Sisa Hujan Semalam

1
Sisa hujan semalam Sepanjang malam kemarin hujan giat membasuh kota ini. Menciptakan genangan-genangan yang tentu saja tidak akan kering sampai matahari naik menyapa. Aku tidak dapat menebak, mereka bersedih atau bersukacita. Mereka lihai menyembunyikan rasa. Bisa saja mereka bilang senang akan hadirnya hujan. Menunjukan rasa empati pada tanaman yang telah kehausan. Melepas dahaga dari kemarau panjang. Padahal secara bersamaan, mereka telah kuyup. Berteduh saat sedang asik menikmati secangkir kopi di angkringan tanpa atap sambil dimanjakan kilau bintang. Tak bisa pulang untuk segera memeluk selimut, atau sekadar hendak menghapus khawatir ibu. Bisa saja mereka bilang mengecam hujan. Bersimpati pada pengendara motor yang menggigil. Mungkin besoknya, tidak bisa masuk kerja karena sakit. Padahal, yang mengecam malah sedang menikmati hujan itu. Ditunda keterpisahannya dengan orang terkasih. Atau sedang menikmati suara gemercik yang katanya pengantar tidur terbaik. Aku mencari sisa hujan semalam untuk memastikannya. Apakah ia menyisahkan tawa atau tangis diwajahmu. Hanya pagi yang bisa menjawab. Dan fajar akan segera menghapusnya.

description

paragraf motifasi untuk setiap orang

Transcript of Sisa Hujan Semalam

Page 1: Sisa Hujan Semalam

Sisa hujan semalam

Sepanjang malam kemarin hujan giat membasuh kota ini.

Menciptakan genangan-genangan yang tentu saja tidak akan kering sampai matahari naik menyapa.

Aku tidak dapat menebak, mereka bersedih atau bersukacita.

Mereka lihai menyembunyikan rasa.

Bisa saja mereka bilang senang akan hadirnya hujan. Menunjukan rasa empati pada tanaman yang telah kehausan. Melepas dahaga dari kemarau panjang. Padahal secara bersamaan, mereka telah kuyup. Berteduh saat sedang asik menikmati secangkir kopi di angkringan tanpa atap sambil dimanjakan kilau bintang. Tak bisa pulang untuk segera memeluk selimut, atau sekadar hendak menghapus khawatir ibu.

Bisa saja mereka bilang mengecam hujan. Bersimpati pada pengendara motor yang menggigil. Mungkin besoknya, tidak bisa masuk kerja karena sakit. Padahal, yang mengecam malah sedang menikmati hujan itu. Ditunda keterpisahannya dengan orang terkasih. Atau sedang menikmati suara gemercik yang katanya pengantar tidur terbaik.

Aku mencari sisa hujan semalam untuk memastikannya.

Apakah ia menyisahkan tawa atau tangis diwajahmu.

Hanya pagi yang bisa menjawab.

Dan fajar akan segera menghapusnya.