Sistem Manajemen Basis Data Bab 9-1

21
SISTEM MANAJEMEN BASIS DATA Tujuan Belajar Memahami masalah-masalah operasional yang ada dalam pendekatan file datar terhadap manajemen data, yang melahirkan konsep basis data. Memahami relasi di antara elemen-elemen yang membentuk lingkungan basis data. Memahami relasi di anomali-anomali yang disebabkan oleh basis yang tidak dinormalisasi dan kebutuhan akan normalisasi basis data. Mengetahui tahap-tahap dalam desain basis data, termasuk identifikasi konseptual, pemodelan data, kontruksi basis data fisik, dan penyiapan pandangan pengguna. Mengetahui fitur-fitur operasional dari basis data terdistribusi dan mengenal isu-isu yang perlu diperhatikan dalam memutuskan konfigurasi basis data tertentu. 1 | SistemManajemen Basis Data

description

SIA bab (

Transcript of Sistem Manajemen Basis Data Bab 9-1

Page 1: Sistem Manajemen Basis Data Bab 9-1

SISTEM MANAJEMEN BASIS DATA

Tujuan Belajar

Memahami masalah-masalah operasional yang ada dalam pendekatan file datar

terhadap manajemen data, yang melahirkan konsep basis data.

Memahami relasi di antara elemen-elemen yang membentuk lingkungan basis data.

Memahami relasi di anomali-anomali yang disebabkan oleh basis yang tidak

dinormalisasi dan kebutuhan akan normalisasi basis data.

Mengetahui tahap-tahap dalam desain basis data, termasuk identifikasi konseptual,

pemodelan data, kontruksi basis data fisik, dan penyiapan pandangan pengguna.

Mengetahui fitur-fitur operasional dari basis data terdistribusi dan mengenal isu-isu

yang perlu diperhatikan dalam memutuskan konfigurasi basis data tertentu.

BASIS DATA (DATABASE)

1 | S i s t e m M a n a j e m e n B a s i s D a t a

Page 2: Sistem Manajemen Basis Data Bab 9-1

A,B,C

X, B,Y

L, B, M

Basis data adalah suatu gabungan file yang saling berhubungan dan dikoordinasi secara

terpusat. Pendekatan database memberlakukan data sebagai sumber daya organisasi yang

seharusnya dipergunakan serta dikelola oleh seluruh bagian dari organisasi tersebut, bukan

hanya suatu departemen atau fungsi tertentu saja. Fokusnya adalah intregasi data dan

pembagian data dengan seluruh pemakai yang berhak memakainya.

FILE DATAR VERSUS PENDEKATAN BASIS DATA

FIGUR 9-1

Manajemen Data File Datar ( Flat File )

DATA

Pengguna 1

Transaksi

Pengguna 2

Transaksi

Pengguna 3

Transaksi

2 | S i s t e m M a n a j e m e n B a s i s D a t a

Program 1

Program 2

Program 3

Page 3: Sistem Manajemen Basis Data Bab 9-1

A, B,C,X,Y,L,M

Pendekatan file datar dalam manajemen dalam manajemen data. Dalam lingkungan ini, para

pengguna memiliki file data mereka. Kepemilikan eksklusif terhadap data ini merupakan

konsekuensi alami dari dua masalah yang berkaitan dengan era system warisan. Jadi, data

yang sama, tetapi digunakan dengan cara yang agak berbeda oleh para pengguna yang

berbeda, harus distruktur ulang dan diproduksi ulang secara fisik di dalam file-file yang

berbeda. Dengan kata lain, isi dari file-file tersebut diwakili secara konseptual dengan huruf-

huruf. Setiap huruf mewakili menunjukkan satu atribut data, satu record, atau seluruh file.

PENDEKATAN BASIS DATA

FIGUR 9-2 (A)

Konsep basis data ( Data Base )

BASIS DATA

Pengguna 1

Transaksi

Pengguna 2

Transaksi

Pengguna 3

Transaksi

3 | S i s t e m M a n a j e m e n B a s i s D a t a

Program 1

Program 2

Program 3

Page 4: Sistem Manajemen Basis Data Bab 9-1

Figur 9-2 menyajikan ulasan sederhana pendekatan basis data dengan pengguna dan

keperluan data yang sama seperti dalam figure 9-1. Perubahan paling jelasdari model file

datar adalah pengelompokan data mejadi sebuah basis data umum yang dapat digunakan

secara bersama oleh semua pengguna system informasi.

PENYELESAIAN MASALAH FILE DATAR

Pengguna data secara bersama-sama (tidak adanyan kepemilikan data) merupakan konsep

utama dari pendekatan basis data. Masalah-masalah yang terjadi dapat diatasi dan

diselesaikan, yaitu:

Tidak ada redundansi data. Setiap elemen data di simpan hanya sekali sehingga

menghilangkan redundansi data dan mengurangi biaya penyimpanan data.

Satu kali pembaruan data. Karena setiap elemen data hanya terdapat pada satu tempat,

dibutuhkan hanya satu kali pembaruan data. Ini tentu mengurangi waktu dan biaya

untuk menjaga kekinian data.

Nilai kekinian data. Perubahan terhadap basis data yang dilakukan oleh seorang

pengguna akan berlaku bagi semua pengguna. Misalnya, jika pengguna 1 mencatat

perubahan alamat seorang pelanggan, pengguna 3 akan segera mendapatkan

perubahan ini.

Interpendensi tugas data. Pengguna memiliki akses sepenuhnya ke data yang ada di

perusahaan. Kebutuhan informasi seoarang pengguna bisa meluas diluar wilayah

langsung pekerjaannya, namun kebutuhan ini dapat dengan segera di penuhi dengan

pendekatan file datar. Para pengguna hanya di batasi oleh keterbatasan data yang

disediakan oleh organisasi (seluruh basis data) dan legitimasi yang di perlukan untuk

mengakses data tersebut.

SISTEM MANAJEMEN BASIS DATA

4 | S i s t e m M a n a j e m e n B a s i s D a t a

Page 5: Sistem Manajemen Basis Data Bab 9-1

A, B,C,X,Y,L,M

FIGUR 9-2(B)

Konsep basis data

Pengguna 1

Transaksi

Pengguna 2

Transaksi

Pengguna 3

Transaksi

FIGUR 9-2(b) menambah elemen baru dalam figure 9(a) yang berada diantara

program pengguna dan basis data fisik adalah sistem manajamen basis data (database

management sytem-DBMS). Simtem Manajemen Basis Data ( database management

system-DBMS) merupakan system peranti lunak khusus yang diprogram untuk mengetahui

elemen data mana yang bisa diakses oleh pengguna. Program pengguna mengirimkan

permintaan data kepada DBMS, yang mengesahkan dan mengotorisasi akses ke basis data,

sesuai dengan tingkat otoritas pengguna. Jika pengguna meminta data yang dia tidak punya

otoritasnya, permintaan itu akan ditolak. Jadi, prosedur untuk menetapkan otoritas pengguna

sistem informasi di dalam sebuah organisasi merupakan masalah pengendalaian penting yang

harus diperhatikan oleh seorang akuntan.

TIGA MODEL KONSEPTUAL

5 | S i s t e m M a n a j e m e n B a s i s D a t a

DBMS

Program 1

Program 2

Program 3

Page 6: Sistem Manajemen Basis Data Bab 9-1

Pendekatan basis data tidak diwakili oleh arsitektur tunggal modal basis data awal berbeda

dengan model basis data modern karena basis data awal dari file data tradisional. Pendekatan

basis data yang paling umum digunakan oleh sistem informasi bisnis adalah model hierarkis

(hierarchical model), model jaringan (network model) dan model relasional (relational

model) karena kemiripan konseptual tertentu, basis data hierarkis dan jaringan disebut model

navigasional (navigational model) atau terstruktur (structured model). Cara data diatur

dalam system basis data awal ini mendorong para pengguna untuk menjelajahi diantara

elemen-elemen data dengan menggunakan jalur-jalur yang sudah terstruktur. Model

relasional jauh lebih fleksibel karena memungkinkan para penggunanya menciptakan jalur

yang baru dan unik melalui basis data untuk memecahkan masalah-masalah bisnis yang lebih

luas cakupannya.

ELEMEN LINGKUNGAN BASIS DATA

PENGGUNA

Pengguna (user) mengakses basis data dalam dua cara :

1. Akses basis data dapatdicapai melalui program-program pengguna yang disiapkan oleh

professional system.

2. Akses basis data melalui permintaan langsung, yang tidak memerlukan program-program

formal dari pengguna.

SISTEM MANAJEMEN BASIS DATA

Setiap model DBMS mencapai tujuan ini dengan cara yang berbeda, tetapi ada beberapa ciri

yang umum, di antaranya :

6 | S i s t e m M a n a j e m e n B a s i s D a t a

Page 7: Sistem Manajemen Basis Data Bab 9-1

1. Pengembangan program. DBMS berisi peranti lunak pengembangan aplikasi

(application development software). Baik pemrograman maupun pengguna akhir dapat

menggunakan fitur ini guna menciptakan aplikasi untuk mengakses basis data.

2. Cadangan dan pemulihan. DBMS secara berkala membuat file-file cadangan untuk basis

data fisik. Jika terjadi kerusakan (kegagalan disket, kesalahan program, atau tindak

kejahatan) yang menyebabkan basis data tidak dapat diguanakan, DBMS dapat pulih

keversi sebelumnya yang dianggap benar.

3. Penggunaan basis data untuk pelaporan. Fitur ini mencatat data statistic tentang data

yang sedang digunakan, siapa yang menggunakannya.

4. Akses basis data. Fitur yang paling penting dari DBMS adalah memungkinkan pengguna

yang memiliki otorisasi untuk mengakses basis data.

BAHASA DEFINISI DATA

Bahasa definisi data (data definition language-DDL) adalah bahasa pemrograman yang

digunakan untuk mendefinisikan basis data fisik DBMS. Terdapat tiga tingkat, yang disebut

tampilan (view), dalam definisi ini, yaitu :

Tampilan Internal yaitu menyajikan pengaturan record secara fisik dalam basis data.

Tampilan Konseptual (Skema) yaitu menyajikan basis data secara logis dan secara

abstrak, bukan bagaimana basis data itu secara fisik disimpan.

Tampilan Pengguna (Subskema) yaitu mendefinisikan bagaimana seorang pengguna

melihat basis data.

7 | S i s t e m M a n a j e m e n B a s i s D a t a

Page 8: Sistem Manajemen Basis Data Bab 9-1

BAHASA MANIPULASI DATA

Bahasamanipulasi data (data manipulation language- DML) adalah bahasa pemograman

kepemilikan yang digunakanoleh DBMS tertentu untuk mengambil, memproses, dan

menyimpan data.

BAHASA PERMINTAAN DATA

Bahasa permintaan terstruktur (structured query language—SQL) merupakan bahasa

generasi keempat dan bahasa nonprocedural dengan banyak perintah yang memungkinkan

pengguna untuk memasukkan, mengambil, dan memodifikasi data dengan mudah.

ADMINISTRATOR BASIS DATA

Administrator basis data (data administrator—DBA) bertanggungjawab untuk mengelola

sumber daya basis data.

8 | S i s t e m M a n a j e m e n B a s i s D a t a

Page 9: Sistem Manajemen Basis Data Bab 9-1

Fungsi-fungsi Administrator Basis Data

Perencanaan Basis Data:

Mengembangkan strategi basis data organisasi

Mendefinisikan lingkungan basis data

Mengembangkan kamus data

Desain:

Basis data logis (skema)

Tampilan pengguna eksternal (subskema)

Pengendali basis data

Implementasi:

Menentukan kebijakan akses

Mengimplementasikan pengendali keamanan

Menentukan prosedur pengujian

Menetapkan standar pemrograman

Operasi dan Pemeliharaan:

Mengevaluasi kinerja basis data

Menyusun ulang basis data sesuai dengan

kebutuhan pengguna

Meninjau kembali standard an prosedur

Perubahan dan Pertumbuhan:

Perubahan dan Pertumbuhan:

Merencanakan perubahan dan pertumbuhan

Mengevaluasi teknologi baru

9 | S i s t e m M a n a j e m e n B a s i s D a t a

Page 10: Sistem Manajemen Basis Data Bab 9-1

INTERAKSI ORGANISASIONAL DARI DBA

Ketika kebutuhan informasi meningkat, para pengguna mengirimkan permintaan formal

untuk aplikasi computer kepada para profesional system (pemprogram) organisasi.

Permintaan ini ditangani melalui prosedur pengembangan system formal, yang menghasilkan

aplikasi terprogram.

KAMUS DATA

10 | S i s t e m M a n a j e m e n B a s i s D a t a

Page 11: Sistem Manajemen Basis Data Bab 9-1

Salah satu komponen kunci dari Database Management System (DBMS) adalah kamus data,

yang mencakup informasi mengenai struktur database. Kamus data (data dictionary)

menjelaskan setiap elemen data yang terdapat dalam basis data. Fungsi ini memungkin kan

semua pengguna (pemprogram) untuk berbagi tampilan yang sama terdapat sumber daya

data sehingga sangat membantu dalam menganalisis kebutuhan pengguna.

BASIS DATA FISIK

Pendekatan ini merupakan tingkat terendah dari basis data. Data base tersusun dari titik-titik

magnetis pada disket magnetis. Di tingkat fisik, basis data merupakan kumpulan record dan

file. Basis data relasional didasarkan pada struktur file berurutan berindeks (indexed

sequential file).

MODEL BASIS DATA RELASIONAL

Model basis dara relasional menggambarkan data dalam bentuk table dua dimensi:

hubungan - tabel database

atribut (elemen data) – kolom bentuk

tupel (catatan) – baris bentuk

Data – persimpangan baris dan kolom.

RELASIONAL TABEL YANG DIRANCANG DENGAN BENAR

Tidak ada pengulangan nilai – Semua kejadian di persimpangan dari baris dan kolom

adalah nilai tunggal.

Nilai atribut dalam kolom manapun semua harus dari kelas yang sama.

Setiap kolom dalam tabel tertentu harus memiliki nama yang unik.

Setiap baris dalam table harus unik dalam setidaknya satu atribut, yang merupakan

kunci utama.

11 | S i s t e m M a n a j e m e n B a s i s D a t a

Page 12: Sistem Manajemen Basis Data Bab 9-1

3 TIPE ANOMALI

Perbarui Anomali: Sebuah modifikasi pada atribut harus dilakukan di setiap baris di

mana atribut muncul

Penyisipan Anomali: Sebuah item baru tidak dapat ditambahkan ketabel sampai

setidaknya satu entitas menggunakan sebuah item atribut tertentu.

Penghapusan Anomali: Jika item atribut yang digunakan oleh hanya satu entitas yang

dihapus, semua informas itentang item atribut hilang.

ENAM TAHAPAN DALAM MERANCANG BASIS DATA RELASIONAL

1. Mengidentifikasi entitas

Mengidentifikasi entitas utama organisasi

membangun model data hubungan mereka

2. Membangun model data yang menunjukkan asosiasi entitas

Menentukan hubungan antara entitas

Model asosias imenjadi diagram ER

3. Tambahkan kunci primer dan atribut

Menetapkan kunci utama untuk semua entitas dalam model untuk secara unik

mengidentifikasi catatan

Setiap atribut akan muncul satu atau lebih dalam pandangan pengguna

4. Menormalkan dan menambahkan kunci asing

Menghapus pengulangan kelompok, parsial dan ketergantungan transitif

Menetapkan kunci asing untuk dapat menghubungkan table

5. Membangun database fisik

Membuat table fisik

Mengisi table dengan data

6. Siapkan pandangan pengguna

12 | S i s t e m M a n a j e m e n B a s i s D a t a

Page 13: Sistem Manajemen Basis Data Bab 9-1

Table normalisasi harus mendukung semuap andangan yang dibutuhkan

pengguna sistem

Pandangan pengguna membatasi user darimengakses data yang tidak sah.

PENDISTRIBUSIAN BASIS DATA

Pembagian Basis Data

Membagi database pusat menjadi segmen yang didistribusikan kepada pengguna

utama mereka.

keuntungan:

o Control pengguna meningkat oleh data memiliki disimpan di situs local

o Peningkatan waktu respon pemrosesan transaaksi

o volume data yang ditransmisikan antara IPUs berkurang

o mengurangi potensi kehilangan data dari bencana

Fenomena Deadlock

Deadlock terjadi di sini karena ada pengecualian bersama untuk data, dan transaksi

berada dalam keadaan menunggu sampai kunci di hapus. Hal ini dapat mengakibatkan

transaksi yang tidak lengkap diproses dan korupsi dari database. Sebuah kebuntuan adalah

kondisi permanen yang harus diselesaikan oleh perangkat lunak khusus yang menganalisis

setiap kondisi kebuntuan untuk menentukan solusi terbaik. Karena implikasi untuk proses

transaksi, akuntan harusmenyadari isu-isu yang berkaitan dengan resolusi kebuntuan.

Menyelesaikan kebuntuan biasanya melibatkan mengorbankan satu atau lebih

transaksi. Ini harus dihentikan untuk menyelesaikan pemrosesan transaksi urutan kebuntuan.

Transaksi mendahului kemudian harus sudah dimulai. Dalam transaksi preempting, perangkat

lunak resolusi kebuntuan upaya untuk meminimalkan total biaya memecahkan kebuntuan.

13 | S i s t e m M a n a j e m e n B a s i s D a t a

Page 14: Sistem Manajemen Basis Data Bab 9-1

Replikasi Basis Data

Di beberapa organisasi, Duplikasi seluruh database untuk beberapa IPUs.

Replikasi basis data efektif untuk perusahaan yang memiliki situasi dengan berbagai

data tingkat tinggi, tapi tidak ada pengguna utama.

Pembenaran utama untuk database direplikasi adalah untukmendukung read-

only query. Maksudanya, dengan data direplikasi di setiap situs, akses data untuk

tujuan permintaan terjamin, penutupan dan penundaan karena lalu lintas jaringan yang

diminimalkan

Concurrency Problems and Control Issues

Konkurensi Database adalah adanya data yang lengkap dan akurat di semua situs IPU.

Dengan database direplikasi, menjaga data pada saat masa-masa sulit. Yang kedua

adalah stamping waktu yang digunakan untuk serialize transaksi. Metode ini

mencegah dan menyelesaikan konflik yang diciptakan oleh pembaruan data

padaberbagai IPUs

14 | S i s t e m M a n a j e m e n B a s i s D a t a

Page 15: Sistem Manajemen Basis Data Bab 9-1

DAFTAR PUSTAKA

Hall, James A. Accounting Information Systems, 3rd, 2001, South Western Publishing, USA.

Romney, Marshal B., Paul John Steinbart. Accounting Information Systems, 9th edition, New Jersey.Pearson_Prentice Hall.

http://www.sentra-ilmu.co.cc/2010/04/sistem-basis-data-istilah-istilah-dalam.htm/

http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_manajemen_basis_data

http://alfarisy89.wordpress.com/2010/07/24/arsitektur-basis-data/

15 | S i s t e m M a n a j e m e n B a s i s D a t a