SJIND_372!06!06 (Tata Cara Penilaian Sendiri TKDN)

download SJIND_372!06!06 (Tata Cara Penilaian Sendiri TKDN)

of 96

Transcript of SJIND_372!06!06 (Tata Cara Penilaian Sendiri TKDN)

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN NOMOR : 372/SJ-IND/PER/6/2006 TENTANG PETUNJUK TEKNIS DAN TATA CARA PENILAIAN SENDIRI CAPAIAN TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI

SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN,

Menimbang

:

bahwa dalam rangka pelaksanaan Pasal 8 ayat (7) dan Pasal 19 Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 11/M-IND/PER/3/2006 tentang Pedoman Teknis Penggunaan Produksi Dalam Negeri, perlu ditetapkan Petunjuk Teknis dan Tata Cara Penilaian Sendiri Capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a perlu dikeluarkan Peraturan Sekretaris Jenderal;

Mengingat

:

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3274); Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1986 tentang Kewenangan Pengaturan, Pembinaan dan Pengembangan Industri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1986 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3330) ; Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana KerjaPemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesi Tahun 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4405); Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4406); Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006; Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 187/M Tahun 2004 tentang Kabinet Indonesia Bersatu sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 20/P Tahun 2005; Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Presiden Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2005; Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2005 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2005; Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 01/M-IND/PER/3/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Perindustrian; Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 11/M-IND/PER/3/2006 tentang Pedoman Teknis Penggunaan Produksi Dalam Negeri.

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN TENTANG PEDOMAN TEKNIS DAN TATA CARA PENILAIAN SENDIRI CAPAIAN TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI Pasal 1 Memberlakukan Petunjuk Teknis dan Tata Cara Penilaian Sendiri Capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri, sebagaimana tercantum pada Lampiran Peraturan Sekretaris Jenderal ini sebagai pedoman dalam melakukan Penilaian Sendiri Capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri dan penyampainnya kepada Departemen Perindustrian dan atau Panitia Penggadaan Barang/Jasa (Pengguna Barang /Jasa).

Pasal 2 Cara penghitungan Capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri harus sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 11/MIND/PER/3/2006 tentang Pedoman Teknis Penggunaan Produksi Dalam Negeri dan Petunjuk Teknis dan Tata Cara Penilaian Sendiri Capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri, sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Sekretaris Jenderal ini. Pasal 3 Dengan dikeluarkannya Peraturan Sekretaris Jenderal ini, maka besaran capaian TKDN yang pernah diterbitkan sebelumnya dinyatakan tetap berlaku, sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 11/M-IND/PER/3/2006 tentang Pedoman Teknis Penggunaan Produksi Dalam Negeri dan Petunjuk Teknis dan Tata Cara Penilaian Sendiri Capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri dan Peraturan Sekretaris Jenderal ini. Pasal 4

Peraturan Sekretaris Jenderal ini berlaku pada tanggal ditetapkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Sekretaris Jenderal ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 8 Juni 2006

SEKRETARIS JENDERAL AGUS TJAHAJANA

LAMPIRAN

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN NOMOR : 372/SJ-IND/PER/6/2006 TANGGAL : 8 JUNI 2006

PETUNJUK TEKNIS DAN TATA CARA PENILAIAN SENDIRI CAPAIAN TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI (TKDN)

I. II. III. IV.

BAB I BAB II BAB III BAB IV

: : : :

PENDAHULUAN DEFINISI PETUNJUK UMUM

PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR ISIAN PERHITUNGAN CAPAIAN TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI (TKDN) 1. Petunjuk Penilaian Bobot Manfaat Perusahaan (BMP) 2. Petunjuk Penilaian Capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk Barang 3. Petunjuk Penilaian Capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk Jasa 4. Petunjuk Penilaian Capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk Gabungan Barang dan atau Jasa TATA CARA PENYAMPAIAN PENILAIAN SENDIRI CAPAIAN TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI (TKDN) LAIN-LAIN

V. VI. VII.

BAB V BAB VI LAMPIRAN :

:

: (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi (a) Formulir Isian

1. Lampiran 1 terdiri dari: a. Lampiran 1.1, Formulir 4.1.1: b. Lampiran 1.2, Formulir 4.1.2: c. Lampiran 1.3, Formulir 4.1.3: d. Lampiran 1.4, Formulir 4.1.4:

e. Lampiran 1.5, Formulir 4.1.5:

(b) Contoh yang sudah diisi (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi

2. Lampiran 2 terdiri dari: a. Lampiran 2.1, Formulir 4.2.1 : (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi b. Lampiran 2.2, Formulir 4.2.2 : (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi c. Lampiran 2.3, Formulir 4.2.3 : (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi d. Lampiran 2.4, Formulir 4.2.4 : (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi e. Lampiran 2.5, Formulir 4.2.5 : (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi f. Lampiran 2.6, Formulir 4.2.6 : (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi g. Lampiran 2.7, Formulir 4.2.7 : (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi h. Lampiran 2.8, Formulir 4.2.8 : (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi i. Lampiran 2.9, Formulir 4.2.9 : (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi j. Lampiran 2.10 : Diagram Data/Dokumen Pendukung yang perlu dipersiapkan untuk Penelitian Capaian TKDN Barang 3. Lampiran 3 terdiri dari: a. Lampiran 3.1, Formulir 4.3.1 : (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi b. Lampiran 3.2, Formulir 4.3.2 : (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi c. Lampiran 3.3, Formulir 4.3.3 : (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi d. Lampiran 3.4, Formulir 4.3.4 : (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi e. Lampiran 3.5, Formulir 4.3.5 : (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi 4. Lampiran 4 terdiri dari: a. Lampiran 4.1, Formulir 4.4.1 : (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi

b. Lampiran 4.2, Formulir 4.4.2 : (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi c. Lampiran 4.3, Formulir 4.4.3 : (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi d. Lampiran 4.4, Formulir 4.4.4 : (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi e. Lampiran 4.5, Formulir 4.4.5 : (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi f. Lampiran 4.6, Formulir 4.4.6 : (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi g. Lampiran 4.7, Formulir 4.4.7 : (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi h. Lampiran 4.8, Formulir 4.4.8 : (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi 5. Lampiran 5 terdiri dari: a. Lampiran 5.1 : (a) Format Isian (b) Contoh format yang sudah diisi b. Lampiran 5.2 : (a) Format Isian (b) Contoh format yang sudah diisi 6. Lampiran 6 terdiri dari: a. Lampiran 6.1 b. Lampiran 6.2 c. Lampiran 6.3

SEKRETARIS JENDERAL

AGUS TJAHAJANA

BAB I PENDAHULUAN Untuk memudahkan penyedia barang/jasa dalam menyampaikan capaian TKDN melalui cara penilaian sendiri, perlu disusun sebuah petunjuk tatacara. Petunjuk ini disusun secara rinci untuk keperluan dimaksud dengan susunan bahasan menurut bagian-bagian sebagai berikut: 1. Definisi, yaitu bagian yang menguraikan tentang pengertian-pengertian serta istilah-istilah yang diperlukan berkaitan dengan perhitungan penilaian sendiri capaian TKDN 2. Petunjuk Umum, yaitu bagian yang menguraikan tentang berbagai aturan yang harus dipenuhi oleh penyedia barang/jasa dalam rangka penyampaian penilaian sendiri capaian TKDN 3. Petunjuk Pengisian Formulir Isian Perhitungan Capaian TKDN; yaitu bagian yang menguraikan tentang jenis formulir dan tatacara pengisiannya. 4. Tatacara penilaian hasil sendiri, penilaian yaitu sendiri bagian yang menggambarkan kepada proses

penyampaian

capaian

TKDN

Departemen

Perindustrian dan Panitia Pengadaan Barang/Jasa (Pengguna Barang/Jasa), serta proses verifikasi serta klarifikasi dari capaian TKDN tersebut. 5. Langkah-langkah Teknis Persiapan bagi Panitia Pengadaan Barang/Jasa (Pengguna Barang/Jasa), yaitu bagian yang menggambarkan tahapan-tahapan yang perlu dilaksanakan oleh Panitia Pengadaan Barang/Jasa (Pengguna Barang/Jasa) untuk memaksimalkan penggunaan produk dalam negeri, seperti yang diamanatkan oleh Keputusan Presiden RI No. 80 Tahun 2003, melalui capaian TKDN

BAB II DEFINISI Dalam Pedoman ini yang dimaksud dengan: 1. Produksi dalam negeri adalah barang/jasa termasuk rancang bangun dan perekayasaan yang diproduksi atau dikerjakan oleh perusahaan yang berinvestasi dan berproduksi di Indonesia, yang dalam proses produksi atau pengerjaannya dimungkinkan penggunaaan bahan baku/komponen impor. 2. Tingkat komponen dalam negeri (TKDN) adalah besarnya komponen dalam negeri pada barang, jasa dan gabungan barang dan jasa. 3. Penilaian TKDN adalah kegiatan untuk melakukan penilaian dari perkiraan, pendapat mengenai besarnya tingkat komponen komponen dalam negeri atas suatu produk baik berupa barang, jasa ataupun gabungan barang dan jasa melalui analisis terhadap fakta-fakta yang objektif dan relevan serta menggunakan metode dan obyek penilaian yang telah ditentukan. 4. Komponen dalam negeri untuk barang dinilai dari besarnya penggunaan bahan baku, rancang bangun dan perekayasaan yang mengandung unsur manufaktur, fabrikasi, perakitan dan penyelesaian akhir yang dilaksanakan di dalam negeri. 5. Komponen dalam negeri untuk jasa dinilai dari besarnya jasa yang dilakukan di dalam negeri dengan menggunakan tenaga ahli dan perangkat lunak dari dalam negeri. 6. Komponen dalam negeri untuk gabungan barang dan jasa dinilai dari besarnya penggunaan bahan baku, rancang bangun dan perekayasaan yang mengandung unsur manufaktur, fabrikasi, perakitan, penyelesaian pekerjaan serta jasa yang dilakukan di dalam negeri dengan menggunakan jasa tenaga ahli dan perangkat lunak dari dalam negeri. 7. Manfaat perusahaan terhadap perekonomian nasional yang dinyatakan dengan Nilai Bobot Manfaat Perusahaan (Nilai BMP) adalah nilai penghargaan kepada perusahaan karena berinvestasi di Indonesia, memberdayakan usaha kecil termasuk koperasi kecil melalui kemitraan, memelihara kesehatan, keselamatan kerja (K3) dan lingkungan (OHSAS 18000/Seri ISO 14000), memberdayakan lingkungan (community development), serta memberikan fasilitas pelayanan purna jual.

8.

Daftar inventarisasi barang/jasa produksi dalam negeri adalah daftar barang/jasa produksi dalam negeri yang diterbitkan secara berkala oleh Departemen Perindustrian.

9.

Klarifikasi adalah kegiatan meminta penjelasan lebih lanjut oleh Panitia Pengadaan barang/jasa (Pengguna barang/jasa) kepada penyedia barang/jasa tentang TKDN yang dinyatakan sendiri.

10. Verifikasi adalah kegiatan yang dilakukan oleh Departemen Perindustrian atau Panitia Pengadaan barang/jasa (Pengguna barang/jasa) untuk melakukan pencocokan capaian TKDN yang dinyatakan sendiri oleh penyedia barang/jasa dengan data-data yang diambil atau dikumpulkan dari kegiatan usaha Penyedia barang/jasa 11. Panitia Pengadaan barang/jasa adalah tim yang diangkat oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/Dewan Gubernur BI/Pimpinan BHMN/Direksi BUMN/Direksi BUMD, untuk melaksanakan pemilihan penyedia barang/jasa. 12. Penyedia Barang/Jasa adalah badan usaha atau orang perseorangan yang kegiatan usahanya menyediakan barang, jasa dan gabungan barang dan jasa. 13. Produsen adalah badan usaha atau orang perseorangan yang kegiatan usahanya menghasilkan barang, jasa dan gabungan barang dan jasa. 14. Unsur-unsur informasi perhitungan TKDN adalah rincian biaya untuk memproduksi barang, jasa serta gabungan barang dan jasa yang digunakan sebagai dasar perhitungan Capaian TKDN, yang terdiri atas: a. Untuk perhitungan TKDN Barang, unsur-unsurnya adalah : 1) 2) 3) b. Bahan (material) Langsung/Tidak Langsung Tenaga Kerja Langsung Biaya Tidak Langsung Pabrik (Factory Overhead)

Untuk perhitungan TKDN Jasa, unsur-unsurnya adalah : 1) 2) 3) 4) 5) 6) Manajemen Proyek (Project Management) Perekayasaan (Engineering) Alat Kerja/Fasilitas Kerja Konstruksi Fabrikasi Jasa Umum

c.

Untuk perhitungan TKDN Gabungan Barang dan Jasa, unsur-unsurnya adalah :

1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8)

Bahan (material) Langsung/Tidak Langsung Peralatan Manajemen Proyek (Project Management) Perekayasaan (Engineering) Alat Kerja/Fasilitas Kerja Konstruksi Fabrikasi Jasa Umum

BAB III PETUNJUK UMUM

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyerahan hasil perhitungan sendiri capaian TKDN barang, jasa atau gabungan barang dan jasa adalah sebagai berikut: 1. Produsen wajib menyampaikan formulir isian capaian TKDN dengan benar, lengkap dan jelas. 2. Formulir TKDN Barang (manufakturing) dipergunakan apabila barang yang dihitung TKDN-nya akan disuplai kepada pihak Pengguna Barang yang bersangkutan. 3. Formulir TKDN Jasa dipergunakan apabila pada proses pengadaan jasa yang dihitung, hanya dimanfaatkan selama proses penyelesaian pekerjaan saja, perangkat lunak (dapat terdiri dari barang dan jasa) yang dipergunakan dikembalikan kepada penyedia jasa yang bersangkutan. 4. Formulir TKDN Gabungan Barang dan atau Jasa digunakan apabila pada proses pengadaan mengandung unsur barang dan jasa, atau pada proses pengadaan barang yang multi produk saja. 5. Formulir-formulir isian capaian TKDN ditandatangani oleh direksi atau yang mewakilinya sepanjang dilampiri dengan surat kuasa khusus. 6. Data capaian TKDN dianggap tidak disampaikan apabila formulir-formulir yang bersangkutan tidak ditandatangani atau tidak sepenuhnya dilampiri dengan keterangan dan atau dokumen penunjangnya yang sah. 7. Data yang diberikan oleh produsen barang, jasa atau gabungan barang dan jasa merupakan biaya produksi untuk menghasilkan 1 (satu) satuan unit dari barang, jasa atau gabungan barang dan jasa. 8. Pemeriksaan komponen dalam negeri dilakukan dimulai dari produsen barang, jasa atau gabungan barang dan jasa (tingkat kesatu) sampai dengan vendor tingkat kesatu dari produsen (tingkat kedua). 9. Apabila tingkat kedua bukan produsen, pemeriksaan komponen dalam negeri ditelusuri sampai penghasil barangnya. 10. Apabila produsen pada tingkat kedua ini tidak bersedia untuk memberikan data produknya, maka produk yang dihasilkannya tidak bisa dinyatakan sebagai komponen dalam negeri untuk tingkat kesatu.

11. Produsen wajib memberikan keterangan dengan benar berkenaan dengan proses verifikasi yang dilakukan oleh Panitia Pengadaan barang/jasa (Pengguna barang/jasa) atau surveyor independen yang ditunjuk pemerintah. 12. Selain mengisi formulir yang telah disediakan, perusahaan juga diharuskan memberikan spesifikasi teknis dari barang yang dihasilkan serta waktu kerja yang diperlukan untuk menghasilkan satu unit barang dan atau jasa yang dihasilkannya. 13. Dalam pengajuannya perusahaan harus menyertakan diagram alir proses produksi bagi tiap-tiap produk yang dihasilkan dan struktur organisasi pabrik yang bersangkutan. 14. Metode penilaian capaian Bobot Manfaat Perusahaan (BMP), TKDN Barang, jasa atau gabungan barang dan jasa dalam negeri terhadap penyedia barang/jasa dalam negeri dengan cara : a. b. Penyedia barang dan jasa melakukan penilaian sendiri; dan Hasil dari penilaian sendiri dimaksud diverifikasi oleh surveyor independen yang ditunjuk oleh Pemerintah.

BAB IV PETUNJUK PENGISIAN SENDIRI FORMULIR ISIAN PERHITUNGAN CAPAIAN TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI (TKDN)

A. Petunjuk dalam Penilaian Bobot Manfaat Perusahaan (BMP) 1. Lingkup Penilaian Pemberdayaan Usaha Kecil termasuk Koperasi Kecil melalui Kemitraan. OHSAS 18000 / Seri ISO 14000. Pemberdayaan Lingkungan (Community Development). Fasilitas Pelayanan Purna Jual. 2. Definisi, Kriteria dan Persyaratan a. Pemberdayaan Usaha Kecil termasuk Koperasi Kecil melalui Kemitraan adalah jumlah pengeluaran yang dibelanjakan perusahaan untuk

memberdayakan usaha kecil termasuk koperasi kecil pada tahun fiskal pajak terakhir. Untuk Pemberdayaan Usaha Kecil termasuk Koperasi Kecil melalui Kemitraan kriterianya adalah apabila jumlah pengeluaran yang dibelanjakan mencapai satu milyar rupiah mendapatkan nilai 5%, dan setiap kelipatan satu milyar rupiah mendapat tambahan 5%, dengan bobot maksimum 30%. b. OHSAS 18000 (setara SMK3 Depnaker) / Seri ISO 14000 adalah jenis-jenis sertifikat yang dimiliki perusahaan, yang dikeluarkan badan/instansi

pemerintah maupun badan internasional yang terakreditasi. Untuk jenis OHSAS 18000 (setara SMK3 Depnaker)/Seri ISO 14000 kriterianya adalah: 1) apabila kedua sertifikat tersebut diatas dimiliki maka diperoleh nilai bobot maksimum 20%; 2) apabila hanya memilki sertifikat OHSAS 18000 (setara SMK3 Depnaker), nilai bobot yang diperoleh adalah 30% dari nilai bobot maksimum; dan 3) apabila hanya memilki ISO 14000, nilai bobot yang diperoleh adalah 70% dari nilai bobot maksimum tersebut. c. Pemberdayaan Lingkungan (Community Development) adalah jumlah pengeluaran yang dikeluarkan perusahaan pada satu tahun fiskal pajak

terakhir yang digunakan untuk membantu lingkungan perusahaan, misalnya untuk membantu membangun tempat ibadah, sumbangan bencana alam, dan sebagainya. Untuk Pemberdayaan Lingkungan kriterianya adalah apabila investasi mencapai dua milyar rupiah mendapatkan nilai bobot 3%, dan setiap kelipatan dua milyar rupiah mendapat tambahan 3% dengan bobot maksimum 30%; d. Fasilitas Pelayanan Purna Jual adalah biaya investasi yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam bentuk tanah, bangunan, peralatan, alat bantu, kendaraan pemeliharaan, biaya pendidikan mekanik, dan sebagainya dengan bukti-bukti yang sah yang dikeluarkan sejak perusahaan berdiri. Untuk Fasilitas Pelayanan Purna Jual kriterianya adalah apabila investasi mencapai satu milyar mendapatkan nilai bobot 5%, dan setiap kelipatan satu Milyar mendapat tambahan 5% dengan bobot maksimum 20%. e. Nilai untuk Pemberdayaan Usaha Kecil termasuk Koperasi Kecil melalui kemitraan dan Pemberdayaan Lingkungan sekitar dihitung berdasarkan kegiatan pada satu tahun fiskal pajak terakhir sebelum dilakukan verifikasi. Sedangkan untuk Fasilitas Pelayanan Purna Jual merupakan akumulasi sampai dengan tahun terakhir dari verifikasi. 3. Jenis-jenis Formulir Isian untuk Penilaian Bobot Manfaat Perusahaan (BMP), terdiri atas: a. Formulir 4.1.1, Formulir Isian Pemberdayaan Usaha Kecil termasuk Koperasi Kecil melalui kemitraan. b. Formulir 4.1.2, Formulir Isian OHSAS 18000/Seri ISO 14000. c. Formulir 4.1.3, Formulir Isian Pemberdayaan Lingkungan. d. Formulir 4.1.4, Formulir Isian Fasilitas Pelayanan Purna Jual. e. Formulir 4.1.5, Formulir Isian Rekapitulasi Perhitungan Penentuan Nilai Bobot Manfaat Perusahaan (Nilai BMP). Formulir-formulir isian dimaksud dapat dilihat pada Lampiran 1.1, Lampiran 1.2, Lampiran 1.3, Lampiran 1.4 dan Lampiran 1.5. 4. Petunjuk Cara Pengisian a. Petunjuk pengisian Formulir 4.1.1 tentang Pemberdayaan Usaha Kecil termasuk Koperasi Kecil melalui Kemitraan

No.

Data Kolom No.(2)

Nama Mitra Nama Badan Usaha Kecil/ Koperasi Jenis Usaha

Penjelasan Badan Usaha Kecil/Koperasi yang diberdayakan oleh penyedia barang dan jasa melalui kemitraan Jenis Usaha yang dilakukan melalui Kemitraan dengan Penyedia Barang dan Jasa Biaya/belanja yang dikeluarkan Penyedia Barang dan Jasa untuk kegiatan kemitraan dengan Usaha Kecil Penjumlahan biaya/belanja yang dikeluarkan penyedia barang dan jasa Kriteria: sampai dengan Rp 1 Milyar, nilainya 5% Setiap kelipatan Rp 1 Milyar, naik 5%

Contoh Pengisian Contoh: Koperasi Maju Bersama

Kolom No. (3)

Contoh: Transportasi

3.

Kolom No. (4)

Biaya

Ditulis dengan angka, misal Rp. 1.000.000.000

4.

Sel No. (A1)

Biaya

Ditulis dengan angka, misal Rp. 1.000.000.000

5.

Kolom No. (5), Sel No. (A2)

Bobot

6.

Kolom No. (6) Sel No. (A3)

Sub Total Nilai BMP (%)

Perkalian antara Sel No. (A2) dikalikan dengan 15%

Data Berasal dari Kolom No. (5) dengan ketentuan jika penjumlahan Kolom No. (4) atau Sel A1 mencapai Rp. 1 Milyar, maka bobot yang diperoleh 5% Ditulis dengan Persentase Untuk contoh ini 5% X 15% = 0,75%

b. Petunjuk pengisian Formulir 4.1.2 tentang OHSAS 18000 / Seri ISO 14000. No. Data Kolom No. (2) Nama Jenis Sertifikasi Penjelasan Sertifikasi yang sah yang dikeluarkan sebagai bukti telah menerapkan OHSAS 18000/ISO 14000 Pilihan tergantung dari dokumen sertifikat yang dimiliki penyedia barang dan jasa Contoh Pengisian Contoh: ISO 14000

Kolom No. (3)

Dokumen

Contoh: Ada (dan dilengkapi dengan dokumen)

No.

Data Kolom No. (4)

Nama Bobot

Penjelasan Kriterianya: Tidak ada, nilainya 0% Ada, untuk OHSAS 18000 nilainya 30% Ada, untuk ISO 14000 nilainya 70% Perkalian antara Kolom No. (4) dikalikan dengan 15% Penjumlahan Nilai BMP dari sertifikat-sertifikat yang dimiliki

Contoh Pengisian Karena sertifikat ISO 14000, maka nilainya 70% dari 20% Dalam contoh ini 70% X 20% = 14% Ditulis dengan persentase Untuk contoh ini 14% X 15% = 2,1% Ditulis dengan persentase Untuk contoh ini 2,1%

4.

Kolom No. (5)

% Nilai BMP

5.

Sel No. (B1)

Sub Total Nilai BMP

c. Petunjuk pengisian Formulir 4.1.3 tentang Pemberdayaan Lingkungan No. Data Kolom No. (2) Nama Jenis Biaya yang dikeluarkan untuk Pemberdayaan Lingkungan Lokasi Penjelasan Jenis Kegiatan dari pemberdayaan masyarakat dilingkungan perusahaan yang bersangkutan Tempat kegiatan pada Kolom No. (2) dilakukan Contoh Pengisian Contoh: Memperbaiki jalan umum lingkungan sekitar tempat usaha/pabrik Contoh: Bogor

Kolom No. (3) Kolom No. (4) Sel No. (C3)

Biaya

Biaya

Besarnya biaya yang Ditulis dengan angka, dikeluarkan Penyedia misal Rp. 1.000.000.000 Barang dan Jasa Ditulis dengan angka, Penjumlahan besarnya biaya yang misal Rp. 1.000.000.000 dikeluarkan penyedia barang dan jasa Kriterianya: Investasi sampai dengan Rp 2 Milyar, nilainya 3% Setiap kelipatan Rp 2 Milyar, naik 3% Data Berasal dari Kolom No. (4) dengan ketentuan jika penjumlahan pada Kolom No. (4) mencapai 2 milyar maka bobotnya adalah 3%

Kolom No. (5) Sel No. (C2)

Bobot

No.

Data Kolom No. (6) Sel No. (C1)

Nama % Sub Total Nilai BMP (%)

Penjelasan Perkalian antara Kolom No. (4) dikalikan dengan 15%

Contoh Pengisian Ditulis dengan Persentase Untuk contoh ini 3% X 15% = 0,45%

d. Petunjuk pengisian Formulir 4.1.4 tentang Fasilitas Pelayanan Purna Jual No. 1. Data Kolom No (2) Kolom No (3) Kolom No (4) Sel No (D1) Nama Jenis Pengeluaran Investasi Tahun pengeluaran Biaya Penjelasan Jenis investasi agar layanan bisa berfungsi dengan prima Disebutkan tahun pembelanjaan Modal yang dikeluarkan Penyedia Barang dan Jasa Penjumlahan dari Modal yang dikeluarkan Penyedia Barang dan Jasa Kriterianya : Investasi sampai dengan Rp 1 Milyar, nilainya 5% Setiap kelipatan Rp 1 Milyar, naik 5% Perkalian antara Kolom No. (4) dikalikan dengan 15% Contoh Pengisian Contoh : Alat uji kinerja (performance) Contoh : 2005 Ditulis dengan angka, misal Rp. 1.000.000.000 Ditulis dengan angka, misal Rp. 1.000.000.000

2. 3.

4.

Biaya

5.

Kolom No (5) Sel No (D2)

Bobot

6.

Kolom No (6) Sel No (D3) e.

% Nilai BMP

Data Berasal dari Kolom No. (4) dengan ketentuan jika penjumlahan Kolom No. (4) mencapai Rp. 1 Milyar, maka bobot yang diperoleh 5%. Ditulis dengan Persentase Untuk contoh ini 5% X 15% = 0,75%

Petunjuk Pengisian Formulir 4.1.5 tentang Penilaian Bobot Manfaat Perusahaan (Nilai BMP)

No. 1. 2.

Data 1 2

Penjelasan Nama Penyedia Barang dan Jasa Alamat Penyedia Barang dan Jasa

Contoh PT Indonesia Maju Pulau Seribu

No. 3.

Data Sel No. (A) Sel No. (B) Sel No. (C) Sel No. (D) Sel No. (E)

4. 5. 6. 7.

Penjelasan Merupakan nilai persentase untuk Pemberdayaan Usaha Kecil Termasuk Koperasi Kecil melalui Kemitraan Merupakan nilai persentase untuk OHSAS 18000/ISO 14000 Series Merupakan nilai persentase untuk Pemberdayaan Lingkungan Merupakan nilai persentase untuk Fasilitas Layanan Purna Jual Merupakan Penjumlahan nilai persentase dari Sel No. (A) sampai Sel No. (E)

Contoh Data berasal dari : Formulir 4.1.1 Sel No. (A3)

Data berasal dari Formulir 4.1.2 Sel No. (B3) Data berasal dari Formulir 4.1.3 Sel No. (C3) Data berasal dari Formulir 4.1.4 Sel No. (D3) Data berasal dari Formulir 4.1.3 Sel No. (A) + Sel No. (B) + Sel No. (C) + Sel No. (D)

B. Petunjuk dalam Penilaian Capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk Barang 1. Lingkup Penilaian a. Bahan Material Langsung/Tidak Langsung b. Tenaga Kerja Langsung c. Biaya Tidak Langsung Pabrik 2. Definisi, Kriteria dan Persyaratan Bahan Material Langsung/Tidak Langsung adalah material yang digunakan untuk menghasilkan 1 (satu) satuan produk, misalnya kayu, amplas, cat, dan sebagainya pada pembuatan sebuah kursi. Tenaga Kerja Langsung adalah biaya tenaga kerja yang digunakan untuk mengubah bahan langsung menjadi barang setengah jadi atau barang jadi, misalnya gaji operator, gaji mandor, dan sebagainya. Biaya Tidak Langsung Pabrik (Factory Overhead) adalah biaya-biaya dari tenaga kerja tidak langsung, mesin/alat kerja/fasilitas kerja dan semua biaya pabrikasi lainnya yang biayanya tidak dapat dibebankan langsung ke dalam produk tertentu. Biaya tenaga kerja tidak langsung, misalnya gaji supervisor pabrik, gaji kepala/manajer pabrik, gaji manajer penjamin mutu, dan sebagainya.

Biaya Mesin/Alat Kerja/Fasilitas Kerja baik yang disewa atau yang dimiliki sendiri, misalnya penyusutan untuk mesin potong, penyusutan untuk mesin las, biaya sewa mesin kompresor untuk sebulan, dan sebagainya. Untuk tenaga kerja yang dipergunakan dalam kegiatan produksi yang bersangkutan, kriteria untuk dikategorikan sebagai unsur Komponen Dalam Negeri (KDN) atau Komponen Luar Negeri (KLN) ditentukan berdasarkan Kewarganegaraan. Untuk material/peralatan yang berfungsi sebagai bahan baku dari kegiatan produksi yang bersangkutan, kriteria untuk dikategorikan sebagai unsur KDN dan KLN ditentukan berdasarkan negara asal. Untuk mesin/alat kerja/fasilitas kerja adalah yang berkaitan dengan investasi yang dipergunakan dalam kegiatan produksi yang bersangkutan, kriteria untuk dikategorikan sebagai unsur KDN atau KLN ditentukan berdasarkan kepemilikan dari mesin/alat kerja/fasilitas kerja tersebut. Alat kerja/fasilitas kerja yang diproduksi di dalam negeri, dimiliki oleh penyedia barang/jasa dalam negeri, dinilai 100% komponen dalam negeri. Alat kerja/fasilitas kerja yang diproduksi dalam negeri, dimiliki oleh penyedia barang/jasa luar negeri, dinilai 75% komponen dalam negeri. Alat kerja/fasilitas kerja yang diproduksi dalam negeri, dimiliki oleh penyedia barang/jasa kerjasama antara perusahaan dalam negeri dan perusahaan luar negeri, dinilai 75% komponen dalam negeri, ditambah dengan 25% proporsional terhadap komposisi (perbandingan) saham perusahaan dalam negeri. Alat kerja/fasilitas kerja yang diproduksi luar negeri, dimiliki oleh penyedia barang/jasa dalam negeri, dinilai 100% komponen dalam negeri. Alat kerja/fasilitas kerja yang diproduksi luar negeri, dimiliki oleh penyedia barang/jasa luar negeri, dinilai 0% komponen dalam negeri. Alat kerja/fasilitas kerja yang diproduksi luar negeri, dimiliki oleh penyedia barang/jasa kerjasama antara perusahaan dalam negeri dan perusahaan luar negeri, persentase komponen dalam negerinya dinilai secara proporsional terhadap komposisi (perbandingan) saham perusahaan dalam negeri. Dokumen-dokumen bukti kepemilikan yang menyertai butir diatas dapat berupa Akte Notaris, Buku Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB), dan sebagainya.

Apabila pada saat verifikasi tidak dapat memberikan bukti kepemilikan alat kerja/fasilitas kerja, maka alat kerja/fasilitas kerja yang bersangkutan dinyatakan sebagai komponen luar negeri. Obyek penilaian capaian TKDN Barang adalah biaya produksi yang terdiri dari biaya bahan baku (material) langsung, biaya tenaga kerja langsung dan biaya tidak langsung pabrik (Factory Overhead). Penelusuran penilaian untuk capaian TKDN Barang harus sampai pada produsen tingkat 2, dan untuk produsen tingkat 3 apabila pabriknya berlokasi di Indonesia dinyatakan TKDNnya 100%. Produsen Tingkat 1 (satu) adalah penyedia barang dan jasa yang langsung memproduksi produk akhir (barang). Produsen Tingkat 2 (dua) adalah penyedia barang (bahan baku, bahan setengah jadi, komponen dan sebagainya) untuk produk akhir yang diproduksi produsen tingkat I. Biaya bahan (material) langsung, biaya tenaga kerja langsung dan biaya tidak langsung pabrik dihitung sampai di lokasi pengerjaan (pabrik/workshop) untuk produk barang yang bersangkutan. 3. Jenis-jenis formulir Isian untuk Penilaian Besaran Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Barang terdiri atas: a. Formulir 4.2.1, Formulir Isian Tingkat Komponen Dalam Negeri untuk Bahan Baku (bahan baku langsung/tidak langsung). b. Formulir 4.2.2, Formulir Isian Tingkat Komponen Dalam Negeri untuk Bahan Baku (untuk Jasa-jasa Terkait). c. Formulir 4.2.3, Formulir Isian Tingkat Komponen Dalam Negeri untuk Tenaga Kerja Langsung. d. Formulir 4.2.4, Formulir Isian Tingkat Komponen Dalam Negeri untuk Tenaga Kerja Langsung (untuk jasa-jasa terkait). e. Formulir 4.2.5, Formulir Isian Tingkat Komponen Dalam Negeri untuk Biaya tidak Langsung Pabrik (tenaga kerja tidak langsung / manajemen). f. Formulir 4.2.6, Formulir Isian Tingkat Komponen Dalam Negeri untuk Biaya tidak Langsung Pabrik (untuk mesin / Alat Kerja/Fasilitas Kerja yang dimiliki sendiri).

g. Formulir 4.2.7, Formulir Isian Tingkat Komponen Dalam Negeri untuk Biaya tidak Langsung Pabrik (untuk mesin / Alat Kerja/Fasilitas Kerja yang disewa). h. Formulir 4.2.8, Formulir Isian Tingkat Komponen Dalam Negeri untuk Biaya tidak Langsung Pabrik (untuk jsa-jasa terkait). i. Formulir 4.2.9, Rekapitulasi Formulir Isian Penilaian sendiri Besaran Tingkat Komponen Dalam Negeri Barang dan Jasa Produksi Dalam Negeri (Barang) Formulir-formulir dimaksud dapat dilihat pada Lampiran 2.1, Lampiran 2.2, Lampiran 2.3, Lampiran 2.4, Lampiran 2.5, Lampiran 2.6, Lampiran 2.7, Lampiran 2.8, dan Lampiran 2.9. 4. Cara Pengisian a. Cara Pengisian Formulir 4. 2. 1 tentang Perincian Penilaian Tingkat Komponen Dalam Negeri untuk Bahan Baku (bahan baku langsung/tidak langsung) No Data Kolom No. (1) Nama Nama Material Penjelasan Material yang digunakan untuk menghasilkan 1 (satu) satuan produk yang dinilai Contoh Pengisian Proses penguliran 1. Pipa 2. Gemuk Proses pengelasan Elektroda Pelat Pipa Contoh:

Kolom No. (2)

Spesifikasi

Data teknis dari setiap material terpakai yang disebutkan pada Kolom No. (1)

Kolom No. (3)

Satuan bahan baku

4.

Kolom No. (4) Kolom No. (5)

Negara Asal

5.

Pemasok (Produsen Tingkat 2)

E 7010 A 516 Gr. 70 API 5L, Diameter : 12, Tebal 0.5 . Satuan bahan baku terpakai Contoh: yang disebutkan pada kg Kolom No. (1) unit liter Contoh: Negara asal material terpakai yang disebutkan Singapura pada Kolom No. (1) Jepang Contoh: Nama perusahaan yang memproduksi material PT. Sumber terpakai yang disebutkan Maju pada Kolom No. (1)

No 6.

Data Kolom No. (6)

Nama Harga per 1 (satu) satuan material

Penjelasan Harga per 1 (satu) satuan material yang disebutkan pada Kolom No. (1) Kriteria suatu komponen dikategorikan sebagai unsur KDN atau KLN berdasarkan negara asal Jumlah pemakaian material untuk 1 (satu) satuan produk yang akan dinilai TKDN-nya Untuk material yang tidak diketahui secara langsung jumlahnya dalam 1 (satu) satuan produk akhir maka dapat menggunakan data masa lalu penggunaan rataratanya untuk 1 (satu) satuan produk akhir Contoh : Pemakaian gemuk data masa lalu adalah 1 gram/ unit, sehingga menunjukkan bahwa pemakaian gemuk untuk 1 (satu) tahun sebelumnya adalah : 120.000 gram dengan jumlah produk yang dihasilkan adalah 120.000 unit. Jadi jumlah rata-rata pemakaian gemuk pada 1 (satu) unit : 120.000 gram = 1 gram/unit 120.000 unit Perkalian harga per 1 (satu) satuan material Kolom No. (6) dengan jumlah pemakaian material untuk 1 (satu) satuan produk yang akan dinilai TKDN-nya Kolom No. (7) untuk semua material terpakai yang disebutkan pada Kolom No. (1) Penjumlahan Kolom No. (8)

Contoh Pengisian PT. Kiat Maju

7.

Kolom No. (7)

Jumlah pemakaian material untuk 1 (satu) satuan produk

8.

Kolom No. (8)

Biaya per 1 (satu) satuan produk

9.

Sel No.

No

Data (9A)

Nama

Penjelasan untuk bagian KDN Data ini adalah biaya produksi per 1 (satu) satuan produk yang berasal dari material terpakai yang digunakan dengan status Komponen Dalam Negeri (KDN) Penjumlahan Kolom No. (8) untuk bagian KLN Data ini adalah biaya produksi per 1 (satu) satuan produk yang berasal dari material terpakai yang digunakan dengan status Komponen Luar Negeri (KLN) Penjumlahan Kolom No. (8) untuk Total Data ini adalah biaya produksi total per 1 (satu) satuan produk untuk bahan baku (bahan baku langsung dan tidak langsung)

Contoh Pengisian

10

Sel No. (9B)

11

Sel No. (9C)

b. Cara pengisian Formulir 4.2.2 tentang Perincian Penilaian Tingkat Komponen Dalam Negeri untuk Bahan Baku (untuk jasa-jasa terkait) No Data Kolom No. (1) Nama Nama Jasa Penjelasan Jasa yang digunakan langsung di setiap produksi yang penggunaannya khusus untuk produk yang dinilai TKDNnya Nama perusahaan / badan hukum yang mengerjakan jasa yang disebutkan pada Kolom No. (1) Jumlah paket jasa yang disebutkan pada Kolom No. (1) Biaya pengurusan perbulan dari paket jasa-jasa terkait, yang disebutkan pada Contoh Pengisian Biaya Pengiriman bahan baku. Asuransi Bahan Baku PT Jujur Maju

Kolom No. (2)

Pemasok / produsen tingkat 2 Jumlah

Kolom No. (3) Kolom No. (4)

Ditulis dengan angka, misal 1 Ditulis dengan angka nominal, misal Rp. 1.000.000

Biaya pengurusan per bulan

No

Data Kolom No. (5)

Nama Total biaya per bulan

Penjelasan Kolom No. (1) Perkalian jumlah pengurusan dengan biaya pengurusan perbulan

Contoh Pengisian

Kolom No. (6)

Alokasi penggunaan untuk produk yang dinilai Total biaya per bulan yang dialokasikan untuk produk yang dinilai

Kolom No. (7)

Data berasal dari Setiap Sel pada Kolom No. (3) dikali dengan setiap Sel pada Kolom No. (4) Biaya pengurusan per bulan Ditulis dengan angka persen, dari jasa-jasa terkait yang disebutkan pada Kolom No. misal 100 % (1) Data berasal dari Perkalian total biaya Setiap Sel pada perbulan dengan alokasi Kolom No. (5) dikali penggunaan perbulan dengan setiap Sel pada Kolom No. (6) Penjumlahan Kolom No. (7) untuk bagian KDN Penjumlahan Kolom No. (7) untuk bagian KLN Penjumlahan Kolom No. (7) untuk total Kapasitas normal perbulan untuk produk yang dinilai TKDNnya Biaya produksi per 1 (satu) satuan produk yang berasal dari fungsi yang melakukan kegiatan produksi, yang penggunaannya hanya khusus menangani produk yang dinilai TKDN-nya sebagai Komponen Dalam Negeri (KDN) Biaya produksi per 1 (satu) satuan produk yang berasal dari fungsi yang melakukan kegiatan produksi, yang penggunaannya hanya khusus menangani produk yang dinilai TKDN-nya sebagai Komponen Luar Negeri (KLN) Biaya produksi per 1 (satu) satuan produk yang berasal Ditulis dengan angka Nominal, misal 100 Secara matematis Sel No. (8A) Sel No. (9)

Sel No. (8A) Sel No. (8B) Sel No. (8C) Sel No. (9) Sel No. (10A)

Sel No. (10B)

Secara matematis Sel No. (8B) Sel No. (9)

Sel No. (10C)

Secara matematis Sel No. (8C)

No

Data

Nama

Penjelasan dari fungsi yang melakukan kegiatan produksi, yang penggunaannya hanya khusus menangani produk yang dinilai TKDN-nya.

Contoh Pengisian Sel No. (9)

c. Cara pengisian Formulir 4.2.3 tentang Perincian Penilaian Tingkat Komponen Dalam Negeri untuk Tenaga Kerja Langsung No Data Kolom No. (1) Nama Jabatan Penjelasan Jabatan yang ada di setiap fungsi yang melakukan kegiatan produksi yang waktu kerjanya hanya khusus menangani produk yang dinilai TKDN-nya Kriteria / spesifikasi khusus yang ditetapkan perusahaan untuk menduduki jabatan pada Kolom (1) Contoh Pengisian Proses penguliran Operator Foreman Proses pengelasan Operator Foreman Kualifikasi Operator Mesin Las adalah STM Mesin, Pengalaman 5 thn Indonesia

Kolom No. (2)

Kualifikasi

Kolom No. (3) Kolom No. (4)

Kewarganegaraan Asal negara dari tenaga kerja yang disebut dalam Kolom No.(1) Jumlah Jumlah tenaga kerja yang menduduki jabatan pada Kolom No. (1) ditempatkan pada Kolom sesuai KDN atau KLN, kewarganegaraannya WNI sebagai KDN dan WNA sebagai KLN Gaji tenaga kerja yang disebut dalam Kolom No. (1) Perkalian jumlah orang dengan gaji per bulan

Operator Mesin Las adalah 1 (satu) orang WNI maka pada Kolom KDN diisi 1 (satu)

Kolom No. (5)

Gaji per bulan

Ditulis dengan angka nominal, misal Rp. 1.000.000 Data berasal dari Setiap Sel pada Kolom No. (4) dikali dengan setiap Sel pada Kolom No. (5)

Kolom No. (6)

Total biaya per bulan

No

Data Kolom No. (7)

Nama Alokasi pengawasan

Penjelasan Alokasi terhadap biaya pengawasan dari tenaga kerja yang disebut dalam Kolom No. (1) Biaya perbulan yang dialokasikan untuk produk yang dinilai untuk tenaga kerja langsung yang disebutkan dalam Kolom No. (1) Penjumlahan Kolom No. (8) untuk bagian KDN Penjumlahan Kolom No. (8) untuk bagian KLN Penjumlahan Kolom No. (8) untuk total Kapasitas Normal untuk produk yang dinilai TKDNnya Biaya produksi per 1 (satu) satuan produk yang berasal dari fungsi yang melakukan kegiatan produksi yang waktu kerjanya hanya khusus menangani produk yang dinilai TKDN-nya sebagai Komponen Dalam Negeri (KDN) Biaya produksi per 1 (satu) satuan produk yang berasal dari fungsi yang melakukan kegiatan produksi yang waktu kerjanya hanya khusus mena-ngani produk yang dinilai TKDN-nya sebagai Komponen Luar Negeri (KLN) Biaya produksi per 1 (satu) satuan produk yang berasal dari fungsi yang melakukan kegiatan produksi yang waktu

Contoh Pengisian Ditulis dengan angka persen misal 100 % Data berasal dari Setiap Sel pada Kolom No. (6) dikali dengan setiap Sel pada Kolom No.(7)

Kolom No. (8)

Total biaya perbulan yg di alokasikan

Sel No. (9A) Sel No. (9B) Sel No. (9C) Sel No. (10) Sel No. (11A)

Secara matematis Sel No. (9A) Sel No. (10)

Sel No. (11B)

Secara matematis Sel No. (9B) Sel No. (10)

Sel No. (11C)

Secara matematis Sel No.(9C) Sel No. (10)

No

Data

Nama

Penjelasan kerjanya hanya khusus menangani produk yang dinilai TKDN-nya

Contoh Pengisian

d. Cara pengisian Formulir 4.2.4 tentang Perincian Penilaian Tingkat Komponen Dalam Negeri untuk Tenaga Kerja Langsung (untuk jasa-jasa terkait) No Data Kolom No. (1) Nama Nama Jasa Penjelasan Jasa yang digunakan langsung di setiap proses produksi yang penggunaannya khusus untuk produk yang dinilai TKDN-nya Nama perusahaan/badan hukum pemilik jasa atau produsen yang disebutkan pada Kolom No. (1) Jumlah jasa atau produk yang disebutkan pada Kolom No. (1) Biaya pengurusan per bulan dari tenaga kerja untuk jasa-jasa terkait yang disebutkan pada Kolom No. (1) Perkalian jumlah pengurusan dengan biaya pengurusan perbulan Contoh Pengisian Misal: sarung tangan untuk operator pakaian seragam operator PT Jujur Maju

Kolom No. (2)

Pemasok/ Produsen tingkat 2 Jumlah

Kolom No. (3) Kolom No. (4)

Ditulis dengan angka, misal 1 Ditulis dengan angka nominal, misal Rp. 1.000.000 Data berasal dari Setiap Sel pada Kolom No. (3) dikali dengan setiap Sel pada Kolom No. (4) Ditulis dengan angka persen, misal 100 %, apabila biaya tersebut hanya satu jenis jasa terkait saja Data berasal dari Setiap Sel pada Kolom No. (5) dikali dengan setiap Sel pada Kolom No. (6)

Biaya pengurusan per bulan

Kolom No. (5)

Total biaya per bulan

Kolom No. (6)

Alokasi penggunaan untuk produk yang dinilai

Alokasi biaya pengurusan per bulan untuk jasa-jasa terkait yang disebutkan pada Kolom No. (1)

Kolom No. (7)

Total biaya per bulan yang dialokasikan

Perkalian total biaya perbulan dengan alokasi penggunaan perbulan

No

Data Sel No. (8A) Sel No. (8B) Sel No. (8C) Sel No. (9) Sel No. (10A)

Nama

Penjelasan Penjumlahan Kolom No. (7) untuk bagian KDN Penjumlahan Kolom No. (7) untuk bagian KLN Penjumlahan Kolom No. (7) untuk total Kapasitas produksi perbulan untuk produk yang dinilai TKDN-nya Biaya produksi per 1 (satu) satuan produk yang berasal fungsi yang melakukan kegiatan produksi yang waktu kerjanya hanya khusus menangani produk yang dinilai TKDN-nya sebagai Komponen Dalam Negeri (KDN) Biaya produksi per 1 (satu) satuan produk yang berasal fungsi yang melakukan kegiatan produksi yang waktu kerjanya hanya khusus menangani produk yang dinilai TKDN-nya sebagai Komponen Luar Negeri (KLN) Biaya produksi per 1 (satu) satuan produk yang berasal fungsi yang melakukan kegiatan produksi yang waktu kerjanya hanya khusus menangani produk yang dinilai TKDN-nya

Contoh Pengisian

Secara matematis Sel No. (8A) Sel No. (9)

Sel No. (10B)

Secara matematis Sel No. (8B) Sel No. (9)

Sel No. (10C)

Secara matematis Sel No. (8C) Sel No. (9)

e. Cara pengisian Formulir 4.2.5 tentang Perincian Penilaian Tingkat Komponen Dalam Negeri untuk Biaya Tidak Langsung Pabrik (tenaga kerja tidak langsung/manajemen) No Data Kolom No. (1) Nama Jabatan Penjelasan Jabatan yang ada pada fungsi yang melakukan kegiatan Contoh Pengisian Manajer produksi Supervisor produksi

No

Data

Nama

Penjelasan produksi yang waktu kerjanya dibagi untuk menangani beberapa produk Kriteria / spesifikasi khusus yang ditetapkan perusahaan untuk menduduki jabatan pada Kolom No. (1) Asal negara dari tenaga kerja yang disebut dalam Kolom No. (1) Jumlah tenaga kerja yang menduduki jabatan pada Kolom No. 1 (satu) ditempatkan pada Kolom, sesuai kewarganegaraannya WNI sebagai KDN dan WNA sebagai KLN Gaji tenaga kerja yang bersifat tetap yang diterima setiap bulan Perkalian jumlah orang dengan gaji per bulan

Contoh Pengisian

Kolom No. (2)

Kualifikasi

Kualifikasi Supervisor Produksi adalah D3 Teknik Mesin, Pengalaman 5 thn

Kolom No. (3)

Kewarganegaraan

Indonesia (didasarkan pada KTP, pasport) Supervisor produksi adalah 1 (satu) orang WNI maka pada Kolom KDN diisi 1 (satu)

Kolom No. (4)

Jumlah

Kolom No. (5) Kolom No. (6)

Gaji per bulan

Total biaya per bulan

Kolom No. (7)

Alokasi pengawasan untuk produk ybs

Persentase waktu yang digunakan untuk menangani produk yang dinilai TKDN-nya untuk setiap jabatan yang disebutkan pada Kolom No. (1) Perkalian total biaya per bulan pada Kolom No. (6) dengan alokasi pada Kolom No. (7) untuk setiap jabatan yang disebutkan pada Kolom No. (1)

Ditulis dengan angka nominal misal Rp. 1.000.000 Data berasal dari Setiap Sel pada Kolom No. (4) dikali setiap Sel pada Kolom No. (5) Ditulis dengan angka persen, misal 100%, apabila pengawasan yang dilakukan hanya pada satu jenis produk.

Kolom No. (8)

Total biaya perbulan yang dialokasikan untuk produk yang dinilai

No

Data Sel No. (9A) Sel No. (9B) Sel No. (9C) Sel No. (10) Sel No. (11A)

Nama

Penjelasan Penjumlahan Kolom No. (8) untuk bagian KDN Penjumlahan Kolom No. (8) untuk bagian KLN Penjumlahan Kolom No. (8) untuk total Kapasitas normal perbulan untuk produk yang dinilai TKDN-nya

Contoh Pengisian

Sel No. (11B)

Sel No. (11C)

Secara matematis Biaya produksi per 1 (satu) satuan produk Sel (9A) yang berasal dari Sel (10) fungsi yang melakukan kegiatan produksi yang waktu kerjanya dibagi untuk menangani beberapa produk sebagai Komponen Dalam Negeri (KDN) Secara matematis Biaya produksi per 1 (satu) satuan produk Sel (9B) yang berasal dari Sel (10) fungsi yang melakukan kegiatan produksi yang waktu kerjanya dibagi untuk menangani beberapa produk sebagai Komponen Luar Negeri (KLN) Secara matematis Biaya produksi per 1 (satu) satuan produk Sel (9C) yang berasal dari Sel (10) fungsi yang melakukan kegiatan produksi yang waktu kerjanya dibagi untuk menangani beberapa produk

f.

Cara pengisian Formulir 4.2.6 tentang Perincian Penilaian Tingkat Komponen Dalam Negeri untuk Biaya Tidak Langsung Pabrik (untuk mesin /alat kerja yang dimiliki sendiri)

No 1.

Data Kolom No. (1)

Nama Nama Mesin

Penjelasan mesin/alat kerja/fasilitas kerja yang digunakan langsung di setiap proses produksi dengan status milik sendiri.

Contoh Pengisian Proses penguliran Lathe Machine Threading Gauge

Proses pengelasan Welding machine Ultasonic Test 2. Kolom No. (2) Spesifikasi Data teknis dari setiap mesin/alat kerja/fasilitas kerja yang disebutkan pada Kolom No. (1) Jumlah alat kerja/fasilitas kerja yang disebutkan pada Kolom No. (1) Biaya depresiasi per bulan dari mesin/alat kerja/ fasilitas kerja yang disebutkan pada Kolom No. (1) Menggunakan metode penyusutan garis lurus, yaitu harga pembelian dibagi umur ekonomis (misalnya dalam satuan tahun) dibagi 12 bulan atau sesuai dengan metode yang digunakan oleh perusahaan

3.

Kolom No. (3) Kolom No. (4)

Jumlah (unit)

4.

Biaya depresiasi per bulan

5.

Kolom No. (5)

Total Biaya perbulan

Biaya depresiasi mesin/alat kerja/fasilitas kerja Kolom No. (4) dikalikan dengan jumlahnya pada Kolom No. (3) Persentase penggunaan mesin/alat kerja/fasilitas kerja yang disebutkan pada Kolom No. (1) untuk produk yang dinilai TKDNnya Untuk mengalokasikan diperlukan suatu basis. Contoh : Apabila produk mempunyai satuan yang sama misal : unit maka kapasitas Normalnya dapat dijadikan sebagai

6.

Kolom No. (6)

Alokasi penggunaan untuk produk yang dinilai

No

Data

Nama

Penjelasan

Contoh Pengisian basis. Pabrik PT ABC mempunyai produk AA dan BB dengan kapasitas normal AA = 100 unit sedangkan BB = 400 unit, maka alokasi mesin yang digunakan bersama untuk produk AA = 100 x 100% =20% 500

7.

Kolom No. (7)

Total biaya per bulan yang di alokasikan

Total biaya perbulan Kolom No. (5) dikalikan dengan alokasinya pada Kolom No. (6) untuk setiap mesin/Alat Kerja/Fasilitas Kerja yang disebutkan di Kolom No. (1) Penjumlahan Kolom No. (7) untuk bagian KDN Penjumlahan Kolom No. (7) untuk bagian KLN Penjumlahan Kolom No. (7) untuk total biaya perbulan untuk produk yang dinilai Kapasitas normal per bulan untuk produk yang dinilai TKDN-nya Secara matematis Biaya produksi per 1 (satu) satuan produk yang Sel No. (8A) berasal dari mesin/alat Sel No. (9) kerja/ fasilitas kerja yang digunakan langsung di setiap proses produksi sebagai Komponen Dalam Negeri (KDN) Secara matematis Biaya produksi per 1 (satu) satuan produk yang Sel No. (8B) berasal dari mesin/alat Sel No. (9) kerja/ fasilitas kerja yang digunakan langsung di setiap proses produksi

8. 9.

Sel No. (8A) Sel No. (8B)

10. Sel No. (8C)

11. Sel No. (9) 12. Sel No. (10A)

13. Sel No. (10B)

No

Data

Nama

Penjelasan sebagai Komponen Luar Negeri (KLN)

Contoh Pengisian

14. Sel No. (10C)

Secara matematis Biaya produksi per 1 (satu) satuan produk yang Sel No. (8C) berasal dari mesin/alat Sel No. (9) kerja/ fasilitas kerja yang digunakan langsung di setiap proses produksi dengan status milik sendiri

g. Cara pengisian Formulir 4.2.7 tentang Perincian Penilaian Tingkat Komponen Dalam Negeri untuk Biaya Tidak Langsung Pabrik (untuk mesin /alat kerja/fasilitas kerja yang di sewa) No Data Kolom No. (1) Nama Nama Mesin Penjelasan Mesin/alat kerja/fasilitas kerja yang digunakan langsung di setiap proses produksi yang penggunaannya khusus untuk produk yang dinilai TKDN-nya dengan status sewa Data teknis dari setiap mesin/alat kerja/fasilitas kerja yang disebutkan pada Kolom No. (1) Nama perusahaan/badan hukum pemilik peralatan yang disebutkan pada Kolom No. (1) Jumlah mesin/alat kerja/fasilitas kerja yang disebutkan pada Kolom No. (1) PT Jujur Maju Contoh Pengisian Proses penguliran Lathe Machine Threading Gauge Proses pengelasan Welding machine Ultasonic Test

Kolom No. (2)

Spesifikasi

Kolom No. (3)

Pemasok/ Produsen tingkat 2 Jumlah

Kolom No. (4)

Lathe Machine disewa dari sebuah perusahaan penyewaan Amerika sejumlah 2 (dua) unit maka pada Kolom KLN ditulis : 2 Ditulis dengan angka nominal, misal : Rp. 1.000.000

Kolom No. (5)

Biaya sewa per bulan

Biaya sewa per bulan dari Mesin /Alat Kerja/Fasilitas Kerja yang disebutkan pada Kolom No. (1)

No

Data Kolom No. (6)

Nama Total biaya per bulan

Kolom No. (7) Kolom No. (8)

Alokasi penggunaan Total biaya per bulan yang dialokasi

Sel No. (9A) Sel No. (9B) Sel No. (9C) Sel No. (10) Sel No. (11A)

Contoh Pengisian Data berasal dari Perkalian jumlah mesin Setiap Sel pada dengan biaya sewa per Kolom No. (4) dikali bulan setiap Sel pada Kolom No. (5) Alokasi penggunaan mesin Ditulis dengan angka untuk produk yang dinilai persen, misal 100 % Data berasal dari Perkalian alokasi mesin dengan total biaya sewa per Setiap Sel pada Kolom No. (6) dikali bulan setiap Sel pada Kolom No. (7) Penjumlahan Kolom No. (8) untuk bagian KDN Penjumlahan Kolom No. (8) untuk bagian KLN Penjumlahan Kolom No. (8) untuk total Kapasitas Normal perbulan untuk produk yang dinilai TKDN-nya Secara matematis Biaya produksi per 1 (satu) satuan produk yang berasal Sel No. (9A) dari mesin/alat kerja/fasilitas Sel No. (8) kerja yang digunakan langsung di setiap proses produksi yang penggunaannya khusus untuk produk yang dinilai TKDN-nya dengan status sewa sebagai Komponen Dalam Negeri (KDN) Secara matematis Biaya produksi per 1 (satu) satuan produk yang berasal Sel No. (9B) dari mesin/alat kerja/fasilitas Sel No. (8) kerja yang digunakan langsung di setiap proses produksi yang penggunaannya khusus untuk produk yang dinilai TKDN-nya dengan status sewa sebagai Komponen Luar Negeri (KLN) Secara matematis Biaya produksi per 1 (satu) satuan produk yang berasal

Penjelasan

Sel No. (11B)

Sel No. (11C)

No

Data

Nama

Penjelasan Contoh Pengisian dari mesin/alat kerja/fasilitas Sel No. (9C) kerja yang digunakan Sel No. (8) langsung di setiap proses produksi yang penggunaannya khusus untuk produk yang dinilai TKDN-nya dengan status sewa

h. Cara pengisian Formulir 4.2.8 tentang Perincian Penilaian Tingkat Komponen Dalam Negeri untuk Biaya Tidak Langsung Pabrik (untuk jasa-jasa terkait) No 1. Data Kolom No. (1) Kolom No. (2) Nama Nama Jasa Penjelasan Jasa yang digunakan langsung di setiap proses produksi. Nama perusahaan / badan hukum pemilik jasa yang disebutkan pada Kolom No. (1) Jumlah Jasa yang disebutkan pada Kolom No. (1) Biaya pengurusan perbulan dari jasa yang disebutkan pada Kolom No. (1) Perkalian jumlah jasa dengan biaya pengurusan per bulan Ditulis dengan angka nominal misal : Rp. 1.000.000 Data berasal dari Setiap Sel pada Kolom No. (3) dikali dengan setiap Sel pada Kolom No. (4) Untuk mengalokasikan diperlukan suatu basis. Contoh : Apabila produk mempunyai satuan yang sama misal : unit maka kapasitas normalnya dapat dijadikan sebagai basis. Pabrik PT ABC mempunyai produk AA dan BB dengan kapasitas Contoh Pengisian Jasa Catering untuk karyawan dipabrik PT Jujur Maju

2.

Pemasok / Produsen tingkat 2 Jumlah

3.

Kolom No. (3) Kolom No. (4) Kolom No. (5)

4.

Biaya Pengurus per bulan Total biaya per bulan

5.

6.

Kolom No. (6)

Alokasi penggunaan untuk produk yang dinilai

Persentase penggunaan jasa yang disebutkan pada Kolom No. (1) untuk produk yang dinilai TKDN-nya

No

Data

Nama

Penjelasan

Contoh Pengisian normal AA = 100 unit sedangkan BB = 400 unit maka alokasi mesin yang digunakan bersama untuk produk AA = 100 x 100% = 20% 500

7.

Kolom No. (7)

Perkalian total biaya per bulan pada Kolom No. (5) dengan alokasi pada Kolom No. (6) untuk setiap jasa yang disebutkan pada Kolom No. 1 (satu) Penjumlahan Kolom No. (7) untuk bagian KDN Penjumlahan Kolom No. (7) untuk bagian KLN Penjumlahan Kolom No. (7) untuk total Kapasitas normal perbulan untuk produk yang dinilai TKDN-nya Biaya produksi per 1 (satu) satuan produk yang berasal jasa yang digunakan langsung di setiap proses produksi sebagai Komponen Dalam Negeri (KDN) Biaya produksi per 1 (satu) satuan produk yang berasal jasa yang digunakan langsung di setiap proses produksi sebagai Komponen Luar Negeri (KLN) Biaya produksi per 1 (satu) satuan produk yang berasal jasa yang digunakan langsung di setiap proses produksi. Secara matematis Sel No. (8A) Sel No. (9)

8. 9.

Sel No. (8A) Sel No. (8B)

10. Sel No. (8C) 11. Sel No. (9) 12. Sel No. (10A)

13. Sel No. (10B)

Secara matematis Sel No. (8B) Sel No. (9)

14. Sel No. (10C)

Secara matematis Sel No. (8C) Sel No. (9)

i.

Cara pengisian Formulir 4.2.9 tentang Rekapitulasi Penilaian sendiri Capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Barang

No

Data A B C

D

E F Sel No. (1)

Sel No. (2)

Sel No. (3)

D

E Sel No. (4)

Sel No. (5)

Sel No. (6)

Penjelasan Nama Penyedia Barang dan Jasa Nama Perusahaan Alamat Perusahaan Penyedia Barang dan Jasa Hasil Produksi yang dibuat oleh Perusahaan Penyedia Barang dan Jasa Jenis Produk type produk yang dibuat oleh Perusahaan Penyedia Barang dan Jasa Spesifikasi yang dibuat oleh perusahaan Standar yang dipersyaratkan untuk produk tersebut. Bahan (Material) Langsung merupakan biaya produksi per 1 (satu) satuan produk untuk bahan baku yang merupakan KDN Bahan (Material) Langsung merupakan biaya produksi per 1 (satu) satuan produk untuk bahan baku yang merupakan KLN Bahan (Material) Langsung merupakan total biaya produksi per 1 (satu) satuan produk untuk bahan baku. Jenis Produk type produk yang dibuat oleh Perusahaan Penyedia Barang dan Jasa Spesifikasi yang dibuat oleh perusahaan % TKDN untuk Bahan (material) langsung merupakan biaya KDN untuk bahan langsung dibagi dengan biaya total untuk bahan langsung dikalikan dengan 100% Tenaga kerja langsung merupakan biaya produksi per 1 (satu) satuan produk untuk tenaga kerja langsung yang merupakan KDN Tenaga kerja langsung merupakan biaya produksi per 1

Contoh Pengisian PT Indonesia Sejahtera Jl. Siaga, Pasar Minggu Jakarta Pipe ; Valve ; Pressure Vessel

ERW Pipe ; Stainless Steel Globe Valve diameter 2, # 300 psi tebal. 50 mm, # 150 kg/m2 API 5 CT untuk pipa. Data berasal dari Formulir 4.2.1 Sel No. (9A) + Formulir 4.2.2 Sel No. (10A) Data berasal dari Formulir 4.2.1 Sel No. (9B) + Formulir 4.2.2 Sel No. (10B) Data berasal dari Formulir 4.2.1 Sel No. (9C) + Formulir 4.2.2 Sel No. (10C) ERW Pipe ; Stainless Steel Globe Valve diameter 2, # 300 psi tebal. 50 mm, # 150 kg/m2 Data berasal dari Formulir 4.2.9 Sel No. (1) x 100 Sel No. (3) Data berasal dari Formulir 4.2.3 Sel No. (11A) + Formulir 4.2.4 Sel No. (10A)

Data berasal dari Formulir 4.2.3 Sel No. (10B) +

No

Data

Sel No. (7)

14. Sel No. (8)

15. Sel No. (9)

16. Sel No. (10)

Penjelasan (satu) satuan produk untuk tenaga kerja langsung yang merupakan KLN Tenaga kerja langsung merupakan total biaya produksi per 1 (satu) satuan produk untuk tenaga kerja langsung % TKDN untuk Tenaga Kerja Langsung merupakan biaya KDN dibagi dengan biaya total dikalikan dengan 100% Biaya Tidak Langsung Pabrik merupakan biaya produksi per 1 (satu) satuan produk untuk biaya tidak langsung Pabrik yang merupakan KDN Biaya Tidak Langsung Pabrik merupakan biaya produksi per 1 (satu) satuan produk untuk biaya tidak langsung Pabrik yang merupakan KLN Biaya Tidak Langsung Pabrik merupakan total biaya produksi per 1 (satu) satuan produk untuk biaya tidak langsung Pabrik % TKDN untuk Biaya Tidak Langsung Pabrik merupakan biaya KDN untuk biaya tidak langsung pabrik dibagi dengan biaya total untuk biaya tidak langsung pabrik dikalikan dengan 100% Biaya Produksi yang merupakan biaya KDN saja Biaya Produksi yang merupakan biaya KLN saja Biaya Produksi yang merupakan biaya total. % TKDN untuk Biaya Produksi merupakan biaya KDN dibagi dengan biaya total dikalikan dengan 100

Contoh Pengisian Formulir 4.2.4 Sel No. (11B)

Data berasal dari Formulir 4.2.3 Sel No. (10C) + Formulir 4.2.4 Sel No. (11C) Data berasal dari Sel No (5) Formulir 4.2.9 x 100 Sel No. (7) Formulir 4.2.9 Data berasal dari : Formulir 4.2.5 Sel No. (11A) + Formulir 4.2.6 Sel No. (10A) + Formulir 4.2.7 Sel No. (11A) + Formulir 4.2.8 Sel No. (10A) Data berasal dari : Formulir 4.2.5 Sel No. (11B) + Formulir 4.2.6 Sel No. (10B) + Formulir 4.2.7 Sel No. (11B) + Formulir 4.2.8 Sel No. (10B) Data berasal dari : Formulir 4.2.5 Sel No. (11C) + Formulir 4.2.6 Sel No. (10C) + Formulir 4.2.7 Sel No. (11C) + Formulir 4.2.8 Sel No. (10C) Data berasal dari Formulir 4.2.9 Sel No (9) x 100 Formulir 4.2.9 Sel No. (12)

17. Sel No. (11)

18. Sel No. (12)

19. Sel No. (13) 20. Sel No. (14) 21. Sel No. (15) 22. Sel No. (16)

Data berasal dari Sel No. (1) + Sel No. (5) + Sel No. (9) Data berasal dari Sel No. (2) + Sel No. (6) + Sel No. (10) Data berasal dari Sel No. (3) + Sel No. (7) + Sel No. (11) Data berasal dari Formulir 4.2.9 Sel No (9) x 100 Formulir 4.2.9 Sel No. (12)

C. Petunjuk Dalam Penilaian Capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk Jasa Lingkup Penilaian a. b. c. d. Manajemen Proyek dan Perekayasaan; Alat Kerja/Fasilitas Kerja; Konstruksi dan Fabrikasi; dan Jasa Umum.

Definisi, Kriteria dan Persyaratan a. Manajemen Proyek dan Perekayasaan adalah biaya tenaga kerja yang berasal dari fungsi-fungsi manajemen dan perekayasaan yang mendukung langsung kegiatan job order, lelang, atau kontrak. b. Alat Kerja/Fasilitas Kerja adalah biaya untuk alat kerja/fasilitas kerja yang disewa atau dimiliki sendiri untuk digunakan langsung dalam kegiatan pelaksanaan pekerjaan. c. Konstruksi adalah biaya untuk pekerjaan kontruksi yang diikat dalam suatu kontrak kerja dan merupakan fungsi langsung pada suatu pekerjaan. d. Fabrikasi adalah biaya tenaga kerja langsung yang melaksanakan fungsi produksi. e. Jasa Umum adalah jasa-jasa yang dikeluarkan untuk pengurusan atau yang berhubungan dengan kegiatan pekerjaan job order, lelang, atau kontrak. f. Objek Penilaian Capaian TKDN Jasa adalah Manajemen Proyek dan Perekayasaan, Alat Kerja/Fasilitas Kerja, kontruksi/fabrikasi dan Jasa Umum. Sedangkan nilainya dihitung sampai di lokasi pengerjaan (On Site) untuk produk jasa yang bersangkutan tanpa memperhitungkan overhead perusahaan dan keuntungan. g. Nilai Jasa dapat diambil dari nilai job order, atau nilai lelang, atau nilai kontrak, dengan catatan harus konsisten. h. Penelusuran penilaian untuk job order, lelang, atau kontrak dilakukan sampai dengan produsen tingkat ketiga, dan dilanjutkan pada produsen tingkat berikuthya apabila nilai produk dari produsen tingkat yang bersangkutan minimal 3% dari nilai produk produsen tingkat pertama.

i.

Apabila nilai produk tingkat terakhir di bawah 3% dari nilai produk produsen tingkat pertama dan diproduksi di dalam negeri, maka nilai TKDN nya dinyatakan 100%.

j.

Untuk tenaga kerja yang dipergunakan dalam kegiatan pekerjaan job order, lelang, atau kontrak yang bersangkutan, kriteria untuk dikategorikan sebagai unsur KDN atau KLN ditentukan berdasarkan Kewarganegaraan.

k.

Untuk alat kerja/fasilitas kerja, atau berkaitan dengan investasi yang dipergunakan dalam kegiatan pekerjaan job order, lelang, atau kontrak yang bersangkutan, kriteria untuk dikategorikan sebagai unsur KDN atau KLN ditentukan berdasarkan Kepemilikan dari alat kerja/fasilitas kerja tersebut.

l.

Untuk material/peralatan yang berfungsi sebagai bahan baku dari pekerjaan job order, lelang, atau kontrak yang bersangkutan, kriteria untuk

dikategorikan sebagai unsur KDN dan KLN ditentukan berdasarkan negara asal. m. Alat kerja/fasilitas kerja yang diproduksi di dalam negeri, dimiliki oleh penyedia barang/jasa dalam negeri, dinilai 100% komponen dalam negeri. n. Alat kerja/fasilitas kerja yang diproduksi dalam negeri, dimiliki oleh penyedia barang/jasa luar negeri, dinilai 75% komponen dalam negeri. o. Alat kerja/fasilitas kerja yang diproduksi dalam negeri, dimiliki oleh penyedia barang/jasa kerjasama antara perusahaan dalam negeri dan perusahaan luar negeri, dinilai 75% komponen dalam negeri, ditambah dengan 25% proporsional terhadap komposisi (perbandingan) saham perusahaan dalam negeri. p. Alat kerja/fasilitas kerja yang diproduksi luar negeri, dimiliki oleh penyedia barang/jasa dalam negeri, dinilai 100% komponen dalam negeri. q. Alat kerja/fasilitas kerja yang diproduksi luar negeri, dimiliki oleh penyedia barang/jasa luar negeri, dinilai 0% komponen dalam negeri. r. Alat kerja/fasilitas kerja yang diproduksi luar negeri, dimiliki oleh penyedia barang/jasa kerjasama antara perusahaan dalam negeri dan perusahaan luar negeri, persentase komponen dalam negerinya dinilai secara

proporsional terhadap komposisi (perbandingan) saham perusahaan dalam negeri.

s.

Dokumen-dokumen bukti kepemilikan yang menyertai butir-butir diatas dapat berupa Akte Notaris, Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB), dan sebagainya.

t.

Apabila pada saat lelang tidak dapat memberikan bukti kepemilikan (dikarenakan alat kerja/fasilitas kerja yang bersangkutan baru dibeli setelah ditunjuk sebagai pemenang) maka dinyatakan sebagai komponen luar negeri.

u.

Apabila pada saat lelang dipersyaratkan alat kerja/fasilitas Kerjanya harus baru, maka nilai TKDN dari alat kerja/fasilitas kerja yang bersangkutan dinyatakan 0 (nol) (nilai alat kerja/fasilitas kerja tersebut dikeluarkan dari perhitungan TKDN).

v.

Produsen Tingkat 1 (satu) adalah penyedia barang dan jasa yang langsung memproduksi produk akhir (barang/jasa).

w.

Produsen tingkat 2 (dua) adalah penyedia barang (bahan baku, komponen, dan sebagainya) dan jasa untuk diolah lagi menjadi produk akhir oleh produsen tingkat satu.

x.

Produsen tingkat 3 (tiga) dan seterusnya adalah penyedia barang (bahan baku, komponen dan sebagainya) dan jasa untuk produk akhir yang diproduksi untuk produsen tingkat 2 (dua) (tingkat diatasnya) yang diproduksi oleh penyedia/pembuat barang dan jasa produsen tingkat 3 (tiga) dan seterusnya.

Jenis-jenis formulir Isian untuk Penilaian Capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk Jasa, terdiri atas: a. Formulir 4.3.1, Formulir Isian Tingkat Komponen Dalam Negeri untuk Manajemen Proyek dan Perekayasaan untuk jasa job order, lelang, atau kontrak. b. Formulir 4.3.2, Formulir Isian Tingkat Komponen Dalam Negeri untuk Alat Kerja/Fasilitas Kerja untuk jasa job order, lelang, atau kontrak. c. Formulir 4.3.3, Formulir Isian Tingkat Komponen Dalam Negeri untuk Konstruksi dan Fabrikasi untuk jasa job order, lelang, atau kontrak. d. Formulir 4.3.4, Formulir Isian Tingkat Komponen Dalam Negeri untuk Jasa Umum untuk jasa job order, lelang, atau kontrak.

e. Formulir 4.3.5, Rekapitulasi Formulir Isian Penilaian sendiri Besaran Tingkat Komponen Dalam Negeri Jasa Produksi Dalam Negeri. Formulir-formulir dimaksud dapat dilihat pada Lampiran 3.1, Lampiran 3.2, Lampiran 3.3, Lampiran 3.4, dan Lampiran 3.5. Petunjuk Cara Pengisian a. Cara pengisian Formulir 4.3.1 tentang Penilaian sendiri Capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk Manajemen Proyek dan

Perekayasaan. No 1. Data Kolom No. (1) Nama Uraian Pekerjaan Penjelasan Merupakan uraian pekerjaan yang disesuaikan dengan jabatan pekerjaan untuk manajemen proyek dan perekayasaan. Merupakan uraian kualifikasi untuk jabatan sesuai dengan Item pada uraian pekerjaan. Merupakan keterangan untuk uraian pekerjaan mengenai asal dari uraian pekerjaan tersebut untuk tenaga kerja berdasarkan kewarganegaraan Contoh Pengisian Proyek Manager Area Manager

2.

Kolom No. (2) Kolom No. (3)

Kualifikasi

3.

Warga Negara

Area Manager: S1/Pengalaman 10 tahun Contoh: Untuk tenaga kerja: kewarganegaraan , Indonesia sebagai KDN, Australia sebagai KLN

4. 5.

Kolom No. (4) Kolom No. (5) Kolom No. (6) Kolom No. (7)

Jumlah Durasi

Jumlah uraian pekerjaan yang disebutkan pada Kolom No. (1) Merupakan penjelasan Kolom No. (4) untuk tenaga kerja Tidak diisi Merupakan harga satuan untuk upah, dimasukkan kedalam Kolom No. (7). Pada Kolom ini juga terdapat dua Kolom yaitu KLN dan KDN yang apabila upah dari uraian pekerjaan tersebut untuk luar negeri maka dimasukkan kedalam KLN dan apabila untuk dalam negeri maka dimasukkan dalam KDN Contoh: durasi 1 bulan, 2 bulan

6. 7.

Material Upah

No 8.

Data Kolom No. (8)

9.

Kolom No. (9)

Nama Alat Kerja/ Fasilitas Kerja / Non Upah Total

Penjelasan Tidak diisi

Contoh Pengisian

10

Kolom No. (10)

Nilai

11

12

Kolom No. (11) Kolom No. (12)

Total %

13

Kolom No. (13)

% KDN

14

Kolom No. (14) Kolom No. (15) Kolom No. (16)

Sub Total Nilai KLN

15

Sub Total Nilai KDN

16

Sub Total Nilai Total

17

Kolom No. 17

Sub Total %

Merupakan Penjumlahan dari Kolom No. (6), Kolom No. (7) dan Kolom No. (8), yang merupakan total jumlah setiap uraian pekerjaan Merupakan perkalian dari Kolom No. (9) Total Harga Satuan dengan Kolom No. (4) jumlah, dan Kolom No. (5) satuan durasi (apabila ada), yang terbagi menjadi dua Kolom KLN dan KDN. Merupakan penjumlahan total Kolom No. (10) KLN dan dengan Kolom No. (10) KDN. Merupakan persentase Komponen Dalam Negeri (KDN) untuk setiap uraian pekerjaan yang berasal dari: Kolom No. (10) DN x 100 Kolom No. (11) Total Merupakan Persentase terhadap keseluruhan sub total jasa (Formulir 4.3.1 sampai dengan Formulir 4.3.4) Kolom No. (10) DN x 100 Formulir 4.3.5 Sel (5 C) Merupakan penjumlahan Kolom No. (10) yang merupakan Komponen Luar Negeri (KLN) Merupakan penjumlahan Kolom No. (10) yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN) Merupakan penjumlahan Kolom No. (11) yang merupakan Total Komponen Luar Negeri dan Dalam Negeri (Total) Merupakan Sel No. (15) x 100

No 18

Penjelasan Contoh Pengisian Sel No. (16) Kolom Sub Total Merupakan No. 18 % TKDN Sel No. (15) x 100 Formulir 4.4.8 Sel No. (5 C) b. Cara pengisian Formulir 4.3.2 tentang Penilaian sendiri Capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk Alat Kerja/Fasilitas Kerja.

Data

Nama

No 1.

Data Nama Kolom No. Uraian (1) Pekerjaan

2.

Kolom No. Spesifikasi (2)

3.

Kolom No. Pemasok/ (3) Kepemilikan

Penjelasan Merupakan uraian pekerjaan yang disesuaikan dengan alat kerja/fasilitas kerja yang digunakan Merupakan uraian spesifikasi untuk alat kerja/fasilitas kerja sesuai dengan Item pada uraian pekerjaan. Merupakan keterangan untuk uraian pekerjaan mengenai kepemilikan dari alat kerja/fasilitas kerja. Jumlah dari pada uraian pekerjaan yang disebutkan pada kolom (1) Merupakan penjelasan Kolom No. (4) untuk pemakaian alat kerja/fasilitas kerja Tidak diisi Tidak diisi Merupakan nilai depresiasi atau rate sewa, yang pengisiannya disesuaikan dengan aturan kepemilikan alat kerja, bisa di kolom LN saja, DN saja atau gabungan LN dan DN Merupakan Penjumlahan dari Kolom No. (6), Kolom No. (7) dan Kolom No. (8), yang merupakan total jumlah setiap uraian pekerjaan Merupakan perkalian dari Kolom No. (9) Total Harga Satuan

Contoh Pengisian Office Container Kompresor

Office Container: 20 feet

Contoh: PT. Sabda Putra

4.

Kolom No. Jumlah (4) Kolom No. (5) Kolom No. (6) Kolom No. (7) Kolom No. (8) Durasi

5.

Contoh: durasi : 1 bulan, 2 bulan

6. 7. 8.

Material Upah Alat Kerja/ Fasilitas Kerja / Non Upah

9.

Kolom No. (9)

Total

10

Kolom Nilai No. (10)

No

Data

Nama

11

Kolom Total No. (11) Kolom % No. (12)

12

13

Kolom % KDN No. (13)

14

Kolom Sub Total Nilai No. (14) KLN Kolom Sub Total Nilai No. (15) KDN Sub Total Nilai Kolom No. (16) Total

15

16

17

Kolom Sub Total No. (17) % Kolom Sub Total % No. (18) TKDN

18

Penjelasan dengan Kolom No. (4) Jumlah, dan Kolom No. (5) Satuan Durasi (apabila ada), yang terbagi menjadi dua Kolom KLN dan KDN Merupakan penjumlahan total Kolom No. (10) KLN dan dengan Kolom No. (10) KDN. Merupakan persentase Komponen Dalam Negeri (KDN) untuk setiap uraian pekerjaan yang berasal dari: Kolom No. (10) DN x 100 Kolom No. (11) Total Merupakan persentase terhadap keseluruhan sub total jasa (Formulir 4.3.1 sampai dengan Formulir 4.3.4) Kolom No. (10) DN x 100 Formulir 4.3.5 Sel (5 C) Merupakan penjumlahan Kolom No. (10) yang merupakan Komponen Luar Negeri (KLN) Merupakan penjumlahan Kolom No. (10) yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN) Merupakan penjumlahan Kolom No. (11) yang merupakan Total Komponen Luar Negeri dan Dalam Negeri (Total) Merupakan : Sel No. (15) x 100 Sel No. (16) Merupakan : Sel No. (15) x 100 Formulir 4.4.8 Sel No. (5 C)

Contoh Pengisian

c.

Cara pengisian Formulir 4.3.3 tentang Penilaian sendiri Capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk Konstruksi/ Fabrikasi.

No 1.

Data Kolom No. (1)

Nama Uraian Pekerjaan

Penjelasan Merupakan uraian pekerjaan yang disesuaikan dengan jabatan pekerjaan untuk

Contoh Pengisian Operator Helper

No 2.

Data Kolom No. (2) Kolom No. (3)

Nama Kualifikasi

3.

Pemasok/ Kepemilikan

4.

Kolom No. (4) Kolom No. (5) Kolom No. (6) Kolom No. (7)

Jumlah

5.

Durasi

Penjelasan Konstruksi/Fabrikasi Merupakan uraian kualifikasi untuk jabatan sesuai dengan Item pada uraian pekerjaan Merupakan keterangan untuk uraian pekerjaan mengenai asal dari uraian pekerjaan tersebut untuk tenaga kerja berdasarkan kewarganegaraan Jumlah uraian pekerjaan yang disebutkan pada Kolom No. (1) Merupakan penjelasan Kolom No. (4) untuk tenaga kerja Tidak diisi Merupakan harga satuan untuk upah, dimasukkan kedalam Kolom No. (7). Pada Kolom ini juga terdapat dua Kolom yaitu KLN dan KDN yang apabila upah dari uraian pekerjaan tersebut untuk luar negeri maka dimasukkan kedalam KLN dan apabila untuk dalam negeri maka dimasukkan dalam KDN Tidak diisi.

Contoh Pengisian Operator : SMA/Pengalaman 5 tahun Contoh: Untuk tenaga kerja: kewarganegaraan, Indonesia sebagai KDN.

Contoh: durasi : 1 bulan, 2 bulan

6. 7.

Material Upah

8.

Kolom No. (8)

Alat Kerja/ Fasilitas Kerja / Non Upah Total

9.

Kolom No. (9)

10

Kolom No. (10)

Nilai

Merupakan Penjumlahan dari Kolom No. (6), Kolom No. (7) dan Kolom No. (8), yang merupakan total jumlah setiap uraian pekerjaan Merupakan perkalian dari Kolom No. (9) Total Harga Satuan dengan Kolom No. (4) jumlah dan Kolom No. (5) satuan durasi (apabila ada), yang terbagi menjadi dua Kolom KLN dan KDN

No 11

12

Data Kolom No. (11) Kolom No. (12)

Nama Total %

13

Kolom No. (13)

% KDN

14

Kolom No. (14) Kolom No. (15) Kolom No. (16)

Sub Total Nilai KLN

15

Sub Total Nilai KDN

16

Sub Total Nilai Total

17

18

Kolom No. (17) Kolom No. (18) d.

Sub Total % Sub Total % TKDN

Penjelasan Merupakan penjumlahan total Kolom No. (10) KLN ditambah dengan Kolom No. (10) KDN Merupakan persentase Komponen Dalam Negeri (KDN) untuk setiap uraian pekerjaan yang berasal dari Kolom No. (10) DN x 100 Kolom No. (11) Total Merupakan persentase terhadap keseluruhan sub total jasa (Formulir 4.3.1 sampai dengan Formulir 4.3.4) Kolom No. (10) DN x 100 Formulir 4.3.5 Sel (5 C) Merupakan penjumlahan Kolom No. (10) yang merupakan Komponen Luar Negeri (KLN) Merupakan penjumlahan Kolom No. (10) yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN) Merupakan penjumlahan Kolom No. (11) yang merupakan Total Komponen Luar Negeri dan Dalam Negeri (Total) Merupakan Sel No. (15) x 100 Sel No. (16) Merupakan Sel No. (15) x 100 Formulir 4.4.8 Sel No. (5 C)

Contoh Pengisian

Cara pengisian Formulir 4.3.4 tentang Penilaian sendiri Capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk Jasa Umum.

No 1.

Data Nama Kolom No. Uraian (1) Pekerjaan

Penjelasan Merupakan uraian pekerjaan yang disesuaikan dengan pekerjaan untuk jasa umum

Contoh Pengisian Construction All Risk (CAR) Transportasi

No 2.

Data Nama Kolom No. Spesifikasi (2)

3.

Kolom No. Pemasok/ (3) Kepemilikan

4.

Kolom No. Jumlah (4) Kolom No. (5) Satuan/ Durasi

5.

Penjelasan Merupakan uraian spesifikasi untuk jasa umum sesuai dengan Item pada uraian pekerjaan Merupakan keterangan untuk uraian pekerjaan mengenai asal dari uraian pekerjaan tersebut untuk: - barang berdasarkan negara asal. - alat kerja/fasilitas kerja berdasarkan kepemilikan. Jumlah uraian pekerjaan yang disebutkan pada Kolom No. (1) Merupakan penjelasan Kolom No. (4) untuk satuan (material/barang) dan unit waktu untuk alat kerja/fasilitas kerja

Contoh Pengisian Transportasi laut

Contoh: Pemasok untuk transportasi laut, kepemilikannya Indonesia sebagai KDN.

Contoh : Satuan : pcs, unit, buah durasi : 1 bulan, 2 bulan

6.

Kolom No. (6)

7.

Kolom No. (7)

8.

Kolom No. (8)

Merupakan harga satuan untuk material, apabila dari uraian pekerjaan tersebut terdapat unsur material maka dimasukkan kedalam Kolom No. (6) ini. Pada Kolom ini terdapat dua Kolom yaitu KLN dan KDN. Kriteria suatu komponen dikategorikan sebagai KDN atau KLN berdasarkan Negara Asal Merupakan harga satuan Upah untuk upah, dimasukkan kedalam Kolom No. (7). Pada Kolom ini juga terdapat dua Kolom yaitu KLN dan KDN yang apabila upah dari uraian pekerjaan tersebut untuk luar negeri maka dimasukkan kedalam KLN dan apabila untuk dalam negeri maka dimasukkan dalam KDN Merupakan harga satuan Alat Kerja/ Fasilitas Kerja / untuk bukan material maupun upah, apabila dari Non uraian pekerjaan tersebut Upah Material

No

Data

Nama

9.

Kolom No. (9)

Total

10

Kolom Nilai No. (10)

11

Kolom Total No. (11)

12

Kolom % No. (12)

13

Kolom % KDN No. (13)

14

Kolom Sub Total Nilai No. (14) KLN

15

Kolom

Sub Total Nilai

Penjelasan terdapat unsur bukan material maupun upah maka dimasukkan kedalam Kolom No. (8) ini. Pada Kolom ini juga terdapat dua Kolom yaitu KLN dan KDN yang apabila biaya dari uraian pekerjaan tersebut untuk luar negeri maka dimasukkan kedalam KLN dan apabila untuk dalam negeri maka dimasukkan dalam KDN Merupakan Penjumlahan dari Kolom No. (6), Kolom No. (7) dan Kolom No. (8), yang merupakan total jumlah setiap uraian pekerjaan Merupakan perkalian dari Kolom No. (9) Total Harga Satuan dikalikan dengan Kolom No. (4) jumlah, dan Kolom No. (5) satuan durasi (apabila ada), yang terbagi menjadi dua Kolom KLN dan KDN Merupakan penjumlahan total Kolom No. (10) KLN ditambah dengan Kolom No. (10) KDN Merupakan persentase Komponen Dalam Negeri (KDN) untuk setiap uraian pekerjaan yang berasal dari Kolom No. (10) DN x 100 Kolom No. (11) Total Merupakan persentase terhadap keseluruhan sub total jasa (Formulir 4.3.1 sampai dengan Formulir 4.3.4) Kolom No. (10) DN x 100 Formulir 4.3.5 Sel (5 C) Merupakan penjumlahan Kolom No. (10) yang merupakan Komponen Luar Negeri (KLN) Merupakan penjumlahan

Contoh Pengisian

No

Data Nama No. (15) KDN

16

Sub Total Nilai Kolom No. (16) Total

17

Kolom Sub Total % No. (17) Kolom Sub Total % No. (18) TKDN

18

Penjelasan Kolom No. (10) yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN) Merupakan penjumlahan Kolom No. (11) yang merupakan Total Komponen Luar Negeri dan Dalam Negeri (Total) Merupakan : Sel No. (15) x 100 Sel No. (16) Merupakan : Sel No. (15) x 100 Formulir 4.4.8 Sel No. (5 C)

Contoh Pengisian

e.

Cara pengisian Formulir 4.3.5 tentang Rekapitulasi Penilaian Sendiri Besaran Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Jasa

No 1. 2. 3. 4. 5.

Data A A2 D E F

Penjelasan Nama Penyedia Jasa Alamat Penyedia Jasa Nama jasa yang dilakukan oleh peserta lelang Pemilik jasa yaitu nama KPS yang mengadakan lelang. No. Dokumen jasa atau No. kode lelang/kontrak dari KPS yang bersangkutan Merupakan biaya jasa untuk Manajemen Proyek dan Perekayasaan yang merupakan Komponen Luar Negeri (KLN) Merupakan biaya jasa untuk Manajemen Proyek dan Perekayasaan yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN) Merupakan biaya jasa total untuk Manajemen Proyek dan Perekayasaan Merupakan persentase

Contoh Pengisian PT Indonesia Jaya Wisma Building, Lt. 7, Jl. Jend Sudirman, Jakarta 12999 Jasa Penyewaan compressor 2500 HP, selama 2 tahun. PT. Sepinggan Oil BCA-0215265526

6.

Sel No. (1 A)

Data berasal dari Formulir 4.3.1 Sel No. (14)

7.

Sel No. (1 B) Sel No. (1 C) Sel No.

Data berasal dari Formulir 4.3.1 Sel No. (15)

8.

Data berasal dari Formulir 4.3.1 Sel No. (16) Data berasal dari

9.

No

Data (1 D)

Penjelasan Manajemen Proyek dan Perekayasaan terhadap total sub jasa Merupakan biaya jasa untuk Manajemen Proyek dan Perekayasaan yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN) Merupakan persentase KDN Manajemen Proyek dan Perekayasaan terhadap total biaya jasa Merupakan biaya jasa untuk alat kerja/fasilitas kerja yang merupakan Komponen Luar Negeri (KLN) Merupakan biaya jasa untuk alat kerja/fasilitas kerja yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN) Merupakan biaya jasa total untuk alat kerja/fasilitas kerja Merupakan persentase alat kerja/ fasilitas kerja terhadap total sub bagian jasa Merupakan biaya jasa untuk alat kerja/fasilitas kerja yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN) Merupakan persentase KDN alat kerja/fasilitas kerja terhadap total biaya jasa. Merupakan biaya jasa untuk konstruksi/fabrikasi yang merupakan Komponen Luar Negeri (KLN) Merupakan biaya jasa untuk konstruksi/fabrikasi yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN) Merupakan biaya jasa total untuk konstruksi/fabrikasi Merupakan persentase konstruksi/fabrikasi terhadap total sub bagian jasa

Contoh Pengisian Formulir 4.3.1 Sel No.( 17 ) atau dari Sel No. ( 1 B ) x 100 Sel No. ( 1 C) Data berasal dari Sel No. (1 B)

10. Sel No. (1 E)

11. Sel No. (1 F)

Data berasal dari Sel No. ( 1 E ) x 100 Sel No. ( 5 C ) Data berasal dari Formulir 4.3.2 Sel No. (14)

12. Sel No. (2 A)

13. Sel No. (2 B)

Data berasal dari Formulir 4.3.2 Sel No. (15 )

14. Sel No. (2 C) 15. Sel No. (2 D)

Data berasal dari Formulir 4.3.2 Sel No. (16) Data berasal dari Formulir 4.3.2 Sel No. (17) atau Sel No. ( 2 B ) x 100 Sel No. ( 2 C) Data berasal dari Sel No. (2B)

16. Sel No. (2 E)

17. Sel No. (2 F) 18. Sel No. (3 A)

Data berasal dari Sel No. (2 E) x 100 Sel No. (5C) Data berasal dari Formulir 4.3.3 Sel No. (14)

19. Sel No. (3 B)

Data berasal dari Formulir 4.3.3 Sel No. (15)

20. Sel No. (3 C) 21. Sel No. (3 D)

Data berasal dari Formulir 4.3.3 Sel No. (16) Data berasal dari Formulir 4.3.3 Sel No. (17) atau Formulir 4.3.5

No

Data

Penjelasan

Contoh Pengisian Sel No. (3 B) x 100 Sel No. (3C) Data berasal dari Sel No. (3B)

22. Sel No. (3 E)

23. Sel No. (3 F) 24. Sel No. (4 A) 25. Sel No. (4 B) 26. Sel No. (4 C) 27. Sel No. (4 D)

Merupakan biaya jasa untuk konstruksi/fabrikasi yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN) Merupakan presentase KDN Konstruksi/fabrikasi terhadap total biaya jasa Merupakan biaya jasa untuk jasa umum yang merupakan Komponen Luar Negeri (KLN) Merupakan biaya jasa untuk jasa umum yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN) Merupakan biaya jasa total untuk jasa umum Merupakan persentase jasa umum terhadap total sub bagian jasa

Data berasal dari Sel No. (3E) x 100 Sel No. (5C) Data berasal dari Formulir 4.3.4 Sel No. (14) Data berasal dari Formulir 4.3.4 Sel No. (15) Data berasal dari Formulir 4.3.4 Sel No. (16) Data berasal dari Formulir 4.3.4 Sel No. (17) atau Formulir 4.3.5 Sel No. (4B) x 100 Sel No. (4C) Data berasal dari Sel No.(4B)

28. Sel No. (4 E) 29. Sel No. (4 F) 30. Sel No. (5 A) 31. Sel No. (5 B) 32. Sel No. (5 C) 33. Sel No. (5 D) 34. Sel No. (5 E) 35. Sel No. (5 F)

Merupakan biaya jasa untuk jasa umum yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN) Merupakan persentase KDN jasa umum terhadap total biaya jasa

Data berasal dari Sel No. (4E) x 100 Sel No. (5C) Data berasal dari Merupakan biaya jasa untuk sub Sel No. (1A) + Sel No. (2A)+ Sel bagian jasa yang merupakan No. (3A) + Sel No. (4A) Komponen Luar Negeri (KLN) Data berasal dari Merupakan biaya jasa untuk sub Sel No. (1 B) + Sel No. (2 B)+ bagian jasa yang merupakan Sel No. (3 B) + Sel No. (4 B) Komponen Dalam Negeri (KDN) Merupakan biaya jasa total untuk Data berasal dari sub bagian jasa Sel No. (1 C) + Sel No. (2 C)+ Sel No. (3 C) + Sel No. (4 C) Merupakan persentase sub bagian Data berasal dari jasa terhadap total sub bagian jasa Sel No. (1 D) + Sel No. (2 D)+ Sel No. (3 D) + Sel No. (4 D) Data berasal dari Merupakan biaya jasa untuk sub Sel No. (5 B) bagian jasa yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN) Data berasal dari Merupakan persentase KDN sub bagian jasa terhadap total biaya jasa Sel No. ( 5 E ) x 100

No

Data

Penjelasan

Contoh Pengisian Sel No. ( 5 C )

D. Petunjuk dalam Penilaian Capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk Gabungan Barang dan atau Jasa. 1. Lingkup Penilaian a. Barang 1) Material Langsung (Bahan Baku) 2) Peralatan (Barang Jadi) b. Jasa 1) Manajemen Proyek dan Perekayasaan 2) Alat Kerja/Fasilitas Kerja 3) Konstruksi dan Fabrikasi 4) Jasa Umum 2. Definisi, Kriteria dan Persyaratan a. Material Langsung (Bahan Baku) adalah material/bahan baku yang digunakan untuk menghasilkan suatu produk atau suatu paket pekerjaan. b. Peralatan (Barang Jadi) adalah suatu produk akhir yang akan diintegrasikan pada paket pekerjaan yang bersangkutan. c. Manajemen Proyek dan Perekayasaan adalah biaya tenaga kerja yang berasal dari fungsi-fungsi manajemen proyek dan perekayasaan yang mendukung langsung kegitan job order, lelang, atau kontrak. d. Alat Kerja/Fasilitas Kerja adalah biaya untuk alat kerja/fasilitas kerja yang disewa atau dimiliki sendiri untuk digunakan langsung dalam kegiatan pelaksanaan pekerjaan. e. Konstruksi adalah biaya untuk pekerjaan kontruksi yang diikat dalam suatu kontrak kerja dan merupakan fungsi langsung pada suatu pekerjaan. f. Fabrikasi adalah biaya tenaga kerja langsung yang melaksanakan fungsi produksi. g. Jasa Umum adalah Jasa-jasa yang diperlukan untuk pengurusan atau yang berhubungan dengan kelancaran kegiatan produksi atau yang sifatnya job order, lelang, atau kontrak.

h. Nilai gabungan barang dan jasa dapat diambil dari nilai job order, lelang, atau kontrak dengan catatan harus konsisten. i. Objek Penilaian Capaian TKDN untuk Gabungan Barang dan Jasa adalah Bahan Baku Material Langsung, Peralatan/Barang Jadi, Manajemen Proyek dan Perekayasaan, Alat Kerja/Fasilitas Kerja, Kontruksi/Fabrikasi dan Jasa Umum. Sedangkan nilainya dihitung sampai di lokasi pengerjaan untuk produk gabungan barang dan jasa yang bersangkutan tanpa memperhitungkan overhead perusahaan dan keuntungan. j. Penelusuran penilaian untuk gabungan barang dan jasa (job order, lelang, atau kontrak) dilakukan sampai dengan produsen tingkat ketiga, dan dilanjutkan pada produsen tingkat berikutnya apabila nilai produk produsen tingkat yang bersangkutan minimal 3% dari nilai produk produsen tingkat pertama. k. Apabila nilai produk produsen tingkat terakhir di bawah 3% dari nilai produk produsen tingkat pertama dan diproduksi di dalam negeri, maka nilai TKDN nya dinyatakan 100%. l. Untuk tenaga kerja yang dipergunakan dalam kegiatan pekerjaan gabungan barang dan jasa (job order, lelang, atau kontrak) yang bersangkutan, kriteria untuk dikategorikan sebagai unsur KDN atau KLN ditentukan berdasarkan kewarganegaraan. m. Untuk material/peralatan yang berfungsi sebagai bahan baku dari pekerjaan gabungan barang dan jasa (job order, lelang, atau kontrak) yang bersangkutan, kriteria untuk dikategorikan sebagai unsur KDN dan KLN ditentukan berdasarkan negara asal. n. Untuk alat kerja/fasilitas kerja, atau investasi yang dipergunakan dalam kegiatan pekerjaan gabungan barang dan jasa (job order, lelang, atau kontrak) yang bersangkutan, kriteria untuk dikategorikan sebagai unsur KDN atau KLN ditentukan berdasarkan Kepemilikan dari alat kerja/fasilitas kerja tersebut. o. Alat kerja/fasilitas kerja yang diproduksi di dalam negeri, dimiliki oleh penyedia barang/jasa dalam negeri, dinilai 100% komponen dalam negeri. p. Alat kerja/fasilitas kerja yang diproduksi dalam negeri, dimiliki oleh penyedia barang/jasa luar negeri, dinilai 75% komponen dalam negeri.

q. Alat kerja/fasilitas kerja yang diproduksi dalam negeri, dimiliki oleh penyedia barang/jasa kerjasama antara perusahaan dalam negeri dan perusahaan luar negeri, dinilai 75% komponen dalam negeri, ditambah dengan 25% proporsional terhadap komposisi (perbandingan) saham perusahaan dalam negeri. r. Alat kerja/fasilitas kerja yang diproduksi luar negeri, dimiliki oleh penyedia barang/jasa dalam negeri, dinilai 100% komponen dalam negeri. s. Alat kerja/fasilitas kerja yang diproduksi luar negeri, dimiliki oleh penyedia barang/jasa luar negeri, dinilai 0% komponen dalam negeri. t. Alat kerja/fasilitas kerja yang diproduksi luar negeri, dimiliki oleh penyedia barang/jasa kerjasama antara perusahaan dalam negeri dan perusahaan luar negeri, dinilai komponen dalam negerinya secara proporsional terhadap komposisi (perbandingan) saham perusahaan dalam negeri. u. Dokumen-dokumen bukti kepemilikan yang menyertai butir-butir diatas dapat berupa Akte Notaris, Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) dan sebagainya. v. Apabila pada saat lelang tidak dapat memberikan bukti kepemilikan (dikarenakan alat kerja/fasilitas kerja yang bersangkutan baru dibeli setelah ditunjuk sebagai pemenang) maka dinyatakan sebagai komponen luar negeri. w. Apabila pada saat lelang dipersyaratkan alat kerja/fasilitas kerjanya harus baru, maka nilai TKDN dari alat kerja/fasilitas kerja yang bersangkutan dinyatakan 0 (nol) (nilai alat kerja/fasilitas kerja tersebut dikeluarkan dari perhitungan TKDN). x. Produsen Tingkat 1 (satu) adalah penyedia barang dan jasa yang langsung memproduksi produk akhir (barang/jasa). y. Produsen Tingkat 2 (dua) adalah penyedia barang (bahan baku, komponen, dsb) dan jasa untuk produk akhir yang diproduksi (produsen tingkat ke 1). z. Produsen Tingkat 3 (tiga) dst adalah penyedia barang (bahan baku, komponen, dan sebagainya) dan jasa untuk produk akhir yang diproduksi untuk Produsen Tingkat 2 (dua) (produsen tingkat diatasnya) yang diproduksi oleh penyedia/pembuat barang dan jasa Produsen Tingkat 3 dan seterusnya. 3. Jenis-jenis formulir isian untuk Penilaian Capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Barang dan atau Jasa terdiri atas:

a.

Formulir 4.4.1, Formulir Isian Penilaian Tingkat Komponen Dalam Negeri untuk Material Langsung (Bahan Baku)

b.

Formulir 4.4.2, Formulir Isian Penilaian Tingkat Komponen Dalam Negeri untuk Peralatan (Barang Jadi)

c.

Formulir 4.4.3, Formulir Isian Penilaian Tingkat Komponen Dalam Negeri untuk Manajemen Proyek dan Perekayasaan

d.

Formulir 4.4.4, Formulir Isian Penilaian Tingkat Komponen Dalam Negeri untuk Alat Kerja/Fasilitas Kerja

e.

Formulir 4.4.5, Formulir Isian Penilaian Tingkat Komponen Dalam Negeri untuk Konstruksi dan Fabrikasi

f.

Formulir 4.4.6, Formulir Isian Penilaian Tingkat Komponen Dalam Negeri untuk Jasa Umum

g.

Formulir 4.4.7, Formulir Isian Penilaian Tingkat Komponen Dalam Negeri untuk Analisa Harga Satuan.

h. Formulir 4.4.8, Rekapitulasi Formulir Isian Penilaian sendiri Besaran Tingkat Komponen Dalam Negeri Barang dan Jasa Produksi Dalam Negeri (Jasa). Formulir-formulir dimaksud dapat dilihat pada Lampiran 4.1, Lampiran 4.2, Lampiran 4.3, Lampiran 4.4, Lampiran 4.5, Lampiran 4.6, Lampiran 4.7 dan Lampiran 4.8. 4. Petunjuk