Sistem Komunikasi Satelit
-
Upload
ahmad-muzayyin -
Category
Documents
-
view
281 -
download
4
description
Transcript of Sistem Komunikasi Satelit
1
Sistem Komunikasi Satelit
Sejarah, Teknologi dan Aplikasinya
Ahmad Muzayyin, 19th November 2015
Daftar Isi
• Pendahuluan
• Pengenalan Satelit
• Prinsip Kerja Satelit
• Sejarah
• Satelit Indonesia
• Karakteristik Siskomsat
2
• Karakteristik Siskomsat
• Evolusi Siskomsat
• Klasifikasi siskomsat
• Frekuensi Kerja
• Keunggulan dan Kelemahan
Daftar Isi
• Orbit Satelit
• Orbit Stasioner
• Low Earth Orbit (LEO)
• Medium Earth Orbit (MEO)
• Stationary Earth Orbit (GEO)
• Orbit Polar
• Orbit Elliptical
3
• Operasional Satelit
• Fixed Service Satellite
• Direct Broadcast Satellite
• Mobile Satellite Service
• Medium Power Satellite
• Pengendalian Satelit
• Gangguan Satelit
Daftar Isi
• Operasional Satelit
• Fixed Service Satellite
• Direct Broadcast Satellite
• Mobile Satellite Service
• Medium Power Satellite
• Pengendalian Satelit
• Gangguan Satelit
4
• Gangguan Satelit
• Stasiun Bumi & Stasiun Angkasa
• Peralatan Stasiun Bumi
• Antena Parabola
• HPA (High Power Amplifier)
• LNA (Low Noise Amplifier)
• Up/Down Converter
• Modulator dan Demodulator
Daftar Isi
• Stasiun Bumi & Stasiun Angkasa
• Blok Diagram Stasiun Angkasa
• Sub Sistem Satelit
• Peralatan Komunikasi
• Peralatan Catu Daya
• Peralatan Kontrol Reaksi
5
• Peralatan Kontrol Reaksi
• Peralatan Komando dan Telemeteri
6
Pendahuluan
Definisi, Sejarah, Karakteristik dan Evolusi Satelit
Pendahuluan
• Satelit adalah wahana angkasa yang
ditempatkan manusia di angkasa untuk
keperluan tertentu, seperti telekomunikasi,
broadcasting dan penginderaan jauh.
• Satelit adalah repeater aktif yang ada di
ruang angkasa yang berfungsi sebagai relay
dari sistem komunikasi antara 2 atau lebih
Pengenalan Satelit
7
dari sistem komunikasi antara 2 atau lebih
lokasi di bumi.
• Satelit menerima sinyal dari bumi,
menguatkan sinyal dan mengirimkan kembali
sinyal tersebut ke bumi
Pendahuluan
• Sebuah stasiun bumi memancarkan informasi
ke satelit.
• Satelit ini berisi penerima yang mengambil
sinyal yang ditransmisikan, menguatkan, dan
menerjemahkannya pada frekuensi lain.
• Sinyal pada frekuensi baru kemudian
Prinsip Kerja Satelit
8
• Sinyal pada frekuensi baru kemudian
dipancarkan kembali ke stasiun penerima di
bumi kembali.
• Kombinasi pemancar-penerima di satelit
dikenal sebagai transponder.
Pendahuluan
• 1945 Arthur C Clarke Article : "Extra-Terrestrial Relays"
• 1955 John R Pierce Article :"Orbital Radio Relays"
• 1956 First Trans-Atlantic Telephone Cable : TAT-1
• 1957 Sputnik : Russia launches the firts Earth Satellite
• 1960 1st Successful DELTA Launch Vehicle
Sejarah
9
• 1960 1st Successful DELTA Launch Vehicle
• 1961 Formal start of TELSTAR,RELAY, and SYNCOM Programs
• 1962 TELSTAR and RELAY launched
• 1962 Communication Satellite Act (US)
• 1963 SYNCOM launched
• 1964 INTELSAT formed
Pendahuluan
• 1965 COMSAT's EARLY BIRD : 1st Commercial communication Satellite
• 1969 INTELSAT-III series provides global coverage
• 1972 ANIK : 1st Domestic Communication Satellite (Canada)
• 1974 WESTAR : 1st U.S Domesctic Communications Satellite
• 1975 INTELSAT-IVA : 1st use of dual-Polarization
Sejarah
10
• 1975 INTELSAT-IVA : 1st use of dual-Polarization
• 1976 MARISAT : 1st mobile communication satellite
• 1976 PALAPA : 3rd country (indonesia) to launch domestic comm. satellite
• 1979 INMARSAT formed
• 1988 TAT-8 : 1st Fiber-Optic Trans-Atlantic telephone Cable
• 1999 Telkom-1 Launched
Pendahuluan
• Milik Telkom
• Telkom telah meluncurkan satelitnya sejak tahun 1968.
• Palapa A1 Palapa A2 Palapa B1 Palapa B2
• Palapa B2P (diluncurkan pada 29 Maret 1987)
• Palapa B2R (diluncurkan pada 13 April 1990)
• Palapa B4 (diluncurkan dengan Delta 2 pada 14 Mei 1992; berakhir Mei 2003)
• Telkom-1 (diluncurkan dengan Ariane V118 pada 12 Agustus 1999)
Satelit Indonesia
11
• Telkom-1 (diluncurkan dengan Ariane V118 pada 12 Agustus 1999)
• Telkom-2
• Milik Indosat
• Palapa C2
• Lainnya
• Palapa C1
• INASAT-1 - satelit pertama buatan Indonesia, diluncurkan tahun 2006)
• LAPAN-TUBSAT - satelit mikro pertama Indonesia, diluncurkan pada tahun 2007
Pendahuluan
•Prinsip-prinsipnya serupa dengan microwave radio links tapi
dibedakan atas 3 karakteristik penting:
• Sinyal Komunikasi Satelit menempuh jarak yang sangat jauh tanpa
penguatan, konsekuensinya Satelit bersifat aktif, mempunyai penguatan
sinyal yang on-board.
Karakteristik SISKOMSAT
12
sinyal yang on-board.
• Peralatan berada di daerah yang tidak dihuni manusia dan merupaka
REPEATER aktif di angkasa (extreme environment = luar angkasa)
• Perbaikan dapat dianggap mustahil dilakukan setelah satelit diluncurkan ke
orbit. (baru bisa dilakukan pada orbit LEO)
Pendahuluan
• Satelit komunikasi awalnya digunakan utk pelengkap sistem kabel jarak jauh (long distance
cable systems), namun ada perbedaan karakteristik:
• Long distance cable bersifat point-to-point connections, Komunikasi Satelit bersifat point-to-multipoint
/ multipoint-to-multi point connections
• Biaya sistem kabel meningkat dengan pertambahan jarak, biaya link satellite tidak tergantung oleh jarak
antar Stasiun bumi.
Karakteristik SISKOMSAT
13
• Transmisi satelit dapat mengatasi hambatan fisik dan politik yang tidak dapat dilewati oleh sistem
kabel.
• Satelit dapat menyediakan layanan bagi mobile terminals.
• Perbedaan ini mengubah evolusi layanan Komunikasi Satelit.
Pendahuluan
Karakteristik SISKOMSAT
Inter Satellite Link (ISL)
Mobile User Link (MUL) Gateway Link
(GWL)
small cells (spotbeams)
GWL
MUL
14
base station
or gatewayfootprint
(spotbeams)
User data
PSTNData Network GSM
PSTN: Public Switched
Telephone Network
Pendahuluan
• Satelit yang diluncurkan mengorbitkan untuk berbagai macam tujuan tetapi aplikasi yang paling
umum adalah komunikasi.
• Dua Stasiun di Bumi ingin berkomunikasi namun terlalu jauh menggunakan cara konvensional,
mereka dapat menggunakan satelit sebagai stasiun relay atau REPEATER
• Satelit komunikasi bukan pencetus informasi tetapi stasiun relay sebagai sumber sinyal bumi.
• Stasiun pemancar mengirimkan informasi ke satelit (uplink), yang pada gilirannya
Karakteristik SISKOMSAT
15
• Stasiun pemancar mengirimkan informasi ke satelit (uplink), yang pada gilirannya
mentransmisikan kembali ke stasiun penerima (downlink).
• Converter sinyal disebut transponder.
Pendahuluan
Evolusi SISKOMSAT
16
Pendahuluan
• Cakupan wilayah
Global, regional, nasional
• Jenis layanan
Fixed service satellite (FSS) = Layanan Satelit u/ radio
• Broadcast service satellite (BSS) = Layanan satelit u/ TV
• Mobile service satellite (MSS) = Layanan satelit u/ handphone
Klasifikasi SISKOMSAT
17
• Mobile service satellite (MSS) = Layanan satelit u/ handphone
• umum penggunaan
Komersial, militer, amatir, eksperimental
Pendahuluan
• Berdasarkan Frekuensi Kerja, Satelit dibagi menjadi :
1. C-Band
2. Extended C-Band
3. Ku Band
4. Ka Band
Frekuensi Kerja
18
5. L Band
6. S Band
Pendahuluan
• C-Band
• Digunakan oleh banyak satelit orbit GEO
• Uplink BW : 5.925 Mhz – 6.425 Mhz
• Downlink BW : 3.700 Mhz – 4.200 Mhz
• Ext C-Band
• Ku-Band
• Digunakan oleh banyak satelit orbit GEO
• Uplink BW : 13.750 Mhz – 14.500 Mhz
• Downlink BW : 11.700 Mhz – 12.750 Mhz
• Ka-Band
Frekuensi Kerja
19
Ext C-Band
• Digunakan oleh banyak satelit orbit GEO
• Uplink BW : 6.425 Mhz – 6.650 Mhz
• Downlink BW : 3.400 Mhz – 3.625 Mhz
Ka-Band
• Digunakan oleh banyak satelit orbit GEO
• Uplink BW : 30.000 Mhz
• Downlink BW : 20.000 Mhz
Pendahuluan
• L-Band
• Uplink BW : 1.600 Mhz
• Downlink BW : 1.500 Mhz
• S-Band
• Uplink BW : 1.900 Mhz
Frekuensi Kerja
20
Uplink BW : 1.900 Mhz
• Downlink BW : 2.500 Mhz
Pendahuluan
• Keunggulan
• Cakupan yang luas : satu negara, region ataupun satu benua.
• Untuk mencakup seluruh dunia dibutuhkan minimal 3 satelit
• Bandwidth yang tersedia cukup lebar
• independen dari infrastruktur terrestrial
Keunggulan dan Kelemahan
21
• instalasi jaringan segmen bumi yang cepat
• biaya relatif rendah per site
• karakteristik layanan yang seragam
• layanan total hanya dari satu provider
• layanan mobile/wireless yang independen terhadap lokasi
Pendahuluan
• Kelemahan
• Delay propagasi yang besar +/- 600ms -> Masalah Signalling
• Rentan terhadap pengaruh atmosfir
• Up Fron Cost tinggi
Contoh :
Keunggulan dan Kelemahan
22
Untuk satelit GEO, biaya Space craft Ground Segment dan Launch = 200jt uSD, asuransi 50jt USD
• Distance insentive : Biaya komunikasi jarak jauh dan pendek relatif sama
• Hanya ekonomis jika jumlah user banyak dan intensif
• Jika gangguan pada satelit (baik internal maupun external) maka sistem lumpuh
23
Orbit Satelit
Konsep, Karakteristik, Layanan, dan Pengendalian Satelit
Orbit Satelit
• Jenis-jenis tempat beredarnya satelit mengelilingi permukaan bumi disebut dengan ORBIT
• Orbit Satelit di bedakan menjadi 3 jenis :
• Orbit Stasioner
• Orbit Polar
• Orbit Elliptical
24
Orbit Satelit
• Orbit yang menempatkan satelit untuk terus
berada dalam posisinya mengacu pada sebuah
titik atau lokasi.
• Orbit Stasioner bergerak dari arah timur ke
barat mengikuti pergerakan rotasi bumi
• Berdasarkan ketinggian satelit terhadap
Orbit Stasioner
25
• Berdasarkan ketinggian satelit terhadap
bumi, orbit stasioner memiliki 3 jenis :
• Low Earth Orbit (LEO)
• Medium Earth Orbit (MEO)
• Geostasionary Earth Orbit (GEO)
Orbit Stasioner
• Ketinggian satelit konstan dan berjarak
beberapa ratus km (300km – 2000km). Dengan
sudut inklinasi 90’ tipe ini menjamin setiap
region di bumi akan dilalui dengan
menggunakan beberapa satelit, seperti
IRIDIUM, GLOBALSTAR etc.
• Karena dekat dengan bumi, LEO harus
Low Earth Orbit (LEO)
26
• Karena dekat dengan bumi, LEO harus
bergerak sangat cepat untuk menghindari
terlempar dari orbit karena gravitasi dan
benturan dengan bumi
• Kecepatan edar 27.359 km/jam untuk
mengitari bumi selama 90 menit
• Aplikasi : Cuaca, Citra Satelit, Mata Mata
Orbit Stasioner
• Keunggulan :
• Delay yang relatif lebih kecil karena jarak dengan bumi cukup dekat
• Path Loss yang kecil dan Beam Spreading yang kecil
• Bisa menggunakan low power antenna di stasiun bumi
• Mudah untuk melakukan frequency re-use
• Kekurangan :
Low Earth Orbit (LEO)
27
• Kekurangan :
• Memiliki jumlah satelit yang cukup banyak (50 sampai 70 satelit)
• Tidak efektif untuk cakupan satu negara atau regional
• Karena membutuhkan jumlah satelit yang banyak, biaya mahal
• Lifetime orbit nya lebih rendah dibandingkan MEO dan GEO
Orbit Stasioner
• Orbit Circular Medium Earth (MEO).
Ketinggian satelit berjarak 10.000 km dengan
sudut inklinasi 50’ Tipe ini juga menjamin
setiap region di bumi dilalui oleh beberapa
satelit. IRIDIUM, GLOBALSTAR etc.
• Berada di ketinggian medium yang mencakup
Utara dan Selatan.
Medium Earth Orbit (MEO)
28
Utara dan Selatan.
• Mengorbit dengan lintasan OVAL
• Pengendali bumi harus menjaga agar satelit
selalu berada di orbitnya
• Aplikasi : Citra Satelit, Cuaca, Mata Mata
Orbit Stasioner
• Keunggulan :
• Delay yang relatif lebih kecil dibanding GEO tetapi lebih besar dari LEO
• Jumlah satelit lebih sedikit dibandingkan LEO
• Bisa menggunakan medium power antenna di stasiun bumi
• Mudah untuk melakukan frequency re-use dibandingkan GEO, tapi lebih mudah LEO.
• Kekurangan :
Medium Earth Orbit (MEO)
29
• Kekurangan :
• Memiliki jumlah satelit yang cukup banyak dibanding GEO, dan lebih sedikit dibanding LEO
• Karena membutuhkan jumlah satelit yang banyak, biaya mahal dari GEO.
• Lifetime orbit nya lebih rendah dibandingkan GEO
• Ground Antenna lebih mahal dan kompleks
Orbit Stasioner
• Orbit Geostationary Satellite (GEO), circular
orbit dengan zero inclinations. Merupakan
paling populer dengan altitude 35.786 km dan
arah geraknya sama dengan bumi.
• Berada di ketinggian tetap relatif terhadap
bumi.
Geostasionary Earth Orbit (GEO)
30
• Memiliki waktu rotasi yang sama dengan bumi
• Sejajar dengan Garis katulistiwa
• Aplikasi : Komunikasi Digital
Orbit Stasioner
• Keunggulan :
• Mudah dalam pengendalian satelit karena bergerak sama dengan rotasi bumi
• Jumlah satelit lebih sedikit dibandingkan LEO dan GEO
• Lifetime yang lebih lama (15 tahun lebih)
• Biaya yang murah dalam pengendalian satelit dan switching.
• Kekurangan :
Geostasionary Earth Orbit (GEO)
31
• Kekurangan :
• Delay cukup besar karena jarak jauh dari bumi
• Tidak mencakup seluruh bumi, karena hanya bergerak sejajar dengan katulistiwa (Kutub utara dan selatan tidak
tercover)
• Biaya peluncuran satelit lebih mahal
• Antenna dan power di stasiun bumi harus besar karena jarak sangat jauh
Orbit Satelit
• Memiliki inklinasi 90’ dari orbit GEO
• Orbit Stasioner bergerak dari arah selatan ke
ke utara relatif terhadap rotasi bumi.
• Karena arah perputaran tidak sinkron, satelit
ini jarang digunakan.
Orbit Polar
32
Orbit Satelit
• Berbentuk lintasan elips terhadap bumi
• Memiliki jarak yang tidak sama dalam posisi
terhadap bumi di setiap lintasan
• Ada posisi terjauh (apogee) dan terdekat
(perigee) relatif terhadap bumi
Orbit Elliptical
33
34
Operasional Satelit
Jenis Layanan Satelit, Pengendalian dan Gangguan Satelit
Layanan Satelit
• Berdasarkan layanan yang disediakan satelit, dibagi menjadi beberapa bagian a.l :
• Fixed Service Satellite
• Direct Broadcast Satellite
• Mobile Satellite Service
• Medium Power Satellite
35
Layanan Satelit
• Melayani penggilan telepon (Suara)
• Melayani Panggilan Data (Internet,
Datacomm)
• Melayani Broadcasting
• Memiliki Daya Pancar rendah sekitar 10-20
Watt sehingga dibutuhkan antena penerima
Fixed Service Satellite
36
Watt sehingga dibutuhkan antena penerima
yang cukup besar di sisi ground segment
Layanan Satelit
• Khusus melayani aplikasi TV Broadcasting dan
Radio
• Memerlukan daya yang sangat besar 10x lipat
dari Fixed Service satellite
• Karena daya power satellite sangat besar,
sehingga dibutuhkan antenna yg kecil di sisi
Direct Broadcasting Satellite
37
sehingga dibutuhkan antenna yg kecil di sisi
penerima di bumi
• Aplikasi TV berbayar : Indovision,
telkomvision, K-Vision dll
Layanan Satelit
• Khusus melayani telepon nirkabel (Satellite
phone)
• Konsep seperti telepon selular tapi cakupan
sangat luas
• Aplikasi t untuk elepon satelit
Mobile Satellite Services
38
Layanan Satelit
• Satelit dengan daya 50 Watt
• Digunakan untuk aplikasi umum dan aplikasi
militer
Medium Power Satellite
39
Pengendalian Satelit
• Satelit dikendalikan oleh Master Control Station di stasiun bumi
• Sistem pengendalian didasarkan pada sistem otomatis berdasarkan 2 sistem pengendalian :
1. Spin Stabilized Satellite
• Pengendalian dengan cara menggerakkan badan satelit secara berputar agar berada pada titik tertentu yang
diinginkan. Satelit pada dasarnya akan diam dalam orbitnya, tapi kenyataannya bergeser dari orbitnya karena satu
dan lain hal.
40
dan lain hal.
• Spin stabilized terdiri dari 4 control dasar :
1. Spin Axis attitude Control System (mengatur ketinggian satelit)
2. Orbit Control System (Mengatur orbit dari arah barat ke timur dan utara selatan)
3. Spin Rate Control System (Mengatur Kecepatan Putar dalam bergerak kembali ke posisi semula)
4. Active Nutation Control (Mendeteksi posisi satelit pada garis lintang dan bujur yang diinginkan)
2. Three Axis Body Stabilize
• Menggunakan Sumbu X,Y,Z dengan menentukan posisi pitch, roll dan yaw
Gangguan Satelit
• Beberapa kejadian gangguan yang menimpa satelit :
1. Sun Outage
• Posisi satelit berada ditengah antara bumi dan matahari. Dalam posisi ini satelit menghalangi pancaran sinar
matahari dan posisi satelit dekat dengan matahari. Efeknya adalah karena radiasi matahari yang mengganggu
sinyal satelit.
• Terjadi pada tanggal 20 Feb – 20 April untuk bagian utara, dan 20 Agustus – 20 Oktober untuk bagian selatan
41
2. Gerhana
Posisi satelit terhalang oleh posisi bumi dari sinar matahari. Dalam kondisi ini, catu daya satelit dari
matahari terganggu dan satelit menggunakan cadangan batere selama gerhana. Perpindahan dari
catuan batere kembali ke matahari biasanya ada gangguan.
42
Stasiun Bumi & Stasiun Angkasa
Stasiun bumi, Stasiun Angkasa, Frequency Reuse, and Manajemen Transponder
Stasiun Bumi
• Peralatan yang berfungsi sebagai komunikasi bumi dengan satelit.
• Peralatan terdiri dari beberapa bagian antara lain :
1. Antena Parabola
2. HPA (High Power Amplifier)
3. LNA (Low Noise Amplifier)
Peralatan Stasiun Bumi
43
3. LNA (Low Noise Amplifier)
4. Up/Down Converter
5. Perangkat IF
Stasiun Bumi
• Berfungsi sebagai penguat daya yang
memancarkan sinyal di bumi menuju satelit
• Mengkonversi sinyal dari media kabel ke
media wireless
• Biasanya digunakan untuk komunikasi point to
point
Antena Parabola
44
point
Stasiun Bumi
• HPA merupakan penguat akhir dari sinyal RF
sebelum dipancarkan ke satelit melalui antenna
parabola.
• Input dari HPA adalah sinyal RF dari Up converter
dengan daya rendah sehingga dikuatkan oleh HPA
sinyal RF tersebut mempunyai daya yang cukup
untuk diberikan ke antena selanjutnya dapat
High Power Amplifier & Low Noise Amplifier
45
untuk diberikan ke antena selanjutnya dapat
dipancarkan ke satelit dengan harga EIRP yang
telah disyaratkan.
• LNA Adalah suatu penguat pada arah terima yang
berfungsi untuk mempurkuat sinyal yang diterima
dari antenna parobola, LNA harus ditempatkan
sedekat mungkin dengan antena, hal ini
dimaksudkan untuk mendapatkan G/ T (Gain to
Noise Temperature Ratio) lebih baik.
Stasiun Bumi
• Up/ Down Converter terdiri dari dua bagian
yaitu bagian Up converter yang berfungsi
mengubah sinyal IF 70 Mhz menjadi sinyal RF
• Down Converter berfungsi mengubah sinyal
RF menjadi sinyal IF 70 Mhz.
• Kedua bagian tersebut menggunakan common
Up and Down Converter
46
• Kedua bagian tersebut menggunakan common
transponder synthesizer 5 Ghz. Sehingga up/
down converter ini dapat dioperasikan pada
transponder yang diinginkan.
Stasiun Bumi
• Perangkat IF berfungsi untuk memodulasi
sinyal suara atau data menjadi sinyal IF 70
Mhz dan sebaliknya, biasa perangkat ini
disebut MODEM (Modulator Demodulator)
• Jenis-jenis modem tersebut adalah
tergantung dari sistem yang digunakan
Modulator dan Demodulator
47
• Untuk sistem SCPC : MODEM SCPC.
• Untuk sistem IDR : MODEM IDR
• Untuk sistem VSAT : MODEM VSAT
Stasiun Angkasa
• Terdiri dari satelit dan fasilitas terrestrial untuk
mengontrol dan memonitor satelit. Termasuk :
• Tracking, telemetry dan command station (TT&C)
• Satellite control centre
• Tempat operasional dari station-keeping dan
• checking fungsi vital dari satelit dilakukan.
Gelombang radio yang ditransmisi oleh stasiun bumi,
48
• Gelombang radio yang ditransmisi oleh stasiun bumi,
diterima oleh satelit. Link yang terbentuk disebut
UPLINK.
• Satelit akan mentransmisi gelombang radio ke stasiun
bumi penerima, dan link nya disebut DOWNLINK.
• Kualitas dari suatu link radio ditentukan oleh carrier-to-
noise ratio. Kualitas dari overall link menentukan
kualitas sinyal yang dikirim ke end user.
Stasiun Angkasa
• Komponen Utama Transmisi transmisi :
• Antenna
• Band Pass Filter (BPF)
• Low Noise Amplifier (LNA)
• Mixer & Osscilator
Blok Diagram Stasiun Angkasa
49
• HPA (High Power Amplifier)
Stasiun Angkasa
• Sub Sistem satelit terdiri dari :
• Peralatan Komunikasi
• Peralatan Catu Daya
• Peralatan komando dan telemeteri
• Peralatan Pengontrol Satelit
Sub Sistem Satelit
50
Stasiun Angkasa
• Antena berfungsi untuk menerima dan
memancarkan sinyal komunikasi dan
telemetry dari dan ke stasiun bumi
• Microwave repeater berfungsi untuk
menerima, memperkuat serta
mentranslasikan sinyal-sinyal dari
stasiun bumi, untuk selanjutnya
Peralatan Komunikasi
51
stasiun bumi, untuk selanjutnya
dipancarkan kembali ke stasiun bumi
yang dituju.
Space Segment
• Peralatan catu daya dalam suatu satelit
terdiri atas sel surya (solar cell) yang
dipasang pada sisi luar badan satelit,
battery, bus limiter,battery charge,
reconditioning unit serta peralatan
pengontrol.
• Sel surya sebagai sumber utama untuk
Peralatan Catu Daya
52
• Sel surya sebagai sumber utama untuk
catu daya satelit tetapi pada saat
terjadi gerhana, maka catu daya satelit
hanya disangga oleh battery.
Space Segment
• Berfungsi untuk memperbaiki/ memelihara
posisi satelit pada posisi sesuai dengan
spesifikasi yang telah ditentukan.
• Peralatan unit terdiri dari tangki-tangki
propellant (Hydrazine), jet-jet (Hydrazine
thruster), propellant filter, pressure
transducer serta pengontrol temperatur.
Peralatan Kontrol Reaksi
53
transducer serta pengontrol temperatur.
Jet-jet tersebut berfungsi untuk melakukan
manuver (pengaktifan thruster) jika ada
perintah dari MSC dalam rangka
memperbaiki posisi satelit.
Stasiun Angkasa
• Terdiri dari Penerima (Command Receiver)
dan Pengirim (Telemetery Transceiver)
• Peralatan Telemeteri berfungsi
memberikan data informasi ke stasiun
pengendali di bumi tentang kondisi dan
attitude satelit juga untuk keperluan
ranging tone pada saat berada pada
Peralatan Komando dan Telemeteri
54
ranging tone pada saat berada pada
kedudukan transfer orbit, sebelum di posisi
stasioner.
Stasiun Angkasa
• Lebar bidang frekuensi yang digunakan dalam sistem komunikasi satelit khusus pada satelit
Palapa generasi A dan B adalah sebesar 500 Mhz, yaitu pada arah pancaran dari stasiun bumi
(arah pancaran satelit) adalah 3.700 - 4.200 Mhz.
• Memiliki 2 Polarisasi yaitu Vertical dan Horizontal
• Lebar frekuensi satu transponder 40MHz (36MHz+4MHz Guard Band), sehingga memiliki 18
transponder vertikal dan 18 transponder horizontal (total 36 Transponder)
Transponder
55
transponder vertikal dan 18 transponder horizontal (total 36 Transponder)
• Note :
• BW tiap transponder : 36 Mhz
• Guard Band 4MHz
• Beacon 4199.875 MHz (Hor)
• Beacon 3701.75 MHz (Vertical
Quiz :
1. Pertanyaan 1
2. Pertanyaan 2
3. Pertanyaan 3
4. Pertanyaan 4
5. Pertanyaan 5
56
5. Pertanyaan 5
6. Pertanyaan 6
Terima kasih
57