksimal LH berkisar antara 8 dan 35 ng/ml atau setara
dengan 30-40 mUI/ml, dan FSH antara 4-10 ng/ ml atau setara dengan 15-45 mUI/ml.
Terjadinya puncak LH dan FSH pada hari ke-14, maka pada saat ini folikel akan mulai pecah
dan satu hari kemudian akan timbul ovulasi. Bersamaan dengan ini dimulailah pembentukan
dan pematangan korpus luteum yang disertai dengan meningkatnya kadar progesteron,
sedangkan gonadotropin mulai turun kembali. Peningkatan progesteron tersebut tidak selalu
memberi arti, bahwa ovulasi telah terjadi dengan baik, karena pada beberapa wanita yang
tidak terjadi ovulasi tetap dijumpai suhu basal badan dan endometrium sesuai dengan fase
luteal.
Awal fase luteal, seiring dengan pematangan korpus luteum. Sekresi progesteron terus
menerus meningkat dan mencapai kadar antara 6 dan 20 ng/ml. Estradiol yang dikeluarkan
terutama dari folikel yang besar yang tidak mengalami atresia, juga tampak pada fase luteal
dengan konsentrasi yang lebih tinggi daripada selama permulaan atau pertengahan fase
folikuler. Produksi estradiol dan progesteron maksimal dijumpai antara hari ke-20 dan 23
11
Hormon yang memengaruhi pada masa haid
Mamalia, khususnya manusia, siklus reproduksinya melibatkan berbagai organ, yaitu uterus,
ovarium, vagina, dan mammae yang berlangsung dalam waktu tertentu atau adanya
sinkronisasi, maka hal ini dimungkinkan adanya pengaturan, koordinasi yang disebut
hormon. Hormon adalah zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin, yang langsung
dialirkan dalam peredaran darah dan mempengaruhi organ tertentu yang disebut organ target.
Hormon-hormon yang berhubungan dengan siklus menstruasi ialah ;
a) Hormon-hormon yang dihasilkan gonadotropin hipofisis :
o Luteinizing Hormon (LH)
o Folikel Stimulating Hormon (FSH)
o Prolaktin Releasing Hormon (PRH)
b) Steroid ovarium
Ovarium menghasilkan progestrin, androgen, dan estrogen. Banyak dari steroid yang
dihasilkan ini juga disekresi oleh kelenjar adrenal atau dapat dibentuk di jaringan perifer
melalui pengubahan prekursor-prekursor steroid lain; konsekuensinya, kadar plasma dari
hormon-hormon ini tidak dapat langsung mencerminkan aktivitas steroidogenik dari ovarium.
Struktur anatomy dan histology tulang punggung yang normal
Dilihat dari lateral
12
Normal vertebral bone and marrow:
Normal vertebral bone is shown under polarized light microscopy:
14
Patofisiologi masa tulang
Tulang mencapai puncak kepadatan pada usia dekade ke 3 dan osteoporosis bermula dengan
kehilangan massa tulang secara diam-diam dengan pengurangan kepadatan mineral tulang
sebagai akibat terjadinya ketidakseimbangan proses penyerapan oleh sel osteoklas dengan
pembentukan tulang oleh sel osteoblast
Tulang, seperti jaringan tubuh lainnya merupakan jaringan ikat yang dinamik dalam arti
metabolisme pembentukan dan penyerapan tulang yang dinamakan ” bone remodelling” yang
merupakan fungsi 2 sel tulang yaitu osteoblast dan osteoklast. Dalam masa pertumbuhan,
bone remodelling atau bone turnover bergeser kearah pembentukan. Pada umumnya
pertumbuhan tulang manusia lengkap pada usia 30 tahun, selain itu tulang diperbarui dengan
lingkaran remodelling dimana sel-sel yang terdapat digantikan oleh osteoklast yang disebut
bone resorbtion cell sehingga setelah beberapa hari terbentuk beberapa rongga resorbsi
kemudian osteoklast akan digantikan oleh osteoblast atau disebut juga bone reforming cell
yang mengsintesa beberapa ” growth factor ” (insuline like growth factor I dan II) disertai
perubahan ” growth faktor beta” yang merangsang proliferasi osteoblast dan akhirnya
osteoblast mengisi rongga mengisi rongga resorbsi setelah beberapa minggu. Densitas
mineral tulang menurun bila osteoklast membentuk suatu rongga yang abnormal sehingga
tulang kehilangan trabekularnya. Ini terjadi pada periode pasca menopouse. Selain itu massa
tulang hilang bila osteoblast gagal mengisi rongga resorbsi sehingga terlihatsebagai penipisan
15
trabekula yang tampak pada usia tua. Remodelling tulang secara primer diatur oleh hormon
parathyroid dan kalsitrol.
Osteoporosis terjadi oleh karena hasil abnormal dari proses remodelling tulang diamana
resorbsi tulang melampaui pembentukan tulang. Osteoblast merupakan sel pembentuk tulang
yang memproduksi kolagen (umumnya tipe I) serta komponen non kolagen dari matriks
tulang. Osteoklast mempunyai peranan yang penting dalam memineralisasi matriks organik.
Osteoklast adalah sel yang mempunyai peranan yang dalam meresorbsi tulang. Osteoblast
dan osteoklast dikontrol oleh hormon-hormon sistemik dan sitokin serta faktor-faktor lokal
prostaglandin, PTH, kalsitonin, estrogene dan 1,25 dhydroxyvitamin D3 (calcitrol), one alpha
Faktor penyebabkan nyeri pungggung kronis
oPostur tubuh yang salah
oTrauma
oPeregangan otot
oKejang otot
oTekanan pada akar saraf
oRobek pada ligamen penyokong punggung
oPatah tulang
oTulang belakang yang kurang selaras
oOsteoporosis
oInfeksi oleh virus
oInfeksi oleh bakteri
oMasalah kewanitaan (Endometriosis, kista ovarium)
oHernia tulang belakang
oStenosis tulang belakang (penyempitan saluran tulang belakang)
oPelekukan tulang belakang (skoliosis atau kifosis)
Cara mencegah nyeri punggung bawah
Cara yang paling efektif untuk mencegah nyeri punggung bawah adalah olahraga dengan
teratur. Dua jenis olahraga-olahraga aerobic dan olahraga meregangkan dan mengencangkan
otot-sangat membantu.
16
Olahraga aerobik, seperti berenang dan berjalan, memperbaiki kesehatan umum, mengurangi
kegemukan, dan umumnya menguatkan otot. Olahraga khusus untuk menguatkan dan
meregangkan otot pada perut, bokong, dan punggung bisa menyeimbangkan tulang belakang
dan mengurangi ketegangan pada piringan yang melindungi tulang belakang dan ligamen
yang menopang nya pada tempatnya.
Latihan memperkuat otot termasuk memiringkan panggul dan melengkungkang perut. latihan
meregangkan termasuk duduk meregangkan kaki, lutut sampai dada meregang, dan pinggul
dan quadriceps. Latihan peregangan bisa meningkatkan nyeri punggung pada beberapa orang
dan oleh karena itu harus dilakukan dengan hati-hati. Sebagai aturan umum, setiap latihan
yang menyebabkan atau meningkatkan nyeri punggung harus dihentikan. Latihan harus
diulangi sampai otot terasa ringan tetapi tidak sepenuhnya lemah. Bernafas selama setiap
latihan adalah penting. Ketika mengangkat berat, menggunakan sabuk pengangkat berat bisa
membantu mencegah luka kembali. Orang yang mengalami nyeri punggung harus
berkonsultasi dengan dokter sebelum mulai berolah raga.
Latihan Untuk Mencegah Nyeri Punggung Bawah
Pelvic Tilts
Berbaring telentang dengan lutut ditekuk, tumit diatas
lantai, dan berat badan bertumpu pada tumit. Tekan
punggung kecil menghadap lantai, kerutkan bokong
(angkat sekitar setengah inci dari lantai), dan kerutkan
otot perut. tahan posisi ini untuk hitungan 10. ulangi 20
kali
Abdominal Curls
Berbaring telentang dengan lutut ditekuk dan kaki
diatas lantai. Letakkan tangan melintani dada.
Mengkerutkan otot perut, secara perlahan mengangkat
bahu 10 inci dari lantai sambil menjaga kepala
17
belakang (dagu seharusnya tidak menyentuh dada).
Kemudian mepaskan otot perut, secara perlahan
merendahkan bahu. lakukan 3 kali 10
Knee-to-Chest Stretch
Berbaring pada punggung dengan lutut ditekuk dan
kedua tumit pada lantai. Ketika menjaga lutut ditekuki,
letakkan kedua tangan dibelakang salah satu lutut dan
arahkan ke dada. Tahan untuk hitungan ke 10. secara
perlahan rendahkan kanki dan ulangi dengan kaki yang
lain. Lakukan latihan ini 10 kali.
Sitting Leg Stretch
Duduk diatas lantai dengan lutut lurus tetapi sedikit
dilenturkan (tidak dikunci) dan kaki berpisah sejauh
mungkin. Letakkan kedua tangan diatas lutut yang
sama. Secara perlahan-lahan dorong kedua tangan
kearah pergelangan kaki. Hentikan jika nyeri terasa dan
berjalan tidah lebih jauh dari posisi yang bisa ditahan
dengan nyaman untuk 10 detik. Secara perlahan-lahan
kembali ke posisi duduk. Ulangi dengan kaki yang lain.
Lakukan olahraga ini 10 kali untuk setiap kaki.
Hip and Quadriceps Stretch
Berdiri dengan salah satu kaki diatas lantai dan lutut
pada kaki yang lain ditekuk kira-kira bersudut 90 º.
Genggam didepan pergelangan kaki pada kaki yang
ditekuk dengan tangan pada sisi yang sama. (tangan
yang lainnya kemungkinan diletakkan di belakang
bangku atau pada dinding untuk keseimbangan).
Menjaga lutut bersamaan, menekan kaki berlawanan
dengan tangan dan menjauh dari tubuh. tahan untuk
hitungan ke 10. ulangi dengan kaki yang lain. Lakukan
18
olah raga ini 10 kali.
Olahraga bisa juga membantu orang memelihara kepadatan tulang dan berat yang diinginkan.
Dengan demikian, olahraga bisa mengurangi resiko berkembangnya dua kondisi yang bisa
menyebabkan nyeri punggung bawah-tulang keropos dan kegemukan.
Menjaga sikap tubuh yang vaik ketika berdiri dan duduk mengurangi tekanan pada
punggung; bermalas-malasan harus dihindari. Tempat duduk kursi bisa disesuaikan yang
membuat kaki datar diatas lantai, dengan lutut sedikit ditekuk dan punggung bawah datar
berlawanan dengan belakang bangku. Jika kursi tidak mendukung punggung bawah, bantal
bisa digunakan dibelakang punggung bawah. Duduk dengan kaki pada lantai dibandingkan
dengan kaki melintang dianjurkan. Orang harus menghindari berdiri atau duduk untuk waktu
yang lama. Jika berdiri lama atau duduk tidak bisa dihindari, merubah posisi dengan sering
bisa mengurangi tekanan pada punggung.
Tidur dalam posisi yang nyaman pada kasur yang keras dianjurkan. Bantal dibawah pinggang
dan kepala bisa digunakan untuk menahan orang yang tidur pada sisi mereka, dan bantal
dibawah lutut bisa digunakan oleh mereka yang tidur pada punggung mereka. Bantal
dibawah kepala harus tidak menekan leher untuk menekuk terlalu banyak.
Belajar untuk mengangkat dengan semestinya membantu mencegah luka kembali. Lutut
harus cukup ditekuk dimana lengan setingkat dengan benda yang diangkat. Kaki, bukan
punggung, harus digunakan untuk mengangkat. Mengangkat benda melebihi kepala
meningkatkan resiko luka kembali. Menggunakan ganjalan yang kuat membuat beberapa
angkatan tidak diperlukan. Benda berat harus dibawa dekat dengan tubuh. berhenti merokok
juga dianjurkan.
Faktor external dan internal yang menyebabkan rasa nyeri tidak menjalar
EXTERNAL
Faktor external yang menyebabkan rasa nyeri tidak menjalar
Dengan cara yaitu memperhatikan faktor makanan, latihan fisik ( senam pencegahan
osteoporosis ). Pola hidup yang aktif dan paparan sinar ultra violet. Selain iyu juga
19
menghindari obat obatan dan jenis makanan yang merupakan faktor resiko osteoporosis
seperti alkohol, kafein, diuretika, sedatif, kortikosteroid.
INTERNAL
Pemberian obat obatan anatara lain hormon pengganti ( esterogen dan progesterone dosis
rendah ) kalsitrol, kalsitonim, bilofosfat, raloxifene, dan nutrisi seperti kalsium serta senam
beban
Anatomi Collumna Vertebralis Lumbosacral
Histologi struktur tulang compakta dan spongasia
Tulang compakta
20
Histofisiologi jaringan ikat tulang
Table 5–1. Fungsi Jaringan Ikat.
Cell Type Fungsi Representative
Function
Fibroblast,
chondroblast,
osteoblast
Produksi fibers dan ground substance Structural
Plasma cell Produksi Antobodi Immunological
(defense)
Lymphocyte
(several types)
Produksi sel immunocompetent Immunological
(defense)
Eosinophilic
leukocyte
Berperan dalam proses alergi dan reaksi
vasoactive, modulasi aktivasi sel mast dan
Immunological
22
Cell Type Fungsi Representative
Function
proses inflamasi (defense)
Neutrophilic
leukocyte
Pagositosis benda asing dan bakteria Defense
Macrophage Sekresi dari cytokines dan molekul lainnya,
pagositosis dari substansi asing dan bakteri, dan
untuk antigen processing.
Defense
Mast cell and
basophilic
leukocyte
Pelepasan pharmacologically active molekul
farmakologi aktif (eg, histamine)
Defense (berperan
dalam reaksi alergi)
Adipose (fat) cell Penyimpanan lemak Cadangan energi,
penyimpan panas
Osteoporosis
Osteoporosis adalah penyakit tulang yang mempunyai sifat sifat- sifat khas berupa msdds
tulang yang rendah, di sertai mikro arsitektur tulang dan penurunan kualitas jaringan tulang
yang dapat akhrinya menimbulkan kerapuhan tulang.
Klarifikasi:
Osteoporosis primer
Osteoporosis primer sering menyerang wanita paska menopause dan juga pada pria usia
lanjut dengan penyabab yang belum di ketahui
Osteoporosis sekunder
Sedang osteoporosis sekunder disebabkan oleh penyakit berhubungan dengan beberapa
penyakit dengan contoh : Hyperthyoidsm , hypogonadism, kelainan hepar, kurang gerak dan
lainnnya
23
PENYEBAB
Penyebab osteoporosis karena kekurang esterogen ( hormone utama pada wanita ) yang
membantu mengatur pengangkutan kalsium ke dalam tulang pada wanita, biasanya gejala ini
timbul pada wanita berusia 51 -75 tahun, tetapi bisa mulai muncul lebih cepat ataupun
lambat. Tidak semua wanita memiliki resiko yang sama untuk menderita osteoporosis
postmenopausal, wanita kulit putih dan daerah timur lebih mudah menderita penyakit ini
daripada wanita kulit hitam.
Osteoporosis senilis terjadi karena kekurangan kalsium yang berhubungan dengan usia dan
ketidaksimbangan di antara kecepatan hancurnya tulang dan pembentukan tulang yang baru.
Senilis berarti bahwa keadaan ini hanya terjadi pada usia di atas 70 tahun dan 2 kali lebih
sering menderita osteoporosis.
Kurang dari 5 % penderita osteoporosis juga men( terutama dialami osteoporosis sekunder
juga mengalami osteoporosis sekunder, yang disebab kan oleh keadaan medis laiunya atau
oleh obat-obatan,. Penyakit ini bias di sebabkan oleh gagal ginjal kronis dan kelainan
hormonal ( terutama tiroid, paratiroid, adrenal ) dan obat obatan contohnya kortikosteroid,
bartiburat , anti kejang dan hormone tiroid yang nerlebihan, pemakaian alcohol yang
berlebihan dan merokok dapat memperburuk penyakit ini.
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari skenario kasusnya Ibu Oste, Ibu Oste ini sedang menderita penyakit
osteoporosis.
24