Sistem Saraf Sensori

32
PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN SENSORIK SENSORIK

Transcript of Sistem Saraf Sensori

Page 1: Sistem Saraf Sensori

PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN SENSORIKSENSORIK

Page 2: Sistem Saraf Sensori

Sistim sensorik

Sensasi dan persepsi dari lingkungan internal maupun eksternal danrespon organ adalah hasil intergrasi dari sistim sensorik.

Dasar sistim sensorik adalah1. Stimulus2. Transduksi3. Respon

1. Stimulus diakibatkan : - modalitas - lamanya - lokasi - intensitasKe empat modalitas ini berhubungan dengan pengalaman sensorik

Page 3: Sistem Saraf Sensori

Modaliats terdiri dari : Masing-masing mempunyai submodalitas ;

Modalitas Submodalitas- penglihatan warna & pergerakan- sentuhan getaran- rasa manis,asam,pahit,asin

IntesitasKekuatan dari stimulusAmbang sensorik : kekuatan stimus terendah yang dapat dideteksi olehOrganisma

Lokasi Lokasi stimulus adalah kemampuan untuk melokalisir rangsang.

LamanyaEkspresi hubungan antara intesitas dan lamanya persepsi dari stimulus.

Page 4: Sistem Saraf Sensori

Perbedaan dari modalitas yang berbeda dilayani oleh reseptor yang

berbeda.

Reseptor adalah organ sensorik khusus yang mampu mencatat perubahan tertentu didalam organisme dan sekitarnya serta menghantarkan rangsang sebagai impuls.Modalitas Stimulus FotoreseptorSuara getar mekanoreseptor,sel rambutPenglihatan cahaya fotoreseptor,cone,rodRaba mekanik,suhu neuron ganglion dorsal,ujung

kimia saraf bebas.Rasa kimia kemoreseptor,taste bud.Bau kimia kemoreptor olfaktorius.

Page 5: Sistem Saraf Sensori

Sistim saraf somatis mendeteksi stimulus,kimia, panas, mekanik melalui reseptor kulit yangkemudian dihantarkan ke saraf sebagaipengalaman subyektif.

Macam macam sistim sensorik

1. Sistim Ekteroseptif

2. Sistim Propioseptif

3. Perasaan Visera dan alat dalam

Page 6: Sistem Saraf Sensori

Sistim Eksteroseptif

Untuk perasaan kulit atau permukaan.

Reseptor pada kulit- rasa nyeri : ujung saraf- rasa tekan : vater pacini- rasa raba: meissner- rasa raba (ringan) : menckel ranvier- rasa dingin : rufiniRangsangan dari alat-alat ini di hantarkan melalui saraf sensorik di

gangliaintervebralisAkson saraf ini menuju medula spinalis melalui radik dorsalis bersinapdengan neuron sensorik ke dua di kornu posterior (substasia

gelatinosa)

Page 7: Sistem Saraf Sensori

Dari neuron ke dua menyilang garis median ke bagian ventrolateral

medula spinalis

Neuron sensoris kedua membentuk jaras ke atas dibagian ventral

yang disebut dengan traktus spinothalamikus ventralis dan kelateral disebut traktus spinothalamikus lateral

Akson sensorik ke dua ini berakhir di sel saraf thalamus disebutnukleus ventralis posterolateral

Dari nukleus ini melalui neuron sensorik ke tiga disampaikan kekortek sensorik di belakang sulkus sentralis rolandi.

Page 8: Sistem Saraf Sensori
Page 9: Sistem Saraf Sensori

Gambar 2 : Medula spinalis dan jaras asenden

Page 10: Sistem Saraf Sensori

Gambar 3 : Propioseptif

Page 11: Sistem Saraf Sensori

Propioseptif

Berasal dari otot,tendo tulang, berjalan akson saraf ke medula spinalismelalui radik dorsalis. Bagian medula spinalis ini disebut funukulusdorsalis(posterior).

Berkas sensasi dalam di bagian tubuh bawah membentuk berkasyang disebut Fasikulus grasilis Goll. Berkas sensorik bagian atasmembentuk berkas yang disebut Fasikulus kuneatus Burdach.

Diatas segmen thorakal VI ,fasikulus grasilis Goll dan kuneatus Burdachbersinap yang disebut dengan nukleus fasikulus kuneatus dan grasilis.Dari nukleus ini saraf sensorik langsung menyilang dan berjalan ke atasmenuju nukleus ventralis posterolateral.

Selanjutnya berjalan ke kortek sensorik.

Page 12: Sistem Saraf Sensori

Pemeriksaan Rasa Dalam

Pasien dengan mata tertutup harus mengatakanbagaimana sikap jari-jari tangan ,kaki, sikaplengan,tungkai yang digerakan ke arah tertentu,kebawahatau kesamping dan lain lain.

Rasa alat dalam, sensori visera

Rasa nyeri,suhu alat-alat dalam sebagian disalurkan melalui sarafsaraf sensorik yang berjalan bersama saraf sensorik kulit didalamtraktus spinothalamikus lateral ke thalamus dan selanjutnya kekortek serebri.

Page 13: Sistem Saraf Sensori

Gambar 4 : Sistem penghantaran rasa dalam

Page 14: Sistem Saraf Sensori

Gambar 5 : Susunan somatotopik dan somtosensorik thalamus

Page 15: Sistem Saraf Sensori

Thalamus

Thalamus terbagi atas kumpulan neuron-neuron atau nukleus berbeda beda.Setiap bagian mempunyai hubungan aferennya sendiri dan berhubungandengan bagian yang berbeda dari serebelum.

Perjalanan traktus asenden yang mencapai thalamus berasal dari medulaspinalis,batang otak,dan serebelum.

Thalamus merupakan stasiun penyambung pusat kecuali stimuli olfaktorius,dimana impuls ini dikirim ke neuron thalamo kortikal terakhir.

Semua impuls yang masuk ke kortek serebri harus melalui thalamus supayamemasuki kesadaran.Merupakan bagian dari perasaan elemeterPusat koordinasi gerak afektif dan ekspresif

Page 16: Sistem Saraf Sensori

Kortek Somato Sensorik.

Proyeksi serabut asending somatosensorik diterimakortek sensorik pada area spesifik khususnya di lobus parietal.Daerah ini merupakan kortek somatosensorik primer yang

disebutdengan area Broadman’s 1,2,3.

Kortek somato sensorik dipetakan menurut input yang diterima dari

nukleus posterolateral thalamus.Topografi somatosensorik disusun berdasarkan gambar penting

Penyakit kejang parsial (epilepasi) dapat disebabkan oleh kerusakan

dari kortek somatosensorik.

Page 17: Sistem Saraf Sensori

Gambar 6. Topografi somatosensorikGambar 6. Topografi somatosensorik

Page 18: Sistem Saraf Sensori

Gambar 7 : Hubungan segmen medula radik medula spinalis dengan korpus vetebra

Page 19: Sistem Saraf Sensori

Medula spinalis dan Persarafan perifer

Pada orang dewasa medula spinalis lebih pendek daripada kolumnavetebralis. Medula spinalis berakhir kira kira setinggi diskusintervetebralis lumbal I dan IIKetidak sesuaian antara lokasi segmen medula spinalis harusdiperhitungkan dalam usaha mengetahui lokasi tingkat prosespenyakit medula spinalis.Antara C4 dan T1 dan antar C2 dan S3 diameter medula spinalismembesar. Pembesaran itu disebut intumensensia servicalis danlumbalis.Terjadi karena sebagian radik servical naik ke pleksus brakialismempersarafi ekstremitas atas dan daerah lumbosakral membentukpleksus lumbosakralis mempersarafi ekstremitas bawahPembentukan pleksus ini setiap pasang radik bercabang menjadisaraf perifer yang berbeda . Setiap saraf perifer dibuat dari serat beberapa radik segmental yang berdekatan.Saraf aferen dari satu radik dorsalis bergabung dan mensuplai daerahsegmen tertentu dari kulit yang disebut dengan dermatom.

Page 20: Sistem Saraf Sensori
Page 21: Sistem Saraf Sensori

Gambar 9 : Persyarafan Segmental dari kulit

Page 22: Sistem Saraf Sensori

Gambar 10 : Persyarafan kulit oleh saraf perifer

Page 23: Sistem Saraf Sensori

Patologi gangguan sensorikPatologi gangguan sensorik

Sindroma defisit sensorik sangat bervariasaitergantung dari lokasi kerusakan sepanjang jarassensorik.Macam macam gangguan sensorik1. Lesi kortikal/subkortikal a. untuk lengan b. untuk tungkai gangguan : - parestesia (geli,kesemutan) - mati rasa - kejang sensoris lokal

Page 24: Sistem Saraf Sensori

2. Lesi tingkat jaras

c. Suatu lesi yang melibatkan semua jaras sensorik dibawah thalamus.Gangguan : - hilangnya semua kualitas sensorik pada tubuh kontralateral.d.Jaras ensorik lain selain nyeri dan suhu .Gangguan : - hipestesi pada sisi kontralateral . - sensasi nyeri dan suhu utuhe. Kerusakan pada Tr. Lemniskus Trigeminal dan Tr. Spinothalamikius lateral.Gangguan : - tidak ada sensasi nyeri dan suhu pada wajah dan

tubuh kontralateral. - semua kualitas sensorik tetap tak terganggu

Page 25: Sistem Saraf Sensori

f. Kerusakan pada Tr. Lemniskus Medialis dan Tr. Spinothalamikus lateral. Gangguan : - Tidak ada sensasi nyeri dan suhu pada wajah dan tubuh kontra lateral. - Semua kualitas sensorik tetap tak terganggu.

g. Kerusakan Nukleus dan Tr. Trigeminal spinalalis dan Tr. Spinothalamikus lateral. Gangguan : - Hilangnya sensasi nyeri pada wajah ipsilateral dari tubuh kontra lateral.

h. Kerusakan funikuli posterior Gangguan : - Hilangnya sensasi sikap,getaran,diskriminasi dan ataksia ipsilateral.

Page 26: Sistem Saraf Sensori

3. Tingkat Medula Spinalis

Lesi pada kornu posteriorGangguan : - Hilangnya sensasi suhu dan nyeri ipsilateral. - Semua kualitas lain utuh (gangguan disosiasi

sensibilitas)

4. Tingkat radik Gangguan : - parestesia radikuler dan nyeri - penurunan dan hilang semua kualitas sensorik pada masing masing segmen tubuh , hipotonia, areflesia

ataksia.

Page 27: Sistem Saraf Sensori

Gambar 11. Sidroma klinik patologi gangguan sensorik

Page 28: Sistem Saraf Sensori

Beberapa Penyakit Gangguan Sensoris.

MononeuropatiSering mengenai saraf perifer umumnya N. kranialis.Gejala : - neuropati kompresi - neuropati entrapment

Carpal tunel sindrom- Neuropati entrapment paling sering- Keluhan ; nyeri dan baal di distribusi N. Medianus ,sering pada malam hari menjalar ke lengan atas- Penyebab : penggunaan tangan berlebihan khususnya pada pasien dengan RA,DM,acromegali,amiloidosisPemeriksaan : -Tinel sign - EMGTerapi : - Pemasangan splinting - Injeksi kortikosteroid - Pembedahan

Page 29: Sistem Saraf Sensori

Bell Palsy

Kelumpuhan N.VII yang menyebabkan kelumpuhan wajah.Gejala : nyeri, sensasi rasa abnormal, hiperakustikus.Penyebab : idiopati, penyakit Lyme, DM, sarkoidosisDiagnosa : mulut mencong , mata tidak dapat menutupTepapi : Neurotropik, kortikosteroid.

Mononeuropati Multiplek

Mengenai beberapa serabut saraf periferPenyebab : DM, sarkoidosis,vaskulitis,gamopathy,HIVDefisit neurologi dideteksi dengan EMG,pemeriksaan laboratorium,biopsi

saraf,eletroforesis,antybodi.

Terapi : Tergantung penyakit primernya.

Page 30: Sistem Saraf Sensori

Polineuropati

• Gangguan fungsi motor sensorik dari beberapa serabut perifer.

• Gangguan biasanya simetris,lebih sering bagian distal• Gejala : nyeri, gangguan suhu,gangguan sensasi

sensorik,diskriminasi raba.• Pemeriksaan : reflek tendo menurun• Penyebab : DM,gangguan ginjal,defisiensi vitamin,penyakit

jantung,kanker,keracunan logam berat,obat obatan ; INH,phenitoin,golongan emas,hidralazine,vinkristin.

• Pemeriksaan : EMG

Page 31: Sistem Saraf Sensori

Akut Idiopatik Demyeliting Polineuropati

Disfungsi motorik yang progresif bersifat akut/subakut .

Gejala prodormal : ISPA, GIGejala ; gangguan sensorik, refleks

hilang,nyeri,gangguanN.kranialis,otot pernafasan,gangguan otonom.Merupakan penyakit neuroemergensiPerlu monitoring fungsi pernafasan dan intubasiTerapi : - plasmafaresis - intravena imonoglobulin - fisioterapi.

Page 32: Sistem Saraf Sensori

Polineuropati kronis

Seperti polinenuropati akut tetapi berlangsung lebih dari 2 bulan

Penyebab : - Penyakit sistemik - Diabetes Melitus - gangguan nutrisi (defisiensi thiamin, B12, piridoksin, asam folat)Terapi : vitamin