Sirosis hepatis

27
REFRESHING SIROSIS HEPATIS & HEPATITIS Bunga Syifa Fauzia Yusuf Pembimbing : dr.H.Hudaya, S.PD.

description

serosis

Transcript of Sirosis hepatis

Page 1: Sirosis hepatis

REFRESHINGSIROSIS HEPATIS & HEPATITIS

Bunga Syifa Fauzia YusufPembimbing :

dr.H.Hudaya, S.PD.

Page 2: Sirosis hepatis

Definisi

• Sirosis hati adalah suatu penyakit dimana sirkulasi mikro, anatomi pembuluh darah besar dan seluruh sistem arsitektur hati mengalami perubahan menjadi tidak teratur dan terjadi penambahan jaringan ikat (fibrosis) disekitar parenkim hati yang mengalami regenerasi.

Page 3: Sirosis hepatis

Klasifikasi

• Mikronodular• Makronodular • Campuran (yang memperlihatkan gambaran

mikro dan makronodular)

Page 4: Sirosis hepatis

Secara fungsional

• Sirosis hati dekompensata Dikenal dengan Active Sirosis hati, dan

stadium ini biasanya gejala-gejala sudah jelas, misalnya : asites, edema dan ikterus.

Page 5: Sirosis hepatis

• Sirosis hati kompensataSering disebut dengan Laten Sirosis hati. Pada stadium kompensata ini belum terlihat gejala-gejala yang nyata. Biasanya stadium ini ditemukan pada saat pemeriksaan screening.

Page 6: Sirosis hepatis

Etiologi

• Virus hepatitis (B,C,dan D)• Alkohol• Kelainan metabolic• Kolestasis• Sumbatan saluran vena hepatica• Gangguan Imunitas (Hepatitis Lupoid)• Toksin dan obat-obatan (contoh : metotetrexat, amiodaron,INH,

dan lain-lain)• Operasi pintas usus pada obesitas• Kriptogenik• Malnutrisi

Page 7: Sirosis hepatis

Hepatic Fibrosis

Cirrhosis Liver Cancer

Healthy Liver

Page 8: Sirosis hepatis
Page 9: Sirosis hepatis

Klasifikasi Sirosis hati menurut kriteria Child

minimal sedang berat

Asites negatif Dapat terkontrol Tidak dapat terkontrol

Nutrisi Baik (85%)

Sedang(70-85%)

Jelek(70%)

Kelainan Neurologis Negatif Minimal Lanjut

Bilirubin (mg%) ≤ 1,5 1,5-3 ≥ 3

Albumin (gr%) ≥ 3,5 3,0-3,5 ≤ 3,0

Page 10: Sirosis hepatis

Pemeriksaan Penunjang

• Radiologis :– Foto Toraks– Splenoportografi– Percutaneus Transhepatic Portography

• USG• Peritoneoskopi (Laparaskopi)• Biopsi Hati

Page 11: Sirosis hepatis

Komplikasi

• Perdarahan Gastrointestinal• Ulkus peptikum• Koma hepatikum• Karsinoma hepatoselular• Infeksi • Hopertensi portal

Page 12: Sirosis hepatis

Penatalaksanaan

• Terapi ditujukan mengurangi progresi penyakit, menghindarkan bahan-bahan yang bisa menambah kerusakan hati, pencegahan dan penanganan komplikasi.

• Bilamana tidak ada koma hepatikum diberikan diet yang mengandung protein 1g/KgBB dan kalori sebanyak 2000-3000 kkal/hari.

Page 13: Sirosis hepatis

• Pada hepatitis B, interferon alfa dan lamivudin merupakan terapi utama. Diberikan 100 mg secara oral setiap hari selama 1 tahun. Setelah 9-12 bulan akan terjadi resistensi obat. Interferon alfa diberikan secara suntikan subkutan 3 MIU, 3x seminggu selama 4-6 bln.

Page 14: Sirosis hepatis

• Pada hepatitis C, kombinasi interferon dengan ribavirin, Interferon diberikan secara suntikan subkutan dengan dosis 5 MIU 3x seminggu dan dikombinasi ribavirin 800-1000 mg/hari selama 6 bulan.

Page 15: Sirosis hepatis

• Ascites : – Tirah baring dan diawali diet rendah garam,

konsumsi garam sebanyak 5,2 gram atau 90 mmol/hari.

– Spironolakton 100-200 sekali sehari, bisa dimonitor dengan penurunan BB 0,5 kg/hari tanpa edema, 1 kg/hari dengan edema.

– Furosemid 20-40 mg/hari, bila tidak ada respons bisa ditambah dosisnya, dosis maksimal 160 mg/hari.

– Parasentesis.

Page 16: Sirosis hepatis

• Ensefalopati hati :– Laktulosa membantu pengeluaran amonia.– Neomisin untuk mengurangi bakteri usus

penghasil amonia.– Diit protein dikurangi sampai 0,5 gr/KgBB/hari.

Page 17: Sirosis hepatis

• Varises esofagus :– Sebelum terjadinya perdarahan dan sesudah

terjadi perdarah bisa diberikan obat penyekat beta (propanolol) 40-80mg/hari selama 12 jam.

• Transplantasi hati : merupakan terapi definitif pada pasien sirosis dekompensata.

Page 18: Sirosis hepatis

HEPATITS

Suatu proses peradangan difus pada jaringan yang dapat disebabkan oleh infeksi virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat-obatan serta bahan kimia.

- Akut : hepatitis yang berlangsung selama <6 bulan - Kronik : hepatitis yang tetap bertahan selama > 6 bulan

Page 19: Sirosis hepatis

Transmisi

Hepatitis A fekal-oral ,kontak personal Hepatitis B parenteral ,perinatal,seksualHepatitis C parenteral,seksual,perinatalHepatitis D parenteral Hepatitis E fekal -oralHepatitis G parenteral,seksual,perinatal

Page 20: Sirosis hepatis

Patologi Perubahan morfologi pada hati sering kali serupa untuk

berbagai virus yang berlainanPada kasus klasik• Ukuran dan warna hati tampak normal• Kadang-kadang edem• Berwarna seperti empeduSecara histologik• Susunan hepatoseluler kacau• Peradangan perifer• Perubahan bersifat reversibel sempurna,bila fase akut

penyakit mereda

Page 21: Sirosis hepatis

Tanda dan gejala• Masa tunas- Virus A 15-45 hari (rata-rata 25 hari)- Virus B 40-180 hari (rata-rata 75 hari)- Virus non A dan non B 15-150 (rata-rata 50 hari)• Fase preikterik - Keluhan umumnya tidak khas - Keluhan yang disebabkan oleh infeksi virus berlangsung sekitar 2-7 hari- Gangguan GI tract : anoreksia, nausea,vomitus, nyeri ulu hati- Seluruh badan pegal terutama di pinggang bahu dan nyeri persendian- Suhu badan menigkat sekitar 39oC berlangsung selama 2-5 hari- Pusing - Keluhan gata-gatal mencolok pada hepatitis B

Page 22: Sirosis hepatis

Fase ikterik • Urin berwarna lebih pekat • Tinja berwarna pucat• Penurunan suhu badan disertai bradikardi • Ikterus pada kulit dan sklera yang terus meningkat pada minggu

1,kemudian menetap dan baru berulang setelah 10-14 hari• Kadang disertai gatal diseluruh badan• Rasa lesu dan lekas cape dirasakan 1-2 minggu

Fase penyembuhan • Dimualai pada saat hilangnya ikterus • Rasa mual,rasa sakit ulu hati disusul bertambahnya nafsu

makan ,rata-rata 14-15 hari setelah masa ikterik • Warna urin tampak normal • Penderita mulai merasa segar kembali

Page 23: Sirosis hepatis

Diagnosisa. Anamnesis

- Gejala non spesifik (prodromal) anoreksia ,mual ,muntah, demam- Dalam beberapa minggu timbul ikterus - Tinja pucat dan urin berwarna gelap- Perlu ditanyakan riwat kontak dengan penderita hepatitis sebelumnya- Riwayat pemekaiana obat hepatotoksik

b. Pemeriksaan fisik - Kulit dan sklera ikterik - Nyeri tekan di daerah hati - Hepatomegali

Page 24: Sirosis hepatis

c.Pemeriksaan penunjang• Darah tepi Dapat ditemukan pansitopenia : infeksi viruseosinofil : infestasi cacingLeukositosis :infestasi bakteri Urin : bilirubin urin Biokima:

• serum bilirubin direk dan indirek• SGPT dan SGOT• Albumin ,globulin• Glukosa darah• Koagulasi : faal hemostasis terutama waktu protrombin

Page 25: Sirosis hepatis

• Petanda serologis agM anti HAV HbsAg igM anti HBC Anti HDV Anti HCV igM leptospira Kultur urin untuk leptospira Kultur darah empedu

• USG hati dan saluran empedu Apakah terdapat kista duktus

koledokus Batu saluran empedu Kolesistitis Besar limpa

Page 26: Sirosis hepatis

REFERENSI

1. Rosenack,J, Diagnosis and Therapy of Chronic Liver and Biliarry Diseases2. Hadi.Sujono, Gastroenterology,Penerbit Alumni / 1995 / Bandung

3. Sherlock.S, Penyakit Hati dan Sitim Saluran Empedu, Oxford,England Blackwell 1997

4. Hakim Zain.L, Penatalaksanaan Penderita Sirosis Hepatitis5. Soeparman, Ilmu Penyakit Dalam jilid I, Edisi II, Penerbit Balai FK UI,

Jakarta19876. Anonymous http://alcoholism.about.com/library/blcirrosis.htm

7. Lesmana.L.A, Pembaharuan Strategi Terapai Hepatitis Kronik C, Bagian Ilmu Penyakit Dalam FK UI. RSUPN Cipto Mangunkusumo

Page 27: Sirosis hepatis