Skenario 2 Gizi Buruk (Amelia)

18
A.IDENTIFIKASI MASALAH SKENARIO 2 Amelia seorang pasien gizi kurang,berumur 4 tahun 2 bulan, tinggal bersama keluarganya di jalan Veteran. Amelia anak ke 4 dari pasangan ibu Rahmawati dan bapak Harun. Memiliki 3 saudara, yang pertama bernama Irfan 24 tahun, Ayu 22 tahun dan Ardiansyah berusia 18 tahun.Saat ini Amelia memiliki berat badan 12,9 kg. Kedua orang tua Amelia sehari hari bekerja sebagai penjual campuran di rumahnya. Penghasilan sebulan cukup untuk memenuhi kebutuhanya. Di lingkungan rumahnya ibu Rahmawati sangat akrab dengan tetangganya. 1. IDENTITAS PASIEN Nama : Amelia Tanggal lahir : 8 Oktober 2008 Umur : 4 tahun 2 bulan Berat badan sekarang :12,9 Kg Berat Badan Lahir : 2,7 Kg Tinggi Badan Sekarang : 94 cm 2. LATAR BELAKANG KELUARGA Dalam satu rumah dihuni oleh 6 orang yaitu : 1. Ayah (Harun Nompo)

description

:)

Transcript of Skenario 2 Gizi Buruk (Amelia)

A.IDENTIFIKASI MASALAH

SKENARIO 2

Amelia seorang pasien gizi kurang,berumur 4 tahun 2 bulan, tinggal bersama keluarganya di

jalan Veteran. Amelia anak ke 4 dari pasangan ibu Rahmawati dan bapak Harun. Memiliki 3

saudara, yang pertama bernama Irfan 24 tahun, Ayu 22 tahun dan Ardiansyah berusia 18

tahun.Saat ini Amelia memiliki berat badan 12,9 kg. Kedua orang tua Amelia sehari hari bekerja

sebagai penjual campuran di rumahnya. Penghasilan sebulan cukup untuk memenuhi

kebutuhanya. Di lingkungan rumahnya ibu Rahmawati sangat akrab dengan tetangganya.

1. IDENTITAS PASIEN

Nama : Amelia

Tanggal lahir : 8 Oktober 2008

Umur : 4 tahun 2 bulan

Berat badan sekarang :12,9 Kg

Berat Badan Lahir : 2,7 Kg

Tinggi Badan Sekarang : 94 cm

2. LATAR BELAKANG KELUARGA

Dalam satu rumah dihuni oleh 6 orang yaitu :

1. Ayah (Harun Nompo)

2. Ibu (Rahmawati)

3. Anak 1 (Irfan)

4. Anak 2 (Ayu)

5. Anak 3 (Ardiansyah)

6. Anak 4 (Amelia)

Mereka hidup dengan status ekonomi yang lumayan berlebih,yaitu dengan penghasilan

kurang lebih Rp 9.000.000/bln.Keluarga Amelia tahu akan gizi seimbang,namun mereka

hanya sekedar tahu tapi tidak mengaplikasikan dalam keluarga mereka.

3. BANTUAN DARI DINAS KESEHATAN :

B. SILSILAH KELUARGA

C. PENENTUAN PENYEBAB MASALAH

Berdasarkan hasil wawancara, didapatkan penyebab masalahnya adalah

Nenek Kakek Nenek Kakek

1 21 3 4 3 5 6 7 8 4 5 1 2

RAHMAWATI(ibu)

AYU20 THN

AMELIA4THN 2BLN

IRFAN24 THN

ARDIANSYAH18 THN

HARUN NOMPO(AYAH)

Aspek Psikososial hubungan antar anggota keluarga kurang

kertaja

Aspek kesehatan lingkungan

(Perumahan)

Kebiasaan sehat keluarga kurang

Pengetahuan dan kesadaran keluarga tentang gizi seimbang

masih kurang

INDIVIDU (Amelia) malas makan

GIZI KURANG

Tahap Pertumbuhan dan perkembangan anggota keluarga terganggu

1. Diagnosis Penderita

Anamnesis

Nama : Amelia

Jenis Kelamin : Perempuan

Tanggal Lahir : 8-10-2008

Umur : 4 tahun 2 bulan

Riwayat Prenatal : tidak ada riwayat trauma mekanis dan kelainan

selama kehamilan,riwayat penyakit infeksi (-),status kesehatan ibu dan

janin baik.

Riwayat Pascanatal : persalinan normal,penyakit kronis dan kelainan

congenital (-),diberi ASI ekslusif selama 6 bulan dan setelah itu diberi

susu pada usia 7 bulan sampai sekarang,riwayat imunisasi lengkap.

Lain-lain : Kebiasaan makan anak sering mengonsumsi

makanan instant seperti sosis dan makanan jadi yang dijual,dan frekuensi

makan anak sering 2 kali sehari bahkan kadang-kadang hanya 1 kali

sehari.Amelia juga sangat senang bermain diluar rumah.ada usaha

pemberian penambah nafsu makan dari ibu

Pemeriksaan Fisik

BB Lahir : 2,7 Kg

BB Sekarang : 12,9 Kg

Tinggi Badan : 94 Cm

Pemeriksaan Penunjang : tidak pernah dilakukan

2. Diagnosis Keluarga

IBU

Anamnesis

Nama : Rahmawati

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 48 tahun

Pekerjaan : IRT

Pendidikan Terakhir : SD

Riwayat Penyakit : Penyakit musim (flu)

Pemeriksaan Fisik

BB : 47 Kg

TB : 150 cm

Pemeriksaan Penunjang : (-)

AYAH

Anamnesis

Nama : Harun Nompo

Jenis kelamin : Laki-laki

Umur : 49 tahun

Pekerjaan : Wiraswasta

Pendidikan terakhir : SMA

Riwayat Penyakit : (-)

Riwayat merokok : (-)

Pemeriksaan Fisik

BB : 50 Kg

TB : 170 cm

Pemeriksaan Penunjang : (-)

ANAK 1

Anamnesis

Nama : Irfan

Jenis kelamin : Laki-laki

Umur : 24 tahun

Pekerjaan : Pegawai IT

Pendidikan terakhir : S1 sekarang sementara menjalani S2

Riwayat Penyakit : tonsilitis

Pemeriksaan Fisik

BB : 50 kg

TB : 173 cm

Pemeriksaan Penunjang : (-)

ANAK KE-2

Anamnesis

Nama :

Jenis kelamin :

Umur :

Pekerjaan

Pendidikan terakhir :

Riwayat Penyakit :

Pemeriksaan Fisik

BB :

TB :

Pemeriksaan Penunjang : (-)

ANAK KE-3

Anamnesis

Nama :

Jenis kelamin :

Umur :

Pekerjaan

Pendidikan terakhir :

Riwayat Penyakit :

Pemeriksaan Fisik

BB :

TB :

Pemeriksaan Penunjang : (-)

ANAK KE-4

Anamnesis

Nama :

Jenis kelamin :

Umur :

Pekerjaan

Pendidikan terakhir :

Riwayat Penyakit :

Pemeriksaan Fisik

BB :

TB :

Pemeriksaan Penunjang : (-)

3. Kesehatan Lingkungan

Rumah yang ditinggali keluarga bapak Harun merupakan rumah tinggal pribadi milik

keluarganya. Rumah Pak Harun berlantai 2 dengan kios dagang campuran didepan

rumahnya.Namun keadaan kebersihan rumah dan sekitarnya agak kurang terjaga.MCK yang

digunakan terlihat baik,sumber air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari kecuali untuk

minum adalah PAM sedangkan air untuk minum berasal dari air galon.Sedangkan keadaan

lingkungan perumahan yang dihuni oleh pak harun sangat padat sekali dengan rumah jadi terlihat

sangat berdempetan,kebersihannyapun terlihat masih kurang bersih.

D. Penyakit dalam Keluarga

1. Struktur Dan Fungsi Keluarga

Keluarga pak Harun adalah keluarga dengan bentuk keluarga berupa keluarga inti

(nuclear family) yaitu keluarga yang terdiri dari suami,istri,serta anak-anak kandung.

Pak Harun bertindak sebagai kepala keluarga,ayah bagi keempat orang anaknya serta

sebagai suami dari Ibu Rahmawati.Ibu Rahmawati adalah istri dari Pak Harun serta

ibu dari keempat orang anaknya.Irfan adalah anak pertama dari pasangan Pak Harun

dan Ibu Rahmawati kemudian Ayu adalah anak kedua,Ardiansyah anak ketiga dan

Amelia anak keempat.

Berdasarkan peraturan pemerintah No 21 tahun 1994 tentang fungsi keluarga,di

Indonesia fungsi keluarga dibedakan atas 8 macam yakni :

Fungsi keagamaan

Yang dimaksud dengan fungsi keagamaan adalah fungsi keluarga sebagai

wahana persemaian nilai-nilai agama dan nilai-nilai luhur budaya bangsa

untuk menjadi insane-insan agamis yang penuh iman dan taqwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa.

Fungsi budaya

Yang dimaksud dengan fungsi budaya adalah fungsi keluarga dalam

memberikan kesempatan kepada keluarga dan seluruh anggotanya untuk

mengembangkan kekayaan budaya bangsa yang beraneka ragam dalam

satu keastuan

Fungsi cinta kasih

Yang dimaksud dengan fungsi cinta kasih adalah fungsi keluarga dalam

memberikan landasan yang kokoh terhadap hubungan anak dengan

anak,suami dengan istri,orang tua dengan anak-anaknya,serta hubungan

kekerabatan antar generasi sehingga keluarga menjadi wahana utama

bersemainya kehidupan yang penuh cinta kasih lahir dan batin.

Fungsi melindungi

Yang dimaksud dengan fungsi melindungi adalah fungsi keluarga untuk

menumbuhkan rasa aman dan kehangatan bagi segenap anggota keluarga.

Fungsi reproduksi

Fungsi keluarga yang merupakan mekanisme untuk melanjutkan

keturunannya yang direncanakan sehingga dapat menunjang terciptanya

kesejahteraan umat manusia di dunia yang penuh iman dan taqwa.

Fungsi sosialisasi dan pendidikan

Fungsi keluarga yang memberikan peran kepada keluarga untuk mendidik

keturunan agar bisa melakukan penyesuaian dengan alam kehidupannya di

masa depan.

Fungsi ekonomi

Fungsi keluarga sebagai unsure pendukung kemandirian dan ketahanan

keluarga

Fungsi pembinaan lingkungan

Fungsi keluarga yang memberikan kemampuan kepada setiap keluarga

dapat menempatkan diri secara serasi,selaras dan seimbang sesuai dengan

daya dukung alam dan lingkungan yang berubah secara dinamis.

Untuk keluarga pak harun sendiri fungsi keluarga sebagai fungsi cinta

kasih,melindungi,sosialisai dan pendidikan serta pembinaan lingkungan masih agak kurang

karena setelah dilakukan observasi lapangan di keluarga pak harun,beliau tidak tahu jika anaknya

Amelia itu tergolong anak yang gizi kurang,jadihubungan antar keluarga itu masih kurang serta

kehangatan keluarga masih kurang terbentuk.Selain itu mengenai fungsi keluarga untuk

sosialisai dan pendidikan juga masih kurang terutama menganai gizi seimbang,dikarenakan

pengetahuan mengenai gizi seimbang dari orang tua juga sangat kurang.

Apabila fungsi keluarga ini dapat terlaksana dengan baik,dapatlah diharapkan terwujudnya

keluarga yang sejahtera.

Tingkat kesejahteraan yang berhasil dicapai oleh suatu keluarga dibedakan atas 5 tingkat

(BKKBN,1995)

Keluarga prasejahtera

Keluarga sejahtera tahap 1

Keluarga sejahtera tahap 2

Keluarga sejahtera tahap 3

Kleuarga sejahtera tahap 3 plus

Untuk keluarga pak Harun sendiri tergolong keluarga sejahtera tahap 1 yaitu keluarga-keluarga

yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal tetapi belum dapat memenuhi

keseluruhan kebutuhan social psikologisnya,seperti kebutuhan akan pendidikan,interaksi dalam

keluarga,interaksi dengan lingkungan tempat tinggal dan transportasi.

Terwujudnya keluarga sejahtera adalah cita-cita semua pihak.karena apabila keluarga sejahtera

tersebut berhasil diwujudkan maka berarti telah terwujud pula keluarga yang sehat (healthy

family).

2. Tahap perkembangan anggota keluarga (siklus kehidupan keluarga)

Siklus kehidupan keluarga tersebut terdiri dari beberapa tahap pokok.Oleh Duvall

(1067) tahap-tahap pokok tersebut dibedakan atas 8 macam yakni :

Tahap awal perkawinan (newly married)

Tahap keluarga dengan bayi (birth of the first child)

Tahap keluarga dengan anak usia prasekolah (family with preschool children)

Tahap keluarga dengan anak usia sekolah (family with children in school)

Tahap keluarga dengan anak usia remaja (family with teenagers)

Tahap keluarga dengan anak-anak yang meninggalkan keluarga (family as

launching centre)

Tahap orang tua usia menengah (parent alone in middle years)

Tahap keluarga usia jompo (aging family members)

Untuk dapat berlangsungnya setiap tahap dari siklus kehidupan keluarga yang baik,tiap keluarga

mempunyai tugas-tugas tertentu yang dikenal dengan tugas pengembangan keluarga

(development task of the family).Tugas dokter keluarga hanya berupaya memantapkan serta

mengembangkan tugas pengemabangan keluarga tersebut,sedemikian rupa sehingga dapat

diwujudkan keadaan kesehatan yang optimal bagi setiap anggota keluarga.Bersamaan dengan

itu,apabila dibutuhkan,memberikan bantuan pelayanan kesehatan (medical task) kepada setiap

anggota keluarga yang memerlukan.

Uraian singkat tentang tugas pengembangan keluarga dapat dilakukan dokter keluarga untuk

setiap tahap dari siklus kehidupan keluarga sebagaimana yang dikemukakan oleh Duvall (1977)

sebagai berikut :

Tahap awal perkawinan (newly married)

Tahap keluarga dengan bayi (birth of the first child)

Tahap keluarga dengan anak usia prasekolah (family with preschool children)

Tahap keluarga dengan anak usia sekolah (family with children in school)

Tahap keluarga dengan anak usia remaja (family with teenagers)

Tahap keluarga dengan anak-anak yang meninggalkan keluarga (family as

launching centre)

Tahap orang tua usia menengah (parent alone in middle years)

Tahap keluarga usia jompo (aging family members)

Untuk keluarga pak Harun,masuk pada tahap keluarga dengan anak prasekolah (family with

preschool children) dan tahap keluarga dengan anak usia remaja (family with teenagers),dan

tidak terlaksana.

Tahap keluarga dengan anak prasekolah (family with preschool children) dimana tugas

pengembangan keluarga yang dilaksanakan oleh keluarga mencakup antara lain menjadi orang

tua yang baik,menyesuaikan penghasilan dengan pengeluaran tambahan membesarkan balita,dan

pengaturan serta pengembangan sosialisasi balita.Sedangkan tugas bantuan pelayanan kesehatan

yang dapat dilakukan oleh dokter keluarga mencakup antara lain pelayanan kesehatan

balita,penanganan kecelakaan dan luka,nasehat pendidikan pra sekolah,dan nasehat serta

pelayanan keluarga berencana.

Tahap keluarga dengan anak usia remaja (family with teenagers) dimana tugas pengembangan

keluarga yang harus dilaksanakan oleh keluarga mencakup antara lain menjadi orang tua yang

yang baik,menyesuaikan penghasilan dengan pengeluaran tambahan,membesarkan anak usia

remaja,memelihara keharmonisan keluarga untuk pengembangan mental,emosional dan

kecerdasan anak usia sekolah serta mempersiapkan diri untuk berbeda pendapat dengan

anak.Sedangkan tugas bantuan pelayanan kesehatan yang dapat dilakukan oleh dokter keluarga

mencakup antara lain pelayanan kesehatan anak usia remaja,penanganan kecelakaan dan

luka,dan nasehat kenakalan remaja.

3. Psiko-Sosial Antara Anggota Keluarga

Hubungan psikososial antara orang tua dan anak masih kurang karena ayah dari

Amelia tidak tahu kalau anaknya tergolong gizi kurang,selain itu,sang kontak sang

Ibu dan anak jg kurang karena kebiasaan sehari-hari Amelia ditemani bermain oleh

ibu dari anak tetangganya.Jadi Amelia sangat dekat dengan tetangganya dibandingkan

ibunya.

4. Sosio-Ekonomi Keluarga

Untuk kebutuhan material cukup terpenuhi.Namun mengenai keadaaan perumahan

dan status gizi keluarga yang mengalami hambatan,yaitu terlihat kondisi perumahan

yang padat penduduk serta kebersihan lingkungan sekitar yang kurang terjaga.Selain

itu mengenai gizi keluarga yang mengalami masalah adalah anak ke empat mereka

yaitu Amelia yang tergolong gizi kurang.

5. Kebiasaan sehat keluarga

Dalam keluarga pak Harun kebiasaan sehat masih belum diaplikasikan seperti cuci

tangan rutin,makan-makanan bergizi serta menjaga kebersihan lingkungan.

E.Diagnosis

1. Penderita

Amelia 4 tahun 2 bulan dengan berat badan 12,9 kg masuk dalam kategori gizi

kurang

2. Kontak serumah (-)

3. Kesehatan Keluarga

Untuk kesehatan keluarga,anak ketiga dari pak harun punya kebiasaan yang buruk

yaitu sering merokok dan minum-minuman keras padahal usianya masih muda yaitu 18

tahun,selain itu dia memutuskan berhenti sekolah pada saat menduduki bangku kelas 2 SMA.

F. Kegiatan

1. Follow Up

Mengadakan kunjungan berkala ke rumah sebagai follow up sekaligus untuk

mendekatkan diri kepada keluarga dan membangun komunikasi dan ikatan

dengan baik.

2. Pengendalian

Melakukan promosi kesehatan,seperti melakukan penyuluhan mengenai gizi

seimbang,serta pola perkembangan dan pertumbuhan balita

Pelayanan kesehatan balita,seperti cek BB dan PB secara berkala untuk

mengetahui pertumbuhan dan perkembangan serta status gizi anak tersebut.

Memberikan bantuan makanan tambahan bagi anak yang mengalami gizi kurang

Mengadakan konseling keluarga untuk membahas masalah-masalah apa yang ada

dalam keluarganya yang menyebabkan masalah kesehatan dan mengumpulkan

keluarga untuk bersama-sama mencari pemecahan masalah tersebut.

Mengatur jadwal pemberian makanan tambahan secara teratur dan tepat sasaran.

Mengawasi kesehatan anak lain agar terhindar dari gizi buruk.

Memberikan nasehat mengenai kenakalan remaja

3.Tindakan

Apabila Amelia sakit atau status gizi Amelia semakin buruk dan disertai penyakit

infeksi,pasien akan dirujuk kepada tenaga yang lebih ahli dan mendapatkan terapi sesuai dengan

gejala yang dialami