SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE...
Transcript of SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE...
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN
PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE ANALYTICAL
HIERARCHY PROCESS
YUSUP TRIWIBOWO
5235107403
Skripsi ini Ditulis untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan dalam
Memperoleh gelar Sarjana
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2016
i
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE ANALYTICAL
HIERARCHY PROCESS
YUSUP TRIWIBOWO
ABSTRAK
Setiap tahun, Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta mengadakan pembukaan pendaftaran beasiswa BBM dan PPA. Setiap beasiswa mempunyai kriteria-kriteria tertentu untuk menentukan calon penerima beasiswa. Banyaknya kriteria penentu dan banyaknya jumlah pendaftar menimbulkan masalah bagaimana cara menentukan calon penerima beasiswa dengan jumlah kriteria yang banyak pada jumlah pendaftar yang sangat banyak. Untuk membantu penentuan dalam menetapkan mahasiswa yang layak menerima beasiswa maka dibutuhkan sebuah sistem pendukung keputusan. Penelitian ini bertujuan menghasilkan aplikasi sistem pendukung keputusan penentuan calon penerima beasiswa dengan metode Anayitical Hierarchy Process berbasis web. Penelitian ini dilakukan di Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta pada bulan Maret 2015 hingga Oktober 2015. Metode yang digunakan pada pembuatan sistem pendukung keputusan ini menggunakan metode pengembangan Prototypel. Sistem pendukung keputusan penentuan calon penerima beasiswa berbasis web ini dibuat dengan bahasa pemrograman PHP dan basis data Mysql dengan XAMPP sebagai local server. Pengujian fungsional website diuji oleh 1 orang ahli/pakar (Kasubbag Kemahasiswaan Fakultas Teknik) dengan menginput 20 sample data pendaftar beasiswa BBM dan 20 sample data pendaftar beasiswa PPA pada tahun 2015 dengan 15 mahasiswa kuota penerima beasiswa BBM dan 14 mahasiswa kuota penerima beasiswa PPA. Berdasarkan pada hasil uji fungsional pada data sample yang diinput pada website, didapatkan 15 mahasiswa penerima beasiswa BBM dan 15 mahasiswa tidak diterima menjadi penerima beasiswa BBM dan pada beasiswa PPA didapatkan 14 mahasiswa diterima menjadi penerima beasiswa PPA dan 16 mahasiswa tidak diterima menjadi penerima beasiswa PPA. Oleh karea itu, dapat disimpulkan bahwa sistem pendukung keputusan dengan metode AHP berfungsi dengan baik dan dapat dimanfaatkan dalam proses penentuan calon penerima beasiswa di Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta.
Kata Kunci : Sistem Pendukung Keputusan, Beasiswa, dan Analytical Hierarchy Process
ii
DECISION SUPPORT SYSTEM TO DETERMINE SCHOLARSHIP RECIPIENTS CANDIDATES WITH USING ANALYTICAL HIERARCHY
PROCESS METHOD
YUSUP TRIWIBOWO
ABSTRACT Every year, the Faculty of Engineering hold a opening of registration BBM and PPA scholarship. Every scholarship have certain criteria for determine scholarship recipients candidates. The many criteria scholarship and many registrant leads to problem on how to determine scholarship recipents candidates with many criteria and many registrant. The purpose the system is to made decision support system determine scholarship recipients candidates of Faculty of Engineering of Universitas Negeri Jakarta with using Analytical Hierarchy Process Method . The study was conducted in the Faculty of Engineering of Univeritas Negeri Jakarta from March 2015 to October 2015. The method of software development used in this study is prototype method. The system was developed with PHP programming and Mysql database with XAMPP as a local server. Functional testing of websites tested by one expert / specialist (Kassubag Kemahasiswaan, Faculty of Engineering of Universitas Negeri Jakarta) with 20 input sample data registries BBM scholarships and 20 scholarship applicants PPA sample data in 2015 with 15 students quota BBM scholarship recipients and 14 student quota PPA recipients. Based on the results of the functional test on the sample data that is inputted on the website, obtained 15 scholarship recipients and 15 students are not accepted to be recipients of BBM and the scholarship PPA obtained 14 students accepted to be recipients of PPA and 16 students are not accepted to be recipients. Therefore, can be concluded that the decision support system with AHP method works fine and can be utilized in the process of determination of the applicants in the Faculty of Engineering, Universitas Negeri Jakarta.
Keyword : Decision Support System, Scholarship, and Analytical Hierarchy
Process.
iii
iv
HALAMAN PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi saya adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan
gelar akademik sarjana baik di Universitas Negeri jakarta maupun di
Perguruan Tinggi lain.
2. Skripsi saya adalah murni gagasan, rumusan dan penelitian saya sendiri
dengan arahan dosen pembimbing.
3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis
atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas
dicantumkan sebagai acuan naskah dengan disebutkan nama pengarang
dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian
hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini,
maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar
yang telah diperoleh karena karya tulis ini, serta sanksi lainnya sesuai
dengan norma yang berlaku di Universitas Negeri Jakarta.
Jakarta, 25 Januari 2016
Yang membuat pernyataan,
Yusup Triwibowo
5235107403
v
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur bagi Tuhan yang Maha Esa atas rahmat dan
karuniaNya yang telah diberikan kepada peneliti, sehingga peneliti dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul : “Sistem Pendukung Keputusan untuk
Menentukan Penerima Beasiswa Dengan Metode Analytical Hierarchy Process.”
Dalam merencanakan, menyusun, dan menyelesaikan penelitian skripsi,
peneliti banyak menerima bantuan, bimbingan, dan motivasi serta dukungan dari
berbagai pihak, oleh karna itu pada kesempatan ini peneliti bermaksud
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Bambang Prasetya Adhi, S.Pd., M.Kom selaku pembimbing I
dan Bapak Widodo, M.Kom selaku pembimbing II yang telah
memberikan motivasi dan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan
skripsi ini.
2. Orangtua yang tak henti-hentinya memanjatkan doa dan memberikan
semangat kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu
peneliti memohon maaf bila terdapat kekurangan dan kesalahan dari sisi isi
maupun penelitian. Akhir kata, peneliti berharap agar penelitian dan penyusunan
penelitian ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Jakarta, 25 Januari 2016
Yusup Triwibowo
vi
DAFTAR ISI
ABSTRAK ........................................................................................................... i
ABSTRACT ........................................................................................................ ii
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................... iv
KATA PENGANTAR ........................................................................................ v
DAFTAR ISI ...................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL .............................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1
1.2. Identifikasi Masalah ......................................................................... 4
1.3. Pembatasan Masalah ........................................................................ 5
1.4. Perumusan Masalah .......................................................................... 5
1.5. Tujuan Penelitian .............................................................................. 6
1.6. Manfaat Penelitian ............................................................................ 6
BAB II KERANGKA TEORITIK DAN KERANGKA BERPIKIR
2.1. Kerangka Teoritik............................................................................. 7
2.1.1. Sistem Informasi .................................................................... 7
2.1.2. Beasiswa ................................................................................. 9
2.1.3. Pengambilan Keputusan ....................................................... 10
2.1.4. Sistem Pendukung Keputusan .............................................. 12
2.1.5. Multiple Criteria Decision Making (MCDM) ...................... 14
2.1.5.1. Analytical Hierarchy Process (AHP) ...................... 16
vii
2.1.5.1.1. Pembentukan Hirarki ................................ 17
2.1.5.1.2. Penentuan Prioritas ................................... 18
2.1.5.1.3. Konsistensi Logis ...................................... 23
2.1.5.1.4. Kelebihan dan Kelemahan AHP ............... 23
2.1.6. Data Flow Diagram (DFD) ................................................. 25
2.1.7. Entity Relation Diagram (ERD) ........................................... 26
2.1.8. Database............................................................................... 27
2.2. Kerangka Berpikir .......................................................................... 28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 33
3.2. Metode Penelitian ........................................................................... 33
3.3. Instrumen Penelitian ....................................................................... 33
3.4. Metode Pengembangan Sistem ...................................................... 34
3.4.1. Pembuatan Prototype Tahap Ke-1 ....................................... 34
3.4.1.1. Listen To Customer .................................................. 34
3.4.1.1.1. Analisis ..................................................... 35
3.4.1.1.2. Design ....................................................... 37
3.4.1.2. Build / Revise Mock-Up ........................................... 37
3.4.1.2.1. Implementasi Rancangan .......................... 37
3.4.1.2.2. Revisi Rancangan...................................... 39
3.4.1.3. Customer Test Drives Mock-Up .............................. 39
3.4.2. Pembuatan Prototype Tahap Ke-2 ....................................... 39
3.4.2.1. Listen To Customer .................................................. 40
3.4.2.1.1. Analisis ..................................................... 40
3.4.2.1.2. Design ....................................................... 40
3.4.2.2. Build / Revise Mock-Up ........................................... 40
viii
3.4.2.2.1. Implementasi Rancangan .......................... 41
3.4.2.2.2. Revisi Rancangan...................................... 41
3.4.2.3. Customer Test Drives Mock-Up .............................. 41
3.5. Pengujian ........................................................................................ 42
3.6. Penggunaan Sistem ........................................................................ 43
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1. Hasil Analisis dan Pembahasan ...................................................... 44
4.2. Hasil Desain dan Pembahasan ........................................................ 48
4.3. Pengkodean .................................................................................... 76
4.4. Pengujian ........................................................................................ 77
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan ..................................................................................... 85
5.2. Saran ............................................................................................... 86
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 87
LAMPIRAN ..................................................................................................... 88
ix
DAFTAR TABEL
2.1. Matriks m x n ................................................................................................. 19
2.2. Skala Perbandingan AHP ............................................................................... 20
3.1. Format pengujian blackbox ........................................................................... 42
4.1. Tabel Nilai Prioritas Beasiswa ....................................................................... 44
4.2. Tabel Hierarki Kriteria Beasiswa BBM ......................................................... 45
4.3. Tabel Hierarki Kriteria Beasiswa PPA .......................................................... 46
4.4. Tabel Data User.............................................................................................. 53
4.5. Tabel Data Beasiswa ...................................................................................... 54
4.6. Tabel Data Prodi ............................................................................................ 54
4.7. Tabel Data Kepentingan ................................................................................. 55
4.8. Tabel Data Atribut.......................................................................................... 55
4.9. Tabel Data Analytic ....................................................................................... 56
4.10. Tabel Data Mahasiswa ................................................................................. 56
4.11. Tabel Data Nilai ........................................................................................... 57
4.12. Contoh Perhitungan Benefit dan Cost .......................................................... 73
4.13. Contoh Perhitungan Perangkingan ............................................................... 74
4.14. Format Pengujian Blackbox ......................................................................... 78
4.15. Data Sample Pengujian Pada Beasiswa PPA ............................................... 83
4.16. Data Sample Pengujian Pada Beasiswa BBM .............................................. 84
x
DAFTAR GAMBAR
2.1. Ilustrasi Sistem .............................................................................................7
2.2. Proses pengolahan data ................................................................................9
2.3. Simbol Data Flow Diagram (DFD) .......................................................... 25
2.4. Entity Relationship Diagram (ERD) ......................................................... 27
2.5. SPK sebagai pemberi informasi beasiswa................................................. 28
2.6. Prototype Model ........................................................................................ 31
3.1. SPK sebagai pemberi informasi beasiswa................................................. 36
4.1. Context Diagram ....................................................................................... 48
4.2. DFD Level 1 ............................................................................................. 49
4.3. DFD Level 2 ............................................................................................. 51
4.4. ERD ........................................................................................................... 52
4.5. Model Relasional ...................................................................................... 58
4.6. Halaman utama website ............................................................................ 59
4.7. Form login ................................................................................................. 59
4.8. Halaman home admin ................................................................................ 60
4.9. Halaman home user ................................................................................... 60
4.10. Output menu beasiswa ............................................................................ 61
4.11. Form tambah beasiswa ............................................................................ 62
4.12. Output menu prodi .................................................................................. 62
4.13. Form tambah prodi .................................................................................. 63
4.14. Output menu kepentingan ....................................................................... 63
4.15. Form tambah kepentingan....................................................................... 64
xi
4.16. Output menu atribut ................................................................................ 64
4.17. Form tambah atribut ................................................................................ 65
4.18. Output menu rules atribut........................................................................ 66
4.19. Form form tambah rules atribut .............................................................. 66
4.20. Output menu result rules ......................................................................... 67
4.21. Output menu mahasiswa ......................................................................... 68
4.22. Form tambah data mahasiswa ................................................................ 68
4.23. Output menu nilai.....................................................................................69
4.24. Form input data nilai mahasiswa ............................................................ 70
4.25. Form pendaftaran beasiswa..................................................................... 71
4.26. Output biodata setelah melakukan pendaftaran ...................................... 71
4.27. Output hasil pengecekan data input nilai mahasiswa .............................. 72
4.28. Output hasil normalisasi pada website SPK ........................................... 74
4.29. Output hasil perangkingan pada website SPK ........................................ 75
4.30. Output menu laporan ............................................................................... 75
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Hasil Tampilan Program .................................................................. 89
Lampiran 2. Hasil Hierarki Kriteria Beasiswa ...................................................100
Lampiran 3. Hasil Uji Blackbox pada Fakultas Teknik UNJ ..............................101
Lampiran 4. Hasil Perhitungan SPK pada Beasiswa ..........................................107
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Salah satu hak azasi manusia yang paling mendasar adalah memperoleh
pendidikan yang layak seperti tercantum dalam UUD 1945. Ketika seseorang
memperoleh pendidikan yang baik, akan terbuka baginya untuk mendapatkan
kehidupan yang lebih baik. Menyadari bahwa pendidikan sangat penting, negara
sangat mendukung setiap warga negaranya untuk meraih pendidikan setinggi-
tingginya. Beberapa di antaranya melakukan program pendidikan gratis dan
program beasiswa.
Beasiswa dapat dikatakan sebagai pembiayaan yang tidak bersumber dari
pendanaan sendiri atau orang tua, akan tetapi diberikan oleh pemerintah,
perusahaan swasta, kedutaan, universitas, serta lembaga pendidik atau peneliti,
atau juga dari kantor tempat bekerja yang karena prestasi seorang karyawan dapat
diberikan kesempatan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusianya
melalui pendidikan. Biaya tersebut diberikan kepada yang berhak menerima,
terutama berdasarkan klasifikasi, kualitas, dan kompetensi si penerima beasiswa.
(Gafur, Abdul, 2008).
Di setiap lembaga pendidikan khususnya universitas, banyak sekali beasiswa
yang ditawarkan kepada mahasiswa/mahasiswi yang berprestasi dan yang kurang
mampu. Ada beasiswa yang dari lembaga milik nasional maupun swasta. Program
pemerintahan melalui lembaga pendidikan nasional memberikan bantuan khusus
bagi mahasiswa/mahasiswi yang kurang mampu pada perguruan tinggi sesuai
dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor : 83 Tahun 2009.
2
Universitas Negeri Jakarta menyelenggarakan program bantuan pendidikan
melalui beasiswa. Beasiswa yang diberikan bermacam-macam jenisnya, yaitu
beasiswa yang diberikan bagi mahasiswa yang kurang mampu dan berprestasi.
Beasiswa Bantuan Belajar Mahasiswa (BBM) merupakan jenis beasiswa untuk
mahasiswa yang kurang mampu secara ekonomi, sedangkan Beasiswa
Peningkatan Prestasi Akademik (PPA) merupakan beasiswa yang diberikan
kepada mahasiswa yang breprestasi.
Untuk mendapatkan beasiswa tersebut maka harus sesuai dengan aturan-
aturan yang telah ditetapkan. Kriteria yang ditetapkan dalam penyeleksian
penerima beasiswa adalah indeks prestasi akademik, penghasilan orang tua,
jumlah saudara kandung, jumlah tanggungan orang tua, semester, dan lain-lain.
Pada setiap beasiswa mempunya kriteria yang berbeda-beda dan mempunyai
hirarki atau prioritas antara satu kriteria dengan kriteria lain.
Demikian halnya dengan Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta yang
telah memiliki program pemberian beasiswa terhadap mahasiswa. Oleh karena itu
beasiswa harus diberikan kepada penerima yang layak dan pantas untuk
mendapatkannya. Akan tetapi, dalam melakukan seleksi beasiswa tersebut tentu
akan mengalami kesulitan karena banyaknya pelamar beasiswa dan banyaknya
kriteria yang digunakan untuk menentukan keputusan penerima beasiswa yang
sesuai dengan yang diharapkan. Oleh sebab itu tidak semua yang mendaftarkan
diri sebagai calon penerima beasiswa tersebut akan diterima, hanya yang
memenuhi kriteria-kriteria tertentu saja yang akan memperoleh beasiswa tersebut.
Dalam penyeleksian penerima beasiswa dibutuhkan suatu pengambilan
keputusan berdasarkan kriteria-kriteria yang digunakan secara cepat dan akurat.
Dalam pengambilan keputusan dapat dilakukan secara manual ataupun dengan
3
cara komputasi. Dimana secara manual pengambilan keputusan dilakukan oleh
seseorang yang bertanggung jawab mengambil keputusan dalam penyeleksian
penerima beasiswa, sedangankan komputasi menggunakan sebuah sistem
pendukung keputusan berbasis komputer dengan menggunakan metode tertentu
dalam pengambilan keputusan untuk penyeleksian penerima beasiswa.
Saat ini Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta masih menggunakan cara
manual untuk menentukan penyeleksian penerima beasiswa. Sehingga pengolahan
data kurang efektif, membutuhkan waktu yang relatif lama dan sering terjadi
subjektifitas dari para pengambil keputusan. Untuk mempermudah para pengurus
lembaga beasiswa Universitas Negeri Jakarta dalam menentukan
mahasiswa/mahasiswi yang berhak menerima beasiswa maka perlu dibangunnya
suatu sistem pendukung keputusan yang berfungsi untuk membantu melakukan
seleksi kepada para calon penerima beasiswa.
Multiple Criteria Decision Making (MCDM) adalah suatu metode
pengambilan keputusan untuk menetapkan alternatif terbaik dari sejumlah
alternatif berdasarkan beberapa kriteria tertentu (Kusumadewi, 2007). Kriteria
biasanya berupa ukuran-ukuran, aturan-aturan atau standar yang digunakan dalam
pengambilan keputusan. Berdasarkan tujuannya. MCDM dapat dibagi menjadi 2
model (Zimmermann, 1991), yaitu Multi Attribute Decision Making (MADM) dan
Multi Objective Decision Making (MODM).
Dalam Multi Attribute Decision Making terdapat beberapa metode yang dapat
digunakan untuk membantu mengambil keputusan dalam penyeleksian beasiswa.
Metode tersebut diantaranya adalah Simple Addictive Weighting (SAW), Weighted
Product (WP), Electre, Technique for Order Preference by Similarity of Ideal
Solution (TOPSIS), Analytical Hierarchy Process (AHP), dan sebagainya.
4
Model yang digunakan dalam sistem pendukung keputusan ini adalah
Multiple Attribute Decision Making (MADM) dengan metode Analytical
Hierarchy Process (AHP). Analytical Hierarchy Process ini dipilih karena pada
metode ini suatu prioritas dapat disusun dari berbagai pilihan yang berupa kriteria
yang sebelumnya telah didekomposisi (struktur) terlebih dahulu, sehingga
penetapan prioritas didasarkan pada suatu proses yang terstuktur (hierarki) dan
masuk akal. Jadi pada intinya metode AHP sangatlah cocok diterapkan pada
proses penerimaan beasiswa di fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta yang
menerapkan proses kriteria yang mempunyai bobot terstruktur dan mempunyai
hierarki pada tiap kriteria beasiswa.
Dengan metode tersebut, diharapkan penilaian akan lebih tepat karena
didasarkan pada nilai prioritas kriteria yang sudah ditentukan sehingga akan
mendapatkan hasil yang lebih akurat terhadap siapa yang akan menerima
beasiswa tersebut.
Dengan latar belakang yang sebelumnya telah dipaparkan, maka penulis ingin
mendesain atau membangun sebuah sistem yang mampu membantu dalam
penyeleksian penerima beasiswa di Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta
sesuai dengan kriteria yang ada dan mengangkatnya menjadi sebuah penelitian
dengan judul “Sistem Pendukung Keputusan untuk Menentukan Penerima
Beasiswa Dengan Metode Analytical Hierarchy Process”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat diidentifikasikan beberapa
permasalahan, diantaranya :
5
1. Banyaknya kriteria yang diperlukan sebagai syarat dalam menetukan
penerima beasiswa maka diperlukan sebuah alat bantu untuk
mempermudah dalam menentukan penerima beasiswa
2. Banyaknya pelamar beasiswa yang membuat data yang harus diproses
menjadi banyak dan memakan waktu yang lama maka diperlukan sebuah
alat bantu untuk mempermudah dalam penyeleksian penerima beasiswa.
1.3. Pembatasan Masalah
Batasan masalah yang diberikan penulis dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan (SPK) ini dibuat dengan ruang
lingkup seleksi beasiswa di Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta
yang bertujuan untuk menentukan penerima beasiswa.
2. Kriteria yang digunakan memepertimbangkan lebih dari satu kriteria yang
akan ditentukan setelah penelitian.
3. Tidak Membahas mengenai perbedaan metode Analytical Hierarchy
Process dengan metode Sistem Pendukung Keputusan lainnya.
4. Sistem akan dirancang dengan pemrograman PHP dan Mysql.
1.4. Perumusan Masalah
Perumusan masalah yang dibahas penulis dalam penelitian ini adalah
“Bagaimana mendesain atau membangun suatu Sistem Pendukung Keputusan
(SPK) dalam penyeleksian penerima beasiswa dengan metode Analytical
Hierarchy Process di Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta?”.
6
1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai penulis dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mendesain atau membangun Sistem Pendukung Keputusan yang berguna
untuk menyeleksi penerima beasiswa di Fakultas Teknik Universitas
Negeri Jakarta.
2. Menghasilkan aplikasi Sistem Pendukung Keputusan untuk menyeleksi
pernerima beasiswa di Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta berbasis
web.
1.6. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai
berikut:
1. Sebagai salah satu alternatif untuk membantu dan mempermudah
penyeleksian beasiswa di Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta.
2. Sebagai sarana pengembangan wawasan pengetahuan penulis dalam
merancang Sistem Pendukung Keputusan dengan metode Analytical
Hierarchy Process.
7
BAB II
KERANGKA TEORITIK DAN KERANGKA BERPIKIR
2.1. Kerangka Teoritik
2.1.1. Sistem Informasi
Sistem berasal dari bahasa Latin (systema) dan bahasa Yunani (sustema)
adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan
bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai
suatu tujuan (Eriyanto, 2003).
Sistem merupakan sekumpulan komponen yang saling terhubung yang
memiliki tujuan yang sama dan berkerja bersama-sama untuk mencapai
tujuannya.
Gambar 2.1 Ilustrasi Sistem
Karakteristik sistem yang dapat membedakan dengan suatu sistem yang lain
adalah sebagai berikut (Al Fatta, 2007) :
1. Batasan
Merupakan gambaran dari suatu elemen mana yang termasuk didalam sistem
dan mana yang di luar sistem
8
2. Lingkungan
Segala sesuatu yang ada diluar sistem yang menyediakan asumsi, kendala dan
input terhadap sistem.
3. Masukan
Sumber daya dari lingkungan yang dikonsumsi dan dimanipulasi oleh suatu
sistem.
4. Keluaran
Sumber daya atau produk yang disediakan untuk lingkungan sistem oleh
kegiatan dalam suatu sistem.
5. Komponen
Kegiatan-kegiatan dalam suatu sistem yang mentransformasikan input
menjadi bentuk setengah jadi.
6. Penghubung
Tempat dimana komponen atau sistem dan lingkungannya bertemu atau
berinteraksi.
7. Penyimpanan
Area yang dikuasai dan digunakan untuk penyimpanan sementara dan tetap
dari informasi, bahan baku dan sebagainya. Penyimpanan merupakan suatu
media penyangga diantara komponen tersebut bekerja dengan berbagai
tingkatan yang ada dan memungkinkan komponen yang berbeda dari berbagai
data yang sama.
Informasi adalah data yang sudah diolah menjadi bentuk yang bermakna dan
bermanfaat. Untuk memperoleh informasi yang berguna hal yang harus dilakukan
pertama adalah mengumpulkan data, kemudian mengolahnya sehingga menjadi
9
informasi. Dari data yang diperoleh, informasi yang didapat menjadi terarah dan
penting karena telah melalui berbagai tahap yaitu pengumpulan data.
Gambar 2.2 Proses pengolahan data
Dari pengertian diatas dapat dipahami bahwa sistem informasi adalah
sekumpulan dari beberapa komponen atau elemen terorganisisr yang
mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan informasi yang terdiri dari sumber
daya manusia, sumber daya teknologi, dan sumber data.
2.1.2. Beasiswa
Beasiswa adalah bantuan untuk membantu orang terutama bagi yang masih
sekolah atau kuliah agar mereka dapat menyelesaikan tugasnya dalam rangka
mencari ilmu pengetahuan hingga selesai. Beasiswa diartikan sebagai bentuk
penhargaan yang diberikan kepada individual agar dapat melanjutkan pendidikan
ke jenjang yang lebih tinggi. Penghargaan itu dapat berupa akses tertentu pada
suatu institusi atau penghargaan bantuan keuangan (Murniasih, 2009). Sesuai
dengan Peraturan Menteri Pendidikan RI Nomor: 83 Tahun 2009, bahwa
pemerintah membuat program melalui lembaga pendidikan nasional memberikan
bantuan khusus bagi peserta didik yang kurang mampu.
Beasiswa juga bisa diwujudkan dengan cara lain. Misalnya buku-buku
pelajaran, fasilitas belajar serta hal lain yang tujuannya memperlancara para
penerima beasiswa agar mereka dapat menyelesaikan pendidikan tanpa adanya
gangguan terutama yang berhubungan dengan keuangan hingga mereka lulus.
10
2.1.3. Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan adalah pemilihan beberapa tindakan alternatif yang
ada untuk mencapai satu atau beberapa tujuan yang telah diterapkan (Turban,
2005). Pada dasarnya pengambilan keputusan merupakan suatu bentuk pemilihan
dari berbagai alternatif tindakan yang mungkin dipilih, yang prosesnya melalui
mekanisme tertentu dengan harapan akan menghasilkan suatu keputusan yang
terbaik (Simon,1980).
Penyelesaian masalah adalah suatu bentuk aktifis dimana individu atau
organisasi dalam mencapai tujuan yang diinginkan harus membuat seleksi dari
beberapa langkah alternatif untuk mencapai tujuan tersebut (Gass, 1985).
Penyelesaian masalah dengan alternatif ini dilakukan oleh pengambil keputusan.
Keputusan merupakan kegiatan memilih suatu strategi atau tindakan dalam
pemecahan masalah tersebut. Tindakan memilih strategi atau aksi yang diyakini
manajer akan memberikan solusi terbaik atas sesuatu itu disebut pengambilan
keputusan. Tujuan dari keputusan adalah untuk mencapai target atau aksi tertentu
yang harus dilakukan.
Kriteria atau ciri-ciri dari keputusan adalah :
1. Banyak pilihan atau alternatif
2. Ada kendala atau syarat
3. Mengikuti suatu pola atau model tingkah laku, baik yang terstruktur maupun
tidak terstruktur
4. Banyak input atau variabel
5. Ada faktor risiko
6. Dibutuhkan kecepatan, ketepatan, dan keakuratan
11
Pengambilan keputusan meliputi empat tahap yang saling berhubungan dan
berurutan (Simon, 1980). yaitu :
1. Intelligence
Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup
problematika serta proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh,
diproses, dan diuji dalam rangka mengidentifikasi masalah.
2. Design
Tahap ini adalah proses menemukan, mengembangkan, dan menganalisis
alternatif tindakan yang bisa dilakukan. Tahap ini meliputi proses untuk
mengerti masalah, menurunkan solusi, dan menguji kelayakan solusi.
3. Choice
Pada tahap ini dilakukan proses pemilihan diantara berbagai alternatif
tindakan yang mungkin akan dijalankan. Tahap ini meliputi pencarian,
evaluasi, dan rekomendasi solusi yang sesuai untuk model yang telah dibuat.
Solusi dari model merupakan nilai spesifik untuk variabel hasil pada alternatif
yang dipilih.
4. Implementation
Tahap implementasi adalah tahap pelaksanaan dari keputusan yang telah
diambil. Pada tahap ini diperlukan untuk menyusun serangkian tindakan yang
terencana, sehingga hasil keputusan dapat dipantau dan disesuaikan apabila
diperlukan perbaikan.
Akan tetapi di setiap tahap terdapat kemungkinan proses kembali ketahap
sebelumnya. Misalanya saja, pada tahap pemilihan, bisa terjadi semua alternatif
12
yang sudah di rumuskan ditolak, sehingga proses kembali ke tahap sebelumnya
(perancangan).
2.1.4. Sistem Pendukung Keputusan
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) / Decision Suport Sistem (DSS)
merupakan sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan,
dan pemanipulasian data. Sistem itu digunakan untuk membantu pengambilan
keputusan dalam situasi yang semiterstruktur dan situasi yang tidak terstruktur,
dimana tak seorangpun tahu secara langsung bagaimana keputusan seharusnya
dibuat (Alter, 2002).
Decision Suport Sistem lebih ditujukan untuk mendukung manajemen dalam
melakukan pekerjaan yang bersifat analitis dalam situasi yang kurang terstruktur
dan dengan kriteria yang kurang jelas. Menurut Kusrini (2007:15) Decision
Support Sistem tidak dimaksudkan untuk mengotomatisasikan pengambilan
keputusan, tetapi memberikan perangkat interaktif yang memungkinkan
pengambilan keputusan untuk melakukan berbagai analisis menggunakan model-
model yang tersedia.
Decision Suport Sistem adalah sistem informasi interaktif yang mendukung
proses pembuatan keputusan melalui presentasi informasi yang dirancang secara
spesifik untuk pendekatan penyelesaian masalah dan kebutuhan-kebutuhan
aplikasi para pembuat keputusan, serta tidak membuat keputusan untuk pengguna
(Al-Hamdany, 2003).
Dari berbagai definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Sistem Pendukung
Keputusan / Decision Suport Sistem adalah suatu sistem informasi yang spesifik
yang ditujukan untuk membantu manajemen dalam mengambil keputusan yang
13
berkaitan dengan persoalan yang bersifat semi terstruktur, serta tidak
menggantikan fungsi pengambil keputusan dalam membuat keputusan.
Karakteristik yang diharapkan ada di DSS (Turban, 2005) :
1. Dukungan kepada pengambil keputusan, terutama pada situasi semi terstruktur
dan tak terstruktur, dengan menyertakan penilaian manusia dan informasi
terkomputerisasi. Masalah-masalah tersebut tidak bisa dipecahkan oleh sistem
komputer lain atau oleh metode atau alat kuantitatif standar.
2. Dukungan untuk semua level manajerial, dari eksekutif puncak sampai
manajer ini.
3. Dukungan untuk individu dan kelompok. Masalah yang kurang terstruktur
sering memerlukan keterlibatan individu dari departemen dan tingkat
organisasional yang berbeda atau bahkan dari organisasi lain.
4. Dukungan untuk keputusan indenpenden dan/atau sekuensial. Keputusan bisa
dibuat satu kali, beberapa kali, atau berulang (dalam interval yang sama).
5. Dukungan di semua fase proses pengambilan keputusan : inteligend, desain,
pilihan, dan implementasi.
6. Dukungan diberbagai proses dan gaya pengambilan keputusan.
Aplikasi sistem pendukung keputusan terdiri dari beberapa subsistem, yaitu :
1. Subsistem Manajemen Data
Subsistem Manajemen Data memasukkan satu database yang berisi data yang
relevan untuk situasi dan kondisi. Dikelola oleh perangkat lunak yang disebut
Sistem Manajemen Database / Database Management System (DBMS).
2. Subsistem Manajemen Model
14
Subsistem Manajemen Model dari Sistem Pendukung Keputusan terdiri dari
basis model berisi rutin dan statistik khusus, keuangan, forecasting ilmu
manajemen dan model kuantitatif lainnya yang memberikan kapabilitas
analisis pada sebuah sistem pendukung keputusan.
3. Subsistem Antarmuka Pengguna (Dialog)
Istilah antarmuka pengguna mencakup semua aspek komunikasi antara
pengguna dan sistem. Cakupannya tidak hanya perangkat keras dan perangkat
lunak, tetapi juga faktor-faktor yang berkaitan dengan kemudahan pengguna.
4. Subsistem Manajemen Berbasis Pengetahuan (Knowledge Base)
Subsistem ini mendukung semua subsistem lain atau bertindak sebagai suatu
komponen independen yang memberikan intelegensi untuk memperbesar
pengetahuan si pengambil keputusan. Subsistem ini dapat diinterkoneksikan
dengan repositori pengetahuan perusaha an organisasional.
2.1.5. Multiple Criteria Decision Making (MCDM)
Multiple Criteria Decision Making (MCDM) adalah suatu metode
pengambilan keputusan untuk menetapkan alternatif terbaik dari sejumlah
alternatif berdasarkan beberapa kriteria tertentu (Kusumadewi, 2007). Kriteria
biasanya berupa ukuran-ukuran, aturan-aturan atau standar yang digunakan dalam
pengambilan keputusan.
Berdasarkan tujuannya. MCDM dapat dibagi menjadi 2 model (Zimmermann,
1991), yaitu Multi Attribute Decision Making (MADM) dan Multi Objective
Decision Making (MODM). Seringkali MODM dan MADM digunakan untuk
menerangkan kelas atau kategori yang sama. MADM digunakan untuk
menyelesaikan masalah-masalah dalam ruang diskret. Oleh karena itu, pada
15
MADM biasanya digunakan untuk melakukan penilaian atau seleksi terhadap
beberapa alternatif dalam jumlah yang terbatas. Sedangkan MODM digunakan
untuk menyelesaikan masalah-masalah pada ruang kontinyu (seperti
permasalahan pada pemrograman matematis). Berikut metode penyelesaian
masalah MADM pada sistem pendukung keputusan:
1. Metode Simple Addictive Weighting (SAW)
- Sering disebut dengan istilah metode penjumlahan terbobot.
- Konsep dasarnya adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja
pada setiap alternatif pada semua atribut.
- Metode ini membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) ke
suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif
yang ada.
2. Weighted Product (WP)
- Metode ini menggunakan perkalian untuk menghubungkan rating atribut,
dimana rating setiap atribut hartus dipangkatkan dulu dengan bobot atribut
yang bersangkutan.
- Proses ini hanya dengan proses normaliasi.
3. Electre
- Merupakan salah satu metode pengambilan keputusan multikriteria
berdasarkan pada konsep outrangking dengan menggunakan perbandingan
berpasangan dari alternatif-alternatif berdasarkan setiap kriteria yang
sesuai.
- Digunakan untuk kasus-kasus dengan banyak alternatif namun hanya
sedikit kriteria yang dilibatkan.
16
4. Technique for Order Preference by Similarity of Ideal Solution (TOPSIS)
- Salah satu metode pengambilan keputusan multikriteria yang pertama kali
diperkenalkan oleh Yoon dan Hwang (1981).
- Menggunakan prinsip bahwa alternatif yang terpilih harus mempunyai
jarak terdekat dari solusi ideal positif dan terjauh dari solusi ideal negatif
dari sudut pandang geometris dengan menggunakan jarak Euclidean untuk
menentukan kedekatan relatif dari suatu alternatif dengan solusi optimal.
- Metode ini banyak digunakan untuk menyelesaikan pengambilan
keputusan secara praktis, karena konsepnya sederhana dan mudah
dipahami, komputasinya efisien, dan memiliki kemampuan mengukur
kinerja relatif dari alternatif-alternatif keputusan
5. Analytical Hierarchy Process (AHP)
- Merupakan suatu model pendukung keputusan yang dikembangkan oleh
Thomas L. Saaty.
- Menguraikan masalah multifaktor atau multi kriteria yang kompleks
menjadi suatu hirarki.
2.1.5.1. Analytical Hierarchy Process (AHP)
Terdapat perinsip dasar AHP, yaitu (Saaty,1993):
1. Pembentukan Hierarki
Manusia mempunyai kemampuan untuk memepersepsikan sesuatu dan ide,
mengidentifikasi, dan mengkomunikasikan apa yang diamati. Untuk
pengetahuan yang detail, pikiran manusia membuat struktur dari realitas yang
kompleks menjadi bagian-bagian secara hirarki sehingga manusia dapat
17
mengintegrasikan informasi yang besar menjadi struktur masalah dan
membentuk gambaran yang jelas terhadap keseluruhan sistem.
2. Penentuan Prioritas
Manusia mempunyai kemampuan mempersepsikan hubungan antara sesuatu
yang mereka amati, membandingkan pasangan sesuatu yang sama terhadap
kriteria tertentu, dan membedakan antara pasangan tersebut dengan menilai
intensitas satu dengan lainnya. Intensitas tersebut disebut prioritas.
3. Konsistensi Logis
Manusia mempunyai kemampuan untuk menghubungkan objek atau ide
dengan cara tertentu agar tetap koheren, yaitu berhubungan satu sama lain dan
hubungan tersebut menunjukan konsistensi.
Dalam meggunakan prinsip-prinsip dasar tersebut, AHP memanfaatkan baik
aspek kualitatif maupun kuantitatif dari pikiran manusia, yaitu aspek kualitatif
untuk mendefinisikan masalah dan aspek kuantitatif untuk mengekspresikan
penilaian (judgement) dan pilihan (preferences).
2.1.5.1.1. Pembentukan Hirarki
Sistem kompleks dapat dengan mudah dimengerti dengan memecahkan
menjadi elemen-elemen, menyusun elemen-elemen tersebut secara hirarki, dan
mengkomposisikan atau sintesis penilaian tingkat kepentingan relatif elemen-
elemen tersebut pada setiap level pada hirarki ke dalam satu set prioritas
keseluruhan. Hirarki adalah abstraksi dari struktur suatu sistem untuk mempelajari
interaksi fungsi dari komponen-komponen dan pengaruhnya terhadap keseluruhan
sistem.
18
Langkah-langkah dalam menyusun suatu hirarki adalah sebagai berikut
(Saaty,1993) :
1. Mengidentifikasi tujuan keseluruhan
2. Mengidentifikasi sub tujuan dari tujuan keseluruhan
3. Mengidentifikasi kriteria yang harus dipenuhi untuk mencapai sub tujuan dari
tujuan keseluruhan
4. Mengidentifikasi subkriteria untuk setiap kriteria
5. Mengidentifikasi actors yang terlibat
6. Mengidentifikasi tujuan actors
7. Mengidentifikasi kebijakan actors
8. Mengidentifikasi pilihan atau hasil
9. Untuk keputusan ya/tidak, keputusan yang diambil adalah yang memberikan
hasil yang terbaik dan bandingan keuntungan dan biaya dari membuat
keputusan tersebut dengan tidak membuat keputusan tersebut.
10. Membuat analisis keuntungan/biaya
2.1.5.1.2. Penentuan Prioritas
Prioritas adalah urutan numerik yang diukur dalam suatu skala rasio. Prioritas
dapat digunakan untuk memilih alternatif dengan sekala rasio terbesar. Prioritas
dapat dibedakan menjadi 3 level, yaitu (saaty, 1993) :
1. Prioritas lokal yang diperoleh dari penlaian terhadap suatu kriteria
2. Prioritas global yang diperoleh dari perkalian dengan prioritas suatu kriteria
3. Prioritas keseluruhan yang diperoleh dengan menjumlahkan prioritas global
19
Langkah pertama untk menentukan prioritas elemen-elemen dalam suatu
masalah keputusan adalah dengan membuat perbandingan berpasangan yaitu
dengan membandingkan elemen-elemen berpasangan terhadap suatu kriteria.
Perbandingan tersebut kemudian ditransformasikan dalam bentuk matriks
perbandingan antar alternatif untuk sub sistem hirarki itu dapat dibuat dalam
bentuk matriks m x n, seperti pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Matriks m x n
C 𝐴𝐴1 𝐴𝐴2 . . . 𝐴𝐴𝑛𝑛
𝐴𝐴1 𝑎𝑎11 𝑎𝑎12 . . . 𝑎𝑎1𝑛𝑛
𝐴𝐴2 𝑎𝑎21 𝑎𝑎22 . . . 𝑎𝑎2𝑛𝑛
: : : . . . :
𝐴𝐴𝑚𝑚 𝑎𝑎𝑚𝑚1 𝑎𝑎𝑚𝑚2 . . . 𝑎𝑎𝑚𝑚𝑛𝑛
Nilai adalah nilai perbandingan elemen A1 (baris) terhadap A1 (kolom) yang
menyatakan hubungan :
a. Seberapa jauh tingkat kepentingan A1 (baris) terhadap kriteria C
dibandingankan dengan A1 (kolom), atau
b. Seberapa jauh dominasi A1 (baris) terhadap A1 (kolom), atau
c. Seberapa banyak kriteria C terdapat pada A1 (baris) dibandingankan dengan
A1 (kolom).
Nilai numerik yang dikenakan untuk seluruh perbandingan diperoleh dari
skala perbandingan 1 sampai 9 yang telah ditetapkan ole Saaty, seperti pada Tabel
2.2.
20
Tabel 2.2 Skala Perbandingan AHP
Tingkat
Kepentingan Definisi Penjelasan
1 Kedua kompetensi sama pentingnya
Kedua kompetensi mempunyai kontribusi atau bobot yang sama
3 Kompetensi yang satu sedikit lebih penting daripada yang lainnya
Kompetensi yang satu mempunyai kontribusi atau bobot yang sedikit lebih penting daripada kompetensi lainnya
5 Kompetensi yang satu lebih penting daripada yang lainnya
Kompetensi yang satu mempunyai kontribusi atau bobot yang lebih penting daripada kompetensi lainnya
7 Kompetensi yang satu sangat lebih penting daripada yang lainnya
Kompetensi yang satu mempunyai kontribusi atau bobot yang sangat lebih penting daripada kompetensi lainnya
9
Kompetensi yang satu mutlak sangat lebih penting daripada yang lainnya
Kompetensi yang satu mempunyai kontribusi atau bobot yang mutlak sangat lebih penting daripada kompetensi lainnya
2,4,6,8 Nilai tengah antara dua pertimbangan yang berdekatan
Diberikan jika terdapat keraguan diantara kedua penilaian yang berdekatan
Kebalikan Jika kompetensi A memiliki salah satu nilai diatas pada saat dibandingkan dengan kompetensi B, maka kompetensi B memiliki nilai kebalikan bila dibandingkan dengan kompetensi A
Apabila matriks A dikalikan dengan vektor kolom W = (w1, w2, ...., wn) yang
merupakan vektor pembobotan elemen hirarki, maka diperoleh persamaan berikut:
AW = nW
Jika matrik A telah diketahui dan nilai W ingin dicari, maka dapat
diselesaikan dari persamaan berikut :
( A- nI ) w = 0
Dari persamaan tersebut dapat dihasilkan solusi yang tidak sama dengan 0
(nol) jika dan hanya jika n merupakan nilai eigen (eigenvalue) dari matriks A, dan
W adalah vektor eigennya (eigenvalue).
21
Setelah nilai eigen λ1, λ2, ...., λn matriks A diperoleh dan berdasarkan matriks
A yang mempunyai elemen aij = 1 dimana i = 1,2, ..., n maka diperoleh persamaan
berikut :
∑ λi = n𝑛𝑛𝑖𝑖=1
Dari persamaan diatas, diperoleh bahwa semua nilai eigen mempunyai nilai 0
(nol) kecuali nilai eigen yang maksimum. Untuk penilaian yang konsisten maka
didapatkan nilai eigen maksimum matriks A akan bernilai n.
Untuk memperoleh nilai matriks kolom W, maka subtitusi nilai eigen
maksimum pada persamaan AW = nw sehingga didapat persamaan sebagai
berikut :
AW = λmax W
Atau
( A - λmax I )W = 0
Untuk menyelesaikan persamaan tersebut ditentukan bahwa
( A - λmax I) = 0
W tidak ditentukan bernilai 0 (nol) karena ingin dicari nilainya
Dari persamaan tersebut akan didapatkan nilai λmax dan jika disubtitusikan ke
persamaan ( A - λmax I )W = 0 serta ditambahkan dengan persamaan
∑ W12𝑛𝑛
𝑖𝑖=1
Maka akan diperoleh nilai elemen vektor W, yang akan merupakan bobot
elemen hirarki.
22
Formula untuk melakukan normalisasi nilai pada atribut bertipe benefit adalah:
𝑅𝑅𝑖𝑖𝑅𝑅 (𝑏𝑏𝑏𝑏𝑛𝑛𝑏𝑏𝑏𝑏𝑖𝑖𝑏𝑏) =X𝑖𝑖𝑅𝑅
Max X𝑖𝑖𝑅𝑅
Dimana:
Rij = rating kinerja ternormalisasi
Maxij = nilai maksimum dari setiap baris dan kolom
Xij = baris dan kolom dari matriks
Dan Formula untuk melakukan normalisasi nilai pada atribut bertipe cost adalah :
𝑅𝑅𝑖𝑖𝑅𝑅 (𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑏𝑏) =Min X𝑖𝑖𝑅𝑅
X𝑖𝑖𝑅𝑅
Dimana:
Rij = rating kinerja ternormalisasi
Min Xij = nilai minimum dari setiap baris dan kolom
Xij = baris dan kolom dari matriks.
Setelah melakukan normalisasi, langkah selanjutnya adalah proses perangkingan
nilai. Formula untuk melakukan perankingan adalah :
𝑉𝑉𝑖𝑖 = �w 𝑅𝑅 R𝑖𝑖𝑅𝑅𝑛𝑛
𝑅𝑅=1
Dimana :
Vi = Nilai akhir dari alternatif
wj = Bobot yang telah ditentukan
Rij = Normalisasi matriks
23
2.1.5.1.3. Konsistensi Logis
Salah satu utama model AHP yang membedakannya dengan model – model
pengambilan keputusan lainnya adalah tidak adanya syarat konsistensi mutlak.
Dengan model AHP yang memakai persepsi decision maker sebagai input nya
maka ketidakkonsistenan mungkin terjadi karena manusia memiliki keterbatasan
dalam menyatakan persepsinya secara konsisten terutama kalau harus
membandingkan banyak kriteria. Berdasarkan kondisi ini maka decision maker
dapat menyatakan persepsinya tersebut akan konsisten nantinya atau tidak.
2.1.5.1.4. Kelebihan dan Kelemahan AHP
Layaknya sebuah metode analisis, AHP pun memiliki kelebihan dan
kelemahan dalam sistem analisisnya.
Kelebihan-kelebihan analisis ini adalah (Saaty, 1993) :
1. Kesatuan (Unity)
AHP membuat permasalahan yang luas dan tidak terstruktur menjadi suatu
model yang fleksibel dan mudah dipahami.
2. Kompleksitas (Complexity)
AHP memecahkan permasalahan yang kompleks melalui pendekatan sistem
dan pengintegrasian secara deduktif.
3. Saling ketergantungan (Inter Dependence)
AHP dapat digunakan pada elemen-elemen sistem yang saling bebas dan tidak
memerlukan hubungan linier.
4. Struktur Hirarki (Hierarchy Structuring)
24
AHP mewakili pemikiran alamiah yang cenderung mengelompokan elemen
sistem ke level-level yang berbeda dari masing-masing level berisi elemen yang
serupa.
5. Pengukuran (Measurement)
AHP menyediakan skala pengukuran dan metode untuk mendapatkan
prioritas.
6. Konsistensi (Consistency)
AHP mempertimbangkan konsistensi logis dalam penilaian yang digunakan
untuk menentukan prioritas
7. Sintesis (Synthesis)
AHP mengarah pada perkiraan keseluruhan mengenai seberapa diinginkannya
masing-masing alternatif.
8. Trade Off
AHP mempertimbangkan prioritas relatif faktor-faktor pada sistem sehingga
orang mampu memilih alternatif terbaik berdasarkan tujuan mereka.
9. Penilaian dan Konsesnsus (Judgement and Consensus)
AHP tidak mengharuskan adanya suatu konsensus, tapi menggabungkan hasil
penilaian yang berbeda.
10. Pengulangan Proses (Process Repetition)
AHP mampu membuat orang menyaring definisi dari suatu permasalahan dan
mengembangkan penilaian serta pengertian mereka melaui proses
pengulangan.
Sedangkan kelemahan metode AHP adalah sebagai berikut :
25
1. Ketergantungan model AHP pada input utamanya. Input utama ini berupa
persepsi seorang ahli sehingga dalam hal ini melibatkan subyektifitas sang
ahli, selain itu juga model menjadi tidak berarti jika ahli tersebut memberikan
penilaian yang keliru.
2. Metode AHP ini hanya metode matematis tanpa ada pengujian secara statistik
sehingga tidak ada batas kepercayaan dari kebenaran model yang terbentuk.
2.1.6. Data Flow Diagam (DFD)
DFD adalah suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk
menggambarkan arus dari data pada suatu sistem, yang penggunaannya sangat
membantu untuk memahami sistem secara logika, tersruktur dan jelas.
Simbol-simbol yang digunakan pada penggambaran DFD yaitu :
Keterangan DeMarco and Yourdan Simbol
Gane and Sarson Simbol
Entitas Luar (External Entity)
Proses (Process)
Arus data (Data Flow)
Penyimpanan Data (Data Store)
Gambar 2.3 Simbol Data Flow Diagram (DFD)
26
Berikut ini adalah penjelasan mengenai simbol-simbol DFD yang telah
digambarkan pada Gambar 2.3.
1. Entitas luar (External Entity) adalah suatu kesatuan diluar lingkungan sistem
yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem luar yang akan memberikan
input atau menerima ouput dari sistem.
2. Proses (Process) adalah kegiatan yang dilakukan oleh orang, mesin ataupun
komputer dari hasil suatu arus data yang masuk kedalam proses untuk
menghasilkan arus data yang keluar dari proses.
3. Arus data (Data Flow) merupakan suatu simbol yang berupa masukan untuk
proses dan keluaran dari proses dengan keluaran kusus dari sumber ke tujuan.
4. Penyimpanan data (Data Store) Merupakan simbol untuk proses
menyimpanan data untuk proses atau keluaran dari proses.
2.1.7. Entity Relation Diagram (ERD)
Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan suatu model jaringan yang
menggunakan susunan data yang disimpan pada sistem secara abstrak. Entity
Relationship Diagram (ERD) juga menggambarkan hubungan antara entitas yang
memiliki sejumlah atribut dengan entitas yang lain dalam suatu sistem yang
terintegrasi. Entity Relationship Diagram (ERD) digunakan oleh perancang sistem
untuk memodelkan data yang nantinya akan dikembangkan menjadi basis data
(database). Berikut simbol-simbol ERD :
27
Nama Simbol Keterangan
Entitas
Suatu objek yang dapat diidentifikasi secara unik
Relasi
Hubungan yang terjadi antara satu atau lebih entitas.
Atribut
Karekteristik dari entity atau relasi yang merupakan penjelasan detail tentang entitas
Link Hubungan antara entity dengan atributnya dan himpunan entitas dengan himpunan relasinya.
Gambar 2.4 Entity Relationship Diagram (ERD)
Ada beberapa macam relationship yang dapat digunakan dalam ERD yaitu :
1. Satu lawan satu (One to one Relationship)
2. Satu lawan banyak (One to many Relationship)
3. Banyak lawan banyak (Many to many Relationship)
2.1.8. Database
Basis data (Database) adalah kumpulan informasi yang disimpan didalam
komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program
komputer untuk memeperoleh informasi dari basis data tersebut (Darmawan,
2013).
Untuk mengelola database diperlukan suatu perangkat lunak yang disebut
(DBMS). DBMS merupakan suatu sistem perangkat lunak yang memungkinkan
28
user (pengguna) untuk membuat, memelihara, mengontrol, dan mengakses
database secara praktis dan efisien.
Ada beberapa model data yang telah dikembangkan yaitu model data
hierarkis, model data jaringan, model data relasional, dan model data berbasis
objek. Model data adalah sekumpulan konsep yang terintegrasi yang dipakai
untuk menjabarkan data, hubungan antar data, dan menjaga konsistensi data.
2.2. Kerangka Berpikir
Gambar 2.5 SPK sebagai pemberi informasi penerimaan beasiswa
Database dan Bahasa Pemprogaman PHP dimanfaatkan dalam membuat
Sistem pendukung keputusan beasiswa ini. Tugas utama dari sistem pendukung
keputusan berbasis web ini adalah menghitung nilai setiap mahasiswa yang ingin
mengikuti beasiswa. Proses perhitungan dilakukan dengan otomatis tanpa
intervensi manusia dengan mengenali jenis atribut beasiswa dan bobot tiap atribut
dan subatribut. Context Diagram atau level 0 DFD adalah desain yang pertama
kali dibuat didalam mengembangkan Sistem pendukung keputusan berbasis
website. Context Diagram dari Sistem pendukung keputusan beasiswa
ditunjukkan pada bab selanjutnya. Simbol yang digunakan untuk membuat DFD
SPK Beasiswa
29
pada penelitian ini adalah simbol dari gane dan Sarson. Penggunaan simbol Gane
dan Sarson dalam membuat DFD telah banyak dipakai oleh Software Engineer
Implementasi sistem pendukung keputusan beasiswa tersebut dapat dilihat
pada Gambar 2.5. Sebelum pendaftaran beasiswa oleh mahasiswa, terlebih dahulu
admin/kemahasiswaan memasukan data-data yang diperlukan untuk mendaftar
beasiswa dan memberi bobot pada setiap atribut dan subatribut. Data input
tersebut nantinya digunakan untuk pendaftaran dan untuk data input berbobot
nantinya akan digunakan untuk perhitungan. Semua data yang telah dimasukan
oleh pihak fakultas atau admin pada website akan tersimpan dalam database, dan
akan menjadi output data pilihan saat mahasiswa melakukan pendaftaran beasiswa
pada website tersebut.
Ketika semua data yang diperlukan telah terinput dan tersimpan pada
database, di waktu yang sudah ditentukan mahasiswa akan mendaftar beasiswa
melalui web. Untuk masuk kedalam sistem pendukung keputusan ini, pengguna/
mahasiswa harus melakukan login, jika mahasiswa belum pernah mendaftar pada
website tersebut, mahasiswa harus mendaftarkan dirinya pada menu register yang
disediakan website.
Setelah mahasiswa login pada website, mahasiswa dapat mendaftarkan dirinya
pada beasiswa yang telah diinginkan. Setiap beasiswa mempunyai ketentuan-
ketentuan berbeda, dan mempunyai atribut-atribut dan subatribut-subatribut yang
berbeda dan bobot yang sudah ditentukan. Langkah pertama perhitungan, atribut
akan diperiksa jenisnya, benefit atau cost, setelah itu bobot atribut tersebut
nantinya akan dihitung sesuai rumus metode AHP yang sudah di coding dengan
PHP sebelumnya pada website. Setelah semua terhitung website sistem
30
pendukung keputusan akan memberikan ouput berupa informasi mahasiswa calon
penerima beasiswa dan yang gagal mendapatkan beasiswa.
Desain database pada penelitian ini mengunakan ERD (Entities Relationship
Diagram). Database akan tersimpan dalam sebuah file yang terdiri dari beberapa
tabel. Agar membentuk sebuah database maka ada hubungan antar tabel yang
biasa disebut dengan relationship.
Desain menggunakan ERD akan mempermudah penulis dalam membuat
database website sistem pendukung keputusan beasiswa. ERD nantinya akan
menjadi Model Relasional yang dibuat pada Notepad++. Desain ini akan
diimplementasikan dengan menggunakan program aplikasi Notepad++. Proses
pembuatan database akan dipaparkan pada BAB II dan BAB IV.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat Model Relasional
adalah :
1. Pada entitas kuat, cantumkan seluruh atribut sederhana dan kunci pada ERD
menjadi PK (Primary Key) pada model Relasional.
2. Pada many-to-many relationship, buat satu tabel tersendiri yang berisi kunci-
kunci dari entitas yang berkaitan dan gabungan dari attribut tersebut menjadi
PK.
Penjelasan lebih lanjut untuk ERD dan proses pengembangan perangkat lunak
termasuk levelisasi DFD perangkat lunak akan disampaikan pada BAB II dan
BAB IV.
31
Gambar 2.6 Prototype Model
Pengembangan Sistem pendukung keputusan beeasiswa berbasis website
menggunakan prototype model yang terdiri dari beberapa tahapan yaitu listen to
costumer, build/revise mock-up, dan costumer test drives mock-up.
Pada tahap listen to costumer, melakukan wawancara untuk menganalisa
kebutuhan secara umum pada proses penyeleksian beasiswa, serta mengumpulkan
data yang diperlukan untuk pembuatan sistem pendukung keputusan beasiswa.
Seteleh tahap listen to costumer selesai, dilanjutkan ke tahap build/revise
mock-up. Pada tahap ini dilakukan pembuatan sistem pendukung keputusan sesuai
dengan kebutuhan umum dan data yang diperoleh dari hasil pada tahap listen to
costumer.
Selanjutnya melakukan tahap costumer test drives mock-up. Pada tahap ini
dilakuan pengujian pada sistem yang teleh di buat untuk mengetahui apakah
sistem sudah sesuai dengan kebutuhan. Jika sudah sesuai dengan kebutuhan maka
pembangunan prototype sudah selesai, dan apabila belum sesuai dengan
32
kebutuhan atau ada kebutuhan yang perlu ditambahkan maka akan dibuat kembali
atau ditambahkan pada sistem sesuai dengan kebutuhan. Semua tahapan akan
dijelaskan pada BAB III dan BAB IV.
33
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta sejak
bulan Maret hingga Oktober.
3.2. Metode Penelitian
Untuk memecahkan permasalahan diperlukan strategi pengembangan yang
terdiri dari proses, metode dan alat perancangan. Oleh karena itu dalam
pembuatan sistem pendukung keputusan beasiswa ini menggunakan metode
pengembangan sistem prototype untuk pengembangan perangkat lunak dan
eksperimen untuk metode penelitian.
3.3. Instrumen Peneltian
Berikut ini adalah perangkat yang digunakan selama peneltian :
a. Perangkat Keras
1) Komputer.
2) Processor Intel(R) Core(TM) i3-2330M CPU @ 2.20GHz.
3) Memori 2 GB
4) Hardisk 500 GB
5) Monitor 14”
b. Perangkat Lunak
1) Sistem Operasi Windows 7 Ultimate
2) Software XAMPP.
34
3) Software Notepad++.
4) Software Mysql.
3.4. Metode Pengembangan Sistem
Prototyping adalah pengembangan yang cepat dan pengujian terhadap model
kerja (prototype) dari aplikasi baru melalui proses interaksi dan berulang-ulang
yang biasa digunakan ahli sistem informasi dan ahli bisnis. Prototyping disebut
juga desain aplikasi cepat (rapid application design/RAD) karena
menyederhanakan dan mempercepat desain sistem (O'Brien, 2005).
Sebagian user kesulitan mengungkapkan keinginannya untuk mendapatkan
aplikasi yang sesuai dengan kebutuhannya. Kesulitan ini yang perlu diselesaikan
oleh analis dengan memahami kebutuhan user dan menerjemahkannya ke dalam
bentuk model (prototype). Model ini selanjutnya diperbaiki secara terus menerus
sampai sesuai dengan kebutuhan user.
3.4.1. Pembuatan Prototype Tahap Ke-1
Dalam pembuatan prototype tahap kesatu dari aplikasi pengembangan sistem
pendukung keputusan beasiswa terbagi kedalam tiga tahap yaitu :
3.4.1.1. Listen To Customer
Pada tahap ini kita melakukan wawancara untuk menganalisa kebutuhan
secara umum pada proses penyeleksian beasiswa. Pada tahap ini Secara bersama-
sama pengembang dan client mendefinisikan keseluruhan tujuan dari Sistem
Pendukung Keputusan penerima beasiswa pada penelitian ini, tetapi tidak
mendefinisikan kebutuhan rinci untuk fungsi dan fiturnya. Dari hasil wawancara
yang dilakukan dengan pihak Fakultas Teknik tersebut diketahui kebutuhan secara
35
umum sistem yang akan dibangun. Dalam proses ini dihasilkan analisis yang
mencakup kelayakan dan analisis kebutuhan sistem.
3.4.1.1.1. Analisis
Tujuan dari analisis untuk menentukan rincian yang akan dikerjakan oleh
Sistem Pendukung Keputusan penerimaan beasiswa dengan menggunakan metode
AHP. Analisis mencakup studi kelayakan dan analisis kebutuhan. Pembuatan
sistem pendukung keputusan beasiswa berbasis web bertujuan untuk menjawab
masalah penentu calon penerima beasiswa pada suatu beasiswa menggunakan
metode AHP dengan menghitung bobot setiap atribut dan menghasilkan nilai
akhir.
Berikut adalah beberapa analisis yang membentuk spesifikasi kebutuhan, dan
beberapa diantaranya akan direalisasiskan pada penelitian ini:
1. Cara menyimpan data mahasiswa calon penerima beasiswa.
2. Cara membangun database sistem pendukung keputusan beasiswa.
3. Cara menerapkan metode AHP pada website sistem pedukung keputusan.
4. Menghasilkan laporan/informasi yang akurat mengenai mahasiswa calon
penerima beasiswa pada website.
5. Cara mengotomasi proses akses website sistem pendukung keputusan.
6. Menyediakan login dengan password saat admin atau mahasiswa ingin
melakukan akses.
7. Website diharapkan dapat menampilkan GUI yang menarik dan
mempermudah penggunanya.
Berdasarkan spesifikasi kebutuhan diatas maka diperlukan sebuah data
masukan seperti data kriteria beasiswa dan data mahasiswa yang nantinya akan di
gunakan sebagai perhitungan untuk penyeleksian dalam sistem pendukung
36
keputusan ini. Data kriteria tersebut seperti IPK, gaji orangtua, tanggungan, daya
listrik, semester, dll. Kriteria dan data mahasiswa yang digunakan sebagai data
masukan tersebut nantinya akan dilakukan pembobotan dengan menentukan
tingkat prioritas dan nilai prioritas pada atribut yang dibutuhkan untuk proses
perhitungan dalam metode AHP. Setelah dilakukan pembobotan dan perhitungan
dengan metode AHP, akan didapat nilai akhir yang nantinya akan dirangkingkan
berdasarkan dengan nilai yang tertinggi ke nilai yang terendah. Dari nilai akhir
tersebut akan didapatkan daftar para calon penerima beasiswa yang
direkomendasikan oleh sistem pendukung keputusan beasiswa.
Gambar 3.1 SPK sebagai pemberi informasi penerimaan beasiswa
Selain analisis kebutuhan komponen-komponen pada setiap beasiswa, juga
dilakukan analisis alur proses penyeleksian beasiswa, analisis ini dilakukan untuk
mengetahui arah atau tujuan data pada sistem pendukung keputusan di proses
pada database yang dibuat nantinya, dan analisis kebutuhan yang didapat akan
digunakan pada proses pembuatan DFD, ERD dan Model Relasional.
37
3.4.1.1.2. Design
Setelah mengetahui kebutuhan sistem, maka perencanaan sistem dilakukan
dengan menggunakan Data Flow Diagram (DFD), ERD, Model Relasional dan
juga dilakukan perancangan interface untuk mendasari pembuatan tampilan
aplikasi yang akan dibuat berdasarkan kebutuhan user yaitu admin dan
mahasiswa.
3.4.1.2. Build / Revise Mock-Up
Tahap selanjutnya dalam metode prototyping yaitu build/revise mock-up atau
membangun sistem secara cepat. Dalam artian lebih memfokuskan pada input dan
output sistem sesuai dengan kebutuhan umum yang diketahui pada pengumpulan
kebutuhan melalui tahap listen to customer. Agar dapat menghasilkan sistem
pendukung keputusan beasiswa, pada tahap ini dilakukan implementasi rancangan
dan revisi rancangan.
3.4.1.2.1. Implementasi Rancangan
Setelah perancangan sistem dilakukan dengan menggunakan Data Flow
Diagram (DFD), dan juga dilakukan perancangan interface untuk mendasari
pembuatan tampilan aplikasi atau GUI yang akan dibuat berdasarkan kebutuhan
user yaitu admin dan mahasiswa, tahap selanjutnya adalah melakukan
impementasi rancangan yang di anggap sudah selesai. Implementasi rancangan
dilakukan dengan membuat kode program. Pembuatan kode program dilakukan di
Notepad++. Tahapan pembuatan kode program adalah penulisan program,
running program, dan debugging. Kode Program dibangun dengan menggunakan
bahasa PHP dan SQL.
Rancangan yang akan dibangun adalah pembuatan kode program untuk input
beasiswa, prodi, atribut, mahasiswa, dan nilai mahasiswa yang akan menjadi
38
subatribut. Kemudian setelah input telah di buat akan dilanjutkan dengan
membuat rules atribut untuk melakukan hierarki atribut yang digunakan untuk
mencari bobot dari atribut menggunakan Matriks Pairwise Comparison. Setelah
pembobotan atribut akan dilanjutkan dengan pembuatan kode program untuk
menghitung normalisasi niai subatribut. Formula untuk melakukan normalisasi
nilai pada atribut bertipe benefit adalah:
𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅 (𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑅𝑅𝑏𝑏) =X𝑅𝑅𝑅𝑅
Max X𝑅𝑅𝑅𝑅
Dan Formula untuk melakukan normalisasi nilai pada atribut bertipe cost adalah :
𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅 (𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑏𝑏) =Min X𝑅𝑅𝑅𝑅
X𝑅𝑅𝑅𝑅
Dimana :
Rij = rating kinerja ternormalisasi
Min Xij = nilai minimum dari setiap baris dan kolom
Max Xij = nilai maksimum dari setiap baris dan kolom
Xij = baris dan kolom dari matriks.
Setelah melakukan normalisasi, langkah selanjutnya adalah proses pembuatan
kode program untuk melakukan perangkingan nilai. Formula untuk melakukan
perankingan nilai tersebut adalah :
𝑉𝑉𝑅𝑅 = �w 𝑅𝑅 R𝑅𝑅𝑅𝑅𝑏𝑏
𝑅𝑅=1
39
Dimana :
Vi = Nilai akhir dari alternatif
wj = Bobot yang telah ditentukan
Rij = Normalisasi matriks
Dan terakhir melakukan pembuatan kode program untuk menampilkan laporan
hasil nilai yang telah dirangkingkan.
3.4.1.2.2. Revisi Rancangan
Rancangan yang telah diimplementasi dan masih memerlukan revisi, kita
dapat melakukan tahap revisi rancangan dengan mengacu pada kebutuhan sistem.
3.4.1.3. Customer Test Drives Mock-Up
Dalam tahap ini pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah mook-up
sudah sesuai dengan kebutuhan user. Jika sudah sesuai dengan kebutuhan maka
pembangunan prototype sudah selesai, apabila belum sesuai dengan permintaan
maka akan di buat kembali prototype yang sesuai dengan kebutuhan user. Pada
tahap penyerahan prototype pertama didapatkan informasi baru tentang kebutuhan
sistem yang dibangun.
Kebutuhan sistem dari hasil eveluasi prototype pertama adalah:
1. Aplikasi dapat menyimpan dan menampilkan data mahasiswa serta data
nilai mahasiswa yang mendaftar beasiswa.
2. Aplikasi dapat mengolah nilai mahasiswa.
3. Aplikasi dapat melakukan perangkingan dan menampilkan hasil
perangkingan nilai mahasiswa.
3.4.2. Pembuatan Prototype Tahap Ke-2
Prototype pada tahap ke-2 ini adalah proses pengembangan aplikasi yang
sudah dibuat pada tahap ke -1 untuk dilengkapi sesuai kebutuhan user. Dalam
40
pembuatan prototype tahap kedua aplikasi sistem pendukung keputusan beasiswa
terbagi kedalam tiga tahap yaitu :
3.4.2.1. Listen to customer
Pada tahap ini dilakukan wawancara untuk dapat memenuhi tahap ke kedua,
pengembang mendengarkan kembali permintaan kebutuhan sistem yang akan di
tambahkan pada sistem.
3.4.2.1.1. Analisis
Analisis bertujuan untuk menentukan kembali apa yang akan di tambah oleh
sistem. Hasil dari tahap Listen to customer di lanjutkan dengan analisis kebutuhan
tahap kedua dan dihasilkan kebutuhan sistem sebagai penyempurnaan dari tahap
kesatu, sebagaimana berikut :
Kebutuhan fungsional:
1. Aplikasi dapat mencetak hasil perangkingan seleksi beasiswa pada user
admin.
2. Aplikasi dapat menampilkan hasil seleksi beasiswa pada user mahasiswa.
3.4.2.1.2. Design
Setelah mengetahui kebutuhan sistem, maka perencanaan sistem dilakukan
dengan menggunakan Data Flow Diagram (DFD), ERD, Model Relasional dan
juga dilakukan perancangan interface untuk mendasari pembuatan tampilan
aplikasi yang akan dibuat berdasarkan kebutuhan user yaitu admin dan
mahasiswa.
3.4.2.2. Build/ Revise Mock-Up
Tahap selanjutnya dalam metode prototyping yaitu build/revise mock-up atau
membangun sistem secara cepat. Dalam artian lebih memfokuskan pada input dan
output sistem sesuai dengan kebutuhan umum yang diketahui pada pengumpulan
41
kebutuhan melalui tahap listen to customer. Agar dapat menghasilkan sistem
pendukung keputusan beasiswa pada tahap ini dilakukan implementasi rancangan
dan revisi rancangan.
3.4.2.2.1. Implementasi Rancangan
Setelah perancangan sistem dilakukan dengan menggunakan Data Flow
Diagram (DFD), dan juga dilakukan perancangan interface untuk mendasari
pembuatan tampilan aplikasi atau GUI yang akan dibuat berdasarkan kebutuhan
user yaitu admin dan mahasiswa, tahap selanjutnya adalah melakukan
impementasi rancangan yang di anggap sudah selesai. Implementasi rancangan
dilakukan dengan membuat kode program. Pembuatan kode program dilakukan di
Notepad++. Tahapan pembuatan kode program adalah penulisan program,
running program, dan debugging. Kode Program dibangun dengan menggunakan
bahasa PHP dan SQL.
3.4.2.2.2. Revisi Rancangan
Rancangan yang telah diimplementasi yang masih memerlukan revisi
rancangan masih dapat dilakukan pada tahap revisi rancangan dengan mengacu
pada kebutuhan sistem.
3.4.2.3. Customer Test Drives Mock-Up
Setelah prototype kedua selesai dibangun, selanjutnya prototype kedua
dievaluasi kembali oleh user, dimana menurut user prototype yang dibangun
sudah sesuai dengan kebutuhan dan tampilannya. Hal ini menyebabkan proses
prototyping berhenti sampai pada prototype kedua, karena tahapan dalam metode
prototype dinyatakan selesai jika user menyatakan bahwa prototype yang
dibangun sudah memenuhi kebutuhan mereka.
42
3.5. Pengujian
Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah sistem berjalan dengan baik
atau tidak. Pengujian yang dilakukan pada penelitian ini adalah pengujian pada
Software. Tujuan pengujian adalah untuk memunculkan kesalahan (Pressman,
2010). Pengujian software yang dimaksud adalah pengujian web Sistem
Pendukung Keputusan dalam menghitung nilai dan bobot pada attribut dan
subatribut beasiswa berdasarkan metode AHP. Inti dari pembuatan sistem
keputusan penerimaan beasiswa ini adalah untuk menentukan calon penerima
beasiswa berdasarkan perhitungan setiap attributnya dengan menggunakan
metode AHP. Pada penelitian ini, pengujian menggunakan blackbox, yaitu salah
satu metode pengujian perangkat lunak yang berfokus pada sisi fungsionalitas,
khususnya pada input dan output perangkat lunak. Pengujian dilakukan dengan
mengambil sample 20 data pendaftar beasiswa dari beasiswa BBM dan 20
pendaftar dari beasiswa PPA, Berikut adalah format pengujian dengan
menggunakan metode blackbox pada penelitian ini :
Tabel 3.1 Format pengujian blackbox
No Skenario Pengujian
Hasil yanang diharapkan
Sistem Bekerja
Keterangan
Tabel 3.5. menunjukan format pengujian dengan menggunakan blackbox.
Tabel skenario pengujian adalah tabel yang berisi instrumen yang akan diuji,
instrumen yang di uji pada format ini adalah pengujian dari segi fungsi perangkat
lunak yang dibuat. Dari hasil skenario pengujian yang dijalankan akan
43
menghasilkan hasil yang diharapkan si pengguna perangkat lunak, jika sistem
bekerja dan sesuai maka perangkat lunak dikatakan berhasil dibuat tanpa adanya
bug atau error.
Pengujian fungsional tidak hanya menguji aktif atau tidaknya sebuah menu
yang sudah dibuat pada aplikasi, namun di uji juga daya gunanya. Daya guna pada
penelitian ini adalah perhitungan nilai beasiswa berdasarkan nilai kriteria-kriteria
pada tiap mahasiswa. Pengujian dilakukan dengan memasukan data sample yang
sudah di ambil dari fakultas.
3.6. Penggunaan Sistem
Penggunaan sistem tahap terakhir adalah dalam pengembangan sistem
prototype, tahapan ini menandakan sistem telah beropersional dengan baik,
selanjutnya sistem ini akan diusulkan untuk dapat dioperasikan.
44
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1. Hasil Analisis dan Pembahasan
Perhitungan bobot kriteria pada beasiswa menggunakan metode AHP menjadi
keunggulan sistem pendukung keputusan penerimaan beasiswa ini, sehingga
memudahkan admin atau pengelola beasiswa untuk menentukan calon penerima
beasiswa. Pembobotan pada kriteria beasiswa menggunakan metode AHP ,yaitu
dengan menentukan hierarki atau prioritas pada suatu kriteria pada kriteria
lainnya. Setiap tingkat prioritas mempunyai nilai, dan nilai pada setiap tingkat
prioritas nantinya akan diolah berdasarkan metode AHP yang nantinya nilai olah
tersebut akan dijadikan bobot pada kriteria beasiswa. Berikut tabel hasil analisis
pada penentuan prioritas kepentingan tiap atribut pada setiap beasiswa.
Tabel 4.1 Tabel Nilai Prioritas Beasiswa
No Nama Prioritas Nilai
1 Mutlak Lebih Penting 9
2 Sangat Lebih Penting 7
3 Lebih Penting 5
4 Sedikit Lebih Penting 3
5 Sama Penting 1
45
Pada tabel 4.1 dijelaskan bahwa pada sistem pendukung keputusan dibuat 5
tingkat kepentingan yang nantinya digunakan dalam proses pembobotan pada
metode AHP. Tingkat prioritas digunakan untuk menentukan tingkat kepentingan
antara satu atribut dengan atribut lainnya. Sebagai contoh, pada atribut IPK pada
beasiswa PPA lebih penting dibandingkan atribut semester pada beasiswa PPA,
maka nilai atribut IPK terhadap atribut semester adalah bernilai 5. Nilai yang
ditentukan pada tingkat prioritas ini nantinya akan diolah dengan menggunakan
metode AHP. Berikut tabel tingkat prioritas atribut pada beasiswa BBM dan PPA.
Tabel 4.2 Tabel Hierarki Kriteria Beasiswa BBM
No Kriteria Beasiswa Tingkat Kepentingan Kriteria
Pembanding
1 IPK Sedikit Lebih Penting Gaji Orangtua
2 IPK Sedikit Lebih Penting Tanggungan
3 IPK Lebih Penting Semester
4 IPK Lebih Penting Daya Listrik
5 Gaji Orangtua Lebih Penting Tanggungan
6 Gaji Orangtua Sangat Lebih Penting Semester
7 Gaji Orangtua Lebih Penting Daya Listrik
8 Tanggungan Lebih Penting Semester
9 Tanggunan Lebih Penting Daya Listrik
10 Semester Sedikit Lebih Penting Daya Listrik
46
Tabel 4.3 Tabel Hierarki Kriteria Beasiswa PPA
No Kriteria Beasiswa Tingkat Kepentingan Kriteria
Pembanding
1 IPK Sangat Lebih Penting Gaji Orangtua
2 IPK Sedikit Lebih Penting Tanggungan
3 IPK Lebih Penting Semester
4 IPK Sangat Lebih Penting Daya Listrik
5 Gaji Orangtua Lebih Penting Tanggungan
6 Gaji Orangtua Sedikit Lebih Penting Semester
7 Gaji Orangtua Sedikit Lebih Penting Daya Listrik
8 Tanggungan Sedikit Lebih Penting Semester
9 Tanggunan Sedikit Lebih Penting Daya Listrik
10 Semester Sedikit Lebih Penting Daya Listrik
Berikut adalah beberapa analisis masalah pada BAB III yang harus dijawab
oleh software:
1. Cara menyimpan data mahasiswa calon penerima beasiswa.
2. Cara menerapkan metode AHP pada website sistem pedukung keputusan.
3. Menghasilkan laporan/informasi yang akurat mengenai mahasiswa calon
penerima beasiswa pada website.
4. Cara mengotomasi proses akses website sistem pendukung keputusan.
5. Website diharapkan dapat menampilkan GUI yang menarik dan
mempermudah penggunanya.
47
Berikut adalah hasil dari pengujian software atas permasalahan tersebut:
1. Cara menyimpan data mahasiswa calon penerima beasiswa adalah dengan
menggunakan database. Pada database, tabel mahasiswa dan user dibuat
untuk menyimpan input yang dilakukan pada proses pendaftaran dan akan
diolah pada tabel nilai dengan menggunakan metode AHP untuk
menentukan calon penerima beasiswa.
2. Penerapan metode AHP pada sistem pendukung keputusan penerimaan
beasiswa ini adalah dengan membuat database yang diperlukan pada
proses pengolahan data calon pendatar beasiswa, yaitu dengan membuat
tabel penyimpan nilai beserta data mahasiswa. Tabel nilai dibuat untuk
menampung nilai pada atribut pada saat proses pendaftaran beasiswa. Nilai
tersebut nantinya akan diolah sesuai metode AHP yang telah di coding
pada saat pembuatan sistem pendukung keputusan.
3. Laporan/informasi yang akurat pada sistem pendukung keputusan dibuat
dengan menampilkan menu laporan pada GUI. Menu laporan yang dibuat
pada GUI menampilkan data hasil pengolahan nilai menggunakan metode
AHP dan di sorting atau di rangkingkan. Penentuan mahasiswa sebagai
calon penerima beasiswa atau tidak ditentukan dengan mencocokan
rangking data olah mahaisiswa dengan kuota pada beasiswa yang
didaftarkan.
4. Proses otomasi pada web sistem pendukung keputusan penerima beasiswa
adalah dengan memberikan hak pada setiap user. Untuk Admin, dapat
mengakses halaman admin yang menyediakan menu – menu penginputan
atribut, beasiswa, dan mahasiswa, sedangkan untuk mahasiswa diberikan
48
hak user, hak user yang diberikan hanya untuk memilih beasiswa yang
ingin didatarkan dan menginput nilai pada setiap atribut beasiswa yang
telah didatarkan.
5. Selain dapat melakukan keempat hal diatas, software juga harus dapat
menyediakan GUI yang menarik dan memudahkan penggunanya. Tampian
GUI dapat dilihat pada Gambar 4.6 sampai Gambar 4.28. Hal ini
dilakukan dengan memberikan icon, menu, tombol, tabel, warna yang
beragam pada GUI.
4.2. Hasil Desain dan Pembahasan.
Seperti yang telah disampaikan pada BAB III desain pada penelitian ini terdiri
dari DFD, ERD, model relasional dan pembuatan GUI. Pada gambar 4.1
menunjukan context diagram pada sistem pendukung keputusan penerimaan
beasiswa menggunakan metode AHP.
Gambar 4.1 Context Diagram
49
Pada gambar 4.1 menunjukan Process sederhana pada sistem pendukung
keputusan menggunakan metode AHP. Terdapat 3 pihak yang berperan pada
context diagram, yaitu mahasiswa, kemahasiswaan FT dan pihak pemberi
beasiswa. Kemahasiswaan FT bertugas menginput kebutuhan beasiswa pada
sistem, seperti kriteria beasiswa, jenis beasiswa, nilai kepentingan pada setiap
kriteria beasiswa terhadap beasiswa lain dan menambah atau menggganti data
mahasiswa. Sedangkan mahasiswa pada context diagram bertugas menginput data
mahasiswa dan nilai kriteria beasiswa yang di daftarkan. Setelah data terinput oleh
kedua belah pihak langkah selanjutnya adalah data yang telah terinput diolah pada
sesuai metode SPK yaitu AHP, dan hasil data olah nantinya menjadi output yang
dapat dilihat oleh mahasiswa, kemahasiswaan FT dan pihak pemberi beasiswa.
Pada Gambar 4.2. menjelaskan proses levelisasi DFD , yaitu DFD 1.
Gambar 4.2 DFD Level 1
50
Pada Gambar 4.2. terdapat perubahan pada process. Terdapat 3 Process pada
DFD 1, yaitu:
1) Process Pendataan
Pada process ini menjelaskan bagaimana proses persiapan atribut beasiswa
yang dilakukan oleh Kemahasiswaan FT yang berupa data_elemen
beasiswa, data_nilai_kriteria beasiswa dan data_kepentingan pada
beasiswa. Data yang disiapkan oleh pihak Kemahasiswaan nantinya akan
berguna pada proses pendaftaran yang dilakukan oleh mahasiswa. Pada
process ini secara keseluruhan menjelaskan tentang bagaimana proses
pendaftaran beasiswa terjadi pada sistem
2) Process Proses
Pada process Proses ini menjelaskan bagaimana proses pengolahan data
yang telah disiapkan oleh pihak Kemahasiswaan FT dan data yang telah di
input oleh mahasiswa. Pada process Proses terjadi pengolahan data sesuai
metode pada penelitian, yaitu metode AHP.
3) Process Laporan
Pada process Laporan menjelaskan bagaimana hasil input data sudah
terolah menggunakan metode AHP dan dapat dilihat oleh pihak
Kemahasiswaan FT, Mahasiswa, dan Pemberi Beasiswa.
Penjelasan DFD level 2 software penelitian ini hanya merubah dan
merincikan process. Proses menjadi process Perhitungan kriteria per-mahasiswa
dan process Perhitungan matriks dan perankingan. Process yang dirincikan pada
DFD 2 adalah process perhitungan data beasiswa yang diolah sesuai metode AHP.
Desain DFD level 2 dapat dilihat pada Gambar 4.3.
51
Dengan melihat gambar dan beberapa penjelasan mengenai ERD, Model
Relasional, context diagram, DFD 1, dan DFD 2 maka sangat memungkinkan
untuk mengerti process keseluruhan sistem software yang akan dibuat. Pada
dasaranya, entity adalah nama dari sebuah tabel, attribut adalah kolom pada tabel,
dan garis yang menghubungkan tabel yang satu dengan yang lain merupakan
relationship.
Gambar 4.3 DFD Level 2
52
user
user_id
id_mahasiswa
id_prodiname
ttl
password
tmahasiswa
id_daftar
id_mahasiswa
id_prodi
nama_mahasisa
id_beasiswa
ttl
tprodi
id_prodinama_prodi
jenjang
tbeasiswa
status
kuota_beasiswa
tahun_beasiswa
id_beasiswa
jenis_beasiswa
tnilaiid_daftar
id_mahasiswa
id_subatribut
id_beasiswa
tatribut
no_atribut
id_atribut
nama_atribut
tipe_atribut
id_beasiswa
tkepentingan
nilai
id_kepentingan
nama_kepentingan
tanalytic
id_atribut2
id_atribut1
id_kepentingan
id_analytic
mendaftar
mengambil
memiliki
memiliki
memiliki
memiliki
memiliki1 N
1
N
N
1
N 1
1
1
1N
1
1
Gambar 4.4 ERD
53
Gambar 4.4 Menunjukan ERD pada sistem pendukung keputusan penerimaan
beasiswa pada penelitian ini. Munculnya tabel penghubung merupakan akibat dari
adanya hubungan many–to-many atau one-to-many pada tabel. Untuk
menganalisis setiap informasi yang terdapat pada tabel dapat dilihat pada struktur
tabel, seperti pada struktur-struktur tabel berikut :
1) Tabel User
Tabel User adalah tabel dimana seluruh biodata pengguna web disimpan
pada satu tabel yaitu tabel user dan berhak mengelola sistem dalam web,
untuk lebih jelas dapat di lihat struktur tabel pada tabel 4.4 berukut.
Tabel 4.4 Tabel Data User
Field Name Data Type Size Primary Key
user_id
id_mahasiswa
name
id_prodi
ttl
password
kunci
type
varchar
varchar
varchar
varchar
date
varchar
varchar
varchar
40
10
50
9
-
50
8
20
Yes
No
No
No
No
No
No
No
2) Tabel Beasiswa
Tabel Beasiswa adalah tabel dimana seluruh data dan identitas beasiswa
disimpan pada satu tabel yaitu tabel tbeasiswa. Data yang disimpan pada
tabel ini nantinya akan berguna pada saat proses pendaftaran dan
penginputan atribut.Struktur tabel dapat dilihat pada tabel 4.5.
54
Tabel 4.5 Tabel Data Beasiswa
Field Name Data Type Size Primary Key
id_beasiswa
jenis_beasiswa
tahun_beasiswa
kuota_beasiswa
status
varchar
varchar
year
int
varchar
10
16
4
11
10
Yes
No
No
No
No
3) Tabel Prodi
Tabel prodi adalah tabel dimana seluruh data prodi pada suatu fakultas
disimpan pada satu tabel, yaitu tabel tprodi. Data yang disimpan pada tabel
tprodi nantinya akan digunakan sebagai output pemilihan prodi pada
pendaftaran beasiswa Struktur tabel tprodi dapat dilihat pada tabel 4.6.
Tabel 4.6 Tabel Data Prodi
Field Name Data Type Size Primary Key
id_prodi
nama_prodi
jenjang
varchar
varchar
char
11
50
11
Yes
No
No
4) Tabel Kepentingan
Tabel kepentingan adalah tabel dimana seluruh data kepentingan untuk
perbandingan atribut beasiswa disimpan pada satu tabel yaitu tabel
tkepentingan. Data yang disimpan pada tkepentingan nantinya akan
digunakan sebagai output pembuatan hirarki antar atribut. Struktur tabel
tbeasiswa dapat dilihat pada tabel 4.7.
55
Tabel 4.7 Tabel Data Kepentingan
Field Name Data Type Size Primary Key
id_kepentingan
nama_kepentingan
nilai
varchar
varchar
double
11
50
-
Yes
No
No
5) Tabel Atribut
Tabel atribut adalah tabel dimana seluruh data atribut pada suatu beasiswa
disimpan pada satu tabel yaitu tabel tatribut. Data yang disimpan pada
tatribut nantinya akan digunakan untuk pembuatan hirarki antar atribut.
Struktur tabel tatribut dapat dilihat pada tabel 4.8.
Tabel 4.8 Tabel Data Atribut
Field Name Data Type Size Primary Key
id_atribut
no_atribut
nama_atribut
id_beasiswa
tipe_atribut
varchar
varchar
char
varchar
char
11
1
50
10
50
Yes
No
No
No
No
6) Tabel Analytic
Tabel Analytic adalah tabel dimana seluruh data hirarki atribut pada suatu
beasiswa disimpan pada satu tabel yaitu tabel tanalytic. Data yang
disimpan pada tanalytic nantinya akan digunakan untuk pembuatan hirarki
antar atribut. Struktur tabel tatribut dapat dilihat pada tabel 4.9.
56
Tabel 4.9 Tabel Data Analytic
Field Name Data Type Size Primary Key
id_analytic
id_atribut1
id_atribut2
id_kepentingan
int
varchar
varchar
varchar
5
50
50
50
Yes
No
No
No
7) Tabel Data Mahasiswa
Tabel mahasiswa adalah tabel dimana seluruh data mengenai pendaftaran
mahasiswa pada suatu beasiswa disimpan pada satu tabel yaitu tabel
tmahasiswa. Struktur tabel tmahasiswa dapat dilihat pada tabel 4.10.
Tabel 4.10 Tabel Data Mahasiswa
Field Name Data Type Size Primary Key
id_daftar
id_mahasiswa
nama_mahasiswa
id_prodi
id_beasiswa
ttl
int
varchar
varchar
varchar
varchar
date
3
30
50
50
30
-
Yes
No
No
No
No
No
8) Tabel Data Nilai
Tabel data nilai adalah tabel dimana seluruh data nilai atribut yang telah
diinput pada proses pendaftaran beasiswa pada mahasiswa disimpan pada
satu tabel, yaitu tabel tnilai . Struktur tabel tnilai dapat dilihat pada tabel
4.11.
57
Tabel 4.11 Tabel Data Nilai
Field Name Data Type Size Primary Key
Id_daftar
Id_mahasiswa
Id_beasiswa
Id_subatribut
Int
varchar
varchar
varchar
2
30
10
50
Yes
No
No
No
Pada gambar 4.5 menunjukan Model Relasional dari Sistem Pendukung
Keputusan Beasiswa pada penelitian ini yang terdiri dari delapan tabel, yaitu tabel
tmahasiswa, tbeasiswa, user, tatribut, tkepentingan, tprodi, tanalytic dan tnilai.
Tabel user harus diisi, karena isi pada tabel user akan digunakan sebagai refrensi
pada saat pendaftaran beasiswa pada tabel tmahasiswa dan tnilai. Pada tabel
tbeasiswa id_beasiswa adalah primary key dan mempunyai relasi pada tabel
tatribut. Id_beasiswa pada tbeasiswa akan menjadi refrensi untuk penginputan
atribut pada tatribut. Pada Tabel tprodi id prodi adalah primary key dan
mempunyai relasi terhadap tabel tmahasiswa. Id_prodi pada tabel tprodi akan
menjadi refrensi untuk pemilihan prodi pada setiap mahasiswa yang akan
mendaftar beasiswa.
58
Gambar 4.5 Model relasional
Pengujian pada database Sistem Pendukung Keputusan beasiswa dilakukan
melalui website yang dibuat. Melalui website, pengguna yang mempunyai hak
akses admin dapat menambahkan, mengedit dan menghapus atribut, prodi,
beasiswa, dan mahasiswa. Perubahan yang dilakukan pada melalui software
secara otomatis memberi perubahan pula pada database, misalnya mahasiswa
mendaftar pada beasiswa, maka pada database harus tambah satu data input pada
tmahasiswa dan tnilai juga, begitu pula dengan yang lainnya.
Pengujian pada database Sistem Pendukung Keputusan Beasiswa telah
dilakukan, dan hasilnya berjalan dengan benar, hal tersebut dapat dilihat pada
Gambar 4.6 sampai Gambar 4.30. Gambar dan penjelasan selanjutnya
menunjukan desain GUI yang telah dibuat.
Gambar 4.6 halaman utama yang dilihat pada website. Terdapat sebuah form
register yang berada tepat di tengah halaman utama yang digunakan user untuk
mendaftarkan diri dengan mengisi biodata pada form register. pada proses
59
registerasi ini semua data yang diinput akan tersimpan pada tabel user pada
database. Pada halaman utama ini juga terdapat sebuah menu pada pojok kanan
atas halaman yang dibuat yaitu menu login. Menu login pada halaman digunakan
untuk mengarahkan user pada form login untuk melakukan akses login pada
website.
Gambar 4.6 Halaman utama website
Pada Gambar 4.7 menunjukan halaman form login pada website untuk
melakukan akses masuk pada website. Proses yang dilakukan pada form ini adalah
melakukan pengecekan isi tabel user pada database. Jika sebelumnya user sudah
mendaftar dan menginput data yang benar pada form login maka user akan
diarahkan kepada halaman home pada website.
Gambar 4.7 Form login
60
Halaman Home adalah halaman utama pada user. Halaman home yang terlihat
pada saat mahasiswa masuk website dengan admin masuk website berbeda.
Halaman di buat sesuai kebutuhan yang diperlukan user dan admin. Halaman
home untuk admin dan user akan di tunjukan pada Gambar 4.8 dan Gambar 4.9.
Gambar 4.8 Halaman home admin
Gambar 4.9 Halaman home user
Pada gambar 4.9 menunjukan halaman home pada user mahasiswa belum bisa
melakukan pendaftaran jika admin tidak menginput data-data kriteria untuk
beasiswa yang didaftarkan. Pada proses pendaftaran beasiswa oleh mahasiswa
semua data yang terlihat seperti beasiswa yang akan di daftarkan, kriteria , beserta
kuota beasiswa adalah hasil input yang sudah di input oleh admin sebelumnya.
61
Gambar 4.10 Output menu beasiswa
Pada gambar 4.10 menunjukan halaman home admin, terdapat menu beasiswa.
Menu Beasiswa adalah menu yang melakukan proses tambah, hapus, dan
mengganti identitas beasiswa. Identitasi beasiswa yang di input disimpan pada
database tbeasiswa. Identitas beasiswa pada penelitian ini yaitu, id beasiswa, jenis
beasiswa, tahun beasiswa, kuota beasiswa, dan status beasiswa. Kuota beasiswa di
buat berguna pada saat proses penyeleksian terakhir calon penerima beasiswa,
setelah semua nilai dihitung per mahasiswa langkah yang dilakukan adalah
melakukan sorting data mahasiswa sesuai nilai dan melakukan penentuan diterima
atau tidak dengan membandingkan nilai rangking pada data sorting lalu
membandingkan dengan kuota beasiswa yang dipilih. Form tambah beasiswa
akan ditunjukan pada Gambar 4.11.
62
Gambar 4.11 Form tambah beasiswa
Selain menu beasiswa terdapat juga menu prodi pada halaman home admin.
Menu prodi adalah menu tambah, hapus, dan menganti identitas untuk daftar
prodi pada suatu fakultas. Tampilan pada menu prodi ditunjukan pada Gambar
4.12.
Gambar 4.12 Output menu prodi
Identitasi prodi yang di input disimpan pada database tprodi. Identitas prodi
pada penelitian ini yaitu, id prodi, nama prodi, dan jenjang. Identitas prodi yang di
input berguna untuk salah satu atribut biodata mahasiswa untuk pendaftaran pada
website. Form tambah prodi ditunjukan pada Gambar 4.13.
63
Gambar 4.13 Form tambah prodi
Selain menu beasiswa dan prodi, ada pula menu kepentingan pada halaman
home admin. Menu kepentingan adalah menu yang didalamnya dapat melakukan
proses tambah, hapus, dan mengganti kepentingan. Tampilan pada menu
kepentingan ditunjukan pada Gambar 4.14.
Gambar 4.14 Output menu kepentingan
Identitasi kepentingan yang di input disimpan pada database tkepentingan.
Identitas kepentingan pada penelitian ini yaitu, id kepentingan, nama kepentingan,
64
dan nilai. Kepentingan ini nantinya akan digunakan untuk melakukan hirarki antar
atribut. Form tambah kepentingan ditunjukan pada Gambar 4.15.
. Gambar 4.15 Form tambah kepentingan
Selain menu beasiswa, prodi, dan kepentingan ada pula menu atribut pada
halaman home admin. Menu atribut adalah menu input yang melakukan proses
tambah, hapus dan mengganti identitas data atribut pada suatu beasiswa. Tampilan
pada menu atribut ditunjukan pada Gambar 4.16.
Gambar 4.16 Output menu atribut
65
Identitasi atribut yang di input akan disimpan pada database tatribut. Identitas
atribut pada penelitian ini yaitu, id atribut, nama atribut, id beasiswa, dan tipe
atribut. Input id beasiswa pada proses input atribut adalah untuk menentukan
atribut yang di input termasuk atribut untuk suatu beasiswa. Input tipe atribut pada
saat prose penginputan atribut berguna untuk proses perhitungan pada metode
AHP. Setiap tipe atribut mempunyai proses perhitungan yang berbeda. Tipe
atribut terdiri dari ‘Benefit’ dan ‘Cost’. Form tambah atribut ditunjukan pada
Gambar 4.17.
Gambar 4.17 Form tambah atribut
Selain menu beasiswa, prodi, kepentingan dan atribut ada pula menu rules
atribut pada halaman home admin. Menu rules atribut adalah menu yang
didalamnya dapat melakukan proses tambah dan hapus rules atribut. Tampilan
pada menu subatribut ditunjukan pada Gambar 4.18
66
Gambar 4.18 Output menu rules atribut
Identitasi rules atribut yang di input akan disimpan pada database tanalytic.
Identitas rules atribut pada penelitian ini yaitu, id analytic, id atribut1, id atribut2,
dan id kepentingan. Rules atribut ini nantinya akan digunakan untuk melakukan
hirarki antar atribut. Form tambah rules atribut ditunjukan pada Gambar 4.19.
Gambar 4.19 Form tambah rules atribut
Selain menu beasiswa, prodi, kepentingan, atribut dan rules atribut ada pula
menu result rules. Menu result rules ini adalah menu yang didalamnya akan
67
menampilkan hasil proses perhitungan nilai atribut berdasarkan dengan rules
atribut. Tampilan pada menu result rules atribut ditunjukan pada Gambar 4.20.
Gambar 4.20 Output menu result rules
Selain menu beasiswa, prodi, atribut, kepentingan, rules atribut, dan result
rules terdapat juga menu mahasiswa pada halaman home admin. Menu mahasiswa
adalah menu input untuk biodata mahasiswa untuk pendaftaran suatu beasiswa.
Tampilan pada menu mahasiswa ditunjukan pada Gambar 4.21.
68
Gambar 4.21 Output menu mahasiswa
Identitasi mahasiswa yang di input disimpan pada database tmahasiswa.
Identitas mahasiswa pada penelitian ini yaitu, id daftar, id mahasiswa, nama
mahasiswa, id prodi, id beasiswa, dan ttl. Id beasiswa pada input menu mahasiswa
ini adalah dengan memilih beasiswa yang akan didaftarkan. Daftar beasiswa yang
terlihat adalah hasil input dari menu beasiswa, lalu mengambil id beasiswa dan
menampilkan beasiswa pada form tambah data mahasiswa. Form tambah data
mahasiswa ditunjukan pada Gambar 4.22.
Gambar 4.22 Form tambah data mahasiswa
69
Selain menu beasiswa, prodi, atribut, kepentingan, rules atribut, result rules
dan mahasiswa, terdapat juga menu nilai pada halaman home admin. Menu nilai
adalah menu input untuk nilai atribut yang didaftarkan pada mahasiswa pada
suatu beasiswa. Tampilan pada menu nilai ditunjukan pada Gambar 4.23.
Gambar 4.23 Output menu nilai
Identitasi nilai yang di input disimpan pada database tnilai. Identitas nilai
pada penelitian ini yaitu, id daftar, id mahasiswa, id beasiswa, dan id subatribut.
Id mahasiswa pada menu nilai merujuk pada hasil input dari menu mahasiswa
yang disimpan pada tabel tmahasiswa . Beasiswa pada menu nilai merujuk pada
hasil input dari menu beasiswa yang disimpan pada tabel tbeasiswa. Form input
nilai mahasiswa ditunjukan pada Gambar 4.24.
.
70
Gambar 4.24 Form input data nilai mahasiswa
Setelah admin mempersiapkan data dan atribut beasiswa, langkah
selanjutnya adalah mengubah status beasiswa pada menu beasiswa. Status
beasiswa agar bisa didaftarkan pada mahasiswa adalah ‘Open’. Setelah mengubah
status beasiswa , mahasiswa dapat mendaftar dirinya pada suatu beasiswa.
Langkah awal untuk dapat mendaftar suatu beasiswa adalah dengan
mendaftarkan biodata diri pada website jika belum terdaftar. Saat pengisian
biodata pada menu register data tidak boleh asal atau salah, karena biodata yang
diinput pada proses register akan merujuk pada proses pendaftaran dan terinput
secara otomatis pada tabel tmahasiswa pada database.
Setelah melakukan login, untuk mendaftarkan beasiswa mahasiswa memilih
menu Register. Lalu memilih beasiswa yang akan didaftarkan serta mengisi form
register untuk mendaftarkan diri pada suatu beasiswa. Form untuk pendaftaran
beasiswa pada akses mahasiswa di tunjukan pada Gambar 4.25.
71
Gambar 4.25 Form pendaftaran beasiswa
Ketika ingin melakukan pendaftaran dan input data sudah benar, maka
mahasiswa harus menekan tombol input berwarna biru. Tombol input pada form
ini berguna untuk menyimpan data yang sudah diinput oleh mahasiswa untuk
mendaftar beasiswa ke database pada tabel tnilai dan tmahasiswa. Output dari
hasil input pendaftaran pada suatu beasiswa ditujukan pada Gambar 4.26.
Gambar 4.26 Output biodata setelah melakukan pendaftaran
72
Ketika proses pendaftaran telah dilakukan, mahasiswa harus menunggu
laporan hasil penerimaan pada suatu beasiswa. Proses perhitungan pada
kenyataanya sudah langsung terproses pada setelah selesai proses penginputan,
namun system requirment yang diminta pada pihak kemahasiswaan fakultas
mengharuskan adanya proses validasi data, proses validasi data disini adalah
mengkonfirmasi data yang sudah diinput mahasiswa dengan mencocokan dengan
validasi secara fisik, misalnya mencocokan gaji orangtua pada data mahasiswa
tertentu dengan berkas yang di kumpulkan pada saat pendaftaran. Jika data tidak
valid, maka data mahasiswa akan dirubah oleh admin dan disesuaikan. Jika
berkas tidak diberikan pada saat pendaftaran admin akan melakukan blacklist
pada mahasiswa tersebut dengan tindakan menghapus data-data pendaftaran
mahasiswa pada beasiswa yang didaftarkan.
Gambar 4.27. Output hasil pengecekan data input nilai mahasiswa
Gambar 4.28 adalah tampilan dari hasil normalisasi. Normalisasi adalah
proses perhitungan data input untuk mendapatkan bobotnya. Setelah dibobotkan
langkah selanjutnya pada proses perhitungan nilai ini adalah mengecek tipe atribut
dan menghitung nilai yang telah di bobot sesuai tipe atributnya. Tipe atribut disini
73
adalah benefit dan cost. Formula untuk melakukan normalisasi pada atribut
bertipe benefit adalah:
𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅 (𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑅𝑅𝑏𝑏) =X𝑅𝑅𝑅𝑅
Max X𝑅𝑅𝑅𝑅
Dimana:
Rij = rating kinerja ternormalisasi
Max Xij = nilai maksimum dari setiap baris dan kolom
Xij = baris dan kolom dari matriks
Dan Formula untuk melakukan normalisasi pada atribut bertipe cost adalah :
𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅 (𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑏𝑏) =Min X𝑅𝑅𝑅𝑅
X𝑅𝑅𝑅𝑅
Dimana:
Rij = rating kinerja ternormalisasi
Min Xij = nilai minimum dari setiap baris dan kolom
Xij = baris dan kolom dari matriks.
Tabel 4.12. Contoh Perhitungan Benefit dan Cost
Yusup Fawzi Yahya Tipe Xij Max Xij Min Xij Rij IPK Benefit 3,19 3,4 - 0,93824
Gaji Orangtua Cost 1500000 - 1500000 1 Tanggungan Benefit 4 6 - 0,66667
Semester Benefit 6 6 - 1 Daya Listrik Cost 1300 - 450 0,34615
Formula diatas di coding menggunakan bahasa pemrogaman PHP pada
website. Dan menghasilkan output seperti yang ditunjukan pada gambar 4.28.
74
Gambar 4.28 Output hasil normalisasi pada website SPK.
Setelah melakukan normalisasi, langkah selanjutnya adalah proses
perangkingan nilai. Formula untuk melakukan perankingan adalah :
𝑉𝑉𝑅𝑅 = �w 𝑅𝑅 R𝑅𝑅𝑅𝑅𝑏𝑏
𝑅𝑅=1
Dimana :
Vi = Nilai akhir dari alternatif
wj = Bobot yang telah ditentukan
Rij = Normalisasi matriks
Tabel 4.13. Contoh Perhitungan Perangkingan
Yusup Fawzi Yahya wj Rij ( wj ) x ( Rij ) IPK 0,3999 0,94 0,37591
Gaji Orangtua 0,3117 1 0,3117 Tanggungan 0,1695 0,67 0,11357
Semester 0,0724 1 0,0724 Daya Listrik 0,0466 0,35 0,01631
Jumlah ( Vi ) 0,88988
Formula diatas di coding menggunakan bahasa pemrogaman PHP pada
website. Dan menghasilkan output seperti yang ditunjukan pada gambar 4.29.
75
Gambar 4.29 Output hasil perankingan pada website SPK.
Pada gambar 4.29 posisi nama dan nilai berubah, itu disebabkan pada proses
perangkingan terjadi proses sorting nilai akhir secara langsung. Setelah proses
perangkingan, admin maupun user dapat melihat laporan hasil perhitungan
tersebut pada menu laporan. User tidak dapat melihat proses perhitungan pada
menu normalisasi dan perangkingan. Output pada menu laporan ditunjukan pada
gambar 4.30.
Gambar 4.30 Output menu laporan
Pada gambar 4.30 terdapat tabel status pada tiap mahasiswa. Tabel status
adalah keterangan mahasiswa tersebut sebagai penerima beasiswa atau tidak.
Mahasiswa yang menerima beasiswa akan mendapatkan status “Recomended”,
76
sedangkan yang tidak akan mendapatkan status “No Recomended”. Proses
penentuan penerimaan beasiswa pada menu laporan adalah dengan melakukan
perbandingan nilai rangking yang didapat mahasiswa setelah proses perhitungan
dan di lakukan proses sorting pada data, lalu membandingkan rangking
mahasiswa dengan kuota beasiswa yang didaftarkan.
Untuk menguji fitur menu pada akses admin, yang dilakukan adalah
menggunakan menu tersebut apakah fungsinya sesuai dengan yang dijelaskan
sebelumnya. Jika ada menu atau sub menu yang tidak berjalan, maka pembuatan
fitur menu pada halaman website untuk akses admin dinyatakan gagal dan perlu
adanya perbaikan program editor. Sejauh ini, menu pada website ini berjalan
dengan baik.
4.3. Pengkodean
Pembuatan program dilakukan di notepad++. Program utama yang dibangun
adalah program penentuan beasiswa berbasis web dengan menggunakan metode
Analytical Hierarchy Process, program koneksi dengan database, program
penginputan beasiswa beserta data-data beasiswa, dan program penyimpan data
mahasiswa yang mendaftar beasiswa. Website ini menggunakan bahasa
pemrogaman PHP dan SQL. Untuk mengetahui keberhasilan suatu program yaitu
dengan menguji fungsi website secara keseluruhan. Jika tidak ada bug maupun
error, maka program berjalan dengan baik, dan jika ada kesalahan maka
kemungkinan ada masalah pada program. Sampai saat ini, website dapat berjalan
dengan baik, dengan kata lain program yang dibuat telah berhasil.
77
4.4. Pengujian
Pada penelitian ini, pengujian dilakukan dengan menggunakan metode
blackbox. Blackbox adalah salah satu metode pengujian perangkat lunak yang
berfokus pada sisi fungsionalitas, khususnya pada input dan output perangkat
lunak. Fungsional yang akan di uji pada penelitian ini adalah fungsi dari semua
menu yang telah dibuat, pada pengujian blackbox, menu pada website akan di uji
satu-persatu sesuai dengan kegunaan dan hasil yang diharapkan. Langkah awal
tahap pengujian adalah menyediakan format pengujian blackbox dan data sample
dari fakultas. Data sample pada penelitian ini diambil secara acak dari setiap
prodi, jumlah data sample yang diambil adalah sebanyak 20 pendaftar tiap
beasiswanya. Hasil pengujian menggunakan metode blackbox pada penelitian ini
ditunjukan pada tabel 4.14 dan data sample untuk pengujian ditunjukan pada tabel
4.15 dan 4.16 .
78
Tabel 4.14 Format Pengujian Blackbox
No Skenario Pengujian Hasil yang diharapkan Sistem bekerja Keterangan 1 Mengklik menu login Menampilkan tampilan
menu untuk login Ya Benar
2 Mengosongkan semua isian data login, lalu langsung mengklik tombol ‘Login’
Sistem akan menolak akses login dan menampilkan pesan “Username atau password anda kosong”
Ya Muncul Pesan
Kesalahan
3 Hanya mengisi data username admin1 dan mengosongkan password, lalu langsung mengklik tombol ‘Login’
Sistem akan menolak akses login dan menampilkan pesan “Id dan password anda salah”
Ya Muncul Pesan
Kesalahan
4
Hanya mengisi password admin dan mengosongkan username, lalu langsung mengklik tombol ‘Login’
Sistem akan menolak akses login dan menampilkan pesan “Id dan password anda salah” Ya
Muncul Pesan
Kesalahan
5
Mengisi username admin1 dan mengsisi password admin , lalu langsung mengklik tombol ‘Login’
Sistem akan langsung mengakses halaman home website untuk akses admin Ya Benar
6 Mengklik menu beasiswa
Sistem akan menampilkan daftar beasiswa
Ya Benar
7
Menginput data beasiswa dengan mengklik tombol ‘+’ lalu mengklik tombol ‘Tambah’
Sistem akan menginput dan menyimpan data input beasiswa pada database dan menampilkan pada menu beasiswa
Ya Benar
8 Mengubah data beasiswa dengan mengklik tombol bergambar pensil
Sistem akan merubah data input beasiswa pada database dan menampilkan data ubah pada menu beasiswa
Ya Benar
79
9 Menghapus data beasiswa dengan mengklik tombol bergambar tempat sampah
Sistem akan menghapus data dan data yang dipilih untuk dihapus akan hilang pada menu beasiswa
Ya Benar
10 Mengklik menu prodi Sistem akan menampilkan daftar prodi pada fakultas teknik
Ya Benar
11
Menginput data prodi dengan mengklik tombol ‘+’ lalu mengklik tombol ‘Tambah’
Sistem akan menginput dan menyimpan data input prodi pada database dan menampilkan pada menu prodi
Ya Benar
12
Mengubah data prodi dengan mengklik tombol bergambar pensil
Sistem akan merubah data input prodi pada database dan menampilkan data ubah pada menu prodi
Ya Benar
13 Menghapus data prodi dengan mengklik tombol bergambar tempat sampah
Sistem akan menghapus data prodi yg dipilih dan akan hilang pada menu prodi.
Ya Benar
14 Mengklik menu kepentingan
Sistem akan menampilkan daftar kepentingan untuk perbandingan atribut.
Ya Benar
15 Menginput data kepentingan dengan mengklik tombol ‘+’ lalu mengklik tombol ‘Tambah’
Sistem akan menginput dan menyimpan data input kepentingan pada database dan menampilkan pada menu kepentingan
Ya Benar
16 Mengubah data kepentingan dengan mengklik tombol bergambar pensil
Sistem akan merubah data input kepentingan pada database dan menampilkan data ubah pada menu kepentingan
Ya Benar
17 Menghapus data kepentingan dengan mengklik tombol bergambar tempat sampah
Sistem akan menghapus data kepentingan yg dipilih dan akan hilang pada menu kepentingan.
Ya Benar
80
18
Mengklik menu atribut dan pilih menu input atribut.
Sistem akan menampilkan daftar atribut sebagai kriteria beasiswa
Ya Benar
19 Menginput data atribut dengan mengklik tombol ‘+’ lalu mengklik tombol ‘Tambah’
Sistem akan menginput dan menyimpan data input atribut pada database dan menampilkan pada menu input atribut
Ya Benar
20
Mengubah data atribut dengan mengklik tombol bergambar pensil
Sistem akan merubah data input atribut pada database dan menampilkan data ubah pada menu input atribut
Ya Benar
21 Menghapus data atribut dengan mengklik tombol bergambar tempat sampah
Sistem akan menghapus data atribut yg dipilih dan akan hilang pada menu input atribut.
Ya Benar
22
Mengklik menu atribut dan pilih menu rules atribut.
Sistem akan menampilkan daftar rules atribut sebagai perbandingan kriteria beasiswa
Ya Benar
23
Menginput data rules atribut dengan mengklik tombol ‘+’
Sistem akan menampilkan pilih beasiswa pada menu rules atribut
Ya Benar
24 Pilih beasiswa pada menu rules atribut lalu mengklik tombol ‘√’
Sistem akan menampilkan pilih atribut pada menu rules atribut
Ya Benar
25 Pilih atribut yang ingin dibandingkan pada menu rules atribut lalu mengklik tombol ‘√’
Sistem akan menampilkan pilih kepentingan dan pilih atribut pembanding pada rules atribut
Ya Benar
26 Pilih kepentingan dan pilih atribut pembanding pada rules atribut lalu klik tombol ‘√’
Sistem akan menginput dan menyimpan data rules atribut pada database dan menampilkan pada menu rules atribut
Ya Benar
81
27 Menghapus data rules atribut dengan mengklik tombol bergambar tempat sampah
Sistem akan menghapus data rules atribut yg dipilih dan akan hilang pada menu rules atribut.
Ya Benar
28 Mengklik menu atribut dan pilih menu result atribut.
Sistem akan menampilkan pilih beasiswa pada menu resul atribut
Ya Benar
29 Pilih beasiswa pada menu result atribut lalu mengklik tombol ‘√’
Sistem akan menampilkan normalisasi nilai atribut dengan metode AHP Ya Benar
30 Mengklik menu mahasiswa
Sistem akan menampilkan daftar mahasiswa yang mendaftar beasiswa
Ya Benar
31 Menginput data mahasiswa dengan mengklik tombol ‘+’ lalu mengklik tombol ‘Tambah’
Sistem akan menginput dan menyimpan data input mahasiswa pada database dan menampilkan pada menu mahasiswa.
Ya Benar
32 Mengubah data mahasiswa dengan mengklik tombol bergambar pensil
Sistem akan merubah data mahasiswa pada database dan menampilkan data ubah pada menu mahasiswa
Ya Benar
33 Menghapus data mahasiswa dengan mengklik tombol bergambar tempat sampah
Sistem akan menghapus data mahasiswa yg dipilih dan akan hilang pada menu mahasiswa
Ya Benar
34 Mengklik menu nilai Sistem akan menampilkan pilih beasiswa pada menu nilai
Ya Benar
35 Pilih beasiswa pada menu nilai lalu mengklik tombol ‘√’
Sistem akan menampilkan data nilai mahasiswa yang mendaftar beasiswa yang dipilih
Ya Benar
82
36 Menginput data nilai dengan mengklik tombol ‘+’
Sistem akan menampilkan pilih beasiswa yang mau di tambah.
Ya Benar
37 Pilih beasiswa pada menu tambah nilai lalu menginput data nilai mahasiswa dan mengklik tombol ‘√’
Sistem akan menginput dan menyimpan data nilai mahasiswa pada database dan menampilkan pada menu nilai
Ya Benar
38 Menghapus data nilai dengan mengklik tombol bergambar tempat sampah
Sistem akan menghapus data nilai mahasiswa yg dipilih dan akan hilang pada menu nilai.
Ya Benar
39 Mengklik menu result Sistem akan menampilkan pilih beasiswa pada menu result
Ya Benar
40 Pilih beasiswa pada menu result lalu mengklik tombol ‘√’
Sistem akan menampilkan data nilai mahasiswa,normalisasi nilai mahasiswa, dan hasil perhitungan akhir nilai mahasiswa
Ya Benar
41 Mengklik menu laporan
Sistem akan menampilkan laporan hasil seleksi penerimaan beasiswa.
Ya Benar
42
Mengklik menu Logout
Sistem akan keluar dari akses web dan menuju index.php
Ya Benar
43
User mendaftarkan diri pada web dengan mengisi form dan mengklik tombol ‘register’ pada index.php
Sistem menyimpan data input user pada database
Ya Benar
44 Login dengan menggunakan id user
Sistem akan langsung mengakses halaman home website untuk akses user
Ya Benar
83
Tabel 4.15 Data Sample Pengujian Pada Beasiswa PPA
45 Mendaftarkan beasiswa dengan mengklik daftar pada beasiswa yang dibuka, lalu menginput data sesuai kriteria beasiswa
Sistem menyimpan data input mahasiswa dan nilai pada database dan menampilkan pada menu status pada halaman user.
Ya Benar
46 Mengklik menu status beasiswa dan memilih beasiswa
Sistem menampilkan data beasiswa yang telah di daftar pada halaman user
Ya Benar
47 Mengklik menu hasil beasiswa dan memilih beasiswa
Sistem menampilkan data laporan penerima beasiswa pada beasiswa yang dipilih.
Ya Benar
48 Logout Keluar dari halaman useer web dan menuju pada index.php
Ya Benar
84
Tabel 4.16 Data Sample Pengujian Pada Beasiswa BBM
Jika hasil pengujian fungsi sistem bekerja dengan baik dan sesuai yang
diharapkan, Maka website sistem pendukung keputusan penerimaan beasiswa
pada penelitian ini berhasil di buat, jika output ataupun fungsinya tidak sesuai
yang diharapkan si pengguna, maka website sistem pendukung keputusan
penerimaan beasiswa pada penelitian ini terdapat bug dan error . Pada penelitian
ini, hasil uji pada website secara fungsional sudah memenuhi dan bekerja dengan
baik tanpa ada bug atau error. Hasil uji blackbox ditunjukan pada lampiran 2 dan
hasil uji input sample data mahasiswa pada setiap beasiswa ditunjukan pada
lampiran 3.
85
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari beberapa penjelasan yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya,
maka dapa disimpulkan bahwa :
1. Sistem pendukung keputusan ini bertujuan untuk membantu user atau
pemberi beasiswa dalam mengolah data mahasiswa, pengajuan beasiswa,
hasil seleksi dan laporan-laporan.
2. Perhitungan pada sistem untuk melakukan penyeleksian menggunakan
metode AHP (Analitical Hierarchy Proces).
3. Tahap-tahap proses pengembangan sistem pendukung keputusan pada
penelitian ini adalah listen to costumer, build/revise mock-up, dan
costumer test drives mock-up.
4. Hasil perhitungan sistem pendukung keputusan beasiswa AHP merupakan
perangkingan nilai tertinggi ke rendah dan nilai tertinggi merupakan hasil
yang dibutuhkan sebagai bahan pertimbangan oleh user untuk memperoleh
beasiswa.
5. Sistem yang dibangun hanya sebagai alat bantu untuk memberikan
informasi kepada user atau pemberi beasiswa sebagai bahan pertimbangan
dalam mengambil keputusan.
Berdasarkan pengujian kebutuhan fungsional pada tabel 4.14 terhadap sistem
yang telah dibuat dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sistem ini telah
berhasil dikembangkan dan berfungsi dengan baik dan dapat dimanfaatkan dalam
86
proses penentuan calon penerima beasiswa di Fakultas Teknik Universitas Negeri
Jakarta.
5.2. Saran
Dalam penerapan aplikasi ini mungkin belum sesuai dengan kehendak
pengguna ataupun perusahaan, olehnya itu dalam proses pengembangan
rancangan diharapkan saran, diantaranya :
1. Untuk bisa dilakukan pada keseluruhan beasiswa, maka diperlukan
masukkan tentang kriteria-kriteria yang diperlukan untuk bisa
dikembangkan.
2. Dalam proses perancangan Sistem Pendukung Keputusan ini dirancang
sangat sederhana, olehnya itu dalam penerapannya dimungkinkan saran
untuk bisa disederhanakan lagi, agar semua pengguna dapat lebih familiar
dalam menjalankan aplikasi sesuai kebutuhan pengguna.
87
DAFTAR PUSTAKA
Darmawan, D. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Hartono, B. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Kadir, A. 2013. Pengenalan Teknologi Informasi. Jakarta: CV Andi Offset.
Kusumadewi, S. 2077. Fuzzy Multiple-Atribut Decision Making (Fuzzy MADM).
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Nugroho, A. 2011. Perancangan dan Implementasi Sistem Basis Data.
Yogyakarta : CV Andi Offset.
Soetam, R. 2011. Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta: PT Prestasi
Pustaka Raya.
Sutabri, T. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: CV Andi Offset.
Tim Penyusun. 2012. Buku Pedoman Skripsi/Karya Inovatif/Komprehensif.
Jakarta: Fakultas Teknik,Universitas Negeri Jakarta.
Turban, E. 2005. Decision Support System and Intelligent System 7 th Ed. New
Jersey: Pearson Education.
Winarno, E. 2011. Easy Web Programming with PHP plus HTML5. Jakarta: PT
Elex Media Komputindo.
88
Lampiran 1. Hasil Tampilan Program
1. Tampilan Beranda dan Register
2. Tampilan Login
3. Tampilan Home Admin dan Data User
89
4. Tampilan Ubah Data User
5. Tampilan Home User/Mahasiswa
6. Tampilan Menu Beasiswa
90
7. Tampilan Form Tambah Beasiswa
8. Tampilan Form Ubah Data Beasiswa
9. Tampilan Menu Prodi
91
10. Tampilan Form Tambah Prodi
11. Tampilan Form Ubah Data Prodi
12. Tampilan Menu Kepentingan
92
13. Tampilan Form Tambah Kepentingan
14. Tampilan Ubah Data Kepentingan
15. Tampilan Menu Atribut
93
16. Tampilan Form Tambah Atribut
17. Tampilan Form Ubah Data Atribut
18. Tampilan Menu Rules Atribut
94
19. Tampilan Form Tambah Rules Atribut
20. Tampilan Menu Result Rules
95
21. Tampilan Menu Mahasiswa
22. Tampilan Form Tambah Mahasiswa
23. Tampilan Form Ubah Data Mahasiswa
96
24. Tampilan Menu Nilai
25. Tampilan Form Tambah Nilai
97
26. Tampilan Menu Result Nilai
98
27. Tampilan Menu Laporan
99
Lampiran 2. Hasil Hierarki Kriteria Beasiswa
100
Lampiran 3. Hasil Uji Blackbox pada Fakultas Teknik UNJ
101
102
103
104
105
106
Lampiran 4. Hasil Perhitugan SPK pada Beasiswa.
4.1 Beasiswa PPA (20 mahasiswa, kuota beasiswa 14 mahasiswa)
107
4.2 Beasiswa BBM (20 mahasiswa, kuota beasiswa 15 mahasiswa)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Data pribadi
Nama : Yusup Triwibowo
Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 20 September 1991
Jenis Kelamin : Laki – laki
Agama : Islam
Status perkawinan : Belum Menikah
Warga Negara : Indonesia
Alamat : Jl.Raya Kresek No. 52 Rt 006/008 Kel.Durikosambi
Kec. Cengkareng Jakarta Barat
Telephone/Hp : 087876648261
Email : [email protected]
LATAR BELAKANG PENDIDIKAN
1998-2004 : Sekolah Dasar Negeri 08 Jakarta
2004-2007 : Sekolah Menengah Pertama Negeri 205 Jakarta
2007-2010 : Sekolah Menengah Atas Negeri 94 Jakarta
2010-2016 : Program Strata 1 (S1) Universitas Negeri Jakarta
Jurusan Teknik Elektro, Program Studi Pendidikan
Teknik Informatika dan Komputer, Konsentrasi
Teknik Komputer Jaringan
PENGALAMAN KERJA
- Praktek Mengajar: SMK MALAKA
- Pegawai Magang: UPT Pustikom Universitas Negeri Jakarta