SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PARU-PARU …jurnal.stmikelrahma.ac.id/assets/file/SURYANING WISNU...

16
LAPORAN SKRIPSI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PARU-PARU DENGAN PENGOBATAN OBAT HERBAL MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR (CF) BERBASIS ANDROID Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh derajat Sarjana Komputer Disusun oleh Nama : SURYANING WISNU RATRI Nomor Mahasiswa : 12121224 Program Studi : TEKNIK INFORMATIKA Jenjang : S1 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN ILMU KOMPUTER EL RAHMA YOGYAKARTA 2016

Transcript of SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PARU-PARU …jurnal.stmikelrahma.ac.id/assets/file/SURYANING WISNU...

Page 1: SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PARU-PARU …jurnal.stmikelrahma.ac.id/assets/file/SURYANING WISNU RATRI... · Kronik, Bronkitis, Emfisema, dan Kanker Paru-Paru dengan pengobatan menggunakan

LAPORAN SKRIPSI

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PARU-PARU DENGAN

PENGOBATAN OBAT HERBAL MENGGUNAKAN METODE

CERTAINTY FACTOR (CF) BERBASIS ANDROID

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh

derajat Sarjana Komputer

Disusun oleh

Nama : SURYANING WISNU RATRI

Nomor Mahasiswa : 12121224

Program Studi : TEKNIK INFORMATIKA

Jenjang : S1

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN ILMU KOMPUTER EL RAHMA

YOGYAKARTA 2016

Page 2: SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PARU-PARU …jurnal.stmikelrahma.ac.id/assets/file/SURYANING WISNU RATRI... · Kronik, Bronkitis, Emfisema, dan Kanker Paru-Paru dengan pengobatan menggunakan

 

Page 3: SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PARU-PARU …jurnal.stmikelrahma.ac.id/assets/file/SURYANING WISNU RATRI... · Kronik, Bronkitis, Emfisema, dan Kanker Paru-Paru dengan pengobatan menggunakan

NASKAH PUBLIKASI

INTISARI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PARU-PARU

DENGAN PENGOBATAN OBAT HERBAL MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR (CF) BERBASIS ANDROID

Oleh

SURYANING WISNU RATRI 12121224

Di Indonesia, menurut Ketua Perhimpunan Dokter Herbal Medik Indonesia (PDHMI), dr Hardhi Pranata, penggunaan herbal untuk pengobatan dan obat tradisional sudah dilakukan sejak lama. Salah satu penyakit yang dapat disembuhkan oleh obat herbal adalah penyakit yang menyerang organ saluran pernafasan yaitu paru-paru. Jenis penyakit paru-paru jelas sangat beragam, dan hampir semua jenis penyakit paru-paru berbahaya. Penyakit paru-paru juga tercatat telah menyebabkan banyak sekali kasus kematian di seluruh dunia. Keterbatasan tenaga medis dan minimnya pengetahuan mengenai hal tersebut menjadi kendala orang untuk menjaga kesehatan paru-paru. Oleh karena itu, diperlukan sistem yang mewakili pakar untuk mendiagnosa penyakit paru-paru besarta cara pencegahan dan merekomendasikan obat herbal untuk mengobati penyakit yang telah terdiagnosa berbasis Android. Metode Certainty Factor (CF) dipilih untuk mendiagnosa pernyakit paru-paru tersebut. Metode ini digunakan ketika menghadapi suatu masalah yang sering ditemukan jawaban yang tidak memiliki kepastian penuh. Sistem Pakar tersebut dapat menyelesaikan permasalahan secara mudah dan terpercaya. Sistem ini akan mendiagnosa penyakit Paru-paru dengan Pengobatan Obat Herbal Menggunakan Metode Certainty Faktor (CF). User dapat mengetahui kemungkinan diagnosa jenis penyakit paru-paru berdasarkan gejala yang dialami beserta rekomendasi obat herbalnya. Penggunaan aplikasi ini menggunakan aplikasi berbasis mobile dengan sistem operasi android. Kata kunci : Sistem Pakar, Certainty Factor (CF), Penyakit Paru-paru, Andoid.

Page 4: SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PARU-PARU …jurnal.stmikelrahma.ac.id/assets/file/SURYANING WISNU RATRI... · Kronik, Bronkitis, Emfisema, dan Kanker Paru-Paru dengan pengobatan menggunakan

A. PENDAHULUAN

Data WHO tahun 2005 menyebutkan, sebanyak 75-80 persen penduduk dunia

pernah menggunakan herbal. Di Indonesia, menurut Ketua Perhimpunan Dokter

Herbal Medik Indonesia (PDHMI), dr Hardhi Pranata, penggunaan herbal untuk

pengobatan dan obat tradisional sudah dilakukan sejak lama. Ini diturunkan secara

lisan dari satu generasi ke generasi dan juga tertulis pada daun lontar dan kepustakaan

keraton. Minat masyarakat dalam menggunakan herbal, Menurut Hardhi pada Herbal

Expo 2010 beberapa waktu lalu, terus meningkat berdasarkan konsep back to nature

(kembali ke alam). Ini dibuktikan dengan meningkatnya pasar obat alami Indonesia.

Pada 2003 pasar obat herbal sekitar Rp 2,5 triliun, pada 2005 sebesar Rp 4 triliun, dan

pada 2010 diperkirakan mencapai Rp 8 triliun. Menurut Direktur Penilaian Obat Asli

Indonesia BPOM, dr. Sherley, kecenderungan penggunaan obat bahan alam (herbal)

oleh masyarakat, baik untuk menjaga kesehatan maupun mengobati suatu penyakit,

cenderung meningkat di negara berkembang maupun di negara maju. Salah satu

penyakit yang dapat disembuhkan oleh obat herbal adalah penyakit yang menyerang

organ saluran pernafasan yaitu paru-paru (PDI DEPKES, 2005).

Metode Certainty Factor (CF) dipilih ketika menghadapi suatu masalah yang sering

ditemukan jawaban yang tidak memiliki kepastian penuh. Ketidakpastian yang dapat

berupa probabilitas atau kebolehjadian yang tergantung dari hasil suatu kejadian.

Hasil yang tidak pasti disebabkan oleh dua faktor yaitu aturan yang tidak pasti dan

jawaban pengguna yang tidak pasti atas suatu pertanyaan yang diajukan oleh sistem.

Berdasarkan masalah yang ada, Peneliti mengangkat permasalahan tersebut

menjadi penelitian yang berjudul “Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Paru-paru dengan

Pengobatan Obat Herbal Menggunakan Metode Certainty Faktor (CF) Barbasis

Android”.

1.1 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah disebutkan diatas, maka dapat

diketahui masalah yang harus di selesaikan adalah :

Page 5: SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PARU-PARU …jurnal.stmikelrahma.ac.id/assets/file/SURYANING WISNU RATRI... · Kronik, Bronkitis, Emfisema, dan Kanker Paru-Paru dengan pengobatan menggunakan

1. Merancang dan membangun sebuah sistem pakar berbasis android yang

membantu orang untuk mendiagnosa penyakit paru-paru dengan pengobatan obat

herbal.

2. Menerapkan metode Certainty Factor (CF) sebagai model pembobotan dalam

sistem pakar barbasis android.

1.2 Batasan Masalah

Supaya pembahasan dan penyusunan skripsi ini dapat dilakukan secara terarah

dan tidak menyimpang serta sesuai dengan apa yang diharapkan, maka perlu

ditetapkan batasan-batasan dari masalah yang dihadapi, yaitu :

1. Jenis penyakit paru-paru yang didiagnosa dalam Sistem pakar ini yaitu

Pneumonia, Tuberkulosis, Pneumotoraks, Asma, Penyakit Paru Obstruktif

Kronik, Bronkitis, Emfisema, dan Kanker Paru-Paru dengan pengobatan

menggunakan obat herbal.

2. Perhitungan pembobotan menggunakan metode Certainty Factor(CF)

terhadap gejala yang ada yang akan menentukan hasil diagnosa.

1.3 Tunjuan Penelitian

1. Merancang dan membangun suatu sistem aplikasi berbasis android yang

dapat memberikan diagnosa jenis penyakit paru-paru berdasarkan gejala-

gejala yang dipilih dengan pengobatan obat herbal.

2. Mampu menerapkan metode Certainty Factor (CF) sebagai model

perhitungan sistem pakar berbasis android untuk mendiagnosa jenis

penyakit paru-paru.

1.5. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat membantu orang untuk dapat mengenali gejala-

gejala yang dapat mengindikasikan jenis penyakit paru-paru, serta menjadikan sistem

ini sebagai sarana alternatif dalam melakukan pengobatan menggunakan obat herbal

dan pencegahanya dengan cara yang efektif dan efisien.

1.6. Metodologi Penelitian

1. Studi Literatur

Page 6: SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PARU-PARU …jurnal.stmikelrahma.ac.id/assets/file/SURYANING WISNU RATRI... · Kronik, Bronkitis, Emfisema, dan Kanker Paru-Paru dengan pengobatan menggunakan

Penelitian ini dimulai dengan studi literatur yaitu pengumpulan data-data yang

berhubungan dengan permasalahan yang dibahas sehingga dapat membantu

penyelesaian masalah dalam perancangan sistem pakar diagnosa penyakit paru-

paru dengan pengobatan obat herbal menggunakan metode certainty factor (CF)

berbasis android.

2. Perancangan Aplikasi

Pada tahap ini dilakukan perancangan terhadap sistem yang akan dibangun

seperti perancangan menu utama, perancangan tampilan input dan output,

usecase diagram, activity diagram dan sequence diagram. Karena tahap

ini merupakan tahapan perancangan sistem secara keseluruhan, maka

tahapan ini merupakan tahapan terpenting dalam rangkaian pembuatan

aplikasi dan mempengaruhi tahapan implementasi.

3. Pembuatan Aplikasi

Pada tahap ini sistem yang telah dirancang kemudian diimplementasikan ke dalam

bahasa pemrograman yakni bahasa pemrograman berbasis android.

4. Uji coba dan Evaluasi Aplikasi

Uji coba ini bertujuan untuk memastikan bahwa masing-masing bagian dari

sistem ini dapat bekerja sesuai yang diharapkan.

5. Penyusunan Laporan dan Kesimpulan Akhir

Pada tahap ini dilakukan penyusun laporan tentang seluruh isi penelitian dan

analisanya ke dalam format penulisan laporan dengan disertai kesimpulan akhir.

B. TINJAUAN PUSTAKA Tabel Tinjauan Pustaka

No Peneliti Tahun Isi 1. Putri 2014 Pembahasan mengenai hubungan client-server yang

terjadi pada Sistem Informasi Tanaman Obat Tradisional. Sistem informasi tanaman obat tradisional dibuat berbasis Android, untuk memudahkan masyarakat mengakses

Page 7: SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PARU-PARU …jurnal.stmikelrahma.ac.id/assets/file/SURYANING WISNU RATRI... · Kronik, Bronkitis, Emfisema, dan Kanker Paru-Paru dengan pengobatan menggunakan

informasi dengan menggunakan mobile phone. 2. Wardana 2013 Aplikasi dapat digunakan langsung oleh user yang telah

dirancang menjadi aplikasi mobile karena aplikasi tidak memerlukan koneksi internet dalam menjalankannya sehingga kapan pun dan dimana pun pengguna berada mereka tetap bisa menjalankan aplikasi dan mempelajari setiap saat.

3. Mirza 2010 Aplikasi Sistem Pakar mengidentifikasi penyakit dan obat herbal berbasis J2ME ini dapat mengidentifikasi suatu penyakit yang di derita user, serta dapat menghitung bobot penyakit tersebut.

4. Ratri 2016 Aplikasi sistem pakar berbasis android yang dapat memberikan diagnosa jenis penyakit paru-paru dengan pengobatan obat herbal menggunakan metode certainty factor (CF).

C. LANDASAN TEORI

Obat herbal adalah obat-obatan yang diolah secara tradisional, turun-temurun,

berdasarkan resep nenek moyang, adat-istiadat, kepercayaan, atau kebiasaan

setempat, baik bersifat magic maupun pengetahuan tradisional. Menurut penelitian

masa kini, obat-obatan tradisional memang bermanfaat bagi kesehatan, dan kini

digencarkan penggunaannya karena lebih mudah dijangkau masyarakat, baik harga

maupun ketersediaannya.

Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan merupakan bagian dari ilmu

pengetahuan komputer yang khusus ditunjukan dalam perancangan otomatisasi

tingkah laku cerdas dalam sistem kecerdasan komputer (Kristanto, 2004).

Konsep dasar sistem pakar mengandung : keahlian, ahli, pengalain keahlian,

membaca atau pengalaman. Contoh bentuk pengetahuan yang termasuk keahlian

adalah :

1. Fakta-fakta pada lingkup permasalahan tertentu.

2. Teori-teori pada lingkup permasalahan tertentu.

Page 8: SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PARU-PARU …jurnal.stmikelrahma.ac.id/assets/file/SURYANING WISNU RATRI... · Kronik, Bronkitis, Emfisema, dan Kanker Paru-Paru dengan pengobatan menggunakan

3. Prosedur-prosedur dan aturan-aturan berkenaan dengan lingkup

permasalahan tertentu.

4. Strategi-strategi global untuk menyelesaikan masalah.

5. Meta-knowledge (pengetahuan tentang pengetahuan).

Bentuk-bentuk ini memungkinkan para ahli untuk dapat mengambil keputusan

lebih cepat dan lebih baik daripada seseorang yang bukan ahli.Seorang ahli

adalah seseorang yang mampu menjelaskan suatu tanggapan, mempelajari

hal-hal baru seputar topic permasalahan (domain), menyusun kembali

pengetahuan jika dipandang perlu, memecah aturan-aturan jika dibutuhkan,

dan menentukan relevan tidaknya keahlian mereka.(Kusumadewi, 2003).

Sistem pakar disusun oleh dua bagian utama, yaitu lingkungan pengembangan

(development environment) dan lingkungan konsultasi (consultation

environment).Lingkungan pengembangan sistem pakar digunakan untuk memasukan

pengetahuan pakar kedalam lingkungan sistem pakar, sedangkan lingkungan

konsultasi digunakan oleh pengguna yang bukan pakar guna memperoleh

pengetahuan pakar.Sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 3.1 :

Gambar 3.1. Arsitektur Sistem Pakar.

Page 9: SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PARU-PARU …jurnal.stmikelrahma.ac.id/assets/file/SURYANING WISNU RATRI... · Kronik, Bronkitis, Emfisema, dan Kanker Paru-Paru dengan pengobatan menggunakan

Komponen – komponen yang terdapat dalam sistem pakar adalah seperti yang

terdapat pada Gambar diatas. Arsitektur sistem pakar, yaitu User interface

(antarmuka pengguna), basis pengetahuan, akuisisi pengetahuan, mesin inferensi,

workplace, fasilitas penjelasan, perbaikan pengetahuan.

1. Antarmuka Pengguna (User Interface), User Interface merupakan

mekanisme yang digunakan oleh pengguna dan sistem pakar untuk

berkomunikasi.Antarmuka menerima informasi dari pemakai dan

mengubahnya kedalam bentuk yang dapat diterima oleh sistem.Selain itu

atantarmuka menerima informasi dari sistem dan menyajikanya kedalam

bentuk yang dapat dimengerti oleh pemakai.

2. Basis Pengetahuan (Knowledge Base), Basis pengetahuan mengandung

pengetahuan untuk pemahaman, formulasi, dan penyelesaian

masalah.Komponen sistem pakar ini disusun atas dua elemen dasar, yaitu

fakta dan aturan. Fakta merupakan informasi tentang objek dalam area

permasalahan tertentu, sedangkan aturan merupakan informasi tentang cara

bagaimana memperoleh fakta baru dari fakta yang telah diketahuai.

3. Akuisisi Pengetahuan (Knowledge Acquisition), Akuisisi pengetahuan

adalah akumulasi, transfer dan transformasi keahlian dalam penyelesaian

masalah dari sumber pengetahuan kedalam program komputer.Dalam tahap

ini knowledge engineer berusaha menyerap pengetahuan untuk selanjutnya

ditransfer kedalam basis pengetahuan.Pengetahuan diperoleh dari pakar,

dilengkapi dengan buku, basis data, laporan penelitian dan pengalaman

pemakai.

4. Mesin Inferensi (Inference Engine), Inference Engine adalah bagian yang

menyediakan mekanisme fungsi berfikir dan pola-pola penalaran sistem

yang digunakan oleh seorang pakar. Mekanisme ini akan menganalisis

masalah tertentu dan selanjutnya akan mencari jawaban atau kesimpulan

yang terbaik. Mesin ini akan memulai pelacakannya dengan mencocokan

Page 10: SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PARU-PARU …jurnal.stmikelrahma.ac.id/assets/file/SURYANING WISNU RATRI... · Kronik, Bronkitis, Emfisema, dan Kanker Paru-Paru dengan pengobatan menggunakan

kaidah-kaidah dalam basis pengetahuan dengan fakta-fakta yang ada dalam

basis data. Ada dua teknik inferensi antara lain :

a. Backward Chaining (Pelacakan ke Belakang), Melalui penalarannya

dari sekumpulan hipotesis menuju fakta-fakta yang mendukung, jadi

proses pelacakan berjalan mundur dimulai dengan menentukan

kesimpulan yang akan dicari baru kemudian fakta-fakta pembangun

kesimpulan atau Goal Driven.

b. Forward Chaining (Pelacakan ke Depan), Forward Chaining

merupakan kebalikan dari backward chaining yaitu mulai dari

kumpulan data menuju kesimpulan.Suatu kasus kesimpulannya

dibangun berdasarkan fakta-fakta yang telah diketahui atau data

driven.

5. Workplace, Workplace merupakan area dari sekumpulan memori kerja

(working memory).Workplace digunakan untuk merekam hasil – hasil

antara dan kesimpulan yang dicapai.

6. Fasilitas Penjelasan, Fasilitas penjelasan adalah komponen tambahan yang

akan meningkatkan kemampuan sistem pakar. Komponen ini

menggambarkan penalaran sistem kepada pemakai.

7. Perbaikan Pengetahuan, Pakar mempunyai kemampuan untuk menganalisis

dan meningkatkan kinerjanya serta kemampuan untuk belajar dari

kinerjanya. Kemampuan tersebut adalah penting dalam pembelajaran

terkomputerisasi, sehingga program akan mampu menganalisis penyebab

kesuksesan dan kegagalan yang dialaminya.

Salah satu contoh aplikasi sistem pakar yang menggunakan metode certainty

factor (CF) untuk menangani ketidakpastian adalah MYCIN, sistem pakar untuk

mendiagnosa infeksi bakteri pada darah. Certainty factor didefinisikan sebagai

berikut :

CF(H,E) = MB(H,E) – MD(H,E)

Page 11: SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PARU-PARU …jurnal.stmikelrahma.ac.id/assets/file/SURYANING WISNU RATRI... · Kronik, Bronkitis, Emfisema, dan Kanker Paru-Paru dengan pengobatan menggunakan

dimana :

CF(H,E) : certainty factor hipotesis H yang dipengaruhi oleh evidence (gejala) E

MB(H,E) : ukuran kepercayaan (measure of increased belief) terhadap hipotesis H

yang dipengaruhi oleh evidence E

MD(H,E) : ukuran ketidakpercayaan (measure of increased disbelief) terhadap

hipotesis H yang dipengaruhi oleh evidence E.

Di dalam MYCIN terdapat aturan untuk menggabungkan evidence anteseden

yang terdapat dalam sebuah kaidah. Hal ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 3.1 Kombinasi Evidence Anteseden EVIDENCE E NILAI KETIDAKPASTIAN E1 and E2 Min [CF(H,E1), CF(H,E2)] E1 or E2 Max [CF(H,E1),CF(H,E2)] Not E -CF(H,E)

D. PERANCANGAN SISTEM

No. Gejala Penyakit

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 1 Badan terasa nyeri * 2 Batuk kering atau batuk dengan dahak kental berwarna kuning

atau hijau dan disertai darah. *

3 Batuk yang berkelanjutan dan bertambah parah, hingga akhirnya mengalami batuk darah

* * * * *

4 Batuk-batuk yang biasanya terjadi di malam hari dan di awal pagi hari.

* * * * *

5 Berat badan menurun * * * 6 Berkeringat * 7 Dada terasa sesak / tidak nyaman * * * 8 Demam * * * 9 Detak jantung yang cepat * * 10 Hidung dan sinus yang tersumbat * 11 Kehilangan nafsu makan * * * * 12 Keringat dingin di malam hari * 13 Kesulitan bernapas berupa napas terengah-engah(sesak nafas)

walau sedang beristirahat. * * *

14 Kesulitan menelan atau sakit saat menelan sesuatu * 15 Kulit mungkin tampak warna kebiruan *

Page 12: SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PARU-PARU …jurnal.stmikelrahma.ac.id/assets/file/SURYANING WISNU RATRI... · Kronik, Bronkitis, Emfisema, dan Kanker Paru-Paru dengan pengobatan menggunakan

16 Makin sering tersengal-sengal, bahkan saat melakukan aktivitas fisik yang ringan

*

17 Mengalami kelelahan tanpa alasan * * 18 Menggigil * * * 19 Mengi atau napas sesak dan berbunyi * * 20 Mual * 21 Mudah Kelelahan * * * * 22 Muntah * 23 Nyeri dada * * * 24 Nyeri dada secara tiba-tiba. * 25 Nyeri pada sendi-sendi. * * 26 Nyeri yang menusuk dan rasa sesak yang luar biasa di dada. * 27 Pembengkakan pada muka atau leher * 28 Pernafasan pendek serta mengalami sesak napas walau sedang

beristirahat. *

29 Perubahan pada bentuk jari, yaitu ujung jari menjadi cembung * 30 Produksi mukosa atau lendir berwarna kuning keabu-abuan, dan

bisa tercampur darah * *

31 Sakit kepala * * * 32 Sering mengalami infeksi paru * 33 Sesak napas dalam waktu lama dan tidak dapat disembuhkan

dengan obat pelega yang biasa digunakan penderita sesak napas * *

34 Suara menjadi serak * 35 Tenggorokan sakit * *

Usecase Diagram

Usecase diagram merupakan suatu aktifitas yang menggambarkan

urutan interaksi antar suatu atau lebih actor dan sistem. Usecase yang akan

dirancang yaitu usecase diagram untuk pengaksesan melalui perangkat

android. Gambar 4.2 dibawah ini menjelaskan aliran usecase diagram

pengaksesan melalui perangkat android.

Page 13: SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PARU-PARU …jurnal.stmikelrahma.ac.id/assets/file/SURYANING WISNU RATRI... · Kronik, Bronkitis, Emfisema, dan Kanker Paru-Paru dengan pengobatan menggunakan

Gambar 4.2 Usecase Diagram

Activity Diagram Penyakit

Gambar 4.3 menjelaskan activity diagram untuk proses Penyakit.

Gambar 4.3 Activity Diagram Penyakit

Metode  

Certainty Factor (CF) 

Page 14: SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PARU-PARU …jurnal.stmikelrahma.ac.id/assets/file/SURYANING WISNU RATRI... · Kronik, Bronkitis, Emfisema, dan Kanker Paru-Paru dengan pengobatan menggunakan

E. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Halaman yang pertama kali akan muncul pada saat aplikasi ini dijalankan

adalah halaman menu utama. Di halaman ini terdapat beberapa menu yang

berbentuk icon yaitu menu penyakit, obat herbal, gejala, about dan exit. Pilih

menu penyakit untuk masuk ke menu penyakit, pilih menu obat herbal untuk

masuk ke menu obat herbal, pilih menu gejala untuk menampilkan halaman

gejala, pilih menu about untuk menanpilkan halaman about dan pilih menu exit

untuk keluar dari aplikasi ini.

Page 15: SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PARU-PARU …jurnal.stmikelrahma.ac.id/assets/file/SURYANING WISNU RATRI... · Kronik, Bronkitis, Emfisema, dan Kanker Paru-Paru dengan pengobatan menggunakan

F. PENUTUP

Kesimpulan

Dari hasil analisis, perancangan dan pembuatan Aplikasi Sistem Pakar

Diagnosa Penyakit Paru-paru dengan Pengobatan Obat Herbal Berbasis

Android dengan menggunakan Metode Certainty Factor (CF), maka dapat

ditarik kesimpulan bahwa:

- Aplikasi ini user dapat mengetahui kemungkinan mengidap jenis penyakit

paru-paru berdasarkan gejala yang dialami.

- Dapat memberikan informasi jenis Obat Herbal yang dapat digunakan

dalam penyembuhan penyakit paru-paru sesuai dengan diagnosa yang

ditampilkan.

- Penggunaan aplikasi ini berbasis mobile dengan sistem operasi android.

Sehingga memudahkan pengguna dalam menjalankan aplikasi di

smartphone.

6.1. Saran

Bagi pengembangan lebih lanjut diharapkan dapat menambahkan dan

melengkapi kekurangan yang ada pada aplikasi ini, diantaranya :

- Penambahan jenis penyakit paru-paru, karena pada aplikasi ini hanya

dapat mendiagnosa 8 jenis.

- Mencoba metode lain dalam perhitungan diagnose penyakit paru-paru.

- Menggali lebih lanjut tentang gejala-gejala yang berkaitan dengan

penyakit paru-paru.

- Menambah jenis obat herbal yang dapat digunakan dalam pengobatan

penyakit paru-paru.

Page 16: SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PARU-PARU …jurnal.stmikelrahma.ac.id/assets/file/SURYANING WISNU RATRI... · Kronik, Bronkitis, Emfisema, dan Kanker Paru-Paru dengan pengobatan menggunakan

DAFTAR PUSTAKA

Nugroho, A. 2009, Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML dan Java, Andi Publisher, Yogyakarta.

Sugiarti, Y. 2013, Analisis dan Peracangan UML (Unified Modeling Language) Generated VB.6, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Sainipar, 2015, Pemrograman Java Untuk Programmer, Andhi Publisher, Yogyakarta.

Safaat, N. 2013 , Aplikasi Berbasis Android , Informatika, Yogyakarta.

Irawan, 2014, Aplikasi Android Dengan Eclipse, Maxikom, Palembang.

Kusrini, 2008, Aplikasi Sistem Pakar, Andi, Yogyakarta.

Kusrini, 2007, Konsep Dan Aaplikasi Pendukung Keputusan, ANDI, Yogyakarta.

Redaksi Agromedia, 2008, Buku Pintar Tanaman Obat, PT Agromedia Pustaka, Jakarta.

Ringel, E. 2012, Buku Saku Hitam Kedokteran Paru, Indeks, Jakarta.

Kusumadewi, S. 2006, Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy MADM), Graha Ilmu, Yogyakarta.

Pusat Data dan Informasi, anonim, 2005, Kesehatan Indonesia Dalam Gambar Tahun 1996-2005, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Putri, N. K. SC. 2014, Jurnal Merpati Vol.2 No.3 Desember 2014 : Rancang Bangun Aplikasi Sistem Informasi Tanaman Obat Tradisional Berbasis Android, Jurusan Teknologi Informasi Fakultas Teknik Universitas Udayana, Bali.

Wardana, A. W. 2013, Skripsi : Aplikasi Obat Herbal Berbasis Andoid, Jurusan Teknik Informatika STMIK Amikom Yogyakarta, Yogyakarta.

Mirza, A. D. 2010, Tugas Akhir : Sistem Pakar Identifikasi Penyakit dan Obat Herbal Berbasis J2ME, Jurusan Teknologi Informasi Politeknik Elektronika Negeri Surabaya-Institut Teknologi Sepuluh November (PENS-ITS), Surabaya.