Sisprod AGREGAT PLANING BAB II ACC

download Sisprod AGREGAT PLANING BAB II ACC

of 21

Transcript of Sisprod AGREGAT PLANING BAB II ACC

II-1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Agregat Perencanaanagregatdibuatuntukmenyesuaikankemampuanproduksi dalammenghadapipermintaanpasaryangtidakpastidenganmengoptimumkan penggunaantenagakerjadanperalatanproduksiyangtersediasehinggaongkos totalproduksidapatditekanseminimummungkin.Dengankatalain,jika kapasitasproduksitetapberdasarkanperencanaanjangkapanjangyangtelah dipasangadalahkewajibandariperencanaanproduksiagregatuntukmenetapkan kebijaksanaanyangdapatdigunakanuntukmengantisipasifluktuasipermintaan denganbiayayangminimum.Jikapesananyangditerimabersifattetapdalam jangkawaktuyangpanjang,makaperencanaanproduksitidakakanmengalami kesulitandalammenetapkanrencanaproduksibulanan.Akantetapikenyataan yangdilapanganberbeda,polapermintaanseringkalimenunjukkanpemintaan yangdinamisdaripadapolastatis,sehinggamenyulitkandalammenetapkan rencana produksi bulanan. Disinilah peranan rencana metode perencanaan agregat dalam mengatasi kesulitan tersebut. (Dian retno Sari Dewi,2003) Rencanaproduksiharusmenyediakanjumlahprodukyangdiinginkan padawaktuyangtepatdanadajumlahbiayayangminimumdengankualitas memenuhisyarat.Rencanaproduksitersebutakanmenjadidasarbagi pembentukananggaranproduksidanoperasidalammembuatkeperluantenaga kerjasertakeperluantenagakerjabaikuntuktenagakerjabiasamaupuntenaga kerjalembur.Selanjutnyatenagakerjatersebutdigunakanuntukmenetapkan keperluanperalatandantingkatpersediaanyangdiharapkandenganbegitu RencanaProduksidapatdigunakanuntukpenetapanjadwalindukProduksi (Makridakis 1986: 3). Dalammenyiapkanrencanaproduksi,kitaharusmemikirkanbahwajika ada permintaan yang harus dipenuhi, terdapat tiga sumber yang dapat digunakan: 1.Produksi yang ada atau yang sedang dilakukan 2.Persediaan yang ada atau yang masih ada di gudang II-2 3.Produksi dan persediaan yang masih ada Jikapemesanankembalidisetujui,permintaanyangsedangberjalan tersebutdapatditundauntukbeberapawaktudalamwaktuyangdekatdimasa akandatang.Bilabahanbakudapatdipesankembali,kitadapat mempertimbangkan keadaan operasi antara operasi pembuatan yang kontinyu dan operasipembuatanyangterputus-putus(intermintent).Halinidilakukan memberikankeluwesan,tetapitidakdapatdiandalkanuntukmenghindari persoalan pemenuhan terjadinya permintaan. Satufaktoryangseringmenjadipertimbanganperencanaanproduksi adalahkestabilankemampuantenagakerja.Parapekerjayangmempunyai keahlianyang lebih tinggi dapat menjadikan suatu kemampuan kerjayang stabil. Terdapatindustri-industritertentuyangmusimanyangdapatmenerimahal-hal yangdemikian,salahsatucontohadalahpermintaanbajuhangatpadamesin dingin yang harus dipenuhi dalam beberapa bulan sedangkan sisa waktunya dalam tahun tersebut permintaan baju hangat sangat berkurang.Untukmemenuhipermintaanyangberfluktuasi,makaperusahaanperlu mengadakan perencanaan besarnya produksi tiap periode sesuai dengan kapasitas yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Secaraumumpolapermintaandapatdipengaruhiolehempatkomponen yaitu: a.Kecendrungan (trend) b.Siklus bisnis c.Musiman d.Random Komponenkecendrungan(trend)menyatakankenaikandanpenurunan rata-ratauntukjangkawaktuyangpanjang.Komponensiklusbisnis mengidentifikasikanpenyimpanganyangcukupbesardaripermintaanterhadaap kecendrunganyangdisebabkanaktivitasbisnisyangbervariasi.Pengaruh musimanjugadapatmempengaruhiataumenyebabkannaikatauturuntingkat permintaan,biladibandingkandengansiklusbisnisyangsulitdiprediksikapan mulaidanberakhirnya,makakomponenmusimanselalumengukutipolayang II-3 tetapsetiaptahunnya,sedangkanfaktoryangterakhiradalahrandomyangbisa dianggap sebagai noise dari pola permintaan. Penyesuaiandarikapasitasproduksiuntukmengantisipasikomponen kecendrunganadalahtanggungjawabdariperencanaanstrategis,sedangkan komponenrandomakandiantisipasipadaperencanaanproduksiharian (penjadwalan)komponenmusimandansiklusbisnismerupakanperhatianutama dari perencanaan produksi agregat. Padaumumnya,adaempatjenisstrategiyangdapatdipilihdalam membuat perencanaan agregat. Pemilihan rencana strategi tersebut tergantung dari kebijaksanaanperusahaan,keterbatasanperusahaandalamprakteknya,dan pertimbangan biaya. Keempat strategi tersebut adalah sebagai berikut : a.Memproduksibanyakbarangpadasaatpermintaanakanbarangtersebut rendah,danmenyimpankelebihannnyasampaisaatyangdibutuhkan. Alternatifiniakanmenghasilkantingkatproduksirelatifkonstan,tetapi dapat menyebabkan ongkos persediaan tinggi. b.Merekrut(menambah)tenagakerjapadasaatpermintaantinggidan memberhentikannnya(mengurangi)padasaatpermintaanrendah. Penambahantenagakerjamemerlukanbiayarekruitmendanpelatihan. Biayakompensasidanreorganisasiakanselaludibutuhkanatau dikeluarkanjikadilakukanpengurangantenagakerja.Biayainiakan diikutiolehbiaya-biayayangtaktampakseperti:kemerosotanmoral pekerjadanturnovertenagakerjayangtinggi.Karenakapasitasfasilitas produksitetap,makapenurunanproduktifitasmungkinakanterjadijika penambahantengakerjatidakdiikutidenganpenambahanperalatan produksi (mesin-mesin). c.Melemburkanpekerja.Alternatifiniselaludipakaidalamperencanaan produksi, tetapi ada keterbatasannya dalam menjadwalkan kapasitas mesin dan tenaga kerja yang ada. Jika permintaan naik, maka kapasitas produksi dapatdapatdinaikkandenganmelemburkantenagakerja,tetapi penggunaanlemburhanyadapatdilakukandalambatas-batasmaksimum kerjalemburyangdiijinkan.Biasanyapemerintahmengaturpembatasan II-4 kerjalemburyangbisadilakukanolehsebuahperusahaan,misalnya pemerintahmengaturkerjalemburtidakbolehmelebihi25%dariwaktu totalkerjaregular.Kenaikankapasitasproduksimelebihiaturantersebut hanya dapat dilakukan dengan penambahan tenaga kerja. Alternatif lembur akanmenyebabkanbiayatambahankarenabiasanyatarifupahlembur adalah150%daritarifupahregular.Jikapermintaanturun,maka kapasitasproduksidapatdisesuaikandenganmenganggurkanpekerja (undertime).Undertimeiniakanmengakibatkanbiayatetapyangharus dibayarmeskipuntenagakerjakitamenganggur,sepertimengadakan pemeliharaanmesin, dan lain-lain. d.Mensubkontrakkansebagianpekerjapadasaat-saatsibuk.Alternatifini akanmengakibatkantambahanongkoskarenasubkontrakdanongkos kekecewaankonsumenbilaterjadiketerlambatanpenyerahandaribarang yang disubkontrakkan. e.Masing-masingalternatiftersebutakanmempunyaidampakyang berpengaruhsecarapsikologis(moral,produktifitas)maupunnon psikologis(ongkos,efisiensi).Sebagaicontoh,perusahaanyang menaikkantingkatproduksidengancaralemburpadasaatpermintaan tinggiadakemungkinanakanmengalamipenurunansemangatpekerja padasaatlemburditiadakan.Biasanyabagianperencanaanproduksiakan membuatperencanaanproduksidenganmengkombinasikanalternatifalternatifyangdiatassehinggafluktuasipermintaanakandapat dikendalikandanbiayatotalproduksiyangdirencanakandapatditekan seminim mungkin. 2.2Ongkos-ongkos yang Terlibat Berdasarkanketeranganyangdiatas,makaongkos-ongkosyangterlibat dalam perencanaan produksi adalah : a.Hiring Cost (ongkos penambahan tenaga kerja). Penambahan tenaga kerja menimbulkanongkosongkosuntukiklan,prosesseleksidantraining. Ongkos training merupakan ongkosyang besarapabila tenaga kerjayang II-5 direkrutadlahtenagakerjayangbelumberpengalamankerenakitaharus melatih mereka dulu. b.Firing Cost (Ongkos pemberhentian tenaga kerja). Pemberhentiaan tenaga kerjabiasanyaterjadikarenasemakinrendahnyaakanprodukyang dihasilakanolehsuatuperusahaan,sehinggatingkatproduksimenurun dengandrastis.Pemberhentianinimakaperusahaanharusmengeluarkan uangpesangonbagikaryawanyangakandi-PHK,menurunnyamoral kerjadanproduktivitaskaryawanyangmasihbekerja,dantekananyang bersifat sosial. Kesemua akibat ini dianggap sebagi ongkos pemberhentian tenaga kerja yang akan ditanggung perusahaan. c.OvertimeCostdanUndertimeCost(ongkoslemburdanongkos menganggur).Penggunaanwaktulemburbertujuanuntukmeningkatkan outputproduksi,tetapikonsekuensinyaperusahaanharusmengeluarkan ongkostambahanlemburyangbiasanya150%dariongkoskerjaregular. Disampingongkoskerjatersebut,adanyalemburakanmemperbesar tingkatabsenkaryawankarenacapek.Kebalikandarikondisidiatas adalahbilaperusahaanmempunyaikelebihantenagakerjayang dibutuhkanuntukkegiatanproduksi.Tenagakerjaberlebihinikadangkadang bisa dialokasikan untuk kegiatan lainnya yang produktif meskipun tidakselamnyaefektif.Bilatidakdapatdilakukanalokasiyangefektif, makaperusahaandianggapmenanggungongkosyangmengangguryang besarnya merupakan perkalian antara jumlah jam kerja yang tidak terpakai dengantingkat upah dan tunjangan lainnya. d.InventoryCostdanBackorderCost(Ongkospersediaandanongkos kehabisanpersediaan).Persediaanmempunyaifungsimengantisipasi timbulnyakenaikanpermintaanpadasaatsaattertentu.Konsekuensidari kebijaksanaanpersediaanbagiperusahaanadalahtimbulnyaongkos penyimpanan(inventorycost/holdingcost)yangberupaongkos tertahannyamodal,pajak,asuransi,kerusakanbahan,danongkossewa gudang.Kebalikandariongkosdiatas,kebijaksanaantidakmengadakan persediaanseolah-olahmenguntungkantetapisebenarnyadapat II-6 menimbulkankerugiandalambentukkehabisanpersediaan.Ongkos kehabisanpersediaaninidihitungberdasarkanberapapermintaanyang datangtetapitidakdapatdilayanikarenabarangyangdimintatidak tersedia. Kondisi ini pada sistem MTO (Make to Order yaitu memproduksi berdasarkanpesanan)akanmenyebabkanjadwalpenyerahanorder terlambat,sedangkanpadasistemMTS(MakeToStockyaitu memproduksiuntukmemenuhipersediaan)akanmengakibatkan beralihnyapelangganpadaproduklain.Kekecewaanpelanggankarena tidaktersedianyabarangyangdiinginkandihitungsebagaikerugianbagi perusahaan, dimana kerugian tersebut akan dikelompokkan sebagi ongkos kehabisan persediaan ini sama nilainya dengan ongkos pemesanan kembali bila konsumen masih bersedia menunggu. e.SubcontractCost(ongkossubkontrak)padasaatpermintaanmelebihi kemampuankapasitasregular,biasanyaperusahaanmensubkontrakkan kelebihan permintaan yang tidak bisa ditangani sendiri kepada perusahaan lain. Konsekuensi dari kebijakan ini adalah timbulnya ongkos subkontrak, di mana biasanya ongkos mensubkontrakkan ini lebih mahal dibandingkan memproduksi sendiri dan adanya resiko terjadinya kelambatan penyerahan dari kontraktor. 2.3 Pengertiaan Perencanaan Produksi DalamsebuahPerencanaanproduksisebagaisuatuperencanaanadalah bertujuanmemberikankeputusanyangoptimumyangberdasarkansumberdaya yangdimilikiperusahaandalammemenuhipermintaanakanproduksiyang dihasilkan.Yangdimaksuddengansumberdayayangdimilikiadalahkapasitas mesin, tenaga kerja, teknologi yang dimiliki dan lainnya. Keterlibatanmanajemenpuncakpadatahapperencanaanproduksisangat diperlukan,khususnyaperencanaanmengenaipenentuanpabrikasi,pemasaran dan keuangannya.Perencanaanproduksiakanmudahdibuatbilatingkatpermintaanbersifat konstanataubilawaktuproduksitidakmenjadikendala.Tetapiduakondisiini II-7 jarang terjadi dalam keadaan sebenarnya, di mana secara nyata tingkat permintaan akanberfluktuasidanperusahaanakanselaludibatasiolehtanggalwaktu penyerahan produk. Dalammenyiapkanrencanaproduksi,kitaharusmemikirkanjikaada permintaan yang harus dipenuhi, terdapat tiga sumber yang dapat digunakan : 1.Produksi yang ada atau yang sedang dilakukan. 2.Persediaan yang ada atau yang masih ada digudang. 3.Produksi dan persediaan yang masih ada. Beberapa fungsi perencanaan produksi adalah: 1)Menjamin rencana penjualan dan rencana produksi konsisten terhadap rencana strategi perusahaan. 2)Alat ukur performansi proses perencanan produksi. 3)Menjamin kemampuan produksi konsisten terhadap rencana produksi. 4)Memonitorhasilproduksiaktualterhadaprencanaproduksidan membuat penyesuaian. 5)Mengatur persediaan produk jadi untuk memcapai target produksi dan rencana strategis. 6)Mengarahkan penyusunan dan pelaksanaan jadwal induk produksi. Sedangkan perencanaan produk bertujuan : 1.Sebagailangkahawaluntukmenentukanaktivitasproduksiyaitusebagai perencanaanlebihrincidarirencanaagregatmenjadiitem-itemdalam jadwal induk produksi. 2.Sebagai masukan perencanaan sumber daya sehingga perencanaan sumber daya dapat dikembangkan untuk mendukung perencanaan produksi. 3.Meredam(stabilisasi)produksidantenagakerjaterhadapfluktuasi permintaan. 2.4Karektristik Perencanaan Produksi Agarmanajementerasdapatmemfokuskanseluruhtingkatproduksinya makaperencanaanproduksidinyatakandalamkelompok-kelompokprodukatau family (aggregate). II-8 Satuanunityangdipakaidalamperencanaanproduksibervariasidari pabrik ke pabrik lain, hal ini tergantung dari jenis produk seperti : ton, liter, kubik, jammesinataujamorang,jikasatuanunittelahditetapkansebagaialat komunikasidengandepertemenlainnyasepetibagianpemasarandanakuntansi. Satuanunitdiatasharusdikonversikandalambentuksatuanrupiah,disamping itujugafaktorkonversidiperlukanuntukmenterjemahkanperencanaanproduksi ke jadwal induk produksi. Perencanaan produksi mempunyai waktu perencanaan yang cukup panjang biasanyalimatahun.Rencanainidigunakanuntukperencanaansumberdata seperti ekspansi, pembelian mesin, dan lain-lain. 2.5Proses Perencanaan Produksi Perencanaanproduksidimulaidenganmeramalkanpermintaansecara tepat sebagai input utamanya. Selain peramalan, input-input untuk produk tersebut jugaharusmemasukkanpemesanan-pemesananaktualyangtelahdijanjikan, kebutuhan service dan spare-part, kebutuhan persediaan gudang, dan penyesuaian tingkat persediaan sebagaimana yang telah ditentukan dalam perencanaan strategi bisnis.Peramalanpermintaanbiasanyadibuatuntukkelompok-kelompokproduk secarakasar(tanpamemperhatikanperbedaanspesifikasiproduk)khususnya selama periode waktu yang panjang. Perencanaanproduksikemudiandikembangkanuntukmerencanakan kebutuhanproduksibulananatautriwulanbagikelompok-kelompokproduk sebagaimanayangtelahdiramalkandalamperamalanpermintaan.Manager-managerpabrikasi,marketingdankeuanganbertanggungjawabdalam pengembanganperencanaantersebut.Kapasitaskotorharusdipertimbangkan selamaperiodeperencanaanproduksitersebut,haliniberartipihakmanajemen harusharusmembuatpenyesuaiankapasitasjangkamenengahapabilakapasitas produksitidakdapatmencapaikapasitasproduksiyangada.Bilahalini berlangsung dalam keadaan jangka waktu yang lama, manajemen harus mengubah strategi sumber dayanya. II-9 Setelahperencanaanproduksidibuat,makahasilnyaakandimasukkanke dalamkebutuhan-kebutuhanberdasarkandalamtahapanwaktumasing-masing jenis produk (individual products) Perencanaan ini disebut Jadwal Induk Produksi (MasterProductionSchedule)MPS.MPSbiasanyamenunjukkankebutuhan produksidalammingguanselamaperiodewaktu6sampai12bulan.MPSbukan merupakanperamalan,tetapilebihmerupakansuatujadwalyangberisikan tentang kapan produksi harus diselesaikan, MPS semakin berperan pada sistem manufakturyangsemakinbesar.Semakinbesarsistemtersebut,makamasalah pengendalian dan perencanaannya menjadi semakin sulit, ini dikarenakan banyak sebuahitemataujenisyangharusdiproduksi.Banyaknyajenisitemyang diproduksiinimenimbulkankesulitandalamperencanaandanpengendalian produksinya,sehinggadiperlukansuatujadwalindukyangmemandujadwal kegiatanprosesproduksisehinggaakanmemenuhisemuajenisitemyangakan diproduksi.MPSdigunakanolehorang-orangoperasionalyangmembuat perencanaan pembelian bahan baku, produksi komponen, dan perakitan akhir dari sebuah produk jadi. PerencanaankapasitasbesarRoughCapacityPlanning(RCP)kemudian dibuatuntukmenganalisiskemampuandarisebuahkapasitaspabrikdalam membuat suatu barang pada titik-titik kritis dari prses produksi berdasarkan MPS yang telah dibuat. Perencanaan Rough Capacity Planning (RCP) menitik beratkan padaoperasi-operasikhusussepertiassemblingakhir,pengecatan,atauproses penyelesaianakhiruntukmenentukantitik-titikdimanakemacetanmungkin terjadi.DengankatalainperencanaanRoughCapacityPlanning(RCP)akan menentukankelayakandariMPSyangdibuat.PenyesuaianMPSakandibuat berdasarkandarianalisaperencanaanRoughCapacityPlanning(RCP)ini. Perencanaan Rough Capacity Planning (RCP) umumnya mencakup periode waktu 3 bulanan. Jadwalakhirperakitan(FinalAssemblySchedule)FASdibuatsebagai pernyataantentangproduk-produkakhiryangakandirakitdariitem-itemMPS. BiasanyaMPSdanFASadalahidentiktetapibeberapaperusahaanmengartikan keduanyasebagaisuatujadwalyangberbeda.Sebagaicontohprodukakhir II-10 mungkinhanyaberbedadarilabelnya,kemasan,warnacat,ataukualitas penyelesaian akhir, dengan kata lain, MPS berisikantentang jadwal penyelesaian item yang dasar dari sebuah produk jadi, beda secara individu (label, kemasan, warna dan sebagainya). 2.6Fase-Fase Perencanaan Produksi Pengembanganperencanaanproduksimengikutiprosedur-proseduryang terdiri atas empat fase, seperti pada gambar dibawah ini : FASE 1: Persiapan peramalan permintaan produksi. Peramalan permintaan produksi mencakup beberapa permintaanyang diperkirakan pada tiap-tiap priode selama horizon perencanaan dalam satuan unit yang sama untuk semua jenis item produk yang dihasilkan. Peramalan ini dapat menggunakan analisis deretan waktu, rata-rata bergerak, dan lain-lain. FASE 2 :MengkhususkanKebijaksanaanOrganisasiuntukmelancarkan penggunaankapasitas.Padafaseinimanajemenmencobamengidentifikasi kebijaksanaan-kebijaksanaanyangdapatmelancarkanperkiraanpermintaan produksiyangtelahdiramalkanpadafasesebelumnya.Kombinasidari kebijaksanaan-kebijaksanaanyangpalingmenguntungkandandiinginkan merupakanstrategiterbaikuntukmengantisipasipermintaandimasamendatang yang bersifat musiman dan berfluktuasi secara acak. Penentuan kebijaksanaan ini akanmelibatkankerjasamdevisimarketingdengandevisiproduksi,dimana kebijaksanaan-kebijaksanaan umum yang biasa diambil adalah : 1.Memperkenalkan produk pelengkap pada saat permintaan tahunan produk utamamenurun,misalnyaproduseACakanmemperkenalkanproduk berupa pemanas pada saat musim dingin tiba. 2.Memberikan diskon harga pada saat yang tidak sibuk, misalnya tarif pulsa telpon pada malam hari lebih murah 75% dibandingkan jamjam sibuk 3.Meningkatkan kegiatan promosi untuk mempengaruhi konsumen 4.Menawarkanperjanjiankhususkepadakonsumenuntukmendapatkan bataswaktupengirimanbarangfleksibelsehinggajadwalkegiatan produksi dapat dijadwalkan lebih merata II-11 FASE 3:Menentukan alternative produksi yang layak. Fase ini terdiri dari 2 alternatif, yaitu : 1.Merubahtingkatproduksidengantenagakerjayangsama,halini dilakukan dengan melemburkan karyawanyang ada pada saat permintaan tinggi, dan mengalokasikan karyawanyang ada kepekerjaan non produksi pada saat permintaan turun 2.Merubahtingkatproduksidenganmerubahjumlahtenagakerja,halini denganmerekruttenagakerjabarupadasaatpermintaantinggidan memberhentikan tenaga kerja pada saat permintaan turun FASE 4:Menentukanstrategiproduksiyangoptimal,setelahalternative produksiyanglayaktelahdipilihdandihitungperkiraanongkosnya,langkah berikutnyaadalahmenentukanstrategiproduksiyangoptimal,langkahini melibatkanpengalokasianperamalanpermintaandenganmenggunakan alternative-alternative dalam setiap periodeyang meminimasi ongkos total untuk keseluruhanhorizonperencanaan.Metodeperencanaanproduksiuntuk mengalokasikan permintaan selama periode produksi adalah bervariasi tergantung asumsi-asumsiyangdibuatpadaalternatif-alternatifyangdianggaplayakdan biayanya (linier atau Non linier) secara matematis, maka ongkos produksi selama periode- t adalah : Ct = CR + CO + CI + CB + CH + CF + CS Di mana : Ct=Ongkos produksi pada priode t CR=Ongkos produksi regular CO=Ongkos produksi overtime (lembur) CI=Ongkos unit yang dipakai dari inventori (persediaan) CB=Ongkos backorder CH=Ongkos hiring (penambahan tenaga kerja) CF=Ongkos firing (pemberhentian tenaga kerja) Cs=Ongkos subkontrak II-12 Sedangkanongkostotalproduksiselamahorizonperencanaan(TPC) adalah: TPC C1 + C2 ++ C12=Ct 2.7Metode-Metode Perencanaan Produksi Adabeberapametodeyangdapatdigunakanuntukmenyelesaikan permasalahanpadaperencanaanproduksibeberapadiantaranyaadalahjumlah tenaga kerjanya tetap dan struktur biayanya linier, trial dan error, program linier, transportasi,programadinamis,jumlahtenagakerjanyaberubah-berubahdan strukturbiayanyalinier,programlinier,jumlahtenagakerjanyaberubah-berubah dan struktur biayanya non-linier, Linier Decision Rule dan Heuristic Search. 2.8Aplikasi Perencanaan Produksi dengan Asumsi Biaya Linier Banyakaplikasi-aplikasidariperencanaanproduksimengasumsikan semuahubunganbiayayangterlibatadalahhubunganlinier,sehinggabiayadari dari penggunaan alternatif yang ada bervariasi secara proporsional dengan jumlah unitdaripermintaanyangterlibatpadaalternatiftersebut.Metodebiayalinier memecahkanpersoalanperencanaanproduksidaricarayangpalingsederhana, yaitumetodetrial-error,sehinggamelibatkanmetodeyangmelibatkanmodel programa linier yang kompleks. 2.8.1Metode Trial Error Metodetrialerrorinimerupakanmetodeyangpalingsederhana,tetapi tidakmenghasilkankeputusanyangoptimal.Metodeinimemerlukanketelitian dalamperhitungannya,karenaapabilasekalilangkahawalnyasalah,maka langkah berikutnya juga akan salah begitu seterusnya. 2.8.2Metode Transportasi Perencanaanproduksidapatmenggunakanperencanaanmetode transportasiyangmerupakanbagiandariperencanaanproduksiprogramlinier denganjumlahtenagakerjatetap(work-force)tetap.Metodeinimengijinkan penggunaanproduksiregular,overtime,inventory,backorder,dansubkontrak. II-13 Hasil perencanaan yang diperoleh dapat dijamin optimal dengan asumsi optimistik bahwa tingkat produksi (yang dipengaruhi oleh hiring dan training pekerja) dapat dirubah dengan cepat. Agar supaya metode ini dapat dijalankan dan diaplikasikan, maka kita harus memformulasikan persoalan perencanaan produksi sehingga : 1.Kapasitastersedia(supply)dinyatakandalamunityangsamadengan kebutuhan (demand) 2.Totalkapasitasuntukhorizonperencanaanharussamadengantotal peramalankebutuhanbilatidaksama,kitagunakanvariablebayangan (dummy) sebanyak jumlah selisih tersebut dengan unit cost = 0 3.Semua hubungan biaya merupakan hubungan yang linier 2.8.3Metode Programa Dinamis tanpa Backorder Programadinamisdapatdiaplikasikandalammenyelesaikanproblem perencanaan produksi agregat dengan batasan-batasan tertentu. Ada dua algoritma yangdiperkenalkan,yaitualgoritmaWagnerWithinyangdigunakanuntuk membuatperencanaanproduksitanpaadakasusbackorder,danalgoritma Zangwill yang digunakan untuk membuat perencanaan produksiyang melibatkan kasus backorder. Asumsikanjadwalbiayaproduksipadaperiode-t(C(Pt)mengikutifungsi sebagai berikut : 0, bila Pt = 0 C (Pt) =(1) At + bPt, bila Pt > 0 Di mana : At =Biaya produksi tetap pada priode t b=Biaya produksi variable per-unit pt=Jumlah produksi pada periode-t Bila kita defenisikan variable-variable berikut ini sedemikian, di mana : Ft=Peramalan (forecast) permintaan pada priode t It=Persediaan (inventory) pada akhir priode t II-14 MakaWagnerdanWithinmenyatakanbahwasolusioptimalakan mempunyai sifat sifat sebagai berikut : It-1.Pt (2) Pt=0, Ft,Ft + Ft+1,Ft + Ft+1 + Ft+2,, ft (3) Persamaan(2)menyatakanbahwauntukperiode-tkapanpunkitadapat memakai persediaan dari periode sebelumnya untuk memenuhi semua permintaan padaperiodesekarang(It-1>Ft,Pt=0)ataukitadapatmemenuhisemua permintaanpadaperiodesekaranghanyamemproduksisajatanpamenggunakan persediaan (Pt > Ft, Pt-1 = 0) Persamaan (3) menyatakan bahwa jumlah produksi yang ditetapkan dalam periode kapanpun akan merupakan produksi keseluruahan periode atau kombinasi dari keseluruhan periode. Strukturdarisituasiperencanaanuntukbanyakperiodeditunjukkapada gambar di bawah ini : Pada akhir periode ke-j kapanpun, di mana Ij = 0, maka akan ada sejumlah strategi produksi yang mungkin sehingga memenuhi keseluruhan permintaan yang masih tersisa dalam horizon perencanaan, J + 1 sampai T Struktur dari kasus perencanaan banyak periode BilaCjk=ongkosproduksipadaperiodej+1untukmemenuhi permintaan pada j + 1, j + 2, , k. Cjk di atas termasuk biaya produksi dan biaya persediaan. Biaya produksi dan biaya persediaan selama sub-periode-j ke periode-k adalah sebagai berikut : C(Pjk)= AI + bI (Fj + 1+ Fj+2 + + FK) ((

=+ +rj Tt I r RF P h I C11) ( j < r < k C (Ir)= + 11) (kj rrI C II-15 Di mana Hr= Biaya simpan untuk periode-r C(Pjk)= Biaya produksi untuk interval j ke k C(Ir)= Biaya persediaan yang dibawa pada akhir periode-r C(Ijk)= Biaya persediaan yang dibawa Selama interval j ke k Oleh karena itu, total biaya produksi dan persediaan selama periode j ke k dapat ditulis sebagai berikut : TCjk=C(Pjk) + C(Ijk) =AI-1 + bPj+1 + =+ 11kj Tt tI h TCJK merupakan semua biaya-biaya yang terlibat dalam subperiode-j ke-k dalam keseluruhan horizon perencanaan dari 0 ke T Untukmendefinisikanpersamaan,programdinamisrekursiveyangakan menghasilkan solusi optimal, maka diperoleh persamaan : Zk = { }jkkik jTCZ + s s 1 0min,k = 1, 2, , T Hal ini berarti bahwa setiap tahap rekursive, kita mencari kombinasi biaya produksi minimum diantara dua titik regenerasi (j dan k) ditambah dengan solusi optimal ke-j langkah rekursiv dihitung untuk ke T, di mana Zo*= 0 2.8.4Metode Programa Dinamis dengan Backorder Padabagiansebelumnya,algoritmaWagner-Withintelihatdapat dialokasikanpadakondisidimanakurvabiayayangberbedadariperiodeke periode tanpa mempunyai sifat peningkatan biaya marginal.Hal ini berlaku pada kasus di mana biaya-biaya bersifat konkav dan pada kasus khusus dengan : 0, bila Pt = 0 C (Pt) = At + btPt, bila Pt > 0 Di mana bt tidak konstan untuk semua periode-t ZangwillmemperbaikialgoritmaWagner-Withinuntukkasusyang memperbolehkan terjadinya backorder. II-16 2.8.5Struktur Perencanaan Banyak Periode dengan Backorder BilaTCjkadalahbiayaminimumsatuperiode,j+1,j+2,,kuntuk memenuhipermintaanyangterjadiselamaperiodej+1sampaik,danbila kegiatan produksi terjadi selama periode I, di mana terjadi backorder terakumulasi dariperiodej+1sampaiI,makakegiatanproduksipadaperiodeIharusdapat dengansegeramemenuhikondisibackordersebelumnyadanjugaharusdapat menyediakaninventoriuntukmemenuhipermintaandariperiodeI+1sampai k,secara lebih tepatnya, karena C(Pjk) = AI + bI (Fj+1 + Fj-2 + + Fk) Di mana : + ==kj tI IF P1 Ongkos persediaan dan backorder adalah sebagai berikut : C (Ijk) = ==11) (krrI C ==11ktt tI h C (Sjk) = =+ =11) (tj rrS C = =11Ij tt tS P Di mana : St =Backorder pada akhir periode-t Pt=Ongkospenaltyper-unitterjadinyabackorder(Ptbiasanya disimbolkan juga dengan tt) Sehingga : ((

+ + + = + == s s +1111 1minIj tkI tt t t t I I Ik jJKI h S P P b A TC dan programa dinamik rekursive nya adalah: Zk = { }k jjk jTCZ s s+1 0min Master Production Schedulling (MPS) Penjadwalanindukproduksi(MPS)mengaturpendayagunaankapasitas dansumberdayayangtersediamelaluisuatuaktifitasatautugas.Outputdari II-17 perencanaan adalah jadwal induk produksi (MPS), di mana berisi jumlah produksi dari berbagai variasi dan item sejak bulan januari sampai dengan desember. Jadwalindukproduksi(MPS)membutuhkanlimainpututamayaitu sebagai berikut : 1.Datapermintaantotal,merupakansalahsatusumberdatabagiproses MPS. 2.Statusinventoriberkaitandenganinformasitentangon-handinventory, stokyangdilokasikanuntukpenggunaantertentu,pesanan-pesanan produksi dan pembelian yang dikeluarkan dan firm planned orders. 3.Rencana produksi, memberikan sekumpulan batasan kepada MPS. 4.Dataperencanaan,berkaitandenganaturan-aturantentanglot-sizingyang harus digunakan, shringkage factor, stok pengaman dan waktu tunggu dari masing-masing item yang biasanya tersedia dalam file induk dari item. 5.InformasidariRoughCapacityPlanning(RCP),berupakebutuhan kapasitas untuk mengimplementasikan MPS menjadi salah satu input bagi MPS. Penjadwalanindukproduksipadadasarnyaberkaitandenganaktivitas melakukan empat fungsi utama sebagai berikut : 1.Menyediakanataumemberikaninputrencanakepadasistemperencanaan kebutuhan material dan kapasitas. 2.Memberikanlandasanuntukpenentuankebutuhansumberdayadan kapasitas. 3.Menjadwalkan pesanan-pesanan produksi dan pembelian. 4.Memberikan basis untuk pembuatan janji tentang penyerahan produk. Pengendalian jadwal induk produksi meliputi aktifitas berikut : 1.Telusurijadwalindukproduksidanbandingkandenganperencanaan produksiyangditentukanjikajumlahMPSyangdirencanakandan pengiriman yang ingin dicapai. 2.Hitungketersediaanyangada,untukmenentukankebutuhanjikapesanan yang datang dapat dilaksanakan dalam periode yang spesifik. II-18 3.Hitung projek on-hand, jika perencanaan produksi cukup untuk memenuhi produksi yang akan datang. 4.GambarkanhasildiatasuntukmenentukanapakahMPSataukapasitas harus direvisi atau diperbaiki. Kriteriayangmengaturpemilihanitem-itemdalamMPSadalahsebagai berikut : 1.Item yang dijadwalkan seharusnya merupakan produksi akhir. 2.Jumlah item-item dalam MPS seharusnya sedikit. 3.Seharusnyamemungkinkanuntukmeramalkanpermintaandariitem-item MPS. 4.SetiapitemyangdibuatharusmemilikiBOMsehinggaMPSdapat ExplodemelaluiBOMuntukmenentukankebutuhankomponendan material. 5.Item yang dipilih harus dimasukkan dalam perhitungan kapasitas produksi yang dibutuhkan. 6.Item-item MPS harus memudahkan dalam penterjemahan pesanan-pesanan pelanggan ke dalam pembuatan produksi yang akan dikirim. Informasi-informasiyangberkaitandenganpenyusunanMaster Production Schedule (MPS) adalah : 1.LeadTime,waktu(banyaknyaperiode)yangdibutuhkanuntuk memproduksi atau membeli suatu item. 2.On-Hand, posisi inventori awal yang secara fisik tersedia dalam stok, yang merupakan kuantitas dari item yang ada dalam stok. 3.LotSize,kuantitasdariitemyangbiasanyadipesandaripabrikatau pemasok, disebut juga dengan kuantitas pesan (order quantity). 4.SafetyStock,stoktambahandariitemyangdirencanakanuntukberada dalaminventoriyangdijadikansebagaistokpengamangunamengatasi fluktuasidalamperamalan,penjualan,pesanan-pesananpelanggandalam waktusingkat,penyerahanitemuntukpengisiankembaliinventoridan sebagainya. II-19 5.Demand Time Fence (DTF), peroide mendatang dari MPS di mana dalam periode ini perubahan-perubahan terhadap MPS tidak diizinkan atau tidak diterimakarenaakanmenimbulkankerugianbiayayangbesarakibat ketidaksesuian atau kekacauan jadwal. 6.Planning Time Fence (PTF), periode mendatang adari MPS di mana dalam periode ini perubahan-perubahan terhadap MPS dievaluasi guna mencegah ketidaksesuaianataukekacauanjadwalyangakanmenimbulkankerugian dalam biaya. 7.TimePeriodsforDisplay,banyaknyaperiodewaktuyangditampilkan dalam format MPS. 8.SalesPlan,rencanapenjualanatauperamalanpenjualanuntukitemyang dijadwalkan. 9.Actual Orders, Pesanan-pesanan yang diterima dan bersifat pasti. 10.Projected Aviable Balances (PAB), proyeksi on-hand inventory dari waktu kewaktuselamahorizonperencanaanMPS,yangmenunjukkanstatus inventoriyangdiproyeksikanpadaakhirdarisetiapperiodewaktudalam horizon perencanaan MPS. 11.AviabletoPromise(ATP),informasiyangsangatbergunabagi departemenpemasaranuntukmampumemberikanjawabanyangtepat terhadap pertanyaan pelanggan. 12.Master Production Schedule (MPS). 2.10Rumus Pengolahan Data Aggregate 2.10.1MetodeDeterminingStraightLaborCostandOutput(TenagaKerja Berubah-ubah) Jumlah Produktif/Pekerja/Bulan=Jam/Pekerja/ Jumlah Hari/Bulan Jumlah unit yang dibuat/pekerja= OPC) (WS Jam/UnitJumlah /Bulan Pekerja Produktif/ Jumlah Biaya per Pekerja=Jumlah Hari/Bulan Upah Tenaga Kerja/Jam Jam Kerja yang DibayarII-20 Kebutuhan Pekerja= Pekerja perDibuatyang tJumlah UniBersih Kebutuhan Kebutuhan Bersih Pekerja=MerupakanPembulatandariKebutuhan Pekerja Pengikatan=JikaKebutuhanBersihPekerjaTenaga Kerja Awal Pemutusan=JikaKebutuhanBersihPekerjaTenaga Kerja Awal Tenaga Kerja= Kebutuhan Bersih Pekerja Biaya Material/komponen= Kebutuhan Bersih Ongkos Material Biaya Tenaga Kerja= Tenaga Kerja Biaya per Pekerja Biaya Pengikat= Pengikat Hirring & Training Cost Biaya Pemutusan= Pemutusan Lay of Cost Produksi (Kapasitas Produksi)=KebutuhanPekerjaJumlahUnityang Dibuat per Pekerja Order=PengikatJumlahUnityangDibuatper Pekerja Persediaan Akhir= 0 2.10.2MetodeLevel Work Force (Surplus and Sortage Allowed) atau Tenaga Kerja Tetap Persediaan Akhir= Produksi Kebutuhan Bersih Kelebihan (Surplus)= Jika Persediaan Akhir > 0 (nol) Kekurangan (Sortage)= Jika Persediaan Akhir < 0 (nol) Biaya Material= Produksi Ongkos Material Penyimpanan= Kelebihan Biaya Penyimpanan Stock Out= Marginal Cost of Stock Out Kekurangan Kapasitas Produksi=KebutuhanPekerjaJumlahUnityang Dibuat per Pekerja Total Cost= Penjumlahan Semua Cost Rata-rata Produk yang Dibuat= Rata-rata Jumlah Unit yang dibuat per Pekerja II-21 Kebutuhan Bersih= Rata-rata Kebutuhan Bersih Rata-rata Tenaga Kerja= Dibuat yang Produkrata - RataBersih Kebutuhan rata Rata Ramalan= Bulan SatuDalam MingguJumlah Demand Costumer Order= 0 (Diasumsikan Tidak Ada) Persediaan Proyeksi Di Tangan=KuantitasdiTangan(PersediaanAwal)+ (Kapasitas produksi ramalan)Penempatan MPS= Jika Persediaan Awal dari Ramalan