Sistem Pencernaan

32
COMPANY NAME SISTEM PENCERNAAN MAKANAN

description

Sistem Pencernaan XI IPA 2 [2013] - Bab 6

Transcript of Sistem Pencernaan

COMPANY NAME

SISTEM

PENCERNAAN

MAKANAN

Makanan dan Zat Makanan

Zat makanan dibedakan menjadi:

1. Zat makanan makro: diperlukan tubuh dalam jumlah besar.

Misalnya: karbohidrat, lemak, protein, dan air.

2. Zat makanan mikro: diperlukan tubuh dalam jumlah sedikit

Misalnya: vitamin dan mineral.

Fungsi makanan:

sumber atau penghasil energi atau tenaga, misalnya karbohidrat,

lemak, dan protein.

sumber pembangun, artinya berfungsi untuk membentuk dan

memperbaiki jaringan tubuh yang rusak. Misalnya: protein.

pengatur proses-proses yang berlangsung di dalam tubuh,

misalnya protein, vitamin, dan mineral.

penting untuk pertahanan tubuh dari serangan berbagai kuman

penyakit.

Makanan: senyawa kompleks(karbohidrat, lemak, protein)

senyawa sederhana

(sel-sel jonjot usus)

Fungsi Pencernaan

proses pencernaan

energi

Saluran Pencernaan

• mulut, di dalamnya terdapat

gigi, lidah, dan kelenjar ludah;

• kerongkongan atau esofagus;

• lambung atau gaster;

• usus halus atau intestinum

tenue, terdiri atas usus dua

belas jari (duodenum, usus

kosong (yeyunum), dan usus

penyerapan (ileum);

• usus besar atau intestinum

krasum, terdiri atas usus tebal

(kolon) dan poros usus rektum);

• anus atau lubang pelepasan.

Berdasarkan tempat terjadinya:

a. pencernaan intrasel

b. pencernaan ekstrasel

Berdasarkan ada tidaknya enzim pencernaan:

a. pencernaan secara kimiawi

b. pencernaan secara mekanik

Mekanisme Pencernaan

Rongga Mulut

Gigi Terdiri atas:

1. gigi seri atau dens insisivus

fungsinya untuk memotong-

motong makanan;

2. gigi taring atau dens kaninus

fungsinya untuk mencabik-cabik

makanan;

3. geraham kecil atau premolare

fungsinya untuk mengunyah

makanan;

4. geraham besar atau molare

fungsinya untuk menguyah

makanan.

Berdasarkan gambar sayatan

memanjang, gigi mempunyai

bagian-bagian:

1. email, bagian terluar dan

terkeras dari gigi;

2. tulang gigi, tersusun atas zat

dentin;

3. sumsum gigi atau pulpa,

terdapat di sebelah dalam

tulang gigi. Pada sumsum gigi

ini terdapat serabut saraf dan

pembuluh darah);

3. semen, yaitu pelapis tulang

gigi atau dentin yang masuk

ke dalam rahang.

Rongga Mulut

Memiliki fungsi:

1. membantu mengaduk makanan di dalam rongga

mulut,

2. membantu membersihkan mulut,

3. membantu bersuara,

4. membantu mendorong makanan pada waktu

penelanan, dan

5. sebagai indra pengecap

6. terdapat papila-papila antara lain: filiformis,

sirkumalata, papila berbentuk martil.

Rongga Mulut

Lidah

Rongga Mulut

Di dalam rongga mulut

bermuara tiga pasang kelenjar

ludah, yaitu:

1. glandula parotis, kelenjar

ludah dekat telinga. Kelenjar

ini menghasilkan getah hanya

berbentuk air;

2. glandula submandibularis

atau kelenjar ludah bawah

rahang bawah;

3. glandula sublingualis atau

kelenjar ludah bawah lidah.

Fungsi ludah:

1. memudahkan penelanan dan pencernaan makanan.

Ludah yang berbentuk lendir penting untuk menelan,

sedangkan yang berbentuk cair berperan untuk

melarutkan zat makanan

2. mencernakan makanan secara kimiawi, dalam ludah

terdapat enzim ptialin yang penting untuk

menghidrolisis amilum menjadi maltosa.

3. melindungi selaput rongga mulut dari panas, dingin,

asam, dan basa.

Rongga Mulut

Faring merupakan saluran persimpangan antara rongga

hidung ke tenggorokan dengan rogga mulut ke

kerongkongan.

Faring berfungsi dalam pengaturan masuknya udara ke

trakhea dan masuknya makanan ke esofagus.

Faring terdiri atas 3 bagian:

• Nasofaring.

• Faring oralis.

• Faring laryngeal.

memiliki panjang 25 cm

berbentuk seperti tabung

terdiri dari lapisan mukosa, sub mukosa

terdapat otot polos dan otot rangka

terdapat gerak peristaltik

Kerongkongan

Lambung sering dikatakan sebagai perut besar

yang terdiri dari empat bagian, yaitu ;

Kardiak

Fundus

Badan

Lambung

Pilorus

Lambung

terdiri atas tiga daerah, yaitu

a. kardiak (bagian atas dekat dengan hati),

b. fundus (bagian tengah yang menggantung),

c. pilorus (bagian bawah dekat dengan usus halus).

bagian dalam dinding almbung menghasilkan lendir,

fundus menghasilkan getah lambung yang mengandung

air, ion-ion, musin, dan HCl

terdapat sel zimogen berfungsi untuk menyekresikan

pepsinogen

renin untuk menggumpalkan kasein

gastrin memicu produksi getah lambung

Kardiak merupakan bagian lambung yang

berdekatan dengan esofagus dan terdapat kelep Sfinger

Esofageal. Pada bagian ini dihasilkan lendir untuk

membasahi dinding lambung dan makanan yang masuk.

Fundus menghasilkan getah lambung yang

mengadung bermacam-macam zat seperti: garam organik,

HCl dan enzim Renin dan Pepsinogen.

Bagian lambung yang berdekatan dengan

duodenum. Pada bagian ini terdapat klep Sfingter pilorus

yang akan membuka apabila terangsang oleh asam dan

menutup apabila terangsang oleh basa.

Bagian dinding lambung menghasilkan hormon

Gastrin yang memacu sekresi getah lambung. Makanan

dalam lambung dalam bentuk cyme, akibat pencernaan

secara mekanik (oleh otot lambung) dan secara kimiawi

oleh getah lambung.

Fungsi HCl atau asam klorida adalah untuk:

1. mengubah pH ruangan dalam lambung sehingga

menjadi lebih asam. Hal ini dapat menyebabkan

terbunuhnya kuman yang masuk bersama makanan;

2. mengaktifkan enzim yang dihasilkan oleh getah

lambung, misalnya pepsinogen diaktifkan menjadi

pepsin sehingga dapat berfungsi untuk memecah

protein menjadi pepton;

3. mengatur membuka dan menutupnya klep antara

lambung dan usus dua belas jari;

4. merangsang sekresi getah usus.

Lambung

BERPERAN mensekresikan empedu. Empedu mengandung garam yang memegang peranan penting

dalam pencernaan lemak. Lemak diemulsikan menjadi tetesan-tetesan halus sehingga lebih mudah

dicerna dan diserap.

Hati

Kantong empedu

• Dalam metabolisme karbohidrat

1. Menyimpan glikogen

2. Membentuk banyak senyawa kimia penting dari hasil

perantara metabolisme karbohidrat.

• Dalam metabolisme lemak

1. Pembentuk sebagian besar lipoprotein, kolestrol dab

fosfolipid

2. Mengubah sejumlah besar karbohidrat dan protein menjadi

lemak.

• Metabolisme protein

1. Deaminasi asam amino, yaitu pengurangan gugus amin (-

NH2) pada asam amino

2. Pembentukan urea ((NH2)2CO2) untuk mengeluarkan

amonia dari cairan tubuh

3. Pembentukan plasma protein

4. Interkonversi di antara asam amino yang berbeda untuk

proses metabolisme tubuh.

Di empedu terdapat:• Garam empedu untuk mereduksi

tegangan permukaan lemaksehingga lemak dapat diubahmenjadi bentuk emulsi.

• Kolesterol.

• Bilirubin.

Pankreas adalah kelenjar lonjong bewarna keputihan, terbentuk dari usus dua

belas jari, dan terletak di permukaan bawah lambung.

sel kelenjar dalam pankreas menghasilkan getah pankreas yang mengandung

zat-zat sebagai berikut :

Kepala

Pankrea

s

Ekor

Tubuh

Pembuluh

pankreas

• Natrium bikarbonat akan menetralkan keasaman isi usus,

• Amilase akan menghidrolisis pati menjadi maltosa dan glukosa,

• Lipase akan menghidrolisis lemak menjadi campuran asam lemak

dan monogliserida,

• Tripsin dan kimotripsin akan memecah molekul protein,

• Peptidase akan membantu hidrolisis peptida menjadi asam amino,

dan

• Nukliase akan menghidrolisis asam nukleat (RNA dan DNA)

menjadi komponen nukleotida.

Fungsi Zat dan Enzim pada Getah Pankreas

Usus halus

Terbagi atas tiga bagian, yaitu

• usus dua belas jari atau duodenum;

• usus kosong atau yeyunum;

• usus penyerapan atau ileum.

Berfungsi untuk:

• Menyelesaikan pencernaan secara kimiawi

• Menyerap hasil akhir

• Mensekresikan hormon tertentu misalnya:

sekretin memacu kelenjar pankreas untuk

menyekresikan getahnya; kolesistokinin merangsang

empedu untuk mengeluarkan bilus, yang mengandung

garam-garam empedu dan bilirubin.

pencernaan secara kimiawi enzim yang dihasilkan dinding usus

sel-sel kelenjar Lieberkuhn., sehingga makanan semakin

halus dan cenderung encer.

Enzim yang dihasilkan antara lain adalah sebagai berikut:

• Enterokinase, berfungsi mengaktifkan tripsinogen yang dihasilkan

pankreas;

• Laktase, berfungsi mengubah laktosa menjadi glukosa;

• Erepsin atau dipeptidase, berfungsi mengubah dipeptida atau

pepton menjadi asam amino;

• Maltase, berfungsi mengubah maltosa menjadi glukosa’

• Disakarase, berfungsi mengubah disakarida menjadi

monosakarida;

• Peptidase, berfungsi mengubah polipeptida menjadi asam amino;

• Sukrase, berfungsi mencerna sukrosa menjadi glukosa dan

fraktosa; dan

Di dalam ileum terdapat banyak lipatan atau lekukan yang disebut vili/jonjot usus. Vili berfungsi memperluas permukaan usussehingga proses penyerapan zat makanan akan lebih sempurna.

memiliki panjang 180 cm.

tidak terdapat fili, memiliki sel goblet

yang menghasilkan mukus.

Peran bakteri E. coli fermentasi

sisa makanan, vitamin K dan B

Usus besar

Dibedakan menjadi:

Usus pembusuk (colon)

Usus buntu / umbai cacing (caecum)

Usus besar memiliki tambahan usus yang disebutumbai cacing atau apendiks.

Pada pertemuan antara usus halus dan usus besar

terdapat suatu penyempitan yang disebut klep

ileosekum yang berfungsi untuk menjaga makanan

yang sudah masuk ke dalam usus besar, tidak dapat

kembali ke usus halus.

Apendiks (usus buntu)

Sekum

Usus besar

Usus Besar

USUS BESAR

Kolon

Reabsorbsi senyawa yg

masih dibutuhkan

Yg direabsorbsi:

1. Air

2. Bilirubin

3. Hematin

Caecum

Pd manusia tidak

digunakan shg

rudimenter

Bagian akhir dari saluran pencernaan merupakan

bagian yang menggelembung, yang disebut rektum.

Penyerapan air tidak lagi terjadi pada rektum.

Rektum dapat berkontraksi yang aktifitas kontraksinya

dapat menimbulkan terjadinya defekasi, yaitu proses

pengeluaran zat-zat sisa hasil pencernaan melalui anus.

Anus merupakan muara dari proses pencernaan. Terdapat

dua macam otot, yaitu otot polos sebagai kelanjutan dari

rektum dan otot lurik yang membatasi lubang anus.

Otot Lurik aktifitasnya dapat diatur untuk proses mengejan

pada saat proses pembuangan feses.

• Parotitis atau infeksi pada kelenjar parotis. Gangguan ini

sering disebut penyakit gondong.

• Xerostomia adalah produksi ludah yang amat sedikit.

• Timbulnya radang (ulkus) pada dinding lambung.

• Rusaknya sel-sel kelenjar getah lambung.

• Kolik, akibat makan terlalu banyak atau karena

pengaruh alkohol dan cabai.

• Bila gerakan peristaltik dinding usus cepat maka

penyerapan air lambat, akibatnya menimbulkan diare.

Sebaliknya, bila gerakan peristaltik dinding usus sangat

lambat maka dorongan makanan juga lambat. Penyerapan

air yang cukup tinggi menyebabkan feses keras, timbulah

sembelit atau konstipasi.

• Radang selaput rongga perut atau peritonitis,

• Radang umbai cacing atau apendiksitis.

Gangguan pada Sistem Pencernaan

Gangguan pada Sistem Pencernaan

Penderita

parotitis

Ulkus

Apendiksitis

Sistem Pencernaan Ruminansia

Proses pencernaan pada hewan ruminansia :

Mulut → esofagus → rumen → retikulum → mulut →

omasum → abomasum → usus kecil