Sistem peredaran darah
-
Upload
vaulin-nuha -
Category
Education
-
view
7.807 -
download
9
description
Transcript of Sistem peredaran darah
BAB II
ISI
2.1 Pengertian Sistem Peredaran Darah
Sistem peredaran darah atau sistem kardiovaskuler adalah suatu sistem
organ yang berfungsi memindahkan zat dari sel satu ke sel yang lain. Sistem
peredaran darah pada manusia termasuk sistem peredaran darah tertutup.
Artinya, darah mengalir melalui pembuluh darah. Sistem peredaran darah
pada manusia juga disebut sistem peredaran darah rangkap. Artinya, darah
melewati jantung sebanyak dua kali dalam satu kali edar yaitu saat darah
beredar menuju ke paru-paru dan saat darah beredar munuju keseluruh tubuh.
Macam – macam peredaran darah :
1. Peredaran darah besar/panjang/sistemik
Adalah peredaran darah yang mengalirkan darah yang kaya oksigen dari
bilik (ventrikel) kiri jantung lalu diedarkan ke seluruh jaringan tubuh.
Oksigen bertukar dengan karbondioksida di jaringan tubuh. Lalu darah
yang kaya karbondioksida dibawa melalui vena menuju serambi kanan
(atrium) jantung.
2. Peredaran darah kecil/pendek /pulmonal
Adalah peredaran darah yang mengalirkan darah dari jantung ke paru-
paru dan kembali ke jantung. Darah yang kaya karbondioksida dari bilik
kanan dialirkan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis, di alveolus paru-
paru darah tersebut bertukar dengan darah yang kaya akan oksigen yang
selanjutnya akan dialirkan ke serambi kiri jantung melalui vena
pulmonalis.
3. Sistem peredaran darah portal
Sistem peredaran darah yang menuju ke alat-alat pencernaan menuju ke
hati, sebelum kembali ke jantung. pembuluh darah portal berwarna coklat
karena banyak mengandung nutrient.
4
2.2 Fungsi Peredaran Darah
1. Mengatur suhu tubuh melalui aliran darah.
2. Mengangkut zat makanan dan zat sisa hasil metabolisme.
3. Mencegah hilangnya darah melalui mekanisme pembekuan darah.
4. Mengangkut zat buangan dan substansi beracun menuju hati untuk
dinetralkan.
5. Mengangkut zat buangan dan substansi beracun menuju ginjal untuk
dikeluarkan dari tubuh.
6. Melindungi tubuh dari bakteri dan virus dengan mensirkulasikan
antibody dan sel darah putih.
7. Mendistribusikan hormone dari kelenjar dan organ yang
memproduksinya ke sel-sel tubuh yang membutuhkan.
8. Mengedarkan air, selain mengedarkan sari makanan juga air yang
berfungsi untuk reaksi enzimatis atau untuk menjaga tekanan osmosis
tubuh.
9. Mengedarkan getah bening.
2.3 Komponen Utama Peredaran Darah Pada Manusia
Komponen peredaran darah pada manusia terdiri atas darah, jantung,
dan pembuluh darah.
1. Darah
Darah adalah suatu jaringan tubuh yang terdapat di dalam pembuluh
darah yang warnannya merah. Warna merah itu keadaannya tidak tetap
tergantung pada banyaknya kadar oksigen dan karbondioksida
didalamnya. Darah yang banyak mengandung karbon diogsida
warnanya merah tua. Adanya oksigen dalam darah di ambil dengan cara
bernapas, dan zat tersebut sangat berguna pada peristiwa pembakaran/
metabolisme di dalam tubuh. Vikositas/ kekentalan darah lebih kental
dari pada air yang mempunyai BJ 1,041-1,065, temperatur 380C, dan
PH 7,37-7,45.
Darah selamanya beredar di dalam tubuh oleh karena adanya kerja atau
pompa jantung. Selama darah beredar dalam pembuluh maka darah
5
akan tetap encer, tetapi kalau ia keluar dari pembuluhnya maka ia akan
menjadi beku. Pembekuan ini dapat dicegah dengan jalan
mencampurkan ke dalam darah tersebut sedikit obat anti- pembekuan/
sitrus natrikus. Dan keadaan ini akan sangat berguna apabila darah
tersebut diperlukan untuk transfusi darah.
Pada tubuh yang sehat atau orang dewasa terdapat darah sebanyak kira-
kira 1/13 dari berat badan atau kira-kira 4-5 liter. Keadaan jumlah
tersebut pada tiap-tiap orang tidak sama, bergantung pada umur,
pekerjaan, keadaan jantung, atau pembuluh darah.
Darah berfungsi sebagai medium pengangkut zat makanan, udara, dan
zat buangan. Volume darah manusia kurang lebih 8% dari total berat
badan manusia. Darah tersusun atas 55% plasma darah dan 45% sel-sel
darah. Darah manusia berwarna merah karena mengandung hemoglobin
yang berfungsi untuk mengankut oksigen dan karbondioksida.
a. Plasma darah
Plasma darah merupakan bagian darah yang berupa cairan. Plasma
darah berfungsi untuk mengangkut sari makanan dari usus ke hati
kemudian ke seluruh tubuh, urea dari hati ke ginjal untuk
dikeluarkan bersama urin, dan hormon dari kelenjar endokrin ke
seluruh tubuh. Terdiri atas 90% air dan 10% zat-zat yang terlarut di
dalamnya.
Tabel 1.1 Kandungan Plasma Darah Beserta Fungsinya
No
.
Kandungan Plasma Darah Fungsi
1. Air Sebagai pelarut zat-zat lain.
2. Protein
a. Albumin
b. Globulin
c. Fibrinogen
Mempertahankan keseimbangan air
dalam darah dan jaringan, dan
mengatur volume darah.
Membentuk antibody untuk
kekebalan tubuh.
Berperan dalam proses
6
d. Lisin
e. Presipitin
f. Antitoksin
g. Opimisin
penggumpalan darah.
Menghancurkan atau mencegah
antigen.
Mengendapkan antigen.
Menetralkan racun.
Memacu sifat fagositotif pada
leukosit.
3. Natrium, kalium, kalsium,
magnesium, klorida, dan
bikarbonat
Menyeimbangkan tekanan osmosis,
mempertahankan pH, fungsi saraf
dan otot.
4. Nutrien (Glukosa, asam
amino, dan asam lemak)
Digunakan oleh sel, makanan
cadangan, atau di uraikan.
5. Hormon Memengaruhi aktivitas organ yang
dituju.
6. Karbon dioksida Hasil respirasi sel yang dibawa ke
paru-paru untuk dibuang.
7. Sampah nitrogen Hasil metabolisme yang akan di
ekskresikan ke ginjal.
b. Sel-sel darah
a) Sel darah merah (eritrosit)
Merupakan komponen utama sel darah yaitu sekitar 99%,
berbentuk bikonkaf sehingga memiliki permukaan yang lebar,
tidak berinti, berwarna merah karena mengandung hemoglobin
(pigmen merah). Sel darah merah dibentuk dalam sumsum
7
merah tulang, pada tulang pipih. Sel darah merah berfungsi
untuk mengangkut hemoglobin yang berperan sebagai
pembawa oksigen dan karbon dioksida.
b) Sel darah putih (leukosit)
Leukosit mempunyai inti sel sehingga dapat hidup berbulan-
bulan, ukurannya lebih besar dari eritrosit, terbentuk dari
sumsum merah, limpa, dan kelenjar getah bening. Leukosit
berfungsi dalam sistem pertahanan tubuh dan kekebalan, yaitu
membunuh dan memakan mikroorganisme dan zat asing yang
masuk ke dalam tubuh. Leukosit dibentuk di sumsum tulang
dan kelenjar limfa.
Macam-macam sel darah putih :
a. Monosit, dengan ciri-ciri inti bulat, besar, bersifat fagosit
dan dapat bergerak cepat.
b. Limfosit, dengan ciri-ciri berinti satu, tidak dapat
bergerak, berfungsi untuk imunitas.
c) Keping darah (Trombosit)
Keping darah mempunyai ukuran kecil dan bentuknya bulat
atau lonjong tidak beraturan, tidak berinti sehingga mempunyai
umur pendek, masa hidupnya hanya 10-12 hari. Keping darah
(trombosit), berperan dalam pembekuan darah ketika terjadi
luka. Trombosit dibentuk di sumsum tulang belakang.
8
Skema Pembekuan darah :
Kulit terluka menyebabkan darah keluar dari pembuluh,
Trombosit ikut keluar bersama darah kemudian menyentuh
permukaan-permukaan kasar dan menyebabkan trombosit
pecah. Trombosit akan mengeluarkan zat (enzim) yang disebut
trombokinase.
Trombokinase akan masuk ke dalam plasma darah dan akan
mengubah protrombin menjadi enzim aktif yang disebut
trombin. Perubahan tersebut dipengaruhi ion kalsium (Ca²+) di
dalam plasma darah. Protrombin adalah senyawa protein yang
larut dalam darah yang mengandung globulin. Zat ini
merupakan enzim yang belum aktif yang dibentuk oleh hati.
Pembentukannya dibantu oleh vitamin K.
Trombin yang terbentuk akan mengubah firbrinogen menjadi
benang-benang fibrin. Terbentuknya benang-benang fibrin
menyebabkan luka akan tertutup sehingga darah tidak mengalir
keluar lagi. Fibrinogen adalah sejenis protein yang larut dalam
darah.
c. Golongan darah
Pada tahun 1900 Karl Landsteiner seorang ahli imunologi
menemukan perbedaan aglutinogen dan aglutinin yang terkandung
dalam darah manusia. Atas dasar itu ia memperkenalkan system
penggolongan darah ABO yang membedakan darah kedalam empat
golongan sebagai berikut:
9
1) Golongan darah A
Apabila eritrosit seseorang mengandung aglutinogen A,
sedangkan plasma darahnya mengandung aglutinin anti-B.
2) Golongan darah B
Apabila eritrosit seseorang mengandung aglutinogen B,
sedangkan plasma darahnya mengandung aglutinin anti-A.
3) Golongan darah AB
Apabila eritrosit seseorang mengandung aglutinogen A dan
aglutinogen B, sedangkan plasma darahnya tidak mengandung
agglutinin.
4) Golongan darah O
Apabila eritrosit seseorang tidak mengandung aglutinogen,
sedangkan plasma darahnya mengandung aglutinin anti-A dan
anti-B.
Penggolongan darah ABO berperan dalam transfusi darah.
Transfusi darah merupakan proses pemindahan darah dari tubuh
seseorang kedalam tubuh orang lain. Hal yang harus diperhatikan
dalam transfuse darah yaitu jenis aglutinogen donor dan aglutinin
resipen. Aglutinin memiliki kemampuan untuk menggumpalkan
eritrosit. Jadi, apabila darah donor tidak sesuai dengan resipen
maka aglutinogen donor akan bercampur dengan aglutinin resipen
dan mengakibatkan darah resipen menggumpal. Darah donor yang
bercampur dalam tubuh resipen akan dianggap sebagai antigen oleh
tubuh.
Tabel 1.2 Transfusi darah
Donor/Resipien A B O AB
A
B
AB
O
-
+
+
-
+
-
+
-
+
+
+
-
-
-
-
-
Keterangan : + = menggumpal
- = tidak menggumpal
10
2. Jantung
Jantung berfungsi memompa darah sehingga dapat beredar keseluruh
tubuh. Jantung merupakan organ yang sangat penting pada proses
peredaran darah. Jantung manusia terdiri atas empat ruang, yaitu atrium
kanan dan kiri serta ventrikel kanan dan kiri. Atrium kiri dan kanan
dipisahkan oleh sekat yaitu septum atrioreum. Sementara itu, ventrikel
kiri dan kanan dipisahkan oleh sekat yaitu septum interventrikularis.
Saat embrio sekat atrium belum tertutup sehingga pada saat ini terdapat
lubang. Lubang tersebut dinamakan foramen ovale. Adapun sekat
pemisah antara atrium dan ventrikel dinamakan septum
atriventrikularis. Selain sekat, jantung juga memiliki katup yang disebut
valvula.
Saat melakukan fungsinya, jantung berdenyut dengan siklus kontraksi-
relaksasi. Periode relaksasi yaitu saat jantung mengembang sehingga
darah mengalir ke dalam jantung. Kondisi ini disebut diastole. Adapun
periode kontraksi disebut sistole, terjadi saat jantung menguncup dan
darah terdorong keluar. Pada umumnya orang dewasa yang normal
memiliki tekanan sistol sekitar 120 mmHg dan tekanan diastole kurang
lebih 80 mmHg. Tekanan darah ini dapat diketahui menggunakan alat
tensimeter atau sphygmomanometer.
11
3. Pembuluh darah
Pembuluh darah berfungsi sebagai saluran tempat darah beredar ke
seluruh tubuh. Macam-macam pembuluh darah antara lain :
a. Pembuluh nadi (arteri)
Fungsi arteri adalah untuk mengalirkan darah keluar dari jantung.
Terdiri dari :
Arteri pulmonalis, berfungsi mengalirkan darah dari bilik
kanan ke paru-paru, banyak mengandung CO2.
Aorta (nadi besar), berfungsi mengalirkan darah dari bilik kiri
menuju seluruh tubuh, banyak mengandung oksigen.
b. Pembuluh balik (vena).
Fungsi vena untuk mengalirkan darah menuju jantung. Terdiri dari
Vena pulmonalis, berfungsi mengalirkan darah dari paru-paru
menuju serambi kiri jantung.
Vena cava superior, berfungsi mengalirkan darah dari tubuh
bagian atas.
Vena cava inferior, berfungsi membawa darah dari tubuh
bagian bawah.
Table 1.3 perbedaan pembuluh darah arteri dan vena
Pembuluh darah vena Pembuluh darah arteri
Disebut sebagai pembuluh balik.
Berisi darah kotor kecuali pada
vena pulmonalis.
Di sepanjang pembuluh banyak
terdapat katup.
Memiliki dinding yang tipis.
Pembuluh ini terletak dekat
permukaan tubuh.
Apabila diraba tidak terasa.
Disebut sebagai pembuluh nadi.
Berisi darah bersih kecuali pada
arteri pulmonalis.
Di sepanjang pembuluh hanya
terdapat satu katup.
Memiliki dinding yang tebal dan
elastis.
Pembuluh ini terletak di bagian
dalam dari tubuh.
Apabila diraba akan berdenyut.
12
c. Pembuluh kapiler
Pembuluh kapiler merupakan pembuluh darah yang sangat halus
dan langsung berhubungan dengan sel-sel jaringan tubuh.
Pembuluh kapiler menghubungkan ujung pembuluh nadi terkecil
(arteriola) dan ujung pembuluh vena terkecil (venula).
2.4 Mekanisme Peredaran Darah Pada Manusia
Sistem peredaran darah manusia ada dua yaitu sistem peredaran darah
besar dan sistem peredaran darah kecil.
1. Sistem Peredaran Darah Besar (Sistemik)
Peredaran darah besar dimulai dari darah keluar dari jantung
melalui aorta menuju ke seluruh tubuh (organ bagian atas dan organ
bagian bawah). Melalui arteri darah yang kaya akan oksigen menuju ke
sistem-sistem organ, maka disebut sebagai sistem peredaran sistemik.
Dari sistem organ vena membawa darah kotor menuju ke jantung. Vena
yang berasal dari sistem organ di atas jantung akan masuk ke bilik kanan
melalui vena cava inferior, sementara vena yang berasal dari sistem
organ di bawah jantung dibawa oleh vena cava posterior.
Darah kotor dari bilik kanan akan dialirkan ke serambi kanan,
selanjutnya akan dipompa ke paru-paru melalui arteri pulmonalis. Arteri
pulmonalis merupakan satu keunikan dalam sistem peredaran darah
manusia karena merupakan satu-satunya arteri yang membawa darah
kotor (darah yang mengandung CO2).
2. Sistem Peredaran Darah Kecil (Pulmonal)
Peredaran darah kecil dimulai dari dari darah kotor yang dibawa
arteri pulmonalis dari serambi kanan menuju ke paru-paru. Dalam paru-
paru tepatnya pada alveolus terjadi pertukaran gas antara O2 dan CO2.
13
Urutan perjalanan peredaran darah besar : bilik kiri – aorta – pembuluh nadi – pembuluh kapiler – vena cava superior
dan vena cava inferior – serambi kanan.
Gas O2 masuk melalui sistem respirasi dan CO2 akan dibuang ke luar
tubuh. O2 yang masuk akan diikat oleh darah (dalam bentuk HbO) terjadi
di dalam alveolus. Selanjutnya darah bersih ini akan keluar dari paru-
paru melalui vena pulmonalis menuju ke jantung (bagian bilik kiri). Vena
pulmonalis merupakan keunikan yang kedua dalam system peredaran
darah manusia, karena merupakan satu-satunya vena yang membawa
darah bersih.
2.5 Gangguan Sistem Peredaran Darah Pada Manusia
Berikut beberapa gangguan pada sistem peredaran darah manusia, antara lain:
1. Hemofili, merupakan suatu penyakit yang mengakibatkan darah tidak
membeku secara genetis. Hemofili ini merupakan penyakit menurun.
2. Anemia, merupakan penyakit kekurangan darah yang dapat terjadi karena
infeksi kuman misalnya apabila terkena cacing tambang, atau dapat juga
karena berkurangnya kadar Hb dalam darah.
3. Leukimia (kanker darah) merupakan penyakit di mana pertambahan sel
darah putih secara tidak terkendali (abnormal) sekitar
500.000/mm3 darah. Hal ini akan sangat merugikan si penderita karena
sifat sel darah putih adalah memakan kuman penyakit, karena tidak ada
kuman penyakit maka akan memakan sel darah merah yang ada.
4. Varises merupakan penyakit pelebaran pembuluh darah, biasanya di
tangan/kaki. Penyakit ini biasanya dialami para wanita setelah
melahirkan. Kemungkinan besar disebabkan oleh beban si ibu selama
hamil dan masih aktif bekerja, apalagi sering menggunakan sepatu
berhak tinggi. Tetapi tidak menutup kemungkinan terjadi pada pria
pekerja berat misalnya kuli bangunan atau kuli pasar yang biasa
mengangkat beban berat dan kaki sebagai tumpuannya.
14
Urutan perjalanan peredaran darah kecil : bilik kanan jantung – arteri pulmonalis – paru-paru – vena pulmonalis –
serambi kiri jantung.
5. Haemoroid (ambeien), merupakan penyakit yang hampir sama dengan
varises, tetapi terjadi di bagian dubur. Biasanya dialami oleh orang yang
sering duduk dalam posisi yang sama dan dalam waktu yang lama.
Gejala awal mula-mula apabila Buang Air Besar (BAB) terasa sakit,
panas dan keluar darah menetes. Apabila tidak diobati kadang-kadang
pada waktu duduk darah akan keluar sendiri dan membasahi celana, dan
apabila sudah parah maka spinkter dalam akan keluar karena telah
banyak pembuluh darah yang pecah. Apabila sampai hal ini terjadi maka
harus segera dioperasi.
6. Koronariasis, merupakan penyakit di mana terjadi penyempitan nadi
tajuk jantung (jantung koroner).
7. Hipertensi, merupakan penyakit di mana terjadi tekanan darah tinggi.
Tekanan darah penderita hipertensi ini melebihi 200 mm Hg, sehingga
akan berakibat pusing dan apabila mengalami jatuh dapat mengakibatkan
terjadinya pecahnya pembuluh darah atau penyumbatan pembuluh darah
(stroke).
8. Hipotensi merupakan kebalikan dari hipertensi yaitu orang yang
memiliki darah kurang dari 100 mm Hg atau sering disebut dengan
penyakit tekanan darah rendah. Biasanya penderita akan cepat merasa
lelah dan kadang-kadang sering kesemutan di anggota gerak misalnya
pada kaki dan tangan.
9. Pingsan, yaitu hilangnya kesadaran karena berkurangnya suplai oksigen
yang dibawa oleh darah.
10. Thalasemia, yaitu penyakit kelainan darah turunan yang ditandai oleh
adanya sel darah merah yang abnormal.
11. Arteriosklerosis yaitu pengerasan pembuluh nadi karena endapan lemak
berbentuk plak (kerak) yaitu jaringan ikat berserat dan sel-sel otot polos
yang di infiltrasi oleh lipid (lemak)
12. Embolus yaitu tersumbatnya pembuluh darah karena benda yang
bergerak.
13. Trombus yaitu tersumbatnya pembuluh darah karena benda yang tidak
bergerak .
15
14. Erithroblastosis fetalis yaitu rusaknya eritrosit bayi/janin akibat aglutinasi
dari antibodi yang berasal dari ibu.
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Sistem peredaran darah manusia terdiri atas darah, pembuluh darah,serta
jantung. Dan darah manusia terdiri dari plasma darah dan sel-sel darah, yaitu
sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit) dan keping darah,
(trombosit).
2. Didalam sel darah merah terdapat pigmen protein pengikat oksigen dan
karbondioksida, yaitu hemoglobin.
3. Sel darah putih terdiri dari loukesit gronulosit (Netrofil, eosinofil, basofil) dan
leukosit agranulosit ( monosit, limfosit ).
4. Trombosit berfungsi membekukan darah. Didalam serum terdapat antibody
(kekebalan).
5. Pembuluh darah meliputi pembuluh nadi dan pembuluh balik.
6. Sistem peredaran darah ada dua, yaitu sistem peredaran darah besar dan
sistem peredaran darah kecil.
3.2 Saran
Melalui makalah ini diharapkan pembaca dapat menambah wawasan
pengetahuan mengenai sistem peredaran darah pada manusia. Kami berharap agar
pembaca dapat memperluas pengetahuan tentang materi dari makalah ini. Dan
kami juga berharap pembaca dapat memahami semua penjelasan yang diberikan
dalam makalah ini, sehingga apabila ada yang kurang jelas atau kesalahan dalam
penyusunan makalah ini, pembaca dapat memberikan masukan demi sempurnanya
penyusunan makalah ini.
17
Lampiran 1
DAFTAR GAMBAR
18
SKEMA PEREDARAN DARAH
BAGIAN JANTUNG
19
SKEMA PEREDARAN PEMBULUH LIMPHA
SKEMA PEMBEKUAN DARAH
Lampiran 2
PERTANYAAN
Sesi 1
1. Kenapa setelah berlari atau berjalan kemudian duduk bisa terkena varises?
Dan bagaimana cara pencegahannya? (YASINTA)
Jawab :
Varises adalah pelebaran pada pembuluh vena yang membuat pembuluh dasar
membesar dan terlihat secara kasat mata yang umumnya terdapat pada bagian
lipatan betis.
Karena pada saat kita berlari pembuluh darah bekerja membawa darah ke
jantung dengan tenaga yang ekstra, sehingga apabila kaki kita berhenti
berkontraksi secara mendadak mengakibatkan penyumbatan pada pembuluh
darah dan terjadilah pembengkakan.
2. Apa kaitannya trombosit dengan penyakit tipus ? dan penyakit apa saja yang
disebabkan oleh kurangnya trombosit? (DIAS)
Jawab :
Penurunan trombosit hingga di bawah batas normal memang kerap
diidentikkan dengan DB maupun tipus, khususnya di kalangan awam.
Padahal tidak selamanya demikian. Dalam keadaan normal, trombosit dalam
darah mencapai 150 ribu-450 ribu/mm3. Dalam keadaan tidak normal,
trombosit yang berperan dalam pembekuan darah ini bisa turun. Keadaan ini
disebut dengan trombositopenia, yakni trombosit berada dalam keadaan
rendah. Demam berdarah hanyalah salah satu penyakit yang ditandai oleh
turunnya kadar trombosit. Trombosit rendah bisa disebabkan oleh dua hal
yaitu kerusakan trombosit di peredaran darah, atau kurangnya produksi
trombosit di sumsum tulang. Demam berdarah merupakan jenis kerusakan
trombosit yang populer di masyarakat. Penyebab kerusakan trombosit dalam
DB adalah infeksi. Selain DB, penyakit Tifus/Typhoid juga mengurangi
trombosit. Kerusakan trombosit juga bisa terjadi pada penyakit ITP
(immunologic Thrombocytopenia Purpura) dimana zat anti yang dibentuk
tubuh malah menyerang trombosit. Pada ITP, gejalanya bisa berupa bercak-
bercak perdarahan di kulit. Sementara pada DB, penderita mengalami demam
20
dan penurunan trombosit tapi berangsur normal dalam delapan hari.
Penurunan kadar trombosit juga bisa ditemui dalam kasus DIC
(Disseminated Intravascular Coagulation). Biasanya, ini terjadi pada pasien
dengan penyakit berat seperti pasien dengan sirosis hati, shock, infeksi kuman
apapun dalam darah serta penyakit lupus.
Kurangnya Produksi Trombosit
Trombosit yang rendah bisa juga dikarenakan produksi yang kurang.
Penyakitnya bisa berupa anemia aplastik. Anemia aplastik terjadi jika sel
yang memproduksi butir darah merah yang terletak di sumsum tulang, tidak
dapat menjalankan tugasnya. Selain anemia aplastik, trombosit yang rendah
juga kerap ditemui pada penderita penyakit leukemia. Sering juga ditemui
pada penderita penyakit mielofibrosis. Saat kita baru lahir trombosit
diproduksi oleh limfa dan liver namun seiring pertambahan usia, fungsi ini
kemudian dijalankan oleh sumsum tulang. Karena muncul penyakit
mielofibrosis, sumsum tulang tidak berfungsi sehingga limfa dan liver
kembali bekerja dan membesar. Untuk mengetahui penyakit mana yang
diderita, perlu dilakukan tes.
3. Pada operasi pencangkokkan jantung, bagian mana yang dicangkok ? (YUDI)
Jawab :
Semua bagian jantung sehingga pendonor harus bersedia meninggal dunia.
Mengenai proses pendonoran jantung, dapat diklakukan dengan dengan
bermacam – macam cara sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
21
Sesi 2
1. Penyakit DBD menyerang apa ? (ASTRI)
Jawab :
Demam Berdarah
Penyebab penyakit Demam Berdarah (DB) ini adalah virus Dengue, sehingga
penyakit ini disebut juga dengan Demam Berdarah Dengue (DBD). Ada 4
jenis virus Demam Berdarah, itulah sebabnya pada beberapa kasus penderita
demam berdarah yang satu menunjukkan gejala yang berbeda dengan
penderita Demam Berdarah lainnya. Penyakit ditularkan oleh nyamuk aedes
aegypti. Nyamuk ini biasa menggigit pada siang hari. Nyamuk yang
mengisap darah dari penderita DBD kemudian menggigit orang lain yang
sehat membuat virus yang ada berpindah ke orang yang sehat dan akan
menyebabkan orang tersebut menderita Demam Berdarah.
Bagian yang diserang
Jika virus Demam Berdarah ini sudah masuk ke dalam tubuh, maka bisa
menyebabkan terjadinya pendarahan pada organ tubuh penderitanya. Bintik
merah yang biasa muncul pada penderita menunjukkan adanya pendarahan
dalam tubuhnya. Jika sudah parah, pendarahan dapat terjadi pada organ-organ
penting yang dapat menyebabkan kematian.
Gejala yang timbul pada penderita DB adalah:
1. Panas tinggi, umumnya > 38 derajat Celcius.
2. Badan pegal-pegal atau nyeri otot, sakit kepala, menggigil, buang-buang
air atau muntah.
3. Muncul bintik-bintik merah. Gejala ini mungkin tidak muncul jika demam
yang dialami baru sebentar. Cara melihat bintik merah ini dengan tes
tourniquet yaitu dengan menjepit pembuluh darah mirip seperti saat Anda
hendak memeriksa tekanan darah. Setelah tahap ini, biasanya bintik merah
akan terlihat.
4. Setelah hari ketiga, biasanya demam akan turun dan penderita mungkin
merasa sudah sembuh tetapi setelah itu demam dapat menyerang kembali.
Pada masa ini sebaiknya berhati-hati agar tidak menganggap sudah
sembuh dan tidak menjaga kesehatannya.
22
Angka kematian akibat trombosit rendah penderita DB, angka kematian pada
orang dewasa dibawah 10 persen, dan sedikit lebih besar pada bayi dan anak-
anak.
Untuk penderita DB, jika trombositnya sudah dibawah 100 ribu/mm3
sebaiknya diopname. Biasanya diberikan infus. Perlukah transfusi trombosit?
Tidak perlu karena trombosit akan naik sendiri, kecuali jika trombosit sudah
di bawah 20 ribu/mm3 dan terjadi perdarahan. Pemberian transfusi juga
dilakukan dengan melihat masa perdarahan. Jika sudah lebih dari 10 menit
baru diberikan transfusi trombosit. Sedangkan pada anemia aplastik dan
leukemia, karena seringkali menyebabkan perdarahan, maka transfusi
trombosit harus sering diberikan. Tapi ingat, transfusi trombosit sebaiknya
diambil dari donor tunggal.
2. Ciri – cirri penyakit jantung lemah, dan apakah penyakit jantung lemah
termasuk dalam penyakit peredaran darah? (BINTA)
Jawab :
Ya, karena jantung lemah akan mempengaruhi sirkulasi darah keseluruh
tubuh, sehingga proses transportasi terganggu.
Umumnya seseorang dikatakan menderita penyakit lemah jantung apabila
kemampuan jantung tak berfungsi sebagaimana normalnya atau kemampuan
jantung menurun. Jantung memiliki otot khusus, kemampuan otot ini sangat
tergantung dari tekanan darah yang ada di tubuh kita. Jika tekanan darah kita
tinggi, maka kerja otot akan semakin besar. Sama seperti otot tubuh kita
lainnya, kalau kita berlatih otot, maka otot akan membesar. Kalau otot tangan
kita semakin besar, maka kemampuanya akan bertambah. Tapi sebaliknya
bila otot jantung semakin besar, kemampuannya untuk memompa akan lebih
menurun. Untuk itu hindari tekanan darah tinggi, karena lama kelamaan dapat
membuat jantung kita lemah (ini merupakan salah satu dari banyak akibat jika
tekanan darah tinggi atau penyakit hipertensi).
Apabila kekuatan otot jantung sudah lemah ini sangat sulit diatasi, karena otot
jantung mempunyai karakteristik yang berbeda, tidak seperti otot tubuh
lainnya. Jadi apabila kita harus mencegahnya kalaupun sudah terjadi, maka
23
kita harus mengoptimalkan keadaan agar kekuatan jantung cukup untuk
mengatur pompa. Jadi tentunya ada obat-obatan yang dapat membantu
jantung memompa darah agar lebih optimal.
Ciri – cirri jantung lemah :
Mudah lelah
Tidak kuat jalan jauh
Terkadang sering terasa berdebar-debar
Pusing
Tangan sering berkeringat
3. Contoh benda bergerak pada penyakit embolus dan benda diam / tidak
bergerak pada penyakit thrombus ! (CHUSNUL)
Jawab :
Embolisme adalah penyumbatan pembuluh darah yang terjadi di berbagai
bagian tubuh oleh embolus (zat asing) yang di bawa ke tempat tersebut oleh
aliran darah. Salah satu embolus adalah trombus, yaitu gumpalan darah
yang mudah terbentuk di dalam rongga aneurisma. Trombus yang
rapuh ini dapat membentuk serpihan dan menimbulkan sumbatan di
berbagai tempat, misalnya di jantung.
24
Sesi 3
1. Mengapa ventrikel kiri lebih tebal daripada ventrikel kanan? Dimana letak
vakula dan apa fungsinya? (SUCI)
Jawab :
Ventrikel kiri merupakan pam utama yang membekalkan darah melalui aorta
ke seluruh tubuh kecuali peparu.
Ventrikel kiri lebih tebal daripada kanan. Ini disebabkan oleh tugas ventrikel
kiri untuk memompa darah keseluruh anggota tubuh, sedangkan Ventrikel
kanan hanya bertugas memompa darah menujuparu - paru, jadi ia tidak
memerlukan otot dinding yang kuat. Ini juga diperlukan kerana dua sebab
lain:
1) kapilari peparu adalah lemah; tekanan tinggi akan merosakkan kapilari
tersebut
2) aliran darah yang perlahan adalah diperlukan bagi memberi masa untuk
pertukaran gas antara darah dan peparu.
2. Ciri cirri darah A, B, AB, O dan mengapa golongan darah AB dapat
menerima semuanya sedangkan darah O bisa mendonorkan kesemua?
(ZAKI)
Jawab :
3. Mengapa donor darah itu penting dan mengapa donor darah sebaiknya
dilakukan 4 bulan sekali? (YENI)
Jawab :
Donor darah dilakukan 4 bulan, karena waktu 4 bulan adalah waktu waktu
untuk darah berproduksi kembali atau beregenerasi dengan darah yang lama.
Donor darah menjadi penting bagi kesehatan karena :
1. Dapat mengurangi resiko terkena penyakit jantung.
2. Mendeteksi secara dini bibit penyakit
3. Melancarkan peredaran darah, karena darah yang lama akan
berganti dengan darah baru.
25
4. Mengurangi kolestrol
5. Tubuh akan semakin bugar.
Dan mengapa saat kita menstruasi kita tidak boleh berdonor?
1. Karena kita sudah kehilangan banyak darah
2. Keadaan tekanan darah tidak normal
3. Keadaan tubuh tidak stabil
4. Potensi terjadinya kurang darah jika donor dilakukan
5. Dll
26
DAFTAR PUSTAKA
1. Dewi Retnaningati dan Muhammad Lutifi Hidayah, 2012, Biologi,
Klaten:Intan Pariwara.
2. http://biologi-selau-dihati.blogspot.com/2012/11/sistem-peredaran-darah-
pada-manusia.html
3. http://mediabelajaronline.blogspot.com/2010/02/sistem-peredaran-darah-
pada-manusia.html
4. http://gurungeblog.com/2008/10/31/sistem-transportasiperedaran-darah-pada-
manusia/
27