Skenario 2

14
LAPORAN TUTORIAL Blok 1 Pengantar Kedokteran Gigi Modul I EVIDENCE BASED MEDICINE (EBM) Tutor drg. Nelvi Yohana Oleh : Kelompok 2 Ketua : Annesha Metly (1210342003) Sekretaris 1 : Novia Tri Hasanah (1210342020) Sekretaris 2 : Mentari Puspita A. (1210343010) Anggota : Audia Tria Putri (1210342031) Azri Darma (1210342005) Chaira Maulida (1210342035) Divo Septian Zarwin (1210342044) Hestia Warti (1210341006) Randy Fernandes (1210341002)

description

tutor

Transcript of Skenario 2

LAPORAN TUTORIALBlok 1Pengantar Kedokteran GigiModul IEVIDENCE BASED MEDICINE (EBM)Tutordrg. Nelvi Yohana

Oleh :Kelompok 2Ketua : Annesha Metly (1210342003)Sekretaris 1: Novia Tri Hasanah (1210342020)Sekretaris 2 : Mentari Puspita A. (1210343010)Anggota: Audia Tria Putri(1210342031) Azri Darma(1210342005) Chaira Maulida (1210342035) Divo Septian Zarwin (1210342044) Hestia Warti (1210341006) Randy Fernandes (1210341002) Ummu Hanifah Amri(1210342019)

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGIUNIVERSITAS ANDALASSkenario 2Searching...Aurel (13 tahun) datang ke praktik dokter gigi dengan Ibunya karena gigi caninus desidui kanan atas persistensi. Dari hasil pemeriksaan dokter gigi diketahui caninus permanen sudah erupsi. Dokter gigi menyarankan untuk dilakukan ekstraksi gigi desidui caninus kanan atas.Ibunya tidak setuju dilakukan ekstraksi karena takut akan menyebabkan buta. Dokter gigi menjelaskan kepada Aurel dan Ibunya sesuai dengan evidence based medicine. Ibunya masih belum dapat menerima penjelasan dokter, karena sedari kecil di keluarga dilarang mencabut gigi atas dan menunda ekstraksi gigi Aurel.Di rumah, Ibunya dan Aurel searching mengenai akibat pencabutan gigi. Melalui internet dan buku-buku di perpustakaan umum daerah.Bagaimana saudara membantu Aurel dan Ibunya mencari informasi tersebut?I. Terminologi 1. Gigi caninus desidui:Gigi caninus sulung2. Persistensi:Gigi sulung yang masih ada/belum tanggal, sedangkan gigi permanen sudah tumbuh/erupsi.3. Erupsi:Mendorong/keluarnya dari gingiva/gusi atau waktu mulai tumbuhnya gigi sulung atau gigi tetap 4. Ekstraksi:Tindakan pencabutan gigi/pembuangan gigi5. Evidence based medicine:Pengobatan berdasarkan fakta-fakta yang telah teruji secara klinis6. Searching:Proses mencari/menelusuri kata-kata/kalimat tentang kasus-kasus yang ingin diketahuiII. Menentukan masalah1. Apa penyebab gigi caninus desidui kanan atas mengalami persistensi?2. Mengapa ekstraksi dapat menyebabkan buta menurut Ibu Aurel?3. Apa tujuan, kelebihan, dan hambatan dari implementasi EBM?4. Apa tujuan seorang dr/drg menjelaskan EBM pada Aurel dan Ibunya?5. Apa akibat jika gigi caninus desidui kanan tidak ekstraksi pada waktunya?6. Mengapa paradigma masyarakat tentang ekstraksi gigi caninus dapat menyebabkan kebutaan?7. Bagaimana seorang dr/drg mempelajari EBM?8. Apa manfaat EBM bagi dr/drg?9. Mengapa Aurel dan Ibunya searching mengenai akibat pencabutan gigi caninus desidui kanan atas?10. Bagaimana cara mengubah persepsi/paradigma masyarakat tentang mito-mitos yang berkembang? III. Analisis masalah1. Dijadikan LO.2. Pada dasarnya, ekstraksi gigi caninus tidak dapat menyebabkan kebutaan. Mungkin, bisa saja kebetulan mengalami kebutaan saat pencabutan gigi caninus. Rahang atas dan rahang bawah memiliki hubungan dengan saraf mata, tetapi tindakan pencabutan tidak akan berdampak pada kebutaan.3. Tujuan, kelebihan, dan hambatan EBM : Tujuan EBM :a. Agar seorang dr/drg mengetahui bagaimana cara mengambil keputusan yang tepat berdasarkan fakta-fakta klinis.b. Mengevaluasi metode kepustakaan, menambah wawasan, dan ilmu pengetahuan, serta memperbaiki mitos/paradigma masyarakat. Kelebihan EBM :dr/drg akan terus menerus belajar berdasarkan ilmu pengetahuan yang telah di dapat sebelumnya dan ilmu pengetahuan yang di dapat saat ini (update). Serta menerapkan prinsip long life learning. Hambatan EBM : Kurangnya akses iternet bagi dr/drg yang berada pada daerah terpencil, sehingga dr/drg tersebut kurang update mengenai kondisi-kondisi medis yang terkini. Berkembangnya mitos/paradigma masyarakat yang masih membelenggu pikiran-pikiran masyarakat tersebut. Jika terdapat kasus baru, EBM akan terhambat, karna harus melakukan penelitian klinis terlebih dahulu. Usia dr/drg tersebut dapat memengaruhi paradigma mengenai info-info terbaru. Terkadang, dr/drg yang sudah lanjut usia, kurang memercayai info-info terbaru. Mereka lebih memercayai ilmu-ilmu dasar mereka.4. Agar Aurel dan Ibunya dapat menghilangkan paradigma mereka yang sebenarnya tidak sesuai dengan fakta klinis.5. Dapat mengakibatkan berdempetnya gigi sulung dengan gigi permanen, sehingga mengurangi nilai estetika seseorang.6. Karna masyarakat suka menghubung-hubungkan kepercayaan dengan penyakit yang mereka derita. Selain itu, kurang/tidak tepatnya interaksi sosial antarmasyarakat itu sendiri.7. Cara dr/drg mempelajari EBM : Kasus-kasus terbaru Melalui jurnal dan literatur Penelitian klinis Long life learning8. Manfaat EBM bagi dr/drg : Menambah wawasan dr/drg itu sendiri dan saat ini, dibutuhkan dr/drg yang terus menerus belajar (long life learning). Untuk melihat apakah ada pergeseran dalam perawatan medis. Tertantang untuk belajar sepanjang hayat. Meningkatkan kualitas sosial. Melatih dr/drg tersebut untuk selalu berusaha meningkatkan kualitas mereka dan tidak malas untuk belajar. Menambah nilai jual dr/drg tersebut.9. Mendapatkan bukti agar lebih yakin dan mengubah paradigma/mitos yang berkembang.10. Cara mengubah paradigma : Jangan selalu menganggap bahwa apa yang dimitoskan itu benar. Jadilah orang yang terbuka dan mau berbagi. Bersosialisasi tentang hal-hal baru. Dr/drg memberikan fakta yang otentik kepada pasien agar persepsi mereka dapat diubah.

IV. DefinisiSkema

PasienSearching informasi

Manfaat

DokterEvidence Based Medicine (EBM)

KelebihanDokterPasien

HambatanDiagnosis & Terapi

Tujuan

Internet

Sumber

Kepustakaan

V. Tujuan Pembelajaran (Learning Objective)Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang :1. Definisi EBM2. Manfaat EBM3. Kelebihan EBM4. Hambatan EBM5. Tujuan EBM6. Cara mencari informasi melalui internet, perpustakaan, dan media elektronik7. Penyebab gigi caninus desidui kanan atas mengalami persistensiVI. Pencarian informasi di internet, perpustakaanVII. Pembahasan LO1. Definisi EBM :a. Integrasi bukti penelitian terbaru (the best research evidence), keterampilan klinik dan masalah yang ada pada pasien.b. Ketelitian, kejelasan dan kebijaksanaan dalam membuat suatu keputusan dalam menyembuhkan diri pasiennya, dimana keputusan yang diambil itu berdasarkan tersedianya bukti eksternal yang terbaik, keahlian klinis, dan hukum yang berlaku, serta pilihan pasien itu sendiri. (Karram, 2009)c. Proses penelitian dan penggunaan informasi yang disajikan dalam literatur untuk memperbaiki perawatan pasien.2. Manfaat EBM :a. Manfaat EBM bagi pasien : Membantu menurunkan mortalitas/kematian pasien. Memperbaiki derajat kesehatan dan perawatan. Mengurangi biaya pengobatan. Memilih pola hidup dan perawatan kesehatan terbaik.b. Manfaat EBM bagi dokter : Mengevaluasi dan merencanakan diagnosis terapi. Memilih diagnosis yang tepat. Membantu dokter memilih bukti terbaik. Dokter mendapatkan informasi yang selalu update. Menerapkan prinsip long life learning.3. Kelebihan EBM :a. Untuk memperbaiki tatalaksana pasien.b. Bisa menemukan informasi yang mutakhir dan sahih tentang kemajuan ilmu pengetahuan, bisa menanamkan pembelajaran seumur hidup.c. Berorientasi memecahkan masalah dalam penanganan pasien.4. Hambatan EBM :a. Keperluan dana yang sangat besar dan kadang-kadang kurang dimanfaatkan selama berkembangnya penelitian di bidang kedokteran.b. Tidak adanya akses yang cukup untuk memperoleh informasi mutakhir dan sahih tentang kemajuan ilmu pengetahuan.c. Dari sisi dokternya, dokter merasa memiliki kemampuan klinik yang cukup untuk menangani pasien karna dokter sibuk dengan berbagai macam kegiatan. Mereka belum menyadari timbulnya gugatan-gugatan dari pasien terhadap penatalaksanaan perawatan yang kadang-kadang salah dan ketinggalan zaman. Dokter baru akan menyadari pentingnya EBM, jika ada pasien yang dirugikan dan mengajukan tuntutan.5. Tujuan EBM :Sebagai tanda klinis tentang pentingnya perkembangan0perkembangan di dalam ilmu kedokteran, praktik keluarga dan umum,bedah, psikiatri, pediatrik, dan obstetric dengan memilih literatur biomedik yang orginal dan meriview artikel-artikel yang hasilnya benar dan bisa digunakan.6. Cara akses di internet: Searching di Google, melalui jurnal-jurnal (www.pubmed.com), dsb.Cara akses di perpustakaan:1. Penelusuran Informasi melalui Katalog

Cari informasi Apa?BukuMedia Lain?Cara LainYang Ingat Apa?PengarangJudulSubyekKatalog PengarangKatalog JudulKatalog SubyekCatat Nomer KlasifikasiCek di RakArtikel Majalah / Surat KabarCari Melalui Indeks/AbstrakTeknik penelusuran menggunakan katalog perpustakaan ini biasanya difokuskan untuk menemukan sebuah kode atau angka klasifikasi yang akan menuntun pemakai ke dalam sumber informasi/koleksi perpustakaan yang dibutuhkan. Pemakai akan diarahkan kepada jajaran koleksi perpustakaan. Pemakai atau staf dapat menelusur melalui 3 entri penting yakni berdasarkan judul, pengarang dan/atau subjek. Berikut secara ringkas dapat diberikan ilustrasi diagram alur penelusuran informasi melalui katalog.

2. Penelusuran Informas melalui BibliografiTeknik ini mirip dengan katalog, hanya bibliografi cakupannya lebih luas lagi yakni tidak hanya berupa koleksi yang dimiliki perpustakaan akan tetapi juga di luar perpustakaan. Teknik penelusuran ini memanfaatkan daftar bahan pustaka baik yang berupa buku, jurnal maupun sumber lainnya untuk menelusur lebih jauh informasi dan sumber informasi aslinya. Berikut ini adalah alur proses penelusuran informasi melalui bibliografi.

InformasiBibliografiBukuMajalah / Surat KabarMedia LainKatalogIndeks / AbstrakKarya AsliAlat Bantu Lainnya

Secara mudah sebetulnya bibliografi ini akan dapat dilihat dalam sebuah karya tulis atau bahan pustaka, biasanya pada bagian akhir. Namun ada juga yang tercetak dalam sebuah buku bibkiografi seperti bibliografi nasional Indonesia.3. Penelusuran Informasi melalui IndeksIndeks sering diartikan sebagai daftar istilah penting yang terdapat dalam sebuah karya tulis/bahan pustaka yang disusun secara alphabetis. Indeks ini akan memudahkan orang dalam melakukan penelusuran informasi, karena dapat membawa penelusur kepada sumber informasi secara langsung. Indeks ini dapat berupa bagian dari sebuah karya tulis / bahan pustaka dan dapat pula berupa buku yang diterbitkan khusus. Misal, indeks majalah dan atau surat kabar. Beberapa contoh pemanfaatan indeks:a. Indeks dalam buku-buku ilmiahb. Buku Indeksc. Indeks (artikel) majalahd. Majalah indekse. Indeks surat kabarf. Indeks makalahg. Indeks khusus lainnya4. Penelusuran Informasi melalui AbstrakHal yang membedakan antara indeks dan abstrak adalah indeks hanya sampai pada informasi kepada penunjukkan tempat suatu informasi disimpan, sedangkan abstrak di samping menunjukkan tempat informasi, juga memuat ringkasan informasi dari subyek yang ada. Dan secara definitive, abstrak merupakan pemadatan dari sebuah karya seperti laporan penelitian, artikel majalah/jurnal, prosiding, dan lain-lain. Abstrak yang biasanya dikumpulkan sesuai dengan subyek atau kekhususan informasinya dan disusun secara alphabetis juga.5. Penelusuran Informasi melalui Kamus & EnsiklopediKamus biasanya digunakan untuk mencari informasi singkat tentang ejaan, etimologi, batasan/definisi, pengucapan, padanan kata, pembagian suku kata, dan informasi gramatika. Kamus ini biasanya juga disusun secara alphabetis sehingga memudahkan pemakai dalam menelusuri informasi yang diinginkan.Ensiklopedi merupakan alat telusur yang sejenis dengan kamus, hanya ensiklopedi biasanya memuat informasi yang lebih lengkap dan biasanya tidak hanya memberikan arti, padanan, maupun ejaan akan tetapi juga dapat membahas lebih dalam lagi seperti sejarah, dan keterangan lainnnya. Biasanya juga ensiklopedi ini disusun secara alphabetis dan berseri / volume.6. Penelusuran Informasi melalui Jaringan Informasi PerpustakaanJaringan informasi perpustakaan adalah salah satu alat yang dapat memberikan solusi kepada pemakai untuk mencari informasi secara lebih luas. Jaringan menjadi penting karena akan membentuk sebuah jejaring informasi yang luas, terintegrasi dan lebih lengkap. Sharing informasi menjadi kekuatan dari alat telusur ini, dan saat ini sudah semakin mudah dengan adanya teknologi informasi yang dapat membentuk sebuah jaringan informasi online.

7. Penelusuran Informasi melalui Komputer dan InternetPerkembangan teknologi informasi khususnya komputer telah membawa kemudahan tersendiri dalam proses penelusuran informasi. Pemakai / pengguna dan staf perpustakaan mempunyai kesempatan lebih untuk mendapatkan informasi baik berupa informasi tercetak maupun digital. Apalagi dengan adanya internet, pemakai dan staf perpustakaan dimanjakan untuk meraih lebih besar lagi informasi yang dibutuhkan dari berbagai unit informasi / perpustakaan di seluruh dunia.Penelusuran informasi melalui komputer dan media internet telah membawa orang untuk menembus batasan-batasan yang semula ada pada teknik penelusuran informasi secara manual / konvensional. Melalui OPAC, Search Engine, Database Online dan fasilitas lainnya pemakai perpustakaan akan lebih mudah mendapatkan informasi yang dikehendaki, dengan jenis dan macam yang cakupannya lebih luas lagi. 8. Penelusuran informasi melalui media lainAda banyak alat bantu penelusuran yang dapat dimanfaatkan oleh pemakai dan staf perpustakaan dalam mendapatkan informasi, meskipun alat-alat bantu tersebut tidak secara spesifik berfungsi sebagai alat penelusuran informasi. Misalnya brosur, pamlet, atlas, globe, peta, direktori, buku pedoman, buku tahunan, dan lain-lain.7. Belum ada benih gigi tetap pengganti (permanen).