Sistem Penyelenggaraan Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945
Transcript of Sistem Penyelenggaraan Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945
![Page 1: Sistem Penyelenggaraan Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945](https://reader030.fdocuments.net/reader030/viewer/2022012707/61a7f8a864be0f5b3e0972ec/html5/thumbnails/1.jpg)
Sistem Penyelenggaraan Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945
M Ilham Hermawan
![Page 2: Sistem Penyelenggaraan Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945](https://reader030.fdocuments.net/reader030/viewer/2022012707/61a7f8a864be0f5b3e0972ec/html5/thumbnails/2.jpg)
• Negara dilihat sebagai kekuasaan. Kekuasaan sebagai dasar iniadalah akibat logis dari tolak pangkal pemikiran barat, yaitu “Menare created free and equal” -Machiavelli, Jean Bodin, John Locke,Hobbes- manusia dilahirkan bebas dan merdeka satu tak terpisahdari yang lainnya, dan masing-masing dengan kekuatan penuh.
• Pemikiran negara dalam Pancasila adalah pemikiran yang berjiwakekeluargaan dan gotong royong. Pemikiran ini berpangkal padapendirian bahwa manusia hidup berkelompok merupakan satukesatuan, dan tidak mengabaikan adanya perbedaan yangterdapat di dalamnya “kesatuan dalam perbedaan, perbedaandalam kesatuan”
• Tenaga dan pikiran yang dipergunakan oleh “pengalinya”Pancasila pada pembentukan Undang-Undang Dasar penuhdijiwai oleh “Jiwa Pancasila” jiwa kekeluargaan dan gotongroyong.
• Dalam menafsirkan dan memahami istilah-itilah dan konsep-kosep bernegara yang penting adalah isinya atau pemaknaanya.Dengan lain perkataan istilah-istilah harus kita tafsirkan menurutjiwa Pancasila.
(Soediman Kartohadiprodjo)
Pembacaan Hukum
![Page 3: Sistem Penyelenggaraan Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945](https://reader030.fdocuments.net/reader030/viewer/2022012707/61a7f8a864be0f5b3e0972ec/html5/thumbnails/3.jpg)
Penjelasan UUD 1945
...Yang sangat penting dalam pemerintahan dan dalam hidup Negara, ialah semangat, semangat para
penyelenggara Negara, semangat para Pemimpin pemerintahan. Meskipun dibikin Undang-undang Dasar
yang menurut kata-katanya bersifat kekeluargaan, apabila semangat para penyelenggara Negara, para pemimpin pemerintahan itu bersifat perseorangan,
Undang-undang Dasar tadi tentu tidak ada artinya dalam praktek....
Semangat dibaca “jiwa” ialah “jiwa Pancasila”, ”JiwaKekeluargaan”
(Soediman Kartohadiprodjo)
![Page 4: Sistem Penyelenggaraan Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945](https://reader030.fdocuments.net/reader030/viewer/2022012707/61a7f8a864be0f5b3e0972ec/html5/thumbnails/4.jpg)
Runglingkup
A. Pokok-Pokok Pikiran Pembukaan UUD NRI Tahun 1945.
B. Dasar-Dasar Penyelenggaran Negara Sistem Pemerintahan
C. Sistem Pemerintahan
D. Lembaga-Lembaga Negara dan Hubungan antar Lembaga Negara (Prinsip Check and Balances)
E. Otonomi Daerah
Sistem Penyelenggaraan Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945
![Page 5: Sistem Penyelenggaraan Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945](https://reader030.fdocuments.net/reader030/viewer/2022012707/61a7f8a864be0f5b3e0972ec/html5/thumbnails/5.jpg)
Pokok-Pokok Pikiran Pembukaan UUD NRI Tahun
1945
![Page 6: Sistem Penyelenggaraan Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945](https://reader030.fdocuments.net/reader030/viewer/2022012707/61a7f8a864be0f5b3e0972ec/html5/thumbnails/6.jpg)
• Pembukaan konstitusi suatu negara adalah bagian yangpaling sakral dari suatu konstitusi. Di dalamnya termuatberbagai hal, kejadian, impian-impian, yang sangatmendasar sifatnya bagi bangsa yang bersangkutan.
• Konstitusi, khususnya pembukaan adalah sarat denganide, cita-cita, moralitas, sedangkan sistem perundang-undangan adalah pembadanan (embodiement), idetersebut.
• Undang-undang Dasar 1945 adalah suatu perjanjiankhidmat (solemn pledge) yang dibuat oleh bangsaIndonesia, sehingga ia merupakan dokumen ruhanidaripada teks hukum. Ia tidak kuantitatif tetapikualitatif, tidak konkret tetapi umum (general).
(Satjipto Rahardjo)
Pembukaan dan Konstitusi
![Page 7: Sistem Penyelenggaraan Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945](https://reader030.fdocuments.net/reader030/viewer/2022012707/61a7f8a864be0f5b3e0972ec/html5/thumbnails/7.jpg)
Pokok Pikiran Pertama
NEGARA PERSATUAN (sila ke 3)
• Dalam Pembukaan UUD 1945 memiliki pokokpikiran mengenai paham Negara Kesatuan, ialahnegara yang mampu melindungi segenap bangsaIndonesia.
• Negara Indonesia adalah negara yang melindungidan meliputi segenap bangsa Indonesia danseluruh tumpah darah Indonesia, serta mencakupisegala paham golongan dan paham perseorangan.
![Page 8: Sistem Penyelenggaraan Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945](https://reader030.fdocuments.net/reader030/viewer/2022012707/61a7f8a864be0f5b3e0972ec/html5/thumbnails/8.jpg)
Pokok Pikiran Kedua
NEGARA BERKEADILAN SOSIAL (sila ke 5)
• Dalam Pembukaan UUD 1945 memiliki pokokpikiran bahwa negara memiliki keinginan untukmewujudkan negara yang merdeka, bersatu,berdaulat, adil serta makmur.
• Negara Indonesia hendak mewujudkan keadilansosial bagi seluruh warganya.
![Page 9: Sistem Penyelenggaraan Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945](https://reader030.fdocuments.net/reader030/viewer/2022012707/61a7f8a864be0f5b3e0972ec/html5/thumbnails/9.jpg)
Pokok Pikiran Ketiga
NEGARA BERKEDAULATAN RAKYAT (sila ke 4)
• Dalam pembukaan UUD 1945 memiliki pokokpikiran ialah sistem kenegaraan yang terbentukdalam UUD harus dilandaskan pada kedaulatanrakyat serta berlandaskan pada permusyawaratanperwakilan, dimana pokok pikiran ini memilikikesesuaian dengan sifat masyarakat Indonesia.
• Negara Indonesia menganut paham kedaulatanrakyat. Negara dibentuk dan diselenggarakanberdasarkan kedaulatan rakyat yang juga disebutsebagai sistem demokrasi.
![Page 10: Sistem Penyelenggaraan Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945](https://reader030.fdocuments.net/reader030/viewer/2022012707/61a7f8a864be0f5b3e0972ec/html5/thumbnails/10.jpg)
Pokok Pikiran Keempat
NEGARA BERKETUHANAN YANG MAHA ESA (sila ke 1 dan 2)
• Dalam Pembukaan UUD 1945 memiliki pokokpikiran bahwa negara Indonesia berdasarkan atasKetuhanan Yang maha Esa yang berdasarkankemanusiaan yang adil serta beradab. Oleh sebabitu, Undang-Undang Dasar memuat tentangmewajibkan budi pekerti yang luhur serta selaumemegang teguh cita-cita moral rakyat.
• Negara Indonesia adalah negara yang berke-Tuhanan Yang Maha Esa menurut dasarkemanusiaan yang adil dan beradab.
![Page 11: Sistem Penyelenggaraan Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945](https://reader030.fdocuments.net/reader030/viewer/2022012707/61a7f8a864be0f5b3e0972ec/html5/thumbnails/11.jpg)
Pokok Pikiran
Negara PersatuanNegara
Berkeadilan Sosial
Negara Berkedaulatan
Rakyat
Sila ke 3 Sila ke 5 Sila ke 4
1 2 3
Negara Berketuhanan YME
Sila ke 1 dan 2
4
![Page 12: Sistem Penyelenggaraan Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945](https://reader030.fdocuments.net/reader030/viewer/2022012707/61a7f8a864be0f5b3e0972ec/html5/thumbnails/12.jpg)
Makna Aline ke Empat
TUJUAN NEGARA
Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia
yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial,
![Page 13: Sistem Penyelenggaraan Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945](https://reader030.fdocuments.net/reader030/viewer/2022012707/61a7f8a864be0f5b3e0972ec/html5/thumbnails/13.jpg)
Makna Aline ke Empat
SUMBER HUKUM ‘KONSTITUSIONAL’
“…maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar
Negara Indonesia…”
![Page 14: Sistem Penyelenggaraan Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945](https://reader030.fdocuments.net/reader030/viewer/2022012707/61a7f8a864be0f5b3e0972ec/html5/thumbnails/14.jpg)
Makna Aline ke Empat
BENTUK NEGARA
“…maka disusunlah suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat…”
![Page 15: Sistem Penyelenggaraan Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945](https://reader030.fdocuments.net/reader030/viewer/2022012707/61a7f8a864be0f5b3e0972ec/html5/thumbnails/15.jpg)
Makna Aline ke Empat
DASAR FILSAFAT NEGARA
“…dengan berdasarkan kepada: Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab,
Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia.”
![Page 16: Sistem Penyelenggaraan Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945](https://reader030.fdocuments.net/reader030/viewer/2022012707/61a7f8a864be0f5b3e0972ec/html5/thumbnails/16.jpg)
Aline ke 4
Tujuan NegaraSumber Hukum Konstitusional Bentuk Negara
1 2 3
Dasar Filsafat
4
![Page 17: Sistem Penyelenggaraan Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945](https://reader030.fdocuments.net/reader030/viewer/2022012707/61a7f8a864be0f5b3e0972ec/html5/thumbnails/17.jpg)
Dasar-Dasar Penyelenggaran
Negara
![Page 18: Sistem Penyelenggaraan Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945](https://reader030.fdocuments.net/reader030/viewer/2022012707/61a7f8a864be0f5b3e0972ec/html5/thumbnails/18.jpg)
• Ketuhanan Yang Maha Esa.
• Negara Hukum dan Paham KedaulatanRakyat.
• Prinsip Persatuan dan Keragamandalam Negara Kesatuan.
• Demokrasi Ekonomi dan NegaraKesejahteraan.
Dasar-dasar Penyelengaraan Negara
![Page 19: Sistem Penyelenggaraan Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945](https://reader030.fdocuments.net/reader030/viewer/2022012707/61a7f8a864be0f5b3e0972ec/html5/thumbnails/19.jpg)
Dasar-dasar Penyelengaraan Negara
KETUHANAN YANG MAHA
• Pasal 29 ayat (1) UUD NRI Tahun 1945, Negara berdasar atasKetuhanan Yang Maha Esa. Ayat (2) Negara menjaminkemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanyamasing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dankepercayaannya itu.
• Putusan MK 97/2016 menyebutkan bahwa kata “agama” dalamPasal 61 ayat (1) & (2) dan Pasal 64 ayat (1) & (5) UU Admindukbertentangan dengan konstitusi dan dinyatakan tidak mempunyaikekuatan hukum mengikat, sepanjang tidak termasuk“kepercayaan.” Mahkamah Konstitusi menggunakanpenafsiran original intent dari rumusan Pasal 29 UUD 1945 untukmempertegas gagasan awal tentang istilah “kepercayaan” sebagaibagian yang tidak terpisahkan dari istilah “agama” dalamkonstitusi kita.
![Page 20: Sistem Penyelenggaraan Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945](https://reader030.fdocuments.net/reader030/viewer/2022012707/61a7f8a864be0f5b3e0972ec/html5/thumbnails/20.jpg)
Dasar-dasar Penyelengaraan Negara
NEGARA HUKUM DAN KEDAULATAN RAKYAT
• Penegasan kedaulatan rakyat dalam konteks Negara hukum Indonesiatermaktub dalam Pasal 1 ayat (2) dan (3) UUD NRI Tahun 1945, Kedaulatanberada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar”,dan “Negara Indonesia adalah Negara hukum”,
• Dengan demikian kedaulatan berada di tangan rakyat dan segala sikaptindakan yang dilakukan ataupun diputuskan oleh alat Negara danmasyarakat haruslah di dasarkan pada aturan hukum.
• Dalam sistem konstitusional Undang-Undang Dasar, pelaksanaan kedaulatanrakyat itu diselenggarakan menurut prosedur konstitusional yang ditetapkandalam hukum dan konstitusi (constitutional democracy).
• Karena itu, prinsip kedaulatan rakyat (democratie) dan kedaulatan hukum(nomocratie) diselenggarakan secara beriringan “sebagai dua sisi dari matauang yang sama”. Undang-Undang Dasar menganut pengertian bahwaNegara Indonesia itu adalah Negara Hukum yang Demokratis(democratische rectsstaat) dan sekaligus adalah Negara Demokrasi yangberdasar atas Hukum (constitusional democracy) yang tidak terpisah satusama lain.
![Page 21: Sistem Penyelenggaraan Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945](https://reader030.fdocuments.net/reader030/viewer/2022012707/61a7f8a864be0f5b3e0972ec/html5/thumbnails/21.jpg)
Dasar-dasar Penyelengaraan Negara
NEGARA KESATUAN
• Pasal 1 ayat (1) UUD NRI Tahun 1945, Negara Indonesiaialah Negara Kesatuan yang berbentuk Republik.
• Pasal 18 ayat (1) UUD NRI Tahun 1945, Negara KesatuanRepublik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsidan daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan Kota,yang tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan kota itumempunyai pemerintahan daerah, yang diatur denganundang-undang.
• Pasal 37 ayat (5) UUD NRI Tahun 1945, Khususmengenai bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesiatidak dapat dilakukan perubahan.
![Page 22: Sistem Penyelenggaraan Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945](https://reader030.fdocuments.net/reader030/viewer/2022012707/61a7f8a864be0f5b3e0972ec/html5/thumbnails/22.jpg)
Dasar-dasar Penyelengaraan Negara
DEMOKRASI EKONOMI DAN NEGARA KESEJAHTERAAN
• Pasal 33 ayat 1 UUD NRI Tahun 1945 menyatakan, perekonomianberdasarkan atas asas kekeluargaan yang menjunjungkesejahteraan bersama sebagai tujuan utama, bukan persainganindividualisme (liberalism).
• Pasal 33 ayat 2 UUD NRI Tahun 1945 memberi kewenanganpenuh kepada negara untuk mengelola cabang-cabang produksiyang penting bagi negara, dan menguasai hajat hidup orangbanyak. Dan pasal 33 ayat 3 UUD NRI Tahun 1945 menegaskanbahwa penguasaan oleh negara ini ditujukan untuk kemakmuranbersama, bukan kemakmuran orang per orang.
• Berdasarkan UUD NRI Tahun 1945, negara diharuskan menjaminsejumlah hak warga negara, seperti hak atas pekerjaan danpenghidupan yang layak bagi kemanusiaan (Pasal 27 ayat 2), hakmendapat pendidikan (Pasal 31 ayat 1), serta fakir miskin dananak-anak terlantar dipelihara oleh negara (Pasal 34). Secaraimplisit menegaskan, kesejahteraan rakyat harus diawali daripekerjaan yang layak melalui pendidikan.
![Page 23: Sistem Penyelenggaraan Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945](https://reader030.fdocuments.net/reader030/viewer/2022012707/61a7f8a864be0f5b3e0972ec/html5/thumbnails/23.jpg)
Sistem Pemerintahan
![Page 24: Sistem Penyelenggaraan Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945](https://reader030.fdocuments.net/reader030/viewer/2022012707/61a7f8a864be0f5b3e0972ec/html5/thumbnails/24.jpg)
• Sistem adalah suatu keseluruhan, terdiri dari beberapabagian yang mempunyai hubungan fungsional baikantara bagian maupun hubungan fungsional terhadapkeseluruhan, sehingga hubungan itu menimbulkanketergantungan antara bagian-bagian yang akibatnyajika satu bagian tidak bekerja dengan baik akanmempengaruhi keseluruhan itu. (Carl J. Friedrich)
• Pemerintahan dalam arti luas adalah bentuk kegiatanatau aktifitas penyelengaraan negara yang dilakukanoleh organ atau alat-alat perlengkapan negara yangmemiliki tugas dan fungsi sebagaimana digariskan olehkonstitusi.
• Pemerintahan dalam arti sempit adalah aktifitas ataukegiatan yang diselengarakan oleh organ pemegangkekuasaan eksekutif sesuai dengan tugas dan fungsiyang dalam hal ini dilaksanakan oleh Presiden ataupunPerdana Menteri.
Sistem Pemerintahan
![Page 25: Sistem Penyelenggaraan Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945](https://reader030.fdocuments.net/reader030/viewer/2022012707/61a7f8a864be0f5b3e0972ec/html5/thumbnails/25.jpg)
Sempit
Sistem Pemerintah
an
LuasPaling Luas
Monarkhi, Aristokrasi atau
Demokrsi
Negara Kesatuan, Serikat atau Konvederasi
Parlementer, Presidensial, Campuran
Bentuk NegaraBangunan
NegaraSistem
Pemerintahan
1 2 3
![Page 26: Sistem Penyelenggaraan Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945](https://reader030.fdocuments.net/reader030/viewer/2022012707/61a7f8a864be0f5b3e0972ec/html5/thumbnails/26.jpg)
PRESIDENSIAL
• Didasarkan pada asas pemisahan kekuasaan.
• Tidak adanya pertanggungjawaban bersama antaraeksekutif dan legislatif artinya kepalapemerintahan/eksekutif tidak dapat membubarkanparlemen/legislatif, sebaliknya parlemen tidak berhakmeminta kepada kepala pemerintahan untukmengundurkan diri.
• Tidak ada pertanggungjawaban bersama antaraeksekutif dengan para mentrinya
• Presiden dipilih oleh pemilih baik secara langsungmaupun melalui dengan pemilihan.
![Page 27: Sistem Penyelenggaraan Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945](https://reader030.fdocuments.net/reader030/viewer/2022012707/61a7f8a864be0f5b3e0972ec/html5/thumbnails/27.jpg)
Voters
Head of State Head of
goverenment
Cabinet Misters
Departements
Legislature
elect
Choosen
![Page 28: Sistem Penyelenggaraan Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945](https://reader030.fdocuments.net/reader030/viewer/2022012707/61a7f8a864be0f5b3e0972ec/html5/thumbnails/28.jpg)
PARLEMENTER
• Didasarkan pada asas percampuran kekuasaan.
• Adanya pertanggungjawaban bersama antaraesekutif dan legislatif. Artinya esekutif dapatmembubarkan legislatif, sebaliknya eksekutif harusmengundurkan diri apabila tidak mendapatdukungan mayoritas dari anggota legislatif.
• Adanya pertanggungjawaban bersama antarakepala pemerintahan dengan mentri-mentrinya.
• Kepala pemerintahan dipilih oleh kepala negaraberdasarkan dukungan mayoritas dari anggotalegislatif/parlemen.
![Page 29: Sistem Penyelenggaraan Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945](https://reader030.fdocuments.net/reader030/viewer/2022012707/61a7f8a864be0f5b3e0972ec/html5/thumbnails/29.jpg)
Voters
Prime Minister
Cabinet Misters
Ministtries/ departements
Legislature
Head of State
elect
Formally appoints
Choose and can dismis
Choosen
The Executive
![Page 30: Sistem Penyelenggaraan Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945](https://reader030.fdocuments.net/reader030/viewer/2022012707/61a7f8a864be0f5b3e0972ec/html5/thumbnails/30.jpg)
Voters
Head of State Head of
goverenment
Cabinet Misters
Legislature
elect
Choose and can dismis
Can Dissolve
Accountable to
Can bring down
![Page 31: Sistem Penyelenggaraan Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945](https://reader030.fdocuments.net/reader030/viewer/2022012707/61a7f8a864be0f5b3e0972ec/html5/thumbnails/31.jpg)
• Pemilihan presiden secara langsung. Sebelum perubahan, pemilihan presidendan wakil presiden dilakukan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).Dalam Pasal 6A UUD NRI 1945 mengatakan bahwa “Presiden dan Wakil Presidendipilih dalam satu pasangan secara langsung oleh rakyat”.
• Pembatasan masa jabatan presiden dan wakil presiden yang hanya 2 (dua)periode dan penegasan masa jabatan presiden harus tetap dan atau pasti “fixterm”. Pasal 7 UUD NRI 1945 menyatakan, “Presiden dan wakil presidenmemegang jabatan selama lima tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembalidalam jabatan yang sama, hanya untuk satu kali masa jabatan”.
• Pengaturan tentang pemberhentian presiden, atau yang dikenal dengan istilahpemakzulan (impeachment) yaitu apa bila “Presiden terbukti telah melakukanpelanggaran hukum berupa pengkhiatan terhadap negara, korupsi, penyuapan,tindak pidana berat lainnya, atau perbuatan tercela maupun apabila terbuktitidak lagi memenuhi syarat sebagai presiden dan/atau wakil presiden”sebagaimana diatur pada Pasal 7A UUD NRI 1945.
• Mempertegas peran Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sebagai lembaga pembuatUndang-Undang. Tiap-tiap Undang-Undang menghendaki persetujuan DPR. Halini sebagaimana diatur dalam Pasal 20 ayat (1) menyatakan bahwa “DewanPerwakilan Rakyat memegang kekuasaan membentuk undang-undang”.
• Posisi DPR tidak bisa dibubarkan oleh Presiden. Pasal 7C UUD NRI 1945menyebutkan, “Presiden tidak dapat membekukan dan/atau membubarkanDewan Perwakilan Rakyat”.
Sistem Pemerintahan Indonesia
![Page 32: Sistem Penyelenggaraan Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945](https://reader030.fdocuments.net/reader030/viewer/2022012707/61a7f8a864be0f5b3e0972ec/html5/thumbnails/32.jpg)
Sistem pemerintahan Indonesia adalah presidensil, dengan ciri:
1. Presiden dan Wakil Presiden merupakan satu institusipenyelenggara kekuasaan esekutif negara yang tertinggidibawah Undang-Undang Dasar.
2. Presiden dan Wakil Presiden dipilih oleh rakyat secaralangsung dan karena itu secara politik tidakbertanggungjawab kepada Majelis Permusyawaratan Rakyatatau lembaga parlemen, melainkan bertanggungjawablangsung kepada rakyat yang memilih.
3. Presiden dan/atau Wakil Presiden dapat dimintakanpertanggungjawaban secara hukum apabila Presidendan/atau Wakil Presiden melakukan pelanggaran hukumdan konstitusi.
4. Para menteri adalah pembantu Presiden.
5. Untuk membatasi kekuasaan Presiden yang kedudukannyadalam sistem Presidensil sangat kuat sesuai dengankebutuhan untuk menjamin stabilitas pemerintah, ditentukanpula masa jabatan Presiden lima tahunan tidak bolehdijabat oleh orang yang sama lebih dari dua masa jabatan.
6. Diadopsikannya sistim pengujian konstitusional atasundang-undang sebagai produk legislatif oleh Mahkamah
Sistem Pemerintahan Indonesia
![Page 33: Sistem Penyelenggaraan Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945](https://reader030.fdocuments.net/reader030/viewer/2022012707/61a7f8a864be0f5b3e0972ec/html5/thumbnails/33.jpg)
Lembaga-Lembaga Negara dan Hubungan antar Lembaga Negara
(Prinsip Check and Balances)
![Page 34: Sistem Penyelenggaraan Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945](https://reader030.fdocuments.net/reader030/viewer/2022012707/61a7f8a864be0f5b3e0972ec/html5/thumbnails/34.jpg)
Prinsip checks and balances merupakan prinsipketatanegaraan yang menghendaki agar kekuasaanlegislatif, eksekutif, dan yudikatif sama-samasederajat dan saling mengontrol satu sama lain.
Prinsip checks and balances
![Page 35: Sistem Penyelenggaraan Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945](https://reader030.fdocuments.net/reader030/viewer/2022012707/61a7f8a864be0f5b3e0972ec/html5/thumbnails/35.jpg)
Prinsip checks and balances ini dapat dioperasionalkanmelalui cara-cara:
• Pemberian kewenangan untuk melakukan tindakankepada lebih dari satu lembaga. Misalnya kewenanganpembuatan undang-undang diberikan kepadapemerintah dan parlemen;
• Pemberian kewenangan pengangkatan pejabattertentu kepada lebih dari satu lembaga, misalnyaeksekutif dan legislatif;
• Upaya hukum impeachment lembaga yang satuterhadap lembaga lainnya;
• Pengawasan langsung dari satu lembaga terhadaplembaga negara lainnya, seperti eksekutif diawasi olehlegislatif;
• Pemberian kewenangan kepada pengadilan sebagailembaga pemutus perkara sengketa kewenanganantara lembaga eksekutif dan legislatif.
Prinsip checks and balances
![Page 36: Sistem Penyelenggaraan Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945](https://reader030.fdocuments.net/reader030/viewer/2022012707/61a7f8a864be0f5b3e0972ec/html5/thumbnails/36.jpg)
DPR PRESIDEN DPA
MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT
Anggota DPRUtusan GOLONGAN
Utusan DAERAH
BPK MA
Aspek politik
Aspek Keuangan Negara
Aspek Yuridis
Aspek Kenegarawan
B. Arief Sidharta
![Page 37: Sistem Penyelenggaraan Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945](https://reader030.fdocuments.net/reader030/viewer/2022012707/61a7f8a864be0f5b3e0972ec/html5/thumbnails/37.jpg)
TNI/POLRI
dewan pertimbangan
kementerian negara
badan-badan lain yang fungsinya berkaitan dengan kekuasaan kehakiman
KYkpubank sentral
DPR DPDMPRBPK MA MKPresiden
Lingkungan Peradilan TUN
Lingkungan Peradilan Militer
Lingkungan Peradilan Agama
Lingkungan Peradilan Umum
Perwakilan BPK Provinsi
Pemerintahan Daerah Provinsi
DPRDGubernur
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota
DPRDBupati/Walikota
`
UUD NRI TAHUN 1945
![Page 38: Sistem Penyelenggaraan Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945](https://reader030.fdocuments.net/reader030/viewer/2022012707/61a7f8a864be0f5b3e0972ec/html5/thumbnails/38.jpg)
DPRPsl 19 sd
22B
PRESIDENPsl 4 sd 16
MPRPsl 2 & 3
UUD NRI TAHUN 1945
DPDPsl 22C sd
22D
MAPsl 24B
MKPsl 24C
Legislatif Eksekutif
Yudikatif
Konstitusional Review
Legislasi/Pengawasan/Anggaran Juducial Review
Prinsip checks and balances
![Page 39: Sistem Penyelenggaraan Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945](https://reader030.fdocuments.net/reader030/viewer/2022012707/61a7f8a864be0f5b3e0972ec/html5/thumbnails/39.jpg)
• Pasal 20A ayat (1) UUD NRI 1945 “Dewan Perwakilan Rakyatmemiliki fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan fungsipengawasan”.
• Pasal 20 ayat (1) UUD NRI 1945 “Dewan PerwakilanRakyatlah yang memegang kekuasaan membentuk undang-undang”, sedangkan Presiden berdasarkan Pasal 5 ayat (1)UUD NRI 1945 “berhak mengajukan rancangan undang-undang”.
UUD NRI 1945 membedakan antara fungsi legislasi (fungsimembentuk UU) dengan kekuasaan legislatif (kekuasaanmembentuk UU).
Fungsi legislasi merupakan fungsi bersama (medewetgeving)antara Presiden dan DPR. Artinya bahwa, DPR secarainstitusional dan Presiden sama-sama memiliki hak inisiatif yaknihak untuk mengajukan Rancangan Undang- Undang.
Kekuasan legislasi merupakan kekuasaan ekslusif yang dimilikioleh DPR. UUD 1945 NRI menentukan bahwa hanya DPR-lahyang memiliki kekuasaan membentuk Undang-Undang,.
Legislatif dan Eksekutif
![Page 40: Sistem Penyelenggaraan Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945](https://reader030.fdocuments.net/reader030/viewer/2022012707/61a7f8a864be0f5b3e0972ec/html5/thumbnails/40.jpg)
Presiden tidak hanya memiliki kewenangan yang bersifat eksekutif atau menyelenggarakan pemerintahan berdasarkan UUD, tapi juga memiliki kewenangan lainya yakni:
• Kewenangan yang bersifat yudisial dalam rangkapemulihan keadilan yang terkait dengan putusanpengadilan misalnya pengurangan hukuman,memberikan pengampunan atau penghapusantuntutan seperti pemberian amnesti dan abolisi.
• Kewenangan yang bersifat diplomatik yaitu menjalinhubungan dengan Negara lain atau subjekinternasional dalam konteks hubungan internasionalseperti pengangkatan duta dan konsul, danmenerima penempatan duta negara lain.
• Kewenangan yang bersifat administratif untukmengangkat dan memberhentikan orang dalam
![Page 41: Sistem Penyelenggaraan Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945](https://reader030.fdocuments.net/reader030/viewer/2022012707/61a7f8a864be0f5b3e0972ec/html5/thumbnails/41.jpg)
Kebijakan-kebijakan presiden memerlukan “persetujuan” atau“pertimbangan” DPR, seperti:
1. Pasal 11 ayat (1) UUD NRI 1945 Presiden dalam menyatakanperang, membuat perdamaian, perjanjian dengan negara laindengan persetujuan DPR.
2. Pasal 11 ayat (2) UUD NRI 1945 Presiden dalam membuatperjanjian internasional lainnya yang menimbulkan akibat yangluas dan mendasar bagi kehidupan rakyat yang terkait denganbeban keuangan negara harus dengan persetujuan DPR.
3. Pasal 13 UUD NRI 1945 Presiden dalam pengangkatan Duta danKonsul, dan menerima penempatan duta negara lain denganmemperhatikan pertimbangan DPR.
4. Pasal 14 ayat (2) UUD NRI 1945 dalam pemberian amnesti danabolisi pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat.
5. Pasal 24A ayat (3) UUD NRI 1945 dalam pengangkatan HakimAgung diusulkan Komisi Yudisial kepada DPR untukmendapatkan persetujuan.
6. Pasal 23F ayat (1) UUD NRI 1945 dalam hal memilih anggotaBadan Pemeriksa Keuangan (BPK) dipilih oleh DPR denganmemperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah dandiresmikan oleh Presiden.
7. Pasal 24B ayat (3) UUD NRI 1945 dalam pengangkatan danpemberhentian Anggota Yudisial oleh Presiden denganpersetujuan DPR.
![Page 42: Sistem Penyelenggaraan Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945](https://reader030.fdocuments.net/reader030/viewer/2022012707/61a7f8a864be0f5b3e0972ec/html5/thumbnails/42.jpg)
8. Kepala Badan Intelijen Negara diangkat dan diberhentikan oleh Presiden setelahmendapat pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.
9. Anggota Badan Amil Zakat Nasional dari unsur masyarakat diangkat oleh Presiden atasusul Menteri setelah mendapat pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat RepublikIndonesia.
10. Anggota Komisi Pengawas Haji Indonesia diangkat dan diberhentikan oleh Presiden atasusul Menteri setelah mendapat pertimbangan DPR.
11. Anggota LPSK diangkat oleh Presiden dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat.
12. Gubernur, Deputi Gubernur Senior, dan Deputi Gubernur diusulkan dan diangkat olehPresiden dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat.
13. Panglima TNI sebagaimana diberhentikan oleh Presiden setelah mendapat persetujuanDewan Perwakilan Rakyat.
14. Kapolri diangkat dan diberhentikan oleh Presiden dengan persetujuan Dewan PerwakilanRakyat.
15. Anggota Komisi Perlindungan Anak diangkat dan diberhentikan oleh Presiden setelahmendapat pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, untuk masajabatan 3 (tiga) tahun, dan dapat diangkat kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan.
16. Dewan Pengawas RRI dan TVRI ditetapkan oleh Presiden bagi Radio Republik Indonesiadan Televisi Republik Indonesia atas usul Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia;atau oleh Gubernur, Bupati, atau Walikota bagi Lembaga Penyiaran Publik lokal atas usulDewan Perwakilan Rakyat Daerah, setelah melalui uji kepatutan dan kelayakan secaraterbuka atas masukan dari pemerintah dan/atau masyarakat.
17. Ketua dan Anggota Komite Badan Pengatur Migas diangkat dan diberhentikan olehPresiden setelah mendapat persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.
18. Pengurus lembaga Jasa Konstruksi ditetapkan oleh Menteri setelah mendapatkanpersetujuan dari Dewan Perwakilan Rakyat.
![Page 43: Sistem Penyelenggaraan Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945](https://reader030.fdocuments.net/reader030/viewer/2022012707/61a7f8a864be0f5b3e0972ec/html5/thumbnails/43.jpg)
Peran DPR untuk “memilih”,, yakni:
1. Dewan Perwakilan Rakyat memilih calon anggota Bawasluberdasarkan hasil uji kelayakan dan kepatutan.
2. Anggota Dewan Komisioner OJK dipilih oleh Dewan PerwakilanRakyat berdasarkan calon anggota yang diusulkan oleh Presiden.
3. Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia memilih anggotaDewan Pengawas BPJS yang berasal dari unsur Pekerja, unsurPemberi Kerja, dan unsur tokoh masyarakat paling lama 20 (duapuluh) hari kerja terhitung sejak tanggal penerimaan usulan dariPresiden.
4. Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia memilih anggotaKomisi Informasi Pusat melalui uji kepatutan dan kelayakan.
5. Ketua, Wakil Ketua, dan anggota Ombudsman dipilih oleh DewanPerwakilan Rakyat berdasarkan calon yang diusulkan oleh Presiden.
6. Anggota Dewan Energi Nasional dipilih oleh Dewan PerwakilanRakyat.
7. Dewan Perwakilan Rakyat memilih calon anggota Komisi PemilihanUmum berdasarkan hasil uji kelayakan dan kepatutan.
8. Anggota KPI Pusat dipilih oleh Dewan Perwakilan Rakyat RepublikIndonesia dan KPI Daerah dipilih oleh Dewan Perwakilan RakyatDaerah Provinsi atas usul masyarakat melalui uji kepatutan dankelayakan secara terbuka.
9. Anggota Komnas HAM berjumlah 35 (tiga puluh lima) orang yangdipilih oleh Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesiaberdasarkan usulan Komnas HAM dan diresmikan oleh Presiden
![Page 44: Sistem Penyelenggaraan Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945](https://reader030.fdocuments.net/reader030/viewer/2022012707/61a7f8a864be0f5b3e0972ec/html5/thumbnails/44.jpg)
• Pasal 24 ayat (2) UUD NRI 1945
“Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung danbadan peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan peradilanumum, lingkungan peradilan agama, lingkungan peradilan militer,lingkungan peradilan tata usaha negara, dan oleh sebuah MahkamahKonstitusi”
• Pasal 24A ayat (1) UUDNRI 1945
“Mahkamah Agung berwenang mengadili pada tingkat kasasi, mengujiperaturan perundang-undangan di bawah undang-undang terhadapundang-undang, dan mempunyai wewenang lainnya yang diberikanoleh undang-undang”.
• Pasal 24 C (1) UU NRI 1945
“Mahkamah Konstitusi berwenang mengadili pada tingkat pertamadan terakhir yang putusannya bersifat final untuk menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar, memutus sengketakewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan olehUndang-Undang Dasar, memutus pembubaran partai politik danmemutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum”
Mahkamah Konstitusi wajib memberikan putusan atas pendapatDewan Perwakilan Rakyat mengenai dugaan pelanggaran olehPresiden dan/atau Wakil Presiden menurut Undang-Undang Dasar.
Legislatif dan Yudukatif – Eksekutif dan Yudukatif
![Page 45: Sistem Penyelenggaraan Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945](https://reader030.fdocuments.net/reader030/viewer/2022012707/61a7f8a864be0f5b3e0972ec/html5/thumbnails/45.jpg)
Yudikatif
toetsingsrecht
EksekutifLegislatif
LegislatifPreview -Review
EksekutifPreview -Review
YudikatifPreview -Review
Materiel -Formiel
Materiel -Formiel
Materiel -Formiel
1 2 3
![Page 46: Sistem Penyelenggaraan Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945](https://reader030.fdocuments.net/reader030/viewer/2022012707/61a7f8a864be0f5b3e0972ec/html5/thumbnails/46.jpg)
JUDICIAL REVIEW
MKMA
1 2
Menguji peraturan perundang-undangan
di bawah undang-undang terhadap
Undang-undang
Menguji undang-undang
terhadap Undang-Undang Dasar
Constitutional review
UUD 1945UU 48/09
UU 14/85 – 5/04 -3/09
UUD 1945UU 24/03 - 8/11
![Page 47: Sistem Penyelenggaraan Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945](https://reader030.fdocuments.net/reader030/viewer/2022012707/61a7f8a864be0f5b3e0972ec/html5/thumbnails/47.jpg)
KEWENANGAN
(1) Menguji Undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar.
(2) Memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan olehUndang-Undang Dasar.
(3) Memutus pembubaran partai politik.
(4) Memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum.
KEWAJIBAN (TUGAS)
(1) Wajib memberikan putusan atas pendapat Dewan Perwakilan Rakyat mengenaidugaan pelanggaran oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden menurut Undang-UndangDasar.
Mahkamah Konstitusi
![Page 48: Sistem Penyelenggaraan Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945](https://reader030.fdocuments.net/reader030/viewer/2022012707/61a7f8a864be0f5b3e0972ec/html5/thumbnails/48.jpg)
PENGUJIAN
Materiel
Formiel
1
2
PMK Nomor 06/PMK/2005 tentang Pedoman Beracara Dalam Perkara Pengujian Undang-Undang
Pasal 4(1) Permohonan pengujian UU meliputi
pengujian formil dan/atau pengujian materiil.
(2) Pengujian materiil adalah pengujian UU yang berkenaan dengan materi muatan dalam ayat, pasal, dan/atau bagian UU yang dianggap bertentangan dengan UUD 1945.
(3) Pengujian formil adalah pengujian UU yang berkenaan dengan proses pembentukan UU dan hal-hal lain yang tidak termasuk pengujian materiil sebagaimana dimaksud pada ayat (2).
![Page 49: Sistem Penyelenggaraan Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945](https://reader030.fdocuments.net/reader030/viewer/2022012707/61a7f8a864be0f5b3e0972ec/html5/thumbnails/49.jpg)
Pasal 24A ayat (1) UUD 1945Mahkamah Agung berwenang mengadili pada tingkat kasasi,menguji peraturan perundang-undangan di bawah undang-undangterhadap undang-undang, dan mempunyai wewenang lainnya yangdiberikan oleh undang-undang.
Pasal 20 ayat (2) b Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentangKekuasaan Kehakiman
Mahkamah Agung berwenang: menguji peraturan perundang-undangan di bawah undang-undang terhadap undang-undang
Pasal 31 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009 tentang PerubahanKedua atas Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 TentangMahkamah Agung.
Mahkamah Agung mempunyai wewenang menguji peraturanperundang-undangan di bawah undang-undang terhadap undang-undang.
Pasal 1 Perma Nomor 1 Tahun 2014Hak Uji Materiil adalah hak Mahkamah Agung untuk menilai materimuatan Peraturan Perundang-undangan dibawah Undang-Undangterhadap Peraturan Perundang-undangan tingkat lebih tinggi.
Mahkamah Agung
![Page 50: Sistem Penyelenggaraan Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945](https://reader030.fdocuments.net/reader030/viewer/2022012707/61a7f8a864be0f5b3e0972ec/html5/thumbnails/50.jpg)
Pengujian
FormielMateriel
1 2
bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang lebih tinggi
pembentukannya tidak memenuhi ketentuan
yang berlaku
UUD 1945UU 48/09
UU 14/85 – 5/04 -3/09
![Page 51: Sistem Penyelenggaraan Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945](https://reader030.fdocuments.net/reader030/viewer/2022012707/61a7f8a864be0f5b3e0972ec/html5/thumbnails/51.jpg)
Otonomi Daerah
![Page 52: Sistem Penyelenggaraan Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945](https://reader030.fdocuments.net/reader030/viewer/2022012707/61a7f8a864be0f5b3e0972ec/html5/thumbnails/52.jpg)
• UUD NRI 1945 menganut dua pola pembagian kekuasaan negara yaitupembagian kekuasaan negara secara horisontal dan secara vertikal.(Philipus M. Hadjon)
• Pasal 1 ayat (1) UUD NRI “Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan yangberbentuk Republik”.
• Pasal 18 (1) UUD NRI 1945(1) Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi
dan daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan Kota, yang tiap-tiapprovinsi, kabupaten, dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah,yang diatur dengan undang-undang.
(2) Pemerintah daerah provinsi, daerah Kabupaten, dan Kota mengaturdan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dantugas pembantuan.
(3) Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota memilikiDewan Perwakilan Rakyat Daerah yang anggota-anggotanya dipilihmelalui pemilihan umum.
(4) Gubernur, Bupati, dan Walikota masing-masing sebagai kepalapemerintah daerah provinsi, kabupaten dan kota dipilih secarademokratis.
(5) Pemerintahan daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya, kecualiurusan pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan sebagaiurusan Pemerintahan Pusat.
(6) Pemerintahan daerah berhak menetapkan peraturan daerah danperaturan-peraturan lain untuk melaksanakan otonomi dan tugaspembantuan.
• Pasal 18B (1) UUD NRI 1945 Negara mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahan daerah yang bersifat khusus atau bersifat istimewa
Otonomi Daerah
![Page 53: Sistem Penyelenggaraan Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945](https://reader030.fdocuments.net/reader030/viewer/2022012707/61a7f8a864be0f5b3e0972ec/html5/thumbnails/53.jpg)
Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 disahkan 15 oktober 2004
• Hal yang mendasar dalam Undang-Undang No. 32 tahun2004, adalah mendorong untuk memberdayakanmasyarakat, menumbuhkan prakarsa dan kreativitas,meningkatkan peran serta masyarakat, mengembangkanperan dan fungsi DPRD, serta mekanisme pemilihan kepaladaerah yang demokratis.
• Undang-Undang No 32 tahun 2004 membawa perubahanyang signifikan, yakni:
1. Didalam Undang-Undang No. 22 tahun 1999 hubungangubernur, bupati, walikota tidak memiliki hubunganhierakis satu dengan yang lain. Sedangkan menurut UUNo. 32 tahun hubungan gubernur, bupati, walikotamemiliki hubungan.
2. Didalam Undang-Undang No. 32 tahun 2004, Pemilihankepala daerah dipilih secara langsung oleh rakyat melaluipemilihan.
Dasar Hukum
![Page 54: Sistem Penyelenggaraan Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945](https://reader030.fdocuments.net/reader030/viewer/2022012707/61a7f8a864be0f5b3e0972ec/html5/thumbnails/54.jpg)
• Undang-Undang No 23 tahun 2014 dan Undang-Undang No 9 tahun 2015 tentang PemerintahanDaerah.• Pemerintah Pusat adalah Presiden Republik Indonesia
yang memegang kekuasaan pemerintahan negaraRepublik Indonesia yang dibantu oleh Wakil Presidendan menteri sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
• Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusanpemerintahan oleh pemerintah daerah dan dewanperwakilan rakyat daerah menurut asas otonomi dantugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara KesatuanRepublik Indonesia sebagaimana dimaksud dalamUndang- Undang Dasar Negara Republik IndonesiaTahun 1945.
• Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnyadisingkat DPRD adalah lembaga perwakilan rakyatdaerah yang berkedudukan sebagai unsur penyelenggaraPemerintahan Daerah.
Dasar Hukum
![Page 55: Sistem Penyelenggaraan Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945](https://reader030.fdocuments.net/reader030/viewer/2022012707/61a7f8a864be0f5b3e0972ec/html5/thumbnails/55.jpg)
Urusan Pemerintahan terdiri atas urusan pemerintahanabsolut, urusan pemerintahan konkuren, dan urusanpemerintahan umum.
1. Urusan pemerintahan absolut adalah UrusanPemerintahan yang sepenuhnya menjadikewenangan Pemerintah Pusat.
2. Urusan pemerintahan konkuren adalah UrusanPemerintahan yang dibagi antara Pemerintah Pusatdan Daerah provinsi dan Daerah kabupaten/kota.Urusan pemerintahan konkuren yang diserahkan keDaerah menjadi dasar pelaksanaan OtonomiDaerah.
3. Urusan pemerintahan umum adalah UrusanPemerintahan yang menjadi kewenangan Presidensebagai kepala pemerintahan.
Urusan Pemerintahan
![Page 56: Sistem Penyelenggaraan Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945](https://reader030.fdocuments.net/reader030/viewer/2022012707/61a7f8a864be0f5b3e0972ec/html5/thumbnails/56.jpg)
UMUM
Urusan Pemerintah
an
KONKURENABSOLUT
Pem. Pusat Pem. Daerah
Wajib Pilihan
Pelayanan dasar
Tidak berkaitan dg Pelayanan
dasar
a. politik luar negeri;b. pertahanan;c. keamanan;d. yustisi;e. moneter dan fiskal nasional; danf. agama.
![Page 57: Sistem Penyelenggaraan Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945](https://reader030.fdocuments.net/reader030/viewer/2022012707/61a7f8a864be0f5b3e0972ec/html5/thumbnails/57.jpg)
Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan
Pelayanan Dasa
Urusan Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan dengan
Pelayanan Dasa
Urusan Pemerintahan Pilihan
a. pendidikan;b. kesehatan;c. pekerjaan umum dan
penataan ruang;d. perumahan rakyat dan
kawasan permukiman;e. ketenteraman, ketertiban
umum, dan pelindungan masyarakat; dan
f. sosial.
a. tenaga kerja;b. pemberdayaan perempuan dan
pelindungan anak;c. pangan;d. pertanahan;e. lingkungan hidup;f. administrasi kependudukan
dan pencatatan sipil;g. pemberdayaan masyarakat dan
Desa;h. pengendalian penduduk dan
keluarga berencana;i. perhubungan;j. komunikasi dan informatika;k. koperasi, usaha kecil, dan
menengah;l. penanaman modal; m. kepemudaan dan olah raga;n. statistik; o. persandian; p. kebudayaan; q. perpustakaan; dan r. kearsipan.
a. kelautan dan perikanan;
b. pariwisata;c. pertanian;d. kehutanan;e. energi dan sumber
daya mineral;f. perdagangan;g. perindustrian; danh. transmigrasi.
![Page 58: Sistem Penyelenggaraan Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945](https://reader030.fdocuments.net/reader030/viewer/2022012707/61a7f8a864be0f5b3e0972ec/html5/thumbnails/58.jpg)
Desentralisasi
• Desentralisasi adalah penyerahan Urusan Pemerintahanoleh Pemerintah Pusat kepada daerah otonom berdasarkanAsas Otonomi.
• Desentralisasi adalah wewenang untuk mengatur danmengurus urusan pemerintahan tidak semata-matadilakukan oleh pemerintah pusat, melainkan dilakukan jugaoleh satuan-satuan pemerintahan yang lebih rendah, baikdalam bentuk satuan teritorial maupun fungsional. Satuanpemerintahan yang lebih rendah diserahi dan dibiarkanmengatur dan dibiarkan mengatur dan mengurus sendirisebagaian urusan pemerintahan. (Phillipus M. Hadjon)
![Page 59: Sistem Penyelenggaraan Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945](https://reader030.fdocuments.net/reader030/viewer/2022012707/61a7f8a864be0f5b3e0972ec/html5/thumbnails/59.jpg)
Dekonsentrasi
• Dekonsentrasi adalah pelimpahan sebagian UrusanPemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah Pusatkepada gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat, kepadainstansi vertikal di wilayah tertentu, dan/atau kepadagubernur dan bupati/wali kota sebagai penanggung jawaburusan pemerintahan umum.
![Page 60: Sistem Penyelenggaraan Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945](https://reader030.fdocuments.net/reader030/viewer/2022012707/61a7f8a864be0f5b3e0972ec/html5/thumbnails/60.jpg)
Tugas Pembantuan
• Tugas Pembantuan adalah penugasan dari PemerintahPusat kepada daerah otonom untuk melaksanakan sebagianUrusan Pemerintahan yang menjadi kewenanganPemerintah Pusat atau dari Pemerintah Daerah provinsikepada Daerah kabupaten/kota untuk melaksanakansebagian Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenanganDaerah provinsi.
![Page 61: Sistem Penyelenggaraan Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945](https://reader030.fdocuments.net/reader030/viewer/2022012707/61a7f8a864be0f5b3e0972ec/html5/thumbnails/61.jpg)
TERIMA KASIH